Jenjang Karir Keperawatan

22
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada era globalisasi sekarang ini, banyak sekali terjadi perubahan baik ilmu pengetahuan, tehnologi maupun perubahan pola pikir masyarakat. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas dan profesionalisme pemberian pelayanan kesehatan semakin meningkat. Keperawatan sebagai profesi dan perawat sebagai tenaga professional juga dituntut untuk bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan keperawatan sesuai kompetensi dan kewenangan yang dimiliki secara mandiri maupun bekerja sama dengan anggota tim kesehatan lainnya. Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Bahkan WHO menyatakan bahwa perawat merupakan “back bone” untuk mencapai target-target global, nasional maupun daerah. Hal ini disebabkan karena perawat merupakan tenaga kesehatan dengan proporsi terbesar, melayani pasien selama 24 jam secara terus menerus dan berkesinambungan serta berada pada garis terdepan dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Proporsi tenaga perawat di sarana kesehatan merupakan proporsi terbesar yakni 40 % dibanding tenaga kesehatan

Transcript of Jenjang Karir Keperawatan

Page 1: Jenjang Karir Keperawatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada era globalisasi sekarang ini, banyak sekali terjadi perubahan baik ilmu

pengetahuan, tehnologi maupun perubahan pola pikir masyarakat. Tuntutan

masyarakat terhadap kualitas dan profesionalisme pemberian pelayanan kesehatan

semakin meningkat. Keperawatan sebagai profesi dan perawat sebagai tenaga

professional juga dituntut untuk bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan

keperawatan sesuai kompetensi dan kewenangan yang dimiliki secara mandiri maupun

bekerja sama dengan anggota tim kesehatan lainnya.

Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan memegang peranan

penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Bahkan WHO menyatakan

bahwa perawat merupakan “back bone” untuk mencapai target-target global, nasional

maupun daerah. Hal ini disebabkan karena perawat merupakan tenaga kesehatan

dengan proporsi terbesar, melayani pasien selama 24 jam secara terus menerus dan

berkesinambungan serta berada pada garis terdepan dalam pemberian pelayanan

kesehatan kepada masyarakat.   

Proporsi tenaga perawat di sarana kesehatan merupakan proporsi terbesar

yakni 40 % dibanding tenaga kesehatan lainnya. Tenaga tersebut 65% bekerja di

Rumah Sakit, 28 % di Puskesmas dan selebihnya 7 % di sarana kesehatan lainnya Dari

aspek kualifikasi tinkat pendidikan terdapat beberapa kategori tenaga perawat yaitu

perawat SPK 74 %, DIII 23%, S1 (Ners) 2,75 %, S-2 (Magister)/Spesialis dan S-3

(Doktor) Keperawatan 0,25 %. (PPNI, 2005)

Pada saat ini, sistem pengembangan karir dalam konteks sistem penghargaan

bagi perawat sudah dikembangkan untuk pegawai negeri sipil (PNS) melalui jabatan

fungsional perawat yang ditetapkan berdasarkan SK Menpan No.

94/KEP/M.PAN/11/2001 tentang Jabatan Fungsional Perawat termasuk Angka

Kreditnya, walaupun belum sepenuhnya berbasis kompetensi. Di samping itu beberapa

Rumah Sakit Swasta/Khusus sudah mengembangkan jenjang karir sesuai

Page 2: Jenjang Karir Keperawatan

2

kebutuhannya masing-masing meskipun belum mengarah pada pengembangan jenjang

karir professional. Hal ini disebabkan karena belum ada acuan nasional tentang

pengembangan karir professional bagi perawat.   

Pengembangan jenjang karir profesional yang sudah diprakarsai berbagai

sarana kesehatan, masih kurang memperhatikan tuntutan dan kebutuhan profesi, serta

belum dikaitkan dengan kompetensi atau sistem penghargaan yang tepat. Namun

dengan adanya sistem jenjang karir profesional perawat yang diterapkan di setiap

sarana kesehatan, diharapkan meningkatkan kinerja perawat, sehingga mutu pelayanan

kesehatan juga meningkat. Dampak lain dari sistem jenjang karir profesional adalah

mengarahkan perawat untuk menekuni bidang keahlian di tempat kerjanya dan

meningkatkan profesionalismenya.  

Pengembangan karir pada saat ini lebih menekankan pada posisi/jabatan baik

struktural maupun fungsional, sedangkan jenjang karir profesional berfokus pada

pengembangan jenjang karir profesional yang sifatnya individual. Dengan berlakunya

sistem jenjang karir profesional memacu perawat untuk meningkatkan kualitas

dirinya, sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing, sehingga nantinya

diharapkan perawat dapat memberikan pelayanan yang bermutu bagi masyarakat.

Berdasarkan hal tersebut di atas dan untuk memenuhi salah satu tugas mata

ajaran Kecendrungan dan Isu dalam Keperawatan, maka kami tertarik menganalisa

trend dan isu karir perawat di Maryland serta membandingkannya dengan trend dan

isu yang sedang berkembang di Indonesia.

B. TUJUAN

1 Tujuan Umum

Mengetahui jenjang karir perawat di Maryland dan Indonesia  

2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui perkembangan jenjang karir perawat di Maryland

b. Memahami perkembangan jenjang karir perawat di Indonesia

c. Membandingkan trend dan issu keperawatan di Indonesia dan Maryland

Page 3: Jenjang Karir Keperawatan

3

d. Mampu memberi saran yang efektif bagi perkembangan sistem jenjang karir

perawat di Indonesia

Page 4: Jenjang Karir Keperawatan

4

BAB II

TINJAUAN ARTIKEL

A. KARIR PERAWAT

Tulisan ini menceritakan bagaimana seseorang memutuskan karir sebagai

seorang perawat bagi dirinya. Perawat adalah pekerjaan kemanusiaan yang dihargai

secara professional. Jika pilihan kita menjadi seorang perawat maka kita akan

menghabiskan hidup untuk menolong orang lain, menggunakan skill, memadukan

ilmu dengan caring serta tehnologi dan touching.

Perawat merupakan bagian terbanyak dalam profesi kesehatan di seluruh

dunia, yaitu 2,6 juta RN dan banyak dibutuhkan di masa datang. Juga menjadi

populasi terbanyak di rumah sakit dan home care.

Pertumbuhan populasi yang terus menerus, membuat perawat tidak pernah

kekurangan pekerjaan. Di berbagai negara termasuk Maryland, rata-rata usia perawat

meningkat, artinya akan banyak perawat berhenti dan selanjutnya kekurangan perawat.

Seperti di Baby Boomer, saat perawat berhenti, sedikit yang terlatih yang

menggantikannya. Artinya banyak kesempatan kerja bagi perawat dengan gaji yang

tinggi.

Artikel ini juga menjelaskan apa yang dilakukan seseorang bila ia telah

menjadi perawat. Keperawatan merupakan perpaduan ilmu dan tehnologi dengan seni

caring dan kemanusiaan. Setiap hari dalam bekerja perawat menggunakan ilmu yang

telah dipelajarinya di sekolah. Ketika bekerja perawat mengambil kursus kelanjutan

pendidikannya untuk mengikuti perkembangan ilmu keperawatan dan medis. Perawat

bekerja akrab dengan dokter dan profesi kesehatan lanilla. Perawat juga memberi

advokasi pada pasien dan keluarga.  

Kemajuan tehnologi yang terus menerus, menolong manusia hidup lebih lama,

hidup lebih sehat, membuat perawat lebih dihargai bila dapat mengembangkan

skillnya sesuai area pekerjaannya.

Tulisan ini menggambarkan bagaimana perawat itu melakukan proses

keperawatan dengan melakukan assessment di mana perawat mengumpulkan

Page 5: Jenjang Karir Keperawatan

5

informasi tentang kondisi fisik pasien, status emosi, gaya hidup, famili, harapan dan

rasa takut. Perawat juga menetapkan diagnosa di mana  dia akan mengidentifikasi

problem atau kebutuhan pasien, baik  emosional, fisik dan spiritual. Selanjutnya

perawat membuat suatu planning untuk mengatasi problem ini dan mensetting tujuan

spesifik untuk memperbaikinya. Bila memungkinkan perawat mendorong pasien untuk

berpartisipasi dalam perencanaan yang dibuat. Berikutnya perawat melaksanakan

rencananya. Misalnya perawat melakukan treatmen, memberi obat dan mengajar

pasien bagaimana cara merawat dirinya, menunjukkan bagaimana melakukan latihan

untuk pemulihan fleksiibilitas pasca operasi. Setelah implementasi,  perawat secara

reguler melakukan review hasil dari perencanaan dan membuat penyesuaian pada hal-

hal yang penting. Perawatan pasien dilakukan dengan cara:

1 Perawat menolong melahirkan dan merawat ibu-ibu baru sebelum dan setelah

persalinan

2 Perawat menolong orang yang sakit dan terluka untuk menjadi lebih baik, sehat dan

tetap sehat.

3 Perawat melakukan pemeriksam fisik

4 Perawat memberi obat dan treatmen yang telah diorder dokter

5 Perawat memperhatikan kondisi emosional, sosial dan spiritual pasien

6 Perawat meberi penkes pada pasien dan keluarga, menjelaskan apa yang dapat

mereka lakukan pada saat proses pemulihan.

7 Perawat memberi penkes dan konselling pada komunitas

8 Perawat mengobservasi, mengkaji, mengevaluasi dan mencatat kondisi pasien dan

perkembangannya, kemudian menginformasikan kepada dokter dan tim kesehatan

lainnya.

9 Perawat menolong pasien dan keluarganya untuk menentukan rumah sakit dan

pelayanan kesehatan yang terbaik, home care, rehabilitasi, terapi fisik dan lain-lain

10 Perawat mengatur aktivitas yang sesuai dengan kegiatan keperawatan.

11 Perawat menolong pasien  terminal agar meninggal dengan tenang dan menolong

keluarga menghadapinya.

Page 6: Jenjang Karir Keperawatan

6

Artikel ini menggambarkan bagaimana banyaknya peluang yang didapat

karena menjadi perawat. Hal ini disebabkan karena kebutuhan akan tenaga perawat

sangat besar, oleh karena perkembangan pelayanan kesehatan yang membuat manusia

hidup lebih lama, semakin meningkat populasi lansia yang membutuhkan perawatan,

jumlah orang yang sakit dan kebutuhan akan perawat yang mempunyai skill lebih

banyak, kebutuhan akan tenaga perawat di luar rumah sakit dan banyak perawat yang

pensiun sehingga membutuhkan banyak perawat untuk menggantikannya.

Artikel ini juga menggambarkan income perawat, yang dikemukakan oleh Joe

Kilmartin direktur Salary.com. Ia menyatakan gaji perawat RN yang baru bekerja $

44,600/tahun. Perbandingan antara rata-rata gaji untuk pekerja baru Accounting: $

43,269, Marketing: $ 33,873, Ekonom: $ 24,667 dan guru : $ 31,704.

Menurut The Bureau of Labor Statistic, perawat RN dibayar rata-rata $52,330

tahun 2004. Sekitar 50 % mereka dibayar antara $43,370 dan $ 63,360 dan yang

paling rendah yakni sekitar 10 % dibayar kurang dari $37,200 dan yang tertinggi

sekitar 10 % dibayar lebih dari $74,760. Peningkatan gaji perawat bertambah sesuai

bertambahnya pengalaman. apabila perawat bekerja shift dengan lembur maka gajinya

bertambah di luar gaji dasar. Sedangkan perawat klinik spesialist sekitar $41,226,

perawat administrator $45,071, perawat anestesi $113,000 dan perawat praktisioner

$71,000.

Pada artikel ini juga diuraikan tentang peluang perawat untuk bekerja pada

banyak tempat, seperti pusat perawatan jangka panjang (Rehabilitasi, Perawatan di

rumah, Hospice), klinik kesehatan komunitas, freestanding pasien dan Surgery center,

Medical office (dokter mata, gigi, kebidanan, bedah), Home care (visiting nurse,

perawat privat), sekolah perawat (sebagai professor), kumpulan health center

(keselamatan okupasional, konsultan, pendidik), perusahaan asuransi dan manajemen

care, perusahaan lain (harmaceutical, tehnologi medical dan biotech), pusat riset (riset

perawatan), sekolah, militer, organisasi perdamaian internasional, dan regulator rumah

sakit (survei kondukting, inspeksi). Sedangkan pada area rumah sakit, perawat dapat

bekerja di unit perawatan pasien, kamar operasi, trauma center dan kamar emergensi,

medical record atau unit X-ray atau bagian diagnostik lain,  di ICU, surgical dan unit

recovery, pediatric, merawat anak, beberapa surgery center, ruang rawat di rumah

Page 7: Jenjang Karir Keperawatan

7

sakit atau unit perawatan intensif neonatus, merawat bayi baru lahir, obstetric,

menolong ibu baru melahirkan, psikiatrik dan pusat perawatan pasien drug,

laboratorium, helikopter dan ambulance, merawat pasien dalam perjalanan ke rumah

sakit.

Bila ditinjau dari jadwal kerja perawat perlu sangat fleksibel. Perawat bekerja

siang, sore atau malam. Shift perawat antara 8-12 jam. Beberapa perawat bekerja 36

jam dalam 3 hari atau 40 jam dalam 4 hari (kemudian libur 3-4 hari). Beberapa part

time atau hanya pada weekends. Biasanya perawat bekerja 40 jam perminggu seperti

profesi lain.

Artikel ini juga menceritakan banyak perawat RN menambah pendidikannya

untuk menjadi Perawat klinik spesialis seperti kanker, kesehatan jiwa, bidan

bersertifikat, perawat anestesi, perawat riset, perawat praktisioner dan perawat

psikiatrik. Untuk menjadi perawat profesional, maka diperlukan kepemimpinan dan

skill tentang organisasi, skill atau keahlian, kesabaran, fleksibilitas, rasa kasihan, skill

problem solving, sense humor dan kemampuan untuk bersikap tenang pada saat kritis.

Bila tertarik pada karir keperawatan harus belajar pada sekolah perawat yang

terakreditasi. Semua sekolah perawat di Maryland telah terakreditasi. Kursusnya

meliputi biologi, kimia, fisika, ilmu sosial, teori keperawatan dan praktek serta

humanistik. Pelajar juga mendapat supervisi dari tenaga klinik berpengalaman di

rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya. Pelajar harus giat belajar, mempunyai

kritikal thingking dan skill problem solving. Konfiden, keteguhan hati, rajin belajar

akan menjadikan seseorang menjadi perawat. Terdapat 1500 program pendidikan

keperawatan di USA dengan 3 tipe program training yaitu:

1 Bachelor of Science in Nursing (BSN), dengan program 4 tahun di Universitas

2 Associate Degree of Nursing (AND), program 2 tahun pada junior college atau

komunitas. Beberapa pendidikan keperawatan di rumah sakit dan Universitas

menyelenggarakan program AND ini.

3 Diploma untuk rumah sakit, program 2-3 tahun berdasarkan setting rumah sakit.

Banyak pendidikan diploma bergabung dengan junior college di mana pelajarnya

mengambil ilmu dasar dan English sesuai kebutuhan. Tidak ada program diploma di

Maryland.

Page 8: Jenjang Karir Keperawatan

8

BSN memberi peluang lebih tinggi untuk kemajuan dan lebih fleksibel pada 3

tipe tingkatan dan syarat pada tingkat master keperawatan. Tingkat master diperlukan

untuk oleh perawat yang ingin praktek pada area spesialist yaitu nurse praktisioner,

nurse anestesi, nurse midwive, nurse klinik spesialist dan RN assistant pertama pada

kamar operasi. Perawat yang berminat menjadi perawat riset atau professor perawatan

biasanya harus pada tingkat Doktor.

Pada artikel ini juga dijelaskan tentang biaya kuliah, bervariasi tergantung pada

apakah seseorang kuliah di swasta atau kampus negeri dan apakah seseorang residen

atau tidak dan bagaimana cara mendapatkan beasiswa. Cek petunjuk yang ada untuk

menentukan dari mana sumber bisa diperoleh.

Seorang perawat harus mempunyai lisensi, dengan syarat kelulusan nasional

untuk menjadi RN, ujian dilakukan di mana seseorang tersebut berencana untuk

praktek. Lihat Maryland website untuk informasi lisensi, kadang-kadang dibutuhkan

pendidikan berkelanjutan atau praktek untuk mempertahankan lisensi perawat.

B. TREND DAN ISU PERAWAT

1 Kebutuhan akan tenaga perawat di luar negeri seperti Maryland sangat banyak

karena banyaknya perawat yang akan pensiun tanpa diikuti adanya tenaga

pengganti perawat tersebut. Hal ini memberi peluang bagi perawat Indonesia untuk

bekerja tetapi harus mempunyai skill dan pengetahuan yang mendukung. Menurut

Robiun Munadi (2006) dalam artikelnya mengatakan bahwa ada 100.000 (seratus

ribu perawat) yang menganggur di Indonesia. Ironisnya data WHO 2005

menyebutkan dunia membutuhkan 2 juta perawat di AS, Eropa, Australlia dan

Timur Tengah. Ini seharusnya memberi peluang bekerja bagi perawat Indonesia,

namun kenyataannya perawat kita tidak mampu bersaing dengan perawat di negeri

lain. Hal ini disebabkan kesulitan berbahasa Inggris bila dibanding dengan perawat

Filiphina, Bangladesh dan India.(http://www.kompas.com)  

2 Besar gaji perawat di Maryland disesuaikan dengan tingkatan karir perawat, sesuai

skill, waktu kerja dan tingkat pendidikannya. Sebaliknya situasi di Indonesia sangat

berbeda dengan Maryland. Besar gaji perawat di Indonesia masih berdasarkan

golongan  dan masa kerja (PNS). Ini sesuai dengan artikel kompas tentang perawat

Page 9: Jenjang Karir Keperawatan

9

yang menyatakan pemerintah sulit membayar perawat karena defisit anggaran. Jadi

diharapkan konsumen penerima manfaat yang membayar gaji tersebut. Disadari

saat ini belum ada koordinasi yang baik antara perencanaan, pendidikan dan

pemanfaatan tenaga perawat. Depkes dan Kessos sebagai perencana,  institusi

pendidikan yang melakukan pendidikan, rumah sakit, puskesmas atau masyarakat

yang menggunakan belum pernah duduk bersama membicarakan model

keperawatan seperti apa yang sebaiknya diterapkan. (http://www.inna.ppni). 

Akibatnya tenaga perawat menjadi surplus tanpa diimbangi penempatan dan

pembayaran yang tepat, tanpa memperhitungkan tingkat pendidikan, keahlian

seseorang dan juga lamanya waktu ia bekerja.

3 Pendapatan seorang perawat di Maryland meningkat ketika ia menjadi perawat

praktisioner, perawat klinik spesialis, atau perawat riset. Di Indonesia hal ini masih

menjadi trend dan issue, umumnya belum berjalan masih dalam tahap sosialisasi.

Pada beberapa rumah sakit swasta di Indonesia ada yang telah menjalankan sistim

jenjang karir seperti di luar negri, yang akan kelompok bahas pada bagian berikut.

C. PENERAPAN JENJANG KARIR DI INDONESIA

Umumnya di Indonesia sistem jenjang karir perawat masih dalam tahap

wacana dan rencana. Belum mempunyai kepastian penjenjangan yang diikuti standar

pendapatan perawat, sesuai dengan kompetensinya. Beberapa rumah sakit di Indonesia

telah mencoba membuat sistem tersebut dengan tujuan agar kinerja perawat yang

dianggap sebagai tenaga mayoritas dalam pelayanan kesehatan dapat meningkat

sehingga mutu pelayanan juga meningkat. Mari kita melihat beberapa sistem jenjang

karir berikut:

Page 10: Jenjang Karir Keperawatan

10

1 Jenjang karir perawat oleh DEPKES RI dari sumber PPNI

Bid. Bid. PengembPengemb. . JenjangJenjangKarirKarir Professional Professional perawatperawat

PK IV PM IV PP IV PR IV

PK V

PM III PP III PR III

PM II

PK I

PK II

PM I

PP II

PP I

PR II

PR I

PK III

PR VPP VPM V

Kesimpulan: Sistem jenjang karir Depkes RI baru dalam tahap draft belum

ditetapkan sebagai suatu sistem. Dan yang kami cermati adalah bahwa setelah PK

V baru menjadi PR I. Sedangkan pada kenyataannya bahwa pada PK I pun

mungkin saja ada perawat yang mampu melakukan penelitian. Karena itu

sebaiknya ada suatu kejelasan yang lebih terperinci mengenai penjenjangan

tersebut.

2 Jenjang karir perawat di RS IMMANUEL Bandung

N.0 Fresh graduated

N.1 Beginner/Novice

N.2 Advanced Beginner

N.3 Competent

N.4 Proficient

N.5 Expert

PK.1

PK.2

PK.3

PK.4

PK.5

PM.1

PM.2

PM.3

PM.4

PP.1

PP.2

PP.3 PR.2

PR.1

PK = Perawat Klinik PM = Perawat ManajerPP = Perawat Pendidik PR = Perawat Riset

Model JK Model JK PerawatPerawatdidi RS. Immanuel RS. Immanuel BandungBandung

..

Page 11: Jenjang Karir Keperawatan

11

Kesimpulan: Sistem jenjang karir telah dilaksanakan selama satu tahun di RS

Immanuel Bandung dan setelah dilakukan evaluasi maka disimpulkan bahwa mutu

pelayanan meningkat khususnya pelayanan keperawatan. Kami mencermati bahwa

setelah PK 4 baru menjadi PR 1. Pada kenyataannya PK 1 pun mungkin juga

mampu melakukan penelitian. Karena itu sebaiknya ada suatu kejelasan yang lebih

terperinci mengenai penjenjangan ini.

3 Jenjang karir yang dibuat oleh RS JANTUNG HARAPAN KITA JAKARTA

PK KV0

PK KVI

PK KVII

PK KVIV

PK KVIII

PK KVV

PK KVVI

PreBeginner

Beginner

AdvanceBeginner

Competent

Proficient

Expert I

Expert II

Kesimpulan: Sistem jenjang karir telah dilaksanakan di RS Jantung Harapan Kita

namun tidak disampaikan hasil evaluasi terhadap dampak pelaksanaan sistem

tersebut terhadap pelayanan.

Page 12: Jenjang Karir Keperawatan

12

4 Jenjang karir perawat di RS St. Carolus Jakarta

Sistem penjenjangan perawat melalui kompetensi

Disusun menurut dasar pendidikan

Masing – masing jenjang memp. peringkat sbb:

- JF I : I.1 – I.3 (Penjenang Kesehatan)

- JF II : II.1 – II.6 (SPK)

- JF III : III.1 – III.4 (D3)

- JF IV : IV.1 – IV.3 (S1)

- JF V : V.1 – V.3 (S2)

J ENJ ANG FUNGSI TENAGA J ENJ ANG FUNGSI TENAGA PERAWAT (JFTK)PERAWAT (JFTK)

Kesimpulan: Sistem jenjang karir telah dilaksanakan di RS St. Carolus Jakarta

secara kontiniu, namun tidak disampaikan hasil evaluasi terhadap dampak

pelaksanaan sistem tersebut terhadap pelayanan.

Page 13: Jenjang Karir Keperawatan

13

BAB III

RANGKUMAN DAN USULAN

A. RANGKUMAN

Sistem jenjang karir perawat di luar negeri khususnya Maryland sangat jelas

dan perawat sangat dihargai sebagai pemberi layanan kesehatan kepada manusia.

Pendapatan perawat sangat baik dan telah diatur dengan jelas. Hal ini sangat

membantu seseorang untuk menetapkan pilihan karir dalam hidupnya. Dan hal ini juga

sangat mempengaruhi mutu layanan keperawatan secara khusus dan layanan kesehatan

pada umumnya.

Suatu kenyataan yang kita hadapi di Indonesia yang masih memprihatinkan

adalah belum ada sistem secara nasional untuk menentukan dengan pasti jenjang karir

dan pendapatan perawat. Keadaan ini mempengaruhi kinerja perawat yang juga

berpengaruh terhadap mutu layanan keperawatan maupun layanan kesehatan seperti

yang kita alami.

Beberapa rumah sakit di Indonesia yang telah menyadari pentingnya jenjang

karir dan pendapatan perawat dikelola dengan baik untuk meningkatkan mutu layanan

secara umum di rumah sakit tersebut telah menetapkan dan menerapkan secara local

sistem jenjang karir perawat. Namun yang kita harapkan adalah adanya suatu sistem

secara nasional yang dikelola oleh Depkes dan Organisasi Profesi Keperawatan.

Sistem yang ada juga masih dipertanyakan kejelasan dan kebenarannya untuk

mempengaruhi mutu layanan.

B. USULAN

Setelah mempelajari sistem jenjang karir di luar negeri khususnya Maryland,

maka kelompok memberikan usulan sebagai berikut:

1 Depkes bersama organisasi profesi keperawatan (PPNI) perlu dengan sungguh-

sungguh untuk duduk bersama membuat jenjang karir perawat yang jelas dan baik

dengan maksud meningkatkan kinerja perawat yang berdampak pada peningkatan

mutu pelayanan kesehatan di Indonesia.

Page 14: Jenjang Karir Keperawatan

14

2 Membentuk tim yang terdiri dari Keperawatan Depkes, PPNI dan perwakilan dari

pelayanan keperawatan di rumah sakit, Puskesmas serta pelayanan kesehatan

lainnya untuk meyusun sistem jenjang karir perawat

3 Mensosialisasikan sistem yang telah disusun

4 Melaksanakan dan memonitor sistem dengan konsisten

5 Mengevaluasi dampak pelaksanaan sistem untuk menetapkan hasil dan melakukan

revisi yang diperlukan.

Page 15: Jenjang Karir Keperawatan

15

DAFTAR PUSTAKA

Prayetni (2007), Pola Karir Perawat Profesional, Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan

Ditjen Yanmed Depkes, Materi Semiloka di RSKD Jakarta

Sekarsari R., (2007) Pengalaman Penerapan Sistem Remunerasi Berdasarkan

Kompetensi di RSJK Harapan Kita Jakarta, Materi Semiloka di RSKD Jakarta

Shea R., (2007), The Canadian Journal of Career Development, volume 5 number 1

Susana A., (2007) Pola Pelatihan Perawat Fungsional di RS Immanuel Bandung, Materi

Semiloka di RSKD Jakarta

Wahyuni T.M.B., (2007) Pengalaman Penerapan Penilaian Kinerja Berdasarkan

Kompetensi di PK St. Carolus Jakarta, Materi Semiloka di RSKD Jakarta

http://www.kompas.com., 2007

http://www.inna.ppni., 2007