Karir

23

Click here to load reader

Transcript of Karir

Page 1: Karir

LAPORAN HASIL KONSELING INDIVIDU DALAM BIDANG KARIER( KE ARAH PEMINATAN SISWA MTs SLAWI KELAS

3 )

Di susun oleh:

Nama : Mukhamad Arif Rizqi

NPM : 1114500026

Kelas : III D

BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

Page 2: Karir

2015RIWAYAT HIDUP KONSELOR

Nama : MUKHAMAD ARIF RIZQI

Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 07 Oktober 2015

Alamat : Dk Babakan Ds. Jatimulya RT/RW 05/05

Kec. Lebaksiu Kab. Tegal

Asal Sekolah : MI Islamiyah Babakan

MTs N Model Babakan

MAN Babakan Lebaksiu Tegal

Cita – cita : Menjadi Guru BK

Hobi : Olahraga ( Sepak Bola )

No HP : 085201067016

Nama Orang Tua :

a. Ayah : TOHANI

b. Ibu : ROKHILAH

Pekerjaan Orang Tua :

a. Ayah : Wiraswasta

b. Ibu : Ibu Rumah Tangga

Page 3: Karir

IDENTITAS SISWA I

Nama : ABU BAKAR AL BANI

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 02 Januari 2001

Alamat : Dk Babakan Ds. Jatimulya RT/RW 05/05

Kec. Lebaksiu Kab. Tegal

Asal Sekolah : MTs Ma’hadut Tholabah Babakan

Nomer HP : -

Cita – cita : Ingin membanggakan Orang Tua

Hobi : Bermain bola

Nama Orang Tua :

a. Ayah : Bahrudin

b. Ibu : Rosmiyati ( ALMH )

Pekerjaan Orang Tua :

a. Ayah : Sopir

b. Ibu : ( ALMH )

Page 4: Karir

IDENTITAS SISWA II

Nama : Muhamad Fiqih Saputra

Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 17 September 2000

Alamat : Dk Babakan Ds. Jatimulya RT/RW 05/05

Kec. Lebaksiu Kab. Tegal

Asal Sekolah : MTs Ma’hadut Tholabah Babakan

Nomer HP : -

Cita – cita : Pemain sepak bola terkenal

Hobi : Olahraga

Nama Orang Tua :

a. Ayah : Pahruri

b. Ibu : Waeti

Pekerjaan Orang Tua :

a. Ayah : Ternak Hewan

b. Ibu : Ibu Rumah Tangga

Page 5: Karir

IDENTITAS SISWA III

Nama : Muhamad Riyan Nikola

Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 10 Oktober 2000

Alamat : Dk Babakan Ds. Jatimulya RT/RW 05/05

Kec. Lebaksiu Kab. Tegal

Asal Sekolah : MTs Ma’hadut Tholabah Babakan

Nomer HP :

Cita – cita : Ingin Menjadi Pengusaha

Hobi : Bermain Sepak Bola

Nama Orang Tua :

a. Ayah : Mulyadi

b. Ibu : Muniroh

Pekerjaan Orang Tua :

a. Ayah : Petani

b. Ibu : Buruh

Page 6: Karir

IDENTITAS ORANG TUA KONSELI I

( ABU BAKAR AL BANI )

Nama : Bahrudin

Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 23 Maret 1965

Alamat : Ds. Lebaksiu Kab. Tegal

Pekerjaan : Sopir

Nomer HP : -

Pendidikan : ALUMNI MTs N Lebaksiu

Page 7: Karir
Page 8: Karir

A. PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR

Pada saat saya melakukan konseling individu dengan konseli memakai

salah satu pendekatan dari konseling itu sendiri yaitu pendekatan trait and factor.

Proses Konseling dengan menggunakan pendekatan trait and factor ini,

membahas mengenai dimensi kognitif. Teori atau pendekatan ini secara logis dan

rasional menerangkan, bagaimana memecahkan kesulitan-kesulitan atau masalah

yang sedang dihadapi oleh konseli. Dalam proses ini konseli harus yang lebih

aktif ketimbang konselornya.

Menurut Pendekatan ini, kepribadian merupakan factor yang saling

berkaitan antara yang satu dengan lainnya seperti kecakapan, minat, sikap, dan

yang lainnya. Hal yang mendasar bagi konseling trait and factor ini adalah asumsi

bahwa individu berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan pengetahuan

kecakapan dirinya sebagai dasar bagi pengembangan potensinya

Dan dapat disimpulkan bahwa konseling trait aad factor disini memandang

bahwa manusia sebagai makhluk yang berpotensi untuk berbuat baik ataupun

buruk dan dalam proses perkembangannya manusia sangat dipengaruhi oleh sifat

bawaan dan juga pengaruh dari lingkungan sekitar dimana individu tersebut

berada. Sehingga manusia sangat membutuhkan bantuan dari orang lain untuk

mengembangkan potensinya secara maksimal terutama dalam pemilihan karir

hidupnya.

Teknik - teknik yang digunakan dalam proses konseling ( Trait and Factor

) adalah:

1) Memperkuat kesesuaian atau menjaga hubungan baik antara konselor

dengan konseli. Dalam teknik ini konselor senantiasa berusaha

menjaga atau memelihara bahkan memperkuat adanya kesesuaian

antara dirinya dengan konseli.

Page 9: Karir

2) Mengubah lingkungan konseli. Dalam teknik ini konselor berusaha

selalu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi konseli dengan cara

mengubah lingkungan konseli sedemikian rupa sehingga konseli

merasa lebih betah, terhibur ketika berada di lingkungan tersebut.

3) Memilihkan atau menempatkan konseli pada lingkungan yang sesuai.

Dalam teknik ini konselor tidak menyarankan bagi konseli untuk

bertahan di lingkungan yang sekarang, melainkan menyarankan supaya

pindah tempat atau lingkungan yang kondusif atau lebih nyaman.

4) Mendorong konseli untuk belajar keterampilan - keterampilan yang

ada atau pun ketrampilan yang sudah dimilikinya. Dalam teknik ini,

konselor mendorong konseli untuk lebih proaktif belajar keterampilan

yang sesuai untuk pemecahan masalahnya maupun keterampilan hidup

lainnya.

5) Mengubah sikap tingkah laku pada diri konseli. Dalam teknik ini,

setelah konselor mengetahui semuanya, maksudnya konselor

memindahkan konseli ke lingkungan yang baru itu supaya tidak

merasa bosan atau jenuh dan secara tidak langsung pula mengubah

sikap atau perilaku konseli yang irasional agar terjadi perubahan yang

lebih baik lagi dan konseli pun akan merasa senang.

Dalam setiap pendekatan mesti mempunyai kelebihan dan kekurangan

masing – masing, temasuk juga pendekatan trait and factor ini. Adapun kelebihan

dan kelemahannya, yaitu :

Kelebihan

a. Yang aktif itu konseli bukan konselor

b. Dalam proses konseling menngunakan metode ilmiah

c. Pada penggunaan data tes objektif, membawa upaya perbaikan dalam

pengembangan tes dan penggunanya.

d. Penggunaan pada aspek kognitif merupakan upaya menyeimbangkan

dengan aspek afektif atau emosional

Page 10: Karir

e. Memberikan kemungkinan untuk melakukan penelitian dan penemuan

kuanitatif

Kelemahan

a. Konseling terpusat pada pribadi konseli dan dianggap sederhana

b. Kurang memerhatikan adanya pengaruh dari perasaan, keinginan, cita

- cita hidup serta pilihan program atau bidang studi dan karir.

c. Sulit bagi konselor untuk bersikap netral dalam situasi hubungan

interpersonal.

d. Kurang diperhatikan peran keluarga dekat, yang ikut mempengaruhi

rangkaian pilihan konseli.

Langkah – langkah yang digunakan dalam proses konseling menggunakan

pendekatan Trait adn Factor antara lain :

a) Attending

Attending merupakan awal dari proses konseling, yaitu menunjukan

kehadiran secara penuh dengan tujuan melibatkan konseli dalam proses konseling

yang terdiri dari mempersiapkan ( penataan ruangan, merancang bantuan,

memberikan informasi ), positioning ( jarak dengan konseli, kecondongan, kontak

mata ), mengamati ( tingkatan intellektualitas, energi dan perasaan konseli ) dan

mendengarkan.

b) Responding

Responding adalah langkah kedua setelah attending yaitu kegiatan

merespon atau menanggapi konseli, dimana konselor mampu megartikulasikan

pengalaman dan alasan dari perasaan konseli, serta mampu membahasakan isi dan

ekspresi dari perasaan konseli, dalam responding konselor mulai membangun

proses bantuan, mengeksplorasi hubungan dengan dunia, memasuki bingkai

refferensi konseli, mengkomunikasikan apa yang didengarkan, meneguhkan

eksplorasi konseli sebagai dasar untuk memfasilitasi pemahaman, memiliki

Page 11: Karir

keterampilan untuk memahami dimensi-dimensi dalam pengalaman konseli dan

mengkomunikasikan yang telah diketahui konselor secara akurat. Merespon

konseli terdiri dari tiga respon yaitu respon terhadap isi yaitu mengklarifikasi

pengalaman konseli, respon terhadap perasaan yaitu mengklarifikasi akibat yang

berkenaan dengan pengalaman dan respon terhadap makna yaitu memberi alasan

terhadap suatu perasaan, dalam proses konseli ciptakanlah kondisi empati, kasih

sayang tanpa syarat, perlakuan yang tulus, konselor tidak membagi

pengalamannya, tidak menunjukan kepalsuan dan menekankan kekhususan.

c) Personalizing

Personalizing atau personalisasi adalah dimensi paling kritis dalam suatu

perubahan. Proses ini kritis karena menekankan pada internalisasi tanggung jawab

konseli atas masalahnya. personalisasi mencakup mempersonalisasikan makna

atau implikasi respon terhadap suatu pemaknaan. Konselor dituntut untuk mampu

melakukan pendalaman terhadap hal-hal yang diekspresikan konseli dengan

menambahkan secara tepat pemahaman-pemahamannya terhadap materi-materi

yang disajukan oleh konseli, dengan memungkinkan konselii memahami tujuan

yang ingin dicapai dan apa yang menjadi kebutuhannya berkenaan dengan

situasinya.

d) Initiating

Initiating atau inisiasi adalah kluminasi dari pemberian bantuan

menekankan pada memfasilitasi konseli untuk bertindak dalam mencapai

tujuannya, dalam tahap ini terdiri dari merumuskan dan memperinci apa yang

akan dilakukan untuk mencapai tujuan konseli, menetapkan kapan kegiatan itu

akan dilakukan, menetapkan kapan koselor mengetahui bahwa konseli telah

melakukan kegiatan yang telah dirumuskan dan menentukan kapan konselor akan

bertemu lagi dengan konseli.

e) Tindak Lanjut (follow up)

Memberikan bantuan kepada konseli  dalam menghadapi masalah baru

dengan mengingatkannya kepada masalah sumbernya sehingga menjamin

keberhasilan konseling. Teknik yang digunakan konselor harus  disesuaikan

Page 12: Karir

dengan individualitas klien, mengingat bahwa individu itu sifatnya unik, sehingga

tidak ada teknik yang baku yang berlaku untuk semua konseli.

PROSES BERLANGSUNGNYA KONSELING

I. ANALISIS

Ketika proses konseling individu yang saya lakukan, pertama dengan cara

melakukan analisis yang dilakukan melalui tes maupun non tes. Saya memberikan

tes kepada konseli yaitu tentang bidang peminatan karir. Sedangkan pada non tes

melakukan teknik wawancara terhadap konseli dengan menanyakan beberapa

pertanyaan tentang karir yang diminati oleh konseli tersebut.

Dari hasil analisis yang telah saya lakukan kepada Fitri Karlisa saya dapat

mengamati konseli dari berbagai sudut aspek. Yang pertama dilihat dari keluarga,

Karlisa berasal dari keluarga yang sederhana, ayahnya bekerja sebagai Petani

sedangkan ibunya sebagai Ibu Rumah tangga. Konseli hidup ditengah – tengah

keluarga yang taat beribadah karena hidup dilingkungan serba islami. Informasi

ini dapat saya ketahui karena ketika berkunjung ke rumahnya pihak keluarga

menyambut dengan sopan. Setelah itu apabila dilihat dari tingkah laku sosialnya,

konseli mampu bersosial dengan baik di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.

Sedangkan hubungan atau komunikasi dengan teman – temannya merupakan ia

orang yang pendiam, agamis dan sangat mudah bergaul.

II. SINTESIS

Setelah melakukan analisis konseling ke arah peminatan melaui tes, maka

yang saya peroleh dari konseli kuat dalam bidang investigatif dan bidang

enterprising. Investigatif disini yaitu pekeraan yang memerlukan kemampuan

abstrak dan kreativ. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek pandai berbicara dan

mengeluarkan ide – ide yang pas atau menarik agar yang mendengarkan itu

Page 13: Karir

termakan apa yang ia ucapkan, bila disangkut pautkan adalah tugas dari seorang

sales. Enterprising yaitu pekerjaan yang memerlukan kemampuan verbal untuk

mempengaruhi orang lain. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek tingkah laku

sosial klien yang menunjukan bahwa klien adalah seorang anak orang yang

pendiam, agamis dan sangat mudah bergaul. Serta didalam lingkungan sosialnya

ia termasuk anak yang dapat dengan mudah beradaptasi dengan orang – orang

yang ada disekitar tempat tinggalnya. Hal ini mungkin terdorong dengan adanya

faktor dari keluarga yang mengajarkan kepada konseli. Jadi hal tersebut menjadi

salah satu alasan mengapa konseli kuat dibidang Investigatif dan Enterprising.

Dan berdasarkan hasil tes tersebut kepada koseli menunjukan lemah dalam

bidang mekanisme. Mekanisme adalah pekerjaan yang berisi tugas – tugas yang

memerlukan mekanisme. Menurut pengamatan saya konseli lemah dalam bidang

ini karena faktor dari konseli yang tidak mempunyai alat mekanik tersebut dan

mungkin jika ada dia sedikitnya – sedikitnya mampu melakukan walaupun nanti

hasilnya kurang maksimal sebab pandangan saya konseli ini tidak mempunyai

bakat dalam bidang mekanik .

III. DIAGNOSIS ( Prognosis )

Tahapan ini untuk menemukan ketetapan dan pola yang dapat

mengarahkan kepada permasalahan, sebab - sebabnya, serta sifat-sifat konseli

yang relevan dan yang dapat berpengaruh terhadap proses penyesuaian diri dari

konseli tersebut. Berdasarkan hasil interview yang telah saya lakukan dengan

konseli, bahwasanya konseli mempunyai minat pada bidang olahraga dalam hal

ini adalah Sepak bola, hal tersebut dapat diketahui melalui hobi konseli yaitu

bermain Sepak Bola dan jika dilihat konseli mampu bermain bola dengan baik

buktinya ia dan teman – teman sebayanya mampu meraih peringkat 2 kejuaraan

atau turnamen sepak bola antar kampung didesanya ( Babakan ). Minat konseli

juga didukung oleh orang tua konseli terutama ayah konseli. Karena menurutnya,

beliau bangga dengan hobi anaknya yang senang bermain sepak bola supaya sehat

sebab olahraga terus menerus dan juga katakanya beliau juga senang bermain bola

Page 14: Karir

di waktu kecil, oleh sebab itu konseli menuruni minat yang dimiliki ayahnya

sewaktu kecil dahulu.

IV. KONSELING ( treatment )

Setelah melakukan konseling terhadap Bani, saya memberikan penekanan

pola fikir mandiri, supaya bani dapat melihat kemampuanya dalam mencapai apa

yang ia cita - citakan, yaitu membanggakan orang tua. Dan jangan sekali – kali

atau mencoba membuat orang tuanya kecewa, Ia juga berjanji akan

membanggakan orang tuanya melalui minat yang dimilikinya yaitu bermain

sepak bola di Nasional.

a) Attending

Proses konseling awal dengan saya mendatangi Rumah Bani, proses

konseling ini berlangsung di ruang tamu, dengan posisi berhadap - hadapan,

kemudian saya membuka proses konseling dengan menanyakan kadaan konseli

pada saat itu gimana, di lanjut menjelaskan tujuan saya datang ketempat konseli

yaitu untuk melakukan observasi tentang peminatan karir, kemudian saya

memberikan lembaran soal untuk di isinya, setelah pengisian soal selesai lanjut

berbicara menanyakan cita - cita Bani. Kemudian konseli menceritakan akan cita

- citanya yang menginginkan dirinya agar bisa membanggakan orang tuanya.

b) Responding

Dari tahap attending di atas, saya menyampaikan kepada puput mengenai

cita - citanya yang menginginkan dirinya agar bisa membanggakan orang tuanya.

Saya dapat mengerti kalau konseli sangat ingin memberikan yang terbaik apa

yang ia bisa dan ujungnya mampu membanggakan orang tua, yaitu dengan patuh

kepada ayahnya jang buat beliau marah, kecewa atas apa yang konseli perbuat.

Dan juga hasil dari interview yang saya lakukan tadi bahwa Bani juga

mempunyai minat dalam bidang olahraga yaitu sepak bola, Bani buat ayah bangga

dengan prestasinya lewat minat yang dimiliki yaitu dalam sepak bola. Dan

penguatan berikutnyapun saya berikan berikan dari hasil tes peminatan yang Bani

Page 15: Karir

lakukan tadi, hasilnya menunjukan bahwa bani mempunyai nilai sosial yang

sangat baik dan di ikuti dengan nilai investigativ, serta enterprising yang baik.

c) Personalizing

Setelah Saya selesai merespon apa yang di ungkapkan konseli tadi dan

mendalami apa inti dari ungkapan tersebut, saya memberi tanggapan dan

penguatan agar konseli semakin giat ke arah positif, kemudian saya menerangkan

tentang apa itu sepak bola dan cara membanggakan orang tua yaitu : salah satu

olahraga yang paling disukai oleh banyak orang, kelebihannya banyak disukai

orang dan mempunyai hasil yang menengah ke atas, kekurangannya jika sewaktu

– waktu cidra atau sakit jauh dari orang tua dan sangkut pauttnya dengan

membanggakan orang tua adalah konseli harus menampilkan apa yang dimiliki

sesuai dengan kemampuannya dalam minat sepak bola maka secara tidak

langsung orang tua merasa bangga melihat kemampuan yang dimiliki anaknya

apalagi jika anaknya berprestasi baik dibidang olahraga maupun di bidang

pendidikan.

d) Initiating

Ketika penjelasan umum tentang sepak bola dan cara membanggakan

orang tua. Berbicara penjelasan umum tentang seorang pesepak bola dari siapa itu

pesepak bola ,bagaimana evek pekerjaan pesepak bola bagi keluarga, sampai

pendapatan ekonomi pesepak bola, saya memberikan saran kepada Bani untuk

melanjutkan sekolah ke Madrasah Aliyah Negiri ( MAN ) yang di dalam

pendidikannya berbasis ilmiah, agama dan juga ada ketrampilannya. Dan

diusahakan bisa membagi waktu dengan baik. Untuk menunjang minat yang

dimilikinya konseli bisa masuk ke SSB ( Sekolah Sepak Bola ) untuk lebih

memaksimalkan minat yang dimilikinya agar lebih berkembang lagi. Setelah

semua tahap yang saya lakukan telah selesai kemudian pertemuan saya cukupkan

dan saya berkata kepapada Bani, saya akan kembali setelah melaksanakan ujian,

atau jika sewaktu – waktu Bani mau curhat, membutuhkan bantuan atau

Page 16: Karir

menemukan kendala akan masalah pencapaian cita-citanya silahkan untuk datang

ke rumah saya.

V. TINDAK LANJUT ( Follow Up )

Selang beberapa hari setelah saya melakukan observasi kepada Bani, tidak

direncanakan sebelumnya pada saat saya jalan - jalan sore hari rencananya akan

bermain sepak bola di Lapangan saya bertemu Bani, saya menyapa Bani

kemudian kita duduk bersama, sambil menunggu bermain saya tanya tentang hal

yang beberapa hari lalu kita bahas di rumahnya, Bani mengungkapkan sebuah

kehawatiran baru tentang sesuatu mengenai keinginan penggapaian citanya untuk

membanggakan orang tua lewat minatnya, kemudian saya menyanyakan ulang,

hal apakah yang menjadikan kamu resah dan ragu untuk menggapai cita – cita

yang kamu inginkan. kemudian Bani menjawab pertanyaan saya , Yang menjadi

ketakutan saya yaitu biaya untuk pencapaian cita - cita saya yaitu masuk SSB atau

sekolah Bola. kemudian saya menjawab dengan penguatan – penguatan atau hal

yang fakta supaya Bani tidak pernah merasa terjebak dalam perekonomian yang

pas - pasan untuk menggapai cita - citanya, dan saya pun menerangkan bahwa

ketika Bani ada kemauan dan yakin dalam keinginan untuk mencapai sebuah

tujuan itu di sertai kerja keras dan do’a yang selalu dialkukan teru menerus insya

Allah pasti Bani bisa, entah dari manapun dananya tetapi jika yakin, pasti Allah

akan menurunkan rizqinya melalui perantara kepada ayah dan selain itu juga

untuk lanjut pendidikan ketika nilai Bani bagus bisa lewat jalur prestasi atau

beasiswa semua administrasi pendidikan akan ditanggung oleh pemerintah, Tapi

syaratnya harus pintar, makanya Bani harus janji rajin - rajin belajar giat berdoa

supaya semua dapat terwujud sesuai dengan cita – cita. Itu juga bisa membuat

Ayah bangga punya anak seperti Bani walaupun bukan dari minat yang dimiliki

tetapi lewat jalur pendidikan pasti ayah Bani merasa sangat senang sekali.