Kasus 1 Positif

7
 1 PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN KEPATUHAN PENERAPAN IFRS TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN Latar Belakang Konvergensi standar akuntansi keuangan merupakan isu yang banyak diskusikan oleh para akademisi di berbagai seminar. Konvergensi standar akuntansi timbul karena  perkembangan dunia bisnis dan pasar modal di dunia. Globalisasi b isnis dan pasar modal membutuhkan standar akuntansi yang memungkinkan dihasikannya laporan keuangan yang dapat diperbandingkan untuk mendukung keputusan investasi investor. Laporan keuangan yang dapat diperbandingkan diharapkan dapat meningkatkan kualitas  pengungkapan laporan keuangan dan relevansi nilai laporan keuangan. Laporan k euangan merupakan salah satu informasi penting yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan investasi investor. Laporan keuangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan harus memiliki karakteristik kualitatif seperti relevan dan dapat diperbandingkan. Usaha untuk menghasilkan konvergensi standar akuntansi keuangan dilakukan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Berdasarkan usaha tersebut dihasilkan standar internasional yaitu International Financial Reporting Standard (IFRS). IFRS telah diterapkan oleh beberapa negara di dunia. Misalnya, Uni Eropa menerapkan IFRS sejak 1 Januari 2005. Uni Eropa mengeluarkan regulasi 1606/2002 yang mengharuskan penerapan IFRS oleh perusahaan bisnis yang terdaftar di Bursa Efek Eropa mulai 1 Januari 2005. Tujuan penerapan adalah untuk meningkatkan komparabilitas internasional. Penerapan IFRS secara wajib pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Eropa telah menjadi isu penelitian penting. Pengujian atas harapan untuk meningkatkan kualitas  pelaporan keuangan. Dampak penerapan IFRS di perusahaan yang terdaftar di bursa negara Eropa terhadap kualitas laporan keuangan diteliti beberapa peneliti, seperti Latridis (2010); Latridis & Rouvolis (2010); Callao, Jarne, & Lainez (2007); Djatej, Gao, Sarikas, & Senteney (2009), Gjerde, Knivsfla, & Tætern (2008), Hodgdon, Tondkar, Harless, & Adhikari (2009), Hodgdon, Tondkar, Harless, & Adhikari (2008), Joshi, Bremser, & Al-

Transcript of Kasus 1 Positif

5/10/2018 Kasus 1 Positif - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-1-positif 1/7

1

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN KEPATUHAN PENERAPAN

IFRS TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

Latar Belakang

Konvergensi standar akuntansi keuangan merupakan isu yang banyak diskusikan

oleh para akademisi di berbagai seminar. Konvergensi standar akuntansi timbul karena

perkembangan dunia bisnis dan pasar modal di dunia. Globalisasi bisnis dan pasar modal

membutuhkan standar akuntansi yang memungkinkan dihasikannya laporan keuangan

yang dapat diperbandingkan untuk mendukung keputusan investasi investor. Laporan

keuangan yang dapat diperbandingkan diharapkan dapat meningkatkan kualitas

pengungkapan laporan keuangan dan relevansi nilai laporan keuangan. Laporan keuangan

merupakan salah satu informasi penting yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan

investasi investor. Laporan keuangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan harus

memiliki karakteristik kualitatif seperti relevan dan dapat diperbandingkan.

Usaha untuk menghasilkan konvergensi standar akuntansi keuangan dilakukan oleh

International Accounting Standard Board (IASB). Berdasarkan usaha tersebut dihasilkan

standar internasional yaitu International Financial Reporting Standard (IFRS). IFRS telah

diterapkan oleh beberapa negara di dunia. Misalnya, Uni Eropa menerapkan IFRS sejak 1

Januari 2005. Uni Eropa mengeluarkan regulasi 1606/2002 yang mengharuskan penerapan

IFRS oleh perusahaan bisnis yang terdaftar di Bursa Efek Eropa mulai 1 Januari 2005.

Tujuan penerapan adalah untuk meningkatkan komparabilitas internasional.

Penerapan IFRS secara wajib pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Eropa

telah menjadi isu penelitian penting. Pengujian atas harapan untuk meningkatkan kualitas

pelaporan keuangan. Dampak penerapan IFRS di perusahaan yang terdaftar di bursa negara

Eropa terhadap kualitas laporan keuangan diteliti beberapa peneliti, seperti Latridis (2010);

Latridis & Rouvolis (2010); Callao, Jarne, & Lainez (2007); Djatej, Gao, Sarikas, &

Senteney (2009), Gjerde, Knivsfla, & Tætern (2008), Hodgdon, Tondkar, Harless, &

Adhikari (2009), Hodgdon, Tondkar, Harless, & Adhikari (2008), Joshi, Bremser, & Al-

5/10/2018 Kasus 1 Positif - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-1-positif 2/7

2

Ajmi (2008). Penelitian-penelitian tersebut mengukur kualitas laporan keuangan dengan

beberapa pendekatan, seperti keterbandingan, nilai relevan, dan manajemen laba.

Penelitian dampak IFRS terhadap kualitas laporan keuangan difokuskan pada

periode pergantian ke IFRS untuk melihat dampak dari perubahan Standar Akuntansi

terhadap perilaku manajemen perusahaan dalam menyusun laporan keuangan. Latridis

(2010) meneliti mengenai meneliti mengenai dampak penerapan IFRS terhadap kualitas

laporan keuangan pada negara dengan sistem common law. Sample yang digunakan adalah

perusahaan yang terdaftar di  London  Stock   Exchange. Kualitas laporan keuangan dapat

dilihat dari tingkat manajemen laba pada periode setelah penerapan IFRS dan relevansi

nilai item-item laporan keuangan. Manajemen laba diukur dengan akrual deskresioner,

sedangkan relevansi nilai laporan keuangan diukur dengan hubungan antara item laporan

keuangan (seperti laba dan nilai buku ekutitas) dan abnormal return kumulatif. Manajemen

laba diukur dengan akrual deskesioner, sedangkan respon pasar diukur dengan return

abnormal kumulatif. Variabel independen adalah nilai buku ekuitas dan laba bersih. Hasil

penelitian menunjukan bahwa penerapan IFRS mengurangi tingkat manajemen laba.

Perusahaan dengan aliran kas rendah cenderung meningkatkan akrual, sebaliknya

perusahaan dengan arus kas tinggi akan mengurangi akrual. Latridis (2010) menemukan

adanya peningkatan relevansi nilai laporan keuangan pada perioede penerapan IFRS.

Simpulan penelitian adalah penerapan IFRS mengurangi skope manipulasi laba,

mengurangi asimetri informasi, dan meningkatkan efisiensi pasar.

Latridis & Rouvolis (2010) meneliti dampak penerapan IFRS terhadap penyajian

laporan keuangan dan kualitas laporan keuangan. Penelian Latridis & Rouvolis (2010)

menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di Busrsa Yunani. Fokus penelitian adalah

pada periode transisi, yaitu periode perubahan dari prinsip akuntansi berterima umum

(GAAP) ke IFRS. Tujuan penelitian adalah (1) menguji adanya perbedaan antara laporan

keuangan yang disusun berdasarkan IFRS dan GAAP, (2) mencari faktor yang memotivasi

perusahaan menerapkan secara sukarela IFRS sebelum 1 Januari 2005, (3) dampak 

penerapan IFRS terhadap tingkat manajemen laba dan relevansi nilai laporan keuangan.

Latridis & Rouvolis (2010) menduga bahwa implementasi IFRS pada tahun 2005 akan

5/10/2018 Kasus 1 Positif - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-1-positif 3/7

3

membantu pengambilan keputusan investor dan efisiensi pasar. Penerapan IFRS akan akan

memotivasi manajer untuk meningkatkan variabel akuntansi tertentu seperti profitabilitas

dan kompensasi, menghindari pelanggaran perjanjian utang, memperkuat posisi keuangan.

Hasil penelitian menemukan adanya perbedaan laporan keuangan berbasiskan IFRS

dengan laporan keuangan disesuaikan IFRS tahun 2004. Pengungkapan sukarela IFRS

ditemukan pada perusahaan dengan hutang tinggi, dan butuh pendanaan. Penerapan IFRS

mengurangi level manajemen laba, dan laporan keuangan berbasiskan IFRS memiliki

relevansi nilai lebih tinggi dari pada laporan keuangan yang disusun berdasarkan GAAP.

Gjerde, Knivsfla, & Tætern (2008) menggunakan sample perusahaan yang terdaftar

di Bursa Norwegia untuk meneliti dampak penerapan IFRS terhadap kualitas penyajian

informasi keuangan. Kualitas informasi keuangan diperkirakan akan meningkat setelah

penerapan IFRS. Penelitian tidak berhasil membuktikan adanya penengkatan relevansi nilai

informasi keuangan setelah penerapan IFRS. Relevansi nilai informasi keuangan yang

berbasiskan IFRS tidak lebih baik dari informasi keuangan berbesiskan prinsip akuntansi

berterima umum Norwegia (NGAAP). Penelitian menemukan relevansi nilai marginal

setelah penerapan IFRS, yaitu komponen ekuitas dan laba operasi. Hasil penelitian berbeda

dengan penelitian sebelumnya, sehingga mempertanyakan superioritas dari orientasi

laporan posisi keuangan.

Isu peningkatan daya banding laporan keuangan dan relevansi nilai laporan

keuangan diteliti oleh Callao, Jarne, & Lainez (2007). Isu penelitian dalah regulasi

1606/2002 yang mengharuskan penerapan IFRS oleh perusahaan bisnis yang terdaftar di

Bursa Efek Eropa mulai 1 Januari 2005. Penerapan IFRS diharapkan meningkatkan

komparabilitas internasional. Penelitian difokuskan pada karakteritik kualitatif dari laporan

keuangan yaitu daya banding dan revansi dari laporan keuangan. Sampel penelitian adalah

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Spanyol. Penelitian menemukan beberapa variasi

pada akun laporan keuangan, seperti pada aktiva lancar dan utang. Penelitian tidak 

menemukan adanya variasi pada akun aktiva tetap dan persediaan.Variasi juga ditemukan

pada laba operasi dan laba luar biasa.

5/10/2018 Kasus 1 Positif - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-1-positif 4/7

4

Dampak penerapan IFRS tidak hanya diteliti pada perusahaan di satu negara.

Djatej, Gao, Sarikas, & Senteney (2009) mencari perbedaan dampak penerapan IFRS

terhadap informasi publik dan privat di negara-negara Eropa Timur dan Barat. Isu

penelitian adalah tingkat penerapan IFRS dalam menyusun laporan keuangan di suatu

negara. Peneliti menduga adanya perbedagaan tingkat penerapan IFRS di dua belahan

negara tersebut. Perbedaaan tingkat penerapan IFRS akan mempengaruhi kualitas

informasi publik dan privat. Kualitas informasi publik lebih baik di negara Eropa Barat

dari pada Eropa Timur, sebaliknya kualitas informasi privat lebih baik di negara Eropa

Timur dari pada Eropa Barat. Temuan penelitian lainya adalah tingkat penerapan IFRS

meningkatkan kualitas informasi publik dan menurunkan kualitas iinformasi privat.

Peningkatan kualitas informasi publik dan penurunan kualitas informasi privat lebih tinggidi negara Eropa Timur akibat dari penerapan IFRS.

Beberapa peneliti, seperti Hodgdon, Tondkar, Harless, & Adhikari (2008) dan

Hodgdon,Tondkar, Harless, & Adhikari (2009), melihat isu keputuhan penerapan IFRS

sebagai isu penting dalam periode transisi dari GAAP ke IFRS. Isu penelitian ini timbul

karena adanya variasi tingkat kepatuhan perusahaan terhadap IFRS dalam menyusun

laporan keuangan pada periode transisi. Hodgdon, Tondkar, Harless, & Adhikari (2008)

meneliti tingkat kesalahan ramalan analisis setelah penerapa IFRS. Laporan keuangan

berbasiskan IFRS dianggap dapat memberikan informasi yang lebih baik bagi para analis

dalam rangka menyusun ramalan, sehingga tingkat kepatuhan terhadap IFRS diduga akan

mengurangi kesalahan ramalan analis. Penelitian menggunakan 89 perusahaan yang

terdaftar di bursa negara-negara Eropa dan telah menerapkan IFRS pada periode 1999 dan

2000. Tingkat kepatuhan diukur dengan indeks Gray dan Saidin. Hasil penelitian sesuai

dengan dugaan bahwa tingkat kepatuhan terhadap IFRS bekorelasi negatif dengan

kesalahan ramalan analis. Hodgdon,Tondkar, Harless, & Adhikari (2009) meneliti aspek 

lain dari dampak kepatuhan IFRS terhadap perilaku perusahaan dalam memilih auditor,

serta determinan dari tingkat kepatuhan IFRS. Sampel peneltian Hodgdon,Tondkar,

Harless, & Adhikari (2009) sama dengan penelitian sebelumnya. Penelitian menemukan

ada adanya hubungan antara tingkat kepatuhan dan auditor Big 5+2 (lima kantor akuntan

5/10/2018 Kasus 1 Positif - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-1-positif 5/7

5

besar ditambah dua kantor akuntan lainnya). Tingkat kepatuhan penerapan IFRS dapat

dijelaskan oleh ukuran perusahaan. Perusahaan yang relatif lebih besar akan lebih patuh

dalam menerapkan IFRS.

Penelitian penerapan IFRS pihak hanya diteliti dengan menggunakan metode

berbasiskan pasar. Penggunaan metode penelitian survey dan eksperimen juga ditemui di

beberapa penelitian seperti Joshi, Bremser, & Al-Ajmi (2008) dan Agoglia, Doupnik, &

Tsakumis (2011). Joshi, Bremser, & Al-Ajmi (2008) menilai persepsi profesional

akuntansi dan auditing terkait dengan penerapan standar akuntansi global (IFRS). Survey

ini sangat penting untuk menilai kesiapan akuntan dan auditor dalam menerapkan IFRS.

Survey dilakukan atas seluruh akuntan dan auditor yang bekerja di Bahrain. Tingkat

pengembalian kuesioner cukup tinggi yaitu sebesar 52,2 % (akuntan perusahaan), dan 58,3

% (auditor). Hasil jawaban kuesioner menunjukan bahwa responden merasa optimis

terhadap harmonisasi akuntansi, namun implemetasinya merupakan tantangan. Tantangan

berasal dari transaksi khusus pada jenis usaha tertentu. Akuntan asing menganggap

tangangan lebih banyak berasal dari faktor lokal. Lembaga akuntansi nasional

menganggap tanggung jawab dari penrapan IFRS adalah tanggung jawab kantor akuntan

publik (KAP), Komite IFRS, dan regulator nasional. Survey juga menemukan perlunya

pelatihan bagi akuntan tentang IFRS dalam menyusun laporan keuangan.

Penelitian mengenai IFRS tidak hanya dapat dilakukan metode survey dan

penelitian berbasiskan pasar, namun juga dengan metode eksperimen. Agoglia, Doupnik,

& Tsakumis (2011) meneliti dampak dari presisi standar kebijakan pelaporan keuangan

dan peran komite audit dalam mengurangi pelaporan keuangan yang agresif. Penelitian

dilakukan untuk menguji perilaku penyusun laporan keuangan setelah perubahan standar

dari rule-based  ke  principal-based . Standar akuntansi di Amerika Serikat dinai bersifat

rule-based , sedangkan IFRS bersifat  principal-based . Standar akuntansi rule-based  

memiliki presisi aturan yang lebih tinggi dari  principal-based , sehingga membuka peluang

penyusun laporan keuangan untuk membuat pelaporan keuangan yang agresif. Keberadaan

komite audit diperkirakan akan mengurangi perilaku pelaporan akuntansi yang agresif 

tersebut. Metode eksperimen menggunakan partisipan kontroler, manajer keuangan, dan

5/10/2018 Kasus 1 Positif - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-1-positif 6/7

6

wakil direktur keuangan dari perusahaan publik di Amerika Serikat. Peneliti menemukan

penyusun laporan keuangan cenderung memilih kebiajkan akuntansi agresif ketika standar

kurang presisinya dari pada lebih tinggi presisinya. Hal ini berarti penerapan standar

akuntansi  principal-based  rentan terhadap pelaporan keuangan agresif. Penelitan juga

menemukan bahwa komite audit yang kuat berpengaruh besar dalam regim rule-based ,

sebaliknya pada regim  principles-based peran komite audit tidak signifikan.

Berdasarkan beberapa penelitian berbasis pasar, seperti Latridis (2010); Latridis &

Rouvolis (2010); Callao, Jarne, & Lainez (2007); Djatej, Gao, Sarikas, & Senteney

(2009), Gjerde, Knivsfla, & Tætern (2008), Hodgdon, Tondkar, Harless, & Adhikari

(2009), dan Hodgdon, Tondkar, Harless, & Adhikari (2008), serta eksperimen yang

dilakukan oleh Agoglia, Doupnik, & Tsakumis (2011), diperoleh hasil yang bervariasi

mengenai dampak penerapan IFRS terhadap kualitas pelaporan keuangan. Latridis (2010)

dan Latridis & Rouvolis (2010) menemukan adanya penurunan tingkat manajemen laba

pada periode setelah penerapan IFRS, sebaliknya Agoglia, Doupnik, & Tsakumis (2011)

menemukan hal sebaliknya. Penerapan standar  principal-based  seperti IFRS akan

meningkatkan pelaporan keuangan yang agresif. Perbedaan hasil juga ditemu pada dampak 

IFRS terhadap relevansi nilai laporan keuangan Sebagian besar penelitian, seperti Latridis

(2010); Latridis & Rouvolis (2010); Callao, Jarne, & Lainez (2007); Hodgdon, Tondkar,

Harless, & Adhikari (2008), namun Gjerde, Knivsfla, & Tætern (2008) gagal membuktikan

adanya peningkatan revensi nilai laporan keuangan setelah penerapan IFRS. Perbedaan

hasil dampak penerapan IFRS di beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat menarik 

untuk diteliti kembali untuk mencari penyebab ketidak konsistenan hasil tersebut.

Indonesia saat ini sedang mempersiapkan diri untuk menerapkan IFRS, sehingga

topik penelitian penerapan IFRS menarik untuk diteliti di Indonesia. Hal yang perlu diteliti

adalah menguji dampak dari penerapan IFRS terhadap kualitas laporan keuangan.

Perubahan standar akuntansi dari standar akuntani yang berlaku saat ini ke standar

akuntani berbasiskan IFRS tentu akan berdampak terhadap pelaku penyusun laporan

keuangan. Harapan penerapan IFRS adalah untuk meningkatkan kualitas laporan

keuangan. Kualitas laporan keuangan dapat dilihat tingkat manajemen laba perusahaan dan

5/10/2018 Kasus 1 Positif - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-1-positif 7/7

7

relevansi nilai laporan keuangan. Topik penelitian sejenis di Eropa dan Amerika Serikat

  juga dapat dikembangkan di Indonesia. Perbedaan hasil penelitian sebelumnya mengenai

dampak penerapan IFRS terhadap kualitas laporan keuangan juga perlu diteliti lebih lanjut.

Perbedaan hasil mungkin disebabkan oleh praktik tata kelola pada masing-masing

perusahaan.