Kaspan-kista konjungtiva
Transcript of Kaspan-kista konjungtiva
-
7/24/2019 Kaspan-kista konjungtiva
1/13
KISTA KONJUNGTIVA
Oleh :
Ardhan Prahara Putra 0610710017
Bithonah Arie Prasadhani 0107100!"
Pe#$i#$in%:
&r &e$$' S()*
+ABO,ATO,IU* I+*U P-N.AKIT *ATA
,U*A/ SAKIT &r) SAIU+ ANA, *A+ANG
AKU+TAS K-&OKT-,AN UNIV-,SITAS B,AIJA.A
!01!
-
7/24/2019 Kaspan-kista konjungtiva
2/13
BAB I
P-N&A/U+UAN
Konjungtiva adalah membran mukosa transparan tipis yang membungkus
permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva palpebralis) dan permukaan anterior
sklera (konjungtiva bulbaris). Konjungtiva bersambungan dengan kulit pada tepi
palpebra (suatu sambungan mukokutan) dengan epitel kornea di limbus1.
Kista konjungtiva adanya masa pada konjungtiva yang bisa timbul secara
spontan mengikuti proses inflamasi, pembedahan, dan trauma di luar pembedahan2.
Dalam suatu penelitian di ndia disebutkan bah!a angka kejadian kista konjungtiva
merupakan 2"# dari total kejadian tumor konjungtiva$. %ang paling banyak terjadi
adalah tipe inklusi epitel (&'#), dermoid (1,#), parasitik (,*#), lhympoid(#),
dan pigmented (",""#)".
+terygium merupakan perluasan pinguecula ke kornea, seperti daging
berbentuk segitiga, dan umumnya bilateral di sisi nasal. Keadaan ini diduga
merupakan suatu fenomena iritatif akibat sinar ultraviolet, pengeringan, dan
lingkungan dengan angin banyak karena sering terdapat pada orang yang sebagian
besar hidupnya berada di lingkungan yang berangin, penuh sinar matahari, berdebu,
atau berpasir*.
ujuan penulisan laporan kasus ini adalah untuk memahami gejala dan
tanda klinis dari kista konjungtiva dan pterygium sehingga sebagai dokter
nantinya dapat mendiagnosis secara dini dan memberikan terapi yang tepat
bila menemui penyakit ini. -anajemen yang tepat dan adekuat akan mampu
mencegah perkembangannya sehingga tidak menimbulkan komplikasi yang
lebih serius, seperti penurunan ketajaman penglihatan hingga kebutaan.
BAB II
-
7/24/2019 Kaspan-kista konjungtiva
3/13
TINJAUAN PUSTAKA
!)1 Kon2un%ti3a!)1)1 &e4inisi
Konjungtiva adalah membran mukosa transparan tipis yang membungkus
permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva palpebralis) dan permukaan anterior
sklera (konjungtiva bulbaris). Konjungtiva bersambungan dengan kulit pada tepi
palpebra (suatu sambungan mukokutan) dengan epitel kornea di limbus1.
!)1)! Anato#i
ambar 2.1 /natomi Konjungtiva
Konjungtiva palpebralis melapisi permukaan posterior kelopak mata dan
melekat erat ke tarsus. Di tepi superior dan inferior tarsus, konjungtiva melipat ke
posterior (pada forniks superior dan inferior) dan membungkas jaringan episklera
menjadi konjungtiva bulbaris1.Konjungtiva bulbaris melekat longgar ke septum orbitale di forniks dan melipat
berkali0kali. /danya lipatan0lipatan ini memungkinkan bola mata bergerak dan
memperbesar permukaan konjungtiva sekretorik. Duktus0duktus kelenjar lakrimal
bermuara ke forniks bermuara ke forniks temporal superior. Konjungtiva bulbarismelekat longgar pada kapsula tenoni dan sklera di ba!ahnya, kecuali di limbus
(tempat kapsula tenoni dan konjungtiva menyatu sepanjang $ mm)1.
!)1)5 /istolo%iapisan epitel konjungtiva terdiri dari 2 hingga lapisan sel epitel silindris
bertingkat, superfisial dan basal. apisan epitel konjungtiva di dekat limbus, di atas
curuncula, dan di dekat persambungan mukokutan pada tepi kelopak mata terdiri
atas sel0sel epitel s3uamosa bertingkat. 4el0sel epitel superfisial mengandung sel0sel
-
7/24/2019 Kaspan-kista konjungtiva
4/13
goblet bulat atau oval yang mensekresi mukus. -ukus yang terbentuk mendorong
inti sel goblet ke tepi dan diperlukan untuk dispersi lapisan air mata prakornea secara
merata. 4el0sel epitel basal ber!arna lebih pekat dibanding sel0sel superfisial dan di
dekat limbus dapat mengandung pigmen1.
4troma konjungtiva dibagi menjadi satu lapisan adenoid (superfisial) dan satu
lapisan fibrosa (profundus). apisan adenoid mengandung jaringan limfoid dan di
beberapa tempat dapat mengandung struktur semacam folikel tanpa stratum
germinativum. apisan adenoid tidak berkembang sampai setelah bayi berumur 2
atau $ bulan1.Kelenjar lakrimal aksesorius (kelenjar krause dan 5olfring) yang struktur dan
fungsinya mirip kelenjar lakrimal, terletak di dalam stroma. 4ebagian besarkelenjar
Krause berada di forniks atas, sisanya ada di forniks ba!ah. Kelenjar 5olfring
terletak di tepi atas tarsus atas1
./rteri0arteri konjungtiva berasal dari arteri siliaris anterior dan arteri
palpebralis. Kedua arteri ini beranastomose dengan bebas dan bersama banyak
vena konjungtiva yang umumnya mengikuti pola arterinya membentuk jaring0jaring
vaskuler konjungtiva yang sangat banyak. +embuluh limfe konjungtiva tersususn di
dalam lapisan superfisial dan profundus dan bergabung dengan pembuluh lomfe
palpebra membentuk pleksus limfatikus. Konjungtiva menerima persyarafan dari
percabangan oftalmik pertama nervus 6. 4araf ini memiliki serabut nyeri yang relatif
sedikit1.
!)! Kista Kon2un%ti3a
Kista konjungtiva adanya masa pada konjungtiva yang bisa timbul secara
spontan mengikuti proses inflamasi, pembedahan, dan trauma di luar pembedahan2.
Dalam suatu penelitian di ndia disebutkan bah!a angka kejadian kista konjungtiva
merupakan 2"# dari total kejadian tumor konjungtiva$. %ang paling banyak terjadi
adalah tipe inklusi epitel (&'#), dermoid (1,#), parasitik (,*#), lhympoid(#),
dan pigmented (",""#)".
!)!)1 Kista inlusi -(itel
-
7/24/2019 Kaspan-kista konjungtiva
5/13
ambar 2.2 Kista nklusi 7pitel
-erupakan lesi benign yang terisi oleh cairan serosa jernih berisi sel0sel
debris atau mukus gelatinosa. 8airan ini berada di antara dinding kista yang terdiri
dari beberapa lapis epitel non keratinisasi dan jaringan ikat. /ngka kejadian pada
laki0laki dan perempuan sama dan 9ata0rata usia onset adalah " tahun. Dapat
diklasifikasikan menjadi kista primer atau sekunder . kista primer umumnya terbatas
pada sisi superomedial dan berkembang secara kongenital selama periode
embrionik saat fase pemisahan sel epitel konjungtiva. Kista sekunder lebih banyak
terjadi. -erupakan tipe kista didapat, lokasinya di sisi superolateral. erjadi secara
spontan mengikuti inflamasi atau tindakan pembedahan atau trauma non
pembedahan. ambaran histopatologi menunjukkan adanya kista konjungtiva
dilapisi dengan sel epitel stratified non keratinisasi yang ter!arnai dengan +/4 tanpa
sel inflamasi. Ketika terjadi sebuah respon inflamasi pada konjungtiva, epitel
menjadi longgar dan jaringan yang lebih dalam mengalami edema, dengan sedikit
trauma sel epitel akan terkelupas dan terbenam dalam jaringan yang lebih dalam.Kista ini dapat dibiarkan karena terkadang bisa hilang dengan sendirinya.
:amun jika kista semakin membesar, menimbulkan gejala (sensasi adanya benda
asing, astigmatisma kornea, gangguan penglihatan), dan ada kecurigaan yang
mengarah pada keganasan, perlu dilakukan eksisi. ermasuk jika terjadi pembesaran
progresif kista dan terjadi perluasan11
!)!)! Kista &er#oid
-
7/24/2019 Kaspan-kista konjungtiva
6/13
ambar 2.$ Kista Dermoid
4ebuah masa solid kongenital yang terdapat di bulbus atau limbus. ampak
sebagai masa meninggi kekuningan, yang bulat dan licin, sering dengan rambut&
.Kista dermoid dapat merupakan lesi soliter atau merupakan bagian dari sindrom
oldenhar. ambaran histologinya tampak dermoid konjungtiva malformasi
koritomatous yang terdiri dari jaringan fibrosa padat dilapisi epitel konjungtiva dan
bagian dermal yang lebih dalam termasuk kelenjar sebasea dan folikel rambut. Kista
yang berukuran besar dapat menyebabkan gangguan refraksi astigmatisma.
+atogenesanya terjadi karena ada gangguan perkembangan a!al yang berakhir
pada perubahan metaplasia mesoblas antara nervus optikus dan permukaan
ektoderm. -ekanisme lain nag diungkapkan adalah sekuesterasi sel pluripoten
selama perkembangan embrionik.+engobatan diindikasikan untuk alasan kosmetik, infeksi kronis, pembentukan
dellen, dan terkenanya visual aksis. esi kecil dapat dilakukan eksisi. 4edangkan
untuk lesi yang besar, pengangkatan kista biasanya juga dibutuhkan grafting kornea
atau sklera.
!)!)5 Kista Parasit);kuran kista parasit bervariasi dari ',$ cm. < ', cm. sampai 1,' cm < 1,'
cm. =entuknya bundar atau oval. Kista ini tampak keputihan dengan bercak putihkapur pada rongga me!akili scole> parasit. Dalam satu kasus kista ditemukan
sebagian prolaps dari jaringan subconjunctival. :amun, peregangan mekanis karena
adanya kista dan konjungtiva lemah (karena peradangan terkait) mungkin bisa
menjelaskan ekspulsi spontan". 4emua kista lainnya dihilangkan. +emeriksaan
histopatologi kasus ini menunjukkan kanal tubuh cysticercus cellulosae dilapisi oleh
epitel.
!)!) Kista +i#4ati)
;kuran kista limfatik bervariasi dari ',2 cm < '," cm ', cm < ', cm. Kista ini
transparan, multilocular dan penuh dengan cairan bening. ?istopathologi0
-
7/24/2019 Kaspan-kista konjungtiva
7/13
pemeriksaan kal menunjukkan ruang limfatik melebar dilapisi dengan endothelium.
imfatik melebar yang tidak dapat dikosongkan dianggap berkembang menjadi kista
limfatik".
!)!)8 Kista Ber(i%#en)Dalam satu kasus lesi yang terlokalisir pada bagian medial konjungtiva dan
kistik sedangkan dalam kasus kedua sklera dan kelopak juga terlibat along!ith lesi
konjungtiva, yang kistik di tempat (oculo0dermal kompleks melanocytosis).
+emeriksaan histopatologi menunjukkan adanya agregat melanosit di ba!ah epitel
dengan kecenderungan untuk membentuk pengaturan adenomatosa".
!)5 Pter'%iu#!)5)1 &e4inisi
+erluasan pinguecula ke kornea, seperti daging berbentuk segitiga, danumumnya bilateral di sisi nasal. Keadaan ini diduga merupakan suatu fenomena
iritatif akibat sinar ultraviolet, pengeringan, dan lingkungan dengan angin banyak
karena sering terdapat pada orang yang sebagian besar hidupnya berada di
lingkungan yang berangin, penuh sinar matahari, berdebu, atau berpasir*.!)5)! -(ide#iolo%i
;mumnya terjadi pada usia 2'0$' tahun dan sering terdapat pada orang yang
sebagian besar hidupnya berada di lingkungan tropis 1'
!)5)5 Klasi4iasi Pter'%iu#
ipe 1
-eluas kurang dari 2 mm di atas kornea. imbunan besi (ditunjukkan dengan
4tocker line) dapat terlihat di epitel kornea bagian anterior@depan pterigium. esi ini
bersifat asimptomatis, meskipun sebentar0sebentar dapat meradang (intermittently
inflamed). Aika memakai soft contact lens, gejala dapat timbul lebih a!al karena
diameter lensa yang luas bersandar pada ujung kepala pterigium yang sedikit
terangkat dan ini dan ini menyebabkan iritasi. 1'
ipe 2
-elebar hingga " mm dari kornea, dapat kambuh (recurrent) sehingga perlu
tindakan pembedahan. Dapat menggangguprecorneal tear film dan menyebabkan
astigmatisme 1'
ipe $
-eluas hingga lebih dari " mm dan melibatkan daerah penglihatan. esi@jejas yang
luas (e>tensive), jika kambuh dapat berhubungan dengan fibrosis subkonjungtiva
dan meluas hingga ke forni> yang terkadang dapat menyebabkan keterbatasan
pergerakan mata 1'
-
7/24/2019 Kaspan-kista konjungtiva
8/13
ambar 2." +terygium
!)5) Klasi4iasi Pter'%iu#+terigium diduga disebabkan oleh iritasi kronis akobat debu, cahaya sinar
matahari (sinar ;6), dan udara yang panas. 7tiologinya tidak diketahui dengan jelas
dan di duga merupakan suatu neoplasma, radang, dan degenerasi. 1'
!)5)8 Tanda dan Ge2ala+terigium dapat tidak memberikan keluhan atau akan memberikan keluhan
mata iritatif, merah, dan mungkin menimbulkan astigmatisme yang akan memberikan
keluhan gangguan penglihatan. +terigium dapat disertai keratitis pungtata dan dellen(penipisan kornea akibat kering), dan garis besi (iron linedari 4tocker) yang terletak
di ujung pterigium. 1'
!)5)6 &ia%nosis Bandin%Diagnosis banding pterigium adalah pseudopterigium, pannus, dan kista
dermoid.1'
!)5)7 Penatalasanaan+engobatan tidak diperlukan karena sering bersifat rekure, terutama pada
pasien yang masih muda. =ila pterigium meradang dapat diberikan steroid atau tetes
mata dekongestan. +engobatan pterigium adalah dengan konservatif atau dilakukan
pembedahan bila terjadi gangguan penglihatan akibat terjadinya astigmatisme
irregular atau pterigium yang telah menutupi media penglihatan.1'
-
7/24/2019 Kaspan-kista konjungtiva
9/13
BAB IVP-*BA/ASAN
+asien :y. K @ perempuan @ "' tahun datang ke poli -ata 944/ pada tanggal
/gustus 2'12 dengan keluhan utama adanya benjolan di mata kiri.
+asien mengeluhkan terdapat benjolan di mata kiri sejak bulan yang lalu.
=enjolan nampak bulat, ber!arna bening dan nampak berisi cairan dengan diameter kurang
lebih $mm. -ata kiri juga terasa nyeri sejak bulan yang lalu. :yeri terasa hilang timbul,
diperberat apabila pasien berkedip dan memberat sejak satu bulan ini. -enurut literatur
disebutkan bah!a salah satu jenis kista yang bisa timbul di area konjungtiva adalah kista
-
7/24/2019 Kaspan-kista konjungtiva
10/13
inklusi epitel dengan penampakan klinis kista berisi cairan jernih berisi sel0sel debris atau
mukus gelatinosa. /ngka kejadian pada laki0laki dan !anita sama, onset usia kurang lebih
" tahun.
Kista tipe inklusi epitel dapat terjadi secara spontan mengikuti proses inflamasi atauakibat suatu proses pembedahan atau trauma non pembedahan. +ada pasien ini
kemungkinan kista terbentuk karena proses inflamasi, karena tidak didapatkan ri!ayat
pembedahan maupun ri!ayat trauma. 4aat terjadi inflamasi pada konjungtiva, epitel menjadi
longgar dan jaringan yang lebih dalam mengalami edema, dengan sedikit trauma sel epitel
akan terkelupas dan terbenam dalam jaringan yang lebih dalam.
;ntuk tatalaksana kista konjungtiva direncanakan ekstirpasi kista karena tidak
didapatkan penyembuhan kista dalam bulan, serta didapat keluhan nyeri, mengganjal,
ngeres, dan keluhan mata kabur. +ada pemeriksaan fisik didapatkan 8, +8, sekret, dan
penurunan tajam penglihatan menjadi @,. 4esuai dengan literatur, jika kista tidak besar
dapat dibiarkan karena bisa sembuh sendiri, namun jika tidak membaik dan mulai timbul
gejala, maka perlu dilakukan eksisi.
-asalah lain pada pasien ini adalah adanya jaringan fibrovaskular di kedua mata
kanan dan kiri pasien. Dari anamnesa jaringan fibrovaskuler ini pertumbuhannya tidak
diketahui karena gejala yang muncul dianggap ringan oleh pasien. ejala0gejala yang
dirasakan pasien yaitu berupa mata merah yang berulang pada mata kanan dan kiri secara
bergantian tapi lebih sering yang kanan, kemudian diikuti rasa kemeng0kemeng pada kedua
mata dan ada perasaan mengganjal, dari anamnesa dan pemeriksaan fisik inilah kita dapat
mendiangnosis ini suatu pterigium grade pada mata kanan dan pterigium gr. pada mata
kiri.
+eda pterigium ringan tidak diperlukan suatu terapi, tetapi pada pterigium yang lebih
berat dapat diberikan terapi medikamentosa yaitu dengan memberikan obat anti0inflamasi
topikal dan vasokonstriktor mata (dekongestan), sedangkan untuk terapi defitifnya berupaoperasi ekstirpasi. erapi ekstipasi ini perlu dilakukan pada pasien ini karena pada pasien ini
pterigium kiri telah menjalar sampai $ mm dari limbus, +terigium juga sering memberikan
keluhan mata merah yang berulang pada pasien ini dan untuk kebutuhan kosmetik dari
pasien ini.
-
7/24/2019 Kaspan-kista konjungtiva
11/13
BAB V
P-NUTUP
elah dilaporkan suatu kasus mengenai B4 Kista Konjungtiva C +terygium grade
dan BD pterygium grade . Dari anamnesis dan pemeriksaan status oftalmologis pada
pasien didapatkan hasil yang mendukung suatu diagnosa B4 Kista Konjungtiva C +terygium
grade dan BD pterygium grade . +enatalaksanaan pada pasien ini adalah eksisi kista dan
ekstirpasi pterygium.
-
7/24/2019 Kaspan-kista konjungtiva
12/13
&ATA, PUSTAKA
1. 9iordan07va, +aul. 5hitcher, Aohn +. 2''. Vaugh & Asbury Oftalmologi Umum Ed
17.hal. 0&. 78Aakarta2. 4hields, 8arol . 4hields, Aerry /. 2''&. Tumor of The on!uncti"a and ornea.
DuaneEs Bphthalmology on 8D 9B-. ippincott 5illiams F 5ilkins$. 9eddy, dkk. 1*$. Tumour and yst of on!uncti"a# A $tudy of 17% cases
nternational 4pesialist 7ye 8enter. 6ol $1 page &0&&'". :ath dkk. 1*$. ystic 'ession of on!uncti"a ndian ournal of Ophthalmology 6ol
$1 page 10". 4eung 5on ee, 4eung08han ee, Kyung0?yun Ain. 2''. on!uncti"al nclusion
ysts in 'ong#standing hronic Vernal *eratocon!uncti"itis. Korean Aournal of
Bphthalmolog 21(")2102"
-
7/24/2019 Kaspan-kista konjungtiva
13/13
&. 9iordan07va, +aul. 5hitcher, Aohn +. 2''. Vaugh & Asbury Oftalmologi Umum Ed
17.hal. 122. 78Aakarta. 4herman, -ark dkk. 2'12. 'imbal +ermoid. -edscape 9eferance.
http@@emedicine.medscape.com@article@11*$$"0overvie!Gsho!all (online). Diakses
tanggal /gustus 2'12.. Kanski, A. A. 2''$. linical Ophtalmology, A $ystematic Approach. Hifth 7dition.
=utter!orth ?einemann. 7dinburg, p1'*. 9iordan07va, +aul. 5hitcher, Aohn +. 2''. Vaugh & Asbury Oftalmologi Umum Ed
17.hal. 11*. 78Aakarta1'. lyas, 4. 2''. lmu -enya.it /ata7disi Ketiga. =alai +enerbit HK;. Aakarta, hal
2''0211.11. 4hields, 8arol . 4hields, Aerry /. 2''. 7yelids, 8onjungtival, and Brbital umor. /n
/tlas and e>tbook. ?al "'& ippincott 5illiams F 5ilkins
http://emedicine.medscape.com/article/1195334-overview#showallhttp://emedicine.medscape.com/article/1195334-overview#showall