KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PONTIANAK … · jarak kurang lebih 1,8 km dari KKP induk...
Transcript of KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PONTIANAK … · jarak kurang lebih 1,8 km dari KKP induk...
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PONTIANAK TAHUN 2015 - 2019
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PONTIANAK JL. ARTERI SUPADIO KM. 18 KAB. KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT
TELP./FAX. 0561 6729032 EMAIL: [email protected] TAHUN 2016
REVIU 2
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Periode 2015 – 2019
Kata Pengantar - REVIU 2 i
Kata Pengantar Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa
kami haturkan atas terselesaikannya Reviu Kedua buku “Rencana
Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak
Periode 2015 - 2019”.
Rencana Aksi Kegiatan ini merupakan dokumen perencanaan yang memuat program dan
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak
termasuk Wilayah Kerja dalam kurun waktu 2015 - 2019.
Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) ini sangat penting artinya, agar nantinya berbagai
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak dapat
berjalan secara terstruktur sesuai dengan pedoman dari RAK yang telah dibuat, mendukung
dan mengacu pada RPJMN, Renstra Kemenkes Tahun 2015 -2019 dan Rencana Aksi
Program Ditjen PP dan PL Tahun 2015 – 2019, serta Peraturan Presiden RI Nomor 35 tahun
2015 tentang Kementerian Kesehatan (Bab II Organisasi Bagian Kesatu, Pasal empat), maka
perlunya Reviu RAK KKP Kelas II Pontianak Tahun 2015-2019.
Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk melakukan
penyusunan perencanaan kinerja tahunan (RKT) dan pengukuran kinerja kegiatan instansi
pemerintah dimana sangat diperlukan adanya integrasi antara keahlian sumber daya
manusia dengan sumber daya lain agar mampu menjawab perubahan lingkungan strategis
yang cepat berubah.
Disadari bahwa penyusunan Rencana Aksi Kegiatan ini masih jauh dari sempurna sehingga
mungkin terdapat berbagai kekurangan di dalam penyusunannya. Untuk itu diharapkan
saran dan kritik yang membangun serta partisipasi dari semua pihak demi kesempurnaan
penyusunan Rencana Aksi Kegiatan untuk tahun berikutnya.
Akhirnya kami atas nama Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak menyampaikan
rasa terima kasih yang setulus-tulusnya kepada tim penyusun serta semua pihak yang telah
berupaya semaksimal mungkin sehingga Rencana Aksi Kegiatan ini dapat diselesaikan.
Pontianak, Oktober 2016
Kepala,
Sumarsinah, SKM, M.Epid NIP 19610222 198503 2 001
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Periode 2015 – 2019
Kata Pengantar - REVIU 2 i
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Periode 2015 – 2019
Daftar Isi - REVIU 2 ii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II
PONTIANAK NOMOR: HK.02.02./VII.22/1704/2015 TENTANG RENCANA
AKSI KEGIATAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PONTIANAK
TAHUN 2015-2019 ..............................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2. Kondisi Umum .............................................................................. 3
1.3. Maksud dan Tujuan Penulisan ..................................................... 29
1.4. Landasan Hukum ......................................................................... 30
1.5. Pola Pikir Penulisan ..................................................................... 31
1.6. Sistematika Penulisan .................................................................. 32
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS .......................... 35
2.1. Visi dan Misi ................................................................................. 35
2.2. Tujuan .......................................................................................... 37
2.3. Sasaran Strategis ........................................................................ 38
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ............................................... 41
3.1. Arah Kebijakan ........................................................................... 41
3.2. Strategi ....................................................................................... 42
BAB IV RENCANA KINERJA DAN PENDANAAN KEGIATAN .................... 52
4.1. Rencana Kinerja .......................................................................... 52
4.2. Pendanaan Indikatif .................................................................... 67
BAB V PEMANTAUAN, PENILAIAN DAN PELAPORAN ............................ 69
5.1. Pemantauan ................................................................................. 69
5.2. Penilaian ...................................................................................... 70
5.3. Pelaporan ..................................................................................... 83
BAB VI PENUTUP .......................................................................................... 84
Lampiran ............................................................................................
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 1
1.1. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan diselenggarakan berdasarkan pada perikemanusiaan,
pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat,
serta bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis. Masyarakat sehat akan mendukung terwujudnya sumber
daya manusia Indonesia yang berdaya saing global.
Sasaran yang ingin dicapai dalam Program Indonesia Sehat pada RPJMN 2015-2019
adalah meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan
finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok RPJMN 2015-2019
adalah: (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya
pengendalian penyakit; (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya
cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas
pengelolaan SJSN Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat
dan vaksin; serta (6) meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.
Dengan telah ditetapkannya RPJMN 2015-2019 maka Kementerian Kesehatan
menyusun Renstra Tahun 2015-2019 yang telah ditetapkan melalui Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Renstra
Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015 - 2019. Renstra Kementerian Kesehatan
merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan dan
menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan. Penyusunan Renstra
Kementerian Kesehatan dilaksanakan melalui pendekatan: teknokratik, politik,
partisipatif, atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom-up). Maka dalam
pelaksanaannya perlu dijabarkan lebih lanjut ke dalam suatu Rencana Aksi Program
(RAP) pada unit organisasi Eselon I dan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) pada unit
organisasi setingkat eselon II sesuai dengan tugas Pokok dan fungsinya.
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 2
Perkembangan penyakit khususnya penyakit menular di dunia saat ini membuat
masyarakat dunia prihatin dan sadar akan perlunya langkah antisipasi secara
bersama-sama. Sebagai bagian dari masyarakat dunia, Indonesia berkewajiban
melakukan upaya mencegah terjadinya kedaruratan kesehatan yang meresahkan
dunia (Publich Health Emergency of International Concern / PHEIC) sebagaimana
telah diamanatkan dalam International Health Regulation (IHR) Tahun 2005. Dalam
melaksanakan amanat tersebut, Indonesia harus menghormati sepenuhnya martabat,
hak asasi manusia dan dasar-dasar kebebasan seseorang serta penerapannya secara
universal.
IHR 2005 adalah Peraturan Kesehatan Internasional yang disetujui oleh 194 negara
anggota WHO dalam sidang World Health Assembly (WHA) ke-58 pada Mei 2007 dan
sudah mulai berlaku sejak 15 Juni 2007. Indonesia menjadi salah satu negara anggota
WHO yang ikut menyetujui ketetapan IHR 2005 tersebut, sudah melaksanakan
kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi sejak awal pemberlakuan IHR 2005.
Implementasi IHR 2005 diawali dengan melakukan assesmen terhadap kapasitas inti
yang dimiliki di pintu masuk negara untuk melakukan: deteksi, notifikasi dan respon
terhadap kejadian yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat.
Maka Kantor Kesehatan Pelabuhan merupakan bagian penting khususnya dalam
penerapan IHR 2005, memberikan perhatian khusus untuk wilayah pelabuhan dengan
menetapkan Persyaratan Kapasitas Inti bagi bandara, Pelabuhan dan Perlintasan
Darat agar setiap saat:
(a) Menyediakan akses pada:
(i). Pelayanan kesehatan yang memadai termasuk fasilitas diagnostik di lokasi
yang dekat sehingga memungkinkan penilaian cepat dan perawatan bagi
pelaku perjalanan yang sakit dan ,
(ii). Staf, peralatan dan lingkungan kerja yang memadai;
(b) Menyediakan akses terhadap peralatan dan personel untuk pengiriman pelaku
perjalanan yang sakit ke fasilitas kesehatan yang memadai;
(c) Menyediakan personel yang terlatih untuk pemeriksaan alat angkut;
(d) Menjamin lingkungan yang aman bagi para pelaku perjalanan yang menggunakan
fasilitas yang ada di pintu masuk, termasuk pengadaan air minum, tempat
makanan, fasilitas catering pesawat udara, toilet umum, fasilitas pembuangan
sampah cair dan padat yang memadai, dan area berpotensi risiko lainnya, dengan
melaksanakan pemeriksaan secara berkala;
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 3
(e) dan sejauh dapat dilakukan menyediakan personel terlatih dan program
pengendalian vektor dan reservoir didalam dan disekitar pintu masuk.
Tugas dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan sesuai dengan Permenkes Nomor
356/Menkes/Per/IV/2008 Jo. Permenkes Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, bahwa Kantor Kesehatan
Pelabuhan yang selanjutnya disebut KKP adalah unit pelaksana teknis di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dengan tugas
melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit
menular potensial wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di wilayah
kerja pelabuhan, bandara dan lintas batas serta pengendalian dampak kesehatan
lingkungan.
1.2. KONDISI UMUM
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak merupakan salah satu dari empat
puluh sembilan Kantor Kesehatan Pelabuhan yang ada di Indonesia dan
berkedudukan di kota Pontianak, ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Disamping KKP
Induk, KKP Pontianak mempunyai 9 wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan
Pontianak yang terdiri dari ;
1. Wilayah Kerja Bandara Supadio yang berlokasi di Kabupaten Kubu Raya dengan
jarak kurang lebih 1,8 km dari KKP induk Pontianak;
2. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Sintete yang berlokasi di Kabupaten Sambas yang
berjarak kurang lebih 206 km dari KKP induk Pontianak;
3. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Ketapang yang berlokasi di Kabupaten Ketapang
yang berjarak kurang lebih 629 km dari KKP induk Pontianak;
4. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Kendawangan yang berlokasi di Kabupaten
Ketapang yang berjarak kurang lebih 724 km dari KKP induk Pontianak;
5. Wilayah Kerja Pos Lintas Batas Darat Entikong yang berlokasi di Kabupaten
Sanggau yang berjarak kurang lebih 251 km dari KKP induk Pontianak;
6. Wilayah Kerja Pos Lintas Batas Badau yang berlokasi di Kabupaten Kapuas Hulu
yang berjarak kurang lebih 980 km dari KKP induk Pontianak;
7. Wilayah Kerja Pos Lintas Batas Jagoi Babang yang berlokasi di Kabupaten
Bengkayang yang berjarak kurang lebih 276 km dari KKP induk Pontianak;
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 4
8. Wilayah Kerja Pos Lintas Batas Aruk yang berlokasi di Kabupaten Sambas yang
berjarak kurang lebih 325 km dari KKP induk Pontianak;
9. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Telok Air yang berlokasi di Kabupaten Kubu Raya
yang berjarak kurang lebih 101 km dari KKP induk Pontianak.
Bandara Rahadi Oesman adalah Bandara persiapan dan dalam menjalankan Tupoksi
untuk saat ini masih dirangkap oleh Petugas Pelabuhan Laut Ketapang.
Adapun daerah kerja/ binaan Kantor Kesehatan Pelabuhan Pontianak (Induk) sebagai
berikut :
a. Perimeter Area
Perimeter Area Kantor Kesehatan Pelabuhan Pontianak meliputi seluruh wilayah
Pelabuhan Pontianak (induk), yang terdiri dari tanah daratan dengan luas
128.644M2 dan daerah perairan dengan luas 380 Ha.
b. BufferArea
Wilayah buffer Kantor Kesehatan Pelabuhan Pontianak merupakan wilayah di luar
daerah perimeter dengan radius 400 meter yang diukur dari batas tepi daerah
perimeter.
Gambar 1.1.
Peta Wilayah Kerja KKP Kelas II Pontianak, Kalimantan Barat
Sumber : Mini Profile, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak, 2015
KKP Pontianak mempunyai 4 Pos Lintas Batas Darat Negara dan pintu-pintu masuk yang
lain telah memiliki sarana pelayanan kesehatan yang terdiri dari 16 puskesmas
perbatasan. PLBD ini dilalui oleh Bus yang menghubungkan 3 negara yaitu Indonesia,
Malaysia dan Brunei Darusalam. Provinsi Kalimantan Barat mempunyai ikatan kerjasama
spesifik dengan negara tetangganya yakni dalam bentuk Kerjasama Sosekmalindo
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 5
(Sosial Ekonomi Malaysia dan Indonesia) dan BIMP Eaga (Brunei Darusalam, Indonesia,
Malaysia dan Philipina). Kedua ikatan kerjasama ini selalu diperbaharui setiap tahunnya
oleh negara yang terikat di dalamnya.
Gambaran kondisi umum dan permasalahan pelaksanaan kegiatan berdasarkan sasaran
strategis dari hasil pencapaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak,
juga menyajikan data dan informasi yang relevan dengan kebutuhan bagi pembuat
keputusan dalam menyusun strategi dan perencanaan kegiatan pada 5 tahun
mendatang:
A. Upaya Pengendalian Risiko Lingkungan di Pelabuhan/ Bandara dan Alat Angkut
secara Optimal
- Pengawasan Sanitasi dan Vektor di Alat Angkut
Pemeriksaan sanitasi dan vektor pada kapal
dilakukan pada kapal yang berlabuh di wilayah kerja
KKP Pontianak yang habis masa berlaku dokumen
SSCEC/SSCC/OME/Sailing Permit sebelum
pembuatan dokumen SSCEC/SSCC yang berlaku
selama 6 (enam) bulan serta untuk pemeriksaan
sanitasi kapal yang datang dari luar negeri.
Pemeriksaan sanitasi dan vektor pada pesawat yang
datang dari luar negeri ke Bandara Supadio
Pontianak. Sedangkan pemeriksaan sanitasi dan
vektor pada Bus, dilakukan pada Bus yang datang
dari luar negeri pada PLBD Entikong.
Tabel 1.1. Jumlah Kapal, Pesawat dan Bus yang Diperiksa Sanitasi dan Vektor
di KKP Kelas II Pontianak Pada Tahun 2011 – 2015
NO TAHUN JENIS ALAT ANGKUT YANG DIPERIKSA
KAPAL PESAWAT BUS
1 2011 2.250 581 4.708
2 2012 1.323 755 5.380
3 2013 1.636 512 5.338
4 2014 1.176 720 5.421
5 2015 1.554 610 2.016
Sumber Data: Laporan Tahunan KKP Kelas II Pontianak Tahun 2011 – 2015
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 6
- Laporan Pengendalian Nyamuk
Kegiatan Pengendalian vektor DBD, malaria
serta lalat dan kecoa yang dinyatakan dalam
satuan ukur luas wilayah bebas vektor di
sekitar wilayah Pelabuhan, Bandar Udara
dan PLBD selama 1 (satu) tahun. Luas
wilayah bebas vektor pada 2010-2014
tercapai 100%. Luas wilayah bebas vektor
tahun 2014 sebagai berikut: vektor DBD (136
Ha), vektor malaria (240 Ha) serta vektor
lalat dan kecoa (50 Ha). Pelaksanaan
kegiatan dimulai dengan survey dilakukan
setiap bulan (12 kali), larvasida, fogging,
spraying dan evaluasi/pencatatan serta
pelaporan.
Tabel 1.2.
Hasil Pengukuran Tertinggi House Index (HI) dan Container Index (CI) Vektor DBD
di KKP Kelas II Pontianak Pada Tahun 2011 - 2014
No Tahun House Index (HI) Tertinggi Container Index (CI) Tertinggi
Perimeter Area Buffer Area Perimeter Area Buffer Area
1 2011 7,4% Bandara Supadio
Pontianak
5% Aruk
1% Bandara Supadio
Pontianak
3% Aruk
2 2012 8% Bandara Supadio
Pontianak
3,2% Bandara Supadio
Pontianak
8,57% Teluk Air
6,45% Teluk Air
3 2013 7,2% Wilker Sintete
7,14% Pelabuhan Pontianak
4,1% Wilker Sintete
3,69% Pelabuhan Pontianak
4 2014 6,76% Wilker Sintete
3,68% Wilker Sintete
5% Wilker Sintete
7,03% Wilker Sintete
Sumber Data: Laporan Tahunan KKP Kelas II Pontianak Tahun 2011 – 2014
- Luas Wilayah Bebas Vektor
Kegiatan luas wilayah bebas vektor yang dinyatakan dalam satuan ukur luas
wilayah Survey dan pemberantasan Rodent di sekitar wilayah Pelabuhan, Bandar
Udara dan PLBD selama 1 (satu) tahun. Kegiatan pengendalian tikus yang
meliputi pemetaan, persiapan, pemasangan perangkap, identifikasi dan evaluasi/
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 7
pencatatan serta pelaporan. Pelaksanaan luas wilayah bebas vektor Rodent
dilaksanakan sejak tahun 2010-2014, Capaian indikator Luas wilayah bebas
vektor Rodent pada 2010-2014 tercapai 100%. Untuk Tahun 2014 Luas Wilayah
Bebas Vektor Rodent adalah 112 Ha.
Pemasangan Perangkap Tikus
Identifikasi rodent/tikus
Tabel 1.3.
Hasil Pemasangan Perangkap Tikus
di KKP Kelas II Pontianak Pada Tahun 2011 - 2015
NO TAHUN Jumlah Perangkap
Jumlah Tikus Tertangkap
Rata-rata Ratio Index Pinjal
1 2011 6.175 Buah 906 Ekor 0% 2 2012 19.080 Buah 926 Ekor 0% 3 2013 63.300 Buah 4.349 Ekor 0% 4 2014 12.607 Buah 2.601 Ekor 0% 5 2015 20.990 Buah 2.314 Ekor 0%
Sumber Data: Laporan Tahunan KKP Pontianak Tahun 2011 – 2015
- Cakupan TPM memenuhi syarat kesehatan
Terdiri dari: Jumlah kegiatan pengawasan dan pemeriksaan TPM dan Jumlah
Sampel Makanan, Minuman dan Limbah yang diambil.
Tabel 1.4. Jumlah Kumulatif Pemeriksaan Tempat Pengelolaan Makanan dan Sampel Makanan
di KKP Kelas II Pontianak Pada Tahun 2012 – 2015
No
Tahun
TPM YANG DIPERIKSA SAMPEL YANG DIPERIKSA
JML TPM
HASIL BAIK
HASIL TIDAK BAIK
JML SAMPEL
HASIL BAIK
HASIL TIDAK BAIK
1 2012 47 42 5 44 44 0 2 2013 397 397 0 349 349 0 3 2014 473 449 24 540 525 15 4 2015 430 418 12 62 61 1
Sumber Data: Laporan Tahunan KKP Pontianak Tahun 2012 – 2015
Pengawasan & Pemeriksaan TPM
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 8
- TTU Memenuhi syarat kesehatan
Adalah terlaksananya pengawasan dan pemeriksaan sanitasi lingkungan Tempat-
Tempat Umum (TTU) setiap bulan (12 kali) di 6 wilayah kerja KKP Pontianak
selama setahun dengan menggunakan Formulir Pemeriksaan TTU sehingga
terciptanya lingkungan TTU yang bersih dan sehat dan terbebas dari faktor risiko
yang di timbulkan dari lingkungan TTU tersebut.
Grafik 1.1. Jumlah Tempat -Tempat Umum yang Diperiksa
di KKP Pontianak Pada Tahun 2012 – 2014
0
50
100
150
200
250
300
2012 2013 2014
Jmlh TTU Yang Diperiksa
TTU yang Memenuhi syarat
TTU Yang tidak memenuhi syarat
Pemeriksaan TTU
Dari 50 Bangunan TTU yang diperiksa pada tahun 2012, sebanyak 49 bangunan
TTU memenuhi syarat kesehatan dan 1 bangunan TTU tidak memenuhi syarat
kesehatan. Sedangkan tahun 2013 sebanyak 205 bangunan TTU, tahun 2014 dan
tahun 2015 sebanyak masing-masing 300 bangunan TTU semua memenuhi
syarat kesehatan dan dalam kondisi baik.
- Dokumen Pelaksanaan Pengawasan Kualitas Air
Adalah dokumen dari jumlah kegiatan
pelaksanaan pengawasan kualitas air bersih
pada sumber/penampungan air bersih yang
berada di wilayah Pelabuhan, Bandara dan
PLBD yang ada di Wilayah Kerja KKP
Pontianak sehingga terciptanya kualitas air
yang sehat dan Hygienis dalam rangka
tercapainya target pemeriksaan yang memenuhi
syarat kesehatan.
Hasil pengawasan sarana air bersih di Kantor Kesehatan Pelabuhan Pontianak
pada tahun 2014 telah dilakukan setiap bulan selama setahun (12 Laporan) pada
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 9
6 Lokasi (Wilker) yaitu di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Bandara Supadio,
Pelabuhan Laut Sintete, PLBD Entikong, Pelabuhan Laut Ketapang dan
Pelabuhan Laut Kendawangan pada 505 sarana yang terinspeksi secara fisik
dengan menggunakan form pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan pada hydran
dan reservoar.
Tabel 1. 5.
Rekapitulasi Pengawasan Sarana Penyediaan Air Bersih (PAB)
di KKP Kelas II Pontianak Pada Tahun 2014
NO LOKASI
JENIS SARANA RESERVOAR HYDRAN
RESERVOAR HYDRAN
TIDAK ADA ENDAPAN
ADA ENDAPAN BAIK BURUK
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 PONTIANAK 45 64 41 91,11 4 8,89 58 90,63 6 9,38
2 SUPADIO 19 90 17 89,47 2 10,53 81 90,00 9 10,00
3 ENTIKONG 156 0 148 94,87 8 5,13 0 0 0 0
4 SINTETE 27 0 24 88,89 3 11,11 0 0 0 0
5 KETAPANG 84 0 76 90,48 8 9,52 0 0 0 0
6 KENDAWANGAN 20 0 18 90,00 2 10,00 0 0 0 0
JUMLAH TOTAL 351 154 324 92,31 27 7,69 139 90,26 15 9,74
Sumber Data: Rekap Laporan Bulanan Pengawasan Sarana Penyediaan Air Bersih Tahun 2014, Seksi PRL KKP Kelas II Pontianak Tahun 2014
B. Upaya Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiologi secara optimal di
pelabuhan/bandara /PLBD
- Pengawasan Penerbitan Dokumen Kesehatan Kapal
Jumlah penerbitan dokumen kesehatan kapal
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencegahan masuknya faktor risiko
PHEIC melalui pengawasan yang dilakukan terhadap kedatangan kapal yang
datang dari dalam dan luar negeri, terdiri dari:
1. Certificate of Pratique yaitu Pengawasan Lalu Lintas Kapal dalam Karantina
adalah kegiatan pemeriksaan kesehatan kapal, kru kapal dan dokumen
kesehatan kapal yang dilakukan terhadap kapal yang baru datang dari luar
negeri dalam rangka penerbitan dokumen Certificate of Pratique.
Pada tahun 2013 target pengawasan Lalu Lintas Kapal dalam Karantina
adalah sebanyak 12 laporan dengan realisasi 12 laporan untuk pemeriksaan
sebanyak 461 kapal. Sedangkan pada tahun 2014 target pengawasan Lalu
Lintas Kapal dalam Karantina adalah sebanyak 325 kapal dengan realisasi
343 kapal untuk penerbitan dokumen COP (107,2%) dan tahun 2015
terealisasi 98,75% (395 dokumen COP dari target 400 dokumen COP).
2. Pengawasan penerbitan dokumen SSCEC adalah kegiatan pemeriksaan
kesehatan sanitasi kapal dan dokumen sanitasi kesehatan kapal dan tidak
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 10
ditemukan adanya faktor resiko PHEIC yang dilakukan terhadap kapal yang
dokumen SSCEC nya telah kadaluarsa dan kapal baru yang baru akan
dioperasionalkan dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC.
Pada tahun 2013 realisasi pengawasan penerbitan dokumen SSCEC
sebanyak 1.175 kapal, sedangkan pada tahun 2014 meningkat menjadi 1.415
kapal untuk penerbitan dokumen SSCEC dari target 700 kapal realisasi 202%
dan tahun 2015 terealisasi 1.402 dokumen SSCEC dari target 900 kapal.
3. Pengawasan penerbitan dokumen SSCC adalah kegiatan penerbitan
dokumen SSCC setelah dilakukan tindakan penyehatan sanitasi kapal.
Tindakan penyehatan dilakukan karena pada saat pemeriksaan kesehatan
sanitasi kapal dan dokumen sanitasi kesehatan kapal ditemukan adanya faktor
resiko PHEIC. Pemeriksaan dilakukan terhadap kapal yang dokumen SSCEC
nya telah kadaluarsa dan kapal baru yang baru akan dioperasionalkan dalam
rangka penerbitan dokumen SSCEC.
Kegiatan pengawasan penerbitan dokumen SSCC pada tahun 2010 - 2013
tidak ada karena tidak ada tindakan penyehatan kapal. Pada tahun 2014 dan
tahun 2015 masing-masing penerbitan dokumen SSCC sebanyak 4 dokumen.
- Pengawasan Pemeriksaan Kesehatan dan Lalu Lintas Alat Angkut Darat
Jumlah penerbitan dokumen kesehatan
Kegiatan Pemeriksaan Alat Angkut Darat di PLBD adalah Kegiatan
pemeriksaan dokumen kesehatan dan sanitasi alat angkut darat yang datang
dari luar negeri yang melewati PLBD meliputi pengawasan faktor risiko PHEIC
pada alat angkut, orang dan barang.
Target Pemeriksaan Alat Angkut Darat di PLBD pada tahun 2013 adalah
1.500 dokumen pemeriksaan alat angkut darat dan terealisasi 24.742
dokumen (1649 %).Sedangkan target Pengawasan Pemeriksaan Kesehatan
dan Lalu Lintas Alat Angkut Darat (di PLBD) dengan indikator kinerja kegiatan
jumlah penerbitan dokumen kesehatan pada tahun 2014 adalah 3.000
dokumen dan terealisasi 23.368 dokumen (778,9 %) dan tahun 2015
terealisasi 23.727 dokumen (158,18% dari target 15.000 dokumen).
- Pengawasan Pemeriksaan kesehatan dan lalu lintas pesawat
Jumlah penerbitan/pengawasan dokumen kesehatan pesawat
Dokumen GENDEC adalah dokumen kesehatan pesawat yang datang dan
berangkat ke luar negeri yang menyatakan bahwa pesawat, kru pesawat,
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 11
penumpang dan barang bawaan yang dibawa tidak mengandung faktor resiko
PHEIC. Setiap pesawat yang datang dari luar negeri dan akan berangkat ke
luar negeri pada saat mendarat dan take off harus menyerahkan dokumen
GENDEC kepada petugas KKP.
Jumlah pengawasan dokumen GENDEC pada 2011 – 2014 berfluktuatif yaitu
312 dokumen GENDEC pada tahun 2011, meningkat menjadi 755 dokumen
pada tahun 2012, menurun pada tahun 2013 menjadi 502 dokumen,
sedangkan pada tahun 2014 kembali meningkat yaitu sebanyak 751 dokumen
dan 2015 menjadi 686 dokumen.
- Pengawasan Lalulintas Jenazah
Jumlah penerbitan dokumen ijin angkut jenazah
Jumlah penerbitan dokumen ijin angkut jenazah dilakukan dengan
pengawasan angkut Jenazah yaitu kegiatan pengawasan pemetian dan
dokumen kesehatan terhadap jenazah, kerangka, abu jenazah yang
berangkat melalui bandara, pelabuhan dan PLBD.
Sedangkan pengawasan terhadap jenazah , kerangka, dan abu jenazah yang
datang melalui bandara, pelabuhan dan PLBD dilakukan melalui pemeriksaan
kelengkapan dokumen.
Target pengawasan angkut jenazah pada tahun 2013 adalah 600 laporan
pengawasan jenazah dengan realisasi 637 laporan (106,16%). Sedangkan
target pengawasan angkut jenazah pada tahun 2014 adalah 156 dokumen
jenazah dengan realisasi 342 dokumen jenazah (219,23%) dan tahun 2015
terealisasi 425 dokumen jenazah (303,57% dari target 140 dokumen).
- Pengembangan Sistem Surveilans dan Respon KLB
Indikator kinerja Pengembangan Sistem surveilans dan Respon KLB dicapai
melalui kegiatan Pelaksanaan Clinical Based Surveilans (CBS) sarana Yankes
dan Surveilans pada arus mudik (Lebaran, Nataru dan Imlek). Surveilans
tentang perkembangan penyakit berpotensi KLB dan ancaman KLB pada
sarana pelayanan Kesehatan di daerah kerja (Perrimeter-Buffer) KKP secara
teratur setiap minggu / bulan dan Surveilans pada periode arus mudik
(lebaran, natal dan tahun baru).
Pelaksanaan CBS sarana yankes pada tahun 2014 di wilayah perimeter,
buffer, dan klinik kapal penumpang dilakukan secara teratur setiap minggu.
Pada tahun 2014 laporan yang didapat adalah sebanyak 336 laporan (yang
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 12
terdiri dari 52 laporan masing-masing yang berasal dari 6 wilker yaitu Wilker
Bandara Supadio, Pelabuhan Dwikora, PLBD Entikong, Pelabuhan Ketapang,
Pelabuhan Sintete dan pelabuhan Ketapang sedangkan PLBD Badau hanya
24 laporan) dari target sebanyak 312 laporan (107,69%). Pengembangan
Sistem Surveilans dan Respons KLB pada tahun 2015 memiliki target
sebanyak 4 laporan, dalam pelaksanaannya terealisasi sebanyak 7 laporan
(175%).
Pelaksanaan surveilans pada arus mudik Lebaran dan Nataru dilakukan mulai
Tahun 2010 – 2014 . Sedangkan Posko Imlek mulai dilakukan pada tahun
2012. Pada tahun 2014 - 2015 kegiatan surveilans arus mudik Lebaran
dilaksanakan di Pelabuhan Dwikora dan Bandara Supadio, surveilans pada
arus mudik Natal dan tahun baru dilaksanakan di Pelabuhan Dwikora dan
Bandara Supadio, sedangkan surveilans pada arus mudik Imlek dilaksanakan
di Bandara Supadio.
Jumlah pertemuan jejaring kerja yang terlibat dalam sistem surveilans dan
respon KLB di KKP
Pertemuan Surveilans Terpadu adalah kegiatan pertemuan koordinasi
bersama petugas surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten Kota, Puskesmas,
dan stake holder di pintu masuk.
Pertemuan Surveilans Terpadu dilaksanakan pada tahun 2013 dan 2014.
Target Pertemuan Surveilans Terpadu pada tahun 2013 adalah 1 laporan
dengan realisasi 1 laporan (100%). Target Pertemuan Surveilans Terpadu
pada tahun 2014 adalah 1 laporan dengan realisasi 1 laporan (100%).
Kegiatan Pertemuan Surveilans Terpadu dilakukan bersama petugas
surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten Kota, Puskesmas, dan stake holder di
pintu masuk dalam rangka cegah tangkal penyakit berpotensial wabah.
- Pengawasan Lalulintas komoditi OMKABA Ekspor Impor
Jumlah laporan komoditi OMKABA Ekspor Impor
Indikator kinerja Dokumen OMKABA dicapai melalui kegiatan Pertemuan
Koordinasi Pemeriksaan OMKABA , Pemeriksaan/pengawasan OMKABA
dan Bimbingan Teknis dan pendampingan Teknis OMKABA wilker Entikong.
Pemeriksaan OMKABA adalah kegiatan pengawasan lalu lintas obat,
makanan, kosmetika, alat kesehatan dan narkoba yang masuk melalui pintu
masuk negara.
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 13
Kegiatan pengawasan OMKABA dilaksanakan pada tahun 2010-2015.Target
pengawasan OMKABA pada tahun 2010 dan 2011 masing-masing adalah 12
laporan dengan realisasi 12 laporan (100%).Target pengawasan OMKABA
pada tahun 2012 adalah 1 laporan dengan realisasi 1 laporan (100%). Pada
tahun 2013 dan 2014 target pengawasan OMKABA masing-masing adalah
sebanyak 52 laporan dengan realisasi 52 laporan (100%). Sedangkan
capaian indikator Jumlah pengawasan Dokumen OMKABA pada tahun 2015
adalah 3 dokumen atau terealisasi 100%.
Jumlah koordinasi yang dilaksanakan
Pertemuan Koordinasi Pemeriksaan OMKABA adalah kegiatan pertemuan
yang dilakukan untuk meningkatkan koordinasi antara KKP dengan instansi
terkait seperti Bea Cukai, BPPOM dan BNN dalam kegiatan pengawasan
OMKABA yang masuk melalui pintu masuk negara.
Pertemuan Koordinasi Pemeriksaan OMKABA dilaksanakan pada tahun 2014
dengan target 2 laporan dan terealisasi 2 laporan (100%). Sedangkan pada
tahun 2015 diterealisasi 1 kali pertemuan (100%).
- Upaya Pengendalian Faktor Risiko PHEIC di Pintu Masuk Negara
Indikator kinerja Upaya Pengendalian Faktor Risiko PHEIC di Pintu Masuk Negara
dicapai melalui kegiatan Pemeriksaan Alat Angkut Darat di PLBD, Penyusunan
Rencana Kontijensi di Bandara Supadio Pontianak, dan Table Top Respon Cepat
Tanggap PHEIC di Bandara Supadio Pontianak.
Jumlah simulasi (Tabel Top) yang dilakukan
Table Top Respon Cepat Tanggap PHEIC di Bandara Supadio Pontianak
adalah kegiatan yang dilakukan untuk menguji dokumen rencana kontijensi
dalam bentuk simulasi table top exercise.
Table Top Respon Cepat Tanggap PHEIC di Bandara Supadio Pontianak
dilakukan pada tahun 2014 dengan target 1 laporan dan terealisasi 1 laporan
(100%). Pada tahun 2015 Penyusunan Dokumen Rencana Kontijensi di
Pelabuhan Dwikora Pontianak yang dilanjutkan dengan Simulasi Table Top
Respon cepat tanggap PHEIC di Pelabuhan Dwikora Pontianak ditargetkan 1
kali dengan keluaran 1 laporan terealisasi 100%.
Jumlah Sosialisasi dan advokasi yang dilakukan
Penyusunan Rencana Kontijensi di Bandara Supadio Pontianak adalah
kegiatan pertemuan penyusunan rencana kontijensi dalam rangka persiapan
pencegahan kemungkinan masuknya penyakit yang dapat menyebabkan
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 14
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia melalui Bandar
udara Supadio.
Kegiatan Penyusunan Rencana Kontijensi di Bandara Supadio Pontianak
dilakukan pada tahun 2014 untuk memenuhi pencapaian indikator kinerja
jumlah sosialisasi dan advokasi yang dilakukan dengan target 2 kali terealisasi
3 kali (150%). Karena adanya revisi RKAKL 2014 untuk penyesuaian rincian
kegiatan.
Tindakan pencegahan di pintu masuk negara
Pada tahun 2015 terealisasi pelaksanaannya sebanyak 1 laporan (100%).
Penguatan Risk Communication Jejaring Kerja di Perbatasan
Pada tahun 2015 terealisasi pelaksanaannya sebanyak 1 laporan (100%).
Diseminasi Informasi
Pada tahun 2015 terealisasi pelaksanaannya sebanyak 1 laporan (100%).
- Pengawasan Penerbitan ICV pada jemaah Haji
Jumlah dokumen ICV yang diterbitkan
Kegiatan Pengawasan Penerbitan ICV jemaah haji adalah kegiatan pengawasan
dan pendampingan petugas kesehatan di 14 kabupaten/kota yang melakukan
vaksinasi meningitis terhadap para calon jemaah haji yang akan berangkat
menunaikan ibadah haji, sebagai bukti telah divaksinasi dan untuk keperluan
pengurusan visa jemaah akan diberikan buku ICV oleh petugas KKP.
Pada tahun 2014-2015 target jumlah dokumen ICV yang diterbitkan untuk jemaah
calon haji adalah sebanyak 1.500 dokumen dan terealisasi 1.764 dokumen
(117,6%) pada tahun 2014 dan 1.872 dokumen (124,8%) pada tahun 2015.
Pengawasan Penerbitan ICV pada jemaah umroh, TKI dan orang yang akan
bepergian ke Negara berpotensial wabah adalah kegiatan pengawasan dan
penerbitan buku ICV terhadap para calon jemaah umroh yang melakukan
vaksinasi meningitis yang akan berangkat ke Arab Saudi, dan vaksinasi Yellow
Fever terhadap TKI dan orang yang akan bepergian ke negara di benua Afrika.
Penerbitan buku ICV untuk jemaah umroh dan TKI pada tahun 2010 sebanyak
961 dokumen ICV, meningkat terus setiap tahunnya bersamaan dengan
peningkatan calon jamaah umroh yaitu sebanyak 1.714 dokumen ICV tahun
2011, tahun 2012 sejumlah 3.567 dokumen ICV, tahun 2013 sebanyak 6.621
dokumen ICV, tahun 2014 sebanyak 6.873 dokumen ICV dan tahun 2015
sebanyak 7.133 dokumen ICV.
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 15
C. Upaya Kesehatan di Pelabuhan/Bandara/ PLBD dan Lintas Wilayah secara
Optimal
- Persentase terlaksananya penanggulangan faktor risiko dan pelayanan kesehatan
pada kondisi matra:
1. Jumlah laporan situasi khusus dan pengungsi yang dikendalikan faktor
risikonya
Pelaksanaan posko pada situasi khusus lebaran, nataru, dan imlek dan situasi
matra haji dilaksanakan sejak 2010-2015. Capaian indikator laporan situasi
khusus yang dikendalikan faktor risikonya pada 2010-2014 berupa dokumen
laporan tercapai 100%.
Pada tahun 2015, kegiatan yang dilakukan dalam
mencapai target 6 laporan koordinasi kesehatan
matra antara lain: 1. Pertemuan peningkatan
pelayanan kesehatan haji dan umroh (2 kali);
2.Pelayanan Kesehatan Haji di 14 kabupaten/kota
Provinsi Kalimantan Barat yang meliputi:
penyuluhan kesehatan, pemeriksaan akhir
kesehatan, vaksinasi meningitis meningokokus dan
influenza serta legalisasi ICV; 3. Pelaksanaan
Posko Haji di Asrama Haji Pontianak, Bandara
Supadio Pontianak dan Bandara Rahadi Oesman
Ketapang dengan jumlah jamaah haji yang
yang berangkat sebanyak 1.872 orang (meninggal 26 orang). Pelayanan
kesehatan jamaah haji pada saat embarkasi melayani 94 orang (kasus
terbanyak myalgia dan hipertensi) dan saat debarkasi 100 orang yang
didominasi oleh kasus insfeksi saluran nafas akut; 4. Koordinasi pelaksanaan
haji pada Embarkasi dan Debarkasi berkoordinasi dengan KKP Kelas I Batam;
5. Konsultasi Teknis ke Pusat Haji.
Yankes kondisi Matra
6. Untuk penanganan situasi khusus, Posko
pelayanan kesehatan pada situasi khusus yaitu
Lebaran, Natal dan Tahun Baru dilaksanakan secara
serentak berkoordinasi dengan lintas sektor di
pelabuhan pada H+/- 14 dan bandara H+/-7.
Pelayanan ini meliputi pelayanan medis dasar yang
dilaksanakan di tiap-tiap pelabuhan, bandara dan
PLBD. Posko imlek hanya dilaksanakan khusus di
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 16
Bandara Supadio dan PLBD Entikong yang
mengalami peningkatan arus lalu lintas penumpang.
2. Jumlah Pengadaan alat kesehatan,obat-obatan dan bahan habis pakai
Capaian indikator pengadaan obat-obatan 2010-2015 telah tercapai 100%.
Pada tahun 2014, Jumlah pengadaan alat alat kesehatan meliputi alat
diagnostik dasar, peralatan emergency dan alat penunjang kesehatan lainnya,
obat-obatan emergency serta obat obatan yang dibutuhkan sehari hari dan
juga bahan habis pakai telah berhasil memenuhi target 100% yaitu sebanyak
3 paket yang digunakan untuk kegiatan posko pada situasi khusus, pelayanan
klinik KKP, serta simulasi penanggulangan kecelakaan pesawat di Bandara
Supadio Pontianak. Sedangkan pada tahun 2015 terealisasi 4 paket (100%)
yang terdiri dari: 2 paket alkes, 1 paket obat serta 1 paket reagen dan bahan
habis pakai.
- Upaya penyelenggaraan program karantina dan kesehatan pelabuhan
Jumlah kasus dokumen rujukan orang sakit :
Pada tahun 2014-2015 dari target 60 dokumen,
Jumlah kasus dokumen rujukan orang sakit dari
bandara/pelabuhan/PLBD ke rumah sakit tahun 2014
terealisasi 34 dokumen (56,7%) dan tahun 2015
sebanyak 36 dokumen (60%). Capaian indikator tidak
sampai 100% dari target yang ditetapkan, tetapi
seluruh orang sakit yang didiagnosis oleh tim medis di
bandara, pelabuhan, PLBD dan perlu penangangan
lanjutan atau rujukan telah dirujuk dibuktikan dengan
dokumen rujukan, sehingga dari sisi pelayanan
capaian mencapai 100%.
Pengawasan dan penerbitan izin pengangkutan orang sakit tahun 2011
sebanyak 405 dokumen, tahun 2012 sebanyak 908 dokumen, tahun 2013
sebanyak 863 dokumen, tahun 2014 sebanyak 912 dokumen dan tahun 2015
terealisasi 1.278 dokumen. Peningkatan pemberian izin angkut orang sakit
semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penumpang dari dan
ke Kalimantan Barat dan peningkatan jumlah angkut terutama pesawat.
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 17
- Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk
Jumlah laporan penemuan kasus TB paru BTA (+) di pelabuhan, bandara,
pelabuhan
Jumlah laporan pada penemuan kasus TB paru BTA (+) di wilayah kerja KKP
Pontianak selama tahun 2014 telah berhasil memenuhi target 100% yaitu 1
laporan yang pelaksanaannya kegiatan sosialisasi dan skrining TB melalui
wawancara terarah dilakukan di 4 Lokasi yaitu di lingkungan Pelabuhan
Pontianak, Bandara Supadio, PLBD Entikong dan Pelabuhan Ketapang.
Sebanyak 300 orang yang terdiri kelompok risiko tinggi (pekerja seksual),
masyarakat dan pegawai di lingkungan bandara, PLB, dan pelabuhan, serta
pelaku perjalanan; diwawancara dengan hasil penemuan 2 kasus pernah
didiagnosis dan sudah selesai berobat TB dan tidak ada kasus yang dicurigai
penderita TB. Telah dilaksanakan juga jejaring kerja TB dengan pengelola
program TB di tingkat provinsi dan di tingkat puskesmas sesuai wilayah kerja
untuk rujukan diagnosis dan tatalaksana lanjutan suspek TB.
- Jumlah orang yang berumur 15 tahun atau lebih yang menerima konseling dan
testing HIV
Jumlah Laporan Pembentukan klinis IMS dan penyediaan kondom
Jumlah laporan pada pembentukan klinis IMS di pelabuhan dan penyediaan
kondom buat masyarakat dilingkungan pelabuhan selama tahun 2014 telah
berhasil memenuhi target 100% yaitu 1 laporan yang pelaksanaannya berupa
koordinasi dan sosialisasi pembentukan klinik IMS di Sintete dan pos
pelabuhan KKP induk, serta pembagian kondom dan buku saku tentang AIDS
bagi masyarakat dilakukan saat pelaksanaan VCT.
Jumlah Laporan pelaksanaan VCT
Jumlah laporan pada pelaksanaan VCT yaitu Vounlentey Conseling and
Testing yang dilakukan di Pelabuhan Pontianak selama tahun 2014 telah
berhasil memenuhi target 100% yaitu 1 laporan yang pelaksanaannya
dilakukan selama 3 bulan yaitu Oktober – Desember 2014 dengan jumlah
klien 52 orang dengan ditemukan hasil reaktif 1 orang. Pada tahun 2015
Pelaksanaan VCT dilakukan 2 kali setiap bulan di lingkungan Pelabuhan
Pontianak dan Pelabuhan Senghie di Pontianak. Sedangkan di PLBD
Entikong dilaksanakan saat ada pemulangan TKI-Bermasalah. Di Pelabuhan
Sintete dilaksanakan bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas.
Target sasaran Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), Anak Buah Kapal (ABK),
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 18
supir truk, PSK dan pelanggan dalam lingkup pelabuhan, TKI-B, serta
masyarakat dan pekerja di instansi di lingkungan pelabuhan. Pelaksanaan
penemuan kasus IMS sekaligus dilaksanaan saat pelaksanaan skrining HIV.
Hasilnya adalah 217 orang diperiksa dengan hasil 3 orang reaktif (positif HIV).
Sampai saat ini klien yang positif HIV sudah diberikan konseling dan rujukan
ke RS untuk mendapatkan penatalaksanaan lanjutan.
Jumlah laporan sosialisasi/penyuluhan HIV AIDS bagi anak remaja dan
dewasa di sekitar pelabuhan
Jumlah Laporan pada Sosialisasi/Penyuluhan HIV
AIDS bagi anak remaja dan dewasa di sekitar
pelabuhan selama tahun 2014 telah berhasil
memenuhi target 100% yaitu 1 laporan yang
pelaksanaannya dilakukan sebanyak 4 kali yaitu di
Pelabuhan Pontianak dan Pelabuhan Sintete yang
pelaksanaannya masing-masing dilakukan 1 kali
untuk dewasa dan 1 kali untuk remaja. Total jumlah
orang yang mengikuti penyuluhan sebanyak 100
orang dewasa dan 150 remaja.
- Persentase provinsi yang melakukan pembinaan pencegahan dan
penganggulangan PTM (SE,deteksi dini,KIE dan penangana kasus)
Jumlah Laporan pertemuan sosialisasi pengendalian PTM
Jumlah laporan pada pertemuan sosialisasi
pengendalian Penyakit Tidak Menular pada tahun 2014
telah berhasil memenuhi target 100% yaitu 1 laporan
yang pelaksanaannya dilakukan sebanyak 2 kali yaitu
pada wilayah kerja Bandara Supadio dan Pelabuhan
Pontianak , jumlah peserta masing-masing 50 orang.
Jumlah pengadaan bahan screening PTM di bandara,pelabuhan dan PLBD
Jumlah pengadaan bahan screening PTM di bandara, pelabuhan, dan PLBD
untuk pelaksanaan screening tahun 2014 telah berhasil memenuhi target
100% yaitu 1 paket/1 laporan yang meliputi bahan habis pakai dan reagen
yang berupa colesterol 900 box, Asam urat 30 box, Glukosa 26 box, dan
ampetamin 6 box untuk mendukung pelaksanaan screening Penyakit Tidak
Menular KKP Pontianak tahun 2014. Sedangkan pada tahun 2015 dilakukan
pembelian reagen rapid test glukosa, kolesterol, asam urat dan cardiocheck 5
parameter dalam rangka kegiatan skrining faktor resiko PTM.
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 19
Jumlah lokasi pembinaan teknis ke wilker dan konsultasi ke pusat
Jumlah lokasi pembinaan tehnis ke wilker di wilayah kerja KKP Pontianak dan
konsultasi ke pusat mengenai PTM selama tahun 2013 dilaksanakan
bimbingan teknis ke Wilker Entikong, Wilker Supadio, Wilker Sintete dan
sepanjang 2014 telah berhasil memenuhi target 100% yaitu kunjungan ke 5
wilker yaitu wilker Ketapang, Bandara Supadio, Sintete, Entikong dan
Kendawangan. Bimbingan tekhnis tersebut dimaksudkan untuk membantu
pelaksanaan PTM di wilker tersebut karena masih kekurangan SDM seperti
dokter, analis dan perawat dan peralatan untuk pelaksanaan PTM sebagian
masih dibawa dari induk karena tidak tersedianya peralatan tersebut di tiap
wilker. Konsultasi ke pusat diperlukan untuk pengembangan pengendalian
PTM di KKP Pontianak. Sedangkan pada tahun 2015 dilaksanakan pelatihan
awam kedaruratan medik di Aula UP3LB Entikong dengan peserta sebanyak
26 orang yang berasal dari lintas sektor. Selain itu pembinaan PTM dilakukan
di Bandara Supadio dan Pos Pelabuhan Dwikora dan skrining faktor resiko
PTM dilaksanakan sebanyak 9 kali bagi instansi di lingkungan kerja KKP
Kelas II Pontianak dengan jumlah total kunjungan sebanyak 601 orang.
- Persentase provinsi yang memiliki Perda tentang kawasan Tanpa Rokok (KTR)
Jumlah SDM KTR dan Pertemuan bebas Asap Rokok di areal publik
Pada tahun 2013 dilakukan pertemuan komitmen bebas asap rokok di
lingkungan Bandara Supadio, peserta yang hadir sebanyak 50 orang. Jumlah
peserta yang mengikuti Pertemuan bebas Asap Rokok di areal publik wilayah
kerja Bandara Supadio dan Pelabuhan Pontianak tahun 2014 telah berhasil
memenuhi target 100% yaitu masing masing 50 orang dan 1 Laporan. Sampai
dengan tahun 2015 hanya Kota Pontianak yang baru memiliki PERDA KTR,
sedangkan Kabupaten Kubu Raya yang di wilayahnya terdapat Bandara
Supadio baru memiliki draft PERDA KTR.
D. Kepemerintahan yang baik,bersih, berwibawa dan tertib melalui peningkatan
performance administrasi umum yang optimal
- Urusan keuangan dapat berjalan secara tertib dan akuntabel
1. Kegiatan pembayaran gaji dan tunjangan serta lembur, digunakan untuk
pengelolaan dan pendistribusian gaji, tunjangan serta uang makan pegawai
setiap bulan. Jumlah pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Pontianak tahun
2015 sebanyak 80 orang, sedangkan yang menerima gaji pada KKP Kelas II
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 20
Pontianak sebanyak 72 orang, sedangkan 5 orang CPNS dan 2 orang PNS
masih menerima gaji dari Biro umum Kemenkes, sedangkan 1 orang PNS
yang mutasi dari KKP Kelas III Bengkulu juga sampai dengan Desember 2015
juga masih dibayarkan gaji melalui KKP Kelas III Bengkulu. Seluruh pegawai
KKP kelas II Pontianak telah dibayarkan gaji,tunjangan dan lembur (100%).
2. Waktu pembayaran gaji, tunjangan dan lembur tahun 2015 adalah 12 bulan.
Dalam upaya meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan data pegawai,
Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan mengembangkan aplikasi SIMKA
(Sistem Informasi Kepegawaian). SIMKA digunakan secara online melalui
jaringan internet. SIMKA memuat data pegawai secara lengkap dan
memberikan fasilitas-fasilitas pengelolaannya, seperti pencetakan grafik dan
laporan. Pada tahun 2015 proses pengajuan kenaikan pangkat dan kenaikan
pangkat berkala telah menggunakan aplikasi SIMKA dan setiap perubahan
data kepegawaian telah diupdate ke dalam aplikasi.
- Laporan keuangan
Laporan Keuangan adalah laporan yang diperoleh dari kegiatan verifikasi akutansi
yang antara lain meliputi laporan bulanan (hasil rekon), laporan keuangan
semester, dan laporan keuangan tahunan audited dan unaudited.
Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis dibawah Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan,
KKP Pontianak wajib menyusun dan menyampaikan Catatan Atas Laporan
Keuangan. Pada tahun 2010-2015 dilakukan Penyusunan Catatan atas Laporan
keuangan tingkat satker sebanyak 2 kali tiap tahunnya, CALK ini disusun
berdasarkan hasil dari rekonsiliasi data keuangan dan BMN ke KPPN dan KPKNL
serta DJPB dan DJKN.
Sumber dana yang cukup dan memadai merupakan salah satu pilar dalam
mendukung keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah
direncanakan. Namun dukungan dana tersebut harus dipertanggungjawabkan
sesuai dengan perencanaan yang telah disahkan dan sesuai dengan sistem
keuangan yang berlaku.
Sistem Informasi Keuangan dikembangkan oleh Kementerian Keuangan dan
disosialisasikan kepada seluruh instansi pemerintah untuk diterapkan dengan
tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi laporan keuangan pemerintah.
Sistem informasi keuangan terdiri atas :
- RKAKL (Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/ Lembaga)
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 21
- SAS (Sistem Aplikasi Satker)
- GPP (Gaji Pokok Pegawai Negeri Sipil)
- SAI (Sistem Akuntansi Keuangan), yang terdiri dari:
* SAKPA (Sistem Akutansi Kuasa Pengguna Anggaran)
* SIMAK BMN (Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik
Negara)
Seluruh aplikasi sistem informasi keuangan telah diterapkan secara penuh di KKP
Pontianak dan digunakan dalam pelaporan ke KPPN (Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara) dan KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang).
Alokasi APBN Tahun 2015 pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Pontianak sebesar
Rp.12.284.346.000,00 menurun dari alokasi 2 tahun terakhir yaitu sebesar
Rp.13.020.785.000,00 pada tahun 2014 dan Rp.14.335.458.000,00 tahun 2013,
dana tersebut untuk menunjang Tugas Pokok dan fungsi Kantor Kesehatan
Pelabuhan Pontianak dan dapat dilaksanakan secara tertib dan akuntabel.
Berikut komposisi anggaran dan realisasi APBN pada KKP Kelas II Pontianak
tahun 2010 – 2015.
Grafik 1.2.
Dari tabel dan grafik di atas dapat dijelaskan bahwa realisasi penyerapan
anggaran KKP Pontianak dari tahun 2010 sampai dengan 2015 dirata-ratakan
mencapai 87,27%. Penurunan penyerapan anggaran pada tahun 2015
dikarenakan beberapa hal sebagai berikut :
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 22
1. Tidak terbitnya DIPA Buka Blokir (masih ada catatan halaman IV) Tahun 2015
sampai dengan akhir tahun 2015, sehingga kegiatan pengadaan kendaraan
khusus sebanyak 3 unit sebesar Rp.873.600.000,00 tidak dapat dilaksanakan
meskipun telah dilakukan desk dan hasil catatan hasil reviu revisi atas RKA-
K/L anggaran satker Kelas II Pontianak Provinsi Kalbar tahun 2015 di Bekasi
pada tanggal 13 Oktober 2015 oleh Itjen Kemenkes RI telah disetujui ;
2. Revisi DIPA sebanyak 2 kali dikarenakan adanya pembukaan blokir DIPA,
efisiensi anggaran perjalanan dinas (refocussing) dan penambahan pagu
serta penyesuaian kegiatan hasil refocussing ;
3. Pembangunan Gedung Wilker Kendawangan sejumlah Rp.900.000.000,00
terkena moratorium kategori 2 dan surat pemberitahuan dari Dirjen PP dan
PL perihal: tindak lanjut penundaan/moratorium kategori 2 kegiatan
pembangunan gedung kantor Ditjen PP dan PL Tahun 2015 Nomor.
PR.02.03/D.1/1.1/1099/2015 tanggal 11 September 2015 berdasarkan surat
Sekretaris Jenderal Kemenkes RI nomor: PR.02.03/I/1722/2015 tanggal 1
September 2015 tentang tindak lanjut penundaan/moratorium kategori 2
kegiatan pembangunan gedung kantor Ditjen PP dan PL point 1 kegiatan
yang semula masuk dalam kategori 2 moratorium telah ditetapkan Sekretaris
Jenderal Kemenkes RI menjadi kegiatan yang tidak termasuk dalam kategori
moratorium, dan surat tersebut diterima pada tanggal 15 September 2015.
Namun karena keterbatasan waktu pelelangan dan pelaksanakan pekerjaan
pembangunan gedung maka tidak dapat direalisasikan. Selain itu upaya revisi
kegiatan pembangunan gedung wilker Kendawangan menjadi kegiatan lain
yang diusulkan untuk mendukung tupoksi KKP Kelas II Pontianak tidak
mendapat persetujuan dan tidak keluar DIPA Revisi sampai dengan akhir
November 2015 sehingga berdampak pada realisasi penyerapan anggaran.
4. Akibat adanya efisiensi (refocussing) perjalanan dinas di awal tahun 2015,
sehingga banyak kegiatan internal/undangan pertemuan/ maupun diklat di
pusat yang tidak dapat dianggarkan namun karena banyak yang wajib dihadiri
seperti Diklat PIM, Diklat CPNS, Desk buka blokir/catatan halaman IV Tahun
2015, desk anggaran TA. 2016, pelatihan/pertemuan kepegawaian dan lain-
lain sehingga diperlukan revisi POK dan berpengaruh terhadap penyerapan
anggaran.
5. Untuk pengadaan barang dan jasa menunggu proses revisi DIPA refocusing
yang terbit pada tanggal 12 Agustus 2015 selain itu dikarenakan adanya desk
dengan terbitnya Catatan Hasil Desk (CHD) revisi pembukaan catatan
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 23
halaman IV DIPA dan rencana penambahan pagu bersumber PNBP (ABT)
sejumlah Rp.817.500.000,00 (untuk pengadaan tanah di 3 wilker dan
pengadaan genset untuk wilker) dengan bagian Program dan Informasi (PI)
Setditjen PP dan PL Kemenkes tanggal 1 Oktober 2015 untuk pengadaan
barang dan jasa menunggu proses DIPA revisi & ABT tahun 2015 tersebut
yang terbit bulan November 2015 dan pada akhirnya DIPA revisi tersebut
tidak terbit.
6. Untuk pembelian Internet Service Provider (Refocussing) sejumlah
Rp.71.250.000,00 kode mata anggaran awal 534131 (Belanja modal jaringan)
seharusnya mata anggaran 522 belanja jasa dan tidak dapat dilakukan
melalui revisi POK sedangkan pada saat melakukan revisi RKA-KL DJA 2015
melalui persetujuan eselon 1 tidak keluar sehingga tidak dapat
direalisasikanTidak terbitnya DIPA Buka Blokir (masih ada catatan halaman
IV) Tahun 2015 sampai dengan akhir tahun 2015, sehingga kegiatan
pengadaan kendaraan khusus sebanyak 3 unit sebesar Rp.873.600.000,00
tidak dapat dilaksanakan meskipun telah dilakukan desk dan hasil catatan
hasil reviu revisi atas RKA-K/L anggaran satker Kelas II Pontianak Provinsi
Kalbar tahun 2015 di Bekasi pada tanggal 13 Oktober 2015 oleh Itjen
Kemenkes RI telah disetujui ;
Walaupun dari segi realisasi anggaran tidak mencapai 100% akan tetapi
pelaksanaan kegiatan dilapangan berjalan hampir mencapai 100% sesuai tugas
dan fungsi KKP Pontianak. Realisasi keuangan jika tidak menghitung realisasi
kendaraan khusus (blokir) dan pembangunan gedung Wilker Kendawangan
(Moratorium) maka alokasi pagu yang dapat dilaksanakan sejumlah
Rp.10.510.746.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp.9.686.556.091,00
menjadi 92,30%.
Disamping mendapat dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,
Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk membiayai kegiatan program dan
operasionalnya berhak memungut PNBP dari pengguna jasa sesuai peraturan
yang berlaku. PNBP tersebut disetor ke kas negara yang kemudian sekitar 86%
akan dikembalikan ke Kantor Kesehatan Pelabuhan. Pengembalian PNBP
diperuntukkan menunjang program kegiatan di KKP agar lebih berdaya guna dan
berhasil guna. Pada grafik 1.3 di bawah nampak kenaikan PNBP yang signifikan
dari tahun 2010 – 2015, yaitu dari realisasi PNBP tahun 2010 sebesar
Rp.142.624.414,00 hingga mencapai Rp.2.965.519.572,00 di tahun 2015. PNBP
terbesar di dapat dari pelayanan vaksinasi meningitis pada calon jamaah umroh
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 24
yang mencapai Rp.1.850.940.000,00 pada tahun 2015 (62,4% dari realisasi
PNBP tahun 2015).
Grafik 1.3.
Sumber: Laporan Realisasi PNBP KKP Kelas II Pontianak Tahun 2010 – 2015
- Urusan kepegawaian dapat berjalan secara lancar,tertib dan tepat waktu
KKP Kelas II Pontianak terdiri dari kantor induk dan 10 wilayah kerja yang
tersebar di 7 Kab/Kota di Provinsi Kalbar dan jika merujuk Permenkes 1314
Tahun 2010 tentang Pedoman Standarisasi SDM, sarana dan prasarana di
lingkungan KKP, jumlah SDM PNS di setiap wilayah kerja sebanyak 8 orang.
Sedangkan pada wilker KKP kelas II Pontianak belum dapat memenuhi jumlah
tersebut sehingga diupayakan dengan tambahan tenaga honorer di Wilker
Ketapang, Sintete, PLBD Entikong dan Kendawangan selain diperbantukan di
kantor induk. Data jumlah PNS/CPNS dan tenaga honorer tahun 2011 – 2015
disajikan pada tabel 1.6 berikut ini.
Tabel 1.6.
Jumlah PNS/CPNS dan Honorer KKP Kelas II Pontianak
Tahun 2011 - 2015
NO TAHUN JUMLAH TOTAL
PEGAWAI PNS/CPNS HONORER
1 2011 73 14 87
2 2012 74 19 93
3 2013 76 18 94
4 2014 73 19 92
5 2015 80 18 98
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 25
Berdasarkan golongan ruang PNS di KKP kelas II Pontianak Tahun 2015
disajikan pada tabel 1.7 di bawah ini. Tingkat pendidikan PNS KKP Kelas II
Pontianak terbanyak adalah D3 yaitu 31 orang (38,75%), sedangkan S1 sebanyak
19 orang (23,75%), SMU sebanyak 16 orang, S2 sebanyak 9 orang, D1 dan D4
sebanyak 2 orang dan 3 orang.
Tabel 1.7. Jumlah PNS & CPNS KKP Kelas II Pontianak
Per 31 Desember 2015 Berdasarkan Golongan Ruang
NO GOLONGAN RUANG JUMLAH
1 IV/b 1
2 IV/a 4
3 III/d 5
4 III/c 8
5 III/b 20
6 III/a 21
7 II/d 11
8 II/c 7
9 II/b 1
10 II/a 2
TOTAL 80
Grafik 1.4. Persentase Jumlah PNS & CPNS
KKP Kelas II Pontianak Per 31 Desember 2015 Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Sumber : Data Kepegawaian, KKP Kelas II Pontianak Tahun 2015
Pada Tahun 2015 terdapat 3 orang tugas belajar, 25 orang pegawai berhak
mendapatkan kenaikan gaji berkala, 40 orang cuti tahunan, 1 orang cuti bersalin,
8 orang cuti alasan penting dan 18 orang yang mendapat kenaikan pangkat.
Sedangkan untuk mutasi terdapat 1 orang pengajuan Masa Persiapan Pensiun
dan 2 orang pindah dari instansi lain ke KKP Pontianak.
- Tenaga Kesehatan Terlatih
Untuk menambah wawasan dan kompetensi Pegawai Kantor Kesehatan
Pelabuhan dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya diperlukan peningkatan
wawasan dan ketrampilan melalui pelatihan teknis untuk menambah kompetensi
pegawai. Hasil pelaksanaan pendidikan dan pelatihan teknis diantaranya untuk
kegiatan pelatihan sertifikasi pengadaan barang dan jasa sebanyak 1 orang,
Workshop upaya berhenti merokok 1 orang, simulasi Airport Emergency Plan
sebanyak 7 orang, Sosialisasi Tim Gerak Cepat sebanyak 1orang, Diklat
karantina dan kesehatan pelabuhan sebanyak 3 orang, pertemuan implementasi
tindak pidana ringan KTR sebanyak 1 orang, pelatihan Sistem Informasi HIV/AIDS
(SIHA) 2 orang, security food kit 2 orang, sosialisasi implementasi program K3 di
PT IPC sebanyak 2 orang, pelatihan conseling & testing HIV petugas Unit
Pelayanan Kesehatan di Prov. Kalbar sebanyak 2 orang, dan lainnya.
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 26
- Urusan perlengkapan dapat berjalan secara tertib, lancar dan akuntable sesuai
dengan sistematika
Untuk memperlancar kegiatan dalam pencapaiaan kinerja diperlukan juga sarana
dan prasarana Barang Milik Negara yang menunjang kegiatan dan program pada
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak seperti tabel 1.8 di bawah ini:
Tabel 1.8.
Sarana dan Prasarana BMN pada KKP Kelas II Pontianak
Per 31 Desember 2015
NO JENIS SARANA & PRASARANA NILAI ASET (Rp.)
1 BARANG PERSEDIAAN 1.417.690.039
2 TANAH (4.899 M2) 2.159.466.000
3 PERALATAN DAN MESIN (1.842 UNIT/BUAH) 16.907.637.828
4 GEDUNG & BANGUNAN (9 UNIT KUANTITAS) 9.182.697.519
5 ASET TETAP LAINNYA 777.296
6 ASET TETAP DALAM RENOVASI (3 UNIT) 59.977.277
7 AKUMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP (13.113.271.213)
8 SOFTWARE (ASET TAK BERWUJUD) 18.100.000
9 ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN DALAM OPERASI PEMERINTAH
36.409.475
10 AKUMULASI PENYUSUTAN ASET LAINNYA (30.940.703)
TOTAL NILAI ASET PER 31 DESEMBER 2015 16.638.543.518
Sumber : CaLK KKP Kelas II Pontianak Tahun 2015
Total luas tanah bangunan kantor pemerintah milik KKP Kelas II Pontianak per 31
Desember 2015 adalah 4.899 M2 yang tersebar di 6 lokasi yaitu terletak di kantor
induk, Wilker Ketapang, Wilker Sintete, Pos Laut Pontianak dan Wilker Entikong
(Tabel 1.9). Untuk Wilker Aruk, Wilker Badau dan Wilker Jagoibabang belum
mempunyai tanah dan gedung kantor.
Tabel 1.9.
Tanah Bangunan Kantor Pemerintah KKP Kelas II Pontianak
Per 31 Desember 2015
NO LOKASI LUAS TANAH (M2) TAHUN PEROLEHAN NO SERTIFIKAT
1 Wilker Ketapang 798 23/09/2013 Pakai No.26
2 Wilker Sintete 700 23/12/1993 Pakai No.30
3 Pos Laut Pontianak 199 12/02/1994 Pakai No.62
4 Wilker Entikong 1.000 01/01/2006 Pakai No.36
5 Kantor KKP induk 1.629 02/08/2010 Pakai No.2548 / Pakai No.2549
6 Kantor KKP induk 143 23/12/2013 Proses
7 Wilker Kendawangan 430 23/12/2013 Proses
Sumber : Data Tanah dan Bangunan KKP Kelas II Pontianak Tahun 2015
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 27
Gambar 1.2.
Bangunan Kantor Induk dan Wilker KKP Kelas II Pontianak
Wilker Ketapang
Wilker Sintete
Wilker Entikong
Kantor Induk KKP Kelas II Pontianak
Pos Laut Pontianak
Wilker Telok Air
Wilker Supadio
Bangunan gedung kantor permanen KKP Kelas II Pontianak tersebar di tujuh
lokasi, 5 (lima) bangunan kantor di bangun di atas tanah KKP Kelas II Pontianak
yaitu di Wilker Ketapang, Wilker Sintete, Wilker Entikong, Kantor Induk dan Pos
Laut Pontianak. Sedangkan 2 (dua) bangunan yaitu di Wilker Telok Air dan Wilker
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 28
Supadio di bangun di tanah milik Pelindo dan Angkasa Pura Pontianak.
Sedangkan tanah yang baru di beli tahun 2014 di Wilker Kendawangan
direncanakan akan di bangun pada tahun 2015 baru terealisasi di tahun 2016.
Tabel 1.10.
Bangunan Gedung Kantor Permanen KKP Kelas II Pontianak
Per 31 Desember 2014
NO LOKASI LUAS TANAH (M2)
TAHUN PEROLEHAN
KETERANGAN
1 Wilker Ketapang 170 09/12/2014 Tanah Milik KKP Pontianak
2 Wilker Sintete 120 06/05/1996 Tanah Milik KKP Pontianak
3 Pos Laut Pontianak 323 05/09/1994 Tanah Milik KKP Pontianak
4 Wilker Entikong 162 28/06/2007 Tanah Milik KKP Pontianak
5 Kantor KKP induk 959,494 29/12/2012 Tanah Milik KKP Pontianak
6 Wilker Kendawangan 0 0 Rencana dibangun tahun 2015
7 Wilker Telok Air 50 04/03/1982 Tanah Milik Pelindo
8 Wilker Supadio 100 01/01/1973 Tanah Milik Angkasa Pura
Sumber : Data Tanah dan Bangunan KKP Kelas II Pontianak Tahun 2014
Selain bangunan gedung kantor permanen, KKP Kelas II Pontianak juga memiliki
1 (satu) rumah negara golongan II Tipe A permanen dan 1 (satu) mess permanen
yang terletak di Wilker Entikong.
Tabel 1.11.
Bangunan Gedung Kantor Permanen KKP Kelas II Pontianak
Per 31 Desember 2014
NO LOKASI LUAS TANAH (M2)
TAHUN PEROLEHAN
KETERANGAN
1 Wilker Entikong 50 05/09/1994 Rumah Negara Type A Permanen
2 Wilker Entikong 72 28/06/2007 Mess
Sumber : Data Tanah dan Bangunan KKP Kelas II Pontianak Tahun 2014
Untuk kendaraan operasional sampai dengan 31 Desember 2014 terdapat 5 unit
mobil ambulance, 4 unit mobil operasional/ unit kesehatan masyarakat, 3 unit pick
up dan 27 buah motor. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di pintu masuk
negara masih diperlukan tambahan kendaraan operasional dan ambulance di 4
(empat) PLBD yaitu PLBD Entikong, PLBD Aruk, PLBD Badau dan PLBD
Jagoibabang. Selain itu untuk operasional air di Wilker Telok Air perlu kendaraan
operasional air berupa speedboard.
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 29
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN PENULISAN
encana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak
Tahun 2015-2019 disusun sebagai acuan resmi bagi Unit Pelaksana Teknis
Kementerian Kesehatan RI dalam menyusun Rencana Kerja sekaligus
merupakan acuan penentuan pilihan–pilihan kegiatan tahunan yang akan dibahas dan
dikoordinasikan dengan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
(Dirjen P2PL) Kemenkes RI .
RAK menjabarkan arah kebijakan dan strategi program Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan yang tercantum dalam RPJMN 2015 - 2019 berupa
operasionalisasi pencapaian Target Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator
Kinerja Kegiatan (IKK) nasional.
Berdasarkan pertimbangan ini, maka Rencana Aksi Kegiatan (RAK) ini disusun
dengan maksud sebagai berikut :
1. Menyediakan satu acuan resmi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak
dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang akan dibiayai
dari sumber pembiayaan APBN.
2. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja
tahunan dalam melaksanakan setiap kegiatannya sesuai yang direncanakan
sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan
ataupun kegagalan dari pelaksanaan pencapaian IKK.
3. Menjabarkan gambaran tentang kondisi umum sekarang sekaligus memahami
arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mendukung pencapaian sasaran
Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan yaitu menurunkan
penyakit menular, penyakit tidak menular dan peningkatan kesehatan lingkungan.
4. Memudahkan seluruh jajaran aparatur dalam mencapai tujuan dengan cara
menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur.
5. Memudahkan seluruh jajaran aparatur untuk memahami dan menilai arah
kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu
lima tahunan.
Adapun tujuan dari penyusunan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Pontianak adalah :
1. Sebagai bahan rujukan/acuan bagi pimpinan, staf dan karyawan KKP kelas II
Pontianak dalam melaksanakan seluruh program dan kegiatan untuk mewujudkan
IKU dan IKK yang telah ditetapkan.
R
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 30
2. Sebagai bahan rujukan/acuan dalam penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
dan Perjanjian Kinerja.
3. Membangun kesepahaman, kesepakatan dan komitmen pimpinan, staf dan
karyawan KKP kelas II Pontianak dalam meningkatkan kinerja organisasi;
meningkatkan komunikasi dan interaksi antara pimpinan, staf dan karyawan KKP
kelas II Pontianak ; memperkuat komunikasi dan koordinasi antara KKP kelas II
Pontianak dengan Kemenkes RI dan SKPD/UPT lainnya; serta mendorong
terwujudnya tata kepemerintahan yang baik.
4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumber daya yang dimiliki KKP kelas
II Pontianak.
1.4. LANDASAN HUKUM
enyusunan Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Pontianak berdasarkan peraturan perundang–undangan sebagai berikut :
1. International Health Regulations, 2005.
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut.
3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1962 tentang Karantina Udara.
4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104).
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025.
7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan lembaran Negara Nomor 5063).
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah
Penyakit Menular.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan
Farmasi dan Alkes.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan.
13. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhan.
P
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 31
14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2012 Nomor 193).
15. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019
16. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1144/Menkes/Per/VII/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
17. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis
Penyakit Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan.
18. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang
Perubahan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 356/Menkes/PER/IV/2008,
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan.
19. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2 Tahun 2014 tentang Klasifikasi Kantor
Kesehatan Pelabuhan.
20. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 949 Tahun 2004 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa.
21. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 425 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Karantina di Kantor Kesehatan Pelabuhan.
22. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor. 375 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Kesehatan Tahun 2005 – 2025.
23. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 02.02/MENKES/52/2015 tentang Renstra
Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015 - 2019.
1.5. POLA PIKIR PENULISAN
ubungan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) dengan dokumen perencanaan lainnya
terlihat dari keterkaitan antara RPJMN – RENSTRA KEMENKES RI – RENCANA
AKSI PROGRAM (RAP) – RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) dan RKA-KL yang
mengacu pada Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Nasional dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak
mengacu pada Rencana Aksi Program (RAP) Dirjen P2PL Kementerian Kesehatan
RI, yang disusun berdasarkan RENSTRA Kementerian Kesehatan RI dan RPJMN
Tahun 2015-2019.
2. Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak
dijadikan pedoman operasionalisasi pencapaian target IKU, IKK nasional.
H
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 32
3. Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak
dijadikan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA KL) pada Satker Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
II Pontianak.
Alur Pikir yang digunakan dalam penyusunan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019 ini adalah sebagai
berikut :
Gambar 1.2.
RPJPNASIONAL RPJPK
RPJMN RENSTRA
RKP RENJA-KL
Nasional Kementerian Eselon I Satker
RAP
Keterkaitan RPJMN-Renstra-RAP-RAK-RKA KL
RAK
RKA KL
Satker
Penetapan IKP,IKK,Target, Arah
Kebijakan dan Sasaran
Operasionalisasi
pencapaian Target
IKU,IKK nasional
Pencapaian
target IKU IKK
melalui output
1.6. SISTEMATIKA PENULISAN
istematika penulisan dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK) di Lingkungan
Kementerian Kesehatan pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak
terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang Latar Belakang, Kondisi Umum, Maksud dan
Tujuan Penulisan, Landasan Hukum, Pola Pikir Penulisan dan
Sistematika Penulisan.
S
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 33
BAB II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Bab ini memuat informasi tentang Visi dan Misi Pemerintah Tahun 2015 –
2019, Tujuan yang ingin dicapai oleh Kementerian Kesehatan.
Sedangkan Sasaran Strategis adalah yang akan dicapai kegiatan dalam
Program PP dan PL Tahun 2015-2019 yang merupakan gabungan
sasaran strategis kegiatan pada Program PP dan PL dalam RPJMN
Tahun 2015-2019, sasaran strategis kegiatan pada Program PP dan PL
dalam Renstra Kemenkes Tahun 2015-2019, serta sasaran strategis lain
yang tugas, fungsi dan kewenangan yang akan dicapai oleh kegiatan
satuan kerja pada kurun waktu Tahun 2015-2019.
BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Bab ini membahas:
- Arah pembangunan bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan 2015-2019
- Kebijakan teknis penyelenggaraan kegiatan pada Program PP dan PL
2015-2019
- Strategi teknis penyelenggaraan kegiatan pada Program PP dan PL
2015-2019
BAB IV. RENCANA KINERJA DAN PENDANAAN KEGIATAN
Bab ini berisi uraian program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif dan sumbernya, baik yang berasal dari
Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan dan sumber pendanaan lainnya yang
sah dalam periode 5 (lima) tahunan dan tahunan. Rencana kinerja
kegiatan yang akan diselenggarakan Tahun 2015-2019 untuk:
– Mendukung pencapaian target indikator Program PP dan PL pada
RPJMN 2015-2019
– Mendukung pencapaian target indikator Program PP dan PL pada
Renstra Kemenkes 2015-2019
– Mendukung pencapaian target indikator Program PP dan PL pada
Rencana Aksi Program PP dan PL 2015-2019
– Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Kerja
– Memperhatikan kewenangan serta mekanisme pembiayaan kegiatan
yang paling dimungkinkan oleh peraturan perundangan.
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 34
BAB V. PEMANTAUAN, PENILAIAN DAN PELAPORAN
Bab ini berisi tentang Pemantauan yaitu diisi dengan mekanisme dan
jadwal pemantauan progres pencapaian target indikator kinerja kegiatan.
Penilaian diisi dengan definisi operasional indikator kinerja program serta
cara penilaian progres pencapaian target indikator kinerja kegiatan.
Pelaporan diisi dengan mekanisme, jadwal, dan format pelaporan
progres pencapaian target indikator kinerja kegiatan yang
dikoordinasikan dan dikonsultasikan dengan pengampu kegiatan pusat
BAB. VI PENUTUP
Bab ini memuat catatan dan harapan Kepala Kantor dimasa yang akan
datang.
LAMPIRAN
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab I - REVIU 2 35
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab II - REVIU 2 35
2.1. VISI DAN MISI
Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015 - 2019 tidak ada visi dan misi,
namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu
"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong-royong"
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim
dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan
negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai
negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Selanjutnya terdapat 9 (sembilan) agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA
yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan
yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab II - REVIU 2 36
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan
desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam tercapainya
seluruh Nawa Cita terutama terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia.
Arah Pembangunan Kesehatan pada RPJMN III tahun 2015 - 2019 seperti gambar
berikut:
Gambar 2.1. Arah Pembangunan Kesehatan sesuai RPJMN
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab II - REVIU 2 37
2.2. TUJUAN
Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu:
1) Meningkatnya status kesehatan masyarakat dan;
2) Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat
terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.
Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum siklus
kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia
kerja, maternal, dan kelompok lansia.
Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau outcome),
dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang akan dicapai adalah:
1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup (SP 2010),
346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012).
2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup.
3. Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.
4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif.
5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.
Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness) dan
perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan,
maka ukuran yang akan dicapai adalah:
1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan setelah
memiliki jaminan kesehatan, dari 37% menjadi 10%.
2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6,80
menjadi 8,00.
Sejalan dengan Tujuan Kementerian Kesehatan, maka tujuan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Pontianak adalah Terselenggaranya pengendalian terhadap
kondisi potensial penyakit dan PHEIC (Public Health Emergency of International
Concern) dengan melakukan cegah tangkal penyakit di pelabuhan, Bandar Udara dan
PLBD (Pos Lintas Batas Darat).
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab II - REVIU 2 38
2.3. SASARAN STRATEGIS
Sasaran Strategis Kementerian Kesehatan adalah:
1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 85%.
b. Menurunnya persentase ibu hamil kurang energi kronik sebesar 18,2%.
c. Meningkatnya persentase kabupaten dan kota yang memiliki kebijakan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar 80%.
2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan sebesar
40%.
b. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
tertentu sebesar 40%.
c. Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan
kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100%.
d. Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 tahun sebesar 5,4%.
3. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dengan sasaran
yang akan dicapai adalah:
a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang terakreditasi
sebanyak 5.600.
b. Jumlah kab/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi sebanyak
481 kab/kota.
4. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan,
dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar 90%.
b. Jumlah bahan baku obat, obat tradisional serta alat kesehatan yang diproduksi
di dalam negeri sebanyak 35 jenis.
c. Persentase produk alat kesehatan dan PKRT di peredaran yang memenuhi
syarat sebesar 83%.
5. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan, dengan
sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan sebanyak
5.600 Puskesmas.
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab II - REVIU 2 39
b. Persentase RS kab/kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3
dokter spesialis penunjang sebesar 60%.
c. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 56,910
orang.
6. Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga, dengan sasaran yang akan
dicapai adalah:
a. Meningkatnya jumlah kementerian lain yang mendukung pembangunan
kesehatan.
b. Meningkatnya persentase kab/kota yang mendapat predikat baik dalam
pelaksanaan SPM sebesar 80%.
7. Meningkatnya dayaguna kemitraan dalam dan luar negeri, dengan sasaran yang
akan dicapai adalah:
a. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR untuk program kesehatan
sebesar 20%.
b. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumberdayanya untuk
mendukung kesehatan sebanyak 15.
c. Jumlah kesepakatan kerjasama luar negeri di bidang kesehatan yang
diimplementasikan sebanyak 40.
8. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-evaluasi,
dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran kesehatan
terintegrasi dari berbagai sumber sebanyak 34 provinsi.
b. Jumlah rekomendasi monitoring evaluasi terpadu sebanyak 100 rekomendasi.
9. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan, dengan
sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI sebanyak 35 buah.
b. Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis litbang kesehatan yang diadvokasikan
ke pengelola program kesehatan dan atau pemangku kepentingan sebanyak
120 rekomendasi.
c. Jumlah laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang kesehatan dan
gizi masyarakat sebanyak 5 laporan.
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab II - REVIU 2 40
10. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih, dengan sasaran
yang akan dicapai adalah:
a. Persentase satuan kerja yang dilakukan audit memiliki temuan kerugian negara
≤1% sebesar 100%.
11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan, dengan
sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Meningkatnya persentase pejabat struktural di lingkungan Kementerian
Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan sebesar 90%.
b. Meningkatnya persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja
minimal baik sebesar 94%.
12. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi, dengan sasaran yang akan
dicapai adalah:
a. Meningkatnya persentase Kabupaten/Kota yang melaporkan data kesehatan
prioritas secara lengkap dan tepat waktu sebesar 80%.
b. Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang diperuntukkan untuk
akses pelayanan e-health sebesar 50%.
Sasaran strategis KKP Kelas II Pontianak dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi di pintu gerbang negara, tahun 2015 - 2019 yaitu:
1. Upaya Pengendalian Risiko Lingkungan di Pelabuhan/ Bandara dan Alat Angkut
secara Optimal;
2. Upaya Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiologi secara optimal di
pelabuhan/bandara /PLBD;
3. Upaya Kesehatan di Pelabuhan/Bandara/PLBD dan Lintas Wilayah secara
Optimal;
4. Kepemerintahan yang baik, bersih, berwibawa dan tertib melalui peningkatan
performance administrasi umum yang optimal.
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab III - REVIU 2 41
3.1. ARAH KEBIJAKAN
Arah kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan didasarkan pada arah kebijakan
dan strategi nasional sebagaimana tercantum di dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Arah kebijakan Kementerian Kesehatan mengacu pada tiga hal penting yakni:
1. Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care)
Puskesmas mempunyai fungsi sebagai pembina kesehatan wilayah melalui 4 jenis
upaya yaitu:
a. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat.
b. Melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat.
c. Melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan.
d. Memantau dan mendorong pembangunan berwawasan kesehatan.
Pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat di puskesmas untuk mendukung
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dilakukan melalui strategi
sebagai berikut:
1) Peningkatan kemampuan sumber daya manusia di Puskesmas untuk tenaga
kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan termasuk tenaga fungsional
sanitarian, entomolog kesehatan dan epidemiolog kesehatan yang dilakukan
melalui peningkatan kemampuan SDM petugas provinsi dan kabupaten/kota.
Peningkatan kemampuan SDM Puskesmas tidak bisa dilakukan secara
langsung oleh Ditjen PP dan PL, mengingat pembagian kewenangan pusat dan
daerah serta Standar Pelayanan Minimal di Kabupaten/Kota.
2) Penguatan menu pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dalam
menu pembiayaan Puskesmas melalui BOK/DAK.
2. Penerapan Pendekatan Keberlanjutan Pelayanan (Continuum Of Care).
Pendekatan ini dilaksanakan melalui peningkatan cakupan, mutu, dan
keberlangsungan upaya pencegahan penyakitdan pelayanan kesehatan ibu, bayi,
balita, remaja, usia kerja dan usia lanjut.
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab III - REVIU 2 42
Keberlangsungan upaya pencegahan penyakit dilakukan oleh Ditjen PP dan PL
melalui strategi sebagai berikut:
1) Pelaksanaan deteksi dini penyakit menular dan tidak menular
2) Penyelenggaraan imunisasi
3) Penguatan surveilans epidemiologi dan faktor risiko.
3. Intervensi Berbasis Risiko Kesehatan.
Program-program khusus untuk menangani permasalahan kesehatan pada bayi,
balita dan lansia, ibu hamil, pengungsi, dan keluarga miskin, kelompok-kelompok
berisiko,serta masyarakat di daerah terpencil, perbatasan, kepulauan, dan daerah
bermasalah kesehatan.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan melakukan integrasi dan sinergi kegiatan lintas
program maupun lintas sektor. Integrasi dan sinergi tidak hanya dilakukan pada
level antar kementerian di Pusat, namun juga antara Pusat dan Daerah termasuk
peningkatan peran swasta dan tokoh masyarakat. Bentuk sinergi dilakukan melalui
penyusunan rencana aksi, pembentukan forum komunikasi, penyusunan roadmap,
ataupun penyusunan kerjasama (MoU).
Arahan Kebijakan Diten PP dan PL untuk mendukung arah kebijakan Kementerian
adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan surveilans epidemiologi faktor risiko dan penyakit
2. Peningkatan perlindungan kelompok berisiko
3. Penatalaksanaan epidemiologi kasus dan pemutusan rantai penularan
4. Pencegahan dan penanggulangan KLB/Wabah termasuk yang berdimensi
internasional
5. Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk pencegahan dan
pengendalian penyakit
6. Pemberdayaan dan peningkatan peran swasta dan masyarakat
7. Pelayanan kesehatan jiwa
8. Peningkatan keterpaduan program promotif & preventif dlm pengendalian
penyakit & penyehatan lingkungan
3.2. STRATEGI
Untuk mencapai tujuan Kementerian Kesehatan maka ditetapkan 12 (duabelas)
strategi Kemenkes yang harus diwujudkan sebagai arah dan prioritas strategis dalam
lima tahun mendatang, yaitu:
1. Meningkatkan kesehatan masyarakat;
2. Meningkatkan akses dan mutu fasilitas kesehatan;
3. Meningkatkan pengendalian penyakit;
4. Meningkatkan kemandirian, akses dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan;
5. Meningkatkan jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan;
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab III - REVIU 2 43
6. Meningkatkan integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan –
evaluasi;
7. Meningkatkan sinergitas antar kementerian / lembaga;
8. Meningkatkan daya guna kemitraan dalam dan luar negeri;
9. Meningkatkan koodinasi dan efektifitas penelitian dan pengembangan kesehatan;
10. Meningkatkan kompetensi dan kinerja aparatur kemenkes;
11. Meningkatkan tata kelola yang baik dan bersih;
12. Meningkatkan sistem informasi kesehatan.
Dalam rangka mencapai strategi Kemenkes yang ketiga “Meningkatkan pengendalian
penyakit”, maka dijabarkan dengan strategi Program Penanggulangan Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan (P2PL) tahun 2015 – 2019,melalui:
1. Melaksanakan review dan memperkuat aspek legal
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi
3. Melaksanakan intensifikasi, akselerasidan inovasi program
4. Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia di bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
5. Memperkuat Jejaring kerja dan kemitraan
6. Memperkuat manajemen logistik
7. Meningkatkan Surveilans dan aplikasi teknologi pendukung (SKDR)
8. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pendampingan teknis
9. Mengembangkan dan memperkuat sistem pembiayaan program
10. Meningkatkan pengembangan teknologi preventif,
Strategi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam Rencana Aksi
Program PP dan PL dilakukan:
1. Untuk mengendalikan penyakit menular, strategi yang dilakukan adalah:
a. Perluasan cakupan akses masyarakat (termasuk skrining cepat bila ada
dugaan potensi meningkatnya kejadian penyakit menular seperti Mass Blood
Survey untuk malaria) dalam memperoleh pelayanan kesehatan terkait
penyakit menular terutama di daerah-daerah yang berada di perbatasan,
kepulauan dan terpencil untuk menjamin upaya memutus mata rantai
penularan.
b. Perluasan skrining AIDS.Dalam 5 tahun akan dilakukan test pada 15.000.000
sasaran, dengan target tahun 2015 sebanyak 7.000.000 tes dengan sasaran
populasi sasaran (ibu hamil, pasangan ODHA, masyarakat infeksi TB dan
hepatitis) dan populasi kunci yaitu pengguna napza suntik, Wanita Pekerja
Seks (WPS) langsung maupun tidak langsung, pelanggan/pasangan seks
WPS, gay, waria, LSL dan warga binaan lapas/rutan. Target tahun 2016 hingga
2019 akan dilakukan secara bertahap untuk memenuhi target 15.000.000 test.
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab III - REVIU 2 44
c. Deteksi Dini Hepatitis B dan C; sampai dengan tahun 2019 akan diharapkan
paling tidak 90% Ibu hamil telah ditawarkan untuk mengikuti Deteksi Dini
Hepatitis B, paling tidak 90% Tenaga Kesehatan dilakukan Deteksi Dini
Hepatitis B dan C; demikian halnya dengan kelompok masyarakat berisiko
tinggi lainnya seperti keluarga orang dengan Hepatitis B dan C;
Pelajar/mahasiswa Kesehatan; Orang orang dengan riwayat pernah menjalani
cuci darah, Orang dengan HIV/AIDS, pasien klinik Penyakit Menular Seksual,
Pengguna Napsa Suntik, WPS, LSL, Waria, dll paling tidak 90% diantara
mereka melakukan Deteksi Dini Hepatitis B dan C. Secara absolut jumlah yang
akan dideteksi dini sampai dengan tahun 2019 paling tidak sebesar 20 juta
orang.
d. Intensifikasi penemuan kasus kusta di 14 Provinsi dan 147 Kab/Kota,
e. Pemberian obat pencegahan massal framsbusia di 74 kabupaten endemis,
f. Survey serologi frambusia dalam rangka pembuktian bebas frambusia,
g. Skrining di pelabuhan/bandara/PLBDN yang meliputi: skrining hepatitis,
melakukan mass blood survey malaria di pelabuhan, pada masyarakat
pelabuhan dan skrining penyakit bersumber binatang di pelabuhan.
h. Memberikan otoritas pada petugas kesehatan masyarakat (Public Health
Officers) di pelabuhan/bandara/PLBD terutama hak akses pengamatan faktor
risiko dan penyakit serta penentuan langkah penanggulangannya. Untuk
mendukung strategi ini dilakukan upaya:
1) Standarisasi nasional SOP yang digunakan oleh seluruh Kantor Kesehatan
Pelabuhan sesuai perkembangan kondisi terkini.
2) Penyediaan sarana dan peralatan pengamatan faktor risiko dan penyakit
sesuai dengan perkembangan teknologi.
3) Peningkatan kapasitas petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan dalam
pengamatan faktor risiko dan penanggulangan penyakit sesuai prosedur
yang ditentukan.
4) Melakukan peningkatan jejaring dengan lintas sektor dan pengguna jasa.
5) Melaksanakan surveilans epidemiologi penyakit menular berbasis
laboratorium.
6) Melaksanakan advokasi dan fasilitasi kejadian luar biasa, wabah dan
bencana di wilayah layanan.
7) Melaksanakan kajian dan diseminasi informasi pengendalian penyakit
menular.
8) Pengembangan laboratorium pengendalian penyakit menular.
9) Meningkatkan dan mengembangkan model dan teknologi tepat guna.
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab III - REVIU 2 45
i. Meningkatkan peran B/BTKLPP dalam upaya pengendalian faktor risiko dan
penyakit menular melalui:
1) Surveilans faktor risiko penyakit
2) Melaksanakan advokasi dan fasilitasi kejadian luar biasa, wabah dan
bencana di wilayah layanan
3) Melaksanakan kajian dan diseminasi informasi pengendalian penyakit
menular
4) Pengembangan laboratorium pengendalian penyakit menular
5) Meningkatkan dan mengembangkan model dan teknologi tepat guna
j. Mendorong keterlibatan masyarakat dalam membantu upaya pengendalian
penyakit melalui surveilans berbasis masyarakat untuk melakukan pengamatan
terhadap hal-hal yang dapat menyebabkan masalah kesehatan dan
melaporkannya kepada petugas kesehatan agar dapat dilakukan respon dini
sehingga permasalahan kesehatan tidak terjadi. Peningkatan peran daerah
khususnya kabupaten/kota yang menjadi daerah pintu masuk negara dalam
mendukung implementasi pelaksanaan International Health Regulation (IHR)
untuk upaya cegah tangkal terhadap masuk dan keluarnya penyakit yang
berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat.
k. Pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) dengan
memberikan imunisasi terbukti cost effective serta dapat mengurangi kematian,
kesakitan, dan kecacatan secara signifikan. Imunisasi dapat memberikan
perlindungan kepada sasaran yang mendapatkan imunisasi dan juga kepada
masyarakat di sekitarnya (herd immunity). Untuk dapat mencapai hal tersebut
maka kebijakan dalam program imunisasi meliputi:
1) Penyelenggaraan dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat,
dengan prinsip keterpaduan
2) Mengupayakan kesinambungan penyelenggaraan melalui perencanaan
program dan anggaran terpadu (APBN, APBD, Hibah, LSM dan
masyarakat)
3) Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan sosial, rawan penyakit
(KLB) dan daerah-daerah sulit secara geografis
4) Melaksanakan kesepakatan global: Eradikasi Polio, Eliminasi Tetanus
Maternal dan Neonatal, Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella,
Mutu Pelayanan Sesuai Standar, dan lain-lain.
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab III - REVIU 2 46
Kebijakan ini dilaksanakan dengan pendekatan strategi:
1) Peningkatan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata serta terjangkau
melalui :
– Tersedianya pelayanan imunisasi “stasioner” yang terjangkau
masyarakat
– Tersedianya pelayanan imunisasi yang menjangkau masyarakat di
daerah sulit
2) Peningkatan kualitas pelayanan imunisasi melalui;
– Petugas yang terampil
– Coldchain dan vaksin yang berkualitas
– Pemberian imunisasi yang benar
3) Penggerakan Masyarakat untuk mau dan mampu menjangkau pelayanan
imunisasi
2. Untuk penyakit tidak menular :
Perlu melakukan deteksi dini secara proaktif melalukan kunjungan ke masyarakat.
Disamping itu perlu mendorong kabupaten/kota yang memiliki kebijakan PHBS
untuk menerapkan kawasan bebas asap rokok agar mampu membatasi ruang
gerak para perokok.
Dalam kurun waktu lima tahun mendatang upaya pengendalian difokuskan melalui:
a. Peningkatan cakupan deteksi dini faktor risiko PTM secara proaktif
mengunjungi masyarakat, meliputi:
1) Deteksi dini kadar gas CO dalam paru pada masyarakat umum dan
sekolah, sasaran 514 Kabupaten/Kota dan 20.000 sekolah,
2) Deteksi dini kapasitas paru pada masyarakat umum dan sekolah, sasaran
514 Kabupaten/Kota dan 20.000 sekolah,
3) Deteksi dini osteoporosis pada masyarakat umum, sasaran 514 Kab /Kota,
4) Deteksi dini obesitas pada masyarakat umum dan sekolah, sasaran 40.000
Posbindu dan 20.000 sekolah,
5) Deteksi dini tekanan darah pada masyarakat umum dan sekolah, sasaran
40.000 Posbindu dan 20.000 sekolah,
6) Deteksi dini kadar alkohol dalam darah pada kelompok masyarakat khusus
(pengemudi), sasaran 208 terminal,
7) Deteksi dini faktor risiko penggunaan zat aditif dan psikotropika dalam
tubuh pada pengemudi dan penghuni lapas, sasaran 208 terminal dan 238
Lapas,
b. Peningkatan cakupan deteksi dini PTM di FKTP:
1) Deteksi dini Ca Cervix dan Ca payudara dengan metode IVA dan sadaris
pada Wanita Usia Subur (WUS), sasaran 9.000 FKTP
2) Deteksi dini Diabetes Melitus, pada kelompok, sasaran 9.000 FKTP
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab III - REVIU 2 47
3) Deteksi dini hipertensi, sasaran 9.000 FKTP
4) Deteksi dini penyakit hiper tyroid, sasaran 9.000 FKTP
5) Deteksi dini penyakit ginjal kronik, sasaran 9.000 FKTP
6) Deteksi dini penyakit Lupus, sasaran 9.000 FKTP
7) Deteksi dini penyakit thalassemia, sasaran 9.000 FKTP
8) Deteksi dini penyakit Asma dan PPOK, sasaran 9.000 FKTP
c. Peningkatan sistem surveilans faktor risiko PTM:
1) Surveilans FR PTM, sasaran 40.000 Posbindu
2) Surveilans FR PTM, sasaran 20.000 Sekolah
d. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam percepatan pengendalian faktor
risiko PTM:
1) Pembinaan kader Posbindu di masyarakat, 40.000 Posbindu
2) Pembinaan pembina OSIS dalam pengendalian Faktor Risiko PTM,
sasaran 20.000 sekolah.
3) Pembinaan tenaga pemantau KTR (satpam pada fasilitas umum), sasaran
514 Kabupaten/Kota.
e. Peningkatan daya guna kemitraan/jejaring (Dalam dan Luar Negeri):
1) Menyusun Road Map dampak pengendalian Tembakau bersama berbagai
stake holder potensial,
2) Menyusun Road Map dampak konsumsi alkohol bersama berbagai stake
holder potensial,
3) Menjalin forum komunikasi dengan Aliansi Bupati/Walikota dalam
pengendalian PTM dan dampak tembakau terhadap kesehatan,
4) Menjalin kerjasama dengan lembaga internasional dalam pengendalian
PTM dan dampak rokok terhadap kesehatan,
5) Catatan stake holder potensial: Kementerian Pariwisata, Kementerian
Pendidikan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Sosial, Kementerian
Peranan Wanita, Kementerian Perdagangan, Akademisi, Satpol PP,
Organisasi (IDI, PDPI, PERDOSI, PERDOGI, PGRI, dll), PHRI, Organda,
LSM (IAKMI, YJI, YLKI, YKI, dll).
f. Peningkatan SDM kesehatan pelaksana program PTM, sasaran 34 Provinsi,
514 Kabupaten/Kota dan 9.000 Puskesmas,
g. Mendorong penyusunan regulasi daerah dalam bentuk : Peraturan Daerah
(Perda), Peraturan Gubernur, Bupati/Walikota yang menggerakkan sektor lain
di daerah untuk berperan aktif dalam pelaksanaan KTR di tujuh tatanan
dengan sasaran 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota,
h. Meningkatkan peran BBTKLPP dalam mendukung pengendalian penyakit tidak
menular melalui peningkatan surveilans berbasis laboratorium, kajian faktor
risiko penyakit tidak menular dan pengembangan laboratoriumpenyakit tidak
menular.
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab III - REVIU 2 48
i. Meningkatkan peran KKP dalam mendukung penyakit tidak menular di wilayah
pelabuhan/bandara/PLBD
j. Meningkatkan peran BBTKLPP dalam mendukung upaya pengendalian
penyakit tidak menular melalui;
1) Melaksanakan Surveilans Epidemiologi penyakit tidak menular berbasis
laboratorium
2) Melaksanakan kajian dan diseminasi informasi pengendalian penyakit tidak
menular
3) Pengembangan laboratorium pengendalian penyakit tidak menular
4) Meningkatkan dan mengembangkan model dan teknologi tepat guna
3. Meningkatnya kesehatan lingkungan, strateginya adalah:
a. Penyusunan regulasi daerah dalam bentuk peraturan Gubernur, Bupati/
Walikota yang dapat menggerakkan sektor lain di daerah untuk berperan aktif
dalam pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan seperti peningkatan
ketersediaan sanitasi dan air minum layak serta tatanan kawasan sehat.
b. Meningkatkan pemanfaatan teknologi tepat guna sesuai dengan kemampuan
dan kondisi permasalahan kesehatan lingkungan di masing-masing daerah.
c. Meningkatkan keterlibatkan masyarakat dalam wirausaha sanitasi.
d. Penguatan POKJA Air Minum dan Penyehatan Lingkunan (AMPL) melalui
pertemuan jejaring AMPL, Pembagian peran SKPD dalam mendukung
peningkatan akses air minum dan sanitasi.
e. Peningkatan peran Puskesmas dalam pencapaian kecamatan/kabupaten Stop
Buang Air Besar Sembarangan (SBS) minimal satu Puskesmas memiliki satu
Desa SBS.
f. Meningkatkan peran daerah potensial yang melaksanakan strategi adaptasi
dampak kesehatan akibat perubahan iklim.
g. Peningkatan cakupan TPM Sehat, TTU Sehat dan RS yang melaksanakan
pengelolaan limbah medis sesuai standar.
h. Peningkatan pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan dalam keadaan
tertentu.
i. Pemberian stimulan sarana dan prasarana kepada daerah (dengan kriteria
tertentu).
j. Meningkatkan peran BTKLPP dalam mendukung upaya penyehatan
lingkungan melalui peningkatan kajian penyehatan lingkungan, pengembangan
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab III - REVIU 2 49
teknologi tepat guna penyehatanlingkungan, pengembangan laboratorium
lingkungan dan pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan.
k. Meningkatkan peran KKP dalam mendukung upaya penyehatan lingkungan
dengan mewujudkan pelabuhan/bandara/PLBD sehat.
Strategi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019 disusun
dengan pendekatan pada Permenkes RI Nomor 2 Tahun 2014 tentang Klasifikasi
Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagai berikut:
A. Unsur Utama
1. Meningkatkan upaya Kekarantinaan Kesehatan
Kekarantinaan kesehatan yaitu upaya mencegah dan menangkal keluar dan
masuknya penyakit dan/ atau faktor risiko kesehatan yang berpotensi
menimbulkan kedaruratan masyarakat.
Upaya kekarantinaan kesehatan terdiri atas:
a. pengawasan kesehatan alat angkut, orang, dan barang serta pelayanan
dokumen kesehatan, yaitu proses pengamatan dan pemeriksaan fisik
terhadap kondisi sanitasi, vektor penyakit, kesehatan awak dan/atau
penumpang, persediaan alat kesehatan dan obat-obatan, serta pemeriksaan
dan/atau penerbitan dokumen kesehatan; dan
b. tindakan karantina, yaitu pembatasan aktifitas alat angkut, orang, dan barang
untuk mencegah kemungkinan penyebarluasan lebih lanjut terhadap
KLB/wabah, penyakit menular potensial wabah, atau penyakit baru dari
daerah terjangkit ke daerah tidak terjangkit.
2. Mengefektifkan Surveilans Kesehatan
Surveilans kesehatan, yaitu upaya untuk memperoleh gambaran tentang
penyakit potensial wabah dan faktor risiko melalui pengumpulan dan pengolahan
data secara terus-menerus terhadap lalu lintas alat angkut, penyakit potensial
wabah, faktor risiko, guna menghasilkan informasi yang cepat dan akurat dalam
proses pengambilan keputusan untuk respon cepat.
Mengefektifkan surveilans kesehatan terdiri dari:
a. Laporan, yaitu hasil kegiatan melalui analisis data untuk memperoleh
gambaran tentang situasi dan kecenderungan dari penyakit menular tertentu,
potensi risiko, KLB/wabah penyakit menular, kejadian keracunan makanan,
dan masalah kesehatan lainnya; dan
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab III - REVIU 2 50
b. Diseminasi informasi, yaitu penyampaian hasil analisis kepada pemangku
kepentingan dalam rangka kewaspadaan dini, kesiapsiagaan, dan
penanggulangan kejadian penyakit dan masalah kesehatan lainnya
3. Pengendalian Faktor Resiko Lingkungan
Pengendalian faktor risiko lingkungan, yaitu upaya pencegahan penyakit dan/atau
gangguan kesehatan akibat faktor risiko lingkungan; yang terdiri dari :
a. Pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit, yaitu upaya yang
dilakukan untuk mengendalikan vektor dan binatang pembawa penyakit di
lingkungan pelabuhan, bandar udara, dan lintas batas darat negara; dan
b. Inspeksi kesehatan lingkungan, yaitu kegiatan pemantauan lapangan
terhadap kualitas media lingkungan melalui pemeriksaan secara fisik,
pemeriksaan sampel/spesimen, analisis hasil, dan penyampaian saran
perbaikan terhadap kualitas kesehatan lingkungan.
4. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan yaitu kegiatan pelayanan kesehatan promotif, preventif,
dan kuratif secara terbatas di lingkungan pelabuhan, bandara, dan lintas batas
darat, yang terdiri dari:
a. Pelayanan kesehatan dasar, yaitu pemeriksaan kesehatan dan pengobatan,
pelayanan gawat darurat medik, pelayanan penunjang medik, serta tindakan
rujukan terhadap pelaku perjalanan dan masyarakat pelabuhan, bandar udara,
dan lintas batas darat negara;
b. Vaksinasi dan/atau profilaksis, yaitu tindakan pemberian vaksinasi dan/atau
pengobatan pencegahan terhadap pelaku perjalanan dan masyarakat
pelabuhan, bandar udara, dan lintas batas darat negara.
c. Peningkatan kegiatan promotif dan preventif, promosi kesehatan, pembuatan
banner, spanduk, brosur dan pemasangan iklan kesehatan untuk
menumbuhkan pentingnya berperilaku hidup sehat terutama di lingkungan
pelabuhan, bandara, dan lintas batas darat.
5. Melengkapi Ketersediaan Sumber Daya Manusia Teknis.
Sumber daya manusia teknis, yaitu jumlah pejabat fungsional yang melaksanakan
tugas dan fungsi teknis Kantor Kesehatan Pelabuhan, termasuk pegawai paruh
waktu.
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab III - REVIU 2 51
B. Unsur Pendukung
1. Melengkapi Sumber Daya
Sumber daya, yaitu keuangan, sumber daya manusia administrasi, tanah dan
bangunan, serta sarana operasional; yang terdiri dari:
a. Keuangan, yaitu jumlah anggaran dan Penerimaan Negara Bukan Pajak
dalam 1 (satu) tahun anggaran;
b. Sumber daya manusia administrasi, yaitu jumlah sumber daya administrasi di
lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan, baik pejabat struktural maupun
pejabat fungsional, termasuk pegawai paruh waktu;
c. Tanah dan bangunan, yaitu luas tanah dan bangunan yang dikuasai dan/atau
dimanfaatkan untuk kegiatan di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan dan
wilayah kerja; dan
d. Sarana operasional, yaitu jumlah kendaraan operasional untuk mendukung
kegiatan kekarantinaan kesehatan, surveilans kesehatan, pengendalian faktor
risiko, dan pelayanan kesehatan di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan.
2. Melengkapi Sarana Kepegawaian
Sarana kepegawaian, yaitu kelengkapan atau media yang dipergunakan untuk
melaksanakan kegiatan teknis dan manajemen Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Upaya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) akan terus dilakukan
guna meningkatkan profesionalitas pegawai agar mampu menjawab
tantangan dan permasalahan yang dihadapi dengan cepat dan tepat.
Langkah yang akan dilakukan adalah mengadakan analisis kebutuhan
tenaga secara komprehensif, mengefektifkan pembinaan ke wilayah kerja,
memberikan kesempatan bagi pegawai yang memenuhi syarat untuk
mengikuti pendidikan formal dan informal, serta pendidikan penjejangan
sesuai kebutuhan organisasi.
3. Memperkuat Instalasi
Instalasi merupakan fasilitas penunjang penyelenggaraan operasional KKP dan
penunjang administrasi. Hingga akhir tahun 2014 Kantor Kesehatan Pelabuhan
Pontianak belum membuat/membentuk unit instalasi tersendiri yang dipimpin
oleh seorang kepala instalasi. Fasilitas penunjang penyelenggaraan operasional
dan administrasi masih dikoordinir oleh Kepala Subbag Tata Usaha dengan
bekerjasama dengan tiap seksi yang ada di KKP. Dalam operasionalnya Kepala
Subbag Tata Usaha mendelegasikan tanggung jawab penyediaan barang
penunjang kegiatan operasional dan adminstrasi kepada bagian perlengkapan
KKP Pontianak.
Review Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab III - REVIU 2 52
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab IV - REVIU 2 52
4.1. Rencana Kinerja
Dalam periode 5 (lima) tahun pelaksanaan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) KKP
Kelas II Pontianak tahun 2015 – 2019 dilaksanakan sesuai dengan substansi dan
format matriks sebagai berikut :
a. Mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Permenkes RI Nomor 2416/MENKES/PER/XI/2011 tentang petunjuk
pelaksanaan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja Kementerian
Kesehatan, mengingat penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) mengacu
pada Rencana Aksi Kegiatan (RAK) maka substansi RAK yang telah disusun
berdasarkan substansi RKAKL perlu disesuaikan menjadi lebih fokus pada
sasaran yang bersifat strategis pada tahun 2016.
b. Mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor.
HK.02.02./MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis (Renstra) Kemenkes
Tahun 2015 -2019.
c. Mengacu pada Rencana Aksi Program (RAP) Ditjen PP dan PL Tahun 2015 –
2019 Nomor: HK.02.03/D1/I.1/2088/2015 maka dilakukan pengelompokan
sasaran strategis KKP berdasarkan kegiatan Ditjen PP dan PL.
d. Mengacu pada Peraturan Presiden RI Nomor 35 tahun 2015 tentang
Kementerian Kesehatan, yang memuat susunan organisasi (Bab II Organisasi
Bagian Kesatu, Pasal empat). Kementerian Kesehatan terdiri atas:
1) Sekretariat Jenderal
2) Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
3) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
4) Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan;
5) Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan;
6) Inspektorat Jenderal;
7) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan;
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab IV - REVIU 2 53
8) Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan;
9) Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan;
10) Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi;
11) Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan; dan
12) Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan.
e. Mengacu pada DIPA dan RKAKL Tahun 2016 Program Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan menjadi Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit dengan kegiatan sebagai berikut:
NO NAMA KEGIATAN
SEMULA (TAHUN 2015) MENJADI
1 Pembinaan surveilans, imunisasi, karantina, dan kesehatan matra (SIMKARKESMA)
Surveilans dan Karantina Kesehatan
2 Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2)
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
3 Pengendalian Penyakit Menular Langsung (PPML)
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung
4 Penyehatan Lingkungan (PL) -
5 Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM)
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
6 Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Sasaran Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan sesuai Matrik
Target Kinerja Renstra Kemenkes Tahun 2015- 2019 adalah:
“Menurunnya penyakit menular, penyakit tidak menular dan peningkatan kualitas
lingkungan”
Indikator Kinerja Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak adalah:
“Persentase Kabupaten/Kota yang mempunyai Kebijakan kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah”
Untuk Sasaran Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta indikator
kinerja program dan kegiatan akan menyesuaikan review/revisi Renstra Kemenkes
Tahun 2015 – 2019 serta review/revisi Rencana Aksi Program (RAP) Ditjen
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2015 – 2019.
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab IV - REVIU 2 54
Matrik program/kegiatan beserta sasaran dan indikator yang ingin dicapai oleh
Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan ditampilkan pada tabel
4.1. di bawah ini.
Tabel 4.1. Matrik Program/Kegiatan, Sasaran dan Indikator Kinerja
Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
pada KKP Kelas II Pontianak Tahun 2015 - 2019
NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
I Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Menurunnya penyakit menular, penyakit tidak menular dan peningkatan kualitas lingkungan
Persentase Kabupaten/Kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah.
1 Kegiatan Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
1. Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, peningkatan surveilans, karantina kesehatan dan kesehatan matra
1.1. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon
2 Kegiatan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
2. Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Bersumber Binatang
2.1. Persentase Kabupaten/ Kota yang melakukan pengendalian vektor terpadu
3 Kegiatan Pengendalian Penyakit Menular Langsung
3. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular langsung
3.1. Persentase Kabupaten/ Kota dengan angka keberhasilan pengobatan TB paru BTA positif (Success Rate) minimal 85%
3.2. Persentase angka kasus HIV yang diobati
4 Kegiatan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
4. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular; Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular
4.1. Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu
4.2. Persentase Kabupaten/ Kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) minimal 50% sekolah
4.3. Persentase Desa/ Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM
4.4. Persentase Kabupaten/ Kota yang melakukan pemeriksaan kesehatan pengemudi di terminal utama
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab IV - REVIU 2 55
NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
5 Kegiatan Penyehatan Lingkungan
5. Meningkatnya
penyehatan dan
pengawasan kualitas
lingkungan
5.1. Persentase sarana air minum
yang dilakukan pengawasan
5.2. Persentase Tempat Umum yang
memenuhi syarat kesehatan
5.3. Persentase Tempat Pengelolaan
Makanan (TPM) yang memenuhi
syarat kesehatan
5.4. Jumlah Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan tatanan
kawasan sehat
6 Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
6. Meningkatnya dukungan
manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis
lainnya pada program
pengendalian penyakit
dan penyehatan
lingkungan
6.1. Persentase Satker program PP
dan PL yang memperoleh
penilaian SAKIP dengan hasil
minimal AA
6.2. Persentase Satker Pusat dan
Daerah yang ditingkatkan
sarana/prasarananya untuk
memenuhi standar
Sumber : Olahan Data Lampiran 1 Kepmenkes RI No. HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Renstra Kemenkes Tahun 2015 – 2019.
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan Indikator Kinerja Satker pada KKP Kelas II
Pontianak Tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
menjadi Kegiatan Surveilans dan Karantina Kesehatan
a. Sasaran Kegiatan: Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi, peningkatan surveilans, karantina kesehatan dan
kesehatan matra.
b. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK):
1.1. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon
1.2. Persentase alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar
kekarantinaan kesehatan
c. Indikator Kinerja Satker :
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab IV - REVIU 2 56
NO INDIKATOR SATKER BASELINE
(2014)
TARGET/SATUAN SEKSI/
SUBBAG 2015 2016 2017 2018 2019
1.1.1 Laporan Koordinasi
Kesehatan Matra
4
Laporan
6
Laporan
5
Laporan
5
Laporan
5
Laporan
5
Laporan
SEK
SI U
PA
YA K
ESEH
ATA
N L
INTA
S W
ILA
YAH
1.1.2 Cakupan Pelayanan
Vaksinasi
Internasional
6.873
Orang
6.900
Orang
7.000
Orang
7.100
Orang
7.200
Orang
7.300
Orang
1.1.3 Dokumen Data dan
Informasi
0 1
Dokumen
1
Dokumen
1
Dokumen
1
Dokumen
1
Dokumen
1.1.4 Tersedianya Alat
Kesehatan
3 Paket 4 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket
1.1.5 Tersedianya bahan
Kesehatan
0 0 3 Paket 3 Paket 3 Paket 3 Paket
1.1.6 Dokumen Rujukan
Orang Sakit
34
Dokumen
60 Dokumen
60 Dokumen
60 Dokumen
60 Dokumen
60 Dokumen
1.1.7 Dokumen sertifikat
obat dan alat P3K
kapal
1.078
dokumen
1.100
dokumen
1.100 dokumen
1.150 dokumen
1.150 dokumen
1.150 dokumen
1.1.8 Dokumen ijin
angkut orang sakit
912
dokumen
920
dokumen
925
dokumen
930
dokumen
935
dokumen
940
dokumen
NO INDIKATOR SATKER BASELINE
(2014)
TARGET/SATUAN SEKSI/
SUBBAG 2015 2016 2017 2018 2019
1.1.9 Pengembangan
Sistem Surveilans dan
Respons KLB
52 Laporan 4
Laporan
9 Laporan
9 Laporan
9 Laporan
9 Laporan
SEK
SI P
ENG
END
ALI
AN
KA
RA
NTI
NA
DA
N S
UR
VEI
LAN
S
EPID
EMIO
LOG
I
1.1.10 Dokumen Penunjang
Program Karantina
Kesehatan dan
Kesehatan Pelabuhan
0 1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
0 0
1.1.11 Upaya Pengendalian
Faktor Resiko PHEIC
di Pintu Masuk
Negara
2 Laporan 5 Laporan
7 Laporan
6 Laporan
7 Laporan
6 Laporan
1.1.12 Jumlah Certivicate of
Pratique (COP) yang
diterbitkan
343
Dokumen
400 Dokumen
400 Dokumen
450 Dokumen
450 Dokumen
500 Dokumen
1.1.13 Jumlah Dokumen
SSCC yang diterbitkan
4 Dokumen 25 Dokumen
25 Dokumen
30 Dokumen
30 Dokumen
30 Dokumen
1.1.14 Jumlah Dokumen
SSCEC yang
diterbitkan
1.415
Dokumen
900 Dokumen
900 Dokumen
950 Dokumen
950 Dokumen
950 Dokumen
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab IV - REVIU 2 57
1.1.15 Jumlah dokumen
GENDEC/HPAGD yang
diperiksa
751
Dokumen
150 Dokumen
150 Dokumen
150 Dokumen
150 Dokumen
150 Dokumen
1.1.16 Jumlah pengawasan
Dokumen OMKABA
4 Dokumen
3 Dokumen
3 Dokumen
2 Dokumen
3 Dokumen
2 Dokumen
1.1.17 Jumlah Dokumen ICV
yang diterbitkan
- Jumlah Dokumen ICV untuk umroh, TKI dan perjalanan ke Luar Negeri lainnya yang diterbitkan
6.873 Dokumen
5.400 Dokumen
5.500 Dokumen
5.600 Dokumen
5.700 Dokumen
5.800 Dokumen
- Jumlah Dokumen ICV untuk jemaah haji yang diterbitkan
1.764 Dokumen
1.500 Dokumen
1.500 Dokumen
1.500 Dokumen
1.500 Dokumen
1.500 Dokumen
1.1.18 Jumlah Dokumen Ijin
Angkut Jenazah yang
diterbitkan
342 Dokumen
140 Dokumen
140 Dokumen
140 Dokumen
140 Dokumen
140 Dokumen
1.1.19 Jumlah Dokumen Alat Angkut Darat yang Diperiksa
23.368 Dokumen
15.000 Dokumen
16.000 Dokumen
17.000 Dokumen
18.000 Dokumen
19.000 Dokumen
Pada tahun 2016 kegiatan Penyehatan Lingkungan masuk ke dalam kegiatan Surveilans
dan Karantina Kesehatan begitupula indikator kegiatan tersebut:
SEMULA :
NO INDIKATOR SATKER BASELINE
(2014)
TARGET/SATUAN SEKSI/
SUBBAG 2015 2016 2017 2018 2019
1.1.20
Lingkungan Pelabuhan/bandar udara/ PLBDN yang dilakukan pengawasan terhadap faktor risiko Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM)
0 0 4 lokasi 6 lokasi 6 lokasi 6 lokasi
SEK
SI P
ENG
END
ALI
AN
RES
IKO
LIN
GK
UN
GA
N
1.1.21 Pelabuhan/Bandar Udara/PLBDN yang dilakukan pengawasan alat angkut sesuai standar
- Kapal 1.176 Kapal
1.200 Kapal
1.300 Kapal
1.400 Kapal
1.500 Kapal
1.600 Kapal
- Pesawat 720 Pesawat
720 Pesawat
750 Pesawat
750 Pesawat
800 Pesawat
800 Pesawat
- Bus 5.421 Bus 5.300 Bus
5.500 Bus
5.600 Bus
5.700 Bus
5.800 Bus
1.1.22
Penanganan Kesehatan Pada Situasi Matra
0 0 3 orang 3 orang 3 orang 3 orang
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab IV - REVIU 2 58
MENJADI :
NO INDIKATOR SATKER
BASELINE (2014)
TARGET/SATUAN SEKSI/ SUBBAG 2015 2016 2017 2018 2019
1.1.20
Dokumen Pelaksanaan Pengawasan Kualitas Air
12 Dokumen
0 4 Dokumen
4 Dokumen
4 Dokumen
4 Dokumen
SEK
SI P
ENG
END
ALI
AN
RES
IKO
LIN
GK
UN
GA
N
1.1.21 Dokumen Pelaksanaan Tempat-Tempat Umum
12 Kali, 6 Lokasi
0 12 Laporan
12 Laporan
12 Laporan
12 Laporan
1.1.22 Tempat Pengelolaan makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan
5 Tempat 0 7 Unit 8 Unit 9 Unit 10 Unit
1.1.23 Tenaga terlatih bidang Penyehatan TPM
0 0 20 Orang 25 Orang 10 Orang 25 Orang
2. Kegiatan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Menjadi Kegiatan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
a. Sasaran Kegiatan : Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Bersumber Binatang
b. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) :
2.1. Persentase Kabupaten/ Kota yang melakukan pengendalian vektor
terpadu
2.2. Persentase pelabuhan/bandara/PLBD yang melakukan pengendalian
vektor terpadu
c. Indikator Kinerja Satker :
NO INDIKATOR SATKER
BASELINE (2014)
TARGET/SATUAN SEKSI/
SUBBAG 2015 2016 2017 2018 2019
2.1.1 Luas Wilayah bebas vektor Pes
112 Ha 6 Ha 12 Ha 15 Ha 20 Ha 25 Ha
SEK
SI P
ENG
END
ALI
AN
RES
IKO
LIN
GK
UN
GA
N
2.1.2 Pelabuhan dengan indeks pinjal <2
4Pelabuhan 1 PLBD 1 Bandara
4Pelabuhan 1 PLBD 1 Bandara
4Pelabuhan 2 PLBD 1 Bandara
4Pelabuhan 2 PLBD 1 Bandara
5Pelabuhan 3 PLBD 1 Bandara
5Pelabuhan 4 PLBD 1 Bandara
2.1.3 Luas Wilayah bebas vektor DBD
136 Ha 9 Ha 18 Ha 25 Ha 30 Ha 35 Ha
2.1.4 Perimeter Bebas Aedes dan Resting Rate Buffer dibawah 2,5%
4Pelabuhan 1 PLBD 1 Bandara
4Pelabuhan 1 PLBD 1 Bandara
4Pelabuhan 2 PLBD 1 Bandara
4Pelabuhan 2 PLBD 1 Bandara
5Pelabuhan 3 PLBD 1 Bandara
5Pelabuhan 4 PLBD 1 Bandara
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab IV - REVIU 2 59
2.1.5 Luas Wilayah bebas vektor Malaria
240 Ha 12 Ha 15 Ha 16 Ha 17 Ha 18 Ha
2.1.6 Daerah Bebas Larva dan Kepadatan Larva Tinggi
4Pelabuhan 1 PLBD 1 Bandara
4Pelabuhan 1 PLBD 1 Bandara
4Pelabuhan 2 PLBD 1 Bandara
4Pelabuhan 2 PLBD 1 Bandara
5Pelabuhan 3 PLBD 1 Bandara
5Pelabuhan 4 PLBD 1 Bandara
2.1.7 Luas Wilayah bebas vektor Lalat dan Kecoa
50 Ha 0 10 Ha 11 Ha 12 Ha 13 Ha
2.1.8 Tingkat Kepadatan lalat rendah (<6)
4Pelabuhan 1 PLBD 1 Bandara
4Pelabuhan 1 PLBD 1 Bandara
4Pelabuhan 2 PLBD 1 Bandara
4Pelabuhan 2 PLBD 1 Bandara
5Pelabuhan 3 PLBD 1 Bandara
5Pelabuhan 4 PLBD 1 Bandara
3. Kegiatan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Menjadi Kegiatan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung
a. Sasaran Kegiatan: Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat
penyakit menular langsung
b. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) :
3.1. Persentase Kabupaten/ Kota dengan angka keberhasilan pengobatan
TB paru BTA positif (Success Rate) minimal 85%.
3.2. Persentase angka kasus HIV yang diobati
3.3. Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan
deteksi dini penyakit menular langsung
c. Indikator Kinerja Satker :
NO INDIKATOR SATKER BASELINE (2014)
TARGET/SATUAN SEKSI/ SUBBAG 2015 2016 2017 2018 2019
3.1.1 Laporan Pengendalian Kasus TB
1 Laporan
0 1 Laporan
1 Laporan
1 Laporan
1 Laporan
SEK
SI U
PA
YA
KES
EHA
TAN
LIN
TAS
WIL
AYA
H
3.2.1 Laporan Pengendalian penyakit menular langsung di Pelabuhan /Bandara/PLBD
3 Laporan
3 Laporan
2 Laporan
2 Laporan
2 Laporan
2 Laporan
4. Kegiatan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Menjadi Kegiatan Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
a. Sasaran Kegiatan : Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat
penyakit tidak menular; Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan
penyakit tidak menular.
b. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) :
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab IV - REVIU 2 60
4.1. Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM
terpadu
4.2. Persentase Pelabuhan/bandara/PLBD yang melaksanakan
kegiatan skrining penyakit tidak menular
c. Indikator Kinerja Satker :
SEMULA
NO INDIKATOR SATKER BASELINE (2014)
TARGET/SATUAN SEKSI/ SUBBAG 2015 2016 2017 2018 2019
4.1.1 Pembinaan Teknis Pengendalian PTM
5 Lokasi 2 Lokasi 0 0 0 0
SEK
SI U
PA
YA K
ESEH
ATA
N L
INTA
S W
ILA
YAH
4.1.2 Pengembangan SDM Pengendalian PTM
0 0 3
Laporan 3
Laporan 3
Laporan 3
Laporan
4.1.3 Sosialisasi Pengendalian PTM
0 0 1
Laporan 1
Laporan 1
Laporan 1
Laporan
4.1.4 Komunikasi, Informasi, dan edukasi
0 0 1
Laporan 1
Laporan 1
Laporan 1
Laporan
4.1.5 Pengembangan Program PPTM
0 3
Laporan 0 0 0 0
4.1.6 Monitoring Faktor Resiko PTM melalui kegiatan Posbindu PTM pada kelompok masyarakat khusus
0 0 8 Lokasi 8 Lokasi 8 Lokasi 8 Lokasi
MENJADI
NO INDIKATOR SATKER BASELINE (2014)
TARGET/SATUAN SEKSI/ SUBBAG 2015 2016 2017 2018 2019
4.1.1 Pembinaan Teknis Pengendalian PTM
5 Lokasi 2 Lokasi 0 0 0 0
SEK
SI U
PA
YA K
ESEH
ATA
N L
INTA
S W
ILA
YAH
4.1.2 Pengembangan Program PPTM
0 3
Laporan 0 0 0 0
4.1.3 Sarana Prasarana Pengendalian Penyakit Tidak Menular
0 0 2 Unit 2 Unit 2 Unit 2 Unit
4.1.4 SDM Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Pelabuhan/Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD) Yang Meningkat Kualitasnya
0 0 40 Orang 30 Orang 30 Orang 30 Orang
4.1.5 Layanan Pelaksanaan Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat(PLBD)
0 0 2
Layanan 2
Layanan 2
Layanan 2
Layanan
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab IV - REVIU 2 61
4.3. Persentase Kabupaten/ Kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan
Tanpa Rokok (KTR) minimal 50% sekolah
d. Indikator Kinerja Satker :
NO INDIKATOR SATKER BASELINE (2014)
TARGET/SATUAN SEKSI/ SUBBAG 2015 2016 2017 2018 2019
4.2.1 Peningkatan jumlah peraturan KTR di Kabupaten/ Kota
2 Kab/Kota
2 Kab/Kota
0 0 0 0
SEK
SI U
PA
YA
KES
EHA
TAN
LIN
TAS
WIL
AYA
H
4.2.2 Sosialisasi kawasan tanpa rokok
0 0 1 Kab/Kota
1 Kab/Kota
1 Kab/Kota
1 Kab/Kota
4.2.3 Monitoring Kawasan Tanpa Rokok
0 0 2 Lokasi 2 Lokasi 2 Lokasi 2 Lokasi
4.4. Persentase Desa/ Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos
Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM
e. Indikator Kinerja Satker :
NO INDIKATOR SATKER BASELINE
(2014)
TARGET/SATUAN SEKSI/
SUBBAG 2015 2016 2017 2018 2019
4.3.1 Jumlah Penduduk yang
Berusia > 15 Tahun yang
dilakukan pemeriksaan
tekanan darah
0 20 Orang 0 0 0 0
SEK
SI U
PA
YA
KES
EHA
TAN
LIN
TAS
WIL
AYA
H
4.3.2 Jumlah perempuan usia
30-50 tahun yang
dideteksi dini kanker
serviks dan payudara
0 20 Orang 0 0 0 0
4.5. Persentase Kabupaten/ Kota yang melakukan pemeriksaan kesehatan
pengemudi di terminal utama
f. Indikator Kinerja Satker :
SEMULA
NO INDIKATOR SATKER BASELINE
(2014)
TARGET/SATUAN SEKSI/
SUBBAG 2015 2016 2017 2018 2019
4.4.1 Laporan pengendalian
Penyakit Tidak Menular
di Pelabuhan/Bandara/
PLBD
0 0 1 laporan
1 laporan
1 laporan
1 laporan
SEK
SI U
PA
YA
KES
EHA
TAN
LIN
TAS
WIL
AYA
H
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab IV - REVIU 2 62
MENJADI
NO INDIKATOR SATKER BASELINE
(2014)
TARGET/SATUAN SEKSI/
SUBBAG 2015 2016 2017 2018 2019
4.4.1 Laporan pengendalian
Penyakit Tidak Menular
di Pelabuhan/Bandara/
PLBD
0 0 1 laporan
0 0 0
SEK
SI U
PA
YA
KES
EHA
TAN
LIN
TAS
WIL
AYA
H
5. Kegiatan Penyehatan Lingkungan
Menyesuaikan SOTK Kemenkes mengacu pada Peraturan Presiden RI Nomor
35 tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan dan RKAKL TA. 2016, maka
mulai tahun 2016 tidak ada kegiatan penyehatan lingkungan sedangkan sub
kegiatan tersebut bergabung dengan Kegiatan Surveilans dan Karantina
Kesehatan.
a. Sasaran Kegiatan : Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas
lingkungan
b. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) :
5.1. Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan
c. Indikator Kinerja Satker :
SEMULA (tahun 2015): pada Kegiatan Penyehatan Lingkungan,
MENJADI : pindah ke Kegiatan Surveilans dan Karantina Kesehatan
NO INDIKATOR SATKER BASELINE
(2014)
TARGET/SATUAN SEKSI/
SUBBAG 2015 2016 2017 2018 2019
5.1.1 Dokumen
Pelaksanaan
Pengawasan Kualitas
Air
12
Dokumen
0 4 Dokumen
4 Dokumen
4 Dokumen
4 Dokumen
SEK
SI
PEN
GEN
DA
LIA
N
RES
IKO
LIN
GK
UN
GA
N
5.2. Persentase Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan
d. Indikator Kinerja Satker:
SEMULA (tahun 2015): pada Kegiatan Penyehatan Lingkungan,
MENJADI : pindah ke Kegiatan Surveilans dan Karantina Kesehatan
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab IV - REVIU 2 63
NO INDIKATOR
SATKER
BASELINE
(2014)
TARGET/SATUAN SEKSI/
SUBBAG 2015 2016 2017 2018 2019
5.2.1 Dokumen
Pelaksanaan
Tempat-Tempat
Umum
12 Kali, 6
Lokasi
12
Laporan
12 Laporan
12 Laporan
12 Laporan
12 Laporan
SEK
SI
PEN
GEN
DA
LIA
N
RES
IKO
LI
NG
KU
NG
AN
5.3. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi
syarat kesehatan
e. Indikator Kinerja Satker:
SEMULA (tahun 2015): pada Kegiatan Penyehatan Lingkungan,
MENJADI : pindah ke Kegiatan Surveilans dan Karantina Kesehatan
NO INDIKATOR SATKER BASELINE
(2014)
TARGET/SATUAN SEKSI/
SUBBAG 2015 2016 2017 2018 2019
5.3.1 Cakupan Tempat
Pengelolaan
makanan (TPM) yang
memenuhi syarat
kesehatan
5 Tempat 6 Unit 7 Unit 8 Unit 9 Unit 10 Unit
SEK
SI P
ENG
END
ALI
AN
RES
IKO
LIN
GK
UN
GA
N
5.3.2 Tenaga terlatih
bidang Penyehatan
TPM
0 25 Orang 10 Orang
25 Orang
10 Orang
25 Orang
5.4. Jumlah Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan tatanan kawasan
sehat
f. Indikator Kinerja Satker :
SEMULA (tahun 2015): pada Kegiatan Penyehatan Lingkungan,
NO INDIKATOR SATKER BASELINE
(2014)
TARGET/SATUAN SEKSI/
SUBBAG 2015 2016 2017 2018 2019
5.4.1 Kajian Analisis Dampak Kesehatan Kesehatan Lingkungan/Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan (ADKL/ARKL)
0 4
Dokumen
3 Dokumen
3 Dokumen
4 Dokumen
4 Dokumen
SEK
SI P
ENG
END
ALI
AN
RES
IKO
LIN
GK
UN
GA
N
5.4.2 Rencana kerja di bidang kawasan sehat
0 1 Dokumen
2 Dokumen
2 Dokumen
2 Dokumen
2 Dokumen
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab IV - REVIU 2 64
6. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada
Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Menjadi Kegiatan
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
a. Sasaran Kegiatan : Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya pada program pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan
b. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) :
6.1. Persentase Satker program PP dan PL yang memperoleh penilaian
SAKIP dengan hasil minimal AA
c. Indikator Kinerja Satker :
NO INDIKATOR SATKER BASELINE
(2014)
TARGET/SATUAN SEKSI/
SUBBAG 2015 2016 2017 2018 2019
6.1.1 Dokumen Perencanaan dan Anggaran
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
SUB
BA
G T
U
6.1.2 Dokumen data dan informasi
0 0 1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
6.1.3 Dokumen Evaluasi dan Pelaporan
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
6.1.4 Laporan Keuangan 1 Laporan
1 Laporan
1 Laporan
1 Laporan
1 Laporan
1 Laporan
6.1.5 Target dan Pagu PNBP 1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
6.1.6 Laporan Aset Negara (BMN)
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
6.1.7 Layanan Administrasi Kepegawaian
3 Dokumen
3 Dokumen
3 Dokumen
3 Dokumen
3 Dokumen
3 Dokumen
6.1.8 Analisis Pengkajian pengembangan Organisasi dan Tatalaksana
2 Dokumen
2 Dokumen
2 Dokumen
2 Dokumen
2 Dokumen
2 Dokumen
6.1.9 Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan
12 Bulan Layanan
12 Bulan Layanan
12 Bulan Layanan
12 Bulan Layanan
12 Bulan Layanan
6.2. Persentase Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan
sarana/prasarananya untuk memenuhi standar
d. Indikator Kinerja Satker :
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab IV - REVIU 2 65
SEMULA:
NO INDIKATOR SATKER BASELINE
(2014)
TARGET/SATUAN SEKSI/
SUBBAG 2015 2016 2017 2018 2019
6.2.1 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
0 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket
SUB
BA
G T
U
6.2.2 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
18 Unit 28 Unit 18 Unit 20 Unit 24 Unit 24 Unit
6.2.3 Gedung/Bangunan 200M2 280M2 203M2 240M2 240M2 240M2
6.2.4 Kendaraan Khusus 9 Unit 3 Unit 3 Unit 2 Unit 1 Unit 1 Unit
MENJADI:
NO INDIKATOR SATKER BASELINE
(2014)
TARGET/SATUAN SEKSI/
SUBBAG 2015 2016 2017 2018 2019
6.2.1 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
18 Unit 28 Unit 46 Unit 20 Unit 24 Unit 24 Unit
SUB
BA
G
TU
6.2.2 Gedung/Bangunan 200M2 280M2 148 M2 240M2 240M2 240M2
6.2.3 Kendaraan Khusus 9 Unit 3 Unit 3 Unit 2 Unit 1 Unit 1 Unit
Perangkat pengolah data dan komunikasi masuk ke dalam indikator
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) pada KKP Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
setelah diperbaiki dalam Perjanjian Kinerja mulai tahun 2016 adalah sebagai berikut:
NO KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2016 2017 2018 2019
1 Surveilans dan Karantina Kesehatan
Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, peningkatan surveilans, karantina kesehatan dan kesehatan matra
Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon
100% 100% 100% 100%
2 Surveilans dan Karantina Kesehatan
Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, peningkatan surveilans, karantina kesehatan dan kesehatan matra
Persentase alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
100% 100% 100% 100%
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab IV - REVIU 2 66
3 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber binatang
Persentase pelabuhan/ bandara/PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu
70% 90% 90% 90%
4 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular langsung
Persentase pelabuhan/bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi penyakit menular langsung
40% 50% 50% 50%
5 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular, meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular .
Persentase pelabuhan/ bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular
90% 90% 90% 90%
6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit
Hasil penilaian SAKIP AA AA AA AA
7 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit
Persentase Kantor Induk dan Wilker yang ditingkatkan sarana/ prasarananya untuk memenuhi standar
90% 60% 60% 60%
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab IV - REVIU 2 67
4.2. Pendanaan Indikatif
Sumber dana yang cukup dan memadai merupakan salah satu pilar dalam
mendukung keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah
direncanakan berdasarkan sasaran dan indikator kinerja yang ingin dicapai pada KKP
Kelas II Pontianak. Namun dukungan dana tersebut harus dipertanggungjawabkan
sesuai dengan perencanaan yang telah disahkan dan sesuai dengan sistem
keuangan yang berlaku.
Kegiatan – kegiatan tersebut disajikan dengan dilengkapi informasi mengenai
indikator kinerja satker yang ditetapkan, target kinerja setiap tahun dalam periode
RPJMN, dan indikasi pendanaan per tahun dan Unit Kerja yang menjadi penanggung
jawab program. Informasi mengenai indikator kinerja, target kinerja, dan indikasi
pendanaan merupakan input penting dalam menyusun perencanaan tahunan,
monitoring dan pengendalian dalam rangka mengukur kinerja pelaksanaan program
serta evaluasi terhadap ketercapaian sasaran-sasaran pembangunan.
Dengan telah ditetapkannya RAK KKP Kelas II Pontianak Tahun 2015-2019,
maka perlu dilakukan penyesuaian terhadap Perjanjian Kinerja (Tapja) KKP Kelas II
Pontianak Tahun 2016 karena sudah terbit dan dilaksanakanya program dan kegiatan
sesuai dengan Dokumen Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) KKP Kelas II Pontianak
Tahun Anggaran 2016.
Usulan pendanaan indikatif per kegiatan berdasarkan target indikator kinerja
per tahun disesuaikan dengan Renstra Kemenkes RI Tahun 2015 - 2019, Rencana
Aksi Program (RAP) Ditjen P2P serta penyesuaian menu dan petunjuk penyusunan
perencanaan dari Ditjen P2P Kemenkes RI. Berikut alokasi APBN per kegiatan pada
KKP Kelas II Pontianak Tahun Anggaran 2015 – 2017.
Tabel 4.2.
Alokasi APBN Per Belanja dan Kegiatan
Pada KKP Kelas II Pontianak Tahun 2015
NO KEGIATAN BELANJA PEGAWAI
BELANJA BARANG
BELANJA MODAL
JUMLAH PER KEGIATAN
1 SIMKARKESMA - 1.645.474.000 73.000.000 1.718.474.000
2 P2B2 - 300.000.000 - 300.000.000
3 PPML - 78.186.000 - 78.186.000
4 PPTM - 270.980.000 80.889.000 351.869.000
5 PENYEHATAN LINGKUNGAN - 180.350.000 - 180.350.000
6 DUKUNGAN MANAJEMEN 4.249.778.000 2.705.944.000 2.699.745.000 9.655.467.000
JUMLAH PER BELANJA/TOTAL 4.249.778.000 5.180.934.000 2.853.634.000 12.284.346.000
Ket: Alokasi APBN setelah refocussing (sesuai dengan DIPA Perubahan TA. 2015)
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab IV - REVIU 2 68
Tabel 4.3.
Alokasi APBN Per Belanja dan Kegiatan
Pada KKP Kelas II Pontianak Tahun 2016
NO KEGIATAN BELANJA PEGAWAI
BELANJA BARANG
BELANJA MODAL
JUMLAH PER KEGIATAN
TAHUN 2016
1 SKK - 2.872.444.000 197.385.000 3.069.829.000
2 P2PTVZ - 617.593.000 - 617.593.000
3 P2PML - 262.700.000 - 262.700.000
4 P2PTM - 384.208.000 - 384.208.000
6 DUKUNGAN MANAJEMEN 4.897.459.000 4.495.055.000 7.911.635.000 17.304.149.000
JUMLAH PER BELANJA/TOTAL 4.897.459.000 8.632.000.000 8.109.020.000 21.638.479.000
Ket:
- Alokasi APBN TA. 2016 setelah refocussing (sesuai dengan DIPA Nomor : SP DIPA-
024.05.2.415975/2016 Revisi ke 02 Tanggal 6 Oktober 2016)
Disamping mendapat dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,
Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk membiayai kegiatan program dan operasionalnya
berhak memungut PNBP dari pengguna jasa sesuai peraturan yang berlaku. PNBP
tersebut disetor ke kas negara yang kemudian sekitar 86% akan dikembalikan ke
Kantor Kesehatan Pelabuhan. Pengembalian PNBP diperuntukkan menunjang
program kegiatan di KKP agar lebih berdaya guna dan berhasil guna.
Tabel 4.4.
Realisasi Tahun 2014-2015 dan Target PNBP Tahun 2015 – 2019
Pada KKP Kelas II Pontianak
NO URAIAN REALISASI 2014 (Rp.)
TARGET (Rp.)
2015 2016 2017 2018 2019
1. PNBP Fungsional 2.783.240.000 2.867.902.000 2.544.542.000 2.697.618.000 2.588.103.000 2.737.978.000
2. PNBP Umum:
- Pengembalian TAYL
12.277.812 9.746.000
- Tagihan Ganti Rugi
155.520.000 86.650.000
- Denda Keterlambatan
4.707.000 321.428
- Penghapusan 850.000 900.000
- Pendapatan Anggaran Lain2
- 144
JUMLAH 2.956.594.812 2.965.519.572 2.544.542.000 2.698.518.000 2.589.003.000 2.738.878.000
Sumber: Form TRPNBP.04.A, Rencana Target PNBP Pagu Anggaran, Berdasakan Bagan Akun Standar dalam Tahun Anggaran 2018
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab V - REVIU 2 69
5.1. PEMANTAUAN
Pemantauan dimaksudkan untuk mensinkronkan kembali keseluruhan proses kegiatan
agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan dengan perbaikan segera agar dapat
dicegah kemungkinan adanya penyimpangan ataupun ketidaksesuaian yang berpotensi
mengurangi bahkan menimbulkan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Untuk itu,
pemantauan diarahkan guna mengidentifikasi jangkauan pelayanan, kualitas
pengelolaan, permasalahan yang terjadi serta dampak yang ditimbulkannya.
Mengacu pada Permenkes RI Nomor 2 Tahun 2014 tentang klasifikasi KKP maka
pelaksanaan penilaian kinerja KKP yang merupakan implementasi tahun 2015 – 2019
dilakukan secara mandiri oleh KKP Kelas II Pontianak setiap tahun sampai dengan
tahun 2019.
Untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan suatu instansi pemerintah, maka seluruh
aktivitas instansi pemerintah harus dapat diukur, dan pengukuran tersebut semata-mata
diarahkan kepada input (masukan) dari program akan tetapi lebih ditekankan kepada
keluaran (output), proses (process), manfaat (benefit) dan dampak (impact).
Penyusunan Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Pontianak Tahun 2014
wajib dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara PAN dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Untuk Evaluasi Kinerja Pemerintah (EKP) juga dilaporkan secara online pada e_ monev
DJA yang merupakan tindak lanjut dari PP No 90/2010 tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga dimana pada pasal 19 dinyatakan perlu
dilaksanakan Pengukuran dan evaluasi Kinerja terdiri atas: (1) tingkat Keluaran (output);
(2) capaian Hasil (outcome); (3) tingkat efisiensi; (4) konsistensi antara perencanaan
dan implementasi; dan (5) realisasi penyerapan anggaran.
Selanjutnya Peraturan Pemerintah ditindak lanjuti dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga dimana pada pasal 3 ayat 1, 2
dan 3 yang pada intinya dinyatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh
Kementerian/Lembaga harus dilaksanakan secara akuntabel dan dapat
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab V - REVIU 2 70
dipertangungjawabkan kepada masyarakat dengan mutu yang terus ditingkatkan
melalui evaluasi terhadap faktor faktor pendukung dan penghambat didalam
pelaksanaan RKAKL sebagai dasar pelaksanaan tahun berikutnya.
Penilaian rencana aksi kegiatan (RAK) pada program pengendalian penyakit dan
penyehatan lingkungan di lingkungan KKP Kelas II Pontianak bertujuan untuk menilai
keberhasilan dan kinerja penyelenggaraan pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan. Sedangkan mengacu pada DIPA dan RKAKL Tahun 2016 Program
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan menjadi Program Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit.
5.2. PENILAIAN
Untuk melakukan penilaian perlu diketahui definisi operasional indikator kinerja kegiatan
pada satker serta cara penilaian progres pencapaian target indikator kinerja kegiatan,
seperti berikut ini :
1. Kegiatan Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Menjadi Kegiatan Surveilans dan Karantina Kesehatan
a. Sasaran Kegiatan: Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi, peningkatan surveilans, karantina kesehatan dan
kesehatan matra
b. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK):
1.1. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon
1.2. Persentase alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar
kekarantinaan kesehatan
c. Indikator Kinerja Satker :
NO INDIKATOR SATKER DEFINISI OPERASIONAL /
CARA PERHITUNGAN
SEKSI/
SUBBAG
1.1.1 Laporan Koordinasi Kesehatan
Matra
Jumlah laporan koordinasi kesehatan matra yang tersedia selama 1 (satu) tahun
SEK
SI U
PA
YA K
ESEH
ATA
N L
INTA
S
WIL
AYA
H
1.1.2 Cakupan Pelayanan Vaksinasi
Internasional
Jumlah orang (calon jamaah umroh, TKI dan orang yang akan bepergian ke wilayah yang terlayani vaksinasi internasional
1.1.3 Dokumen Data dan Informasi Jumlah dokumen data dan informasi sebagai sarana promosi kesehatan yang tersedia dalam 1 tahun.
1.1.4 Tersedianya Alat Kesehatan Jumlah paket alat kesehatan yang tersedia selama 1 (satu) tahun untuk kegiatan posko pada situasi khusus, pelayanan klinik KKP serta persiapan jika ada kejadian luar biasa seperti air plane crash accident atau PHEIC
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab V - REVIU 2 71
NO INDIKATOR SATKER DEFINISI OPERASIONAL /
CARA PERHITUNGAN
SEKSI/
SUBBAG
1.1.5 Tersedianya bahan Kesehatan Jumlah paket bahan kesehatan yang tersedia dalam 1 (satu) tahun untuk kegiatan posko pada situasi khusus, pelayanan klinik KKP serta persiapan jika ada kejadian luar biasa seperti air plane crash accident atau PHEIC
SEK
SI U
PA
YA K
ESEH
ATA
N L
INTA
S W
ILA
YAH
1.1.6 Dokumen Rujukan Orang Sakit Jumlah kasus yang terdeteksi di bandara/pelabuhan/PLBD dan memerlukan penanganan lanjutan di RS dibuktikan dengan dokumen rujukan orang sakit
1.1.7 Dokumen sertifikat obat dan alat
P3K kapal
Jumlah dokumen sertifikat obat dan alat P3K yang diterbitkan setelah dilakukan pemeriksaan kelengkapan peralatan dan obat-obatan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) pada alat angkut kapal sesuai dengan standard
1.1.8 Dokumen ijin angkut orang sakit Kegiatan pengawasan pengangkutan orang sakit dan jumlah penerbitan dokumen izin angkut orang sakit
1.1.9 Pengembangan Sistem Surveilans
dan Respons KLB
Jumlah Laporan Surveilans tentang perkembangan penyakit berpotensi KLB dan ancaman KLB pada sarana pelayanan Kesehatan di daerah kerja (perrimeter-Buffer) KKP secara teratur setiap minggu / bulan dan Surveilans pada periode arus mudik (lebaran, natal dan tahun baru).
SEK
SI P
ENG
END
ALI
AN
KA
RA
NTI
NA
DA
N S
UR
VEI
LAN
S EP
IDEM
IOLO
GI
1.1.10 Dokumen Penunjang Program
Karantina Kesehatan dan
Kesehatan Pelabuhan
Jumlah dokumen penunjang Program Karantina Kesehatan dan Kesehatan Pelabuhan yang tersedia dalam 1 (satu) tahun.
1.1.11 Upaya Pengendalian Faktor
Resiko PHEIC di Pintu Masuk
Negara
Jumlah laporan kegiatan: - Pemeriksaan Alat Angkut Darat di PLBD dengan kegiatan pemeriksaan dokumen kesehatan dan sanitasi alat angkut darat yang datang dari luar negeri yang melewati PLBD meliputi pengawasan faktor risiko PHEIC pada alat angkut, orang dan barang, - Penyusunan Rencana Kontijensi di Bandara Supadio Pontianak, dan - Table Top Respon Cepat Tanggap PHEIC di Bandara Supadio Pontianak
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab V - REVIU 2 72
NO INDIKATOR SATKER DEFINISI OPERASIONAL / CARA PERHITUNGAN
SEKSI/
SUBBAG
1.1.13 Jumlah Dokumen SSCC (Sertifikat
Tindakan Sanitasi Kapal) yang
diterbitkan
Jumlah dokumen SSCC yang diterbitkan dalam
1 (satu) tahun setelah dilakukan tindakan penyehatan sanitasi kapal karena ditemukan adanya faktor resiko PHEIC pada saat dilakukan pemeriksaan sanitasi kapal terhadap kapal yang akan berangkat ke dalam dan keluar negeri.
SEK
SI P
ENG
END
ALI
AN
KA
RA
NTI
NA
DA
N S
UR
VEI
LAN
S EP
IDEM
IOLO
GI
1.1.14 Jumlah Dokumen SSCEC
(Sertifikat Bebas Tindakan
Sanitasi Kapal) yang diterbitkan
Jumlah dokumen SSCEC yang diterbitkan
dalam 1 (satu) tahun melalui kegiatan pengawasan sanitasi kapal dan tidak ditemukan adanya faktor resiko PHEIC yang dilakukan terhadap kapal yang akan berangkat kedalam & keluar negeri
1.1.15 Jumlah dokumen GENDEC/HPAGD yang diperiksa
Jumlah dokumen GENDEC/HPAGD yg diperiksa selama 1 (satu) tahun, yaitu dokumen kesehatan pesawat yang datang dan berangkat ke luar negeri yang menyatakan bahwa pesawat, kru pesawat, penumpang dan barang bawaan yang dibawa tidak mengandung faktor resiko PHEIC. Setiap pesawat yang datang dari luar negeri dan akan berangkat ke luar negeri pada saat mendarat dan take off harus menyerahkan dokumen GENDEC kpd petugas KKP.
1.1.16 Jumlah pengawasan Dokumen
OMKABA
Jumlah dokumen OMKABA yang tersusun
dalam 1 (satu) tahun setelah dilakukan pemeriksaan/pengawasan lalu lintas obat, makanan, kosme- tika, alat kesehatan & narkoba yang masuk melalui pintu masuk negara.
1.1.17 Jumlah Dokumen ICV yang
diterbitkan
Jumlah penerbitan dokumen ICV pada calon jemaah umroh dan TKI dalam 1 (satu) tahun.
1.1.18 Jumlah Dokumen Ijin Angkut
Jenazah yang diterbitkan
Jumlah penerbitan dokumen ijin angkut jenazah dalam 1 (satu) tahun setelah dilakukan
pengawasan pemetian dan dokumen kesehatan terhadap jenazah, kerangka, abu jenazah yang datang dan berangkat melalui bandara, pelabuhan dan PLBD
1.1.19 Jumlah Dokumen Alat Angkut
Darat yang Diperiksa
Jumlah dokumen Alat Angkut Darat yang melintasi PLBDN pada wilayah kerja KKP Kelas II Pontianak yang dilakukan pemeriksaan sesuai standar.
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab V - REVIU 2 73
SEMULA
NO INDIKATOR SATKER DEFINISI OPERASIONAL /
CARA PERHITUNGAN
SEKSI/
SUBBAG
1.1.20 Lingkungan Pelabuhan/bandar udara/PLBDN yang dilakukan pengawasan terhadap faktor risiko Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM)
Jumlah lokasi wilayah kerja KKP Kelas II Pontianak pada Lingkungan Pelabuhan/ bandar udara/PLBDN yang dilakukan pengawasan terhadap faktor risiko Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM)
SEK
SI P
ENG
END
ALI
AN
RES
IKO
LIN
GK
UN
GA
N
1.1.21 Pelabuhan/Bandar Udara/PLBDN yang dilakukan pengawasan alat angkut sesuai standar
- Kapal Jumlah kapal datang dan pergi di pelabuhan pada wilayah kerja KKP Kelas II Pontianak yang dilakukan pengawasan sanitasi dan vektor sesuai standar.
- Pesawat Jumlah pesawat yang datang dibandar udara pada wilayah kerja KKP Kelas II Pontianak yang dilakukan pengawasan sanitasi dan vektor sesuai standar.
- Bus Jumlah Bus yang melintasi PLBDN pada wilayah kerja KKP Kelas II Pontianak yang dilakukan pengawasan sanitasi dan vektor sesuai standar.
1.1.22 Penanganan Kesehatan Pada Situasi Matra
Jumlah orang yang terlatih dalam penanganan kesehatan pada situasi matra.
MENJADI
NO INDIKATOR SATKER DEFINISI OPERASIONAL / CARA PERHITUNGAN
SEKSI/ SUBBAG
1.1.20 Dokumen Pelaksanaan Pengawasan Kualitas Air
Jumlah Dokumen pelaksanaan pengawasan kualitas air bersih pada sumber/ penampungan air bersih yang berada di wilayah Pelabuhan, Bandara dan PLBD yang ada di Wilayah Kerja KKP Pontianak sehingga terciptanya kualitas air yang sehat dan Hygienis dalam rangka tercapainya target pemeriksaan yang memenuhi syarat kesehatanJumlah Dokumen pelaksanaan pengawasan kualitas air bersih pada sumber/penampungan air bersih yang berada di wilayah Pelabuhan, Bandara dan PLBD yang ada di Wilayah Kerja KKP Pontianak sehingga terciptanya kualitas air yang sehat dan Hygienis dalam rangka tercapainya target pemeriksaan yang memenuhi syarat kesehatan
SEK
SI P
ENG
END
ALI
AN
RES
IKO
LIN
GK
UN
GA
N
1.1.21 Dokumen Pelaksanaan Tempat-Tempat Umum
Tersedianya dokumen pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan sanitasi lingkungan Tempat-Tempat Umum (TTU)
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab V - REVIU 2 74
setiap bulan (12 kali) di 6 wilayah kerja KKP Pontianak selama setahun dengan menggunakan Formulir Pemeriksaan TTU sehingga terciptanya lingkungan TTU yang bersih dan sehat dan terbebas dari faktor risiko yang di timbulkan dari lingkungan TTU tersebut
1.1.22 Tempat Pengelolaan makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan
Jumlah cakupan lokasi tempat pengelolaan makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan setelah diperiksa sampel makanan, minuman dan limbah yang diperiksa secara fisik, kimia dan biologi pada yang berada di Wilayah Pelabuhan, Bandara dan PLBD yang ada di Wilayah Kerja KKP Pontianak selama 1 (satu) tahun
1.1.23 Tenaga terlatih bidang Penyehatan TPM
Jumlah tersedianya tenaga terlatih bidang penyehatan TPM dalam 1 (satu) tahun
2. Kegiatan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Menjadi Kegiatan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
a. Sasaran Kegiatan : Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Bersumber Binatang
b. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) :
2.1. Persentase Kabupaten/ Kota yang melakukan pengendalian vektor
terpadu
2.2. Persentase pelabuhan/bandara/PLBD yang melakukan pengendalian
vektor terpadu
c. Indikator Kinerja Satker :
NO INDIKATOR SATKER DEFINISI OPERASIONAL /
CARA PERHITUNGAN
SEKSI/
SUBBAG
2.1.1 Luas Wilayah bebas vektor Pes Kegiatan luas wilayah bebas vektor yang dinyatakan dalam satuan ukur luas wilayah Survey dan pemberantasan Rodent di sekitar wilayah Pelabuhan, Bandar Udara dan PLBD selama 1 (satu) tahun.
SEK
SI P
ENG
END
ALI
AN
RES
IKO
LIN
GK
UN
GA
N
2.1.2 Pelabuhan dengan indeks pinjal <2 Jumlah Pelabuhan, PLBD dan Bandara di wilayah kerja KKP Kelas II Pontianak (perimeter dan buffer) dengan indeks pinjal <2
2.1.3 Luas Wilayah bebas vektor DBD Kegiatan Pengendalian nyamuk Aedes Aegypti (jentik dan nyamuk dewasa) yang dinyatakan dalam satuan ukur luas wilayah bebas vektor di sekitar wilayah Pelabuhan, Bandar Udara dan PLBD selama 1 (satu) tahun.
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab V - REVIU 2 75
2.1.4 Perimeter Bebas Aedes dan Resting
Rate Buffer dibawah 2,5%
Jumlah Pelabuhan, PLBD dan Bandara di wilayah kerja KKP Kelas II Pontianak pada perimeter yang bebas Aedes dan Resting Rate Buffer dibawah 2,5%
2.1.5 Luas Wilayah bebas vektor Malaria Kegiatan pengendalian nyamuk Anopheles (jentik dan dewasa) yang dinyatakan dalam satuan ukur luas wilayah bebas vektor di sekitar wilayah Pelabuhan, Bandar Udara dan PLBD selama 1 (satu) tahun.
2.1.6 Daerah Bebas Larva dan Kepadatan
Larva Tinggi
Jumlah Pelabuhan, PLBD dan Bandara di wilayah kerja KKP Kelas II Pontianak yang bebas larva dan kepadatan larva tinggi.
2.1.7 Luas Wilayah bebas vektor Lalat
dan Kecoa
Kegiatan Pengendalian lalat dan kecoa yang dinyatakan dalam satuan ukur luas wilayah bebas vektor di sekitar wilayah Pelabuhan, Bandar Udara dan PLBD selama 1 (satu) tahun.
2.1.8 Tingkat Kepadatan lalat rendah (<6) Jumlah Pelabuhan, PLBD dan Bandara di wilayah kerja KKP Kelas II Pontianak dengan tingkat kepadatan lalat rendah (<6)
3. Kegiatan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Menjadi Kegiatan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung
a. Sasaran Kegiatan: Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat
penyakit menular langsung
b. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) :
3.1. Persentase Kabupaten/ Kota dengan angka keberhasilan pengobatan
TB paru BTA positif (Success Rate) minimal 85%.
3.2. Persentase angka kasus HIV yang diobati
3.3. Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan
deteksi dini penyakit menular langsung
c. Indikator Kinerja Satker :
NO INDIKATOR SATKER DEFINISI OPERASIONAL /
CARA PERHITUNGAN
SEKSI/
SUBBAG
3.1.1 Laporan Pengendalian Kasus TB Jumlah laporan pelaksanaan kegiatan
penemuan kasus TB baru dengan
penyuluhan kesehatan dan skrining TB
SEK
SI U
PA
YA
KES
EHA
TAN
LIN
TAS
WIL
AYA
H
3.2.1 Laporan Pengendalian penyakit
menular langsung di Pelabuhan
/Bandara/PLBD
Jumlah Laporan Pengendalian penyakit
menular langsung (IMS, HIV/AIDS dan
TB) di Pelabuhan /Bandara/PLBD dalam
1 (satu) tahun
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab V - REVIU 2 76
4. Kegiatan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Menjadi Kegiatan Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
a. Sasaran Kegiatan : Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat
penyakit tidak menular; Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan
penyakit tidak menular.
b. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) :
4.1. Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM
terpadu
4.2. Persentase Pelabuhan/bandara/PLBD yang melaksanakan
kegiatan skrining penyakit tidak menular
c. Indikator Kinerja Satker :
SEMULA
NO INDIKATOR SATKER DEFINISI OPERASIONAL /
CARA PERHITUNGAN
SEKSI/
SUBBAG
4.1.1 Pembinaan Teknis Pengendalian PTM Jumlah lokasi di Wilker KKP Kelas II Pontianak yang dilakukan pembinaan teknis pengendalian PTM dalam 1 (satu) tahun
SEK
SI U
PA
YA K
ESEH
ATA
N L
INTA
S W
ILA
YAH
4.1.2 Pengembangan SDM Pengendalian
PTM
Jumlah laporan Pengembangan SDM Pengendalian PTM yang ditingkatkan kemampuannya dalam pengendalian PTM dalam 1 (satu) tahun.
4.1.3 Sosialisasi Pengendalian PTM Jumlah laporan Sosialisasi Pengendalian PTM dalam 1 (satu) tahun
4.1.4 Penguatan jejaring kemitraan Jumlah laporan koordinasi yang tersedia dalam rangka Penguatan jejaring kemitraan pengendalian PTM.
4.1.5 Komunikasi, Informasi, dan edukasi Jumlah laporan Komunikasi, Informasi,
dan edukasi dalam rangka pengendalian
PTM yang tersedia dalam 1 (satu) tahun
4.1.6 Pengembangan Program PPTM Jumlah laporan pengembangan program
PPTM (Pelatihan, pengadaan alkes,
deteksi dini dan monitoring faktor resiko
PTM, dll) dalam 1 (satu) tahun
4.1.7 Monitoring Faktor Resiko PTM melalui
kegiatan Posbindu PTM pada
kelompok masyarakat khusus
Jumlah lokasi yang dilakukan Monitoring
Faktor Resiko PTM melalui kegiatan
Posbindu PTM pada kelompok
masyarakat khusus di wilayah kerja KKP
Kelas II Pontianak dalam 1 (satu) tahun
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab V - REVIU 2 77
MENJADI
NO INDIKATOR SATKER DEFINISI OPERASIONAL /
CARA PERHITUNGAN
SEKSI/
SUBBAG
4.1.1 Pembinaan Teknis Pengendalian PTM Jumlah lokasi di Wilker KKP Kelas II
Pontianak yang dilakukan pembinaan
teknis pengendalian PTM dalam 1 (satu)
tahun
SEK
SI U
PA
YA K
ESEH
ATA
N L
INTA
S W
ILA
YAH
4.1.2 Pengembangan Program PPTM Jumlah laporan pengembangan program
PPTM (Pelatihan, pengadaan alkes,
deteksi dini dan monitoring faktor resiko
PTM, dll) dalam 1 (satu) tahun
4.1.3 Sarana Prasarana Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Jumlah Sarana Prasarana yang tersedia
selama 1 (satu) tahun untuk kegiatan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tidak Menular
4.1.4 SDM Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Pelabuhan/Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD) Yang Meningkat Kualitasnya
Jumlah SDM yang ditingkatkan kualitas
dan kemampuannya dalam pengendalian
Penyakit Tidak Menular di Pelabuhan/
Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD)
dalam 1 (satu) tahun
4.1.5 Layanan Pelaksanaan Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat(PLBD)
Jumlah Layanan dalam Pelaksanaan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular di
Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas
Darat (PLBD) dalam 1 (satu) tahun
4.3. Persentase Kabupaten/ Kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan
Tanpa Rokok (KTR) minimal 50% sekolah
d. Indikator Kinerja Satker :
NO INDIKATOR SATKER DEFINISI OPERASIONAL /
CARA PERHITUNGAN
SEKSI/ SUBBAG
4.2.1 Peningkatan jumlah peraturan KTR di Kabupaten/ Kota
Tersedianya jumlah peraturan KTR di Kabupaten/ Kota di Kalbar dalam 1 (satu) tahun
SEK
SI U
PA
YA K
ESEH
ATA
N
LIN
TAS
WIL
AYA
H
4.2.2 Sosialisasi kawasan tanpa rokok Jumlah Kab/Kota yang dilakukan sosialisasi kawasan tanpa rokok dalam 1 (satu) tahun
4.2.3 Monitoring Kawasan Tanpa Rokok Jumlah lokasi di wilayah kerja KKP Kelas II Pontianak yang dilakukan monitoring kawasan tanpa rokok
4.4. Persentase Desa/ Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos
Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM
e. Indikator Kinerja Satker :
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab V - REVIU 2 78
NO INDIKATOR SATKER DEFINISI OPERASIONAL /
CARA PERHITUNGAN
SEKSI/
SUBBAG
4.3.1 Jumlah Penduduk yang Berusia > 15
Tahun yang dilakukan pemeriksaan
tekanan darah
Jumlah Penduduk yang Berusia > 15 Tahun yang dilakukan pemeriksaan tekanan darah di wilayah kerja KKP Kelas II Pontianak dalam 1 (satu) tahun SE
KSI
UP
AYA
KES
EHA
TAN
LIN
TAS
WIL
AYA
H
4.5. Persentase Kabupaten/ Kota yang melakukan pemeriksaan kesehatan
pengemudi di terminal utama
f. Indikator Kinerja Satker :
NO INDIKATOR SATKER DEFINISI OPERASIONAL /
CARA PERHITUNGAN
SEKSI/
SUBBAG
4.4.1 Laporan pengendalian Penyakit Tidak
Menular di Pelabuhan/Bandara/ PLBD
Jumlah laporan pengendalian Penyakit Tidak Menular di Pelabuhan/Bandara/ PLBD pada wilayah kerja KKP Kelas II Pontianak yang tersedia dalam 1 (satu) tahun SE
KSI
UK
LW
5. Kegiatan Penyehatan Lingkungan
Menyesuaikan SOTK Kemenkes mengacu pada Peraturan Presiden RI Nomor 35
tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan dan RKAKL TA. 2016, maka mulai
tahun 2016 tidak ada kegiatan penyehatan lingkungan sedangkan sub kegiatan
tersebut bergabung dengan Kegiatan Surveilans dan Karantina Kesehatan.
a. Sasaran Kegiatan : Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas
lingkungan
b. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) :
5.1. Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan
c. Indikator Kinerja Satker :
NO INDIKATOR SATKER DEFINISI OPERASIONAL /
CARA PERHITUNGAN
SEKSI/
SUBBAG
5.1.1 Dokumen Pelaksanaan Pengawasan
Kualitas Air
Jumlah Dokumen pelaksanaan pengawasan kualitas air bersih pada sumber/penampungan air bersih yang berada di wilayah Pelabuhan, Bandara dan PLBD yang ada di Wilayah Kerja KKP Pontianak sehingga terciptanya kualitas air yang sehat dan Hygienis dalam rangka tercapainya target pemeriksaan yang memenuhi syarat kesehatan
SEK
SI P
ENG
END
ALI
AN
R
ESIK
O L
ING
KU
NG
AN
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab V - REVIU 2 79
5.2. Persentase Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan
d. Indikator Kinerja Satker:
NO INDIKATOR SATKER DEFINISI OPERASIONAL /
CARA PERHITUNGAN
SEKSI/
SUBBAG
5.2.1 Dokumen Pelaksanaan Tempat-
Tempat Umum (TTU)
Tersedianya dokumen pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan sanitasi lingkungan Tempat-Tempat Umum (TTU) setiap bulan (12 kali) di 6 wilayah kerja KKP Pontianak selama setahun dengan menggunakan Formulir Pemeriksaan TTU sehingga terciptanya lingkungan TTU yang bersih dan sehat dan terbebas dari faktor risiko yang di timbulkan dari lingkungan TTU tersebut
SEK
SI P
ENG
END
ALI
AN
RES
IKO
LIN
GK
UN
GA
N
5.3. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi
syarat kesehatan
e. Indikator Kinerja Satker:
NO INDIKATOR SATKER DEFINISI OPERASIONAL /
CARA PERHITUNGAN
SEKSI/
SUBBAG
5.3.1 Tempat Pengelolaan makanan (TPM)
yang memenuhi syarat kesehatan
Jumlah cakupan lokasi tempat pengelolaan makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan setelah diperiksa sampel makanan, minuman dan limbah yang diperiksa secara fisik, kimia dan biologi pada yang berada di Wilayah Pelabuhan, Bandara dan PLBD yang ada di Wilayah Kerja KKP Pontianak selama 1 (satu) tahun
SEK
SI P
ENG
END
ALI
AN
RES
IKO
LIN
GK
UN
GA
N
5.3.2 Tenaga terlatih bidang Penyehatan
TPM
Jumlah tersedianya tenaga terlatih bidang penyehatan TPM dalam 1 (satu) tahun
5.4. Jumlah Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan tatanan kawasan sehat
f. Indikator Kinerja Satker :
NO INDIKATOR SATKER DEFINISI OPERASIONAL /
CARA PERHITUNGAN
SEKSI/
SUBBAG
5.4.1 Kajian Analisis Dampak Kesehatan Kesehatan Lingkungan/Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan (ADKL/ARKL)
Jumlah dokumen Kajian Analisis Dampak Kesehatan Kesehatan Lingkungan/Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan (ADKL/ARKL) di lingkungan KKP Kelas II Pontianak yang tersedia dalam 1 (satu) tahun
SEK
SI P
ENG
END
ALI
AN
RES
IKO
LIN
GK
UN
GA
N
5.4.2 Rencana kerja di bidang kawasan sehat Jumlah dokumen Rencana kerja di bidang kawasan sehat di lingkungan KKP Kelas II Pontianak yang tersedia dalam 1 (satu) tahun
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab V - REVIU 2 80
6. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada
Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Menjadi Kegiatan
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
a. Sasaran Kegiatan : Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya pada program pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan
b. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) :
6.1. Persentase Satker program PP dan PL yang memperoleh penilaian
SAKIP dengan hasil minimal AA
c. Indikator Kinerja Satker :
NO INDIKATOR SATKER DEFINISI OPERASIONAL /
CARA PERHITUNGAN
SEKSI/
SUBBAG
6.1.1 Dokumen Perencanaan dan Anggaran Jumlah dokumen perencanaan dan anggaran yang tersedia dalam 1 (satu) tahun anggaran
SUB
BA
G T
U
6.1.2 Dokumen Evaluasi dan Pelaporan Jumlah dokumen evaluasi dan pelaporan yang tersedia dalam 1 (satu) tahun anggaran
6.1.3 Laporan Keuangan Jumlah laporan keuangan yang tersedia dalam 1 (satu) tahun anggaran
6.1.4 Target dan Pagu PNBP Dokumen penyusunan target dan pagu PNBP pada 1 (satu) tahun anggaran berjalan
6.1.5 Laporan Aset Negara (BMN) Jumlah laporan aset negara (BMN) yang tersusun dalam 1 (satu) tahun.
6.1.6 Layanan Administrasi Kepegawaian Jumlah dokumen layanan administrasi kepegawaian dalam 1 (satu) tahun
6.1.7 Analisis Pengkajian pengembangan Organisasi dan Tatalaksana
Jumlah dokumen Analisis Pengkajian pengembangan Organisasi dan Tata laksana dalam 1 (satu) tahun berupa LAKIP dan TAPJA
6.1.8 Layanan Perkantoran Jumlah bulan pelayanan rutin perkantoran dalam 1 (satu ) tahun yang wajib dipenuhi
6.2. Persentase Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan
sarana/prasarananya untuk memenuhi standar
d. Indikator Kinerja Satker :
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab V - REVIU 2 81
NO INDIKATOR SATKER DEFINISI OPERASIONAL /
CARA PERHITUNGAN
SEKSI/
SUBBAG
6.2.1 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Jumlah peralatan dan fasilitas perkantoran yang tersedia guna menunjang pelaksanaan perkantoran
SUB
BA
G T
U
6.2.2 Gedung/Bangunan Luas gedung/bangunan/tanah dalam satuan ukur (M2) yang dibangun/ direhabilitasi/dibeli dalam 1 (satu) tahun
6.2.3 Kendaraan Khusus Jumlah ketersediaan kendaraan khusus roda empat/roda dua/roda enam di darat/air (ambulance, boarding clearance mobile, ambulans evakuasi penyakit menular, mobil vektor kontrol, mobil rontgen serta lain-lain sesuai kebutuhan, speed, motor, dll) guna menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi KKP.
Berikut Defnisi Operasional Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) pada KKP Kelas II
Pontianak Tahun 2015 – 2019 setelah diperbaiki dalam Perjanjian Kinerja mulai tahun
2016 adalah sebagai berikut:
NO KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA
DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN
1 Surveilans dan Karantina Kesehatan
Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, peningkatan surveilans, karantina kesehatan dan kesehatan matra
Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon
Angka yang menunjukkan persentase sinyal kewaspadaan dalam sistem kewaspadaan dini yang direspon di Pelabuhan Laut/ Udara dan PLBD pada suatu wilayah selama kurun waktu setahun
(Jumlah Sinyal Kewaspadaan Dini yang direspon dalam kurun waktu setahun dibagi Jumlah semua Sinyal Kewaspadaan Dini yang muncul dalam sistem kewaspadaan dini selama kurun waktu setahun) dikali 100%
2 Surveilans dan Karantina Kesehatan
Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, peningkatan surveilans, karantina kesehatan dan kesehatan matra
Persentase alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
Angka yang menunjukkan persentase alat angkut kapal/ pesawat/bus) di Pelabuhan Laut/ Udara dan PLBD pada suatu wilayah yang diperiksa dari dalam dan luar negeri sesuai standar kekarantinaan kesehatan dalam kurun waktu satu tahun.
(Jumlah kapal/ pesawat/ bus di Pelabuhan Laut/ Udara dan PLBD pada suatu wilayah yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan kesehatan dalam kurun waktu satu tahun di bagi Jumlah seluruh kapal/pesawat /bus yang datang ke Pelabuhan Laut/Udara dan PLBD pada suatu wilayah selama kurun waktu setahun) dikali 100%
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab V - REVIU 2 82
3 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber binatang
Persentase pelabuhan/ bandara/PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu
Angka yang menunjukkan persentase keberhasilan pelaksanaan pengendalian vektor terpadu di Pelabuhan, Bandar Udara dan PLBD selama kurun waktu setahun.
(Jumlah Pelabuhan/PLBD /Bandar Udara yang melakukan pengendalian vektor terpadu selama kurun waktu setahun di bagi Jumlah pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang menjadi Wilker KKP Kelas II Pontianak) dikali 100%
4 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular langsung
Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi penyakit menular langsung
Angka yang menunjukkan persentase pelabuhan/ bandara/PLBD yang melaksanakan deteksi penyakit menular dalam kurun waktu satu tahun.
(Jumlah pelabuhan/ bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi penyakit menular langsung selama kurun waktu setahun di bagi Jumlah pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang menjadi Wilker KKP Kelas II Pontianak) dikali 100%
5 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular, meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular .
Persentase pelabuhan/ bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular
Angka yang menunjukkan persentase pelabuhan/ bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular dalam kurun waktu satu tahun.
(Jumlah pelabuhan/ bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular selama kurun waktu setahun di bagi Jumlah pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang menjadi Wilker KKP Kelas II Pontianak) dikali 100%
6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit
Hasil penilaian SAKIP
Angka penilaian SAKIP yang diperoleh KKP Kelas II Pontianak setelah direviu oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan. SAKIP dengan hasil minimal AA merupakan penilaian laporan kinerja dengan hasil 85-100 yang meliputi 5 (lima) komponen yaitu perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja dan pencapaian kinerja.
Hasil penilaian SAKIP pada satu tahun tertentu yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan.
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab V - REVIU 2 83
7 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit
Persentase Kantor Induk dan Wilker yang ditingkatkan sarana/ prasarananya untuk memenuhi standar
Angka yang menunjukkkan persentase kantor induk dan wilker yang ditingkatkan sarana/prasarananya meliputi tanah,bangunan, kendaraan dan peralatan untuk memenuhi standarisasi KKP sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan.
(Jumlah kantor induk dan wilker yang ditingkatkan sarana/ prasarananya dalam kurun waktu 1 tahun di bagi Jumlah kantor induk dan wilker yang ada pada KKP Kelas II Pontianak) dikali 100%
Penilaian dimaksudkan untuk memberikan bobot atau nilai terhadap hasil yang dicapai
dalam keseluruhan pentahapan kegiatan, untuk proses pengambilan keputusan apakah
suatu program atau kegiatan diteruskan, dikurangi, dikembangkan atau diperkuat. Untuk
itu penilaian diarahkan guna mengkaji efektivitas dan efisiensi pengelolaan
program/kegiatan.
Penilaian kinerja program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
dilaksanakan berdasarkan indikator kinerja Tahun 2015 – 2019 (Lampiran 1).
5.3. PELAPORAN
Pemantauan, penilaian, dan pelaporan dilakukan meliputi penyelenggaraan kegiatan
pada program PP dan PL baik di satuan kerja pusat, dekonsentrasi, tugas pembantuan,
dan kantor daerah.
Pelaporan disampaikan dalam bentuk hard print seperti pada laporan CaLK, Laporan
Kinerja Berkala, LAKIP, Laporan Tahunan, Laporan Realisasi PNBP, Laporan Triwulan
PNBP, Laporan LPJ Penerimaan, Laporan LPJ Pengeluaran, Laporan Persediaan BMN
dan Laporan SABMN maupun melalui aplikasi seperti pada e_monev DJA, e_monev
Bappenas dan Simkespel. Selain laporan tersebut untuk evaluasi dan analisa dilakukan
rapat/pertemuan evaluasi kinerja dan keuangan yang dilaksanakan setiap triwulan.
Pelaporan tersebut dilaporkan sesuai dengan standar format penyampaian laporan
yang berlaku pada tahun yang bersangkutan dan disampaikan bervariatif yaitu: per
bulan, per triwulan, per semester maupun per tahun. Laporan tersebut disampaikan ke
Ditjen P2PL Kemenkes RI, DJA dan BAPPENAS. Jadwal pelaporan seperti pada tabel
5.1. di bawah ini:
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab V - REVIU 2 84
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab V - REVIU 2 85
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab V - REVIU 2 58
Tabel 5.1. Jadwal Pengumpulan Laporan Pada KKP Kelas II Pontianak
NO URAIAN PELAPORAN JADWAL PENGUMPULAN (BULAN)
KETERANGAN JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT. OKT. NOV. DES
1 CaLK M1 M1
Setiap Semester (2 Semester) pada minggu pertama bulan Juli tahun berjalan dan minggu pertama bulan Januari tahun berikutnya
2 Laporan Kinerja Berkala M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 Setiap bulan pada minggu ke2 tahun berjalan dan minggu ke 2 bulan Januari tahun berikutnya
3 e_Monev DJA M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 Setiap bulan pada minggu ke2 tahun berjalan dan minggu ke 2 bulan Januari tahun berikutnya
4 e_Monev Bappenas M1 M1 M1 M1
Setiap triwulan (4 kali) pada minggu pertama bulan April, Juli dan Oktober pada tahun berjalan dan minggu pertama Januari tahun berikutnya
5 Laporan Kinerja (LAKIP) M2 Minggu kedua Februari tahun berikutnya
6 Laporan Tahunan M2 Minggu kedua Februari tahun berikutnya
7 Laporan Realisasi PNBP M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1
Setiap bulan pada minggu pertama tahun berjalan dan minggu pertama bulan Januari tahun berikutnya
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab V - REVIU 2 59
NO URAIAN PELAPORAN JADWAL PENGUMPULAN (BULAN)
KETERANGAN JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT. OKT. NOV. DES
8 Laporan Triwulan PNBP M2 M2 M2 M2
Setiap triwulan (4 kali) pada minggu kedua bulan April, Juli dan Oktober pada tahun berjalan dan minggu kedua Januari tahun berikutnya
9 Laporan LPJ Penerimaan tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 Setiap bulan tanggal 5
10 Laporan LPJ Pengeluaran tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 Setiap bulan tanggal 5
11 Laporan SAIBA tgl 10
tgl 10
tgl 10 tgl 10 tgl 10
tgl 10
tgl 10
tgl 10 tgl 10
tgl 10
tgl 10
tgl 10
Setiap bulan tanggal 10
12 Laporan Persediaan BMN M3 M3 M3 M3 M3 M3 M3 M3 M3 M3 M3 M3 Setiap bulan pada minggu ke3 tahun berjalan dan minggu ke 3 bulan Januari tahun berikutnya
13 Laporan SABMN M1 M1
Setiap Semester (2 Semester) pada minggu pertama bulan Juli tahun berjalan dan minggu pertama bulan Januari tahun berikutnya
14 Simkespel tgl 10
tgl 10
tgl 10 tgl 10 tgl 10
tgl 10
tgl 10
tgl 10 tgl 10
tgl 10
tgl 10
tgl 10
Setiap bulan tanggal 10
15 Rapat/Pertemuan Evaluasi M3 M3 M3 M2 Setiap triwulan (4 kali)
Keterangan : M1 = Minggu Pertama, M2 = Minggu Kedua, M3 = Minggu Ketiga
Tabel 5.1.
Jadwal Pengumpulan Laporan Pada KKP Kelas II Pontianak
NO URAIAN PELAPORAN JADWAL PENGUMPULAN (BULAN)
KETERANGAN JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT. OKT. NOV. DES
1 CaLK M1 M1
Setiap Semester (2 Semester) pada minggu pertama bulan Juli tahun berjalan dan minggu pertama bulan Januari tahun berikutnya
2 Laporan Kinerja Berkala
M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 Setiap bulan pada minggu ke2 tahun berjalan dan minggu ke 2 bulan Januari tahun berikutnya
3 e_Monev DJA M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 Setiap bulan pada minggu ke2 tahun berjalan dan minggu ke 2 bulan Januari tahun berikutnya
4 e_Monev Bappenas M1 M1 M1 M1
Setiap triwulan (4 kali) pada minggu pertama bulan April, Juli dan Oktober pada tahun berjalan dan minggu pertama Januari tahun berikutnya
5 Laporan Kinerja (LAKIP)
M2 Minggu kedua Februari tahun berikutnya
6 Laporan Tahunan M2 Minggu kedua Februari tahun berikutnya
7 Laporan Realisasi PNBP
M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1
Setiap bulan pada minggu pertama tahun berjalan dan minggu pertama bulan Januari tahun berikutnya
NO URAIAN PELAPORAN JADWAL PENGUMPULAN (BULAN)
KETERANGAN JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT. OKT. NOV. DES
8 Laporan Triwulan PNBP
M2 M2 M2 M2
Setiap triwulan (4 kali) pada minggu kedua bulan April, Juli dan Oktober pada tahun berjalan dan minggu kedua Januari tahun berikutnya
9 Laporan LPJ Penerimaan
tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5
tgl 5 tgl 5 tgl 5
tgl 5 tgl 5
Setiap bulan tanggal 5
10 Laporan LPJ Pengeluaran
tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5 tgl 5
tgl 5 tgl 5 tgl 5
tgl 5 tgl 5
Setiap bulan tanggal 5
11 Laporan SAIBA tgl 10
tgl 10
tgl 10 tgl 10 tgl 10
tgl 10
tgl 10
tgl 10 tgl 10
tgl 10
tgl 10
tgl 10
Setiap bulan tanggal 10
12 Laporan Persediaan BMN
M3 M3 M3 M3 M3 M3 M3 M3 M3 M3 M3 M3 Setiap bulan pada minggu ke3 tahun berjalan dan minggu ke 3 bulan Januari tahun berikutnya
13 Laporan SABMN M1 M1
Setiap Semester (2 Semester) pada minggu pertama bulan Juli tahun berjalan dan minggu pertama bulan Januari tahun berikutnya
14 Simkespel tgl 10
tgl 10
tgl 10 tgl 10 tgl 10
tgl 10
tgl 10
tgl 10 tgl 10
tgl 10
tgl 10
tgl 10
Setiap bulan tanggal 10
15 Rapat/Pertemuan Evaluasi
M3 M3 M3 M2 Setiap triwulan (4 kali)
Keterangan : M1 = Minggu Pertama, M2 = Minggu Kedua, M3 = Minggu Ketiga
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab VI - REVIU 2 84
encana Aksi Kegiatan Tahun 2015 – 2019 merupakan dokumen perencanaan jangka
menengah yang mengacu pada RPJMN III Tahun 2015 – 2019, Renstra Kemenkes Tahun
2015 – 2019 dan Rencana Aksi Program (RAP) Ditjen Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tahun 2015 - 2019 . Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas II Pontianak sebagai
pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kerja & Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA K/L) SKPD. Rencana Aksi Kegiatan ini akan dijabarkan dalam
Rencana Kerja Tahunan setiap tahunnya. Dalam kaitannya dengan pengukuran kinerja dan
sebagai masukan bagi perencanaan selanjutnya, Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas II
Pontianak Tahun 2015 – 2019 ini akan dievaluasi pada pertengahan (tahun 2017) sesuai
ketentuan yang berlaku.
Untuk itu perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut:
1. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak dan masyarakat di Provinsi Kalimantan
Barat sebagai bagian dari masyarakat internasional berkewajiban untuk melaksanakan
amanat International Health Regulation (IHR). Karena Indonesia sebagai salah satu
negara yang menyetujui implementasi International Health Regulation (IHR). Program-
program dan kegiatan-kegiatan dalam Rencana Aksi Kegiatan ini sebagai salah satu
upaya langkah-langkah pelaksanaan IHR di lapangan.
2. Pedoman transisi:
Dengan telah ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kesehatan, maka perlu dilakukan penyesuaian terhadap Rencana Kerja
Tahunan KKP Kelas II Pontianak termasuk antisipasi perubahan nomenklatur Program
dan Kegiatan, Sasaran, indikator kinerja program/kegiatan dan indikator kinerja satker
menyesuaikan reviu Renstra Kemenkes 2015 – 2019 serta RAP Ditjen Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tahun 2015 - 2019. Selain itu guna mengantisipasi perubahan
peraturan dan kebijakan program pembangunan kesehatan lainnya.
3. Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019 merupakan dasar
evaluasi terhadap laporan pelaksanaan atas kinerja lima tahunan dan tahunan dengan
menggunakan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tanggal 20 November 2014 tentang
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab VI - REVIU 2 85
petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan
kinerja instansi pemerintah.
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) ini disusun untuk dapat menjawab peluang, tantangan
dan perubahan lingkungan strategis secara tekhnis di garda terdepan oleh karenanya
semua pemangku kepentingan wajib memantau kinerja dan kendala yang dihadapi,
sehingga RAK ini perlu disesuaikan/direviu atau diubah secara berkala sesuai dengan
perubahan lingkungan strategis.
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya diucapkan kepada semua
pihak yang terlibat dan berkontribusi dalam penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak. Besar harapan dokumen ini dapat dilaksanakan
dengan baik dan sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku, serta mencapai
harapan KKP dalam pencegahan penyakit dan penyehatan lingkungan yaitu:
1. Melaksanakan semua upaya dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi ancaman
masalah kesehatan global yang dapat masuk melalui pelabuhan, bandara dan pos
lintas batas darat negara. Perhatian khusus agar diberikan kepada penyakit yang telah
terjangkit di beberapa kawasan di dunia ini seperti Ebola, MERS, dan Emerging
Infectious Diseases lainnya.
2. Memperkuat upaya pelayanan kekarantinaan kesehatan melalui pengawasan alat
angkut, orang dan barang serta penerbitan dokumen kesehatan, pemeriksaan dan
sertifikasi alat angkut, menyediakan akses pelayanan vaksinasi internasional yang
mudah dan nyaman.
3. Melakukan upaya penguatan manajemen Sumber Daya Manusia Kesehatan dengan
memberikan peningkatan kemampuan teknis melalui pendidikan dan pelatihan.
Pencapaian tujuan dan harapan tersebut dapat dicapai dengan adanya kerjasama
tim yang solid, kerja keras dan cerdas dengan dedikasi yang tinggi dari segenap aparatur
kesehatan di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak. Selain itu
dukungan yang melibatkan berbagai sektor, kelompok masyarakat, lembaga pemerintah
untuk bekerjasama berdasarkan atas kesepakatan, prinsip dan peranan masing-masing
dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. Upaya tersebut diwujudkan
dengan membentuk jejaring, baik lokal, nasional maupun internasional.
Tantangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi KKP Kelas II Pontianak di lapangan
jangan dijadikan masalah dan hambatan, namun marilah kita bersama-sama bekerja
dengan terpadu, terarah, saling percaya dan mendukung satu sama lain guna mencapai
tujuan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kemudahan dan kekuatan
kepada kita semua dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2015 – 2019
Bab VI - REVIU 2 86