KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri...

114
i KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK (Mucuna pruriens L.) LOKAL DI PULAU LOMBOK Oleh Sri Wahyuni NIM. 151.145.020 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM 2018

Transcript of KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri...

Page 1: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

i

KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK

(Mucuna pruriens L.) LOKAL DI PULAU LOMBOK

Oleh

Sri Wahyuni NIM. 151.145.020

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM

2018

Page 2: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

ii

KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK

(Mucuna pruriens L.) LOKAL DI PULAU LOMBOK

Skripsi

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi

persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Sri Wahyuni NIM. 151.145.020

JURUSAN PENDIDIKAN IPA-BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM

2018

Page 3: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi
Page 4: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi
Page 5: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi
Page 6: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi
Page 7: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi
Page 8: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

viii

PERSEMBAHAN

Tuhan…….. di setiap langkahku, aku ingin selalu berada dalam jalan-Mu

Bersama dengan orang-orang yang aku cintai, aku ingin selalu dalam ridho-Mu

Dan terima kasih sudah menghadirkan mereka dalam hidupku,,,,,,

Ku persembahkan karya kecil ini untuk:

Ayahanda (Ra’up) dan ibunda (Sarinah) yang selalu memberikan

dukungan, motivasi dan yang selalu berjuang membahagiakan anak-

anaknya untuk meraih ilmu yang bermanfaat serta selalu senantiasa

mencurahkan cinta kasihnya dan selalu menjadi penopang dalam hidupku,

menghadirkanku dalam setiap doa-nya

Saudara-Saudariku (Halimatussakdiah, Niswatun Audah, M. Taufik Al-

Farizi dan Ahmad Novrian Rizki). Walaupun setiap harinya kita sering

berantem, tapi dalam hati kecil ini selalu tercurahkan rasa rindu karena

senyum penyemangat yang telah kalian berikan kepada saudaramu

menjadi motivasi dalam menyusun sebuah karya ini. semoga kita sebagai

anak kelak menjadi orang-orang besar dan berguna untuk keluarga, agama

dan bangsa.

Sahabat–sahabat ku yang selalu ada disetiap canda tawa dan laraku,

tempat bersandar saat aku terpuruk rapuh.

Teman-teman Seperjuanganku kelas VIIIA angkatan 2014 bersama kita

mengukir tawa dalam perjuangan untuk mencapai cita-cita kita.

Guru-guruku (Semua Dosen) yang tidak bisa aku sebut satu persatu,

terimakasih untuk setiap ilmu yang engkau ajarkan

Almamaterku dan kampusku tercinta Universitas Agama Islam Negeri

(UIN) Mataram

Page 9: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan Allah SWT. karena

dengan berkat rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulisan Skripsi ini

bisa terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan

kepada Nabi Besar Muhammad SAW. yang dengan penuh semangat dan ikhlas

berjuang dalam menumbuh kembangkan ajaran Agama Islam sehingga dapat

membimbing umat manusia menuju keimanan dan keselamatan dunia akhirat.

Skripsi yang berjudul “Karakterisasi Struktur Anantomi Komak Benguk

(Mucuna pruriens L.) Lokal di Pulau Lombok” untuk memperoleh gelar

pendidikan (S.Pd) pada jurusan Pendidikan IPA Biologi. Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Mataram.

Penyusunan skripsi ini tak lepas penulis dapatkan bantuan dan dukungan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati peneliti ingin

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

memberikan bimbingan dan saran-saran yang sangat berharga kepada peneliti,

terutama:

1. Ibu Nurdiana, SP. MP. selaku dosen pembimbing I dan Ibu Ervina Titi

Jayanti, S.Si. M.Sc selaku dosen pembimbing II yang telah banyak

memberikan ilmu dan sabar meluangkan waktu dalam memberikan

bimbingannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Page 10: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

x

2. Bapak Dr. Ir. Edi M. Jayadi M. P selaku ketua jurusan Pendidikan IPA

Biologi beserta Bapak Alwan Mahsul M.Pd, selaku sekretaris jurusan

Pendidikan IPA Biologi.

3. Bapak Dr. H. Mutawalli, M.Pd selaku Rektor UIN MATARAM yang telah

membagi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi bimbingan

dan peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai.

4. Ibu Hj. Lubna, M.Pd, Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

5. Para dosen yang telah berperan serta dalam memberikan ilmunya selama masa

perkuliahan.

Peneliti menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari

pembaca untuk penyempurnaan karya tulis pada masa yang akan datang. Semoga

skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan kepada pembaca umumnya.

Aamiin.

Mataram, 07 Juli 2018

Penulis,

Sri Wahyuni

Page 11: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ........................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................................... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI .............................................................. vi

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

ABSTRAK ......................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .................................... 4

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian .......................................... 5

E. Telaah Pustaka ............................................................................... 6

F. Kerangka Teori .............................................................................. 22

G. Metode Penelitian .......................................................................... 24

H. Sitematika Pembahasan ................................................................. 29

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ................................................ 31

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ........................................................... 31

B. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 32

C. Hasil Pengamatan .......................................................................... 33

Page 12: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

xii

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................... 54

A. Anatomi Akar ................................................................................ 55

B. Anatomi Batang ............................................................................. 57

C. Anatomi daun ................................................................................. 60

D. Anatomi bunga ............................................................................... 63

E. Anatomi buah ................................................................................. 64

F. Anatomi Biji .................................................................................. 65

BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 67

A. Kesimpulan .................................................................................... 67

B. Saran .............................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 68

LAMPIRAN .......................................................................................................71

Page 13: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Lokasi Pengambilan dan Koleksi Sampel Komak Benguk (Mucuna

pruriens L.) di Pulau Lombok ............................................................ 31

Tabel 2.2 Data Hasil Pengamatan Karakter Anatomi Komak Benguk yang Ada

di Pulau Lombok ................................................................................ 51

Page 14: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Buah dan Biji komak benguk .......................................................... 13

Gambar 1.2 (a) Anatomi daun komak benguk, (b) Anatomi daun kedelai dan

(c) Anatomi daun bayam ................................................................ 17

Gambar 1.3 Bintil akar komak benguk ............................................................... 19

Gambar 1.4 Pengamatan sayatan melintang batang Familiy Fabaceae

(Vigna radiata) .............................................................................. 20

Gambar 1.5 Sayatan melintang biji komak benguk (Mucuna pruriens L.) ........ 21

Gambar 1.6 Bagan Kerangka berfikir ................................................................. 23

Gambar 2.1 Lokasi pengambilan sampel komak benguk (Mucuna pruriens

L.) di Pulau Lombok ...................................................................... 32

Gambar 2.2 Penampang lintang akar komak benguk yang dengan perbesaran

10x25 berlokasi pada Kabupaten Lombok Timur ......................... 35

Gambar 2.3 Penampang lintang akar komak benguk yang berlokasi pada

Kabupaten Lombok Barat dengan perbesaran 4x10 ...................... 36

Gambar 2.4 Penampang lintang akar komak benguk yang berlokasi pada

Kabupaten Lombok Tengah dengan perbesaran 4x10 ................... 37

Gambar 2.5 Sayatan membujur Epidermis batang komak benguk dengan

perbesaran 10x25 yang berlokasi pada Kodya Mataram .............. 38

Gambar 2.6 Penampang lintang batang dengan perbesaran 4x10 yang

berlokasi pada Kodya Mataram. .................................................... 39

Gambar 2.7 Penampang lintang batang dengan perbesaran 4x10 yang

berlokasi pada Kodya Mataram ..................................................... 40

Gambar 2.8 Sayatan membujur daun komak benguk (a) bagian atas daun

yang berlokasi pada Kabupaten Lombok Timur dan (b) bagian

bawah daun yang berlokasi pada Kodya Mataram dengan

perbesaran 10x25 ........................................................................... 42

Gambar 2.9 Penampang lintang tangkai daun (Petiole) dengan perbesaran

4x10 yang berlokasi pada Lombok Tengah ................................... 43

Page 15: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

xv

Gambar 2.10 Penampang lintang tangkai daun dengan perbesaran 4x10

yang berlokasi pada (a) Lombok Tengah dan (b) Lombok

Timur ............................................................................................. 45

Gambar 2.11 Sayatan membujur Epidermis atas bunga (a) Calyx dan (b)

Corolla komak benguk dengan perbesaran 10x25 yang

berlokasi pada Kabupaten Lombok Timur .................................... 47

Gambar 2.13 Sayatan membujur buah (a) Epidermis atas yang berlokasi

pada Kabupaten Lombok Timur dengan perbesaran 10x25, (b)

Epidermis bawah yang berlokasi pada kodya Mataram dengan

perbesaran 10x25 dan (c) Epidermis bawah yang berlokasi

pada Kabupaten Lombok Barat dengan perbesaran 4x10.............. 49

Gambar 2.14 Epidermis biji komak benguk dengan perbesaran 10x25 yang

berlokasi pada daerah kodya Mataram .......................................... 50

Page 16: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Observasi awal ................................................................................ 71

Lampiran 2 Pengambilan Sampel Komak Benguk ............................................ 72

Lampiran 3 Pembuatan preparat anatomi .......................................................... 73

Lampiran 4 Gambar Hasil Pengamatan Anatomi Komak Benguk .................... 74

Lampiran 5 Kegiatan Awal Hingga Akhir Penelitian .......................................

Lampiran 6 Surat Izin Penelitian........................................................................

Page 17: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

xvii

KARAKTERISASI STRUKTUR ANANTOMI KOMAK BENGUK (Mucuna pruriens L.) LOKAL DI PULAU LOMBOK

Oleh:

SRI WAHYUNI 151.145.020

ABSTRAK

Komak benguk (Mucuna pruriens L.) merupakan salah satu jenis Leguminosae yang termasuk dalam famili Fabaceae. Komak jenis ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif bahan baku sumber protein non kedelai yang dapat diolah menjadi tempe. Penelitian anatomi dapat menunjukkan hubungan kekerabatan antar spesies. Organ yang diamati pada penelitian ini adalah pada bagian alat hara yaitu organ vegetatif berupa akar, batang dan daun serta bagian alat reproduksi berupa bunga, buah dan biji. Tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui karakterisasi struktur anatomi komak benguk lokal di Pulau Lombok”. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif eksploratif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan koleksi sampel, preparasi preparat menggunakan metode semi permanen (Free hand section method). Sampel anatomi didokumentasikan menggunakan mikroskop binokuler yang terhubung dengan kamera digital dengan bantuan program ScopImage 9. Keabsahan data diuji menggunakan metode triangulasi. Data yang didapatkan dianalisis melaui 3 tahap, yakni reduksi data dengan membuang data yang tidak perlu, penyajian data berupa data hasil pengamatan, gambar dan uraian yang bersifat deskriptif serta penarikan kesimpulan dari hasil pengamatan. Hasil analisis data didapatkan dari hasil koleksi dan pengamatan lansung struktur anatomi komak benguk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lapisan Epidermis tersusun atas satu lapis sel dengan adanya derivat Epidermis yakni stomata dan trikoma. Cortex terdiri atas sel-sel Parenkim yang juga menyusun bagian empulur dan Stele yang didalamnya terdapat pembuluh angkut Xylem dan Floem yang mempunyai bentuk yang bervariasi yang menjadi ciri utama pada anatomi akar, penampang lintang Petiole dan penampang lintang perlekatan Petiole dengan batang. Kata Kunci: Komak Benguk (Mucuna pruriens L.), Struktur Anatomi, Lombok

Page 18: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tingginya nilai jual kedelai menyebabkan kebutuhan pangan masyarakat

akan sumber protein terus meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk yang

begitu pesat. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan komoditas kacang-kacangan

tidak dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri, sehingga diperlukan kacang-

kacangan lokal yang memiliki kandungan nutrisi hampir sama dengan kedelai.

Salah satu jenis kacang-kacangan lokal yang belum terlalu dibudidayakan oleh

masyarakat Pulau Lombok yaitu komak benguk (Mucuna pruriens L.).

Komak benguk merupakan salah satu jenis Leguminosae yang termasuk

dalam famili Fabaceae dan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif bahan

baku sumber protein non kedelai yang dapat diolah menjadi tempe. Komak

benguk belum begitu dibudidayakan secara luas. Di Indonesia sendiri, budidaya

kacang ini masih terbatas meskipun sudah dimanfaatkan oleh sebagian penduduk

di Pulau Jawa khususnya Jawa Tengah dan Jawa Barat. Tanaman ini cukup

potensial untuk dikembangkan karena selain dapat memperbaiki struktur tanah

serta meningkatkan pendapatan rakyat juga dapat digunakan sebagai pupuk hijau

karena termasuk leguminosa. Selain itu komak benguk tidak memerlukan

persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

kekeringan, lahan masam dan salin.

Komak benguk biasanya ditanam di pinggir persawahan atau pekarangan

rumah dan dimanfaatkan sebagai tanaman sampingan. Pulau Lombok memiliki

Page 19: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

2

potensi lahan yang sangat bagus baik itu lahan basah (sawah berpengairan teknis)

maupun lahan kering (lahan tegalan) serta cukup luas untuk ditanami tanaman

komak benguk. Komak benguk dikenal sangat toleran dan dapat tumbuh dengan

baik pada berbagai jenis lahan baik itu lahan yang kurang subur, kering serta

kondisi cuaca ekstrim. Petani di Pulau Lombok dapat membudidayakan komak

benguk tersebut sebagai alternatif pengganti kedelai.

Pengamatan anatomi tumbuhan peranannya tidak pernah lepas dari

pengamatan karakter morfologi. Morfologis adalah karakter utama untuk

mengenali suatu tumbuhan dalam merekonstruksi klasifikasi. Karakter morfologis

memiliki peranan yang penting dalam mengetahui hubungan kekerabatan antar

spesies pada kelompok tertentu terutama pada anggota Family Fabaceae

berdasarkan sifat anatominya. Penelitian anatomi dapat menunjukkan korelasi

antara karakter-karakter yang lain, termasuk karakter morfologi dari komak

benguk. Penelitian anatomi dapat digunakan untuk menguatkan batasan-batasan

takson. Umumnya karakter anatomi merupakan basis yang dapat diandalkan untuk

membedakan jenis, tetapi biasanya karakter anatomi ini memiliki kegunaan yang

besar pada takson infragenerik. Karakter-karakter ini cukup konstan dan dapat

bersifat diagnostik. Karakter anatomi digunakan baik untuk praktek identifikasi

maupun untuk menentukan hubungan filogenetik.1

Hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada Dinas Pertanian

yang ada di Kota Mataram maupun di Dinas Pertanian Narmada menyatakan

bahwa komak benguk belum begitu dikenal dan dibudidayakan oleh masyarakat

1 Judd WS, Campbell CS, Kellog EA, Stevens PF and Donoghue MJ. Plant Systematics:

a Phylogenetic Approach. Sinauer Associates. Inc, Massachusetts, USA. 2002

Page 20: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

3

yang ada di Pulau Lombok karena bukan termasuk tanaman palawija. Selain itu

tanaman tersebut hanya dijadikan sebagai tanaman sampingan di pinggiran sawah.

Masyarakat yang ada di desa Telagawaru Kecamatan Labu Api Kabupaten

Lombok Barat juga menyatakan bahwa komak benguk belum begitu

dibudidayakan didaerahnya, dikarenakan komak benguk memiliki racun dan tidak

dapat mereka olah, sehingga penanamannya kurang begitu diminati.

Penelitian mengenai karakterisasi struktur antomi komak benguk belum

banyak dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain. Namun terdapat penelitian serupa

yang dilakukan oleh Supriyono (2004) dalam penelitiannya berjudul “Kajian

Anatomi Daun dan Bintil Kara Benguk (Mucuna pruriens L.) dalam Kaitannya

dengan Proses Fisiologis Tanaman”. Penelitian tersebut membahas tentang jalur

fotosintesis komak benguk berdasarkan kranz anatominya serta menentukan pola

pertumbuhan bintil akar komak benguk menggunakan sampel komak benguk

yang akan dibandingkan dengan sampel bayam dan kedelai.2 Selain itu juga

penelitian yang dilakukan oleh Amir Siahpoosh (2015) pada salah satu Family

Fabaceae dalam penelitiannya berjudul “Vegetative and Reproductive Anatomy

of Vigna radiata L.”. Penelitian tersebut membahas tentang penampakan anatomi

dari batang (Caulis), tangkai daun (Pteolus), daun (Folium) dan bunga (Flos) dari

Vigna radiata L. dengan melakukan pengamatan sayatan bagian melintang dari

2 Supriyono, Tohari, Abdul Syukur dan Didk Indradewa,“Kajian Anatomi Daun dan

Bintil Kara Benguk (Mucuna pruriens L.) dalam Kaitannya dengan Proses Fisiologis Tanaman”, Agrosains Vol. 6, Nomor 1, 2004, h. 15-19

Page 21: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

4

masing-masing sampel yang mana terdapat perbedaan dalam bentuk dan posisi

jaringan pembuluh.3

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dari itu peneliti

bermaksud melakukan penelitian yang bersifat kualitatif mengenai

“Karakterisasi Struktur Anatomi Komak Benguk (Mucuna pruriens L.)

Lokal di Pulau Lombok”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat dirumuskan masalah yaitu

“Bagaimanakah Karakterisasi Struktur Anatomi Komak Benguk (Mucuna

pruriens L.) Lokal di Pulau Lombok?”

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah “Untuk Mengetahui

Karakterisasi Struktur Anatomi Komak Benguk (Mucuna pruriens L.) Lokal di

Pulau Lombok”.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut.

a. Manfaat Teoritis

1) Sebagai sumber informasi ilmiah bagi peneliti sendiri serta menambah

wawasan khazanah pengetahuan tentang keragaman tumbuhan kacang-

3Amir Siahpoosh, Mahboobeh Ghasemi, Ahmad Majd, Hamid Rajabi Memari dan

Taher Nejadsattari, “Vegetative and reproductive Anatomy of Vigna radiata L.”, Tropical Plant Reseach, Volume 2, Nomor 1, Februari 2015, h. 23-29

Page 22: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

5

kacangan lokal jenis komak benguk (Mucuna pruriens L.) yang ada di

Pulau Lombok.

2) Untuk mengembangkan penelitian yang lebih luas lagi bagi penelitian

selanjutnya.

b. Manfaat Praktis

1) Untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan IPA-Biologi UIN Mataram dapat

lebih memahami keragaman karakteristik struktur anatomi dari tumbuh-

tumbuhan.

2) Untuk petani khususnya yang ada di Pulau Lombok dapat meningkatkan

produksi dalam negeri sehingga dapat meningkatkan produktivitas

pertanian.

3) Untuk masyarakat umumnya dapat lebih mengenal dan membudidayakan

kacang-kacangan lokal jenis komak benguk (Mucuna pruriens L.) yang

ada di Pulau Lombok.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini tidak meluas dan tetap pada pengertian yang

dimaksud, maka perlu diberikan batasan konsep fokus penelitian yakni sebagai

berikut.

a. Penelitian ini hanya berpusat pada empat Kabupaten di wilayah Pulau

Lombok, yakni Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat dan

Lombok Utara serta satu Kodya yaitu Mataram pada provinsi Nusa

Tenggara Barat.

Page 23: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

6

b. Organ yang diteliti berupa keragaman karakter anatomi baik itu alat hara

(Organum nutritivum) berupa akar (Radix,) batang (Caulis) dan daun

(Folium), serta alat reproduksi (Organum reproductivum) berupa bunga

(Flos), buah (Fructus) dan biji (Semen) komak benguk yang ada di Pulau

Lombok.

2. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam upaya memperoleh informasi terkait

struktur anatomi komak benguk lokal yang ada di Pulau Lombok. Penelitian ini

dilakukan dengan melakukan survey lapangan untuk pencarian sampel yang

berlokasi di Pulau Lombok, yakni Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok

Barat dan Lombok Timur serta kodya Mataram. Apabila semua sampel

tersebut sudah ada, maka penelitian selanjutnya dilakukan di laboratorium UIN

Mataram untuk pembuatan preparat anatomi yang selanjutnya digunakan untuk

diamati karakterisasinya.

E. Telaah Pustaka

1. Anatomi Tumbuhan

Anatomi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari struktur

internal tumbuhan baik pada tingkat organ, jaringan maupun sel. Tiap-tiap

bagian dari tumbuhan tersebut mempunyai susunan dan fungsinya masing-

masing. Dengan memiliki pemahaman tentang struktur internal tanpa

meninggalkan pengetahuan tentang struktur eksternal (morfologi),

memungkinkan para peneliti untuk mengelaborasi lebih lanjut tentang fungsi

biologi yang ada. Fungsi tersebut baik koordinasi intemal pada tubuh

Page 24: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

7

tumbuhan maupun interaksi antara tumbuhan dengan lingkungannya. Hal ini

mengingat proses fisiologis pada tumbuhan terjadi pada tingkat sel maupun

interaksi antarsel. Struktur anatomi tubuh tumbuhan akan secara langsung

berkorelasi dengan kapasitas morfologi, fisiologi, biokimia, maupun

produktivitas suatu tanaman pangan.4

Secara umum organ pokok penyusun tubuh tumbuhan mencakup akar,

batang dan daun. Organ-organ tersebut nantinya akan berkembang menjadi

organ-organ lain seperti bunga, buah dan biji. Adapun struktur anatomi pada

tumbuhan meliputi alat hara (Organum nutritivum) berupa akar (Radix), batang

(Caulis) dan daun (Folium), serta alat reproduksi (Organum reproductivum)

berupa bunga (Flos), buah (Fructus) dan biji (Semen).

a. Alat Hara (Organum nutritivum)

1) Akar (Radix)

Akar merupakan struktur pokok tumbuhan yang paling penting,

tanpa adanya akar tumbuhan tidak akan mampu hidup karena akar

berfungsi sebagai penegak atau penguat tumbuhan. Penampang

melintang akar pada keadaan primer menunjukkan perbedaan yang jelas

pada sistem jaringannya yaitu Epidermis (jaringan dermal), Cortex

(jaringan dasar), dan jaringan pengangkut yang terdapat pada suatu

struktur yang dikenal sebagai Stele (silinder pembuluh). Silinder

pembuluh terdiri dari jaringan pembuluh berupa Xylem dan Floem.5

4 E. T. Jayanti, “Profil Anatomi Batang Kacang Komak (Lablab purpureus (L.) Sweet)

Lokal Pulau Lombok”, Biota: Biologi dan Pendidikan Biologi, Vol. 10, Nomor 2, 2017. h. 153 5 Tim Penyusun, Petunjuk Praktikum Anatomi Tumbuhan, (Mataram, 2016), h. 3.

Page 25: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

8

Pada kebanyakan akar, Stele adalah silinder vaskular, inti padat

dari Xilem dan Floem. Pada sebagian besar akar Eudikotil, Xilem

memiliki penampilan mirip bintang dan Floemnya menempati bagian

diantara lengan-lengan bintang dari Xilem. Pada kebanyakan akar

Monokotil, jaringan Vaskular terdiri dari sebuah inti pusat dari sel-sel

Parenkim yang dikelilingi oleh sebuah cincin Xilem dan sebuah cincin

Floem. Daerah tengah seringkali disebut empulur namun tidak boleh

tertukar dengan empulur batang yang merupakan jaringan dasar.

Jaringan dasar akar, terutama tersusun atas sel-sel Parenkim,

mengisi Cortex, yaitu wilayah diantara silinder Vaskular dan Epidermis.

Sel-sel didalam jaringan dasar menyimpan karbohidrat dan plasma

membrannya menyerap air dan mineral dari tanah. Lapisan Cortex yang

paling dalam disebut Endodermis, silinder setebal satu sel yang

membentuk perbatasan dengan silinder Vaskular.6

2) Batang (Caulis)

Epidermis menutupi batang sebagai bagian dari sistem jaringan

Epidermis yang berkelanjutan. Jaringan Vaskular membentang

disepanjang batang dalam berkas Vaskular. Tidak seperti akar Lateral,

yang muncul dari jaringan Vaskular jauh didalam akar dan merusak

Kambium vaskular, Korteks dan Epidermis, tunas Lateral berkembang

dari Meristem kuncup Aksilaris dipermukaan batang dan tidak merusak

6 Neil A. Campbell dan Jane B. Reece, Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2, (Jakarta:

Erlangga, 2008), h. 326.

Page 26: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

9

jaringan lain. Berkas Vaskular batang menyatu dengan Silinder vaskuler

akar pada zona transisi yang berada di dekat permukaan tanah.

Pada sebagian besar spesies Eudikotil, jaringan Vaskular terdiri

dari berkas Vaskular yang tersusun dalam suatu cincin. Xilem pada setiap

berkas vaskular terletak disebelah empulur dan Floem pada setiap berkas

terletak disebelah Korteks. Pada sebagian besar batang Monokotil, berkas

Vaskular tersebar diseluruh jaringan dasar, bukan membentuk cincin.

pada batang Monokotil maupun Eudikotil, jaringan dasar sebagian besar

terdiri dari sel-sel Parenkim. Akan tetapi sel-sel Kolenkim yang terletak

tepat dibawah Epidermis memperkuat kebanyakan batang. Sel-sel

Sklerenkim terutama sel-sel serat juga memberikan dukungan di bagian-

bagian batang yang tak lagi memanjang.7

3) Daun (Folium)

Daun merupakan struktur datar dan tipis yang memperbesar

kemampuan fotosintesik tumbuhan. Ada berbagai bentuk dan ukuran

daun yang menunjukkan bahwa ada fungsi-fungsi lain daun selain untuk

fotosintesis.

Pada irisan melintang daun nyaris selalu tersusun atas Epidermis

dibagian atas dan bawah. Dibawah Epidermis atas, ada selapis Mesofil

palisade yang berbentuk seperti tiang, diikuti oleh selapis Mesofil spons

atau bunga karang. Kedua lapisan Mesofil tersusun atas sel-sel

Parenkima yang berdinding tipis, kaya akan kloroplas dan mampu

7 Ibid., h. 327

Page 27: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

10

melakukan aktifitas fotosintetik yang sangat tinggi. Epidermis bawah

biasanya memiliki banyak stomata, buka-bukaan seperti celah ke arah

luar. Setiap stomata dikelilingi oleh sepasang sel penjaga Epidermal. Sel

penjaga berbeda dari sel-sel Epidermal disekelilingnya karena sel

penjaga memiliki kloroplas, suatu karakteristik yang terkait dengan

regulasi pembukaan dan penutupan stomata oleh sel penjaga. Kutikula

berlilin umumnya menutupi daun dan biasanya lebih tebal dipermukaan

bagian atas daripada di bagian bawah.8

Stomata umumnya terdapat pada permukaan bawah daun, tetapi

ada beberapa spesies tumbuhan dengan stomata pada permukaan atas dan

bawah daun. Ada pula tumbuhan yang hanya mempunyai stomata pada

permukaan atas daun, misalnya pada bunga lili air. Bentuk atau tipe

stomata dibedakan atas 4 yaitu Anomositik, Anisositik, Parasitik dan

Diasitik.9

b. Alat Reproduksi (Organum reproductivum)

1) Bunga (Flos)

Bunga merupakan modifikasi dari batang dan daun. Bunga terdiri

dari sejumlah bagian Steril dan bagian reproduktif atau Fertil yang

melekat pada sumbu, yakni dasar bunga (Reseptakulum). Bagian sumbu

yang merupakan ruas batang yang diakhiri oleh bunga atau dinamakan

8 George H Fried dan George J. Hademenos, Biologi Edisi Kedua, (Jakarta: Erlangga,

2005), h. 159-160. 9Lakitan (1993) dalam Henny L Rampe, “Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun

Beberapa Tumbuhan Suku Orchidaceae”, Jurnal Bioslogos, Vol. 1, Nomor 1, Agustus 2011, h. 1

Page 28: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

11

tangkai bunga (Pedisel.) Bagian steril dari bunga terdiri atas sejumlah

helai daun kelopak (Sepal) dan sejumlah helai daun mahkota (Petal).10

2) Buah (Fructus)

Buah berasal dari bakal buah yang telah dewasa. Pada buah

polongan sejumlah besar Fabaceae, pada Leguminosae, buah membuka

pada sambungan pelekatan Karpel. Perikarp sejumlah besar Fabaceae

dibedakan lapisan Eksokarp yang dibentuk oleh Epidermis luar dan

Hipodermis, keduanya berdinding tebal, Parenkim Mesokarp dan

Endokarp yang mencakup beberapa lapisan sel Sklerenkim dan

Epidermis dalam.11

3) Biji (Semen)

Biji dibentuk dengan adanya perkembangan bakal biji. Biji

Fabaceae berdiferensiasi dari bakal biji berintegumen dua. Integumen

dalam hilang sewaktu perkembangan biji, sedangkan integumen luar

berkembang menjadi berbagai lapisan sel. Lapisan terluar yakni

Epidermis, tetap uniseriat dan berkembang menjadi lapisan tiang yang

terdiri dari Sklereid dengan dinding menebal tak rata. Didaerah Hillum

terdapat dua lapisan tiang. Lapisan terluarnya berasal dari Funiculus.

jaringan yang lebih dalam dapat berbentuk Parenkim yang sering

tertekan dan rusak. Sistem jaringan pembuluh biasanya berkembang

10 Estiti B. Hidayat, Anatomi Tumbuhan Berbiji, (Bandung: ITB, 1995), h. 222. 11 Ibid., h. 238.

Page 29: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

12

dengan baik. Dari Funiculus, berkas pembuluh memasuki daerah Kalaza

dan bercabang disana.12

2. Anatomi Komak Benguk

Komak benguk merupakan salah satu jenis kacang-kacangan lokal

yang termasuk dalam famili Fabaceae (Leguminoceae), memiliki berbagai

macam varietas dan banyak tersebar di daerah tropis. Komak benguk bisa

digunakan sebagai bahan baku pengganti kedelai dalam pembuatan tempe.13

a. Klasifikasi Komak Benguk

Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Superdivisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Subkelas : Rosidae Ordo : Fabales Family : Fabaceae Genus : Mucuna Spesies : Mucuna pruriens (L.) DC. cv. group utilis Sinonim : Mucuna pruriens (L.) DC. f. utilis (Wall. ex. Wight).14

b. Morfologi

Komak benguk berbentuk lonjong-menjorong, sedikit pipih, warna

beragam, mulai dari coklat terang atau coklat-merah muda, ungu atau hitam,

12 Ibid., h. 252 13

Roosmarinto, Narendra Yoga dan Sekar Winda Nabella Maharani, “Pengaruh Lama Perendaman Koro Benguk (Mucuna Pruriens) dengan Penambahan Soda Kue (NAHCO3) terhadap Kadar Asam Sianida (HCN)”, Jurnal Teknologi Laboratorium, Vol. 4, Nomor 1, Maret 2015, h. 25.

14 Birla Institute of Scientific Research. (2010). Database of Medicinal and Aromatic

Plants in Rajasthan: Mucuna pruriens. Diakses dari (http://bioinfo.bisr.res.in/project/domap/plant_details.php?plantid=0004%bname=Mucuna%20pruriens) pada 1 Desember 2015.

Page 30: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

13

hampir seluruh hitam, abu, hitam keabuan atau putih.15 Tanaman ini

memiliki cabang yang panjang dan ramping, bentuk daun Lanceolate, bunga

putih dengan Corolla berbentuk ungu kebiruan. Buah polong atau kacang

polong berbulu, tebal, dan kasar, rata-rata panjangnya 4 inci, berisi empat

sampai enam biji, berwarna coklat tua dan tebal ditutupi dengan rambut

kaku. Di India, biji kacang Mucuna yang matang secara tradisional

dikonsumsi oleh suku bukit India Selatan, Kanikkars, setelah diulang

mendidih untuk menghilangkan faktor anti-nutrisi.16

1

2

3

4

(a) (b) Gambar 1.1: (a) Buah komak benguk dan (b) Biji komak benguk Keterangan gambar:

1. Daun (Folium) 2. Batang (Caulis) 3. Buah (Fructus) 4. Biji (Semen)

Tanaman ini dapat tumbuh dengan ketinggian 10-15 meter,

menjalar pada permukaan tanah, merambat atau membelit ke arah kiri pada

ajir atau tanaman lainnya. Tanaman ini merupakan semak tahunan yang akar

15 Retnaningsih, Ch., Setiawan, A., Sumardi, “Potensi Antiplatelet Kacang Koro

(Mucuna pruriens L.)dari Fraksi Heksan dibandingkan dengan Aspirin pada Tikus Hiperkolesterolemia”, Seri Kandungan Ilmiah, Vol. 14, Nomor 1, 2011, h. 80.

16 Duke (1981) dalam Lucia Raffaeela Lampariello, “The Magic Velvet Bean of Mucuna pruriens”, Journal of Traditional and Complementary Medicine, Vol. 2, Nomor 4, Okt-Des 2012, h. 331-339.

Page 31: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

14

utamanya memiliki banyak akar samping.17 Mucuna tumbuh dengan baik di

bawah kondisi hangat dan lembab, dengan ketinggian 1500 m di atas

permukaan laut, dan di daerah dengan curah hujan lebat. Seperti

kebanyakan kacang polong, komak benguk memiliki potensi untuk

memperbaiki nitrogen atmosfer melalui hubungan simbiosis dengan

mikroorganisme tanah.18

c. Nama Lain

Komak benguk dikenal dengan nama yang berbeda-beda di setiap

daerah maupun negara. Secara umum di Indonesia komak benguk disebut

dengan nama kacang babi, dalam bahasa Jawa dikenal dengan nama koro

benguk, dalam bahasa inggris dikenal dengan Velvet bean atau Cowitch, di

India komak benguk dikenal dengan nama Cowhage plant, Kevach, serta

Kapikacho. 19 Adapun nama lokalnya di Lombok yaitu komak benguk.

d. Manfaat

Komak benguk mempunyai banyak sekali manfaat, di India komak

benguk banyak digunakan secara tradisional sebagai obat yang berharga dan

telah diteliti dalam berbagai konteks, termasuk aktivitas anti-Parkinson,

anti-diabetes, Afrodisiak, anti-neoplastik, anti-epilepsi, dan anti-mikroba.20

Di Brasil tepung biji komak benguk telah diuji untuk bahan pengental

17 Puri, R. K. dan Raman P., (2010) dalam Leni Mulyani, dkk., “Manfaat dan

Kandungan Kacang Kara Benguk (Mucuna pruriens L.) sebagai Obat Herbal”. Prosiding Farmasi, Vol. 2, Nomor 2, 2016, h. 353.

18 Lucia Raffaeela Lampariello, “The Magic Velvet Bean of Mucuna pruriens”, Journal

of Traditional and Complementary Medicine, Vol. 2, Nomor 4, Okt-Des 2012, h. 331-339. 19Sussana, (2014) dalam http://repository.unisba.ac.id/bitstream/.../05bab1_sussana_

10060310075_skr_2014.pdf., diakses tanggal 20 September 2017, pukul 17.12 WITA. 20Kavitha C. Dan Thangamani C., “Amazing Bean “Mucuna pruriens” A

Comprehensive Review”. Journal of Medicinal Plants reseach, Vol. 1, Nomor 1, 2007, h. 141-142.

Page 32: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

15

makanan dan perekat makanan. Biji komak benguk yang direbus biasanya

dimakan sebagai kacang-kacangan, polong muda dan daun muda digunakan

sebagai sayur-mayur. Tanaman komak benguk mampu menutup lahan

dengan cepat, tahan pada berbagai jenis hama dan penyakit, dan mampu

beradaptasi pada kondisi lingkungan yang beragam. Sehingga komak

benguk berpotensi sebagai sumber tanaman pangan di masa depan.21

e. Sebaran Komak Benguk

Komak benguk merupakan tanaman asli daerah Afrika dan India.

Selain terdapat di daerah Afrika dan India Komak benguk juga

dibudidayakan di Asia seperti di Indonesia dan Malaysia. Duke (1981)

menyatakan bahwa komak benguk berasal dari Cina selatan dan India

bagian timur, di mana pada wilayah tersebut banyak dibudidayakan sebagai

tanaman sayuran hijau.22

f. Kandungan

Dari segi kandungan gizi, komak benguk tidak kalah tinggi

gizinya dibandingkan dengan kacang-kacangan lain. Komak benguk

mengandung karbohidrat dan protein yang cukup tinggi dengan kandungan

lemak yang rendah. Menurut Handjani (2001), komposisi gizi biji komak

21 Wulijarni, S. N., And R.F maligalig. 1996. Mucuna pruriens (L) DC. cv.Group Utilis.

Prosea handbooks no. 11, Auxiliary plants. Prose/Bogor. Wageningen. The Netherlands. Pp.199-203.

22 Duke (1981) dalam Lucia Raffaeela Lampariello, “The Magic Velvet Bean of Mucuna pruriens”, Journal of Traditional and Complementary Medicine, Vol. 2, Nomor 4, Okt-Des 2012, h. 331-339.

Page 33: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

16

benguk terdiri atas protein 28,4-31,0 g; lemak 3,4-5,1; karbohidrat 62,3-

63,2 g; serat 15,5-16,6 g; kalsium 37 mg; dan besi 9,45 mg.23

Biji komak benguk kaya akan senyawa Alkaloid, Mukunin,

Mukunadin, Mukunadinin, Prurienidin, dan Nikotin, -sitosterol,

Glutation, Lesitin, Asam vernolat dan asam galat. benguk memiliki zat

bioaktif lainnya termasuk Tritamin, Alkilamin, Steroid, Flavonoid,

Kumarin, Kardenolid, Magnesium, Tembaga, Zink, Mangan dan besi.

kandungan masing-masing mineral dalam 100 gram serbuk biji benguk

yaitu Zn sebesar 1,0- 15 mg, 65- 477 mg, Cu 0,33- 4,34 mg, Fe 1,3- 15

mg.24

Didalam biji benguk juga terdapat senyawa anti nutrisi seperti

L-dopa, asam fitat merupakan senyawa yang diduga kuat berperan sebagai

agen afrodisak pada biji benguk dengan mekanisme kerja meningkatkan

sekresi dopamin sehingga Luteinizing Hormone (LH) meningkat dan

mensintesis ledih banyak Testoteron, yaitu hormon yang berperan dalam

aktivitas seksual pria.25

Salah satu tantangan pemanfaatan komak benguk yaitu adanya

toksin yang secara alami terdapat pada bijinya, yakni Sianida (HCN) yang

cukup tinggi dan L-3,4 Dihydroxyphenylalanine (L-Dopa) yang dapat

23 Handjani (2001), dalam A Bagus Nur Sudrajat, “Karakterisasi Sifat Fisik dan

Fungsional Isolat Protein Koro Benguk (Mucuna pruriens)”, Prosiding Seminar Nasional Apta, Jember, 2016, h. 112.

24 Sussana, (2014) dalam http://repository.unisba.ac.id/bitstream/.../05bab1_sussana_ 10060310075_skr_2014.pdf., diakses tanggal 20 September 2017, pukul 17.12 WITA.

25 Shukla KK, Mahdi AA, Ahmad MK (2007), Mucuna pruriens Reduces stress and improves the quality of semen in infertile men eCAM Advance Access DOl. 10.1093/ecam/nem171. (www.creativecommons.org)

Page 34: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

17

menyebabkan keracunan yang dapat menyebabkan keracunan apabila

dijadikan bahan makanan atau pakan ternak26. Asam sianida sangat cepat

terserap oleh alat pencernaan masuk ke dalam saluran darah dan terikat

oleh senyawa HCN dan menyebabkan terganggunya sistem pernafasan.

tergantung pada jumlah yang dikonsumsi, HCN dapat menyebabkan

kematian pada dosis 0,5 – 3,5 mg hcn/berat badan.27

Supriyono (2004) dalam penelitiannya yang berjudul “Kajian

Anatomi Daun dan Bintil Akar Kara Benguk (Mucuna pruriens L.) dalam

Kaitannya dengan Proses Fisiologis Tanaman” menyatakan bahwa

berdasarkan kranz anatomi, daun komak benguk berjalur fotosintesis C3

dengan seludang berkas kecil-kecil terlihat samar dan menyebar serta

memiliki kloroplas pada Mesofil. Hal tersebut dapat diketahui dengan

membandingkan antomi daun kedelai dan daun bayam sebagai

pembanding.

26 Widianarko, (2003) dalam R Ariani, dkk., “Respon Pembentukan Kalus Koro Benguk

(Mucuna pruriens L.) pada Berbagai Konsentrasi 2,4-D dan BAP”, Jurnal MIPA, Vol. 39, Nomor 1, 2016, h. 21.

27 Roosmarinto, Narendra Yoga dan Sekar Winda Nabella Maharani “Pengaruh Lama Perendaman Koro Benguk (Mucuna Pruriens) dengan Penambahan Soda Kue (NAHCO3) terhadap Kadar Asam Sianida (HCN)”, Jurnal Teknologi Laboratorium, Vol. 4, Nomor 1, Maret 2015, h. 25.

Page 35: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

18

(a) (b) (c)

Gambar 1.2: (a) Anatomi daun komak benguk, (b) Anatomi daun kedelai dan (c) Anatomi daun bayam.

Keterangan gambar: 1. Epidermis 2. Mesofil 3. Seludang berkas

Berdasarkan gambar tersebut, bayam (C4) seludang berkas

membentuk kranz dan berdinding tebal. Pada kedelai (C3) seludang berkas

memang terlihat ada yang mengumpul namun tidak berdinding tebal. Pada

komak benguk seperti halnya pada kedelai, seludang berkas ada yang

kelihatannya mengumpul namun tidak berdinding tebal. Berdasarkan

kriteria tersebut komak benguk masuk kedalam tanaman C3.28

Komak benguk memiliki bintil sebagaimana pada tribus Vicieae

dan Trifolieae yang memiliki Meristem apikal, pertumbuhan Indeterminate,

satu cabang dari Stele akar atau lebih masuk dan bercabang di antara bintil.

Bintil kacang-kacangan bersimbiosis dengan Rhizobium (Marschner 1986).

Nitrogen hasil fiksasi 85% terakumulasi pada bagian vegetatif di atas tanah

sedang 15% ada di perakaran (Hoefsloot et al. 1993 cit. Vissoh et al. 1998).

28 Supriyono, Tohari, Abdul Syukur dan Didk Indradewa, “Kajian Anatomi Daun dan

Bintil Kara Benguk (Mucuna pruriens L.) dalam Kaitannya dengan Proses Fisiologis Tanaman”, Agrosains, Vol. 6, Nomor 1, 2004, h. 18

1

3 2

1 2

3

1

3

2

Page 36: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

19

Dengan demikian komak benguk hanya akan melepas nitrogen terakululasi

pada bintil setelah tanaman tersebut menua atau mati.29

Gambar 1.3: Bintil akar komak benguk Keterangan gambar

1. Bintil yang belum mengalami lisis. 2. Bintil membentuk benjolan-benjolan baru yang berasal dari sel

Meristematis.30

Pengamatan bagian melintang batang pada salah satu family

Fabaceae yang ditunjukkan oleh garis seperti gambar dibawah

menunjukkan adanya lapisan Epidermis yang terdiri atas satu baris sel

berbentuk persegi panjang yang ditutupi oleh kutikula yang tipis. Sel-sel

Buliform berada pada lapisan tersebut. Terdapat Trikoma bersel tunggal

(Uniseluler), sel-sel Kolenkim melingkar terletak sangat dekat dengan

Epidermis. Korteks terdiri dari sel-sel Parenkim berbentuk oval dengan

dinding sel tipis. Sel-sel Perisikel menunjukkan transformasi menjadi

serabut dan salah satu lapisan helai serabut berkembang. Pada berkas

intervaskuler, lapisan kambium enam diantaranya terdiri dari Xylem dan

Floem. Xylem terdiri dari Protoxylem menuju pusat tanaman dan

29 Supriyono, Pengembangan Budidaya Kara benguk (Mucuna pruriens (L.) Dc.)

sebagai Salah Satu Alternatif Penyedia Sumber Bahan Pangan Lokal, (Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Bidang Dasar-dasar Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret: Surakarta, 2008), h. 6.

30 Supriyono, dkk., Kajian..., h. 19

1 2

Page 37: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

20

Metaxylem kesisi Apikal tanaman. Sel-sel Sekretori terletak sangat dekat

dengan Floem yang sel-sel tersebut memiliki glukosida. Berkas (bundle)

tersebut relatif berbeda dalam hal ukuran dan jumlah. Ada enam berkas

besar yang terletak berlawanan arah. Terdapat juga empulur besar ditengah

batang dan terdiri dari sel-sel Parenkim yang cenderung mengalami

pengurangan ukuran kearah batas luar yang tampak ruang interseluler

berbentuk segitiga berukuran kecil.

(a) (b) (c)

Gambar 1.4: Pengamatan sayatan melintang batang Familiy Fabaceae (Vigna radiata)

Keterangan Gambar: (a) p: Pith/empulur (b) sec: Secretory Sel, ep: dewkl, h, pc: Cortex parenchyma, t:

Trikoma, f: Pericycle fiber. (c) bf: Buliform, co:Kolenkim, ca: Kambium, ph: Floem, pxy:

Protoxylem, mxy:Metaxylem.31 Biji komak benguk pernah diamati oleh Saravana Ganthi (2011)

dalam penelitiannya yang berjudul “Comparative Anatomical Studies on

Seeds of Mucuna Adans. and Canavalia DC. Species”. Penelitian tersebut

membahas tentang pentingnya menguji kemurnian sampel yang tersedia

secara komersial dipasaran untuk tujuan pengobatan dengan mempelajari

31 Amir Siahposh, Mahboobeh Ghasemi, Ahmad Majd, Hamid Rajabi Memari dan Taher Nejadsattari “Vegetative and reproductive Anatomy of Vigna radiata L.”, Tropical Plant Reseach, Vol. 2, Nomor 1, 16 Februari 2015, h. 24

Page 38: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

21

ciri-ciri morfologi dan anatomi kulit biji dari semua sampel pasar dengan

membandingkan anatomi dari biji Mucuna pruriens, Mucuna

cochinchinensis, Mucuna deeringiana dengan biji Canavalia ensiformis

dan Canavalia virosa, sehingga didapatkan hasil penelitian yaitu spesies

yang berbeda dari biji Mucuna dan Canavalia dapat diidentifikasi

berdasarkan karakter kunci (key characters) dari kulit biji.

Gambar 1.5: Sayatan melintang biji komak benguk (Mucuna pruriens L.) Keterangan gambar:

1. Rim-aril (lengkungan) 2. Makrosklereid 3. Lapisan Funiculus 4. Tracheid bar

Pada gambar tersebut, terlihat jelas bagian melintang kulit biji

komak benguk pada bagian Hillum menampilkan sebuah struktur

berbentuk lengkungan (kubah) dengan sepasang sayap berbentuk Rim-Aril.

Rim-aril tersebut terdiri dari hifa, seperti sel-sel Parenkim berdinding tipis.

Rim-aril adalah kelanjutan dari Funiculus. Lapisan Palisade berukuran

sempit dan radial zona panjang Palisade adalah 115 mikron. Trakeid bar

1

2

3

4

Page 39: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

22

yang sempit memanjang terletak dibawah mikropil. Usur-unsur Trakeid

yang linear dan kompak dengan Scalariform yang mengalami penebalan.

Trakeid bar dikelilingi oleh 2-5 lapisan berukuran kecil, Isodiametrik, dan

tersusun rapi dengan dinding sel parenkim pada ujung distal dan basal.32

F. Kerangka Teori

Komak benguk merupakan salah satu jenis Leguminosae yang digunakan

sebagai salah satu alternatif bahan baku sumber protein non kedelai yang dapat

diolah menjadi tempe. Komak benguk kurang dimanfaatkan dan dibudidayakan di

Pulau Lombok padahal komak benguk memiliki nilai kandungan nutrisi yang

tidak kalah tinggi dengan kedelai. Untuk mengetahui keberagaman jenis komak

benguk dapat dilakukan dengan mengamati karakter anatominya. Pengamatan

tersebut dapat dilakukan dengan mengambil sampel terlebih dahulu yang

dilakukan di empat kabupaten, yakni Kabupaten Lombok Timur, Lombok

Tengah, Lombok Barat dan Lombok Utara serta satu Kodya yakni Mataram.

Setelah sampel tersebut didapatkan maka dilakukan pengamatan alat hara

(Organum nutritivum) berupa akar (Radix), batang (Caulis) dan daun (Folium)

serta alat reproduksi (Organum reproductivum) berupa bunga (Flos), buah

(Fructus) dan biji (Semen). Pengamatan tersebut juga dilakukan di Laboratorium

IPA Biologi UIN Mataram untuk dilakukan pembuatan preparasi preparat semi

permanent dengan cara pewarnaan kemudian dilakukan pengamatan karakteristik

anatomi sehingga keragaman karakter dari komak benguk tersebut dapat

diketahui.

32 C Vijayambika, M Jegadesan dan Saravana Ganthi, “Comparative Anatomical Studies on Seeds of Mucuna Adans. and Canavalia DC. Species”, Indian Journal of Natural Product and Resources, vol. 2, Nomor 1, 11 Maret 2011, h. 83.

Page 40: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

23

Pengambilan sampel

Berupa:

Gambar 1.6. Bagan Kerangka Berfikir

Komak Benguk (Mucuna pruriens) Jenis Leguminosae

Lombok Utara

Lombok Tengah

Lombok Barat

Lombok Timur

Kodya Mataram

Organum Nutritivum dan Organum Reproductivum

Laboratorium IPA BIologi Keragaman Genetik

Tumbuhan

Preparasi Preparat Semi Permanent dengan Cara Pewarnaan

Pengamatan Karakteristik Anatomi

Pemanfaatan dan budidaya kacang-kacangan lokal di

Pulau Lombok

Kacangan lokal yang memiliki kandungan nutrisi hampir sama

dengan kedelai

Page 41: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

24

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

deskriptif eksploratif yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi dan

lokasi penelitian yang dilakukan dan mengambil data secara langsung

yang sudah ada di lapangan atau wilayah tertentu.33

b. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini bersifat

kualitatif, artinya penelitian tersebut bersifat untuk mengembangkan teori

serta berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami dengan

peneliti sebagai instrumen kunci.34

2. Populasi, Sampel Dan Teknik Sampling

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua jenis komak benguk

(Mucuna pruriens L.) yang berada pada empat Kabupaten yakni Lombok

Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat dan Lombok Utara serta Kodya

Mataram di Pulau Lombok.

b. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel komak

benguk yang meliputi (Radix), batang (Caulis), daun (Folium), bunga

(Flos), buah (Fructus) dan biji (Semen) komak benguk.

33 Suharsismi Arikonto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), h. 3.

34 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 89.

Page 42: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

25

c. Teknik Sampling

Pengambilan sampel berdasarkan metode purposive sampling yakni

penentuan sampel sesuai dengan kebutuhan. Sampel yang telah diambil

kemudian akan dilakukan pembuatan preparat anatomi dan dikarakterisasi

anatominya.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan

koleksi, preparasi preparat, karakterisasi, dokumentasi dan wawancara.

a. Teknik Observasi dan koleksi

Observasi dilakukan dengan melihat karakter morfologi komak

benguk terlebih dahulu baru kemudian komak benguk tersebut dikoleksi

atau dikumpulkan jenisnya untuk diseleksi jenis komak benguk yang baik

dan bagus, setelah itu baru dilakukan pengamatan anatomi komak benguk.

b. Teknik Preparasi Preparat

Pembuatan preparasi preparat dapat dilakukan menggunakan metode

semi-permanen (free hand section method). Alat-alat yang digunakan dalam

preparasi preparat yaitu aquadest, safranin 1%, gliserin, kutek, silet, cawan

petri, pipet tetes, tissue, kaca benda dan kaca penutup serta mikroskop

Binokuler. Bahan-bahan yang digunakan yaitu akar, batang, daun, bunga,

buah dan biji komak benguk.

Adapun langkah-langkah pembuatan sediaan preparat dilakukan

dengan cara membuat irisan 1 lapis sel pada penampang melintang sampel.

Irisan tersebut kemudian diletakkan pada gelas benda dan diwarnai

Page 43: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

26

menggunakan zat warna safranin selama 15 menit. Setelah diwarnai, irisan

preparat dicuci dengan akuades sebanyak 3 kali kemudian diberi gliserin

dan ditutup dengan objek gelas (gelas penutup). Visualisasi dan

dokumentasi dilakukan menggunakan mikroskop binokuler yang terhubung

dengan kamera digital menggunakan bantuan program ScopeImage 9.35

Untuk masing-masing sampel pada setiap wilayah dilakukan pengamatan

ulang sebanyak tiga kali sehingga antara sampel yang satu dengan sampel

yang lainnya terlihat dengan jelas persamaan maupun perbedaan struktur

dan bentuk anatomi pada setiap wilayah tersebut.

c. Teknik Karakterisasi

Karakterisasi yang diamati pada penelitian ini meliputi karakter

anatomi komak benguk secara kualitatif, meliputi:

1. Akar (Radix)

Pengamatan anatomi akar yakni pada penampang lintang akar

dengan melakukan perkecambahan akar pada masing-masing wilayah

selama 7 hari. Karakter yang diamati pada penampang lintang akar

adalah bulu akar, bentuk, susunan sel Epidermis, Cortex, susunan

jaringan pengangkut, Floem, Xylem dan silinder pusat.

2. Batang (Caulis)

Karakter yang diamati untuk menyusun pohon Filogenik pada

irisan membujur batang meliputi susunan sel Epidermis atas serta

keberadaan trikoma, sedangkan untuk penampang lintang batang

35

Ervina Titi Jayanti, “Profil Anatomi batang Kacang Komak (Lablab purpureus (L.) Sweet) Lokal Pulau Lombok”, Jurnal Biota, Vol. 10, No. 2, 2017, h. 155

Page 44: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

27

meliputi bentuk, susunan sel Epidermis, Cortex, susunan jaringan

pengangkut dan silinder pusat.

3. Daun (Folium)

Sampel daun yang diambil untuk pengamatan anatomi dari ujung

daun memiliki urutan ke empat untuk semua wilayah. Karakter yang

diamati pada irisan membujur daun meliputi bentuk, susunan sel

Epidermis atas dan bawah, Stomata dan Trikoma.

4. Bunga (Flos)

Karakter yang diamati pada irisan melintang bunga yaitu sel

Epidermis kelopak dan Mahkota bunga.

5. Buah (Fructus)

Parameter yang diamati yaitu kulit buah pada irisan membujur

buah yaitu sel Epidermis bagian atas dan bawah.

6. Biji (Semen)

Parameter yang diamati yaitu kulit biji pada penampang membujur

biji yaitu sel Epidermis atas.

d. Dokumentasi

Dokumentasi bertujuan untuk mengumpulkan data yang secara tidak

lansung ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen.36

Dokumen-dokumen ini berupa buku-buku, esiklopedi, foto-foto dll. Dalam

metode ini penulis mencoba memberikan gambaran tempat di mana

36 Mahmud, Metode..., hlm. 183.

Page 45: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

28

pengambilan sampel dilakukan, tempat penelitian, cara-cara pengamatan

dan hasil pengamatan.

e. Interview atau Wawancara

Wawancara dilakukan oleh pewawancara (Interviewer) untuk

memperoleh informasi dari terwawancara (Interviewer)37. Wawancara dapat

dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada masyarakat yang

mengetahui jenis komak benguk, Dinas Pertanian untuk mendapatkan

informasi letak penyebaran komak benguk yang ada di Pulau Lombok.

Orang yang diwawancarai akan bebas menjawab sesuai dengan

pengetahuannya dan akan berhenti ketika tidak ada lagi muncul jawaban

atau informasi yang berbeda.

4. Teknik Analisis Data

Langkah-langkah dalam analisis data adalah sebagai berikut:

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang diperoleh dilapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,

dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu, sehingga data

yang diperoleh menjadi sistematis dan lebih mudah dipahami.

b. Penyajian Data (Data Display)

Data yang disajikan dalam penelitian ini berupa data hasil

pengamatan, gambar dan uraian yang bersifat deskriptif. Data dan gambar

37 Suharsismi Arikonto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2014), h. 201.

Page 46: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

29

hasil pengamatan disajikan untuk melihat karakter anatomi yang telah

diamati.

c. Penarikan Kesimpulan (Conclusions)

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah

merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada atau berupa

gambaran suatu subyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap

sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau

interaktif, hipotesis atau teori38. Analisis ini digunakan untuk menyimpulkan

hasil karakterisasi anatomi komak benguk.

5. Uji Keabsahan Data

Teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah triangulasi (sumber data, teknik pengumpulan data, dan waktu

penelitian) dan pengecekan kelengkapan refrensi. Triangulasi diperlukan untuk

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data.39 Teknik pengumpulan

data dalam penelitian menggabungkan lima cara yaitu observasi dan koleksi,

preparasi preparat, karakterisasi, dokumentasi serta wawancara. Referensi yang

digunakan dalam penelitian berupa sumber-sumber yang relevan untuk

menunjang penelitian. Referensi-referensi tersebut merupakan referensi lokal

dan asing yang berbentuk buku materi, buku pedoman, buku identifikasi,

jurnal, skripsi, dan website yang relevan dan dapat dipertanggung jawabkan.

38 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016), h. 338-345. 39 Bachrtiar S. Bachri, “Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi pada Penelitian

Kualitatif”, Jurnal teknologi Pendidikan, Vol.10, Nomor 1, April 2010, h. 56.

Page 47: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

30

H. Sistematika Pembahasan

Skripsi ini terdiri atas empat bab yang meliputi BAB I Pendahuluan

berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup dan

setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan

sistematika pembahasan. BAB II Paparan Data dan Temuan berisi deskripsi lokasi

penelitian, kegiatan penelitian serta hasil pengamatan. BAB III Pembahasan yang

membahas anatomi sampel penelitiaan yang dikaitkan dengan penelitian

terdahulu. BAB IV Penutup berisikan kesimpulan dan saran. Dari keempat BAB

ini berhubungan satu sama lain sesuai dengan tujuan penelitian tersebut. Dengan

demikian karena penelitian ini adalah penelitian kualitatif maka analasis yang

digunakan adalah berpola induktif yaitu dari khusus ke umum. Menurut Mulyadi

(2011) Induktif adalah suatu upaya membangun teori berdasarkan data dan fakta

yang ada di lapangan. Dengan demikian berpikir secara induktif merupakan suatu

rekayasa dari berbagai macam kasus yang unik atau khusus yang kemudian

dikembangkan menjadi suatu penalaran tunggal yang menggabungkan kasus-

kasus khusus tersebut kedalam suatu bentuk pemahaman yang umum. Hukum

yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang

belum diteliti (generalisasi).40

40 Mohammad Mulyadi, “Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif serta Pemikiran Dasar

Menggabungkannya", Jurnal Studi Komunikasi dan Media, Vol. 15 Nomor 1, Januari – Juni 2011), h. 128-129

Page 48: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

31

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Pulau Lombok merupakan salah satu pulau di kepulauan Sunda Kecil

yang terletak di provinsi Nusa Tenggara Barat dengan luas wilayah mencapai

5.435 km². Jumlah penduduk di pulau Lombok pada tahun 2014 tercatat

3.352.988 jiwa dengan rincian 1.600.938 laki-laki dan 1.752.050 perempuan.

Pulau Lombok terdiri dari empat Kabupaten dan satu Kotamdya (Kodya).

Pengambilan sampel dilakukan secara acak pada empat kabupaten, yakni

Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur serta Kabupaten

Lombok Utara dan satu Kotamadya di pulau Lombok yang merupakan kota utama

di pulau ini yakni Kodya Mataram.

Tabel 2.1 Lokasi Pengambilan dan Koleksi Sampel Komak Benguk (Mucuna pruriens L.) di Pulau Lombok

No Dusun/ Lingkungan Desa/

Kelurahan

Kecamatan Kabupaten/

Kota

1 Jempong Timur Jempong Baru Sekarbela Mataram

2 Sesaot Lauk Desa Sesaot Narmada Lombok Barat

3 Lendang Gocek Pagutan Batukliang Lombok Tengah

4 Banjar Manis Anjani Suralaga Lombok Timur

5 - Kokoq Puteq Bayan Lombok Utara

Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat diketahui bahwa pengambilan

dan kolesi sampel komak benguk secara acak dilakukan pada lima wilayah yang

ada pada Pulau Lombok dengan desa maupun kecamatan yang berbeda-beda.

Page 49: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

32

Gambar 2.1 Lokasi pengambilan sampel komak benguk (Mucuna pruriens L.) di Pulau Lombok

Keterangan: Kodya Mataram Kecamatan Narmada Kecamatan Batukliang Kecamatan Suralaga Kecamatan Bayan

Gambar 2.1 menunjukkan letak pengambilan sampel berdasarkan

kecamatan yang ada pada Pulau Lombok.

B. Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan penelitian ini dimulai pada tanggal 15 Januari 2018 yang

diawali dengan eksplorasi lokasi penelitian serta koleksi sampel hingga

pengamatan anatomi dengan menggunakan metode semi-permanen (Free Hand

Section) yang berakhir pada 20 Maret 2018. Semua sampel batang, daun, bunga,

buah serta biji yang didapatkan pada masing-masing wilayah kemudian dikoleksi

Page 50: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

33

di lapangan untuk mengamati morfologi, sampel yang sudah diamati kemudian

dibawa ke Laboratorium UIN Mataram untuk pembuatan preparat anatomi yang

selanjutnya digunakan untuk diamati karakterisasinya. Untuk sampel akar,

dilakukan perkecambahan biji terlebih dahulu selama 7 hari. Benih biji tersebut

didapatkan dari masing-masing lokasi yang kemudian dikecambahkan lalu

diamati anatominya.

C. Hasil Pengamatan

Setelah dilakukan penelitian mengenai karakterisasi struktur anatomi

komak benguk (Mucuna pruriens L.) yang ada di Pulau Lombok, maka

didapatkan hasil pengamatan anatomi yakni pada bagian alat hara (Organum

nutritivum) ditemukan kelengkapan sampel pada semua lokasi dalam hasil

pengamatan anatomi berupa akar (Radix), batang (Caulis) dan daun (Folium)

sedangkan pada bagian alat reproduksi (Organum reproductivum) ditemukan

kelengkapan sampel anatomi yang diamati hanya pada bagian buah (Fructus),

sedangkan sampel pada bagian anatomi bunga (Flos) untuk wilayah KLU dan

Lombok Barat tidak ditemukan. Adapun sampel anatomi biji (Semen) hanya

didapatkan pada wilayah Kodya mataram.

1. Alat Hara (Organum nutritivum)

Alat hara merupakan semua bagian tubuh tumbuhan yang

digunakan untuk menegakkan kehidupan tumbuhan terutama penyerapan,

pengolahan, maupun pengangkutan zat-zat makanan. Organ pokok tumbuhan

yang secara umum menjadi bagian dari alat hara yaitu akar (Radix), batang

(Caulis) dan daun (Folium).

Page 51: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

34

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap struktur anatomi

pada bagian alat hara tumbuhan, maka didapatkan hasil penelitian sebagai

berikut.

a. Akar (Radix)

Penampang lintang akar komak benguk pada semua lokasi yang

ada di Pulau Lombok mempunyai struktur anatomi yang sama pada sistem

jaringannya yakni berupa Epidermis, Cortex, Stele, Endodermis, Xylem,

Floem, rambut akar serta empulur. Selain itu anatomi akar komak benguk

tersebut menunjukkan bentuk yang berbeda-beda terutama pada bagian

berkas pembuluh. Berkas pembuluh terdiri dari jaringan pembuluh dengan

satu atau beberapa lapisan sel disebelah luarnya yaitu Perisikel. Perbedaan

tersebut dapat dilihat pada lampiran 4 (Gambar 1: Anatomi Akar (Radix)

Komak Benguk).

Jumlah lapisan Epidermis akar terdiri atas satu lapis sel, berbentuk

persegi dan persegi panjang dengan bentuk tidak teratur. Pada bagian

tersebut terdapat rambut akar yang merupakan sel Epidermis yang

memanjang ke luar dan berbentuk tabung. Cortex terdiri dari sel Parenkim

yang berbentuk bulat, tersusun rapat dengan bentuk yang tidak teratur serta

mempunyai jarak antar sel. Lapisan dalam Cortex berkembang menjadi

Endodermis. Endodermis terdiri atas satu lapis sel. Stele (silinder pembuluh)

tersusun atas satu atau beberapa lapisan sel yang terdiri dari jaringan

pembuluh berupa Xylem dan Floem yang tersusun dalam bentuk lingkaran.

Page 52: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

35

Gambar 2.2. Penampang lintang akar komak benguk yang dengan perbesaran 10x25 berlokasi pada Kabupaten Lombok Timur

Keterangan: 1. Rambut akar 2. Epidermis 3. Cortex 4. Endodermis

5. Stele 6. Floem 7. Xylem

Pada gambar 2.2 terlihat dengan jelas berkas pembuluh jari-jari

Xylem berbentuk seperti tanda silang atau dinamakan dengan istilah Tetrach

dengan Metaxylem berada di tengah (Lampiran 4: gambar 1 penampang

lintang akar a dan d), begitu juga pada Kabupaten Lombok Utara dengan

jari-jari Xylem berbentuk Tetrach namun Metaxylem belum terlihat dengan

jelas. (Lampiran 4: gambar 1 penampang lintang akar e). Berbeda dengan

wilayah Kabupaten Lombok Barat, berkas pembuluh Xylem berbentuk

seperti tanda silang (Tetrach) tanpa adanya Metaxylem di tengahnya namun

2

3

5 1

4

7

6

Page 53: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

36

terdapat empulur yang berada di tengah seperti yang terlihat pada gambar

2.3 dibawah ini.

Gambar 2.3. Penampang lintang akar komak benguk yang berlokasi pada

Kabupaten Lombok Barat dengan perbesaran 4x10. Keterangan:

1. Rambut akar 2. Epidermis 3. Cortex 4. Endodermis

5. Stele 6. Floem 7. Xylem

Pada gambar 2.4 tidak terlihat adanya jari-jari Xylem namun terlihat

jumlah Xylem yang banyak (Metaxylem) dan menyebar, dibagian tengahnya

terisi oleh Parenkim empulur yang luas, sehingga dinamakan dengan istilah

Polyarch. Selain itu tampak adanya akar lateral yang bermula didalam

perisikel yang muncul dari jaringan vaskuler dan tumbuh keluar menembus

Cortex dan Epidermis.

1

5

6

7

4

2

3

Page 54: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

37

Gambar 2.4. Penampang lintang akar komak benguk yang berlokasi pada

Kabupaten Lombok Tengah dengan perbesaran 4x10 Keterangan:

1. Rambut akar 2. Epidermis 3. Cortex 4. Endodermis 5. Stele

6. Floem 7. Metaxylem 8. Empulur 9. Akar lateral

b. Batang (Caulis)

1. Epidermis batang

Pengamatan anatomi Epidermis batang kelima spesies komak

benguk yang ada pada Pulau Lombok mempunyai bentuk dan susunan

anatomi yang sama. Anatomi yang membedakan pada kelima spesies

tersebut hanya banyak sedikitnya jumlah trikoma pada anatomi batang.

(Lampiran 4: gambar 2 sayatan membujur Epidermis batang (Caulis)

komak benguk).

3

2

1

5

4

6

7

8

9

Page 55: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

38

Gambar 2.5. Sayatan membujur Epidermis batang komak benguk

dengan perbesaran 10x25 yang berlokasi pada Kodya Mataram.

Keterangan: 1. Epidermis atas 2. Trikoma

Pada gambar 2.5 tersebut tampak dengan jelas bagian-bagian

Epidermis batang pada sayatan membujur, yakni adanya sel Epidermis

dengan dinding sel tersusun rapat. Dinding sel tersebut bentuknya tidak

teratur, kadang bentuknya seperti persegi atau persegi panjang dengan

salah satu ujungnya runcing, tersusun beraturan seperti tumpukan batu

bata tanpa jarak antar sel. Pada bagian Epidermis tersebut terdapat salah

satu derivatnya yakni trikoma. Trikoma memiliki dasar yang lebar dan

membengkak, bersifat uniseluler glandular dengan ujung berbentuk

runcing. Trikoma tersebut yang menyebabkan rasa gatal jika bersentuhan

dengan kulit.

1

2

Page 56: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

39

2. Penampang lintang batang

Penampang lintang batang komak benguk pada semua lokasi

yang ada di Pulau Lombok mempunyai struktur anatomi yang sama pada

sistem jaringannya yakni Epidermis, Cortex, dan Stele (jaringan

pembuluh). Namun terdapat perbedaan pada keberadaan kambium.

(Lampiran 4: gambar 3 penampang lintang batang (Caulis) Komak

Benguk).

Gambar 2.6. Penampang lintang batang dengan perbesaran 4x10 yang berlokasi pada Kodya Mataram

Keterangan: 1. Trikoma 2. Epidermis 3. Korteks 4. Perisikel

5. Floem 6. Metaxylem 7. Protoxylem 8. Empulur

Gambar 2.6 tersebut menunjukkan lapisan anatomi batang, yang

belum ditemukan adanya kambium (Lampiran 4: gambar 3 anatomi

batang a dan b), sedangkan pada gambar 2.6 (Lampiran 4: gambar 3

1

2

3

4

5

8 6

7

Page 57: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

40

anatomi c, d dan e) ditemukan adanya kambium. Kambium pada batang

terletak diantara Xylem dan Floem yang akan membentuk kambium

sekunder dan dapat menyebabkan terbentuknya Xylem dan Floem

sekunder. Hal tersebut juga berkaitan dengan bentuk morfologi dari

tumbuhan tersebut, batang pada wilayah Kodya dan LOBAR merupakan

batang muda sedangkan batang pada wilayah LOTENG, LOTIM dan

KLU merupakan batang yang sudah dewasa.

Gambar 2.7. Penampang lintang batang dengan perbesaran 4x10 yang berlokasi pada Kodya Mataram

Keterangan: 1. Trikoma 2. Epidermis 3. Korteks 4. Perisikel 5. Kambium

6. Floem 7. Metaxylem 8. Protoxylem 9. Empulur

Epidermis tersusun atas satu lapis sel berbentuk bulat dan

tersusun rapat. Pada bagian Epidermis tersebut tampak adanya trikoma

yang ujungnya runcing. Cortex pada batang berada diantara Epidermis

3

9

2

1

4

5

6

7

8

Page 58: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

41

dan silinder pusat, terdiri atas Parenkim berukuran kecil dan berbentuk

bulat serta memiliki ruang antar sel. Selain itu, Parenkim juga menyusun

empulur, tapi ukuran Parenkim pada empulur berbeda-beda yakni pada

bagian tepi empulur berukuran kecil dan semakin ketengah ukurannya

bertambah semakin besar. Empulur memiliki daerah yang paling luas

pada jaringan batang. Selain itu disebelah dalam Cortex terdapat

Perisikel yang tersusun secara beraturan. Adapun Xylem berada di

sebelah dalam dan Floem berada di sebelah luar Xylem dengan letak yang

teratur dan tidak menyebar.

c. Daun (Folium)

1. Epidermis daun

Sayatan membujur daun atas dan bawah komak benguk pada

semua lokasi tidak menunjukkan banyak perbedaan (Lampiran 4: gambar

4 dan 5 sayatan membujur Epidermis atas dan bawah daun komak

benguk). Gambar 2.8 tersebut menunjukkan pada bagian Epidermis

terdapat dinding sel berbentuk persegi panjang yang bergelombang,

tersusun rapat serta tidak terdapat jarak antar sel. Pada bagian Epidermis

juga terdapat derivat Epidermis yakni stomata dan trikoma. Stomata pada

semua lokasi memiliki bentuk dan tipe stomata yang sama yakni

berbentuk bulat lonjong seperti ginjal dengan tipe stomata Parasitik.

Stomata Parasitik merupakan stomata yang sel penjaganya sejajar

dengan sel penutup. Selain itu trikoma pada semua sampel tersebut

Page 59: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

42

bertipe uniselular glandular dengan ujungnya berbentuk runcing yang

dapat menyebabkan rasa gatal jika bersentuhan dengan kulit.

a b

Gambar 2.8. Sayatan membujur daun komak benguk (a) bagian atas daun yang berlokasi pada Kabupaten Lombok Timur dan (b) bagian bawah daun yang berlokasi pada Kodya Mataram dengan perbesaran 10x25.

Keterangan: 1. Sel epidermis 2. Stomata 3. Trikoma

Yang membedakan antara anatomi permukaan daun atas dan

permukaan daun bawah adalah jumlah stomatanya. Jika pada permukaan

daun atas mempunyai stomata dalam jumlah sedikit, permukaan daun

bawah mempunyai jumlah stomata dalam jumlah yang relatif banyak.

(Lampiran 4: gambar 3 dan 4 anatomi daun epidermis atas dan bawah).

2. Penampang Lintang tangkai daun (Pteole)

Pengamatan anatomi penampang lintang tangkai daun kelima

spesies komak benguk yang ada di Pulau Lombok menunjukan bahwa

struktur anatomi pada tangkai daun tidak jauh berbeda dengan struktur

anatomi pada batang, yakni berupa Epidermis, Cortex dan Stele. Selain

1

2

3

1

2

3

Page 60: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

43

itu terdapat perbedaan bentuk anatomi pada masing-masing spesies.

(Lampiran 4: gambar 6 penampang melintang Petiole).

Gambar 2.9. Penampang lintang tangkai daun (Petiole) dengan

perbesaran 4x10 yang berlokasi pada Lombok Tengah. Keterangan:

1. Trikoma 2. Epidermis 3. Cortex 4. Floem 5. Metaxylem 6. Empulur

Tangkai daun memiliki bentuk anatomi yang tidak teratur, pada

bagian Epidermis terdapat salah satu derivat Epidermis yakni trikoma

uniselular berbentuk runcing. Epidermis pada gambar 2.9 terdiri atas satu

lapis sel (Uniseriate) dengan sel berbentuk persegi panjang. Cortex

terdiri dari sel-sel Parenkim berbentuk bulat dan merupakan wilayah

yang paling luas. Pada bagian Stele terdapat berkas pengangkut yakni

berupa Xylem dan Floem. Xylem memiliki jumlah yang relatif banyak

1

2

3

5

4

6

Page 61: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

44

(Metaxylem) dan mengelilingi bagian empulur dengan Floem berada di

luar Xylem.

Berkas pengangkut mempunyai bentuk yang tidak teratur dan

berbeda-beda. Pada lampiran 4: gambar 6 penampang melintang Petiole,

terlihat dengan jelas gambar 6 (a) berkas pengangkut mempunyai bentuk

yang membulat dengan empulur berada ditengah. Empulur tersebut

berbentuk seperti huruf V. Pada gambar 6 (b) menunjukkan berkas

pengangkut berbentuk seperti hati dengan empulur berada ditengah yang

bentuknya agak membulat. Gambar 6 (c) memperlihatkan berkas

pengangkut bentuknya membulat seperti bola, namun empulur yang

berada ditengah terlihat letaknya lebih atas dari jaringan pembuluh.

Gambar 6 (d) menunjukkan berkas pengangkut berbentuk bulat,

sedangkan gambar 6 (e) memperlihatkan susunan berkas pengangkut

yang berbentuk seperti ginjal dengan jaringan pembuluh mengelilingi

empulur tersebut.

3. Penampang lintang perlekatan tangkai daun (Pteole) dengan batang

Penampang lintang pelekatan Petiole dengan batang tidak jauh

berbeda susunannya dengan penampang lintang Petiole pada semua

lokasi, yakni tampak dengan jelas struktur dasar jaringan yakni

Epidermis, Cortex dan Stele (silinder pembuluh) yang didalamnya

terdapat Xylem dan Floem, yang membedakannya yaitu bentuk berkas

pengangkutnya. (Lampiran 4: gambar 7 penampang lintang perlekatan

tangkai daun (Pteole) dengan batang)

Page 62: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

45

a

b

Gambar 2.10. Penampang lintang tangkai daun dengan perbesaran 4x10 yang berlokasi pada (a) Lombok Tengah dan (b) Lombok Timur.

Keterangan: 1. Epidermis 2. Cortex 3. Floem 4. Xylem 5. Empulur

Berdasarkan gambar 2.10 tersebut diatas, tampak bahwa

Epidermis terdiri atas satu lapis sel berbentuk persegi panjang. Cortex

terdiri dari sel-sel Parenkim berbentuk bulat, tersusun tidak teratur dan

merupakan wilayah yang paling luas. Pada bagian Stele terdapat berkas

pengangkut yakni berupa Xylem maupun Floem saja ataupun keduanya.

Lampiran 4: gambar 7 (a) menunjukkan bahwa berkas

pengangkut mempunyai bentuk membulat seperti lingkaran. Gambar 7

(b) menunjukkan bahwa Stele pada gambar tersebut berpasangan dengan

berkas pengangkut yang sama yakni berupa Xylem dan Floem yang

dikelilingi oleh lapisan Perisikel dan Endodermis. Kedua pasangan

berkas pengangkut tersebut mempunyai bentuk oval seperti bulat telur.

Gambar 7 (c) menunjukkan dengan jelas letak berkas pengangkutnya

1 2

4

3

1

2

3

4

5

Page 63: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

46

tersebar merata dan teratur membentuk cincin, Metaxylem dengan jelas

terlihat mengikuti bentuk Stele dan empulur dengan Floem berada disisi

luar Xylem. Gambar 7 (d) menunjukkan bahwa berkas pengangkut yakni

Metaxylem berbentuk lingkaran mengelilingi empulur, namun posisi

berkas pengangkut tersebut semakin mengikuti bentuk empulur

bentuknya semakin dangkal ke bawah. Gambar 7 (e) menunjukkan

berkas pengangkut yang terdapat pada Stele tersebut berbentuk bulat

lonjong, Metaxylem jelas terlihat tidak menyebar dengan jarak yang agak

renggang mengelilingi empulur dengan Floem berada di sisi luar

Metaxylem.

2. Alat Reproduksi (Organum reproductivum)

Dari suatu tumbuhan, dapat diperoleh suatu tumbuhan baru dengan

memperbanyak diri atau berkembang biak. Bagian tubuh tumbuhan yang dapat

tumbuh menjadi organ baru dinamakan alat perkembangbiakan atau alat

reproduksi (Organum nutritivum). Alat perkembangbiakan dibedakan kedalam

dua golongan yakni, secara vegetatif yakni berupa alat hara (akar, batang dan

daun) dan generatif berupa bunga, buah dan biji. Biji terdapat didalam buah,

buah berasal dari bunga. Sehingga dalam pengamatan anatomi alat reproduksi

akan diamati bagian bunga, buah serta bijinya.

a. Bunga (Flos)

Anatomi sayatan membujur pada bunga yang diamati yaitu hanya

pada bagian Calyx dan Corolla. Sayatan membujur Calyx dan Corolla pada

semua wilayah tidak menunjukkan banyak perbedaan dan mempunyai

Page 64: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

47

struktur anatomi yang sama (Lampiran 4: Gambar 8 sayatan membujur

Calyx dan Corolla komak benguk).

a

b

Gambar 2.11. Sayatan membujur Epidermis atas (a) Calyx dan (b) Corolla komak benguk dengan perbesaran 10x25 yang berlokasi pada Kabupaten Lombok Timur.

Gambar 2.11 tersebut diatas menunjukkan struktur anatomi Calyx

dan Corolla pada masing-masing wilayah mempunyai struktur yang tidak

jauh berbeda dengan anatomi daun, yakni terdapat sel Epidermis dengan

dinding sel tersusun rapat seperti tumpukan batu bata, Epidermis tersusun

atas satu lapis sel. Dinding sel tersebut tidak mempunyai jarak antar sel,

yang membedakannya yaitu bentuk selnya.

Pada gambar 2.11 (a) terlihat dengan jelas dinding sel Epidermis

Calyx berbentuk seperti persegi panjang dengan salah satu ujungnya

berbentuk runcing, bentuk selnya tidak teratur, ada yang berukuran besar

dan kecil, tersusun rapat dan rapi sehingga tidak mempunyai jarak antar sel.

Gambar 2.11 (b) juga terlihat dengan jelas dinding sel Corolla berbentuk

seperti persegi dengan banyak sudut (Polygonal). Pada gambar tampak

bahwa susunan dinding selnya tersusun rapi namun mempunyai jarak antar

sel dan ukuran selnya ada yang kecil maupun besar. Pada kedua gambar

Page 65: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

48

tersebut tidak terlihat adanya stomata dan trikoma yang merupakan derivat

Epidermis.

b. Buah (Fructus)

Pengamatan anatomi sayatan membujur Epidermis buah yang

diamati pada kelima spesies pada masing-masing wilayah hanya pada

bagian Epidermis buah atas dan buah bawah. Buah atas komak benguk tidak

menunjukkan adanya perbedaan, yakni pada Epidermis atas terdapat adanya

selapis sel Epidermis dan trikoma sedangkan pada Epidermis buah bawah

mempunyai susunan anatomi yang sama namun memiliki bentuk sel yang

berbeda. (Lampiran 4: Gambar 9 dan 10 sayatan membujur epidermis atas

dan bawah komak benguk).

Gambar 2.13 (a) memperlihatkan struktur anatomi Epidermis

buah atas komak benguk pada sayatan membujur yakni sel Epidermis

dengan dinding sel berbentuk sirkular dengan banyak sudut (Polygonal).

yang dipenuhi dengan trikoma glandular uniselular. Trikoma pada sel

epidermis tersebut mempunyai jumlah yang banyak dan sebagian besar

menutupi Epidermis. (Lampiran 4: Gambar 9 (a) sayatan membujur

Epidermis atas komak benguk). Jika perbesaran diganti dengan

perbesaran 10x25 (lampiran 4: gambar 9 (b, c dan d) maka akan tampak

bentuk sel Epidermis yang ditutupi trikoma dengan ujungnya berbentuk

runcing.

Page 66: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

49

a

b

c

Gambar 2.13. Sayatan membujur buah (a) Epidermis atas yang berlokasi pada Kabupaten Lombok Timur dengan perbesaran 10x25, (b) Epidermis bawah yang berlokasi pada kodya Mataram dengan perbesaran 10x25 dan (c) Epidermis bawah yang berlokasi pada Kabupaten Lombok Barat dengan perbesaran 4x10

Keterangan: 1. Sel Epidermis 2. Trikoma

Berbeda dengan Epidermis buah bawah komak benguk, gambar

2.13 (b) menunjukkan bahwa hasil pengamatan anatomi sayatan

membujur kelima spesies Epidermis buah bawah mempunyai sel

Epidermis dengan letak dinding sel tidak teratur, berbentuk bulat, persegi

atau persegi panjang yang membulat (Polygonal) (Lampiran 4: Gambar 9

(a dan e). Gambar 2.13 (c ) berbentuk bulat dengan membentuk sudut

2

1 1

1

Page 67: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

50

Polygonal (Lampiran 3: Gambar 9 (b, c dan d) sayatan membujur

Epidermis bawah).

c. Biji (Semen)

Hasil pengamatan sayatan membujur anatomi biji komak

benguk yang ada pada daerah Mataram menunjukkan bahwa hanya

terdapat sel Epidermis dengan dinding sel berbentuk sirkular dan

tersusun rapat tanpa jarak antar sel.

Gambar 2.14. Epidermis biji komak benguk dengan perbesaran 10x25

yang berlokasi pada daerah kodya Mataram.

Biji komak benguk hanya ditemukan didaerah Mataram

dikarenakan sampel biji yang berada pada wilayah yang lain kulit

terluarnya sudah keras, tebal dan sulit di iris. Sehingga hanya didapatkan

sampel pada wilayah Mataram.

1

Page 68: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

51

Berdasarkan hasil sayatan melintang dan membujur anatomi komak

benguk tersebut, maka didapatkanlah hasil pengamatan karakter anatomi yang

dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 2.2 Data Hasil Pengamatan Karakter Anatomi Komak Benguk yang Ada di

Pulau Lombok No

Organ/ Karakter yang diamati

Lokasi KODYA LOBAR LOTENG LOTIM KLU

1 Akar (Radix) Bentuk Epidermis Bulat dan

teratur Bulat dan teratur

Bulat dan teratur

Bulat dan teratur

Bulat dan teratur

Jumlah lapisan sel Epidermis

Satu lapis Satu lapis Satu lapis Satu lapis Satu lapis

Rambut akar Tidak ditemukan

Ada Ada Ada Ada

Lapisan Cortex ± 8 lapis ± 12 lapis Tidak terlihat jelas

± 9 lapis ± 6 lapis

Bentuk Cortex Bulat Bulat Bulat Bulat Bulat Tipe silinder pembuluh

Tetrach Tetrach Polyarch Tetrach Tetrach

Empulur Tidak ada Ada Ada Tidak ada Tidak ada 2 Batang (Caulis)

Bentuk Epidermis batang membujur

Persegi panjang dengan ujung runcing

Persegi panjang dengan ujung runcing

Persegi panjang dengan ujung runcing

Persegi panjang dengan ujung runcing

Persegi panjang dengan ujung runcing

Lapisan sel Epidermis

Satu lapis Satu lapis Satu lapis Satu lapis Satu lapis

Lapisan Cortex 5 lapis 5 lapis 5-6 lapis 5 lapis 5-7 lapis Bentuk Cortex Bulat Bulat Bulat Bulat Bulat Letak berkas pengangkut

Tersebar Tersebar Tersebar Tersebar Tersebar

Kambium Tidak ada Tidak ada Ada Ada Ada Trikoma Ada Ada Ada Ada Ada Stomata Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

3 Daun (Folium) Bentuk sel Epidermis

Bergelombang Bergelombang Bergelombang Bergelombang Bergelombang

Keberadaan trikoma Epidermis atas

Tidak ada Ada Ada Ada Ada

Page 69: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

52

Keberadaan trikoma Epidermis bawah

Ada Tidak ada Tidak ada Ada Ada

Keberadaan stomata Epidermis atas

Ada Ada Ada Ada Ada

Keberadaan stomata Epidermis

Ada Ada Ada Ada Ada

Tipe trikoma Uniselular glandular

Uniselular glandular

Uniselular glandular

Uniselular glandular

Uniselular glandular

Tipe stomata Parasitik Parasitik Parasitik Parasitik Parasitik Letak stomata Tersebar Tersebar Tersebar Tersebar Tersebar Penampang Lintang Petiole Bentuk sel Epidermis

Tidak terlihat jelas

Tidak terlihat jelas

Persegi panjang beraturan

Persegi panjang beraturan

Persegi panjang beraturan

Keberadaan trikoma

Ada Ada Ada Ada Ada

Keberadaan stomata

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Bentuk berkas pengangkut

Membulat Membulat seperti hati

Membulat seperti bola

Membulat Ginjal

Penampang Lintang Perlekatan Petiole dengan Batang Bentuk sel Epidermis

Persegi panjang beraturan

Persegi panjang beraturan

Persegi panjang beraturan

Persegi panjang beraturan

Persegi panjang beraturan

Keberadaan trikoma

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Keberadaan stomata

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Bentuk berkas pengangkut

Membulat seperti lingkaran

Oval (bulat telur)

Teratur membentuk cincin

Lingkaran Bulat lonjong

4

Bunga (Flos) Bentuk sel Epidermis: Calyx

Persegi panjang (Polygonal) Tidak teratur

Persegi panjang (Polygonal) Tidak teratur

Persegi panjang (Polygonal) Tidak teratur

Tidak ditemukan

Tidak ditemukan

Corolla Persegi (Polygonal) teratur

Persegi (Polygonal) teratur

Persegi (Polygonal) teratur

Tidak ditemukan

Tidak ditemukan

5 Buah (Fructus) Bentuk sel Epidermis atas

Tidak terlihat jelas

Sirkular (Polygonal)

Sirkular (Polygonal)

Sirkular (Polygonal)

Sirkular (Polygonal)

Page 70: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

53

Tipe trikoma Uniselular glandular

Uniselular glandular

Uniselular glandular

Uniselular glandular

Uniselular glandular

Bentuk sel Epidermis bawah

Persegi panjang membulat

Sirkular (Polygonal)

Sirkular (Polygonal)

Sirkular (Polygonal)

Persegi panjang membulat

6 Biji (Semen) Bentuk sel Sirkular

(Polygonal) Tidak ditemukan

Tidak ditemukan

Tidak ditemukan

Tidak ditemukan

Berdasarkan tabel 2.2 tersebut, dapat diketahui bahwa sampel anatomi

akar komak benguk pada semua lokasi yang ada di Pulau Lombok mempunyai

bentuk sel yang bervariasi yakni pada bagian rambut akar, lapisan Cortex, tipe

silinder pembuluh serta pada keberadaan empulur. Batang juga mempunyai

struktur anatomi yang bervariasi yakni pada bagian lapisan Cortex dan pada

keberadaan kambium. Daun pada semua spesies pada permukaan daun atas dan

bawah komak benguk memiliki variasi hanya pada keberadaan trikoma.

Penampang lintang Pteole dan penampang lintang perlekatan Pteole dengan

batang mempunyai variasi struktur anatomi pada bentuk bekas pengangkut.

Anatomi bunga tidak mempunyai variasi struktur anatomi, sedangkan pada buah

mempunyai variasi anatomi pada buah bawah. Sehingga anatomi akar, batang,

daun dan epidermis buah dapat dijadikan sebagai penentu hubungan kekerabatan

komak benguk antar spesies yang ada di Pulau Lombok.

Page 71: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

54

BAB III

PEMBAHASAN

Setiap organ tumbuhan jika disayat secara melintang akan menunjukkan

bagian-bagian struktur anatomi dari luar ke dalam yakni Epidermis yang

merupakan lapisan terluar yang berfungsi sebagai jaringan pelindung, Cortex yang

merupakan jaringan dasar dan Stele (silinder pembuluh) yang terdiri dari jaringan

pembuluh berupa Xylem dan Floem. Masing-masing ketiga kategori ini

membentuk sistem jaringan yang merupakan unit fungsional yang

menghubungkan semua organ tumbuhan. Epidermis merupakan lapisan sel terluar

pada semua organ tumbuhan selain melindungi tumbuhan dari kehilangan air dan

penyakit, Epidermis memiliki berbagai karakteristik yang terspesialisasi pada

setiap organ, misalnya rambut akar yang merupakan pemanjangan sel Epidermis

didekat ujung akar serta trikoma.

Trikoma merupakan pertumbuhan serupa rambut yang terbentuk dari sel

Epidermis. Trikoma berfungsi mengurangi kehilangan air dan memantulkan sinar

yang berlebihan. Trikoma juga dapat memberikan perlindungan terhadap serangga

dengan membentuk penghalang atau menyekresikan cairan lengket dan senyawa

beracun. Terdapat banyak Trikoma uniseluler glandular didalam sampel anatomi

batang, daun, serta buah pada semua spesies. Trikoma dapat dibagi menjadi

beberapa jenis yakni trikoma yang tidak menghasilkan sekret (Non glandular) dan

yang menghasilkan sekret (Glandular). Trikoma yang menghasilkan sekret

(kelenjar) dapat bersel satu (Uniseluler), bersel banyak (Multiselular) atau berupa

sisik. Trikoma kelenjar menghasilkan sekret yang kental dan lengket yang

Page 72: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

55

biasanya terdiri dari tangkai dan kepala bersel banyak atau dinamakan Koleter.

Trikoma terdiri dari sel panjang yang memiliki dasar yang lebar membengkak

sedangkan bagian atasnya sempit dan runcing. Dinding bagian ujung yang runcing

mengandung silika, sedangkan bagian tepat dibawahnya mengandung kalsium.

Bila rambut tersentuh ujung runcing yang membulat dan patah didaerah batas,

sisanya yang berujung runcing dengan mudah menembus kulit orang yang

menyentuh tumbuhan tersebut. Di saat itulah kandungan rambut (Histamin dan

Asetilkolin) masuk ke kulit, menimbulkan rasa gatal.

Jaringan yang bukan jaringan dermal maupun vaskular adalah bagian dari

sistem jaringan dasar. Jaringan dasar yang terletak dibagian internal dari jaringan

vaskular disebut empulur (Pith), dan jaringan dasar yang terletak dibagian

eksternal jaringan vaskular disebut korteks (Cortex). Sistem jaringan dasar bukan

sekedar pengisi ruang kosong. Sistem tersebut mencakup berbagai macam sel

yang terspesialisasi untuk fungsi-fungsi penyimpanan, fotosintesis dan

pendukung.41 Jaringan pengangkut pada suatu tumbuhan biasa dikenal sebagai

Stele (silinder pembuluh) yang didalamnya terdapat jaringan pembuluh berupa

Xylem dan Floem.

a. Anatomi akar

Sayatan melintang akar pada masing-masing wilayah menunjukkan

bahwa semua akar komak benguk yang diteliti mempunyai susunan sistem

jaringan dari luar ke dalam yaitu sistem jaringan dermal (Epidermis), sistem

jaringan dasar (Cortex) dan sistem jaringan pembuluh (Xylem dan Floem).

41 Neil A. Campbell dan Jane B. Reece, Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2, (Jakarta:

Erlangga, 2008), h. 321

Page 73: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

56

Jaringan Epidermis pada sayatan akar komak benguk tidak menunjukkan

adanya perbedaan. Jumlah lapisan Epidermis tiap spesies terdiri atas satu lapis

sel. Menurut Hidayat (1995), sel Epidermis biasanya terdiri dari satu lapis sel.

Namun pada akar udara Orchidaceae dan Araceae epifit didaerah tropika,

Epidermis berlapis banyak dan terspesialisasi membentuk Velamen.42 Cortex

terdiri dari sel Parenkim yang bervakuola besar dan berbentuk bulat, tersusun

rapat dengan bentuk yang tidak teratur serta mempunyai jarak antar sel. Hal ini

senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Tekin dan Yilmaz (2015) yang

menyatakan bahwa sel-sel Parenkim umumnya mempunyai bentuk yang tidak

teratur, kadang-kadang berbentuk oval yang tidak teratur, oval dan bundar pada

semua spesies lain.43

Stele dikelilingi oleh cincin sel yang disebut Perisikel. Sel-sel tersebut

bersifat meristematik yakni mampu menghasilkan sel-sel sekunder. Didalam

Stele terdapat silinder vaskular dari Xylem dan Floem, Xylem memiliki bentuk

seperti bintang dengan Floem berada diantara lengan-lengan bintang dari

Xylem. Sistem jaringan pembuluh pada sayatan akar kelima spesies

menunjukkan adanya perbedaan pada silinder pembuluh, dimana berkas

pembuluh Xylem berbentuk seperti tanda silang dengan Metaxylem berada di

tengah atau dinamakan dengan istilah Tetrach, juga berkas Xylem banyak

(Metaxylem) membentuk lingkaran disertai empulur yang luas di bagian

tengahnya (Polyarch). Menurut Hidayat (1995), jika bagian tengah tidak

42 Estiti Hidayat, Anatomi tumbuhan Berbiji, (Bandung:ITB, 1995), h.136 43 Mehmed Tekin dan Gulden Yilmaz, “Comparative Root and Stem Anatomy of Four

Rare Onobrychis Mill. ( Fabaceae) Taxa Endemic in Turkey”, Notulae Scientia Biologycae, Vol. 3 (7), 2015, h. 309.

Page 74: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

57

ditempati jaringan pembuluh, maka bagian itu diisi oleh Parenkim empulur.

Pada akar Xylem tersusun dalam sejumlah berkas yang terpisah dan letaknya

bergantian dengan berkas Floem yang tersusun dalam bentuk lingkaran. Bila

jumlah berkas tidak banyak, maka Xylem sering bersatu ditengah akar sehingga

akar tidak berempulur, sesuai dengan jumlah berkas Xylem di tepi, maka akar

dinamakan Diarch bila terdapat dua berkas Xylem, Triarch jika jumlah berkas

tiga, Tetrach jika jumlah berkas empat dan seterusnya. Pada akar Pentarch,

bagian tengah tidak terisi oleh Metaxylem, melainkan Parenkim empulur.

Metaxylem terdapat di tepi dibagian dalam Protoxylem. Bila jumlah kutub lebih

banyak, akar disebut Polyarch disertai empulur yang luas. Sifat Polyarch

umumnya terdapat pada monokotil.44

Pada bagian akar tersebut juga terdapat akar lateral. Menurut

Campbell dan Jane (2008), akar lateral muncul dari Perisikel yang merupakan

lapisan sel terluar pada silinder vaskular yang berada disebelah dan tepat

didalam Endodermis. Akar samping menembus Cortex dan Epidermis hingga

ia muncul dari akar yang sudah ada. Akar lateral tidak bisa bermula di dekat

permukaan akar karena sistem vaskularnya harus bersambungan dengan

silinder vaskular ditengah akar yang sudah ada.45

b. Anatomi Batang

Struktur anatomi batang pada sayatan membujur menunjukkan bahwa

bagian Epidermis semua spesies komak benguk tidak menunjukkan perbedaan,

hanya terdapat Trikoma uniselular glandular. Begitu juga dengan sayatan

44 Estiti Hidayat, Anatomi tumbuhan Berbiji..., h. 139. 45 Neil A. Campbell dan Jane B. Reece, Biologi, (Jakarta: Erlangga, 2008), h. 326.

Page 75: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

58

melintang komak benguk pada semua spesies, hanya terdapat sel Epidermis

dengan selapis sel berbentuk persegi panjang. Hal ini senada dengan penelitian

yang dilakukan oleh Okwuchukwu dan Owabukeonye (2017) yang menyatakan

bahwa sayatan melintang yang diamati pada lapisan Epidermis menunjukkan

satu lapisan sel Epidermis pelindung dengan sel-sel berbentuk persegi panjang

dengan selapis kutikula yang sangat tipis.46

Sayatan melintang batang komak benguk juga memiliki jaringan dasar

(Cortex) yang tersusun atas sel-sel Parenkim. Jaringan Cortex lebih banyak

ditemukan pada daerah dekat Epidermis. Selain menyusun Cortex, Parenkim

juga menyusun empulur tapi ukuran Parenkim pada empulur berbeda-beda

yakni pada bagian tepi empulur berukuran kecil dan semakin ketengah

ukurannya bertambah semakin besar. Hal ini senada dengan penelitian yang

dilakukan oleh Jayanti (2017), yang menyatakan bahwa jaringan dasar batang

komak terdiri atas sel-sel parenkim yang menyusun bagian Cortex dan

empulur. Pada batang kacang komak, sel parenkim juga menyusun daerah

Interfasikuler (daerah penghubung antar berkas pengangkut/berkas Fasikel). Di

sebelah dalam Cortex terdapat lapisan Perisikel yang tersusun regular dan

kontinyu yang disebut juga sebagai serat Perisikel yang memiliki sel-sel

Sklerenkim/serat Sklerenkim. Perisikel ini berfungsi untuk membentuk

kambium gabus/kambium sekunder yang nantinya akan membentuk Xylem dan

46 Aziagba Bibian Okwuchukwu1 dan Okeke Clement Uwabukeonye, “Taxonomic

significance of stem and petiole anatomy of three white varieties of Vigna unguiculata (L.) Walp.”, Archives of Agriculture and Environmental Science, Vol. 2 (2), 2017, h. 110.

Page 76: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

59

Floem sekunder. Pada batang komak muda masih belum ditemui Xylem dan

Floem sekunder.47

Lapisan Cortex pada anatomi batang terdiri atas 5-7 lapis dengan sel

berbentuk bulat. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Islam,

dkk. (2013), yang menemukan bahwa lapisan sel Cortex batang terdiri atas 5-

10 lapisan pada sayatan melintang. Cortex tersusun dari sel-sel berukuran besar

dan kecil. Sel Parenkim berbentuk bulat, oval ataupun Polygonal dengan

ukuran besar dan kecil. Jumlah dan lapisan Cortex bervariasi tergantung usia,

ukuran dan tingkat pertumbuhan sekunder suatu tumbuhan atau bagian tubuh

tumbuhan.48

Stele (silinder pembuluh) terdiri dari jaringan pembuluh Xylem dan

Floem yang tersusun dalam suatu cincin berbentuk lingkaran. Xylem pada

setiap berkas vaskular terletak disebelah empulur dan Floem pada setiap berkas

terletak disebelah Cortex.

Diantara Xylem dan Floem terdapat kambium. Pada sayatan melintang

batang terdapat perbedaan pada bagian kambium. Kambium pada batang

terletak diantara Xylem dan Floem yang akan membentuk kambium sekunder

dan dapat menyebabkan terbentuknya Xylem dan Floem Sekunder. Komak

benguk termasuk tumbuhan batang berkayu. Pada wilayah Mataram dan

Lombok Barat belum ditemukan kambium dikarenakan usia batang sebelum

diamati masih muda yakni sekitar 7 hari, sedangkan pada wilayah yang lain

47 Ervina Titi Jayanti, “Profil Anatomi batang Kacang Komak (Lablab purpureus (L.)

Sweet) Lokal Pulau Lombok”, Jurnal Biota, Vol. 10, No. 2, 2017, h. 157 48 M. Tauhidul Islam, A.K.M. Azad ud Doula Prodhan, S.M. Abdul Bari, dan M.

Obaidul Islam, “Stem Anatomy of Country Bean”, Pakistan Journal of Biological Sciences, Vol. 6(20), 2003, h. 1742-1743.

Page 77: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

60

ditemukan adanya kambium. Menurut Jayanti (2017) Inisiasi kambium

vaskuler pada batang kacang komak terjadi pada berkas pengangkut di daerah

diantara Xylem dan Floem pada bagian Basal internodus pertama batang dan

secara gradual meluas ke arah luar. Segera setelah terbentuknya kambium

vaskuler (fascicular kambium) maka akan terbentuk Xylem sekunder dibagian

dalam (adaksial) dan Floem sekunder di sebelah luar (abaksial). Kambium

Fascicular yang terdapat pada berkas pengangkut besar dan berkas pengangkut

kecil terbentuk secara simultan. Kambium pertama kali ditemukan terjepit

diantara daerah Fascicular dari berkas pengangkut primer. Berikutnya

kambium meluas ke dalam daerah Interfascicular membentuk cincin kambium

yang lengkap. Cincin kambium yang lengkap pada batang kacang komak mulai

ditemukan pada bagian basal batang tanaman yang berumur 10 hari. Sementara

pada kacang-kacangan berkayu cincin kambium lengkap mulai ditemukan pada

batang tanaman yang berumur 9 hari.49

c. Anatomi Daun

Struktur anatomi daun komak benguk pada bagian sayatan membujur

Epidermis menunjukkan bahwa semua daun komak benguk yang diteliti baik

itu Epidermis permukaan atas dan bawah daun mempunyai sel Epidermis

dengan dinding sel berbentuk persegi panjang yang bergelombang, tidak

beraturan bentuknya dengan banyak sudut. Semua jenis daun komak benguk

memiliki jaringan Epidermis selapis baik di permukaan atas maupun bawah

daun.

49 Ervina Titi Jayanti, “Profi..., h. 161-162.

Page 78: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

61

Stomata pada semua daun komak benguk yang diteliti bertipe

Parasitik (Rubiaceae) berbentuk seperti ginjal sehingga untuk komak benguk.

Tipe Parasitik memiliki letak stomata pada sel Epidermis yaitu, stomata

dikelilingi oleh 2 sel tetangga sejajar pada setiap sisi kanan dan kiri yang

merupakan sel epidermis khusus yang disebut sel penjaga. Hal ini senada

dengan penelitian yang dilakukan oleh Siahpoosh, dkk. (2015) yang

menyatakan bahwa lapisan Epidermis atas dan bawah daun tersusun Uniseriat

dengan sel berbentuk persegi panjang (Polygonal) dan Buliform. Pada lapisan

ini stomata terdiri dari sel penjaga yang biasanya berbentuk ginjal dan terletak

pada tingkat yang sama pada sel Epidermis. Tipe stomata yang diamati adalah

Parasitik (Rubiaceae) yang terdapat pada kedua sisi (permukaan atas dan

permukaan bawah daun) tetapi lebih banyak terdapat pada permukaan bawah.

Epidermis berbentuk gelombang (Polygonal).50 Jumlah dan susunan sel

tetangga ditentukan oleh suku tumbuhan tersebut. Tumbuhan yang bertulang

daun menyirip seperti pada dikotil, stomata tersebar sedangkan daun dengan

pertulangan sejajar stomatanya berderet sejajar. Arah membuka sel penutup

stomata sejajar terhadap sel tetangga.

Stomata terdapat pada permukaan atas dan bawah daun, namun lebih

banyak terdapat pada bagian bawah daun disebut juga Amfistomatik. Jumlah

stomata yang lebih banyak pada permukaan bawah daun merupakan suatu

mekanisme adaptasi tanaman terhadap lingkungan sehingga mengurangi

transpirasi. Elis, dkk. (2014) menyatakan bahwa tipe penyebaran stomata ada

50 Amir Siahpoosh, Mahboobeh Ghasemi, Ahmad Majd, Hamid Rajabi Memari dan Taher Nejadsattari, “Vegetative and Reproductive Anatomy of Vigna radiata L.”, Tropical Plant Reseach, Vol. 2(1), 2015, h. 25

Page 79: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

62

dua yaitu tipe apel jika stomata hanya dijumpai pada permukaan bawah

Hipostomatik daun, sedangkan tipe potato stomata ada di kedua permukaan

atas dan bawah daun Amfistomatik.51

Adapun pembeda antara anatomi permukaan daun atas dan permukaan

daun bawah adalah jumlah stomatanya. Jika pada permukaan daun atas

mempunyai stomata dalam jumlah sedikit, permukaan daun bawah mempunyai

jumlah stomata yang relatif banyak. Jumlah stomata daun yang ada di kodya

Mataram lebih banyak dibandingkan dengan wilayah yang lain. Hal ini

dipengaruhi oleh lingkungan fisik yaitu kandungan air. wilayah kodya

Mataram memiliki kadar air yang cukup tinggi dan suhu yang dingin. Semakin

tinggi kadar air, semakin sedikit penyerapan tanaman dan semakin banyak

jumlah stomatanya.

Selain stomata, terdapat juga Trikoma glandular uniselular yang

terdapat di permukaan atas dan bawah daun. Trikoma berasal dari sel-sel

Epidermis (modifikasi sel Epidermis), terdiri atas sel tunggal atau banyak sel

yang memiliki peranan penting bagi tumbuhan. Trikoma berperan untuk

mengurangi penguapan (apabila terdapat pada bagian Epidermis daun),

meneruskan rangsang, mengurangi gangguan hewan.

Penampang lintang tangkai daun (Petiole) dan penampang lintang

perlekatan Petiole dengan batang memiliki struktur anatomi yang mirip dengan

batang, selain itu mempunyai variasi dalam bentuk dan jumlah jaringan

pengangkut. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Siahpoosh,

51 Elis Tambaru, Andi Ilham Latunra dan Sri Suhadiyah, “Identifikasi Struktur Anatomi Stomata Penampang Membujur Daun pada Beberapa Jenis Pohon Hutan Kota UNHAS Makassar”, Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol.5 (8), Maret 2014, h. 7

Page 80: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

63

dkk., (2015) yang menyatakan bahwa pada bagian sayatan melintang tangkai

daun, jumlah dan ukuran pembuluh ini berbeda-beda.52 Penelitian tersebut juga

diperkuat dengan hasil penelitian Shaheen (2006) yang menyatakan bahwa

variasi pada jumlah ikatan jaringan pembuluh pada Pteolus dari beberapa

spesies Mimosoid dan digunakan sebagai karakter pembeda antar Taxa.53

d. Anatomi bunga

Bunga merupakan alat reproduksi seksual. Bunga dikatakan lengkap

apabila mempunyai daun kelopak, daun mahkota, benang sari, putik atau daun

buah. Bunga terdiri atas bagian fertil, yaitu benang sari (Stamen) dan daun

buah (Carpel), serta bagian yang steril yaitu daun kelopak (Sepal) dan daun

mahkota (Petal). Keseluruhan Sepal dalam bunga disebut Calyx dan

keseluruhan Petal disebut Corolla.

Pengamatan anatomi dilakukan hanya pada bagian sayatan membujur

Calyx dan Corolla. Semua spesies Calyx dan Corolla yang diamati mempunyai

bagian anatomi yang sama, yakni adanya selapis permukaan sel Epidermis

yang menyerupai daun. Ningsih (2016), menyatakan bahwa secara anatomi

daun mahkota dan daun kelopak mempunyai struktur yang sama, terdiri atas

sel-sel Parenkimatis. Parenkim dasar terletak di antara Epidermis atas dan

Epidermis bawah. Sel-sel daun kelopak mengandung kloroplas. Epidermis

52 Amir Siahpoosh, Mahboobeh Ghasemi, Ahmad Majd, Hamid Rajabi Memari dan

Taher Nejadsattari. “Vegetative..., h. 27 53 Shaheen AM. “The Value of Vascular Supply of the Petiole Trace Characteristics in

the Systematic of Some Species of Subfamily: Mimosoideae-Leguminosae”. Assiut University Journal of Botany, 2006, 35: 193–213.

Page 81: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

64

daun kelopak dilapisi kutin pada bagian luarnya, serta terdapat stomata dan

trikomata seperti pada daun.54

Menurut Hidayat (1995) Sepal biasanya berwarna hijau dan

berfotosintesis, sedangkan rambut dan stomata sering ditemukan pada Sepal

maupun Petal, namun pada pengamatan yang sudah dilakukan, tidak

ditemukan adanya stomata dan trikoma pada Sepal. Fungsi utama Corolla

adalah untuk menarik serangga. Sehingga memiliki bagian yang paling luas

dan besar pada bunga.55

e. Anatomi buah

Secara anatomi, buah memiliki tiga lapisan, yakni Eksocarp (kulit

terluar) yang juga dinamakan Pericarp (dinding buah), Mesocarp (berupa

daging buah) dan Endocarp (bagian paling dalam yang sering keras). Buah

komak benguk berasal dari bakal buah, termasuk dalam buah polongan kering

yang yang terdiri dari satu karpel. Pada Pericarp buah, Eksocarp dibentuk oleh

Epidermis luar dan Hipodermis, keduanya berdinding tebal. Parenkim

Mesocarp dan Endocarp yang mencakup beberapa lapisan sel Sklerenkim dan

lapisan Epidermis dalam.56

Pengamatan anatomi buah hanya diamati pada bagian Epidermis buah

baik itu Epidermis buah atas dan Epidermis buah bawah komak benguk. Semua

spesies buah komak benguk bagian Epidermis atas tidak memiliki perbedaan

bentuk maupun struktur anatomi, yakni hanya terdapat bagian Epidermis atas

54 Indah Yulia Ningsih, Modul Botani Farmasi Anatomi dan Morfologi Bunga, Fakultas

Farmasi, Universitas Jember, 2016, h. 1-2 55 Estiti Hidayat, Anatomi tumbuhan Berbiji, (Bandung:ITB, 1995), h.223 56 Estiti Hidayat, Anatomi..., h. 240

Page 82: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

65

dan trikoma yang jumlahnya sangat banyak. Trikoma yang banyak pada lapisan

Epidermis buah berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari herbivora dan

penyakit. Hal tersebut pernah dilakukan penelitian oleh Lam dan Pedigo (2001)

yang mengamati kumbang daun kacang (Cerotoma trifurcata) memakan

polong legum yang sedang berkembang yang menyebabkan polong tergores

dan menurunkan kualitas. Peneliti tersebut menempatkan kumbang lapar dalam

kantong muslin dan membungkus rapat-rapat bersama buah kedelai dengan

jumlah trikoma yang berbeda-beda. Kerusakan diamati setelah 24 jam dan

menghasilkan bahwa kerusakan yang dihasilkan oleh kumbang pada polong

kedelai yang sangat berambut jauh lebih rendah dibandingkan dengan tipe-tipe

polong yang lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Trikoma polong kedelai

melindungi dari kerusakan akibat kumbang.57

Adapun Epidermis buah bawah komak benguk pada semua lokasi

memperlihatkan struktur anatomi yang sama yakni adanya sel Epidermis tanpa

adanya trikoma dengan bentuk sel Epidermis yang berbeda-beda, namun

menunjukkan susunan yang rapat tanpa jarak antar sel.

d. Anatomi biji

Kulit biji berbeda-beda strukturnya sesuai dengan sifat khas biji,

seperti jumlah dan tebal integumen, pola jaringan pembuluh, serta perubahan

dalam integumen sewaktu biji menjadi masak. Biji berdiferensiasi dari bakal

biji berintegumen dua. Integumen dalam hilang sewaktu perkembangan biji,

sedangkan integumen luar berkembang menjadi berbagai lapisan sel. Lapisan

57 W.F. Lam dan L.P Pedigo, “Effect of trikoma Density on Soybean Pod Feeding by Adult Bean Leaf Beetles (Coleoptera:Crysomelidae)”, Jurnal of Economyc Entomology, Vol. 94 (6), 2001, h. 1459-1463

Page 83: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

66

terluar yakni Epidermis tetap uniseriat dan berkembang menjadi lapisan tiang

yang terdiri dari Sklereid dengan dinding menebal tak rata.

Biji Fabaceae yang keras mencapai dan mempertahankan kadar air

yang rendah sekali yang tidak dipengaruhi oleh fluktuasi kadar udara di

sekeliling biji. Kemampuan untuk memperoleh tingkat kekeringan yang

demikian tinggi dianggap merupakan akibat adanya testa yang amat

Impermeable dan mekanisme katub di Hilum. Hilum berlaku sebagai katub

higroskopik. Sepanjang alur hilum terdapat celah yang membuka jika udara

sekeliling biji itu kering dan menutup jika udara itu lembab. Jadi, masuknya air

dicegah namun hilangnya air dimungkinkan.58 Pengamatan anatomi biji hanya

dilakukan pada bagian kulit biji yakni hanya pada bagian Epidermisnya saja.

Epidermis biji mempunyai bentuk sirkular dan tersusun rapat tanpa jarak antar

sel.

Secara umum tumbuhan memiliki struktur anatomi yang sama, namun

yang membuat perbedaan setiap komponen pada masing-masing bagian tumbuhan

tersebut ditentukan oleh lingkungan fisik, seperti ketersediaan air, intensitas

cahaya, ekologi, geografi, suhu, PH tanah dan kegiatan manusia seperti adanya

kegiatan migrasi yang dilakukan oleh manusia. Melalui tekanan seleksi tersebut,

membuat adanya perbedaan dan persamaan dalam struktur anatomi suatu

tumbuhan. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan maupun

persamaan pada setiap tumbuhan yaitu faktor genetik, lingkungan dan

perilaku/kegiatan manusia. Faktor genetik berperan karena gen dapat menentukan

58 Estiti Hidayat, Anatomi..., h. 252.

Page 84: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

67

perbedaan maupun persamaan pada setiap tumbuhan. Adapun faktor yang sangat

berperan yakni lingkungan. Lingkungan merupakan salah satu faktor utama dalam

proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, adanya faktor tersebut

menyebabkan satu jenis tanaman yang sama dapat berpeluang mengalami

perbedaan tampilan morfologi hingga fisiologi. Lingkungan merupakan faktor

penentu keragaman dari suatu populasi tanaman pada sebuah daerah, ketinggian,

curah hujan, dan kelembaban, artinya perbedaan salah satu faktor lingkungan akan

mempengaruhi karakter dari populasi sejenis.

Page 85: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

68

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, disimpulkan bahwa

semua spesies komak benguk yang ada pada Pulau Lombok mempunyai struktur

anatomi yang terdiri atas jaringan Epidermis (lapisan pelindung), terdapat derivat

Epidermis yakni stomata bertipe Parasitik dan trikoma uniselular glandular.

Jaringan dasar (Cortex) terdiri atas sel-sel Parenkim yang juga menyusun daerah

bagian empulur. Stele yang didalamnya terdapat jaringan pembuluh Xylem dan

Floem mempunyai bentuk yang bervariasi. Salah satu ciri khas karakter utama

yang hanya ditemukan pada Pulau Lombok yakni adanya akar bertipe Polyarch

yang biasanya hanya ditemukan pada tumbuhan monokotil dan ditemukan pada

tumbuhan dikotil tanaman komak benguk.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka diajukan saran

kepada:

1. Instansi khususnya Dinas Pertanian, tanaman ini dapat dibudidayakan dan

dikembangkan sehingga dapat meningkatkan produksi dalam negeri.

2. Petani dan masyarakat umumnya agar dapat membudidayakan komak benguk

dan menjadikan komak benguk sebagai tanaman pengganti protein yang lain.

3. Penelitian ini menggunakan alat dan bahan yang masih sederhana, sehingga

untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian dari penelitian

sebelumnya.

Page 86: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

DAFTAR PUSTAKA

Arikonto, Suharsismi. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2014.

Bachri, Bachrtiar S. “Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi pada Penelitian Kualitatif”. Jurnal teknologi Pendidikan, Vol.10, Nomor 1, April 2010.

Birla Institute of Scientific Research. (2010). Database of Medicinal and Aromatic Plants in Rajasthan: Mucuna pruriens. Diakses dari (http://bioinfo.bisr.res.in/project/domap/plant_details.php?plantid=0004%bname=Mucuna%20pruriens) pada 1 Desember 2017.

C. Kavitha dan Thangamani C., “Amazing Bean “Mucuna pruriens” A Comprehensive Review”. Journal of Medicinal Plants reseach, Vol. 1, Nomor 1, 2007.

Campbell, Neil A., dan Jane B. Reece. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Erlangga, 2008.

Duke (1981) dalam Lucia Raffaeela Lampariello. “The Magic Velvet Bean of Mucuna pruriens”. Journal of Traditional and Complementary Medicine, Vol. 2, Nomor 4, Okt-Des 2012.

Fried, George H. dan George J. Hademenos. Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga, 2005.

Handjani (2001), dalam A Bagus Nur Sudrajat. “Karakterisasi Sifat Fisik dan Fungsional Isolat Protein Koro Benguk (Mucuna pruriens)”. Prosiding Seminar Nasional Apta, Jember, 2016.

Hidayat, Estiti B., Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB, 1995.

Islam, M. Tauhidul, A.K.M. Azad ud Doula Prodhan, S.M. Abdul Bari, dan M. Obaidul Islam, “Stem Anatomy of Country Bean”, Pakistan Journal of Biological Sciences, Vol. 6(20), 2003, h. 1742-1743.

Jayanti, E. T., “Profil Anatomi Batang Kacang Komak (Lablab purpureus (L.) Sweet) Lokal Pulau Lombok”. Biota: Biologi dan Pendidikan Biologi, Vol. 10, Nomor 2, 2017

Judd WS, Campbell CS, Kellog EA, Stevens PF and Donoghue MJ. Plant Systematics: a Phylogenetic Approach. Sinauer Associates. Inc, Massachusetts, USA., 2002.

Page 87: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

Lakitan (1993) dalam Henny L Rampe. “Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa Tumbuhan Suku Orchidaceae”. Jurnal Bioslogos, Vol. 1, Nomor 1, Agustus 2011.

Lampariello, Lucia Raffaeela. “The Magic Velvet Bean of Mucuna pruriens”. Journal of Traditional and Complementary Medicine, Vol. 2, Nomor 4, Okt-Des 2012.

Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2011.

Mulyadi, Mohammad. “Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif serta Pemikiran Dasar Menggabungkannya". Jurnal Studi Komunikasi dan Media, Vol. 15, Nomor 1, Januari – Juni 2011.

Ningsih, Indah Yulia, Modul Botani Farmasi Anatomi dan Morfologi Bunga, Fakultas Farmasi, Universitas Jember, 2016, h. 1-2

Okwuchukwu1, Aziagba Bibian dan Okeke Clement Uwabukeonye, “Taxonomic significance of stem and petiole anatomy of three white varieties of Vigna unguiculata (L.) Walp.”, Archives of Agriculture and Environmental Science, Vol. 2 (2), 2017, h. 110

Puri, R. K. dan Raman P (2010) dalam Mulyani, L., Embit Kartadarma, Sri Peni Fitrianingsih, “Manfaat dan Kandungan Kacang Kara Benguk (Mucuna pruriens L.) sebagai Obat Herbal”. Prosiding Farmasi, Vol. 2, Nomor 2, 2016.

Retnaningsih, Ch., Setiawan, A., Sumardi, “Potensi Antiplatelet Kacang Koro (Mucuna pruriens L.) dari Fraksi Heksan dibandingkan dengan Aspirin pada Tikus Hiperkolesterolemia”. Seri Kandungan Ilmiah, Vol. 14, Nomor 1, 2011.

Roosmarinto, Narendra Yoga dan Sekar Winda Nabella Maharani. “Pengaruh Lama Perendaman Koro Benguk (Mucuna Pruriens) dengan Penambahan Soda Kue (NAHCO3) terhadap Kadar Asam Sianida (HCN)”. Jurnal Teknologi Laboratorium, Vol. 4, Nomor 1, Maret 2015.

Shaheen A. M. “The Value of Vascular Supply of the Petiole Trace Characteristics in the Systematic of Some Species of Subfamily: Mimosoideae-Leguminosae”. Assiut University Journal of Botany, 2006, 35: 193–213.

Shukla KK, Mahdi AA, Ahmad MK (2007), Mucuna pruriens Reduces stress and improves the quality of semen in infertile men eCAM Advance Access DOl. 10.1093/ecam/nem171. (www.creativecommons.org).

Page 88: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

Siahposh, Amir, Mahboobeh Ghasemi, Ahmad Majd, Hamid Rajabi Memari dan Taher Nejadsattari. “Vegetative and reproductive Anatomy of Vigna radiata L.”. Tropical Plant Reseach, Volume 2, Nomor 1, Februari 2015.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2016.

Supriyono, Tohari, Abdul Syukur dan Didk Indradewa, “Kajian Anatomi Daun dan Bintil Kara Benguk (Mucuna pruriens L.) dalam Kaitannya dengan Proses Fisiologis Tanaman”. Agrosains Vol. 6, Nomor 1, 2004.

Supriyono. Pengembangan Budidaya Kara benguk (Mucuna pruriens (L.) Dc.) sebagai Salah Satu Alternatif Penyedia Sumber Bahan Pangan Lokal. Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Bidang Dasar-dasar Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret: Surakarta, 2008.

Sussana, (2014) dalam http://repository.unisba.ac.id/bitstream/.../05bab1_ sussana_10060310075_skr_2014.pdf., diakses tanggal 20 September 2017, pukul 17.12 WITA.

Tambaru, Elis, Andi Ilham Latunra dan Sri Suhadiyah, “Identifikasi Struktur Anatomi Stomata Penampang Membujur Daun pada Beberapa Jenis Pohon Hutan Kota UNHAS Makassar”, Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol.5 (8), Maret 2014, h. 7

Tekin, Mehmed dan Gulden Yilmaz, “Comparative Root and Stem Anatomy of Four Rare Onobrychis Mill. ( Fabaceae) Taxa Endemic in Turkey”, Notulae Scientia Biologycae, Vol. 3 (7), 2015.

Tim Penyusun. Petunjuk Praktikum Anatomi Tumbuhan. Mataram, 2016.

Vijayambika C. , M Jegadesan dan Saravana Ganthi “Comparative Anatomical Studies on Seeds of Mucuna Adans. and Canavalia DC. Species”. Indian Journal of Natural Product and Resources, vol. 2, Nomor 1, Maret 2011.

W.F. Lam dan L.P Pedigo, ““Effect of trikoma Density on Soybean Pod Feeding by Adult Bean Leaf Beetles (Coleoptera:Crysomelidae)”, Jurnal of Economyc Entomology, Vol. 94 (6), 2001, h. 1459-1463

Widianarko, (2003) dalam R Ariani, Y U Anggraito, E S Rahayu. “Respon Pembentukan Kalus Koro Benguk (Mucuna pruriens L.) pada Berbagai Konsentrasi 2,4-D dan BAP”. Jurnal MIPA, Vol. 39, Nomor 1, 2016.

Wulijarni, S. N., And R.F maligalig. 1996. Mucuna pruriens (L) DC. cv.Group Utilis. Prosea handbooks no. 11, Auxiliary plants. Prose/Bogor. Wageningen. The Netherlands.

Page 89: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

Lampiran

Page 90: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

DOKUMENTASI PENELITIAN

KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK (Mucuna

pruriens L.) LOKAL DI PULAU LOMBOK

Lampiran 1: Observasi Awal

Gambar 01. Observasi ke salah satu

Dinas Pertanian dan Perkebunan

Balai Benih Induk Pertanian di

Narmada, Lombok Barat.

Gambar 02. Wawancara dengan

salah satu staff Dinas Pertanian dan

Perkebunan Balai Benih Induk

Pertanian di Narmada, Lombok

Barat.

Gambar 03. Eksplorasi dan

penentuan lokasi pengambilan

sampel komak benguk.

Page 91: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

Lampiran 2: Pengambilan Sampel Komak Benguk

Gambar 01. Pengambilan sampel daun

dan batang komak benguk (LOBAR)

Gambar 02. Pengambilan sampel

batang komak benguk (LOTIM)

Gambar 03. Pengambilan sampel buah

beserta biji komak benguk (LOTIM)

Gambar 04. Koleksi sampel komak

benguk

Page 92: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

Gambar 05. Sampel bunga komak

benguk (LOTENG)

Gambar 06. Sampel daun komak

benguk (KLU).

Gambar 07. Sampel akar yang sudah

dikecambahkan yang berlokasi pada

LOTIM, LOBAR dan LOTENG.

Gambar 08. Sampel akar yang sudah

dikecambahkan yang berlokasi pada

KLU dan KODYA.

LOTENG

LOBAR

LOTIM

KODYA KLU

Page 93: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

Lampiran 3: Pembuatan Preparat Anatomi

Gambar 01. Menyayat secara tipis

preparat

Gambar 02. Menaruh preparat di kaca

benda

Gambar 03. Mengamati hasil sayatan

dibawah mikroskop sebelum di warnai

Gambar 04. Mewarnai menggunakan

safranin

Page 94: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

Gambar 05. Membersihkan sisa

safranin menggunakan aquades dan

mengelap menggunakan tissue

Gambar 06. Memperjelas hasil

pengamatan menggunakan gliserin

Gambar 07. Mengamati kembali

preparat hasil pewarnaan

Gambar 08. Hasil pengamatan preparat

anatomi

Page 95: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

Lampiran 4: Gambar Hasil Pengamatan Anatomi Komak Benguk

a. Akar (Radix)

a

b

c

d

e

Gambar 1:Penampang lintang akar komak benguk yang berlokasi pada (a) Kodya Mataram dengan perbesaran 10x25, (b) Lombok Barat dengan perbesaran 4x10, (c) Lombok Tengah dengan perbesaran 4x10, (d) Lombok Timur dengan perbesaran 4x10 dan (e) Kabupaten Lombok Utara dengan perbesaran 4x10.

Keterangan gambar 1. Epidermis 2. Cortex 3. Stele 4. Endodermis

5. Xylem 6. Floem 7. Rambut akar 8. Empulur

1 2

3

4

5

6

1 2

3

4

5

6

7

1 2

3 4

5

6

1

\2

\3

\4

\5

\6

7

1

2

3

4

5

6

7

7 8

Page 96: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

b. Batang (Caulis)

1) Epidermis batang

a

b

c

d

e

Gambar 2: Sayatan membujur Epidermis batang komak benguk dengan perbesaran 10x25 yang berlokasi pada (a) Kodya Mataram, (b) Lombok Barat, (c) Lombok Tengah, (d) Lombok Timur dan (e) Kabupaten Lombok Utara.

Keterangan gambar: 1. Sel Epidermis 2. Trikoma

1

2

1

2

1 1

2 2

1

2

Page 97: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

2) Penampang lintang batang

a

b

c

d

e

Gambar 3: Penampang lintang batang dengan perbesaran 4x10 yang berlokasi pada (a) Kodya Mataram, (b) Lombok Barat, (c) Lombok Tengah, (d) Lombok Timur dan (e) Kabupaten Lombok Utara.

Keterangan gambar 1. Trikoma 2. Epidermis 3. Korteks 4. Perisikel 5. Floem

6. Metaxylem 7. Protoxylem 8. Empulur 9. Kambium

2

3 4 5

7 6

1 2

3

4

5

6 7

8

1

2

3 4 5 6

7

9

8

1 2 3

4

5

6

7 8

9

1 2 3

5 4

6

7

9

8

8

1

Page 98: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

c. Daun (Folium)

1) Epidermis daun atas

a

b

c

d

e

Gambar 4: Sayatan membujur daun komak benguk bagian atas dengan perbesaran 10x25 yang berlokasi pada (a) Kodya Mataram, (b) Lombok Barat, (c) Lombok Tengah, (d) Lombok Timur dan (e) Kabupaten Lombok Utara.

Keterangan gambar 1. Sel Epidermis atas 2. Stomata 3. Trikoma

1

2 1

2

1

2

1

2

3

1

2

3

3

3

Page 99: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

2) Epidermis daun bawah

a

b

C

d

E

Gambar 5: Sayatan membujur daun komak benguk bagian bawah dengan perbesaran 10x25 yang berlokasi pada (a) Kodya Mataram, (b) Lombok Barat, (c) Lombok Tengah, (d) Lombok Timur dan (e) Kabupaten Lombok Utara

Keterangan gambar 1. Sel Epidermis bawah 2. Stomata 3. Trikoma

1

2

3 1

2

1

1

2

3

2

1

2

3

Page 100: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

3) Penampang lintang tangkai daun (Pteole)

a

b

c

d

e

Gambar 6: Penampang lintang tangkai daun (Petiole) dengan perbesaran 4x10 yang berlokasi pada (a) Kodya Mataram, (b) Lombok Barat, (c) Lombok Tengah, (d) Lombok Timur dan (e) Kabupaten Lombok Utara.

Keterangan gambar 1. Trikoma 2. Epidermis 3. Cortex 4. Berkas pengangkut

1

2

3

1

4

3

2

4

1 2

3

4

1

2

3

4

1

1

2

3

4

Page 101: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

4) Penampang lintang perlekatan tangkai daun (Pteole) dengan batang

a

b

c

d

e

Gambar 7: Penampang lintang tangkai daun dengan perbesaran 4x10 yang berlokasi pada (a) Kodya Mataram, (b) Lombok Barat, (c) Lombok Tengah, (d) Lombok Timur dan (e) Kabupaten Lombok Utara.

Keterangan gambar 1. Epidermis 2. Korteks 3. Berkas pengangkut

1

2

3

1 2

3

3

2

1

1

2

3

2

5 3

1

Page 102: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

a. Bunga (Flos)

1.a

1.b

1.c

2.a

2.b

2.c

Gambar 8: Sayatan membujur Permukaan Epidermis atas bunga pada bagian (1) Calyx dan (2) Corolla komak benguk dengan perbesaran 10x25 yang berlokasi pada (a) Kodya Mataram, (b) Lombok Tengah dan (c) Lombok Timur.

Page 103: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

b. Buah (Fructus)

1) Epidermis atas

a

b

c

d

e

Gambar 9: Sayatan membujur Epidermis buah atas komak benguk yang berlokasi pada (a) Kodya Mataram dengan perbesaran 4x10, (b) Lombok Barat dengan perbesaran 10x25, (c) Lombok Tengah dengan perbesaran 4x10, (d) Lombok Timur dengan perbesaran 10x25 dan (e) Kabupaten Lombok Utara dengan perbesaran 10x25.

Keterangan gambar 1. Dinding sel Epidermis atas 2. Trikoma

1

2

2

1

2 2

1

1

1

2

Page 104: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

2) Epidermis bawah

a

b

c

d

e

Gambar 10: Sayatan membujur Epidermis bawah komak benguk yang berlokasi pada (a) Kodya Mataram, dengan perbesaran 10x25 (b) Lombok Barat dengan perbesaran 4x10, (c) Lombok Tengah dengan perbesaran 10x25, (d) Lombok Timur dengan perbesaran 10x25 dan (e) Kabupaten Lombok Utara dengan perbesaran 10x25.

Keterangan gambar 1. Dinding sel epidermis bawah

1 1

1

1

1

Page 105: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

Lampiran 5: Kegiatan Awal hingga Akhir Penelitian

No Hari/ Tanggal

Jenis Kegiatan Hasil

1 Senin, 15-01-2018

Eksplorasi dan Koleksi sampel di Dusun Banjarmanis, desa Anjani, Kec. Suralaga, Kab. LOTIM

Terdapat 5 sampel yang ditemukan yakni batang, daun, bunga, buah beserta biji

2

Selasa, 16-01-2018

Pembuatan preparat anatomi sampel LOTIM Batang a. Epidermis batang

b. P.L batang Buah a. Epidermis buah atas

b. Epidermis buah bawah Biji Epidermis kulit biji

3

Rabu, 17-01-2018

Pembuatan preparat anatomi Daun a. Epidermis daun atas

b. Epidermis daun bawah c. P.B daun

Bunga a. Epidermis sayap (Corolla)

b. Epidermis Corolla c. Pollen

4 Senin, 22-01-2018

Eksplorasi dan Koleksi sampel di Dusun Lendang Gocek, Desa Pagutan, Kec. Batukliang, Kab. LOTENG

Terdapat 5 sampel yang ditemukan yakni batang, daun, bunga, buah beserta biji

5

Selasa, 23-01-2018

Pembuatan preparat Anatomi sampel LOTENG Batang a. Epidermis batang

b. P.L batang Daun a. Epidermis daun atas

b. Epidermis daun bawah c. P.L Petiole d. P.L perlekatan Petiole

dengan batang Bunga a. Epidermis sayap

(Corolla) b. Epidermis Corolla

Buah a. Epidermis buah atas

b. Epiderms buah bawah

Page 106: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

Biji Epidermis kulit biji (x) 6

Rabu, 23-01-2018

Pembuatan preparat anatomi sampel LOTENG Bunga a. Epidermis sayap

(Corolla) b. Epidermis Corolla

Biji Epidermis kulit biji (x) 7 Rabu,

23-01-2018

Eksplolasi dan koleksi sampel di jln. Banda Seraya, Jempong Baru, Mataram (KODYA)

Terdapat 5 sampel yang ditemukan yakni batang, daun, bunga, buah beserta biji

8

Kamis, 24-01-2018

Pembuatan Preparat anatomi sampel KODYA Daun a. Epidermis daun atas

b. Epidermis daun bawah c. P.L Petiole d. P.L perlekatan Petiole

dengan batang Batang a. Epidermis batang

b. P.L batang Bunga c. Epidermis sayap

(Corolla) d. Epidermis Corolla

Buah a. Epidermis buah atas b. Epidermis buah bawah

Biji Epidermis kulit biji (x) 9 Sabtu,

27-01-2018

Eksplorasi lokasi penelitian di Dusun Sesaot lauk, Desa Sesaot, Kec. Narmada, Kab. LOBAR

10

Rabu, 31-01-2018

Koleksi sampel dan pembuatan preparat anatomi sampel LOBAR

Terdapat 4 sampel yang ditemukan yakni batang, daun, buah beserta biji

Daun a. Epidermis daun atas b. Epidermis daun bawah c. P.L Petiole d. P.L perlekatan Petiole

dengan batang Batang a. Epidermis batang

b. P.L batang Buah a. Epidermis buah atas

b. Epidermis buah bawah

Page 107: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi

Biji Epidermis kulit biji (x) 11 Minggu,

18-02-2018

Eksplorasi dan koleksi sampel di desa kokoq puteq, Kec. Bayan, KLU

Terdapat 4 sampel yang ditemukan yakni batang, daun, buah beserta biji

12

Senin, 19-02-2018

Pembuatan preparat anatomi sampel KLU Daun a. Epidermis daun atas

b. Epidermis daun bawah c. P.L Petiole d. P.L perlekatan Petiole

dengan batang Batang a. Epidermis batang

b. P.L batang Buah a. Epidermis buah atas

b. Epidermis buah bawah Biji Epidermis kulit biji (x)

13

Selasa, 13-03-2018

Pengamatan kembali preparat anatomi yang belum jelas terlihat

Pengamatan anatomi daun sampel LOTIM

a. P.L Petiole b. P.L perlekatan Petiole

dengan batang Penanaman biji komak benguk hingga terbentuk kecambah untuk diamati anatomi akar masing-masing wilayah/sampel

14

Selasa, 20-03-2018

Pembuatan preparat anatomi sampel akar

a. P.L akar KODYA b. P.L akar LOBAR c. P.L akar LOTENG d. P.L akar LOTIM e. P.L akar KLU

Keterangan P.L : Penampang melintang P.B : Penampang membujur LOTIM : Lombok Timur LOTENG : Lombok Tengah LOBAR : Lombok Barat KLU : Kabupaten Lombok Utara

Page 108: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi
Page 109: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi
Page 110: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi
Page 111: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi
Page 112: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi
Page 113: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi
Page 114: KARAKTERISASI STRUKTUR ANATOMI KOMAK BENGUK L. …etheses.uinmataram.ac.id/1050/1/Sri Wahyuni151145020.pdf · persyaratan tumbuh yang rumit, tumbuhan tersebut mampu hidup pada kondisi