Karakteristik Salmonella Typhi

15
Salmonella Typhi SIFAT BAKTERI bentuk batang,gram negatif,bergerk dengan flagel peritrich,mudah tumbuh pada perbenihan biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang mengandung empedu,sebagian besar salmonella sp bersifat patogen pada binatang dan merupakan sumber infeksi bagi manusia.Binatang itu antara lain tikus,ternak,anjing,kucing, di alam bebas salmonella dapat tahan hidup lama dalam air, tanah atau pada bahan makanan. Penyakit yang ditimbulkan pada manusia menimbulkan penyakit Typhus abdominalis.masa inkubasinya antara 7-14 hari.gejalanya berupa demam dengan suhu tinggi 40 C,terutama sore hari,seringkali meracau dan gelisah.penderita sangat lemah dan apatis,beberapa penderita mengalami diare ,tetapi umumnya mengalami konstipasi atau tidak bisa buang air besar bakterinya masuk kedalam aliran darah pada penyakit yang berat dapat terjadi perforasi usus dan peritonitis.angka kematian kurang lebih 25%. Cara penularan penyakit melalui makanan dan munuman yang terkontaminasi oleh bakteri, hal ini dapat terjadi antara lain: 1.melaluiair untuk kepentingan rumah tangga ynag tidak memenuhi syarat kesehatan 2.daging,telur,susus yang berasal dari hewan sakit yang dimasak kurang matang 3.makanan dan minuman berhubungan dengan binatang yang mengandung bakteri salmonelle thpy,seperti lalat,tikus,kucing dan ayam. A. Latar Belakang Di seluruh dunia, demam typhus mempengaruhi sekitar 17 juta orang per tahun, menyebabkan hampir 600.000 kematian. Agen penyebabnya, Salmonella typhi enterica (disebut sebagai Salmonella typhi dari sekarang), adalah parasit obligat yang tidak memiliki reservoir alami yang dikenal di luar manusia. Sedikit yang diketahui tentang sejarah munculnya infeksi almonella typhi manusia, namun diperkirakan telah menyebabkan kematian tokoh terkenal seperti penulis Inggris dan penyair Rudyard Kipling, penemu pesawat, Wilbur Wright, dan Kekaisaran Yunani Alexander Agung. Epidemi tercatat paling awal terjadi di

description

salmonella typhi

Transcript of Karakteristik Salmonella Typhi

Page 1: Karakteristik Salmonella Typhi

Salmonella Typhi

SIFAT BAKTERIbentuk batang,gram negatif,bergerk dengan flagel peritrich,mudah tumbuh pada perbenihan biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang mengandung empedu,sebagian besar salmonella sp bersifat patogen pada binatang dan merupakan sumber infeksi bagi manusia.Binatang itu antara lain tikus,ternak,anjing,kucing, di alam bebas salmonella dapat tahan hidup lama dalam air, tanah atau pada bahan makanan.

Penyakit yang ditimbulkanpada manusia menimbulkan penyakit Typhus abdominalis.masa inkubasinya antara 7-14 hari.gejalanya berupa demam dengan suhu tinggi 40 C,terutama sore hari,seringkali meracau dan gelisah.penderita sangat lemah dan apatis,beberapa penderita mengalami diare ,tetapi umumnya mengalami konstipasi atau tidak bisa buang air besar

bakterinya masuk kedalam aliran darah pada penyakit yang berat dapat terjadi perforasi usus dan peritonitis.angka kematian kurang lebih 25%.

Cara penularan penyakitmelalui makanan dan munuman yang terkontaminasi oleh bakteri, hal ini dapat terjadi antara lain:1.melaluiair untuk kepentingan rumah tangga ynag tidak memenuhi syarat kesehatan2.daging,telur,susus yang berasal dari hewan sakit yang dimasak kurang matang3.makanan dan minuman berhubungan dengan binatang yang mengandung bakteri salmonelle thpy,seperti lalat,tikus,kucing dan ayam.

A.      Latar Belakang

Di seluruh dunia, demam typhus mempengaruhi sekitar 17 juta orang per tahun,

menyebabkan hampir 600.000 kematian. Agen penyebabnya, Salmonella typhi enterica (disebut

sebagai Salmonella typhi dari sekarang), adalah parasit obligat yang tidak memiliki reservoir

alami yang dikenal di luar manusia. Sedikit yang diketahui tentang sejarah munculnya infeksi

almonella typhi manusia, namun diperkirakan telah menyebabkan kematian tokoh terkenal

seperti penulis Inggris dan penyair Rudyard Kipling, penemu pesawat, Wilbur Wright, dan

Kekaisaran Yunani Alexander Agung. Epidemi tercatat paling awal terjadi di Jamestown, VA

mana diperkirakan bahwa 6.000 orang meninggal karena demam tipus di awal abad ke-17.

Penyakit ini jarang terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara maju, tetapi selalu

menimbulkan risiko munculnya.           

Salmonella adalah suatu genus bakteri enterobakteria gram-negatif berbentuk

tongkat/batang  yang menyebabkan tifus, paratifus, dan penyakit foodborne. Spesies-

spesies Salmonella dapat bergerak bebas dan menghasilkan hidrogen

sulfida. Salmonella dinamai dari Daniel Edward Salmon, ahli patologi Amerika, walaupun

sebenarnya, rekannya Theobald Smith (yang terkenal akan hasilnya pada anafilaksis) yang

pertama kali menemukan bakterium tahun 1885 pada tubuh babi.Habitat Inang

Page 2: Karakteristik Salmonella Typhi

bagi Salmonella adalah usus halus manusia dan hewan. Makanan dan minuman terkontaminasi

merupakan mekanisme transmisi kuman Salmonella dan carrier adalah sumber

infeksi. Salmonella typhibisa berada dalam air, es, debu, sampah kering yang bila organisme ini

masuk ke dalam vehicle yang cocok (daging, kerang dan sebagainya) akan berkembang biak

mencapai dosis infekti.

Dimensi Bakteri berbentuk batang, tidak berspora dan tidak bersimpai tetapi mempunyai

flagel feritrik (fimbrae), pada pewarnaan gram bersifat gram negatif, ukuran 2- 4 mikrometer x

0.5-0.8 mikrometer dan bergerak.

Adapun bakteri salmonella dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

      Kelas               :Psilopsida.

      Ordo                :Psilotales.

      Family             :Psilotaceae.

      Genus              :Salmonella.

      Species            :salmonella typhi.

Habitat Inang bagi Salmonella adalah usus halus manusia dan hewan. Makanan dan

minuman terkontaminasi merupakan mekanisme transmisi kuman Salmonella dan carrier adalah

sumber infeksi.Salmonella typhi bisa berada dalam air, es, debu, sampah kering yang bila

organisme ini masuk ke dalam vehicle yang cocok (daging, kerang dan sebagainya) akan

berkembang biak mencapai dosis infekti.

Dimensi Bakteri berbentuk batang, tidak berspora dan tidak bersimpai tetapi mempunyai

flagel feritrik (fimbrae), pada pewarnaan gram bersifat gram negatif.

Salmonella typhy masuk kedalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman yang

terkontaminasi. Bakteri masuk kesaluran cerna, usus selanjutnya melalui aliran darah masuk

kehati, limfa, sumsum tulang dan empedu.

Sacara bertahap dalam waktu 8 – 14 hari setelah terinfeksi bakteri Salmonella biasa

menimbulkan gejala demam tifoid berupa : demam, sakit kepala, lemah dan lelah, sakit

tenggorokan, nyeri perut dan diare (terutama anak-anak) atau konstipasi atau sembelit (terutama

orang dewasa) memasuki minggu kedua, pada penderita biasa timbul bercak kecil

kemerahan  (rose sport) dibagian bawah dada atau bagian atas perut, yang biasanya hilang dalam

3-4 hari.

Penyakit ini biasanya berlangsung 3 – 5 minggu, diikuti komplikasi utama berupa

perdarahan pada saluran pencernaan dan perporasi usus disertai peritonitis.

Page 3: Karakteristik Salmonella Typhi

Pemeriksaan laboratorium yang biasa dilakukan dalam mendiagnosa demam tifoid adalah

isolasi bakteri, uji serelogi dan uji molekuler. Uji serologi demam tifoid dengan mendeteksi

antibody spesifik terhadap komponen antigen Salmonella typhy maupun mendeteksi antigen itu

sendiri. Beberapa uji serologi yang dapat digunakan pada demam tifoid ini meliputi : uji widal,

uji dipstick, tes tubex, uji enzyme-linket immunosorbent assay (ELISA).

B.       Rumusan masalah

1.      Mengetahui struktur antigen salmonella typhi.

2.      Mengetahui fektor virulensi pada salmonella typhi.

3.      Mengetahui sifat bakteri salmonella typhi.

4.      Mengetahui penyakit yang ditimbulakan oleh bakteri Salmonella typhi.

5.      Mengetahui cara pemeriksaan laboratorium atas bakteri Salmonella typhi.

6.      Mengetahui cara pengobatan dari penyakit yang ditimbulkan oleh salmonella typhi.

7.      Mengetahui cara pencegahan dari pada bakteri Salmonella typhi.

C.      Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.      Untuk mengetahui struktur antigen salmonella typhi.

2.      Untuk mengetahui fektor virulensi pada salmonella typhi.

3.      Untuk mengetahui sifat bakteri salmonella typhi.

4.      Untuk mengetahui penyakit yang ditimbulakan oleh bakteri Salmonella typhi.

5.      Untuk mengetahui cara pemeriksaan laboratorium atas bakteri Salmonella typhi.

6.      Untuk mengetahui cara pengobatan dari penyakit yang ditimbulkan oleh salmonella typhi.

7.      Untuk mengetahui cara pencegahan dari pada bakteri Salmonella typhi.

BAB II

PEMBAHASAN

Page 4: Karakteristik Salmonella Typhi

A.      Defenisi

Salmonella typhi merupakan salah satu spesies bakteri salmonella yang berbentuk

basil, gram negatif, fakultatif aerob, bergerak dengan flagel pertrich, mudah tumbuh pada

perbenihan biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang mengandung empedu yang apabila

masuk kedalam tubuh manusia akan dapat menyebabkan penyakit infeksi S. typhi dan

mengarah kepengembangan tifus, atau demam enterik.

Salmonella  typhi menyebabkan penyakit demam tifus (Typhoid fever), karena invasi bakteri

ke dalam pembuluh darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh keracunan

makanan/intoksikasi. Gejala demam tifus meliputi demam, mual-mual, muntah dan kematian S.

typhi memiliki keunikan hanya menyerang manusia, dan tidak ada inang lain.

Infeksi Salmonella dapat berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan kandungannya

serta orang lanjut usia. Hal ini disebabkan karena kekebalan tubuh mereka yang menurun.

Kontaminasi Salmonella dapat dicegah dengan mencuci tangan dan menjaga kebersihan

makanan yang dikonsumsi.

B.       Sifat Bakteri Salmonella Typhi

Adapun sifat dari bakteri diatas adalah sabagai berikut :

       bentuk batang, gram negatif, fakultatif aerob, bergerak dengan flagel pertrich, mudah tumbuh

pada perbenihan biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang menganddung empedu.

       sebagian besar salmonella typhi bersifat patogen pada binatang dan merupakan sumber infeksi

pada manusia, binatang-binatang itu antara lain tikus, unggas, anjing, dan kucing.

       dialam bebas salmonella typhi dapat tahan hidup lama dalam air , tanah atau pada bahan

makanan. di dalam feses diluar tubuh manusia tahan hidup 1-2 bulan.

C.      Struktur antigen

a.    Antigen O

Antigen O merupakan somatic yang terletak dilapisan luar tubuh kuman. Struktur kimianya

terdiri dari lipopolisakarida. Antigen ini tahan terhadap pemenasan 100oC selama 2-5 jam,

alcohol dan asam yang encer.

b.   Antigen H

Antigen H merupakan antigen yang terletak di plagella, pibriae atau fili Salmonella typhi dan

berstruktur kimia protein. Antigen ini tidak aktif pada pemanasan di atas suhu 60oC, dan

pemberian alcohol atau asam.

c.    Antigen Vi

Page 5: Karakteristik Salmonella Typhi

Antigen Vi terletak dilapisan terluar Salmonella typhi (kapsul) yang melindungi kuman dari

pagositas dengan struktur kimia glikolitid. Akan rusak bila dipanaskan selama 1 jam pada suhu

60oC, dengan pemberian asam dan fenol. Antigen inidigunakan untuk mengetahui adanya karier.

d.   Outer Membrane Protein (OMP)

Antigen OMP Salmonella Typhi merupakan bagian dinding sel yang terletak diluar membrane

plasma dan lapisan peptidoglikan yang membatasi sel terhadap ingkungan sekitarnya. OMP ini

terdiri dari 2 bagian yaitu proteinnonporin.

D.      Faktor Virulensi

Salmonella  typhi memiliki kombinasi karakteristik yang menjadikannya patogen efektif.

Spesies ini berisi endotoksin khas dari organisme Gram negatif, serta antigen Vi yang ini

diyakini akan meningkatkan virulensi. Hal ini juga memproduksi dan mengeluarkannya protein

yang dikenal sebagai "invasin" yang memungkinkan sel-sel non-fagosit untuk mengambil

bakteri, di mana ia dapat hidup intrasel. Hal ini juga mampu menghambat meledak oksidatif

leukosit, membuat respons imun bawaan tidak efektif.   

E.       Epidemiologi

Pertemuan manusia untuk Salmonella typhi dilakukan melalui rute fecal-oral dari individu

yang terinfeksi kepada orang sehat.  Kebersihan miskin pasien shedding organisme dapat

menyebabkan infeksi sekunder, serta konsumsi kerang dari badan air tercemar. Sumber yang

paling umum infeksi, bagaimanapun, adalah minum air tercemar oleh urin dan kotoran

individu yang terinfeksi. Ukuran inokulum estimasi untuk infeksi adalah 100.000 bakteri.

Demam Tifoid juga merupakan infeksi laboratorium kedua yang paling sering dilaporkan.

Masuknya spesies ini bakteri ke dalam tubuh manusia yang paling sering dicapai dengan

konsumsi, dengan pentingnya diketahui transmisi aerosol. Setelah tertelan, organisme

berkembang biak di usus kecil selama periode 1-3 minggu, sungsang dinding usus, dan

menyebar ke sistem organ dan jaringan lain. Pertahanan tuan rumah bawaan melakukan sedikit

untuk mencegah infeksi karena inhibisi lisis oksidatif dan kemampuan untuk tumbuh intrasel

setelah pengambilan.       

Transmisi Salmonella  typhi hanya terbukti terjadi dengan rute fecal-oral, sering dari

individu asimtomatik. 2-5% dari individu yang terinfeksi sebelumnya menjadi carrier kronis

yang tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit, tetapi aktif gudang organisme layak mampu

menginfeksi orang lain. Sebuah contoh yang terkenal adalah "Tifus" Maria Mallon, yang adalah

seorang penangan makanan bertanggung jawab untuk menginfeksi sedikitnya 78 orang,

Page 6: Karakteristik Salmonella Typhi

menewaskan 5. Pembawa ini sangat menular menimbulkan risiko besar bagi kesehatan

masyarakat karena kurangnya gejala penyakit terkait.

Kerusakan yang disebabkan oleh demam tifoid adalah reversibel dan terbatas jika

pengobatan dimulai pada awal infeksi. Hal ini menyebabkan angka kematian kurang dari 1% di

antara individu-individu diperlakukan yang memiliki strain antibiotik-rentan Salmonella typhi,

membuat hasil dan prognosis untuk pasien yang positif.

F.       Penularan  

Adapu cara penularan dari penyakit typhus adalah sebagai berikut:

1.      melalalui makanan yang terkontaminasi oleh bakteri.

2.      melalui air untuk keperluan rumah tangga yang tidak memenuhi syarat kesehatan.

3.      Melalui daging,  telur, susu yang berasal dari hewan sakit yang dimasak kurang matang.

4.      makana dan minuman berhubungan dengan binatang yang mengandung bakteri salmonella typh,

seperti lalat, tikus, kucing dan ayam.

Setelah sembuh dari penyakitnya, penderita akan kebal terhadap typhus, untuk waktu cukup

lama. Interksi ulang (reinfeksi) dapat terjadi, tetapi biasanya gejalanya sangat ringan. Makanan

penderita dapat juga menjadi karier karena bakteri menetap dan berkembang biak dalam kandung

empedunya. Bahan yang  berbahaya untuk penularan adalah feses penderita atau karier.

G.      Cara Pemeriksaan Laboratorium

Untuk keakuratan dalam penegakan diagnosa penyakit, dokter akan melakukan beberapa

pemeriksaan laboratorium diantaranya pemeriksaan darah tepi, pemeriksaan Widal dan biakan

empedu.

1.      Pemeriksaan darah tepi merupakan pemeriksaan sederhana yang mudah dilakukan di

laboratorium sederhana untuk membuat diagnosa cepat. Akan ada gambaran jumlah darah putih

yang berkurang (lekopenia), jumlah limfosis yang meningkat dan eosinofilia.

2.      Pemeriksaan Widal adalah pemeriksaan darah untuk menemukan zat anti terhadap kuman tifus.

Widal positif kalau titer O (1/160) atau lebih dan atau menunjukkan kenaikan progresif

menggunakan metode “Tube Aglutination Test”.

 Reaksi Widal

salmonella typhi mempunyai tiga macam antigen yaitu O antigen (somatik antigen) H antigen

(flagellar antigen) dan Vi antigen (virulensi antigen). pada reaksi aglutinasinya :

      Aglutinasi O berbentuk butir-butir pasir yang tidak hilang bila di

      kocok.

      Aglutinassi H berbentuk butir-butir yang holang bila dikocok

Page 7: Karakteristik Salmonella Typhi

      Aglutinsi Vi berbentuk awan.

Reaksi widal adalah suatu reaksi serum(sero-tes)untuk mengetahui ada tidaknya antibody

terhadap salmonella tyhpi, dengan jalan mereaksikan serum seseorang dengan antigen O, H, dan

Vi dari  laboratorium. Bila terjadi aglutinasi, dikatakan reaksi widal posotif yang berarti serum

orang tersebut mempunyai antybody terhadap salmonella tyhpi, baik setelah vaksinasi, setelah

sembuh dari penyakit  thypus ataupun sedang menderita thypus. Reaksi widal negatif artinya

tidak memiliki antybody terhadap salmonella thypi.

Reaksi widal dipakai untuk menegakkan diagnosa penyakit thypus abdominalis. peninggian titer

aglutinin O menunjukkan adanya infeksi yang aktif, peninggian titer aglutinin H menunjukkan

disebabakan vaksinasi, peninggian titer aglutini Vi menunjukkan karier.

3.      Diagnosa demam Tifoid pasti positif bila dilakukan biakan empedu dengan ditemukannya

kuman Salmonella typhi dalam darah waktu minggu pertama dan kemudian sering ditemukan

dalam urine dan faeces.

Sampel darah yang positif dibuat untuk menegakkan diagnosa pasti. Sample urine dan faeces

dua kali berturut-turut digunakan untuk menentukan bahwa penderita telah benar-benar sembuh

dan bukan pembawa kuman (carrier).

Sedangkan untuk memastikan apakah penyakit yang diderita pasien adalah penyakit lain

maka perlu ada diagnosa banding. Bila terdapat demam lebih dari lima hari, dokter akan

memikirkan kemungkinan selain demam tifoid yaitu penyakit infeksi lain seperti Paratifoid A, B

dan C, demam berdarah (Dengue fever), influenza, malaria, TBC (Tuberculosis), dan infeksi

paru (Pneumonia).

H.      Pengobatan

Dengan antibiotik yang tepat, lebih dari 99% penderita dapat disembuhkan. Kadang

makanan diberikan melalui infus sampai penderita dapat mencerna makanan. Jika terjadi

perforasi usus, diberikan antibiotik berspektrum luas (karena berbagai jenis bakteri akan masuk

ke dalam rongga perut) dan mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaiki atau

mengangkat bagian usus yang mengalami perforasi.

Anti biotika yang sering digunakan:

         Kloramfenikol : Dosis : 4 x 500mg/hari . Diberikan sampai dengan 7 hari bebas panas.

         Tiamfenikol: Dosis ; 4×500 mg.

         Kotrimoksazol : Dosis : 2 x 2 tablet (1 tablet mengandung sulfametoksazol 400 mg dan 80 mg

trimetoprim) diberikan selama 2 minggu.Ampisilin dan amoksisilin : dosis : 50-150 mg/kgBB

dan digunakan selama 2 minggu.

Page 8: Karakteristik Salmonella Typhi

         Sefalosporin generasi ketiga : dosis 3-4 gram dalam dektrosa 100 cc diberikan selama ½ jam

perinfus sekali sehari, diberikan selama 3 hingga 5 hari.

I.         Pencegahan

Vaksin tifus per-oral (ditelan) memberikan perlindungan sebesar 70%. Vaksin ini hanya

diberikan kepada orang-orang yang telah terpapar oleh bakteri Salmonella typhi dan orang-orang

yang memiliki resiko tinggi (termasuk petugas laboratorium dan para pelancong).

Adapun untuk mencegahnya adalah melakukan hal-hal berikut:

1.      Menyediakan tempat pembuangan yang sehat dan higienis.

2.      Mencuci tangan sebelum mengkonsumsi jajanan.

3.      Menghindari jajan di tempat yang kurang terjamis kebersihan dan kesehatannya.

4.      Menjaga agar sumber air yang digunakan tidak terkontaminasi oleh bakteri thypus.

5.      Jangan menggunakan air yang sudah tercemar. Masak air hingga 100˚C.

6.      Melakukan pengawasan terhadap rumah makan dan penjual makanan/jajanan.

7.      Melakukan vaksinasi untuk memberi kekebalan tubuh yang kuat.

8.      Mencari informasi mengenai bahaya penyakit thypus. Jika memahami tentang penyakit ini,

maka pelajar akan lebih mudah untuk menjaga diri dan lingkungannya agar selalu bersih dan

sehat.

9.      Menemukan dan mengawasi pengidap kuman. Pengawasan diperlukan agar tidak lengah

terhadap kuman yang dibawa. Sebab, jika lengan, sewaktu-waktu penyakitnya akan kambuh.

10.  Daya tahan tubuh ditingkatkan lagi.

11.  Jangan banyak jajan di luar rumah.

12.  Mengkonsumsi makanan yang masih panas sehingga kebersihannya terjamin.

Page 9: Karakteristik Salmonella Typhi

BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Salmonella adalah penyebab utama dari penyakit yang disebarkan melalui makanan

(foodborne diseases).

Pada umumnya, serotipe Salmonella menyebabkan penyakit pada organ

pencernaan. Salmonella typhi bisa berada dalam air, es, debu, sampah kering yang bila

organisme ini masuk ke dalam vehicle yang cocok (daging, kerang dan sebagainya) akan

berkembang biak mencapai dosis infeksi.

Infeksi Salmonella dapat berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan kandungannya

serta orang lanjut usia. Hal ini disebabkan karena kekebalan tubuh mereka yang menurun.

Kontaminasi Salmonella dapat dicegah dengan mencuci tangan dan menjaga kebersihan

makanan yang dikonsumsi.

B.       Saran

Adapun saran dari penulis yakni :

1.      supaya kita selalu menjaga kebersihan lingkungan hidup kita agar terhindar dari kontaminasi

dengan bakteri salmonella typhi.

2.      Agar mewaspadai sejak dini pencegahan dan pengobatan penyakit typhus.

3.      Dan yang paling penting adalah  ” Mencegah lebih baik daripada mengobati”.

DAFTAR PUSTAKA

Page 10: Karakteristik Salmonella Typhi

      Entjang Indan, dr. 2001. “Mikrobiologi & Parasitologi”, Citra Aditya Bakti : Bandung.

      Arif Mansyur. 2007. “Semiloka Mutu “Pemantapan Mutu tes Rapid

Salmonella”, Makassar.

      Brooks, Geo F, Butel, Janet S, Morse, Stephen A. 2005.“Mikrobiologi Kedokteran Edisi

Pertama”, Salemba Medica : Jakarta.      Nugraha Tania. 2010. “Penata Laksanaan Demam Tifoid”,Fakultas Kedokteran Universitas Riau

SalmonellaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

?Salmonella

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Bacteria

Filum: Proteobakteria

Kelas: Gamma Proteobakteria

Ordo: Enterobakteriales

Famili: Enterobakteriakceae

Genus: SalmonellaLignieres 1900

Page 11: Karakteristik Salmonella Typhi

Spesies

S. bongori

S. enterica

Salmonella adalah suatu genus bakteri enterobakteria gram-negatif berbentuk tongkat yang

menyebabkan tifoid, paratifod, danpenyakit   foodborne .[1] Spesies-spesies Salmonella dapat bergerak bebas

dan menghasilkan hidrogen sulfida.[2] Salmonella dinamai dari Daniel Edward Salmon, ahli patologi Amerika,

walaupun sebenarnya, rekannya Theobald Smith (yang terkenal akan hasilnya pada anafilaksis) yang pertama

kali menemukan bakterium tahun 1885 pada tubuh babi.[3][4]

Daftar isi

[sembunyikan]

1 Patogenitas

2 Media tumbuh

3 Referensi

4 Pranala luar

[sunting]Patogenitas

Salmonella adalah penyebab utama dari penyakit yang disebarkan melalui makanan (foodborne diseases).

[5] Pada umumnya,serotipe Salmonella menyebabkan penyakit pada organ pencernaan.[5] Penyakit yang

disebabkan oleh Salmonella disebutsalmonellosis.[5] Ciri-ciri orang yang mengalami salmonellosis adalah diare,

keram perut, dan demam dalam waktu 8-72 jam setelah memakan makanan yang terkontaminasi oleh

Salmonella.[5] Gejala lainnya adalah demam, sakit kepala, mual dan muntah-muntah.[5]Tiga serotipe utama dari

jenis S. enterica adalah S. typhi, S. typhimurium, dan S. enteritidis.[6] S. typhi menyebabkan penyakit demam

tifus (Typhoid fever), karena invasi bakteri ke dalam pembuluh darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh

keracunan makanan/intoksikasi.[6] Gejala demam tifus meliputi demam, mual-mual, muntah dan kematian.[6] S.

typhi memiliki keunikan hanya menyerang manusia, dan tidak ada inang lain.[6] Infeksi Salmonella dapat

berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan kandungannya serta orang lanjut usia. Hal ini disebabkan

karena kekebalan tubuh mereka yang menurun.[7] Kontaminasi Salmonella dapat dicegah dengan mencuci

tangan dan menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi.[7]

[sunting]Media tumbuh

Untuk menumbuhkan Salmonella dapat digunakan berbagai macam media, salah satunya adalah

media Hektoen Enteric Agar(HEA).[8] Media lain yang dapat digunakan adalah SS agar, bismuth sulfite agar,

brilliant green agar, dan xylose-lisine-deoxycholate (XLD) agar.[9] HEA merupakan media selektif-diferensial.

Page 12: Karakteristik Salmonella Typhi

[8] Media ini tergolong selektif karena terdiri dari bile salt yang berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri

gram positif dan beberapa gram negatif, sehingga diharapkan bakteri yang tumbuh hanya Salmonella.[8] Media

ini digolongkan menjadi media diferensial karena dapat membedakan bakteri Salmonella dengan bakteri

lainnya dengan cara memberikan tiga jenis karbohidrat pada media, yaitu laktosa, glukosa, dan salisin, dengan

komposisi laktosa yang paling tinggi.[8]Salmonella tidak dapat memfermentasi laktosa, sehingga asam yang

dihasilkan hanya sedikit karena hanya berasal dari fermentasi glukosa saja.[9] Hal ini

menyebabkan koloniSalmonella akan berwarna hijau-kebiruan karena asam yang dihasilkannya bereaksi

dengan indikator yang ada pada media HEA, yaitu fuksin asam dan bromtimol blue.[9]