Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web...

209
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mutu pendidikan di Indonesia masih menjadi permasalahan yang cukup rumit. Jika Indonesia dibandingkan dengan negara-negara ASEAN yang dilibatkan dalam sebuah penelitian oleh United Nation Development Programe (UNDP), Indonesia berada pada peringkat ke-7 dari sembilan negara ASEAN. Salah satu unsur utama dalam penentuan komposit indeks pengembangan manusia ialah tingkat pengetahuan bangsa atau pendidikan bangsa. Peringkat Indonesia yang rendah dalam kualitas sumber daya manusia ini adalah gambaran mutu pendidikan Indonesia yang rendah (Intanghina, 2009). Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, salah satunya adalah penerapan kurikulum. Hal ini berlandaskan pada hakikat kurikulum itu sendiri. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan peraturan

Transcript of Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web...

Page 1: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mutu pendidikan di Indonesia masih menjadi permasalahan yang cukup

rumit. Jika Indonesia dibandingkan dengan negara-negara ASEAN yang

dilibatkan dalam sebuah penelitian oleh United Nation Development Programe

(UNDP), Indonesia berada pada peringkat ke-7 dari sembilan negara ASEAN.

Salah satu unsur utama dalam penentuan komposit indeks pengembangan manusia

ialah tingkat pengetahuan bangsa atau pendidikan bangsa. Peringkat Indonesia

yang rendah dalam kualitas sumber daya manusia ini adalah gambaran mutu

pendidikan Indonesia yang rendah (Intanghina, 2009).

Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu

pendidikan di Indonesia, salah satunya adalah penerapan kurikulum. Hal ini

berlandaskan pada hakikat kurikulum itu sendiri. Kurikulum merupakan

seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta

cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

yang berfungsi untuk mengoptimalkan perkembangan peserta didik dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kedudukan kurikulum sangat strategis

dalam seluruh proses pendidikan karena berisi rumusan tentang tujuan yang

menentukan ke mana peserta didik akan dibawa dan diarahkan; dan berisi

rumusan tentang isi dan kegiatan belajar yang akan membekali peserta didik

dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta nilai-nilai yang mereka

1

Page 2: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

2

perlukan dalam kehidupan dan pelaksanaan tugas pekerjaan di masa yang akan

datang. Selain itu, fungsi kurikulum dalam pendidikan, yaitu mengarahkan guru,

kepala sekolah, pengawas, orang tua, dan peserta didik sesuai dengan peran dan

tugasnya masing-masing.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah

sebagai penyempurna Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum

2013 masuk dalam masa percobaannya di tahun 2013 dengan menjadikan

beberapa sekolah menjadi sekolah percobaan. Di tahun 2014, Kurikulum 2013

sudah diterapkan di Kelas I, II, III, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII

dan VIII dan SMA Kelas X dan XI. Diharapkan kurikulum ini dapat diterapkan

secara menyeluruh di semua sekolah pada tahun berikutnya.

Kurikulum 2013 ini menekankan pengembangan kompetensi pengetahuan,

keterampilan, sikap peserta didik secara holistik (seimbang). Kurikulum ini

mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses langsung dan tidak

langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana

peserta didik mengembangakan pengetahuan, kemampuan berpikir, dan

keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar

yang dirancang dalam silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(Widyastono, 2014:197).

RPP merupakan hasil pengembangan dari silabus untuk mengarahkan

kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar

(KD) (Salinan Permendikbud No. 65 Tahun 2013). RPP merupakan rencana

pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks

Page 3: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

3

pelajaran, dan buku panduan guru (Salinan Permendikbud No. 103 Tahun 2014). RPP

adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih

yang dirancang oleh guru sebagai pendidik

Pada dasarnya, setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban

menyusun RPP ketika guru tersebut akan mengajar (guru kelas) di SD dan untuk

mata pelajaran yang diampunya bagi guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK.

Pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap

dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta

psikologis peserta didik (Salinan Permendikbud No. 65 Tahun 2013).

Seiring dengan berkembangnya pendidikan dan perubahan kurikulum di

Indonesia maka pedoman standar nasional pendidikan telah mengalami

perubahan. Jika sebelumnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun

2005, maka sekarang berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2013

dengan tujuan tercapainya pendidikan nasional dan sesuai peraturan tersebut

berhubungan dengan standar proses yang menyatakan bahwa guru diharapkan

dapat mengembangkan perencanaan pembelajaran.

Hasil penelitian Sumarno (dalam Wiyana, 2013:246) menyatakan bahwa

pemberdayaan kemampuan guru yang meliputi peningkatan kualifikasi

pendidikan, pelatihan penyusunan silabus dan RPP, serta penataan penulisan

karya ilmiah terhadap guru berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Kinerja

guru (melalui indikator pengetahuan, sikap, keterampilan) berpengaruh positif

Page 4: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

4

terhadap kualitas pendidikan (kualitas nilai, dan kuantitas belajar). Kinerja guru

memiliki peran yang penting di dalam memengaruhi peningkatan kualitas

pendidikan di Sekolah Dasar. Hal ini menyiratkan bahwa kemampuan menyusun

RPP merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan.

Guru seharusnya melakukan perencanaan pembelajaran dengan baik dan

dipersiapkan secara matang sebelum melaksanakan pembelajaran. Namun

sebaliknya, berdasarkan pengamatan di lapangan para guru menyusun RPP secara

tergesa-gesa, hanya menyalin dari RPP yang sudah ada tanpa melakukan

perbaikan. Analisis kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran telah banyak dilakukan penelitian, berdasarkan salah satu hasil

penelitian Wijaya (dalam Wiyana, 2013:244) menunjukkan bahwa kemampuan

awal guru dalam menyusun RPP tergolong masih rendah karena guru

kebingungan dalam merumuskan RPP karena mata pelajaran yang diajarkan

berbeda dengan latar belakang yang dimiliki dan tidak memiliki inisiatif dalam

menyusun RPP karena hanya menyalin dari MGMP. Hal ini sejalan dengan hasil

penelitian Kurniawati (2014) bahwa pemahaman guru mengenai Kurikulum 2013

masih kurang, sehingga guru mengalami kesulitan dalam pelaksanaannya,

terutama dalam penyusunan silabus dan RPP.

Berdasarkan uraian tersebut, sangat diperlukan penelitian mengenai

problematika guru dalam menyusunan RPP untuk mengetahui masalah-masalah

yang dihadapi guru dalam menyusun RPP Kurikulum 2013 agar dapat diatasi

sehingga mampu meningkatkan keterampilan dan keprofesionalan guru. Untuk

itu, peneliti melakukan penelitian dengan judul “Analisis Problematika

Page 5: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

5

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013 bagi

Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Pallangga”. Hal ini didasarkan pada hasil

observasi awal peneliti di sekolah tersebut bahwa belum pernah diadakan

penelitian seputar penyusunan RPP dan ternyata guru-guru di sekolah tersebut

mengalami kesulitan dalam penyusunan RPP Kurikulum 2013.

B. Rumusan Masalah

Secara umum permasalahan penelitian ini terkait dengan pemahaman guru

mata pelajaran bahasa Indonesia SMP Negeri I Pallangga dalam menyusun RPP

Kurikulum 2013. Agar penelitian ini lebih spesifik, maka disusun rumusan

masalah yang akan dikaji, sebagai berikut:

1. Masalah apa sajakah yang dihadapi guru bahasa Indonesia SMP Negeri I

Pallangga dalam menyusun RPP?

2. Bagaimanakah kesesuaian isi dokumen RPP yang disusun guru mata pelajaran

bahasa Indonesia SMP Negeri I Pallangga dengan Standar Proses untuk

Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikbud No. 65 Tahun 2013)?

3. Bagaimanakah kesesuaian isi dokumen RPP mata pelajaran bahasa Indonesia

guru SMP Negeri I Pallangga dengan Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan

Menengah (Permendikbud No. 64 Tahun 2013)?

Page 6: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

6

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan mendeskripsikan pemahaman guru

bahasa Indonesia dalam menyusun RPP Kurikulum 2013 di SMP Negeri I

Pallangga. Secara khusus penelitian ini ditujukan untuk memeroleh informasi dan

mendeskripsikan:

1. Masalah-masalah yang dihadapi guru bahasa Indonesia SMP Negeri I

Pallangga dalam menyusun RPP.

2. Kesesuaian isi dokumen RPP yang disusun guru mata pelajaran bahasa

Indonesia SMP Negeri I Pallangga dengan Standar Proses untuk Pendidikan

Dasar dan Menengah (Permendikbud No. 65 Tahun 2013).

3. Kesesuaian isi dokumen RPP mata pelajaran bahasa Indonesia guru SMP

Negeri I Pallangga dengan Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah

(Permendikbud No. 64 Tahun 2013).

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada tenaga

pendidik dan pengembang kurikulum yang bersifat teoritis dan praktis:

1. Manfaat teoritis; hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk memperluas

wawasan guru dan pengembangan kurikulum khususnya guru bidang studi

bahasa Indonesia dalam penyusunan RPP Kurikulum 2013 di sekolah.

Page 7: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

7

2. Manfaat Praktis; hasil penelitian diharapkan bermanfaat sebagai sumbangan

informasi bagi guru-guru, pengelola, pengembang, dan lembaga-lembaga

pendidikan dalam dinamika pelaksanaan dan pengembangan penyusunan RPP

pada Kurikulum 2013 serta sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain

yang meneliti permasalahan yang sama.

Page 8: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Hakikat Kurikulum

1. Pengertian Kurikulum

Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Latin curir, yaitu pelari,

dan curere yang artinya tempat berlari (Kurniasih dan Sani, 2014:3). Secara

terminologi, kurikulum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi ke-

4 adalah perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan.

Secara konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap

kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda bangsa.

Secara pedagogis, kurikulum adalah rancangan pendidikan yang memberi

kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam suatu

suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan dirinya untuk

memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat dan bangsanya. Secara yuridis,

kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang didasarkan kepada filosofi bangsa

dan keputusan yuridis di bidang pendidikan (Daryanto, 2014:1).

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003).

Hasan (dalam Widyastono, 2014:4-5) mengelompokkan pengertian

kurikulum ke dalam empat dimensi, yang saling berhubungan satu sama lain,

8

Page 9: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

9

yaitu: (1) kurikulum suatu ide/gagasan; (2) kurikulum sebagai suatu rencana

tertulis, yang sebenarnya merupakan suatu perwujudan dari kurikulum suatu ide;

(3) kurikulum sebagai suatu kegiatan/aktivitas, yang sering disebut pula dengan

istilah kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi kurikulum, yang

sebenarnya merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis;

(4) kurikulum sebagai suatu hasil, yang merupakan konsekuensi dari kurikulum

sebagai suatu kegiatan.

Pengertian kurikulum sebagai suatu ide/gagasan memiliki makna bahwa

kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Pengertian kurikulum sebagai suatu

rencana memiliki makna bahwa kurikulum merupakan rencana yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Pengertian kurikulum

sebagai suatu kegiatan/aktivitas memandang kurikulum merupakan segala

aktivitas guru dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

Pengertian kurikulum sebagai suatu hasil memandang kurikulum harus

memerhatikan hasil yang akan dicapai oleh peserta didik agar sesuai dengan apa

yang telah direncanakan.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah

suatu perangkat yang dijadikan sebagai acuan dalam mengembangkan proses

pembelajaran, berisi kegiatan-kegiatan siswa yang diusahakan dapat mencapai

suatu tujuan pembelajaran khususnya dan tujuan pendidikan secara umum.

Page 10: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

10

2. Kedudukan Kurikulum dalam Pendidikan

Kedudukan kurikulum dalam pendidikan adalah (1) sebagai construct yang

dibangun untuk mentransfer apa yang sudah terjadi di masa lalu kepada generasi

berikutnya untuk dilestarikan, diteruskan, atau dikembangkan; (2) jawaban untuk

menyelesaikan berbagai masalah sosial yang berkenaan dengan pendidikan; (3)

untuk membangun kehidupan masa lalu, masa depan, dan berbagai rencana

pengembangan dan pembangunan bangsa dijadikan dasar untuk mengembangkan

kehidupan masa depan (Sutarto, dkk dalam Widyastono, 2014:9).

3. Fungsi Kurikulum

Kurikulum memiliki berbagai fungsi. Bagi guru, kepala sekolah, pengawas,

orang tua, dan peserta didik. Menurut Sanjaya (dalam Widyastono, 2014:9) fungsi

kurikulum sebagai berikut:

a) Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses

pembelajaran. proses pembelajaran yang tidak berpedoman pada kurikulum

tidak akan berjalan dengan sistematis dan efektif, sebab pembelajaran adalah

proses yang bertujuan sehingga segala sesuatu yang dilakukan guru dan

peserta didik diarahkan untuk mencapai tujuan. Tanpa kurikulum, dapat

dipastikan pembelajaran tanpa arah dan tujuan.

b) Bagi kepala sekolah, kurikulum berfungsi untuk menyusun perencanaan dan

program sekolah. Penyusunan kalender sekolah, pengajuan sarana-prasarana

sekolah kepada Komite Sekolah, penyusunan berbagai kegiatan sekolah, baik

intakurikuler, kokuririkuler, ekstrakurikuler, dan kegiatan-kegiatan lainnya

didasarkan pada kurikulum yang digunakan.

Page 11: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

11

c) Bagi pengawas, kurikulum berfungsi sebagai panduan dalam melakukan

supervisi ke sekolah. Dengan berpedoman pada kurikulum, pengawas dapat

melihat apakah program sekolah, termasuk pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan tuntutan kurikulum, bagian-bagian

mana yang sudah dilaksanakan, dan bagian-bagian mana yang belum

dilaksanakan. Dengan demikian, pengawas bisa memberikan masukan atau

saran perbaikan.

d) Bagi orang tua peserta didik, kurikulum sebagai pedoman untuk memberikan

bantuan bagi penyelenggara program sekolah dan membantu putra-putrinya

berlajar di rumah sesuai dengan program sekolah. Melalui kurikulum, orang

tua dapat mengetahui tujuan yang harus dicapai peserta didik serta ruang

lingkup materi pelajarannya.

e) Bagi peserta didik, kurikulum berfungsi sebagai pedoman belajar. Melalui

kurikulum, peserta didik dapat memahami kompetensi apa yang harus dicapai,

baik itu pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Ketika memulai pelajaran

guru memberitahu peserta didik tentang tujuan pembelajaran yang akan

dicapai setelah mengikuti pembelajaran, maka peserta didik bisa self-

evaluation, melakukan penilaian diri ketika pembelajaran sudah selesai. Apa

yang harus dilakukannya setelah menguasai kompetensi tertentu, dan apa yang

harus dilakukannya apabila dirinya belum menguasainya.

B. Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 menekankan pengembangan kompetensi pengetahuan,

keterampilan, dan sikap peserta didik secara holistik (seimbang). Kompetensi

Page 12: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

12

pengetahuan, keterampilan, dan sikap ditagih dalam rapor dan merupakan

penentu kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik. Kompetensi pengetahuan

peserta didik yang dikembangkan meliputi mengetahui, memahami, menerapkan,

menganalisis, dan mengevaluasi agar menjadi pribadi yang menguasai ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan berwawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban. Kompetensi keterampilan peserta didik

yang dikembangkan meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah,

menyaji, menalar, dan mencipta agar menjadi pribadi yang berkemampuan pikir

dan tindak yang efektif serta kreatif dalam ranah konkret maupun abstrak.

Kompetensi sikap peserta didik yang dikembangkan meliputi menerima,

menghayati, mengamalkan sehingga menjadi pribadi yang beriman, berakhlak

mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia, dan peradabannya (Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan).

1. Karakteristik Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:

a. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,

pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi

di sekolah dan masyarakat;

b. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan

pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang

Page 13: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

13

dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai

sumber belajar;

c. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,

pengetahuan, dan keterampilan;

d. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti

kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

e. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi

(organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses

pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan

dalam kompetensi inti;

f. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling

memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran

dan jenjang pendidikan (Salinan Lampiran I Peraturan Menteri Pendidikan

Dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014).

2. Tujuan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia

agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang

beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi

pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia

(Salinan Lampiran I Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor

58 Tahun 2014).

Page 14: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

14

C. Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013

Suatu keistimewaan dalam Kurikulum 2013 adalah menempatkan bahasa

sebagai penghela ilmu pengetahuan (Nuh, 2013:37 dalam Mahsun, 2014:94).

Peran bahasa sebagai penghela ilmu pengetahuan tersebut tentu bukan merupakan

suatu kebetulan jika paradigma pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum

2013 diorientasikan pada pembelajaran berbasis teks. Perancangan pembelajaran

bahasa Indonesia berbasis teks memberi ruang kepada peserta didik untuk

mengembangkan struktur berpikir yang berbeda satu sama lain.

Jenis teks pada KTSP berstruktur tunggal: pembuka, isi, dan penutup.

Dengan demikian, rumusan kompetensi dasar pada KTSP, masih

mencampuradukankan antara pendekatan linguistik struktur dengan lingusitik

sistemik fungsional. Suatu hal yang sangat berbeda dengan Kurikulum 2013 yang

sepenuhnya berbasis teks dengan struktur berpikir antarsatu teks dengan teks

lainnya berbeda, karena fungsi sosial yang diemban setiap teks berbeda. Dengan

kata lain, kurikulum 2013 sepenuhnya mendasarkan diri pada pendekatan

linguistik sistemik fungsional.

Teks dijadikan basis dalam pembelajarann Kurikilum 2013 didasarkan

pada alasan sebagai berikut: pertama, melalui teks kemampuan berpikir siswa

dapat dikembangkan; kedua, materi pembelajaran berupa teks lebih relevan

dengan karakteristik Kurikulum 2013 yang menetapkan capaian kompetensi siswa

yang mencakupi ketiga ranah pendidikan: pengetahuan, keterampilan, dan sikap

(Mahsun, 2014:97).

Page 15: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

15

D. Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran adalah sekumpulan media atau sarana yang

digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Serangkaian

perangkat pembelajaran yang harus dipersiapkan seorang guru dalam menghadapi

pembelajaran di kelas. Ada enam perangkat pembelajaran yang digunakan oleh

guru yaitu:

1. Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap

bahan kajian mata pelajaran (Salinan Lampiran Permendikbud No. 65 Tahun

2013)

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan

pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan

dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam

upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD) (Salinan Lampiran Permendikbud

No. 65 Tahun 2013).

3. Program semester dan program tahunan (Promes dan Prota). Program tahunan

merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang

dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Program ini perlu

dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun ajaran. Program

semester merupakan penjabaran dari program tahunan yang berisi garis-garis

besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester

tersebut (Ibrahim dan Wahyuni, 2013: 37-45).

Page 16: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

16

4. Buku siswa adalah buku teks pelajaran yang berisi materi pelajaran digunakan

untuk meningkatan efisiensi dan efektivitas yang jumlahnya disesuaikan

dengan kebutuhan peserta didik.

5. Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat

merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat

mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

6. Instrumen adalah alat yang digunakan untuk menilai hasil belajar siswa

sedangkan rubrik penilaian merupakan panduan penilaian yang

menggambarkan kriteria yang diinginkan guru dalam menilai atau memberi

tingkatan dari hasil pekerjaan siswa.

E. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

1. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan

pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih (Priyatni, 2014:161).

RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran

peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD) (Amri, 2013:50).

Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara

lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi

aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis

peserta didik (Salinan Permendikbud No. 65 Tahun 2013). RPP disusun

Page 17: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

17

berdasarkan KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih

(Amri, 2013:50).

Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP

untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD/MI dan untuk guru

mata pelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan

SMK/MAK. Pengembangan RPP dilakukan sebelum awal semester atau awal

tahun pelajaran dimulai, namun perlu diperbaharui sebelum pembelajaran

dilaksanakan. Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara mandiri

dan/atau berkelompok di sekolah/madrasah dikoordinasi, difasilitasi, dan

disupervisi oleh kepala sekolah/madrasah (Salinan Permendikbud No. 103 Tahun

2014).

Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau

secara bersama-sama melalui musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) di dalam

suatu sekolah tertentu difasilitasi dan disupervisi oleh kepala sekolah atau guru

senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah (Salinan Peremdikbud No. 81 A Tahun

2013). Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara berkelompok melalui

musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) antarsekolah atau antarwilayah

dikoordinasikan dan disepervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan.

Pengembangan RPP dapat dilakukan di awal semester atau awal tahun pelajaran,

supaya RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan

pembelajaran (Priyatni, 2014:162).

Page 18: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

18

2. Acuan Pengembangan Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP)

Acuan yang digunakan dalam pengembangan RPP, yaitu:

a. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2013 tentang

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah untuk jenjang SMP/MTs

Berdasarkan salinan lampiran Permendikbud No. 58 Tahun 2014, pembahasan

Struktur kurikulum sekolah menengah pertama/madrasah Ibtidaiyah sebagai

berikut:

1) Kompetensi Inti

Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

(SMP/MTs) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi

Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMP/MTs pada setiap

tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi

inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antarmata pelajaran pada

kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi

dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;

b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan

d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMP/MTs dapat dilihat pada

tabel berikut:

Page 19: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

19

Tabel 1: Kompetensi Inti SMP/MTs

KOMPETENSI INTI

KELAS VII

KOMPETENSI INTI

KELAS VIII

KOMPETENSI INTI

KELAS IX

Sikap spiritual:

1. Menghargai dan

menghayati ajaran

agama yang dianutnya

Sikap spiritual:

1. Menghargai dan

menghayati ajaran

agama yang dianutnya

Sikap spiritual:

1. Menghargai dan

menghayati ajaran

agama yang dianutnya

Sikap sosial:

2. Menghargai dan

menghayati perilaku

jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong

royong), santun,

percaya diri, dalam

berinteraksi secara

efektif dengan

lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan

pergaulan dan

keberadaannya

Sikap sosial:

2. Menghargai dan

menghayati perilaku

jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong

royong), santun,

percaya diri, dalam

berinteraksi secara

efektif dengan

lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan

pergaulan dan

keberadaannya

Sikap sosial:

2. Menghargai dan

menghayati perilaku

jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong

royong), santun,

percaya diri, dalam

berinteraksi secara

efektif dengan

lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan

pergaulan dan

keberadaannya

Pengetahuan:

3. Memahami

pengetahuan (faktual,

konseptual, dan

prosedural)

berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu

Pengetahuan:

3. Memahami dan

menerapkan

pengetahuan (faktual,

konseptual, dan

prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya

Pengetahuan:

3. Memahami dan

menerapkan

pengetahuan (faktual,

konseptual, dan

prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya

Page 20: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

20

KOMPETENSI INTI

KELAS VII

KOMPETENSI INTI

KELAS VIII

KOMPETENSI INTI

KELAS IX

pengetahuan,

teknologi, seni,

budaya terkait

fenomena dan

kejadian tampak mata

tentang ilmu

pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian

tampak mata

tentang ilmu

pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian

tampak mata

Keterampilan:

4. Mencoba, mengolah,

dan menyaji dalam

ranah konkret

(menggunakan,

mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan

membuat) dan ranah

abstrak (menulis,

membaca,

menghitung,

menggambar, dan

mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari

di sekolah dan sumber

lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

Keterampilan:

4. Mengolah, menyaji, dan

menalar dalam ranah

konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan

membuat) dan ranah

abstrak (menulis,

membaca, menghitung,

menggambar, dan

mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari

di sekolah dan sumber

lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

Keterampilan:

4. Mengolah, menyaji, dan

menalar dalam ranah

konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan

membuat) dan ranah

abstrak (menulis,

membaca, menghitung,

menggambar, dan

mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari

di sekolah dan sumber

lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

2) Mata Pelajaran

Struktur Kurikulum SMP/MTs terdiri atas mata pelajaran umum

kelompok A dan mata pelajaran umum kelompok B. Khusus untuk MTs, dapat

ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian

Agama. Struktur kurikulum SMP/MTs adalah sebagai berikut:

Page 21: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

21

Tabel 2: Struktur Kurikulum SMP/MTs

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU PER

MINGGU

VII VIII IX

Kelompok A (Umum)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan3 3 3

3. Bahasa Indonesia 6 6 6

4. Matematika 5 5 5

5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

7. Bahasa Inggris 4 4 4

Kelompok B (Umum)

1. Seni Budaya 3 3 3

2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan3 3 3

3. Prakarya 2 2 2

Jumlah jam pelajaran per minggu 38 38 38

Page 22: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

22

Keterangan:

a) Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang

muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.

b) Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang

muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan

muatan/konten lokal.

c) Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang

berdiri sendiri.

d) Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah

e) Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 40 menit.

f) Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, paling banyak

50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

g) Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan

kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,

dan faktor lain yang dianggap penting. Namun, yang diperhitungkan

Pemerintah maksimal 2 (dua) jam/minggu.

h) Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran Prakarya, satuan

pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang

disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk

setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.

i) Khusus untuk Madrasah Tsanawiyah struktur kurikulum dapat dikembangkan

sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian Agama.

Page 23: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

23

j) Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha

kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai

dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.

3) Beban Belajar

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti

peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.

a) Beban belajar di SMP/MTs dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu.

Beban belajar satu minggu adalah minimal 38 jam pelajaran.

b) Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit

18 minggu efektif.

c) Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu

efektif.

d) Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 minggu

efektif.

Beban belajar bagi SMP/MTs yang menyelengarakan Sistem Kredit Semester

(SKS), diatur lebih lanjut dalam Pedoman SKS.

4) Muatan Pembelajaran

Muatan pembelajaran di SMP/MTs yang berbasis pada konsep-konsep

terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah Mata

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Pada hakikatnya IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam

Page 24: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

24

bentuk integrated sciences dan integrated social studies (Salinan Lampiran

Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014).

5) Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi Dasar (KD) dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti

(KI). Rumusan KD dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan

kemampuan peserta didik, dan kekhasan masing-masing mata pelajaran.

KD meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan

Kompetensi Inti sebagai berikut:

a) kelompok 1 : kelompok KD sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;

b) kelompok 2 : kelompok KD sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;

c) kelompok 3 : kelompok KD pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;

d) kelompok 4 : kelompok KD keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.

Tabel 3: KI dan KD Kelas VII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan

menghayati ajaran

agama yang dianutnya

1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa

Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha

Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di

tengah keberagaman bahasa dan budaya

1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa

Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha

Esa sebagai sarana memahami informasi lisan

dan tulis

Page 25: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

25

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa

Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha

Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan

dan tulis

2. Menghargai dan

menghayati perilaku

jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong

royong), santun,

percaya diri, dalam

berinteraksi secara

efektif dengan

lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan

pergaulan dan

keberadaannya

2.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, dan

santun dalam menanggapi secara pribadi hal-hal

atau kejadian berdasarkan hasil observasi

2.2 Memiliki perilaku percaya diri dan tanggung

jawab dalam membuat tanggapan pribadi atas

karya budaya masyarakat Indonesia yang penuh

makna

2.3 Memiliki perlaku kreatif, tanggung jawab, dan

santun dalam mendebatkan sudut pandang

tertentu tentang suatu masalah yang terjadi pada

masyarakat

2.4 Memiliki perilaku jujur dan kreatif dalam

memaparkan langkah-langkah suatu proses

berbentuk linear

2.5 Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan

santun dalam merespon secara pribadi peristiwa

jangka pendek

3. Memahami

pengetahuan (faktual,

konseptual, dan

prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya

tentang ilmu

pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian

3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan

deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita

pendek baik melalui lisan maupun tulisan

3.2 Membedakan teks hasil observasi, tanggapan

deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita

pendek baik melalui lisan maupun tulisan

3.3 Mengklasifikasi teks hasil observasi, tanggapan

deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita

pendek baik melalui lisan maupun tulisan

Page 26: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

26

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

tampak mata 3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks hasil

observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi,

eksplanasi, dan cerita pendek berdasarkan

kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun

tulisan

4. Mencoba, mengolah,

dan menyaji dalam

ranah konkret

(menggunakan,

mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan

membuat) dan ranah

abstrak (menulis,

membaca, menghitung,

menggambar, dan

mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari

di sekolah dan sumber

lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

4.1 Menangkap makna teks hasil observasi,

tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan

cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan

4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan

deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita

pendek sesuai dengan karakteristik teks yang

akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan

4.3 Menelaah dan merevisi teks hasil observasi,

tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan

cerita pendek sesuai dengan struktur dan kaidah

teks baik secara lisan maupun tulisan

4.4 Meringkas teks hasil observasi, tanggapan

deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita

pendek baik secara lisan maupun tulisan

Tabel 4: KI dan KD Kelas VIII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan

menghayati ajaran

agama yang dianutnya

1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa

Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha

Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di

tengah keberagaman bahasa dan budaya

1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa

Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha

Esa sebagai sarana memahami informasi lisan

Page 27: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

27

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

dan tulis

1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa

Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha

Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan

dan tulis

2. Menghargai dan

menghayati perilaku

jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong

royong), santun,

percaya diri, dalam

berinteraksi secara

efektif dengan

lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan

pergaulan dan

keberadaannya

2.1 Memiliki perilaku jujur dalam menceritakan

sudut pandang moral yang eksplisit

2.2 Memiliki perilaku peduli, cinta tanah air, dan

semangat kebangsaan atas karya budaya yang

penuh makna

2.3 Memiliki perilaku demokratis, kreatif, dan

santun dalam berdebat tentang kasus atau sudut

pandang

2.4 Memilikiperilaku jujur dan percaya diri dalam

mengungkapkan kembali tujuan dan metode

serta hasil kegiatan

2.5 Memiliki perilaku jujur dan percaya diri dalam

pengungkapan kembali peristiwa hidup diri

sendiri dan orang lain

3. Memahami dan

menerapkan

pengetahuan (faktual,

konseptual, dan

prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya

tentang ilmu

pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian

tampak mata

3.1 Memahami teks cerita moral/fabel, ulasan,

diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik

melalui lisan maupun tulisan

3.2 Membedakan teks cerita moral/fabel, ulasan,

diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik

melalui lisan maupun tulisan

3.3 Mengklasifikasi teks cerita moral/fabel, ulasan,

diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik

melalui lisan maupun tulisan

3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks cerita

moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan

Page 28: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

28

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

cerita biografi berdasarkan kaidah-kaidah teks

baik melalui lisan mupun tulisan

4. Mengolah, menyaji, dan

menalar dalam ranah

konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan

membuat) dan ranah

abstrak (menulis,

membaca, menghitung,

menggambar, dan

mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari

di sekolah dan sumber

lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

4.1 Menangkap makna teks cerita moral/fabel,

ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita

biografi baik secara lisan maupun tulisan

4.2 Menyusun teks cerita moral/fabel, ulasan,

diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi

sesuai dengan karakteristik teks yang akan

dibuat baik secara lisan maupun tulisan

4.3 Menelaah dan merevisi teks cerita moral/fabel,

ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita

biografi sesuai dengan struktur dan kaidah teks

baik secara lisan maupun tulisan

4.4 Meringkas teks cerita moral/fabel, ulasan,

diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik

secara lisan maupun tulisan

Tabel 5: KI dan KD Kelas IX

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan

menghayati ajaran

agama yang dianutnya

1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa

Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha

Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di

tengah keberagaman bahasa dan budaya

1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan

bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang

Maha Esa sebagai sarana memahami informasi

lisan dan tulis

1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan

bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang

Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi

Page 29: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

29

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

lisan dan tulis

2. Menghargai dan

menghayati perilaku

jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong

royong), santun,

percaya diri, dalam

berinteraksi secara

efektif dengan

lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan

pergaulan dan

keberadaannya

2.1 Memiliki perilaku jujur dan percaya diri dalam

menangani kejadian dan memberikan makna

kejadian dalam konteks budaya masyarakat

2.2 Memiliki perilaku cinta tanah air dan semangat

kebangsaan atas karya budaya masyarakat

Indonesia yang penuh makna dalam hal pesan

dan nilai-nilai budaya

2.3 Memiliki perilaku demokratis, kreatif, dan

santun dalam membantah sebuah sudut pandang

tentang suatu masalah

2.4 Memiliki rasa percaya diri dan semangat dalam

kegiatan ilmiah dan menceritakan kembali

kesimpulan hasil kegiatan ilmiah

3. Memahami dan

menerapkan

pengetahuan (faktual,

konseptual, dan

prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya

tentang ilmu

pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian

tampak mata

3.1 Memahami teks eksemplum, tanggapan kritis,

tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui

lisan maupun tulisan

3.2 Membedakan teks eksemplum, tanggapan kritis,

tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui

lisan maupun tulisan

3.3 Mengklasifikasi teks eksemplum, tanggapan

kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik

melalui lisan maupun tulisan

3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks eksemplum,

tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman

percobaan berdasarkan kaidah-kaidah teks baik

melalui lisan mupun tulisan

4. Mengolah, menyaji, dan

menalar dalam ranah

konkret (menggunakan,

4.1 Menangkap makna teks eksemplum, tanggapan

kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik

secara lisan maupun tulisan

Page 30: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

30

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan

membuat) dan ranah

abstrak (menulis,

membaca, menghitung,

menggambar, dan

mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari

di sekolah dan sumber

lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

4.2 Menyusun teks eksemplum, tanggapan kritis,

tantangan, dan rekaman percobaan sesuai

dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik

secara lisan mupun tulisan

4.3 Menelaah dan merevisi teks eksemplum,

tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman

percobaan sesuai dengan struktur dan kaidah

teks baik secara lisan maupun tulisan

4.4 Meringkas teks eksemplum, tanggapan kritis,

tantangan, dan rekaman percobaan baik secara

lisan maupun tulisan

b. Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64

Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah

1) Tingkat Kompetensi

Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sebagaimana

telah ditetapkan untuk setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan

kompetensi lulusan dikelompokkan menjadi beberapa tingkat kompetensi. Tingkat

kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai kompetensi

lulusan yang telah ditetapkan dalam SKL.

Tingkat kompetensi merupakan kriteria capaian kompetensi yang bersifat

generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam

rangka pencapaian SKL. Tingkat kompetensi terdiri atas 8 (delapan) jenjang yang

harus dicapai oleh peserta didik secara bertahap dan berkesinambungan. Tingkat

kompetensi tersebut diterapkan dalam hubungannya dengan tingkat kelas sejak

Page 31: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

31

peserta didik mengikuti pendidikan TK/RA, Kelas I sampai dengan Kelas XII

jenjang pendidikan dasar dan menengah. Tingkat kompetensi TK/RA bukan

merupakan prasyarat masuk Kelas I.

Tingkat kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria; (1) Tingkat

perkembangan peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi Indonesia, (3)

Penguasaan kompetensi yang berjenjang. Selain itu Tingkat Kompetensi juga

memperhatikan; tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi, fungsi satuan

pendidikan, dan keterpaduan antarjenjang yang relevan.

Berdasarkan pertimbangan di atas, tingkat kompetensi dirumuskan sebagai

berikut:

Tabel 6: Tingkat Kompetensi

N

O

TINGKAT

KOMPETENSI

TINGKAT

KELAS

1 Tingkat 0 TK/RA

2 Tingkat 1 Kelas I SD/MI/SDLB/PAKET A

Kelas II SD/MI/SDLB/PAKET A

3 Tingkat 2 Kelas III SD/MI/SDLB/PAKET A

Kelas IV SD/MI/SDLB/PAKET A

4 Tingkat 3 Kelas V SD/MI/SDLB/PAKET A

Kelas VI SD/MI/SDLB/PAKET A

5 Tingkat 4 Kelas VII SMP/MTS/SMPLB/PAKET B

Kelas VIII SMP/MTS/SMPLB/PAKET B

6 Tingkat 4A Kelas IX SMP/MTS/SMPLB/PAKET B

7 Tingkat 5 Kelas X SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET

C/PAKET C KEJURUAN

Page 32: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

32

Kelas XI SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET

C/PAKET C KEJURUAN

8 Tingkat 6 Kelas XII SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET

C/PAKET C KEJURUAN

Keterangan:

SDLB, SMPLB, dan SMALB yang dimaksud hanya diperuntukkan bagi

tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, dan tuna laras yang intelegensinya normal.

Tingkat kompetensi disusun berdasarkan taksonomi struktur capaian belajar

terobservasi (Structure of The Observed Learning Outcomes (SOLO) Taxonomy).

Berdasarkan taksonomi ini, capaian belajar dikelompokan dalam 5 kategori yakni:

Pre-Structural (0), Uni-Structural (1), Multi-Structural (2), Relational (3), dan

Extended-Abstract (4 dan 5). (Collis and Biggs: 1976).

Di atas kategori Extended-Abstract secara teoritis ada tiga tingkat yang

lebih kompleks yakni Psychodelia, Illumination, dan Creativity (Gowan and

Erikson: 1981) yang kesemua itu merupakan capaian belajar yang lebih abstrak.

Berdasarkan hal tersebut, dikembangkan secara adaptif tingkat kompetensi

menjadi 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Masing-masing tingkat kompetensi mencakup 2

(dua) tingkat kelas, kecuali tingkat kompetensi 4A dan 6 hanya mencakup 1 (satu)

tingkat kelas. Tingkat kompetensi 4A merupakan kemampuan peralihan jenjang

pendidikaan dasar ke pendidikan menengah dan tingkat kompetensi 6 merupakan

kemampuan peralihan pendidikan menengah ke jenjang pendidikan tinggi.

Berdasarkan tingkat kompetensi tersebut ditetapkan kompetensi yang

bersifat generik yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam

mengembangkan kompetensi yang bersifat spesifik dan ruang lingkup materi

Page 33: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

33

untuk setiap muatan kurikulum. Secara hirarkis, kompetensi lulusan digunakan

sebagai acuan untuk menetapkan kompetensi yang bersifat generik pada tiap

tingkat kompetensi. Kompetensi yang bersifat generik ini kemudian digunakan

untuk menentukan kompetensi yang bersifat spesifik untuk tiap muatan

kurikulum. Selanjutnya, kompetensi dan ruang lingkup materi digunakan untuk

menentukan Kompetensi Dasar (KD) pada pengembangan kurikulum satuan dan

jenjang pendidikan.

Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap,

pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan

sikap sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya

keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual

dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional.

Dengan demikian, kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi

yang merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan

keterampilan.

Setiap tingkat kompetensi berimplikasi terhadap tuntutan proses

pembelajaran dan penilaian. Hal ini bermakna bahwa pembelajaran dan penilaian

pada tingkat yang sama memiliki karakteristik yang relatif sama dan

memungkinkan terjadinya akselerasi belajar dalam 1 (satu) tingkat kompetensi.

Selain itu, untuk tingkat kompetensi yang berbeda menuntut pembelajaran dan

penilaian dengan fokus dan penekanan yang berbeda pula. Semakin tinggi tingkat

kompetensi, semakin kompleks intensitas pengalaman belajar peserta didik dan

proses pembelajaran serta penilaian.

Page 34: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

34

Uraian Kompetensi Inti untuk SMP/MTs/SMPLB/PAKET B disajikan

dalam tabel di bawah ini.

(a) Tingkat Kompetensi 4

Tabel 7: Kompetensi Inti (Tingkat Kelas VII-VIII

SMP/MTs/SMPLB/PAKET B

KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spiritual 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

Sikap Sosial 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,

percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan

dan keberadaannya.

Pengetahuan 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

Keterampilan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori.

(b) Tingkat Kompetensi 4A

Tabel 8: Kompetensi Inti Tingkat Kelas IX SMP/MTs/SMPLB/PAKET B

KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spiritual 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang

dianutnya.

Sikap Sosial 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,

Page 35: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

35

percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan

dan keberadaannya.

Pengetahuan 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

Keterampilan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori.

2) Tingkat Kompetensi dan Ruang Lingkup Materi

Tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi pada

SMP/MTs/SMPLB/PAKET B, sebagai berikut:

Tabel 9: Tingkat Kompetensi dan Ruang Lingkup Materi Kelas VII-VIII

Tingkat

Kompetensi

Kelas Kompetensi Ruang Lingkup Materi

4 VII-

VIII

- Memiliki perilaku jujur,

percaya

diri, tanggung jawab, kreatif,

peduli, santun dalam

merespons

berbagai hal secara pribadi

- Mengenal konteks budaya

dan

konteks sosial, satuan

kebahasaan, serta unsur

- Struktur teks genre cerita

(teks

cerita pendek, teks cerita

moral,

teks cerita biografi, teks cerita

prosedur), genre faktual (hasil

observasi, teks eksplanasi),

genre

tanggapan (teks tanggapan

deskriptif, teks eksposisi, teks

Page 36: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

36

paralinguistik dalam penyajian

teks

- Mengenal bentuk dan ciri

teks

dalam genre cerita, faktual, dan

tanggapan

- Memahami teks dalam genre

cerita, faktual, dan tanggapan

- Mengklasifikasi teks dalam

genre

cerita, faktual, dan tanggapan

- Menemukan makna teks

dalam

genre cerita, faktual, dan

tanggapan

- Menyajikan teks dalam genre

cerita, faktual, dan tanggapan

secara lisan dan tulis

diskusi, teks ulasan)

- Konteks budaya, norma,

serta

konteks sosial yang

melatarbelakangi lahirnya

jenis

teks

- Satuan bahasa pembentuk

teks:

bunyi bahasa, fonem,

morfem,

kata, kelas kata, frasa, klausa

- Penanda kebahasaan dalam

teks

- Paralinguistik (lafal,

kelantangan,

intonasi, tempo, gestur, dan

mimik)

Tabel 10 : Tingkat Kompetensi dan Ruang Lingkup Materi Kelas IX

Tingkat

Kompetensi

Kelas Kompetensi Ruang Lingkup Materi

4A IX - Memiliki perilaku jujur,

percaya

diri, tanggung jawab, kreatif,

peduli, dan santun dalam

menangani dan memberikan

berbagai hal

- Mengenal konteks budaya

dan

- Struktur teks genre cerita

(teks

eksemplum), genre faktual

(teks

rekaman percobaan), dan

genre

tanggapan (teks tantangan,

tanggapan kritis)

Page 37: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

37

konteks sosial, satuan

kebahasaan, serta unsur

paralinguistik dalam penyajian

teks

- Mengenal bentuk dan ciri

teks

dalam genre faktual,

tanggapan,

dan cerita

- Memahami teks dalam genre

faktual, tanggapan, dan cerita

- Mengklasifikasi teks dalam

genre

faktual, tanggapan, dan cerita

- Menemukan makna teks

dalam

genre faktual, tanggapan, dan

cerita

- Menyajikan teks dalam genre

faktual, tanggapan, dan cerita

secara lisan dan tulis

- Konteks budaya, norma,

serta

konteks sosial yang

melatarbelakangi lahirnya

jenis

teks

- Satuan bahasa pembentuk

teks:

klausa, kalimat inti, kalimat

tunggal, kalimat majemuk

- Penanda kebahasaan dalam

teks

- Paralinguistik (lafal,

kelantangan,

intonasi, tempo, gestur, dan

mimik)

c. Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65

Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan

pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan

dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya

mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan

berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran

berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien,

Page 38: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

38

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang

cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD

atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

1) Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran

a) Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran

(1) SD/MI : 35 menit

(2) SMP/MTs : 40 menit

(3) SMA/MA : 45 menit

(4) SMK/MAK : 45 menit

b) Buku Teks Pelajaran

Buku teks pelajaran digunakan untuk meningkatan efisiensi dan efektivitas

yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

c) Pengelolaan Kelas

(1) Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik seduai dengan

tujuan dan karakteristik proses pembelajaran.

(2) Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat

didengar dengan baik oleh peserta didik.

(3) Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh

peserta didik.

(4) Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan

belajar peserta didik.

Page 39: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

39

(5) Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan

dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.

(6) Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil

belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

(7) Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan

mengemukakan pendapat.

(8) Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.

(9) Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata

pelajaran; dan

(10) Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu

yang dijadwalkan.

2) Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi

kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.

a) Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru: (1) menyiapkan peserta didik secara psikis

dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; (2) memberi motivasi belajar

siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan

sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan

internasional; (3) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan

pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; (4) menjelaskan

tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan (5)

menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

Page 40: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

40

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta

didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu

dan/atau saintifik dan/atauinkuiri dan penyingkapan (discovery)

dan/ataupembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah

(project based learning)disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang

pendidikan.

(1) Sikap

Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih

adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,

hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan

kompetensi yang mendorong siswa untuk melakuan aktivitas tersebut.

(2) Pengetahuan

Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan,

menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar

dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan

aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan

saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan

belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk

mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik

Page 41: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

41

individual maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran

yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).

(3) Keterampilan

Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba,

menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topic dan subtopik) mata

pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong siswa untuk

melakukan proses pengamatan

hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan

pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian

(discovery/inquirylearning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis

pemecahan masalah (project based learning).

c) Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun

kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi: (1) seluruh rangkaian aktivitas

pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama

menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran

yang telah berlangsung; (2) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran; (3) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian

tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan (4) menginformasikan

rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

d. Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103

Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan

Menengah

Page 42: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

42

1) Prinsip Penyusunan RPP

Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai

berikut:

a) Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar sikap spiritual (KD

dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan

keterampilan (KD dari KI-4).

b) Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

c) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat

intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi,

gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,

norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

d) Berpusat pada peserta didik

Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk

mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan

semangat belajar, menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati,

menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan

mengomunikasikan.

e) Berbasis konteks

Proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarnya sebagai sumber

belajar.

f) Berorientasi kekinian

Page 43: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

43

Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini.

g) Mengembangkan kemandirian belajar

Pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara mandiri.

h) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran

RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,

pengayaan, dan remedi.

i) Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau antarmuatan

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI,

KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman

belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik,

keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

j) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan

komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi

dan kondisi.

2) Komponen RPP

Komponen RPP terdiri atas:

a) Identitas meliputi: nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, dan alokasi

waktu;

b) Kompetensi Inti (KI);

c) Kompetensi Dasar (KD);

Page 44: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

44

d) Indikator Pencapaian Kompetensi;

e) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang

relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator

ketercapaian kompetensi. Materi pelajaran dapat berasal dari buku teks

pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal,

materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang

dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan

remedial;

f) Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan

penutup;

g) Penilaian, pembelajaran remedial, dan pengayaan;

h) Media/alat, bahan, dan sumber belajar.

3) Format RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sekolah :

Mata Pelajaran :

Kelas/Semester :

Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti (KI)

B. Kompetensi Dasar (KD)

1. ……………. (KD pada KI-1)

2. ……………. (KD pada KI-2)

3. ……………. (KD pada KI-3)

Page 45: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

45

4. …………... (KD pada KI-4)

(Catatan: Pada setiap KD dikembangkan indikator atau penanda.

Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2 dirumuskan

dalam bentuk perilaku umum yang bermuatan nilai dan sikap yang

gejalanya dapat diamati sebagai dampak pengiring dari KD pada KI-3

dan KI-4. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-3 dan KI-4

dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat diamati dan

terukur).

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. ………………(Indikator KD pada KI-1)

2. ………………(Indikator KD pada KI-2)

3. ………………(Indikator KD pada KI-3)

4. ………………(Indikator KD pada KI-4)

D. Materi Pembelajaran: (dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku

panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian,

konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan

menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial)

E. Kegiatan Pembelajaran:

1. Pertemuan Pertama: (…….JP)

a. Kegiatan Pendahuluan

b. Kegiatan Inti: (Pada kegiatan inti, kelima pengalaman belajar tidak

harus muncul seluruhnya dalam satu pertemuan tetapi dapat

dilanjutkan pada pertemuan berikutnya, tergantung cakupan

Page 46: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

46

muatan pembelajaran. Setiap langkah pembelajaran dapat

digunakan berbagai metode dan teknik pembelajaran).

1) Mengamati

2) Menanya

3) Mengumpulkan informasi/mencoba

4) Menalar/mengasosiasi

5) mengomunikasikan

c. Kegiatan Penutup

2. Pertemuan Kedua: (…….JP)

a. Kegiatan Pendahuluan

b. Kegiatan Inti:

1) Mengamati

2) Menanya

3) Mengumpulkan informasi/mencoba

4) Menalar/mengasosiasi

5) Mengomunikasikan

c. Kegiatan Penutup

3. Pertemuan seterusnya

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian

2. Instrumen Penilaian

a. Pertemuan Pertama

b. Pertemuan Kedua

Page 47: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

47

c. Pertemuan Seterusnya

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian

G. Media/alat, Bahan dan Sumber Belajar

1. Media/alat

2. Bahan

3. Sumber Belajar

Mengetahui, (Nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun penyusunan)

Kepala Sekolah … Guru Mata Pelajaran

………………… ……………………….

NIP. …………… NIP. …………………..

e. Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104

Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan

Dasar dan Pendidikan Menengah

1) Kurikulum 2013 menerapkan penilaian autentik untuk menilai kemajuan

belajar peserta didik yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

a) Sikap (Spiritual dan Sosial)

Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada ranah sikap spiritual dan sikap

sosial adalah sebagai berikut:

Tabel 11: Sasaran Penilaian Sikap Spritual dan Sosial

Tingkatan Sikap Deskripsi

Menerima nilai Kesediaan menerima suatu nilai dan memberikan perhatian

Page 48: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

48

terhadap nilai tersebut

Menanggapi nilai Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam

membicarakan nilai tersebut

Menghargai nilai Menganggap nilai tersebut baik; menyukai nilai tersebut; dan

komitmen terhadap nilai tersebut

Menghayati nilai Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem nilai

dirinya

Mengamalkan nilai Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam

berpikir, berkata, berkomunikasi, dan bertindak (karakter)

b) Pengetahuan

Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada kemampuan berpikir adalah

sebagai berikut:

Tabel 12: Sasaran Penilaian Kemampuan Berpikir

Kemampuan Berpikir Deskripsi

Mengingat:

Mengemukakan kembali apa

yang sudah dipelajari dari guru,

buku, sumber lainnya

sebagaimana aslinya, tanpa

melakukan perubahan.

Pengetahuan hafalan: ketepatan, kecepatan,

kebenaran pengetahuan yang diingat dan

digunakan ketika menjawab pertanyaan tentang

fakta, definisi konsep, prosedur, hukum, teori dari

apa yang sudah dipelajari di kelas tanpa

diubah/berubah.

Memahami:

Sudah ada proses pengolahan

dari bentuk aslinya tetapi arti

dari kata, istilah, tulisan, grafik,

tabel, gambar, foto tidak

berubah.

Kemampuan mengolah pengetahuan yang

dipelajari menjadi sesuatu yang baru seperti

menggantikan suatu kata/istilah dengan

kata/istilah lain yang sama maknanya; menulis

kembali suatu kalimat/paragraf/tulisan dengan

kalimat/paragraf/tulisan sendiri dengan tanpa

mengubah artinya informasi aslinya; mengubah

bentuk komunikasi dari bentuk kalimat ke bentuk

grafik/tabel/visual atau sebaliknya; memberi

tafsir suatu kalimat/paragraf/tulisan/data sesuai

dengan kemampuan peserta didik;

Page 49: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

49

memperkirakan kemungkinan yang terjadi dari

suatu informasi yang terkandung dalam suatu

kalimat/paragraf/tulisan/data.

Menerapkan:

Menggunakan informasi,

konsep, prosedur, prinsip,

hukum, teori yang sudah

dipelajari untuk sesuatu yang

baru/belum dipelajari

Kemampuan menggunakan pengetahuan seperti

konsep massa, cahaya, suara, listrik, hukum

penawaran dan permintaan, hukum Boyle, hukum

Archimedes, membagi/

mengali/menambah/mengurangi/menjum-lah,

menghitung modal dan harga, hukum persamaan

kuadrat, menentukan arah kiblat, menggunakan

jangka, menghitung jarak tempat di peta,

menerapkan prinsip kronologi dalam menentukan

waktu suatu benda/peristiwa, dan sebagainya

dalam mempelajari sesuatu yang belum pernah

dipelajari sebelumnya.

Menganalisis:

Menggunakan keterampilan

yang telah dipelajarinya

terhadap suatu informasi yang

belum diketahuinya dalam

mengelompokkan informasi,

menentukan keterhubungan

antara satu kelompok/ informasi

dengan kelompok/ informasi

lainnya, antara fakta dengan

konsep, antara argumentasi

dengan kesimpulan, benang

merah pemikiran antara satu

karya dengan karya lainnya

Kemampuan mengelompokkan benda

berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-

cirinya, memberi nama bagi kelompok tersebut,

menentukan apakah satu kelompok sejajar/lebih

tinggi/lebih luas dari yang lain, menentukan

mana yang lebih dulu dan mana yang belakangan

muncul, menentukan mana yang memberikan

pengaruh dan mana yang menerima pengaruh,

menemukan keterkaitan antara fakta dengan

kesimpulan, menentukan konsistensi antara apa

yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian

berikutnya, menemukan pikiran pokok

penulis/pembicara/nara sumber, menemukan

kesamaan dalam alur berpikir antara satu karya

dengan karya lainnya, dan sebagainya

Mengevaluasi:

Menentukan nilai suatu benda

Kemampuan menilai apakah informasi yang

diberikan berguna, apakah suatu informasi/benda

Page 50: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

50

atau informasi berdasarkan

suatu kriteria

menarik/menyenangkan bagi dirinya, adakah

penyimpangan dari kriteria suatu

pekerjaan/keputusan/ peraturan, memberikan

pertimbangan alternatif mana yang harus dipilih

berdasarkan kriteria, menilai

benar/salah/bagus/jelek dan sebagainya suatu

hasil kerja berdasarkan kriteria.

Mencipta:

Membuat sesuatu yang baru dari

apa yang sudah ada sehingga

hasil tersebut merupakan satu

kesatuan utuh dan berbeda dari

komponen yang digunakan

untuk membentuknya

Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari

berbagai sumber yang dibacanya, membuat suatu

benda dari bahan yang tersedia, mengembangkan

fungsi baru dari suatu benda, mengembangkan

berbagai bentuk kreativitas lainnya.

Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada dimensi pengetahuan adalah

sebagai berikut:

Tabel 13: Sasaran Penilaian Dimensi Pengetahuan

Dimensi Pengetahuan Deskripsi

Faktual Pengetahuan tentang istilah, nama orang,

nama benda, angka, tahun, dan hal-hal

yang terkait secara khusus dengan suatu

mata pelajaran.

Konseptual Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi,

keterkaitan antara satu kategori dengan

lainnya, hukum kausalita, definisi, teori.

Prosedural Pengetahuan tentang prosedur dan proses

khusus dari suatu mata pelajaran seperti

algoritma, teknik, metoda, dan kriteria

untuk menentukan ketepatan penggunaan

suatu prosedur.

Metakognitif Pengetahuan tentang cara mempelajari

Page 51: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

51

pengetahuan, menentukan pengetahuan

yang penting dan tidak penting (strategic

knowledge), pengetahuan yang sesuai

dengan konteks tertentu, dan pengetahuan

diri (self-knowledge).

c) Keterampilan

Sasaran penilaiah hasil belajar pada keterampilan abstrak berupa kemampuan

belajar sebagai berikut:

Tabel 14: Sasaran Penilaian Kemampuan Belajar

Kemampuan Belajar Deskripsi

Mengamati Perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca

suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang

dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task)

yang digunakan untuk mengamati

Menanya Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan

peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual,

prosedural, dan hipotetik)

Mengumpulkan

informasi/mencoba

Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan,

kelengkapan informasi, validitas informasi yang

dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data.

Menalar/meng-

asosiasi

Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan

kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua

fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan

mengenai keterkaitan lebih dari dua fakta/konsep/teori,

mensintesis dan argumentasi serta kesimpulan

keterkaitan antarberbagai jenis fakta/konsep/teori/

pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru,

argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan

hubungan fakta/ konsep/teori dari dua sumber atau

lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan

Page 52: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

52

interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan

dari konsep/teori/pendapat yang berbeda dari berbagai

jenis sumber.

Mengomunikasikan Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai

menalar) dalam bentuk tulisan, grafis, media elektronik,

multi media dan lain-lain.

Sasaran penialain hasil belajar oleh pendidik pada keterampilan kongkret sebagai

berikut:

Tabel 15: Sasaran Penilaian Keterampilan Kongkret

Keterampilan kongkret Deskripsi

Persepsi (perception) Menunjukan perhatian untuk melakukan

suatu gerakan

Kesiapan (set) Menunjukan kesiapan mental dan fisik

untuk melakukan suatu gerakan

Meniru (guided response) Meniru gerakan secara terbimbing

Membiasakan gerakan

(mechanism)

Melakukan gerakan mekanistik

Mahir (complex or overt response) Melakukan gerakan kompleks dan

termodifikasi

Menjadi gerakan alami

(adaptation)

Menjadi gerakan alami yang diciptakan

sendiri atas dasar gerakan yang sudah

dikuasai sebelumnya

Menjadi tindakan orisinal

(origination)

Menjadi gerakan baru yang orisinal dan

sukar ditiru oleh orang lain dan menjadi

ciri khasnya

2) Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan

belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi

yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik

Page 53: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

53

atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan

ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan

dalam setiap semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan.

Ketuntasan belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik

menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu

semester. Ketuntasan belajar dalam setiap tahun ajaran adalah keberhasilan

peserta didik pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan

dalam tingkat satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai

kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu satuan pendidikan untuk

menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni

predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K).

Ketuntasan belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan

predikat Baik (B).

Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan

dalam bentuk angka dan huruf, yakni 4,00 – 1,00 untuk angka yang ekuivalen

dengan huruf A sampai dengan D sebagaimana tertera pada tabel berikut:

Tabel 16: Nilai Ketuntasan Pengetahuan dan Keterampilan

Rentang Angka Huruf

3,85 – 4,00 A

3,51 – 3,84 A-

3,18 – 3,50 B+

2,85 – 3,17 B

Page 54: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

54

2,51 – 2,84 B-

2,18 – 2,50 C+

1,85 – 2,17 C

1,51 – 1,84 C-

1,18 – 1,50 D+

1,00 – 1,17 D

Ketuntasan belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 2,67 untuk

keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum 2,67.

3) Teknik dan instrumen

a) Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap

Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan

kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai

ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap

dapat dibentuk, sehingga terjadi perubahan perilaku atau tindakan yang

diharapkan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap peserta

didik, antara lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan

penilaian jurnal. Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau skala

penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, yang hasil akhirnya dihitung

berdasarkan modus.

(1) Observasi

Sikap dan perilaku keseharian peserta didik direkam melalui pengamatan

dengan menggunakan format yang berisi sejumlah indikator perilaku yang

diamati, baik yang terkait dengan mata pelajaran maupun secara umum.

Page 55: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

55

Pengamatan terhadap sikap dan perilaku yang terkait dengan mata pelajaran

dilakukan oleh guru yang bersangkutan selama proses pembelajaran berlangsung,

seperti: ketekunan belajar, percaya diri, rasa ingin tahu, kerajinan, kerjasama,

kejujuran, disiplin, peduli lingkungan, dan selama peserta didik berada di sekolah

atau bahkan di luar sekolah selama perilakunya dapat diamati guru.

Tabel 17: Contoh format pengamatan sikap dalam laboratorium bahasa

No. Nama

Aspek perilaku yang dinilai

Bekerja sama Rasa Ingin Tahu

Disiplin Peduli Keterangan

1.2.3.

AndiBadu….

Catatan: Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria

berikut: 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

Format di atas dapat digunakan pada mata pelajaran lain dengan menyesuaikan

aspek perilaku yang ingin diamati.

(2) Penilaian diri (self assessment)

Penilaian diri digunakan untuk memberikan penguatan (reinforcement)

terhadap kemajuan proses belajar peserta didik. Penilaian diri berperan penting

bersamaan dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru ke peserta didik

yang didasarkan pada konsep belajar mandiri (autonomous learning). Untuk

menghilangkan kecenderungan peserta didik menilai diri terlalu tinggi dan

subyektif, penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif.

Untuk itu penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui

langkah-langkah sebagai berikut: (a) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan

Page 56: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

56

penilaian diri, (b) Menentukan kompetensi yang akan dinilai, (c) Menentukan

kriteria penilaian yang akan digunakan, (d) Merumuskan format penilaian, dapat

berupa daftar tanda cek, atau skala penilaian.

Tabel 18: Contoh Format Penilaian Diri untuk Aspek Sikap

Partisipasi dalam Diskusi Kelompok

Nama : ----------------------------

Nama-nama anggota kelompok : ----------------------------

Kegiatan kelompok : ----------------------------

Isilah pernyataan berikut dengan jujur. Untuk No. 1 s.d. 6, isilah dengan angka 4 – 1

didepan tiap pernyataan:

4 : selalu, 3 : sering, 2 : kadang-kadang, 1 : tidak pernah

1.--- Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk didiskusikan

2.--- Ketika kami berdiskusi, tiap orang diberi kesempatan mengusulkan sesuatu

3.--- Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan

4.--- Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompok saya

5. Selama kerja kelompok, saya….

---- mendengarkan orang lain

---- mengajukan pertanyaan

---- mengorganisasi ide-ide saya

---- mengorganisasi kelompok

---- mengacaukan kegiatan

---- melamun

6. Apa yang kamu lakukan selama kegiatan?

----------------------------------------------------------------------------------------------

Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi

juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek keterampilan dan

pengetahuan.

(3) Penilaian teman sebaya (peer assessment)

Page 57: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

57

Penilaian teman sebaya merupakan teknik penilaian dengan cara meminta

peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.

Instrumen yang digunakan berupa lembar pengamatan antarpeserta didik.

Penilaian teman sebaya dilakukan oleh peserta didik terhadap 3 (tiga) teman

sekelas atau sebaliknya.

Tabel 19: Contoh Format pada Penilaian Diri Antarteman

No.

Pernyataan

Skala

4

(selalu)

3

(sering)

2

(jarang)

1

(sangat

jarang)

1. Teman saya berkata benar, apa adanya kepada orang

lain

2. Teman saya mengerjakan sendiri tugas-tugas sekolah

3. Teman saya menaati peraturan (tata-tertib) yang

diterapkan

4. Teman saya memperhatikan kebersihan diri sendiri

5. Teman saya mengembalikan alat kebersihan,

pertukangan, olah raga, laboratorium yang sudah

selesai dipakai ke tempat penyimpanan semula

6. Teman saya terbiasa menyelesaikan pekerjaan sesuai

dengan petunjuk guru

7. Teman saya menyelesaikan tugas tepat waktu apabila

diberikan tugas oleh guru

8. Teman saya berusaha bertutur kata yang sopan kepada

orang lain

9. Teman saya berusaha bersikap ramah terhadap orang

lain

10. Teman saya menolong teman yang sedang

mendapatkan kesulitan

(4) Penilaian jurnal (anecdotal record)

Page 58: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

58

Jurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga

kependidikan di lingkungan sekolah tentang sikap dan perilaku positif atau

negatif, selama dan di luar proses pembelajaran mata pelajaran.

Tabel 20: Contoh Format Penilaian melalui Jurnal

JURNALNama :…………………Kelas : …………………………..

Hari, tanggal Kejadian Keterangan

b) Penilaian Kompetensi Pengetahuan

(1) Tes tertulis.

Bentuk soal tes tertulis, yaitu:

(a) memilih jawaban, dapat berupa: pilihan ganda, dua pilihan (benar-salah,

ya-tidak), menjodohkan, dan sebab-akibat.

(b) mensuplai jawaban, dapat berupa: isian atau melengkapi, jawaban singkat

atau pendek, dan uraian.

Soal tes tertulis yang menjadi penilaian autentik adalah soal-soal yang

menghendaki peserta didik merumuskan jawabannya sendiri, seperti soal-soal

uraian. Soal-soal uraian menghendaki peserta didik mengemukakan atau

mengekspresikan gagasannya dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan

kata-katanya sendiri, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan

menyimpulkan. Kelemahan tes tertulis bentuk uraian antara lain cakupan materi

Page 59: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

59

yang ditanyakan terbatas dan membutuhkan waktu lebih banyak dalam

mengoreksi jawaban.

(2) Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan.

Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui

observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan. Ketika terjadi diskusi,

guru dapat mengenal kemampuan peserta didik dalam kompetensi pengetahuan

(fakta, konsep, prosedur) seperti melalui pengungkapan gagasan yang orisinal,

kebenaran konsep, dan ketepatan penggunaan istilah/fakta/prosedur yang

digunakan pada waktu mengungkapkan pendapat, bertanya, atau pun menjawab

pertanyaan.

Tabel 21: Contoh Format Observasi terhadap Diskusi, Tanya Jawab, dan

Percakapan

Nama

Peserta

Didik

Pernyataan

Pengungkapan

gagasan yang

orisinal

Kebenaran

konsep

Ketepatan

penggunaan

istilah

Dan lain sebagainya

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

A

B

…..

Keterangan: diisi dengan ceklis

(3) Penugasan

Page 60: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

60

Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan

secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

c) Penilaian Kompetensi Keterampilan

Kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan keterampilan

kongkret. Penilaian kompetensi keterampilan dapat dilakukan dengan

menggunakan:

(1) Unjuk kerja/kinerja/praktik

Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik dilakukan dengan cara mengamati

kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan

untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan

tugas tertentu seperti: praktikum di laboratorium, praktik ibadah, praktik olahraga,

presentasi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca

puisi/deklamasi. Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik perlu mempertimbangkan

hal-hal berikut: (a) Langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan peserta didik

untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi, (b) Kelengkapan dan ketepatan

aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut, (c) Kemampuan-kemampuan

khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, (d) Kemampuan yang akan

dinilai tidak terlalu banyak, sehingga dapat diamati, (e) Kemampuan yang akan

dinilai selanjutnya diurutkan berdasarkan langkah-langkah pekerjaan yang akan

diamati.

Pengamatan unjuk kerja/kinerja/praktik perlu dilakukan dalam berbagai

konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Misalnya

Page 61: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

61

untuk menilai kemampuan berbicara yang beragam dilakukan pengamatan

terhadap kegiatan-kegiatan seperti: diskusi dalam kelompok kecil, berpidato,

bercerita, dan wawancara. Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta didik

akan lebih utuh. Untuk mengamati unjuk kerja/kinerja/praktik peserta didik dapat

menggunakan instrumen sebagai berikut:

(a) Daftar cek

Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria

penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.

Tabel 22: Contoh Format Instrumen Penilaian Praktik di Laboratorium

Nama

Peserta

Didik

Pernyataan

Menggunakan

bahasa Indonesia

yang baik dan benar

Membaca

prosedur kerja

Mengerjakan

tugas sesuai

prosedur

Mempresentasikan

hasil dengan baik

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Andi

Boby

Cicih

…….

(b) Skala Penilaian (Rating Scale)

Penilaian kinerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai

memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian

nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian

terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 4 = sangat baik,

3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

Tabel 23: Contoh Format Instrumen Penilaian Praktik Baca Puisi

Nama Aspek yang dinilai

Page 62: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

62

Peserta

Didik

Pelafalan Mimik Intonasi Volume Nada

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Anton

Bartha

Charles

Dono

………

Keterangan: diisi dengan tanda cek (√).

Kategori penilaian: 4 = sangat baik; 3 = baik; 2 = cukup; dan 1 = kurang.

(2) Projek

Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan

mengaplikasi, kemampuan menyelidiki dan kemampuan menginformasikan suatu

hal secara jelas. Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

sampai pelaporan. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang

perlu dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan

penyiapan laporan tertulis/lisan. Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan

kriteria penilaian atau rubrik.

Tabel 24: Contoh Format Rubrik untuk Menilai Projek

Aspek

Kriteria dan skor

1 2 3 4

Persiapan Jika memuat

tujuan, topik,

dan alasan

Jika memuat

tujuan, topik,

alasan, dan

tempat

penelitian

Jika memuat

tujuan, topik,

alasan, tempat

penelitian dan

responden

Jika memuat tujuan,

topik, alasan, tempat

penelitian, responden,

dan daftar pertanyaan

pelaksanaan Jika data

diperoleh

Jika data

diperoleh

Jika data

diperoleh

Jika data diperoleh

lengkap, terstruktur,

Page 63: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

63

tidak

lengkap,

tidak

terstruktur,

dan tidak

sesuai tujuan

kurang

lengkap,

kurang

terstruktur,

dan kurang

sesuai tujuan

lengkap, kurang

terstruktur, dan

kurang sesuai

tujuan

dan sesuai tujuan

Pelaporan

secara tertulis

Jika

pembahasan

data tidak

sesuai tujuan

penelitian

dan membuat

simpulan,

tetapi tidak

relevan dan

tidak ada

saran

Jika

pembahasan

data kurang

sesuai tujuan

penelitian

dan membuat

simpulan dan

saran, tetapi

tidak relevan

Jika

pembahasan

data kurang

sesuai tujuan

penelitian dan

membuat

simpulan dan

saran, tetapi

kurang relevan

Jika pembahasan data

sesuai tujuan

penelitian dan

membuat simpulan

dan saran yang

relevan

(3) Produk

Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat

produk-produk, teknologi, dan seni, seperti: sarana kebersihan (contoh: cairan

pembersih dan sapu), alat-alat teknologi (contoh: adaptor ac/dc dan bel listrik),

hasil karya seni (contoh: patung, lukisan dan gambar), dan barang-barang terbuat

dari kain, kayu, keramik, plastik, atau logam.

Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan

penilaian yaitu: (a) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik

dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain

produk, (b) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan

peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik,

Page 64: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

64

(c) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang

dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan, misalnya berdasarkan,

tampilan, fungsi dan estetika.

Penilaian produk biasanya menggunakan: (a) Cara analitik, yaitu berdasarkan

aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat

pada semua tahap proses pengembangan (tahap: persiapan, pembuatan produk,

penilaian produk), dan (b) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari

produk, biasanya dilakukan hanya pada tahap penilaian produk.

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Nama Proyek : Membuat Teks Deskripsi

*

Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat

** Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin

lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor.

Tabel 25: Contoh Format Penilaian Produk

(4) Portofolio

Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara

individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil

No.

Aspek*

Skor**

1 2 3 4

1 Perencanaan: Mencari topik

2 Proses pembuatan:

a. Persiapan materi

b. Membuat paragraf sesuai struktur

c. Memperhatikan EYD

3 Hasil produk: teks deskripsi yang tepat sesuai dengan tema

dan EYD

Total Skor

Page 65: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

65

karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri.

Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri

dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus menerus

melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan

dinamika kemampuan belajar peserta didik melalui sekumpulan karyanya, antara

lain: karangan, puisi, surat, resensi buku/literatur, laporan penelitian, sinopsis dan

karya nyata individu peserta didik yang diperoleh dari pengalaman.

Mata Pelajaran : Bahasa IndonesiaAlokasi waktu : 1 semesterSampel yang dikumpulkan : karanganNama peserta didik : ………… Kelas : …………

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian

portofolio: (a) Peserta didik merasa memiliki portofolio sendiri, (b) Tentukan

bersama hasil kerja apa yang akan dikumpulkan, (c) Kumpulkan dan simpan hasil

kerja peserta didik dalam 1 map atau folder, (d) Beri tanggal pembuatan, (e)

Tentukan kriteria untuk menilai hasil kerja peserta didik, (f) Minta peserta didik

untuk menilai hasil kerja mereka secara berkesinambungan, (g) Bagi yang kurang

No. KD Periode Aspek yang dinilai Keterangan/catatanTata

bahasaKosa kata

Kelengkapan gagasan

Sisetamtika penulisan

1 Menulis karangan deskriptif

30/710/8dst.

2 Membuat resensi buku

1/930/910/1dst

Page 66: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

66

beri kesempatan perbaiki karyanya, tentukan jangka waktunya, dan (h) Bila perlu,

jadwalkan pertemuan dengan orang tua.

Tabel 26: Contoh Format Penilaian Portofolio

(5) Tertulis

Selain menilai kompetensi pengetahuan, penilaian tertulis juga digunakan

untuk menilai kompetensi keterampilan, seperti menulis karangan, menulis

laporan, dan menulis surat.

3. Cara Menulis Identitas

Cara menulis identitas (Priyatni, 2014:167), sebagai berikut:

Satuan pendidikan : (isi dengan nama sekolah)

Mata pelajaran : (isi dengan nama mata pelajaran)

Kelas/Semester : (isi dengan tingkat dan dengan kata satu atau dua yang

relevan – dengan huruf)

Alokasi Waktu : (isi dengan jumlah jam peljaran x 40 menit untuk SMP,

disertai dengan jumlah pertemuan. Contoh: 6 x 40 menit (2

x pertemuan).)

4. Cara Menulis Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Inti untuk tiap-tipa jenjang ditulis lengkap, sesuai dengan

yang tersurat dalam standar isi, mulai dari KI 1 sampai dengan KI 4. Contoh :

1. KI 1 : ….

2. KI 2 : ….

3. KI 3 : ….

4. KI 4 : ….

Page 67: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

67

5. Penentuan Kompetensi Dasar (KD) dan Pengembangan Indikator

Untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, pemilihan KD dilakukan melalui

pemetaan KD. Dalam perumusan indikator, perlu diperhatikan prinsip-prinsip

(Priyatni, 2014:168-169) berikut:

a. Indikator dijabarkan sesuai dengan karakteristik KD,

b. Indikator disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, dan

sekolah,

c. Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat/klausa dengan menggunakan kata

kerja operasional. Rumusan indikator minimal terdiri atas kata kerja pada KD

dan lingkup materi,

d. Indikator dapat diamati dan diukur ketercapaiannya,

e. Indikator dijadikan acuan dalam penyusunan penilaian.

Langkah-langkah dalam perumusan indikator (Priyatni, 2014:169) sebagai

berikut:

a. Menganalisis karakteristik kata kerja dan lingkup materi yang ada pada KD

(termasuk aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan),

b. Mempertanyakan perilaku apa yang dapat diamati/diukur sebagai bukti

pencapaian kompetensi,

c. Menjabarkan tingkat kompetensi (kata kerja pada KD) dan materi yang

menjadi media pencapaian kompetensi,

Page 68: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

68

d. Menjabarkan materi pada KD,

f. Merumuskan indikator yang sekurang-kurangnya mencakup dua hal, yaitu

kompetensi dan materi untuk mencapai kompetensi.

Contoh penulisan indikator dari kompetensi dasar 3.1 mata pelajaran bahasa

Indonesia kelas VII SMP:

KD. 3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi,

eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.

Indikator:

3.1.1 Menjelaskan pengertian teks ekslanasi

3.1.2 Menjelaskan struktur teks eksplanasi

3.1.3 Menjelaskan ciri kebahasaan teks eksplanasi

6. Penentuan Menulis Materi Pelajaran

Hal-hal yang harus diperhatikan ketika menyusun materi pembelajaran

(Priyatni, 2014:172) sebagai berikut:

a. Materi memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,

b. Materi pembelajaran ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan

indikator ketercapaian kompetensi.

7. Cara Menulis Media dan Sumber Belajar

a. Media pembelajaran

Media adalah alat bantu proses pembelajaran untuk memudahkan

penyampaian materi pelajaran. Media dapat berupa: video/film, rekaman, audio,

model, chart, gambar, realita, dan sebagainya (Priyatni, 2014:174).

Contoh cara menuliskan media pembelajaran dalam RPP:

Page 69: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

69

1) Video/film: Judul. Tahun. Prosedur. (Tersedia di Situs internet lengkap

dengan tanggal pengunduhan)

2) Rekaman audio: Judul. Tahun. Prosedur. (Tersedia di Situs internet lengkap

dengan tanggal pengunduhan)

3) Model: Nama model yang dimaksud.

4) Gambar: Judul gambar yang dimaksud.

5) Realita: Nama benda yang dimaksud.

b. Sumber belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan/atau bahan yang digunakan

untuk kegiatan pembelajaran yang berupa media cetak dan elektronik,

narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya (Salinan

Permendukbud No. 81A). Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar

kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. Sumber belajar dapat berupa

buku siswa, buku referensi, majalah, koran, situs internet, lingkungan sekitar,

narasumber, dan sebagainya.

Contoh cara menuliskan sumber belajar (Priyatni, 2014:175):

1) Buku siswa: Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul buku. Kota terbit:

Penerbit (halaman).

2) Majalah: Penulis artikel. Tahun terbit. Judul artikel. Nama majalah, Volume,

Nomor, Tahun (halaman).

3) Situs internet: penulis. Tahun judul artikel. Tersedia di Situs internet lengkap

dengan tanggal pengunduhan.

Page 70: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

70

4) Lainnya (sesuai dengan aturan yang berlaku).

8. Pengembangan Langkah-langkah Pembelajaran

Pengembangan langkah-langkah pembelajaran (Priyatni, 2014:176)

sebagai berikut:

a. Langkah-langkah pembelajaran dipilih menjadi beberapa pertemuan sesuai

dengan alokasi waktu yang disediakan untuk melaksanakan pembelajaran

dalam 1 RPP,

b. Tiap-tiap pertemuan memuat tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, ini, dan

penutup.

c. Persentase waktu untuk ketiga kegiatan tersebut sebagai berikut:

Pertemuan 1

1) Pendahuluan (10% dari total waktu pertemuan yang dinyatakan dalam

menit)

2) Kegiatan inti (75% dari total waktu pertemuan yang dinyatakan dalam

menit)

3) Penutup (15% dari total waktu pertemuan yang dinyatakan dalam menit)

Pertemuan 2

1) Pendahuluan (10% dari total waktu pertemuan yang dinyatakan dalam

menit)

2) Kegiatan inti (75% dari total waktu pertemuan yang dinyatakan dalam

menit)

3) Penutup (15% dari total waktu pertemuan yang dinyatakan dalam menit)

Page 71: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

71

B. Kerangka Pikir

Pada kurikulum 2013 pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks.

Pembelajaran tersebut dikembangkan dengan enam perangkat pembelajaran yaitu:

silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Program Semester dan

Program Tahunan (Promes dan Prota), buku siswa, media, instrumen dan rubrik

penilaian. Pada penelitian ini, peneliti mengfokuskan ke salah satu perangkat

pembelajaran yaitu RPP. RPP terdiri dari delapan komponen yang meliputi 1)

identitas, 2) KI, 3) KD, 4) indikator pencapaian kompetensi, 5) materi

pembelajaran, 6) kegiatan pembelajaran, 7) penilaian, pembelajaran remedial, dan

pengayaan, serta 8) media/alat, bahan, dan sumber. Ke-8 komponen tersebut harus

diperhatikan ketika menyusun RPP karena komponen tersebut harus ada dalam

RPP. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti problematika guru bahasa

Indonesia dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menggunakan wawancara dan studi dokumentasi sebagai teknik pengumpulan

data guna memeroleh temuan. Dari hasil temuan dapat ditarik kesimpulan

mengenai problematika guru bahasa Indonesia dalam menyusun RPP kurikulum

2013 SMP Negeri 1 Pallangga. Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat

diperhatikan pada bagan berikut.

Page 72: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

72

Bagan 1.1 Kerangka Pikir

PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA

SILABUS

PENYUSUNAN RPP

KOMPONEN RPP

INSTRUMEN DAN RUBRIK PENILAIAN

MEDIAPROTA DAN PROMES

BUKU SISWA

TEMUAN

RPP

PERANGKAT PEMBELAJARAN

IDENTITAS

KURIKULUM 2013

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, DAN

PENGAYAAN

Page 73: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

73

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian desktiptif kualitatif.

Penelitian deskriptif kualitatif merupakan metode penelitian yang berusaha

menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya, dengan

tujuan menggambarkan secara sistematis, fakta dan karakteristik objek yang

diteliti secara tepat. Pada penelitian ini, peneliti berusaha

menggambarkan/mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi guru bahasa

Indonesia dalam menyusun RPP Kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Pallangga.

B. Lokasi Penelitian

Peneliti mengambil lokasi penelitian di SMP Negeri 1 Pallangga, jalan

Pembangunan No. 3 Kecamatan Pallangga. Peneliti memilih tempat tersebut

sebagai lokasi penelitian karena berdasarkan hasil observasi awal peneliti, SMP

Negeri 1 Pallangga menggunakan kurikulum 2013, guru bahasa Indonesia di

sekolah tersebut menghadapi masalah, dan belum pernah dilakukan penelitian

dengan judul Analisis Problematika Penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013 bagi Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1

Pallangga. Informasi tersebut telah dikonfirmasi oleh kepala sekolah SMP Negeri

1 Pallangga selaku petugas supervisi.

MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER

BELAJAR

Page 74: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

74

C. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penelitian ini adalah

data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata atau simbol

(Arikunto, 2006:239). Dalam penelitian yang dilakukan ini, data kualitatif

diperoleh melalui wawancara dan studi dokumentasi.

D. Batasan Istilah

1. Problematika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah masalah yang

dihadapi guru bahasa Indonesia dalam menyusun RPP Kurikulum 2013 SMP

Negeri 1 Pallangga.

2. RPP yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan

pembelajaran Kurikulum 2013 yang disusun oleh guru bahasa Indonesia SMP

Negeri 1 Pallangga.

E. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah semua guru bahasa Indonesia SMP

Negeri 1 Pallangga, berjumlah enam belas orang. Namun, hanya dua belas guru

yang tidak berhalangan dan bersedia untuk diwawancarai oleh peneliti.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan tahapan sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan

informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya

jawab (Satori dan Komariah, 2013:130). Pada penelitian yang dilakukan, peneliti

73

Page 75: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

75

mewawancarai hanya dua belas orang guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 1

Pallangga dengan menggunakan telepon genggam sebagai alat perekam. Hal ini

disebabkan oleh dua orang guru tidak bersedia untuk diwawancarai karena

pemahaman tentang kurikulum 2013 yang masih kurang, sedangkan dua orang

guru lainnya tidak bisa ditemui oleh peneliti. Wawancara tersebut berfungsi

sebagai metode primer. Sebagai metode primer, data yang diperoleh dari

wawancara merupakan data yang utama guna menjawab permasalahan penelitian.

2. Studi Dokementasi

Studi Dokementasi dalam penelitian kualitatif merupakan pelengkap dari

penggunaan metode wawancara. Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan

dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu

ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan

serta pembuktian suatu kejadian (Satori dan Komariah, 2013:149). Dalam

penelitian yang dilakukan, peneliti mengumpulkan masing-masing satu RPP dari

setiap guru. Namun, dalam penelitian ini, peneliti hanya mengambil tiga sampel

RPP kurikulum 2013 semester ganjil tahun 2015 dari guru bahasa Indonesia. Hal

ini disebabkan oleh guru bahasa Indonesia/informan menyarankan untuk

mengambil masing-masing satu RPP dari perwakilan satu guru bahasa Indonesia

pada tiap tingkatan kelas. Hal dilakukan karena RPP disusun berdasarkan hasil

MGMP yang artinya RPP guru bahasa Indonesia kurang lebih sama dengan RPP

lainnya. Selanjutnya, dilakukanlah analisis dokumen terhadap data yang

diperoleh.

Page 76: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

76

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif naratif. Teknik ini

menurut Miles dan Hubermen diterapkan melalui tiga alur (Satori dan Komariah,

2013:238), yaitu:

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang

terperinci. Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh direduksi,

dirangkai, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting

(Satori dan Komariah, 2013:219). Apabila peneliti dalam melakukan penelitian

menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki

pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian dalam melakukan reduksi data.

2. Penyajian Data

Langkah selanjutnya sesudah mereduksi data adalah menyajikan data.

Teknik penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam berbagai

bentuk seperti tabel, grafik, dan sejenisnya. Lebih dari itu, penyajian data bisa

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antarkategori, flowchart

dan sejenisnya (Satori dan Komariah, 2013:219). Pada penelitian ini, peneliti

menyajikan data yang telah direduksi dalam bentuk uraian.

3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang

Page 77: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

77

kuat mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Namun, apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang

valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Pada penelitian ini, peneliti menarik kesimpulan dengan berdasarkan

bukti-bukti berupa data hasil wawancara dan dokumen RPP guru bahasa

Indonesia SMP Negeri 1 Pallangga. Hasil observasi awal/kesimpulan awal yang

dilakukan peneliti sebelumnya, semakin diperkuat dengan ditemukan bukti-bukti

baru di lapangan selama proses penelitian.

Page 78: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

78

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Masalah-masalah dalam Penyusunan RPP Kurikulum 2013

Peneliti memeroleh data dari hasil wawancara dan dokumen berupa RPP guru

bahasa Indonesia sehingga ditemukanlah gambaran mengenai masalah-masalah

dalam penyusunan RPP kurikulum 2013 oleh guru bahasa Indonesia di SMP

Negeri 1 Pallangga.

a) Hasil wawancara

Pada penelitian ini, peneliti mewawancarai dua belas informan/guru bahasa

Indonesia di SMP Negeri 1 Pallangga. Peneliti menanyakan seputar penerapan

kurikulum 2013, khususnya penyusunan RPP. Mulai dari tanggapan mereka terhadap

penerapan kurikulum 2013 dan kendala yang dihadapi pada saat menyusun rencana

pembelajaran.

Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti berupa data, yaitu: guru bahasa

Indonesia di SMP Negeri 1 Pallangga mengalami kesulitan/kendala dalam

penyusunan beberapa komponen RPP kurikulum 2013. Kesulitan/kendala tersebut

meliputi:

1) penyusunan komponen penilaian,

2) perencanaan kegiatan pembelajaran,

3) penyusunan materi pembalajaran,

4) pemetaan KD, KI, dan perumusan indikator, serta

Page 79: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

79

5) sistematika penulisan RPP.

b) Hasil Studi Dokumentasi

Selain wawancara, peneliti juga mengumpulkan data dengan menggunakan studi

dokumentasi. Peneliti mengambil RPP yang telah disusun oleh guru. Kemudian,

peneliti melakukan pemeriksaan dokumen terhadap RPP tersebut.

Pada penelitian ini, peneliti mengambil masing-masing satu RPP dari guru pada

tiap tingkatan kelas, yaitu kelas VII, VIII, dan IX. Hal ini sesuai saran dari para guru

menyatakan bahwa di SMP Negeri 1 Pallangga telah diadakan Musyawarah Guru

Mata Pelajaran (MGMP), sehingga cukup mengambil masing-masing satu RPP dari

satu guru pada tiap tingkatan kelas.

Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh peneliti berupa data, yaitu: guru bahasa

Indonesia di SMP Negeri 1 Pallangga mengalami kesulitan/kendala dalam

penyusunan beberapa komponen RPP kurikulum 2013. Kesulitan/kendala tersebut

meliputi:

1) penyusunan komponen penilaian,

2) pemetaan KD, KI, dan perumusan indikator,

3) perencanaan media/alat, dan sumber belajar,

4) perencanaan kegiatan pembelajaran, serta

5) sistematika penulisan.

2. Kesesuaian Dokumen RPP dengan Standar Proses untuk Pendidikan Dasar

dan Menengah (Permendikbud No. 65 Tahun 2013)

Salah satu acuan pengembangan RPP pada kurikulum 2013 yaitu Permendikbud

No. 65 tentang Standar Proses untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. Oleh karena

itu, peneliti mengumpulkan data mengenai kesesuaian dokumen RPP dengan Standar

78

Page 80: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

80

Proses untuk Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikbud No. 65 Tahun 2013).

Untuk memeroleh data tersebut, peneliti melakukan studi dokumentasi, yaitu

mengumpulkan RPP guru. Kemudian, peneliti melakukan pemeriksaan dokumen.

Hasil pemeriksaan dokumen mengenai kesesuaian RPP guru dengan Standar

Proses untuk Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikbud No. 65 Tahun 2013)

menunjukkan bahwa bagian RPP guru yang tidak sesuai, yaitu pada pelaksanaan

pembelajaran, meliputi:

1) pembagian waktu di setiap kegiatan pembelajaran,

2) kegiatan pendahuluan,

3) kegiatan inti, dan

4) kegiatan penutup.

3. Kesesuaian Isi Dokumen RPP dengan Standar Isi untuk Pendidikan Dasar

dan Menengah (Permendikbud No. 64 Tahun 2013)

Salah satu acuan pengembangan RPP pada kurikulum 2013 yaitu Permendikbud

No. 64 tentang Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. Oleh karena itu,

peneliti mengumpulkan data mengenai kesesuaian dokumen RPP dengan Standar Isi

untuk Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikbud No. 64 Tahun 2013). Untuk

memeroleh data tersebut, peneliti melakukan studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan

RPP guru. Kemudian, peneliti melakukan pemeriksaan dokumen.

Hasil pemeriksaan dokumen mengenai kesesuaian RPP guru dengan Standar

Proses untuk Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikbud No. 64 Tahun 2013)

menunjukkan bahwa terdapat ketidaksesuaian antara RPP guru dengan Standar

Proses, yaitu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dicantumkan guru

dalam RPP.

Page 81: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

81

B. Pembahasan

1. Masalah-masalah dalam Penyusunan RPP Kurikulum 2013

Peneliti menganalisis data hasil wawancara dan dokumen berupa RPP guru

bahasa Indonesia sehingga ditemukanlah gambaran mengenai prolematika

penyusunan RPP kurikulum 2013 oleh guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 1

Pallangga.

a. Hasil wawancara

Hasil wawancara terhadap dua belas informan/guru bahasa Indonesia di SMP

Negeri 1 Pallangga yang menggambarkan bahwa guru bahasa Indonesia di SMP

Negeri 1 Pallangga mengalami kesulitan/kendala dalam penyusunan beberapa

komponen RPP kurikulum 2013. Kesulitan/kendala tersebut meliputi:

1) penyusunan komponen penilaian

Berdasarkan hasil wawancara, penyusunan komponen penilaian merupakan

masalah yang paling banyak dihadapi guru bahasa Indonesia, utamanya penilaian

sikap. Informan 2 mengungkapkan bahwa guru terkendala pada penyusunan RPP

di bagian penilaian, khususnya penilain sikap karena banyak hal harus dinilai dan

kesemuanya itu harus disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Hal tersebut

dikonfirmasikan oleh informan 4. Informan tersebut menyatakan bahwa guru

biasanya mengalami kendala pada komponen penilaian karena banyaknya

komponen yang harus dinilai. Beberapa informan lain yaitu informan 1, 3, 8, 9, dan

11 juga mengungkapkan pendapat yang sejalan dengan informan 2 dan 4.

Page 82: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

82

2) perencanaan kegiatan pembelajaran

Berdasarkan hasil wawancara, penyusunan perencanaan kegiatan

pembelajaran merupakan masalah ke-2 yang paling banyak dihadapi guru bahasa

Indonesia. Informan 8 mengungkapkan bahwa beliau kesulitan dalam menyusun

RPP kurikulum, tepatnya di bagian perencanaan langkah pembelajaran, yaitu

kegiatan inti. Hal tersebut dikonfirmasikan oleh informan 12. Informan tersebut

menyatakan bahwa beliau mengalami kendala pada perencanaan kegiatan

pembelajaran, yaitu pada tahap pendahuluan. Beberapa informan lain yaitu

informan 1, 5, dan 10 juga mengungkapkan pendapat yang sejalan dengan informan 8

dan 12.

3) penyusunan materi pembelajaran

Berdasarkan hasil wawancara, penyusunan materi pembelajaran merupakan

masalah ke-3 yang banyak dihadapi guru bahasa Indonesia seperti masalah ke-2.

Informan 7 mengungkapkan bahwa beliau terkendala dalam menemukan materi

yang akan dicatumkan di dalam RPP karena keterbatasan materi yang didapatkan.

Hal tersebut dikonfirmasikan oleh informan 9. Informan tersebut menyatakan

bahwa beliau mengalami kendala pada perencanaan materi pembelajaran, tepatnya

kesulitan dalam memilih dan memilah materi yang akan diajarkan karena mataeri

pembelajaran pada buku teks terbatas/sedikit serta belum tertata rapi setiap

KDnya dalam buku. Beberapa informan lain yaitu informan 5, 8, dan 10 juga

mengungkapkan pendapat yang sejalan dengan informan 7 dan 9.

Page 83: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

83

4) pemetaan KD, KI, dan perumusan indikator

Berdasarkan hasil wawancara, penyusunan materi pembelajaran merupakan

masalah ke-4 yang dihadapi guru bahasa Indonesia. Informan 10 mengutarakan

bahwa masalah yang dihadapi dalam menyusun RPP kurikulum 2013 adalah

pemetaan KI, KD, dan perumusan indikator. Hal tersebut dikonfirmasikan oleh

informan 11. Informan tersebut menyatakan bahwa beliau mengalami kendala

pada pemetaan KI1, KI2, dan seterusnya. Beberapa informan lain yaitu informan 7

dan 8 juga mengungkapkan pendapat yang sejalan dengan informan 10 dan 11.

5) sistematika penulisan RPP

Berdasarkan hasil wawancara, peneliti memeroleh informasi bahwa selain empat

kendala, guru juga mengalami kendala dalam sistematematika penulisan RPP yang

benar. Informan 1 mengungkapkan bahwa guru masih terkendala pada sistematika

penyusunan RPP kurikulum 2013 yang tepat. Hal tersebut dikonfirmasi oleh informan

5. Informan tersebut menyatakan bahwa pengembangan penulisan dalam RPP masih

terbilang kurang. Hal ini dikarenakan masih kurangnya infomasi mengenai kurikulum

2013 yang informan peroleh.

b. Hasil Studi Dokumentasi

Hasil pemeriksaan dokumen terhadap RPP guru bahasa Indonesia pada tiap

tingkatan kelas menggambarkan bahwa guru bahasa Indonesia mengalami

kesulitan/kendala dalam penyusunan beberapa komponen RPP kurikulum 2013.

Page 84: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

84

Kesulitan/kendala tersebut meliputi:

1) penyusunan komponen penilaian

kelas

Hasil pemeriksaan dokumen RPP kelas VII, VIII, dan IX menunjukkan bahwa

penilaian yang disusun oleh guru tersebut tidak sesuai dengan teknik dan bentuk

penilaian autentik, indikator pencapaian, serta rubrik penilaian.

2) KI, KD dan perumusan indikator

Hasil pemeriksaan dokumen RPP menunjukkan bahwa: a) pada RPP kelas VII

dicantumkan KI2, 3, dan 4 yang tidak sesuai dengan standar isi (Permendikbud

No.64); b) pada RPP kelas VIII dicantumkan KI3 dan 4 yang tidak sesuai dengan

standar isi (Permendikbud No.64); c) RPP kelas IX dicantumkan KI3 dan 4 yang

tidak sesuai dengan standar isi (Permendikbud No.64). Begitu pula dengan bagian

KD. Dari hasil pemeriksaan dokumen RPP diperoleh data bahwa: a) pada RPP kelas

VIII dicantumkan KD 4.4 yang tidak sesuai dengan KD kelas VIII (Permendikbud

No. 58); dan b) pada RPP kelas IX dicantumkan KD 2.1 dan 2.2 yang tidak sesuai

dengan KD kelas IX (Permendikbud No. 58)

Selanjutnya, dari hasil pemeriksaan dokumen RPP bagian indikator menunjukkan

bahwa: a) pada RPP kelas VII dicantumkan indikator yang tidak sesuai dengan

Permendikbud No. 103, permusan indikator pada KD 3.1 tidak menggunakan kata

kerja operasional,

3) perencanaan media/alat, bahan, dan sumber belajar,

Page 85: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

85

Hasil pemeriksaan dokumen RPP kelas VII, VIII, dan IX menunjukkan bahwa

bahan belajar tidak dicantumkan dalam RPP guru. Hal tersebut tidak sesuai dengan

sistematika penulisan RPP (Permendikbud No.103).

4) perencanaan kegiatan pembelajaran,

Hasil pemeriksaan dokumen RPP menunjukkan bahwa: a) pada RPP kelas VII,

tepatnya pada tahapan kegiatan pendahuluan dan kegiatan penutup tidak lengkap

sehingga tidak sesuai dengan Standar Proses (Permendikbud No.65) dan alokasi

waktu di setiap tahapan kegiatan pembelajaran tidak dicantumkan sehingga tidak

sesuai dengan sistematika penulisan RPP kurikulum 2013 (Permendikbud No. 103);

b) pada RPP kelas VIII terdapat kesalahan pada tahap pembelajaran, tepatnya pada

kegiatan inti pertemuan ke-2. Tahap pembelajarannya tidak sesuai dengan KD untuk

kelas VIII. Hal tersebut tidak sesuai dengan Standar Proses (Permendikbud No.65).

5) sistematika penulisan

Sistematika penulisan RPP bahasa Indonesia kelas VII sebagai berikut: a)

identitas, b) KI, c) KD dan indikator, d) tujuan pembelajaran, e) materi pelajaran, f)

metode dan pendekatan pembelajaran, g) media dan sumber pembelajaran, h)

langkah-langkah kegiatan, serta i) penilaian. Hal tersebut tidak sesuai dengan

Permendikbud No.103 yang di dalamnya membahas komponen RPP kurikulum 2013

yang meliputi: a) identitas, b) KI, c) KD, d) indikator, e) materi pelajaran, f) kegiatan

pembelajaran, g) penilaian, dan h) media/alat, bahan, dan sumber belajar.

C. Kesesuaian Dokumen RPP dengan Standar Proses untuk Pendidikan Dasar

dan Menengah (Permendikbud No. 65 Tahun 2013)

Page 86: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

86

Hasil pemeriksaan dokumen mengenai kesesuaian RPP guru dengan Standar

Proses untuk Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikbud No. 65 Tahun 2013)

menunjukkan bahwa bagian RPP guru yang tidak sesuai.

Bagian RPP guru yang tidak sesuai, yaitu pada pelaksanaan pembelajaran,

meliputi:

1) pembagian waktu di setiap kegiatan pembelajaran

Setelah melakukan pemeriksaan dokumen RPP, peneliti memeroleh data bahwa

untuk RPP bahasa Indonesia yang disusun oleh guru kelas VII dan VIII tidak sesuai

dengan Standar Proses (Permendikbud No. 65). Hal ini dibuktikan dengan tidak

dicantumkannya alokasi waktu di setiap tahapan kegiatan pembelajaran yang disusun

guru.

2) kegiatan pendahuluan,

Setelah melakukan pemeriksaan dokumen RPP, peneliti memeroleh data bahwa

untuk RPP bahasa Indonesia yang disusun oleh guru kelas VII tidak sesuai dengan

Standar Proses (Permendikbud No. 65). Hal ini dibuktikan dengan tidak

dicantumkannya secara lengkap langkah-langkah pada tahap kegiatan pendahuluan,

tepatnya proses tanya jawab seputar pengetahuan awal peserta didik tentang materi

yang akan diajarkan.

3) kegiatan inti,

Setelah melakukan pemeriksaan dokumen RPP, peneliti memeroleh data bahwa

untuk RPP bahasa Indonesia yang disusun oleh guru kelas VIII tidak sesuai dengan

Standar Proses (Permendikbud No. 65). Hal ini terbukti dengan ditemuinya kesalahan

Page 87: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

87

langkah kegiatan pada tahap kegiatan inti, tepatnya bagian mengomunikasikan pada

pertemuan ke-2. Kesalahan tersebut membuat tahapan kegiatan inti dalam RPP

tersebut tidak sesuai dengan Standar Proses.

4) kegiatan penutup

Setelah melakukan pemeriksaan dokumen RPP, peneliti memeroleh data bahwa

untuk RPP bahasa Indonesia yang disusun oleh guru kelas VII tidak sesuai dengan

Standar Proses (Permendikbud No. 65). Hal ini terbukti dengan tidak dicantumkannya

secara lengkap langkah-langkah pada tahap kegiatan penutup, tepatnya arahan untuk

materi pelajaran selanjutnya.

D. Kesesuaian Isi Dokumen RPP dengan Standar Isi untuk Pendidikan Dasar

dan Menengah (Permendikbud No. 64 Tahun 2013)

Hasil pemeriksaan dokumen mengenai kesesuaian RPP guru dengan Standar

Proses untuk Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikbud No. 64 Tahun 2013)

menunjukkan bahwa terdapat ketidaksesuaian, yaitu 1) pada kompetensi inti yang

dicantumkan guru kelas VII, tepatnya KI2, KI3, dan KI4; 2) pada kompetensi inti

yang dicantumkan guru kelas VIII, tepatnya KI3 dan KI4; 3) pada konpetensi inti

yang dicantumkan guru kelas IX, tepatnya KI3 dan KI4. Sedangkan untuk

kompetensi dasar, hanya KD yang dicantumkan guru kelas IX yang tidak sesuai

yaitu: KD 2.1 dan KD 2.2.

Page 88: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

88

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Hasil analisis data (wawancara dan pemeriksaan dokumen RPP) menunjukkan

bahwa guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Pallangga mengalami

kesulitan/kendala dalam penyusunan RPP kurikulum 2013. Kesulitan/kendala

yang dihadapi, yaitu pertama, pada penyusunan komponen penilaian. Kedua,

perencanaan kegiatan pembelajaran. Ketiga, penyusunan materi pembelajaran.

Keempat, pada pemetaan KI, KD, dan perumusan indikator. Kelima,

sistematika penulisan RPP.

2. Dokumen RPP guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII dan VIII SMP

Negeri I Pallangga tidak sesuai dengan Standar Proses Pendidikan Dasar dan

Menengah (Permendikbud No.65 Tahun 2013), kecuali kelas IX.

3. Isi dokumen RPP yang disusun guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas

VII, VIII, dan IX SMP Negeri I Pallangga tidak sesuai Standar Isi untuk

Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikbud No.64 Tahun 2013).

B. Saran

Page 89: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

89

Bedasarkan hasil penelitian ini, diajukan saran untuk para guru atau calon

guru bahasa Indonesia. Hendaknya lebih teliti dalam menyusun RPP dengan

memperhatikan standar proses dan isi kurikulum 2013. Hendaknya juga guru

lebih aktif dan bersemangat dalam berdiskusi, mengikuti kegiatan seminar, diklat,

mencari dan berbagi informasi seputar kurikulum 2013 serta mengikuti MGMP

dengan lebih serius sehingga lebih mudah dalam mendalami/menelaah tentang

kurikulum 2013, utamanya dalam penyusunan RPP. Selain itu, diajukan pula

saran kepada peneliti selanjutnya untuk menkaji lebih dalam setiap kendala yang

dihadapi para guru dalam menyusun RPP agar masalah tersebut dapat diatasi

segera.

88

Page 90: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

90

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofyan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Departeman Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Intanghina. 2009. Peranan Dikltat Sertifikasi Guru dan Kemampuan Pedagogik terhadapKinerja Guru.(https://intanghina.wordpress.com/category/pendidikan/ diakses pada tanggal 22 Maret 2015).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013f. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. 2014. Implementasi Kurikulum 2013: Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Kurniawati, Jun. 2014. Analisis Kesulitan Guru Ekonomi Dalam Menyusun Silabus Dan RPP (Studi Pada SMAN 1 Kepanjen dan SMAN 10 Malang). Skripsi. Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.

Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.

Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Page 91: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

91

Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurkulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Salinan Lampiran I Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.

Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.

Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Satori, Djam’an dan Komariah, Aan. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 19.

Wahyuni, Sri dan Ibrahim, Abd. Syukur. 2013. Perencanaan Pembelajaran Bahasa Berkarakter. Bandung: Refika Aditama.

Widyastono, Herry. 2014. Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah. Jakarta: Bumi Aksara.

Wiyana. 2013. Pengaruh Pengetahuan KTSP dan Pendidikan terhadap Kemampuan Menyusun RPP Guru SDN Jatiyoso Tahun 2011/2012, (online), Vol.1, No. 2, (http://eprints.uns.ac.id/4316/1/188-348-1-SM.pdf, diakses pada tanggal 22 Maret 2015).

90

Page 92: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

92

LAMPIRAN

Page 93: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

93

LAMPIRAN 1

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA KEPADA PARA GURU

1. Bagaimana tanggapan Anda terhadap penerapan Kurikulum 2013?

2. Perbedaan apa saja yang terdapat dalam penyusunan perangkat pembelajaran

khususnya RPP pada Kurikulum 2013 dengan KTSP?

3. Apakah Anda mengalami kesulitan dalam penyusunan RPP Kurikulum 2013?

4. Menurut Anda, penyusunan bagian komponen RPP Kurikulum 2013 manakah

yang sulit?

5. Bagaimana cara Anda mengatasi kesulitan-kesulitan dalam menyusun RPP

Kurikulum 2013?

92

Page 94: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

94

LAMPIRAN II

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(PEMERIKSAAN DOKUMEN)

1. Nama Guru Sasaran : .................................................

2. Sekolah : .................................................

3. Mata Pelajaran : .................................................

No

Komponen RPP Kriteria Deskripsi/Catatan

1. Identitas

Tercantum pada RPP Terdapat : satuan

pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan

2. KI dan KD Tercantum pada RPP Sesuai dengan silabus

3.Indikator Pencapaian Kompetensi

Tercantum pada RPP Kesesuaian dengan KD,

KI, dan SKL. Kesesuaian

penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang dikembangkan.

Kesesuaian dengan muatan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

4. Materi Pembelajara

Tercantum pada RPP Kesesuaian dengan

93

Page 95: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

95

No

Komponen RPP Kriteria Deskripsi/Catatan

n

indicator, KD, dan KI Memuat fakta, konsep,

prinsip, dan prosedur yang relevan.

Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

5.Kegiatan Pembelajaran

Tercantum pada RPP Menampilkan kegiatan

pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas dan proporsional.

Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik dan metode pembelajaran.

Kesesuaian penyajian dengan sistematika materi

Kesesuaian alokasi waktu dengan cakupan materi

6.

Penilaian, Pembelajaran Remdial, dan Pengayaan

Tercantum pada RPP Kesesuaian dengan

teknik dan bentuk penilaian autentik

Kesesuaian dengan indikator pencapaian kompetensi

Kesesuaian pedoman penskoran dengan soal

Kesesuaian rubrik dengan bentuk penilaian

7.

Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar

Tercantum pada RPP Kesesuaian dengan KD

dan KI. Kesesuaian dengan

materi pembelajaran dan pendekatan saintifik (pendekatan berbasis proses keilmuan)/model pembelajaran

Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

94

Page 96: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

96

LAMPIRAN III

PROFIL GURU

1. Nama : Mas’ud Kasim, S.Pd., M.Pd.

Jabatan : Kepala Sekolah dan guru bahasa Indonesia kelas VII

2. Nama : Hj. Nursiah Ichsan, S.Pd.

Jabatan : Ketua MGMP dan guru bahasa Indonesia kelas IX

3. Nama : Nurhayati Mansyir, S.Pd.

Jabatan : Guru bahasa Indonesia kelas IX

4. Nama : Dra. Hj. Saribanong

Jabatan : Guru bahasa Indonesia kelas IX

5. Nama : Miswar Wahyudi, S.Pd.

Jabatan : Guru bahasa Indonesia kelas IX

6. Nama : Hasmawati, S.Pd.

Jabatan : Guru bahasa Indonesia kelas IX

7. Nama : Rahmawati, S.Pd.

Jabatan : Guru bahasa Indonesia kelas VIII

Page 97: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

97

8. Nama : Nurhikma, S.Pd.

Jabatan : Guru bahasa Indonesia kelas VIII

9. Nama : Syamsinar, S.S.

Jabatan : Guru bahasa Indonesia kelas VIII

10. Nama : Zuliani, S.Pd.

Jabatan : Guru bahasa Indonesia kelas VIII

11. Nama : St. Hasnawati, S.Pd., M.Pd.

Jabatan : Guru bahasa Indonesia kelas VII

12. Nama : Rustiah, S.Pd.

Jabatan : Guru bahasa Indonesia kelas VII

96

Page 98: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

98

LAMPIRAN IV

RPP GURU BAHASA INDONESIA

(RPP dari Guru dalam bentuk print out)

Page 99: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

99

98

Page 100: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

100

Page 101: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

101

Page 102: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

102

Page 103: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

103

Page 104: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

104

Page 105: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

105

Page 106: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

106

105

Page 107: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

107

Page 108: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

108

Page 109: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

109

Page 110: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

110

Page 111: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

111

Page 112: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

112

111

Page 113: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

113

Page 114: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

114

Page 115: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

115

Page 116: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

116

Page 117: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

117

Page 118: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

118

Page 119: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

119

LAMPIRAN V

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA

A. Informan 1

1. Tanggapan terhadap penerapan kurikulum 2013

Informan 1 adalah salah satu guru bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Pallngga

sekaligus menjabat sebagai kepala sekolah, Bapak Mas’ud Kasim, S.Pd., M.Pd.

Beliau merupakan supervisor di sekolah tersebut. Hasil wawancara mengenai

tanggapan beliau terhadap penerapan kurikulum 2013, beliau beranggapan bahwa

penerapan kurikulum 2013 di Kabupaten Gowa belum dilaksanakan secara

menyeluruh di sekolah-sekolah, hanya ada enam sekolah yang ditunjuk sebagai

sekolah sasaran sesuai dengan Surat Keputusan Menteri. Salah satu sekolah

sasaran tersebut adalah SMP Negeri 1 Pallangga.

Namun sebenarnya, inti dari kurikulum 2013 itu sudah terimplementasi di

dalam Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB). SKTB merupakan salah satu

program yang dicanangkan oleh Bapak Bupati Gowa. Menurut keterangan dari

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pallngga, konsep dari SKTB memliki kemiripan

Page 120: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

120

dengan kurikulum 2013. Selain itu, menurut informasi yang diperoleh Kepala

Sekolah SMP Negeri 1 Pallangga bahwa model-model pembelajarannya dan

sistem pengadministrasian kurikulum 2013 memiliki kesamaan dengan SKTB.

Kemudian yang kedua, penerapan kurikulum 2013 masih terbilang baru

sehingga guru-guru di sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013 masih

mengalami kendala. Pada penerapan kurikulum 2013 masih banyak hal yang perlu

disempurnakan dan dilengkapi karena menurut keterangan dari Kepala Sekolah

SMP Negeri 1 Pallangga bahwa pemahaman guru tentang bagaimana penerapan

kurikulum 2013 masih perlu ditingkatkan, misal pemahaman tentang sistem

pengadministrasian yang dianggap terlalu berat (memiliki banyak tuntutan-

tuntutan), banyak indikator-indikator yang dituntut dalam pengiimplementasian

pada proses pembelajaran yang menurut guru-guru agak rumit, termasuk sistem

penilaian yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran sehingga memerlukan

waktu dan konsentrasi khusus untuk itu, karena banyak komponen-komponen

yang harus diisi pada komponen penilaian serta pengelolaan PBM oleh guru-guru

juga masih banyak yang mengalami kekurangan.

2. Perbedaan antara penyusunan perangkat pembelajaran di kurikulum 2013

dengan KTSP

Menurut Beliau, hal yang perlu dipahami terlebih dahulu adalah kehadiran

kurikulum 2013 itu merupakan penyempurnaan dari KTSP. Masalah perbedaan

dalam penyusunan perangkat pembelajaran pada kurikulum 2013, tidak banyak.

Perbedaan yang dimaksud adalah pada struktur penulisan. Antara lain, dalam

KTSP dikenal kompetensi dasar sedangkan di kurikulum 2013 kompetensi inti

119

Page 121: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

121

(KI). Kemudian pada model pembelajarannya, pada KTSP dikenal dengan CTL,

sedangkan pada kurikulum 2013 yaitu saintific. Perbedaan hanya pada peristilaan-

peristilaan yang digunakan, tetapi pada dasarkan memiliki kesamaan makna

antara kedua kurikulum tersebut, walaupun sebenarnya pada kurikulum 2013

lebih diperinci lagi pengertian dan pengaplikasiannya.

3. Kesulitan dalam penyusunan RPP kurikulum 2013

Menurut beliau, guru tidak mengalami kesulitan yang sangat berarti dalam

penyusunan RPP kurikulum 2013. Hal ini disebabkan oleh tidak begitu banyaknya

perbedaan antara penyusunan RPP kurikulum 2013 dengan KTSP. Namun, baik

itu pada KTSP ataupun pada kurikulum 2013, seorang guru perlu memahami

bagaiman cara mengintegrasikan isi kurikulum masuk menjadi uraian-uraian

dalam kegiatan pembelajaran dituliskan dalam RPP itu. Khusus untuk kurikulum

2013 yang banyak mengalami kendala sebenarnya dalam proses pembelajarannya.

Yang kedua, kurang pemahaman guru terhadap bagaimana guru menulis RPP

yang baik.

Untuk mengatasi kendala yang dihadapi guru tersebut maka guru ikut serta

dalam kegiatan-kegiatan pelatihan, kegiatan-kegiatan penataran, workshop,

MGMP, sosialisasi, bimbingan-bimbingan teknis cara menyusun sebuah RPP

yang baik berdasarkan tuntutan kurikulum 2013.

B. Informan 2

1. Tanggapan Informan 2

Informan 2 adalah salah satu guru bahasa Indonesia SMP Negeri 1

Pallngga sekaligus menjabat sebagai ketua MGMP, Ibu Hj. Nursiah Ichsan, S.Pd.

Page 122: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

122

Dari hasil wawancara dilakukan oleh peneliti mengenai tanggapan terhadap

penerapan kurikulum 2013, beliau beranggapan bahwa penerapan kurikulum 2013

di sekolah lebih baik daripada kurikulum sebelumnya sesuai dengan harapan agar

penerapannya. Guru-guru menganggap bahwa penerapan kurikulum 2013 itu

merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya.

2. Perbedaan yang terdapat dalam penyusunan perangkat pembelajaran

khususnya RPP pada kurikulum 2013 dengan KTSP

Pada kurikulum KTSP dimulai dari SK yaitu standar kompetensi, kompetensi

dasar, tujuan dan seterusnya sampai dengan sumber serta bahan ajar. Sedangkan

di kurikulum 2013 lebih sederhana lagi. Dimulai dari komptensi inti (KI), tidak

mencantumkan lagi tujuan, kemudian materi hingga penilaian.

3. Kesulitan dalam penyusunan RPP kurikulum 2013

Menurut Ibu Nursiah, beliau masih mengalami kesulitan dalam penyusunan

RPP. Hal ini disebabkan oleh kurikulum 2013 yang masih terbilang baru dan

kegiatan diklat yang diikuti belum bisa memberikan pemahaman secara

mendalam. Menurut beliau, dibutuhkan beberapa waktu lagi untuk lebih

mendalami kurikulum 2013.

Menurut beliau, penyusunan komponen RPP bagian penilaian. Penilaian pada

kurikulum 2013 lebih banyak aspek yang dinilai utamanya dalam aspek afektif.

Ada delapan sikap yang dinilai walaupun pada kenyataannya boleh menilai lima

poin sikap. Yang menjadi kendala atau yang membuat guru kewalahan adalah

dalam penyusunan RPP khususnya di bagian penilaian dan pada proses

Page 123: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

123

penilaiannya karena kurang lebih ada empat puluh siswa yang harus dinilai dalam

satu kelas.

Informan 2 mengatasi kesulitan yang dihadapi dengan cara sebagai berikut:

Sharing dengan teman-teman guru yang serumpun, baik di dalam lingkungan

sekolah maupun di lingakungan kabupaten atau malah provinsi, tetapi tidak

menutup kemungkinan untuk sharing dengan guru-guru yang sudah dilatih dan

tidak serumpun, misalnya instruktur sehingga mereka lebih berpengalaman dalam

penyusunan RPP kurikulum 2013.

C. Informan 3

1. Tanggapan terhadap penerapan kurikulum 2013

Informan 3 adalah salah satu guru bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Pallngga,

Ibu Dra. Hj. Saribanong. Dari hasil wawancara dilakukan oleh peneliti mengenai

tanggapan terhadap penerapan kurikulum 2013, beliau beranggapan bahwa

penerapan kurikulum 2013 bagus. Hal ini disebabkan oleh guru tidak terlalu

dibebani karena dia hanya berperan sebagai motivator, pendamping, dan pengarah

dalam pembelajaran. Pada kurikulum ini, siswa dituntut untuk aktif dalam proses

pembelajaran. Selain itu, buku atau bahan ajar menjadi salah satu pendukung

dalam proses pembelajaran.

2. Perbedaan penyusunan perangkat pembelajaran khususnya RPP pada

kurikulum 2013 dengan KTSP

Menurut beliau pasti ada perbedaan anatara kedua kurikulum tersebut. Pada

KTSP, aspek yang paling ditekankan adalah penegtahun siswa. setelah itu, adalah

keterampilan dan terakhir adalah sikap. Sedangkan pada kurikulum 2013, yang

Page 124: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

124

pailng ditekankan adalah sikap dari siswa itu sendiri. Selajutnya, pengetahuan dan

terakhir adalah keterampilan.

3. Kesulitan dalam penyusunan RPP kurikulum 2013

Menurut informan, beliau mengalami kesulitan dalam penyusunan RPP

kurikulum 2013. Beliau juga menambahkan bahwa kurikulum 2013 ini sebagian

itemnya adalah KTSP. Beliau merasa bahwa kurikulum 2013 belum sempurna,

berkisar 75%.

Menurut beliau, kesulitan yang dihadapi adalah pada penerapannya dalam

kelas, khususnya penilaian. Penilaian dalam kurikulum 2013 terlalu banyak,

utamanya pada penilaian sikap. Selain itu, guru kesulitan dalam memasukkan

nilai-nilai tersebut ke dalam buku laporan siswa.

Cara mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam menyusun RPP yaitu dengan

mencari referensi di internet sebagai solusi dari permasalahan yang dihadapi.

Selain itu, banyak RPP kurikulum 2013 di internet yang bisa dijadikan contoh

dalam penyusunan RPP.

D. Informan 4

1. Tanggapan terhadap penerapan kurikulum 2013

Informan 4 adalah salah satu guru bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Pallngga

Ibu Hasmawati, S.Pd. Dari hasil wawancara dilakukan oleh peneliti mengenai

tanggapan terhadap penerapan kurikulum 2013, beliau beranggapan bahwa

kurikulum 2013 di sekolah dilaksanakan sesuai dengan kemampuan guru, seperti

pada penerapan kurikulum sebelumnya.

Page 125: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

125

2. Perbedaan terdapat dalam penyusunan perangkat pembelajaran khususnya

RPP kurikulum 2013 dengan KTSP

Menurut Ibu Hasmawati, ada perbedaan antara penyusunan perangkat

pembelajaran khususnya RPP kurikulum 2013 dengan KTSP. Perbedaannya yaitu

dalam hal penilaian. Pada kurikulum 2013 ada tiga aspek (sikap, pengetahuan, dan

keterampilan) yang masing-masing dinilai dan pemberian nilainya pun dipisah-

pisahkan setiap aspeknya, sedangkan pada KTSP, penilaiannya digabungkan.

3. Kesulitan dalam penyusunan RPP kurikulum 2013

Kadang kala guru mengalami kesulitan dalam penyusunan RPP kurikulum

2013, tetapi tugas guru adalah mengatasi masalah tersebut sehingga tidak

mengganggu kinerjanya dalam mengajar utamanya, pada penerapan kurikulum

baru tersebut. Penyusunan bagian komponen penilaian pada RPP kurikulum 2013

karena ada banyak hal yang dinilai. Hal tersebut kadang membuat guru

kewalahan. Guru mengatasi kesulitan yang dihadapi dengan cara selalu berusaha

melaksanakan kurikulum yang berlaku sesuai kemampuannya.

E. Informan 5

1. Tanggapan terhadap penerapan kurikulum 2013

Informan 5 adalah salah satu guru bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Pallngga,

Ibu Nurhayati Mansyir, S.Pd. Dari hasil wawancara dilakukan oleh peneliti

mengenai tanggapan terhadap penerapan kurikulum 2013, beliau beranggapan

bahwa penerapan kurikulum 2013 di sekolah bagus, tetapi kesannya penerapan

kurikulum dilakukan secara tergesa-gesa. Hal ini disebabkan oleh pemahaman

guru yang masih perlu ditingkatkan mengenai implementasi kurikulum baru

Page 126: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

126

tersebut. Namun, pada kenyataannya kurikulum baru tersebut sudah mulai

diterapkan di sekolah-sekolah.

2. Perbedaan yang terdapat dalam penyusunan perangkat pembelajaran

khususnya RPP pada kurikulum 2013 dengan KTSP

Perbedaan dalam penyusunan RPP kurikulum 2013 dengan KTSP tidak terlalu

banyak. Pada RPP kurikulum 2013 sudah tidak ada tujuan sedangkan pada KTSP

dicantumkan tujuan pembelajarannya. Kemudian, perbedaannya pula terdapat

urutan penulisan bagian materi pembelajaran.

3. Kesulitan dalam penyusunan RPP kurikulum 2013

Kesulitan dalam penyusunan RPP kurikulum 2013 ini terletak pada

pengembangan penulisannya dan pengaplikasiannya dalam proses pembelajaran.

Hal ini dikarenakan, kurikulum ini baru diterapkan sehingga informasi mengenai

pengembangan masih terbilang kurang. Penyusunan bagian komponen RPP

kurikulum 2013 yang sulit yaitu materi. Materinya sulit ditemukan karena

keterbatasan materi pelajaran yang ada di buku. Materi pelajaran jarang sekali

ditemukan dalam buku-buku, kadang materi yang dibutuhkan terdapat dalam

buku, tetapi pembahasannya terbatas atau sedikit. Untuk meminimalisir masalah

tersebut, guru biasanya mengambil materi pelajaran dari internet. Cara informan

mengatasi kesulitan dalam menyusun RPP kurikulum 2013 yaitu banyak beriskusi

dengan sesama guru-guru serumpun. Giat mencari lebih banyak informasi dari

internet dan dari teman-teman di tempat lain.

Page 127: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

127

F. Informan 6

1. Tanggapan terhadap penerapan kurikulum 2013

Informan 6 adalah salah satu guru bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Pallngga,

Ibu St. Hasnawati, S.Pd. Dari hasil wawancara dilakukan oleh peneliti mengenai

tanggapan terhadap penerapan kurikulum 2013, beliau beranggapan bahwa

penerapan kurikulum 2013 di sekolah menekankan pada keseimbangan antara

penilaian sikap, pengetahuan, san keterampilan. Kemudian, dalam proses belajar

mengajarnya ada lima langkah yang perlu dilakukan. Mulai dari observasi,

menanyakan, mengasosiasikan, menganalisis hingga mempresentasikan hasil dari

analisis.

2. Perbedaan yang terdapat dalam penyusunan perangkat pembelajaran

khususnya RPP kurikulum 2013 dengan KTSP

Perbedaannya terletak pada administrasi penilaian dan perangkat penilaiannya.

Pada kurikulum 2013 lebih lengkap, sedangkan KTSP tidak begitu lengkap. Pada

kurikulum 2013 perangkat penilaian terbagi menjadi tiga yaitu sikap,

keterampilan, dan pengetahuan. Sedangkan pada KTSP hanya pengetahuan saja.

3. Kesulitan dalam penyusunan RPP kurikulum 2013

Menurut Ibu Hasnawati, beliau tidak mengalami kesulitan dalam penyusunan

RPP kurikulum 2013 karena penyusunannya hampir sama dengan KTSP dan juga

sudah ada pedoman penyusunannya yang disiapkan oleh pusat serta telah

disediakan silabus sebagai patokan pengembangan RPP.

G. Informan 7

1. Tanggapan terhadap penerapan kurikulum 2013

Page 128: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

128

Informan 7 adalah salah satu guru bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Pallngga,

Ibu Rustiah, S.Pd. Dari hasil wawancara dilakukan oleh peneliti mengenai

tanggapan terhadap penerapan kurikulum 2013, beliau beranggapan bahwa

penerapan kurikulum 2013 sebenarnya sangat bagus karena materi

pembelajarannya mudah diterima oleh siswa dan didukung oleh lingkungan,

hanya saja masih ada yang perlu direvisi. Misal, buku untuk siswa, silabus yang

dijadikan pedoman penyusunan RPP.

2. Perbedaan yang terdapat dalam penyusunan perangkat pembelajaran

khususnya RPP pada kurikulum 2013 dengan KTSP

Penyusunan RPP dengan KTSP sebenarnya tidak beda jauh dengan kurikulum

2013. Pada kurikulum 2013 sudah tidak dicantumkan tujuan pembelajaran,

indikator, materi pembelajarnnya, penilaian sikap siswa dicantumkan dan

dijabarkan dalam RPP. Sedangkan pada KTSP adalah kebalikannya.

3. Kesulitan dalam penyusunan RPP kurikulum 2013

Menurut Ibu Rustiah, beliau mengalami kesulitan dalam penyusunan RPP

kurikulum 2013. Banyak hal yang membuat beliau bingung. Penyusunan bagian

komponen RPP kurikulum 2013 yang sulit yaitu pada pemetaan kompetensi inti

dengan kompetensi dasar dan kesulitan dalam menemukan materi pembelajaran.

Cara mengatasi kesulitan atau kendala dalam menyusun RPP kurikulum 2013

dengan lebih banyak bertanya kepada orang yang lebih mengetahui dan sekaligus

mencari informasi-informasi lewat internet.

H. Informan 8

1. Tanggapan terhadap penerapan kurikulum 2013

Page 129: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

129

Informan 8 adalah salah satu guru bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Pallngga,

Ibu Zuliani, S.Pd. Dari hasil wawancara dilakukan oleh peneliti mengenai

tanggapan terhadap penerapan kurikulum 2013, beliau beranggapan bahwa

penerapan kurikulum 2013 rumit, tetapi menyenangkan. Dikatakan rumit karena

penilaiannya banyak, utama di penilaian sikap. Ada delapan kriteria, diantaranya

adalah disiplin, jujur, gotong-royong dan seterusnya. Penilaian dilakukan pada

saat pembelajaran. Untuk penilaian keterampilan diambil dari hasil analisis

ulangan harian. Sedangkan penilaian pengetahuan diambil dari kemampuan siswa

dalam menjawab pertanyaan yang diberikan kepadanya.

2. Perbedaan yang terdapat dalam penyusunan perangkat pembelajaran,

khususnya RPP pada kurikulum 2013 dengan KTSP

Pada RPP kurikulum 2013 dalam satu KD terdapat empat keterampilan dan

penilaian sikapnya terbagi atas beberapa kriteria. Sedangkan pada KTSP

keterampilan tersebut terpisah dan penilaian sikapnya tidak dijabarkan.

3. Kesulitan dalam penyusunan RPP kurikulum 2013

Menurut Ibu Zuliani, beliau mengalami kesulitan dalam pembagian KD/materi

yang telah dijabarkan menjadi indikator dan waktu pelaksanaan kegiatan

pembelajaran. Penyusunan bagian komponen RPP kurikulum 2013 yang sulit

adalah penyusunan bagian komponen kegiatan inti yang di dalamnya telah

direncanakan penilaian terhadap siswa. Dalam implementasi penilaiannya pun

pada saat pembelajaran guru pun mengalami kesulitan apalagi harus menilai 40

siswa dalam satu kelas, apalagi ditambah dengan kegiatan remedial dan

pengayaan bagi siswa. Menurut beliau, cara mengatasi kesulitan dalam

Page 130: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

130

penyusunan RPP kurikulum 2013 yaitu guru harus pintar membagi waktu

pembelajaran dengan menyesuaikan KD yang akan diajarkan ditambah lagi

dengan penilaian terhadap siswa.

I. Informan 9

1. Tanggapan terhadap penerapan kurikulum 2013

Informan 9 adalah salah satu guru bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Pallngga,

Ibu Syamsinar, S.S. Dari hasil wawancara dilakukan oleh peneliti mengenai

tanggapan terhadap penerapan kurikulum 2013, beliau beranggapan bahwa

penerapan kurikulum 2013 sebenarnya sangat bagus, utamanya dalam menilai

tingkah laku siswa. Cuman kita kendalanya dibagian penilaian. Penilaiannya itu

terlalu berbelit-belit sehingga untuk pengaplikasiannya dalam kelas pada saat

pembelajaran berlangsung sangat susah.

2. Perbedaan yang terdapat dalam penyusunan perangkat pembelajaran

khususnya RPP pada kurikulum 2013 dengan KTSP

Perbedaannya terletak pada langkah-langkah pembelajaran. Misalnya, pada

kurikulum 2013 terdapat langkah pembelajaran yaitu mengamati, kalau di KTSP

tidak ada.

3. Kesulitan dalam penyusunan RPP kurikulum 2013

Beliau mengalami kesulitan dalam memilah-milah materi yang akan diajarkan

setiap pertemuan. Apalagi materi yang ada dalam buku terbatas. Penyusunan

bagian komponen RPP kurikulum 2013 yang sulit yaitu pada bagian penilaian

karena ada tiga aspek yang dinilai dan utamanya dalam aspek sikap. Apalagi harus

Page 131: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

131

menilai banyak siswa ketika pembelajaran berlangsung. Cara mengatasi kesulitan

dalam penyusunan RPP kurikulum 2013 yaitu guru harus kerja ekstra dan sabar,

apalagi jam pelajarannya ditambah.

J. Informan 10

1. Tanggapan terhadap penerapan kurikulum 2013

Informan 10 adalah salah satu guru bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Pallngga,

Ibu Rahmawati, S.Pd. Dari hasil wawancara dilakukan oleh peneliti mengenai

tanggapan terhadap penerapan kurikulum 2013, beliau beranggapan bahwa

penerapan kurikulum 2013 bagus, tetapi teknik-teknik pembelajarannya terlalu

susah dan cara-cara belajarnya terlalu santai.

2. Perbedaan antara penyusunan RPP kurikulum 2013 dengan KTSP

RPP kurikulum 2013 lebih detail (banyak penjabaran tiap itemnya)

penulisannya daripada yang KTSP.

3. Kesulitan dalam menyusun RPP kurikulum 2013

Informan merasa kesluitan dalam menyusun RPP, khususnya pada

penyusunan indikator, pokok-pokok pembahasan, dan alokasi waktu (pembagian

waktu untuk setiap materi/KD yang akan diajarkan). Ibu Rahmwati mengatasi

kesulitan yang ia hadapi dalam menyusun RPP kurikulum 2013 yaitu dengan

banyak bertanya kepada guru yang berpengalaman. Walaupun beliau sudah

mengikuti MGMP, tetapi masih ada hal-hal yang belum terlalu beliau pahami.

K. Informan 11

1. Tanggapan terhadap penerapan kurikulum 2013

Page 132: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

132

Informan 11 adalah salah satu guru bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Pallngga,

Bapak Miswar Wahyudi, S.Pd. Dari hasil wawancara dilakukan oleh peneliti

mengenai tanggapan terhadap penerapan kurikulum 2013, beliau beranggapan

bahwa penerapan kurikulum 2013 bagus sekali. Hal ini dikarenakan siswa

diajarkan untuk mandiri dalam aktivitas belajar, tetapi tidak lepas dari pantauan

guru.

3. Kesulitan dalam penyusunan RPP kurikulum 2013

Menurut Bapak Mizwar, beliau mengalami kesulitan dalam penyusunan RPP

kurikulum 2013, yaitu pemetaan KI1 ke KI2. Selain itu, kesulitan yang dialami

yaitu pada bagian penilain, terlalu banyak penilaian dan harus dijabarkan satu

persatu sikap siswa tersebut serta dalam menilai pengetahuan dan

keterampilannya. Cara mengatasi kesulitan dalam menyusun RPP kurikulum 2013

yaitu dengan membentuk MGMP/kelompok guru agar saling membantu dalam

menyelesaikan suatu masalah.

L. Informan 12

1. Tanggapan terhadap penerapan kurikulum 2013

Informan 12 adalah salah satu guru bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Pallngga,

Ibu Nurhikma, S.Pd. Dari hasil wawancara dilakukan oleh peneliti mengenai

tanggapan terhadap penerapan kurikulum 2013, beliau beranggapan bahwa

penerapan kurikulum 2013 tujuannya masih bersifat umum. Namun, tujuan,

komponen isi, metode, dan evaluasinya sudah lebih terarah dan jelas.

2. Perbedaan yang terdapat pada penyusunan perangkat pembelajaran khususnya

RPP pada kurikulum 2013 dengan KTSP

Page 133: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

133

Kurikulum 2013 itu sifatnya lebih umum daripada KTSP. Lebih luas

cakupannya dibanding KTSP.

3. Kesulitan dalam penyusunan RPP kurikulum 2013

Menurut Ibu Nurhikma, beliau mengalami kesulitan dalam penyusunan RPP

kurikulum 2013. Penyusunan pada bagian langkah-langkah kegiatan, yaitu tahap

pendahuluan atau langkah awal dalam mengantarkan siswa masuk pada kegiatan

inti untuk mendalami suatu materi. Salah satu solusinya adalah dengan

mendeskripsikan kegiatan apersepsi sesuai dengan tema dan subtemanya.

Page 134: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

134

LAMPIRAN VI

HASIL PEMERIKSAAN DOKUMEN

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(PEMERIKSAAN DOKUMEN)

1. Nama Guru Sasaran : Rustiah, S.Pd.

2. Jabatan : Guru Bahasa Indonesia Kelas VII

3. Sekolah : SMP Negeri 1 Pallangga

4. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

No

Komponen RPP Kriteria Deskripsi/Catatan

1. Identitas

Tercantum pada RPP Terdapat : satuan

pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan

Guru telah mencantumkan identitas pada RPP

Identitas yang dicantumkan guru sangat lengkap (terdapat satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan).

Catatan: Pemahaman guru terhadap identitas sudah sangat baik.

2. KI dan KD

Tercantum pada RPP Sesuai dengan silabus

Guru telah mencantumkan KI dan KD pada RPP, tetapi penulisan KD seharusnya dipisah dengan indikator (Seperti aturan Permendikbud No.103 Tahun 2014)

KI dan KD yang dicantumkan tidak sesuai dengan Standar Isi (Permendikbud No. 64), tepatnya pada KI2, 3, dan 4.

Catatan: Pemahaman guru terhadap penulisan KI dan KD sudah baik, tetapi guru harus lebih teliti dalam mencantumkan KI dan KD dengan benar (sesuai Permendikbud No.64).

Page 135: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

135

No

Komponen RPP Kriteria Deskripsi/Catatan

3.Indikator Pencapaian Kompetensi

Tercantum pada RPP Kesesuaian dengan KD,

KI, dan SKL. Kesesuaian

penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang dikembangkan.

Kesesuaian dengan muatan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Guru telah mencantumkan indikator pencapaian kompetensi pada RPP, tetapi penulisannya seharusnya tidak digabungkan dengan KD (Seperti aturan Permendikbud No.103 Tahun 2014)

Indikator yang dirumuskan sesuai dengan KD, KI, SKL, kecuali indikator untuk aspek pengetahuan (pada KD 3.1 seharusnya tidak dijabarkan menjadi indikator keterampilan)

Kata kerja operasional yang digunakan sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan kecuali kata kerja yang digunakan pada indikator pengembangan KD 3.1. Kata kerja operasional yang digunakan kurang tepat.

Indikator yang dirumuskan sesuai dengan tiga aspek tersebut, tetapi masih ada yang kurang tepat yaitu aspek pada aspek pengetahuan

Guru mencantumkan tujuan pembelajaran, padahal dalam komponen RPP terbaru sesuai dengan Permendikbud No.103 Tahun 2014 tidak dicantumkan lagi

Catatan: (1) Pemahaman guru terhadap indikator pencapaian kompetensi sudah baik, tetapi masih perlu ditingkatkan. (2) Pemahaman tentang komponen RPP terbaru yang sesuai dengan Permendikbud No. 103 Tahun 2014 perlu didalami kembali.

4. Materi Pembelajaran

Tercantum pada RPP Kesesuaian dengan

indikator, KD, dan KI Memuat fakta, konsep,

prinsip, dan prosedur yang relevan.

Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

Guru telah mencantumkan materi pelajaran pada RPP

Materi pembelajaran yang dicantumkan guru sesuai dengan indikator, KD, dan KD

Materi pembelajaran yang dicantumkan guru sudah memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Namun, seharusnya ditambahkan dengan definisi materi pelajaran.

Materi pembelajaran yang dicantumkan guru sesuai dengan karakteristik peserta didik

Catatan: Pemahaman guru tentang materi

134

Page 136: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

136

No

Komponen RPP Kriteria Deskripsi/Catatan

pelajaran sudah baik.

5.Kegiatan Pembelajaran

Tercantum pada RPP Menampilkan kegiatan

pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas dan proporsional.

Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik dan metode pembelajaran.

Kesesuaian penyajian dengan sistematika materi

Kesesuaian alokasi waktu dengan cakupan materi

Guru telah mencantumkan kegiatan pembelajaran pada RPP

Guru telah mencantumkan kegiatan pendahuluan, init, dan penutup, tetapi tidak mencantumkan alokasi waktu di tiap tahapan kegiatan pembelajaran (tidak sesuai dengan Permendikbud No. 103) dan pada tahapan kegiatan pendahuluan, guru tidak melengkapinya dengan mencantumkan proses Tanya jawab seputar pengetahuan awal peserta didik tentang materi pelajaran yang akan diajarkan serta pada tahap penutup, guru tidak mencantumkan pula kegiatan penyampaian materi yang akan dipelajari di pertemuan selanjutnya. (tidak sesuai Standar Proses Permendikbud No.65).

Kegiatan pembelajaran yang disusun oleh guru sudah sesuai dengan pendekatan saintifik

Kegiatan pembelajaran yang disusun oleh guru sudah sesuai dengan sistematika materi

Kegiatan pembelajaran yang disusun oleh guru tidak mencantumkan waktu yang digunakan dalam setiap kegiatan pembelajaran (pendahuluan, inti, dan penutup) (tidak sesuai dengan Permendikbud No.103).

Guru seharusnya tidak perlu mencantumkan lagi metode dan pendekatan pembelajaran (Sesuai dengan komponen RPP yang baru, Permendikbud No.103 Tahun 2014)

Catatan: (1) Pemahaman guru terhadap kegiatan pembelajaran sudah baik, tetapi masih perlu ditingkatkan (2) Pemahaman tentang komponen RPP terbaru yang sesuai dengan Permendikbud No. 103 Tahun 2014 perlu didalami kembali dan Standar Proses (Permendikbud No.65).

6. Penilaian,

Tercantum pada RPP Kesesuaian dengan

teknik dan bentuk penilaian autentik

Kesesuaian dengan

Guru telah mencantumkan penilaian Penilaian pembelajaran yang disusun

oleh guru tidak sesuai sepenuhnya dengan teknik dan bentuk penilaian autentik

Page 137: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

137

No

Komponen RPP Kriteria Deskripsi/Catatan

Pembelajaran Remdial, dan Pengayaan

indikator pencapaian kompetensi

Kesesuaian pedoman penskoran dengan soal

Kesesuaian rubrik dengan bentuk penilaian

Penilaian pembelajaran tidak sepenuhnya sesuai dengan indikator pencapaian yang dirumuskan oleh guru

Rubrik tidak sepenuhnya sesuai dengan bentuk penilaian

Catatan: Pemahaman guru terhadap penilaian pembelajaran masih perlu ditingkatkan.

7.

Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar

Tercantum pada RPP Kesesuaian dengan KD

dan KI. Kesesuaian dengan

materi pembelajaran dan pendekatan saintifik (pendekatan berbasis proses keilmuan)/model pembelajaran

Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

Guru telah mencantumkan media dan sumber belajar, tetapi tidak mencantumkan bahan pembelajaran

Sesuai dengan KD dan KI Sesuai dengan materi pembelajaran dan

pendekatan saintifik Sesuai dengan karakteristik peserta

didik

Catatan: Pemahaman guru terhadap media/alat, bahan, sumber belajar sudah baik tetapi masih perlu dilengkapi bahan belajar pada penyusunan RPP selanjutnya.

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(PEMERIKSAAN DOKUMEN)

1. Nama Guru Sasaran : Syamsinar, S.S.

2. Jabatan : Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII

3. Sekolah : SMP Negeri 1 Pallangga

4. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

No

Komponen RPP Kriteria Deskripsi/Catatan

1. Identitas Tercantum pada RPP Terdapat : satuan

pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan

Guru telah mencantumkan identitas pada RPP

Identitas yang dicantumkan guru sangat lengkap (terdapat satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan).

Catatan: Pemahaman guru terhadap

Page 138: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

138

No

Komponen RPP Kriteria Deskripsi/Catatan

identitas sudah sangat baik.

2. KI dan KD

Tercantum pada RPP Sesuai dengan silabus

Guru telah mencantumkan KI dan KD pada RPP (Sesuai Standar Isi Permendikbud No.64).

KI dan KD yang dicantumkan tidak sesuai dengan Standar Isi (Permendikbud No. 64), tepatnya pada KI 3 dan 4. Sedangkan pada bagian KD, guru mencantumkan KD 4.4 yang tidak sesuai dengan Standar Isi.

Catatan: Pemahaman guru terhadap penulisan KI dan KD sudah baik, tetapi guru harus lebih teliti dalam mencantumkan KI dan KD dengan benar (sesuai Permendikbud No.64).

3.Indikator Pencapaian Kompetensi

Tercantum pada RPP Kesesuaian dengan KD,

KI, dan SKL. Kesesuaian

penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang dikembangkan.

Kesesuaian dengan muatan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Guru telah mencantumkan indikator pencapaian kompetensi pada RPP

Indikator yang dirumuskan sesuai dengan KD, KI, SKL, kecuali indikator untuk aspek sikap sosial.

Kata kerja operasional yang digunakan sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan kecuali kata kerja yang digunakan pada indikator pengembangan KD 3.1. Kata kerja operasional yang digunakan kurang tepat.

Indikator yang dirumuskan sesuai dengan tiga aspek tersebut, tetapi masih ada yang kurang tepat yaitu aspek sikap sosial.

Catatan: Pemahaman guru terhadap indikator pencapaian kompetensi sudah baik, tetapi masih perlu ditingkatkan.

4. Materi Pembelajaran

Tercantum pada RPP Kesesuaian dengan

indicator, KD, dan KI Memuat fakta, konsep,

prinsip, dan prosedur yang relevan.

Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

Guru telah mencantumkan materi pelajaran pada RPP

Materi pembelajaran yang dicantumkan guru sesuai dengan indikator, KD, dan KD

Materi pembelajaran yang dicantumkan guru sudah memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur

Materi pembelajaran yang dicantumkan guru sesuai dengan karakteristik peserta didik

Page 139: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

139

No

Komponen RPP Kriteria Deskripsi/Catatan

Catatan: Pemahaman guru tentang materi pelajaran sudah sangat baik.

5.Kegiatan Pembelajaran

Tercantum pada RPP Menampilkan kegiatan

pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas dan proporsional.

Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik dan metode pembelajaran.

Kesesuaian penyajian dengan sistematika materi

Kesesuaian alokasi waktu dengan cakupan materi

Guru telah mencantumkan kegiatan pembelajaran pada RPP

Guru telah mencantumkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup, tetapi pada kegiatan inti di pertemuan ke-2 terdapat kesalahan/kekeliruan pada langkah mengomunikasikan. Pada langkah tersebut teks yang dicantumkan tidak sesuai dengan kelasnya. (Tidak sesuai Standar Isi dan Standar Proses).

Kegiatan pembelajaran yang disusun oleh guru sudah sesuai dengan pendekatan saintifik

Kegiatan pembelajaran yang disusun oleh guru tidak sesuai dengan sistematika materi

Kegiatan pembelajaran yang disusun oleh guru tidak sesuai dengan alokasi waktu (tidak sesuai Permendikbud No.103).

Catatan: Pemahaman guru terhadap kegiatan pembelajaran masih perlu ditingkatkan.

6.

Penilaian, Pembelajaran Remdial, dan Pengayaan

Tercantum pada RPP Kesesuaian dengan

teknik dan bentuk penilaian autentik

Kesesuaian dengan indikator pencapaian kompetensi

Kesesuaian pedoman penskoran dengan soal

Kesesuaian rubrik dengan bentuk penilaian

Guru telah mencantumkan penilaian, Penilaian pembelajaran yang disusun

oleh guru belum sesuai sepenuhnya dengan teknik dan bentuk penilaian autentik

Penilaian pembelajaran belum sepenuhnya sesuai dengan indikator pencapaian yang dirumuskan oleh guru

Rubrik belum sepenuhnya sesuai dengan bentuk penilaian

Catatan: Pemahaman guru terhadap penilaian pembelajaran masih perlu ditingkatkan.

7. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar

Tercantum pada RPP Kesesuaian dengan KD

dan KI. Kesesuaian dengan

materi pembelajaran dan pendekatan saintifik (pendekatan berbasis

Guru telah mencantumkan media dan sumber belajar, tetapi belum mencantumkan bahan pembelajaran

Sesuai dengan KD dan KI Sesuai dengan materi pembelajaran dan

pendekatan saintifik Sesuai dengan karakteristik peserta

Page 140: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

140

No

Komponen RPP Kriteria Deskripsi/Catatan

proses keilmuan)/model pembelajaran

Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

didik

Catatan: Pemahaman guru terhadap media/alat, bahan, sumber belajar sudah baik tetapi masih perlu dilengkapi bahan belajar pada penyusunan RPP selanjutnya.

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(PEMERIKSAAN DOKUMEN)

1. Nama Guru Sasaran : Hj. Nursiah Ichsan, S.Pd.

2. Jabatan : Guru Bahasa Indonesia kelas IX

Ketua MGMP

3. Sekolah : SMP Negeri 1 Pallangga

4. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

No

Komponen RPP Kriteria Deskripsi/Catatan

1. Identitas

Tercantum pada RPP Terdapat : satuan

pendidikan, kelas, semester, mata pela-jaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan

Guru telah mencantumkan identitas pada RPP

Identitas yang dicantumkan guru sangat lengkap (terdapat satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan), walaupun terdapat kekeliruan pada bagian kelasnya.

Catatan: Pemahaman guru terhadap identitas sudah baik.

2. KI dan KD Tercantum pada RPP Sesuai dengan silabus

Guru telah mencantumkan KI dan KD pada RPP

KI dan KD yang dicantumkan tidak sesuai dengan Standar Isi (Permendikbud No.64), tepatnya pada KI 3 dan 4, serta KD 2.1 dan 2.2.

Catatan: Pemahaman guru terhadap KI dan KD sudah baik, tetapi harus lebih teliti lagi

Page 141: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

141

No

Komponen RPP Kriteria Deskripsi/Catatan

dalam memilih dan mencantumkan KI dan KD pada RPP.

3.Indikator Pencapaian Kompetensi

Tercantum pada RPP Kesesuaian dengan

KD, KI, dan SKL. Kesesuaian

penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang dikembangkan.

Kesesuaian dengan muatan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Guru telah mencantumkan indikator pencapaian kompetensi pada RPP

Indikator yang dirumuskan sesuai dengan KD, KI, SKL, kecuali indikator untuk aspek sikap sosial.

Kata kerja operasional yang digunakan sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan kecuali kata kerja yang digunakan pada indikator pengembangan KD 3.1. Kata kerja operasional yang digunakan kurang tepat.

Indikator yang dirumuskan sesuai dengan tiga aspek tersebut, tetapi masih ada yang kurang tepat yaitu aspek sikap sosial.

Catatan: Pemahaman guru terhadap indikator pencapaian kompetensi sudah baik, tetapi masih perlu ditingkatkan.

4.Materi Pembelajaran

Tercantum pada RPP Kesesuaian dengan

indikator, KD, dan KI Memuat fakta, konsep,

prinsip, dan prosedur yang relevan.

Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

Guru telah mencantumkan materi pelajaran pada RPP

Materi pembelajaran yang dicantumkan guru sesuai dengan indikator, KD, dan KD

Materi pembelajaran yang dicantumkan guru sudah memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur

Materi pembelajaran yang dicantumkan guru sesuai dengan karakteristik peserta didik

Catatan: Pemahaman guru tentang materi pelajaran sudah sangat baik.

5. Kegiatan Pembelajaran

Tercantum pada RPP Mencantumkan

kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas dan proporsional.

Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik

Kesesuaian penyajian dengan sistematika materi

Kesesuaian alokasi waktu dengan cakupan materi

Guru telah mencantumkan kegiatan pembelajaran pada RPP

Guru telah mencantumkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas dan proporsional

Kegiatan pembelajaran yang disusun oleh guru sudah sesuai dengan pendekatan saintifik

Kegiatan pembelajaran yang disusun oleh guru sudah sesuai dengan sistematika materi

Kegiatan pembelajaran yang disusun oleh guru sesuai dengan alokasi waktu

Catatan: Pemahaman guru terhadap kegiatan pembelajaran sudah baik.

Page 142: Karakteristik Kurikulum 2013eprints.unm.ac.id/5042/1/3. GABUNGAN BAB 1,2,3,4, dan 5.docx · Web viewJurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di

142

No

Komponen RPP Kriteria Deskripsi/Catatan

6.

Penilaian, Pembelajaran Remedial, dan Pengayaan

Tercantum pada RPP Kesesuaian dengan

teknik dan bentuk penilaian autentik

Kesesuaian dengan indikator pencapaian kompetensi

Kesesuaian rubrik dengan bentuk penilaian

Guru telah mencantumkan penilaian Penilaian pembelajaran yang disusun oleh

guru belum sesuai sepenuhnya dengan teknik dan bentuk penilaian autentik

Penilaian pembelajaran belum sepenuhnya sesuai dengan indikator pencapaian yang dirumuskan oleh guru

Rubrik belum sepenuhnya sesuai dengan bentuk penilaian

Catatan: Pemahaman guru terhadap penilaian pembelajaran masih perlu ditingkatkan.

7.

Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar

Tercantum pada RPP Kesesuaian dengan

KD dan KI. Kesesuaian dengan

materi pembelajaran dan pendekatan saintifik (pendekatan berbasis proses keilmuan)/model pembelajaran

Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

Guru telah mencantumkan media dan sumber belajar, tetapi belum mencantumkan bahan pembelajaran

Sesuai dengan KD dan KI Sesuai dengan materi pembelajaran dan

pendekatan saintifik Sesuai dengan karakteristik peserta didik

Catatan: Pemahaman guru terhadap media/alat, bahan, sumber belajar sudah baik tetapi masih perlu dilengkapi bahan belajar pada penyusunan RPP selanjutnya.