9 AIPNI- Peran Pendidikan Di Jenjang Karir
-
Upload
ana-yusasana -
Category
Documents
-
view
130 -
download
8
description
Transcript of 9 AIPNI- Peran Pendidikan Di Jenjang Karir
PERAN PENDIDIKAN DALAM MENDUKUNG
CAREERLEADER PERAWAT
ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN NERS INDONESIA
AIPNI
SISTEM PENDIDIKAN KEPERAWATAN
INDONESIA 1. Jenis pendidikan keperawatan meliputi: Pendidikan Vokasi yaitu pendidikan yang diarahkan
terutama pada kesiapan penerapan dan penguasaan keahlian keperawatan tertentu sebagai perawat vokasi.
Pendidikan Akademik yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu keperawatan.
Pendidikan Profesi yaitu pendidikan yang diarahkan untuk mampu memecahkan masalah sains dan teknologi dalam bidang ilmu keperawatan untuk mampu mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas tindakan keperawatan dibawah tanggung jawabnya
• Lahirnya UU no.20 tahun 2003 telah merubah pola pendidikan jenjang S1 dari Sarjana keperawatan (SKp.) menjadi tahap akademik (S.Kep) dan tahap profesi (Ners)
• Pola diatas berdampak pd mekanisme penerimaan lulusan dan jenjang kariernya, dimana masing-masing memiliki ijin yang terpisah ---- menimbulkan problem baru bagi lembaga, lulusan dan pengguna
SISTEM PENDIDIKAN KEPERAWATAN
ASOSIASI PENDIDIKAN ASOSIASI PROFESI
STANDAR KOMPETENSI
PROFILE LULUSAN NERS
Care Provider
Community Leader
Educator
Manager
Researcher
7/15/2010 3
ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN NERS
INDONESIA
VOKASI
NERS
SPESIALIS 2
SPESIALIS 1
9
8
5
IQF
LEVEL
7
Entry level
(SLTA)
D
3
S 2
S 3
S I
Sp 2
Sp 1
NERS
Orientasi pada pengembangan keilmuan
dan keahlian
Orientasi
pada
keahlian
/ketrampi
lan
Jalur Pend. ProfessionalJalur Pend. Akademik
Mau Di Bawa
Kemana
pend
Keperawatan
Jalur Pend. vokasional
Dasar: UU Sisdiknas no.20 / 2003
CARE GIVER
Jenis, Jenjang, Gelar & Beban Studi
Jenis
Pendidikan
Jenjang
Pendidikan
Gelar Lulusan & Level
KKNI Beban Studi
Vokasi Diploma Tiga
Keperawatan
AMd.Kep. (level 5) 110-120 SKS
Profesi Ners Ners (Ns) (level 7) 144-160 SKS, + 36-50 SKS
Ners Spesialis
Keperawatan
Ns. Sp. Kep. (level 8) 36-50 SKS.
Akademik Magister
Keperawatan
M.Kep (level 8) 36-50 SKS.
Doktor
Keperawatan
Dr. Kep. (level 9) bagi peserta yang berpendidikan magister (S2)
sebidang sekurang-kurangnya 40 SKS yang
dijadwalkan untuk empat semester dengan lama
studi selama-lamanya sepuluh (10) semester.
Beban studi program doktor bagi peserta yang
berpendidikan magister (S2) tidak sebidang
sekurang-kurangnya 52 SKS yang dijadwalkan
untuk lima semester dengan lama studi selama-
lamanya sebelas (11) semester.
Issue dan Concern dalam Pendidikan
Keperawatan di Indonesia - UU no.20 tahun 2003 telah merubah pola pendidikan jenjang
S1 dari Sarjana keperawatan (SKp.) menjadi tahap akademik
(S.Kep) dan tahap profesi (Ners) --masing-masing memiliki ijin
terpisah ---- menimbulkan problem baru bagi lembaga, lulusan
dan pengguna
-Penerapan kurikulum pendidikan Ners bervariasi.
-Pendanaan operasional pendidikan hanya dari
peserta didik.
- Fokus masih pada darma 1. Darma 2 dan 3 masih
dalam bentuk rencana.
Komitmen penanggung jawab dan penyelenggara rendah
Issue dan Concern dalam Pendidikan
Keperawatan di Indonesia
- Wahana praktik terbatas.
- Pendidik klinik kurang memadai (jumlah & kualifikasi)
- Pengalaman klinik minimal
- Upaya meningkatkan kualitas lulusan minimal.
- Kualitas kinerja profesional lulusan diragukan
Upaya meningkatkan profesionalisme
lulusan - Perlu penyempurnaan pada aspek:
- Kualitas intake.
- Standarisasi kurikulum.
- Kualitas PBM.
- Kualifikasi dan jumlah SDM.
- laboratorium keperawatan dan perangkatnya.
- wahana praktik.
- Pendanaan
-Penelitian dan pengabdian masyarakat
- Perlu modifikasi kelompok pekerjaan keperawatan
-PERLU IMPELEMNTASI PENJAMINAN MUTU
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
KEPERAWATAN • Penjaminan mutu internal dan eksternal • Penjaminan mutu eksternal saat ini masih dilakukan
melalui BAN-PT dan yang akan datang oleh LAM-PTKes
• Prinsip LAM-PTKes • continuous quality improvement (CQI), bukan
sekedar quality control. • quality cascade • conceptualization, production and usability (CPU). • dipercaya oleh semua pemangku kepentingan;
institusi pendidikan, organisasi profesi, pemerintah, mahasiswa, masyarakat pengguna dan masyarakat internasional
Sistem Penjaminan Mutu
Kualitas Institusi
Kualitas Lulusan
Kualitas Pelayanan
Derajat Kesehatan Masyarakat
Terbaik
Sistem Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan
Sistem Akreditasi
Sistem Sertifikasi
Pengembangan Profesi Berkelanjutan
HUBUNGAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TERHADAP SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
Perkembangan Institusi Pendidikan
Keperawatan Indonesia (AIPNI,2010)
430 440 440 440
2060
150
305
1 1 2 30 0 0 10
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
2000 2003 2006 2009
D3
S1
S2
S3
13
13
7
18
3
4 8
5
1
5
7
31 13
51
19 28
5 7
3
3
1
6
2
27 4
5 2
2
4
1
2
1
2
PETA SEBARAN INSTITUSI PENDIDIKAN KEPERAWATAN (SARJANA) DI SELURUH INDONESIA (AIPNI,2010)
EKSTERNAL
• Tantangan dan
persaingan global
• Ratifikasi berbagai konvensi
INTERNAL
• Kesenjangan:
mutu, jumlah, kemampuan.
• Relevansi:
penghasil vs pengguna,
info kebutuhan vs human
capital planning
• Pengangguran
• Beragam aturan kualifikasi
• Beragam pendidikan
KKNI
(IQF)
Sebuah
Pernyataan
kualitas
SDM
Indonesia
Penilaian
kesetaraan
dan
pengakuan
kualifikasi
SDM
asing
SDM
Indonesia
Jenis dan strata Pendidikan
Tingkat keahlian/
kemampuan dalam ke-
profesi-an
Jabatan pada
perusahan/ industri,
kepegawaian
Tingkat penghargaan
masyarakat/ pengguna
tenaga kerja
KKNI
AQF
EQF
SQF
PROFESI
SERTIFIKAT
PROFESI
INDUSTRI
FUNGSI JABATAN KERJA
PENDIDIKAN GELAR AKADEMIS
OTODIDAK
PENGALAMAN
KEAHLIAN
KHUSUS
SMP
SMA
D1 D2
D3
S1 Sp S2 S3
9
U 8
M D 7
M 6
5
4
3
2
1
OPERATOR ANALIS AHLI
1
2
3
4
5
7
8
9
6 ASOSIASI PROFESI
Pengembangan
individu & karir
kerangka penjenjangan
kualifikasi kerja yang
menyandingkan,
menyetarakan,
mengintegrasikan,
sektor pendidikan dan
pelatihan serta
pengalaman kerja dalam
rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja
sesuai dengan jabatan kerja
di berbagai sektor.
KKNI adalah
perwujudan mutu dan jati
diri bangsa Indonesia terkait
dengan sistem pendidikan
dan pelatihan serta
program peningkatan SDM
secara nasional
Pengguna
lulusan ASOSIASI
INDUTSRI Kemenakertrans
Pengembangan
keilmuan,
pengetahuan, dan
keterampilan
INSTITUSI
PENDIDIKAN
Kemendikbud
1. Penataan jenis dan jenjang pendidikan
2. Penyetaraan mutu lulusan
3. Memfasilitasi pendidikan sepanjang hayat
4. Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu
PROGRAM
PENDIDIKAN
AKADEMIK
S2
S3
S1
endrop3ai@ its.ac.id
PROGRAM
PENDIDIKAN
VOKASI
D I
D II
D III
D IV Dokter
Apoteker
Akuntan
Arsitek
Pengacara
Notaris
Psikolog
NERS
PENDIDIKAN
PROFESI
PENDIDIKAN
SPESIALIS I
PENDIDIKAN
SPESIALIS II
PROGRAM
PENDIDIKAN
PROFESI
S2
S1
S3
1
2
3
4
5
7
8
9
6
D I
D III
D II
D IV
S2 (Terapan)
S3 (Terapan) Spesialis
Profesi
SMK SMA
3. Implikasi KKNI pada Peningkatan
Mutu SDM Nasional
1. Peningkatan kualitas SDM Indonesia adalah tanggung jawab bersama 2. Perlunya BKNI
Penganggur yang seharusnya ditingkatkan
kemampuannya oleh dunia industri dan
pemangku kepentingan lainnya
Penganggur yang seharusnya ditingkatkan kemampuannya oleh lembaga pendidikan non formal
Penganggur yang seharusnya ditingkatkan
kemampuannya oleh masyarakat dan lembaga
pendidikan informal
Penganggur yang seharusnya ditingkatkan kemampuannya oleh lembaga pendidikan formal
KKNI
Tenaga kerja yang sudah terkualifikasi KKNI
Badan Kualifika
si Nasional
Indonesia
PARAMETER DESKRIPTOR
Unsur-unsur Deskripsi
DESKRIPTOR JENJANG KUALIFIKASI PERAWAT INDONESIA
D3 (LEVEL 5) Ners (LEVEL 7) S2 /Sp (LEVEL 8)
a Mampu
melakukan….
Kemampuan
kerja pada
bidang terkait
(profil)
Mampu melakukan asuhan keperawatan berlingkup luas kepada individu, keluarga dan masyarakat sesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat dengan menganalisis data serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur
Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya pelayanan dan asuhan keperawatan di bawah tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara komprehensif dengan memanfaatkan IPTEK untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis institusi pelayanan keperawatan
Mampu mengembangkan pengetahuan , teknologi dan kiat di dalam bidang keilmuan atau praktik professional keperawatan diarea kekhususan melalui riset hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji
dengan
metode ……. Cara kerja
menunjukkan
hasil ……….
Tingkatan kualitas hasil
dalam kondisi Standar kerja
dan produk
b Menguasai
pengetahuan
Lingkup kajian
dan cabang ilmu
Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan secara umum di bidang-bidang tertentu, dan mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
Mampu mengusai sain, teknologi dan kiat dalam ilmu keperawatan untuk memecahkan permasalahan keperawatan melalui pendekatan monodisipliner
Mampu memecahkan permasalahan sain, teknologi dan atau kiat di dalam bidang keilmuan keperawatan melalui pendekatan inter atau multidisipliner
untuk dapat melakukan
Lingkup kerja
dan tanggung
jawab
c Mampu mengelola
Tingkat
manajerial dan
tanggung jawab
Memiliki kemampuan mengelola kelompok dalam lingkup tanggung jawabnya, menggunakan komunikasi secara lisan dan tertulis serta menyusun laporan tertulis secara komprehensif
Memiliki kemampuan melakukan riset keperawatan dan memanfaatkan hasil riset untuk membuat keputusan strategis secara akuntabel dan bertanggungjawab penuh atas semua aspek keperawatan yang berada dibawah tanggung jawabnya
Mampu mengelola dan
mengembangkan riset yang
bermaafaat bagi masyarakat,
keilmuan keperawatan dan
mendapat pengakuan
nasional dan internasional.
dan memiliki sikap Standar sikap
• Kepemimpinan merupakan bagian yang esensial dalam kehidupan untuk mendukung jalannya suatu kegiatan dalam kelompok atau suatu organisasi
• ”Kepemimpinan adalah suatu proses membawa orang lain mengerjakan apa yang mereka tidak sukai dan membuat mereka menyukainya”
Peran Pendidikan dlm peningkatan
Karir dan Kepemimpinan......
• Setiap perawat mempunyai potensi yang berbeda dalam kepemimpinan dan dapat dipelajari
• Dimulai ketika seorang perawat menjadi mahasiswa
• Pengalaman kepemimpinan diperoleh dari pendidik/dosen selama perawat tersebut kuliah.
Kepemimpinan di dalam pendidikan
keperawatan Kolaborasi antara pendidikan keperawatan dan
pelayanan keperawatan : Kemampuan kepemimpinan pembimbing klinik
yang memiliki bekal pengetahuan yang kokoh, mempunyai kemampuan klinik, terampil sebagai pengajar dan mempunyai komitmen sebagai pembimbing klinik (Really & Oermann, 2001)
Staf keperawatan di ruangan berperan sebagai model peran (role model) dalam sikap, idealisme dan kemampuan klinik yang sering kali ditiru mahasiswa (Husin, 2000).
TAHAPAN PENDIDIKAN NERS DAN MODEL UJI
KOMPETENSI LULUSAN
TH-1
TH-2
TH-3
TH-4
TH-5
AKADEMIK 144 SKS
PROFESI 36-40 SKS
E
NT
RY
LE
VE
L
EX
AM
(E
LE
)
IQF LEVEL 6
IQF LEVEL 7
S.Kep
NERS
SERTIFIKAT KOMPETENSI
ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN
ORGANISASI PROFESI
STR
SIPP
DINKES PROPINSI
5 TH WORK PLACE ASSESMENT
(WPA)
REKOMENDASI REKOMENDASI
LEMBAGA UJI KOMPETENSI
KOORDINASI
5/16/2013
28
ASOSIASI INSTITUSI
PENDIDIKAN NERS
INDONESIA
DINKES Kabupaten
LEMBAGA DIKLAT
Kesimpulan dan Rekomendasi
Penyelenggaraan pendidikan yang baik akan menunjang
karier seseorang dalam dunia kerja. Kepemimpinan dalam keperawatan harus diterapkan
sejak memulai pendidikan di bidang keperawatan Institusi keperawatan harus mampu membangun
jejaring untuk meningkatkan kemampuan lulusan dalam kepemimpinan di layanan
Perlu inovasi dalam mempelajari dan mempraktekkan kepemimpinan di institusi pendidikan. Pendekatan studi kasus, video kasus manajemen, problem based learning dan belajar langsung pada tatanan pelayanan keperawatan memungkinkan calon perawat mendapatkan pembekalan kepemimpinan sejak dini.
TERIMA KASIH Wassalamualaikum