HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI...

36
HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUA KARYA CIPTA INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN EDISI 10 Tahun XV Oktober 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUA

Transcript of HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI...

Page 1: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

HHD dan hkd 2017MENUJU TERWUJUDNYAKOTA BAGI SEMUA

Karya Cipta infrastruKtur permuKiman

Edisi 10 tahun XVOktober 2017

KEMENTERIANPEKERJAAN UMUM

DAN PERUMAHAN RAKYAT

HHD dan hkd 2017MENUJU TERWUJUDNYAKOTA BAGI SEMUA

Page 2: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

02|Edisi 10Tahun XV

20

daftar isi Edisi 10/tahun XVOktober 2017

042615

10

04 berita utamaHHd dan HKd 2017 Menuju TerwujudnyaKota Bagi semua

08 liputan khususditjen Cipta Karya Ajak MasyarakatBangun infrastruktur Permukiman

10 info baruRibuan Rumah di Kalimantan selatanTelah Terlayani Air Minum

11 Cipta Karya Rancang Pencahayaan stadion Utama GBK Agar Hemat Energi dan Ramah Lingkungan

12 Cipta Karya Tangani Kumuh di Tangerang selatan

13 Kota Pontianak siap Menuju Waterfront City

14 Cipta Karya Ubah Wajah Kabupaten Bantaeng

15 PBL Kalsel selesaikaninfrastruktur Pendukung Revolusi Mental

16 satker PsPLP Provinsi KalselAdakan Lomba Memilah sampah (3R) Tingkat sd

17 RTP BengkuluWujud Gerakan Revolusi Mental

18 inovasiPerlunya Keterpaduan sektor dalam Penanganan Kumuh di Provinsi Bengkulu

20 Bukit Teletubies MendukungKawasan Wisata Prambanan-Kalasan

22 sudahkah Kita MembayarRetribusi Pengelolaan sampah ?

24 Kawasan seluas 311.47 Hektar di Papua Barat Masih Kumuh

26 Belajar dari Thailand:Baan Mankong, Penanganan PermukimanKumuh dan Penyediaan Perumahan MBRBerbasis Komunitas

30 sebaiknya anda tahuPemenang Lomba FotoHari Habitat dunia 2017

32 lensa CkPenanaman pohondi wisma atlet kemayoran

33 Upacara sumpah Pemuda 2017

34 seputar kitaCipta Karya Pemenuhi KebutuhanAir Bersih dan sanitasi di Pos Pengungsian Erupsi Gunung Agung

Cipta Karya Ajak Masyarakat Bandung Peduli sanitasi

Kementerian PUPR Bangun infrastruktur Lingkungan Ramah Lanjut Usia

13

Page 3: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

Tahun XVEdisi 10 |03

editorialpelindungsri Hartoyo

penanggung Jawabrina agustin indriani

dewan redaKsidwityo a. soeranto, adjar prajudi, rina farida,

dodi Krispratmadi, muhammad sundoro

pemimpin redaKsimardi parnowiyoto

penyunting redaKsiardhani p, indah raftiarty er, astaf aji pranaya

bagian produKsiari iswanti, bramanti nawang sari, dewi savitri,

rizqiah darmawiasih

bagian administrasi & distribusifajar drestha birawa, Harniati ulfah

Kontributorsri murni edi K, taufan madiasworo,

tanozisochi lase, diana Kusumastuti, dian irawati, marsaulina pasaribu, didiet a. akhdiat,

boby ali azhari, prasetyo, ade syaiful rachman, meike Kencanawulan, Komang raka maharthana,

sandhi eko bramono, astiana Harjanti, andika budi prasetya, bhima dhananjaya, airyn saputri Harahap, meinar manurung

alamat redaKsiJl. pattimura no. 20, Kebayoran baru 12110

telp/fax. 021-7245754

Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkait bidang Cipta Karya ke email [email protected] atau saran dan pengaduan di www.pu.go.id

Cover :Penataan Kawasan di Kampung Sasirangan, Banjarmasin

http://ciptakarya.pu.go.id

@ditjenck

@ditjenciptakarya

ditjen Cipta Karya

ditjen Cipta Karya

[email protected]

Urban October: Affordable Homes and Open Cities

Majelis Umum PBB telah berhasil menulis dalam lembaran sejarah dunia khu­susnya di bulan Oktober, yakni Hari Habitat Dunia (HHD) dan Hari Kota Dunia (HKD). HHD diperingati pada setiap hari Senin di minggu pertama bulan Oktober

mulai dari tahun 1985, sedangkan HKD pada hari terakhir di bulan Oktober dimulai dari tahun 2013. Tema HHD kali ini adalah Housing Policies: Affordable Homes (Mewujudkan Rumah yang Terjangkau), dan HKD bertema Innovative Governance, Open Cities (Inovasi Kepemerintahan Menuju Terwujudnya Kota Bagi Semua).

Tema HHD tahun 2017 memandang aspek perumahan sebagai salah satu elemen penting yang memiliki atributif transformatif New Urban Agenda (Agenda Baru Perkotaan) untuk menghadapi tantangan dan peluang laju urbanisasi. Hal ini disebabkan sebagian besar lahan perkotaan diperuntukkan sebagai kawasan permukiman yang merupakan pusat dari dimulainya segala aktivitas masyarakat perkotaan. Selain itu, aspek perumahan berperan sebagai katalis dalam pembangunan perekonomian, penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, dan mitigasi kerentanan di perkotaan. Segala bentuk investasi yang ditanamkan untuk aspek penyediaan perumahan memberikan dampak langsung terhadap pengembangan perkotaan dan berpengaruh besar terhadap keberlangsungan hidup masyarakat.

Pada HKD tahun 2017, penekanan pada kota disebabkan saat ini sudah hampir separuh penduduk dunia tinggal di daerah perkotaan. Kota yang terbuka, beragam, dan kooperatif merupakan tren yang mengarah pada tata kelola perkotaan modern. Ini adalah inovasi yang mendorong pembangunan perkotaan dan modernisasi tata kelola perkotaan. Tata kelola perkotaan yang inovatif seharusnya dapat menyesuaikan dan mengeksplorasi para pemangku kepentingan dengan pendekatan kemitraan, termasuk kemitraan publik swasta yang lebih fleksibel dan akuntabel, menarik modal sosial untuk meningkatkan efisiensi ekonomi dana pemerintah yang memastikan dampak investasi yang merata.

Tagline HHD 2017 pada perumahan yang layak huni bukan sekedar fisik rumah, tapi ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi untuk memenuhi “layak huni” seperti kepastian bermukim, ketersediaan pelayanan prasarana dasar, bahan bangunan, fasilitas dan in­frastruktur, keterjangkauan, kelayakan tinggal, kemudahan akses, lokasi dan kesesuaian budaya. Sedangkan HKD 2017 berfokus dalam membangkitkan diskusi pada semua tingkat pemerintah dan para pemangku kepentingan terkait mengenai bagaimana menerapkan inisiatif yang konkret untuk memperbaiki tata kelola perkotaan dalam konteks pelaksanaan Agenda Baru Perkotaan. (Redaksi)

Page 4: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

04|Edisi 10Tahun XV

Urbanisasi tidak hanya dilihat sebagai permasalahan, namun dapat menjadi peluang sebagai mesin pertumbuhan (engine of growth) untuk mengurangi kesenjangan sosial dan spasial, mempromosikan keberlanjutan lingkungan, dan mendorong tanggung jawab sosial.

berita utama

HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYAKOTA BAGI SEMUA

Bulan Oktober ini dikenal sebagai Bulan Perkotaan atau biasa disebut Urban October yang ditandai de­

ngan perayaan Hari Habitat Dunia pada setiap hari Senin pertama bulan Oktober dan diakhiri dengan Hari Kota Dunia yang dirayakan setiap tanggal 31 Oktober. Hari Habitat Dunia merupakan salah

satu cara merefleksikan keadaan kota dan hak dasar setiap orang untuk memiliki tempat tinggal yang layak, hal tersebut juga mengingatkan kepada dunia bahwa se tiap orang bertanggung jawab untuk mem bentuk masa depan kota secara ber­kelanjutan. Tahun ini, Hari Habitat Dunia jatuh

pada tanggal 2 October 2017 dan me­rupakan Hari Habitat Pertama yang dise­lenggarakan setelah New Urban Agenda (NUA) ditetapkan sebagai platform pem­bangunan perkotaan ber kelanjutan yang sejalan dengan SDGs. Tema Hari Ha­bitat Dunia tahun 2017 adalah Housing Polices: Afforable Homes. Tema tersebut

Page 5: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

Tahun XVEdisi 10 |05

me ngangkat tema terkait penyediaan hu­nian yang terjangkau. Peringatan Hari Habitat dan Hari Kota Dunia 2017 merupakan salah satu bentuk komitmen dan kontribusi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam mengimplementasi kan New Urban Agenda (NUA) atau Agenda Baru Perkotaan. Agenda Baru Perkotaan menempatkan perumahan sebagai inti dari pembangunan perkotaan yang in­klu sif dan berkelanjutan, mendorong ini­siatif penciptaan hunian untuk seluruh kalangan, khususnya MBR dengan pe­nye diaan ruang terbuka, infrastruktur, dan pelayanan dasar yang layak. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, tanpa perencanaan yang baik untuk menghadapi tingkat urba­nisasi masyarakat yang tinggi akan me­ngakibatkan pelayanan prasarana dan sa rana tidak seimbang dengan jumlah pen duduk. Permasalahan ini pada ak hir­nya menimbulkan permasalahan ku muh di perkotaan. “Target pengentasan kawasan ku­muh seluas 38.431 hektar di wilayah per kotaan, dari tahun 2015 hingga tahun 2017 progres kawasan kumuh yang dita­ngani sudah mencapai 6.763 hektar. Me­nurutnya, pengentasan kawasan ku muh

menjadi salah satu target Ke men terian PUPR yang kemungkinan belum bisa tercapai pada 2019. Dari be berapa kota yang terlihat signifikan pe ru ba hannya diantaranya Yogyakarta, Su ra baya, Ba­lik papan, Pontianak dan Se ma rang,” te­rangnya. Sejumlah sasaran pembangunan in­

fra struktur menjadi fokus Kementerian PUPR selama periode 2015­2019. Ca paian dan target mencakup tujuan mening­katkan ketahanan air, kedaulatan pangan, dan energi; mendukung konektivitas bagi penguatan daya saing; serta infrastruktur dasar untuk meningkatkan kualitas hidup. Sementara, Dirjen Cipta Karya Sri

Sejumlah sasaran pembangunan infrastruktur menjadi fokus Kementerian PUPR selama periode

2015-2019.

Page 6: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

06|Edisi 10Tahun XV

Hartoyo menjelaskan, penanganan ku­muh bukan hanya tanggung jawab Pe­merintah Pusat, namun kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan, seperti Pemerintah Provinsi, kabupaten/kota, du­nia usaha, maupun masyarakat. “Memang tidak mudah untuk mena­ngani permasalahan kawasan kumuh per kotaan, karena tidak hanya masalah bi dang Cipta Karya, tetapi perbaikan ka wasan juga harus diikuti dengan pe­nyediaan rumah bagi masyarakat mis­kin berpenghasilan rendah, contohnya Kampung Nelayan Tambak Lorok di Se­marang diperbaiki dengan teknologi ru­mah apung,” tutur Sri Hartoyo. Selain itu, dalam rangka mengurangi kekumuhan juga menormalisasi Banjir Kanal Timur Semarang, mengadakan per­baikan drainase dan sanitasi sehingga kawasan kumuh berubah menjadi ka­wasan yang layak huni. Rayakan Bulan Perkotaan Kementerian PUPR Gelar Pameran FotoKementerian PUPR menggelar pameran foto yang bertema “Mewujudkan Kota yang Ramah Bagi Semua” di Taman Ayodya Jakarta Selatan, Sabtu (28/10/2017). Lomba foto diikuti oleh 735 peserta masyarakat umum yang menghasilkan

se banyak 3.264 foto. Adapun pemenang lomba foto diraih oleh juara I yaitu Giri Wijayanto dari Yogyakarta, juara II Arief Adhari dari Jakarta Selatan, dan juara III diraih Ismail Abdul Muthalib dari Bekasi. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutan yang dibacakan oleh Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Lana Winayanti me­ngatakan, lebih dari setengah jumlah penduduk dunia tinggal di perkotaan yang artinya dunia telah bertransformasi menjadi planet kota. Bahkan setahun yang lalu, dunia te­lah menyepakati Agenda Baru Perkotaan (NUA) sebagai landasan bagi pem ba­ngu nan perkotaan yang mene kan kan

pe ngelolaan urbanisasi menjadi sebuah pe luang dalam pembangunan di masa de pan dan bukan menjadi masalah bagi kota. “Untuk itu, saya berharap melalui pa meran foto hari ini, makna kota yang ra mah bagi semua dapat dipahami dan terus dikembangkan dan dijaga oleh se­mua pemangku kepentingan sehingga kita dapat bersama­sama mendapatkan solusi untuk menyediakan hunian yang layak dan terjangkau, terutama bagi ma­syarakat berpenghasilan rendah,” kata nya. Upaya tersebut sejalan dengan Nawa Cita Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui ketersediaan permukiman layak huni. Menurut Lana, agenda baru perko­ta an menempatkan perumahan sebagai inti dari pembangunan perkotaan yang in klusif dan berkelanjutan, mendorong inisiatif penciptaan hunian untuk seluruh kalangan, khususnya MBR dengan pe nye­diaan ruang terbuka, infrastruktur, dan pelayanan dasar yang layak. Pendekatan yang terintegrasi dan holistik dalam pe­rumahan akan berkontribusi dalam pe­ngentasan kemiskinan dan pe ning ka tan kesejahteraan. “Kami berharap, terutama kepada rekan­rekan di pemerintahan untuk dapat menangkap pesan pesan yang muncul dari foto­foto ini, sebagai masukan dalam penentuan kebijakan pembangunan ko­ta. Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada para peserta Lomba Foto yang telah memberikan perhatiannya kepada permasalahan yang ada disekitar peru­ma han dan perkotaan,” tutur Lana.

Penataan Kawasan Kumuh Kota Jambi

Page 7: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

Tahun XVEdisi 10 |07

Menteri PUPR Ajak Generasi Muda Menata Perkotaan Selain Lomba Foto, Kementerian PUPR tu rut merayakan Hari Habitat dan Hari Ko ta Dunia tahun 2017 dengan meng­ge lar acara Diskusi Panel di Pendopo Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (30/10/2017). Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono didampingi oleh Direktur Jenderal Cipta Karya Sri Hartoyo, Direktur Jenderal Pem­biayaan Perumahan Lana Winayanti, dan Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Syarif Burhanuddin, membuka Diskusi Panel dengan tema Kebijakan Hunian La yak dan Terjangkau tersebut. Menteri Basuki meminta agar anak­anak muda Kementerian PUPR dipaksa untuk me­ngikuti diskusi ini. “Saya meminta khususnya generasi muda, dengan adanya diskusi ini harus ikut berpartisipasi, karena ini adalah dunia mereka nantinya. Para anak muda harus dipaksa agar mau belajar me nge­nai penataan kota. Karena ini juga ber­kaitan dengan regenerasi yang ada di Kementerian,” ujarnya. Dengan adanya generasi muda yang ikut serta, Basuki mengharapkan, ke­giatan ini dapat memberikan kontribu­si dalam mewujudkan pembangunan ko ta yang tangguh dan inklusif. Karena pada diskusi panel itu, anak muda dapat memberikan masukan terhadap ke bija­kan dan mendorong komitmen ber sa­ma antar pemangku kepentingan untuk me wujudkan hunian layak dan ter jang­kau kepada seluruh masyarakat, khu sus­nya Masyarakat Berpenghasilan Ren dah (MBR).

“Melalui diskusi ini kita mengharap­kan berbagai masukan untuk mewujudkan kota terbuka dengan inovasi­inovasi dari berbagai kelompok masyarakat, terutama pemerintah sebagai pembuat kebijakan dalam pembangunan. Utamanya adalah kota yang bisa diakses untuk semua atau city for all,” jelasnya. Sementara, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo mengatakan, pada dasarnya se­luruh daerah perkotaan disentuh, diha­rapkan Pemerintah Daerah harus lebih res ponsif. Dengan begitu penanganan ku muhnya akan lebih baik dan dapat me ningkatkan capaian 0 persen luasan kawasan kumuh perkotaan pada tahun 2019.

Diskusi panel dibagi menjadi be be­rapa sesi pada panel pertama meng ha­dirkan narasumber­narasumber antara lain Ahli kebijakan Perumahan Encep R Mar sadi, Herbert Barimbing (habitat form humanity), Ummu Azizah Mukarnawati (Holcim Indonesia), Taubat Samad (World Bank) dan Tito Murbiantoro yang akan membahas mengenai Hunian Layak dan Terjangkau. Sementara, pada sesi kedua akan menghadirkan narasumber seperti San­diaga Uno (Wakil Gubernur DKI Jakarta), Emil Salim (Ahli Ekonomi), Meitya Rose (UCLG­Aspac), Risnawati Utami (Ohana Indonesia), Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi, Wicaksono Sarosa (Praktisi Perencanaan Kota), Ahmad Rifai (Kota Kita Foundation dan Ikbal Al Asy’ari (Alumni APUFY). Pada panel kedua ini, akan membahas mengenai Inovasi Ke­pemerintahan Menunjuk Terwujudnya Ko ta Terbuka. Selanjutnya puncak Hari Habitat Du nia dan Hari Kota Dunia tahun 2017 akan diselenggarakan pada tanggal 6­7 November 2017 yaitu pameran yang ber­tema Menuju Terwujudnya Kota Layak Huni, Produktif dan Berekelanjutan, serta talk show dengan berbagai narasumber.(Redaksi)

Sementara, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo mengatakan, pada dasarnya seluruh daerah

perkotaan disentuh, diharapkan Pemerintah Daerah harus lebih responsif.

Jembatan Penghubung Antar Kelurahan Dari Hasil Penataan Kali Buntung

Page 8: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

08|Edisi 10Tahun XV

liputan khusus

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya terus membangun infrastruktur di berbagai daerah dalam rangka mewujudkan pemukiman layak dan berkelanjutan.

Ditjen Cipta Karya Ajak Masyarakat Bangun Infrastruktur Permukiman

Untuk itu, dalam rangka penye­barluasan informasi terkait pem­bangunan infrastruktur permu ki­

man, serta memperingati Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia tahun 2017, Ditjen CIpta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Raykat (PUPR) melakukan netizen visit dan press tour ke Kota Banjarmasin, Ambon, dan Pontianak. Dengan mengajak netizen yakni para blogger, instagrammer, vlogger, dan public figure, serta media nasional, perjalanan di Kota Banjarmasin, diawali dengan melakukan susur sungai untuk melihat infrastruktur pendukung Kota Pusaka Banjarmasin Direktorat Bina Penataan Ba ngunan. Kasatker BPB Provinsi Kalsel Syam­sul Bahri, saat mendampingi rombongan me ngatakan, pembangunan ruang ter bu­

ka hijau di pinggir sungai selain untuk mewujudkan visi Banjarmasin sebagai Kota Sungai juga berfungsi untuk me­nahan arus air pasang sungai kearah permukiman dan dermaga transportasi air. “Di Banjarmasin jika hari libur atau sore hari, di RTH 0 km, Ruang Terbuka Publik Bekantan dan tentunya Siring Menara Pandang, diserbu oleh masyarakat. Se lain menjadi jogging track dan tempat bersantai, Siring Menara Pandang sudah berevolusi menjadi pasar terapung baru di tengah kota, sehingga wisatawan ti­dak perlu jauh­jauh lagi untuk ke pasar terapung,” ungkap Syamsul. Kepala Dinas Pariwisata Kota Ban­

jarmasin, Khuzaimi mengin for ma si kan, sa at ini untuk Siring Menara Pan dang pa­da akhir pekan tercatat 10.000 wisatawan berkunjung. Untuk mengembangkannya perlu ditunjang oleh infrastruktur yang mumpuni. “Tahun ini kita membangun dermaga terapung untuk kenyamanan wisatawan, kita berharap jumlah dermaga terapung dapat ditambah melalui dana APBN oleh Kementerian PUPR,” harap Zimi. Selain infrastruktur di tepi sungai di Kota Banjarmasin, tim netizen juga melakukan kunjungan ke kawasan Ke­mu ning Kota Banjarbaru, yang penata­an ku muhnya ditangani oleh Direk torat Pe ngembangan Kawasan Permukiman (PKP) dan Rumah Susun Santriwati Pon­dok Pesantren Darussalam di Mar tapura. Selanjutnya, dilakukan press tour un­tuk melihat pembangunan infrastruktur di Kota Ambon, Provinsi Maluku. Ses­dit jen Cipta Karya Rina Agustin men­je laskan, Ditjen Cipta Karya memiliki pro gram untuk mengurangi kawasan ku­muh yaitu program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). Program tersebut dibuat untuk mengentaskan kawasan kumuh yang ada di berbagai daerah.

Page 9: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

Tahun XVEdisi 10 |09

Kota Ambon dengan luas wilayah 377 km2 atau setara 37.700 ha selaiknya bisa menjadi salah satu contoh daerah yang telah berhasil mengurangi jumlah kawasan kumuh. Dari tahun 2014 luasnya mencapai 102,64 ha berkurang secara bertahap menjadi 87,64 ha (2015), 65,21 ha (2016), hingga 43,05 ha pada tahun ini. “Target kami nol persen untuk tahun 2019 nanti, tapi tentu perlu komitmen dan sinergi dari semua pihak termasuk sharing data dan lain­lain,” ucap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Ambon Ismail Usemahu. Namun yang terpenting, menurut Ismail, sinergisitas antarpihak terkait harus di­ba rengi oleh adanya sinkronisasi pro­gram terarah. Misalnya program sosia­lisasi mengenai infrastrukur yang gencar dilakukan pemerintah Kota Ambon ke­pada masyarakat sejalan dengan pro­gram pengelolaan limbah. Rina menambahkan bahwa dalam kun jungannya ini juga memiliki tujuan lain yaitu untuk mensosialisasikan pro­gram pemerintah menuju pemukiman layak dan terjangkau bagi masyarakat sejalan yang sejalan dengan tema yang diangkat oleh Perserikatan Bangsa­Bangsa (PBB) dalam memperingati Ha­ri Habitat dan Hari Kota Dunia yang ja tuh tepat di bulan Oktober. “Pada in­tinya seluruh dunia menyadari bahwa pemukiman itu penting sehingga kita harus peduli. Hampir semua kegiatan ma syarakat, baik ekonomi, wisata, dan

bangunan infrastruktur permukiman, yak ni Kampung Nelayan Beting dan Tam ­belan Sampit, serta dilanjutkan ke Ins­talasi Pengolahan Air (IPA) Parit Mayor. Diawali dengan menyusuri infrastruktur di Kampung Nelayan Beting, Rina Agustin mengungkapkan, bahwa pembangunan infrastruktur yang memadai terhadap ka wasan­kawasan permukiman ini bisa mem bawa perubahan terhadap kon di­si masyarakat, “Pemerintah sudah mem ­bangun Kawasan Beting ini, ja la nan ling kungan, sarana prasarana se perti jem batan, jadi kita tidak hanya me nye­diakan fisik tetapi secara tidak lang sung mengajak untuk sama­sama men jaga ling kungannya, juga bahu mem bahu me­ningkatkan ekonomi ma sya rakat,” tutur Rina. Lebih lanjut Rina meyakini dengan kondisi masyarakat yang sudah tergugah ini Pemda­nya juga sudah peduli Hal tersebut terlihat di lapangan, sudah banyak kegiatan yang dilakukan dengan APBD, sehingga cita­cita atas program 100­0­100 bisa tercapai. “Kalau kita naik­kan ke permukaan, Kota Pontianak ini bisa jadi contoh untuk kota­kota lainnya yang dilintasi sungai, mudah­mudahan bisa tertular di kota lain,” harap Rina. Kemudian, masih di Provinsi Kali­mantan Barat, dilanjutkan mengun jungi rumah swadaya di kawasan beting, Kota Pontianak dan dan Perumahan Mega Asri 2 Kabupaten Kuburaya yang terkait dengan Pembiayaan Perumahan.(Teks: Didik-RandalDIY/Redaksi)

budaya awalnya dari pemukiman,” ucap Rina. Dalam kunjungannya kali ini Rina berharap, Pemerintah Daerah (Pemda) dapat ikut berkontribusi memberikan du kungan berupa alokasi dana yang be rasal dari Anggaran Pendapatan Be­lanja Daerah (APBD). Sehingga tidak ber gantung pada dana yang diberikan oleh pemerintah pusat saja. Namun se­cara nasional, pemerintah pusat telah menganggarkan dana dari APBN sebesar 0,30% untuk potensi penanganan kumuh di seluruh wilayah tanah air. Kemudian rangkaian kegiatan press tour ditutup di Kota Pontianak, kawa san permukiman kumuh Provinsi Kaliman tan Barat, dengan meninjau 3 lokasi pem­

Page 10: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

10|Edisi 10Tahun XV

info baru

Program hibah air minum APBN ada lah suatu upaya percepatan pe nambahan jumlah sambungan ru mah (SR) baru dengan pemberian hi bah dari Pemerintah Pusat kepada Pe­merintah Daerah yang bersumber dari APBN.

Ribuan Rumah di Kalimantan Selatan TELAH TERLAYANI AIR MINUM

Fungsinya sebagai insentif untuk me laksanakan peran dalam pe nye­leng garaan pelayanan penyediaan

air mi num sampai dengan output ter sam­bungnya air minum kepada ma sya rakat.

Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (Satker PSPAM) Provinsi Kalimantan Selatan melaku kan

pemantauan ke beberapa kabupaten yang menerima program hibah air mi­num perdesaan tahun 2017.

Kepala Sat ker PSPAM Provinsi Ka­limantan Selatan En dra Bekti Nusan­tara yang juga Ketua Provincial Project Management Unit (PPMU) hibah air mi­num Provinsi Ka li man tan Selatan, Ra­

bu (18/10/2017) me nga takan jumlah SR yang terpasang hing ga saat ini total 7.228 SR baik untuk hibah air minum per kotaan maupun per desaan yang ter­dapat di Kabupaten Ba rito Kuala, Ta pin, Balangan Hulu Su ngai Selatan, Hulu Su ngai Utara, Ko tabaru, Tanah Laut, dan Ban jar.

“Sementara untuk Kabupaten Hulu Sungai Selatan hibah air minum per de­saan masih belum selesai dikarenakan dikerjakan dengan swadaya masyarakat. Masih belum selesai dan dalam tahap pemesanan, rencananya akan dipasang 100 SR,” pungkas Endra.(Teks: HRD-Randal KALSEL/ari)

Page 11: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

Tahun XVEdisi 10 |11

info baru

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang didampingi oleh Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo menerima kunjungan bersama dari Panasonic Corporation, pada Senin malam (09/10/2017).

Cipta Karya Rancang Pencahayaan Stadion Utama GBK Agar Hemat Energi dan Ramah Lingkungan

peninjauan tersebut Anggota Komisi V DPR RI Nusyirwan Soejono.

Sementara Sri Hartoyo mengatakan, saat ini sudah dilakukan pemasangan kursi dan kabel tension untuk penguatan struktur atap yang nantinya akan me­mikul beban solar cell dengan ka pa sitas 420 KWP yang mampu meng hasilkan rata­rata 1.470 KWH/hari se jak matahari terbit sampai terbenam. Keseluruhan energi listrik ini akan di salurkan untuk kebutuhan beban listrik gedung SUGBK baik untuk AC/lampu/pompa, komputer, server dan beban lainnya di siang hari,

Menteri PUPR bersama rom bo­ngan melakukan penin jauan sistem pen cahayaan terbaru

yang berkekuatan hingga 3.500 lux di Sta dion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Se nayan, Jakarta.

Hal tersebut dilakuakan untuk me­mastikan kualitas penerangan dan sound system. Basuki menyatakan, bahwa re­novasi yang dilakukan akan membuat seluruh venue menjadi lebih baik, ter­masuk dari sisi penggunaan teknologi yang efisien dan ramah lingkungan. Salah satunya penggunaan LED lighting system pada Stadion Utama GBK yang memiliki kualitas pencahayaan tiga kali lebih baik dari sebelumnya dan diperkirakan mam­pu menghemat konsumsi listrik hingga 50%.

“Semua teknologi di Stadion Utama GBK ini disiapkan untuk opening ceremony Asian Games pada Agustus 2018 dan nantinya juga dilengkapi dengan te­na ga surya untuk sumber listriknya se­hingga lebih ramah lingkungan,” ujar Ba suki. Turut hadir mendampingi dalam

yang bersinergi dengan sumber pem­bangkit listrik yang ada (PLN atau Gen­set).

Sri Hartoyo menambahkan, Kemen­terian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya terus berupaya penyelesaian pem ba­ngunan infrastruktur/renovasi ve nue olahraga dan wisma atlet untuk men ­dukung Asian Games XVIII 2018 di Jakarta dan Palembang. Kementerian PUPR sendiri menargetkan penyelesaian venue olahraga GBK dan penataan ka wa­san GBK akan selesai bertahap hingga rampung seluruhnya akhir tahun ini. Pada bulan Oktober akan rampung Stadion Re nang (Aquatic), bulan November, akan selesai renovasi Istana Olahraga (Istora) dan Desember 2017 akan diselesaikan Stadion Utama GBK, Training Facility, Stadion Tenis Indoor dan Outdoor, Sta­dion Madya, Softball, Gedung Basket dan Lapangan Baseball. Sedangkan untuk la­pangan Hoki dan sepakbola ABC sudah selesai terlebih dahulu. (Teks: ari)

Page 12: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

12|Edisi 10Tahun XV

info baru

Selain pembangunan infrastruktur berskala masif, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus mendorong pembangunan berbagai infrastruktur permukiman, dan penataan kawasan kumuh di perkotaan.

Cipta Karya Tangani Kumuh di Tangerang Selatan

Sebagai bentuknya adalah, mela­lui program peningkatan jalan in­frastruktur kawasan kumuh yang

di laksanakan oleh Satuan Kerja Pengem­bangan Kawasan Permukiman (Satker PKP) Ditjen Cipta Karya di Kecamatan Setu dan Kecamatan Serpong yang telah rampung pada Oktober 2017.

Pembangunan tersebut dilaksana kan pada kondisi wilayah padat penduduk, dimana infrastruktur tersebut sangat bermanfaat guna menekan kawasan

Se la tan berdasarkan kajian penyusunan RP2KPKP Kota Tangerang Selatan,” ujar Andreas.

Sarana dan prasarana lingkungan ma syarakat menjadi kewajiban peme­rintah dalam pembangunan dan pe­me liharaannya, serta lingkungan yang layak huni bebas dari kumuh meru pa­kan kebutuhan dasar masyarakat, me­ngingat target 100% air minum layak, 0% kawasan kumuh, dan 100% sanitasi layak,” tutur Rudy PPK Randal Provinsi Banten.(Teks: Afq/Ero-RandalBanten/dewi)

ku muh dan menciptakan kondisi ling­ku ngan yang layak huni. Pekerjaan pe­nataan kawasan tersebut berupa paving block, drainase, udit dan Tembok Pe­nyangga Tanah (TPT).

Kasatker PKP Provinsi Banten An­dreas mengungkapkan, pemilihan lo­ka si merupakan hasil verifikasi Surat Ke putusan Kumuh oleh Wali Kota Ta­nge rang Selatan. “Pembangunan in­fra struktur di Kecamatan Setu dan Ke camatan Serpong Kota Tangerang

Page 13: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

Tahun XVEdisi 10 |13

Dua kelurahan di Kecamatan Pontianak Timur, yakni Kelurahan Tambelan Sampit dan Banjar Sarasan, menjadi fokus Pemerintah Pusat dalam penataan kawasan pinggiran Sungai Kapuas.

Kota Pontianak Siap Menuju Waterfront City

ker ja strategis pembangunan di Kota Pon tianak. Tahun 2017 ini semua pro­gram tersebut sudah berjalan, yaitu me­lakukan penataan di kawasan Banjar Sarasan dan Tambelan Sampit, seperti penataan jalan beton, jembatan, serta pe nataan kawasan di pinggiran Sungai Kapuas.

Pemerintah Kota Pontianak sendiri turut mendukung Gerakan 100­0­100 khu susnya dalam penataan kawasan ku­

Kota Pontianak merupakan salah satu kota yang masuk dalam lima kota prioritas pembangunan dan

penataan pemukiman di sepanjang ping giran sungai dalam Rencana Pem­bangunan Jangka Menengah Na sional (RPJMN) 2015­2019.

Pemerintah Daerah dan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR sedang me­lakukan upaya percepatan dan sin­kro nisasi program sebagai rencana

info baru

muh. Seperti yang pernah diungkap kan Wali Kota Pontianak Sutarmidji bebera­pa waktu lalu, pihaknya sangat terbantu dengan program Ditjen Cipta Karya ini, dengan tujuan tercapainya 100 persen akses air minum aman, 0 persen luasan wilayah kumuh, dan 100 persen akses penduduk terhadap sanitasi yang layak.

Sementara itu, dipilihnya dua kelu­rahan tersebut tidak terlepas dari pe­nelitian yang dilakukan Ditjen Cipta Kar ya di Kota Pontianak, dimana kualitas ling kungan yang tidak memadai, hingga rendahnya tingkat kesehatan, yang men­jadi permasalahan di dua kelurahan ter­sebut.

Pemerintah berupaya mewujudkan sis tem perkotaan nasional untuk me­ngurangi kesenjangan antara kota­kota di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa, salah satunya di Kota Pontianak. Kawasan metropolitan baru ini adalah bentuk kegiatan merevitalisasi kawasan untuk menumbuh kembangkan kegiatan perekonomian sehingga ke depan bisa menjadi aset pendapatan bagi daerah.

Jadi tahun ini akan kita kebut terus untuk penataan pinggiran sungai di dua kelurahan tersebut,” kata Sutarmidji.(Teks: alf-RandalKalbar/ari)

Page 14: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

14|Edisi 10Tahun XV

info baru

Cipta Karya Ubah Wajah Kabupaten Bantaeng

Ditjen Cipta Karya melalui Satker PIP Kabupaten/Kota mewujudkan hal tersebut melalui program Ko­

ta Tanpa Kumuh (KOTAKU), dan salah sa tunya terdapat di Kampung Gusung, Kelurahan Malaka, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng.

“Dengan dana BDI sebesar Rp. 51.170.000 dan swadaya Rp. 1.570.000, kami dapat menyelesaikan program de ngan pekerjaan penutupan saluran drai nase, pembuatan jalan, dan pem­bua tan taman. Hal ini dapat terlaksana ten tunya dengan partisipasi dan ban­tuan masyarakat setempat yang be­gi tu antusias merespon kegiatan ini de ngan anggapan untuk perubahan kam pung bersama,” kata Kepala Satker PIP Kabupaten Bantaeng yang diwakili PPK Satker PIP Kabupaten Bantaeng Ami ruddin Nur saat kunjungannya di la­pa ngan, Jumat (27/10/2017) di Ban taeng.

Sementara Yunus, salah satu warga setempat mengatakan, sebelumnya war ga tidak merasa yakin dengan pro­g ram ini tetapi setelah melakukan rem­buk dengan warga, maka dirinya me­nerima dan memberikan kesempatan

Dalam hal ini penanganan kawasan kumuh hendaknya dapat memperlihatkan perubahan wajah kampung dan dapat merubah kebiasaan dari masyarakat untuk menjaga keberlanjutan di lingkungan agar lebih bersih, nyaman, rapih, terarah, dan tertata.

un tuk program ini. Setelah melihat ha­silnya, mereka sangat berterima kasih kepada Pemerintah Daerah dan juga Kementerian PUPR dengan program KOTAKU.

“Kampung kami yang dulunya kumuh sekarang sudah mulai terlihat bersih dan rapi. Bukan hanya itu, yang paling kami

salut adalah dimana salah satu lokasi yang dulunya kandang sapi diubah menjadi taman yang bisa dimanfaatkan oleh warga untuk beraktifitas, seperti menjemur padi dan juga digunakan oleh anak­anak setempat untuk bermain bola dan naik sepeda,” kata Yunus.(Teks: Jamal-Randal Sulsel/ari)

Page 15: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

Tahun XVEdisi 10 |15

info baru

PBL Kalsel Selesaikan Infrastruktur pendukungRevolusi Mental

Kasatker PBL Provinsi Kalsel Syamsul Bahri mengatakan, pembangunan RTP Revolusi Mental termasuk ke dalam Ruang Terbuka Hijau. “Pada tahun ini kita membangun dua RTP yaitu di RTH

Revolusi Mental merupakan jargon pemerintahan era Joko Widodo yang memiliki tujuan memperbaiki karakter masyarakat Indonesia yang telah ditetapkan dalam Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental.

Sebagai pendukung hal tersebut, Direktorat Jenderal Cipta Karya me­lalui Satker Penataan Bangunan

dan Lingkungan (PBL) Provinsi Kali­man tan Selatan membangun infra struk­tur pendukung Revolusi Mental be rupa Ruang Terbuka Publik (RTP).

Bekantan Kota Banjarmasin dan RTH Vander Pijl di Kota Banjarbaru yang su­dah terlaksana 100%,” tutur Syamsul.

“RTP dibangun dalam rangka mem­bangun karakter mental masyarakat dimana RTP akan dimanfaatkan sebagai ruang publik dan media informasi terkait pem bangunan dan ideologi kebangsaan. Apakah nanti dengan cara seremonial, festival atau pemutaran video yang men dukung program pemerintah ka­rena nantinya di RTP akan dipasang videotron,” jelas Syamsul, saat ditemui Senin (16/10/2017).

Syamsul menambahkan, Taman Be ­kan tan dan Vander Pijl sendiri me ru­pakan tempat berkumpulnya ma sya­ra kat baik pagi dan malam hari dan su dah menjadi ruang publik sejak lama. Tentunya penempatan RTP disana adalah hal tepat, sekarang tinggal menyusun dan membuat konten informasi publik yang substansif untuk memanfaatkan RTP tersebut dalam merevolusi mental.(Teks: HRD-RandalKalsel/ari)

Page 16: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

16|Edisi 10Tahun XV

info baru

Satker PSPLP Provinsi Kalsel Adakan Lomba Memilah Sampah (3R) Tingkat SD

Dalam acara tersebut turut dihadiri oleh Lurah Mantuil, Mukhlisin. Kepala Satker PSPLP Provinsi Ka­

limantan Selatan yang diwakili PPK Pem binaan Teknis Penyehatan Ling ku­ngan Setia Dinnoor mengatakan, lom ba yang dilaksanakan adalah lomba me­milah sampah (3R) dan lomba men cuci tangan, sebagai upaya untuk men didik anak­anak agar lebih peduli ter hadap lingkungan.

“Selain itu peserta lomba yang ter­diri dari siswa kelas 6 Sekolah Dasar diajak ke TPS 3R di sekitar SD Mantuil 2 yang sudah selesai dibangun pada tahun ini melalui Satker PSPLP Provinsi Kalsel. Oleh karena itu kita perlihatkan bagaimana proses pemilahan sampah dan operasional dari TPS. Alih pe nge­tahuan ini penting supaya menjadi ge ­tok tular kepada siswa, teman, dan ke­luarga siswa dalam memperkenalkan pengelolaan sampah secara 3R,” jelas Setia.

Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman (PSPLP) Provinsi Kalimantan Selatan mengadakan Kampanye Edukasi Bidang PLP Tahun 2017 di SDN Mantuil 2 Kota Banjarmasin, Selasa (11/10/2017).

Lanjut Setia, pola 3R sampai se­karang masih menjadi cara terbaik da­lam mengelola dan menangani sam­pah serta aplikatif dalam kehidupan sehari­hari. “Kita berharap anak­anak

ini mau melakukan pemilahan sampah dan memanfaatkan TPS 3R supaya ling kungan tetap terjaga,” ujar Setia. (Teks: HRD Kalsel/ari)

Page 17: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

Tahun XVEdisi 10 |17

RTP Bengkulu Wujud Gerakan Revolusi Mental

Hal ini sejalan dengan Rencana Pem bangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015­2019 ser­

ta rencana strategis Kementerian PUPR.Kepala Satker PBL Provinsi Beng­

ku lu, Melky Rusera mengungkapkan, pem bangunan RTP tersebut dimak sud­kan untuk mempresentasikan pena ta an bangunan yang selaras dengan ling ku­ngannya, dan mempresentasikan se buah lingkungan yang aman, nyaman, bersih, indah, dan dapat diakses oleh semua golongan masyarakat.

“RTP ini nantinya sebagai wujud dari penataan ruang dalam mendu kung Ge­rakan Indonesia Mandiri dan ju ga da­pat dimanfaatkan sebagai wadah ba gi masyarakat Bengkulu dalam me nya lur­kan bakat dan kreatifitasnya di bidang seni, budaya dan pendidikan,” ung kap Melky, beberapa waktu lalu di kan tornya.

Dimas, salah satu pengunjung yang telah memanfaatkan keberadaan RTP ini mengungkapkan apresiasinya terhadap dibangunnya ruang terbuka publik.

“Dengan adanya tempat seperti ini (RTP) masyarakat jadi memiliki tempat dalam menggelar pentas seni karena

Sesuai dengan Instruksi Presiden RI Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Revolusi Mental yang menginstruksikan kementerian atau lembaga untuk mengambil langkah­langkah yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan Provinsi Bengkulu melaksanakan Pembanguan Ruang Terbuka Publik (RTP) Revolusi Mental di Kawasan Pantai Jakat Kota Bengkulu.

tempatnya sudah dilengkapi dengan pang gung dan tempat duduk penonton. Se lain itu juga karena dekat pantai jadi tempat ini juga bisa menjadi tempat berkumpul dan bersantai bersama ke­luarga,” terang Dimas.

Pembangunan RTP Pantai Jakat ini meliputi pembangunan amphiteatre, tem pat duduk penonton, dinding la yar, lam pu penerangan, dan Prasasti Na wa­cita. (Teks: Memo/Indah/Rdlbkl/ari)

info baru

Page 18: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

18|Edisi 10Tahun XV

kumuh dan permukiman kumuh dilihat dari kondisi bangunan gedung, kondi si jalan lingkungan, kondisi ketersediaan air minum, kondisi drainase, kondisi pe­ngelolaan air limbah, pengelolaan sam­pah, dan proteksi kebakaran.

Selain itu, Satker PKP Bengkulu yang merupakan perpanjangan DJCK dalam me wujudkan nol persen kawasan kumuh di tahun 2019 juga menerapkan 2 pola dalam penanganan kumuh. Yang perta­ma adalah pola pencegahan, dimana pada pola ini Satker PKP melibatkan masyarakat dalam kegiatan pengawa­san dan pengendalian agar lingkungan yang telah ditangani tidak kumuh kem­bali. Yang kedua yaitu dengan pola pe­ningkatan kualitas. Pada pola ini, Satker PKP melakukan kegiatan pemugaran, pe­remajaan dan pemukiman kembali.

Untuk mewujudkan cita­cita peme­rintah dalam mengentaskan kawasan kumuh, Kasatker PKP Bengkulu, Era Pus­pita berharap adanya keterpaduan antar sektor dalam penanganan kumuh di Bengkulu. Sehingga permasalahan se­perti air bersih, masalah sampah dan lim bah, serta tata bangunan dan proteksi kebakaran dapat dikerjakan bersama­sama dengan satker sektor yang terdapat di lingkungan DJCK.

“Penanganan kumuh semata­mata ti dak hanya membuat jalan lingkungan atau memperindah suatu kawasan te­tapi dengan memerhatikan 7 kriteria per mukiman kumuh. Banyak masalah in frastruktur yang harus di lengkapi se­perti tidak teraturnya bangunan, tidak

Pengentasan kawasan kumuh merupakan salah satu dari amanat RPJMN dan Nawacita dalam meningkatkan kualitas hidup manusia dengan tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0%.

Perlunya Keterpaduan Sektor dalam Penanganan Kumuh di Provinsi Bengkulu

Program pengentasan kawasan ku­muh ini dilaksanakan oleh Direk­torat Jenderal Cipta Karya (DJCK)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Pe­rumahan Rakyat melalui Gerakan 100­0­100.

Melalui Satuan Kerja Pengembang­an Kawasan Permukiman (Satker PKP) Provinsi Bengkulu, penanganan ka wa­san kumuh Provinsi Bengkulu dilak­sanakan dengan memerhatikan 7 krite­ria permukiman kumuh sesuai dengan Undang­Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Per­mukiman, dimana pada Pasal 5 dan 6 disebutkan bahwa kriteria perumahan

inovasi

Memoden H. Praja *)

Page 19: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

Tahun XVEdisi 10 |19

inovasi

tersedianya air minum, drainase dan pengelolaan air limbah yang tidak layak, serta prasarana sampah dan proteksi kebakaran. Sehingga jika setiap sektor di lingkungan DJCK dapat terpadu dalam menyusun program dan rencana kegiatan seharusnya pengentasan kawasan kumuh di Bengkulu dapat tercapai tepat waktu di tahun 2019 sesuai dengan amanat RPJMN” harap Era.

Banyak hal yang telah dilakukan Sat­ker PKP Bengkulu dalam mengurangi luasan kawasan kumuh di Kota Bengkulu. Salah satunya adalah bertemu langsung dengan Wali kota Bengkulu guna mem­bahas dan mengevaluasi capaian kumuh di Kota Bengkulu pada bulan Juni 2017 yang lalu.

Dalam pertemuan tersebut Wali kota Bengkulu Helmi Hasan, mengungkapkan apresiasinya kepada Satker PKP yang telah bersedia ”jemput bola” dalam me­lakukan penanganan kawasan kumuh di Kota Bengkulu.

“Pertemuan ini hendaknya dilak sa­nakan secara kontinyu, karena untuk me­laksanakan program harus ada sinergi antara semua pihak terkait. Pemerintah Kota telah menyiapkan program “BENG­KULU BISA” sebagai sarana untuk meng­intervensi anggaran dalam pe na nganan kumuh. Konsepnya kami mem berikan

reward atau “apo kendak ma syarakat” untuk memotivasi mereka agar berperan aktif dalam pembangunan,” ujar Helmi.

Selain dengan Pemerintah Kota Beng kulu, Satker PKP juga melakukan hal yang sama terhadap Pemerintah Ka­bupaten Rejang Lebong dan Bengkulu Selatan guna mempercepat penanganan kumuh di kabupaten tersebut. Kegiatan tersebut berupa lokakarya untuk mem­bantu kabupaten tersebut dalam mem­persiapkan perencanaan dan keaku ratan data terkait pengentasan kumuh di Ka­bupaten Rejang Lebong dan Bengkulu Selatan.

“Pemerintah Kabupaten diharapkan dapat memastikan keakuratan data pen­dukung penanganan kumuh karena data tersebut sangatlah diperlukan untuk mem verifikasi lokasi dan luas kawasan yang akan ditangani agar nantinya ti­dak terjadi “salah sasaran” dalam pem­bangunannya,” ungkap Era dalam Lo ka­karya Percepatan Penanganan Ku muh pada Juli 2017 lalu.

Selain dengan kegiatan reguler, pe­nanganan kumuh di Provinsi Bengkulu juga dilaksanakan melalui kegiatan yang berbasis masyarakat, salah satunya ada­lah melalui program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). Program KOTAKU merupakan program dimana mulai dari perencanaan

dan pekerjaan fisiknya dilaksanakan oleh masyarakat yang dibantu fasilitator me­lalui Oversight Consultant (OC).

Dengan mengangkat tema kota layak huni, produktif, dan berkelanjutan, prog­ram KOTAKU telah mampu membantu Satker PKP dalam memberdayakan ma­syarakat agar merasa memiliki atas pem­bangunan yang dilaksanakan se hingga tujuan dari pencegahan kumuh kembali dalam ter cipta.

“Jika masyarakat sudah mempunyai rasa memiliki atas suatu infrastruktur, ma ka masyarakat tanpa diminta pun pasti akan menjaga infrastruktur yang telah dibangun tersebut sehingga diperlukan suatu pemberdayaan kepada masyarakat agar lingkungan yang telah dibangun ti­dak kumuh kembali,” tutur Era.

Untuk mempercepat penanganan ku­muh di perdesaan, Kasatker PKP Beng­kulu juga telah membentuk tim dalam melakukan survei langsung untuk mem­peroleh data­data luasan kumuh yang terdapat di tingkat perdesaan di selu ruh kabupaten/kota Provinsi Bengkulu.

*) Penulis adalah staf pada Unit Kerja Randal PIP Provinsi Bengkulu, Direktorat Jenderal Ciptga Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Page 20: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

20|Edisi 10Tahun XV

Bukit Teletubies Mendukung Kawasan WISATA Prambanan-Kalasan

inovasi

Tri Rahayu *) Kawasan perdesaan memiliki beragam potensi, diantaranya ialah potensi sumber daya alam maupun potensi sumber daya manusia, yang apabila dikelola secara optimal akan mampu meningkatkan kualitas kawasan permukiman perdesaan dan pada gilirannya akan mampu menyejahterakan masyarakatnya.

Salah satu kawasan perdesaan yang memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa adalah ka­

wasan Candi Prambanan dan Candi Ka lasan. Kawasan tersebut berada di sisi timur Kabupaten Sleman, yang me­miliki kekayaan warisan budaya sa­ngat besar. Hal tersebut sebagaimana telah ditetapkan Pemerintah Provinsi D.I Yogyakarta, melalui Perda Provinsi D.I Yogyakarta 1 Tahun 2012 tentang Renca­na Induk Pembangunan Kepariwisataan Yog yakarta Tahun 2012­2025, bahwa ka wasan Prambanan dan Kalasan me­ru pakan kawasan wisata purbakala dan budaya. Pengembangan Kawasan Can­di Prambanan­Kalasan didasarkan pada be berapa isu dan permasalahan an tara lain masih terbatasnya sarana dan pra­sarana atau infrastruktur penunjang ke­pariwisataan di Kawasan Prambanan­Kalasan dan sekitarnya untuk memenuhi standar kualitas pelayanan dan daya sa­ing produk yang berskala internasional. Jalur transportasi sangat terbatas dengan kondisi jalan yang mayoritas belum

standar terutama di dataran tinggi (Siwa Plateu), serta terbatasnya sum ber air bersih, merupakan masalahan yang dihadapi.

Kawasan Prambanan – Kalasan ter­bagi menjadi 3 klaster yaitu, klaster 1 meliputi Candi Sambisari dan sekitarnya

dengan pusat layanan terdekat di Kecamatan Kalasan, klaster 2 meliputi Candi Prambanan dan sekitarnya de­ngan pusat layanan terdekat di Kota Prambanan, klaster 3 Kawasan Perbukitan Prambanan (Siwa Plateu) dengan pusat layanan di Kota Prambanan serta daya

Page 21: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

Tahun XVEdisi 10 |21

inovasi

ta rik wisata berupa Taman Wisata Ratu Boko, Candi Banyunibo, Candi Ijo, Arca Gupala, Tebing Breksi, Candi Barong, Batu Papal, Lava Bantal, Omah Dome dan Bukit Teletubies.

Bukit Teletubbies Domes merupakan daya tarik wisata alam perbukitan di Desa Wisata Rumah Domes dekat dengan objek wisata Tebing Breksi dan Candi Ijo di Prambanan. Bukit Teletubbies Domes termasuk ke dalam pengembangan klaster 3 Kawasan Prambanan­Kalasan, berada di Dusun Ngelepen, Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sle­man, D.I. Yogyakarta. Jarak lokasi Bukit Teletubies dari Kota Yogyakarta sekitar 21 km. Pengembangan wisata di lokasi ini mendapat pendampingan dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang ada di Desa Wisata Rumah Domes Sumberharjo.

Bukit Teletubbies Domes semakin meng geliat sejak Satker Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP), Provinsi D.I Yogyakarta merampungkan pem ba­ngu nan pada tahun 2017, dimana pe­rencanaannya dilakukan tahun 2016 de ngan berkoordinasi dengan Pokdarwis se tempat.

Penataan kawasan tersebut meliputi ak ses jalan menuju lokasi, gardu pandang, gazebo, bangku taman, mushola, toilet, dan area parkir. Seluruh pembangunan sarana dan rasarana tersebut telah se­lesai pada bulan Mei 2017.

Pembangunan tersebut akan se­ma kin menguatkan integrasi paket wi­sata Bukit Teletubies dengan Rumah Dome, Tebing Breksi, Candi Ijo, Candi Ratu Boko, sehingga pada akhirnya da­pat meningkatkan perekonomian ma­sya rakat, dengan kemudahan akses bagi jalan perekonomian sehingga dapat me ngurangi angka kemiskinan dan pe ­

ngangguran, berkurangnya kesen ja ngan pertumbuhan antar wilayah, me nye­im bangkan pembangunan per de saan dan perkotaan, serta mengop ti malkan pe ngelolaan potensi sumber daya per­desaan.

*) Penulis adalah pejabat fungsional TBP Madya/PPK Perencanaan dan Pengendalian PIP D.I Yogyakarta, Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kontak dengan penulis: [email protected], [email protected]

Page 22: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

22|Edisi 10Tahun XV

Kegiatan Pengumpulan Sampah di Kompleks Perumahan PLN Durentiga, Jakarta Selatan

inovasi

Ade Putra Firmansyah *)

Pernahkah kita bertanya pada diri kita sendiri, mengenai besaran retribusi untuk pelayanan persampahan di rumah kita masing­masing, serta berapa sebenarnya besaran biaya yang dibutuhkan untuk mengelola sampah setiap bulannya dari tiap rumah.

Sudahkah Kita Membayar Retribusi Pengelolaan Sampah ?

Sudahkah pula kita mengetahui, bah wa hampir sebagian besar bia­ya dari masyarakat terkait ret­

ribusi pelayanan persampahan di Indo­nesia, hanya untuk membayar biaya pengumpulan sampah dari rumah ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah. Pertanyaan yang berikutnya muncul adalah, siapa yang membayar biaya pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sam­pah, serta siapa pula yang membayar biaya pemrosesan akhir di TPA sampah. Pertanyaan ini seharusnya mengetuk pe­mikiran kita semua selaku masyarakat, yang tentunya menghasilkan sampah da­lam seluruh aktifitas kehidupan kita.

Besaran Biaya Pengelolaan SampahBiaya pengelolaan sampah mencakup biaya pengumpulan, pengangkutan, dan pemrosesan akhir sampah. Dalam

hal biaya investasi disediakan oleh Pe­merintah, khususnya Pemerintah Dae ­rah, sebagaimana umumnya meka nisme yang dilakukan di Indonesia, maka ma­syarakat hanya perlu untuk membayar sebagian biaya operasi­pelihara­rawat dari infrastruktur pengelolaan sampah yang telah disediakan oleh Pemerintah Daerah, yang dikenal dengan retribusi sampah. Sementara sisanya, disubsidi oleh Pemerintah Daerah. Dalam kajian yang dilakukan oleh Direktorat Pe­ngem bangan Penyehatan Lingkungan Per mukiman pada tahun 2016, dipe ro­leh hasil perhitungan kebutuhan bia­ya operasi­pelihara­rawat dalam me­nge lola sampah secara konvensional (dikumpulkan ke TPS sampah, diangkut ke TPA sampah, serta diolah dengan proses lahan urug terkendali pada TPA sampah), secara swakelola, mencapai Rp 400.000/

ton, yang terdiri dari Rp 200.000/ton untuk biaya pengumpulan sampah, Rp 120.000/ton untuk biaya pengangkutan sampah, dan Rp 80.000/ton untuk biaya pem rosesan akhir sampah.

Jika timbulan sampah yang diha sil­kan adalah 0,6 kilogram sampah/hari/jiwa, serta diasumsikan sebuah ru mah atau Kepala Keluarga memiliki 5 orang anggota keluarga, maka akan dihasilkan 3 kilogram sampah/hari/KK atau 90 kilogram sampah/bulan/KK atau setara dengan 0,09 ton sampah/bulan/KK. Jika biaya pengelolaan sampah yang dibu­tuhkan adalah sebesar Rp 400.000/ton, maka biaya operasi­pelihara­rawat yang perlu disediakan adalah Rp 36.000/bulan/KK, yang seharusnya merupakan sharing antara retribusi yang dibayarkan oleh masyarakat dan subsidi yang dibe­rikan oleh Pemerintah Daerah.

Page 23: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

Tahun XVEdisi 10 |23

inovasi

Mekanisme Pembayaran Retribusi Pe nge-lolaan SampahPembayaran retribusi pengelolaan sam­pah selama ini dilakukan di tingkat Ru­kun Tetangga (RT) atau Rukun Warga (RW). Pembayaran ini sesungguhnya digu nakan hanya untuk membayar bia­ya operasi­pelihara­rawat pengumpulan sam pah dari rumah ke TPS sampah. Se­mentara, biaya pengangkutan sampah dan biaya pemrosesan akhir sampah di TPA sampah dibayarkan oleh Pemerintah Daerah. Terkait hal tersebut, kita perlu menyadari, bahwa hingga saat ini, tang­gung jawab masyarakat secara lang­sung hanya untuk pembayaran biaya pengumpulan sampah saja, sementara biaya pengangkutan sampah dan biaya pem rosesan akhir sampah disubsidi oleh Pemerintah Daerah, yang salah sa tunya juga bersumber dari pajak yang diba­yarkan oleh masyarakat.

Hingga saat ini, belum terdapat sua tu mekanisme yang baku terkait penarikan retribusi pengelolaan sampah untuk ma syarakat. Ada sejumlah kawasan per­mukiman elit yang membayar ret ribusi pengelolan sampah hingga mencapai Rp 100.000/bulan/KK untuk pengumpulan sampah, namun banyak juga dijumpai biaya retribusi pengelolaan sampah hanya mencapai Rp 5.000/bulan/KK. Dalam sejumlah kasus ditemui, ma­syarakat merasa berkeberatan untuk mem bayarkan retribusi sampah, karena me rasa sudah menyelesaikan sampahnya sendiri dengan membuang ke TPS di ka­wasan pasar atau di arm roll container

yang diletakkan Pemerintah Daerah pada berbagai fasilitas umum dan fasilitas sosial.

Jika kita menilik pada biaya pe­nge lolaan sampah yang seharusnya men capai Rp 36.000/bulan/KK, ma ka se baiknya biaya maksimal ret ri busi pe­nge lolaan sampah untuk pe ngum pulan sam pah adalah sebesar Rp 18.000/bu lan/KK, dimana sisanya sebesar Rp 18.000/bulan/KK dibayarkan oleh Pe­me rintah Daerah, yang selama ini be­lum dibayarkan oleh masyarakat untuk pengangkutan sampah dan pemrose san akhir sampah. Dasar perhitungan be saran untuk retribusi dari masyarakat ter kait pengelolaan sampah, adalah total biaya

yang harus diterima oleh Pe merintah Daerah selaku penanggung jawab uta­ma pengelolaan sampah di sebuah ko­ta atau kabupaten, adalah sebesar Rp 36.000/bulan/KK, dimana merupakan pen jumlahan dari retribusi pengelolaan sam pah dari masyarakat dan dari subsi di Pe merintah Daerah.

Selain itu, mekanisme penarikan ret­ribusi pengelolaan sampah harus dia­tur secara lebih tegas, seperti misalnya penggabungan dengan rekening air mi­num yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), rekening listrik, atau pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Yang harus menjadi pesan bagi kita semua, bahwa tanggung jawab pe­ngelolaan sampah adalah tanggung ja­wab kita semua selaku masyarakat yang tentunya menghasilkan sampah, dan ikut berpartisipasi secara konsisten dan taat dalam membayar retribusi pe ngelolaan sampah yang nilainya dite tapkan Pe me­rintah Daerah melalui Pe raturan Daerah.

*) Staf fungsional pada Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Strategis, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kontak dengan penulis: [email protected]

Kegiatan Pengangkutan Sampah Menuju TPA Sampah Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat

Page 24: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

24|Edisi 10Tahun XV

inovasi

Tahun anggaran 2017, Dirjen Pengembangan Kawasan Permukiman melalui Satker PKP Provinsi Papua Barat terus menggenjot penanganan kawasan kumuh di wilayah Papua Barat. Tahun ini penanganan kawasan kumuh masih terbatas di 2 kota, yakni Kota Manokwari dan Kota Sorong.

Kawasan Seluas 311.47 Hektar di Papua Barat Masih Kumuh

Dalam menangani kumuh ini, Satker PKP bekerjasama dengan Kota Tan­pa Kumuh (Kotaku) yang tahun

ini mendapatkan alokasi dana APBN senilai Rp. 8 Miliar untuk 2 kota. Di kota Manokwari penanganan kumuh berada di kawasan Distrik Manokwari Barat men dapatkan alokasi dana Rp 500 juta, se mentara di Kota Sorong senilai Rp. 7.5 Miliar yang terbagi pada 15 kawasan atau kelurahan.

Program penanganan kumuh oleh Ko taku, mengacu pada Permen Nomor 2 tahun 2016 tentang peningkatan dan pencegahan permukiman kumuh dan harus direview. Review pertama tentang base line 100­0­100 yang mengacu pada Permen 2 tahun 2016 yang memiliki 19 indikator, sementara pada baseline 2015 hanya ada 15 indikator dan perlu adanya sinkronisasi.

Tim ahli pelatih KotaKu wilayah Pa pua Barat, M. Rusli mengakui, pe na­nganan kawasan kumuh masih sa ngat terbatas, sebab sampai saat ini masih ada sekitar 311.47 Hektar kawasan kumuh. Sementara yang ditangani baru di Kota Sorong dan Manokwari. Khusus di Kota

Sorong, kawasan kumuh yang harus di­tangani seluas 203.47 hektar yang be­rada di 36 kelurahan dan di Manokwari seluas 108 hektar yang terbagi di be­berapa lokasi.

Di Manokwari, masih gunakan SK lama dengan penanganan kumuh ada di 3 kelurahan, yakni di Manokwari Barat, Manokwari Timur dan Wosi dengan to­

tal luasas kawasan 108 hektar. Namun yang mendapat dana stimulant hanya 1 kelurahan di Kelurahan Manokwari Barat seluas 7,32 hektar.

Dijelaskan Rusli, dalam penanganan kumuh ini anggaran bersifat stimulant dari pemerintah pusat yang dikucurkan ke rekening Badan Keswadayaan Masyara­kat (BKM) di daerah, sebagai lembaga

Lilis Suryani *)

Page 25: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

Tahun XVEdisi 10 |25

inovasiyang mengkoordinir pelaksanaan ke­giatan­kegiatan peningkatan kualitas per mukiman di tingkat kelurahan.

Koordinator Konsultan Program Ko­ta ku wilayah Sorong, Robert Frank me­ng ungkapkan, penanganan kumuh di Kota Sorong berdasarkan SK baru me­miliki target kawasan kumuh seluas 203,47 hektar dengan kawasan yang di­tangani berada di 36 kelurahan. Sesuai acuan dalam penanganan kumuh yang mendapat dana stimulant dari pe me­rintah pusat baru sebesar 51,7 hektar yang berada di 15 kelurahan.

Dicecar indikator kawasan kumuh, se­but Robert karena masalah keteraturan bangunan, akses jalan dan masalah ke­tersediaan jaringan drainase, keter se­diaan air minum dan sanitasi serta ma­salah sampah dan kebakaran.

Roberth mengakui, program KotaKu di papua Barat belum begitu banyak mengurangi kawasan kumuh, sebab ta­hun 2016 lalu masih dalam tahap pe­rencanaan. Namun, Satker PKP Bidang Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah me­ng eksekusi sejumlah kawasan kumuh di wilayah Kota Sorong, salah satunya di komplek Kali Remu dan Kampung Malawi yang kini lebih tertata dan bersih.

Untuk mengurangi indikator kumuh, tegas Robert butuh kolaborasi semua pihak terkait, yakni pemerintah pusat melalui Satker PKP, KotaKu, Pemerintah daerah dan pihak swasta. “Pengurangan

indicator butuh kolaborasi semua instansi dan badan usaha. Jika mau berkolaborasi pasti bisa karena jika diselesaikan sendiri oleh Kotaku atau PU tidak bisa selesai. Kolaborasi masalah utama,” tegas Robert.

Dirinya berharap, kolaborasi semua pihak segera terwujud agar base line mencapai 100 0 100 tercapai dan Papua

Barat menjadi daerah yang terbebas dari ka wasan kumuh dan sanitasi serta air bersih tersedia. “Memang dukungan da­ri Wali Kota Sorong sudah nampak, te­rutama dari kegiatannya memang sudah ada tetapi belum teridentifikasi,” tukasnya.

Ia menambahkan, apabila pokja PKP su dah dibentuk, dipastikan pelaksanaan

Program penanganan kumuh mengacu pada Permen Nomor 2 tahun 2016 tentang peningkatan dan pencegahan permukiman kumuh dan harus di-review.

program penanganan kawasan kumuh bisa dilaksanakan, terutama oleh SKPD terkait. “Endingnya ada koordinasi lintas sektor agar arahnya satu. Butuh banyak dukungan dari instansi terkait, terutama kepala daerah agar mengintervensi SKPD untuk sigap dalam menangani ku muh. Persoalannya saat ini pemkab maupun pemkot mau gak menjadikan perencanaan kotaku ini sebagai peren­canaan program mereka dalam kumuh. Ini sudah sampai DED dan OPD tinggal eksekusi anggarannya,” kata Robert.

*) Penulis adalah staf pada Unit Kerja Randal PIP Provinsi Papua Barat Direktorat Jenderal Ciptga Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Page 26: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

26|Edisi 10Tahun XV

inovasi

Wahyu Restriono *)

Thailand, sebuah negara di kawasan Asia Tenggara yang juga mengalami tantangan urbanisasi seperti layaknya Indonesia.

Belajar dari Thailand: Baan Mankong, Penanganan Permukiman Kumuh dan Penyediaan Perumahan MBR Berbasis Komunitas

Urbanisasi di Thailand berkembang setelah dimulainya Rencana Pem­bangunan Ekonomi dan Sosial Na­

sional pertama di tahun 1961 yang men­dorong negara agraris ini menjadi ne gara industri.

Survei di tahun 2008 menunjukkan, Thailand memiliki sekitar 6.300 ko mu­nitas miskin perkotaan dengan 1,6 juta keluarga berpenghasilan rendah dan le bih dari 720 ribu keluarga berada di Bang kok.

Menyediakan kebutuhan infrastruk tur dasar bagi masyarakat miskin perkota an tentunya membutuhkan inovasi. Sulit un­tuk mengatasi meningkatnya ke butuh an infrastruktur permukiman ma sya rakat mis kin strategi konvensional dengan kon sep pembangunan berbasis supply. Hal ini yang menjadikan Pemerintah Thailand melakukan perubahan para dig­ma. Kemiripan karakteristik, sosial dan budaya masyarakat serta kesuksesan me ngubah paradigma tersebut yang men jadikan Thailand pembelajaran dan prak tik terbaiknya dapat direplikasi di Indonesia.

Program Baan MankongSiklus tumbuh dan berkembangnya per mukiman kumuh tidak lepas dari keterbatasan akses masyarakat mis­kin akan pemenuhan kebutuhan infra­

radigma yang terjadi untuk memutus siklus ini.

Salah satu praktik terbaik di Thailand adalah program Perumahan Kolektif Ba­an Mankong yang diluncurkan oleh Pe­merintah Thailand pada bulan Januari 2003, sebagai bagian dari upaya untuk menangani masalah perumahan warga kota termiskin di negara tersebut. Program ini menyalurkan dana pemerintah da lam bentuk subsidi infrastruktur dan pinja m an perumahan dan tanah lunak langsung ke masyarakat miskin, yang merencanakan dan melaksanakan perbaikan terhadap perumahan, lingkungan, layanan dasar jaminan kepemilikan, dan mengelola ang garan mereka sendiri. Alih­alih mem­berikan unit perumahan kepada ke­luar ga miskin individu, program Baan Mankong (“Secure Housing” di Thai­

struktur terutama perumahan. Rumah yang dibangun pemerintah maupun sek tor swasta tidak terjangkau oleh ma­syarakat miskin, karena mereka memiliki dukungan finansial yang terbatas. ma­syarakat miskin pada umumnya tidak menyukai perumahan di flat (rumah su­sun) karena mereka telah kehilangan komponen terpenting dalam hidup yaitu “komunitas”. Akibatnya, orang miskin ti­dak dapat membayar dan tidak dapat me miliki cukup pendapatan untuk mem­bayar biaya transportasi harian dan biaya hidup yang tinggi karena rumah­rumah baru berada jauh dari tempat asalnya, sehingga mereka menjual rumah mereka, kemudian kembali ke lokasi asli di ka­wasan kumuh atau menempati daerah baru. Lingkaran tersebut akan berulang selamanya jika tidak ada perubahan pa­

Page 27: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

Tahun XVEdisi 10 |27

inovasiland) menempatkan masyarakat ku muh Thailand (dan jaringan komunitas me­reka) di tengah proses pengembangan solusi komprehensif jangka panjang un­tuk masalah tanah dan perumahan kota di Thailand.

Program ini dilaksanakan oleh Com­munity Organization Development Ins titute (CODI) yang merupakan sebuah organisasi masyarakat di bawah Ke men terian Pem­bangunan Sosial dan Keamanan Ma­nusia. Komunitas ma syarakat miskin be kerja sama erat dengan Pemerintah Dae rah, profesional, universitas dan LSM untuk mensurvei semua komunitas di kota mereka dan kemudian rencanakan proses peningkatan kualitas permukiman (upgrade) di semua komunitas di kota tersebut. Setelah rencana di seluruh kota selesai dan proyek peningkatan kualitas permukiman telah ditentukan, CODI me nyalurkan subsidi infrastruktur dan pin jaman perumahan langsung ke ma­syarakat.

Program Baan Mankong sekarang berada di tahun ketigabelas. Program ini telah dilaksanakan di 1.900 komunitas di 345 kota di 76 dari 77 provinsi di negara tersebut dengan menyediakan jaminan kepemilikan hunian bagi 97.867 rumah tangga.

Elemen Kunci di Baan Mankong1. Pembiayaan Fleksibel

Program Baan Mankong meran cang sistem keuangan sedemikian rupa se­

hingga memungkinkan komunitas me ­ngelola program itu sendiri. Sumber ke uangan dapat mengalir dengan cara yang fleksibel dan dapat dijangkau para ang gota komunitas, merencanakan apa yang benar­benar mereka inginkan dan butuhkan. Saat sumber keuangan telah tersedia, masyarakat dapat melihat pe­luang untuk mengatur savings groups mereka, mencari lahan bersama, me­mulai negosiasi lahan mereka, dan be­lajar bagaimana merencanakan dan me­ngembangkan proyek dengan rekan dan jaringan di komunitas lain, dan bebas untuk mengembangkan solusi terkait lahan dan perumahan mereka sendiri.2. Kelompok Menabung (savings groups)

Untuk bergabung dalam program Baan Mankong masyarakat harus me­miliki pembiayaan fleksibel yang cukup kuat yang dapat terhubung dengan basis pembiayaan kolektif masyarakat dan keterampilan pengelolaan uang yang telah dikembangkan melalui kegiatan simpan pinjam internal masyarakat mereka. 3. Kolektivitas

Persyaratan penting lainnya untuk mengikuti program peningkatan adalah masyarakat harus menemukan cara un­tuk melakukan sesuatu bersama, dan bahwa setiap orang di masyarakat (bah­kan yang paling miskin) harus diser­ta kan dalam prosesnya sebagai cara un tuk menciptakan dan memperkuat or ganisasi. Melakukan hal­hal secara ko­

lek tif menciptakan mekanisme penye im­bang dan proaktif yang penting antara anggota masyarakat dan berbagai ke­kuatan dari luar seperti lahan kolektif, keuangan kolektif, manajemen kolektif, dan kesejahteraan kolektif.4. Dukungan Horizontal

Program Baan Mankong memberikan kesempatan pembelajaran untuk semua kalangan masyarakat untuk penyediaan perumahan dan lahan bagi masyarakat miskin. Implementasi yang nyata adalah faktor yang paling berperan dalam me­numbuhkan inspirasi dan kepercayaan diri masyarakat. Program ini juga mem­buka peluang besar bagi masyarakat untuk bekerja dan saling mendukung, menilai proyek dan, saling memberikan masukan antara komunitas di negara ini.5. Dukungan Teknis

Program Baan Mankong melibatkan tenaga arsitek, perencana, fakultas ar­sitektur, dan mahasiswa desain grafis dari banyak universitas di seluruh ne­geri untuk membantu masyarakat da­lam penyusunan dan pengembangan rencana penataan dan desain perumahan yang berperan penting dalam proses pe­ningkatan kualitas permukiman de ngan membantu masyarakat da lam mem vi­sualisasikan solusi, dan kemam pu an pre­sentasi profesionalnya meru pa kan un sur penting bagi keberhasilan program ini.

Metode PembiayaanTerdapat dua sumber dana utama dalam program Baan Mankong yaitu subsidi untuk infrastruktur total sekitar 80.000 Baht per rumah tangga (sekitar 2.500 USS) yang terbagi dalam infrastruktur, perumahan, pengembangan kapasitas dan biaya pengelolaan di tingkat ma sya­rakat, kota ,dan nasional, dan pin jaman perumahan dari dana bergulir CODI untuk perumahan dan lahan.1. Hibah dan Subsidi

a. Subsidi InfrastrukturSubsidi on­site upgrading: 25.000 baht (USD 715) per­keluarga un­tuk peningkatan atau perbaikan komunitas. Subsidi Rekonstruksi: 35.000 baht ($ 1.000) per­keluarga untuk masyarakat membangun kem­bali pemukiman mereka di tanah yang sekarang mereka tempati atau

Page 28: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

28|Edisi 10Tahun XV

inovasiuntuk masyarakat yang pindah ke tanah yang berbeda dan membangun kembali di sana. Hal ini merupakan subsidi standar, namun dalam kasus khusus dimana biaya pengisian lahan atau infrastruktur sangat tinggi, subsidi per keluarga bisa mencapai 45.000 Baht (USD 1.285). Untuk melansekap permukiman yang baru saja ditingkatkan (20.000 Baht atau $ 600 per komunitas), untuk menghidupkan karakter visu­al komunitas baru (200.000 Baht atau $ 6.000 per komunitas), untuk membangun rumah sementara jika terjadi kebakaran atau penggusuran (18.000 Baht atau $ 500 per ko­munitas), atau untuk membangun pusat komunitas (150.000 Baht atau $ 5.000 per komunitas)

b. Dukungan untuk koordinasi dan biaya administrasiHibah sebesar 5% dari total subsidi infrastruktur di bawah program ini disediakan bagi organisasi ma­napun yang dipilih komunitas ma­syarakat untuk membantu dan men dukung proses peningkatan kua litas permukiman mereka. Or­ganisasi ini bisa berupa LSM, ja­ringan komunitas lain, universitas lokal, sekelompok arsitek, atau agen Pemerintah Daerah.

c. Pengembangan Kapasitas, Pembe la­jaran, dan Biaya Koordinasi Na sionalMerupakan dukungan yang dibe ri­kan untuk berbagai kegiatan yang menyertai proses peningkatan ska la nasional yang besar, termasuk kun­jungan antar kota, seminar di ber­bagai skala, pertemuan, pe la tihan, dukungan universitas dan LSM un­tuk bekerja dengan ko munitas, bia­ya koordinasi, on­the­job training, dukungan untuk ke terlibatan ja ri­ngan masyarakat da lam proses pe­ningkatan, serta bia ya CODI.

2. Pinjaman Rumah dan TanahPinjaman lunak tersedia dari CODI

kepada keluarga untuk membeli la­han yang ada atau yang baru (dalam ka sus relokasi) dan memperbaiki atau membangun rumah mereka, dengan suku bunga dari pinjaman ke koperasi adalah 4%. Koperasi komunibas biasanya

menambahkan sekitar 2­3% margin dari tingkat CODI sehingga anggota akhir membayar sekitar 6­7%. Margin ini akan memungkinkan koperasi menyediakan biaya yang dibutuhkan untuk kebutuhan pengembangan komunitas lainnya, me­ngurus pembayaran terlambat atau gagal bayar. Plafon untuk pinjaman peruma han dan tanah adalah 300.000 Baht ($ 9.000) per keluarga, namun, ukuran pinjaman rata­rata sekitar 200.000 Baht (6.400 USD). Semua pinjaman dibuat secara ko lektif ke koperasi komunitas, bukan pa da keluarga/perorangan. Dengan pin­jaman perumahan dan tanah, koperasi masyarakat harus menabung hingga 10% dari jumlah yang mereka pinjam dari CODI.

Tipe-Tipe Peningkatan Kualitas Per mu-kiman (Upgrading)1. On­Site Upgrading

Peningkatan permukiman kumuh ada lah cara memperbaiki lingkungan se cara fisik dan layanan dasar yang ada, sekaligus menjaga lokasi, karakter, dan struktur sosial. Biasanya mengarah ke­pada peningkatan kualitas rumah, jalan dan ruang terbuka, tanpa perubahan atau penyesuaian pada ukuran tata letak atau plot. Selain memperbaiki kondisi fisik dan kualitas hidup masyarakat miskin ini, perbaikan fisik dapat menjadi batu loncatan bagi pengembangan lain seperti pendapatan, kesejahteraan, dan

usaha masyarakat.2. On­Side Reblocking

Reblocking adalah cara yang lebih sis tematis untuk memperbaiki infra­struk tur dan kondisi fisik di permukiman dengan membuat beberapa penyesuai an terhadap tata letak rumah dan jalan un tuk memasang saluran pembuangan, jalan setapak, dan untuk merencanakan ulang lokasi. Hal ini merupakan penyesuaian fisik dengan perencanaan yang lebih sistematis dengan cara tetap menjamin kelangsungan masyarakat, masyarakat kemudian dapat mengembangkan peru­mahan mereka secara bertahap. Ke tika memilih untuk melakukan reblocking, beberapa rumah biasanya harus dipin­dahkan dan sebagian atau selu ruhnya direkonstruksi. 3. On­Side Rekonstruksi

Dalam strategi peningkatan ini, per­mukiman benar­benar dibongkar dan di bangun kembali di lahan baru yang sama, baik di bawah sewa jangka pan­jang maupun setelah perundingan un tuk membeli tanah tersebut. Jaminan ke­pemilikan lahan di wilayah yang sudah diduduki seringkali memberi masyarakat kebutuhan dan dorongan yang sangat kuat untuk berinvestasi di perumahan me reka, melalui pembangunan kembali atau konstruksi baru. 4. Land Sharing

Land sharing adalah strategi per­bai kan perumahan dan permukiman

Page 29: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

Tahun XVEdisi 10 |29

inovasiyang memungkinkan pemilik tanah dan ma syarakat untuk berbagi tanah dan keuntungannya, dimana setelah kese­pakatan dibagi menjadi dua bagian. Komunitas diberi pilihan, membeli atau menyewa satu bagian (biasanya bagian yang kurang menarik secara komersial dari situs) untuk merekonstruksi peru­mahan mereka, dan seluruh bagian lain tanah dikembalikan ke pemilik tanah untuk dijual semua atau untuk dikem­bangkan. Tidak ada aturan tentang ba­gai mana tanah dibagi, jumlah tanah yang didapat, ataupun berapa banyak yang dikembalikan kepada pemiliknya diselesaikan melalui negosiasi. sebagian mungkin berakhir dengan luas yang kurang dari sebelumnya, tetapi dengan kondisi yang lebih baik dan untuk mem­bangun perumahan mereka yang aman. Pemilik tanah mendapat luas tanah yang lebih kecil, namun hasilnya adalah bahwa masyarakat miskin tidak akan lagi menjadi penghuni liar dan pemilik tanah akhirnya bisa mengembangkan tanah.5. Relokasi

Keuntungan terbesar dari strategi relokasi adalah menghasilkan jaminan kemanan perumahan di lingkungan baru yang dapat direncanakan dan dibangun masyarakat tanpa terlalu banyak kondisi eksisting yang menghambat. Masyarakat juga bisa mendapatkan hak pakai lahan mereka, kepemilikan langsung atau se­macam sewa tanah jangka panjang. Situs relokasi bisa berada di dekatnya atau terkadang jauh dari komunitas yang ada, lahan kerja, struktur pendukung dan sekolah.Dalam semua kasus relokasi baik berada di dekat atau jauh dari lokasi, masyarakat harus menanggung biaya untuk membangun kembali rumah mereka di lokasi baru dan dalam kasus tertentu terdapat beban tambahan berupa

pembayaran pembelian tanah. Namun, jaminan kepemilikan cenderung menjadi dorongan besar untuk berinvestasi dalam pembangunan perumahan dan ling ku ng­an di tempat baru.

Perbedaan Program Baan Mankong dengan Program Konvensional 1. Komunitas atau Organisasi masya­

rakat miskin perkotaan dan jari­ngan nya adalah aktor kunci dan mengelola pendanaan dan kese­luruhan manajemen, mereka juga me lakukan sebagian besar proses pem bangunan (bukan kontraktor) yang membuat pendanaan berjalan le bih baik dan membawa kontribusi ba gi mereka sendiri.

2. Kebutuhan akan penyediaan ru­mah dan infrastruktur didorong oleh dukungan komunitas yang siap me­lak sanakan proyek perbaikan de­ngan beragam bentuk kegiatan, ber­

gantung dengan kebutuhan, prio ritas dan kemampuan masing­masing ma­syarakat (misalnya ma syarakat me­milih cara meng gunakan subsidi in­frastruktur).

3. Program Baan Mankong lebih dari sekedar peningkatan fisik, namun juga melibatkan masyarakat dalam merancang dan mengelola perbaikan fisik mereka sendiri. Sistem manajerial dan kepercayaan di kalangan ma­syarakat miskin juga membantu me­micu penerimaan masyarakat ber­penghasilan rendah dalam proses pem bangunan kota yang lebih besar sebagai bagian kota yang sah dan sebagai mitra.

4. Instansi pemerintah bukan lagi pe­ren cana, pelaksana dan manajer kons truksi yang mengantarkan untuk pe nerima manfaat.

5. Jaminan kepemilikan dinegosiasikan secara lokal dalam setiap kasus dan ini dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti pembelian lahan secara koperasi, kontrak sewa jangka pan­jang, pertukaran lahan atau hak peng­guna.

*) Staf Subdit Kawasan Permukiman Per­kotaan, Direktorat Pengembangan Ka wasan Permukiman, Ditjen CIpta Karya. Tulisan adalah hasil mengikuti kursus “Community­Based Slum Upgrading” Bangkok­Thailand

Page 30: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

30|Edisi 10Tahun XV

sebaiknya anda tahu

Pemenang Lomba FotoHari Habitat Dunia 2017

Juara I Giri Wijayanto, DI. Yogyakarta

Trotoar Khusus Bagi Kaum DifabelKeberadaan trotoar bagi para pejalan kaki sangatlah penting. Saat ini pun pemerintah terus mendorong pembangunan trotoar yang ramah bagi pejalan kaki. Dan di atas trotoar pun diberikan tanda khusus bagi para kaum difabel sehingga mereka bisa berjalan dengan menggunakan panduan tanda khusus tersebut.

Juara II Arief Adhari, Jakarta Selatan

Sebagai fotografer, Arief mengaku tertarik untuk mengambil foto­foto ter kait berbagai fasilitas yang dibangun oleh pemerintah DKI Jakarta untuk masyarakatnya. Keberadaan kota tua di Jakarta yang hingga kini terawatt dengan baik merupakan objek foto yang di kirimkan ke panitia lomba foto Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia Tahun 2017.

Page 31: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

Tahun XVEdisi 10 |31

Aceng Sofian

Bahauddin Raja Baso

Afrianto Silalahi

Ares Jonekson

Beny Agus Sugede

PEMENANG HARAPAN

Juara III Ismail Abdul Muttalib, Jakarta

Sebagai seorang fotografer, Ismail Abdul Muttalib merupakan orang yang suka akan tantangan. Tak hanya hobi untuk mengambil foto tentang keindahan alam, objek foto yang humanis merupakan salah satu objek foto yang sering diambilnya.

(Teks: Ristian/Staff Kompu Ditjen Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR)

Page 32: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

32|Edisi 10Tahun XV

lensa CK

Penanaman pohon di wisma atlet kemayoran

Page 33: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

Tahun XVEdisi 10 |33

upacara sumpah pemuda

2017

Page 34: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman

34|Edisi 10Tahun XV

seputar kita

Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman (PSPLP) Provinsi Jawa Barat menggelar Festival Peduli Sanitasi dengan membuat talk show yang bertema Peduli Sampah, Peduli Jawa Barat, Minggu (22/10/2017).

Kampanye dilakukan dalam rangka memperingati Hari Habitat Dunia tahun 2017, Cipta Karya Jabar me ngajak masyarakat yang sedang ber olahraga di car free day Dago Bandung untuk peduli lingkungan hidup melalui Festival Peduli Sanitasi. Acara talkshow dihadiri oleh Direktur PPLP Ditjen Cipta Karya, Kepala Dinas Perumahan dan Per­mukiman Provinsi Jawa Barat, Kepala BBWS Citarum, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota De pok serta para Duta Sanitasi Jawa Ba rat tahun 2017. (Teks: triyunia/danang/randaljabar/ari)

Cipta Karya Ajak Masyarakat Bandung Peduli Sanitasi

Kementerian PUPR Bangun Infrastruktur Lingkungan Ramah Lanjut Usia

Cipta Karya Pemenuhi Kebutuhan Air Bersih dan Sanitasi di Pos Pengungsian Erupsi Gunung Agung

Tingginya akan permintaan air bersih dan sanitasi di pos pe­ngungsian erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali, Direktur Jenderal Cipta Karya melalui Sekretaris Ditjen Cipta Karya, telah menginstruksikan agar sisa sarana dan prasarana yang ada untuk dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan dan menyesuaikan kondisi di lapangan dengan dikoordinir oleh Kepala Satker Pe ngem­bangan SPAM Provinsi Bali.

Adapun kendaraan yang diserahterimakan berupa mobil tangki air kapasitas 4000 liter untuk pendistribusian air bersih sebanyak 10 unit dan 6 unit dump truck sebanyak untuk penanganan sampah bencana Gunung Agung. (Teks: Randal_Bali/ari)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Pe­rumahan Rakyat (PUPR) turut peringati Hari Kelanjutusiaan Dunia 2017 pada Se­lasa (03/10/2017) di Jakarta. Sekretaris Di­rektorat Jenderal Cipta Karya Rina Agustin, memamparkan bagaimana Kementerian PUPR menyelenggarakan pembangunan In frastruktur yang menjamin lingkungan ra mah lanjut usia sejalan dengan prinsip “infrastruktur untuk semua”.

“Bangunan gedung befungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatan harus meliputi aspek keselamatan, kemudahan, kegunaan, dan kemandirian, yakni di setiap gedung harus memiliki jalur pedestrian, ter­sedia rambu dan marka guided block khu sus tersedia jalur pemandu untuk tuna netra lansia, pemakai kursi roda atau ram masuk ke gedung. Hal tersebut sudah diterapkan di setiap gedung di Kementerian PUPR,” ujar Rina. (Teks: Dewi)

Page 35: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman
Page 36: HHD dan hkd 2017 MENUJU TERWUJUDNYA KOTA BAGI SEMUAciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1512478264... · DAN PERUMAHAN RAKYAT. 02 ... Bangun infrastruktur Permukiman