Kasus 1 Blok Tumbang

16
TUTORIAL Kasus 1 Blok “ TUMBANG” Kelompk 6 1. ARIEF FAUZI M. 2. ARIEF MAWARNI 3. ARINI AUDINA IRWAN 4. ARRY SEPRATAMA R. 5. ARUM PUSPITASAR I 6. ARVIA DWI NOVITASARI 7. ASEP 8. ASIH DWI CAHYANINGSIH 9. ARSI AYU PRATIW I 10.ASTRI

description

vvv

Transcript of Kasus 1 Blok Tumbang

Slide 1

TUTORIALKasus 1Blok TUMBANGKelompk 6

ARIEF FAUZI M.ARIEF MAWARNIARINI AUDINA IRWANARRY SEPRATAMA R.ARUM PUSPITASARIARVIA DWI NOVITASARIASEPASIH DWI CAHYANINGSIHARSI AYU PRATIWIASTRI

Si MungilSeorang bayi perempuan berusia 7 hari bernama Agnes dikirim oleh bidan karena bayi tampak kecil dan pada mata dan tubuhnya tampak kuning. Dari keterangan ibunya bayi tersebut malas menyusui, bayi tersebut lahir spontan dan cukup bulan. Ditolong bidan dan langsung menangis. Berat Badan Lahir (BBL) 1900 grm, Panjang Badan Lahir (PBL) 48 cm. selama hamil ibu rajin kontrol ke bidan sebanyak 5x dan tidak pernah sakit selama hamil. Agnes merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara, keempat orang kakaknya laki-laki, masing-masing usia 7 thn, 5 thn, 3 thn, dan 2 thn. Dan semua kakaknya dalam keadaan sehat dan sedangf bersekolah di SD dan TK. Ayahnya bekerja sebagai guru SD dan ibu menerima jahitan dirumah, mereka tingggal di perumnas ukuran 21.Bayi berusia 7 hariBayi tampak kecil, pada mata dan kulit tampak kuningMalas menyusuBayi lahir spontan dan cukup bulanBBL 1900 gr, PBL 48 cmSelama hamil ibu sehatIbu rajin kontrol ke bidanMereka tinggal di perumnas ukuran 21KeywordProblemBayi baru lahir, mata dan kulitnya tampak kuning serta BBL

DBMataKulitUsiaBBHiperbilirubinemia N/AbN/AbIkterus fisiologisNN/AbBBLRN/Ab< 2500 grmPrematur--< 9 bln< 2500 grmMore info Pemeriksaan vital sign temperatur rectal 35 C, nadi 120, respirasi 40, pemeriksaan fisik DBN, pemeriksaan darah rutin, HB 15, HT 45, leukosit 15.300, trombosit 200, DDS 30. sebagai dokter langkah apa yang kemudian anda lakukan.Dont knowPengertian hiperbilirubinemiaEtiologinyaGejalanyaPatofisiologinyaPenatalaksanaanyaPrognosisnyaPenanganan Hipotermia

Learning issueHiperbilirubinemia : merupakan suatu keadaan dimana kadar bilirubin serum rektal yang lebih dari 10 mg % pada minggu pertama yang di tandai dengan ikterus pada kulit dan organ lain.(sumber : tumbuh kembang anak hal 133)

2. Etiologi- Emolisis akibat inkompatibilitas gol. Darah ABO DehidrasiPolisitemiaPrematurASIKelebihan produksi bilirubinGangguan kapasitas sekresi

3. Gejala Hiperbilirubinemia Trbagi menjadi 2 kelompok : 1. Gejala akut = gejala yang dianut fase pertama kern ikterus pada neonatus pada alergi, tidak mau minum dan hipotonik 2. Gejala klinis = Tangisan yang melengking meliputi hipertonus dan opistotonus, (bayi yang selamat biasanya menderita gejala sisa paralis serebral dengan atetosis, gangguan pendengaran, paralisis sebagian otot mata dan dispasia dentalis) selain itu gejala nya bisa berwarna kuning pada kulit, membran mukosa dan bagian putih(sclera) mata terlihat saat kadar bilirubin darah mencapai sekitar 40 mol / L (sumber : ilmu kesehatan anak hal 611)4. Patofisiologi Peningkatan bilirubin tubuh dapat terjadi pada beberapa keadaan kejadian yang sering ditemukan adalah apabila terdapat penambahan beban bilirubin pada sel hepar yang berlebihan. Bila terdapat peningkatan penghancuran eritrosit, polisitemia. Gangguan pemecahan bilirubin plasma juga dapat menimbulkan peningkatan kadar bilirubin tubuh karna kadar Y dan Z berkurang pada bayi hipoksia, asidosis Pada derajat tertentu bilirubin akan bersifat toksis. Toksisitas pada bilirubin indirek yang bersifat sukar larut dalam air tapi mudah larut dalam lemak, memungkinkan terjadi efek patologis pada sel otak apabila bilirubin tadi dapat menembus sawar otak yang terjadi pada otak disebut kernikterus. bilirubin indirek akan mudah melalui sawar darah otak apabila bayi terdapat keadaan berat badan lahir rendah, hipoksia dan hipoglikemia. ( sumber buku saku patofisiologi corwin hal 422 )5. Penatalaksaan 1. mempercepat proses konjugasi, misalnya dengan pemberian fenobarbital obat ini bekerja sebagai enzim inducer sehingga konjugasi dapat dipercepat. 2. Memberikan substrat yang kurang untuk transportasi atau konjugasi contohnya ialah memberikan albumin untuk mengikat bilirubin yang bebas. Albumin dapat diganti dengan plasma dengan dosis 15 20 mL/ kgbb. Albumin dapat mempercepat keluar nya bilirubin dari ekstra vaskuler ke vaskuler sehingga bilirubin yang diikatnya lebih mudah dikeluarkan dengan transfusi tukar 3. Melakukan dekomposisi bilirubin dengan fototerapi. dapat digunakan untuk pra dan pasca transfusi tukar 4. Transfusi tukar dilakukan dengan indikasi sebagai brkut: a. pada semua keadaan dengan keadaan bilirubin indirek