Karakteristik Perkembangan Sosial Masa Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan.doc

24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja disebut juga masa untuk menemukan identitas diri (self identity). Usaha pencarian identitas banyak dilakukan dengan menunjukkan perilaku coba-coba, perilaku imitasi atau identifikasi. Ketika remaja gagal menemukan identitas dirinya, dia akan mengalami krisis identitas atau identity confusion, sehingga mungkin saja akan terbentuk sistem kepribadian yang bu- kan menggambarkan keadaan diri yang sebenarnya. Emosi yang masih labil dan belum terkendali pada masa remaja dapat berdampak pada kehidupan pribadi maupun sosialnya. Dia menjadi sering merasa tertekan atau justru dia menjadi orang yang berperilaku agresif. Pertengkaran dan perkelahian seringkali terjadi akibat dari ketidakstabilan emosinya Remaja yang berkembang baik kepribadiannya, salah satu tugas perkembangan yang harus dikuasainya adalah membina hubungn sosial dengan teman sebaya maupun dengan orang dewasa selain dari guru dan orang tua. Remaja dapat berprestasi maksimal dalam belajar jika ia diterima dan dikagumi dalam kelompok sebayanya dan mampu memecahkan masalah sosial secara baik dengan orang dewasa terutama orang tua dan orang-orang dewasa lainnya. Perlu disadari bahwa perkebangan sosial remaja perlu dipahami oleh para 1

Transcript of Karakteristik Perkembangan Sosial Masa Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan.doc

Page 1: Karakteristik Perkembangan Sosial Masa Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan.doc

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah

      Masa remaja disebut juga masa untuk menemukan identitas diri (self identity). Usaha

pencarian identitas banyak dilakukan dengan menunjukkan perilaku coba-coba, perilaku imitasi

atau identifikasi. Ketika remaja gagal menemukan identitas dirinya, dia akan mengalami krisis

identitas atau identity confusion, sehingga mungkin saja akan terbentuk sistem kepribadian yang

bukan menggambarkan keadaan diri yang sebenarnya. Emosi yang masih labil dan belum

terkendali pada masa remaja dapat berdampak pada kehidupan pribadi maupun sosialnya. Dia

menjadi sering merasa tertekan atau justru dia menjadi orang yang berperilaku agresif.

Pertengkaran dan perkelahian seringkali terjadi akibat dari ketidakstabilan emosinya

      Remaja yang berkembang baik kepribadiannya, salah satu tugas perkembangan yang harus

dikuasainya adalah membina hubungn sosial dengan teman sebaya maupun dengan orang

dewasa selain dari guru dan orang tua. Remaja dapat berprestasi maksimal dalam belajar jika ia

diterima dan dikagumi dalam kelompok sebayanya dan mampu memecahkan masalah sosial

secara baik dengan orang dewasa terutama orang tua dan orang-orang dewasa lainnya. Perlu

disadari bahwa perkebangan sosial remaja perlu dipahami oleh para guru maupun orang-orang

yang bertugas mendidik remaja, karena perkembangan sosisal sangat penting untuk

mengembangkan kepribadian dan prestasi belajar remaja.

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah sebagai

berikut.

1.    Apa yang dimaksud dengan perkembangan sosial?

2.    Apa saja karakteristik umum perkembangan remaja?

3. Apa saja karakteristik aspek-aspek perkembangan remaja?

4. Apa saja karakteristik perkembangan sosial remaja?

5.    Bagaimana tingkah laku sosial pada masa remaja?

1

Page 2: Karakteristik Perkembangan Sosial Masa Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan.doc

6.    Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial?

7.    Bagaimana pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku?

8.    Bagaimanakah implikasi perkembangan sosial remaja dalam penyelenggaraan pendidikan ?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan maslah diatas, adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :

1.    Untuk mengkaji apa yang dimaksud dengan perkembangan sosial.

2.    Untuk mengkaji karakteristik umum perkembangan remaja.

3. Untuk mengkaji karakteristik aspek-aspek perkembangan remaja.

4. Untuk mengkaji karakteristik perkembangan sosial remaja.

5.    Untuk mengkaji bagaimana tingkah laku sosial pada masa remaja.

6.    Untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial.

7.  Untuk mengkaji pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku seseorang.

8.  Untuk mengkaji implikasi perkembangan sosial terhadap penyelenggaraan pendidikan.

D. Metode Pembahasan

Metode yang digunakan adalah metode kepustakaan dan literatur. Yaitu kami

mengumpulkan materi atau bahan-bahan dari buku-buku referensi, artikel dan internet. Cara-cara

yang digunakan pada penelitian ini adalah studi pustaka. Dalam metode ini penulis membaca

buku-buku yang berkaitan dengan penulisan makalah ini.

2

Page 3: Karakteristik Perkembangan Sosial Masa Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan.doc

BAB II

TINJAUAN TEORETIS

A. Pengertian Perkembangan Sosial

Hubungan sosial merupakan hubungan antarmanusia yang saling membutuhkan.

Hubungan sosial dimulai dari tingkat yang sederhana yang didasari oleh kebutuhan yang

sederhana. Semakin dewasa, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian,

tingkat hubungan sosial juga berkembang menjadi amat kompleks. Pada jenjang perkembangan

remaja, seorang remaja bukan saja memerlukan orang lain demi memenuhi kebutuhan

pribadinya, tetapi mengandung maksud untuk disimpulkan bahwa pengertian perkembangan

sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antar manusia sehubungan dengan meningkatnya

kebutuhan hidup manusia.

Syamsu Yusuf (2007)  menyatakan bahwa Perkembangan sosial merupakan pencapaian

kematangan dalam hubungan dan interaksi sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan

sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan

tradisi meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama.

 Perkembangan sosial pada anak usia SD/MI ditandai dengan adanya perluasan hubungan,

disamping dengan para anggota keluarga, juga dengan teman sebaya, sehingga ruang gerak

hubungan sosialnya bertambah luas.

Berkat perkembangan sosial, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan kelompok teman

sebaya maupun lingkungan masyarakat sekitarnya. Dalam proses belajar disekolah, kematangan

perkembangan sosial ini dapat dimanfaatkan atau dimaknai dengan memberikan tugas – tugas

kelompok baik yang membutuhkan tenaga fisik (seperti membersihkan kelas dan halaman

sekolah), maupun tugas yang membutuhkan pikiran seperti merencanakan kegiatan camping, dan

membuat laporan study tour.

Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki

kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari

berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya.

Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain telah dirsakan sejak usia enam bulan, disaat itu

mereka telah mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota keluarganya.

3

Page 4: Karakteristik Perkembangan Sosial Masa Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan.doc

Sunarto dan Hartono (1999) menyatakan bahwa:Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan

hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial mulai dari tingkat

sederhana dan terbatas, yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa dan

bertambah umur, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian tingkat hubungan

sosial juga berkembang amat kompleks.

B. Karakteristik Umum Perkembangan Remaja

Remaja sering kali disebut masa pencarian jati diri, oleh Erickson disebut dengan identitas ego.

Oleh karena itu, terdapat sejumlah sikap yang sering ditunjukkan oleh remaja yaitu:

Kegelisahan

Remaja mempunyai banyak idealisme angan-angan yang hendak diwujudkan dimasa depan.

Akan tetapi, dengan kemampuan yang kurang belum memadai remaja untuk mewujudkannya.

Sering angan-angan itu lebih besar dari kemampuannya. Tarik- menarik antara angan- angan

yang tinggi dengan kemampuannya yang masih belum memadai mengakibatkan mereka meliputi

perasaan kegelisaan.

Pertentangan

Sebagai individu dengan penuh ego, terkadang mereka ingin melepaskan diri dari orang tua.

Namun dengan kemampuan yang belum mandiri dan belum berani mengambil resiko, terkadang

timbul pertentangan antara diri sendiri maupun dengan orang lain.

Menghayal

Dengan berbagai angan- angan yang banyak, namun tak terealisasi. Banyak remaja

mengaplikasikannya dengan menghayal.  Membentuk dunia fantasi mereka untuk mencapai

kepuasaan. Namun tak selamanya menghayal merupakan hal negatif, terkadang khayalan dapat

melahirkan ide yang bersifat konstruktif.

Aktivitas Kelompok

4

Page 5: Karakteristik Perkembangan Sosial Masa Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan.doc

Kebanyakan remaja menemukan jalan keluar dari kesulitan/ rasa depresi mereka dengan

berkumpul dengan rekan sebaya dan melakukan kegiatan yang mereka sukai.

Keinginan Mencoba Segala Sesuatu.

Pada umumnya, rasa ingin tau remaja sangat tinggi. Remaja cenderung ingin berpetualang,

menjelajah segala sesuatu dan mencoba segala sesuatu yang belum pernah dialaminya. Oleh

karena itu penting bagi remaja diberikan bimbingan agar rasa ingin taunya terarah kepada

kegiatan yang positif ,kreatif, produktif.

C.Karakteristik Aspek-Aspek Perkembangan Remaja

Aspek Fisik

Ditandai dengan matangnya organ- organ seksual. Konsentrasi  hormon – hormon

tertentu meningkat secara dramatis pada masa remaja, seperti hormone testoteron dan

estradiol.

Aspek Intelektual,

Masa remaja sudah mencapai tahap perkembangan berfikir  operional formal,

dengan ciri-ciri:

a) Cara berfikir mulai memikirkan masa depan

b) Kemampuan berfikir hipotetik

c) Kemampuan melakukan eksplorasi dan meluaskan pemikiran

Aspek Emosi

Masa remaja merupakan puncak emosionalitas. Pertumbuhan organ- organ

seksual mempengaruhi emosi/perasaan baru yang belum pernah dialami, seperti : rasa

rindu, cinta dll.

5

Page 6: Karakteristik Perkembangan Sosial Masa Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan.doc

Aspek Sosial

Pada masa ini perkembangan sosial cognition,yakni kemampuan memahami

orang lain. Kemampuan ini mendorong remaja untuk menjalin hubungan sosial dengan

teman sebaya. Masa ini juga ditandai dengan berkembangnya sikap conformity,yaitu

kecendrungan untuk meniru, mengikuti,opini,pendapat, kebiasaan, hobby,dll.

Aspek Kepribadian

Erikson (Adams &Gullota, 1983:36-37;Conger, 1977:92-93) berpendapat

bahwa remaja merupakan masa berkembangnya identity. Identity merupakan vocal point

dari pengalaman remaja, karena semua krisis normative yang sebelumnya telah

memberikan konstribusi kepada perkembangan identitas ini. Anita E.Woolfolk

mengartikan identity, sebagai “ suatu pengorganisasian dorongan- dorongan,

kemampuan-kemampuan, keyakinan,dan pengalaman siswa ke dalam citra diri yang

konsisten. Salzman (Pikunas: 1976) masa remaja ditandai dengan berkembangnya sikap

tergantung kepada orangtua kearah kemandirian, minat seksualitas, kecenderungan untuk

merenung/ memperhatikan diri sendiri, nilai-nilai estetika dan isu-isu moral. Apabila

remaja gagal mengembangkan  rasa identitasnya, maka remaja akan kehilangan arah,

bagaikan kapal yang kehilangan kompas. Dampaknya mereka mungkin akan

mengembangkan prilaku yang menyimpang,melakukan kriminalitas/ menutup diri.

Kesadaran Beragama

Pentingnya remaja memiliki landasan hidup yang kokoh, yaitu nilai

moral,terutama yang bersumber dari agama. Terkait dengan kehidupan beragama

remaja,ternyata mengalami proses yang cukup panjang untuk mencapai kesadaran

beragama yang diharapkan.

6

Page 7: Karakteristik Perkembangan Sosial Masa Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan.doc

BAB III

ANALISIS

 A. Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja

Pada jenjang ini, kebutuhan remaja telah cukup kompleks, cakrawala interaksi sosial dan

pergaulan remaja telah cukup luas. Anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri sendiri

(egosentris) kepada sikap yang kooperatif (bekerja sama) atau sosiosentris (mau memperhatikan

kepentingan orang lain). Dalam penyesuaian diri terhadap lingkungannya, remaja telah mulai

memperlihatkan dan mengenal berbagai norma pergaulan, yang berbeda dengan norma yang

berlaku sebelumnya di dalam keluarganya.

Pada masa remaja, anak mulai memperhatikan dan mengenal berbagai norma pergaulan.

Pergaulan sesama teman lawan jenis dirasakan sangat penting, tetapi cukup sulit, karena di

samping harus memperhatikan norma pergaulan sesama remaja juga terselip pemikiran

adanya kebutuhan masa depan untuk memilih teman hidup.

Pada masa remaja berkembang ”sosial cognition”, yaitu kemampuan untuk memahami orang

lain. Ramaja memahami orang lain sebagi individu yang unik, baik menyangkut sifat pribadi,

minat,nilai-nilai, maupun perasaannya.

Menurut “Erick Erison” Bahwa masa remaja terjadi masa krisis, masa pencarian jati diri. Dia

berpendapat bahwa penemuan jati diri seseorang didorong oleh sosiokultural. Sedangkan

menurut Freud, Kehidupan sosial remaja didorong oleh dan berorientasi pada kepentingan

seksual.

Pada masa ini juga berkembang sikap ”conformity”, yaitu kecenderungan untuk menyerah

atau megikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran atau keinginan orang lain (teman

sebaya).

Apabila kelompok teman sebaya yang diikuti menampilkan sikap dan perilaku yang secara

moral dan agama dapat dipertanggungjawabkan maka kemungkinan besar remaja tersebut akan

menampilkan pribadinya yang baik. Sebaliknya, apabila kelompoknya itu menampilkan sikap

dan perilaku yang melecehkan nilai-nilai moral maka sangat dimungkinkan remaja akan

melakukan perilaku seperti kelompoknya tersebut.

7

Page 8: Karakteristik Perkembangan Sosial Masa Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan.doc

Kehidupan sosial remaja ditandai dengan menonjolnya fungsi intelektual dan emosional.

Remaja sering mengalami sikap hubungan sosial yang tertutup sehubungan dengan masalah

yang dialaminya.

Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kelompok – kelompok, baik kelompok

besar maupun klelompok kecil.

Nilai positif dalam kehidupan kelompok adalah tiap anggota kelompok belajar

berorganisasi memilih pemimpin, dan mematuhi aturan kelompok. Sekalipun dalam hal-hal

tertentu tindakan suatu kelompok kurang memperhatikan norma umum yang berlaku di dalam

masyarakat, karena yang lebih diperhatikan adalah keutuhan kelompoknya. Di dalam

mempertahankan dan melawan “serangan” kelompok lain, lebih dijiwai keutuhan kelompoknya

tanpa mempedulikan objektifitas kebenaran.

B. Tingkah laku sosial pada remaja

Masa remaja adalah saat mencoba melakukan peranan sosial yang baru yang menuntut

cara-cara bertingkah laku sosial tertentu. Dalam suasana mencoba melaksanakan peranan sosial

dan tingkah laku sosial yang baru ini, remaja dapat saja mengalami berbagai rintangan dan

kegagalan. Ada berbagai macam kekhususan tingkah laku sosial remaja yang penting untuk

dipahami, yaitu :

1.    Ketertarikan terhadap lawan jenis. Hal ini merupakan suatu perubahan hubungn sosial yang

menonjol pada periode remaja. Ketertarikan terhadap lawan jenis dapat dilihat dari

kegembiraan dalam kelompok anggota yang yang kelompok anggotanya heterogan, yaitu

terdiri dari pria dan wanita yang sebelumnya remaja menyukai berkelompok dengan anggota

kelompok yang homogen, yaitu terdiri wanita sama wanita pria sama pria.

2.    Kemandirian bertingkah laku sosial. Tingkah laku lainnya yang berkembang pada priode

remaja adalah tingkah laku sosial yang mandiri, artinya remaja memilih dan menentukan

sendiri dengan siapa dia akan berteman.

3.    Kesenangan berkelompok. Hidup berkelompok teman sebaya merupakan kebutuhan pada

masa remaja. (Hurlock, 1980).

a.    Kelompok temen dekat. Kelompok ini muncul pada masa remaja awal atau puber yang

terdiri dari dua atau tiga orang teman dekat dengan jenis kelain yang sama. Dalam

8

Page 9: Karakteristik Perkembangan Sosial Masa Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan.doc

kelompok terjadi saling membantu pemecahan masalah, berbagai rasa aman namun tidak

jarang terjadi pertengkaran, tapi mereka akan rukun kembali.

b.   Kelompok kecil. Teman yang dipilih cenderung yang sama minat dan sama pandangan

dalam memahami permasalahan hidup.

c.    Kelompok besar. Kelompok ini terbentuk sejalan dengn peningkatan aktivitas remaja itu

seperti kegiatan rekreasi, acara-acara kesenian, olah raga, dll.

d.   Kelompok terorganisasi. Merupakan kelompok pemuda yang terorganisir oleh orang

dewasa untuk tujuan pembinaan terhadap remaja. Kegiatannya diarahkan kepada kegiatan

yang bermanfaat bagi perkembangan remaja itu sendiri maupun masyarakat.

e.   Kelompok Geng. Kelompok ini beranggotakan remaja yang ditolak atau tidak puas dalam

kelompok terorganisasi, lalu menggabungkan diri menjadi kelompok yang disebut geng.

 Fungsi teman sangat penting bagi remaja terutama sebagai tempat berbagi rasa dan

penderitaan maupun kebahagiaan serta belajar cara-cara menghadapi masalah yang banyak

timbul karena tugas-tugas perkembangan yang harus mereka kuasai.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial

Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: keluarga,

kematangan anak, status ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan kemampuan mental terutama

emosi dan inteligensi.

1. Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek

perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Di dalam keluarga berlaku norma-

norma kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya keluarga yang menentukan

perilaku kehidupan anak. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak

lebih banyak ditentukan oleh keluarga.

Faktor – faktor keluarga yang mempengaruhi perkembangan sosial remaja:

1) Keberfungsian Keluarga

Keluarga yang normal yaitu keluarga yang telah mampu melaksanakan fungsinya sebagaimana

yang telah dijelaskan. Saling memperhatikan dan mencintai, bersikap terbuka dan jujur, orangtua

9

Page 10: Karakteristik Perkembangan Sosial Masa Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan.doc

mau mendengar anak, menerima perasaannya dan menghargai pendapatnya, ada “Sharing”

masalah atau pendapat diantara keluarga, mampu berjuang mengatasi masalah hidupnya, saling

menyesuaikan dirinya, orang tua melindungi (mengayomi) anak, komunikasi antar anggota

berlangsung dengan baik, keluarga memenuhi kebutuhan psikis anak dan mewariskan nilai –

nilai budaya, dan mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

Apabila dalam suatu keluarga tidak mampu menerapkan atau melaksanakan fungsi – fungsi

seperti diatas, keluarga tersebut berarti mengalami disfungsi yang pada gilirannya akan merusak

kekokohan keluarga tersebut (khususnya terhadap perkembangan kepribadian anak).

2) Pola Hubungan Keluarga

Peck (Loree, 1970: 144) telah meneliti hubungan antara karakteristik emosional dan pola

perlakuan keluarga dengan elemen – elemen struktur kepribadian remaja. yaitu sebagai berikut:

a. Remaja yang memiliki “ego strenght” secara konsisten berkaitan erat dengan

pengalamannya dilingkungan keluarga yang saling mempercayai dan menerima.

b. Remaja yang memiliki “super ego strenght”, sangat berkaitan erat dengan keteraturan

dan konsistensi kehidupan keluarganya.

c. Remaja yang “friendliness” dan “spontanetty”, berhubungan erat dengan iklim

keluarga yang demokratis.

d. Remaja yang bersikap bermusuhan dan memiliki perasaan gelisah atau cemas terhadap

dorongan – dorongan dari dalam, berkaitan dengan keluarga yang otoriter.

3) Kelas Sosial dan Status Ekonomi

Pikunas (1976: 72) mengemukakan pendapat Becker, Deutsch, Kohn dan Sheldon, tentang kaitan

antar kelas sosial dengan cara/teknik orangtua dalam mengatur (mengelola/ memperlakukan)

anak, yaitu bahwa:

a. Kelas Bawah (Lower Class) cenderung lebih keras dalam “toilet training” dan lebih

sering menggunakan hukuman fisik, dibandingkan dengan kelas menengah.

b. Kelas Menengah (Middle Class) cenderung lebih memberikan pengawasan, dan

perhatiannya sebagai orangtua.

10

Page 11: Karakteristik Perkembangan Sosial Masa Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan.doc

c. Kelas Atas (Upper Class) cenderung lebih memanfaatkan waktu luangnya dengan

kegiatan – kegiatan tertentu, lebih memiliki latar belakang Pendidikan yang

reputasinya tinggi, dan biasanya senang mengembangkan apresiasi estetikanya.

2. Lingkungan sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan resmi yang bertanggung jawab untuk

memberikan pendidikan untuk siapapun yang berhak. Pengaruh tingkah laku remaja didapatkan

ketika remaja banyak menghabiskan waktunya di sekolah semenjak berumur empat tahun.

3. Pengaruh teman sebaya

Teman sebaya merupakan salah satu lingkungan yang paling menentukan. Karena

pergaulan sehari- hari seorang remaja cenderung lebih banyak dengan teman sebayanya. Jika

teman sebayanya bertingkah dengan perilaku yang buruk, maka remaja itu pun akan mengikuti

cara teman-temannya.

4. Kematangan anak

Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Yang digunakan

mempertimbangkan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain,

memerlukan kematangan intelektual dan emosional. Di samping itu, kemampuan berbahasa ikut

pula menentukan.

5. Status Sosial Ekonomi

Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga

dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak dari keluarganya secara

keseluruhan. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya

dan memperhitungkan baik atau tidak keluarganya.

6. Kapasitas Mental dan Emosi

Kemampuan berpikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar,

memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan

berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan intelektual tinggi,

kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara seimbang sangat menentukan

keberhasilan dalam perkembangan sosial anak.Sikap saling pengertian dan kemampuan

11

Page 12: Karakteristik Perkembangan Sosial Masa Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan.doc

memahami orang lain merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan

mudah dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi.

D. Pengaruh Perkembangan Sosial terhadap Tingkah Laku

Dalam perkembangan sosial anak, mereka dapat memikirkan dirinya dan orang lain.

Pemikiran itu terwujud dalam perilaku, yang sering mengarah kepenilaian diri dan kritik dari

hasil pergaulannya dengan orang lain. Hasil pemikiran dirinya tidak akan diketahui oleh orang

lain, bahkan sering ada yang menyembunyikannya atau  merahasiakannya.

Pikiran anak sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang menyebabkan sikap kritis

terhadap situasi dan orang lain, termasuk kepada orang tuanya. Kemampuan abstraksi anak

sering menimbulkan kemampuan mempersalahkan kenyataan dan peristiwa-peristiwa dengan

keadaan bagaimana yang semestinya menurut alam  pikirannya.

E.  Implikasi Perkembangan Sosial dalam Pendidikan

  Remaja yang dalam masa mencari dan ingin menentukan jati dirinya memiliki sikap yang

terlalu tinggi menilai dirinya atau sebaliknya. Mereka belum memahami benar tentang norma-

norma sosial yang berlaku di dalam kehidupan bermasyarakat. Keduanya dapat menimbulkan

hubungan sosial yang kuarang serasi, karena mereka sukar untuk menerima norma sesuai dengan

kondisi dalam kelompok atau masyarakat. Sikap menentang dan sikap canggung dalam

pergaulan akan merugikan kedua belah pihak. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya

pengembangan hubungan sosial remaja yang diawali dari lingkungan keluarga, sekolah serta

lingkungan masyarakat.

1.    Lingkungan Keluarga

Kehidupan keluarga yang memberikan kesempatan secara maksimal terhadp

pertumbuhan dan perkembangan anak akan dapat membantu anak memiliki kebebasan

psikologis untuk mengungkapkan perasaannya.  Dengan cara demikian, remaja akan merasa

bahwa dirinya dihargai, diterima, dicintai, dan  dihormati sebagai manusia oleh orang tua dan

anggota keluarga lainnya.

12

Page 13: Karakteristik Perkembangan Sosial Masa Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan.doc

2.    Lingkungan Sekolah

Di dalam mengembankan hubungan sosial remaja, guru juga harus mampu

mengembangkan proses pendidikan yang bersifat demokratis, guru harus berupaya agar

pelajaran yang diberikan selalu cukup menarik minat anak, sebab tidak jarang anak menganggap

pelajaran yang diberikan oleh guru kepadanya tidak bermanfaat. Tugas guru tidak hanya semata-

mata mengajar tetapi juga mendidik. Artinya, selain menyampaikan pelajaran sebagai upaya

menyalurkan pengetahuan kepada peserta didik, juga harus membina para peserta didik menjadi

manusia dewasa yang bertanggung jawab. Dengan demikian, perkembangan hubungan sosial

remaja akan dapat berkembang secara maksimal.

3.    Lingkungan Masyarakat

a)      Penciptaan kelompok sosial remaja perlu dikembangkan untuk memberikan

rangsang kepada mereka kearah perilaku yang bermanfaat.

b)      Perlu sering diadakan kegiatan kerja bakti , bakti karya untuk dapat mempelajari

remaja bersosialisasi sesamanya dan masyarakat.

13

Page 14: Karakteristik Perkembangan Sosial Masa Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan.doc

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

1. Perkembangan sosial pencapaian kematangan dalam hubungan dan interaksi sosial.

Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri

terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi meleburkan diri menjadi satu kesatuan

dan saling berkomunikasi dan kerja sama.

2. Selama masa dewasa, individu memasuki peran kehidupan yang lebih luas. Pola dan tingkah

laku sosial orang dewasa berbeda dalam beberapa hal dari orang yang lebih muda. Perbedaan

tersebut tidak disebabkan oleh perubahan fisik dan kognitif yang berkaitan dengan penuaan,

tetapi lebih disebabkan oleh peristiwa-peristiwa kehidupan yang dihubungkan dengan

keluarga, lingkungan, dan pekerjaan. Berkat perkembangan sosial, anak dapat menyesuaikan

dirinya dengan kelompok teman sebayanya maupun dengan lingkungan masyarakat

sekitarnya. Dalam proses belajar di sekolah, kematangan perkembangan sosial ini dapat

dimanfaatkan atau dimaknai dengan memberikan tugas-tugas kelompok, baik yang

membutuhkan tenaga fisik maupun tugas yang membutuhkan pikiran. Hal ini dilakukan agar

peserta didik belajar tentang sikap dan kebiasaan dalam bekerja sama, saling menghormati

dan betanggung jawab.

B. Rekomendasi

1. Untuk keluarga perlu adanya optimalisasi fungsi keluarga sebagai lingkungan terdekat

seorang remaja, sehingga remaja dapat berkembang dengan baik.

2. Untuk pendidik diharapkan dapat mengembangkan proses pendidikan menjadi suatu sarana

untuk mengembangkan hubungan sosialnya sehingga remaja dapat menjadi pribadi yang

bertanggung jawab.

3. Untuk masyarakat sekitar perlu adanya sosialisasi yang lebih sering agar si remaja dapat

berbaur dengan lingkungannya dan dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.

14

Page 15: Karakteristik Perkembangan Sosial Masa Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan.doc

DAFTAR PUSTAKA

Abin, S.M. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Singgih, Gunarsa. 1988. Psikologi Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulya.

Sunarto. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.

Sunarto & Hartono. 1995. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:  Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Yusuf L.N., Syamsu. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rajawali Pers.

http://nyobianngadamelblog.blogspot.com/2011/07/karakteristik-perkembangan-sosial-

masa.html

http://rahmah-cahayailmu.blogspot.com/2012/05/karakteristik-perkembangan-sosial-masa.html

http://soranegino18.multiply.com/journal/item/19?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal

%2Fitem

Diakses pada tanggal 12 September 2012

15

Page 16: Karakteristik Perkembangan Sosial Masa Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan.doc

LAMPIRAN

Tugas masing- masing anggota :

1. Abdurrasyid M. : Mencari materi dan referensi dari buku.

2. Hanin Nitiani : Mencari materi referensi dari jurnal atau artikel dari internet.

3. Hesti Hidayah : Mencari materi referensi dari jurnal atau artikel dari internet.

4. Nadya Hani’ Mari’a: Mencari materi referensi dari buku dan internet.

Pembuatan dan penyusunan makalah ini dilakukan secara bersama- sama.

16