KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN...

110
RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 - 2019 Jl. Pulau Bangka Nomor. 1 Pangkalpinang Kepulauan Bangka Belitung

Transcript of KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN...

Page 1: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

RENCANA STRATEGIS

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

TAHUN 2015 - 2019

RENCANA STRATEGIS Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 - 2019

Jl. Pulau Bangka Nomor. 1 Pangkalpinang Kepulauan Bangka Belitung

Page 2: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa,

karena berkat izin-Nya kami dapat menyelesaikan penyempurnaan Rencana Strategis (RENSTRA)

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015-2019 dalam

rangka mewujudkan good governance, yaitu penerapan yang efektif, transparan dan akuntabel.

RENSTRA Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun

2015-2019 merupakan penyesuaian dan tindaklanjut atas terbitnya RENSTRA penyesuaian

Kementerian Agama RI Tahun 2015 – 2019. Hal penting dalam penyesuaian ini adalah dilakukannya

penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) pada level Kementerian Agama yang harus di ikuti oleh

Kantor Wilayah.

RENSTRA Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun

2015 – 2019 memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Arah Kebijakan serta Strategi Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 – 2019 dalam bidang agama

dan bidang pendidikan yang di selaraskan dengan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan

Strategi Kementerian Agama I Tahun 2015 – 2019.

RENSTRA Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun

2015 – 2019 ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi seluruh Satuan Kerja di lingkungan Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam menyusun pefencanaan dan

melaksanaan program kegiatan dan anggaran.

Pangkalpinang, Nopember 2018

Kepala Kantor Wilayah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

MUHAMMAD RIDWAN

Page 3: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................... ii

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 631.a TAHUN 2018 TENTANG RENCANA

STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

BELITUNG TAHUN 2015 – 2019 .......................................................................................................................... iii

LAMPIRAN I

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 1 1.1 Kondisi Umum ................................................................................................................................. 1

1.2 Potensi dan Permasalahan ............................................................................................................. 51

BAB II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS ............................................................... 62

2.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Kementerian Agama ........................................... 62

2.2 Tujuan dan Sasaran Kementerian Agama ................................................................................. 62

BAB III. ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA

KELEMBAGAAN ................................................................................................................................................... 69 3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Agama ................................................................. 69

3.2 Arah Kebijakan dan Startegi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung. ........................................................................................................ 72

3.3 Kerangka Regulasi .......................................................................................................................... 75

3.4 Kerangka Kelembagaan ................................................................................................................. 76

BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ....................................................... 79

4.1 Target Kinerja .................................................................................................................................. 79

4.2 Kerangka Pendanaan .................................................................................................................... .102

BAB V. PENUTUP..................................................................................................................................................107

LAMPIRAN II

Matriks Kinerja dan Pendanaan Kanwil Kementerian Agama Bangka Belitung .......................... 108

Page 4: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR : 631.a TAHUN 2018

TENTANG

PENETAPAN RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

TAHUN 2015 – 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KUASA PENGGUNA ANGGARAN

KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Menimbang

:

a. Bahwa untuk memberikan arah, tujuan, dan target yang jelas, teratur, dan berkelanjutan dalam penyelenggaraan urusan pemerintah di bidang agama Tahun 2015 – 2019, perlu ditetapkan Rencana Strategis Kantro Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu

menetapkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bangka Belitung tentang Penetapan Rencana Strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepualaun Bangka Belitung Tahun 2015 – 2019;

Mengingat

:

1. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003, tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Agama Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

5. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168);

6. Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPMN) 2015 – 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

7. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama;

8. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495);

Page 5: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

MEMUTUSKAN

Menetapkan

:

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN

BANGKA BELITUNG TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH

KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 – 2019.

KESATU :

Menetapkan Rencana Strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung Tahun 2015 – 2019, sebagaimana tercantum dalam Lampiran-lampiran

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini;

KEDUA

:

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Pangkalpinang Pada tanggal 15 Nopember 2018 KEPALA KANTOR WILAYAH

MUHAMMAD RIDWAN

Page 6: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

1

LAMPIRAN 1

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

NOMOR 631.a TAHUN 2018

TENTANG

REVISI RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH

KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

TAHUN 2015-2019

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 KONDISI UMUM

Pembangunan Bidang Agama dan Bidang Pendidikan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2015-

2019) mengacu pada upaya untuk pencapaian tujuan Kementerian Agama yang mencakup 7 (tujuh) hal

yaitu: (1) Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama; (2) Peningkatan kualitas

pelayanan kehidupan beragama; (3) Peningkatan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi

ekonomi keagamaan; (4) Peningkatan kualitas kerukunan umat beragama; (5) Peningkatan kualitas

penyelenggaraan ibadah haji dan umrah; (6) Peningkatan dan pemerataan akses mutu pendidikan

agama dan pendididikan keagamaan; dan (7) Peningkatan kualitas tatakelola pembangunan bidang

agama.

Dalam kaitan dengan hal-hal tersebut di atas, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung sebagai bagian dari unsur pelaksana Pemerintah di bidang pembangunan

agama dan pendidikan mengemban tugas dan tanggungjawab agar proses perencanaan pembangunan

bidang agama dan pembangunan bidang pendidikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat

berjalan dengan baik, tersusun secara sistematis, sinergis dan komprehensif dengan sepenuhnya

mengarah kepada pencapaian tujuan berdasar visi dan misi Kementerian Agama.

Seiring dengan berjalannya waktu, pencapaian tujuan-tujuan tersebut perlu disesuaikan dengan

kondisi strategis Kementerian Agama dan khususnya kondisi strategis Kantor Wilayah Kementerian

Agama Kepulauan Bangka Belitung terutama dalam 2 (dua) tahun terakhir ini. Berdasar hasil telaah

terhadap pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) dan terkait dengan perubahan organisasi dan tata

kerja Kementerian Agama sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 42 tahun 2016 tentang

Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Agama maka Kementerian Agama perlu melakukan Revisi

Rencana Strategis 2015-2019 yang kemudian perlu diikuti oleh jajarannya termasuk Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Maksud disusunnya Renstra adalah sebagai pedoman umum (guide line) dan arahan bagi

segenap pimpinan dan jajaran staf untuk melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya didalam

Page 7: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

2

menyusun berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang berhubungan dengan proses perencanaan

pembangunan agama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Sebagai pedoman umum yang berlaku secara internal, maka secara substansial rencana strategis

ini berisikan arahan makro tentang segala hal yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran

internal dan eksternal organisasi. Karena itu, agar dapat diimplementasikan secara nyata, selanjutnya

harus diterjemahkan secara lebih detail dalam bentuk Rencana Kegiatan Tahunan oleh masing-masing

Kepala Unit dan Satuan Kerja dilingkungan internal Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung.

Sedangkan tujuan penyusunan Rencana Strategis ini adalah untuk :

a. Mewujudkan kesamaan pandangan, sikap dan komitmen antara pimpinan dan staf didalam

memberikan pelayanan publik agar dapat melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya

dengan baik melalui perumusan bersama visi, misi, tujuan, dan strategi yang akan dilaksanakan

selama lima tahun kedepan.

b. Menyadari berbagai bentuk kekurangan dan potensi yang dimiliki sebagai kelemahan dan kelebihan

untuk diperbaiki serta dikembangkan menjadi peluang guna mencapai tingkat kinerja yang telah

disepakati bersama.

c. Memperbesar kontribusi didalam meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan agama agar

pelaksanaan pembangunan agama didaerah dapat berjalan lebih efektif, efisien, berkelanjutan dan

berkeadilan.

Renstra Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada

hakekatnya adalah dokumen perencanaan lima tahunan yang berlaku secara internal bagi segenap

jajaran pimpinan dan staf. Substansinya merupakan bentuk kongkrit terhadap apa yang harus

dilakukan agar proses perencanaan pembangunan Bidang Agama dan Bidang Pendidikan dapat

berjalan dengan baik dan selalu mengarah kepada pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran strategis.

Dalam konteks seperti itulah, secara substansial Rencana Strategis dipandang sangat layak untuk

diposisikan sebagai gambaran umum tentang proses perencanaan pembangunan agama di daerah

dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Hal demikian dilakukan semata-mata dengan tujuan agar terdapat

sinkronisasi dan harmonisasi didalam menerjemahkan RPJMN kedalam pelaksanaan tugas, fungsi dan

tanggung jawab, sehingga antara Renstra dan RPJMN bukan terhubung secara herarkis, tetapi satu

sama lain saling mengisi dan melengkapi sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawab unit dan

satuan masing-masing

Page 8: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

3

1.1.1 Peningkatan Kualitas Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Agama

Upaya pemahaman dan pengamalan ajaran agama diarahkan untuk mengatasi problem masih

rendahnya pemahaman dan pengamalan keagamaan sebagian umat beragama; belum optimalnya

pembinaan aliran keagamaan; kurangnya pemberdayaan lembaga sosial keagamaan; rendahnya mutu

pembinaan keluarga; belum optimalnya pelayanan administrasi keagamaan; dan mengatasi fenomena

meningkatnya radikalisasi dan liberalisasi pemahaman keagamaan. Upaya peningkatan kualitas

pemahaman dan pengamalan keagamaan dilakukan melalui berbagai usaha di antaranya melalui

penyediaan dan peningkatan kualitas tenaga penyuluh agama, penyelenggaraan berbagai kegiatan

keagamaan dan pemberdayaan lembaga sosial keagamaan termasuk pembinaan aliran keagamaan.

1.1.1.1 Penyediaan Penyuluh Agama Sejak semula penyuluh agama merupakan salah satu ujung tombak Kementerian Agama dengan

tugas fungsinya meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama kepada masyarakat ditengah

pesatnya dinamika perkembangan masyarakat Indonesia. Perannya sangat strategis dalam rangka

membangun mental, moral dan nilai ketaqwaan umat serta turut mendorong peningkatan kualitas

kehidupan umat dalam berbagai bidang baik di bidang keagamaan maupun pembangunan. Sampai dengan tahun 2014, jumlah penyuluh agama Islam sebanyak 1.200 orang dengan rincian

berstatus PNS sebanyak 60 orang dan Non PNS sebanyak 1.140 orang. Jumlah warga Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung pemeluk Agama Islam sebanyak 1.088.791 orang dengan demikian 1

orang penyuluh melayani 907 orang.

Untuk jumlah penyuluh agama Kristen pada tahun 2014 sebanyak 61 orang dengan rincian

berstatus PNS sebanyak 1 orang dan Non PNS sebanyak 60 orang. Jumlah warga Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung pemeluk agama Kristen sebanyak 36.791 orang dengan demikian 1 orang penyuluh

melayani 603 orang.

Sedangkan jumlah penyuluh Agama Katolik pada tahun 2014 sebanyak 148 orang dengan rincian

berstatus PNS sebanyak 2 orang dan Non PNS sebanyak 146 orang. Jumlah warga Provinsi Bangka

Belitung pemeluk Agama Katolik sebanyak 14.738 orang dengan demikian 1orang penyuluh melayani

99 orang.

Selanjutnya untuk jumlah penyuluh agama Hindu pada tahun 2014 sebanyak 18 orang dengan

rincian berstatus PNS sebanyak 1 orang dan Non PNS sebanyak 17 orang. Jumlah warga Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung pemeluk Agama Hindu sebanyak 1. 478 orang dengan demikian 1orang

penyuluh melayani 82 orang.

Jumlah penyuluh agama Buddha pada tahun 2014 sebanyak 76 orang dengan rincian berstatus

PNS sebanyak 1 orang dan Non PNS sebanyak 75 orang. Jumlah warga Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung Agama Buddha sebanyak 110.365 orang dengan demikian 1 orang penyuluh melayani 1.452

orang.

Page 9: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

4

Kemudian untuk jumlah penyuluh agama Khonghucu pada tahun 2014 sebanyak 12 orang,

dengan rincian Penyuluh Non PNS sebanyak 12 orang dan belum ada Penyuluh Agama Khonghucu PNS. Dengan warga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pemeluk Agama Khonghucu sebanyak

39.790 orang maka 1 orang penyuluh melayani 3.315 orang.

Diagram 1.1 Jumlah Penyuluh Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014

Penyuluh Agama di Bangka Belitung Tahun 2014

600

500

400

300

200

100

0

Islam Kristen Katolik Hindu Buddha Khonghucu Jumlah

PNS 45 1 2 1 1 50

Non PNS 158 60 146 17 75 12 468

Jumlah Penyuluh 203 61 148 18 76 12 518

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Penyuluh Agama dan Rasio Pelayanan Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

Tahun 2014

Jumlah Penyuluh

No

Penyuluh

Jumlah

Rasio

Non

Agama Penduduk PNS Total

PNS

1 Islam 1.088.791 45 158 203 1 : 5.363

2 Kristen 36.791 1 60 61 1:603

3 Katolik 14.738 2 146 148 1:99

4 Hindu 1.478 1 17 18 1 : 1.452

5 Buddha 110.365 1 75 76 1 : 1.452

6 Khonghucu 39.790 12 12 1 : 3.315

Jumlah 1.291.953 50 468 518

Page 10: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

5

Tabel 1.2 Jumlah Penyuluh Agama Islam PNS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2018

No. Kota/Kabupaten 2015 2016 2017 2018 2019

1. Kota Pangkalpinang 9 9 14 14

2. Bangka 8 8 8 8

3. Bangka Tengah 5 5 3 6

4. Bangka Selatan - - - -

5. Bangka Barat 1 1 1 1

6. Belitung 12 12 13 13

7 Belitung Timur 10 10 3 3

JUMLAH 45 45 42 45

Tabel 1.3 Jumlah Penyuluh Agama Islam Non PNS Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung 2018

No. Kota/Kabupaten 2015 2016 2017 2018 2019

1. Kota Pangkalpinang 21 21 25 25

2. Bangka 28 28 28 28

3. Bangka Tengah 28 25 25 25

4. Bangka Selatan 17 17 21 21

5. Bangka Barat 22 22 22 22

6. Belitung 19 19 23 23

7. Belitung Timur 23 23 21 21

JUMLAH 158 155 165 165

Grafik 1.1 Penyuluh Agama Islam PNS Tahun 2015 - 2018

PENYULUH AGAMA ISLAM PNS

25

20

15

10

5

0

Pangkalpinang Bangka Bangka tengah Bangka

Bangka Barat Belitung Belitung Timur Selatan

2015 22 9 3 0 1 21 4

2016 22 13 3 0 1 21 4

2017 22 13 3 0 1 21 4

2018 14 9 3 0 1 12 3

Page 11: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

6

Grafik 1.2 Penyuluh Agama Islam Non PNS Tahun 2015 – 2018

Penyuluh Agama Islam Non PNS Tahun 2015 - 2018

400

300

200

100

0

Pkpinang

Bangka

Bangka

Bangka

Bangka

Belitung

Belitung

tengah Selatan Barat Timur

2015

334

272

136

83

104

128

83

2016

334

272

136

83

104

128

83

2017

50

88

48

51

48

47

18

2018

50

88

48

51

48

47

18

1.1.1.2 Festival Keagamaan (Penyelenggaraan Kegiatan Keagamaan melalui Festival

Keagamaan)

Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun

2014 pernah meraih prestasi tingkat nasional .

Tabel 1.4 Prestasi Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah

No Jenis Kegiatan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 KUA Teladan - - - - - - - -

Keluarga

2 Sakinah - - - - - - - -

Teladan

3 Musabaqah

- Juara

-

-

-

-

-

-

Baca kitab II

4

Karya Tulis -

-

-

-

-

-

-

Terbaik 10

Ilmiah

Besar

Sedangkan Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf dari Tahun 2010 sampai dengan

Tahun 2014 juga meraih prestasi yaitu :

Page 12: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

7

Tabel 1.5 Prestasi Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf 2010-2014

No Jenis Kegiatan 2010 2011 2012 2013 2014

1 Musabaqah Tilawatil

-

-

-

Juara III -

Quran (MTQ)

2 Seleksi Tilawatil Quran

-

-

Juara III -

-

(STQ)

Di kalangan umat Kristen, Bimbingan Masyarakat Kristen mengukir prestasi pada Tahun 2018

dengan meraih 7 medali dan Perak untuk Lomba Pesta Paduan Suara Gerejawi Tingkat Nasional di

Kendari. Sedangkan pada pelaksanaan Pesparawi di Ambon pada tahun 2015 Kontingen Bangka

Belitung meraih Kejuaraan I dari Kategori Solo anak, Solo Remaja, PSDC, Vocal Grup berupa 1 Emas

dan 3 perak.

Gambar 1.1 Kontingen Lomba Pesparawi Tingkat Nasional di Ambon Tahun 2015

Page 13: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

8

Sedangkan pada tahun 2018 diselenggarakan seleksi Tingkat Provinsi Pesparani Katolik yang

pada Bulan Oktober 2018 akan dikirim ke Lomba Tingkat Nasional Pesparani di Ambon.

Gambar 1.2 Peserta Seleksi Lomba Pesparani Tingkat Provinsi Tahun 2018.

Dikalangan umat Hindu, Bimbingan Masyarakat Hindu dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun

2014 menorehkan beberapa prestasi tingkat nasional antara lain:

Tabel 1.6 Prestasi Bimas Hindu tahun 2010 - 2014

No Jenis Kegiatan 2010 2011 2012 2013 2014

Utsawa Dharma

1 Gita Tingkat - 1 - - -

Nasional

2 Seni Sakral - - - - -

3 Jambore

1

-

1

-

-

Pasraman

Page 14: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

9

Gambar 1.3 Juara Lomba Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional Tahun 2017

Sedangkan prestasi Umat agama Buddha,di bawah bimbingan Pembimbing Masyarakat Buddha

banyak juga mempunyai prestasi yang membanggakan di tingkat nasional dengan rincian sebagai

berikut:

Tabel 1.11 Prestasi Bimas Buddha Tahun 2010 - 2014

Jenis

No Kegiatan 2010 2011 2012 2013 2014

1.Lomba

Cerdas

1.Lomba

Cermat Tingkat

Cerdas Cermat SMP Juara

Tingkat SD Lomba III

Juara III

Sippa

Juara III Lomba Cerdas

Cermat 2.Lomba

1 Dharma Menyanyi Lagu 2.Lomba Tingkat Menyanyi

Samajja Buddhis Cerdas Cermat SD Juara Lagu

Tingkat SMP

II Rohani

Juara Harapan Buddhis

I Solo

Tingkat

SMA/K

Juara II

1.Juara I Lomba 1.Juara II 1.Juara Harapan

Swayamvar Seni Baca Lomba II Lomba

Sutra/Mantra

Menulis

Menyanyi Solo

2 a Tripitaka - -

Naskah

Putra

Gatha

2.Juara Harapan I

Dhammadesan

2. Juara II

Lomba Dhamma a Bahasa Lomba

Page 15: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

10

Gita Indonesia Dhammadesann 2.Juara a Bahasa Harapan II Mandarin Putra

Lomba

Dhammadesan

a Bahasa

Indonesia

3.Juara

Harapan I

Lomba

Menyanyi Solo

Bernuansa

Buddhis

Tabel 1.12 Prestasi Lomba Sippa Dharma Samajja Tingkat Nasional Tahun 2012

No Jenis Lomba Prestasi

1 Lomba Cerdas Cermat Tingkat SD Juara III

2 Lomba Cerdas Cermat Tingkat SMP Juara Harapan I

3 Lomba Dhammadesana Bahasa Indonesia Tingkat SMP Juara III

Tabel 1.13 Prestasi Lomba Sippa Dharma Samajja Tingkat Nasional Tahun 2013

No Jenis Lomba Prestasi

1 Lomba Cerdas Cermat Tingkat SMP Juara III

2 Lomba Menyanyi Lagu Buddhis Solo Tingkat SMA/K Juara II

Tabel 1.14 Prestasi Lomba Swayamvara Tripitaka Gatha Tingkat Nasional Tahun 2014

No Jenis Lomba Prestasi

1 Lomba Menyanyi Solo Putra Juara Harapan II

2 Lomba Dhammadesana Bahasa Mandarin Putra Juara III

Tabel 1.15 Prestasi Lomba Swayamvara Tripitaka Gatha Tingkat Nasional Tahun 2017

No Jenis Lomba Prestasi

1 Lomba menyanyi lagu Buddhis solo putri Juara II

2 Lomba Barongsai Juara II

3 Lomba Baca Dhammapada Juara II

4 Lomba menyanyi lagu Buddhis solo putra Juara Harapan III

5 Lomba Dhammadesana Bahasa Indonesia Juara Harapan II

Page 16: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

11

Gambar 1.4 Juara Lomba Swayamvara Tripitaka Gatha Tingkat Nasional 2017

1.1.1.3 Pemberdayaan Lembaga Sosial Keagamaan

Pembinaan aliran keagamaan pada Program Pelayanan dan Pembinaan Syariah diwujudkan salah

satunya dengan penyelenggaraanrapat koordinasi paham aliran keagamaan. Hasil dari rapat koordinasi

diwujudkan dalam bentuk kegiatan diantaranya berupakoordinasi lintas sektoral bersama POLRI,

MUI, DMI, PPPIJdan tokoh agama guna membahas aliran menyimpang, pembinaan dan resolusi

konflik internal akibat perbedaan paham dan keyakinan yang terjadi serta penanganan pengikut

GAFATAR di Bangka Selatan dan lain-lain

1.1.1.4 Pemberdayaan Lembaga Sosial Keagamaan

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam rangka

menciptakan suasana rukun dan damai di Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya

memberdayakan semua potensi masyarakat dan Organisasi Masyarakat serta Lembaga Sosial

Keagamaan yang ada di Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang meliputi 47 Ormas Islam,

7 Ormas Kristen, 5 Lembaga Sosial Kristen, 8 Ormas Katolik, 3 Ormas Hindu, 4 Lembaga Sosial

Hindu dan 6 Ormas Buddha.

Page 17: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

12

1.1.2 Peningkatan Kualitas Kerukunan Umat Beragama

Kerukunan Hidup Umat Beragama adalah suatu kondisi dimana umat beragama dalam

kemajemukan dan keragaman keyakinan, dapat hidup berdampingan secara damai,rukun dan

harmonis, penuh toleransi, saling menghargai, bahkan saling tolong menolong dan duduk bersama

pemerintah, membuka ruang dialog, mencari titik temu dalam memecahkan masalah-masalah

kerukunan antar umat beragama. Kerukunan umat beragama di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung selama ini relatif baik, hal ini ditandai dengan masih terpeliharanya budaya kerukunan dan

perdamaian baik kerukunan intern, kerukunan antar umat beragama dan antar umat beragama dengan

pemerintah.

Kerukunan umat beragama di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama ini relatif

baik, hal ini ditandai dengan masih terpeliharanya budaya kerukunan dan perdamaian, baik kerukunan

intern, antar umat beragama dan juga antar umat beragama dengan pemerintah.

1.1.2.1 Penguatan Aspek Regulasi

Untuk memperkuat pemahaman dan implementasi terhadap regulasi yang ada telahdilakukan

sosialisasi terhadap produk perundangan yang telah disusun. Selanjutnya untuk meningkatkan

efektifitas pelaksanaan kegiatan sosialisasi yang memiliki daya jangkauan yang lebih luas, Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membuat sejumlah materi

publikasi sebagai media sosialisasi, baik dalam bentuk cetak maupun noncetak berupa majalah,

website, instagram maupun facebook. Selain melalui strategi inovatif tersebut, kegiatan sosialisasi

juga dilakukan, dengan menggelar pertemuan para tokoh dan aparat pemerintahan sebagai upaya

menyambung tali silaturrahim di kalangan aktor kerukunan yang memang dalam keadaan apapun

juga harus tetap dipelihara.

1.1.2.2 Peningkatan Kapasitas Aktor-Aktor Kerukunan Umat Beragama

Selama ini Pemerintah telah mempratekkan sejumlah strategi, pendekatandan kegiatan yang

secara aktif melibatkan berbagai komponen aktor kerukunan. Kanwil Kementerian Agama Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung juga melibatkan tokoh perempuan dan unsur pemuda dalam keanggotaan

FKUB dan lembaga keagamaan dalam rangka menciptakan iklim rukun di Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung.

Pelibatan dan peran aktif seluruh aktor kunci kerukunan inilah yang memberikan optimisme

pemerintah untuk benar-benar dapat mewujudkan kondisi kerukunan substantif dalam rangka

mewujudkan cita-cita Gerakan Nasional Hidup Rukun.

Page 18: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

13

1.1.2.3 Pemberdayaan dan Peningkatan Kualitas FKUB dan Lembaga Keagamaan

Dalam Rangka mempertahankan kondisi harmonis yang telah ada, koordinasi lintas lembaga

keagamaan, aparat pemerintah, instansi media dan para tokoh juga telah dilakukan secara periodik baik

dalam kurun bulanan, semesteran maupun tahunan. Jumlah kegiatan koordinasi lintas lembaga

keagamaan yang diselenggarakan pada level provinsi dan kabupaten/kota semakin meningkat setiap

tahunnya bahkan target Tahun 2016 sebanyak dua (2) kegiatan. Koordinasi juga dibangun melalui

pemberian bantuan operasional sekber FKUB baik tingkat provinsi maupun kota/kabupaten. Bantuan

Operasional FKUB 7 (tujuh) Lokasi : 1. FKUB Kota Pangkalpinang 2. FKUB Kabupaten Bangka 3. FKUB Kabupaten Bangka Tengah 4. FKUB Kabupaten Bangka Selatan 5. FKUB Kabupaten Bangka Barat 6. FKUB Kabupaten Belitung 7. FKUB Kabupaten Belitung Timur

1.1.2.3 Pengembangan dan Penguatan Kesadaran Kerukunan Umat Beragama

Pemerintah dalam hal ini Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung memberikan bantuan melalui program Kelurahan /Desa Sadar Kerukunan dengan melibatkan

unsur RT/RW se kelurahan di bawah koordinasi FKUB Kota/Kabupaten. Selain itu Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga melakukan kampanye kerukunan

dengan melalui media sosial.

1.1.2.4 Pembinaan Aliran Keagamaan

Rapat koordinasi paham aliran keagamaan yang dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengankoordinasi lintas sektoral bersama Polda Bangka

Belitung, Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung, BINDA (Badan Inteligen Daerah), MUI Provinsi

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, DMI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan Instasi terkait

lain serta para tokoh agama tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

1.1.3 Peningkatan Kualitas Pelayanan Kehidupan Beragama

Kantor Urusan Agama (KUA) merupakan barisan terdepan dalam pelayanan administrasi

keagamaan umat Islam.Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

selalu berupaya meningkatkan kualitas KUA baik sarana, prasarana dan pelayanannya sehingga calon

pengantin terfasilitasi dalam melakukan proses pernikahan di KUA.

Page 19: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

14

1.1.3.1 Pelayanan Administrasi Keagamaan

Kantor Urusan Agama (KUA) merupakan barisan terdepan dalam pelayanan administrasi

keagamaan umat Islam. KUA yang merata dan memenuhi standar pelayanan menjadi syarat utama

kenyamanan para calon pengantin untuk menikah di Kantor Urusan Agama dengan rincian peristiwa

nikah sebagi berikut:

Tabel 1.16 Peristiwa Nikah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Pada Tahun 2010-2017

N Kota/Kab 2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

o

1 Pangkalpinang 1.429 1.483 1.418 1.308 1.317 1.282 1.176 1.307

2 Bangka 2.756 2.858 2.565 2.356 1.969 1.809 1.602 1.602

Bangka 1.709

2.006

1.921

1.340

1.153

855

780

882

3

Tengah

Bangka 2.464

2.466

2.018

1.990

1.820

1.529

1.148

1.299

4

Selatan

5 Bangka Barat 1.805 2.092 1.723 1.624 1.463 1.299 1.195 1.299

6 Belitung 1.634 1.577 1.541 1.389 1.369 1.320 1.158 1.351

7

Belitung 1.072

1.126

1.121

1.089

1.004

807

889

988

Timur

Jumlah 12.869 13.608 12.307 11.096 10.087 8.901 7.948 9.146

Grafik 1.3 Perkembangan Jumlah Peristiwa Nikah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun

2010-2017

Perkembangan Jumlah Peristiwa Nikah Provinsi Bangka

Belitung Tahun 2010-2017

3,500

3,000

2,500

2,000

1,500

1,000

500

0

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Bangka 2,756 2,858 2,565 2,356 1,968 1,809 1,602 2,016

Belitung 1,634 1,577 1,541 1,389 1,362 855 780 882

Pangkalpinang 1,429 1,483 1,418 1,308 1,317 1,299 1,195 1,299

Bangka Selatan 2,464 2,466 2,018 1,990 1,820 1,529 1,148 1,302

Bangka Tengah 1,709 2,006 1,921 1,340 1,153 1,320 1,158 1,352

Bangka Barat 1,805 2,092 1,723 1,624 1,463 807 889 988

Belitung Timur 1,072 1,126 1,121 1,089 1,004 1,282 1,176 1,307

Page 20: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

15

Dari sisi Sumber Daya Manusia, pada tahun 2014 jumlah peristiwa nikah sebanyak 10.087

dengan ditangani oleh 49 orang penghulu dengan perbandingan 1: 210 (satu orang penghulu

menangani 210 peristiwa nikah). Sedangkan pada tahun 2017 jumlah peristiwa nikah sebanyak 9.146

yang pada sampai pada tahun 2018 ini ditangani oleh 49 orang penghulu dengan perbandingan 1: 186

(satu orang penghulu menangani 186 peristiwa nikah).

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif atas

Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Agama dan Peraturan Menteri

Agama Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak terdapat dua (2)

prosedur pendaftaran Nikah di Kantor Urusan Agama yaitu Prosedur Nikah di KUA dan di luar KUA

sebagaimana tertera pada bagan di bawah ini:

Gambar 1.5 Prosedur nikah di KUA

Sedangkan alur pelayanan nikah sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku adalah

sebagaimana tercantum dalam gambar bagan alur pelayanan nikah rujuk dibawah ini:

Page 21: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

16

Gambar 1.6 Alur Pelayanan Nikah dan Rujuk

Di samping pelayanan administrasi keagamaan, di KUA juga terdapat berbagai bentuk dan jenis

layanan lain seperti Sertifikasi Halal, Sertifikasi Arah Kiblat, Sertifikasi Masjid,Sertifikasi Mushalla,

layanan Hisab Rukyat, Bimbingan Manasik Haji, Konsultasi Keluarga Sakinah, dan lain-lain. Selain

itu kini KUA juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas aplikasi berbasis IT, seperti Sistem Informasi

Manajemen Nikah (SIMKAH), Sistem Informasi Wakaf (SIWAK), Sistem Informasi Masjid

(SIMAS), Sistem Informasi Manajemen Penerangan Agama Islam (SIMPENAS) dan Sistem Informasi

Kepenghuluan (SIK).

Pengelolaan administrasi keagamaan bersentuhan langsung dengan pelaksanaan keseluruhan

aspek hukum Islam yang ada di masyarakat. Di antara pelaksanaan aspek-aspek hukum Islam yang

sangat mendasar adalah kebutuhan terhadap pelayanan pencatatan nikah dan rujuk. Pada sisi ini,

keberadaan Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan memiliki arti dan peran sangat strategis dalam

memenuhi kebutuhan masyarakat Islam di bidang pelayanan pencatatan nikah dan rujuk. Tetapi diakui

bahwa aset tanah dan bangunan KUA kecamatan di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

belum seluruhnya milik Kementerian Agama. Masih ada 5 KUA Kecamatan yang belum memiliki

tanah dan bangunan kantor.

Situasi seperti ini menjadi pemantik bagi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung dan Ditjen Bimas Islam untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan

memberdayakan seluruh aspek dari KUA agar dapat memberikan pelayanan secara maksimal kepada

masyarakat.

Dalam beberapa tahun ini, program-program pemberdayaan KUA dan sumberdaya manusia di

dalamnya terus dilakukan. Misalnya, melakukan pendataan nikah rujuk nasional, data-base penghulu

dan P3N, menyelenggarakan lomba baca kitab, menyelenggarakan lomba karya tulis ilmiah,

peningkatan kompetensi dan budaya kerja penghulu, melakukan penilaian kinerja penghulu, dan

optimalisasi program pencatatan nikah luar negeri. Untuk menunjang dan mendorong peningkatan

kualitas kinerja sebagai penopang tata kelola pemerintahan yang baik, KUA juga dibekali dengan

Page 22: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

17

pemenuhan berbagai standar pelayanan seperti Standard Operating Procedure (SOP), penyusunan visi

dan misi, standar layanan lainnya, dan perubahan beberapa kebijakan yang lebih kontekstual. Apa

yang menarik dari pengelolaan dan pelayanan KUA saat ini adalah mulai diadakan pelayanan berbasis

teknologi informasi di bawah naungan Simtem Informasi Manajemen Bimas Islam (SIMBI), sehingga

seluruh masyarakat dapat mengakses kebutuhan pelayanan secara langsung, cepat, transparan, dan

akuntabel. Selain terkait dengan pelayanan KUA, urusan agama Islam dan pembinaan syari’ah juga

memberikan jabaran yang lebih jelas mengenai pedoman pelaksanaan dan pembinaan beberapa aspek

hukum Islam yang sangat konkret seperti pelayanan dan pembinaan keluarga sakinah, jaminan produk

halal, pembinaan dan pemberayaan kemasjidan, pelayanan dan pembinaan syariah serta hisab rukyat.

Disamping itu dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan beragama umat Islam terdapat

pelayanan dan pembinaan keluarga sakinah melalui berbagai program dan kegiatan sebagai upaya

peningkatan kualitas sumber daya manusia secara terpadu antara masyarakat dan pemerintah untuk

mewujudkan masyarakat madani yang bermoral tinggi, penuh keimanan, dan berakhlakul karimah.

Salah satu kegiatan yang mendukung pembinaan ini adalah kegiatanpembinaan character

building bagi remaja usianikah, kursus pra nikah, dan pemilihan Keluarga Sakinah Teladan Nasional

yang melahirkan para teladan keluarga sakinah di seluruh kecamatan, kebupaten, provinsi, dan

nasional.

1.1.3.2 Pendistribusian Kitab Suci

Dari tahun 2010 sampai dengan 2014 upaya meningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan

agama telah dilakukan dengan salah satunya melalui pemberian dan pendistribusian kitab suci. Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Bidang Urusan Agama

dan Pembinaan Syariah memberikan bantuan Kitab Suci kepada individu, rumah tangga muslim,

lembaga pendidikan Islam, majelis taklim, serta masjid dan mushalla dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1.17 Pendistribusian Al-Qur’an dan Juz Amma Tahun 2010-2014

No Kitab Suci 2010 2011 2012 2013 2014

1 Mushaf Al-Qur’an 340 340 340 340 340

2 Juz Amma - - - - -

Jumlah 340 340 340 340 340

Page 23: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

18

1.1.3.3 Pengembangan Rumah Ibadat

Program pemberdayaan masjid dan mushalla yang telah dilakukan oleh Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditujukan agar rumah ibadah mampu

menjadi unit layanan keagamaan umat Islam yang terbaik. Masjid-masjid besar di Bangka Belitung ke

depannya diharapkan memenuhi standar pelayanan bagi masyarakat Islam, khususnya untuk pelayanan

ibadah dan syiar Islam (pelayanan ilmu Islam dan konseling), seperti adanya tempat wudhu yang

memadai, alat shalat, Al-Quran, perpustakaan masjid, takmir masjid, majelis taklim, dan kegiatan-

kegiatan syiar Islam lainnya. Untuk tujuan ini, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung melalui telah memberikan bimbingan imam masjid bagi para imam di

wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan memberikan bimbingan serta pembinaan tentang

standar masjid dan tata kelola masjid berbasis SIMAS kepada para DKM di wilayah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung. Hal ini dilakukan sebagai upaya peningkatan kapasitas pengelola masjid

dan mushalla dalam rangka meningkatkan pelayanannya kepada umat serta mampu menjadi pusat

pemberdayaan umat dan pengembangan peradaban.

Berdasarkan jumlah pemeluk agama dan jumlah rumah ibadah tampak bahwa semua pemeluk

agama telah mendapatkan pemenuhan kebutuhan rumah ibadat (masjid, mushalla, gereja, pura, cetiya,

vihara, litang dan klenteng), sebagai contoh rasio rata-rata 1 masjid dan mushalla digunakan oleh 921

orang, Dengan memakai data tahun 2014 diperoleh rincian jumlah rumah ibadat dan jamaahnya

sebagai berikut:

Tabel 1.18 Rasio Jumlah Rumah Ibadat dan Pengguna Rumah Ibadat Tahun 2014

Jumlah Jumlah

No

Rumah Ibadat

Rumah

Rasio

Pemeluk

Ibadat

1 Masjid dan Musholah 1.709 1.088.791 1:637

2 Gereja Kristen 152 36.791 1:242

3 Gereja Katolik 30 14.738 1:491

4 Pura 18 1.478 1:82

5 Vihara dan Cetiya 150 110.365 1:735

6 Klenteng 29 39.790 1 : 1.368

Jumlah 2.088 1.291.953 1:618

Sedangkan jumlah rumah ibadat dan pengguna rumah ibadat tahun 2018 adalah sebagai berikut :

Page 24: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

19

Tabel 1.19 Rasio Jumlah Rumah Ibadat dan Pengguna Rumah Ibadat Tahun 2018

Jumah Jumlah

No

Rumah Ibadat

Rumah

Rasio

Pemeluk

Ibadat

1 Masjid dan Musholah 1.716 1.092.553 1:636

2 Gereja Kristen 152 36.883 1:242

3 Gereja Katolik 30 14.901 1:496

4 Pura 21 1.499 1:71

5 Vihara dan Cetiya 150 110.382 1:735

6 Klenteng 31 39.799 1:128

Jumlah 2.100 1.296.017 1:617

1.1.3.4 Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal Pada pelayanan jaminan produk halal, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI telah berhasil

mendorong terbitnya Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Produk

Hukum ini penting bagi umat Islam terkait dengan jaminan hukum positif dalam mengkonsumsi

produk berdasarkan keyakinannya.

Dalam PMA 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian

Agama RI, nomenklatur jabatan Seksi Produk Halal pada Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdapat pada struktur organisasi Bidang Urais dan Binsyar

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dimana sejak tahun 2016

setelah terbentuknya Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal struktur organisasi Seksi Produk

Halal tidak lagi relevan oleh karena tidak linier dengan struktur di atas dan di bawahnya yaitu pada

struktur organisasi Ditjen Bimas Islam maupun strukur organisasi pada Kantor Kementerian Agama

tingkat Kota dan Kabupaten.

Meskipun demikian, seksi produk halal Bidang Urais dan Binsyar Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tetap menjalankan tugas dan fungsinya serta

melaksanakan sosialisasi tentang UU jaminan produk halal dan keberadaan Badan Penyelenggara

Jaminan Produk Halal kepada masyarakat yang datang ke Bidang Urais dan Binsyar.Tidak banyak

yang dapat dilakukan oleh seksi produk halal karena tidak tersedianya anggaran pada DIPA oleh

karena nomenklatur produk halal tidak lagi ada pada DIPA Bimas Islam.

Namun demikian seksi produk hal juga terus mensosialisasikan pentingnya gerakan sadar halal

kepada seluruh masyarakat yang datang dan bertanya tentang halal, agar menjadi gaya hidup umat

demi memenuhi standar hidup yang sehat, halal, dan thayyib.

Page 25: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

20

1.1.4 Peningkatan Pemanfaatan dan Kualitas Pengelolaan Potensi Ekonomi Keagamaan

Sikap saling berbagi dan membantu sesama adalah salah satu nilai penting dalam ajaran agama

manapun. Dalam implementasinya dapat dilakukan dengan memberikan sebagian harta atau aset kita

kepada yang membutuhkan.

Pemeluk Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu menggunakan

instrumen pengelolaan dana dan aset umat antara lain seperti zakat, wakaf, kolekte, dana punia, dana

paramita dan dana persembahan.

1.1.4.1 Pengelolaan dan Pendayagunaan Zakat

Pada tingkat nasional telah dilakukan survey oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang

memperoleh data bahwa pada tahun 2011 potensi zakat nasional mencapai Rp.217 triliun per tahun

atau 3,4% dari total PDB, namun demikian penghimpunan zakat yang dapat dilakukan baru sebagian

kecilnya saja. Pada tahun 2010 baru Rp.1.5 triliun yang berhasil dihimpun, tahun 2011 sebanyak

Rp.1.7 trilun, tahun 2012 Rp.2.2 triliun, tahun 2013 Rp.2.7 triliun. dan tahun 2014 sebesar Rp.3.3

triliun.

Untuk mengoptimalkan potensi zakat beberapa kebijakan telah dilakukan pemerintah antara lain

telah diterbitkannya UU Nomor 23 Tahun 2011 sebagai revisi UU No. 38 Tahun 1999 sejalan dengan

semangat integrasi pengelolaan zakat. Selanjutnya telah diterbitkan juga Peraturan Pemerintah No. 14

Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU Pengelolaan Zakat dan Inpres No. 3 Tahun 2014 tentang

Optimalisasi Pengumpulan Zakat. Pembayaran zakat orang pribadi pada BAZNAS dan Lembaga Amil

Zakat yang disahkan pemerintah memperoleh insentif dari negara. yaitu sebagai pengurang

penghasilan kena pajak.

Di Provinsi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) belum

terbentuk. Sampai saat ini di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih menggunakan nama lama

yaitu BAZIS Provinsi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal ini tidak sesuai dengan UU Nomor 23

Tahun 2011 sebagai revisi UU No. 38 Tahun 1999.

Dalam hal pengumpulan dana zakat, di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dana yang

terhimpun pada BAZIS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sampai dengan bulan Juli tahun 2018

sebesar Rp. 7,200.000.000.- dengan lembaga amil zakat yang berskala provinsi di Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung sebanyak 1 lembaga, lembaga amil zakat yang berskala kabupaten/kota di Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 7 lembaga.

Dana zakat yang terhimpun sampai dengan Tahun 2014 sebesar Rp. 2.200.000.000- dengan

jumlah lembaga zakat yang memenuhi standar pelayanan minimal sebanyak 3 Lembaga.

Page 26: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

21

Tabel 1.20 Lembaga Zakat Jumlah Zakat Terkumpul dan Tanah Wakaf Tahun 2010 - 2014

No Data 2010 2011 2012 2013 2014

Lembaga Zakat

1 (BAZ, LAZ, UPZ) - - - - -

2 Zakat (dalam milyar) - - - - -

3 Tanah Wakaf (M2) - - - - -

Tabel 1.21 Jumlah ZIS Tahun 2015 – 2018

Pengumpulan

No ZIS 2015 2016 2017 2018

Zakat

(dalam 8.781.303.515 9.265.677.453 13.146.459.426 9.251.289.955

1 milyar)

Infak / Zakat

(dalam 2.128.814.015 1.821.722.107 2.926.080.413 1.909.718.007

2 milyar)

Tabel 1.22 Jumlah Lembaga Zakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 – 2018

No Baznas/Bazis/Laz 2015 2016 2017 2018

1 Baznas 1 1 1 1

2 Bazis DKI/Bazis Kota 7 7 7 7

3 Laz - - - -

1.1.4.2 Pengelolaan dan Pendayagunaan Wakaf

Kelahiran Badan Wakaf Indonesia (BWI) merupakan perwujudan amanat yang digariskan dalam

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf. Kehadiran BWI, sebagaimana dijelaskan

dalam pasal 47, adalah untuk memajukan dan mengembangkan perwakafan di Indonesia. Untuk kali

pertama, keanggotaan BWI diangkat oleh Presiden Republik Indonesia, sesuai dengan Keputusan

Presiden (Kepres) No. 75/M tahun 2007, yang ditetapkan di Jakarta, 13 Juli 2007. Jadi, BWI adalah

lembaga independen untuk mengembangkan perwakafan di Indonesia yang dalam melaksanakan

tugasnya bersifat bebas dari pengaruh kekuasaan manapun, serta bertanggung jawab kepada

masyarakat.

BWI berkedudukan di ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan dapat membentuk

perwakilan di provinsi dan/atau kabupaten/kota sesuai dengan kebutuhan. Dalam kepengurusan, BWI

terdiri atas Badan Pelaksana dan Dewan Pertimbangan,masing-masing dipimpin oleh satu orang Ketua

dan dua orang Wakil Ketua yang dipilih dari dan oleh para anggota. Badan Pelaksana merupakan

unsur pelaksana tugas, sedangkan Dewan Pertimbangan adalah unsur pengawas

Page 27: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

22

pelaksanaan tugas BWI. Jumlah anggota Badan Wakaf Indonesia terdiri dari paling sedikit 20 (dua

puluh) orang dan paling banyak 30 (tiga puluh) orang yang berasal dari unsur masyarakat. (Pasal 51-

53. UU No.41/2004).

Keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Keanggotaan

Perwakilan Badan Wakaf Indonesia di daerah diangkat dan diberhentikan oleh Badan Wakaf

Indonesia. Keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diangkat untuk masa jabatan selama 3 (tiga) tahun

dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. Untuk pertama kali, pengangkatan

keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diusulkan kepada Presiden oleh Menteri. Pengusulan

pengangkatan keanggotaan Badan Wakaf Indonesia kepada Presiden untuk selanjutnya dilaksanakan

oleh Badan Wakaf Indonesia. (Pasal 55, 56, 57, UU No.41/2004).

Pada Tingkat Provinsi telah dibentuk Perwakilan Badan Wakaf Indonesia Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung pada bulan Juli 2014, dan telah berfungsi memberikan tanda daftar Nazhir di Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung dan ikut serta aktif dalam penanganan kasus-kasus perwakafan di Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung, serta dalam melaksanakan tugas dan fungsinya BWI Perwakilan Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung selalu melakukan koordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam hal ini Bidang Penerangan Agama Islam Zakat

dan Wakaf.

Atas petunjuk BWI Pusat pada bulan Maret Tahun 2017 telah dibentuk Nazhir Wakaf Produktif

berbadan hukum yang diberi nama Yayasan Bina Wakaf Produktif yang dalam pendiriannya turut pula

didorong BWI Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan dimaksudkan sebagai salah satu

laboratorium bagi pengembangan wakaf produktif di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Untuk wakaf, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah

mengikuti aplikasi Sistem Informasi Wakaf (SIWAK) sebagai data base aset wakaf dan pemetaan serta

identifiksi potensi harta wakaf di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Data tanah wakaf sampai

dengan Tahun 2014 seluas 3.243.060 m2 di seluruh Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dimana

perinciannya sebagai berikut:

Tabel 1.23 Tanah Wakaf Tahun 2010 - 2014

Data 2010 2011 2012 2013 2014

Tanah Wakaf 3.243.060

3.243.060

3.243.060

3.243.060

3.243.060

(M2)

Page 28: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

23

1.1.5 Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah

Upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah antara lain dilakukan

melalui revitalisasi asrama haji, pengembangan sistem, pendaftaran haji, pengembangan pelayanan

haji, optimalisasi dana haji dan reformasi keuangan haji, rasionalisasi BPIH, peningkatan kualitas

laporan keuangan haji dan peningkatan akuntabilitas Dana Abadi Umat (DAU)

Perjalanan dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014, Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berfokus pada revitalisasi Asrama Haji, peningkatan jumlah

pembimbing dan penyuluh haji yang bersertifikat, peningkatan persentase lokasi pelayanan ibadah haji

provinsi dan kota/kabupaten yang memenuhi standar dan peningkatan kelompok-kelompok bimbingan

ibadah haji yang terakreditasi.

Selain revitalisasi asrama haji pada Tahun 2013 dan 2014, Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara terus menerus meningkatkan jumlah pembimbing dan

penyuluh haji yang bersertifikat. Pada tahun 2014 telah ditargetkan melaksanakan bimbingan kepada

10 orang baru dapat terealiasi sebanyak 5 orang atau sekitar 50 persen. Pada Tahun 2015 ditargetkan

sebanyak 8 orang dan dapat direalisasikan sebanyak 8 orang atau sekitar 100 persen.

Animo umat Islam Indonesia khususnya umat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam

menunaikan Ibadah Umrah ke tanah suci semakin meningkat ditandai dengan banyaknya jumlah

jamaah umrah yang mengikuti ibadat umrah setiapnya.

Jumlah Jamaah Haji Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sejak tahun 2013 terjadi penurunan

sekitar 20 % hal tersebut akibat ada perluasan bangunan di Masjidil Haram. Pada Tahun 2015 jamaah

Haji Provinsi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berjumlah 727 jamaah, tahun 2016 sebanyak 723

jamaah, pada tahun 2017 normal kembali sebanyak 1.058 jamaah untuk tahun 2018 dan 2019

direncanakan 1.061 jamaah.

Tabel 1. 24 Jumlah Jamaah Haji Provinsi Bangka Belitung Tahun 2015 - 2019

Jamaah 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah 727

723

1.058

1.064

1.061

Jamaah Haji

Alur Pendaftaran Haji Haji Reguler Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai berikut :

a. Calon jamaah haji datang ke Bank Penerima Setoran BPIH dengan membuka setoran THI

sebanyak Rp 25.000.000.- kemudian divalidasi oleh Bank. b. Calon jamaah haji membawa setoral awal BPIH dan persyaratan-persayaratan haji ke Kantor

Kementerian Agama Kota/Kab domisili. Petugas Kantor Kementerian Agama Kota/Kab mengisi

SPPIH di Siskohat dan mendapatkan nomor porsi caon jamaah.

Page 29: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

24

c. Calon jamaah haji menunggu BPIH diumumkan. d. Pada saat setoran BPIH diumumkan calon jamaah haji menyetor BPIH pelunasan ke Bank. e. Calon jamaah haji mendaftar ulang ke Bank dengan membawa bukti lunas BPIH. f. Calon jamaah haji mendapatkan pembinaan dari Kankemenag Kota/Kab dan KUA Kecamatan

setempat.

Renstra Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang hars diikuti oleh Kanwil Kemenag

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah : 1. Revitalisasi Asrama Haji

Revitalisasi asrama haji Tahun 2018 berfokus hanya menempatkan satu kegiatan yaitu

rehabilitasi gedung Asrama Haji Transit Bangka Belitung. Selain revitalisasi asrama haji pada

Tahun 2016 dan 2017, Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara terus menerus meningkatkan jumlah

pembimbing dan penyuluh haji yang bersetifikat dan sudah 21 kelompok bimbingan ibadat haji

yang sudah terakreditasi. 2. Pengembangan Sistem Pendaftaran Haji

Kebijakan dalam proses pendaftaran haji yang telah dilakukan pada Kantor Kementerian

Agama Kabupaten/Kota di lingkungan Kanwil kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung adalah dengan menerapkan prinsip first come first served berdasarkan alokasi kuota

secara nasional maupun provinsi. Pengembangan pendaftaran haji secara sistem online juga telah

dilakukan secara bertahap yang diawali dengan memanfaatan main system milik Garuda Indonesia

sebagai host Sistem Informasi dan komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) yang tersambung dengan

Bank Penerima Setoran (BPS) BPIH, yang dimulai sejak tahun 1996. Siskohat yang dibangun dan

terhubung sampai tingkat Kabupaten/Kota telah memberikan kemudahan dan kecepatan layanan,

pengendalian pendaftaran dan penyetoran lunas BPIH, pengendalian kuota haji nasional secara

tersistem, dan upaya memberikan kepastian pergi haji pada tahun berjalan, serta adil secara

berurutan untuk memperoleh nomor porsi haji. Pendaftaran haji melalui Siskohat dilakukan

sepanjang tahun yang dapat dimonitor dan dikendalikan setiap saat secara real time.

Siskohat pada awalnya didesain berbasis Green Screen (aplikasi Power Term) dimana

pengguna harus meng-instal aplikasi khusus. Namun semakin berkembang tehnologi, Siskohat

yang dikembangkan sudah berbasis Website yang dapat diakses menggunakan browser internet

seperti Google Chrome, Internet Explorer, dan Mozzila Firefox.

3. Pengembangan Pelayanan Haji

Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada jemaah haji, telah ditempuh langkah-langkah

perbaikan berupa pengembangan Sistem Manajemen Mutu (SMM), penyusunan dan penerbitan

Page 30: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

25

ISO : 9001 dalam penyelenggaraan ibadat haji tahun 2010. Salah satu tuntutan penerapan System

ISO 9001 adalah keharusan pengukuran terhadap kepuasan pelanggan (jemaah haji). Berdasarkan

hasil survey kepuasan jemaah yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) selama 5 tahun

terakhir ini tingkat kepuasan jemaah dapat dipertahankan dalam katagori memuaskan. Hasil survey

menunjukkan tingkat kepuasan jemaah haji rata-rata tahun 2010 sebesar 81,45%, tahun 2011

sebesar 83,31 %, tahun 2012 sebesar 81,32 %, tahun 2013 sebesar 82,69 %, tahun 2014 sebesar

81,52 %. Dalam hal ini Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ikut

andil atas capaian tersebut.

Di samping itu, pada tahun 2013 Kementerian Agama juga mendapat penghargaan dalam

World Hajj and Umrah Convention (WHUC) sebagai Penyelenggara Haji terbaik. Secara

keseluruhan, ada lebih dari 5.000 organisasi yang mengajukan voting untuk menentukan Negara

manakah yang memiliki predikat sebagai penyelenggara haji terbaik. Untuk itu, WHUC

memberikan medali emas kepada Indonesia yang merupakan penghargaan untuk katagori best

pilgrim, sekaligus penghargaan paling prestisius di WHUC.

Bentuk pelayanan penyelenggaraan ibadah haji di Tanah Air yang juga dilaksanakan oleh

Kanwil kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang telah berjalan meliputi

bimbingan manasik haji, penyiapan dokumen haji, akomodasi pada asrama haji embarkasi, dan

transportasi udara. 1. Bimbingan manasik haji dilaksanakan di KUA dan Kantor Kementerian Agama Kota/Kab.

Pengembangan metode bimbingan menggunakan metode ceramah, DVD manasik dan

perjalanan ibadah haji dan program manasik haji. 2. Dengan diberlakukannya kebijakan e-hajj oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, maka untuk

mempercepat penyelesaian dokumen haji (visa) menggunakan alat e-reader. 3. Sebelum pemberangkatan, jemaah haji dikarantina di asrama haji embarkasi untuk

meningkatkan kesiapan fisik dan mental. 4. Untuk kenyaman dan keamanan pelayanan penerbangan bagi jemaah haji, maka dalam

penetapan perusahaan penerbangan didasarkan pada hasil seleksi administrative dan teknis.

Bentuk pelayanan penyelenggaraan ibadat haji di Arab Saudi yang telah berjalan meliputi

pemondokan/akomodasi, tranportasi dan katering. 1) Sistem sewa pemondokan Mekkah dilakukan dengan kontrak langsung kepada pemilik

rumah/penyewa atau melalui maktab Aqori, sedangkan di Madinah melalui Majmuah (service

group). 2) Sewa pemondokan di Madinah dengan melakukan sistem penyewaan akomodasi langsung

kepada pemilik hotel yang memberikan kepastian penempatan penempatan kepada jemaah haji

di wilayah markaziyah dengan menggunakan sistem sewa musim atau sewa semi musim dan

Page 31: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

26

melakukan lebih awal agar kapasitas yang ada di markaziyah tidak disewa lebih dulu oleh misi

haji dinegara lain.

3) Transportasi antara kota perhajian (Jeddah, Madinah, Makkah, dan Armina), dilaksanakan oleh

Naqobah (Organda Arab Saudi). Khusus untuk Transfortasi di Armina menggunakan sistem

Stuttle (Taraddudi). Untuk jemaah haji yang menempati pemondokan dengan jarak lebih lebih

dari 2 km ked an dari Masjidil Haram disiapkan tranfortasi sholawat.

4) Layanan katering di Arab Saudi meliputi layanan katering di Makkah, Madinah, Arafah Mina,

Hotel Transito, dan Bandara KAIA Jeddah pada saat kedatangan dan kepulangan jemaah haji.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan katering dilakukan maktab, Pengawasan

Katering meliputi aspek menu, rasa, pengelohan, higenitas, gizi, dan sanitasi.

5) Menerapkan sistem e-hajj sebagaimana yang diterapkan oleh Pemerintah Arab Saudi.

4. Optimalisasi Dana Haji dan Reformasi Keuangan Haji

Tahun 2014 Kementerian Agama mulai menerapkan pendaftaran haji dengan menggunakan

setoran awal. Optimalisasi setoran awal hanya berbentuk giro karena jumlah pendaftar masih

sedikit, sehingga jumlah perolehan nilai manfaat masih sedikit dan digunakan untuk biaya

operasional penyelenggaraan di Arab Saudi. Seiring dengan perkembangan jumlah pendaftaran

haji yang mengalami peningkatan dari tahun ketahun yang juga berinplikasi terhadap

meningkatnya akumulasi dana setoran haji maka telah diambil kebijakan optimalisasi dan

reformasi pengelolaan dana haji. Untuk mengoptimalkan dana setoran awal BPIH yang semakin

besar, penempatan dana telah diperluas dari hanya pada rekening giro juga di deposito, pembelian

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN/Sukuk), dan penyertaan saham pada Bank Muamalat

Indonesia.

Hasil optimalisasi dana haji yang telah dihimpun sepanjang tahun 2010 s/d 2014 adalah sebesar

Rp 11,29 triliun. Selain itu untuk memperjelas sumber pemenuhan biaya penyelenggaraan ibadah

haji, Kementerian Agama telah melakukan pemilahan komponen biaya penyelenggaraan haji

(BPIH) yang diklasifikasikan dalam dua bentuk, yaitu Direct Cost dan Inderect Cost. Direct Cost

dalah komponen BPIH yang dibebankan langsung kepada jemaah haji dan Inderect Cost adalah

komponen BPIH yang dibebankan kepada nilai manfaat dari setoran awal BPIH. Sejak tahun 2017,

dengan meningkatnya setoran awal dan nilai manfaat, atas dukungan dan persetujuan DPR RI, nilai

manfaat telah digunakan untuk mengurangi beban jemaah haji (Direct Cost).

5. Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Haji

Secara umum, tata kelola penyelenggaraan haji telah berjalan dengan baik, yaitu dengan

dibuktikan melalui upaya Kementerian Agama dalam melakukan optimalisasi dana haji dan

Page 32: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

27

reformasi Keuangan haji. Bukti upaya Kementerian Agama dalam melakukan optimalisasi dana

haji yaitu dengan terbebasnya Laporan Penyelenggaraan Keuangan Ibadat Haji dari opini

Disclaimer menjadi Wajar dengan pengecualian (WDP) pada tahun 2011, 2012 dan 2013 oleh BPK

RI. Secara jelas penilaian Laporan Keuangan Penyelenggaraan Ibadah Haji sejak tahun 2009 s.d

2013 dapat dilihat sebagaimana tabel berikut :

Tabel 1.25 Opini BPK atas Laporan Keuangan Penyelenggaraan Ibadah Haji

No

TAHUN

OPINI BPK

1 2009 Disclaimer

2 2010 Disclaimer

3 2011 Wajar Dengan Pengecualian

4 2012 Wajar Dengan Pengecualian

5 2013 Wajar Dengan Pengecualian

Sejak tahun buku 2011, untuk meningkatkan akuntabilitas keuangan BPIH, Kementerian

Agama telah melakukan beberapa langkah, yaitu rekruitmen tenaga akuntansi, penerbitkan

Peraturan Kementerian Agama Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan Peneyelenggaraan

Ibadah haji dengan menggunakan referensi utama Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Sosialisasi, dan Pelatihan Akuntansi Keuangan.

6. Akuntabilitas Dana Abadi Umat (DAU)

Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah

Haji, Laporan Keuangan DAU telah diaudit oleh BPK RI dan memperoleh Opini Wajar Dengan

Pengecualian. Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan DAU, yang diamanatkan dalam Undang-

Undang Nomor 13 Tahun 2008, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 79

Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan

Ibadat Haji. Pemerintah juga telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang

Pengelolaan Keuangan Haji, agar pengelolaan keuangan haji dikelola secara independen oleh

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). BPKH memiliki posisi yang strategis karena merupakan

badan independen penampung setoran awal BPIH yang bertanggungjawab ke Presiden melalui

Menteri Agama. Untuk operasionalisasi BPKH, saat ini sedang dipersiapkan instrument pendukung

dan turuan UU 34 Tahun 2014 tersebut.

Page 33: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

28

Kementerian Agama melakukan pengelolaan terhadap Dana Abadi Umat (DAU) melalui

Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BP-DAU). DAU yang dikelola BP-DAU berasal dari

efesiensi biaya penyelenggaraan ibadat haji tahun berjalan. BP-DAU memiliki fungsi menghimpun

dan mengembangkan DAU sesuai dengan syariah dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

merencanakan, mengorganisasikan, mengelola, dan memanfaatan DAU, dan melaporkan

pengelolaan DAU kepada Presiden dan DPR.

1.1.6 Peningkatan dan Pemerataan Akses dan Mutu Pendidikan Agama dan Pendidikan

Keagamaan

Pendidikan Umum Bercirikan Agama, Pendidikan Keagamaan, dan Pendidikan Agama pada

Satuan Pendidikan Umum adalah tiga jenis pendidikan yang diselenggarakan oleh kementerian

Agama. Sedangkan berdasar jenjang pendidikan pendidikan terbagi menjadi anak usia dini (PAUD),

pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pelaksanaan pendidikan agama dan

pendidikan keagamaan yang menjadi wewenang Kementerian Agama diselenggarakan oleh

pemerintah dan masyarakat secara pribadi maupun melalui lembaga keagamaan sesuai dengan

referensi agamanya masing-masing. Pelaksanaan di provinsi menyesuaikan dengan jenis dan jenjang

yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama.

1.1.6.1 Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam

1.1.6.1.1 Peningkatan Akses Pendidikan Madrasah

Peningkatan dan pemerataan akses pendidikan madrasah merupakan upaya memperluas

jangkauan dan meningkatkan kapasitas pendidikan madrasah pada setiap jenjang pendidikannya

sehingga dapat diakses dan diikuti sebanyak mungkin masyarakat dari berbagai latar belakang.

Dalam hal peningkatan kapasitas pendidikan madrasah, pemerintah memberikan Bantuan

Operasional Sekolah sebanyak 8.528 siswa pada tahun 2010, sebanyak 8.746 siswa pada tahun 2011,

sebanyak 8.970 siswa pada tahun 2012, sebanyak 9.179 siswa pada tahun 2013 dan sebanyak 9.435

siswa pada tahun 2014.

Mengusung semangat “Madrasah Hebat Madrasah Bermartabat” tidak hanya tercermin dari

bangunan fisik saja melainkan juga hebat pada siswa dan lulusan madrasah, hebat dalam gurunya

mengajar, hebat dalam menyalurkan ilmunya ke masyarakat, hebat prestasi, hebat kualitas siswa serta

hebat dalam tata kelola kelembagaan.

Tahun 2016 pemerintah melalui Kementerian Pendidikan mengubah nomenklatur Bantuan Siswa

Miskin (BSM) menjadi Program Indonesia Pintar (PIP). Perubahan tersebut tidak signifikan karena

pengengolaan serta penyalurannya sama sekali tidak ada perubahan. Akan tetapi jika dianalisa, terjadi

kecenderungan penurunan jumlah penerima PIP dari tahun 2014 sd 2018 dengan rata rata 19% dari

Page 34: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

29

11.004 siswa, penerima BSM pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 berbanding terbalik dengan

jumlah siswa yang meningkat sebanyak 30.913 siswa selama 5 tahun dari tahun 2014 sd 2018

dikarenakan naiknya peminat terhadap Madrasah. Dari segi waktu pencairannya KJP dilakukan per

triwulan sedangkan PIP per semester.Tren tersebut diatas tersaji dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1.26 Bantuan Siswa Miskin Tahun 2010 - 2014

No

Nama

Jumlah

2010

2011

2012

2013

2014

1 MIN 469 481 492 504 512

2 MTsN 752 759 778 799 805

3 MAN 425 434 445 457 468

4 MIS 384 393 402 411 419

5 MTsS 413 421 432 648 661

6 MAS 191 195 204 204 213

Jumlah 3.134 2.683 2.753 2.303 3.078

Bantuan-bantuan yang disalurkan oleh pemerintah melalui Bidang Pendidikan Madrasah Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyebabkan jumlah

peserta didik mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2010 s.d 2014 dengan rincian sebagai

berikut:

Tabel 1.27 Jumlah SiswaTahun 2010 - 2014

Jenis

Jumlah Siswa

No Lembaga 2010 2011 2012 2013 2014

1 RA 2.731 2.764 2.786 2.794 2.807

2 MIN 2.619 2.638 2.652 2.656 2.674

3 MTsN 2.453 2.469 3.474 3.481 3.495

4 MAN 1.831 1.844 1.847 1.865 1.889

5 MIS 3.044 3.061 3.072 3.096 3.115

6 MTsS 3.697 4.708 4.715 4.723 4.751

7 MAS 1.586 1.598 1.603 1.622 1.651

Jumlah 20.995 19.082 20.149 20.237 20.382

Page 35: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

30

Tabel 1.28 Jumlah Siswa Tahun 2015 - 2018

Jumlah Siswa

No

Jenis Lembaga

2015

2016

2017

2018

1 RA 2.784 3.121 3.252 3.166

2 MIN 2.686 2.751 2.840 2.870

3 MTsN 3.502 3.472 3.595 3.618

4 MAN 1.924 2.139 2.308 2.634

5 MIS 3.134 3.194 3.342 3.489

6 MTsS 4.795 5.070 5.144 5.636

7 MAS 1.721 1.997 2.090 2.371

Jumlah 20.546 21.744 22.571 23.784

Peningkatan mutu pendidikan ditandai dengan perbaikan dalam sarana dan prasarana madrasah.

Hal tersebut ditandai dengan jumlah lembaga yang menerima bantuan rehab ruang kelas berat dari

tahun 2010 sampai dengan 2018 dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 1.29 Lembaga Penerima Bantuan Rehab Ruang Kelas Rusak Berat

N NAMA TAHUN Total

O MADRASAH 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 1 RA - - - - - 1 4 5

2 MIN - - - - 1 3 2 2 8

3 MTsN - - - - 1 1 1 5 8

4 MAN - - - - 1 2 3 5 11

5 MIS - - - - 2 2 2 1 7

6 MTsS - - - - 1 1 1 2 5

7 MAS - - - - 2 2 2 1 7

JUMLAH - - - - 8 12 11 20 51

Selain dari sarana dan prasarana yang dilakukan perbaikan, sertifikasi guru juga mutlak

diperlukan. Berdasarkan data EMIS Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, data guru yang bersertifikat dibedakan menjadi 4

(empat) kategori antara lain jumlah guru PNS yang besertifikat, jumlah guru PNS yang belum

bersertifikat, jumlah guru Non PNS yang bersertifikat dan jumlah guru Non PNS yang belum

bersertifikat dengan rincian sebagai berikut :

Page 36: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

31

Tabel 1.30 Guru PNS Sudah Sertifikasi Tahun 2010 – 2014

NO

Tempat 2010

2011

2012

2013

2014

TOTAL

Mengajar

1 RA - 1 - 2 2 5

2 MIN 12 6 13 26 25 82

3 MTsN 6 10 1 6 1 24

4 MAN 4 5 2 2 - 13

5 MIS 2 - 1 5 5 -

6 MTsS - - - 1 2 3

7 MAS - - - - - -

Jumlah 24 21 17 42 35 122

Grafik 1.4 Guru PNS Sudah Sertifikasi Tahun 2010 - 2014

Guru PNS Sudah Sertifikasi Tahun 2010 - 2014

30

25

20

15

10

5

0

RA

MIN

MTsN

MAN

MIS

MTsS

MAS

2010

0 12

6

4

2

0

0

2011

1 6

10

5

0

0

0

2012

0 13

1

2

1

0

0

2013

2 26

6

2

5

1

0

2014

2 25

1

0

5

2

0

Tabel 1.31 Guru PNS Belum Sertifikasi Tahun 2010 - 2014

Tempat TAHUN TOTAL

NO

Mengajar

2010

2011

2012

2013

2014

1 RA - - - - - -

2 MIN 37 22 21 10 16 106

3 MTs.N 24 11 11 11 12 69

4 MAN 2 7 5 5 4 23

5 MIS - - - - - -

6 MTs.S. - - - - - -

7 MAS - - - - - -

Jumlah - - - - -

Page 37: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

32

Tabel 1.32 Guru Non PNS Sudah Sertifikasi Tahun 2010 – 2014

NO

Tempat 2010

2011

2012

2013

2014

TOTAL

Mengajar

1 RA - - 1 16 1 18

2 MIN 24 7 37 20 19 107

3 MTs.N 21 5 40 7 8 81

4 MAN 3 5 - - - 8

5 MIS 1 - 1 2 3 7

6 MTs.S. 2 1 2 2 8 15

7 MAS - - - - - -

Jumlah 51 18 81 47 39 236

Grafik 1. 5 Guru Non PNS Sudah Sertifikasi Tahun 2010-2014

Guru Non PNS Sudah Sertifikasi Tahun 2010 - 2014

45

40

35

30

25

20

15

10

5

0

RA MIN MTsN MAN MIS MTsS MAS

2010 0 24 21 3 1 2 0

2011 0 7 5 5 0 1 0

2012 1 37 40 0 1 2 0

2013 16 20 7 0 2 2 0

2014 1 19 8 0 3 8 0

Tabel 1.33 Guru Non PNS Belum Sertifikasi Tahun 2010 - 2014

NO

Tempat 2010

2011

2012

2013

2014

TOTAL

Mengajar

1 RA 63 63 63 63 63 315

2 MIN 38 36 37 38 109 258

3 MTs.N 48 49 67 67 76 307

4 MAN 4 4 4 4 24 40

5 MIS 1 - 1 2 3 7

6 MTs.S. 26 26 26 26 62 166

7 MAS 108 108 108 108 141 573

Jumlah 225 223 306 308 478 1.540

Page 38: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

33

Diagram 1.6 Guru Non PNS Belum Bersertifikasi Tahun 2010 - 2014

Guru Non PNS Belum Sertifikasi Tahun 2010 - 2014

160

140

120

100

80

60

40

20

0

RA MIN MTsN MAN MIS MTsS MAS

2010 63 38 48 4 1 26 108

2011 63 36 49 4 0 26 108

2012 63 37 67 4 1 26 108

2013 63 38 67 4 2 26 108

2014 63 109 76 24 3 62 141

Hasil Ujian Nasional menjadi salah satu tolak ukur mutu madrasah dan digunakan sebagai salah

satu pertimbangan untuk pemetaan mutu satuan dan atau program pendidikan, dasar seleksi masuk

jenjang berikutnya, penentu kelulusan peserta didik dari program dan atau satuan pendidikan dan

pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu

pendidikan.

Pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung jumlah siswa

peserta ujian nasional berbanding lurus dengan jumlah siswa lulus ujian nasional. Selain itu nilai rata-

rata ujian nasional mengalami fluktuasi naik turun pada MI, MTs dan MA dari tahun 2010 sampai

dengan 2014 rincian sebagai berikut :

Tabel 1.34 Siswa Peserta Ujian Nasional Tahun 2010 - 2014

NO NAMA JUMLAH

2011

2012

2013

2014

2010

1 MI 657 672 766 780 788

2 MTS 1.108 1.110 1.122 1.198 1.230

3 MA 1.109 1.122 1.120 1.110 1.112

JUMLAH 2.874 2.904 3.008 3.080 3.130

Page 39: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

34

Tabel 1.35 Siswa Peserta Ujian Nasional Tahun 2015 - 2018

JUMLAH

NO

NAMA

2016

2017

2018

2015

1 MI 721 779 805 810

2 MTS 913 934 955 962

3 MA BAHASA - - - -

4 MA IPA 266 278 312 318

5 MA IPS 577 569 581 579

6 MA AGAMA 108 110 115 116

JUMLAH 2.585 2.670 2.768 2.785

Tabel 1.36 Siswa Lulus Ujian Nasional Tahun 2010- 2014

JUMLAH

NO NAMA 2010 2011 2012 2013 2014

1 MI 691 690 698 705 718

2 MTS 1.112 1.115 1.190 1.234 1.226

3 MA 615 734 855 901 951

JUMLAH 2.418 2.539 2.743 2.840 2.895

Tabel 1.38 Nilai Rata-Rata Ujian Nasional Tahun 2010 - 2014

JUMLAH

NO NAMA 2010 2011 2012 2013 2014

1 MI 20,00 19,78 19,90 19,80 21,20

2 MTS 20,50 20,90 21,10 21,10 22,00

3 MA 32,15 30,00 33,50 34,00 35,00

Page 40: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

35

Tabel 1.39 Nilai Rata-Rata Ujian Nasional Tahun 2014 - 2018

JUMLAH

NO NAMA 2014 2015 2016 2017 2018

1 MI 19,60 21,30 22,15 24,30 24,10

2 MTS 21,38 22,10 25,00 28,30 28,90

3 MA BAHASA - - - - -

4 MA IPA 27,31 26,50 27,50 28,30 29,30

5 MA IPS 29,60 30,10 29,80 30,50 30,70

6 MA Agama 34,87 33,90 34,80 34,90 35,00

Terkait dengan peningkatan mutu madrasah sebagai lembaga yang memberikan layanan

pendidikan, upaya yang telah dilakukan adalah memberikan bantuan upgrading akreditasi madrasah

kepada madrasah-madrasah yang belum dan atau tidak terakreditasi untuk mencapai standar pelayanan

minimal (SPM) dan atau standar nasional pendidikan (SNP) pada madrasah dilingkungan Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Terkait dengan peningkatan mutu madrasah sebagai lembaga yang memberikan layanan

pendidikan, upaya yang telah dilakukan adalah memberikan bantuan upgrading akreditasi madrasah

kepada madrasah-madrasah yang belum dan atau tidak terakreditasi. Adapun kendala madrasah

terutama swasta tidak melaksanakan akreditasi antara lain mempunyai asumsi salah bahwa akreditasi

dianggap berbayar padahal gratis, standar sarana madrasah swasta dibawah 65%, kendala tingkat

pendidikan tenaga pendidik dan Tenaga kependidikan yang belum S1 dan tidak linier. Sebenarnya

berdasarkan PMA No 66 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas PMA No 90 tahun 2013 tentang

Penyelenggaraan Madrasah, pemberian izin operasional tidak mewajibkan minimal luas lahan,

minimal strandar sarana sehingga mudah mengajukan uji akreditasi.

Berikut ini adalah data madrasah yang sudah terakreditasi dilingkungan Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mulai dari tingkat RA sampai dengan MA

selama lima tahun dengan rincian sebagai berikut: Tabel 1.40 Lembaga Pendidikan Terakreditasi Tahun 2010 - 2015

JUMLAH NO NAMA

2010

2011

2012

2013

2014

2015

1 RA.Terakreditasi– A - - - - 9 9

2 MIS Terakreditasi– A - - - - 5 5

3 MTs S Terakreditasi –A - - - - 8 8

4 MAS Terakreditasi –A - - - - 2 2

5 RA.Terakreditasi –B - - - - 13 13

6 MIS Terakreditasi – B - - - - 18 18

7 MTs S Terakreditasi –B - - - - 24 24

8 MAS Terakreditasi – B - - - - 15 15

Page 41: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

36

9 RA.Terakreditasi – C - - - - 5 5

10 MIS Terakreditasi– C - - - - 4 4

11 MTs S Terakreditasi – C - - - - 2 2

12 MAS Terakreditasi – C - - - - 3 3

13 RA Belum Terakreditasi - - - - 17 17

14 MIS Belum Terakreditasi - - - - 4 4

15 MTs S Blm Terakreditasi - - - - 11 11

16 MAS Blm Terakreditasi - - - - 3 3

Tabel 1. 41 Lembaga Pendidikan Terakreditasi Tahun 2014 - 2018

NO

NAMA

JUMLAH

2014

2015

2016

2017

2018

1 RA.Terakreditasi - A 9 9 10 8 8

2 MIS Terakreditasi – A 5 5 5 10 6

3 MTs S Terakreditasi -A 8 8 9 10 11

4 MAS Terakreditasi -A 2 2 3 4 5

5 RA.Terakreditasi -B 13 13 14 23 23

6 MIS Terakreditasi - B 18 18 20 15 15

7 MTs S Terakreditasi -B 24 24 25 25 25

8 MAS Terakreditasi - B 15 15 16 13 13

9 RA.Terakreditasi - C 5 5 5 7 7

10 MIS Terakreditasi - C 4 4 4 5 6

11 MTs S Terakreditasi - C 2 2 1 7 7

12 MAS Terakreditasi - C 3 3 2 5 5

13 RA Belum Terakreditasi 17 17 17 8 8

14 MIS Belum Terakreditasi 4 4 2 1 -

15 MTs S Belum Terakreditasi 11 11 11 5 4

16 MAS Belum Terakreditasi 3 3 5 4 3

1.1.6.1.2 Peningkatan Mutu PendidikanMadrasah

Pendidikan Madrasah adalah garda terdepan untuk membentuk kualitas siswa yang

berprestasibaik dalam bidang akademik maupun non akademik. Disamping itu membangunan karakter

peserta didik yang berakhlakul karimah.

Guna mewujudkan hal tersebut Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyusun inovasi dalam meningkatkan mutu kualiatas

pendidikan madrasah yaitu , meningkatan kualitas, baik pada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

yang semakin profesional serta memperbaiki sarana prasarana sehingga melahirkan generasi penerus

bangsa yang berkualitas tidak kalah dengan lulusan sekolah dibawah pengelolaan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Program unggulan Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung tahun 2018-2019 antara lain adalah :

Page 42: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

37

1. Perbaikan mutu kualitas pelayanan terhadap madrasah di dalam bidang pendidikan madrasah

dengan melaksanakan ISO 9001 tahun 2015 tentang Mutu Pelayanan, Digitalisasi tata persuratan,

dan PPDB Online. 2. Menjalin kerjasama dengan pihak Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung guna

meningkatkan mutu kualitas madrasah berupa bantuan hibah Pemerintah Daerah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2018, didalam pengelolaan hibah tersebut kedua

belah pihak mencanangkan peningkatan kualitas dan pengembangan Madrasah Negeri antara lain

Ujian Kompetensi Guru, Pelatihan Kompetensi Guru, Tenaga kependidikan dan Siswa, perbaikan

sarana dan prasarana Information and Communication Technoligies dimana madrasah harus punya

Perpustakaan Digital. 3. Melaksanakan pemetaan potensi siswa dalam rangka bersaing dalam ajang Kompetensi Sains

Madrasah yang akan dilaksanakan dalam tingkat nasional dengan mengadakan lomba lomba

tingkat kota ataupun provinsi. 4. Melaksanakan Mandatory Prioritas Kementerian Agama Tahun 2018 antara lain Implementasi 8

Area Perubahan, Program Ngopi (Ngobrol Pendidikan Islam), Bina Kawasan dan Guru Kunjung,

Mengaji (Mengasah Jati Diri Indonesia), dan E-Government.

Bidang pendidikan Madrasah Kantor Wilayah kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung dengan empat langkah inovasi tersebut diatas diharap mampu menjawab tantangan slogan

Madrasah Hebat Madrasah Bermartabat.

1.1.6.1.3 Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren

Pendidikan diniyah dan pondok pesantren merupakan lembaga swadaya masyarakat yang tidak

hanya menyelenggarakan layanan Pendidikan semata tetapi juga pemberdayaan masyarakat dan pusat

keagamaan Islam. Termasuk dalam layanan pendidikan keagamaan Islam adalah layanan pendidikan

al-Qur’an.

Pada tahun 2018 jumlah Madrasah Diniyah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebanyak

123 lembaga yang memiliki SIOP dengan jumlah guru 783 orang.

Tabel 1.42 Rekapitulasi Data Madrasah Diniyah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun

2018

No

Wilayah

Lembaga

Guru

Guru Penerima Santri

Kesra

1

Pangkalpinang 11 66 - 308

2

Bangka

27 162 - 756

3

Bangka Tengah 35 240 - 1.129

Page 43: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

38

4 Bangka Selatan 16 96 - 448

5

Bangka Barat 10 67 - 324

6

Belitung

14 92 - 542

7

Belitung Timur 10 60 - 280

Jumlah 132 783 - 3.787

Jumlah lembaga Taman Pendidikan Al-Quran di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebanyak

442 lembaga yang memiliki SIOP dengan jumlah guru 1.326 dan total santri 17.680 santri.

Tabel 1.43 Rekapitulasi Lembaga TPQ Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2018

No Wilayah Lembaga Guru Santri

1 Pangkalpinang 41 123 1.640

2 Bangka 37 111 1.400

3 Bangka Tengah 24 72 960

4 Bangka Selatan 98 294 3.920

5 Bangka Barat 44 132 1.760

6 Belitung 104 312 4.160

7 Belitung Timur 94 282 3.760

Jumlah 442 1.326 17.600

Adapun tantangan yang dihadapi dari program kegiatan Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT)

adalah peserta Ujian Akhir Madrasah (UAM) MDT setiap tahunnya hanya diikuti oleh 60 % dari

jumlah santri yang ada. Hal ini dikarenakan santri peserta UAM lebih mengfokuskan diri pada ujian

sekolah formal, yaitu dengan mengikuti Bimbingan Belajar yang waktunya bertepatan dengan aktivitas

belajar mengajar MDT. Berbagai upaya telah dilakukan di antaranya dengan memberikan kelonggaran

waktu jeda pelaksaan UAM tersebut selama 2 minggu setelah pelaksanaan Ujian Nasional berlangsung

dan ini pun tidak berhasil sebagaimana yang diharapkan.

Tantangan Program lainnya adalah kegiatan Pekan Olahraga Santri Madrasah Diniyah

(PORSADIN) yang berevent nasional masih belum diback up oleh anggaran resmi pemerintah.

Sedangkan pada lembaga TPQ di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hambatannya adalah

sulitnya membuat kurikulum bersama untuk melakukan Ujian Munaqosah Bersama karena di Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung ini lembaga TPQ terbagi ke dalam 4 wadah binaan, yaitu 23 yang mereka

fokus membesarkan wadah binaannya masing-masing.

Menyikapi permasalahan tersebut di atas, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung telah melakukan upaya membentuk Forum Komunikasi Pendidikan Al-

Page 44: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

39

Qur’an (FKPQ) yang keanggotaan dan kepengurusannya dari keempat lembaga tersebut yang

mempunyai tugas menyusun program bersama berskala dari tingkat kota hingga pusat, namun

demikian forum ini masih kurang efektif karena tidak didukung oleh anggaran pemerintah.

Pondok Pesantren telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam memberikan layanan

pendidikan keagamaan Islam. Jumlah Pesantren di Bangka Belitung Tahun 2018 sebanyak 45 lembaga

dengan jumlah santri sebanyak 660 santri. Terdiri dari santri laki-laki 347. santri dan santri perempuan

313 santri. Dari total jumlah tersebut, sebanyak 378 merupakan santri mukim dan 282. santri

nonmukim.

Adapun tantangan dan kendala yang dihadapi dalam pengembangan Pondok Pesantren di

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah :

1. Kondisi lahan yang terbatas; 2. Harga tanah yang mahal; 3. Diperlukan modal yang besar untuk membangun Pondok Pesantren

Tabel 1.44 Jumlah Pondok Pesantren dan Jumlah Santri Tahun 2018

Uraian Pkp Bangka Bateng Babar Basel Belitung Beltim Jml

Pondok -

9

8

7

6

7

8

45

Pesantren

Jumlah -

120

112

98

87

113

130

660

Santri

Mukim - 65 63 62 65 69 54 378

Non -

44

39

45

47

55

52

282

Mukim

Laki-Laki - 52 52 51 48 53 56 312

Perempuan - 50 54 51 51 55 57 318

Tabel 1.45 Jumlah Tenaga Pengajar Pondok Pesantren Tahun 2018

Pengajar Pkp Bangka Bateng Babar Basel Belitung Beltim Jumlah

Kyai/ -

122

117

117

120

117

115

708

Ustadz

Selain menyelenggarakan Pendidikan Keagamaan, sebagian pesantren juga menyelenggarakan

program Wajib Belajar 12 Tahun. Pada tahun 2018 jumlah pondok pesantren penyelenggara program

Wajar 12 Tahun di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 7 pondok pesantren yang terletak di

Kabupaten/Kota terdiri atas penyelenggara Tingkat Ula sebanyak 42 pesantren, tingkat wustha

sebanyak 14. Total jumlah santri program Wajar 12 Tahun sebanyak 141 santri, terdiri atas santri

Tingkat Ula sebanyak 42 santri, Tingkat Wustha sebanyak 80 santri, dan Tingkat Ulya sebanyak 19

santri.

Page 45: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

40

Tabel 1.46 Data Santri Wajar 12 Tahun Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

JUMLAH SANTRI

NO KABUPATEN/KOTA (TINGKAT) JUMLAH

ULA WUSTHA ULYA

1 Pangkalpinang 11 - - 11

2 Bangka

4 22

- 26

3 Bangka Tengah 27 58 19 104

TOTAL JUMLAH 42 80 19 141

Diagram 1.2 Santri Wajar 12 Tahun Kantor WilayahKementerian Agama Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung

Data Santri Wajib Belajar 12 Tahun

13% 5%

Pangkalpinang

50%

Bangka

Bangka Tengah

32%

Total Jumlah

Gambar 1.8. Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada MQK Tingkat Nasional Ke

VI

Page 46: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

41

1.1.6.1.4 Peningkatan Pendidikan Agama Islam

Kebijakan Nasional Kementerian Agama Tahun 2014-2019 (KMA Nomor 39 Tahun 2015)

diarahkan pada peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan menuju tercapainya kesejahteraan

hidup rakyat,kemandirian, keluhuran budi pekerti dan kemandirian bangsa yang kuat yang ditempuh

melalui : 1. Peningkatan dan jumlah kapasitas guru; 2. Pemberian bantuan dan fasilitas ; 3. Pengembangan kurikulum dan metedologi pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang efektif

dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Dalam bidang Pendidikan Agama Islam (PAI), kebijakan Kementerian Agama tahun 2014 –

2019 diarahkan pada peningkatan kualitas, Adapun target yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah:

1) tersedianya layanan PAI pada sekolah; 2) meningkatnya mutu layanan PAI pada sekolah; dan 3)

meningkatnya kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama peserta didik. Strategi pencapaian

yang digunakan antara lain melalui penyediaan dan pengembangan sarana prasarana PAI pada

sekolah,pembentukan dan peningkatan kapasitas Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru

Mata Pelajaran (MGMP) PAI dan pemberdayaan Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Pendidikan

Agama Islam, peningkatan mutu kurikulum dan bahan ajar PAI, pengembangan standar model PAI

pada sekolah serta peningkatan partisipasi dan kemitraan sekolah, masyarakat dan pihak terkait

lainnya.

Program lain terkait dengan pendidikan agama Islam pada sekolah adalah peningkatan mutu dan

kesejahteraan pendidik dan pengawas PAI. Adapun target yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah: 1) meningkatnya profesionalisme tenaga pendidik dan tenaga kependidikan agama Islam; dan 2)

meningkatnya kesejahteraan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan agama Islam. Adapun strategi

yang digunakan antara lain melalui peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga pendidik dan

tenaga kependidikan agama Islam, penyediaan beasiswa dan bantuan pendidikan lainnya bagi guru,

peningkatan wawasan guru melalui program pertukaran guru PAI, penyediaan subsidi tunjangan

fungsional bagi guru PAI Non PNS dan penyediaan tunjangan profesi bagi guru PAI.

Pada Tahun Pelajaran 2017/2018 jumlah guru PAI di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

sebanyak 1.432 guru, terdiri atas guru PAI pada tingkat TK/PAUD sebanyak 36 guru,tingkat SD

sebanyak 794 guru,tingkat SMP sebanyak 173 guru, dan tingkat SMA sebanyak 71 guru serta tingkat

SMK sebanyak 58 guru.

Berdasarkan data PAI Tingkat dasar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebut di atas

ternyata masih terdapat permasalahan, yaitu :

1. Kekurangan anggaran TPG Non PNS yang berdampak pada terhutangnya pembayaran TPG guru

PAI rata-rata 4 bulan setiap tahunnya;

Page 47: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

42

2. Masih banyak guru PAI yang belum tersertifikasi.

Menyikapi permasalahan tersebut di atas telah dilakukan upaya peningkatan pelayanan Guru PAI

pada sekolah umum di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan melanjutkan pembayaran TPG

Non PNS, mengusulkan pengangkatan Guru Agama Islam dan mengusulan calon peserta Pendidikan

Profesi Guru (PPG) melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian

Agama RI.

Di samping itu kegiatan penunjang kesiswaan antara lain :

1. Pentas PAI (SD, SMP, SMA/SMK) Tingkat Kota/Kab. Provinsi dan Nasional; 2. ROHIS (SMA/SMK) Tingkat Kota/Kab. Provinsi dan Nasional; 3. Kegiatan Pesantren Kilat SD, SMP, SMA/SMK dan membangun kemitraan dengan GPAI melalui

Forum Komunikasi Guru TK (FKGTK), KKG PAI SD, MGMP PAI SMP dan SMA/SMK.

Tabel 1.47 Jumlah Guru PAI Berdasarkan Tingkatan

No

Kota / Kabupaten

Jumlah Guru PAI

TK

SD

SMP

SMK

Jumlah

1 Pangkalpinang 7 133 27 21 188

2 Bangka 5 102 25 19 151

3 Bangka Tengah 4 98 24 16 142

4 Bangka Selatan 5 120 23 20 168

5 Bangka Barat 4 109 23 20 156

6 Belitung 6 119 27 22 174

7 Belitung Timur 5 113 24 21 163

Jumlah 36 794 173 139 1.132

Tabel 1.48 Jumlah Guru PAI Berdasarkan Jenjang Pendidikan

No

Kota / Kabupaten

Kualifikasi PAI

SLTA

S1

S2

S3

Jumlah

1 Pangkalpinang 0 16 2 0 18

2 Bangka 2 22 4 0 128

3 Bangka Tengah 5 38 2 0 45

4 Bangka Selatan 3 64 1 0 68

5 Bangka Barat 2 72 1 0 75

6 Belitung 1 129 4 0 134

7 Belitung Timur 0 0 0 0 0

Jumlah 13 441 14 0 460

Page 48: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

43

Tabel 1.49 Jumlah Guru PAI Berdasarkan Sertifikasi

Jumlah Guru PAI No Kota / Kabupaten

Belum Sudah Jumlah

1 Pangkalpinang 67 17 84

2 Bangka 78 110 188

3 Bangka Tengah 97 31 128

4 Bangka Selatan 80 52 132

5 Bangka Barat 110 56 166

6 Belitung 61 112 173

7 Belitung Timur 127 0 127

Jumlah 620 378 990

Tabel 1.50 Data Guru Agama Kristen

NO

GURU

JUMLAH

2010

2011

2012

2013

2014

1 PNS 13 13 13 13 13

2 NON PNS 45 46 47 47 47

JUMLAH 58 59 60 60 60

1.1.6.2 Pendidikan Agama Kristen Peningkatan Kompetensi dan kualitas guru pendidikan agama Kristen tingkat Dasar dan

Menengah telah dilakukan melalui peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru pendidikan

agama Kristen pada tahun 2014 sebanyak 12 orang. Selain itu untuk meningkatkan pelayanan dan

mutu guru pendidikan agama Kristen pada tahun 2014 persentase guru pendidikan agama Kristen yang

telah bersertifikasi sebesar 20 %. Kemudian pada Tahun 2014 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung memberikan Tunjangan Fungsional pada Guru Non PNS Pendidikan Agama Kristen

sebanyak 20 orang. Hal tersebut masih berbanding jauh dengan jumlah Guru Pendidikan Agama

Kristen Non PNS yaitu sebanyak 47 orang.

Page 49: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

44

1.1.6.3 Pendidikan Agama Katolik

Dalam meningkatkan kualitas pendidikan Katolik selama lima tahun terakhir telah dilakukan

sejumlah upaya melalui perluasan akses, peningkatan mutu dan pengembangan lembaga pendidikan

agama dan keagamaan.

Peningkatan mutu guru pendidikan agama Katolik terlihat dari jumlah guru pendidikan agama

Katolik yang sudah dilakukan sertifikasi pada tahun 2014 sebanyak 8 orang. Selain itu peningkatan

mutu guru pendidikan agama katolik terlihat pada jumlah guru pendidikan agama katolik non PNS

yang menerima Tunjangan Fungsional sebanyak 21 orang.

NO

GURU

JUMLAH

2010

2011

2012

2013

2014

1 PNS 5 8 8 8 8

2 NON PNS 19 19 19 20 21

JUMLAH 14 27 27 28 29

Tabel 1.51 Data Guru Agama Katolik Tahun 2010 - 2014

Data Guru Pendidikan Agama Katolik pada Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2018 sebagai

berikut:

Tabel 1.52 Data Guru Agama Katolik Tahun 2015 - 2018

NO

GURU

JUMLAH

2015

2016

2017

2018

1 PNS 8 8 8 8

2 NON PNS 24 24 23 25

JUMLAH 32 32 31 33

Guru Pendidikan Agama Katolik Non PNS yang berhak menerima tunjangan profesi baik yang

sudah inpassing maupun yang belum inpassing pada Tahun 2018 sebanyak 4 orang.

Selain itu Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

memberikan bantuan kepada lembaga-lembaga pendidikan. Jumlah penerima bantuan lembaga

pendidikan pada tahun 2014 sebanyak 35 lembaga pendidikan.

1.1.6.4 Pendidikan Agama Hindu

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan

peningkatan kualifikasi ijazah menjadi Sarjana/Diploma IV guru pendidikan Agama Hindu sebanyak

Page 50: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

45

1 orang. Selain itu pada tahun 2014 sebanyak 1 orang Guru Pendidikan Agama Hindu telah

bersertifikasi.

Tabel 1.53 Data Guru Agama Hindu Tahun 2010 – 2014

NO

GURU

JUMLAH

2010

2011

2012

2013

2014

1 PNS 1 1 1 1 2

2 NON PNS 1 1 1 1 1

JUMLAH 2 2 2 2 3

Tabel 1.54 Data Guru Agama Hindu Tahun 2015 - 2018

NO

GURU

JUMLAH

2015

2016

2017

2018

1 PNS 2 2 2 2

2 NON PNS 1 1 1 1

JUMLAH 3 3 3 3

1.1.6.5 Pendidikan Agama Buddha

Dalam rangka meningkatkan mutu lembaga pendidikan agama Buddha, Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberikan bantuan pada tahun 2014

sebanyak 4 lembaga pendidikan keagamaan.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan agama Buddha tahun 2015 – 2019 akan

dilakukan berbagai upaya melalui pemerataan akses dan mutu pendidikan agama dan keagamaan.

Peningkatan mutu pendidikan agama dan keagamaan Buddha dilakukan dengan pelatihan/seminar,

pemberian tunjangan/insentif bagi guru agama Buddha, bantuan sarana prasarana dan bantuan

operasional lembaga pendidikan.

Jumlah Guru pendidikan agama Buddha pada tahun 2018 sebanyak 46 orang dengan rincian

sebanyak 17 guru berstatus sebagai PNS dan sebanyak 29 guru berstatus Non PNS dan semua sudah

tersertifikasi 100% sejak tahun 2014.

1.1.7 Peningkatan Kualitas Tatakelola Pembangunan Bidang Agama

Terciptanya tatakelola kepemerintahan yang bersih merupakan salah satu prasyarat bagi

tercapainya lembaga birokrasi yang efektif, efisien dan akuntabel. Sejumlah langkah telah ditempuh

dalam upaya penguatan tatakelola kepemerintahan di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama

Page 51: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

46

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam lingkup tata kelola perencanaan program, kepegawaian

dan keuangan.

1.1.7.1 Tata Kelola Perencanaan Program

Dalam rangka peningkatan efektifitas, efisiensi dan akuntabilitas pelaksanaan program yang

terkandung didalam dokumen perencanaan, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung telah mulai melakukan restrukturisasi program dan anggaran sejak tahun 2010.

Restrukturisasi dimaksud untuk menjamin terwujudnya pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara efektif, efisien, terpadu, menyeluruh,

berkeadilan, dan akuntabel dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran sebagaimana telah

diamanatkan dalam peraturan perundangan-undangan negara.

Secara keseluruhan, unit perencanaan pada Kantor Kementerian Agama Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung bertanggung jawab atas penyusunan dokumen DIPA yang merupakan dokumen

pelaksanaan anggaran.

Mekanisme penyusunan anggaran pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung dilakukan sesuai dengan arahan Menteri Agama yaitu unit teknis bertugas

untuk menyampaikan usulan anggaran sesuai dengan tugas fungsi, skala prioritas dan kegiatan yang

diperlukan. Sedangkan Bagian Tata Usaha bertugas sebagai koordinator penyusunan anggaran dan

kegiatan dengan memastikan bahwa usulan dari unit teknis telah disusun sesuai dengan peraturan

teknis penyusunan anggaran dan telah sesuai dengan kebijakan pimpinan.

1.1.4.1 Tata Kelola Kepegawaian

Dalam menjalankan tugas fungsinya, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung sampai dengan Tahun 2014 didukung oleh 1.027 orang Pegawai Negeri Sipil yang

memiliki berbagai kompetensi sesuai dengan bidang yang dibutuhkan.

Setelah dilakukan pembaharuan data maka data statistik jumlah pegawai berdasarkan

jabatannya masing-masing pada tahun 2018 per 30 September 2018 sebagai berikut:

Page 52: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

47

Tabel 1.55 Data Statistik PNS Di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Berdasarkan Jabatan

Dalam proses pembinaan Pegawai Negeri Sipil di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung berupaya menggali secara mendasar potensi sumber daya manusia yang

dimiliki melalui penanaman 5 (lima) budaya kerja yakni Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung

Jawab dan Keteladanan dilakukan melalui kegiatan seminar, workshop, sosialisasi dan orientasi

kepegawaian. 1.1.4.2 Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan

Dalam menyusun Laporan Keuangan dilakukan empat strategi antara lain rekruitment tenaga

akuntansi, penataan aset dan penyelamatan BMN, pembuatan sertifikat tanah bagi aset tanah yang

belum ada bukti kepemilikannya, pengembalian aset-aset yang dikuasai oleh pihak ketiga.

Dalam upaya menyajikan Laporan Keuangan yang layak, langkah-langkah yang dilakukan oleh

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diantaranya adalah :

1. Melaksanakan sosialisasi, bimtek dan koordinasi dengan pihak terkait dalam hal penyusunan

Laporan Keuangan 2. Penunjukkan Duta Akrual SAIBA dan BMN dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan

keterampilan operator dalam menyajikan Laporan Keuangan dan dalam membangun koordinasi

dengan operator sejawat dan unit terkait 3. Melakukan pengamanan aset khususnya aset tanah secara bertahap dengan melakukan proses

sertifikasi tanah atas nama Kementerian Agama.

Sasaran strategis dalam hal Laporan Keuangan adalah mempertahankan opini Wajar Tanpa

Pengecualian yang selama ini sudah diraih oleh Kementerian Agama.

Page 53: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

48

1.1.4.3 Inventarisasi, Revaluasi dan Penyelamatan Aset

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam kapasitas

sebagai Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang sekaligus sebagai Unit Akuntansi Pembantu

Pengguna Barang Wilayah mempunyai tanggung jawab untuk mengadministrasikan dan menyusun

laporan barang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Persoalan klasik yang dihadapi adalah

pengadministrasian / pengelolaan dan pencatatan aset tidak bergerak berupa tanah, gedung dan

bangunan. Dalam hal pengamanan aset tanah telah dilakukan beberapa hal diantaranya : 1, Pensertifikatan tanah atas nama Kementerian Agama secara bertahap baik dengan menggunakan

anggaran APBN Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

maupun melalui koordinasi dan kerjasama dengan Kementerian Keuangan dan Badan Pertanahan

Nasional dalam Program Pemutihan Pensertifikatan Tanah Milik Negara. 2. Berkordinasi dengan Sekretariat Jenderal Kementerian Agama dalam hal ini Biro Keuangan dan

BMN dan Biro Hukum dan KLN dalam rangka penyelesaian aset tanah dan bangunan yang

dikuasai oleh pihak ketiga. 3. Berkoordinasi dengan Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam rangka menjajaki

kemungkinan hibah aset tanah milik Pemda yang digunakan untuk Madrasah dan KUA kepada

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung .

1.1.4.4 Penataan Organisasi Pengaturan organisasi Kementerian Agama saat ini ditetapkan melalui Peraturan Presiden No.

24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara, serta Susunan Organisasi,

Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Agama. Dalam pemerintahan negara, Kementerian Agama

termasuk kementerian yang tidak diotonomikan, sehingga selain instansi pusat, Kementerian Agama

memiliki instansi vertikal yang terdapat di daerah, dan unit pelaksana teknis (UPT), sebagaimana

diatur dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Instansi Vertikal Kementerian Agama.

Salah satu upaya penataan organisasi adalah melaksanakan penegerian madrasah-madrasah

swasta menjadi madrasah negeri dimana permintaan sekolah plus agama semakin meningkat di

masyarakat Bangka Belitung. Penegerian madrasah tersebut juga untuk memaksimalkan kualitas

pelayanan madrasah dari sisi tenaga pendidik dan sarana prasarana pendidikan. Masyarakat Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung berbondong-bondong mendaftar kesana dikarenakan madrasah negeri

merupakan sekolah plus agama negeri dibawah pembinaan Kementerian Agama Republik Indonesia.

Selain itu upaya untuk penataan organisasi dilakukan Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan mengadakan Asesmen di Lingkungan Kantor Wilayah

Kementerioan Agama Provinsi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk semua jenjang jabatan

Page 54: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

49

yaitu Pejabat Eselon III, Pejabat Eselon IV, Pejabat Eselon V (Kepala Urusan Tata Usaha), Kepala

Madrasah Negeri dan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan. The Right Man In The Right Place

adalah kebutuhan setiap organisasi dalam melakukan penataan. Jantung penataan organisasi adalah

Top Leader yang dapat berjalan seirama dengan 5 unsur Budaya Kerja Kementerian Agama.

1.1.4.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi

Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat secara transparan dan akuntabel,

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah melakukan berbagai

upaya untuk memberikan akses informasi kepada publik dalam bentuk pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang di sajikan berupa informasi berbasis Website

babel.kemenag.go.id sebagai media informasi internal yang dapat diakses oleh publik. Dalam

perkembangannya, pemanfaatan TIK mendorong terwujudnya e-government dan mendukung

Pembangunan Zona Integritas. Website babel.kemenag.go.id adalah wadah sistem informasi yang di

dalamnya terintegrasi berbagai sistem informasi unit kerja, satuan kerja di lingkungan Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Salah satu dari aspek dukungan pada

website Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah berita

kegiatan dari masing-masing unit kerja dan info layanan yang tersedia di Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung .

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berencana

mengembangkan website babel.kemenag.go.id, yang akan terintegrasi dengan sosial media dalam

bentuk akses informasi, layanan pengaduan dan informasi publik.

Selain website Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga

memanfaatkan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan telah berfungsi untuk memberikan

dukungan pengadaan dan jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian (Simpeg), Elektronik Monitoring Pelaksanaan Anggaran (e-MPA), sementera itu untuk

meningkatkan efektifitas dan efesiensi pelaksanaan tugas, maka telah dikembangkan sistem surat

elektronik berbasis e-mail, sosial media fb.com/Kantor Wilayahagamababel, dan twitter.com/Kantor

Wilayah_agamababel dilingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung.

1.1.4.6 Implementasi Reformasi Birokrasi

Sebagai wujud peningkatan kualitas kinerja pegawai dan pelayanan publik, Kanwil Kementerian

Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah menyusun pedoman penyusunan Standar

Operasional Prosedur (SOP) untuk seluruh unit organisasi dan unit kerja. Di samping itu, pelaksanaan

tugas dan fungsi sesuai dengan aturan mengenai tata kerja yang baru, yaitu PMA 13 Tahun 2012

Page 55: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

50

tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama, Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah melakukan analisis jabatan yang

menghasilkan peta jabatan, uraian jabatan dan informasi beban kerja.

Selain itu dari sisi penguatan Reformasi Birokrasi, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung melaksanakan pengukuhan Tim Agen Perubahan dimana merupakan

implementasi dari 8 area perubahan Reformasi Birokrasi, kemudian Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga melaksanakan pengukuhan Tim Satuan Tugas

Sistim Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP).

Setiap tahunnya, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga

melaksanakan penyelesaian hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan dan Inspektorat Jenderal

Kementerian Agama RI dimana Sub Bagian Ortala dan Kepegawaian memfasilitasi tempat pertemuan

untuk penyelesaian hasil temuan antara Satuan Kerja dengan auditor-auditor BPK atau Irjen

Kementerian Agama.

1.1.4.7 Peningkatan Kualitas Kebijakan

Peningkatan kualitas kebijakan dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas layanan

keagamaan kepada masyarakat.Untuk itu, dilakukan identifikasi masalah kebijakan, pemetaan

kebutuhan kebijakan, riset pengembangan kebijakan, dan penyusunan draft kebijakan di lingkungan

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung .

Secara internal, peningkatan kualitas kebijakan dilakukan untuk optimalisasi pelayanan pegawai

kepada masyarakat, penguatan komitmen pegawai dalam melaksanakan layanan, peningkatan mutu

layanan, efisiensi dan efektifitas layanan, serta penguatan prinsip layanan yang akuntabel dan bebas

korupsi, kolusi, dan nepotisme. Hal tersebut terlihat pada beberapa kebijakan seperti pengukuhan tim

Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP). Selain itu reward dan punisment juga diberlakukan

untuk semua pegawai pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung. Kemudian peningkatan kinerja pegawai yang langsung berimbas pada peningkatan kualitas

pelayanan secara rutin terus menerus dilakukan melalui Aplikasi E-SIEKA Kementerian Agama.

Sementara secara eksternal, peningkatan kualitas kebijakan dilakukan dengan memperhatikan

dinamika sosial keagamaan yang berkembang di masyarakat. Pendirian Pelayanan Terpadu Satu Pintu

merupakan sebuah terobosan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung dalam melayani secara eksklusif dan cepat kepada masyarakat. Jalur birokrasi yang terlalu

panjang dapat dipotong langsung dengan pendirian PTSP pada Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal tersebut merupakan langkah berani yang dilakukan Kantor

Page 56: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

51

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam melayani masyarakat secara

eksternal tanpa masuk ke dalam kantor dan tanpa jalur birokrasi yang panjang.

1.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN

Mempertimbangkan berbagai kondisi objektif dan hasil capaian program pembangunan bidang

agama periode 2010-2014 serta tantangan pada periode 2015-2019, maka diperlukan identifikasi yang

cermat terhadap potensi dan permasalahan sebagai salah satu masukan penting bagi perumusan

kebijakan dan penetapan strategi pembangunan bidang agama lima tahun mendatang, yakni periode

2015-2019.

Potensi dan permasalahan akan ditelaah berdasarkan lima isu strategis yang menjadi fokus

pembangunan bidang agama dan pendidikan. Telaah tersebut mempertimbangkan sejumlah faktor

penting yang ditengarai akan mempengaruhi pembangunan bidang agama dan bidang pendidikan

khususnya pendidikan agama dan pendidikan keagamaan.

1.2.1 Peningkatan Kualitas Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Agama

Sejumlah potensi yang dapat mendukung keberhasilan peningkatan kualitas pemahaman dan

pengamalan keagamaan masyarakat, antara lain: 1. Pengalaman panjang umat beragama di Indonesia khususnya di wilayah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung dalam upaya membangun pola hubungan antara agama dan negara yang harmonis

dan mewujudkan kerukunan umat beragama di tengah kemajemukan yang ada, menunjukkan

keserasian antara nilai-nilai agama dan demokrasi dan menampilkan wajah keberagamaan yang

moderat dan toleran. Hal ini dapat menjadi modal kekuatan untuk meningkatkan peran Indonesia

dalam mendorong proses demokratisasi dan mengembangkan wawasan keagamaan yang inklusif di

era global; 2. Tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas pemahaman dan

pengamalan keagamaan. Partisipasi itu terwujud dalam bentuk berbagai kegiatan bimbingan,

pengajaran dan penyuluhan keagamaan yang selama ini dilakukan secara mandiri, swadaya dan

swadana oleh masyarakat. Tingginya tingkat partisipasi ini dipandang sebagai potensi yang dapat

memberi kontribusi penting bagi keberhasilan upaya peningkatan kualitas pemahaman dan

pengamalan keagamaan.

Sejumlah permasalahan yang ditengarai dapat menghambat upaya peningkatan pemahaman dan

pengamalan agama, antara lain: 1. Terlihat adanya kesenjangan yang masih cukup lebar antara nilai-nilai luhur yang terkandung dalam

ajaran agama dengan perilaku umat beragama. Di satu sisi, berbagai kegiatan keagamaan tampak

begitu semarak dan dapat dijadikan ukuran untuk menilai tingkat kegairahan keagamaan

Page 57: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

52

masyarakat. Namun, di sisi lain, tingkat perilaku sosial yang menyimpang masih tetap cenderung

tinggi, antara lain ditandai dengan masih tetap tingginya angka kriminalitas, maraknya kasus-kasus

perbuatan asusila, serta jumlah kasus korupsi yang juga tidak berkurang intensitasnya; 2. Masih terjadinya berbagai konflik yang disertai kekerasan atas nama agama. Hal ini mencerminkan

berkembangnya pemahaman keagamaan yang sempit, eksklusif, dan tidak toleran di kalangan

masyarakat, yang dapat mengganggu keharmonisan kehidupan beragama dan pada gilirannya dapat

memberi kontribusi negatif bagi keberhasilan pembangunan nasional; 3. Terbukanya ruang bagi kemunculan berbagai paham keagamaan, baik yang bersifat lokal maupun

transnasional, sebagai dampak dari keterbukaan di era reformasi dan globalisasi, tetapi tidak diringi

dengan kedewasaan masyarakat dalam beragama.

Program pelayanan dan pembinaan syariah dalam rangka meningkatkan kualitas pemahaman dan

pengamalan ajaran agama diwujudkan dalam pembahasan pelaksanaan nilai-nilai syariah dan

penentuan hisab dan rukyat, serta arah kiblat. Berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan

Bimas Islam diantaranya berupa orientasi penentuan kriteria paham dan aliran menyimpang,

pembinaan dan resolusi konflik internal akibat perbedaan paham dan keyakinan yang terjadi di daerah.

Program penting yang telah dan terus akan dilakukan adalah upaya penyatuan persepsi dan

langkah dalam penentuan kalender Islam dalam rangka mewujudkan kerukunan dan kebersamaan

internal umat Islam dalam pelaksanaan hari raya/hari besar Islam. Dalam perpektif ormas terhadap

penentuan 1 Ramadan dan 1 Syawal, serta 10 Dzuihijjah, setidaknya telah muncul kesadaran bersama

akan pentingnya menghargai perbedaan pada internal umat. Satu catatan penting atas capaian

pelaksanaan program ini adalah kesadaran bersama dalam menghargai perbedaan dalam penentuan

kalender hijriyah yang terwujud dalam kebersamaan pelaksanaan sidang itsbat yang dihadiri oleh

seluruh ormas Islam dan diikuti oleh seluruh penggiat falak di tanah air dalam melakukan rukyat hilal

yang hasilnya sama-sama dinantikan oleh kaum muslimin dalam keputusan hasil sidang itsbat oleh

Menteri Agama RI.

1.2.2 Peningkatan Kualitas Kerukunan Umat Beragama

Sejumlah potensi yang dapat mendukung upaya peningkatan kualitas kerukunan umat beragama,

antara lain: 1. Tersedianya kerangka regulasi yang menyediakan pedoman pelaksanaan tugas bagi kepala

daerah/wakil kepala daerah dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama. pemberdayaan Forum

Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan pendirian rumah ibadat 2. Terdapat satu FKUB Provinsi dan enam FKUB Kota/Kabupaten;

Page 58: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

53

3. Keberadaan tokoh agama-tokoh masyarakat, tokoh perempuan dan tokoh pemuda yang dapat

memberikan edukasi kepada masyarakat terkait kerukunan (Alumnus SABDA/Sekolah Agama-

agama dan Bina Damai); 4. Jalinan kerja sama dengan organisasi agama yang tergabung dalam forum di masing-masing

Bimas.

Sejumlah permasalahan yang ditengarai dapat menghambat upaya peningkatan kerukunan umat

beragama, antara lain: 1. Adanya persepsi sebagian masyarakat bahwa berbagai program peningkatan kerukunan yang

dikembangkan cenderung bersifat elitis, dalam arti baru menyentuh lapisan elite agama, baik tokoh

agama maupun majelis agama, tetapi belum menjangkau masyarakat yang lebih luas; 2. Upaya penciptaan dan pemeliharaan kerukunan selama ini lebih menekankan pada pendekatan

struktural-formal daripada pendekatan kultural-informal yang lebih mengapresiasi peranan dan

partisipasi masyarakat serta mempertimbangkan nilai-nilai kearifan lokal; 3. Masih terdapat juru penerang/dakwah yang menyampaikan materi penyiaran agama dengan

mengabaikan realitas sosial yang plural (majemuk); 4. Rendahnya sumber daya manusia yang dapat mendukung program kerukunan; 5. Sikap sejumlah media yang kurang sensitif terhadap upaya pemeliharaan kerukunan umat

beragama; 6. Dinamika internal umat beragama yang berpotensi menimbulkan konflik internal dan eksternal umat

beragama; 7. Penyalahgunaan agama dan simbol-simbol keagamaan untuk kepentingan politik dan ekonomi

tertentu; 8. Masih berkembangnya kelompok-kelompok yang cenderung melakukan tindakan intoleran

sehingga mengganggu ketertiban umum dan kerukunan umat beragama,

1.2.3 Peningkatan Kualitas Pelayanan Kehidupan Beragama

Sejumlah potensi yang dapat mendukung peningkatan kualitas pelayanan keagamaan, antara lain:

1. Tersedianya struktur organisasi Kementerian Agama yang memungkinkan penyediaan pelayanan

sampai tingkat kecamatan, seperti pelayanan administrasi keagamaan bagi umat Islam pada

Kantor Urusan Agama (KUA), meliputi pelayanan pernikahan, nasihat perkawinan, bimbingan

haji, administrasi perwakafan, pembinaan keluarga sakinah serta pelayanan pembinaan umat

secara umum; 2. Tingginya tingkat partisipasi masyarakat, terutama tokoh agama, juru penerang/dakwah, dan

lembaga keagamaan dalam penyediaan pelayanan bagi umatnya masing-masing. Hal ini tentu

menjadi potensi penting bagi keberhasilan pelayanan keagamaan mengingat terbatasnya

Page 59: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

54

kemampuan dan kapasitas di bidang penyediaan pelayanan keagamaan, terutama menyangkut

urusan pernikahan, penyediaan kitab suci, pengelolaan potensi ekonomi keagamaan, serta

bimbingan dan penyuluhan agama.

Sejumlah permasalahan yang dapat menghambat upaya peningkatan kualitas pelayanan

keagamaan, antara lain:

1. Jumlah tenaga penyedia pelayanan keagamaan, dilihat dari distribusi dan rasio kecukupan

tenaga dibanding yang dibutuhkan, masih jauh dari memadai;

2. Berkembangnya persepsi di kalangan masyarakat tentang masih rendahnya dukungan

pemerintah kepada aparatur penyedia pelayanan, seperti para tenaga pembimbing dan penyuluh

keagamaan, baik PNS dan honorer maupun unsur pemuka dan tokoh agama, serta penghulu

dan pembantu petugas pencatat nikah (P3N);

3. Masih muncul keluhan masyarakat menyangkut kualitas pelayanan administrasi keagamaan,

seperti besaran biaya nikah, prosedur pengurusan administrasi, serta pungutan liar (pungli);

4. Kompetensi dan profesionalisme aparat penyedia layanan secara umum belum cukup memadai;

5. Masih rendahnya penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Operasional

Prosedur (SOP) di berbagai bidang pelayanan;

6. Pada beberapa daerah yang umat beragamanya sedikit, tidak didukung struktur organisasi

minimal yang memadai;

7. Pembinaan umat Khonghucu yang masih relatif baru belum didukung dengan ketersediaan data

yang memadai terkait dengan jumlah umat Khonghucu, tempat ibadat, jumlah rohaniwan

Khonghucu, dan jumlah penyuluh agama, yang mengakibatkan pelayanan keagamaan umat

Khonghucu belum optimal.

Disamping itu yang menjadi persoalan pelayanan keagamaan urusan agama Islam diantaranya sebagai

berikut: 1. Kurangnya dukungan sarana prasarana layanan KUA se- Provinsi Kepulauan Bangka Belitung baik

sarana prasarana manajemen perkantoran dan dukungan terhadap kinerja sistem informasinya; 2. Masih banyak status tanah dan bangunan KUA di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang bukan

milik Kementerian Agama sehingga diperlukan hibah lahan KUA milik Pemerintah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung kepada Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; 3. Belum ada Pembangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji dengan sumber dana SBSN di

wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; 4. Perlu adanya regulasi akhir tahun pengelolaan PNBP NR terkait penyetoran dan pencairan PNBP

NR bulan Desember (khususnya pencairan Jasa Profesi Penghulu); 5. Masih belum ada singkronisasi tata kelola dan proses revisi DIPA PNBP NR sehingga diperlukan

mekanisme dan prosedur sesuai aturan yang berlaku secara efektif dan efisien.

Page 60: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

55

1.2.4 Peningkatan Pemanfaatan dan Kualitas Pengelolaan Potensi Ekonomi Keagamaan

Sejumlah potensi yang berpotensi mendukung upaya pengembangan dana dan aset sosial

keagamaan, antara lain:

1. Tingginya animo masyarakat dalam menjalankan ibadah sosial keagamaan dan melakukan wisata

keagamaan dalam berbagai jenis dan bentuknya; 2. Tersedianya kerangka regulasi sebagai landasan yuridis bagi optimalisasi pengelolaan potensi

ekonomi keagamaan seperti Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat,

yang telah diperbarui melalui Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011, Undang-Undang Nomor 41

Tahun 2004 tentang Wakaf, Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun

2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, dan

Peraturan Menteri Agama Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pendaftaran Administrasi Wakaf Uang; 3. Berkembangnya lembaga-lembaga pengelola potensi ekonomi keagamaan. Melalui UU No. 38

Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, sebagaimana telah diperbarui melalui UU No. 23 Tahun

2011, pemerintah telah membentuk Badan Amil Zakat (BAZ) sebagai lembaga pengelola zakat.

Eksistensi BAZ diharapkan dapat membangun kemitraan yang kokoh dengan Lembaga Amil

Zakat (LAZ), bahkan diharapkan menjadi lembaga pengelola zakat yang profesional dan

kompeten, sehingga menjadi model bagi lembaga pengelola zakat lainnya. Demikian pula melalui

UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, pemerintah telah membentuk Badan Wakaf Indonesia

(BWI) sebagai lembaga independen untuk mengembangkan perwakafan nasional. Keberadaan

BWI ini diharapkan mampu membina pengelola wakaf (Nazhir) secara nasional sehingga menjadi

pusat pengembangan ekonomi umat berbasis wakaf, dan menjadi lembaga yang mendorong

tumbuhnya profesionalisme pengelolaan, pemberdayaan, dan pengembangan wakaf produktif; 4. Tingginya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi keagamaan yang berperan

sebagai mitra strategis Pemerintah; 5. Sudah terjalin kerjasama antara pemerintah dengan lembaga-lembaga sosial keagamaan; 6. Sebagian lembaga sosial keagamaan telah menunjukkan kinerja, profesionalisme dan integritas

yang tinggi. Lembaga tersebut dapat dijadikan model bagi upaya pemberdayaan lembaga sosial

keagamaan yang lebih luas.

Sejumlah permasalahan yang ditengarai dapat menghambat upaya peningkatan pemanfaatan dana

dan aset sosial keagamaan. antara lain: 1. Masih berkembang persepsi keliru bahwa fungsi dana dan aset sosial keagamaan itu hanya

diperuntukkan bagi peningkatan kesejahteraan penganut agama bersangkutan. Sumber-sumber

ekonomi keagamaan itu belum dapat dimanfaatkan bagi masyarakat secara lintas agama;

Page 61: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

56

2. Masih banyak masyarakat yang belum paham bahwa zakat bukan hanya berupa zakat fitrah namun

juga zakat yang wajib dikeluarkan dari setiap penghasilan, investasi, kegiatan produktif lain

seperti jual-beli dan sewa-menyewa; 3. Masih ada kecurigaan di kalangan sebagian masyarakat terhadap usaha-usaha pemerintah dalam

meningkatkan mutu pengelolaan sumber-sumber ekonomi keagamaan; 4. Dana dan aset sosial keagamaan umumnya masih dikelola secara tradisional, Diperlukan perhatian

dan dukungan yang sungguh-sungguh dari semua pihak, terutama pemerintah, agar potensi

ekonomi keagamaan dapat dikembangkan dan dikelola secara professional; 5. Belum tersedianya atau belum termutakhirkannya database lembaga sosial keagamaan yang

mengandung informasi yang cukup terperinci mengenai profil dari lembaga sosial keagamaan

berikut rekam jejak kiprah mereka dalam fokus bidang yang menjadi garapan mereka; 6. Secara umum lembaga sosial keagamaan bervariasi dari segi kemandirian, fokus bidang garapan,

pola dan ritme kerja serta sumber daya yang dimiliki. Hal ini belum lagi ditambah dengan

heterogenitas kecenderungan dan orientasi ideologis masing-masing lembaga sosial keagamaan.

1.2.5 Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah

Sejumlah potensi yang dapat mendukung upaya peningkatan mutu penyelenggaraan ibadah haji,

antara lain: 1. Tersedianya peraturan perundang-undangan seperti UU tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji

yang menjadi acuan bagi upaya peningkatan kualitas pembinaan, pelayanan, dan perlindungan

bagi jemaah haji; 2. Dana setoran awal BPIH dapat dimanfaatkan untuk mendukung penyelenggaraan haji, sehingga

lebih bermanfaat bagi jemaah haji dan kesejahteraan umat.Untuk itu diperlukan undang-undang

yang mengatur pengelolaan dana haji yang memberikan peluang investasi dan jaminan keuangan; 3. Tingginya peran masyarakat dalam penyelenggaraan ibadah haji yang direpresentasikan melalui

berkembangnya Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dan Kelompok Bimbingan Ibadah

Haji (KBIH). Di samping itu juga terdapat peran serta Penyelenggara Perjalanan Ibadat Umrah

(PPIU) yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas perjalanan ibadah umrah; 4. Jaringan teknologi informasi yang berkembang pesat menjadi potensi penting dalam

meningkatkan kualitas pelayanan penyelenggaraan haji; 5. Meningkat kapasitas ekonomi sebagian umat turut meningkatkan minat dan kemampuan umat

dalam melaksanakan ibadah umrah.

Pemerintah secara terus menerus melakukan upaya pembenahan diri dari berbagai aspek, melalui

pembinaan, pelayanan dan perlindungan dengan dukungan sistem manajemen yang handal terus

dilakukan. Sistem manajemen penyelengaraan ibadat haji diarahkan pada upaya memenuhi asas

Page 62: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

57

keadilan, profesional dan akuntabilitas, namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa ada beberapa

permasalahan yang dapat menghambat upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan haji, antara lain: 1. Profil jamaah haji yang beragam dari segi latar belakang usia, pendidikan, etnis, bahasa dan

budaya; 2. Perbedaan kondisi geografis, sosial budaya, adat istiadat, dan bahasa merupakan kendala tersendiri

bagi petugas haji; 3. Masih terbatasnya pembinaan terhadap Kelompok Bimbingan Ibadat Haji (KBIH) sebagai mitra

Kementerian Agama; 4. Belum semua lembaga penyelenggara umrah terbina dan terawasi dengan baik sehingga masih

menimbulkan resiko penyelenggaraan umrah yang kurang aman dan nyaman.

1.2.6 Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan

Tujuan pendidikan agama dan keagamaan adalah untuk membina peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia dan mempersiapkan

peserta didik menjadi anggota masyarakat yang cerdas dengan tetap memahami atau menjadi ahli ilmu

agama dan mengamalkan ilmunya sesuai denga nilai-nilai kebaikan universal yang terkandung dalam

ajaran agama. Fungsi pendidikan yang terdapat di bawah kewenangan Kementerian Agama selain

difokuskan kepada peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan, juga difokuskan kepada

pendidikan ilmu pengetahuan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan memainkan peranan penting

dan strategis dalam pembangunan peradaban bangsa ini. Pengalaman menunjukan bahwa pendidikan

memberi manfaat yang luas bagi kemajuan bangsa, mampu melahirkan masyarakat terpelajar dan

berakhlak mulia serta membangun ekonomi menuju masyarakat sejahtera dalam jajaran bangsa-bangsa

dunia.

Lingkup pendidikan yang menjadi tugas Kementerian Agama meliputi:

1. Berdasarkan jenisnya Kementerian Agama mengelola pendidikan umum berciri khas agama,

pendidikan agama dan pendidikan keagamaan serta pendidikan agama pada satuan pendidikan

umum; 2. Berdasarkan jenjangnya Kementerian Agama mengelola pendidikan dari tingkat anak usia dini,

tingkat dasar, tingkat menengah dan sampai tingkat pendidikan tinggi; 3. Berdasarkan jalurnya Kementerian Agama mengelola pendidikan formal, non formal dan informal.

1.2.6.1 Pendidikan Umum Berciri Khas Agama

Sejumlah potensi yang dapat mendukung upaya peningkatan akses dan mutu pendidikan umum

berciri agama antara lain:

Page 63: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

58

1. Besarnya peran masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan pendidikan umum

berciri agama seperti RA/BA, madrasah, dan pendidikan tinggi keagamaan Islam; 2. Kualitas pembelajaran di madrasah secara umum dapat mengimbangi kualitas pembelajaran di

sekolah umum, yang ditunjukkan oleh persentase kelulusan siswa madrasah dalam Ujian Nasional

yang menyamai, dan bahkan sebagiannya, melampaui persentase kelulusan siswa sekolah umum; 3. Adanya kebijakan nasional yang memposisikan pendidikan madrasah setara dengan pendidikan

pada sekolah umum; 4. Mutu lembaga pendidikan tinggi keagamaan Islam, meski baru dalam jumlah kecil, menunjukkan

peningkatan dan semakin diakui secara internasional; 5. Lembaga pendidikan tinggi keagamaan Islam khususnya universitas keagamaan telah menjadi

wadah bagi jejaring internasional dengan universitas dan lembaga pendidikan tinggi yang lain di

seluruh belahan dunia; dan 6. Tersedianya sumber daya internasional yang dapat mendukung peningkatan mutu pendidikan

tinggi keagamaan Islam, baik berupa ketersediaan beasiswa bagi mahasiswa dan dosen, program

pertukaran, kerjasama riset, dan sebagainya.

Adapun sejumlah permasalahan yang dapat menjadi kendala bagi upaya peningkatan akses dan

mutu pendidikan umum berciri khas agama antara lain adalah: 1. Penyelenggaraan pendidikan umum berciri agama seperti RA/BA, madrasah dan pendidikan tinggi

keagamaan yang mayoritas dikelola oleh masyarakat/swasta dapat menimbulkan masalah terkait

upaya koordinasi dan standardisasi pendidikan madrasah; 2. Sebaran madrasah masih sangat terkonsentrasi pada sedikit provinsi sehingga layanan pendidikan

madrasah belum dapat menjangkau wilayah-wilayah lain yang membutuhkan, khususnya di

wilayah tertinggal, terpencil dan terluar (3T); 3. Rasio jumlah siswa-pendidik yang masih terlalu rendah menimbulkan persoalan dalam hal

efisiensi pembiayaan pendidikan; 4. Masih terbatasnya ketersediaan tenaga pendidik yang berkualitas baik dari segi jumlah maupun

ketersebarannya; 5. Masih lemahnya kualitas manajemen dan masih terbatasnya ketersediaan pimpinan yang

profesional pada satuan pendidikan umum berciri agama; 6. Masih terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan madrasah yang dapat memenuhi

Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan/atau Standar Nasional Pendidikan; 7. Masih rendahnya kualitas pengelolaan dan pemanfaatan dalam hal penyediaan data dan informasi

pendidikan.

Page 64: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

59

1.2.6.2 Pendidikan Keagamaan

Sejumlah potensi yang dapat mendukung peningkatan mutu pendidikan keagamaan antara lain:

1. Tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan keagamaan; 2. Tingginya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan keagamaan; 3. Sifat kemandirian dari lembaga-lembaga pendidikan keagamaan.

Adapun sejumlah permasalahan yang dapat menjadi kendala bagi upaya peningkatan

penyelenggaraan pendidikan keagamaan antara lain: 1. Tidak mudahnya upaya koordinasi dan standardisasi pendidikan keagamaan akibat

penyelenggaraan pendidikan keagamaan sebagian besar dikelola swasta; 2. Masih rendahnya kualifikasi dan mutu tenaga pendidik pada lembaga pendidikan keagamaan; 3. Masih sangat terbatasnya sarana dan prasarana untuk mendukung pembelajaran yang berkualitas; 4. Masih belum jelasnya standar yang tersedia untuk menilai mutu kelembagaan maupun kualitas

capaian lembaga pendidikan keagamaan; 5. Masih belum ada standarisasi yang memadai dalam penyusunan kurikulum diantara

penyelenggara pendidikan keagamaan; 6. Masih terbatasnya kerangka regulasi untuk mendukung pengembangan pelembagaan pendidikan

keagamaan; dan 7. Masih diperlukan berbagai perbaikan dalam hal penyediaan data dan informasi pendidikan yang

diperlukan bagi perencanaan dan pengembangan pendidikan keagamaan; dan 8. Terkait dengan penyelenggaraan pendidikan agama dan keagamaan Khonghucu, belum adanya

kurikulum terstandar, masih terbatasnya jumlah guru agama Khonghucu, masih belum tersedianya

standarisasi kompetensi guru agama Khonghucu, serta belum tersedianya data yang lengkap

mengenai jumlah siswa dan guru agama, serta lembaga pendidikan agama Khonghucu di

Indonesia.

1.2.6.3 Pendidikan Agama pada Satuan Pendidikan Umum

Sejumlah potensi yang dapat mendukung peningkatan mutu pendidikan agama pada satuan

pendidikan umum, mulai jenjang pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi, antara lain:

1. Adanya kerangka regulasi yang menjadi dasar bagi penyelenggraan pendidikan agama pada satuan

pendidikan umum; 2. Meningkatnya jumlah Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang berperan sebagai

penyedia tenaga pendidik di bidang pendidikan agama pada satuan pendidikan umum;

Page 65: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

60

3. Keberadaan forum-forum yang dapat menjadi wadah kerjasama dan saling tukar pengetahuan dan

pengalaman di kalanga tenaga pendidikan agama, seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran

(MGMP) dan Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama pada masing-masing agama.

Adapun masalah-masalah yang dapat menjadi kendala bagi peningkatan mutu pendidikan agama

pada satuan pendidikan umum antara lain:

1. Kebutuhan akan guru pendidikan agama pada satuan pendidikan umum belum sepenuhnya

tercukupi; 2. Masih ada sekolah yang tidak menyediakan guru pendidikan agama sesuai dengan kebutuhan

pendidikan agama yang dianut peserta didik; 3. Belum tersedia standar untuk menilai capaian mutu pendidikan agama pada satuan pendidikan

umum; 4. Masih terbatasnya jumlah tenaga pendidikan agama yang berkualitas; 5. Masih terbatasnya sarana dan prasarana untuk mendukung pembelajaran pendidikan agama pada

satuan pendidikan umum; 6. Masih rendahnya sebagian mutu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang

menjadi penyedia kebutuhan akan tenaga pendidikan agama; 7. Masih belum efektifnya peran forum-forum seperti KKG dan MGMP Pendidikan Agama dalam

mendukung peningkatan kualitas pendidikan agama pada satuan pendidikan umum; 8. Masih kurangnya jumlah Pengawas Pendidikan Agama serta terbatasnya kompetensi pengawas

Pendidikan Agama; 9. Kebutuhan bahan ajar yang perlu ditingkatkan; dan 10. Masih diperlukan berbagai perbaikan dalam hal penyediaan data dan informasi pendidikan yang

diperlukan bagi perencanaan dan pengembangan pendidikan agama pada satuan pendidikan

umum.

1.2.7 Peningkatan Kualitas Tatakelola Pembangunan Bidang Agama

Sejumlah potensi yang dapat mendukung perwujudan tatakelola pemerintah yang baik di

lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ialah: 1. Perbaikan sistem rekrutmen, penempatan, dan evaluasi pegawai sudah berjalan; 2. Tersedianya pedoman kerja untuk seluruh unit organisasi dan unit kerja di lingkungan

Kementerian Agama; 3. Sudah diterapkannya teknologi informasi dalam berbagai aspek perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan program; 4. Tingginya partisipasi masyarakat dalam peran pengawasan; 5. Adanya kebijakan pemerintah terkait percepatan pemberantasan KKN dan reformasi birokrasi.

Page 66: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

61

Sejumlah permasalahan yang dapat menjadi kendala perwujudan tatakelola pemerintahan yang

baik di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung , antara

lain: 1. Kapasitas dan profesionalisme sebagaian aparatur masih rendah; 2. Masih bertahannya pola pikir lama pada sebagian aparatur sehingga tingkat penerimaan terhadap

proses reformasi birokrasi belum menyeluruh; 3. Berbagai tantangan sosial dan budaya yang dihadapi terkait proses recovery aset; 4. Belum tersedianya data dasar keagamaan, pendidikan agama dan keagamaan yang bermutu akibat

lemahnya sistem perencanaan, kebutuhan data, pelaksanaan pengumpulan data, pengolahan dan

penyajian data; 5. Adanya ketidakseimbangan beban tugas dengan ketersedian tenaga teknis dan administrasi

khususnya pada jabatan pembimbing masyarakat agama akibat ketidakselarasan struktur

organisasi dan struktur anggaran serta jumlah masyarakat yang dilayani.

Page 67: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

62

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

2.1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN AGAMA

2.1.1 Visi Kementerian Agama

Dalam rangka mendukung visi pembangunan nasional, visi Kementerian Agama 2015-2019

adalah:

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT INDONESIA YANG TAAT BERAGAMA, RUKUN, CERDAS

DAN SEJAHTERA LAHIR BATIN DALAM RANGKA MEWUJUDKAN INDONESIA YANG

BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”

2.1.2 Misi Kementerian Agama

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi Kementerian Agama adalah:

1. Meningkatkan Pemahaman dan Pengalaman Ajaran Agama 2. Memantapkan Kerukunan Intra dan Antar Umat Beragama 3. Menyediakan Pelayanan Kehidupan Beragama yang Merata dan Berkualitas 4. Meningkatkan Pemanfaatan dan Kualitas Pengelolaan Potensi Ekonomi Keagamaan 5. Mewujudkan Penyelenggaraan Ibadat Haji dan Umrah yang Berkualitas dan Akuntabel 6. Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan Umum Berciri Agama, Pendidikan Agama pada

Satuan Pendidikan Umum dan Pendidikan Keagamaan 7. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Akuntabel dan Terpercaya

2.2 Tujuan dan Sasaran Kementerian Agama

Dengan adanya perubahan struktur organisasi yang tertuang dalam PMA No. 42 tahun

2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama serta hasil evaluasi akuntabilitas kinerja

Kementerian Agama dan pembahasan terhadap capaian Renstra pada tahun 2017, diperlukan

penyesuaian dan pengelompokan ulang tujuan dan sasaran strategis Kementerian Agama. Beberapa

pokok dari penyesuaian dan pengelompokan tersebut adalah memfokuskan tujuan dan sasaran yang

bersifat strategis yang hendak dicapai pada level Kementerian Agama, dan mengalihkan sebagian

tujuan dan sasaran kepada level program dan kegiatan.

Uraian tujuan dan sasaran pada bagian berikut hanya mencakup tujuan dan sasaran strategis yang

hendak dicapai pada level Kementerian Agama, sedangkan tujuan dan sasaran pada level program dan

kegiatan akan disajikan pada Bab berikutnya.

Page 68: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

63

2.2.1 Tujuan Kementerian Agama

Kementerian Agama merupakan kementerian yang mengemban tugas dan fungsi

pembangunan bidang agama serta bidang pendidikan. Secara lebih khusus pembangunan bidang

pendidikan yang menjadi tugas Kementerian Agama adalah pendidikan umum berciri agama,

pendidikan agama pada satuan pendidikan (sekolah dan perguruan tinggi), dan pendidikan

keagamaan.

Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Kementerian Agama, Kementerian Agama menetapkan

tujuan sesuai dengan kedua tugas dan fungsi yang diembannya.

Tujuan pembangunan bidang agama (TA) untuk periode 2015- 2019 adalah:

TA.1 Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama masyarakat dalam

rangka meningkatkan kualitas kehidupan beragama.

TA.2 Pengukuhan suasana kerukunan hidup umat beragama yang harmonis sebagai salah satu

pilar kerukunannasional.

TA.3 Pemenuhan kebutuhan akan pelayanan kehidupan beragama yang berkualitas

danmerata.

TA.4 Peningkatan pemanfaatan dan perbaikan kualitas pengelolaan potensi ekonomi

keagamaan dalam meningkatkan kontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat

dan percepatan pembangunan.

TA.5 Peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah

TA.6 Peningkatan kualitas tatakelola pembangunan bidang agama dalam menunjang

penyelenggaraan pembangunan bidang agama yang efektif, efisien, transparan dan

akuntabel.

Adapun tujuan pembangunan bidang pendidikan (TP) adalah:

TP.1 Peningkatan akses pendidikan agama dan keagamaan bagi seluruh lapisan

masyarakat pada berbagai jenjangpendidikan.

TP.2 Peningkatan mutu pendidikan agama dan keagamaan bagi seluruh lapisan

masyarakat pada berbagai jenjangpendidikan.

2.2.2 Sasaran Strategis Kementerian Agama

Dalam rangka mencapai tujuan bidang agama dan pendidikan yang menjadi tugas Kementerian

Agama, maka Kementerian Agama telah menetapkan sasaran strategis yang akan dicapai dalam masa

waktu lima tahun ke depan. Sasaran strategis Kementerian Agama merupakan bagian yang tidak

Page 69: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

64

terpisahkan dengan sasaran strategis nasional dan ditetapkan untuk dapat menjamin suksesnya

pelaksanaan pembangunan jangka menengah yang bersifat menyeluruh,serta untuk memudahkan

pengendalian dan pemantauan kinerja organisasi. Sesuai tugas dan fungsinya, Kementerian Agama

memiliki dua bidang sasaran, yaitu sasaran terkait bidang agama, dan sasaran bidang pendidikan.

Sasaran strategis Kementerian Agama terkait bidang agama adalah sebagai berikut:

1. Sasaran terkait peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama (TA.1) adalah

meningkatnya kualitas kehidupan umat beragama, yang ditandai dengan meningkatnya nilai

Indeks Keshalihan Sosial yang mencakup komponen: (a) Pengetahuan, (b) Sikap, dan

(c)Pengamalan. 2. Sasaran terkait pengukuhan kerukunan hidup umat beragama yang harmonis (TA.2) adalah

meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama, yang ditandai antara lain

dengan meningkatnya nilai Indeks Kerukunan Umat Beragama yang mencakup komponen: (a)

Toleransi, (b) Kesetaraan, dan (c)Kerjasama. 3. Sasaran terkait pemenuhan pelayanan kehidupan beragama yang berkualitas (TA.3) adalah

meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama ditandai antara laindengan:

a. meningkatnya Indeks Layanan Keagamaan pada masing-masing

agama,yangmencakupkomponen: (a)sarana dan prasarana ibadah,

(b) penyuluh agama, (c) kitab suci, dan (d) lembaga sosial keagamaan;

b. meningkatnya Indeks Kepuasan LayananKUA;

c. meningkatnya Indeks kepuasan layanan jaminan, perlindungan dan pengawasan

produkhalal. 4. Sasaran terkait peningkatan pemanfaatan dan perbaikan kualitas pengelolaan potensi ekonomi

keagamaan (TA.4) adalah meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengelola

dana keagamaan dan meningkatnya perlindungan terhadap aset keagamaan yang ditandai antara

laindengan:

a. meningkatnya dana keagamaan yang dikelola oleh lembaga pengelola dana keagamaan; dan

b. meningkatnya jumlah aset keagamaan yangtersertifikasi.

5. Sasaran terkait peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah (TA.5) adalah

meningkatnya kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang transparan dan akuntabel

yang ditandai antara lain dengan:

a. meningkatnya Indeks Kepuasan Layanan Haji dalam dan luar negeri;

b. meningkatnya predikat Laporan Keuangan Penyelenggaraan Haji dan Laporan Keuangan

Dana Abadi Umat (DAU) hingga mencapai predikat Wajar Tanpa Pengecualian(WTP).

Page 70: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

65

6. Sasaran terkait peningkatan kualitas tatakelola pembangunan bidang agama (TA.6) adalah

terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang efektif, efisien, transparan dan

akuntabel, yang ditunjukkan antara laindengan:

a. dipertahankannya predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam opini BPK RI terhadap

Laporan Keuangan KementerianAgama;

b. meningkatnya hasil penilaian Laporan Kinerja Kementerian Agama; dan

c. meningkatnya hasil penilaian Reformasi Birokrasi Kementerian Agama.

Sedangkan sasaran strategis Kementerian Agama terkait fungsi pendidikan adalah sebagai

berikut:

7. Sasaran terkait peningkatan akses pendidikan bagi seluruh lapisan

masyarakatpadaberbagaijenjangpendidikan(TP.1)adalah meningkat-nya angka partisipasi

pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang ditandaidengan:

a. meningkatnya APK RA/Pratama WidyaPasraman;

b. meningkatnya APK MI/ Ula/ SDTK/ Adhi WidyaPasraman;

c. meningkatnya APM MI/ Ula/ SDTK/ Adhi WidyaPasraman;

d. meningkatnya APK MTs/ Wustha/ SMPTK/ Madyama Widya Pasraman;

e. meningkatnya APM Mts/ Wustha/ SMPTK/ Madyama Widya Pasraman;

f. meningkatnya APK MA/ Ulya/ Utama WidyaPasramanmeningkatnya APM MA/ Ulya/ Utama Widya Pasraman;dan

g. meningkatnya APK PTK/Ma’hadAly.

8. Sasaran terkait peningkatan mutu pendidikan agama dan keagamaan (TP.2) adalah

meningkatnya kompetensi dan kualitas kepribadian siswa, yang ditandaidengan:

a. meningkatnya rerata nilai hasil Ujian Nasional siswaMTs;

b. meningkatnya rerata nilai hasil Ujian Nasional siswa MA;dan

c. meningkatnya Indeks IntegritasSiswa.

2.2 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS KANTOR WILAYAH

KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 2.2.1 Visi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Dalam rangka mendukung visi Kementerian Agama RI Tahun 2015 -2019 maka visi Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015-2019 adalah: “TERWUJUDNYA MASYARAKAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG YANG TAAT

BERAGAMA, RUKUN, CERDAS DAN SEJAHTERA LAHIR BATIN DALAM RANGKA

MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN

GOTONG ROYONG”

Page 71: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

66

2.2.2 Misi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi yang diemban oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah: 1. Meningkatkan Pemahaman dan Pengalaman Ajaran Agama 2. Memantapkan Kerukunan Intra dan Antar Umat Beragama 3. Menyediakan Pelayanan Kehidupan Beragama yang Merata dan Berkualitas 4. Meningkatkan Pemanfaatan dan Kualitas Pengelolaan Potensi Ekonomi Keagamaan 5. Mewujudkan Penyelenggaraan Ibadat Haji dan Umrah yang Berkualitas dan Akuntabel 6. Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan Umum Berciri Agama, Pendidikan Agama pada

Satuan Pendidikan Umum dan Pendidikan Keagamaan 7. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Akuntabel dan Terpercaya

2.2.3 Tujuan dan sasaran Strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung

2.2.3.1 Tujuan

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengemban tugas

dan fungsi pembangunan bidang agama dan bidang pendidikan.

Tujuan pembangunan di bidang agama untuk periode 2015-2019 antara lain: 1. Peningkatan kualitas kehidupan beragama melalui peningkatan kualitas pemahaman dan

pengamalan ajaran agama.

a. Jumlah umat beragama yang aktif pada rumah ibadah

b. Jumlah rumah ibadah yang melaksanakan kegiatan sosial 2. Peningkatan kerukunan umat beragama

a. Jumlah penyelesaian konflik antar umat beragama

b. Indeks kerukunan umat beragama tingkat provinsi 3. Pemenuhan kebutuhan pelayanan kehidupan beragama yang berkualitas.

a. Jumlah sarana rumah ibadah yang memenuhi standar

b. Jumlah penyuluh agama yang memenuhi kompetensi

c. Jumlah KUA yang memenuhi standar

d. Indeks kepuasan layanan jamaah haji tingkat Provinsi

Adapun untuk tujuan pembangunan dibidang pendidikan untuk periode 2015-2019 antara lain:

1. Peningkatan akses layanan pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat pada tingkat jenjang

pendidikan dasar sampai menengah.

a. Jumlah Siswa MI/Ula penerima bantuan

b. Jumlah Siswa MTs/Wustha penerima bantuan

c. Jumlah siswa MA/Ulya penerima bantuan

Page 72: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

67

2. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan jenjang pendidikan dasar sampai menengah

a. APK RA

b. APK MI / Ula

c. APK MTs / Wustha

d. APK MA / Ulya

e. APM MI / Ula

f. APM MTs / Wustha

g. APM MA / Ulya

3. Peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

a. Jumlah Guru / Tenaga pendidik Madrasah yang berkualifikasi Pendidikan S-1/D-4

b. Jumlah Guru / Tenaga pendidik madrasah yang bersertifikat.

4. Peningkatan mutu pendidikan agama dan keagamaan yang berkualitas.

a. Rerata nilai ujian Sekolah MTs

b. Rerata nilai Ujian Sekolah MA

c. Indeks Integritas Siswa

2.2.3.2 Sasaran Strategis

Dalam rangka mencapai tujuan bidang agama dan pendidikan, Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah menetapkan sasaran strategis yang akan dicapai

dalam masa waktu lima tahun kedepan yaitu sasaran terkait bidang agama dan sasaran terkait bidang

pendidikan.

Sasaran strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

terkait bidang agama adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya kualitas kehidupan umat beragama.

2. Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama,

3. Meningkatnya kualitas pelayanan keagamaan

Dalam mencapai sasaran tersebut, dapat dilhat dari :

1. Sasaran terkait peningkatan kualitas kehidupan umat beragama antara lain ditandai dengan:

a. Jumlah umat beragama yang aktif pada rumah ibadah di Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung; b. Jumlah rumah ibadah yang melaksanakan kegiatan sosial.

2. Sasaran terkait peningkatan harmoni sosial dan kerukunan umat beragama antara lain ditandai

dengan:

a. Berkurangnya konflik antar dan intern umat beragama / Penyelesaian konflik antar umat

beragama; b. Indeks kerukunan umat beragama tingkat provinsi

3. Sasaran terkait peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama antara lain ditandai dengan

:

Page 73: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

68

a. Jumlah rumah ibadah yang memenuhi standar diseluruh Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung;

b. Jumlah penyuluh agama yang memenuhi kompetensi;

c. Jumlah KUA yang memenuhi standar.

d. Jumlah penghulu yang memenuhi standar.

e. Indeks kepuasan layanan jamaah haji tingkat Provinsi.

Sedangkan untuk sasaran strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung terkait dengan fungsi pendidikan adalah sebagai berikut: 1. Sasaran terkait peningkatan akses layanan pendidikan antara lain ditandai dengan :

a. APK RA

b. APK MI/Ula

c. APM MI/Ula

d. APK MTs /

e. APM MTs / Wutsha

f. APK MA / Ulya

g. APM MA / Ulya

2. Sasaran terkait peningkatan mutu pendidikan Agama dan Keagamaan, ditandai dengan

a. Rerata nilai ujian sekolah MTs

b. Rerata nilai ujian sekolah MA

c. Indeks integritas siswa

Page 74: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

69

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI.

DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

Salah satu arah kebijakan dan strategi nasional adalah penyiapan landasan pembangunan yang

kokoh. Landasan pembangunan yang kokoh dicirikan antara lain boleh semakin mantapnya

konsolidasi demokrasi, semakin tangguhnya kapasitas penjagaan pertahanan dan stabilitas keamanan

nasional.

Arah kebijakan dan strategi nasional lainnya adalah meningkatkan kualitas sumber daya

manusia dan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. Sumberdaya manusia yang berkualitas tercermin

dari meningkatnya akses pendidikan yang berkualitas pada semua jenjang pendidikan dengan

memberikan perhatian lebih pada penduduk miskin dan daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T),

serta meningkatnya kompetensi siswa Indonesia dalam bidang matematika, sains dan literasi.

Upaya mewujudkan kondisi mantapnya konsolidasi demokrasi dan tangguhnya stabilitas

keamanan nasional serta upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan rakyat

yang berkeadilan tidak terlepas dari suksesnya capaian bidang pembangunan sosial budaya dan

kehidupan beragama, termasuk di dalamnya pembangunan bidang agama dan pembangunan bidang

pendidikan yang terkait erat dengan tugas fungsi Kementerian Agama.

3.1 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTERIAN AGAMA

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan bidang agama dan bidang

pendidikan agama dan keagamaan. Kementerian Agama telah menetapkan arah kebijakan dan strategi

berdasarkan amanat RPJMN 2015-2019.Penetapan arah kebijakan dan strategi tersebut diharapkan

dapat menjawab berbagai tuntutan pembangunan bidang agama, yang meliputi pencapaian visi, misi,

dan agenda prioritas nasional dan berbagai agenda pembangunan bidang agama dan pendidikan yang

terkait dengan tugas Kementerian Agama. Dalam kerangka tersebut, arah dan strategi Kementerian

Agama dijabarkan melalui program-program Kementerian Agama yang diselaraskan dengan berbagai

tuntutan yang dihadapi sebagai berikut:

1. Meningkatkan pemahaman, penghayatan, pengamalan dan pengembangan nilai-nilai keagamaan

untuk memperkuat peran dan fungsi agama sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan

melalui penyelenggaraan:

a. Program Bimbingan Masyarakat Islam yang dilaksanakan melalui:

- Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Penerangan Agama Islam.

- Kegiatan Pengelolaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah.

Page 75: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

70

b. Program Bimbingan Masyarakat Kristen yang dilaksanakan melalui Kegiatan Pengelolaan

dan Pembinaan Urusan Agama Kristen.

c. Program Bimbingan Masyarakat Katolikyang dilaksanakan melalui Kegiatan Pengelolaan dan

Pembinaan Urusan Agama Katolik.

d. Program Bimbingan Masyarakat Hinduyang dilaksanakan melalui Kegiatan Pengelolaan dan

Pembinaan Urusan Agama Hindu.

e. Program Bimbingan Masyarakat Buddha yang dilaksanakan melalui Kegiatan Pengelolaan

dan Pembinaan Urusan Agama Buddha.

f. Program Kerukunan Umat Beragama yang dilaksanakan melalui Kegiatan Bimbingan

Masyarakat Khonghucu.

7. Meningkatkan kerukunan umat beragama denganpenyelenggaraan Program yang meliputi:

a. Program Kerukunan Umat Beragama yang dilaksanakan melalui Kegiatan Pembinaan

Kerukunan Hidup Umat Beragama.

b. Program Bimbingan Masyarakat Islam yang dilaksanakan melalui fasilitasi pembinaan,

pemberdayaan dan kerukunan intern umat beragama Islam pada Kegiatan Pengelolaan Urusan

Agama Islam dan Pembinaan Syariah.

c. Program Bimbingan Masyarakat Kristen yang dilaksanakan melalui fasilitasi pembinaan,

pemberdayaan dan kerukunan intern umat beragama Kristen pada Kegiatan Pengelolaan dan

Pembinaan Urusan Agama Kristen.

d. Program Bimbingan Masyarakat Katolik yang dilaksanakan melalui fasilitasi pembinaan,

pemberdayaan dan kerukunan intern umat beragama Katolik pada Kegiatan Pengelolaan dan

Pembinaan Urusan Agama Katolik.

e. Program Bimbingan Masyarakat Hindu yang dilaksanakan melalui fasilitasi pembinaan,

pemberdayaan dan kerukunan intern umat beragama Hindu pada Kegiatan Pengelolaan dan

Pembinaan Urusan Agama Hindu.

f. Program Bimbingan Masyarakat Buddha yang dilaksanakan melalui fasilitasi pembinaan,

pemberdayaan dan kerukunan intern umat beragama Buddha pada Kegiatan Pengelolaan dan

Pembinaan Urusan Agama Buddha.

8. Meningkatkan pelayanan kehidupan beragama dengan penyelenggaraan Program yang meliputi:

a. Program Bimbingan Masyarakat Islam yang dilaksanakan melalui:

- Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Penerangan Agama Islam.

- Kegiatan Pengelolaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah.

Page 76: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

71

b. Program Bimbingan Masyarakat Kristen yang dilaksanakan melalui Kegiatan Pengelolaan

dan Pembinaan Urusan Agama Kristen.

c. Program Bimbingan Masyarakat Katolik yang dilaksanakan melalui Kegiatan Pengelolaan

dan Pembinaan Urusan Agama Katolik.

d. Program Bimbingan Masyarakat Hinduyang dilaksanakan melalui Kegiatan Pengelolaan dan

Pembinaan Urusan Agama Hindu.

e. Program Bimbingan Masyarakat Buddhayang dilaksanakan melalui Kegiatan Pengelolaan dan

Pembinaan Urusan Agama Buddha.

f. Program Kerukunan Umat Beragama yang dilaksanakan melalui Kegiatan Bimbingan

Masyarakat Khonghucu.

9. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan

denganpenyelenggaraan Program yang meliputi:

a. Program Bimbingan Masyarakat Islam yang dilaksanakan melalui:

- Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Wakaf.

- Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Zakat.

b. Program Bimbingan Masyarakat Kristen yang dilaksanakan melalui Kegiatan Pengelolaan

dan Pembinaan Urusan Agama Kristen.

c. Program Bimbingan Masyarakat Katolik yang dilaksanakan melalui Kegiatan Pengelolaan

dan Pembinaan Urusan Agama Katolik.

d. Program Bimbingan Masyarakat Hindu yang dilaksanakan melalui Kegiatan Pengelolaan dan

Pembinaan Urusan Agama Hindu.

e. Program Bimbingan Masyarakat Buddha yang dilaksanakan melalui Kegiatan Pengelolaan

dan Pembinaan Urusan Agama Buddha.

f. Program Kerukunan Umat Beragama yang dilaksanakan melalui Kegiatan Bimbingan

5. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadat haji dan umrah dengan penyelenggaraan Program

Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang meliputi:

- Kegiatan Pelayanan Haji Dalam Negeri.

- Kegiatan Pembinaan Haji dan Umrah. 6. Peningkatan dan pemerataan akses dan mutu pendidikan agama dan pendidikan keagamaan

dengan penyelenggaraan Program yang meliputi:

a. Program Pendidikan Islam yang dilaksanakan melalui:

Page 77: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

72

- Kegiatan Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi Pendidikan Agama Islam.

- Kegiatan Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi Pendidikan Keagamaan

Islam.

- Kegiatan Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi RA/BA dan Madrasah.

b. Program Bimbingan Masyarakat Kristen yang dilaksanakan melalui:

- Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Kristen.

c. Program Bimbingan Masyarakat Katolik yang dilaksanakan melalui:

- Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Katolik.

d. Program Bimbingan Masyarakat Hinduyang dilaksanakan melalui:

- Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Hindu.

e. Program Bimbingan Masyarakat Buddhayang dilaksanakan melalui:

- Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Buddha.

f. Program Kerukunan Umat Beragama yang dilaksanakan melalui peningkatan akses dan

kualitas pendidikan Khonghucu pada Kegiatan Bimbingan Masyarakat Khonghucu.

7. Meningkatkan tata kelola pembangunan bidang agamadengan penyelenggaraan Program

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Agama yang

dilaksanakan melalui:

- Kegiatan Pembinaan Administrasi Perencanaan.

- Kegiatan Pembinaan Administrasi Kepegawaian.

- Kegiatan Pembinaan Administrasi Keuangan dan BMN.

- Kegiatan Pembinaan Administrasi Organisasi dan Tata Laksana.

- Kegiatan Pembinaan Administrasi Hukum dan KLN.

- Kegiatan Pembinaan Administrasi Umum.

- Kegiatan Pembinaan Administrasi Informasi Keagamaan dan Kehumasan.

3.2 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Sesuai dengan arah dan strategi nasional Kementerian Agama, maka Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menetapkan arah kebijakan dan strategi

sebagai berikut:

Page 78: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

73

1. Meningkatkan pemahaman, penghayatan, pengamalan dan pengembangan nilai-nilai keagamaan

untuk memperkuatperan dan fungsi agama sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan,

melalui penyelenggaraan program yang meliputi:

a. Program Bimbingan Masyarakat Islam yang dilaksanakan oleh Bidang Bimas Islam,

mencakup:

1) Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Wakaf

2) Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Zakat

3) Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Penerangan Agama Islam

4) Kegiatan Pengelolaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah

b. Program Bimbingan Masyarakat Kristen yang dilaksanakan oleh Bidang Bimbingan

Masyarakat Kristen.

c. Program Bimbingan Masyarakat Katolik yang dilaksanakan oleh Pembimbing Masyarakat

Katolik.

d. Program Bimbingan Masyarakat Hindu yang dilaksanakan oleh Pembimbing Masyarakat

Hindu.

e. Program Bimbingan Masyarakat Buddha yang dilaksanakan oleh Pembimbing Masyarakat

Buddha

f. Kegiatan pembinaan agama dan keagamaan umat Khonghucu pada Program Kerukunan Umat

Beragama 2. Meningkatkan kerukunan umat beragama, melalui penyelenggaraan Program Kerukunan Umat

Beragama yang meliputi:

a. Kegiatan Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama

b. Kegiatan Pembinaan Administrasi Kerukunan Hidup Umat Beragama

c. Kegiatan fasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat Islam oleh Bidang

Bimbingan Masyarakat Islam

d. Kegiatanfasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat Kristen oleh Bidang

Bimbingan Masyarakat Kristen

e. Kegiatanfasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat Katolik oleh

Pembimbing Masyarakat Katolik

f. Kegiatanfasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat Hindu oleh

Pembimbing Masyarakat Hindu

g. Kegiatanfasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat Buddha oleh

Pembimbing Masyarakat Buddha

h. Kegiatan fasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat Khonghucu 3. Meningkatkan pelayanan kehidupan beragama. melalui penyelenggaraan program yang meliputi:

Page 79: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

74

a. Program pelayanan kehidupan beragama masyarakat Islam yang dilaksanakan oleh Bidang

Bimas Islam

b. Program pelayanan kehidupan beragama masyarakat Kristen yang dilaksanakan oleh Bidang

Bimas Kristen

c. Program pelayanan kehidupan beragama masyarakat Katolikyang dilaksanakan oleh

Pembimbing Masyarakat Katolik

d. Program pelayanan kehidupan beragama masyarakat Hindu yang dilaksanakan oleh

Pembimbing Masyarakat Hindu

e. Program pelayanan kehidupan beragama masyarakat Buddha yang dilaksanakan oleh

Pembimbing Masyarakat Buddha

f. Kegiatan pembinaan agama dan keagamaan umat Khonghucu pada Program Kerukunan Umat

Beragama

4. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan dengan

penyelenggaraan program yang meliputi:

a. Program Bimbingan Masyarakat Islam yang dilaksanakan melalui:

- Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Wakaf

- Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Zakat

b. Program Bimbingan Masyarakat Kristen yang dilaksanakan melalui Kegiatan Pengelolaan

dan Pembinaan Urusan Agama Kristen

c. Program Bimbingan Masyarakat Katolikyang dilaksanakan melalui Kegiatan Pengelolaan dan

Pembinaan Urusan Agama Katolik

d. Program Bimbingan Masyarakat Hinduyang dilaksanakan melalui Kegiatan Pengelolaan dan

Pembinaan Urusan Agama Hindu

e. Program Bimbingan Masyarakat Buddhayang dilaksanakan melalui Kegiatan Pengelolaan dan

Pembinaan Urusan Agama Buddha

5. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadat haji dan umrah, melalui Program Penyelenggaraan

Haji dan Umrah, meliputi:

- Kegiatan Pelayanan Haji dalam negeri

- Kegiatan Pembinaan Haji dan Umrah

- Kegiatan Pengelolaan Dana Haji

6. Peningkatan dan pemerataan akses dan mutu pendidikan agama dan pendidikan keagamaan,

melalui penyelenggaraan program dan kegiatan yang meliputi:

a. Program Pendidikan Islam yang dilaksanakan melalui:

Page 80: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

75

- Kegiatan Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan Agama Islam

- Kegiatan Peningkatan Akses,Mutu, Relevansi dan Daya Saing Pendidikan Keagamaan

Islam

- Kegiatan Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi RA/BA dan Madrasah.

b. Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Kristen pada Program Bimbingan

Masyarakat Kristen

c. Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Katolik pada Program Bimbingan

Masyarakat Katolik

d. Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Hindu pada Program Bimbingan

Masyarakat Hindu

e. Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Buddha pada Program Bimbingan

Masyarakat Buddha

7. Meningkatkan tata kelola pembangunan bidang agamadengan penyelenggaraan Program

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kantor Wilayah Kementerian

Agama yang dilaksanakan melalui:

- Kegiatan Perencanaan dan Keuangan

- Kegiatan Organisasi Tata Laksana dan Kepegawaian -

Kegiatan Hukum dan KUB

- Kegiatan Informasi dan Humas -

Kegiatan Umum

3.3 KERANGKA REGULASI Pembangunan bidang agama mencakup dimensi yang luas dan permasalahan yang kompleks.

Luasnya dimensi pembangunan bidang agama tergambar dari cakupan bidang yang sangat luas

meliputi: (1) Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama; (2) Peningkatan kualitas

pelayanan kehidupan beragama; (3)Peningkatan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi

ekonomi keagamaan; (4)Peningkatan kualitas kerukunan umat beragama; (5) Peningkatan kualitas

penyelenggaraan ibadat haji dan akuntabilitas pengelolaan keuangan haji; (6) Peningkatan dan

pemerataan akses dan mutu pendidikan agama dan pendidikan keagamaan; dan (7) Peningkatan

kualitas tatakelola pembangunan bidang agama.

Berbagai kondisi dan permasalahan sebagaimana disebutkan pada Bab I Renstra ini

membutuhkan sejumlah kerangka regulasi untuk pemecahannya. Hal ini dimaksudkan agar usaha

mengatasi berbagai permasalahan dapat dilakukan secara lebih sistematis, terarah, efektif dan

akuntabel. Kewenangan untuk mengeluarkan berbagai regulasi dalam mendukung program

Page 81: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

76

pembangunan agama berada di Kementerian Agama, sedangkan Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan memberi dukungan dengan penyediaan regulasi turunannya

sesuai kebutuhan.

3.4 KERANGKA KELEMBAGAAN

1. Penataan Struktur dan Tata Kerja Organisasi

Berdasarkan PMA Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi

Vertikal Kementerian Agama, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung telah melakukan penyesuaian struktur organisasi di tingkat provinsi dan kota/kabupaten,

dengan mempertimbangkan hasil evaluasi, analisis organisasi dan beban kerja berdasarkan prinsip-

prinsip organisasi, karakteristik hubungan dan/atau pelayanan pemerintah terhadap suatu agama,

jumlah penduduk dan pemeluk agama, luas wilayah dan kondisi geografis,serta peraturan perundang-

undangan yang mendukung.

Struktur organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung saat ini adalah sebagai berikut:

2. Penataan Program dan Kegiatan Restrukturisasi program dan kegiatan di lingkungan Kementerian Agama sudah dimulai

sejak tahun 2011 sebagai implementasi kebijakan anggaran berbasis kinerja (Performance-Based

Budgeting) dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Melalui kebijakan restrukturisasi tersebut telah

ditetapkan bahwa pimpinan unit eselon II sebagai penanggungjawab program atau outcomes dan

pimpinan unit eselon III sebagai penanggungjawab kegiatan atau outputs.

Page 82: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

77

Penyempurnaan restrukturisasi program dan kegiatan tampaknya masih diperlukan seiring

dengan penajaman isu-isu strategis pembangunan bidang agama dan prioritas pembangunan bidang

agama. Langkah penyempurnaan tersebut antara lain dengan menggabungkan program dukungan

manajemen dengan program sarana prasarana, dan memasukkan kerukunan umat beragama sebagai

program tersendiri.

3. Peningkatan Kualitas SDM Aparatur Penataan aparatur sangat penting dilakukan mengingat masih terjadinya ketimpangan

distribusi yang berdampak terhadap ketidakserasian antara postur tugas dan fungsi organisasi dengan

performa pegawai. Penataan itu sendiri bertujuan untuk mengidentifikasi dan merumuskan solusi yang

diperlukan untuk mengatasai kelebihan/kekurangan pegawai. Karena itu, prinsip yang digunakan

dalam penataan pegawai adalah diperolehnya jumlah pegawai yang sesuai, baik dari segi kuantitas

maupun kualitas (kompetensi) dengan menerapkan sistem pola karir yang jelas dan terukur, dan

penempatan aparatur pada posisi yang tepat.

Dalam mewujudkan penataan aparatur, langkah yang ditempuh antara lain melalui

pengembangan Assesment Center dengan tugas mengintegrasikan sistem aplikasi Assesment Center ke

dalam Sistem Informasi Manajemen Pegawai (SIMPEG), akselerasi pelaksanaan Assesment Center,

membuat sistem pengukuran Assesment Center, dan menerapkan hasil Assesment Center dalam

pengembangan aparatur. Dari berbagai langkah tersebut diharapkan dapat menjadi solusi bagi masalah

pemerataan pegawai, pengembangan karir dan penempatan pegawai yang pada akhirnya berimplikasi

terhadap kinerja organisasi.

Selanjutnya, untuk mewujudkan performa pegawai yang memiliki Integritas, Profesional,

Tanggungjawab, Inovasi,dan Keteladanan (IPTIK) ditempuh, antara lain melalui pendidikan dan

pelatihan (diklat) bagi pegawai struktural maupun fungsional, serta pengembangan program beasiswa

S2 dan S3. Sinergi dengan itu, dikembangkan pula pembenahan sistem rekruitmen pegawai, reformasi

manajemen kepegawaian, dan pengembangan konsep unified untuk mengatasi manajemen PNS di

daerah.

4. Peningkatan Komunikasi dan Transparansi Publik

Komunikasi publik menjadi bagian yang perlu menjadi perhatian utama. Posisi

Kementerian Agama tidak sekedar sebagai lembaga birokrasi yang menjalankan fungsi legislator,

administrator, dan fasilitator pembangunan bidang agama, lebih dari itu merupakan institusi moral

yang notebene menjadi barometer moralitas institusi yang lain. Sosok pegawai Kementerian Agama

juga dicitrakan sebagai pribadi yang religius, ahli di bidang agama, berwawasan luas, dan berintegritas

tinggi. Ekspektasi dan idealisme masyarakat yang begitu tinggi terhadap institusi dan aparatur

Page 83: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

78

Kementerian Agama, di satu sisi menguntungkan, tetapi disisi lain dapat merugikan ketika terjadi

perilaku negatif oknum di lembaga ini.

Penguatan citra lembaga melalui komunikasi publik yang baik menjadi salah satu

solusinya. Masyarakat tidak hanya melulu dijejali informasi negatif dari media yang cenderung

membidik berita dengan logika oplah, tetapi perlu ada keseimbangan informasi dari internal

Kementerian Agama dengan mengedepankan aspek akuntabilitas, transparansi, kecepatan dan akurasi.

Untuk usaha tersebut perlu dioptimalkan langkah-langkah pemanfaatan secara optimal berbagai

saluran informasi dan komunikasi publik seperti: media cetak, mencakup liputan dan jumpa pers,

kunjungan pers (press tour),pemasangan iklan layanan masyarakat, penerbitan berkala majalah

kedinasan (Ikhlas Beramal), penerbitan kalender tahunan, media elektronik mencakup liputan dan

jumpa pers, dialog (talk show) TV dan radio, iklan layanan masyarakat, siaran berita, dan internet

(website).

Page 84: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

79

BAB IV

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1 TARGET KINERJA

Dengan dilakukannya evaluasi akuntabilitas kinerja Kementerian Agama dan pembahasan

terhadap capaian Renstra di trahun 2017 dan adanya perubahan struktur organisasi pada Kementrian

Agama Pusat yang tertuang dalam PMA Nomor 42 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Agama maka menyebabkan diperlukannya penyesuaian dan re-klasifikasi tujuan dan

sasaran strategis baik pada level Kementerian Agama maupun pada level program dan kegiatan di

level Kantor Wilayah. Berikut ini uraian target kinerja sasaran strategis pada Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung .

4.1.1 Target Kinerja Sasaran Strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung.

4.1.1.1 Sasaran Bidang Agama

Sasaran strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dalam bidang agama beserta hasil yang ingin dicapai pada tahun 2019 sesuai dengan indikator

kinerjanya adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya kualitas Kehidupan Umat Beragama yang ditandai dengan :

a. Tercapainya Indeks Kesalehan Masyarakat dengan nilai Baik pada tahun 2019. Indikator

Kinerja Utama terkait kesalehan masyarakat pada level wilayah dilihat dari jumlah umat

beragama yang aktif pada rumah ibadat dan jumlah rumah ibadat yang melaksanakan kegiatan

sosial keagamaan.

Rumah ibadat masyarakat muslim dalam bentuk masjid dan mushola di Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung sesuai data tahun 2018 berjumlah 1.735, dengan jumlah penduduk muslim

1.232.500. orang. Jumlah jamaah aktif dilihat dari data keaktifan masyarakat melakukan

ibadah di tempat ibadat menunjukkan angka 924.375 orang yang berarti berkisar 80% dari

jumlah penduduk. Prosentasi tersebut diharapkan dapat meningkat menjadi 90% pada tahun

2019.

Rumah ibadat masyarakat beragama Kristen di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sesuai

data tahun 2018 berjumlah 152 dengan jumlah penduduk beragama Kristen 37.021 Jumlah

jamaah aktif dilihat dari data keaktifan masyarakat melakukan ibadah di tempat ibadat

menunjukkan angka 27.765 orang yang berarti berkisar 75% dari jumlah penduduk.

Prosentasi tersebut diharapkan dapat meningkat menjadi 85% pada tahun 2019.

Page 85: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

80

Sedangkan untuk penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang beragama Katolik

yang berjumlah 15.005 orang tersedia 34 rumah ibadat. Jumlah jamaah aktif 11.253 orang

yang artinya 80% penduduk beragama katholik aktif melaksanakan ibadat di rumah ibadat.

Persentase tersebut diharapkan tetap bertahan sampai dengan tahun 2019.

Sedangkan untuk penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang beragama Hindu yang

berjumlah 1.521 orang tersedia 21 rumah ibadat. Jumlah jamaah aktif 1.140 orang yang

artinya 75% penduduk beragama Hindu aktif melaksanakan ibadah di rumah ibadat.

Prosentasi tersebut diharapkan tetap bertahan sampai dengan tahun 2019.

Sedangkan untuk penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang beragama Buddha

yang berjumlah 110.382 orang, 70% diantaranya aktif melakukan ibadah di 150 rumah ibadat

yang tersedia.

b. Indikator Kinerja Utama sebagai instrumen untuk mengukur peningkatan kualitas kehidupan

beragama pada wilayah provinsi juga dapat dilihat dari jumlah rumah ibadat yang

melaksanakan kegiatan sosial keagamaan.

Berdasar data pada tahun 2018, diperoleh gambaran sebagai berikut :

Dari 1.735 rumah ibadat umat Islam jumlah kegiatan yang dilakukan adalah 122 kegiatan

sehingga rata-rata tiap rumah ibadat melakukan 21 kali kegiatan sosial keagamaan dalam

satu tahun, diharapkan pada tahun 2019 tiap rumah ibadah melaksanakan kegiatan sosial

keagamaan sampai 30 kegiatan pertahun.

Jumlah rumah ibadat untuk umat beragama Kristen yang ada di Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung sejumlah 152 yang aktif melaksanakan kegiatan sosial keagamaan

berjumlah 43 kegiatan sosial per tahun.

Dari 30 rumah ibadat umat Katolik jumlah kegiatan yang dilakukan adalah 36 kegiatan

sosial per tahun.

Terdapat 21 rumah ibadat masyarakat beragama Hindu yang aktif melakukan kegiatan

sosial keagamaan.Rumah ibadat tersebut rata-rata melaksanakan kegiatan sosial

keagamaan 12 kegiatan dalam 1 tahun yaitu donor darah. cek kesehatan gratis dan

pembagian sembako.

2 Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama

Indikator Kinerja Utama untuk peningkatan harmoni sosial dan kerukunan umat beragama pada

level provinsi dilihat dari:

a. Jumlah penyelesaian konflik antar umat

b. Indeks Kerukunan Umat Beragama Tingkat Provinsi

Page 86: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

81

Indeks Kerukunan Umat Beragama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berdasar survey

yang dilakukan oleh Badan Litbang dan Diklat Pusdiklat Bimas Agama dan Layanan

Keagamaan pada tahun 2017 berada pada indeks 82. Indeks tersebut termasuk katagori rukun

berdasar level yang disepakati sebagai berikut:

0–20 : Sangat tidak rukun

21 – 40 : Tidak rukun

41 - 60 : Rukun tingkat sedang

61 – 80 : Rukun

81 – 100 : Sangat rukun.

Target tahun 2019 diharapkan indeks kerukunan umat beragama pada Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung berada pada level sangat rukun yaitu 95. 3 Meningkatnya kualitas pelayanan keagamaan

Indikator Kinerja Utama untuk mengukur peningkatan kualitas pelayanan keagamaan pada level

Kantor Wilayah adalah dilihat dari jumlah sarana rumah ibadat yang memenuhi standar, jumlah

penyuluh agama yang memenuhi kompetensi, jumlah KUA yang memenuhi standar dan jumlah

penghulu yang memenuhi kompetensi serta indeks kepuasan layanan jamaah haji dalam negeri

tingkat provinsi.

a. Jumlah sarana rumah ibadat yang memenuhi standar

Rumah ibadat yang memenuhi standar paling tidak memenuhi beberapa unsur persyaratan

diantaranya mempunyai kejelasan lokasi sebagai tempat suci, mempunyai umat dan pengurus

dan mempunyai fasilitas dasar rumah ibadat. Sejumlah Masjid dan Mushola yang ada di

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung relatif telah memenuhi standar. Dari 152 rumah ibadat

untuk umat Kristen yang memenuhi standar berjumlah 108 rumah ibadat. Sedangkan rumah

ibadat untuk umat Katholik dari 30 rumah ibadat yang memenuhi standar berjumlah 25 rumah

ibadat. Untuk Rumah Ibadat Umat Agama Buddha berjumlah 21 rumah ibadat yang

memenuhi standar berjumlah 19 rumah ibadat.

b. Jumlah penyuluh agama yang memenuhi standar kompetensi

Berdasarkan hasil pendataan ulang dan rekruitmen penyuluh yang dilakukan pada Tahun 2016

yang disesuaikan dengan Keputusan Menteri Agama No.776 Tahun 2016 tentang Penetapan

Honorarium Bagi Penyuluh Agama Non PNS, maka jumlah penyuluh menjadi berkurang dari

data tahun sebelumnya. Penyuluh dikategorikan mampu melaksanakan tugasnya apabila

memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan. Jumlah penyuluh juga menjadi hal penting

mengingat banyaknya umat yang harus dilayani.

Page 87: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

82

Profil penyuluh di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung baik PNS maupun Non PNS dilihat

dari kategori kompetensinya adalah sebagai berikut :

Jumlah total Penyuluh Agama Islam adalah 1.230 orang yang terdiri dari 65 Orang

Penyuluh PNS dan 1.170 orang penyuluh Non PNS. Semua memenuhi kompetensi

sebagai penyuluh agama Islam.

Jumlah total Penyuluh Agama Kristen adalah 65 orang yang terdiri dari 1 Orang Penyuluh

PNS yang kompeten dan tak ada penyuluh PNS belum kompeten. Sedangkan Penyuluh

Non PNS berjumlah 64 orang, 34 diantaranya sudah memenuhi standar kompetensi

sedang yang 20 orang belum memenuhi stndar kompetensi.

Jumlah total Penyuluh Agama Katholik adalah 2 orang yang Penyuluh PNS semunya

memenuhi standar kompetensi dan 154 orang penyuluh Non PNS semuanya memenuhi

standar kompetensi.

Jumlah total Penyuluh Agama Hindu adalah 21 orang yang terdiri dari 1 Orang Penyuluh

PNS, 1 diantaranya memenuhi standar kompetensi dan tak ada yang belum memenuhi

standar kompetensi dan 20 orang penyuluh Non PNS, 12 diantaranya memenuhi standar

kompetensi dan 9 orang penyuluh Non PNS belum memenuhi standar kompetensi.

Jumlah total Penyuluh Agama Buddha adalah 79 orang yang terdiri dari 1 Orang Penyuluh

PNS keduanya memenuhi standar kompetensi dan 78 orang penyuluh Non PNS, 32 orang

memenuhi standar kompetensi dan 24 orang belum memenuhi standar kompetensi.

c. Jumlah KUA yang memenuhi standar

KUA berjumlah 42 dan semuanya memenuhi standar terkait dengan pelayanan, namun

standar tentang kepemilikan aset masih jauh dari standar. Dari jumlah 42 KUA hanya 32

KUA yang status kepemilikan tanah dan bangunan adalah milik Kementerian Agama,

sedangkan sisanya sejumlah 10 KUA tanah dan bangunannya masih milik Pemda.

d. Jumlah penghulu yang memenuhi kompetensi

Sesuai data tahun 2018, jumlah Penghulu 34 dan seluruhnya memenuhi standar kompetensi.

4.1.1.2 Sasaran Bidang Pendidikan

Sasaran strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dalam bidang pendidikan serta hasil yang ingin dicapai pada tahun 2019 sesuai dengan indikator

kinerja utamanya adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya akses layanan pendidikan.

Page 88: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

83

a. Indikator kinerja utama untuk mengukur peningkatan akses layanan pendidikan salah satunya

dilihat APK (Angka Partisipasi Kasar). Meningkatnya akses layanan pendidikan ditandai

dengan :

Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) RA / Pratam Widya Pasraman menjadi

6.92% pada tahun 2019.

Meningkatnya APK MI/Ula/SDTK/ Adhi Widya Pasraman manjadi 13,54% pada tahun

2019.

Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) MI / Ula/ SDTK / Adhi Widya Pasraman

menjadi 11,15% pada tahun 2019.

Meningkatnya APK MTs/Wustha/SMPTK/ Madyama Widya Pasraman manjadi 22,50%

pada tahun 2019.

Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) MTs / Wustha / SMPTK / Madyama

Widya Pasraman menjadi 18,36% pada tahun 2019.

Meningkatnya APK MA/Ulya/SDTK/ Utama Widya Pasraman manjadi 9,41% pada

tahun 2019.

Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) MI / Ula/ SDTK / Adhi Widya Pasraman

menjadi 6,98% pada tahun 2019.

Berdasarkan target APK/APM yang ditetapkan oleh Kementerian Agama untuk dicapai

padatahun 2019, maka target tersebut menjadi acuan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung untuk mewujudkannya di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Gambaran prosentase APK/APM di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2017

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Angka Partisipasi Kasar (APK) RA Tahun 2017

No.

Jumlah Siswa RA

Jumlah Penduduk APK

Usia 4-6 Thn

1 3,121

42,123

7,40

Tabel 4.2 Data Angka Partisipasi Kasar (APK) MI

No.

Jumlah Siswa MI

Jumlah Penduduk APK

Usia 7-12 Thn

1 5,945 56,321 10,55

Page 89: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

84

Kondisi APK pada tahun 2017 sebagaimana pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.3 Instrumen Data Angka Partisipasi Kasar (APK) MTS

No.

Jumlah Siswa MTS

Jumlah Penduduk APK

Usia 13-15 Thn

1 8,543

83,343 9,152

Tabel 4.4 Data Angka Partisipasi Kasar (APK) MA

No.

Jumlah Siswa MA

Jumlah Penduduk APK

Usia 16-18 Thn

1 4,136

44,212

9,35

Kondisi APM pada tahun 2017 adalah sebagaimana tabel berikut ini:

Tabel 4.5 Data Angka Partisipasi Murni (APM) MI

Jumlah Penduduk

No.

Jumlah Siswa MI

Usia 7-12 Thn

APM

Yang Sekolah

1 3,121

42,123

7,40

Tabel 4.6 Data Angka Partisipasi Murni (APM) MTS

No.

Jumlah Siswa MTS

Jumlah Penduduk APM

Usia 13-15 Thn

1 5,945

56,321

10,55

Tabel 4.7 Data Angka Partisipasi Murni (APM) MA

No.

Jumlah Siswa MA

Jumlah Penduduk APM

Usia 16-18 Thn

1 4,136

44,212

9,35

Page 90: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

85

Kondisi rerata nilai ujian sekolah MTs, MA dan indeks integritas siswa pada tahun 2017 adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.12 Data Rata-Rata Nilai Ujian Nilai Sekolah MTS

No. Jumlah Siswa Mengikuti Ujian Nilai Ujian MTS

Keterangan

MTS

1 2.484

28

Tabel 4.13 Data Rata-Rata Nilai Ujian Nilai Sekolah MA

No. Jumlah Siswa Mengikuti Ujian Nilai Ujian MA

Keterangan

MA

1 1.030

32

Dalam hal Indeks Integritas Siswa, data yang dapat disajikan adalah Indeks Integritas Ujian

Nasional (IIUN). Berdasar data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diperolah data IIUN

MTsN sebagai berikut:

a. Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) pada Madrasah Tsanawiyah Negeri pada tahun 2015 rata-

rata 65,30 b. Indeks Integritas Unian Nasional (IIUN) pada Madrasah Tsanawiyah Negeri pada tahun 2016 rata-

rata 689,21. Beberapa MAN telah melaksanakan UNBK. c. Pada tahun 2017 seluruh MTsN di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung telah melaksanakan UMBK. Ujian Nasional yang dilakukan dengan berbasis komputer

dianggap telah memenuhi syarat integritas.

Sedangkan untuk IIUN MAN dari sumber yang sama diperoleh data sebagai berikut:

a. Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) pada Madrasah Aliyah Negeri untuk Program Studi IPA

pada tahun 2015 rata-rata 68,15. b. Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) pada Madrasah Aliyah Negeri untuk Program Studi IPA

pada tahun 2016 rata-rata 71,30. Beberapa MAN pada tahun 2016 telah melaksanakan UMBK.

Sedangkan pada tahun 2017 seluruhnya telah melaksanakan UMBK. c. Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) pada Madrasah Aliyah Negeri untuk Program Studi IPS

pada tahun 2015 rata-rata 61, 30.

Page 91: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

86

d. Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) pada Madrasah Aliyah Negeri untuk Program Studi IPS

pada tahun 2016 rata-rata 65,12. Beberapa MAN pada tahun 2016 telah melaksanakan UMBK.

Sedangkan pada tahun 2017 seluruhnya telah melaksanakan UMBK.

4.1.2 Target Kinerja Sasaran Program dan Kegiatan

4.1.2.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya mempunyai sasaran

(outcomes) meningkatnya kualitas tata kelola dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis

lainnya yang ditandai dengan predikat opini laporan keuangan dengan nilai opini WTP pada tahun 2019

dan predikat evaluasi akuntabilitas kinerja dengan nilai A pada tahun 2019.

Untuk mencapai outcomes tersebut Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung melaksanakan sejumlah kegiatan:

a. Pembinaan administrasi perencanaan dengan output meningkatnya kualitas administrasi

perencanaan, yang ditandai dengan:

1. Jumlah data perencanaan program;

2. Jumlah dokumen rencana kerja dan anggaran;

b. Pembinaan administrasi kepegawaian dengan output meningkatnya kualitas administrasi

kepegawaian, yang ditandai dengan:

1. Jumlah peserta assessmen dan pengembangan pegawai;

2. Persentase pembinaan dan layanan kesejahteraan sosial;

3. Persentase dokumen data PNS yang tervalidasi dan terverifikasi.

c. Pembinaan administrasi keuangan dan BMN dengan output meningkatnya kualitas administrasi

keuangan dan BMN, yang ditandai dengan:

1. Jumlah dokumen pengelolaan keuangan dan BMN;

2. Jumlah laporan keuangan dan BMN.

d. Pembinaan administrasi organisasi dan tatalaksana dengan output meningkatnya kualitas

administrasi organisasi dan tatalaksana, yang ditandai dengan:

1. Jumlah rancangan regulasi bidang organisasi dan tatalaksana;

2. Jumlah laporan kinerja:

3. Jumlah dokumen laporan tindak lanjut hasil pemeriksaan.

e. Pembinaan administrasi hukum dan KLN dengan output meningkatnya kualitas administrasi

hukum dan KLN, yang ditandai dengan:

1. Jumlah aparatur sipil negara yang dibina dalam bidang hukum;

2. Jumlah aparatur sipil negara yang mengikuti sosialisasi dalam produk-produk hukum;

Page 92: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

87

f. Pembinaan administrasi umum dengan output meningkatnya kualitas adminsitrasi umum dan

meningkatnya penyediaan sarana prasarana aparatur, yang ditandai dengan:

1. Persentase terlaksananya pembinaan adminsitrasi;

2. Persentase tersedianya sarana dan prasarana aparatur. g. Pembinaan adminsitrasi informasi keagamaan dan kehumasan dengan output meningkatnya

kualitas kehumasan, meningkatnya kualitas data dan informasi keagamaan, dan meningkatnya

sistem informasi yang terintegrasi, yang ditandai dengan:

1. Jumlah layanan masyarakat;

2. Persentase kelengkapan data keagamaan dan pendidikan;

3. Jumlah integrasi sistem aplikasi data;

4. Jumlah operasional layanan data center, jaringan dan internet;

5. Jumlah operasional portal, website dan email;

6. Jumlah operasional LPSE

4.1.2.2 Program Peningkatan Kerukunan Umat Beragama

Pada program ini, sasarannya (outcomes) diantaranya meningkatnya kualitas pemahaman,

pengamalan, pelayanan, dan pendidikan agama.

Untuk mencapai sasaran (outcomes) tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan antara lain:

a. Pembinaan kerukunan hidup umat beragama dengan output meningkatnya kapasitas aktor-aktor

kerukunan umat beragama, meningkatnya kualitas FKUB, lembaga keagamaan dan institusi

media, dan meningkatnya mutu kesadaran kerukunan umat beragama, yang ditandai dengan:

1. Persentase keterlibatan tokoh perempuan dan unsur pemuda dalam keanggotaanFKUB dan

lembaga keagamaan;

2. Jumlah kegiatan koordinasi lintas lembaga keagamaan yang diselenggarakan;

3. Jumlah paket bantuan operasional SEKBER FKUB provinsi;

4. Jumlah paket bantuan operasional SEKBER FKUB kota/kabupaten;

5. Jumlah dialog lintas agama. b. Bimbingan masyarakat Khonghucu dengan ouput meningkatnya kualitas bimbingan masyarakat

Khonghucu, yang ditandai dengan:

1. Jumlah fasilitas dan prasarana keagamaan khonghucu;

2. Jumlah penyuluh agama khonghucu yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan.

4.1.2.3 Program Pendidikan Islam

Pada program pendidikan Islam sasaran (outcomes) antara lain meningkatnya angka

partisipasi peserta didik RA, MI/Ula, MTs/Wustha dan MA/Ulya, menurunnya angka putus sekolah

Page 93: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

88

lulusan MI/Ula, MTs/Wustha dan MA/Ulya, tercapainya keseimbangan peserta didik perempuan, laki-

laki pada MI/Ula, MTs/Wustha dan MA/Ulya, meningkatnya kualitas layanan pendidikan pada RA,

MI/Ula, MTs/Wustha dan MA/Ulya yang ditunjukkan dengan nilai akreditasi minimal B,

meningkatnya jumlah madrasah yang layanan pendidikannya sesuai SNP, meningkatnya jumlah satuan

pendidikan madrasah yang menerapkan SPM, meningkatnya jumlah ruang kelas madrasah/ madin

dalam kondisi baik, terlaksananya program bantuan siswa/santri miskin melalui kartu indonesia pintar,

dan meningkatnya kualifikasi dan kompetensi guru PAI pada sekolah,

Untuk mencapai sasaran (outcomes) tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan antara lain:

a. Meningkatnya akses, mutu, kesejahteraan dan subsidi pendidikan agama islam yang ditandai

dengan:

1. Jumlah guru PAI non PNS yang menerima tunjangan profesi;

2. Jumlah PAI yang ditingkatkan kualifikasi S1;

3. Jumlah guru PAI yang ditingkatkan kompetensinya;

4. Jumlah pengawas PAI yang ditingkatkan kompentensinya;

5. Jumlah guru dan pengawas PAI yang mengikuti bimtek kurikulum yang berlaku;

6. Jumlah guru yang mengikuti lomba pengembangan pembelajaran PAI;

7. Jumlah pengawas PAI yang terbina, b. Meningkatnya mutu siswa pendidikan agama Islam pada sekolah yang ditandai dengan:

1. Jumlah siswa yang mengikuti lomba kreatif PAI;

2. Jumlah dokumen penyelenggaraan USBN PAI. c. Meningkatnya pemahaman siswa atas keberagaman melalui pendidikan Agama Islam pada

sekolah yang ditandai dengan:

1. Jumlah siswa yang mendapat pengembangan PAI berwawasan kebangsaan. d. Meningkatnya mutu kelembagaan pendidikan agama Islam pada sekolah yang ditandai dengan:

1. Jumlah lembaga pokjawas yang ditingkatkan kapasitasnya;

2. Jumlah lembaga yang melakukan pengembangan pembelajaran dan penilaian kurikulum

PAI;

3. Jumlah KKG dan MGMP yang dikembangkan di sekolah

4. Jumlah sekolah penerima bantuan sarana media pembelajaran PAI. e. Meningkatnya akses pendidikan diniyah dan pondok pesantren yang ditandai dengan:

1. Jumlah santri pada pendidikan diniyah formal/satuan pendidikan muadah/program

persamaan lulusan/progrm wajar dikdas tingkat Ula serta paket A yang mendapatkan biaya

operasional santri;

Page 94: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

89

2. Jumlah santri pada pendidikan diniyah formal/satuan pendidikan muadalah/program

persamaan lulusan/program wajar dikdastingkat Wutsha serta paket B yang mendapatkan

biaya operasional santri;

3. Jumlah santri pada pendidikan diniyah formal/satuan pendidikan muadalah/program

persamaan lulusan/program wajar dikdastingkat Ulya serta paket C yang mendapatkan biaya

operasional santri;

4. Jumlah santri pada pendidikan diniyah formal/satuan pendidikan muadah/program

persamaan lulusan/program wajar dikdas tingkat Ula serta paket A yang mendapatkan

bantuan KIP;

5. Jumlah santri pada pendidikan diniyah formal/satuan pendidikan muadalah/program

persamaan lulusan/program wajar dikdas tingkat Wutsha serta paket B yang mendapatkan

bantuan KIP;

6. Jumlah santri pada pendidikan diniyah formal/satuan pendidikan muadalah/program

persamaan lulusan/program wajar dikdastingkat Ulya serta paket C yang mendapatkan

bantuan KIP;

7. Jumlah madrasah diniyah takmiliyah/pendidikan al-quran/pendidikan pesantren yang

mendapatkan dukungan biaya operasional pendidikan;

8. Jumlah santri yang menerima layanan pendidikan terpadu anak harapan (dikterapan). f. Meningkatnya mutu sarana dan prasarana pendidikan diniyah dan pondok pesantren yang ditandai

dengan:

1. Jumlah asrama pada pondok pesantren yang direhab;

2. Jumlah lembaga pendidikan keagamaan Islam yang ditingkatkan mutu sarana dan prasarana;

3. Jumlah madrasah diniyah takmiliyah/pendidikan Al-Quran/pendidikan pesantren ditingkatkan

mutunya;

4. Jumlah kitab yang diajarkan pada lembaga pendidikan diniyah dan pondok pesantren yang

disediakan;

5. Jumlah lembaga penyelenggara pendidikan keagamaan yang ditingkatkan mutunya;

6. Jumlah lembaga pesantren, diniyah, diniyah takmiliyah, pendidikan al-quran yang terbina,

g. Meningkatnya mutu santri pendidikan diniyah dan pondok pesantren yang ditandai dengan:

1. Jumlah santri yang mengikuti perkemahan pramuka santi nusantara;

2. Jumlah santri yang mengikuti pekan olahraga dan seni antar pondok pesantren tingkat

nasional. h. Meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan diniyah dan pondek

pesantren yang ditandai dengan:

Page 95: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

90

1. Jumah pendidik madrasah diniyah takmiliyah/pendidikan Al-Quran/ pendidikan pesantren

yang ditingkatkan mutunya. i. Meningkatnya jaminan kualitas (quality insurance) kelembagaan pendidikan diniyah dan pondok

pesantren yang ditandai dengan:

1. Jumlah mitra kerja pendidikan keagamaan Islam (FKDT/FKPP/FKPM/ FKMA dll) yang

diberdayakan;

2. Jumlah penyelenggaraan bahtsul ma’sail/halaqoh pada lembaga pendidikan keagamaan yang

dilaksanakan;

3. Jumlah lembaga pendidikan keagamaan yang menyelenggarakan layanan pendidikan

kecakapan hidup dan keterampilan kerja; j. Meningkatnya akses pendidikan madrasah yang ditandai dengan :

1. Jumlah siswa MI penerima BOS;

2. Jumlah siswa MI penerima KIP;

3. Jumlah siswa MTs penerima BOS;

4. Jumlah siswa MTs penerima KIP;

5. Jumlah siswa MA/MAK penerima BOS;

6. Jumlah siswa MA/MAK penerima KIP;

7. Jumlah siswa MI/MTs/MA/MAK yang menerima kartu dan tersosialisasikan progam wajar

12 tahun dengan KIP;

8. Jumlah ruang kelas MI yang dibangun;

9. Jumlah ruang kelas MTs yang dibangun;

10. Jumlah ruang kelas MA/MAK yang dibangun. k. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan madrasah yang ditandai dengan:

1. Jumlah RA yang mendapat bantuan sarana dan prasarana pembelajaran;

2. Jumlah ruang kelas RA yang direhab;

3. Jumlah ruang kelas MI rusak sedang yang direhabilitasi;

4. Jumlah ruang kelas MI rusak berat yang direhabilitasi;

5. Jumlah perpustakaan MI yang dibangun;

6. Jumlah MI yang meningkat standar UK

7. Jumlah MI yang memiliki sarana prasarana termsuk meubelair;

8. Jumlah ruang kelas MTs rusak sedang yang direhabilitasi;

9. Jumlah ruang kelas MTs rusak berat yang direhabilitasi;

10. Jumlah MTs yang meningkat standar UKS;

11. Jumlah asrama MTsN yang dibangun;

12. Jumlah ruang kelas MA/MAK rusak sedang yang direhabilitasi;

Page 96: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

91

13. Jumlah ruang keas MA/MAK rusak berat yang direhabilitasi;

14. Jumlah perpustakaan MA/MAK yag dibangun;

15. Jumlah MA/MAK berasrama yang dibangun/dikembangkan;

16. Jumlah MA/MAK penerima bantuan pembangunan laboratorium IPA;

17. Jumlah MA/MAK yang mendapat peralatan laboratorium IPA;

18. Jumlah MA/MAK penerima bantuan pembangunan laboratorium bahasa;

19. Jumlah MA/MAK penerima bantuan pembangunan laboratorium komputer;

20. Jumlah peralatan laboratorium bahasa MA/MAK;

21. Jumlah peralatan laboratorium komputer MA/MAK;

22. Jumlah asrama MA/MAK yang dibangun;

23. Jumlah MA yang dipersiapkan menjadi madrasah unggulan. l. Meningkatnya mutu siswa madrasah yang ditandai dengan:

1. Jumlah siswa MI mendapat beasiswa bakat dan berprestasi;

2. Jumlah siswa MI mengikuti lomba/festival/kompetisi/olimpiade nasional danatau

internasional;

3. Jumlah siswa MTs mendapat beasiswa bakat dan berprestasi;

4. Jumlah siswa MTs mengikuti lomba/festival/kompetisi/olimpiade nasional danatau

internasional;

5. Jumlah siswa MA/MAK mendapat beasiswa bakat dan berprestasi;

6. Jumlah siswa MA/MAK mengikuti lomba/festival/kompetisi/olimpiade nasional danatau

internasional;

7. Jumlah siswa MI, MTs, MA yang mengikuti UAMBN PAI dan bahasa arab;

8. Jumlah siswa MI, MTs, MA yang mengikuti UN. m. Meningkatnya mutu guru dan tenaga kependidikan madrasah yang ditandai dengan:

1. Jumlah guru/kepala RA yang ditingkatkan kompetensinya;

2. Jumlah PTK MI yang ditingkatkan kompetensinya;

3. Jumlah PTK MTs yang ditingkatkan kompetensinya;

4. Jumlah PTK MA/MAK yang ditingkatkan kompetensinya;

5. Jumlah PTK non-PNS yang menerima tunjangan fungsional;

6. Jumlah PTK non-PNS yang menerima tunjangan profesi;

7. Jumlah PTK non-PNS yang menerima tunjangan khusus;

8. Jumlah guru madrasah mapel umum yang disertifikasi;

9. Jumlah guru yang dinilai kinerjanya;

10. Jumlah PTK madrasah penerima penghargaan dan perlindungan;

11. Jumlah guru yang disiapkan menjadi kepala madrasah.

Page 97: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

92

n. Meningkatnya jaminan kualitas (quality insurance) kelembagaan madrasah yang ditandai dengan:

1. Jumlah RA yang dipersiapkan untuk ditingkatkan mutu akreditasinya;

2. Jumlah MI yang dipersiapkan untuk ditingkatkan mutu akreditasinya;

3. Jumlah MI yang disiapkan menjadi madrasah unggulan;

4. Jumlah MI menerapkan manajemen berbasis madrasah;

5. Jumlah KKM MI yang diberdayakan;

6. Jumlah KKG MI yang diberdayakan;

7. Jumlah MTs yang dipersiapkan untuk ditingkatkan mutu akreditasinya;

8. Jumlah MTs yang menerapkan manajemen berbasis madrasah;

9. Jumlah KKM MTs yang diberdayakan;

10. Jumlah MGMP MTs yang diberdayakan;

11. Jumlah MA/MAK yang dipersiapkan untuk ditingkatkan mutu akreditasinya;

12. Jumlah MA/MAK menerapakan manajemen berbasis madrasah;

13. Jumlah KKM MA/MAK yang diberdayakan;

14. Jumlah MGMP MA/MAK yang diberdayakan;

15. Jumlah MA yang menyelenggarakan program keterampilan;

16. Jumlah MA yang menyelenggarakan program keagamaan;

17. Jumlah MA melaksanakan program riset;

18. Jumlah madrasah yang menyelenggarakan pendidikan inklusi. o. Meningkatnya mutu kurikulum pembelajaran madrasah yang ditandai dengan:

1. Jumlah dokumen pengembangan kurikulum RA yang dipersiapkan;

2. Jumlah MI yang melaksanakan kurikulum yang berlaku;

3. Jumlah MTs yang melaksanakan kurikulum yang berlaku;

4. Jumlah MA/MAK yang melaksanakan kurikulum yang berlaku;

5. Jumlah buku PAI dan bahasa arab sesuai kurikulum yang berlaku yang digandakan;

6. Jumlah PTK yang dilatih kurikulum yang berlaku;

7. Jumlah madrasah yang melaksanakan pendampingan kurikulum yang berlaku.

3.1.2.5 Program Penyelenggaraan Haji dan Umroh

Pada program penyelenggaraan haji dan umroh sasaran (outcomes) antara lain, pelayanan

haji dalam negeri, pembinaan haji dan umrah, pengelolaan dana haji, dan dukungan manajemen dan

pelaksanaan tugas teknis lainnya penyenggaraan haji dan umroh.

Untuk mencapai sasaran (outcomes) tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan antara lain:

a. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan dana haji yang ditandai

dengan: 1. Jumlah rehabilitasi dan pengembangan asrama haji;

Page 98: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

93

2. Jumlah lokasi pelayanan pendaftaran haji. b. Meningkatnya kualitas pembinaan ibadat haji dan umrah yang ditandai dengan:

1. Jumlah petugas PPIH arab saudi yang difasilitasi dalam pelatihan manajemen dan pelayanan

prima;

2. Jumlah petugas PPIH embarkasi yang difasilitasi dalam pelatihan manajemen dan pelayanan

prima;

3. Jumlah rekuitmen tenaga musiman PPIH arab saudi;

4. Jumlah pembimbing dan penyuluh haji bersertifikat;

5. Jumlah jemaah haji yang mendapatkan bimbingan manasik haji. c. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan dana haji yang ditandai dengan:

1. Jumlah dokumen laporan pengelolaan dan pengembangan dana haji;

2. Jumlah dokumen laporan keuangan operasional haji;

3. Jumlah dokumen laporan aset haji. d. Meningkatnya kualitas tata kelola dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya penyelenggaraan

haji dan umrah yang ditandai dengan:

1. Jumlah dokumen administrasi perencanaan, keuangan, umum dan ortala kepegawaian yang

disusun tepat waktu;

2. Jumlah naskah kebijakan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya;

3. Jumlah dokumen monev, LAKIP dan BMN;

4. Jumlah lokasi pengelolaan data base, jaringan dan informasi haji;

5. Jumlah penyediaan sarana dan prasarana PHU.

4.1.2.6 Program Bimbingan Masyarakat Islam

Pada program ini sasaran (outcomes) antara lain pengelolaan dan pembinaan

pemberdayaan wakaf, pengelolaan dan pembinaan pemberdayaan zakat, pengelolaan dan pembinaan

penerangan agama Islam, pengelolaan uruan agama Islam dan pembinaan syariah, dan dukungan

manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Bimas Islam. Untuk mencapai sasaran (outcomes)

tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan antara lain: a. Meningkatnya kualitas SDM operator SIWAK yang ditandai dengan:

1. Jumlah operator SIWAK pada KUA yang difasilitasi dalam pelatihan;

2. Jumlah operator SIWAK pada Kantor Kementerian Agama yang difasilitasi dalam pelatihan;

3. Jumlah operator SIWAK pada Kantor Wilayah yang difasilitasi dalam pelatihan. b. Meningkatnya pengamanan tanah wakaf yang ditandai dengan:

1. Jumlah midis billboard tanah wakaf. c. Terbinanya nazhir dan lembaga wakaf yang ditandai dengan:

Page 99: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

94

1. Jumlah bantuan tanah wakaf yang produktif;

2. Persentase tanah wakaf;

3. Jumlah terbentuknya BWI provinsi;

4. Jumlah terbentuknya BWI kabupaten/kota. d. Terbinanya lembaga zakat yang ditandai dengan:

1. Jumlah verifikasi perizinan lembaga zakat;

2. Jumlah terlaksananya penilaian dan pemberian penghargaan terhadap kontestan zakat award;

3. Jumlah penilaian kontestan zakat award;

4. Jumlah dana operasional BAZNAS pusat, provinsi dan kabupaten/kota diseluruh indonesia. e. Meningkatnya pemahaman dan kepatuhan BAZNAS pusat, provinsi dan kabupaten/kota serta

LAZ terhadap regulasi zakat dan penerapan prinsip-prinsip syariah pada pengelolaan zakat yang

ditandai dengan:

1. Jumlah pengawasan lembaga zakat tingkat pusat (33 BAZNAS provinsi, 18 LAZ Nasional, 1

BAZNAS Pusat)

2. Jumlah sosialisasi standar akuntansi lembaga zakat;

3. Jumlah temu konsultasi compliance audit lembaga zakat; f. Tersedianya pedoman dalam pelakanaan pengawasan dan audit syariah yang ditandai dengan:

1. Jumlah dokumen regulasi tentang zakat. g. Terbentuknya unit pengumpulan zakatyang ditandai dengan:

1. Jumlah terbentuknya UPZ di setiap desa/kelurahan;

2. Jumlah terbentuknya UPZ di setiap kecamatan;

3. Jumlah terbentuknya UPZ di setiap kantor kementerian/lembaga, SKPD tingkat provinsi dan

SKPD tingkat kabupaten/kota. h. Terselenggaranya publikasi dakwah yang ditandai dengan:

1. Jumlah workshop jurnalis keagamaan;

2. Jumlah publikasi dakwah melalui media;

3. Jumlah lokakarya penyelenggaraan HBI;

4. Jumlah dokumen regulasi tentang penerangan agama Islam. i. Terselenggaranya MTQ/STQ nasional dan internasional yamg ditandai dengan;

1. Jumlah bimbingan peningkatan kualitas dewan hakim;

2. Jumlah bimbingan qari/qariah, hafidz/hafidzah. j. Terjalinnya sinergi bimas islam, ormas islam dan KL dalam penanganan keumatan dan

pemberdayaan umat yang ditandai dengan:

1. Jumlah sinergitas Bimas Islam, ormas Islam dan KL yang difasilitasi;

2. Persentase kontribusi terhadap penyelesaian masalah keumatan.

Page 100: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

95

k. Meningkatnya kualitas penyuluhan agama yang ditandai dengan:

1. Jumlah penyuluh agama Islam non-PNS;

2. Jumlah bimbingan SDM penyuluh agama Islam. l. Berkembangnya lembaga sosial seni dan budaya islam yang ditandai dengan:

1. Jumlah pembinaan lembaga sosial, seni dan budaya islam;

2. Jumlah pembinaan mental remaja muslim melalui seni budaya Islam. m. Meningkatnya kualitas SDM penghulu yang ditandai dengan:

1. Jumlah penghulu yang terbina;

2. Jumlah penghulu bertambah;

3. Jumlah bimbingan teknis administrasi NR;

4. Terlaksananya PNBP biaya nikah rujuk. n. Meningkatnya kualitas standar pelayanan KUA yang ditandai dengan:

1. Jumlah KUA yang memenuhi standar pelayanan;

2. Jumlah KUA yang menerima biaya operasional;

3. Jumlah rehabilitasi ringan KUA;

4. Jumlah pengadaan lahan dan sertifikasi tanah KUA;

5. Jumlah pembangunan KUA;

6. Jumlah pengadaan sarana perkantoran KUA online;

7. Jumlah pengadaan sarana perkantoran KUA online;

8. Jumlah pengelola IT dan administrasi KUA terampil. o. Meningkatnya kualitas keluarga sakinah yang ditandai dengan:

1. Jumlah bimbingan kursus pranikah;

2. Jumlah pelaksanaan pemilihan keluarga sakinah teladan tingkat kabupaten/kota. provinsi dan

nasional;

3. Jumlah bantuan kelompok prasakinah;

4. Jumlah bantuan operasional BP4. p. Penyatuan kalender hijriyah yang ditandai dengan:

1. Jumlah kajian akademis hisab rukyat;

2. Jumlah pertemuan tokoh/pakar.

3. Jumlah kegiatan bimbingan kalender hijriyah

4. Peningkatan kualitas tim rukyat hilal. q. Terpenuhinya kebutuhan al-quran kepada masyarakat yang ditandai dengan: jumlah distribusi al-

quran kepada masyarakat. r. Terciptanya suasana kehidupan internal umat islam yang harmonis yang ditandai dengan jumlah

fasilitas pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan inter umat beragama islam.

Page 101: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

96

s. Penyatuan kalender hijriyah yang ditandai dengan:

1. Jumlah kajian akademis hisab rukyat;

2. Jumlah pertemuan tokoh/pakar.

3. Jumlah kegiatan bimbingan kalender hijriyah

4. Peningkatan kualitas tim rukyat hilal t. Meningkatnya kualitas penjamin produk halal yang ditandai dengan;

1. Jumlah kegiatan gerakan masyarakat sadar halal;

2. Jumlah bimbingan dan pengawasan produk halal di tempat produksi, RPH, RPU, pasar

tradisional dan pasar modern.

3. Jumlah kegiatan sosialisasi dan bimbingan tentang UU JPH u. Terlaksananya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya bimas islam yang tepat

waktu, yang ditandai dengan;

1. Persentase tersedianya layanan manajemen bimas islam;

2. Persentase tersedianya data dan sistem informasi bimas islam sebagai basis perencanaan,

penganggaran dan monev.

4.1.2.7 Program Bimbingan Masyarakat Kristen

Pada program bimbingan masyarakat Kristen sasaran (outcomes) antara lain pengelolaan

dan pembinaan urusan agama kristen, pengelolaan dan pembinaan pendidikan agama kristen, dan

dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya Bimas Kristen. Untuk mencapai sasaran (outcomes)

tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan antara lain: a. Meningkatnya bimbingan masyarakat Kristen yang terkait dengan:

1. Jumlah penyuluh agama kristen Non-PNS penerima honorarium;

2. Jumlah penyuluh agama kristen yang ditingkatkan kualitas SDM nya;

3. Jumlah kendaraan operasional roda 2 untuk penyuluh PNS;

4. Jumlah tenaga teknis keagamaan kristen yang terbina (pendeta, guru sekolah minggu, koster,

evangelis, diakones, guru injil/jemaat);

5. Jumlah lembaga sosial keagamaan, lembaga gereja, yayasan dan asosiasi keagamaan kristen

yang menerima bantuan. b. Meningkatnya kualitas guru dan pengawas pendidikan agama Kristen pada sekolah umum yang

terkait dengan:

1. Jumlah guru PAK Non-PNS yang menerima tunjangan profesi;

2. Jumlah guru PAK Non-PNS yang menerima tunjangan fungsional;

3. Jumlah guru PAK yang bersertifikat;

4. Jumlah guru PAK yang mengikuti program PLGP/PPG dan pembinaan.

Page 102: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

97

c. Meningkatnya kualitas guru dan tenaga kependidikan pada semua jenjang sekolah pendidikan

keagamaan yang ditandai dengan:

1. Jumlah guru bidang studi yang menerima tunjangan profesi;

2. Jumlah guru bidang studi yang menerima tunjangan fungsional. d. Meningkatnya kualitas pendidikan agama dan pendidikan keagamaan Kristen yang ditandai

dengan:

1. Jumlah lembaga pokjawas yang ditingkatkan kapasitasnya;

2. Jumlah KKG dan MGMP yang dibina dan dikembangkan;

3. Jumlah dokumen pengembangan kurikulum SDTK, SMPTK dan SMTK serta SMAK yang

dipersiapkan;

4. Jumlah SDTK, SMPTK dan SMTK yang dipersiapkan akreditasinya. e. Meningkatnya kualitas tatakelola dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya bimas kristen

yang ditandai dengan jumlah dokumen perencanaan, keuangan, umum dan ortala kepegawaian

yang disusun tepat waktu.

4.1.2.8 Program Bimbingan Masyarakat Katolik

Pada program Bimbingan Masyarakat Katolik sasaran (outcomes) antara lain pengelolaan dan

pembinaan urusan agama Katolik, pengelolaan dan pembinaan pendidikan agama katolik,

penyelenggaraan adminsitrasi perkantoran pendidikan Bimas Katolik, dan dukungan manajemen dan

tugas teknis lainnya Bimas Katolik. Untuk mencapai sasaran (outcomes) tersebut dilaksanakan

sejumlah kegiatan antara lain: a. Meningkatnya kualitas pemahaman, pengalaman ajaran agama Katolik yang ditandai dengan:

1. Jumlah penyuluh agama Katolik PNS dan Non-PNS yang mengikuti pendidikan dan latihan

(pengembangan kemampuan subtansi dan teknis);

2. Jumlah laporan pelaksanaan tugas dan fungsi penyuluh agama Katolik PNS;

3. Jumlah penyuluh agama Katolik Non-PNS yang menerima honorarium;

4. Jumlah juklak/juknis pelaksanaan penyuluhan agama Katolik;

5. Jumlah kendaraan operasional roda dua bagi penyuluh agama Katolik PNS.

6. Jumlah tokoh agama dan masyarakat Katolik yang mengikuti dialog kerukunan umat

beragama;

7. Jumlah keluarga katolik yang mengikuti pembinaan keluarga bahagia;

8. Jumlah kelompok kategorial yang terbina;

9. Jumlah pegawai yang mengikuti pembinaan kerohanian Katolik;

10. Jumlah juklak/juknis pemberin bantuan kepada institusi/lembaga keagamaan Katolik;

11. Jumlah pedoman pembinaan keluarga Katolik;

Page 103: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

98

12. Jumlah naskah bimbingan kepada kelompok keagamaan Katolik;

13. Jumlah lembaga keagamaan Katolik yang terbina. b. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama Katolik yang ditandai dengan:

1. Jumlah rumah ibadat yang menerima bantuan;

2. Jumlah keuskupan agung dan sufragan yang menerima bantuan;

3. Jumlah paroki/stasi/lingkungan yang menerima bantuan;

4. Jumlah lembaga keagamaan Katolik yang menerima bantuan (sarana keagamaan);

5. Jumlah lembaga sosial keagamaan Katolik yang menerima bantuan

(seminari/kongregasi/tarekat/ordo/unio/lembaga sekuler);

6. Jumlah kelompok kategorial Katolik yang menerima bantuan (BIARLU, ME/LM);

7. Jumlah ormas katolik yang menerima bantuan pembinaan kerohanian Katolik;

8. Jumlah buku peribadatan Katolik;

9. Jumlah perlengkapan dan peralatan misa. c. Tenaga pendidik dan kependidikan agama Katolik yang berkualitas

1. Jumlah guru pendidikan agama Katolik tingkat dasar dan menengah yang memenuhi standar

kualifikasi (DMS) (S.1);

2. Jumlah guru pendidikan agama Katolik yang memenuhi standar kompetensi tersertifikasi;

3. Jumlah pengawas pendidikan agama Katolik tingkat dasar dan menengah yang memenuhi

standar kompetensi;

4. Jumlah GPAK tingkat dasar dan menengah yang mengikuti pembinaan dan latihan teknis

kependidikan yang berlaku;

5. Jumlah pengawas PAK tingkat dasar dan menengah yang mengikuti pembinaan dan latihan

teknis kependidikan yang berlaku;

6. Jumlah guru pendidikan agama Katolik tingkat dasar dan menengah yang menerima TPG

(Non-PNS yang sudah diinpasing);

7. Jumlah GPAK tingkat dasar dan menengah Non-PNS yang menerima TPG;

8. Jumlah guru pendidikan agama katolik Non-PNS tingkat dasar dan menengah yang belum

tersertifikasi menerima tunjangan fungsional;

9. Jumlah juklak/juknis pembinaan kepada guru pendidikan agama Katolik, dosen agama

Katolik, pembina agama Katolik dan tenaga kependidikan;

10. Jumlah buku guru dan silabus tingkat dasar;

11. Jumlah buku guru dan silabus tingkat menengah;

12. Jumlah GPAK tidak tetap tingkat dasar dan menengah yang menerima bantuan; d. Lembaga pendidikan keagamaan Katolik yang berkualitas (memenuhi standar) yang ditandai

dengan:

Page 104: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

99

1. Jumlah lembaga pendidikan keagamaan Katolik tingkat dasar dan menengah yang mendapat

bantan sarana prasarana;

2. Jumlah KKG dan MGMP yang menerima bantuan;

3. Jumlah kegiatan pembinaan kerohanian Katolik yang diikuti oleh peserta didik. e. Terlaksananya administrasi perkantoran pendidikan Bimas Katolik yang ditandai dengan:

1. Jumlah guru PNS penerima tunjangan profesi;

2. Jumlah guru PNS yang menerima gaji dan tunjangan. f. Meningkatnya kualitas tata kelola dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya bimas katolik

yang ditandai dengan:

1. Jumlah dokumen adminsitrasi perencanaan, keuangan, umum, ortala kepegawaian yang

disusun tepat waktu;

2. Jumlah pegawai yang mendapatkan gaji, tunjangan dan operasional.

4.1.2.9 Program Bimbingan Masyarakat Hindu

Pada program bimbingan masyarakat hindu sasaran (outcomes) antara lain pengelolaan dan

pembinaan urusan agama Hindu, pengelolaan dan pembinaan pendidikan agama Hindu,

penyelenggaraan adminsitrasi perkantoran pendidikan Bimas Hindu, dan dukungan manajemen dan

tugas teknis lainnya bimas Hindu. Untuk mencapai sasaran (outcomes) tersebut dilaksanakan sejumlah

kegiatan antara lain: a. Meningkatnya kualitas pembinaan dan pengelolaan urusan agama hindu yang ditandai dengan:

1. Jumlah fasilitasi operasional penyuluh Non-PNS;

2. Jumlah dialog pinandita/tokoh agama /cendekiawan /tokoh masyarakat/pemuda/wanita;

3. Jumlah desa binaan kerukunan intern;

4. Jumlah pembinaan keluarga sukinah;

5. Jumlah BOP PHDI;

6. Jumlah BOP LPDG;

7. Jumlah BOP BPH;

8. Jumlah BOP lembaga keagamaan pemuda;

9. Jumlah BOP lembaga pinandita;

10. Jumlah fasilitasi rumah ibadat;

11. Jumlah fasilitasi sarana keagamaan

12. Jumlah fasilitasi rumah duka Hindu;

13. Jumlah event budaya keagamaan Hindu;

14. Jumlah fasilitasi event budaya keagamaan Hindu;

Page 105: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

100

b. Meningkatnya akses pendidikan agama dan keagamaan Hindu tingkat dasar dan menengah yang

ditandai dengan jumlah fasilitasi sarana dan prasarana. c. Meningkatnya kualitas pendidikan agama dan keagamaan Hindu tingkat dasar dan menengah yang

ditandai dengan:

1. Jumlah satuan pendidikan agama Hindu yang melaksanakan kurikulum yang berlaku;

2. Jumlah sekolah minggu yang dibina;

3. Fasilitasi event pendidikan agama dan keagamaan Hindu. d. Meningkatnya kualitas tenaga pendidik dan kependidikan tingkat dasar dan menengah yang

ditandai dengan:

1. Jumlah guru berkualifikasi S1/D4 dan S2;

2. Jumlah guru bersertifikasi pendidik;

3. Jumlah guru penerima tunjangan;

4. Jumlah KKG/MGMP yang difasilitasi;

5. Jumlah tenaga kependidikan yang dibina;

6. Jumlah tenaga kependidikan yang ditingkatkan kompetensinya;

7. Jumlah guru yang diberikan pembinaan. e. Terlaksananya adminsitrasi perkantoran pendidikan Bimas Hindu yang ditandai dengan:

1. Jumlah guru PNS penerima tunjangan profesi;

2. Jumlah guru PNS penerima gaji dan tunjangan. f. Meningkatnya kualitas tata kelola dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya bimas hindu

yang ditandai dengan;

1. Jumlah dokumen rencana kerja tahunan;

2. Jumlah dokumen pagu indikatif, pagu anggaran dan alokasi anggaran;

3. Jumlah dokumen administrasi;

4. Jumlah pegawai yang mendapatkan gaji, tunjangan dan operasional;

5. Jumlah dokumen laporan keuangan;

6. Jumlah dokumen pengadaan dan pemeliharaan peralatan perkantoran.

4.1.2.10 Program Bimbingan Masyarakat Buddha

Pada program bimbingan masyarakat buddha sasaran (outcomes) antara lain pengelolaan

dan pembinaan urusan agama buddha, pengelolaan dan pembinaan pendidikan agama buddha,

penyelenggaraan adminsitrasi perkantoran pendidikan bimas Buddha, dan dukungan manajemen dan

tugas teknis lainnya bimas Buddha . Untuk mencapai sasaran (outcomes) tersebut dilaksanakan

sejumlah kegiatan antara lain: a. Meningkatnya pengelolaan dan pembinaan urusan agama Buddha yang ditandai dengan:

Page 106: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

101

1. Jumlah penyuluh Non-PNS yang menerima tunjangan;

2. Jumlah peyuluh Non-PNS dan tenaga teknis keagamaan yang mengikuti pembinaan;

3. Jumlah laporan pelaksanaan tugas dan fungsi penyuluh agama buddha PNS

4. Jumlah tokoh agama yang mengikuti dialog kerukunan intern;

5. Jumlah naskah hasil pertemuan kerukunan inten umat beragama buddha; b. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama Buddha yang ditandai dengan :

1. Jumlah majelis agama Buddha yang dibantu;

2. Jumlah lembaga sosial keagamaan (organisasi kepemudaan/ organisasi wanita

buddhis/organisasisangha/lembaga keagamaan yang dibantu;

3. Jumlah kegiatan pembinaan penguatan dan pemberdayaan pengurus lembaga keagamaan

buddha;

4. Jumlah rumah ibadat yang dibantu.

5. Jumlah event penyelenggaraan svayamvara tripitaka gatha (STG);

6. Jumlah event penyelenggaraan dhamma camp pemuda buddhis. c. Meningkatnya akses pendidikan agama dan keagamaan Buddha tingkat dasar dan menengah yang

ditandai dengan jumlah peserta didik yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan. d. Meningkatnya kualitas pendidikan agama dan keagamaan Buddha tingkat dasar dan menengah

yang ditandai dengan:

1. Jumlah lembaga pendidikan agama dan keagamaan Buddha yang difasilitasi dalam penguatan

dan pemberdayaan;

2. Jumlah fasilitasi pembinaan dan pengembagan event pendidikan agama dan keagamaan

Buddha. e. Meningkatnya kualitas tenaga pendidik dan kependidikan agama dan keagamaan buddha tingkat

dasar dan menengah yang ditandai dengan:

1. Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan yang difasilitasi dalam pembinaan dan

pengembangan;

2. Jumlah guru pendidikan agama buddha non-PNS yang menerima tunjangan profesi;

3. Jumlah guru yang tersertifikasi;

4. Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan agama Buddha yang menerima intensif tunjangan. f. Terlaksananya tata kelola dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya bimas buddha yang

ditandai dengan: g. Jumlah dokumen administrasi; h. Jumlah layanan perkantoran. i. Terlaksananya tata kelola dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya Bimas Buddha yang

ditandai dengan:

Page 107: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

102

j. Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran; k. Jumlah dokumen data perencanaan dan layanan sistem informasi; l. Jumlah dokumen tata kelola kepegawaian; m. Jumlah dokumen laporan keuangan; n. Jumlah dokumen perbendaharaan pelaksanaan anggaran; o. Jumlah dokumen layanan perkantoran.

4.2 KERANGKA PENDANAAN

Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran program tahun 2015-2019, diperlukan ketersediaan

dana yang memadai. Sumber pembiayaan perlu dikelola sedemikian berdasarkan skala prioritas.

Sumber pembiayaan khususnya dari pemerintah pusat yang tidak mencukupi didukung dengan sumber

pembiayaan yang berasal dari pemerintah pusat, pemeritah daerah,dan masyarakat.

Dalam rangka pemenuhan pendanaan pembangunan bidang agama dan pendidikan yang menjadi

tugas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang,direncanakan

skema kerangka pendanaan sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan peningkatan pembiayaan melalui pemanfataan Surat Berharga Syariah Negara

(SBSN). 2. Mendorong Pemerintah Daerah untuk turut serta berpartisipasi dalam pembiayaan pembangunan

pendidikan agama dan pendidikan keagamaan; 3. Memperbaiki mekanisme dan cakupan penggunaan dana BOS; dan

4. Meningkatkan cost-effectiveness pendanaan secarasistematis.

Secara umum, skema pendanaan yang diperlukan untuk mencapai target pembangunan bidang

agama dan bidang pendidikan dalam masa lima tahun mendatang berasal dari anggaran pemerintah,

baik pusat maupun daerah serta dari partisipasi masyarakat.

4.2.1 Pendanaan Dari Pemerintah

1. Pendanaan Pemerintah Pusat

Alokasi Pendanaan dari Pemerintah Pusat merupakan sumber utama dari pendanaan terhadap

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung baik berupa rupiah murni

mapun dari PNBP. Selaras dengan kewajiban pemenuhan 20% anggaran pendidikan nasional, alokasi

anggaran terbesar di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

adalah untuk pendanaan bidang pendidikan yaitu rata-rata 85% dari total alokasi yang direncanakan.

Alokasi tersebut selain akan digunakan untuk mendanai program nasional yang berkelanjutan seperti

BOS juga untuk mendanai program baru sehubungan dengan NAWACITA antara lain Kartu Indonesia

Pintar (KIP).

Page 108: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

103

Alokasi anggaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tahun Anggaran 2018 yang dibagi ke dalam 8 program sebagai berikut:

Tabel 4. 18 Alokasi Anggaran

No. Program Kantor Wilayah Kementerian Agama Alokasi Anggaran

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2018

1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan 30.075.448.000

Tugas Teknis Lainnya Kementerian Agama

2 Program Pendidikan Islam 216.391.122.000

3 Program Penyelenggaran Haji dan Umroh 9.496.288.000

4 Program Bimbingan Masyarakat Islam 33.618.489.000

5 Program Bimbingan Masyarakat Kristen 2.284.022.000

6 Program Bimbingan Masyarakat Katolik 3.209.332.000

7 Program Bimbingan Masyarakat Hindu 2.174.550.000

8 Program Bimbingan Masyarakat Buddha 6.803.157.000

Total 304.052.408.000,-

2. Pendanaan dari Pemerintah Daerah

Meskipun Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan

seluruh satuan kerjanya termasuk madrasah dan sekolah keagamaan lainnya merupakan bagian dari

binaan pemerintah pusat namun kontribusi dari pemerintah daerah sangat diharapkan untuk turut serta

mendanai pendanaan pembangunan bidang Agama dan Pendidikan. Pemerintah Daerah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung telah berkontribusi dalam membantu pendanaan dalam pelayanan

kehidupan beragama serta penyelenggaraan pendidikan agama dan pendidikan keagamaan. Peran

Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang telah berjalan dan diharapkan akan

terus berkelanjutan antara lain berupa alokasi dalam bentuk dana BOP. Besarnya pengalokasian ini

sangat tergantung pada kemampuan keuangan dan komitmen Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung.

Untuk meningkatkan peran pemerintah daerah dalam menyokong pelayanan dalam kehidupan

beragama serta penyelenggaraan pendidikan agama dan pendidikan keagamaan di wilayahnya, maka

diperlukan peran aktif dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Beberapa kerjasama dan kontribusi yang telah dilaksanakan antara Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung antara lain: a. Pemberian alokasi Biaya Operasional Pendidikan Pemerintah Daerah yang dialokasikan bagi

madrasah. b. Pemberian tambahan tunjangan bagi guru madrasah, guru agama,. c. Pemberian bantuan atau hibah bagi sarana prasarana pendidikan agama dan pendidikan

keagamaan.

Page 109: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

104

1.2.1 Pendanaan Dari Masyarakat

Alokasi pendanaan yang berasal dari masyarakat, berasal dari perseorangan, kelompok

organisasi masyarakat. Kontribusi masyarakat bagi kegiatan agama dan pendidikan keagamaan sudah

berlangsung dengan sejak lama. Hal ini bisa dilihat banyak pendirian rumah ibadat yang dilakukan

secara swakelola oleh masyarakat, pendirian lembaga sosial keagamaan, dan banyaknya sekolah

keagamaan yang dibangun dan dikelola oleh masyarakat baik secara perseorangan maupun

kelembagaan.

Hal lain yang diharapkan untuk dapat meningkatkan kerangka pendanaan pembangunan bidang

agama dan pendidikan agama adalah mengoptimalkan koordinasi dengan Kementerian Agama Pusat

untuk memperoleh peningkatan pembiayaan melalui pemanfataan Surat Berharga Syariah Negara

(SBSN).

Page 110: KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA · 2019. 8. 21. · RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS Kantor

105

BAB V

PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung Tahun 2015-2019 pada dasarnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari arah dan

kebijakan nasional pembangunan agama dan pendidikan sebagaimana tertuang dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan Kementerian Agama RI. Dengan

mempertimbangkan perubahan lingkungan strategis, baik internal maupan eksternal. Renstra ini

berupaya menggambarkan peta potensi dan permasalahan pembangunan agama yang ada. Atas dasar

peta potensi dan permasalahan itu, selanjutnya disusun program dan kegiatan serta hasil (outcome) dan

keluaran (output) yang hendak dicapai dari pembangunan agama dalam lima tahun ke depan.

Sebagai ujung tombak pembangunan agama, Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung perlu lebih proaktif, kreatif, adaptif, dan responsif terhadap laju

perubahan di berbagai sektor kehidupan, baik perubahan yang membawa dampak positif maupun

negatif. Kementerian Agama juga dituntut mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi

tercapainya tatanan kehidupan yang dicita-citakan masyarakat melalui program pembangunan agama

dan pendidikan.

Atas dasar itu, pelaksanaan Renstra Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung harus bersifat terbuka dan terus disesuaikan dari waktu ke waktu.

Rencana Strategis (RENSTRA) ini diharapkan dapat membantu para pelaksana dan

pengelola program/kegiatan dalam melakukan pengukuran tingkat keberhasilan program/kegiatan yang

dikelola. Dengan Renstra ini pula, diharapkan unit-unit kerja di lingkungan Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki pedoman bagi pencapaian arah,

tujuan, dan sasaran program pembangunan agama selama lima tahun, yaitu 2015–2019, sehingga visi

dan misi pembangunan agama dan pendidikan dapat terwujud.

Pangkalpinang, November 2018

KEPALA

Muhammad Ridwan