Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Asian Games 2018...

36
Asian Games 2018 Pancarkan Keragaman Budaya Indonesia di Mata Dunia KARYA CIPTA INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN EDISI 08 Tahun XVI Agustus 2018 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Transcript of Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Asian Games 2018...

Asian Games 2018 Pancarkan Keragaman Budaya Indonesiadi Mata Dunia

Karya Cipta infrastruKtur permuKiman

Edisi 08 tahun XVi

Agustus 2018

KEMENTERIANPEKERJAAN UMUM

DAN PERUMAHAN RAKYAT

02|Edisi 08Tahun XVI

daftar isi Edisi 08/tahun XViAgustus 2018

19

04

24

15

04 berita utamaAsian Games 2018 PancarkanKeragaman Budaya indonesia di Mata dunia

08 liputan khususPresiden Jokowi Puji Venue Layar dan Jetskisebagai salah satu Venue Terbaik dunia

10 info baruPenyediaan Akses Jalan Lingkungansumber Jaya Bengkulu Melalui NUsP-2

11 Kementerian PUPR Mobilisasi Alat Berat dan Kirim Tambahan Mobil Tangki Air

12 NUsP-2 Kurangi Masalah Kawasan Kumuh Perkotaan

13 Pamsimas iii Masuk Ke dalam31 Kabupaten Baru di Bali

14 Pembangunan sanimas Reguler KsM Gambir Kabupaten Bangka Telah Rampung

15 Rehabilitasi stadion Manahan, Pasar Atas dan Pasar Johar selesai 2019

16 Tata infrastrukturKampung Nelayan Bengkulu

17 inovasiPenerapan Manajemen Proyek dan sisdalmen pada TPA sampah Regional Banjarbakula

19 Unit Kerja PiP Randal Provinsi Papua Kawal Keterpaduan dan Kolaborasi Penanganan Kawasan Kumuh Kota Jayapura

23 PAMsiMAs MenyentuhYang “Tertinggal” di Perbatasan

24 Pentingnya Peran Masyarakat Agar Tak Kumuh Kembali

28 Penyediaan Air Minum dan sanitasi Perdesaan Ramah disabilitas

30 sebaiknya anda tahuEmpat Element Opening Ceremony Asian Games 2018

32 lensa CkBantuan dharma Wanita PUPR ke Lombok

33 Harmoni indonesia Menyambut Asian Games 2018

34 seputar kitaKementerian PUPR dukung sembilan strategi dorong Pariwisata di indonesia

Kejar Progres iPLT Kabupaten Hulu sungai Utara

Pelatihan dan serti kasi Tukang di Babel

12

08

Tahun XVIEdisi 08 |03

editorial

Cover : Kaldron Asian Games 2018

Energi Indonesia KobarkanAsian Games 2018

Siapa yang menyangka persiapan Asian Games ke-18 yang diselenggarakan 18 Agustus 2018 tersebut dapat tercapai dalam kurun waktu 1,5 tahun, karena diperkirakan minimal butuh waktu 4 tahun untuk mencapainya. Tak hanya renovasi maupun

pembangunan baru infrastruktur 76 venue pertandingan di Jakarta, Palembang, dan Jawa Barat, namun juga 14 non-venue (fasilitas pendukung) telah berhasil dikerjakan dengan baik. Keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara pesta olahraga Asia ini mendapatkan banyak pujian dari dunia internasional, hal ini patut di banggakan karena merupakan usaha maksimal pemerintah, swasta, dan masyarakat Indonesia.

Dengan kesiapan venue dan non-venue yang telah memenuhi standar olahraga in-ternasional, maka Asian Games ke-18 dimulai dengan upacara pembukaan yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Antusiasme penonton, atlet, dan ofisial sungguh terasa di GBK, karena tidak hanya disuguhkan pertunjukan live yang luar biasa, namun juga dihadiri oleh tamu spesial baik dari Indonesia maupun negara sahabat. Mulai dari kedatangan Presiden Jokowi yang beraksi menggunakan sepeda motor dan menjadi viral, lalu pertunjukan Tari “Ratoh Jaroe” yang memukau, dilanjutkan dengan parade kenegaraan yang dikejutkan dengan bersatunya Korea Utara dan Korea Selatan, hingga pengibaran bendera serta penyalaan api kaldron di panggung raksasa nan megah.

Awalnya Dewan Olimpiade Asia mengumumkan 484 nomor pertandingan dalam 42 cabang olahraga, tapi dengan pertimbangan kebutuhan biaya yang tinggi, maka di­kurangi menjadi 465 nomor pertandingan dalam 40 cabang olahraga dan ditambah olahraga eksibisi eSports dan Polo Kano. Diawali upacara pembukaan yang spektaku ler, pertandingan di hari pertama dimulai dengan 19 cabang olahraga dan memperebutkan 21 medali. Indonesia sendiri memberikan prestasi luar biasa dengan menempati posisi keempat klasemen perolehan medali (31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu) yang melebihi target pemerintah yaitu posisi 10 besar dengan total raihan 20 medali emas. Prestasi ini mencatat sejarah baru dalam dunia olahraga Indonesia, meskipun sebagian besar medali emas diperoleh dari cabang olahraga non-olimpik, dimana kejutan 14 medali emas dari pencak silat.

Pada upacara penutupan yang juga digelar di GBK, Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri secara langsung acara tersebut, sedangkan Presiden Jokowi mengikutinya dari tempat pengungsian darurat di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini merupakan bentuk solidaritas bersama terhadap korban dan relawan bencana gempa yang melanda Provinsi NTB dari bulan Juli lalu. Kali ini acara lebih terlihat seperti konser dibandingkan seremonial, terlihat dari penampilan artis dari dalam dan luar negeri seperti penyanyi Jackson Yee dan Sidharth Slathia, serta grup band iKON dan Super Junior. Secara keseluruhan, keberhasilan penyelenggaraan Asian Games ke­18 di Indonesia berdasarkan tiga hal yaitu tuan rumah yang baik, prestasi atlet yang melampaui harapan, serta dukungan sarana dan prasarana yang diakui secara internasional. (Redaksi)

pelindungdanis H. sumadilaga

penanggung Jawabrina agustin indriani

dewan redaKsiedward abdurrachman, iwan suprijanto,

didiet a. akhdiat, dodi Krispratmadi, agus ahyar

pemimpin redaKsiaswan nizar

penyunting redaKsiCahyani Kusrianingsih , indah raftiarty er,

astaf aji pranaya

bagian produKsiari iswanti, bramanti nawang sari, dewi savitri

bagian administrasi & distribusifajar drestha birawa, Harniati ulfah

Kontributorsri murni edi K, taufan madiasworo,

tanozisochi lase, diana Kusumastuti, dian irawati, marsaulina pasaribu, Kusumawardhani,

boby ali azhari, prasetyo, meike Kencanawulan, Komang raka maharthana, sandhi eko bramono,

andika budi prasetya, bhima dhananjaya, airyn saputri Harahap, meinar manurung

alamat redaKsiJl. pattimura no. 20, Kebayoran baru 12110

telp/fax. 021-7245754

Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkait bidang Cipta Karya ke email [email protected] atau saran dan pengaduan di www.pu.go.id

http://ciptakarya.pu.go.id

@ditjenck

@ditjenciptakarya

ditjen Cipta Karya

ditjen Cipta Karya

[email protected]

04|Edisi 08Tahun XVI

Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara Asian Games ke-18 tahun 2018 ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri buat kita semua.

berita utama

Asian Games 2018 Pancarkan Keragaman Budaya Indonesiadi Mata Dunia

Namun di dalamnya terdapat tang­gung jawab dan kerja ke ras, serta memerlukan sebuah per sia pan

be sar seperti pembangunan in frastruktur 60 venue, wisma atlet, trans portasi, dan fasilitas perkotaan lain nya. Perhelatan Asian Games ke­18 tahun 2018 yang dimulai 18 Agustus sampai 2 September 2018 ini menjadi semakin

spesial bagi bangsa Indonesia karena ber tepatan dengan HUT Kemerdekaan RI ke­73. Diharapkan, Indonesia mampu me raih medali emas sebanyak mungkin se hingga kerja keras dan perjuangan se­lama ini dapat membuahkan hasil ter­baik. Melalui setiap pertandingan dapat mem bangun daya juang dan pengorbanan

dengan semangat persaudaraan. Selain itu juga dapat memperkokoh semangat ke ­bangsaan, nasionalisme, dan sportivi tas. Pesta olahraga Asia ini juga memberikan kontribusi dalam meningkatkan ekonomi masyarakat serta menambah kecintaan masyarakat terhadap olahraga. Terakhir kali Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games pada 1962 di Jakarta.

Tahun XVIEdisi 08 |05

Saat itu, pembukaan pesta olahraga ter­besar di Asia ini diresmikan presiden per tama Republik Indonesia pertama, Soe karno. Lima puluh enam tahun ke­mu dian, Asian Games kembali digelar di Indonesia dan tahun ini merupakan edisi ke­18 ajang empat tahunan tersebut.

Pembukaan Asian Games 2018 yang Memukau DuniaMalam pembukaan Asian Games menja­di malam tak terlupakan buat bangsa Indonesia dan yang menyaksikannya. Aca ra pembukaan Asian Games ini diawali dengan tarian Ratoeh Jaroe yang me nga gumkan. Sebanyak 5.000 penari dan performer memeriahkan acara ini di atas panggung raksasa nan megah. Denny Ma lik dan Eko Supriyanto didapuk se ba gai penata tari. Pembukaan Asian Games 2018 ber­latarkan panggung terbesar yang per­nah ada dalam upacara pembukaan per­tandingan olahraga multi-event. Dengan berat total 600 ton dan ukuran panjang 120 meter, lebar 30 meter, dan tinggi 26 meter, panggung tersebut juga menjadi

oleh pembawa papan nama negara yang memakai busana bernuansa burung Ga­ruda yang dirancang oleh Dynand Fa riz, pen diri Jember Fashion Carnival. Asian Games ke­18 yang menampil­kan pertunjukan sebuah tontonan kolosal di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (18/08/2018) merupakan

latar saat 6.000 atlet dan ofisial dari seluruh kontingen berparade di bawah bendera kebanggaan negaranya. Pada pa rade ini 44 negara tampil dimana Re­publik Korea Selatan dan Republik Rak­yat Demokratik Korea Utara berada da­lam satu bendera yaitu Korea. Dalam pa rade tersebut, setiap negara dipimpin

06|Edisi 08Tahun XVI

bukti kepada dunia bahwa Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar dan mampu menyelenggarakan sebuah even berskala internasional. Pada pelaksana ­annya nan ti, acara tersebut akan me­libatkan sekitar 6.000 artis, musisi, penari, tim kreatif, teknisi, dan produksi. Acara ini sendiri dibagi menjadi empat segmen yaitu air, bumi, angin, dan terakhir api. Keempatnya mewakili nilai­nilai luhur bangsa In do nesia. Pembukaan Asian Games 2018 meru­pakan sebuah momen bersejarah bangsa Indonesia dan sebuah pengalaman yang mungkin hanya sekali dalam seumur hi­dup. Presiden Joko Widodo yang di dam­pingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, res mi membuka perhelatan olahraga Asian Ga­mes 2018. “Atas nama seluruh rakyat Indonesia kita bangga, kita merasa terhormat ke­datangan tamu­tamu istimewa dari 45 negara. Kita (bangsa Asia) bersaudara dan bersatu dengan tujuan yang sama yaitu meraih prestasi. Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim Asian Games ke­18 tahun 2018 saya nyatakan dibuka,” kata Presiden Jokowi yang disambut te­puk tangan meriah. Sementara, Ketua Indonesia Asian

Games Organizing Committee (INASGOC) Erick Thohir menjelaskan, pembukaan Asian Games ke­18 tahun 2018 akan mencerminkan keberagaman budaya In­do nesia sebagai negara terbesar di Asia Teng gara. “Selamat datang para “Energy of Asia”, Asian Games ke­18 tahun 2018 di Jakarta dan Palembang,” ungkap Erick Thohir. Setelah pengibaran bendera merah putih suasana GBK hening sejenak, Pre­siden RI mengajak seluruh rakyat In­

donesia dan negara partisipan untuk meng heningkan cipta menghormati para korban gempa bumi di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terjadi pada akhir Juli 2018 dan telah merenggut ratusan korban jiwa serta menghancurkan ri buan rumah. Memasuki bagian akhir acara, para le­genda olahraga Indonesia secara estafet membawa obor ke kaldron gunung di panggung. Slogan “Energy of Asia” atau Kekuatan Asia akan menempatkan In­

Tahun XVIEdisi 08 |07

do nesia menjadi yang terdepan di masa depan. Upacara pembukaan Asian Games 2018 membawa pesan persatuan dalam keragaman, toleransi, dan energi ke se­luruh dunia, serta menjadi momen un­tuk merayakan visi Indonesia bagi ma sa depan, menjadi yang terdepan, me man­carkan energi bagi Indonesia dan seluruh dunia. Partisipasi Kementerian PUPR Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, ma ka persiapan infrastruktur Asian Ga­mes ke­18 seoptimal mungkin akan me manfaatkan aset bersejarah yang per nah membawa Indonesia sebagai tu­an rumah Asian Games ke­4, sekali gus men jadi juara umum kedua. Arahan itu ti dak menyarankan romantisme pada ke ja yaan masa lalu, tetapi lebih kepada sua tu penghormatan dan penghargaan pa da prestasi bangsa kita di masa yang lalu. Arahan itu pun juga mendorong Ke­menterian Pekerjaan Umum dan Peru­mahan Rakyat (PUPR) untuk memberi nilai tambah sesuai kebutuhan dan per­syaratan modern terkini, baik dari sisi ke­olahragaan, maupun dari sisi standar ba­ngunan gedung dan lingkungan. Gagasan untuk mengoptimalkan aset bersejarah di kawasan GBK sebagai tu­lang punggung Asian Games ke­18 di­lim pahkan kepada Kementerian PUPR. “Bermodalkan semangat yang meng­ge lora untuk kesuksesan dan kejayaan Indonesia, maka tugas dan tanggung

Jen deral Cipta Karya dengan Ikatan Ar­sitek Indonesia (IAI), diharapkan pada masa mendatang menjadi kawasan yang lebih aman, nyaman, dan layak di bang­gakan oleh bangsa Indonesia di du nia internasional. Stadion utama tampil berupa mahkota menempati tempat paling utama dalam komposisi penataan lahan kompleks GBK. Stadion ini dapat menampung lebih dari 75.000 penonton dan dapat digunakan untuk berbagai pertandingan olahraga dan berbagai acara akbar. Besarnya ka­pasitas tribun penonton memiliki kon se­kuensi terdapat banyaknya ruang ko song di balik tribun. Banyak ruang ter sebut difungsikan sebagai area ganti, kamar mandi dan peturasan, gudang, dan ruang utilitas kelengkapan gedung. Belakangan ruang ini juga akhirnya digunakan se­bagai tempat bagi kantor perwakilan atau perhimpungan cabang olahraga dan berbagai fungsi lainnya. Banyak se­kat diimbuhkan pada celah di antara kaki deretan kolom­kolom monumen tal tersebut, sehingga mengurangi keluga ­san dan kelegaan ruang pada lantai da sar stadion utama. Penambahan pada sta­dion utama telah menyebabkan ka rak­ter terbuka dan ringan bangunan lam bat laun menjadi tertutup. Gagasan untuk menertibkan peng­gunaan ruang diterapkan tidak hanya di stadion utama namun juga di ber­bagai bangunan yang mengalami ken­dala yang serupa. Dengan dimensi yang monumental, bangunan stadion utama sulit ditandingi oleh ba ngunan­bangu ­nan lain yang ada di se kelilingnya. Ke­hadirannya begitu men cuat karena letak dan jaraknya terha dap bangunan lain di sekitarnya. Na mun vegetasi yang tumbuh besar ser ta ber bagai pe nam ba han pagar dan ber ba gai fasilitas lam bat laun telah juga mempengaru hi mo numentalitas stadion utama. Hal ini mendorong di lakukannya penataan ling kungan di area sekitar lang­sung da ri stadion utama. Sta dion uta ma GBK di rancang sedemikian rupa dan di­per baharui seperti bangku pe nonton kini berganti menjadi single seaters dan pen­cahayaan yang lebih te rang namun le bih hemat energi.(Teks: Indah Raftiarty ER)

ja wab itu kami jalankan sekuat tenaga dengan melibatkan banyak pihak yang kom peten dan ahli di bidangnya masing­masing,” tutur Menteri PUPR Basuki Ha­dimuljono. Dalam rangka menyambut penye­leng garaan Asian Games ke­18 tahun 2018, Direktorat Jenderal Cipta Karya Ke­menterian PUPR memiliki tugas untuk menyelenggarakan pembangunan infra­struktur sebagai sarana dan prasarana da lam penyelenggaraan even olahraga ting kat asia tersebut. Sebagai kawasan cagar budaya, GBK memiliki beberapa bangunan cagar budaya yang ada di dalamnya. Dalam me laksanakan renovasi pada enam ba­ngunan cagar budaya tersebut, Direk­torat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR harus melakukan renovasi dengan memperhatikan tidak hanya kaidah pe­lestarian tetapi juga standar tek nis in­ternasional cabang olahraga. Pendeka­tan arsitektur yang dilakukan pada pe kerjaan renovasi bangunan olahraga yang termasuk bangunan cagar budaya te tap mempertahankan bentuk dan tam ­pilan bangunan asli seperti yang di ba­ngun tahun 1962. Walaupun demikian pe rubahan pada bangunan cagar bu da­ya karena tuntutan standar teknis in ter­nasional tetap terpenuhi. Dengan adanya renovasi pada ba­ngunan dan penataan pada kompleks olahraga GBK yang merupakan hasil ker ja sama dan kolaborasi Direktorat

08|Edisi 08Tahun XVI

Ajang penyelenggaraan Asian Games 2018 kian dekat. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Senin (06/08/2018) meresmikan 2 venue sekaligus yaitu Indonesia National Sailing Center (Venue Layar) dan Jetski Indonesia Academy (Venue Jetski) yang dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya untuk mendukung pelaksanaan Asian Games XVIII Tahun 2018, di Pantai Barat Ancol, Jakarta.

Presiden Jokowi Puji Venue Layar dan JetskiSebagai Salah Satu Venue Terbaik Dunia

Pembangunan venue layar oleh Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR dibangun di atas lahan seluas

14.477 m² dengan kapasitas pendukung yaitu area parkir kontainer sebanyak 36 unit, floating breakwater sepanjang 230 meter, floating jetty berkapasitas 89 boat (untuk kepentingan official), dan panel listrik tenaga surya sebanyak 30 titik sebesar 30 watt, dan daya listrik PLN sebesar 197 kVA. Selain itu juga di­lengkapi bangunan ruang kantor, ruang engineer, ruang gudang peralatan, ca fe­taria, menara pandang, dan toilet.

Selanjutnya, untuk pembangunan venue jetski dibangun pada lahan seluas 27.034 m², dilengkapi gedung dan der­maga permanen yang tidak banyak di­miliki oleh negara lain. Pekerjaan di venue jetski mencakup bangunan kan­tin dan gudang, bangunan kantor pe­nge lola dan ruang petugas, bangunan kantor pengelola, bangunan VIP, dermaga jetski, dan tribun permanen penonton berkapasitas 868 orang. Total nilai kon­trak untuk pembangunan kedua ve nue tersebut sekitar Rp. 172,57 miliar.

“Dengan mengucap Bismil lahi rrah­ma ni rrahim, dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Indonesia National Sailing

Center dan Jetski Indonesia Academy pada pagi hari ini saya resmikan,” tutur Jokowi yang kemudian dilanjutkan de­ngan penandatanganan prasasti. Jo kowi kembali meninjau persiapan para atlet serta sejumlah venue pertandingan.

Menurut Jokowi, keseluruhan venue tersebut telah siap digunakan untuk per tandingan dalam Asian Games nanti. “Kita telah melihat venue untuk berlayar, tadi untuk jetski. Saya melihat semuanya

sangat bagus, sudah siap untuk dipakai nanti dalam Asian Games,” kata Jokowi.

liputan khusus

Tahun XVIEdisi 08 |09

Setelah melihat kondisi venue untuk olahraga berlayar dan jetski, semuanya terlihat sangat bagus sehingga

sangat siap untuk digunakan untuk pelaksanaan Asian Games 2018.

Jokowi mengungkapkan, baik olah­raga jetski dan juga layar ditargetkan minimal meraih dua medali emas. Se­lain itu, Jokowi yakin para atlet telah siap mengikuti pertandingan olahraga in ternasional ini. Setelah melihat kondisi venue untuk olahraga berlayar dan jetski, semuanya terlihat sangat bagus se­hingga sangat siap untuk digunakan untuk pelaksanaan Asian Games 2018. “Dibandingkan dengan negara lain, venue ini merupakan venue terbaik,” tambah Jokowi.

Sementara itu, Menteri PUPR Ba­su ki Hadimuljono menambahkan, ini me rupakan waktu untuk memberi se­mangat kepada para atlet yang sudah di temui pada setiap cabang olahraganya, sehingga para atlet dapat memperoleh medali emas sebanyak­banyaknya.

Sebelum meresmikan kedua venue tersebut, Presiden Jokowi meninjau Pa­depokan Pencak Silat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Saat kunjungan tersebut, Jokowi didampingi oleh Mente­ri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pe muda dan Olahraga Imam Nahrawi, Dirjen Cipta Karya Danis H. Sumadilaga, serta Ketua Harian Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Edhy Prabowo.

Jokowi optimis cabang olahraga pen­cak silat akan menyumbang lebih da ri 2 (dua) medali emas pada Asian Games XVIII, yang pelaksanaannya tinggal be­berapa hari mendatang. “Memang di dalam target yang disampaikan Menteri

Pemuda dan Olahraga kepada saya, mi­nimal dua emas. Tetapi saya meyakini dengan tadi yang sudah diperlihatkan kepada kita semuanya, saya yakin bah wa akan lebih dari dua emas,” harap Jokowi.

Sebagaimana diketahui pencak si lat termasuk salah satu cabang olahra ga baru yang akan dipertandingkan di Asian Games 2018. Pada edisi sebelumnya, pencak silat tidak pernah masuk ajang em pat tahunan itu.

Pada cabang olahraga pencak silat

itu, kontingen Indonesia akan turun di 16 nomor dengan rincian 10 nomor tanding (tujuh putra dan tiga putri) dan enam nomor seni (tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri, serta regu putra dan putri).

Sedangkan Pelatih Kepala Pelatnas Pencak Silat Rony Syaifullah menga kui kehadiran Presiden Jokowi dapat me­nam bah motivasi dan semangat bagi tim pencak silat Indonesia di ajang Asian Ga­mes.

“Saya yakin tekad yang dimiliki para atlet untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara bisa terwujud di Asian Games ini,” tegas Rony yang juga mantan atlet pencak silat itu.

Rony menyebut persiapan pencak si­lat menuju Asian Games 2018 sudah me­masuki tahap akhir. Pencak silat su dah melakukan persiapan sejak tiga ta hun lalu, sehingga kini siap bertempur.

“Ini merupakan tahap akhir pada fase kompetisi. Jadi kami sudah di kompetisi utama. Jadi di dua minggu ini kami sudah mengerucut ke kompetisi utama artinya masuk ke fase persiapan dan kami fokus mengurangi volume serta menaikkan in­tensitas. Intinya kami fokus di Asian Ga­mes 2018,” tegas Rony Syaifullah.(Teks: kompuck)

10|Edisi 08Tahun XVI

info baru

Guna mengurangi kawasan kumuh dan memberikan perubahan wajah lingkungan dalam skala kawasan, Satker Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Provinsi Bengkulu bersama-sama dengan Satker Pengembangan Infrastruktur Permukiman (PIP) Kota Bengkulu berkomitmen meningkatkan kualitas permukiman warga dengan membangun akses jalan lingkungan di Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, melalui program NUSP-2.

Penyediaan Akses Jalan Lingkungan Sumber Jaya Bengkulu Melalui NUSP-2

Melalui kegiatan pembangunan jalan lingkungan, program NUSP­2 telah mampu mem­

berikan akses transportasi yang layak bagi masyarakat.

Salah satu warga Sum ber Jaya Rudianto mengatakan, sebelum diba­ngun nya jalan di lingkungan mereka, warga kesulitan untuk melakukan ak­tivitas sehari­hari dikarenakan kondisi jalan yang masih berupa jalan tanah menjadi sempit dan licin saat musim hujan tiba.

“Jalan lingkungan kami sangat ke­cil, karenanya kami kesulitan untuk per gi keluar rumah. Terlebih musim hu­jan, meskipun cuma sebentar jalanan menjadi becek dan licin untuk dilewati. Jangankan orang lain, kami pun malas un tuk melewati jalan depan rumah kami,” tutur Rudianto, Selasa (07/08/2018) di ke diamannya.

Rismayani, Ketua Badan Keswadaya­an Masyarakat (BKM) Maju Jaya yang menjadi motor penggerak dalam pem ­ba ngunan di Kelurahan Sumber Jaya me ngatakan, pembangunan jalan ling­

ku ngan di Kelurahan Sumber Jaya mem­be rikan dampak yang signifikan ter ha dap ke hidupan warganya.

“Sekarang warga Sumber Jaya memi­liki akses yang baik untuk keluar dari rumah karena jalan lingkungannya sudah bagus. Anak­anak juga bisa bermain de­ngan nyaman karena ada taman di se­kitar lingkungan,” terang Rismayani.

Sementara itu, sesuai dengan kebi­jakan pembangunan bidang Cipta Karya, kesetaraan gender menjadi salah satu poin penting dalam program NUSP­2 di Kelurahan Sumber Jaya.

Kepala Satker PKP Provinsi Bengku­lu Yennie Lidiawati mengatakan dalam pembangunan harus melibatkan semua golongan termasuk para perempuan.

“Karena pada prinsipnya pemba ngu­nan infrastruktur untuk semua, maka kaum ibu­ibu dan perem puan bergerak aktif dalam proses pembangunan dimu­lai sejak proses perencanaan, penentu an desain, sampai dengan pelaksanaannya dengan harapan infrastruktur terbangun ramah terhadap perempuan,” tutup Yennie. (Teks: MemoIndah/Bengkulu/ari)

Tahun XVIEdisi 08 |11

info baru

Sejumlah alat berat sudah disebar ke beberapa titik, yakni Posko PUPR di Kecamatan Tanjung sebanyak 3

eskavator, 2 dozer, dan 8 dump truck.

Kementerian PUPR Mobilisasi Alat Berat dan Kirim Tambahan Mobil Tangki Air

Pengiriman bantuan terus dilan jut­kan pasca gempa 7 SR pada Minggu (05/08/2018), dimana Kabupaten

Lombok Utara menjadi daerah paling parah mengalami kerusakan. Alat berat sangat dibutuhkan untuk melakukan pem bersihan dan evakuasi korban dari reruntuhan rumah atau bangunan. “Untuk alat berat, kita kerahkan dari proyek terdekat yang sedang berlangsung se­perti dari proyek bendungan, baik yang dimiliki Balai Kementerian PUPR maupun kontraktor BUMN dan swasta di sana,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Rabu (08/08/2018).

Sejumlah alat berat sudah disebar ke beberapa titik, yakni Posko PUPR di Kecamatan Tanjung sebanyak 3 eska­vator, 2 dozer, dan 8 dump truck. Di KM 28 tersedia 1 loader, 1 trailer, dan 1 mobil crane, KM 38, KM 46 dan KM 63 masing­masing satu escavator untuk mem ber­sihkan longsoran/batu di badan jalan.

Jumlah alat berat akan ditambah ka rena akan ada 2 escavator yang akan ditempatkan di Posko PUPR Tanjung. Sehingga total alat berat yang siap dimobilisasi sebanyak 8 eskavator, 2 dozer, 8 dump truck, 1 loader, 1 trailer, dan 1 mobil crane.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan jumlah bantuan berupa alat berat serta sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi bagi korban gempa di Provinsi NTB.

Kementerian PUPR pada hari Rabu juga melakukan pengiriman sebanyak 10 mobil tangki air yang didatangkan dari gudang Kementerian PUPR di Bali dan sudah tiba di Kabupaten Lombok Utara pada sore waktu setempat.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Ke­ter paduan Pembangunan Achmad Gha ni Gazaly selaku Koordinator Tim Tanggap Bencana di Provinsi NTB mengatakan, untuk bantuan air bersih dan sanitasi di fokuskan pada lokasi pengungsian, ru­mah sakit, dan permukiman yang di huni banyak penduduk.

Selain mendatangkan peralatan dari luar, Kementerian PUPR juga meng op­timalkan sumur bor yang telah di bangun sebelumnya sebagai sum ber air bersih masyarakat. Di anta ranya dua titik sumur bor dengan kapasitas 10 liter/detik yang

telah dilengkapi pompa dan digunakan untuk menyuplai air bagi Rumah Sakit Tanjung yang berada dekat Kantor Bupati Lombok Utara.

Air dari sumur bor juga dialirkan ke lokasi pengungsian melalui penyam bu­ngan ke jaringan pipa PDAM Kabupaten Lombok Utara yang belum berfungsi. Distribusi air bersih meng gunakan ju­ga 2 mobil tangki air yang sudah ada. Su mur bor lainnya yang beroperasi ter­sebar di Desa Pemenang Kecamatan Pe ­menang berkapasitas 25 liter/detik, Desa Sokong Kecamatan Tanjung 10 liter/detik, dan tiga sumur di Desa Akar­Akar berkapasitas masing­masing 20 li ter/detik. Kementerian PUPR juga akan me­ngirimkan instalasi pengolahan air (IPA) mobile yang dapat menjernihkan air yang keruh. (Teks: kompuck)

12|Edisi 08Tahun XVI

info baru

Dalam rangka mengurangi luasan kawasan kumuh di perkotaan, Ditjen Cipta Karya melalui Satker PKP Provinsi Bengkulu berkomitmen untuk meningkatkan kualitas permukiman warga dengan membangun saluran drainase lingkungan di Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu melalui program Neigborhood Upgrading and Shelter Project 2 (NUSP-2).

NUSP-2 Kurangi Masalah Kawasan Kumuh Perkotaan

Kelurahan Sumber Jaya merupa­kan daerah padat penduduk de­ngan kontur tanah rawa yang

berdampingan dengan aliran Sungai Jeng galu, sehingga mengakibatkan ka­wasan ini sering terendam banjir ke tika musim hujan tiba. Hal tersebut diung­kapkan warga Kelurahan Sumber Jaya Mardiana, sebagai apresiasi terhadap Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR dalam membangun drainase melalui pro gram NUSP­2.

“Dulu kami selalu was­was jika hu jan turun, apalagi jika sampai hujan seharian, rumah kami sudah pasti kebanjiran. Alhamdullilah berkat program NUSP­2 dari Ditjen Cipta Karya di lingkungan kami sudah terbangun drainase sehingga saat hujan turun sudah tidak ada lagi genangan di jalanan yang menyebabkan banjir,” tutur Mardiana saat ditemui di kediamannya (13/08/2018).

Ada sisi lain yang menarik dari pengentasan kumuh di Kelurahan Sum­ber Jaya, Ketua BKM Maju Jaya Ris­mayani mengatakan, dalam meng ge­rak kan masyarakat untuk mem bangun infrastruktur yang ada, Rismayani mem­buat komitmen di awal kegiatan. “Saya bersama RW dan RT membuat komitmen dengan masyarakat agar mau menjaga sarana dan prasarana jika kelak telah terbangun, karena tidak semua kelurahan mendapatkan bantuan seperti ini. Pe­merintah tidak mungkin memberikan bantuan setiap tahunnya, jadi sangat diperlukan kesadaran masyarakat untuk menjaga infrastruktur yang ada,” jelas Rismayani.

Ditemui di ruang kerjanya, Kepala Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman (Satker PKP) Provinsi Beng­kulu Yennie Lidiawati, menerangkan bah­wa dalam mengentaskan kekumuhan di

perkotaan, Satker PKP Provinsi Bengkulu selalu berkoordinasi dengan Satker PIP yang ada di kabupaten/kota untuk me­ngetahui perkembangan dan kendala yang dihadapi di lapangan.

“Kami selalu memberikan asistensi sesuai dengan kebutuhan daerah ma­sing­masing serta terus berusaha men­dorong Organisasi Perangkat Dae rah (OPD) tingkat provinsi untuk ber ko labo­rasi dalam mengentaskan keku mu han terutama di kawasan target na sio nal,” tutup Yennie.

Di tahun 2018, NUSP­2 masih me­rampungkan kegiatannya memba ngun drainase hampir di seluruh kawasan Kelurahan Sumber Jaya. Meski terdapat beberapa titik yang belum dibangun, Kelurahan Sumber Jaya terus berbenah dan mempercantik lingkungannya me­nuju kawasan asri yang bebas kumuh tentunya. (Teks: MemoIndah/Bengkulu/dewi)

Tahun XVIEdisi 08 |13

info baru

Direktur Jenderal Cipta Karya Danis H. Sumadilaga membuka acara Launching Pelaksanaan Program Pamsimas III di Kabupaten Baru Tahun 2018 di Denpasar Bali, Sabtu (05/08/2018).

Pamsimas III Masuk Ke Dalam31 Kabupaten Baru di Bali

Selain perwakilan dari 31 Kabupa­ten Baru yang ikut dalam program Pam simas III, kegiatan tersebut ju­

ga dihadiri oleh Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah II Ditjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri Zanariah, Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Desa Ditjen Bina Pemerintah Desa Kementerian Dalam Negeri Budi Antono, dan Kasubdit Penyehatan Ling­kungan dan Sanitasi Dasar Direktorat Kesehatan Lingkungan Ditjen Keseha tan Masyarakat Kementerian Kesehatan Son­ny Priajaya Waraow.

Menurut Danis, pelaksanaan prog ram Pamsimas III selaras dengan Nawacita 3 yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka Negara Ke­satuan Republik Indonesia, dan Na wacita 5 yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Pamsimas III juga di­harapkan untuk berkontribusi dalam pe­nanganan resiko stunting.

Selain itu, dalam memenuhi target 100­0­100 pada tahun 2019 terdapat berbagai macam upaya yang dilakukan. Salah satunya yaitu melalui kegiatan Pam simas yang dilakukan pada tingkat desa. “Terdapat bermacam­macam upaya yang dilakukan, baik di tingkat nasional, regional, kota, kecamatan, dan desa. Pada tingkat desa, Pamsimas berperan untuk

mengembangkan air minum dan sanitasi yang berbasis masyarakat dengan kon­sep pemberdayaan masyarakat,” ung kap Danis.

Danis juga menambahkan perlu ada nya strategi kedepan mengingat ta­hun terakhir dari target 100­0­100 se­bentar lagi. “Dikarenakan tahun 2019 merupakan tahun terakhir pemenuhan target 100­0­100, maka perlu adanya be­berapa strategi yang dibuat mengingat ini bukan saja masalah air bersih, namun juga air bakunya serta pengelolaan dari Pamsimas itu sendiri,” tutur Danis.

Sementara ini, Ketua CPMU Pam­simas Tanozisochi Lase mengatakan tu­juan dari pertemuan launching ini ada­lah memberikan pemahaman kepada 31 Kabupaten baru terkait dengan dengan tujuan, pendekatan dan strategi pelak­sanaan program Pamsimas III, serta pe­ngelolaan program Pamsimas III, ter­utama meliputi persiapan yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten yang baru menjadi lokasi Pamsimas III dan agenda program Pamsimas III.(Teks: randal bali/ari)

14|Edisi 08Tahun XVI

info baru

Suasana di Desa Puding, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) berubah menjadi ramai terutama di Jalan Baru RT 1, Dusun 1, Desa Puding Besar.

Pembangunan Sanimas Reguler KSM Gambir Kabupaten Bangka Telah Rampung

Tempat di mana ada bangunan Sa­nimas regular IPAL komunal yang dibangun oleh Ditjen Cipta Karya

Ke menterian Pekerjaan Umum dan Peru­mahan Rakyat (PUPR).

Kedatangan Denny Sumargo dan Angie sebagai artis dan presenter ini men jadi host dalam rangka pembuatan video dokumenter pembangunan prog­ram Padat Karya Ditjen Cipta Karya di Provinsi Babel. Provinsi Babel sendiri ada beberapa program Padat Karya yang di jadikan tempat shooting, antara lain KSM Pagarawan Sehat, KSM Gambir, KSM Kawa Begawe, dan KSM Perincong Ke­lekak Belitung.

Ditemui di sela­sela pengambi­lan video, Selasa (07/08/2018), Ketua KSM Gambir Suparlan, mengapresiasi Kementerian PUPR melalui Satker Pe­ngembangan Sistem Penyehatan Ling­kungan Permukiman karena selain ber­manfaat untuk pembuangan air lim bah, bangunan atas Sanimas IPAL ko munal

Sebelum dibangun Sanimas IPAL komunal ini, air limbah rumah tangga dibuang sembarangan, aliran air

tergenang dan menimbulkan bau yang tidak enak.

ini bisa dimanfaatkan untuk Pos yandu. Sebelum didirikannya Sanimas ini, Pos­yandu sempat berpindah­pindah dari rumah warga satu ke warga yang lain, tapi sekarang sudah terpusat di atas bangunan Sanimas IPAL Komunal. Hal itu juga mem permudah petugas kesehatan ke camatan untuk melakukan tugasnya.

“Ape agik datang artis, kampung kami jadi ramai (apa lagi kedatangan artis, desa kami menjadi ramai),” tutur Parlan.

Sementara itu, Kepala Dusun 1 Desa Puding Fitri, menyambut baik kedatangan tim pembuatan video dokumenter Ditjen Cipta Karya. Fitri juga mengatakan KSM Gambir yang dibangun pada tahun 2017 dan diresmikan oleh Bupati Bangka pada

Januari tahun 2018 ini sangat terasa manfaatnya bagi masyarakat. Sebelum dibangun Sanimas IPAL komunal ini, air limbah rumah tangga dibuang sem­barangan, aliran air tergenang dan me­nimbulkan bau yang tidak enak. Air tergenang menjadi sarang nyamuk dan membuat khawatir warga akan menja­di sarang penyakit. “Dengan adanya Sanimas IPAL komunal ini, warga sangat senang sekali, lingkungan menjadi ber­sih,” kata Fitri.

Fitri menambahkan, untuk sementara Sambungan Rumah ke IPAL komunal sudah 65 Kepala Keluarga, ia berharap ke depannya semakin bertambah.(Teks: vins/Randalbabel/ari)

Tahun XVIEdisi 08 |15

info baru

Rehabilitasi Stadion Manahan, Pasar Atas, dan Pasar JoharSelesai 2019

Pembangunan tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2019. Pada Senin (20/08/2018) dilaksanakan

penandatanganan kontrak untuk peker ­jaan Renovasi dan Pengembangan Sta­dion Manahan Surakarta, Pem bangu nan Pasar Atas Bukittinggi, serta Re ha bilitasi Pasar Johar Kota Semarang.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, ini merupakan salah satu sinergi antara kementerian/lem­baga untuk mencapai hasil yang baik. Selain fasilitas ekonomi, fasilitas fisik pen didikan seperti sekolah juga akan di­la kukan oleh Kementerian PUPR.

“Ini pekerjaan bersama, jadi pe­kerjaan ini kita awasi bersama. Kalau desainnya baik, perencanaannya baik, pe laksanaannya baik, tapi penga wa san­nya tidak, ya per cuma,” ujar Basuki.

Stadion Manahan Surakarta meru­pakan sebuah stadion sepak bola ber­kapasitas 25.000 penonton dan per­nah menjadi tuan rumah even olah raga difabel terbesar di Asia Teng gara yaitu ASEAN Paragames 2011 de ngan ang­garan sekitar Rp. 301 miliar.

Sementara itu, Menteri Perdagangan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya pada tahun 2018 akan melaksanakan pembangunan dan rehabilitasi beberapa objek penting di daerah, di antaranya Stadion Manahan Kota Surakarta, Pasar Atas Kota Bukittinggi, dan Pasar Johar Kota Semarang. pada akhirnya sete lah pelaksanaan audit teknis, pasar ini direkomendasikan untuk didemolisi dan dibangun baru dengan anggaran sekitar Rp. 292 miliar.

Sedangkan di Kota Semarang pada tahun 2018 akan dimulai pekerjaan re­habilitasi Pasar Johar bagian tengah dan utara sekitar Rp. 146 miliar. Pasar ini merupakan pasar bersejarah dan pusat ekonomi di Kota Semarang.

Dengan dilaksanakannya ketiga pe ­ker jaan tersebut, diharapkan dapat mem ­berikan contoh baik dalam penye leng­garaan bangunan gedung dan pe nataan bangunan yang tertib dan andal, serta selaras dengan ling ku ngannya. (Teks: kompuck)

Pasar Atas Bukittinggi merupakan sa lah satu pasar bersejarah di Kota Bu kittinggi dengan aktivitas

ekonomi yang cukup tinggi dan komoditasper da ga ngan yang beragam.

Enggartiasto Lukita mengatakan rasa terima kasih kepada Kementerian PUPR yang akan melakukan rehabilitasi dan renovasi Pasar Johar dan Bukittinggi, ser­ta akan diikuti dengan pasar lain.

“Saya yakin, pembangunan yang di­lakukan Kementerian PUPR pasti lebih baik, cepat, dan efisien,” jelas Enggartiasto Lukita.

Pasar Atas Bukittinggi merupakan sa lah satu pasar bersejarah di Kota Bu­kittinggi dengan aktivitas ekonomi yang cukup tinggi dan komoditas per da ga­ngan yang beragam. Kondisi fisik pasar ini menurun karena umur kons truksinya mencapai 43 tahun dan diperparah oleh empat kali peristiwa kebakaran. Hingga

16|Edisi 08Tahun XVI

info baru

Kampung Sejahtera, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, terus berbenah.

Tata Infrastruktur Kampung Nelayan Bengkulu

Melengkapi sarana dan prasara­na infrastruktur penunjang ke­giatan masyarakat, Kampung

Sejahtera yang selama ini “akrab” dengan kekumuhan, perlahan mengubah ling ku­ngannya menjadi wajah baru yang le­bih tertata dan sehat. Melalui program direktif Presiden Republik Indonesia, pe nataan Kampung Sejahtera dimulai se jak tahun 2016 dalam skala prioritas se bagai kawasan strategis.

Kepala Satuan Kerja Pengembang an Kawasan Permukiman Yennie Lidiawati mengatakan, bahwa penataan ka wasan Sumber Jaya nantinya akan ber ko la­bo rasi dengan semua sektor, baik dari lingkungan bidang Cipta Karya mau pun lintas sektor seperti Dinas Ling kungan Hidup, Dinas Perumahan dan Per mu ki­man, serta Kementerian Ke lau tan dan Perikanan.

“Pengentasan kumuh di kawasan Sum ber Jaya, selain dari Ditjen Cipta Kar­ya juga me merlukan perhatian dari sek­tor lain, seperti lingkungan hidup untuk men ciptakan keasrian kawasan agar tidak kumuh kembali, Dinas Perumahan dan Permukiman agar adanya peningkatan

kualitas perumahan masyarakat Sum­ber Jaya, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk meningkatkan per­eko nomian masyarakat yang sebagian besar merupakan nelayan,” tutur Yennie be berapa waktu lalu di kantornya.

Sementara itu, Samsul Bahri Ketua RW 02 Kelurahan Kampung Sejahtera mengatakan, banyak kemudahan yang di peroleh warga dalam menjalankan ak ­tivitas sehari­hari setelah adanya pena ­taan di kawasan Kampung Sejahtera.

Perubahan wajah Kampung Sejahtera mam pu memberikan lapangan pekerjaan baru yang tentunya memberikan penda­pa tan lebih bagi warganya.

“Sebagaimana kita ketahui pinggir­an sungai ini dahulunya dijadikan warga sebagai tempat pembuangan sampah, tetapi sejak ditata ada jalan, gertak serta dermaga apung, memberikan kemudah­an akses bagi kami untuk menuju kapal. Selain itu, hutan mangrove yang ada di sekeliling kami menjadi destinasi wisata baru yang tentunya membuka lapangan kerja baru bagi warga kami yang tadinya hanya nelayan. Sekarang ini bertambah lagi menjadi pengemudi kapal bagi pe­ngunjung yang ingin berkeliling hutan mangrove,” tutur Samsul.

Di tahun 2018 ini, penataan Kam­pung Sejahtera meliputi pekerjaan pem­bangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH), jalan lingkungan, drainase, jalan tepi air, plaza, dermaga apung, Instalasi Pe­ngolahan Air Limbah (IPAL), septic tank individu, dan bedah rumah ini diharapkan dapat memberikan infrastruktur yang la­yak dan mampu meningkatkan kese jah­teraan masyarakat.(Teks: MemoIndahBengkulu/ari)

Tahun XVIEdisi 08 |17

TPA sampah yang dibangun pada ang garan tahun jamak (2017­2018) oleh Kementerian Pekerjaan Umum

dan Perumahan Rakyat melalui Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Ling­kungan Permukiman Strategis Direk to­rat Jenderal Cipta Karya, berlokasi di Ke­lurahan Cempaka, Kecamatan Cem paka, Kota Banjarbaru, Provinsi Kali mantan Selatan.

Adapun kapasitas operasi TPA sam­pah regional Banjarbakula dirancang un tuk menangani sampah dengan laju alir 200 ton/hari atau setara dengan pe ­layanan untuk 400.000 jiwa yang me ­layani sebagian Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, sebagian Ka bu paten Banjar, Kabupaten Ta nah Laut, dan Kabupaten Barito Kuala. Dengan besaran investasi sekitar Rp. 150 miliar, maka TPA sampah regional Banjarbakula yang terdiri dari 4 buah unit pengolahan sampah/sel landfill seluas total 7,7 ha akan memiliki umur teknis selama sekitar 7 tahun.

Sejumlah inovasi dalam perencana­an, pembangunan, dan supervisi kons­truksi pada TPA sampah regional Ban­jarbakula diramu dengan cermat dalam

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah regional Banjarbakula, merupakan salah satu proyek infrastruktur pemrosesan akhir sampah, yang dikategorikan sebagai proyek strategis nasional.

sebuah Manajemen Proyek dan Sistem Pengendalian Manajemen (Sis dalmen) yang terpantau secara ketat setiap ha­rinya. Penerapan Manajemen Proyek dan Sisdalmen yang andal ini me ru pa kan suatu keharusan dalam upaya me wu­judkan visi konstruksi TPA sampah re­gional Banjarbakula sebagai salah satu TPA sampah pada tingkatan state of the art landfill yang mantap dari segi struktur, proses, dan aristekturnya.

Manajemen ProyekManajemen Proyek dirancang dalam upa­ya memantau dan memastikan ke maju an pembayaran/keuangan dan ke majuan fi ­sik, tercatatkan secara rinci, sehingga ter ­capai keandalan konstruksi yang tepat vo lume, kualitas, waktu, man faat, dan keselamatan kerja. Ma najemen Proyek itu sendiri merupakan suatu usaha untuk memilih, mengatur, dan menempatkan berbagai sumber da ya yang ada secara sistematis dan ter struktur untuk men­capai suksesnya suatu proyek yang se­dang dilaksanakan.

Dalam sebuah proyek konstruksi, di­perlukan kolaborasi dan kerja sama antar

para pemangku kepentingan yang ter­kait untuk mencapai satu tujuan yang didefinisikan dengan baik dan jelas, khu­susnya dari pihak pemberi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Direksi Teknis, Panitia Peneliti Kontrak, Panitia Penerima Hasil Pekerjaan, Kontraktor Pe­laksana, dan Konsultan Supervisi.

Dalam pelaksanaan proyek TPA sam­pah regional Banjarbakula, telah di lak­sanakan sistem pemantauan per kem­bangan progres harian yang dila kukan oleh tim PPK, dengan men dasarkan pada data Konsultan Su pervisi dari setiap pe­kerjaan yang telah dilak sanakan oleh Kon traktor Pelaksana setiap harinya.

Laporan yang masuk ke Konsultan Supervisi tersebut telah dilakukan ve ri­fikasi oleh tiap­tiap inspektur la pangan baik dari Kontraktor Pelaksana maupun Konsultan Supervisi secara independen. Data yang dilaporkan mencakup data pe­kerjaan yang akan dilaksanakan, alat yang akan digunakan, jumlah personil yang akan bekerja, metode kerja, peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), durasi yang dibutuhkan, kendala yang kemungkinan akan terjadi di lapangan,

Penerapan Manajemen Proyek dan Sisdalmenpada TPA Sampah Regional BanjarbakulaFebry Satria Y.S *)

Gambar 1Tampak Atas TPA Sampah Regional Banjarbakula

inovasi

18|Edisi 08Tahun XVI

inovasimetode pengukuran hasil konstruksi, dan juga dokumentasi kegiatan. Adapun sistem pemantauan secara lebih terpe­rinci ini disebut Sisdalmen.

Sistem Pengendalian Manajemen (Sisdalmen)Sisdalmen adalah sistem yang diguna kan dalam usaha memantau perkembangan pelaksanaan suatu pekerjaan. Sisdalmen itu sendiri telah terbakukan secara le gal terkait konstruksi, yaitu dalam Pe raturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 603/PRT/M/2005 tentang Pe doman Umum Sis tem Pengendalian Ma najemen Penye ­lenggaraan Pemba ngunan Pra sarana dan Sarana Bidang Pekerjaan Umum. Ke gia­tan atau usaha men dokumentasikan pe­kerjaan baik dalam bentuk visual, data progres, dokumen administrasi, dan surat­menyurat dalam setiap harinya yang di­kumpulkan dalam satu folder untuk hari tersebut yang menjadi dasar konsep di­ciptakannya Sisdalmen.

Sistem ini dibuat untuk memudah kan semua pihak untuk memeriksa apakah pekerjaan yang telah dilaksanakan se­suai dengan target dan jadwal yang ada dalam kurva S. Selain itu, program Sis­dalmen tersebut dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat mengakomodasi input data yang dilakukan setiap hari yang dapat mempermudah Konsultan Super ­visi dan Kontraktor Pelaksana untuk mem perbaiki jika terjadi keterlambatan progres.

Manajemen Proyek dan Sisdalmen di TPA Sampah Regional BanjarbakulaPada pekerjaan TPA sampah regional Banjarbakula ini, Manajemen Proyek dan Sisdalmen sangat ditekankan untuk me­lihat perkembangan pekerjaan tan pa ha rus meninjau lapangan secara lang­sung. Pada dasarnya laporan kemajuan pelaksanaan riil harian adalah kemajuan pelaksanaan perkiraan karena belum di­lakukan opname oleh Konsultan Su per­visi dan Kontraktor Pelaksana. Ve rifikasi hasil pekerjaan dilakukan setiap satu minggu sekali yaitu setiap hari Rabu untuk setiap minggunya, dimana hasil laporan harian tadi akan bisa melebihi ataupun kurang dari hasil verifikasi bersama tiap minggunya, sehingga ke­

mudian dilakukan pembulatan hasil (rounding up) secara akurat. Laporan ming guan ini adalah laporan yang telah per manen, untuk kemudian menjadi acu­an pelaporan tiap bulannya.

Untuk laporan kemajuan pelaksana­an akan dibagi menjadi dua macam, yai­tu progres fisik dan progres keuangan. Progres fisik adalah progres yang dicatat berdasarkan apa yang telah dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana, bermula se­jak pemesanan barang/material hingga men jadi produk infrastruktur yang telah di selesaikan serta menunjukkan keber­fungsiannya, atau yang dikenal sebagai be saran progressable.

Sedangkan progres keuangan atau biasa disebut besaran payable ini adalah progres yang sudah dapat dilakukan pembayaran oleh PPK, yaitu progres yang telah terpasang dan fungsional. La poran yang telah dirangkum dan dievaluasi bersama ini kemudian di­re kapitulasikan, dalam sistem pela po­ran e-monitoring, dimana secara ru tin (mingguan) diperbaharui datanya se tiap hari Rabu. Selain itu, melalui e-monitoring dan laporan data dari pihak Konsultan Supervisi, tim PPK juga melakukan rapat pemantauan progres tiap bulan sebanyak dua kali, yaitu ra pat bulanan (monthly meeting) yang biasanya dilakukan tiap

pertengahan bulan di kantor PPLP Strategis Jakarta dan kunjungan bulanan (monthly visit) yang biasanya dilakukan pada tiap akhir bulan di lokasi proyek (direksi keet). Pem bahasan secara rutin ini dilaksanakan dalam upaya untuk semakin memperkuat kualitas pemantauan.

Dengan menggunakan Manajemen Pro yek dan Sisdalmen seperti yang telah dilaksanakan di proyek pembangunan TPA sampah regional Banjarbakula, maka hal ini diharapkan mampu menjadi per­contohan untuk proyek konstruksi TPA sampah lainnya, dalam upaya untuk me­minimasi kesalahan input data dan ke­hilangan data yang sering terjadi pada saat pelaksanaan proyek. Melalui pen­dekatan ini pula, maka diharapkan visi menjadikan TPA sampah regional Ban­jarbakula sebagai salah satu state of the art landfill di Indonesia dapat tercapai, serta konstruksinya direncanakan akan tuntas pada akhir November 2018.

*) Penulis adalah staf (sektor persampahan) pada Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Strategis, Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kontak dengan penulis: [email protected]

Gambar 2Rapat Koordinasi dan Evaluasi Mingguan Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Supervisi di TPA

Sampah Regional Banjarbakula

Tahun XVIEdisi 08 |19

inovasi

Unit Kerja Randal PIP Provinsi Papua Kawal Keterpaduan Dan Kolaborasi Penanganan Kawasan KumuhKota Jayapura

Walikota Jayapura telah berkomitmen untuk mewujudkan Kota Jayapura menuju Kota Tanpa Kumuh (KoTAKU) yang ditangani secara komprehensif, prioritas, dan tuntas pada acara Rapat Keterpaduan KoTAKU Jayapura 2018-2019, beberapa waktu lalu.

Penanganan permukiman kawa­san kumuh dalam Peraturan Pe­merintah Nomor 14 Tahun 2016

ada lah dengan melakukan suatu bentuk

ke ter paduan infrastruktur atau Prasara na Sa rana dan Utilitas (PSU).

Pembangunan dan pengembang an ka wasan permukiman bersifat multisek ­

toral dan melibatkan banyak pihak se suai dengan amanat Undang­Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Dae rah. Direktorat Jenderal Cipta Karya

Yoyok Setio Utomo *)

20|Edisi 08Tahun XVI

inovasi

merupakan leading sector dalam pe­ngem bangan dan pembangunan ka wa ­san permukiman, namun bukan se ba­gai pelaku tunggal. Bahwa pen capaian target pembangunan meru pakan upaya terpadu dan sinkron dari berbagai pe­mangku kepentingan baik pemerintah, ma syarakat, maupun swasta.

Penanganan kumuh tidaklah ter ba tas pada peningkatan kualitas fisik se mata, melainkan berorientasi pada per baikan kehidupan dan penghidupan peng hu­ninya, serta tidak terlepas dari dimensi per kotaan lainnya.

Untuk mewujudkan kota tanpa ku­muh dimulai dengan penanganan per­

Untuk mewujudkan kota tanpa kumuh dimulai dengan penanganan permukiman kumuh yang komprehensif

dan kolaboratif.

mukiman kumuh yang komprehensif dan kolaboratif. Berbagai aspek per mu­ki man sangat diperlukan untuk men ja­min penanganan secara tuntas yang ter­integrasi dengan pengembang an da ri skala kota, skala kawasan, dan ska la ling­kungan atau komunitas. Pe nanganan per­mukiman kumuh per ko taan me ru pa kan upaya bersama pelaku pem ba ngunan un­tuk mencapai per tum buhan ekonomi ko­ta yang berke sinambungan.

Sesuai dengan visi Kota Ja yapura yaitu terwujudnya Kota Jayapu ra yang beriman, bersatu, sejahtera, mandi ri, dan modern berbasis kearifan lokal, dan pada misi ketiga Kota Jayapura membangun kota yang bersih, indah, aman, dan nyaman, maka Pemerintah Kota Jayapura telah berupaya untuk menangani kawasan ku­muh dan hal tersebut tercantum dalam RPJMD Ko ta Jayapura 2018­2022. Pe na­nganan ku muh menjadi isu strategis Pe­merintah Kota Jayapura sehingga te lah menerbitkan Keputusan Walikota Nomor 115 Tahun 2015 de ngan luas 100,7 ha sebagai keseriusan penanganan pengu­rangan luasan kawa san kumuh dan ber­kontribusi dalam per cepatan capaian ge­rakan 100­0­100 di Kota Jayapura.

Rincian luasan kawasan kumuh Kota Jayapura sesuai Keputusan Walikota No­mor 115 Tahun 2015 adalah sebagai berikut

NO. LOKASI TIPOLOGI KATEGORI POLA PENANGANAN

PRIORITAS PENANGANAN

LUAS KAWASAN (Ha)

1. Awiyo Dataran rendah dan tepi air Kumuh Sedang Pemugaran Tinggi 2,34

2. Bayangkara Dataran rendah, perbukitan dan diatas air Kumuh Sedang Pemugaran Tinggi 27,03

3. Gurabesi Di perbukitan Kumuh Sedang Pemugaran Tinggi 8,24

4. Hamadi Dataran rendah dandi atas air Kumuh Sedang Pemugaran Tinggi 11,48

5. Imbi Dataran rendah dandi atas air Kumuh Sedang Pemugaran Tinggi 24,08

6. Mandala Dataran rendah dandi atas air Kumuh Sedang Pemugaran Tinggi 6,59

7. Numbai Di perbukitan Kumuh Sedang Pemugaran Tinggi 2,26

8. Tanjung Ria Dataran rendah dan di atas air Kumuh Sedang Pemugaran Tinggi 11,46

9. Trikora Di dataran rendah Kumuh Sedang Pemugaran Tinggi 4,11

10. Waimhorok Di dataran rendah dandi tepi air Kumuh Sedang Pemugaran Tinggi 2,40

11. Yobe Di dataran rendah dan di tepi air Kumuh Sedang Pemugaran Tinggi 0,71

TOTAL 100,7

Tahun XVIEdisi 08 |21

inovasi

Sumber : Kotaku

Sesuai Keputusan Walikota, luasan kumuh Ko ta Jayapura adalah 100,7 ha. Berdasarkan sumber data Program KOTAKU un tuk pengurangan luasan kawasan per mu kiman kumuh sam pai dengan tahun 2017 seluas 25,79 ha. Investasi kegiatan tahun 2018­2019 harus berkontribusi terhadap pe ngu­rangan luasan kumuh sebesar 74,91 ha dan target komulatif sam pai dengan 2019 akan mencapai 100,7 ha (100%) sehingga diharapkan pada tahun 2019 luasan kumuh menjadi 0 ha.

ku muh Hamadi dan Bhayangkara yang merupakan Direktif Presiden.

Dalam upaya mengawal keterpa du­an dan kolaborasi pada kawasan Ha madi dan Bhayangkara, Unit Kerja Ran dal PIP telah berupaya untuk mem per t emukan Pemerintah Pusat, Peme rin tah Daerah, swasta, perguruan tinggi, dan masyara­kat pada Rapat Keterpaduan Kota Tanpa Kumuh Kota Jayapura 2018­2019.

Hasil dari rapat tersebut yang perta ­ma ada lah Walikota Jayapura berko­mit men un tuk mewujudkan Kota Tanpa Kumuh yang akan di tangani secara kom­prehen sif, prio ri tas, dan tuntas sam pai dengan ta hun 2019. Ke dua, ter jalin nya komit men ber sama atu ran pemerintah dengan BUMN/BUMD, swasta, perguru an tinggi, dan ma sya rakat dalam mendu­kung pe na nganan kawasan kumuh Kota Ja ya pura. Ketiga, terjaringnya minat BUMN/BUMD, swasta, dan perguruan ting gi dalam menangani kawasan kumuh di Kota Ja yapura melalui dana CSR di ta­hun 2019. Keempat, teridentifikasinya ke gia tan Pemerintah Daerah, BUMN/BUMD dan swasta yang dilaksanakan pa da tahun 2018 dan usulan kegiatan

Unit Kerja Perencanaan dan Pe­ngen dalian Program Infrastruktur Per­mu kiman (Randal PIP) akan me mantau dan mendorong luasan kawasan yang be lum tertangani seluas 74,91 ha yang akan diselesaikan pada tahun 2018­2019. Hal ini adalah bentuk du kungan penanganan kawasan kumuh Kota Ja­yapura sesuai yang dicanangkan oleh Wa likota Jayapura.

Unit Randal PIP Provinsi Papua akan lebih fokus juga mengawal keterpadu­an dan kolaborasi penanganan kawasan

PENGURANGAN LUASAN KUMUH

100.7

2017

Luas Kumuh Luas Tertangani

TARGET 2018-2019

25.79

74.91

22|Edisi 08Tahun XVI

inovasi

ta hun 2019 dalam rangka keterpaduan dan kolaborasi di kawasan Hamadi dan Bha yangkara. Terakhir, tersusunnya profil keterpaduan kawasan kumuh Hamadi dan Bhayangkara.

Lalu hasil kegiatan tersebut di atas telah ditindaklanjuti dengan survei la­pangan oleh Satker PKP untuk me ngi­dentifikasi kegiatan, desain teknis, dan estimasi biaya (proposal) yang akan ditawarkan kepada pihak BUMN/BUMD dan swasta yang sudah berminat se­bagai syarat penggunaan dana CSR. Se­lain itu juga dilakukan penyiapan draft Kesepakatan Bersama (KSB) dan Per­jan jian Kerja Sama (PKS) sebagai dasar kerja sama dengan pemerintah untuk melaksanakan pembangunan infra struk­tur bidang Cipta Karya.

Unit Kerja Randal PIP Provinsi Pa­pua melaksanakan perannya da lam me nyinergikan masing­masing stakehol­ders dalam berkontribusi penda na an atau bantuan dalam bentuk lain untuk menangani kawasan kumuh Hamadi dan Bhayangkara secara komprehensif dan kolaboratif. Langkah ini dilakukan dalam rangka percepatan penyelesaian pe nanganan kawasan kumuh Kota Ja­yapura hingga 0% di tahun 2019 de­

ngan harapan dapat mengubah wajah ka wasan tersebut sebagai kawasan per ­mukiman yang layak huni dan ber ke­lanjutan.

*) Penulis adalah PPK Randal PIP Provinsi Papua, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR

Unit Randal PIP Provinsi Papua akan lebih fokus juga mengawal keterpaduan dan kolaborasi penanganan

kawasan ku muh Hamadi dan Bhayangkara yang merupakan Direktif Presiden.

Tahun XVIEdisi 08 |23

inovasiPAMSIMAS MENYENTUH YANG “TERTINGGAL” Di PERBATASAN Air minum sebagai kebutuhan dasar manusia, pemenuhannya merupakan hal yang sangat penting.

Karenanya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat me lalui Direktorat PSPAM Direk­

torat Jenderal Cipta Karya, telah me­nyusun road map kebutuhan anggaran dan program yang dibutuhkan untuk pen capaian akses air minum di perkotaan dan perdesaan melalui Gerakan Nasional 100­0­100.

Pelayanan air minum di perdesaan dikenal dengan nama program Pamsi­mas, suatu kegiatan penyediaan air minum berbasis masyarakat yang dana­nya berasal dari kontribusi masyarakat, Pemerintah Pusat, Pe merintah Daerah, dan Bank Dunia. Program Pamsimas ini te lah menyentuh kebutuhan masyarakat perdesaan yang terpencil, terjauh, ter­tinggal, dan yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste.

Program Pamsimas di wilayah per­batasan RI­Timor Leste yang dibangun tahun 2017 sudah dinikmati oleh ma­sya rakat pemanfaat yang berada di Desa Bonibais, Kecamatan Laenmanen, Ka bu­paten Malaka. Desa Bonibais meru pa­kan salah satu desa dari se puluh desa Pamsimas 2017 yang juga merupakan De sa Hijau, dimana sarana yang dibangun berfungsi baik dan sudah terbentuk pe­ngelolanya.

Sumber air berasal dari mata air dengan debit 2,0 liter/detik yang dia­lirkan ke reservoir berkapasitas 32.000 liter dan didistribusikan secara gra­fitasi ke keran umum yang berjarak ±1,4 km dengan tinggi elevasi ±30 m. Pembangunan Pamsimas ini difasilitasi oleh tim fasilitator yang terdiri atas 1 orang bidang pemberdayaan dan 1 orang bidang teknik, masyarakat pun sangat antusias dan pro aktif dalam

mem bantu kegiatan ini. Hal itu nampak da lam keikutsertaan masyarakat baik la­ki­laki maupun perem puan secara ber­gotong royong menggali lubang, me­ngangkat material, dan me nge cor un tuk mempercepat proses pe ngerjaan ja ring­an perpipaan tersebut sampai se lesai.

Keran umum di Desa Bonibais me­layani 80 KK yang terbagi atas 2 dusun yakni dusun Sonaf A dan Dusun Sonaf B. Radius pelayanan terdekat 20 m dan terjauh ±100 m, pengambilan air meng­gunakan selang, ember, dan ge ro bak. Keran umum ini juga melayani ma­syarakat yang ada di beberapa du sun tetangga dengan menggunakan ken da­raan bermotor roda dua.

Ketua Kelompok Pengelola SPAM INKATI Primus Un Nana mengatakan, pi haknya telah me realisasi gerakan pe­na naman pohon di sekitar sumber mata air bersama masya rakat dan sepakat un tuk tidak menebang pohon yang be­radius 500 m dari sumber mata air. Di­rencanakan dalam waktu dekat akan me nyusun Perdes ten tang Perlindungan sumber mata air, pe ngelolaan, dan pe­layanannya.

“Program lain dari SPAM adalah pe­ngadaan meteran air pada masing­ma­sing Sambungan Rumah (SR) agar pe­manfaatan air dapat terkontrol sesuai kebutuhan dan berharap agar masyarakat tertib dalam pembayaran iuran yang su­dah disepakati sebesar 1.000 rupiah/m3,” ujar Primus.

Ungkapan lain datang dari seorang warga Bonibais, yang merasa se nang ka rena saat ini air mengalir 24 jam. “Kapan saja kami butuh air selalu ada.Biasanya ibu­ibu dan anak­anak me ­ngam bil air pada pagi dan sore hari

untuk keperluan rumah tangga. Se le bih ­nya air dimanfaatkan un tuk kolam ikan, mi numan ternak, dan ta naman sayu ran dalam pekarangan ru mah,” im buh Yo ha­nes.

Menurut Yohanes, sebelum adanya keran umum ini mereka kesulitan men­dapatkan air karena harus me nunggu an trian pembagian air dari jaringan pipa lama yang ada. Bahkan sering terjadi masalah sesama warga karena ke ti­dakadilan dalam pembagian air ter se but. Na mun dengan adanya keran umum ini, air melimpah dan tidak ada la gi masalah karena semua bebas me ngambil air ka pan saja. Kini, di setiap pekarangan ru mah ada tanaman sayur­sa yuran yang mem bantu ekonomi ke luarga, lingkungan men jadi hi jau dan se juk, hidup menjadi ber sih dan sehat. Yohanes dan masyarakat Bo nibais berharap kiranya keberfungsian sa rana dan prasarana Pamsimas ini ber ke si nam­bungan dan berkelanjutan.

*) Penulis adalah Pengelola Dokumentasi dan Informasi Publik Randal PIP Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR

Sadria oktoviana Asten *)

24|Edisi 08Tahun XVI

inovasi

Sebaik apapun semua kegiatan infrastruktur yang telah dibangun tidak akan bertahan lama jika tidak dimanfaatkan dan dipelihara dengan baik, selalu itu yang dipesankan kepada masyarakat tiap kali dilakukan kegiatan serah terima aset. Pesan tersebut bukan hanya sebuah pesan kosong ataupun slogan pidato akan tetapi memang dalam kenyataannya pemanfaatan dan pemeliharaan sangat diperlukan.

PENTINGNYA PERAN MASYARAKAT AGAR TAK KUMUH KEMBALIHeru Purnomo *)

Kelompok Pemanfaat dan Peme­lihara (KPP) merupakan ke lom­pok swadaya masyarakat yang

dibentuk untuk mengemban ama nat se bagai penggerak masyarakat da lam upa ya menjaga dan memelihara setiap

aset yang dibangun di suatu kelurahan. Salah satunya KPP Benteng Malabero di Kelurahan Kebun Keling, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu.

Kelurahan Kebun Keling merupakan sa lah satu kelurahan yang termasuk dalam

lokasi penanganan kumuh nasional di Kota Bengkulu. Luasan kumuh Kelurahan Kebun Keling berdasarkan penetapan skala nasional adalah 3,91 ha dengan angka numerik awal berada di level 32 yang tergolong kumuh ringan. Merujuk

Tahun XVIEdisi 08 |25

inovasiperhitungan data numerik periode ak­hir 2017, warga Kelurahan Kebun Keling Kota Bengkulu tampaknya boleh mu­lai berlega hati. Upaya penanganan ku muh di areal seluas 3,91 ha skala na sional tersebut sudah menduduki po­sisi level 15 untuk skala lingkungan ka­tegori tidak kumuh. Minimal kondisi itu memperlihatkan perubahan atas pe na­nga nan permasalahan kumuh yang se be­lumnya dominan di wilayah ini.

Penanganan kumuh di Kelurahan Ke­bun Keling sendiri dimulai pada tahun 2015 melalui kegiatan Satker Pengem­bangan Kawasan Permukiman (PKP) Pro ­vinsi Bengkulu yang melakukan pem ba­ngunan jalan lingkungan. Kemu dian di tahun 2015 dilakukan juga pembangunan

WC komunal plus­plus melalui program Sanitasi Lingku ngan Berbasis Masyara­kat (SLBM) yang bersumber dari Dana Alo kasi Khu sus (DAK). Selanjutnya pada ta hun 2016 di Kelurahan Kebun Keling juga telah dilakukan beberapa kegiatan penanganan kumuh antara lain kegiatan pembangunan IPAL Komunal di RT 06 melalui dana DAK dengan program SLBM dan satu unit lagi berada di RT 05 me­lalui program SANIMAS IDB. Selain itu juga ada kegiatan program penanganan kumuh melalui pemanfaatan Bantuan Dana Investasi (BDI), serta kolaborasi un tuk pembangunan jalan dan drainase. Ke mudian di tahun 2017 juga telah dila­kukan pembangunan in frastruktur di be­berapa RT melalui pe man faatan dana BDI PLPBK NSUP KOTAKU tahun ang garan 2017.

KPP sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Kebun Keling berjalan se­suai dengan harapan masyarakat. KPP tersebut terbentuk akibat adanya ke­bu tuhan dan rasa memiliki terhadap in frastruktur yang telah dibangun dan di fungsikan sesuai dengan standar tek­nis dan permintaan masyarakat. Dalam kegiatannya KPP untuk aturan bersama ini dilakukan di tingkat RT masing­masing. KPP yang saat ini telah berjalan di Kelurahan Kebun Keling terlihat jelas di wilayah RT 05 dan RT 06, di wilayah ter sebut masyarakat serta perangkat RT bekerja sama memelihara sarana dan prasarana yang telah ada, hal ini nam­

26|Edisi 08Tahun XVI

inovasi

Dalam cakupan pengelolaan KPP bergerak di tingkat RT, hal ini sesuai dengan kesepakatan yang telah ada.

pak dari metode pengelolaan yang di­terapkan di wilayah tersebut. Adapun me tode pengelolaan yang disepakati oleh masyarakat RT 05 dan RT 06 beserta pe rangkat RT tersebut yaitu pe­ngelolaan dilakukan oleh lembaga RT di lokasi infrastruktur terbangun dengan menerapkan aturan yang sudah di te­tapkan bersama­sama masyarakat de­ngan lembaga RT.

Dalam cakupan pengelolaan KPP ber gerak di tingkat RT, hal ini sesuai dengan kesepakatan yang telah ada. Ca kupan pengelolaan di tingkat RT ini dirasa masyarakat sangat efektif da lam menjalankan fungsinya dengan ala ­san agar infrastruktur sarana atau pun prasarana yang telah dibangun bisa di ­kelola oleh masyarakat yang me ra sakan langsung fungsi serta manfaat dari insfrastruktur tersebut, sehingga ke ­sadaran untuk memelihara lebih tinggi. Un tuk dana pemeliharaan sarana dan pra sarana bersumber dari iuran rutin war ga, yang mana hal ini sudah terma­suk dalam aturan yang telah disepakati ber sama. Uang iuran yang didapat dari

Tahun XVIEdisi 08 |27

inovasi

Dengan kegiatan yang dilak sanakan warga RT 05 dan 06 tersebut juga membuat kualitas infrastruktur te tap

terjaga dan masih tetap berfungsi.

war ga dikumpulkan setiap bulan sebe sar Rp. 3.000,­ yang dikelola oleh bendahara KPP dan tercatat dalam pembukuan yang ada. Untuk sumber dana yang lainnya ma sih belum ada, masyarakat berharap ada nya donasi/donatur lainnya yang mau berpartisipasi dalam hal kegiatan pe­meliharaan ini.

Untuk menunjang keaktifan KPP di RT 05 dan 06 Kelurahan Kebun Ke­ling, pengurus KPP RT 05 dan 06 juga melakukan beberapa kegiatan di anta­ranya yaitu pertemuan bersama warga/masyarakat setempat guna me num buh­kan kesadaran akan perlunya me melihara infrastruktur yang telah di bangun. Upaya lain yang dilakukan KPP di RT 05 dan 06 yaitu melakukan kegiatan gotong­royong lingkungan untuk men ciptakan lingkungan yang selalu bersih dan rapi agar fungsi sarana dan prasarana ter­sebut tetap berjalan sesuai dengan ha­rapan masyarakat. Dengan adanya upa ya perubahan lingkungan serta pe ru ba han

perilaku masyarakat sangat terasa sam­pai saat ini, kepedulian akan ling ku ngan dan kerja sama antar warga juga men jadi tercipta.

Jenis infrastruktur yang dipelihara di kawasan RT 05 dan 06 Kelurahan Ke­bun Keling adalah IPAL komunal, jalan ling kungan, serta drainase lingkungan. Kerja bakti/gotong royong yang dilak­sanakan oleh warga atau masyarakat RT 05 dan 06 tersebut berjalan setiap dua minggu sekali. Hal ini dinilai efektif da­

lam memelihara infrastruktur tersebut guna tetap menjaga kualitas dari sa ra­na ataupun prasarana yang sudah ada. Dengan kegiatan yang dilak sanakan war­ga RT 05 dan 06 tersebut juga mem buat kualitas infrastruktur te tap ter jaga dan masih tetap berfungsi.

*) Penulis adalah PPK Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Bengkulu, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

28|Edisi 08Tahun XVI

inovasi

Agenda PBB untuk Sustainable Development Goals (SDGs) menjadi perhatian semua pihak yang berkepentingan terhadap kelestarian lingkungan.

PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI PERDESAAN RAMAH DISABILITASTanozisochi Lase *)

Tidak hanya Pemerintah Pusat dan Daerah saja, namun lembaga non pemerintah juga dapat memiliki

ini siasi untuk berperan aktif dalam me­wujudkan agenda PBB tersebut.

Stockholm International Water Institute (SIWI) World Water Week 2018 di Stockholm, Swedia, merupakan per­temuan global yang membahas me­ngenai air. Tema SIWI World Water Week 2018 adalah yang diulas selama 6 hari (26­31/08/2018) adalah Water, Ecosystems, and Human Development yang ber kenaan dengan target 6, 9, dan 15 dari SDGs, yaitu mengarahkan pembahasan pemenuhan kebutuhan air dan sanitasi untuk semua yang juga memperhatikan pelestarian ling kungan, sarana, dan pra­sarana untuk kehidupan manusia.

Kasubdit Sistem Penyediaan Air Mi­num Perdesaan Direktorat Sistem Pe­nyediaan Air Minum (SPAM) Tanozisochi Lase, saat menjadi narasumber menga ­takan Penyediaan Air Minum dan Sa­ni tasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas)

merupakan upaya pembangunan inklusi yang diterapkan di Indonesia dan satu­satunya program mendukung keberadaan kaum disabilitas dalam mencapai target SDGs yang dilaksanakan dalam skala be­sar dengan target sekitar 5.000 desa sa­saran per tahun.

Tanozisochi menambahkan, untuk men capai keberhasilan pelaksanaan pe ­na nganan disabilitas dalam pem ba ngunan Pamsimas antara lain diper lukannya p e­negakan peraturan, perlu disusun pe­doman teknis pelak sanaan yang tepat,

membangun kesa daran ma syarakat luas, keterlibatan aktif ma sya rakat da lam pe­laksanaan kegiatan, serta perlu diben tuk sistem monitoring dan evaluasi.

Hal tersebut sesuai dengan Peratur an Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangu­nan Gedung, yang di dalamnya menje­laskan penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami ke terba­tasan fisik, intelektual, mental, dan atau sensorik dalam jangka waktu lama

Untuk men capai keberhasilan pelaksanaanpe na nganan disabilitas dalam pem ba ngunan

Pamsimas antara lain diper lukannya p e negakan peraturan, perlu disusun pe doman teknis pelak sanaan yang tepat, membangun kesa daran ma syarakat luas,

keterlibatan aktif ma sya rakat da lam pe laksanaan kegiatan, serta perlu diben tuk sistem monitoring dan

evaluasi.

Tahun XVIEdisi 08 |29

inovasiyang dalam berinteraksi dengan ling ku­ngan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara pe nuh dan efektif dengan warga negara lain nya berdasarkan kesamaan hak.

“Pamsimas menjadi salah satu contoh SPAM yang peduli kepada masyarakat umum dan kaum berkebutuhan khusus dalam skala besar. Karena melalui Pam­simas, kami sudah melibatkan ma sya­rakat pemanfaat sejak dari tahap pe ren­canaan,” ujar Tanozisochi.

Berdasarkan hasil berbagi penga la­man, para peserta sepakat untuk menyu­sun langkah kerja sama internasional ter­u ta ma dalam hal membangun ide kreatif untuk mewujudkan pelayanan air minum dan sanitasi bagi semua orang, juga un­tuk mereka yang berkebutuhan khusus (disabilitas).

“Diharapkan nantinya akan melibat­

kan yayasan disabilitas atau organisasi yang peduli disabilitas, sehingga dapat mengetahui apa yang dibutuhkan kaum rentan atau penyandang disabilitas,” tutur Tanozisochi.

Sementara panelis dari Bank Du nia Soma Gosh Moulik menyampaikan, tan ­tangan untuk menerapkan pembangu­nan inklusi adalah terbatasnya data ke­beradaan masyarakat itu sendiri, ana lisis

faktor penghambat yang menye babkan kurangnya aksebilitas bagi ma sya­rakat disabilitas. “Perlu dikembangkan kemitraan dan kolaborasi dengan prinsip learning through doing,” jelas Moulik.

*) Penulis adalah Kepala Subdit Sistem Penyediaan Air Minum Perdesaan, Dit.PSPAM, Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Berdasarkan hasil berbagi penga la man, para peserta sepakat untuk menyu sun langkah kerja sama

internasional ter u ta ma dalam hal membangun ide kreatif untuk mewujudkan pelayanan air minum dan sanitasi bagi semua orang, juga un tuk mereka yang

berkebutuhan khusus (disabilitas).

30|Edisi 08Tahun XVI

sebaiknya anda tahu

Empat Elemen Opening Ceremony

Tahun XVIEdisi 08 |31

32|Edisi 08Tahun XVI

lensa CK

Bantuan Dharma Wanita PUPRke Lombok

Tahun XVIEdisi 08 |33

lensa CK

Harmoni IndonesiaMenyambut Asian Games 2018

seputar kita

Pelatihan dan Sertifikasi Tukang di BabelTim program KOTAKU Provinsi Kepulau an

Bangka Belitung mengadakan Pelatihan dan Sertifikasi Tukang di Gedung Bappeda Litbang Kota Pangkalpinang Rabu (29/08/2018) di Pangkalpinang. Kegiatan tersebut mendu­kung Program Bantuan Dana Investasi (BDI) di 13 lokasi kumuh di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk pelaksanaan kegiatan tahun 2018, di mana para tukang siap bersaing dalam era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang memiliki pola mengintegrasikan eko­nomi ASEAN dengan cara membentuk sistem per dagangan bebas atau free trade antara ne­gara anggota ASEAN.

Plt. Walikota Pangkalpinang, yang di wa ki­li oleh Asisten II Bidang Perekonomian Pem­bangunan dan Kesra Kota Pangkalpinang Suryo Kusbandoro mengatakan, salah satu target pembangunan nasional yang ingin di capai dan tertuang dalam Rencana Pem­bangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)

tahun 2005­2025 adalah terwujudnya kota yang layak huni. Hal ini kemudian dituangkan da l am amanah Rencana Pembangunan Jangka Me nengah Nasional (RPJMN) tahun 2015­2019 melalui perwujudan kota tanpa permukiman ku­muh. Adapun komponen kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat meliputi pelatihan BKM,

Kades/Lurah dan Camat, pelatihan KSM, pe­latihan livelihood, pelatihan keterampilan (uji kompetensi dan sertifikasi tukang yang sekarang diselenggarakan), coaching clinic review perencanaan, FGD perubahan sikap dan perilaku, serta pengembangan media sosialisasi. (Teks: Wotto/Randal Babel/ari)

34|Edisi 08Tahun XVI

Kejar Progres IPLT Kabupaten Hulu Sungai Utara

Kasatker PSPLP Provinsi Kalimantan Selatan Patmo Suryo Wi­harto, saat mengunjungi Dinas Lingkungan dan Permukiman Ka­bupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dan lokasi tapak pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT), beberapa waktu lalu me­ngatakan progres pekerjaan saat ini mencapai 22% sesuai dengan rencana. Namun, untuk selanjutnya harus waspada karena lonjakan pada kurva rencana cukup tinggi sehingga hal ini harus diwaspadai agar pekerjaan selesai tepat waktu perencanaan.

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Permukiman Kabupaten HSU Rusnaidy menyampaikan apresiasinya atas pemba­ngunan IPLT di Kabupaten HSU. Hal ini dioptimalkan agar da pat dikelola dengan profesional dalam pengambilan limbah lum pur tinja sehingga bermanfaat bagi keberhasilan sanitasi di Ka bu paten HSU. (Teks: HRD KALSEL/ari)

Kementerian PUPR Dukung Sembilan Strategi Dorong Pariwisata di Indonesia

Dalam rangka mendorong pariwisata sebagai sumber pertum­buhan ekonomi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Bank Indo ne­sia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Rapat Koor dinasi Pusat dan Daerah (Rakorpusda), Rabu (29/08/2018) di Yogyakarta. Dirjen Cipta Karya Danis H. Sumadilaga menyampaikan, Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan mendukung akses infrastruktur untuk industri pariwisata sehingga bisa mengurangi current account devisit.

Dalam rapat yang menyepakati 9 strategi kebijakan yang menja­di prioritas bersama Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, dan OJK tersebut disimpulkan bahwa sebagai upaya untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata dengan memperkuat dan menyinergikan kebijakan antar pemangku kepentingan, yai tu Pemerintah, Bank Indonesia, dan OJK. Pengembangan sektor pa­riwisata diharapkan dapat mempercepat penerimaan devisa yang dapat memperbaiki defisit transaksi berjalan serta berdampak po­sitif pada penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. (Teks: randal diy/ari)

Ditjen Cipta Karya Ditjen Cipta Karya