Karet jadi limonen

download Karet jadi limonen

of 8

description

ABCDE

Transcript of Karet jadi limonen

Karet jadi limonenStyrofoam atau polysterine sering digunakan dalam kehidupan sehari-sehari sebagai pembungkus makanan atau minuman. Banyak keunggulan dari Styrofoam yang membuat para penjual makanan dan minuman beralih ke pembungkus berbahaya ini dari pembungkus alami misalnya daun. Diantara keunggulannya adalah harganya yang relatif murah dan sangat terjangkau bagi penjual, tidak mudah bocor, praktis, ringan dibawa kemana-mana, menarik dan dapat menahan suhu sehingga makanan atau minuman didalamnya tetap dingin atau panas. (http: www.harian-analisa.com, diakses 5 desember 2011). Styrofoam adalah monomer, sebuah hidrokarbon cair yang dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu ruangan Styrofoam berupa padat dan mencair pada suhu yang sangat tinggi. Styrofoam pertama kali dibuat pada tahun 1839 oleh Eduard Simon. Ketika mengisolasi zat tersebut dari resin alami. Penemuannya dilanjutkan oleh Herman Staudinger yang menyadari bahwa penemuan Simon mengandung rantai panjang molekul stirena, yang adalah polimer plastik. Styrofoam padat murni merupakan plastik tidak berwarna, keras dengan fleksibelitas yang terbatas sehingga dapat dibentuk menjadi berbagai macam bentuk. Penambahan karet pada saat polimerisasi dapat meningkatkan fleksibelitas pada Styrofoam. Styrofoam dibuat dari monomer styrene dari polimerisasi suspense pada tekanan dan suhu tertentu, selanjutkan dilakukan pemanasan untuk melunakkan resindan menguapkan sisa blowing agent. Polysterene berciri khas kaku, ringan, tembus cahaya, rapuh dan murah.. Bahan dasar yang digunakan adalah 90-95% polysterene dan 5-10% gas seperti n-butana atau n-pentane.Karena sifatnya yang rapuh, polysterene dicampur seng dan butadiene.Hal ini yang menjadikan polysterene hilang kejernihannya dan berubah warnajadi putih susu. Untuk kelenturannya ditambahkan zat plasticier sperti dioktilptalat ( DOP ), butyl hidroksi toulena ( BHT ) atau n-Butyl stereat. Kemudian proses pembuatannya ditiup dengan blowing agent , yaitu gasclorofluorocarbon (CFC), sehingga membentuk buih (foam) plastik busa yang mudahteruraimenjadi struktur sel sel kecil yang merupakan hasil proses peniupan tersebut(Manurung, 2008).Kandungan zat pada proses terakhir inilah yang memicu kanker. Kandungan pada Styrofoam sangat berbahaya terutama sebagai pembungkus makanan karena bahan kimia yang terkandung didalamnya bermigrasi ke makanan dan masuk kedalam tubuh. WHO telah mengkategorikan Styrofoam ke dalam bahan karsinogen karena benzene yang digunakan untuk memproses butiran styrene yang sangat sulit dilumat oleh pencernaan dan tidak dapat dikeluarkan melalui feses dan urine sehingga menumpuk dalam tubuh dibalut zat lemak dan memicu timbulnya kanker. Selain bersifat karsinogen yang dapat memicu kanker dan membahayakan tubuh, Styrofoam juga sangat berbahaya bagi lingkungan karena Styrofoam bersifat bio-degradable atau sangat sulit atau bahkan tidak dapat dihancurkan oleh mikroorganisme di dalam tanah. Styrofoam juga tidak dapat didaur ulang layaknya plastik, gelas dan metal. Styrofoam juga sangat berbahaya apabila dibakar karena asap hitam yang ditimbulkan akan menyebabkan pemanasan globak yang semakin memburuk. Karena hal itu. Styrofoam akan terus menjadi limbah dan menumpuk di bumi kita seiring penggunannya yang maju pesat akhir-akhir ini.Hal inilah yang menjadi perhatian khusus para remaja berprestasi sepertiAdrienne Trinovia Sulistyo dan Vici Riyani Tedja yang berhasil membuktikan bahwa kulit jeruk dapat mengeliminasi atau melumerkan styroform karena kulit jeruk mengandunt zat yang disebut dengan d-limonse atau minyak atsiri. (http://abgnet.blogspot.com/2008/05/gondol-medali-perak-olimpiade.html, diakses 5 desember 2011 )

Minyak atsiri berfungsi sebagai pengurai senyawa dimana penambahan minyak atsiri akan mencairkan steroform tanpa pemanasan. Pada saat Styrofoam melumer pada ekstrak kulit jeruk, barulah Styrofoam aman dibuang di alam karena molekulnya rendah dan dapat dengan mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Adapun cara lainnya adalah pada saat pelumeran steroform akan menghasilkan benang- benang sintetik dengan sedikit bantuan dari serat lidah mertua yang berguna untuk menghilangkan racun pada Styrofoam , juga dapat memperkuat benang-benang sintetik yang dapat dimanfaatkan dan ekonomis. Benang- benang sintetik ini dapat dijadikan pembungkus makanan yang jauh lebih aman daripada Styrofoam karena kandungan monomer styrenenya sudah banyak berkurang, benang ini juga dapat digunakan untuk benang pancing.2.2 Kulit jeruk berpotensi sebagai bahan bakar alternatif Kulit jeruk adalah bagian penting dari keseluruhan buah jeruk. Kulit jeruk melindungibagian yang ada di dalamnya untuk tetap mengalami proses biologi. Secara umum kulit jerukterdiri atas bagian luar dan bagian dalam. Kulit jeruk memiliki bintik yang cukup besar sehingga terlihat seperti pori-pori.Namun pada dasarnya kulit jeruk itu terbentuk dari kantong-kantong kecil yang rapat. Kantong inilah yang berisi cairan berupa minyak atsiri yang bila kulit jeruk dilipat, kantong-kantongnya pecah dan minyak akan menguap menjadi gas.Dalam kulit jeruk terdapat minyak atsiri yang mudah menguap. Selain itu, gas yang terdapat dari kulit jeruk ini juga mudah terbakar. Dalam kondisi yang masih segar, kami mencoba menyemprotkan minyak atsiri tersebut pada nyala api lilin. Ternyata yang terjadi adalah api membesar dan menimbulkan percikan-percikan api kecil. Hal ini berarti bahwa minyak atsiri yang terkandung dalam kulit jeruk ini berpotensi sebagai bahan bakar. Daya bakarnya cukup luar biasa, tanpa tambahan zat lain ataupun proses lainnya. Gas ini telah menunjukkan bahwa minyak atsiri ini sangat berpotensi sebagai alternatifpengganti bahan bakar fosil.Sebelumnya telah ada pihak yang mencoba mengkaji tentang apa yang terkandung dalamkulit jeruk ini ternyata pada kulit jeruk mengandung atsiri yang terdiri dari berbagai komponenseperti terpen, sesquiterpen, aldehida, ester dansterol3..Rincian komponen minyak kulit jeruk adalah sebagai berikut: limonen (94%), mirsen(2%), llinalol (0,5%), oktanal (0,5%), dekanal (0,4%), sitronelal (0,1%), neral (0,1%), geranial(0,1%), valensen (0,05%), -sinnsial (0,02%), dan - sinensial (0,01%).Atas kondisi minyak atsiri dapat menguap, penulis berpendapat bahwa minyak atsiri dari kulit jeruk digolongkan lebih dekat sebagai gas.Dari fakta ini sangat memungkinkan minyak atsiri pada kulit jeruk ini berpotensi besar sebagai pengganti bahan bakar fosil.2.3 Kulit jeruk sebagai plastik alami Plastik merupakan suatu bahan yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk membungkus makanan dan mainan anak. Plastik polisterene terbuat dari minyak bumi dan sukar diurai. Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan menipis seiring penggunaanya secara besar-besaran pada abad ini. Hal ini yang menjadi perhatian Geoffrey Coates, seorang profesor bidang kimia dan kimia biologi di Cornell University, New York, Amerika Serikat. Mereka melakukan penelitian terhadap kulit jeruk dan mengubahnya menjadi plastik alami yang dapat diperbaharui dan ramah lingkungan.Mereka menjelaskan bagaimana cara membuat polimer menggunakan limonen oksida sebagai molekul pendukung baru dan karbondioksida menggunakan katalis dalam penelitian di laboratorium. Limonin oksida adalah sejenis karbon dalam bentuk senyawa kimia yang terdapat pada 300 jenis tanaman. Pada buah jeruk, lebih dari 95 persen minyak yang mengandung senyawa tersebut terdapat pada kulit buah jeruk.Minyak atsiri dioksidasi sehingga menghasilkan limonin oksida. Senyawa ini tergolong reaktif dan oleh Coates dan rekannya digunakan sebagai senyawabuilding block(komponen utama plastik).Building blocklain yang mereka gunakan adalah karbondioksida, yang dikenal sebagai gas atmosfer yang terus meningkat terutama abad ini. Gas ini sebagian besar dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi, gas alam, maupun batubara). Gas ini pada akhirnya akan mengancam keberlangsungan lingkungan karena termasuk gas rumah kaca yang pada akhirnya akan mengakibatkan pemanasan global di bumi. Dengan menggunakan katalis untuk menggabungkan limonen oksida dan karbondioksida, grup riset Coates berhasil memproduksi polimer baru yang dikenal sebagai polilimonin karbonat. Polimer ini ternyata memiliki banyak karakteristik yang sama seperti polistiren. Polistiren bahan plastik yang dibuat dari minyak bumi dan banyak digunakan dalam produk plastik yang bisa dibuang. Polimer merupakan unit yang berulang pada senyawa kimia, logika sederhananya adalah seperti helaian kertas pada mainan anak. Walaupun nanti suatu saat polimer sebagai plastik pada mainan anak tersebut akan menggunakan komponen pengganti dari limonin oksida ujur Coates. Baik limonen oksida maupun karbondioksida keduanya tidak dapat membentuk dengan polimer dengan sendirinya, akan tetapi harus dicampur sehingga menjadi produk yang diharapkan.Mereka menggunakan katalisator dalam proses kimia yang mengandung komponen kecil seng atau zink. Kemudian Coates dan kawan-kawan mengombinasikan cairan limonene oksida dengan gas CO2 sehingga menghasilkan bubuk putih. Bubuk ini akan mencair menjadi bahan yang menyerupai bahan dasar plastik dan bisa dibentuk sesuai keinginan, seperti gelas plastik. Plastik dengan bahan dasar baru ini mempunyai banyak kesamaan dengan plastik polystyrene, jenis plastik biasa yang banyak kita jumpai. (http://lena-unindrabio2a.blogspot.com/2009/05/plastik-masa-depan-terbuat-dari-kulit.html, diakses 5 desember 2011 )Berdasarkan observasi Coates, kebanyakan plastik yang digunakan saat ini adalah poliester dalam pakaian serta untuk keperluan kemasan makanan dan elektronik. Bahan dasar ini berasal dari minyak bumi sebagaibuilding blok-nya. Dia mengatakan jika kita dapat menggunakan minyak bumi dan menggantinya dengan bahan yang melimpah serta terbaharukan, hal itu merupakan suatu hal yang perlu untuk di investigasi. Hal yang menarik dari sini adalah berkaitan dengan pekerjaan yang sepenuhnya menggunakan bahan baku terbaharukan walaupun pada akhirnya dapat membuat plastik dengan kualitas yang menarik.Grup riset Coates sangat tertarik dengan penggunaan karbondioksida sebagaibuilding blockpada polimer. Sebenarnya gas yang merupakan produk limbah di udara bebas ini dapat disolasi untuk pembuatan plastk, seperti polilimonin karbonat. Laboratorium Coates terdiri atas 18 orang kimiawan dan sebagian besar darinya menggunakan material yang dapat didaur ulang danbiodegradabel(dapat terurai oleh bakteri tanah) serta murah dan melimpah sebagaibuilding blockyang ramah lingkungan. Riset Coates ini didukung oleh Packard Foundation fellowship program, the National Science Foundation, the Cornell Center for Materials Research and the Cornell University Center for Biotechnology.2.4 Kulit jeruk sebagai ethanolEthanol yang diciptakan dari produk limbah jeruk dan campuran tembakau ini lebih ramah lingkungan dan murah dibanding ethanol lainnya yang pernah diproduksi untuk dijadikan bahan bakar. Ethanol selama ini banyak dihasilkan dari tebu dan jerami serta fermentasi jagung. Tapi menggunakan tebu dan jagung bisa mengurangi kebutuhan akan stok makanan dan membuat harganya menjadi tinggi. Bahan bakar ethanol dari kulit jeruk ini menjadi bahan bakar alternatif selain bensin. "Produk etanol kali ini bisa jadi bahan bakar kendaraan yang dapat melindungi udara dan lingkungan untuk generasi ke depannya," kata Professor Henry Daniell dan rekannya dari University of Central Florida seperti dilansirSciencedaily, Senin (22/2/2010). Percobaan yang didanai oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat ini menggunakan enzim yang berasal dari tanaman yang bisa menghancurkan kulit jeruk dan material lainnya menjadi bentuk gula. Produk gula yang dihasilkan kemudian difermentasi dengan bantuan enzim parktinase dan akhirnya jadilah ethanol. Ethanol dari kulit jeruk dan tembakau ini punya kelebihan dibanding jagung. Ethanol yang dihasilkan dari jagung menghasilkan emisi gas yang lebih besar daripada emisi bensin sehingga kurang ramah lingkungan. Dengan menggunakan etanol berbahan dasar kulit jeruk, emisi gas pun bisa dikurangi bahkan lebih rendah daripada bensin atau listrik. "Keberhasilan Prof Daniell dan rekannya dalam menciptakan kombinasi enzim pemecah dinding sel tanaman menggunakan transgenesis kloroplast adalah pencapaian yang luar biasa," kata Mariam Sticklen dari Michigan State University.

BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KesimpulanKulit jeruk mengandung minyak atsiri atau d-limonese. Minyak atsiri pada kulit jeruk dapat diambil dengan cara memblender atau menjuicer kulit jeruk dengan penambahan air.Kulit jeruk memilikki segudang manfaat antara lain : Kulit jeruk digunakan untuk mengeliminasi Styrofoam, kulit jeruk berpotensi sebagai bahan bakar fosil, kulit jeruk dapat dimanfaatkan dalam pembuatan plastic dan pembuatan etanol. Styrofoam bersifat bio-deglasar atau sukar diurai oleh mikrorganisme. Styrofoam juga sangat berbahaya karena dapat memicu kanker. Styrofoam merupakan limbah yang maju pesat akhir-akhir ini karena Styrofoam susah diuraikan setidaknya membutuhkan waktu sekitar 1000 tahun untuk terurai, apabila dibakar akan mengakibatkan gas C02keluar dan mencemari lingkungan serta merusak bumi. Namun, jangan takut, kulit jeruk dapat mengatasi semua itu dengan kandungan minyak atsiri di dalamnya dapat melumerkan atau mengeliminasi Styrofoam tanpa mencemari dan merusak bumi kita. Kulit jeruk juga dapat mengatasi kesulitan bahan bakar. Kandungan minyak atsiri dalam kulit jeruk mengandung gas dan mudah menguap. Hal itu yang membuktikan bahwa kulit jeruk berpotensi besar menjadi pengganti bahan bakar fosil. Selain dapat diperbaharui kulit jeruk juga ramah lingkungan dan tidak mencemari lingkungan. Kulit jeruk juga dapat dimanfaatkan sebagai pengganti plastik yang notabenenya mengandung zat-zat kimia. Kulit jeruk dicampurkan dengan gas CO2dengan bantuan katalis sehingga membentuk polimonium karbonat yang memilikki karakteristik seperti polistirene. Kulit jeruk juga dapat dijadikan etanol dengan mencampurkannya dengan daun tembakau dan di fermentasikan. Etanol dari kulit jeruk jauh lebih baik dari etanol yang berasal dari jagung. Harganya pun relative murah dan ramah lingkungan.3.2 Saran1. Sebaiknya pemerintah khususnya di bidang energy dan sumber daya menyambut baik gagasan mengenai manfaat kulit jeruk ini sehingga dapat mengolahnya dalam pabrik besar dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan harga yang relative murah sehingga dapat mensejahterakan rakyat dan menyehatkan bumi.2. Sebaiknya disediakan sebuah lembaga bercabang di setiap daerah guna mengajak masyarakat beramai-ramai untuk terjun langsung dalam mengelola kulit jeruk menjadi bahan bakar, plastik alami, etahanol dan benang sintetik.3. Sebaiknya masyarakat menyambut antusias kabar baik ini dan mengaplikasikannya sehingga dapat dijadikan sumber mata pencarian skala industry maupun rumahan.