KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi...

95
KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi Kasus Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta) Disusun Oleh: BA’ARVAH KAHFINA 106032201095 JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

Transcript of KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi...

Page 1: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH

(Studi Kasus Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta)

Disusun Oleh:

BA’ARVAH KAHFINA

106032201095

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 2: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.
Page 3: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.
Page 4: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.
Page 5: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

ABSTRAK

Ba’Arvah Kahfina

Kapital Sosial pada Lembaga Madrasah (Studi Kasus Madrasah Tsanawiyah

Pembangunan UIN Jakarta)

Kapital sosial merupakan salah satu komponen utama dalam menggerakan

kebersamaan, mobilitas ideal, kesalingpercayaan dan kesalingmenguntungkan untuk

kemajuan bersama. Inti kapital sosial adalah adanya kepercayaan, nilai dan norma serta

jaringan (network). Menurut Francis Fukuyama kapital sosial yang mengacu pada norma-

norma informal yang secara cepat dapat mendukung kerjasama antarindividu. Norma

informal tersebut antara lain adalah norma timbal balik antara dua orang atau lebih yang

didasari oleh kepercayaan (trust). Tingginya kepercayaan dan adanya jaringan antarindividu

dalam masyarakat semakin memperbesar kapital sosial. Kapital sosial dipandang sebagai

perekat (glue) yang dapat mempertahankan kehidupan bersama masyarakat. Kapital sosial

adalah kapabilitas yang muncul dari kepercayaan umum di dalam sebuah masyarakat atau di

bagian-bagian tertentu darinya. Dalam bidang pendidikan, penelitian yang berhubungan

dengan kapital sosial masih jarang ditemukan. Padahal dengan menerapkan kapital sosial

pada bidang pendidikan, pada madrasah misalnya akan membantu madrasah tersebut

berkembang dan lebih maju.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kapital sosial pada madrasah

dengan studi kasus pada Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta. Bagaimana cara

Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta membangun kepercayaan kepada

masyarakat lalu mengapa masyarakat percaya untuk menyekolahkan anak mereka di

Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta. Pendekatan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Sumber utama

penelitian ini adalah data primer yang digali dari beberapa sumber data yang terkait dengan

kapital sosial di madrasah, baik dari pihak komunitas madrasah seperti kepala madrasah,

wakil kepala madrasah, guru dan orang tua murid. Teknik yang dilakukan dalam

pengumpulan data adalah wawancara dengan informan yang dipilih yaitu komunitas

madrasah dan orang tua murid dan observasi, data tersebut kemudian dianalisis secara

kualitatif dengan menyeleksi dan menyederhanakan data dan menghubungkannya kembali

dengan konsep dan pertanyaan penelitian serta tujuan penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapital sosial yang ada di Madrasah Tsanawiyah

Pembangunan UIN Jakarta tampak dari adanya kepercayaan yang didapat dari masyarakat

untuk menyekolahkan anak mereka. Hal itu dibuktikan dengan bertambahnya calon murid

yang mendaftar setiap tahun pelajaran baru. Nilai-nilai dan norma-norma yang diterapkan

juga menjadi salah satu pondasi yang ditanamkan oleh madrasah yang mengikat orang-orang

di dalam madrasah untuk saling bekerja sama demi kepentingan bersama untuk memajukan

madasah dan juga menjadi salah satu faktor kepercayaan masyarakat kepada madrasah.

Selain itu prestasi-prestasi yang telah banyak diperoleh madrasah membuat Madrasah

Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta menjadi madrasah yang diunggulkan. Jaringan

kerjasama yang luas yang dibangun madrasah baik intern maupun ekstern membuktikan

bahwa komunitas madrasah mampu menjalankan peran dan statusnya masing-masing.

Dari hasil penelitian juga dapat disimpulkan bahwa kapital sosial yang ada di

Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta sudah cukup maksimal berfungsi.

Page 6: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-

Nya, serta tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Saw dan

keluarganya serta para sahabatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

yang berjudul “Kapital Sosial pada Lembaga Madrasah (Studi Kasus Madrasah

Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta).”

Dalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis tidak sedikit mengalami hambatan, namun

akhirnya semua hambatan tersebut dapat teratasi berkat bantuan, bimbingan, arahan,

dukungan dan kontribusi dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:

1. Allah SWT yang selalu ada dan menjadi tempat bagi penulis untuk mengadu dan

memohon.

2. Bapak Prof. Dr. Bahtiar Effendy selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Zulkifly, MA selaku Kepala Jurusan Program Studi Sosiologi dan juga selaku

Dosen Pembimbing yang dengan sabar dan tiada henti-hentinya memberikan semangat,

saran-saran, kritik kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Joharotul Jamilah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Sosiologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Seluruh dosen dan staf pada program studi Sosiologi atas segala motivasi, ilmu

pengetahuan, bimbingan, wawasan dan pengalaman yang diberikan.

6. Keluargaku tercinta, Penulis sangat berterima kasih kepada Ayahandaku yang telah tiada

Eddy Sucipto IB Alm. dan Ibunda tersayang Choiriyah atas segala kepercayaan,

pendidikan, semangat, kesabaran, pengorbanan dan segala doa yang terus mereka

panjatkan untuk penulis, agar penulis sukses dan berhasil dalam penulisan skripsi ini

dengan nilai yang baik. Terimakasih untuk kakak dan keluarga kecilnya, Alifia Fahma,

Bambang Raditio dan keponakan kecilku tersayang Azzam, serta adikku tercinta,

Ta‟Alifan Akhsan yang terus memberikan motivasi, semangat dan doa yang selalu

dipanjatkan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Sahabat-sahabatku Azharina Rizky yang selalu menemani dan berjuang bersama dalam

suka maupun duka, dan teman kecil ku Anis dan Ulfa serta Betty, Hammidah, Siti,

Rahmi, Rizkiyah dan Dijah yang tiada henti-hentinya memberikan dukungan dan

semangat, begitu juga dengan senior di Sosiaologi seperti Alfan, kak Harum Kurniawati,

Mb Siti Nur Hayati dan teman-teman Sosiologi 2006 lainnya Panca, Ovar, Matondang,

Ayub, Ghundar, Nana, Erfan, Budiman, Pebri, Hajuri, Lutfian, Fajar, Fuad, Yandi. Serta

teman satu almamater sosiologi 2007 dan Kepada teman-teman KKN CERDAS 2009

yang selalu memberikan semangat dan dukungan.

8. Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta yang telah membantu penulis dalam

melakukan penelitian dan data-data yang dibutuhkan dan para orang tua murid Madrasah

Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk

diwawancarai oleh penulis.

Page 7: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

9. Semua pihak yang telah membentu dalam penyelesaiaan skripsi ini, yang tidak dapat

disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari akan segala keterbatasan yang ada pada penulis, sehingga penulis

yakin dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan-kekurangan, karena itu saran dan

kritik dari para pembaca untuk perbaikan di masa mendatang sangat penulis harapkan.

Jakarta, 08 November 2011

Ba‟Arvah Kahfina

Page 8: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………………………………………………………………………...i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………iv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Pertanyaan Penelitian……………………………………………...6

C. Tujuan Manfaat Penelitian ........................................................... 6

D. Literature Review......................................................................... 8

E. Metodologi Penelitian……………………………………………10

F. Sistematika Penulisan……………………………………………13

BAB II : KERANGKA TEORI

A. Definisi Kapital Sosial……………………………………………15

B. Komponen Kapital Sosial………………………………………...20

1. Kepercayaan………………………………………………….20

2. Jaringan………………………………………………………22

3. Norma………………………………………………………...24

BAB III : GAMBARAN UMUM MADRASAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

A. Sejarah Singkat Madrasah Pembangunan UIN Jakarta………….25

B. Visi, Misi dan Tujuan…………………………………………….28

C. Kondisi Tenaga Pengajar………………………………………...31

D. Kondisi Siswa……………………………………………………33

E. Fasilitas…………………………………………………………..37

F. Alumni…………………………………………………………...38

BAB IV : TEMUAN HASIL: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH

A. Membangun Kepercayaan kepada Masyarakat………………….40

1. Meningkatkan Mutu Pendidikan…………………………….41

2. Sosialisasi…………………………………………………….49

B. Kepercayaan Masyarakat kepada Madrasah……………………..50

1. Wilayah Madrasah…………………………………………...50

2. Sosialisasi…………………………………………………….52

Page 9: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

3. Kurikulum……………………………………………………54

C. Nilai dan Norma yang diterapkan Madrasah…………………….55

D. Jaringan yang dibangun Madrasah………………………………60

1. Sosialisasi dan Jaringan……………………………………...60

2. Hubungan Madrasah dengan Wali Murid……………………60

3. Hubungan Madrasah dengan Masyarakat Sekitar

Dan Pemerintah………………………………………………61

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………………………………………………………63

B. Saran……………………………………………………………...65

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...66

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Banyak studi menunjukan bahwa kapital sosial dapat mempengaruhi kemajuan dan

kesejahteraan suatu masyarakat. Beberapa ahli yang menaruh perhatian pada kapital sosial

telah banyak melahirkan hasil penelitian, baik pada tingkat individu, komunitas, regional,

nasional, maupun internasional. Tetapi, kebanyakan penelitian tersebut dilakukan dengan

memfokuskan pada hubungan antara kapital sosial dengan pembangunan dan ekonomi.

Walaupun terdapat banyak penelitian tentang kapital sosial yang dihubungkan dengan

pembangunan sosial, masih sedikit penelitian yang memfokuskan pada hubungan kapital

sosial dengan pendidikan. Padahal penelitian ini pasti akan memberikan kontribusi yang

signifikan bagi pembangunan sistem pendidikan di masa yang akan datang. 1

Menurut Francis Fukuyama, dalam bukunya yang berjudul Trust: The Social Virtues

and The Creation of Prosperity, kepercayaan adalah harapan yang muncul dalam komunitas

yang teratur, jujur, dan kooperatif berdasarkan norma-norma umum bersama, dalam bagian

dari anggota masyarakat lainnya.2 Kapital sosial menunjuk pada norma-norma informal yang

mendukung kerjasama antarindividu dan kapabilitas yang muncul dari kepercayaan umum di

dalam suatu masyarakat atau dari bagian-bagian tertentu dari masyarakat.3

Dengan adanya kepercayaan dalam masyarakat, orang tidak akan mudah mencurigai

ataupun dicurigai yang sering menjadi penghambat dari strategi pengembangan.4 Kapital

1 Rahmat Aulia, “Kapital Sosial Lembaga Pendidikan Madrasah (Studi di Lembaga Pendidikan

Madrasah Tsanawiyah al-Huda Al Islamiyah Bekasi),” (Tesis S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Indonesia, 2006), h. 1. 2Francis Fukuyama, Trust: The Social Virtues and The Creation of Prosperity (USA: The Free Press,

1995), h. 26. 3 Sambirang Ahmadi, “Perkembangan Ekonomi Komunitas Orang Madura di Sumbawa, NTB: Sebuah

Analisis Kapital Sosial,” (Tesis S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Univeritas Indonesia, 2003), h. 6. 4 Rahmat Rais, Modal Sosial Sebagai Strategi Pengembangan Madrasah (Studi Pengembangan

Madrasah pada MAN 1 Surakarta) (Jakarta: Litbang dan Diklat Departemen Agama RI, 2009), h.115.

Page 11: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

sosial tidak hanya dapat diterapkan pada bidang pembangunan dan ekonomi sebagaimana

yang telah banyak diteliti oleh para peneliti, tetapi kapital sosial juga dapat diterapkan pada

lembaga pendidikan.

Di Indonesia terdapat lembaga pendidikan umum dan lembaga pendidikan Islam,

keduanya memiliki peminatnya masing-masing. Lembaga pendidikan umum seperti sekolah

umum yang mengajarkan pengetahuan umum, sedangkan lembaga pendidikan Islam seperti

masjid (surau), pesantren, madrasah, yang mengajarkan pengetahuan yang berbasiskan agama

Islam. Eksistensi madrasah dalam tradisi pendidikan Islam di Indonesia tergolong fenomena

modern yaitu dimulai sekitar abad XX. Evolusi kelembagaan pendidikan di wilayah ini pada

umumnya bermula dari pesantren, madrasah, dan kemudian sekolah. Madrasah di Indonesia

bisa dikatakan sebagai perkembangan lanjut atau pembaharuan dari lembaga pendidikan

pesantren atau surau.5

Madrasah adalah sekolah umum yang bercirikan Islam. Madrasah dikhususkan

sebagai sekolah (umum) yang kurikulumnya terdapat pelajaran-pelajaran tentang keislaman.

Adanya kapital sosial di dalam institusi pendidikan Islam seperti madrasah akan

menimbulkan kepercayaan di tengah masyarakat. Dengan kepercayaan dari masyarakat maka

jaringan dan nilai pun akan mengikuti karena kepercayaan, jaringan serta nilai dan norma

tidak dapat dipisahkan. Setelah kepercayaan didapat maka akan mudah membangun jaringan

dan kerjasama dengan masyarakat dan pihak-pihak terkait lainnya dalam proses peningkatan

mutu dan kualitas pendidikan pada madrasah. Nilai dan norma yang telah ditamankan oleh

madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam menjadi salah satu faktor dalam membangun

kepercayaan di masyarakat.

Data dari DEPAG (Departemen Agama) pada tahun 2007 jumlah Madrasah Ibtidaiyah

(MI) di Indonesia mencapai 23.517 lembaga, 93% adalah swasta. Madrasah Tsanawiyah

5 Maksum, Madrasah Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), h. 79-80.

Page 12: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

mencapai 12.054 lembaga, 90% nya adalah swasta, sedangkan Madrasah Aliyah mencapai

4.687 lembaga dengan 86% adalah swasta.6 Lalu ditambah dengan sebagian besar madrasah

yang ada di Indonesia merupakan swasta yaitu sebesar 91,6% sedangkan 8,4% nya adalah

negeri.7 Dengan banyaknya madrasah swasta berarti makin banyak masyarakat yang percaya

akan keberadaan madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diperhitungkan

eksistensinya. Dengan data tersebut maka menjadi alasan penting kapital sosial di madrasah

untuk diteliti.

Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta membuktikan bahwa

dengan sistem dan pengelolaan madrasah yang profesional serta sarana dan prasarana yang

cukup menunjang, madrasah ini sudah mampu menghadirkan keberadaannya sebagai

madrasah yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Madrasah Pembangunan UIN

Jakarta merupakan madrasah yang mengedepankan pembinaan keislaman, keilmuan dan

keindonesiaan dengan mengapresiasikan potensi anak didik dalam menjawab tantangan era

globalisasi.8

Untuk menghadapi persaingan di era globalisasi seperti ini, Madrasah Tsanawiyah

Pembangunan UIN Jakarta merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang mampu

menciptakan siswa-siswinya menjadi manusia yang berkualitas.9 Salah satu faktor mengapa

mengambil Tsanawiyah dan bukan Aliyah atau Ibtidaiyah adalah karena prestasi yang telah

banyak didapatkan. Salah satunya Madrasah Pembangunan UIN Jakarta menjadi Madrasah

Terbaik I Hasil Ujian Nasional Tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 se DKI Jakarta. Lalu

pernah mendapatkan peringkat I MTs se Propinsi DKI Jakarta dengan rata-rata NEM pada

6 “Pengaruh Faktor-Faktor Strategik Pendidikan terhadap Mutu Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar

(Studi Deskriptif tentang Pengaruh Guru, Kurikulum, Kepemimpinan, Pembiayaan dan Fasilitas terhadap Mutu

Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar pada Madrasah Ibtidaiyah di Kota Bandung),” artikel diakses pada 8 Mei

2011 dari http://repository.upi.edu/operator/upload/t_adp__0707379_chapter1.pdf 7 “Depag Hentikan Proses Penegerian 600 Madrasah,” artikel diakses pada 19 Mei 2011 dari

http://kemenag.go.id/index.php?a=detilberita&id=26 8 Tim Penulis, Panduan Siswa Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004, h. 3 9 Dasuki, “Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran PAI Menuju Madrasah Unggulan (Studi Kasus di

MTs Pembangunan UIN Jakarta),” (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006), h. 6-7.

Page 13: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

tahun 1966 sampai dengan tahun 1989 yang di adakan oleh Kanwil Depag DKI Jakarta. Dan

masih banyak lagi prestasi yang di dapatkan baik dalam bidang akademik maupun dalam

bidang keterampilan, olah raga dan seni.

Dalam upaya mempertahankan dan berusaha untuk lebih meningkatkan prestasi dan

reputasi, maka Madrasah Pembangunan UIN Jakarta menitikberatkan pembinaan dan

pengembangan pada Basic, Science, Bahasa, dan Akhlakul Karimah. Titik berat pembinaan

dan pengembangan ini menjadi pilar keunggulan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta dan

menjadi landasan penyusunan program tahunan sehingga hasilnya akan dirasakan oleh

peserta didik.10

Madrasah Pembangunan UIN Jakarta selalu berbenah diri dengan melakukan

perubahan dan perombakan kurikulum guna memenuhi tuntutan perkembangan zaman

sebagai konsekuensi dari pilar keunggulan di atas. Pembenahan juga dilakukan dari segi

sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan. Faktor yang tidak luput dari sasaran

pembenahan adalah bidang sarana dan prasarana sebagai pendukung proses belajar mengajar

yang kondusif.

Untuk mewujudkan semua hal tersebut, Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

mengandalkan dukungan dan peranserta masyarakat, terutama para orang tua peserta didik

sebagai pemberi amanat.11

Selain keunggulan-keunggulan yang dikemukakan sebelumnya

alasan penulis memilih Madrasah Pembangunan UIN Jakarta sebagai objek penelitian adalah

karena status lembaga yang dikelola langsung oleh Yayasan Syarif Hidayatullah. Selain

statusnya, lokasi strategis yang berada di komplek UIN Jakarta juga menjadi faktor

pendukung kenapa madrasah ini dipilih sebagai objek penelitian.

10 Website Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, diakses pada 12 Mei 2011 dari http://www.mpuin-

jkt.sch.id/ 11 Website Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, diakses pada 10 Mei 2011 dari http://www.mpuin-

jkt.sch.id/

Page 14: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

Dari berbagai hal yang sudah dikemukakan di atas penulis ingin mengetahui

bagaimana pihak Madrasah Pembangunan UIN Jakarta membangun kepercayaan dari

masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka di madrasah dan bagaimana nilai dan

norma diterapkan di madrasah dan apa alasan para orang tua mempercayakan anak mereka

bersekolah di madrasah tersebut. Oleh karena itu maka penelitian ini dilakukan.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka peneliti mengajukan beberapa

pertanyaan:

Masalah penelitian ini adalah bagaimana kapital sosial di madrasah. Kapital sosial

yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah terdiri atas membangun kepercayaan, nilai dan

norma yang diterapkan dan jaringan yang dibangun. Masalah tersebut dapat didefinisikan ke

dalam beberapa pertanyaan:

1. Bagaimana madrasah membangun kepercayaan di masyarakat?

2. Bagaimana kepercayaan masyarakat kepada madrasah tersebut?

3. Bagaimana nilai dan norma yang diterapkan di dalam madrasah?

4. Bagaimana jaringan yang dibangun oleh madrasah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka tujuan utama penelitian ini adalah untuk

mengetahui bagaimana kapital sosial di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.

Sedangkan tujuan lainnya adalah:

1. Untuk menjelaskan bagaimana madrasah membangun kepercayaan (trust) di dalam

masyarakat.

Page 15: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

2. Untuk mengetahui apa yang menjadi faktor kepercayaan masyarakat terhadap

madrasah.

3. Untuk menggambarkan bagaimana nilai yang diterapkan di dalam madrasah.

4. Untuk mengetahui bagaimana jaringan yang dibangun oleh madrasah.

Sedangkan manfaat dari hasil penelitian ini adalah:

1. Menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang kapital sosial pada lembaga

pendidikan, khususnya bagi mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dalam kajian

sosial, sehingga hasil dari penelitian ini nantinya akan dapat dijadikan landasan untuk

penelitian selanjutnya.

2. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pihak madrasah untuk membangun

dan meningkatkan kapital sosial, serta menumbuhkan kepercayaan di masyarakat luas

akan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.

3. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan rujukan oleh Departemen Agama sebagai

model percontohan untuk madrasah lainnya.

D. Literatur Review

Banyak penelitian yang mencoba mengambil mengenai kapital sosial sebagai tema

utamanya di antaranya penelitian kapital sosial pada lembaga pendidikan seperti di madrasah

yang dilakukan oleh Rahmat Rais dengan judul Modal Sosial Sebagai Strategi

Pengembangan Madrasah (Studi Pengembangan Madrasah pada MAN 1 Surakarta).

Menurut hasil yang di dapatkan di lapangan, modal sosial di MAN 1 Surakarta berbeda

dengan modal sosial di tempat lain. Modal sosial di MAN 1 Surakarta memiliki “ruh”

religious yaitu agama. Dengan diberi ruh agama maka modal sosial ini akan semakin

bermakna dan kuat dipegang oleh para guru, karyawan dan pengelola. Hal inilah perbedaan

Page 16: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

dari pengelolaan sosial kapital di Negara Barat dengan komunitas muslim seperti di Man 1

Surakarta.12

Demikian juga dengan Rahmat Aulia, ia juga mengambil tema kapital sosial pada

lembaga pendidikan dengan judul Kapital Sosial Lembaga Pendidikan Madrasah (Studi di

Lembaga Pendidikan Madrasah Tsanawiyah al- Huda Al- Islamiyah Bekasi). Setelah

melakukan penelitian, Rahmat Aulia menyimpulkan beberapa hal, yaitu kapital sosial di

madrasah Tsnawiyah Al Huda Al Islamiyah ada dan tertambat dalam struktur madrasah itu

sendiri yang berbentuk kepercayaan (trust), norma-norma (norms), jaringan-jaringan

(networks), serta hubungan-hubungan (relatoins) para aktor dalam memainkan peran-

perannya dalam upaya memajukan madrasah yang berdasarkan kepentingan-kepentingan

bersama. Sinergi antara kapital sosial, kapital manusia dan kapital fisik untuk suatu yang

mutlak diperlukan dalam proses pembelajaran. Menurutnya semakin kuat sinergi yang terjadi

maka akan semakin baik kinerja yang ada. Dari hasil penelitian juga dapat disimpulkan

bahwa kapital yang ada di madrasah ini belum maksimal berfungsi.13

Penelitian tentang kapital sosial juga dilakukan oleh Muhammad Sulton Fatoni

dengan judul Strategi Organisasi Pondok Pesantren Sidogiri dalam Mewujudkan Civil

Society: Analisis Kapital Sosial, terungkap bahwa dalam kasus OPPS (Organisasi Pendok

Pesantren Sidogiri), di samping civil society tumbuh karena proses kapitalisasi terhadap

kapital sosial, juga ditemukan bahwa civil society mempunyai ketertarikan yang cukup erat

dengan kapital sosial. Dalam analisis yang dilakukan oleh Tocqueville, OPPS melakukan

penekanan pada dimensi kultural yang membuat civil society dapat berperan sebagai

12 Rahmat Rais, Modal Sosial Sebagai Strategi Pengembangan Madrasah (Studi Pengembangan

Madrasah pada MAN 1 Surakarta), h. 115. 13 Rahmat Aulia, “Kapital Sosial Lembaga Pendidikan Madrasah (Studi di Lembaga Pendidikan

Madrasah Tsanawiyah al-Huda Al Islamiyah Bekasi)”.

Page 17: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

kekuatan penyeimbang, yakni adanya keterikatan dan semangat kepatuhan terhadap norma-

norma dan nilai hukum yang dipatuhi dan diikuti oleh warganya.14

Penelitian-penelitian yang dipaparkan di atas, berisikan mengenai kapital sosial yang

tertambat dan menjadi salah faktor dalam pengembangan pada madrasah. Penelitian-

penelitian di atas mempunyai kesamaan dengan penelitian yang ingin diteliti oleh peneliti,

yaitu sama-sama ingin mengetahui kapital sosial yang ada pada madrasah. Selain persamaan

yang ada, peneliti juga ingin mengungkapkan perbedaan dalam penelitian mengenai kapital

sosial terdahulu. Penelitian yang mengangkat tema kapital sosial terdahulu belum ada yang

hanya membahas tentang kepercayaannya secara mendalam dan dilihat dari sudut pandang

masyarakat tentang bagaimana madrasah membangun kepercayaan di masyarakat dan

bagaimana kepercayaan masyarakat terhadap madrasah. Maka, penelitian ini menjadi

menarik untuk diteliti lebih dalam.

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan

menggunakan metode studi kasus. Studi kasus secara umum merupakan strategi yang lebih

cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti

hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki,

dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam

konteks kehidupan nyata. Selain itu, penelitian studi kasus dapat dibedakan menjadi tiga tipe,

yaitu studi-studi kasus eksplanatoris (menjelaskan), eksploratoris (penyelidikan), dan

deskriptif (menggambarkan).15

Adapun jenis penelitian yang digunakan di sini adalah

14 Muhammad Sulton Fatoni, “Strategi Organisasi Pendok Pesantren Sidogiri dalam Mewujudkan Civil

Society: Analisis Kapital Sosial,” (Tesis S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia

Jakarta, 2006). 15 Robert K. Yin, Studi Kasus Desain dan Metode (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), h. 1

Page 18: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

penelitian deskriptif, yaitu menggambarkan secara sistematis mengenai fakta-fakta, dan

hubungan antara fenomena.16

2. Subjek Penelitian

Kasus yang diteliti adalah Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta yang

terletak di Jln. Ibnu Taimia IV Komplek UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang menjadi

subjek penelitian ini adalah Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah, serta guru-guru dan

orang tua murid Tsanawiyah. Informan di atas dipilih karena peneliti merasa informan

tersebut dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan masalah yang ingin diteliti.

Subjek penelitian yang diwawancarai oleh penulis dalam penelitian ini ada sepuluh

orang, yaitu Kepala Madrasah, wakil kepala madrasah, dua orang guru dan enam orang tua

murid Tsanawiyah dengan tiga orang laki-laki dan tiga orang perempuan. Penentuan jumlah

sampel ini menggunakan teknik purposive sampling dimana, sampel diambil dengan maksud

atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti

menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi

penelitiannya.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-

gejala yang diteliti. Observasi dilakukan langsung ke Madrasah Tsanawiyah

Pembangunan UIN Jakarta untuk melihat situasi dan kondisi serta

mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.17

Data-data yang dikumpulkan seperti mengambil foto-foto kegiatan yang

dilakukan siswa, fasilitas yang diberikan, serta meminta data siswa dan guru

kepada pihak madrasah.

16 Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial (Jakarta: Rajawali Press, 2007), h. 20. 17 Husaini Usman, dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2000), h. 54.

Page 19: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

b. Wawancara ialah usaha untuk mengumpulkan informasi dengan mengajukan

sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula.18

Wanwancara dilakukan dengan dilengkapi dengan rekaman dengan tujuan

agar dapat mengetahui informasi secara mendalam dari informan yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti.19

4. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer dari penelitian ini adalah strategi madrasah membangun

kepercayaan di masyarakat, faktor yang menjadikan masyarakat percaya kepada

madrasah, nilai dan norma yang diterapkan di dalam madrasah dan cara madrasah

membangun jaringan.

b. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah berbagai dokumen yang berkaitan

dengan Madarasah Pembangunan UIN Jakarta, baik yang berupa buku-buku yang

berkaitan dengan kapital sosial dan madrasah, artikel ilmiah mengenai kapital

sosial, website kapital sosial dan MP, foto-foto kegiatan yang ada di MP,

dokumen-dokumen tentang MP dan lainnya20

untuk dijadikan data-data pelengkap

penyusunan skripsi ini.

5. Analisis Data Penelitian

Analisis data dimulai dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Data yang didapat dipilah-pilah, dikelompokkan ke dalam pola-pola, kategori-kategori atau

tema-tema tertentu. Sajian data dan informasi penelitian diwujudkan dalam bentuk narasi-

narasi deskriptif, table-tabel yang berisi teks, serta gambar-gambar. Setelah analisis data

18 HM. Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004), h. 71. 19 Rahmat Rais, Modal Sosial Sebagai Strategi Pengembangan Madrasah (Studi Pengembangan

Madrasah pada MAN 1 Surakarta), h. 38-39. 20 J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosdakarya, 1997), cet. VIII. h. 116.

Page 20: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

selesai, dilakukan penarikan kesimpulan dengan melakukan interpretasi dengan cara

memahami makna-makna konseptual dari data penelitian yang tersaji.21

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pemahaman dan penulisan dalam penyusunan skripsi ini, maka

dalam penyajiannya penulis membagi secara sistematis ke dalam lima bab yang secara garis

besarnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

Bab pendahuluan menguraikan tentang latar belakang masalah, pertanyaan penelitian,

tujuan manfaat penelitian, literatur review, metodologi penelitian dan diakhiri dengan

sistematika penulisan.

Bab kedua mengenai kajian teori ini berisi tentang definisi kapital sosial menurut para

ahli, komponen kapital sosial yang di dalamnya terdapat kepercayaan, jaringan dan norma.

Bab kajian teori ini bertujuan untuk melihat teori-teori yang ada dengan mengaitkannya

dengan fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat.

Pada bab gambaran umum ini menyajikan tentang Sejarah Singkat Madrasah

Pembangunan UIN Jakarta, visi dan misi serta tujuan, kondisi tenaga pengajar dan kondisi

siswa Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta, fasilitas yang disediakan serta

alumni-alumni Madrasah Tsanawiyaah Pembangunan UIN Jakarta.

Pada bab keempat penulis menyajikan hal dan penemuan penelitian yang mencakup

tentang bagaimana madrasah Membangun kepercayaan kepada masyarakat yang di dalamnya

meliputi meningkatkan mutu pendidikan dengan cara memperbaiki mutu kurikulum

madrasah, prestasi siswa madrasah, tenaga pengajar, manajemen madrasah dan sosialisasi

yang gencar dilakukan. Lalu faktor kepercayaan masyarakat kepada madrasah meliputi

wilayah madrasah yang strategis, sosialisasi yang terus menerus dilakukan oleh madrasah,

21 Ibid, h. 24.

Page 21: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

dan kurikulum yang baik. Sub bab selanjutnya terdapat nilai dan norma yang diterapkan

madrasah dan jaringan yang dibangun madrasah baik dengan wali murid maupun dengan

masyarakat sekitar dan pemerintah.

Pada bab terakhir berisikan kesimpulan dari keseluruhan pembahasan pada bab-bab

sebelumnya dan saran-saran.

Page 22: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Definisi Kapital Sosial

Dalam kamus sosiologi, kata capital berarti sumber-sumber yang dipergunakan untuk

tujuan produktif, hal-hal yang memproduksikan, sarana produksi, persediaan aset material

suatu masyarakat, kekayaan (modal).22

Dalam kamus Ilmiah Populer, kata capital

mengandung arti modal,23

sedangkan kata sosial mengandung arti sesuatu yang berkenaan

dengan perilaku interpersonal atau yang berkaitan dengan proses sosial.24

Kata social juga

mengandung arti segala sesuatu yang mengenai masyarakat, peduli terhadap kepentingan

umum.25

Dapat disimpulkan kapital sosial adalah bagian-bagian dari organisasi sosial seperti

kepercayaan, norma dan jaringanyang dapat meningkatkan efisiensi masyarakat dengan

memfasilitasi tindakan-tindakan yang terkoordinasi. Kapital sosial juga didefinisikan sebagai

kapabilitas yang muncul dari kepercayaan umum di dalam sebuah masyarakat atau bagian-

bagian tertentu dari masyarakat tersebut. Selain itu, konsep ini juga diartikan sebagai

serangkaian nilai atau norma informal yang dimiliki bersama di antara para anggota suatu

kelompok yang memungkinkan terjalinnya kerjasama.26

Beragam definisi tentang kapital sosial dikemukakan oleh para ahli. Definisi-definisi

itu umumnya dirumuskan berdasarkan kasus-kasus tertentu yang terjadi dalam masyarakat.

Robert Putnam mendefisikan kapital sosial lebih eksplisit dan jelas serta

dikonstruksikan dari acuan pustaka yang lebih luas, yang merupakan gabungan dari saripati

22 Soerjono Soekanto, Kamus Sosiologi (Jakarta: Rajawali Pers, 1985), h. 63. 23 Pius A Partanto dan M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola, 1994), h. 304. 24 Soerjono Soekanto, Kamus Sosiologi, h. 464. 25 Pius A Partanto dan M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, h. 718. 26 Jousairi Hasbullah, Sosial Kapital: Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia (Jakarta: MR.

United Press, 2006), h. 8.

Page 23: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

dari definisi para ahli lain seperti James Coleman, Glenn Loury, P.A. Wallace, A. Le Mund

dan lain-lain. Acuan itu dapat dilihat dalam kutipan berikut ini:

“Seperti bentuk-bentuk kapital sosial lainnya, kapital sosial itu bersifat produktif,

memungkinkan pencapaian tujuan tertentu, yang tanpa kontribusinya tujuan itu tidak

akan tercapai. Sebagai contoh, suatu kelompok yang anggota-anggotanya

memperlihatkan rasa percaya, dan percaya sekali antara satu sama lain akan mampu

menyelesaikan (masalah) jauh lebih banyak dibandingkan kelompok yang tidak

memiliki rasa percaya dan kepercayaan.”

Menurut Putnam definisi kapital sosial mengacu pada bagian-bagian dari organisasi

sosial seperti kepercayaan, norma dan jaringan, yang dapat meningkatkan efisiensi

masyarakat dengan memfasilitasi tindakan-tindakan yang terkoordinasi.27

Beda dengan definisi yang dikemukakan Putnam, Coleman mendefinisikan kapital

sosial berdasarkan fungsinya:

“ It is not a single entity, but a variety of different entities, with two elements in

common: they all consist of some aspect of social structures, and they facilitate

certain actions of actors, within the structure, like other forms of capital, social

capital is productive, making possible the achievement of certain ends that its absence

would not be possible…”28

(“ kapital sosial bukan merupakan kesatuan tunggal, tetapi merupakan suatu variasi

dari kesatuan yang berbeda, dengan dua elemen umum, yaitu terdiri dari beberapa

aspek struktur sosial dan mereka memfasilitasi aksi-aksi dari para aktor dalam

struktur tersebut. Seperti bentuk kapital lainnya, kapital sosial bersifat produktif,

memungkinkan pencapaian tujuan tertentu, yang tanpa keberadaannya tidak mungkin

terjadi..”)

Konsep kapital sosial menurut Coleman dapat diidentifikasi sebagai salah satu sumber

daya (modal bagi seseorang atau kelompok untuk melakukan tindakan). Juga dapat

digunakan untuk menjelaskan suatu sumber daya yang dimiliki oleh seorang individu yang

lahir sebagai akibat interaksi sosial yang dilakukannya. Oleh karena itu, kapital sosial

sebenarnya menyatu dalam interaksi-interaksi individu. Lebih lanjut Coleman berpendapat

27 Robert M. Z. Lawang, Kapital Sosial dalam Perspektif Sosiologik Suatu Pengantar (Jakarta: FISIP

UI PRESS, 2005), h. 212. 28 Rahmat Aulia, “Kapital Sosial Lembaga Pendidikan Madrasah (Studi di Lembaga Pendidikan

Madrasah Tsanawiyah Al Huda Al Islamiyah Bekasi),” (Tesis S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Indonesia, 2006), h. 13.

Page 24: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

bahwa kapital sosial merupakan suatu bantuan yang menghasilkan outcome yang berbeda

bagi setiap individu. Dengan demikian, seperti bentuk kapital (human capital and physical

capital), kapital sosial ini produktif, dapat memfasilitasi tercapainya tujuan-tujuan yang pasti.

Coleman berpendapat bahwa ikatan komunitas yang dilakukan penting bagi keuntungan

individu.

Menurut Nan Lin dalam Building a Theory of Social Capital modal sosial dapat

didefinisikan sebagai sumber daya yang ditanamkan pada struktur sosial yang diakses

dan/atau digerakkan dalam tindakan memiliki tujuan. Dengan definisi ini, konsep modal

sosial mengandung tiga unsur: sumber daya yang melekat pada struktur sosial; aksesibilitas

yang bersumber pada daya sosial seperti oleh individu, dan penggunaan atau

mobilisasi sumber daya sosial tersebut oleh individu yang bertujuan dalam

tindakan. Sehingga dipahami, bahwa modal sosial mengandung tiga

unsur persilangan struktur dan tindakan: yaitu (embeddedness) struktural, kesempatan

(aksesibilitas) dan tindakan berorientasi (menggunakan) aspek.29

Francis Fukuyama merumuskan kapital sosial yang mengacu pada norma-norma

informal yang secara cepat dapat mendukung kerjasama antar individu-individu. Norma

informal tersebut antara lain adalah norma timbal balik antara dua orang atau lebih yang

didasari oleh kepercayaan (Trust). Tingginya kepercayaan dan adanya jaringan antar

individu-individu dalam masyarakat akan semakin memperbesar kapital sosial. Kapital sosial

dipandang sebagai perekat (glue) yang dapat mempertahankan kehidupan bersama

masyarakat. Kapital sosial adalah kapabilitas yang muncul dari kepercayaan umum di dalam

sebuah masyarakat atau dibagian-bagian tertentu darinya.30

Unsur utama dan terpenting dari kapital sosial adalah kepercayaan (trust). Atau dapat

dikatakan bahwa trust dapat dipandang sebagai syarat keharusan (necessary condition) dari

29 Nan Lin, “Building a Theory of Social Capital” (Dept. of Sociology, Duke University, 1999), h. 35. 30 Francis Fukuyama, Trust: Kebijakan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran (Yogyakarta: CV. Qalam

Yogyakarta. 2002), h. 36.

Page 25: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

terbentuk dan terbangunnya kapital sosial yang kuat (atau lemah) dari suatu masyarakat.

Trust memiliki kekuatan mempengaruhi prinsip-prinsip yang melandasi kemakmuran sosial

dan kemajuan ekonomi yang dicapai oleh suatu komunitas atau bangsa.

Kepercayaan adalah hasil sampingan yang penting dari norma-norma kerja sama

sosial yang membentuk kapital sosial. Jika orang dapat diandalkan untuk memenuhi janjinya,

mematuhi norma timbal balik, dan menghindari perilaku mementingkan diri sendiri, maka

kelompok akan terbentuk lebih cepat dan kelompok yang terbentuk akan dapat mencapai

tujuan-tujuan bersama secara efisien.31

Oleh karena itu, Fukuyama menyatakan, trust sebagai sesuatu yang amat besar dan

sangat bermanfaat bagi penciptaan tatatan ekonomi unggul. Digambarkannya trust sebagai

harapan-harapan terhadap keteraturan, kejujuran, dan perilaku kooperatif yang muncul dari

dalam sebuah komunitas yang didasarkan pada norma-norma yang dianut bersama-sama oleh

anggota masyarakat.32

Norma-norma tersebut dapat berisi pernyataan-pernyataan yang

berkisar pada niai-nilai luhur, seperti hakekat Tuhan atau keadilan, ataupun norma-norma

sekuler seperti standar profesional dan kode etik perilaku. Dengan adanya kepercayaan dalam

masyarakat, orang tidak akan mudah mencurigai ataupun dicurigai yang sering menjadi

penghambat dari strategi pengembangan.33

Dalam konteks lembaga pendidikan seperti madrasah, beberapa konsep kapital sosial

yang telah dikemukakan di atas dijadikan sebagai acuan analisis. Namun, hasil penelitian ini

disimpulkan dengan menggunakan teori yang dikemukakan oleh Fukuyama. Pertama, trust

(percaya) yang meliputi kredibilitas, kompetensi dan sikap yang di dalamnya terdapat

kejujuran, keadilan, sikap egaliter, toleran, keramahan dan saling menghormati. Kedua,

jaringan sosial yang meliputi partisipasi, resiprositas (pertukaran timbal balik), solidaritas dan

31 Francis Fukuyama, Guncangan Besar Kodrat Manusia dan Tatanan sosial Baru, penerjemah Masri

Maris, (Jakarta: PT Gramedia Pusaka Utama, 2005), h. 60. 32 Francis Fukuyama, Trust, h. 37. 33 Rahmat Rais, Modal Sosial Sebagai Strategi Pengembangan Madrasah (Studi Pengembangan

Madrasah pada MAN 1 Surakarta) (Jakarta: Litbang dan Diklat Departemen Agama RI, 2009), h.115.

Page 26: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

kerjasama. Ketiga, nilai-nilai yang dimiliki bersama serta norma dan sanksi termasuk di

dalamnya terdapat aturan-aturan.34

B. Komponen Kapital Sosial

1. Kepercayaan

Trust sebagai kata benda berarti kepercayaan, kenyakinan atau juga rasa percaya.

Sedangkan trust dalam kata kerja berarti proses mempercayai sesuatu yang jelas sasarannya.

a. Kepercayaan: Hubungan, Harapan dan Tindakan/Interaksi Sosial

Inti kepercayaan antarmanusia ada tiga hal yang saling terkait:

1) Hubungan sosial yang terjadi antara dua orang atau lebih. Institusi adalah hubungan

yang termasuk di dalamnya, dalam pengertian ini diwakili orang.

2) Adanya harapan yang akan terkandung dalam hubungan itu, yang kalau direalisasikan

tidak akan merugikan salah satu atau kedua belah pihak.

3) Terciptanya interaksi sosial yang memungkinkan hubungan dan harapan itu akan

terwujud.

Dengan ketiga dasar inilah, kepercayaan yang dimaksudkan di sini menunjuk pada

hubungan antara dua pihak atau lebih yang mengandung harapan yang menguntungkan

salah satu atau kedua belah pihak melalui interaksi sosial.35

b. Kepercayaan dan Risiko

Hipotesis utama dari mereka yang menganut pandangan tentang hubungan antara

kepercayaan dan risiko: “semakin tinggi saling percaya antara mereka yang bekerjasama,

semakin kurang risiko yang ditanggung, dan semakin kurang pula biaya (uang atau sosial)

yang dikeluarkan.” Tak berbeda dengan hipotesis ini, konsep kepercayaan menurut Mollering

34 Rahmat Rais, Modal Sosial Sebagai Strategi Pengembangan Madrasah, h.20. 35 Robert M. Z. Lawang, Kapital Sosial Dalam Perspektif sosiologik Suatu Pengantar (Jakarta: FISIP

UI PRESS, 2005), h. 45-46.

Page 27: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

menunjuk pada suatu “keadaan yang mengharapkan orang lain bertindak dan bermaksud baik

pada kita.”36

Sama dengan hipotesis di atas pengertian konsep kepercayaan menurut Torsvik adalah

bahwa dalam kepercayaan terkandung “kecenderungan perilaku tertentu yang dapat

mengurangi risiko yang muncul dari perilakunya.”37

c. Hubungan Timbal Balik Dalam Kepercayaan

Dengan asumsi bahwa dalam kepercayaan itu sudah terkandung “saling percaya”, kita

dapat menyimpulkan pula bahwa unilateralisme itu bukan bebas sama sekali akan

pengandaian dari yang lain (latus). Unilateralisme dalam bentuknya yang positif (percaya dan

harap) dan negatif (negasi total terhadap kehadiran lawan) hanya mau menekankan bahwa

kehadiran pihak lain itu pada dasarnya ada dan diketahui. Dalam bentuk unilateralisme positif

kepercayaan itu fungsional tidak saja bagi sikap optimisme subyek, melainkan juga bagi

kerjasama sistem yang mampu menyederhanakan kompleksitas (reduction of complexity).

George Simmel membahas tentang fungsi kepercayaan dengan menyimak

pernyataannya bahwa „tanpa adanya saling percaya yang merata antara satu orang dengan

orang lainnya, masyarakat itu sendiri akan disintegratif‟ dan kepercayaan itu merupakan

„salah satu kekuatan sintetik yang paling penting dalam masyarakat‟. Lebih lanjut lagi

dikatakan bahwa kepercayaan itu menjadi basis bagi tindakan individu.38

2. Jaringan

Para ahli berpendapat, jaringan dan fungsinya terhadap pencapaian suatu tujuan tidak

terlepas dari kepercayaan. Oleh karena itu, beberapa pokok pikiran yang akan dikemukakan

di sini:39

36 Ibid, h. 47. 37 Ibid, h. 47-48. 38 Robert M. Z. Lawang, Kapital Sosial, h. 50. 39 Ibid, h. 61.

Page 28: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

a. Jaringan dalam Pengertian Umum

Jaringan itu diartikan dari network, secara etimologik dasarnya adalah jaring yang

berhubungan satu dengan yang lain melalui simpul-simpul (ikatan). Dasar ini (net) ditambah

atau digabung dengan kerja (work). Kalau gabungan itu diberi arti maka tekanannya ada pada

kerjanya, bukan pada jaringannya, sehingga muncullah arti: kerja (bekerja) dalam hubungan

antarsimpul seperti halnya jaring (net). Kerja jaring (jaringan) kalau dipakai sebagai analogi

untuk menjelaskan jaringan yang digunakan dalam teori kapital sosial, artinya kurang lebih

sebagai berikut:

1) Terdapat ikatan antarsimpul (orang atau kelompok) yang dihubungkan dengan media

(hubungan sosial). Hubungan sosial ini diikat dengan kepercayaan, boleh dalam bentuk

strategic, boleh pula dalam bentuk moralistic. Kepercayaan itu dipertahankan oleh norma

yang mengikat kedua belah pihak.

2) Terdapat kerja antarsimpul (orang atau kelompok) yang melalui media hubungan

sosial menjadi satu kerjasama, bukan kerja bersama-sama. Kepercayaan simbolik bilateral

dan kepercayaan interpersonal masuk dalam kategori ini.

3) Sama halnya dengan sebuah jaring (yang tidak putus) kerja yang terjalin antar simpul

itu pasti kuat menahan beban bersama, dan malah dapat “menangkap ikan” lebih banyak.

Dalam hal ini analoginya mungkin kurang jelas dan tepat, karena jaringan dalam kapital

sosial bisa terjadi hanya dengan dua orang saja.

4) Dalam proses kerjanya jaring terdapat ikatan (simpul) yang tidak dapat berdiri sendiri.

Malah kalau satu simpul saja putus, maka keseluruhan jaring itu tidak bisa berfungsi lagi,

sampai simpul itu diperbaiki lagi. Semua simpul menjadi satu kesatuan dan ikatan yang kuat.

Dalam hal ini, analogy tidak seluruhnya tepat, terutama kalau orang yang membentuk

jaringan itu hanya dua orang saja.

Page 29: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

5) Media dan simpul tidak dapat dipisahkan, atau antara orang-orang dan hubungannya

tidak dapat dipisahkan.40

6) Norma adalah ikatan atau pengikat (simpul) dalam kapital sosial yang mengatur dan

menjaga bagaimana ikatan dan medianya itu dipelihara dan dipertahankan.

Jaringan termasuk ke dalam kategori kepercayaan strategik. Berarti melalui jaringan

orang saling tahu, saling menginformasikan, saling mengingatkan, saling bantu dalam

melaksanakan atau mengatasi suatu masalah. Media yang paling ampuh untuk membuka

jaringan adalah pergaulan dalam pengertian umum dengan membuka diri lewat media cetak

atau elektronik, atau dalam pengertian terbatas seperti pergaulan.41

b. Fungsi Jaringan

Fungsi informatif dapat disebut juga dengan media informasi atau jaringan informasi

yang memungkinkan setiap stakeholders dalam jaringan itu dapat mengetahui informasi yang

berhubungan dengan masalah, atau peluang atau apapun yang berhubungan dengan kegiatan

usaha. Fungsi informatif ini juga dapat disebut sebagai fungsi peluang (opportunity), karena

dengan jaringan itu setiap peluang dapat diperoleh, tanpa mengeluarkan biaya yang terlalu

banyak.42

3. Norma

Norma adalah aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, harapan-harapan yang bersifat baik,

benar dan penting, yang kalau tidak dilaksanakan akan merugikan diri sendiri atau merugikan

orang lain. Karena bersifat khusus, maka dalam konteks kapital sosial peneliti sejalan dengan

pernyataan Prof, Robert Lawang bahwa dalam menerangkan mengenai konsep peluang,

“Tidak setiap norma itu merupakan kapital sosial. Hanya norma yang mampu membentuk

40 Robert M. Z. Lawang, Kapital Sosial, h. 62. 41 Robert M. Z. Lawang, Kapital Sosial, h. 62. 42Ibid, h. 69.

Page 30: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

kualitas dan kuantitas saja yang disebut kapital sosial.”43

Sifat norma kurang lebih sebagai

berikut:

a. Norma timbul dari pertukaran yang saling menguntungkan.

b. Norma bersifat resiprokal, artinya isi norma menyangkut hak dan kewajiban kedua

belah pihak yang menjamin keuntungan yang diperoleh dari suatu kegiatan tertentu. Dalam

konteks ini, orang yang melanggar norma resiprokal akan berdampak pada berkurangnya

keuntungan di kedua belah pihak, akan diberi sanksi yang keras pula.

c. Jaringan yang terbina lama dan menjamin keuntungan kedua belah pihak secara

merata, akan memunculkan norma keadilan.44

43 Robert M. Z. Lawang, Kapital Sosial, h. 68. 44 Ibid, h. 70.

Page 31: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

BAB III

GAMBARAN UMUM MADRASAH TSANAWIYAH PEMBANGUNAN

UIN JAKARTA

A. Sejarah Singkat Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

Pendirian Madrasah Pembangunan berawal dari keinginan tokoh-tokoh di Kementrian

Agama dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (yang dulunya adalah IAIN Syarif Hidayatullah

Jakarta) akan adanya pendidikan Islam yang representatif. Pada awal 1972, Panitia

Pembangunan Gedung Madrasah Komprehensif dibentuk oleh Rektor IAIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Prof. H.M. Toha Yahya Omar (alm).

Pada tahun itu juga dimulai pembangunan gedung madrasah yang bertepatan dengan

Lustrum III IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan ditandai dengan peletakan batu pertama

oleh Menteri Agama RI pada masa itu, yaitu Prof. H.A. Mukti Ali dan Rektor IAIN Syarif

Hidayatullah.

Tahun berikutnya yaitu 1973, gedung madrasah diserahterimakan dari Pimpinan

Bagian Proyek Pembinaan Bantuan Untuk Madrasah Swasta Pemda DKI Jakarta kepada

IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 45

Pada 1974, pertama kali Madrasah Pembangunan membuka tingkat Ibtidaiyah.

Jumlah muridnya baru 58 orang. Permulaan kegiatan belajar mengajar dimulai pada 7 Januari

1974. Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai "Hari Kelahiran" Madrasah

Pembangunan.

Pada awal 1977, Madrasah Pembangunan membuka tingkat Tsanawiyah. Siswa

angkatan pertama berjumlah 19 orang. Pada Juli 1991, dibuka kelas jauh tingkat Ibtidaiyah di

Pamulang, bekerja sama dengan Yayasan Al Hidayah sebagai penyedia lahan.

45 Panduan Peserta Didik Tahun Pelajaran 2011/2012 Madrasah Pembangunan UIN Jakarta Tingkat :

Ibtidaiyah,-Tsanawiyah-Aliyah, h. 1.

Page 32: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

Dengan keputusan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sejak awal September

1974 pembinaan Madrasah Pembangunan dilaksanakan oleh Tim Pembinaan yang dipimpin

oleh Dekan Fakultas Tarbiyah. Tugas tim ini di antaranya adalah menyiapkan Madrasah

Pembangunan sebagai 'madrasah laboratorium' Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Pada 1978, Madrasah Pembangunan ditetapkan sebagai Madrasah Pilot Proyek

Percontohan oleh Departemen Agama RI melalui Surat Keputusan Dirjen Bimas Islam

Depag RI Nomor: Kep/D/03/1978. Dengan adanya keputusan tersebut, kemudian

diselenggarakan kegiatan penataran penulisan modul dan uji coba pembelajaran dengan

sistem modul. Empat modul bidang studi Alquran Hadits, Bahasa Arab, Bahasa Indonesia,

dan Matematika telah diujicobakan sampai dengan 1985. 46

Mulai 1988, berdasarkan Surat Keputusan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nomor: 06 Tahun 2008, wewenang pembinaan dan pengelolaan Madrasah Pembangunan

dilipahkan kepada Yayasan Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengembanan sebagai 'madrasah

laboratorium' dilaksanakan bersama-sama dengan Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta (yang dulunya IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Tahun Pelajaran 1991/1992 Madrasah Pembangunan membuka tingkat Aliyah. Siswa

yang diterima pertama kali sebanyak 32 orang terdiri dari 10 laki-laki dan 22 perempuan.

setelah empat tahun berjalan, berkenaan dengan kebijakan pemerintah dalam hal pendidikan

(khususnya Madrasah Aliyah), pada Tahun Pelajaran 1995/1996 MA Pembangunan tidak

menerima pendaftaran siswa baru lagi. Tahun Pelajaran 1996/1997, sebanyak 31 orang siswa

terakhir lulus dari MA Pembangunan IAIN Jakarta.

46 Panduan Peserta Didik Tahun Pelajaran 2011/2012 Madrasah Pembangunan UIN Jakarta Tingkat :

Ibtidaiyah,-Tsanawiyah-Aliyah, h. 2.

Page 33: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

Seiring dengan perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, sejak 2002 Madrasah Pembangunan IAIN

Jakarta mengikuti perubahan nama menjadi Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.

Dengan dorongan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan banyaknya permintaan

masyarakat, pada tahun Pelajaran 2006/2007, Madrasah Pembangunan UIN Jakarta kembali

membuka tingkat Aliyah. Dengan jumlah siswa pertama yang diterima adalah 47 siswa

terbagi dalam 2 kelas belajar. Pada akhir 2009 Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta

telah diakreditasi dengan hasil grade A dengan kategori Sangat Memuaskan, sama dengan

akreditasi yang didapatkan oleh MI dab MTs sebelumnya.47

Pada 2008 Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN

Jakarta ditetapkan sebagai Madrasah Standar Nasional oleh Kanwil Departemen Agama

Provinsi DKI Jakarta dengan SK Nomor: Kw.09.4/4/5/HK.005/2081/2008 dan Madrasah

Aliyah pun sudah divertifikasi standar nasional (MSN) pada 25 Desember 2010.

Sebagai langkah awal, pada tahun pelajaran 2010/2011 telah dimulai rintisan bilingual

program yang diterapkan setiap hari yang telah ditentukan oleh pihak madrasah.

Pelaksanaannya siswa diwajibkan berkomunikasi di lingkungan madrasah menggunakan dua

bahasa yaitu bahasa arab dan bahasa inggris. Dan secara terbatas yang secara intens

dievaluasi dan disempurnakan. Pada aspek manajemen Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan telah memperoleh sertifikat ISO

9001 : 2008 No. QSC: 00863 untuk pelayanan pendidikan (MI, MTs, dan MA).48

47 “Sejarah Singkat Madrasah Pembangunan UIN Jakarta,” artikel diakses pada 10 Mei 2011 dari

http://www.mpuin-jkt.sch.id/content/view/12/74/

48 Panduan Peserta Didik Tahun Pelajaran 2011/2012 Madrasah Pembangunan UIN Jakarta Tingkat :

Ibtidaiyah,-Tsanawiyah-Aliyah, h. 3.

Page 34: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

B. Visi, Misi dan Tujuan

Visi yang diusung oleh Madrasah Pembangunan UIN Jakarta adalah:

“Menjadi lembaga pendidikan dasar dan menengah yang unggul dan terkemuka dalam

pembinaan keislaman, keilmuan dan keindonesiaan, dengan mengapresiasi potensi peserta

didik serta perkembangan era global.”49

Misi madrasah adalah:

1. Menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah yang akan melahirkan lulusan

beriman dan bertaqwa serta memiliki kemampuan kompetitif dan keunggulan

komparatif;

2. Melakukan pembinaan kesehatan fisik sehingga terbentuk keseimbangan antara kekuatan

keilmuan dengan perkembangan jasmani peserta didik serta dapat melahirkan lulusan

yang cerdas, kuat dan sehat;

3. Melakukan inovasi kurikulum dengan aksentuasi pada pembinaan keislaman seperti

habitual curriculum dan reading habit, sains dan teknologi seperti diberi kemudahan

dalam mengakses internet serta apresiatif terhadap kecenderungan globalisasi dengan

tetap berpijak pada kepribadian Indonesia;

4. Melakukan pembinaan tenaga pendidik dengan cara mengikutsertakan guru-guru dalam

workshop-wokrshop dan pelatihan-pelatihan secara periodik diikuti oleh para pegawai

baik intern dengan mendatangkan langsung narasumber ke madrasah maupun

diselenggarakan oleh pihak lain agar menjadi tenaga profesional yang menguasai aspek

keilmuan, keterampilan mengajar, kepribadian pedagogis serta komunikasi global yang

dijiwai akhlak mulia;

5. Melakukan pembinaan tenaga kependidikan yang profesional, yang menguasai bidang

ilmu yang mendukung tugasnya, etos kerja yang tinggi, serta kepribadaian yang Islami.

49 Ibid, h. 4.

Page 35: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

6. Mengupayakan tersedianya sarana prasarana dan fasilitas belajar mengajar yang dapat

memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk dapat mengikuti kegiatan

belajar seluas-luasnya, sehingga madrasah benar-benar berfungsi sebagai pusat

pembelajaran.

7. Melakukan pembinaan kemandirian dan team work melalui berbagai aktifitas belajar baik

intra maupun ekstrakurikuler.50

Dengan tujuan yang ingin dicapai Madrasah Pembangunan UIN Jakarta yaitu:

1. Terselenggaranya pendidikan dasar dan menengah yang akan melahirkan lulusan beriman

dan bertaqwa serta memiliki kemampuan kompetitif dan keunggulan komparatif;

2. Terwujudnya peserta didik yang memiliki keseimbangan antara kekuatan jasmani dan

rohani serta kepekaan dan kepedulian sosial;

3. Terwujudnya kurikulum yang memiliki kekuatan pada pembinaan keislaman, sains dan

teknologi serta apresiatif terhadap kecenderungan globalisasi dengan tetap berpijak pada

kepribadian Indonesia dan kemampuan potensi anak;

4. Tersedianya pendidik sebagai tenaga profesional yang menguasai bidang keilmuan yang

diasuhnya secara luas, mendalam dan komprehensif serta memiliki kemampuan untuk

mengajarkannya (teaching skill), berkepribadian pedagogis, dan berakhlak mulia;

5. Tersedianya tenaga kependidikan profesional yang dalam melaksanakan tugasnya

didukung oleh ilmu pengetahuan yang relevan, memiliki etos kerja, loyalitas, dan

dedikasi yang tinggi yang dilandasi akhlak mulia;

6. Tersedianya sarana prasarana dan fasilitas sumber belajar yang dapat memberikan

kesempatan kepada para peserta didik untuk dapat memberikan kesempatan kepada para

peserta didik untuk dapat belajar seluas-luasnya, sehingga madrasah benar-benar

berfungsi sebagai pusat pembelajaran;

50 “Visi, Misi dan Tujuan Madrasah Pembangunan,” artikel diakses pada 10 Mei 2011 dari

http://www.mpuin-jkt.sch.id/content/view/13/85/

Page 36: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

7. Terwujudnya peserta didik yang mandiri yang mampu melakukan team work melalui

berbagai aktivitas belajar baik intra maupun ekstrakulikuler.51

C. Kondisi Tenaga Pengajar

Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta dalam perekrutan tenaga pengajar

sangat ketat. Pihak madrasah memberikan beberapa tes yang harus dipenuhi oleh calon guru.

Hal itu dilakukan untuk mendapatkan guru-guru yang berkualitas dan mumpuni di bidangnya.

Mayoritas guru-guru yang mengajar di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN

Jakarta bergelar S1 dengan persentasi 90% dan S2 dengan persentasi 7.5%. Sebagian guru-

guru madrasah tsanawiyah yang bergelar S1 ada yang sedang melanjutkan pendidikannya

untuk mengambil gelar S2.

Tabel 3.1 Jenjang pendidikan guru

Jenjang Pendidikan f (Jumlah) Persentase (%)

S1 36 90%

S2 3 7.5%

Missing 1 2.5%

Jumlah 40 100%

Sumber: Website Madrasah Pembangunan UIN Jakarta http://www.mpuin-jkt.sch.id/content/view/345/188/

Selain guru-guru tetap yang mengajar, pada masing-masing kelas terdapat dua orang guru

dan salah satunya adalah guru pendamping, sehingga terdapat keseimbangan antara guru

dengan murid dalam hal proses belajar mengajar.

Tenaga pengajar Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta berjumlah 40

orang, terdiri dari 21 orang guru laki-laki dan 19 orang guru perempuan. Mata pelajaran yang

51 Panduan Peserta Didik Tahun Pelajaran 2011/2012 Madrasah Pembangunan UIN Jakarta Tingkat :

Ibtidaiyah,-Tsanawiyah-Aliyah, h. 5-6.

Page 37: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

diajarkan di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta berjumlah 13 mata pelajaran,

yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dipegang oleh 4 orang guru, Bahasa Arab, Agama

Islam dan Fisika dipegang 3 orang guru, , Matematika oleh 6 orang guru, PPKN dan Seni

Budaya diajar masing-masing oleh 1 orang guru, lalu mata pelajaran Penjaskes, Sejarah,

Geografi, Biologi dan masing-masing diajar oleh 2 orang guru dan yang terakhir Bimbingan

Konseling (BK) dipegang oleh 5 orang guru.

Tabel 3.2 Jumlah guru per mata pelajaran

Mata Pelajaran f (Jumlah) Persentase (%)

B. Indonesia 4 10%

B. Inggris 4 10%

B. Arab 3 7.5%

Biologi 2 5%

Fisika 3 7.5%

Matematika 6 15%

Geografi 2 5%

Sejarah 2 5%

PPKN 1 2.5%

Seni Budaya 1 2.5%

Penjaskes 2 5%

Agama Islam 3 7.5%

BK 5 12.5%

Miss 2 5%

Jumlah 40 100%

Sumber: Website Madrasah Pembangunan UIN Jakarta http://www.mpuin-jkt.sch.id/content/view/345/188/

Page 38: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

Tabel 3.3 Jumlah guru

Jenis Kelamin f (Jumlah) Persentase (%)

Laki-laki 21 52.5%

Perempuan 19 47.5%

Jumlah 40 100%

Sumber: Panduan Peserta Didik Tahun Pelajaran 2011/2012 Madrasah Pembangunan UIN Jakarta Tingkat:

Ibtidaiyah-Tsanawiyah-Aliyah

D. Kondisi Siswa

Letak yang strategis membuat siswa-siswa Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN

Jakarta berasal dari berbagai daearah disekitar Tangerang Selatan, bahkan ada siswa yang

berasal dari luar Tangerang Selatan, misalnya dari Kota Depok dan Jakarta Barat.

Siswa yang mendaftar di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta tidak

hanya berasal dari Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta, tapi juga berasal dari

madrasah lain bahkan sekolah umum lain di Jakarta.

Berdasarkan penuturan Pak Syukri Abdul Ghani selaku Waka Bidang Kurikulum

dalam wawancara yang dilakukan mengatakan bahwa:

“Sebenarnya siswa disini lebih banyak dari MP sendiri tapi yang dari luar juga ada,

perbandingannya mungkin kalau dari MP masuk 350 yang dari luarnya 100. Dan ada

perbedaan antara yang dari ibtidaiyah dan yang dari sekolah umum, dan biasanya

yang berani masuk Tsanawiyah MP ini umumnya nilainya tinggi dan dapat peringkat

disekolah lamanya. Dan malah kadang-kadang nilai murid yang dari luar malah lebih

bagus dan mayoritas dibidang sainnya dari yang murid MP sendiri, karena kadang-

kadang murid MP sudah merasa bosan dan jenuh tapi ada juga yang bagus. Kalau

dalam bidang agamanya juga standar dan kita punya standarisasi nilai antara murid

yang dari MP dan dari luar dan umumnya standar nilai untuk murid dari luar lebih

Page 39: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

tinggi, dan ga semua murid dalam lulus masuk Aliyah ada juga yang ga lulus karena

ada tes masuknya.”52

Sama halnya dengan yang dinyatakan oleh Pak Drs. Rusli Ishaq MP.d yang menjabat

sebagai Kepala Sekolah di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta:

“Kalau murid Tsanawiyah ini 70% dari MP sendiri sisanya 30% dari luar. Ada

perbedaan antara nilai yang bisa diterima disini kalau yang dari MP nilainya lebih

kecil dibandingkan dengan yang dari luar dan ada tesnya makanya rata-rata yang dari

luar yang diterima disini berkembang bagus karena orang pinter semua dan dari

agamanya juga bisa mengimbangi dan bagus.”53

Dari data perkembangan jumlah siswa Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN

Jakarta dari tahun Pelajaran 1977/1978 siswanya berjumlah 19 orang siswa, yang terdiri dari

8 orang siswa laki-laki dengan persentase 42.11% dan 11 orang siswa perempuan dengan

persentase 57.89%. Sejalan dengan berkembangnya Madrasah Tsanawiyah Pembangunan

UIN Jakarta siswa yang mendaftarpun turut bertambah sampai dengan tahun Pelajaran

2010/2011 dengan jumlah siswa 683 orang siswa, yang terdiri dari 345 orang siswa laki-laki

dengan persentase 50.51% dan 338 orang siswa perempuan dengan persentase 49.49%.

Seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.4 Perkembangan jumlah siswa Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN

Jakarta

Tahun

Pelajaran

Laki-laki Perempuan Jumlah Persentase

1977/1978 8 11 19 100%

52 Wawancara dengan Drs. Syukri Abdul Ghani, Jakarta, 08 Agustus 2011 53 Wawancara dengan Drs. Rusli Ishaq MP.d, Jakarta, 08 Agustus 2011

Page 40: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

42.11% 57.89%

1978/1979

37 41

78 100%

48.05% 52.56%

1979/1980

54 75

129 100%

41.86% 58.14%

1980/1981

74 105

179 100%

41.34% 58.66%

1981/1982

95 117

212 100%

44.81% 55.19%

1982/1983

137 205

342

100%

40.06% 59.94%

1983/1984

144 231

375 100%

38.40% 61.60%

1984/1985

128 251

379 100%

33.77% 66.23%

1985/1986

116 262

378 100%

30.69% 69.31%

1986/1987

110 233

343 100%

32.07% 67.93%

1987/1988

121 176

297 100%

40.74% 59.26%

1988/1989

94 144

238 100%

39.50% 60.50%

1989/1990 82 99 181 100%

Page 41: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

45.30% 54.70%

1990/1991

80 105

185 100%

43.24% 56.76%

1991/1992

84 120

204 100%

41.18% 58.82%

1992/1993

107 137

244 100%

43.85% 56.15%

1993/1994

131 158

289 100%

45.33% 54.67%

1994/1995

160 157

317 100%

50.47% 49.53%

1995/1996

164 141

305 100%

53.77% 46.23%

1996/1997

174 144

318 100%

54.72% 45.28%

1997/1998

184 178

362 100%

50.83% 49.17%

1998/1999

209 220

429 100%

48.72% 51.64%

1999/2000

242 231

473 100%

51.16% 48.84%

2000/2001

258 229

487 100%

52.98% 47.02%

2001/2002 292 244 536 100%

Page 42: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

54.48% 45.52%

2002/2003

293 254

546 100%

53.66% 46.52%

2004/2005

350 265

615 100%

56.91% 43.09%

2005/2006

373 393

666 100%

56% 59%

2006/2007

394 325

719 100%

54.80% 45.20%

2007/2008

385 338

723 100%

53.25% 46.75%

2008/2009

403 239

742 100%

54.31% 32.21%

2009/2010

370 329

699 100%

52.93% 47.07%

2010/2011

345 338

683 100%

50.51% 49.49%

Sumber: Perkembangan jumlah siswa Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta, diakses dari

http://www.mpuin-jkt.sch.id/content/view/21/145/

Karena setiap tahunnya siswa yang mendaftar semakin banyak, maka tiap tingkat

kelas terbagi dalam 7 (tujuh) rombongan belajar atau kelas.54

Latar belakang orang tua siswa Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta

berbeda-beda, ada yang berprofesi sebagai PNS (Pegawai Negeri sipil) dengan persentasi

54 “Perkembangan Jumlah Siswa,” artikel diakses pada 19 Mei 2011 dari http://www.mpuin-

jkt.sch.id/content/view/21/145/

Page 43: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

15.64%, Pegawai Swasta dengan persentasi 46.94%, mayoritas orang tua siswa Madrasah

Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta berprofesi sebagai Wiraswasta dengan persentasi

15.87%, tapi ibu yang menjadi Ibu Rumah Tangga lebih mendominasi dengan persentasi

35.37%. Pekerjaan lain diantaranya sebagai Polri, TNI, Guru, Dosen, Dokter, Pegawai

BUMN, Notaris, dll. Terdapat juga orang tua siswa yang sudah tidak bekerja lagi dan

pensiunan. Hal di atas menunjukkan bahwa siswa Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN

Jakarta berasal dari seluruh kalangan. Data diatas dapat dilihat pada tabel 3.5 di lampiran.

Dari segi pendidikan, orang tua siswa pun berbeda-beda tingkatannya. Ada yang

bergelar S1, S2, sampai dengan S3. Lalu ada juga yang bergelar D1, D2, D3, sampai D4, dari

tingkat SMA dan SMP pun ada. Data diatas dapat dilihat pada tabel 3.6 di lampiran.

E. Fasilitas

Pendidikan yang bermutu harus ditunjang dengan fasilitas yang mendukung. Untuk

itulah Madrasah Pembangunan UIN Jakarta senantiasa berupaya untuk menyediakan fasilitas

baik untuk keperluan pendidikan secara langsung maupun fasilitas-fasilitas pendukung.

Gedung madrasah yang sudah permanen dengan halaman yang luas dengan pepohonan dan

tanaman asri, lalu juga terdapat Masjid yang sering digunakan untuk berbagai kegiatan

keagamaan yang diselenggarakan oleh madrasah dan ruang belajar yang dilengkapi dengan

AC dan Over Head Projector (OHP) di setiap kelas (tingkat Tsanawiyah).

Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta juga menyediakan laboraturium

untuk menunjang proses belajar mengajar seperti: Laboratorium Matematika dan

IlmuPengetahuan Alam (MIPA), Laboratorium IPS dan Laboratorium Keterampilan/Kitchen

Lab, Laboratorium Komputer dan Laboratorium Bahasa. Terdapat juga ruang Audio Visual

dan Perpustakaan dengan jumlah koleksi buku lebih dari 9.000 judul.

Page 44: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

Sarana lain yang disediakan pihak madrasah untuk menunjang ekstrakulikuler siswa

yaitu terdapat Sarana Olah Raga (futsal, basket, tenis meja, dll), Sarana musik (alat dan sound

system).

Untuk memudahkan para orang tua yang sibuk bekerja, Madrasah Pembangunan

menyediakan layanan Antar jemput ke sekolah dengan Lapangan parkir yang luas dan ada

Petugas keamanan (Satpam) yang menjaga memberikan keamanan dan kenyamanan bagi

orang tua yang mengantar jemput sendiri anaknya ke sekolah. 55

F. Alumni

Siswa yang mendaftar di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan Jakarta dari tahun ke

tahun semakin meningkat. Sejak Tsanawiyah didirikan tahun pelajaran 1977/1978 dengan

jumlah 19 orang siswa sampai dengan sekarang tahun pelajaran 2010/2011 dengan jumlah

683 orang siswa, itupun masih banyak calon siswa yang tidak bisa diterima lagi karena

kapasitas kelas yang sudah penuh. Pada tahun pelajaran 2000/2001 dengan jumlah lulusan

146 orang siswa, diantaranya 73.97% orang siswa mendaftar ke SMU Negeri, 17.81% orang

siswa mendaftar ke SMKN, 2.05% orang siswa mendaftar ke SMKS, 4.11% orang siswa

mendaftar ke Aliyah, lalu 2.05% orang siswa mendaftar ke Pondok Pesantren, dengan

presentasi jumlah kelulusan 100%. Lalu pada tahun pelajaran 2009/2010 jumlah kelulusan

235 orang siswa, diantaranya 61.70% orang siswa mendaftar ke SMU Negeri, 9.79% orang

siswa mendaftar ke SMU Swasta, 28.51% orang siswa mendaftar ke Aliyah dengan

presentasi jumlah kelulusan 100%.

55 Artikel diakses pada 10 Mei 2011 dari http://www.mpuin-jkt.sch.id/content/view/15/79/

Page 45: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

Tabel 3.7 Penyaluran siswa dari tahun pelajaran 2000 - 2010.

Tahun

Pelajara

n

Jumlah

Lulusa

n

SMU N SMU S

SMK

N

SMK

S

ALIYA

H

PONP

ES

Perse

ntase

2000/200

1

146

108 26 0 3 6 3

100%

73.97% 17.81% - 2.05% 4.11% 2.05%

2001/200

2

174

96 47 0 1 23 7

100%

55.17% 27.01% - 0.57% 13.22% 4.02%

2002/200

3

162

103 41 0 0 13 5

100%

63.58% 25.31% - - 8.02% 3.09%

2003/200

4

189

105 45 3 2 31 3

100%

55.56% 23.81% 1.59% 1.06% 16.40% 1.59%

2004/200

5

183

115 45 1 1 20 1

100%

62.84% 24.59% 0.55% 0.55% 10.93% 0.55%

2005/200

6

184

116 14 1 0 50 3

100%

63.04% 7.61% 0.54% - 27.17% 1.63%

2006/200

7

236

154 30 0 2 42 8

100%

65.25% 12.71% - 0.85% 17.80% 3.39%

2007/200

8

229

133 45 2 2 36 11

100%

58.08% 19.65% 0.87% 0.87% 15.72% 4.80%

2008/200

9

248

132 36 2 0 74 4

100%

53.23% 14.52% 0.81% - 29.84% 1.61%

2009/201

0

235

145 23 0 0 67 0

100%

61.70% 9.79% - - 28.51% -

Page 46: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

Tapi pada Tahun Pengajaran 2005/2006 Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

membuka MA (Madrasah Aliyah) Pembangunan UIN Jakarta, maka sebagian besar

penyaluran murid Tsanawiyah adalah ke Aliyah MA Pembangunan UIN Jakarta. 56

56 “Data Penyaluran” ,artikel diakses pada 10 Mei 2011 http://www.mpuin-

jkt.sch.id/content/view/23/63/

Page 47: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

BAB IV

KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH TSANAWIYAH

PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terlihat bahwa kapital sosial di

Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta ada dan berbentuk kepercayaan (trust),

norma-norma (norms) dan nilai-nilai (value), jaringan-jaringan (networks) serta kerjasama

para komunitas madrasah yang antara lain adalah kepala madrasah, ketua yayasan, para guru,

dan murid yang masing-masing sangat berperan dalam upaya memajukan madrasah.

Orang tua murid yang dalam hal memajukan dan pengembangan madrasah juga

sangat berperan, karena dengan kepercayaan yang diberikan oleh para orang tua murid, maka

madrasah akan bisa membuktikan eksistensinya dalam bidang pendidikan.

A. Membangun Kepercayaan kepada Masyarakat

Membangun kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan tidak akan

muncul sebelum lembaga tersebut mengenalkan jati dirinya. Setelah mengenal lebih dalam,

maka akan timbul perasaaan suka atau sebaliknya. Jika lembaga pendidikan tersebut

memperkenalkan sesuatu kelebihan-kelebihan, prestasi, keunggulan-keunggulan, serta

kurikulum yang meyakinkan, maka rasa percaya itu akan muncul pada diri seseorang dan

akan menimbulkan sebuah pencitraan yang sangat berharga bagi lembaga pendidikan yang

bersangkutan.

Kepercayaan merupakan modal awal bagi lembaga pendidikan yang harus ditumbuh-

kembangkan dalam jiwa masyarakat. Kepercayaan akan timbul dalam diri masyarakat apabila

mereka membuktikan bahwa madrasah tersebut memiliki prestasi-prestasi akademik yang

gemilang, unggul dalam membentuk jiwa manusia yang beriman dan bertaqwa, cerdas dalam

Page 48: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

berfikir, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Prestasi dan keunggulan akan dijadikan produk

utama bagi setiap lembaga pendidikan yang ingin menjadikan dirinya terdepan.57

1. Meningkatkan Mutu Pendidikan

a. Kurikulum Madrasah

Kurikulum Madrasah Pembangunan UIN Jakarta adalah Kurikulum Departemen

Agama yang dipadukan dengan Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional dan dioleh

sesuai dengan visi dan misi Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Dengan demikian, siswa

MP UIN Jakarta akan mendapatkan porsi pendidikan agama seperti siswa madrasah (Depag)

dan mendapatkan pelajaran umum seperti siswa sekolah umum (Depdiknas).

Dengan penerapan dua kurikulum yang dikombinasi dan dimodifikasi itulah

diharapkan lulusan Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta akan mendapatkan

ilmu pengetahuan umum yang berimbang dengan keimanan dan ketaqwaan (menguasai ilmu

pengetahuan yang luas sekaligus dekat kepada Allah SWT).58

Menurut penuturan pak Agus selaku guru Matematika MTs, kurikulum di MP sudah

semakin berkembang dari sebelumnya. Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta

melakukan penambahan dan inovasi-inovasi di dalam mengembangkan kurikulum. Seperti

pernyataannya berikut ini:

“Dilihat dari kurikulum yang berbeda dari madrasah lain diluar dari kurikulum yang

sudah ditetapkan oleh DEPAG dan DIKNAS, Madrasah Pembangunan mempunyai

kurikulum baru yang disebut dengan Habitual Curriculum (kurikulum pembiasaan)

yaitu kegiatan yang dilakukan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai dengan

57 Yaqien Zahroh, “Membangun Kepercayaan Masyarakat pada Madrasah melalui Pameran

Pendidikan,” artikel diakses pada 01 Oktober 2011 dari http://uin-malang.ac.id/yaqien/2011/07/13/membangun-

kepercayaan-masyarakat-pada-madrasah-melalui-pameren-pendidikan/ 58 “Kurikulum,” artikel diakses pada 6 Juni 2011 dari http://www.mpuin-

jkt.sch.id/content/view/134/128/

Page 49: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

materi pembinaan akhlak dan pembiasaan ibadah, dan satu lagi kurikulum baru yang

disebut dengan Reading Habit adalah salah satu bentuk pelatihan pembiasaan

membaca dengan alokasi waktu khusus selama 20 menit. Kegiatan reading habit ini

dilaksanakan dalam suasana santai, tanpa tuntutan apa pun kecuali setiap peserta didik

harus membaca.”59

Selain menggunakan kurikulum yang ditetapkankan dari DEPAG dan DIKNAS,

Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta juga mempunyai kurikulum baru yaitu

Habitual curriculum (Kurrikulum Pembiasaan) dan Reading Habit dengan tujuan pembinaan

akhlak dan pembiasaan ibadah pada siswa, membiasakan membaca dan menghapal surat-

surat al-Quran, menunjukkan akhlak yang baik terhadap orang tua, guru dan pergaulan

sesama manusia. Selain itu juga Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta sebagai

sekolah menengah dengan pengayaan muatan agama, memberikan penekanan sangat serius

pada kemampuan membaca al-Quran yang baik.

Peserta didik yang belum bisa membaca al-Quran dengan baik diharuskan mengikuti

kegiatan Bina Baca Al-Quran (BBQ). Kegiatan ini dilakukan setelah kegiatan belajar

menggajar dibawah koordinasi kelompok guru mata pelajaran agama.

Peserta didik juga dilatih untuk terbiasa melaksanakan shalat Dhuha. Untuk itu

dikelas masing-masing setiap Senin, Selasa, dan Rabu peserta didik diwajibkan untuk

melaksanakan shalat Dhuha bersama-sama didampingi oleh wali kelas masing-masing.

Dengan adanya Habitual Curriculum (kurikulum pembiasaan) yang kegiatannya

dilakukan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai dengan materi pembinaan akhlak dan

pembiasaan ibadah, dimana seluruh siswa diharuskan shalat dhuha berjamaah, lalu ada

latihan untuk kultum, Alqur‟an dan Hadits dimana membiasakan siswa untuk membaca

59 Wawancara dengan Agus Wahyudi, ST, Jakarta, 8 Agustus 2011.

Page 50: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

Alqur‟an dengan tartil dan menghafal beberapa surat Alqur‟an, dan Aqidah Akhlaq.

Kurikulum tersebut diadakan dengan tujuan membangun akhlak yang baik, patuh terhadap

orang tua, guru dan mampu bersaing di dalam masyarakat dan menjadi bekal di akhirat nanti.

Komite madrasah yang mewakili orang tua murid selalu mengevaluasi secara efektif

program-program yang ada di madrasah baik dari bidang inovasi kurikulum, sampai hal-hal

yang paling terkecil seperti kebersihan lingkungan madrasah, makanan-makanan yang

disediakan oleh kantin madrasah dan hal-hal lainnya. Selain komite madrasah Departemen

Agama juga ikut mengevaluasi kurikulum yang ada pada Madrasah Tsanawiyah

Pembangunan UIN Jakarta.

b. Tenaga Pengajar

Prestasi akademik dan non akademik juga menjadi salah satu faktor pertimbangan

orang tua murid untuk percaya kepada madrasah. Seperti yang dikemukakan oleh pak Drs.

Rusli Ishaq M. Pd. selaku Kepala Madrasah:

“Bahwa kepercayaan itu dibangun dari sistem, ketika sistemnya kuat maka akan

melahirkan output yang bagus. Bagaimana melahirkan output yang bagus yaitu

pertama-tama dengan cara memperbaiki kualitas inputnya terlebih dahulu misalnya

seperti kualitas guru, kurikulum, akademik yang diraih anak maka itu akan menjadi

prestasi yang kemudian membangun kepercayaan masyarakat kepada MP.”60

Berbagai prestasi telah diraih seperti menjadi Madrasah Terbaik I Hasil Ujian

Nasional Tahun 2004 sampai Tahun 2007 se DKI Jakarta. Lalu pada Tahun 1996/1997

sampai Tahun 1997/1998 dan juga Tahun 1999/2000 menjadi Peringkat I MTs se Propinsi

DKI Jakarta, Rata-rata NEM. Selain prestasi akademik, MP juga banyak mendapatkan

prestasi di bidang non akademik. Dari bidang olah raga salah satu prestasi yang diraih yaitu

mendapatkan Juara I Basket tingkat SMP se Tangerang pada tahun 2007 yang diadakan oleh

60 Wawancara dengan Drs. Rusli Ishaq M. Pd., Jakarta, 8 Agustus 2011.

Page 51: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

SMA Muhammadiyah 25 Pamulang, lalu pada tahun 2008 meraih Juara I Basket Putra yang

diselenggarakan oleh SMP Pembangunan Jaya. Pada bidang agama MP juga meraih Juara I

Lomba Murrotal Alquran yang diselenggarakan oleh MAN IC Serpong pada tahun 2008.

Dari tahun 1986 hingga tahun 2008, jumlah kejuaraan yang diraih oleh Madrasah

Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta telah mencapai lebih dari 50 kejuaraan dari berbagai

kegiatan baik akademik maupun non akademik. Piala dari berbagai kejuaraan telah berjajar

rapih di dalam lemari kaca yang diletakan di lorong-lorong kelas. Gambar dari sebagian

piala-piala yang di peroleh dari berbagai kejuaraan baik dalam bidang akademik maupun non

akademik dapat dilihat pada lampiran.

Kejuaran-kejuaran yang diraih tidak begitu saja didapat, tetapi MP bekerja keras

dalam memperoleh juara disetiap perlombaan yang diikuti. Dalam wawancara peneliti

dengan pak Syukri selaku Waka Bidang Kurikulum, ia mengatakan bahwa:

“Disini kita mempunyai banyak ekstrakurikuler dan sebelum ikut perlombaan, anak-

anak hanya perlu ditambah jam bertemu dengan pembimbing ekstrakurikuler yang

bersangkutan. Misalnya sewaktu ikut lomba sains, MP mempunyai KIR yang

memang sudah ada jadwal pertemuannya dan hanya menambah jam bertemu dengan

pembimbing dan mempelajari pelajaran yang berkaitan dengan perlombaan. Di

Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta terdapat ekstrakurikuler seperti,

Palang Merah Remaja (PMR), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Rohani Islam

(Rohis), Marawis, Muhadharah, Teater, Taghimul Quran, Syair Islam, Journalist

Student Community (JSC), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Bola Basket, Sepak

Bola/Futsal, Taekwondo, Student Company (SC), Seni Tari, Arabina, English Club,

Science Club/Robotic. Jadi setiap mengikuti perlombaan anak-anak sudah terbiasa

karena adanya ekstrakuler tersebut.”61

Hal ini menunjukkan bahwa Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta sangat

dikenal luas di masyarakat. Prestasi tersebut bukan hanya menyebar secara langsung ke

masyarakat yang mendengar maupun yang melihatnya, tetapi juga melalui lisan (dari mulut

ke mulut) siswa, guru, karyawan, kepala MTs, yayasan dan sebagainya.

61 Wawancara dengan Drs. Syukri A. Ghani, Jakarta, 8 Agustus 2011.

Page 52: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

c. Prestasi Siswa Madrasah

Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta memiliki tenaga pengajar yang

berasal dari alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maupun kalangan profesional yang

berasal dari Universitas lain di Indonesia. Seluruh tenaga pengajar diseleksi secara ketat

berdasarkan kompetensi dasar yang mereka miliki oleh Kepala Madrasah, yang kemudian

diajukan ke Pimpinan Yayasan dan Komite Madrasah untuk mendapatkan persetujuan.

Kompetensi dasar setiap tenaga pengajar mutlak diperlukan untuk menunjang efektivitas

kegiatan belajar mengajar di madrasah ini, dengan demikian, seleksi berdasarkan kemampuan

dan kapabilitas akademik menjadi sebuah keharusan yang tidak dapat ditawar lagi. Tidak

semua pelamar diterima karena ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi.

Tenaga pengajar di madrasah ini, sebagian besar berasal dari alumni UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan persentase 39.47% dan alumni para lulusan dari berbagai

perguruan tinggi, baik itu institut keguruan, sekolah tinggi, dan telah menyelesaikan

pendidikan tinggi, baik sarjana maupun pascasarjana. Dari 40 orang tenaga pengajar di MP,

90 % bergelar S1 dan 57.5% bergelar S2. Dari beberapa mata pelajaran, Matematika paling

banyak tenaga pengajarnya, dengan persentase 15%, dikarenakan untuk menambah minat

siswa dalam hitung berhitung.

Proses rekruitmen yang dilakukan oleh Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN

Jakarta terhadap tenaga pengajar tidak semata didasarkan pada kemampuan dan kapabilitas

akademik saja, namun juga harus memenuhi persyaratan lain, seperti mempunyai

pengetahuan di bidang agama, tidak pernah melakukan tindakan kriminal dan tidak

mengalami cacat moral. Oleh sebab itu, setiap tenaga pengajar di Madrasah Tsanawiyah

Pembangunan UIN Jakarta telah mengalami seleksi ketat sehingga menjamin kualitas dari

setiap tenaga pengajar di pondok ini. Sebagaimana penuturan pak Syukri selaku Waka

Bidang Kurikulum:

Page 53: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

“Salah satu faktor kenapa sekolah ini bisa meraih UN tertinggi seDKI yak karena

guru-gurunya ga ada yang tidak sesuai dengan bidang studinya dari dulu dengan jam

yang ditetapkan oleh pemerintah. Sekarang perekruitnya sangat transparan jadi tahap

pertama dia harus mengumpulkan berkas lalu ikut tes tulis yang sesuai dengan bidang

yang diambilnya lalu tes wawancara dan terakhir tes micro teaching lalu kalau dia

mau ngajar 100% maka ada cek kesehatan juga.”62

Hal itu diperkuat dengan pernyataan pak Agus selaku guru yang mengajar

Tsanawiyah di MP, ia mengatakan bahwa membangun kepercayaan masyarakat pertama:

“Setiap tahunnya MP memperbaiki dan melakukan inovasi-inovasi dalam berbagai

bidang. Misalnya saja kompetensi guru yang mengajar, dari penerimaannya yang

lebih diperketat dengan diadakan empat kali tes. Tes pertama pengumpulan berkas-

berkas yang dibutuhkan, tes kedua adalah tes tulis, lalu tes ketiga yaitu tes wawancara

dan tes yang terakhir adalah tes microteaching, dan hanya yang berkualitaslah yang

akan diterima disini.”63

Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta dalam mensosialisasikan lowongan

tenaga pengajar melalui websitenya di http://www.mpuin-jkt.sch.id/. Selain melalui website

MP juga mengumumkan lowongan tenaga pengajar melalui media cetak seperti Koran.

d. Manajemen

Pada aspek manajemen Madrasah Pembangunan UIN Jakarta mengimplementasikan

Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan telah memperoleh sertifikat ISO 9001 : 2008 No. QSC:

00863.

Dengan SMM ISO 9001: 2008 tersebut, madrasah akan dapat menjaga konsistensi

mutu. Sebab dengan sistem manajemen ini akan mampu membuktikan, bahwa seluruh

kegiatan sesuai dengan persyaratan mutu yang ditetapkan. Sehingga dengan diterapkannya

ISO 9001: 2008, akan memberikan berbagai nilai tambah bagi madrasah. Seperti perbaikan

administrasi di semua bagian, khususnya pengendalian kearsipan, prosedur kerja, dan

dokumen lainnya.

62

Wawancara dengan Drs. Syukri A. Ghani, Jakarta, 8 Agustus 2011. 63 Wawancara dengan Agus Wahyudi, ST, Jakarta, 8 Agustus 2011.

Page 54: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

Secara internal, SMM ISO 9001: 2008 berfungsi untuk meningkatkan kinerja

organisasi, Melakukan perbaikan dokumentasi dan administrasi, melakukan perbaikan dalam

pengendalian, pengukuran hasil dan proses layanan pendidikan, serta melakukan perbaikan

dalam hal komunikasi dan kualitas informasi. Di sisi lain juga bertujuan untuk perbaikan

moral, baik bagi tenaga pendidikan dan kependidikan maupun peserta didik.

Sebab dalam Sistem Manajemen Mutu ini, juga dilakukan perbaikan kinerja respon,

memperbaiki tanggung jawab individu, lembaga dan sistem, memperjelas wewenang dan

tanggung jawab, melakukan perbaikan konsistensi jaminan mutu dan menjadi acuan dalam

peningkatan mutu ke depan, serta meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya.

Selain itu madrasah juga mendapatkan keuntungan yang akan memberikan

peningkatan kepercayaan masyarakat khususnya orang tua murid kepada madrasah dalam

menyelenggarakan pelayanan pendidikan. Disamping itu juga dapat meningkatkan daya saing

antar madrasah dan sekolah, kesempatan mengikuti tender yang mempersyaratkan ISO 9001:

2008, meningkatkan hubungan dengan stakeholders, melakukan perbaikan dalam menangani

keluhan, menurunkan keluhan, dan meningkatkan kepuasan layanan pendidikan terhadap

stakeholders.

Dalam mencapai SMM ISO 9001: 2008 tersebut, bagi Madrasah Pembangunan UIN

Jakarta, bukanlah segampang membalik telapak tangan.64

Banyak hal yang telah lama

diperjuangkan oleh madrasah ini.

2. Sosialisasi

Sosialisasi yang dilakukan oleh Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta

hampir sama dengan sosialisasi yang dilakukan oleh madrasah lain, dengan gencar

menginformasikan keunggulan madrasah dengan membuat angket, brosur-brosur, spanduk,

64 Serambi Madrasah MAN Lamongan, “Memelihara Konsistensi Penerapan ISO 9001:2008,” artikel

diakses pada 12 Oktober 2011 dari http://www.jatim.kemenag.go.id/file/dokumen/297madrasah.pdf

Page 55: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

Koran. Internet menjadi salah satu kemajuan yang dialami oleh MP, dengan adanya website,

semua informasi-informasi yang berhubungan dengan madrasah dapat di akses dengan

mudah. Tidak hanya murid dan orang tua siswa yang dapat mengaksesnya, masyarakat umum

pun dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi, dari mulai sejarah berdirinya

Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, sampai lowongan kerja menjadi tenaga pengajar dapat

dilihat di sana.

Dilihat dari sejarah berdirinya madrasah ini karena adanya keinginan akan adanya

lembaga pendidikan Islam yang representatif dari para tokoh di Departemen Agama dan

IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maka Madrasah Pembangunan UIN Jakarta masih dibawah

naungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memang sudah terkenal dan mempunyai

reputasi yang baik dalam pendidikan agamanya di seluruh Indonesia dan menjadi salah satu

Perguruan Tinggi Negeri yang terfavorit. Dan itu mejadi salah satu faktor percayanya

masyarakat kepada MP. Seperti yang dikemukakan oleh salah satu guru, yaitu pak Agus

selaku guru Matematika:

“Sarana informasi yang keluarnya kita lumayan kencang baik dari spanduk maupun

brosur dan internet juga, tapi Alhamdulillah karena sudah terkenal dan udah banyak

orang tua yang mengenal MP dan ditambah dengan nama UIN Jakarta maka, sarana

informasi itu hanya jadi sekedar kebiasaan saja gitu.”65

Dengan begitu madrasah Pembangunan UIN Jakarta telah mendapatkan kepercayaan

yang dibangun sejak lama.

B. Kepercayaan Masyarakat kepada Madrasah

Hubungan sosial tercipta melalui hubungan timbal balik, yang didasari hubungan

saling percaya. Hubungan sosial berfungsi memudahkan kerjasama karena melalui jaringan

kerjasama yang lebih luas dan intens akan mendatangkan kerjasama dan hasil yang lebih

65 Wawancara dengan Agus Wahyudi, ST, Jakarta, 8 Agustus 2011.

Page 56: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

memuaskan. Dari beberapa temuan di lapangan ditemukan, adanya kemampuan membangun

jaringan yang cukup kuat di lingkungan madrasah, dan dengan pihak lainnya.

1. Wilayah Madrasah

Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta terletak di Ciputat Timur

Tangerang Selatan, tepatnya berada di jalan Ibnu Taimia IV Kompleks UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta Selatan. Dengan lokasi yang strategis dan dapat di jangkau dari wilayah

mana saja menjadi faktor orang tua memilih menyekolahkan anaknya di Madrasah

Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta.

Dari data yang ada didapat terlihat bahwa latar belakang tempat tinggal siswa

madrasah tidak hanya berasal dari tujuh wilayah kecamatan Tangerang Selatan saja

melainkan ada yang berasal dari luar kecamatan Tangerang Selatan seperti ada yang berasal

dari Kota Depok dan Kebayoran Lama. Siswa Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN

Jakarta mayoritas tinggal di daerah Pamulang karena lokasi yang paling dekat dengan

madrasah, sekitar 35.37% dan sisanya tersebar di tujuh kecamatan Tangerang Selatan dan

wilayah lain.

Hal ini membuktikan bahwa jaringan yang dibangun oleh madrasah sangat luas. Dan

dari hasil wawancara dengan orang tua murid ditemukan bahwa Madrasah Pembangunan

UIN Jakarta sudah terkenal dan banyak masyarakat yang tahu akan kualitasnya. Seperti yang

dikemukakan oleh Ibu Nurfaida salah satu orang tua murid yang berpendapat jarak atau

lokasi madrasah sebagai salah satu faktor Ia menyekolahkan anaknya di MP, seperti kutipan

wawancara di bawah ini:

“Alasan tante, tante pingin mempunyai anak yang bener-bener mempunyai

pembekalan agama yang kuat, menurut tante di wilayah lingkungan tante ini yang

paling deket jaraknya di MP dan ga terlalu jauh dan memang tante tau kualitasnya

mutu dari MP tersebut, jadi kalaupun terjadi apa-apa dengan anak tante misalnya dia

sakit atau apa yang mengharuskan tante bertindak cepat itu ga terlampau jauh artinya

bisa ditempuh dengan ojek, letak MP juga menjadi faktor atau alasannya.”66

66 Wawancara dengan Nurfaida, Jakarta, 13 Agustus 2011.

Page 57: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

Latar belakang pendidikan dan pekerjaan orang tua juga menjadi faktor semakin

banyak masyarakat yang percaya kepada madrasah. Mereka berasal dari latar belakang

pekerjaan yang berbeda-beda, dari PNS (Pegawai Negri Sipil) dengan persentase 15.64%,

Pegawai swasta dengan 46.94%, Wiraswasta dengan persentase 15.87%, Polri/TNI dan Guru

dengan persentase 1.81%, Dosen dengan persentase 5.22%, Dokter dengan persentase 0.45%,

dan lain lagi. Sebagian besar orang tua murid berprofesi sebagai pegawai swasta dengan

perkiraan gaji di atas Rp. 5.000.000,00.

Sedangkan latar belakang pendidikan para orang tua murid di Madrasah Tsanawiyah

Pembangunan UIN Jakarta bermacam-macam, dari jenjang pendidikan SMP (Sekolah

Menengah Pertama) dengan persentase 0.23% sampai yang paling tertinggi bergelar Doktor

S3 dengan persentase 3.85%. Mayoritas orang tua siswa Tsanawiyah bergelar S1 (Strata 1)

dengan persentase 46.03%.

Dari beberapa orang tua murid yang di wawancara, sebagian besar orang tua

mempunyai latar belakang pendidikan agama, maka sebab itu mereka menginginkan anak

mereka mendapat pendidikan agama juga sebagai pondasi agama.

2. Sosialisasi

Dari enam orang tua murid yang diwawancara semua mengemukakan bahwa mereka

mendapatkan informasi tentang Madrasah Pembagunan UIN Jakarta pertama kali dari mulut

ke mulut, dari saudara dan tetangga yang juga yang menyekolahkan anaknya di Madrasah

Pembangunan UIN Jakarta. Dan juga karena nama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

memang masyarakat sudah mengatahui pendidikan agamanya bagus. Seperti yang

diungkapkan oleh Nurfaida selaku orang tua murid:

“Tante dapat informasi itu dulu dari kakak yang empat anaknya semua sekolah di MP,

dan kakak tante tau dari tetangganya pokoknya akhirnya dari mulut ke mulut. Jadi ada

keuntungan lain juga menyekolahkan anak ke MP, kalau di MP kan fullday ya jadi

anak dari pagi sampai sore dititipin disana dan pulang biasanya sore cuman maen

Page 58: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

sebentar magrib pulang. Beda dengan sekolah biasa, kan pulangnya siang malah anak

bisa maen kemana-mana tanpa ada pengawasan, apalagi tante kan kerja ya jd

pengawasan ke anak kurang, jadi kekurangan-kekurangan tante bisa dipenuhi oleh

MP.”67

Selain itu juga kemauan untuk bersekolah di MP datang dari sang anak tanpa adanya

paksaan dari orang tuanya. Sebab itu mayoritas orang tua murid menyekolahkan anak-anak

mereka di MP. Seperti yang dikemukakan oleh salah satu orang tua murid yaitu Ibu Iis

Sulastri.

“Dulu anak saya yang pertama sudah tahu ya kalau MP itu bagus dan anak itu sendiri

yang emang pengen sekolah di MP tapi karena telat dan hanya masuk daftar tunggu

jadinya tidak sampai masuk di MP, selain itu juga semenjak saya pindah kesini itu

tahun 1990 saya sudah tahu soalnya tetangga banyak yang menyekolahkan anaknya di

MP dan mayoritas warga sini menyekolahkan anaknya di MP. Dan juga karena

mayoritas orang tuanya bekerja jadi pada menyekolahkan anaknya klo ga di MP ya di

al-Azhar karena full day sekolahnya.”68

Ditambah dengan pernyataan Ibu Nina yang juga salah satu orang tua wali murid di

MP, yang mengatakan bahwa memang anak pertamanya yang ingin bersekolah di Madrasah

Pembangunan UIN Jakarta. Seperti kutipan wawancara di bawah ini:

“Dulu anak saya yang pertama sudah tahu ya kalau MP itu bagus dan anak itu sendiri

yang emang pengen sekolah di MP tapi karena telat dan hanya masuk daftar tunggu

jadinya tidak sampai masuk di MP, selain itu juga semenjak saya pindah kesini itu

tahun 1990 saya sudah tahu soalnya tetangga banyak yang menyekolahkan anaknya di

MP dan mayoritas warga sini menyekolahkan anaknya di MP. Dan juga karena

mayoritas orang tuanya bekerja jadi pada menyekolahkan anaknya klo ga di MP ya di

al-Azhar karena full day sekolahnya.”69

3. Kurikulum

Faktor lain yang menimbulkan kepercayaan masyarakat khususnya orang tua murid

adalah inovasi kurikulum yang tidak kalah dengan madrasah lain maupun sekolah negeri.

Madrasah Pembangunan menawarkan kurikulum yang berbeda seperti yang telah disinggung

67

Wawancara dengan Nurfaida, Jakarta, 13 Agustus 2011. 68

Wawancara dengan Untung Suroto, Jakarta, 13 Agustus 2011. 69 Wawancara dengan Muhammad Soleh, Jakarta, 13 Agustus 2011.

Page 59: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

sebelumnya, yaitu habitual curriculum dan reading habit dan sekarang telah mendapatkan

sertifikat ISO. Sesuai dengan visi dan misi yang ada, Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

ingin mengunggulkan siswanya dalam tiga pilar keunggulan yaitu, Basic science, Bahasa dan

Akhlakul Karimah. Dan itu semua terbukti dengan mendapatkan prestasi akademik yaitu

menjadi Madrasah Terbaik I Hasil Ujian Nasional Tahun 2004 sampai Tahun 2007 se DKI

Jakarta.

Banyak dari orang tua murid berpendapat bahwa dengan memasukan anak mereka ke

MP, maka pendidikan agamanya akan bagus. Mayoritas kedua orang tua murid MP sibuk

bekerja dan tidak bisa mendampingi anak mereka dalam belajar dan salah satu solusi yang

tepat adalah memasukkan anak mereka ke MP dengan jadwal pelajaran yang dimulai dari

pukul 07.00 pagi hingga 16.30 sore.

Mereka beranggapan bahwa tanggung jawab mereka dalam memberikan pengajaran

agama dan pendidikan umum telah terpenuhi oleh MP dan dampak dari pengajaran itu dapat

dirasakan oleh mayoritas orangg tua murid, seperti lancar membaca Al-Qur‟an padahal tidak

diajarkan membaca al-qur‟an dirumah, lalu rajin mengerjakan shalat wajib dan sunnah, hapal

surat-surat pendek, patuh terhadap orang tua dan disiplin. Adanya timbal balik antara

madrasah dengan orang tua murid menandakan terbangunnya kepercayaan anatara keduanya.

Maka tepat apabila menggunakan teori kapital sosial yang dikemukakan oleh

Fukuyama bahwa tingginya kepercayaan dan adanya jaringan antar individu-individu dalam

masyarakat akan semakin memperbesar kapital sosial. Kapital sosial dipandang sebagai

perekat (glue) yang dapat mempertahankan kehidupan bersama masyarakat. Kapital sosial

adalah kapabilitas yang muncul dari kepercayaan umum di dalam sebuah masyarakat atau

dibagian-bagian tertentu darinya.70

70 Francis Fukuyama, “Trust: Kebijakan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran” (Yogyakarta: CV.

Qalam Yogyakarta. 2002), h. 36.

Page 60: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

C. Nilai dan Norma yang Diterapkan Madrasah

Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta sekilas memang tidak jauh berbeda

dengan MTs yang lain, yang berbeda dan menjadi menarik untuk diteliti adalah nilai dan

norma yang memang sudah lama dibangun dan diterapkan pada semua komunitas madrasah.

Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta lahir dari keinginan akan adanya lembaga

pendidikan Islam yang representatif dari para tokoh di Departemen Agama dan IAIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Sejak didirikannya semua nilai-nilai dan norma-norma yang ada di

madrasah berkiblat pada IAIN yang sekarang telah berganti nama dengan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Madrasah Pembangunan UIN Jakarta lebih menerapkan nilai

keagamaannya seperti yang terkandung dalam visi dan misi madrasah ini yaitu unggul dalam

Sains, Bahasa dan Akhlaqtul Qarimah.

Terlihat dalam kesehariannya, bila waktu shalat dzuhur dan ashar tiba semua murid

dan komunitas madrasah melakukan shalat berjamaah. Lalu pada kurikulumnya juga

menyelipkan mata pelajaran yang disebut habitual curriculum yang dimasukan pada jam ke

nol dan mengharuskan setiap siswa mengikuti. Pada Habitual curriculum siswa diajarkan

membaca al-qur‟an dengan benar dan tartil, latihan kultum serta menghafal surat-surat. Bila

ada siswa yang belum lancar membaca al-Qur‟an, guru akan secara intensif mengajarkan

siswa sampai siswa mampu membaca dengan benar, foto dapat dilihat pada lampiran.

Kegiatan-kegiatan di atas menunjukan bahwa, di madrasah ini nilai kebersamaan dan

kekompakkan menjadi tradisi, hal ini menumbuhkan solidaritas dan persaudaraan yang erat

diantara para siswa dan dengan guru. Norma-norma madrasah yang merupakan bagian dari

kapital sosial, dibuat dan dilaksanakan berorientasi kepada the commons (kebersamaan),

seperti shalat berjamaah, membaca al-Qur‟an bersama dan sebagainya.

Norma lain yang dijunjung tinggi dalam kegiatan belajar mengajar di madrasah ini

adalah paraturan madrasah. Peraturan ini disebut dengan Tata Tertib yang mengatur

Page 61: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

kewajiban dan larangan serta sanksi bagi siswa maupun komunitas madrasah seperti

Pimpinan Madrasah, Guru, Tenaga Administrasi, Sekuriti, Pramubakti bahkan Pengemudi

antar jemput siswa dalam kegiatan dan kehidupan bersama di Madrasah ini. Untuk siswa tata

tertib bentuknya tertulis dan terpasang di dinding sekolah dan di dalam ruang Kepala Sekolah

dan ruang Guru. Sedangkan Tata Tertib untuk komunitas madrasah tidak tertulis hanya

berbentuk lisan dan telah disepakati oleh semua komunitas madrasah agar ditaati bersama.

Pelaksanaan norma-norma di madrasah seperti memberikan sanksi kepada murid

diserahkan kepada guru yang berwenang. Sanksi atau hukuman yang diberikan atas berbagai

pelanggaran yang dilakukan oleh siswa bentuknya bervariasi, baik pelanggaran itu berkenaan

dengan agama maupun peraturan madrasah. Pelanggaran terhadap aturan-aturan agama dan

madrasah, yang tidak dapat ditolerir dan madrasah tidak sanggup lagi untuk membina dan

memperbaikinya biasanya diserahkan kembali kepada orang tuanya yang berarti dikeluarkan

dari madrasah.

Sedangkan sanksi untuk komunitas madrasah diberikan oleh kepala madrasah dibantu

dengan pemilik yayasan dalam menentukan sanksi yang tepat. Dalam wawancara Saya

dengan pak Agus yang menjabat sebagai guru mengatakan bahwa:

“kalau bagi guru pelanggaran yang dilakukan ada sanksinya yaitu setiap ada guru

yang melanggar misalnya dari daftar hadirnya pasti penilaiannya akan kurang lalu

kalau tidak bisa ditoleransi lagi maka akhirnya pemecatan yang diterima dengan

sebelumnya mendapat teguran dari kepala sekolah. Selain peraturan juga ada

penghargaan yang didapat oleh guru yang berprestasi salah satu penilaiannya dilihat

dari daftar kehadiran dan kedisiplinannya.”71

Ditambah dengan pernyataan yang dikemukakan oleh pak Syukri Abdul Ghani bahwa:

“Kalau untuk guru ada lembaga pertimbangan guru, jadi itu yang mempertimbangkan

siapa guru yang mau dinaikan atau dipromosikan jabantannya lalu siapa guru yang

salah dan diberi konsekuensi apa. Dan guru disini juga sudah dituntut untu disiplin

jadi kita punya mesin kehadiran dan setiap pagi guru-guru harus datang sebelum jam

7.00 kalau lewat berarti dia ga dapat uang transport dengan begitu semua guru disiplin

71 Wawancara dengan Agus Wahyudi, ST, Jakarta, 8 Agustus 2011.

Page 62: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

kalau berkali-kali tidak disiplin akan dipanggil kepala sekolah dan mungkin akan

berakibat dengan turunnya pangkat.”72

Pernyataan diatas menjelaskan bahwa nilai dan norma yang dibangun oleh pihak

madrasah telah disepakati dan berusaha untuk dipatuhi dan ditaati tanpa adanya kepaksaan,

malah timbul dari dalam diri sendiri karena untuk kemajuan madrasah sendiri. Antara guru,

karyawan, kepala sekolah, siswa dan pengelola memiliki hubungan yang akrab. Mereka

selalu shalat berjamaah, mengadakan pengajian bersama dan sebagainya. Mereka saling

mambantu untuk mengembangkan madrasah.

Nilai yang diterapkan di madrasah tidak hanya secara lisan tetapi juga secara tertulis.

Setiap tahunnya madrasah menempelkan slogan-slogan yang mendidik disetiap dinding-

dinding lorong sekolah. Terdapat slogan yang bertuliskan “Budaya 3S yaitu Seyum, Salam,

Sapa”, yang mempunyai makna setiap murid maupun komunitas madrasah lainnya harus

membudayakan Seyum, Salam dan Sapa di setiap aktivitasnya dan hal itu sudah ditanamkan

dan dipraktekkan dalam keseharian di lingkungan madrasah maupun di luar lingkungan

madrasah. Misalnya saja setiap pagi sebelum memasuki kelas, setiap siswa di haruskan

berbaris disamping kelas dan membuka sepatu dan menggantinya dengan sandal lalu

bergantian memasuki kelas dengan tertib. Disetiap kelas disiapkan rak untuk menaruh sepatu

dan tempat sampah, jadi setiap siswa sejak awal diajarkan untuk menjaga kebersihan dan

ketertiban. Seperti gambar yang dapat dilihat pada lampiran.

Selain solagan “Budaya 3S”, madrasah juga mempunyai slogan lain yaitu “Budaya

7K yaitu Keimanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan, dan

Kesehatan”. Slogan-slogan itu tidak hanya di tempel dan dipajang saja tetapi memang

dibuktikan dan menjadi salah satu faktor untuk membangun kepercayaan masyarakat kepada

madrasah. Selain tempat sampah yang terdapat di setiap sudut madrasah, terdapat pula keran

72 Wawancara dengan Drs. Syukri A. Ghani, Jakarta, 8 Agustus 2011.

Page 63: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

air untuk para siswa mencuci tangan dan pohon-pohon yang membuat lingkungan madrasah

semakin rindang dan teduh.

Nilai-nilai dan norma-norma yang diterapkan diharapkan dapat berfungsi sebagai

pembatas perilaku individu, agar tidak melanggar batas-batas hak dan kepentingan orang lain.

Namun beberapa pelanggaran siswa Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta

terhadap norma-norma madrasah menunjukan bahwa tidak semua individu mau dan mampu

senantiasa menyesuaikan diri dengan ketertiban komunitas madrasah. Oleh karena itu,

ketaatan anggota-anggota komunitas madrasah menjadi salah satu indikator tinggi rendahnya

kapital sosial di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta.

Norma-norma madrasah sebagai kapital sosial yang ada di madrasah dan kapital

sosial lainnya, menjadi dasar terbentuknya pola interaksi yang khas komunitas madrasah.

Seperti apa yang dikatan oleh Coleman bahwa itu semua menjadi daya kekuatan bagi

madrasah untuk mengembangkan diri untuk lebih baik. Tidak adanya kekuatan itu, maka

madrasah tersebut tidak hanya akan berkembang secara stagnan, melainkan juga akan

mengalami kemunduran (regresif). Jadi, kapital sosial pada madrasah seperti kepercayaan

yang dibangun, nilai dan norma, hubungan/jaringan yang dibangun sangat menentukan

individu atau kelompok dalam rangka memenuhi kebutuhannya.73

D. Jaringan yang dibangun Madrasah

1. Sosialisasi dan Jaringan

Jaringan yang dibangun oleh madrasah cukup luas. Hal itu terbukti dengan banyak

siswa yang berasal dari luar Tangerang Selatan seperti Kota Depok dan Kebayoran Lama.

Madrasah Pembangunan mempunyai jaringan yang cukup luas dan mendapatkan

kepercayaan (trust) dari orang-orang diberbagai kecamatan. Kemampuan untuk menjaring

73 Rahmat Aulia, “Kapital Sosial Lembaga Pendidikan Madrasah (Studi di Lembaga Pendidikan

Madrasah Tsanawiyah Al Huda Al Islamiyah Bekasi),” (Tesis S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Indonesia, 2006), h. 60.

Page 64: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

siswa ini tidak lepas dari kemampuan membangun jaringan. Dalam hal promosi madrasah

menggunakan media elektronik maupun media cetak, seperti menggunakan website yang

memberikan informasi tentang sekolah dan anak didik, brosur, spanduk.

2. Hubungan Madrasah dengan Wali Murid

Partisipasi orang tua dalam pendidikan anaknya tidak hanya sekedar datang mengatar

jemput anaknya, tapi di Madrasah Pembangunan terdapat komite sekolah yang terdiri dari

orang tua murid sebagai anggota. Komite sekolah ini adalah perwakilan dari seluruh orang

tua murid, yang dalam pelaksanaan kegiatannya dibantu langsung oleh Kepala madrasah.

Madrasah menyiapkan ruangan khusus untuk komite sekolah, dengan tujuan komite

sekolah dapat secara intensif memantau semua kegiatan yang ada di dalam madrasah. Saat ini

komite sekolah di ketuai oleh bapak Drs. Son Haji Ujaji, M. Si. Komite sekolah ini ikut

terlibat dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh Madrasah, misalnya komite sekolah selalu

mengikuti pelatihan bagi tenaga pengajar setiap tahunnya yang diadakan rutin oleh madrasah

dan ikut dalam pertemuan dengan wali murid yang diadakan setiap tiga bulan sekali. Tidak

hanya pelatihan-pelatihan, tetapi komite sekolah juga mempunyai agenda kegiatannyan

sendiri dengan mengadakan workshop tentang pendidikan untuk para wali murid. Komite

sekolah juga ikut memantau kebersihan dan keamanan lingkungan madrasah dan makanan-

makanan yang dijajakan di kantin sekolah.

Selain itu juga komite sekolah dan pihak madrasah mengadakan pengajian rutin yang

dilakukan sekali dalam seminggu untuk orang tua murid dan kegitan keagamaan lainnya yang

melibatkan orang tua murid.

Partisipasi antara komite sekolah dan madrasah menjadi salah satu kapital sosial yang

ada di madrasah. Hubungan yang dibangun akan dapat saling meguntungkan kedua belah

pihakdan membangun kepercayaan di dalamnya, seperti yang dikemukakan oleh Fukuyama,

adanya norma timbal balik antara dua orang atau lebih yang didasari oleh kepercayaan

Page 65: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

(Trust). Tingginya kepercayaan dan adanya jaringan antar individu-individu dalam

masyarakat akan semakin memperbesar kapital sosial.

3. Hubungan Madrasah dengan Masyarakat Sekitar dan Pemerintah

Madrasah juga membangun hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Setiap jumat

dan pada bulan ramadhan, madrasah mengadakan shalat jumat berjamaah dan kegiatan

keagamaan serta pengajian untuk masyarakat sekitar. Dengan begitu hubungan yang terjalin

akan semakin kuat dan erat.

Hubungan madrasah dengan pemerintah terjalin dengan baik. Selain bekerja sama

mengenai kurikulum, madrasah juga mendapatkan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)

yang dialokasikan untuk siswa yang kurang mampu. Madrasah juga rutin mengadakan

pelatihan-pelatihan bagi tenaga pengajar baik yang di luar kota maupun yang diadakan di

madrasah. Dengan madrasah lain juga MP membangun hubungan yang baik. MP sering

mengadakan studi banding dengan madrasah lain tentang pengembangan madrasah. Selain itu

juga MP membangun jaringan dengan organisasi dan lembaga-lembaga, seperti baru-baru ini

Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama

(LPBI NU) menggelar simulasi penanggulangan gempa di depan siswa-siswa Madrasah

Pembangunan UIN Jakarta. Kegiatan ini digelar pada 29 april 2011 dan dihadiri serta turut

pula terlibat dalam kegiatan tersebut para guru, komite sekolah, para orang tua siswa dan

bahkan direktur yayasan MP UIN Jakarta. Dengan hubungan yang terjalin erat, maka jaringan

yang dibangun akan semakin luas dan kepercayaan akan timbul.

Jaringan sosial seperti ini merupakan kapital sosial, karena jaringan ini mempunyai

fungsi ekonomi yaitu adanya produktivitas, efisiensi dan produktifitas, memiliki sifat

keterbukaan pada semua orang untuk memberikan kesempatan kepada publik menilai

fungsinya. Jaringan ini juga mempunyai fungsi sosial yang dapat dilihat dari partisipasi,

kebersamaan yang diperoleh dari aktor-aktor yang ada.

Page 66: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data-data yang berhasil ditemukan di lapangan selama penelitian, maka

dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Membangun Kepercayaan Kepada Masyarakat

Kepercayaan dari masyarakat adalah modal sosial (capital social) yang

nampak di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta. Kepercayaan yang ada

tidaklah di dapat dengan mudah dan itu menjadi modal sosial bagi Madrasah

Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta. Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN

Jakarta membuktikan dengan terus memperbaiki mutu prndidikan seperti

melalukukan inovasi pada bidang kurikulum berdampak dengan prestasi yang baik

dalam bidang akademik maupun non akademik. Dengan ditunjang tenaga pengajar

yang brkualitas dan manajemen serta sosialisasi yang telah terbangun sejak lama.

2. Kepercayaan Masyarakat kepada Madrasah

Kepercayaan yang dibangun oleh madrasah disambut dengan positif oleh

masyarakat luas yang memang menjadi tertarik dengan apa yang ditawarkan oleh

pihak madrasah. Terdapat berbagai macam faktor yang menjadi pertimbangan para

orang tua murid dalam menentukan pilihan pendidikan untuk anak mereka. Letak

strategis, lapangan parkir yang cukup luas dan lingkungan yang aman. Selain itu

inovasi dibidang kurikulum juga menambah minat orang tua untuk menyekolahkan

anak mereka di MP. Dengan guru yang berkompeten dibidangnya menambah prestasi

yang ditorehkan oleh MP. Kepercayaan yang dibangun antara kedua belah pihak

Page 67: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

membuat keteraturan yang menjadi modal untuk madrasah dalam memajukan

madrasah.

3. Nilai dan Norma yang Diterapkan Madrasah

Nilai dan norma yang diterapkan Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN

Jakarta adalah sebagai pondasi iman Islam dan kedisiplinan yang semata-mata

bertujuan membangun anak didik menjadi lebih baik dalam pendidikan agama dan

berperilaku. Kejujuran, keikhlasan dan kesungguhan yang menjadi syarat terjadinya

kepercayaan, komunikasi dan kekeluargaan yang terjalin dengan harmonis dan

kondusif di madrasah inilah yang sangat dianjurkan oleh agama Islam, nilai-nilai dan

norma-norma seperti inilah yang dibangun oleh Madrasah Tsanawiyah Pembangunan

UIN Jakarta.

4. Jaringan yang Dibangun Madrasah

Komunitas madrasah yang terdiri dari Kepala Madrasah, pengelola madrasah,

guru, dan karyawan memiliki visi dan misi yang sama untuk memajukan madrasah.

Hal ini terlihat dari kemampuan komunitas madrasah untuk menjalin hubungan

dengan komunitas yang ada di dalam dan di luar madrasah. Dari cara

mensosialisasikan madrasah ke masyarakat luas, pengelolaan madrasah yang

melibatkan orang tua murid di dalamnya, kegiatan yang juga melibatkan masyarakat

sekitar seperti perayaan kegiatan keagamaan, shalat berjamaah, dan madrasah juga

ikut membantu masyarakat yang kurang mampu, dan kerjasama yang dibangun oleh

Pemerintah.

B. Saran

Adapun saran yang dapat diajukan oleh peneliti yaitu bagi peneliti yang berminat

untuk menggali lebih dalam mengenai kapital sosial pada madrasah dapat menguji pada

Page 68: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

faktor lain yang tidak menjadi objek penelitian dalam skripsi ini, seperti kapital manusia dan

kapital fisik yang semua itu adalah bagian dari kapital sosial.

Page 69: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

DAFTAR PUSTAKA

Aulia, Rahmat. “Kapital Sosial Lembaga Pendidikan Madrasah (Studi di Lembaga

Pendidikan Madrasah Tsanawiyah al-Huda Al Islamiyah Bekasi).” Tesis S2 Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, 2006.

Ahmadi, Sambirang. “Perkembangan Ekonomi Komunitas Orang Madura di Sumbawa, NTB:

Sebuah Analisis Kapital Sosial.” Tesis S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Univeritas Indonesia, 2003.

Dasuki. “Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran PAI Menuju Madrasah Unggulan (Studi

Kasus di MTs Pembangunan UIN Jakarta).” Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Agama

Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2006.

Dewan Redaksi Ensikolpedi Islam, Ensiklopedi Islam, cet. I. Jakarta: Ichtiar Baru Van

Houve, 1993.

Faisal, Sanapiah Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali Press, 2007.

Fatoni, Muhammad Sulton. “Strategi Organisasi Pendok Pesantren Sidogiri dalam

Mewujudkan Civil Society: Analisis Kapital Sosial.” Tesis S2 Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia Jakarta, 2006.

Fukuyama, Francis. Guncangan Besar Kodrat Manusia dan Tatanan sosial Baru. penerjemah

Masri Maris. Jakarta: PT Gramedia Pusaka Utama, 2005.

Fukuyama, Francis. Trust: Kebijakan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran. Yogyakarta: CV.

Qalam Yogyakarta. 2002.

Fukuyama, Francis. Trust: The Social Virtues and The Creation of Prosperity. USA: The

Free Press, 1995.

Hasbullah, Jousairi. Sosial Kapital: Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia. Jakarta:

MR. United Press, 2006.

Kurniawan, Yudhi. “Sistem Pendistribusian Dana Zakat pada Lembaga Pelayanan

Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa.” Skripsi S1 Jurusan Manajemen Dakwah

Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2008.

Page 70: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

Lawang, Robert M. Z. Kapital Sosial dalam Perspektif Sosiologik Suatu Pengantar. Jakarta:

FISIP UI PRESS, 2005.

Lin, Nan. “Building a Theory of Social Capital.” Dept. of Sociology, Duke University, 1999.

Maksum, DR. H. Madrasah Sejarah dan Perkembangannya. Jakarta: Logos Wacana Ilmu,

1999.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya, 1997. cet. VIII.

Panduan Peserta Didik Tahun Pelajaran 2011/2012 Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

Tingkat : Ibtidaiyah,-Tsanawiyah-Aliyah.

Pius A Partanto dan M. Dahlan Al-Barry. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola, 1994.

Soekanto, Soerjono. Kamus Sosiologi. Jakarta: Rajawali Pers, 1985.

Sumarsono, HM. Sonny. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu,

2004.

Rais, Rahmat. Modal Sosial Sebagai Strategi Pengembangan Madrasah (Studi

Pengembangan Madrasah pada MAN 1 Surakarta). Jakarta: Litbang dan Diklat

Departemen Agama RI, 2009.

Tim Penulis. Panduan Siswa Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2004

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2000.

Yin, Robert K. Studi Kasus Desain dan Metode (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004.

Artikel diakses pada 31 Mei 2011 dari http://digilib.sunan-

ampel.ac.id/files/disk1/149/hubptain-gdl-muniarsihn-7417-3-bab2.pdf

“Visi, Misi dan Tujuan Madrasah Pembangunan,” artikel diakses pada 10 Mei 2011 dari

http://www.mpuin-jkt.sch.id/

Page 71: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

Website Madrasah Pembangunan UIN Jakarta artikel diakses pada 12 Mei 2011 dari

http://www.mpuin-jkt.sch.id/

Website Madrasah Pembangunan UIN Jakarta artikel diakses pada 10 Mei 2011 dari

http://www.mpuin-jkt.sch.id/content/view/13/85/

“Depag Hentikan Proses Penegerian 600 Madrasah,” artikel diakses pada 19 Mei 2011 dari

http://kemenag.go.id/index.php?a=detilberita&id=26

“Data Penyaluran” ,artikel diakses pada 10 Mei 2011 http://www.mpuin-

jkt.sch.id/content/view/23/63/

“Kurikulum,” artikel diakses pada 6 Juni 2011 dari http://www.mpuin-

jkt.sch.id/content/view/134/128/

Mustafa, Hasan. “Teknik Sampling.” artikel diakses pada 5 Agustus 2011 dari

http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBQQFjAA&url=http

%3A%2F%2Fhome.unpar.ac.id%2F~hasan%2FSAMPLING.doc&rct=j&q=teknik%2

0purposive%20sampling%20adalah&ei=5Bw7TuGUHNHjrAeG_f0b&usg=AFQjCN

E4sHD6FDZIfGyuRV3cOA2krzrdMA&cad=rja

“Pengaruh Faktor-Faktor Strategik Pendidikan terhadap Mutu Proses Pembelajaran dan Hasil

Belajar (Studi Deskriptif tentang Pengaruh Guru, Kurikulum, Kepemimpinan,

Pembiayaan dan Fasilitas terhadap Mutu Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar pada

Madrasah Ibtidaiyah di Kota Bandung).”

“Perkembangan Jumlah Siswa,” artikel diakses pada 19 Mei 2011 dari http://www.mpuin-

jkt.sch.id/content/view/21/145/

“Sejarah Singkat Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.” artikel diakses pada 10 Mei 2011

dari http://www.mpuin-jkt.sch.id/content/view/12/74/

Serambi Madrasah MAN Lamongan, “Memelihara Konsistensi Penerapan ISO 9001:2008,”

artikel diakses pada 12 Oktober 2011 dari

http://www.jatim.kemenag.go.id/file/dokumen/297madrasah.pdf

Yaqien Zahroh, “Membangun Kepercayaan Masyarakat pada Madrasah melalui Pameran

Pendidikan,” artikel diakses pada 01 Oktober 2011 dari http://uin-

malang.ac.id/yaqien/2011/07/13/membangun-kepercayaan-masyarakat-pada-

madrasah-melalui-pameren-pendidikan/

Page 72: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

Wawancara dengan Agus Wahyudi, ST, Jakarta, 8 Agustus 2011.

Wawancara dengan Drs. Rusli Ishaq MP.d, Jakarta, 08 Agustus 2011

Wawancara dengan Drs. Syukri A. Ghani, Jakarta, 8 Agustus 2011.

Wawancara dengan Hj. Raswati Ramli, S. Ag., Jakarta, 9 Agustus 2011.

Wawancara dengan Ferial Nona, Jakarta, 13 Agustus 2011.

Wawancara dengan Husniati, Jakarta, 13 Agustus 2011.

Wawancara dengan Iis Holisoh, Jakarta, 13 Agustus 2011.

Wawancara dengan Untung Suroto, Jakarta, 13 Agustus 2011.

Wawancara dengan Muhammad Soleh, Jakarta, 13 Agustus 2011.

Wawancara dengan Nurfaida, Jakarta, 13 Agustus 2011.

Page 73: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Pedoman Wawancara untuk Orang Tua siswa

Data Responden

1. Nama :

2. Usia :

3. Pendidikan Terakhir :

4. Status Pekerjaan : a. PNS b. Pegawai Swasta c. Wiraswasta

d. Professional e. Ibu Rumah Tangga

5. Sekedar untuk identifikasi responden, berapakah penghasilan Bapak/ibu/sdr/I

perbulan:

a. <2.500.000 b. 3.000.001-5.000.000 c. 6.000.000-9.000.000

d. >10.000.000

1. Apa alasan bapak/ibu menyekolahkan anaknya di madrasah ini?

a. Apakah ciri khas kurikulum agama menjadi salah satu pilihan anda untuk

menyekolahkan anak anda di madarah?

b. Menurut bapak/ibu bagaimana fasilitas yang disediakan madrasah, apakah sudah

baik dan mendukung proses belajar?

c. Apakah SPP menjadi salah satu pilihan anda untuk menyekolahkan anak anda di

madarah?

d. Apakah menurut anda guru-guru yang mengajar di madrasah berkompenten dalam

bidangnya?

2. Darimana bapak/ibu mendapatkan informasi tentang Madrasah Pembangunan UIN

Jakarta?

3. Bagaiman bentuk partisipasi orang tua siswa terhadap madrasah ini?

4. Menurut bapak/ibu bagaimana nilai yang diterapkan di madrasah?

5. Apa dan bagaimana bentuk partisipasi orang tua murid terhadap madrasah?

Page 74: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

Pedoman Wawancara untuk Pengurus Yayasan/Kepala Madrasah/Guru

Nama Informan:

Status/Jabatan :

Tanggal :

Waktu :

1. Bagaimana madrasah membangun kepercayaan dimasyarakat?

2. Hal apa saja yang dilakukan untuk membangun kepercayaan dimasyarakat?

3. Bagaimana latar belakang siswa madrasah ini?

4. Apakah madrasah ini mempunyai ciri khusus dalam hal kurikulum?

a. Adakah perbedaan dengan madrasah lain?

b. Bagaimana pelaksanaan kurikulum dan proses pembelajaran di madrasah ini?

5. Apakah guru yang mengajar di madrasah ini sesuai dengan latar belakang

pendidikannya, dan bagaimana rekruitmennya?

6. Bagaimana pola pembinaan dan pelatihan tenaga pengajar?

7. Bagaimana penerapan peraturan dan sanksi terhadap komunitas madrasah (dari kepala

madrasah, guru, staff, dan murid)?

8. Apa saja prestasi madrasah baik dalam bidang kurikuler maupun ekstrakulikuler?

9. Bagaimana hubungan madrasah terhadap lingkungan masyarakat sekitar?

10. Bagaimana hubungan antara komunitas yang ada di madrasah ini, dan partisipasi

orang tua siswa terhadap madrasah serta pemerintah?

11. Apa bentuk jaringan yang dibuat oleh madrasah? (keorganisasikah, lembaga atau

individu)

12. Nilai apa yang ditamankan kepada seluruh murid dan komunitas madrasah?

Page 75: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

Hasil Wawancara untuk Pengurus Yayasan/Kepala Madrasah/Guru

Nama Informan: Drs. Rusli Ishaq MP.d

Status/Jabatan : Kepala Sekolah

Tanggal : 8 Agustus 2011

Waktu : 11.20 WIB

1. Bagaimana madrasah membangun kepercayaan dimasyarakat?

Jawaban:

“Kepercayaan itu dibangun dari sistem, ketika sistemnya kuat maka

melahirkan output yang bagus. Sekolah itu kan punya sistemnya dibawah organisasi,

organisasi itu k nada inputnya dan ada outputnya, kemudian melahirkan output, kalau

outputnya bagus maka masyarakat percaya. Dan itu ga mudah untuk membangunnya,

Tsanawiyah ini berdiri dari tahun 1979 dan kepercayaan itu dibangun melalui kualitas

yang kita ciptakan seperti kualitas jurusan, guru, akademik yang diraih anak dan

kualitas prestasi itulah yang menjadi indikator yang kemudian masyarakat percaya

kepada MP.”

2. Bagaimana latar belakang siswa madrasah ini?

Jawaban:

“Kalau murid Tsanawiyah ini 70% dari MP sendiri sisanya 30% dari luar. Ada

perbedaan antara nilai yang bisa diterima disini kalau yang dari MP nilainya lebih

kecil dibandingkn dengan yang dari luar dan ada tesnya makanya rata-rata yang dari

luar yang diterima disini berkembang bagus karena orang pinter semua dan dari

agamanya juga bisa mengimbangi dan bagus.”

3. Apakah madrasah ini mempunyai ciri khusus dalam hal kurikulum?

c. Adakah perbedaan dengan madrasah lain?

Jawaban:

“Misalnya dari alokasi jam belajar beda, biaya apalagi beda jauh disini

SPPnya Rp 475.000 uang pangkalnya Rp 14.300.000.”

d. Bagaimana pelaksanaan kurikulum dan proses pembelajaran di madrasah ini?

Jawaban:

“Sekolah lain ga ada kurikulum habitual tapi disini ada.”

4. Apakah guru yang mengajar di madrasah ini sesuai dengan latar belakang

pendidikannya, dan bagaimana rekruitmennya?

Jawaban:

“Iya kalau ga sesuai ga boleh disini jadi harus sesuai dengan bidang

pendidikannya. Perekruitannya kita ketat mulai dari diumumkannya dikoran, ngasih

berkas, tes wawncara, tes tulis dan tes microteaching dan mayoritas lulusan UIN.”

5. Bagaimana pola pembinaan dan pelatihan tenaga pengajar?

Jawaban:

“Jadi tiap tahun pasti kita melakukan workshop untuk pengembangan

kompetensi guru pada bidang studi masing-masing, kalau ada workshop diluar guru-

guru ya kita kirim ke luar, lalu juga ada pelatihan bahasa inggris untuk para gurunya.”

6. Bagaimana penerapan peraturan dan sanksi terhadap komunitas madrasah (dari kepala

madrasah, guru, staff, dan murid)?

Jawaban:

Page 76: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

“Untuk guru kita mempunyai tata tertib yang harus dipatuhi, kalau ada yang

melanggar sanksinya pertama teguran kemudian tertulis tiga kali setelah itu

pemecatan yang direkomendasikan ke yayasan dan yayasan yang akan mengambil

keputusan terakhir. Untuk para muridnya sudah ada peraturn tertulis yang harus

ditaati.”

7. Bagaimana hubungan madrasah terhadap lingkungan masyarakat sekitar?

Jawaban:

“Kebetulan ini kan berada dikomplek jadi biasa aj bagus. MP dibuka utuk

umum ketika shalat jumat lalu teraweh.”

8. Bagaimana hubungan antara komunitas yang ada di madrasah ini, dan partisipasi

orang tua siswa terhadap madrasah serta pemerintah?

Jawaban:

“Karena kita ada komite yang anggotanya perwakilan dari wali murid maka

biasanya ada kegiatan parenting itu member ceramah kepada orang tua lalu pengajian

yang diadakan rutin setiap selasa. Dengan pemerintah sendiri kita juga menjalin

hubungan misalnya dapet anggaran dana BOS.”

9. Nilai apa yang ditamankan kepada seluruh murid dan komunitas madrasah?

Jawaban:

“Setiap bulannya ada kortius yang menjadi pondasi nilai dan harus diamalkan

oleh semua murid, bulan ini misalnya 3S (seyum sapa salam), lalu bulan kemarin

Good listenier dan sebagainya.”

Hasil Wawancara untuk Pengurus Yayasan/Kepala Madrasah/Guru

Nama Informan: Syukri Abdul Ghani

Status/Jabatan : Waka Bidang Kurikulum

Tanggal : 08 Agustus 2011

Waktu : 10.55

1. Bagaimana madrasah membangun kepercayaan dimasyarakat?

Jawaban:

“Saya cerita awalnya dulu ya. Ketika awal madrasah ini dibangun memang

hanya ada tiga kelas tsanawiyah dan saat itu pakaiannya belum pakaian muslim.

Sejalan dengan perkembangannya guru-guru disini pun berbenah diri dan amanah dan

disiplin dalam menjalankan tugasnya, lalu dengan perbaikan dan penambahan

kurikulum juga. Misal ya dlu tidak pakai rok panjang bagi perempuannya sekarang

diharuskan pakai rok itu adalah salah satu inovasi dari MP. Kita juga mempunyai

kurikulum sendiri seperti lab agama kalau dulu yang menonjol kalau sekarang disebut

habitual kurikulum, jadi dengan menggunakan inovasi-inovasi kurikulum dengan

guru yang disiplin tentunya maka masyarakat percaya tentu ditambah dengan hasil

UN tertinggi di DKI, itu semua tercapai karena kerja sama antara sekolah dengan

masyarakat juga dengan majelis madrasah dan menurut saya terkenalnya sekolah

bukan hanya dengan pasang iklan dimana-mana tapi justru dari mulut ke mulut

misalnya anak pertama keluar dari MP sampai anak selanjutnya disekolahin di MP

juga. Jadi orang tua itu sangat yakin dengan pengajaran disini terutama dengan agama

dan sainnya disini seimbang. Dan muris biasanya setalh lulus dari tsanawiyah lalu

melanjutkan ke aliyah biasanya tidak ada rintangan jadi kalaupun tidak meneruskan

Page 77: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

ke aliyah bisa diterima di sekolah negeri juga karena nilainya kita ga kalah dengan

sekolah umum.”

2. Bagaimana latar belakang siswa madrasah ini?

Jawaban:

“Sebenarnya siswa disini lebih banyak dari MP sendiri tapi yang dari luar juga

ada, perbandingannya mungkin kalau dari MP masuk 350 yang dari luarnya 100. Dan

ada perbedaan antara yang dari ibtidaiyah dan yang dari sekolah umum, dan biasanya

yang berani masuk tsanawiyah MP ini umumnya nilainya tinggi dan dapat peringkat

disekolah lamanya. Dan malah kadang-kadang nilai murid yang dari luar malah lebih

bagus dan mayoritas dibidang sainnya dari yang murid MP sendiri, karena kadang-

kadang murid MP sudah merasa bosan dan jenuh tapi ada juga yang bagus. Kalau

dalam bidang agamanya juga standar dan kita punya standarisasi nilai antara murid

yang dari MP dan dari luar dan umumnya standar nilai untuk murid dari luar lebih

tinggi, dan ga semua murid dalam lulus masuk aliyah ada juga yang ga lulus karena

ada tes.”

3. Apakah madrasah ini mempunyai ciri khusus dalam hal kurikulum?

a. Adakah perbedaan dengan madrasah lain?

b. Bagaimana pelaksanaan kurikulum dan proses pembelajaran di madrasah ini?

4. Apakah guru yang mengajar di madrasah ini sesuai dengan latar belakang

pendidikannya, dan bagaimana rekruitmennya?

Jawaban:

“Salah satu factor kenapa sekolah ini bisa meraih UN tertinggi seDKI yak

arena guru-gurunya ga ada yang tidak sesuai dengan bidang studinya dari dulu dengan

jam yang ditetapkan oleh pemerintah. Sekarang perekruitnya sangat transparan jadi

tahap pertama dia harus mengumpulkan berkas lalu ikut tes tulis yang sesuai dengan

bidang yang diambilnya lalu tes wawncara dan terakhir tes micro teaching lalu kalau

dia mau ngajar 100% maka ada cek kesehatan juga.”

5. Bagaimana pola pembinaan dan pelatihan tenaga pengajar?

Jawaban:

“Oh banyak sekali, kita mengkuti workshop keluar, dan kita juga memanggil

ahli untuk pelatihan di dalam setiap 6 bulan sekali. Guru juga diajarkan bahasa

inggris, karena sekarang bilingual jadi diman siswa diharapkan bisa menyerap bahasa

asing. Latar belakang pendidikan guru disini lebih banyak dari UIN sendiri, tapi kalau

ada bidang yang tidak bisa dihasilkan oleh UIN maka kita terima dari luar misalnya

bidang olah raga.”

6. Bagaimana penerapan peraturan dan sanksi terhadap komunitas madrasah (dari kepala

madrasah, guru, staff, dan murid)?

Jawaban:

“Kalau muridnya kan sudah ada sistem poin, lalu kalau untuk guru ada

lembaga pertimbangan guru, jadi itu yang mempertimbangkan siapa guru yang mau

dinaikan atau dipromosikan jabantannya lalu siapa guru yang salah dan diberi

konsekuensi apa. Dan guru disini juga sudah dituntut untu disiplin jadi kita punya

mesin kehadiran dan setiap pagi guru-guru harus datang sebelum jam 7.00 kalau lewat

berarti dia ga dapat uang transport dengan begitu semua guru disiplin kalau berkali-

kali tidak disiplin akan dipanggil kepala sekolah dan mungkin akan berakibat dengan

turunnya pangkat.”

7. Bagaimana hubungan madrasah terhadap lingkungan masyarakat sekitar?

Jawaban:

Page 78: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

“Hubungan MP dengan masyarakat sekitar Alhamdulillah bai-baik saja, dan

MP mempunyai badan amal shaleh. Kegiatannya yaitu memberikan beasiswa kepada

anak-anak yang kurang mampu umumnya yang dari madrasah.”

8. Bagaimana hubungan antara komunitas yang ada di madrasah ini, dan partisipasi

orang tua siswa terhadap madrasah serta pemerintah?

Jawaban:

“Mp juga mengadakan ppengajian rutin dan saat bulan ramadhan juga

mengadakan buka bersama anak yatim dengan juga melibatkan orang tua murid.”

9. Nilai apa yang ditamankan kepada seluruh murid dan komunitas madrasah?

Jawaban:

“Kalau kita lihat disini kan menerapkan nilai yang terkandung dalam visi dan

misi sekolah ini yaitu sain, bahasa dan akhlaqtul karimah. Maka murid-murid

diharapkan bisa unggul diketiganya.”

Hasil Wawancara untuk Pengurus Yayasan/Kepala Madrasah/Guru

Nama Informan: Hj. Raswati Ramli, S. Ag

Status/Jabatan : Guru B. Arab dan al-Qur‟an Hadist

Tanggal : 9 Agustus 2011

Waktu : 09.45 WIB

1. Bagaimana madrasah membangun kepercayaan dimasyarakat?

Jawaban:

“Dari kurikulum untuk pelajaran umumnya kita ambil sama dengan DIKNAS

lalu pelajaran agamanya kita ambil dari DEPAG dan insya allah yang dari DIKNAS

maupun DEPAG bisa kita capai dengan 100%. MP bisa membuktikan bahwa dari

pelajaran umum tidak kalah dengan sekolahan umum begitu juga dengan nilai UN nya

yang tertinggi se DKI. Untuk keagamaannya kita pun mencoba menerapkan shalat

berjamaah dan shalat-shalat sunnah dan dari kurikulum jug ada habitual curriculum

yang didalamnya siswa diharuskan shalat dhuha dan pelaksanaan keagamaan lainnya

yang insya allah akan menambah keimanannya.”

2. Bagaimana latar belakang siswa madrasah ini?

Jawaban:

“Latar belakang mereka bermacam-macam ya, ada yang dari kalangan basic

mereka dari agama kalangan orang UIN dan mayoritas mereka dari kalangan umum

dan orang tuanya bekerja swasta. Kalau pertama kali pasti ada perbedaan antara murid

yang ada besic agama dan murid yang tidak berlatar belakang agama. Misalnya merka

tidak fasih membaca al-quran, pelaksanaan shalatnya ga rutin tapi setelah mereka di

MP maka diharapkan dan insya allah mreka bisa menjalankannya.”

3. Apakah madrasah ini mempunyai ciri khusus dalam hal kurikulum?

a. Adakah perbedaan dengan madrasah lain?

Jawaban:

“Kalau itu saya tidak tahu tapi yang jelas kita dari madrasah pembangunan

mempunyai kurikulum yang disebut dengan habitual curriculum dan itu menjadi

kurikulum kami, yang diisi dengan membaca al-qur‟an dan shalat dhuha pada pagi

Page 79: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

harinya, dan itu langkah kami menuju agar anak-anak didik kami mendaji anak yang

shaleh sehingga setelah mereka keluar dari madrasah ini mereka terbiasa dengan

shalat dhuha dan membaca al-qur‟an.”

b. Bagaimana pelaksanaan kurikulum dan proses pembelajaran di madrasah ini?

4. Apakah guru yang mengajar di madrasah ini sesuai dengan latar belakang

pendidikannya, dan bagaimana rekruitmennya?

Jawaban:

“Insya allah guru-guru yang mengajar disini sesuai dengan latar belakang

pendidikannya. Dan perekruitannya juga dengan tes, ada tes wawncaranya tes

mengajarnya agar sesuai dengan bidang pendidikannya.”

5. Bagaimana pola pembinaan dan pelatihan tenaga pengajar?

Jawaban:

“Kita ada pelatihan untuk tenaga pengajar dan itu dilakukan hampir rutin

mendatangkan pelatih-pelatihnya kesekolah ini dan itu sudah menjadi program khusus

dari MP.”

6. Bagaimana penerapan peraturan dan sanksi terhadap komunitas madrasah (dari kepala

madrasah, guru, staff, dan murid)?

Jawaban:

“Kalau guru misalnya absensinya kurang dari 95% dalam satu tahun biasanya

ada sanksinya mungkin kenikan pangkat mereka ditunda bagitu juga dengan para staff

yang lain.”

7. Bagaimana hubungan madrasah terhadap lingkungan masyarakat sekitar?

Jawaban:

“Cukup baik karena kita berada dilinggkungan komplek UIN ya. Dan dlu kita

juga mengadakan pengajian dan buka bersama dan masjid kita juga dibuka untuk

umum. Tapi sekarang mungkin tapi saya ga tau juga apa boleh diakspose apa tidak ya,

karena ada kasus tanah yang disini sekarangkan UIN sudah menang jadi masyarakat

itu kayanya setau saya dan yang saya denger mereka jadi ketakutan diusir sehingga

mereka sangat jarang datang keacara-acara yang kita adakan dan sangat jarang sekali

datang ke masjid sini sementara kita madrasah maasih tetap membukakan pintu

padahal sebelumnya rame sekali kalau bulan ramadhan disini.”

8. Bagaimana hubungan antara komunitas yang ada di madrasah ini, dan partisipasi

orang tua siswa terhadap madrasah serta pemerintah?

Jawaban:

“Madrasah punya komite yaitu wakil dari orang tua murid jadi yang jelas

kalau madrasah mengadakan acara atau kegiatan pasti melibatkan orang tua murid.

Dengan pemerintah kita juga berhubungan selain yang berkaitan dngan kurikulum

kita juga dapet dana BOS dari pemerintah.”

9. Nilai apa yang ditamankan kepada seluruh murid dan komunitas madrasah?

Jawaban:

“Nilai keagamaannya lebih diunggulkan dan diutamakan kalau di MP ini dan

harus ditamankan dan diterapkan oleh setiap komunitas yang ada di madrasah ini.”

Page 80: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

Hasil Wawancara untuk Pengurus Yayasan/Kepala Madrasah/Guru

Nama Informan: Agus Wahyudi

Status/Jabatan : Guru Matematika

Tanggal : 8 Agustus 2011

Waktu : 10.30 WIB

1. Bagaimana madrasah membangun kepercayaan dimasyarakat?

Jawaban:

“Memang beberapa orrang tua mengetahui kalau disekolahkan madrasah itu

kurang begitu bagus ya, tapi alhamdulillh klau untuk MP minat orang tua untuk

menyekolahkan anknya kesini sudah lumayan tinggi, itu terbukti untuk tahun kemarin

aja kita tidak menerima murid lagi sebanyak 60 siswa itu bisa jadi dua kelas. MP

membuktikan bahwa tidak kalah dengan sekolah-sekolah lain, kenapa bisa begitu,

karena saya juga baru denger-denger dari teman yang lebih senior, mereka

mengungkapkan memang awalnya kita biasa aja lalu dengan seiring

perkembangannya pertama kompetensi guru-gurunya selalu diperhatikan

penerimaannya juga agak lebih ketat dan minat untuk yang ingin melamar disini juga

tinggi tesnya juga sampai 4 kali, itu juga menunjukan bahwa yang diterima disini

berkualitas.

Lalu yang kedua sarana informasi yang keluarnya kita lumayan kencang baik

dari spanduk maupun brosur dan internet juga, tapi Alhamdulillah karena sudah

terkenal dan udah banyak orang tua yang mengenal MP, sarana informasi itu hanya

jadi sekedar kebiasaan aj gitu. Lalu MP juga sudah menginformasikan lewat internet

kalu sekarang MP sudah mulai adanya rintisan internasional trus juga sudah

mendapatkan pengakuan standar ISO itu yang menambah kalau di MP sendiri itu

perkembangannya tidak ketinggalan malah bisa dikatan lebih unggul dari sekolahan

negeri lain, tapi kalau dilihat dari madrasah secara keseluruhan, madrasah yang ada di

DKI sudah tidak asing lagi di mata masyrakat terutama bagi orang tua yang sibuk

yang menginginkan anaknya mendapatkan pelajaran dibidang agama yang lebih

masih mempercayakan madrsah sebagai sekolah untuk anaknya.

Kalau kurikulum kita mengacu pada DEPAG, Cuma masig-msaing sekolah itu

diberi hak untuk mengembangkan dan MP berusaha setiap tahun itu ada

perkembangan-perkembangan, jadi ada hal yang baru diman sekolahan lain belum

amu menerapkan tapi MP sudah mau menerapkan. Di MP ada kurikulum dengan

nama habitual curiculum (kurikulum pembiasaan) dimana dimasukan di jam ke nol

sebanyak satu pelajaran, jadi diisi dengan shalat dhuha, ada latihan anak untuk

kultum, ada jga pembiasaan-pembiasaan hapalan surat-surat lalu juga ada berbicra

bahasa inggris dan arab dilingkungan madrasah klo g salah program ini sudah dua

tahun ini berlangsung dan bahkan guru-gurunya pun diberi pelatihan karena MP ini

kan sedang perintisan internasional.”

2. Bagaimana latar belakang siswa madrasah ini?

Jawaban:

“Siswa yang masuk ke MP sini ga semua dari latar belakang MI yang belajar

agamanya lebih tapi ada juga yang dari luar boleh dikatakan perbandingan siswanya

40%-60%. Siswa yang dari luar MP masuk sini dengan tes.”

3. Apakah madrasah ini mempunyai ciri khusus dalam hal kurikulum?

a. Adakah perbedaan dengan madrasah lain?

Page 81: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

b. Bagaimana pelaksanaan kurikulum dan proses pembelajaran di madrasah ini?

4. Apakah guru yang mengajar di madrasah ini sesuai dengan latar belakang

pendidikannya, dan bagaimana rekruitmennya?

Jawaban:

“Yang saya lihat dua tahun belakangan ini guru yang mengajar disini sudah

sesuai dengan bidang pendidikannya. Kebetulan saya kan sarjana tekhnik dan ikut tes

diterima untuk mengajar matematika tapi karena sekarang sudah distandarkan harus

sesuai dengan bidangnya jadi saya melanjutkan pendidikan ke arah yang berhubungan

dengan apa yang saya ajarkan dengan kesadaran diri sendiri. Tetapi sebenarnya dari

awal sudah menerapkan standar sesuai dengan bidanngnya karena sekarang tesnya

sangat ketat ada empat tes pertama pengumpulan berkas, tes tulis, tes wawancara dan

terakhir tes microteaching.”

5. Bagaimana pola pembinaan dan pelatihan tenaga pengajar?

6. Bagaimana penerapan peraturan dan sanksi terhadap komunitas madrasah (dari kepala

madrasah, guru, staff, dan murid)?

Jawaban:

“Sebenarnya baik siswa maupun guru ada peraturan yang mengikat. Bagi

siswa kalau ada yang melanggar sudah ada dan ditempel disetiap dinding sekolah,

kalau bagi guru pelanggaran yang dilakukan ada sanksinya yaitu setiap ada guru yang

melanggar misalnya dari daftar hadirnya pasti penilaiannya akan kurang lalu kalau

tidak bisa ditoleransi lagi maka akhirnya pemecatan yang diterima dengan

sebelumnya mendapat teguran dari kepala sekolah. Selain peraturan juga ada

penghargaan yang didapat oleh guru yang berprestasi salah satu penilaiannya dilihat

dari daftar kehadiran dan kedisiplinannya.”

7. Bagaimana hubungan madrasah terhadap lingkungan masyarakat sekitar?

Jawaban:

“Disini mengadakan pengajian yang melibatkan wali murid serta masyarakat

sekitar yang dibuat oleh komite yang terdiri dari perwakilan wali murid. Dengan

DEPAG kita juga membangun hubungan dari kurikulumnya lalu karena kita adalah

madrasah terbaik se DKI Jakarta maka banyak anak-anak pejabat yang sekolah disini

lalu dengan madrasah negri dan swasta yang ada di DKI kita juga sering mengadakan

pelatihan-pelatihan dengan tujuan untuk keamajuan bersama.”

8. Bagaimana hubungan antara komunitas yang ada di madrasah ini, dan partisipasi

orang tua siswa terhadap madrasah serta pemerintah?

9. Nilai apa yang ditamankan kepada seluruh murid dan komunitas madrasah?

Hasil Wawancara untuk Orang Tua siswa

Data Responden

Nama : Untung Suroto

Usia : 50 Tahun

Pendidikan Terakhir : S1

Status Pekerjaan : a. PNS b. Pegawai Swasta c. Wiraswasta

d. Profesional e. Ibu Rumah Tangga

Sekedar untuk identifikasi responden, berapakah penghasilan Bapak/ibu/sdr/I perbulan:

Page 82: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

a. < 2.500.000 b. 3.000.000-5.000.000 c. 6.000.000-9.000.000

d. > 10.000.000

1. Apa alasan bapak/ibu menyekolahkan anaknya di madrasah ini?

a. Apakah ciri khas kurikulum agama menjadi salah satu pilihan anda untuk

menyekolahkan anak anda di madarah?

b. Menurut bapak/ibu bagaimana fasilitas yang disediakan madrasah, apakah sudah

baik dan mendukung proses belajar?

c. Apakah SPP menjadi salah satu pilihan anda untuk menyekolahkan anak anda di

madarah?

d. Apakah menurut anda guru-guru yang mengajar di madrasah berkompenten dalam

bidangnya?

Jawaban:

“Alasan saya menyekolahkan anak saya ke MP banyak ya alasannya, pertama

karena saya sendiri bekerja, sementara di MP banyak sekali yang bisa didapat dari

segi agama maupun pendidikan, guru-gurunya full untuk memperhatikan anak

didiknya karena saya sendiri tidak bisa mengawasi setiap harinya.

Dari kurikulumnya juga bagus malah melebihi standar yang diterima oleh

sekolah negeri, jadi banyak kelebihannyalah secara agama, lalu kurikulum dari

Diknas juga, sehingga banyak orang MP yang lulus ke SMP maupun ke SMA negeri

dengan nilai yang bagus-bagus.

Dari segi fasilitasnya juga bagus, secara teknis misalnya computer terus olah

raga,ekskulnya, semuanya.

Klo dari SPPnya menurut saya wajar dan sebanding dengan apa yang

didapatkan oleh anak saya, cumin klo kita bicara pingin murah ya pengenya si lebih

murah dari sekarang yang kita bayar setiap bulan, cumin kita balik lagi dengan apa

yang didapatkan maka udah sebandinglah.

Guru-guru yang mengajar sudah mengejar dengan jelas, karena anak saya

nilai-nilainya juga ga anjlok yah lumayanlah bisa masuk pringkat berapa besar gtu.

Lalu faktor lainnya karena di MP aman karena kalau ada barang yang

ketinggalan maka, akan kembali, misalnya kalau ada tempat minum siswa yang

tertinggal maka gurunya langsung menghubungi, selain deket dari rumah juga kalau

naek ojek kita juga tahu itu ojek yang disediakan oleh pihak MP, lalu juga kalau lagi

ga ada yang jemput juga suka dianterin sama satpamnya sampai kerumah gitu jadi

kita sebagai orang tua merasa aman dan nyaman.”

2. Darimana bapak/ibu mendapatkan informasi tentang Madrasah Pembangunan UIN

Jakarta?

Jawaban:

“Dulu anak saya yang pertama sudah tahu ya kalau MP itu bagus dan anak itu

sendiri yang emang pengen sekolah di MP tapi karena telat dan hanya masuk daftar

tunggu jadinya tidak sampai masuk di MP, selain itu juga semenjak saya pindah

kesini itu tahun 1990 saya sudah tahu soalnya tetangga banyak yang menyekolahkan

anaknya di MP dan mayoritas warga sini menyekolahkan anaknya di MP. Dan juga

Page 83: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

karena mayoritas orang tuanya bekerja jadi pada menyekolahkan anaknya klo ga di

MP ya di al-Azhar karena full day sekolahnya.”

3. Bagaiman bentuk partisipasi orang tua siswa terhadap madrasah atau sebaliknya?

Jawaban:

“Dulu waktu anak saya masih TK dan SD ada perkumpulan orang tua murid

ngadain acara ulang tahun gitu dan kebetulan anak saya aktif, ikut nari ikut fashion

pokoknya ekskul yang kira-kira dia mampu pasti dia ikuti. Waktu TK dia ikut ekskul

nari, lalu SD dia ikut ekskul mewarnai, vocal, orgen, fashion, tari dan bimbel-bimbel.

Lalu kalau madrasah mempunyai acara gitu orang tua siswa selalu diundang,

tapi balik lagi ke orang tuanya karena kesibukannya kadang-kadang ga dating, kalau

saya pada acara tertentu aja misalnya pada acara bagi raport baru saya dating, karena

saya juga bekerja jadi ga bisa selalu dating, ka nada pengejian juganya tepi saya g bisa

ikut gitu.”

4. Menurut bapak/ibu bagaimana nilai yang diterapkan di madrasah?

Jawaban:

“Nilai yang ditanamkan bagus ya terutama anak itu harus santun terus

menanamkan kedisiplinan juga dan kebetulan anaknya juga perempuan jadi nurut

sama guru jadi apa yang dikatakan guru dilkukan gitu. Saya juga menyekolahkan

anak saya dari TKnya, SD, lalu SMPnya kalau SMA ya g tau juga ya soalnya anak

saya katanya udah mulai bosen gitu. Tapi secara keseluruhan saya merasa nyaman

dan aman menyekolahkan anak saya di MP, karena tidak pernah dikit-dikit minta

uang jadi kalau mau piknik yang saya dengan dari orang tua murid dari sekoalah

lainnya pasti dimintain, paling kalau ada acara mendadak baru dimintain uang dan

SPP saja.

Tapi ada satu yang rasa kurang pas ya, mungkin karena mayoritas orang

mampu yang memasukan anaknya kesitu jadi ada suatu kelompok-kelompok gitu,

kelompok orang tua yang mampu nampak bergeng-geng gitu, tapi kalo ga salah

setelah dipegang oleh ibu Ida Farida sebagai direktur yang mungkin karena dia pernah

jadi orang tua murid dan merasakan ada geng-gengan jadi sekarang agak dibatasi jadi

sekarang sudah berkurang yang seperti itu. Lalu yang membuat saya kecewa juga

pada saat ada perlombaan tari saman coordinator dan guru tari kurang memperhatikan

gitu, misalnya saja pada saat hari perlombaan tidak ada guru yang mendampingi dan

malah orang tuanya yang sibuk mengurus segala keperluan tarinya, sama sekali tidak

ada perhatiannya. Tapi pada saat menang dan dapat hadiah uang maka, harus dibagi

dua dengan sekolah dan akhirnya anak yang ikut nari Cuma kebagian sedikit

perorangnya.”

Hasil Wawancara untuk Orang Tua siswa

Data Responden

Nama : Muhammad Soleh

Usia : 48 Tahun

Pendidikan Terakhir : S1

Status Pekerjaan : a. PNS b. Pegawai Swasta c. Wiraswasta

Page 84: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

d. Professional e. Ibu Rumah Tangga

Sekedar untuk identifikasi responden, berapakah penghasilan Bapak/ibu/sdr/I perbulan:

b. < 2.500.000 b. 3.000.000-5.000.000 c. 6.000.000-9.000.000

d. > 10.000.000

1. Apa alasan bapak/ibu menyekolahkan anaknya di madrasah ini?

a. Apakah ciri khas kurikulum agama menjadi salah satu pilihan anda untuk

menyekolahkan anak anda di madarah?

b. Menurut bapak/ibu bagaimana fasilitas yang disediakan madrasah, apakah sudah

baik dan mendukung proses belajar?

c. Apakah SPP menjadi salah satu pilihan anda untuk menyekolahkan anak anda di

madarah?

d. Apakah menurut anda guru-guru yang mengajar di madrasah berkompenten dalam

bidangnya?

Jawaban:

“yang pertama mungkin pertimbangannya adalah sekolah agama dan

sebenarnya dari lingkungan sini sudah banyak yag masuk sana. Memang waktu

pertama kali masukin sekolah saya survey hampir semua sekolah yang ada dideket

sini, ada al-Azhar lalu sekolah negeri dan Muhammadiyah terus tetangga ngasih tau

coba aja di MP lalu saya coba kesana lalu ngobrol-ngobrol dan ternyata bagus

pendidikan agamanya, lalu dalam perjalanannya saya tau kalau MP ada dua

kurikulum yaitu DEPDIKNAS dan DEPAG. Jadi yang DEPDIKNAS itu yang

umumnya terus DEPAG yang macem-macem agamanya tapi diluasin lagi ada aqidah

akhlaq, fiqih, al-Qur‟an ada sejarah kebudayaan Islam ada bahasa arabnya dan itu

yang membuat saya berfikir bahwa lebih lengkap lebih menyeluruh. Kalau sekolah

Islam seperti al-Azhar atau Muhammadiyah kan cuma agamanya aja.

Kalau dari fasilitasnya saya rasa udah menunjang ya tapi cumin fasilitas

Wifinya belum ada, baru yang saya tau hanya diperpustakaannya saja dan itu pun

diawasi mungkin karena pihak sekolah takut jadi diprotek gitu.

Kalau dari SPPnya jujur agak mahal ya, tapi mungkin itu dari faktor

lingkungan juga ya, tapi kalau dibandingkan dengan madrasah swasta lain seperti al-

Azhar atau Muhammadiyah yah MP cukup lah maksudnya itu tidak terlalu mahal dan

tidak terlalu murah juga, ya walaupun ada ya waktu SD temannya kalu liburan ada

yang ke Australia atau Disneyland Hongkong, tapi itu perbandingannya ga terlalu

banyak lah masih seimbang dan itu juga karena factor lingkungan sosial.

Kalau guru-guru apakah sudah berkompeten belum, saya rasa sebagian sudah

mumpuni tapi mungkin ada beberapa yang belum karena susah juga kn kalau malau

mencari yang langsung bisa berkompeten, tapi kalau dilihat dari loyaliti guru-gurunya

bertahan berarti juga tingkat kesejahteraannya juga bagus dan lingkungannya juga

baik”

2. Darimana bapak/ibu mendapatkan informasi tentang Madrasah Pembangunan UIN

Jakarta?

Jawaban:

Page 85: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

“Dulu anak saya yang pertama sudah tahu ya kalau MP itu bagus dan anak itu

sendiri yang emang pengen sekolah di MP tapi karena telat dan hanya masuk daftar

tunggu jadinya tidak sampai masuk di MP, selain itu juga semenjak saya pindah

kesini itu tahun 1990 saya sudah tahu soalnya tetangga banyak yang menyekolahkan

anaknya di MP dan mayoritas warga sini menyekolahkan anaknya di MP. Dan juga

karena mayoritas orang tuanya bekerja jadi pada menyekolahkan anaknya klo ga di

MP ya di al-Azhar karena full day sekolahnya.”

3. Bagaiman bentuk partisipasi orang tua siswa terhadap madrasah atau sebaliknya?

Jawaban:

“Kita kan diundang secara rutin dipertemuan orang tua terus disana kita

berhadapan langsung dengan komite yaitu wakil dari orang tua murid lalu ada guru-

gurunya, kepala sekolah, ada wakil bidang kurikulum, nah disitu bebas kita mau tanya

apapun atau ketidak puasan kita.

Kalau madrasah punya acara juga pasti orang tua diundang, seperti pengajian

tapi karena saya bekerja jadi saya tidak bisa ikut.”

4. Menurut bapak/ibu bagaimana nilai yang diterapkan di madrasah?

Jawaban:

“susah juga ya mba kalau dibilang berdampak apa tidak nilai yang diterapkan

di madrasah, saya juga terus mempelajari anak saya yang kebetulan anak saya laki-

laki dan laki-laki sama perempuan beda, jadi kalau saya liyat temen saya koq anak

perempuanya bisa santun tapi anak saya main aja tapi apakah itu dari gurunya ataukah

nyambung gitu kn nggak tau juga ya, tapi menurut saya itu proses di mana dia ada

ditahapan usia yang puber.

Saya dan ibunya dulu sekolah di sekolah katolik karena jaman dulu kan yang

yang bagus adalah sekolah katolik ya tapi tetep saya diajarkan agama oleh orang tua

saya, kalau abis pulang sekolah langsung disruh ngaji gitu.”

Hasil Wawancara untuk Orang Tua siswa

Data Responden

Nama : Iis Holisoh

Usia : 47 Tahun

Pendidikan Terakhir : SMEA

Status Pekerjaan : a. PNS b. Pegawai Swasta c. Wiraswasta

d. Professional e. Ibu Rumah Tangga

Sekedar untuk identifikasi responden, berapakah penghasilan Bapak/ibu/sdr/I perbulan:

a. < 2.500.000 b. 3.000.000-5.000.000 c. 6.000.000-9.000.000

d. > 10.000.000

1. Apa alasan bapak/ibu menyekolahkan anaknya di madrasah ini?

a. Apakah ciri khas kurikulum agama menjadi salah satu pilihan anda untuk

menyekolahkan anak anda di madarah?

Page 86: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

b. Menurut bapak/ibu bagaimana fasilitas yang disediakan madrasah, apakah sudah

baik dan mendukung proses belajar?

c. Apakah SPP menjadi salah satu pilihan anda untuk menyekolahkan anak anda di

madarah?

d. Apakah menurut anda guru-guru yang mengajar di madrasah berkompenten dalam

bidangnya?

Jawaban:

“Alasan saya menyekolahkan anak saya ke MP, pertama karena agamanya

bagus ya, kebetulan saya kerja di pabrik berangkat subuh pulang malam dan suami

juga sudah meninggal jadi saya menitipkan agamanya kesana gitu, kalau saya lihat

juga di MP shalat Dhuha ya juga rutin, ajaran shalat sunah maupun shalat wajib ya,

puasa juga udah jadi kebiasaan gitu lalu hapalan-hapalannya seperti nabi-nabi doa-doa

selesai shalat sampai asmaul husnah dia hapal, pokoknya bagi saya agamanya di MP

udah jempolan lah gitu. Saya masukin anak saya dari TK sampai SMP yak arena akan

saya kn cowok jadi saya khawatir sama pergaulan sekarang jadi harus ditanamkan

agama dari kecil.

Kalau soal bayaran di Pembangunan memang besar ya mahal gitu ya kalau

untuk ukuran saya yang single parent tapi balik lagi apapun kalau untuk anak

terutama agama untuk masa depannya, saya akan usahakan gitu. Kalau mau

disekolahkan di negeri sebenarnya bisa apalagi gratis kan apalagi saya single parent

tapi saya balik lagi apapun kalau untuk masa depan anak saya supaya agamanya

bagus gitu saya akan pilih MP.

Dilihat dari kurikulumnya juga bagus, berimbanlah ya antara ilmu eksak dan

ilmu agamanya. Tapi pengennya ya bahasa inggris ya lebih ditamankan apalagi

sekarang bahasa inggris lebih diperlukan.

Kalau fasilitasnya yang saya lihat sudah lengkap ya. Lalu ada kegiatan dalam

setahun dua kali atau sekali beritikaf disekolah merenungi kesalahan-kesalahannya

dan sampai dirumah anak itu langsung minta maaf karena misalnya sudah melakukan

kesalahan gitu.

Mungkin dengan kurikulumnya lalu fasilitas nya yang cukup mungkin sudah pas ya

tapi sekali lagi bagi saya yang hanya single parent segitu ya lumayan mahal ya.

Lalu guru-gurunya menurut saya, karena saya kan suka berhadapan langsung

saya bilang ke gurunya kalau anak saya bandel atau salah tolong kasih hukuman

karena saya kn setiap harinya berangkat subuh pulang malam dan tidak ada waktu

untuk mengajari anak saya gitu, dan guru-gurunya sudah cukup bagus dan mumpuni

gitu.”

2. Darimana bapak/ibu mendapatkan informasi tentang Madrasah Pembangunan UIN

Jakarta?

Jawaban:

Dulu saya pindah ke Taman Kedaung tahun 1986 terus sering denger juga dan

suka bolak balik UIN lihat ada TK ya disana trus SD sampai sekarang di SMP ya, tapi

klo dari anak ya sendiri memang kebetulan anaknya jenuhan jadi mungkin boring gitu

dari TK sampai SMP di MP mulu insyaAllah kalo nilainya bagus mungkin bisa

masuk ke sekolah negeri, karena dipikiran saya anak laki-laki dari kecil harus di

Page 87: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

swasta soalnya yang diincar ya agamanya itu, jadi untuk membiasakan dirinya dari

kecil sudah ditamankan agama.”

3. Bagaiman bentuk partisipasi orang tua siswa terhadap madrasah atau sebaliknya?

Jawaban:

“Dulu waktu anak saya masih SD saya suka kesana tapi sekarang saya sudah

ga pernah kesana lagi karena saya juga sibuk bekerja ya. Madrasah juga sering

mengadakan acara dan mengundang orang tua murid tapi saya kn bekerja jadi ga bisa

dating.”

4. Menurut bapak/ibu bagaimana nilai yang diterapkan di madrasah?

Jawaban:

“Dulu pendidikan saya negeri tapi saya dlu tuh dapet dua ijasah, Tsanawiyah

dan negeri. Jadi setiap hari ya saya sebelum dan sesudang sekolah selalu belajar

agama kaya ngaji dan lain-lain.”

Hasil Wawancara untuk Orang Tua siswa

Data Responden

Nama : Ferial Nona

Usia : 45 Tahun

Pendidikan Terakhir : Sarjana Muda

Status Pekerjaan : a. PNS b. Pegawai Swasta c. Wiraswasta

d. Professional e. Ibu Rumah Tangga

Sekedar untuk identifikasi responden, berapakah penghasilan Bapak/ibu/sdr/I perbulan:

a. < 2.500.000 b. 3.000.000-5.000.000 c. 6.000.000-9.000.000

d. > 10.000.000 (50.000.000)

1. Apa alasan bapak/ibu menyekolahkan anaknya di madrasah ini?

a. Apakah ciri khas kurikulum agama menjadi salah satu pilihan anda untuk

menyekolahkan anak anda di madarah?

b. Menurut bapak/ibu bagaimana fasilitas yang disediakan madrasah, apakah sudah

baik dan mendukung proses belajar?

c. Apakah SPP menjadi salah satu pilihan anda untuk menyekolahkan anak anda di

madarah?

d. Apakah menurut anda guru-guru yang mengajar di madrasah berkompenten dalam

bidangnya?

Jawaban:

“Alasan saya menyekolahkan anak saya ke MP, karena agamanya biar dunia

akhiratnya dapet gitu. Disini banyak sekolah madrasah seperti al-Azhar tapi tidak

seperti MP agamanya bagus. Alsan lain juga karena jaman sekarang seperti ini untuk

pendidikan agamanya Aldo lebih bagus untuk kedepannya, dan MP adalah madrasah

terbaik di DKI dan sodara-sodara tante juga banyak yang disitu.

Page 88: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

Kurikulumnya bagus, tapi tidak semua anak dapat mengikuti karena anak-anak

yang sekolah di MP adalah anak-anak yang memang harus rajin, kn anak tante dua

yang udah masuk sana tapi yang kakak ya ga sanggup ngikutin pelajarannya akhirnya

minta keluar dan sekarang tinggal Aldo anak kedua tante dan katanya dia masih

sanggup dan memang pelajaran di MP kan leih dari pelajran di sekolah lain kalo ga

salah ada 8 atau7 mata pelajaran diluar mata pelajaran umum. Faktoe lain juga karena

tante dulu background pendidikannya ada agamanya jadi tante bilang ke anak tante

dicoba aja dulu, kalau dari pertama agamanya udah bagus dimanapun kamu berada

insyaAllah nak kamu terjaga. Malah tante pengennya kalau anak laki-laki harus

dipesantrenin biar dapet agamanya kuat.

Kalau fasilitasnya sendiri menurut tante cukup bagus, tapi sayangnya bangku-

bangku kelasnya, kelasnya juga masih monoton belum berstandar internasional jangan

mau alah dengan sekolah-sekolah lain, apalagi MP adalah madrasah terbaik seDKI

seharusnya kelasnya sudah standar internasional, kan sekarang madrasah masih

dianggap remeh gitu jd jangan mau diremehkan.

Kalau SPP ya menurut tante murah kalau dilihat dari fasilitasnya dan sudah

punya nama termasuk murah dibandingkan dengan sekolah anak ketiga tante di al-

Sukro walaupun bedanya Cuma 20.000 ya, lalu juga sodara tante juga ada yang

sekolah di al-Izhar yang SPP ya luar biasa mahal tapi kualitasnya jauh dibawah MP.

Tapi tante saranin MP punya dana BOS untuk anak orang yang kurang mampu

ekonominya digratiskan, masa kita kalah dengan sekolah Kristen dan katolik ya. Dulu

tante SDnya disekolah Kristen karena dulu jaman tante ga ada sekolah Islam yang

baik, jadi kalau ada murid yang kurang mampu maka semua digratiskn. Tante

berharap MP bisa mengadakan sekolah gratis bagi murid yang kurang mampu,

sekarang orang tua yang mampu ditarikin, misalnya SPPnya Rp 350.000,-

perbulannya ditambah Rp 50.000.-, jadi apa salahnya si yang mampu ngeluarin RP

50.000 perbulan untuk membiyai murid yang kurang mampu

Lalu guru-gurunya juga sudah berkompeten dan kebanyakn guru-gurunya sudah ada

yang S2, S1 gtu.”

2. Darimana bapak/ibu mendapatkan informasi tentang Madrasah Pembangunan UIN

Jakarta?

Jawaban:

“Tante dapat informasi selain dari sodra juga dari media massa lalu juga dari

pergaulan tante karena banyak temen-temen tante yang anaknya sudah lebih dulu

sekolah di MP dan itupun dari kalangan menengah keatas, kan madrasah ideentik

dengan maap ya kalangan bawah gitu.”

3. Bagaiman bentuk partisipasi orang tua siswa terhadap madrasah atau sebaliknya?

Jawaban:

“Karena tante sibuk maka tante ga bisa ikut kalau ada kegiatan-kegitan tapi

kalau tenaga tante ga bisa tapi kalau materi insyaAllah tante bisa bantu semampunya.”

4. Menurut bapak/ibu bagaimana nilai yang diterapkan di madrasah?

Jawaban:

“bagus menurut tante, jadi kalau anak tente disuruh shalat sudah mengerti dan

langsung jalan ga perlu harus dipukul dlu baru jalan gitu dan kalau ada temen-

temennya maen kerumah kalau sudah waktunya shalat mereka imaman gitu.

Alhamdulillah dia mengerti doa apa aja dia tau, baca Qur‟an dia mengerti lalu asmaul

Page 89: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

Husnah dia hapal, jadi Alhamdulillah sebandel-bandelnya anak kalo seekolahnya

agama ada nilai lebihnya menurut tante ya.

Hasil Wawancara untuk Orang Tua siswa

Data Responden

Nama : Husniati

Usia : 51 Tahun

Pendidikan Terakhir : SMA

Status Pekerjaan : a. PNS b. Pegawai Swasta c. Wiraswasta

d. Professional e. Ibu Rumah Tangga

Sekedar untuk identifikasi responden, berapakah penghasilan Bapak/ibu/sdr/I perbulan:

a. < 2.500.000 b. 3.000.000-5.000.000 c. 6.000.000-9.000.000

d. > 10.000.000

1. Apa alasan bapak/ibu menyekolahkan anaknya di madrasah ini?

a. Apakah ciri khas kurikulum agama menjadi salah satu pilihan anda untuk

menyekolahkan anak anda di madarah?

b. Menurut bapak/ibu bagaimana fasilitas yang disediakan madrasah, apakah sudah

baik dan mendukung proses belajar?

c. Apakah SPP menjadi salah satu pilihan anda untuk menyekolahkan anak anda di

madarah?

d. Apakah menurut anda guru-guru yang mengajar di madrasah berkompenten dalam

bidangnya?

Jawaban:

“Pertama karena background agamanya, kalau dari agamanya bagus nantinya

kn anak nya bisa baik. Lingkungan juga jadi factor kenapa tante sekolahin di MP

supaya imannya kuat jadi sebagai pondasinya gitu. Tante seneng tuh temen-temennya

yang bukan dari MP pada ikut shalat dhuha bareng gitu.

Kalau fasilitasnya menurut tante udah bagus ya, tapi untuk taneman buat

praktikum biologi masih kurang tempatnya, jadi tanemannya hanya ditaruh dipojok

lorong-lorong kelas, seharusnya ada tempat khusus buat taneman kaya ruang kaca

atau apa gitu biar lebih terbuka gitu.

Kalau dari SPP menurut tante udah lumayan ya dari apa yang diberikan sama

madrasah, tapi itu setiap tahunnya pasti naek, ya mungkin itu udah menjadi kebijakan

madrasah ya.

Dari guru-gurunya udah baik ya, cumin Sasa pernah ngeluh katanya nilai-nilainya koq

pada turun pas diajarin sama guru pengganti padahal sebelumnya nilanya lumayanlah

dapet peringkat 10 besarlah gitu ya dan itu ga Cuma Sasa aja tapi mayoritas temn-

temen sekelasnya pun juga sama, waktu itu tante Tanya langsung ke wali kelasnya

Page 90: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

katanya guru yang ngajar lagi cuti hamil jadi diganti guru pengganti gitu. Itu

berartikan guru pengganti ya ga begitu atau belum bisa menguasai pelajarannya kan.”

2. Darimana bapak/ibu mendapatkan informasi tentang Madrasah Pembangunan UIN

Jakarta?

Jawaban:

“Dari anak tante yang pertama sudah dimasukin di MP kaya ya udah berpuluh

tahun yang lalu dan itupun tante lupa darimana dapet informasinya, mungkin dari

mulut kemulutnya soalnya kan dulu UIN udah terkenal ya jadinya mungkin lewat situ

juga tau nya. Terus juga kaya ya liyat jemputan dari MP koq kaya ya seneng ya jadi

tuh anaknya pagi-pagi udah siap pulang juga langsung pulang gitu.”

3. Bagaiman bentuk partisipasi orang tua siswa terhadap madrasah atau sebaliknya?

Jawaban:

“Kalau dulu sering dating waktu anak ya msh SD gitu tapi sekarang anak ya

juga dh gede jd dh jarang kesan Cuma kalu ada pembagian raport aja. Tante juga kan

ikut Darmawanita jadi udah sibuk sama urusan itu.”

4. Menurut bapak/ibu bagaimana nilai yang diterapkan di madrasah?

Jawaban:

“Ya nilai ya udah bagus ya, dan ke anak ya juga terlihat dari shalat sunah ya

apalan doa-doanya yah begitu lah.”

Hasil Wawancara untuk Orang Tua siswa

Data Responden

Nama : Nurfaida

Usia : 45 Tahun

Pendidikan Terakhir : S2

Status Pekerjaan : a. PNS b. Pegawai Swasta c. Wiraswasta

d. Professional e. Ibu Rumah Tangga

Sekedar untuk identifikasi responden, berapakah penghasilan Bapak/ibu/sdr/I perbulan:

a. < 2.500.000 b. 3.000.000-5.000.000 c. 6.000.000-9.000.000

d. > 10.000.000

1. Apa alasan bapak/ibu menyekolahkan anaknya di madrasah ini?

a. Apakah ciri khas kurikulum agama menjadi salah satu pilihan anda untuk

menyekolahkan anak anda di madarah?

b. Menurut bapak/ibu bagaimana fasilitas yang disediakan madrasah, apakah sudah

baik dan mendukung proses belajar?

c. Apakah SPP menjadi salah satu pilihan anda untuk menyekolahkan anak anda di

madarah?

d. Apakah menurut anda guru-guru yang mengajar di madrasah berkompenten dalam

bidangnya?

Jawaban:

Page 91: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

“alasan tante, tante pingin mempunyai anak yang bener-bener mempunyai

pembekalan agama yang kuat, menurut tante di wilayah lingkungan tante ini yang

paling deket jaraknya di MP dan ga terlalu jauh dan memang tante tau kualitasnya

mutu dari MP tersebut, jadi kalaupun terjadi apa-apa dengan anak tante misalnya dia

sakit atau apa yang mengharuskan tante bertindak cepat itu ga terlampau jauh artinya

bisa ditempuh dengan ojek, letak MP juga menjadi factor atau alasannya.

Dilihat dari kurikulumnya itu bagus, apalagi MP dah menggunakan standar

ISO makanya anak tante tiga tiganya dari sana.

Fasilitasnya juga sudah baik ya, dari guru-gurunya ke murid sangat care

misalnya ini dari pengalaman tante sendirinya, anak tante nilainya menurun gurunya

itu langsung menghubungi tante menanyakan kenapa nilainya koq turun, terus tante

minta solusinya dan gurunya bilang kalau anak tante disuruh ikut les dan itu tanpa

dipungut biaya apapun. Jadi memang awalnya tante bayar besar kaya uang

pangkalnya tuh besar sekali tapi kesini-sini udah ga dipungut biaya lagi kecuali SPP

ya dan SPP ya juga besar ya dibandingkan dengan sekolah lain tapi menurut tante

udah seimbang koq dengn apa yang didapat anak tante.

Dari guru-gurunya juga sudah berkompeten, karena orang udah tau ya kualitas

MP kaya gimana, dan tentunya MP merekruit tenaga pengajarnya juga ga

sembarangan dan dapat dilihat dari anak tante yang tante tuh ga pernah ngajarin baca

al-Qur‟an yang bener ternyata dia bisa malah saya diajarin, lalu asmaul husnah dia

juga apal pokoknya doa-doa pendek abis shalat tuh dia apal padahal tante ga pernah

mengajarkan dan dia tau itu dari gurunya dan pastinya itu guru yang berkualitas.”

2. Darimana bapak/ibu mendapatkan informasi tentang Madrasah Pembangunan UIN

Jakarta?

Jawaban:

“Tante dapat informasi itu dulu dari kakak yang empat anaknya semua sekolah

di MP, dan kakak tante tau dari tetangganya pokoknya akhirnya dari mulut kemulut.

Jadi ada keuntungan lain juga menyekolahkan anak ke MP, kalau di MP kan fullday

ya jadi anak dari pagi sampai sore dititpin disana dan pulang biasanya sore cumin

maen sebentar magrib pulang beda dengan sekolah biasa kan pulangnya siang malah

anak bisa maen kemana-man tanpa ada pengawasan, apalagi tante kan kerja ya jd

pengawasan ke anak kurang, jadi kekurangan-kekurangan tante bisa dipenuhi oleh

MP.”

3. Bagaiman bentuk partisipasi orang tua siswa terhadap madrasah atau sebaliknya?

Jawaban:

“Biasanya kalau ada kegiatan di sekolah misalnya kalau ada mauled nabi anak

murid ya disuruh bawa makanan atau minuman yang nantinya dibagikan ke anak-

anak ya lagi kaya tuker menukar gitu.

Lalu madrasah juga ngadain pengajian ya tapi tante ga ikut soalnya kan tante juga

kerja jadi ga bisa dateng. Tapi kalo yang urgent kaya kita suka diundang buat nerima

raport bayangan setiap 3 bulan sekali nah disitu ada evaluasi tentang anak-anak kita.

Nah kita tau apa aja kekurangan anak kita dari situ dan guru-gurunya pun mengajar

sesuai target artinya missal dalam tiga bulan anak itu harus hapal minimal berapa

surat kalo belum bisa hapal, guru itu akan terus mengajari, beda sama di sekolah

negeri guru-gurunya mengajar sesuai target yankalau anak muridnya belum bisa ya

tetep lanjut gitu.”

Page 92: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

4. Menurut bapak/ibu bagaimana nilai yang diterapkan di madrasah?

Jawaban:

“Nilai-nilai yang diterapkan di MP menurut tante udah bagus ya, bisa dilihat

di anak tante jadi shalatnya rajin pokoknya jadi punya tanggung jawab gitu kalau ga

dikerjain dia udah tau dosa gitu.

TABEL

Tabel 3.5 Jenis Pekerjaan orang Tua Murid kelas VIII dan VIIII

a. Ayah

No Jenis Pekerjaan Ayah Persentase (100%)

1 PNS 69 15.64%

2 Peg. Swasta 207 46.94%

3 Wiraswasta 70 15.87%

4 Polri/TNI 8 1.81%

5 Guru 8 1.81%

6 Dosen 23 5.22%

7 Tdk Bekerja 3 0.68%

8 Dokter 2 0.45%

Page 93: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

9 Peg. BUMN 9 2.04%

10 Pengsiunan 2 0.45%

12 Profesional 7 1.59%

13 Lainnya 33 7.48%

Jumlah 441 99.98%

b. Ibu

No Jenis Pekerjaan Ibu Persentase (100%)

1 PNS 61 13.83%

2 Peg. Swasta 76 17.23%

3 Wiraswasta 30 6.80%

4 Polri/TNI 5 1.13%

5 Guru 19 4.31%

6 Dosen 11 2.49%

7 Ibu RMT 156 35.37%

8 Dokter 4 0.91%

9 Notaris 1 0.23%

10 Profesional 6 1.36%

12 Lainnya 72 16.33%

Jumlah 441 99.99%

Tabel 3.6 Pendidikan Orang Tua Murid kelas VIII dan VIIII

a. Ayah

No Pendidikan Ayah Persentase (100%)

1 S1 203 46.03%

2 S2 97 21.99%

3 S3 17 3.85%

4 D1 1 0.23%

5 D2 1 0.23%

6 D3 39 8.84%

7 D4 1 0.23%

8 SMU 34 7.71%

9 SMP 1 0.23%

10 Lainnya 47 10.66%

Jumlah 441 100.00%

b. Ibu

Page 94: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.

No Pendidikan Ibu Persentase (100%)

1 S1 202 45.80%

2 S2 26 5.90%

3 S3 5 1.13%

4 D1 4 0.91%

5 D2 5 1.13%

6 D3 92 20.86%

7 D4 1 0.23%

8 SMU 63 14.29%

9 SMP 3 0.68%

10 Lainnya 40 9.07%

Jumlah 441 100.00%

GAMBAR-GAMBAR

Page 95: KAPITAL SOSIAL PADA LEMBAGA MADRASAH (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24094/1/BA'ARVAH... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . JAKARTA . 2011.