kanker payudara

66
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker Payudara merupakan salah satu topik yang diperlukan dalam bidang kesehatan dalam suatu masyarakat, serta merupakan kajian studi yang sangat menarik untuk dipelajari dalam dunia pendidikan. Kanker payudara menempati urutan pertama pada wanita setelah kanker leher rahim. Di Indonesia 96% tumor payudara justru dikenali oleh penderita itu sendiri sehingga memudahkan dokter untuk mendeteksi kanker payudara. Berbeda dengan di negara barat dimana setiap wanita usia subur diharuskan oleh asuransi kesehatan untuk memeriksakan payudaranya secara berkala sehingga stadium dini kanker payudara ditemukan jauh lebih tinggi daripada di negara berkembang. Hal ini disebabkan tidak ada keharusan untuk wanita usia subur memeriksakan payudaranya. Makalah ini dibuat dengan harapan kita yang akan menjadi tenaga kesehatan dapat melakukan promotif dan preventif terhadap masalah-masalah penyakit yang terdapat

description

kanker payudara

Transcript of kanker payudara

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKanker Payudara merupakan salah satu topik yang diperlukan dalam bidang kesehatan dalam suatu masyarakat, serta merupakan kajian studi yang sangat menarik untuk dipelajari dalam dunia pendidikan. Kanker payudara menempati urutan pertama pada wanita setelah kanker leher rahim. Di Indonesia 96% tumor payudara justru dikenali oleh penderita itu sendiri sehingga memudahkan dokter untuk mendeteksi kanker payudara. Berbeda dengan di negara barat dimana setiap wanita usia subur diharuskan oleh asuransi kesehatan untuk memeriksakan payudaranya secara berkala sehingga stadium dini kanker payudara ditemukan jauh lebih tinggi daripada di negara berkembang. Hal ini disebabkan tidak ada keharusan untuk wanita usia subur memeriksakan payudaranya.Makalah ini dibuat dengan harapan kita yang akan menjadi tenaga kesehatan dapat melakukan promotif dan preventif terhadap masalah-masalah penyakit yang terdapat dalam masyarakat, terutama Kanker Payudara (Ca Mamae). Dengan mengetahui penyebab penyakit, rantai proses terjadinya penyakit , tanda-tanda penyakit dan pencegahannya, sehingga dapat dengan segera mengenali penyakit ini, dan dapat merencanakan tindakan selanjutnya, yang kemudian dapat berdampak pada penurunan angka kejadian kanker payudara di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah1. Apakah konsep Kanker Payudara?2. Apakah definisi Kanker Payudara?3. Apakah Agent,host dan environment pada Kanker Payudara?4. Apakah chain of infection Kanker Payudara ?5. Bagaimana riwayat alamiah Kanker Payudara?6. Apakah dampak Kanker Payudara pada kesehatan ?7. Bagaimana konsep kesehatan masyarakat?8. Apakah definisi kesehatan masyarakat?9. Apakah ruang lingkup kesehatan masyarakat ?10. Apakah Tujuan kesehatan masyarakat.?11. Apakah faktor penyebab terjadinya masalah kesehatan masyarakat di Indonesia?12. Apakah sasaran kesehatan masyarakat dan upaya dalam ilmu kesehatan masyarakat ?14. Apakah hubungan sarjana kesehatan masyarakat dalam Kanker Payudara?15. Apakah upaya preventif dalam Kanker Payudara?16. Apakah peran sarjana kesehatan masyarakat dalam melakukan edukasi pada masyarakat tentang Kanker Payudara?17. Apakah surveilans Kanker Payudara?

1.3 Tujuan 1. Mengetahui konsep Kanker Payudara?2. Mengetahui definisi Kanker Payudara?3. Mengetahui Agent,host dan environment pada Kanker Payudara?4. Mengetahui chain of infection Kanker Payudara?5. Mengetahui riwayat alamiah Kanker Payudara?6. Mengetahui dampak Kanker Payudara pada kesehatan ?7. Mengetahui konsep kesehatan masyarakat?8. Mengetahui definisi kesehatan masyarakat?9. Mengetahui ruang lingkup kesehatan masyarakat ?10. Mengetahui Tujuan kesehatan masyarakat.?11. Mengetahui faktor penyebab terjadinya masalah kesehatan masyarakat di Indonesia?12. Mengetahui sasaran kesehatan masyarakat dan upaya dalam ilmu kesehatan masyarakat ?14. Mengetahui hubungan sarjana kesehatan masyarakat dalam Kanker Payudara?15. Mengetahui upaya preventif dalam Kanker Payudara?16. Mengetahui peran sarjana kesehatan masyarakat dalam melakukan edukasi pada masyarakat tentang Kanker Payudara?17. Mengetahui surveilans Kanker Payudara?

.

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Kanker Payudara2.1.1 DefinisiKanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara. Jaringan payudara tersebut terdiri dari kelenjar susu, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara. Kanker payudara menyebabkan sel dan jaringan payudara berubah bentuk menjadi abnormal dan bertambah banyak secara tidak terkendali (Mardiana, 2007).Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit (Tapan, 2005).1. EtiologiEtiologi dari kanker payudara belum diketahui secara spesifik, namun ada faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker payudara, yaitu: 1. Riwayat pribadi tentang kanker payudara2. Anak perempuan dan saudara perempuan dari wanita dengan kanker payudara3. Menarke dini (kurang dari 12 tahun)4. ulipara dan usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama (>30 tahun)5. Menopouse pada usia lanjut6. Riwayat penyakit payudara jinak7. Obesitas setelah menopause8. Kontrasepsi oral9. Terapi penggantian hormon estrogen atau progesterone10. Gaya hidup11. Status sosial ekonomi tinggi (Smeltzer 2000; Swart 2011)

Saat ini belum ditemukan data yang pasti yang menjadi faktor penyebab utama penyakit kanker payudara. Sampai saat ini terjadinya kanker payudara diduga akibat interaksi yang rumit dari banyak faktor seperti faktor genetika, lingkungan dan hormonal yaitu kadar hormon estrogen dalam tubuh yang berlebihan. Pertumbuhan jaringan payudara sangat sensitif terhadap estrogen maka wanita yang terpapar estrogen dalam waktu yang panjang akan memiliki risiko yang besar terhadap kanker payudara. Faktor risiko kanker payudara adalah jenis kelamin, dengan perbandingan lakilaki perempuan kira-kira 1:100. Berdasarkan data penelitian Harrianto dkk di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo tahun 2005, faktor risiko kanker payudara di antaranya adalah riwayat keluarga dengan penderita kanker payudara (15,79%), menarche dini (8,77%), nullipara (7,02%) dan pemakaian pil yang mengandung estrogen jangka panjang (42,11%). Selain itu, juga terdapat faktor risiko lain yang diduga berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara yaitu menopause terlambat, riwayat pemberian ASI, dan obesitas (Harianto, 2005).2. Manifestasi Klinis1. Gejala klinisnya insidensius, umumnya lesi dan tidak ada yeri tekan, terikat, dan keras dengan perbatasan tak teratur, mayoritas terjadi pada kuadran luar atas, lebih sering pada payudara kiri.2. Nyeri biasanya terjadi pada tahap akhir, sebagian wanita tidak menunjukan gejala-gejala dan tidak mempunyai benjolan yang dapat terapa namun hasil mammogram abnormal3. dimpling atau peau dorange yaitu kondisi yang disebabkan oleh obstruksi sirkulasi limfatik dalam lapisan dermal, 4. asimetris dan peninggian payudara yang terkena, retraksi puting susu, payudara sedikit terikat pada dinding dada, ulserasi, dan metastasis (Smeltzer, 2000).3. Tahapan Kanker PayudaraTahap-tahap pada kanker payudara adalah :- Tahap I terdiri atas tumor yang kurang dari 2 cm, tidak mengenai nodus limfe, dan tidak terdeteksi adanya metastasis- Tahap II terdiri atas tumor yang lebih besar dari 2 cm tetapi kurang dari 5 cm, dengan nodus limfe tidak terfiksasi negatif atau positif, dan tidak terdeteksi adanya metastasis- Tahap III terdiri atas tumor yang lebih besar dari 5 cm dengan nodus limfe terfiksasi positif dalam area klavikular, dan tanpa bukti adanya metastasis- Tahap IV terdiri atas tumor dan dalam berbagai ukuran dengan nodus limfe normal atau ksnkerosa, dan adanya metastasis jauh (Smeltzer, 2002).4. Tipe Kanker Payudara1. Karsinoma duktal menginfiltrasi, adalah tipe histologis yang paling umum, merupakan 75% dari semua jenis kanker payudara. Kanker ini sangat jelas karena keras saat dipalpasi. Biasanya bermetastasis ke nodus aksila, prognosisnya lebih buruk dari pada kanker jenis lainnya.2. Karsinoma lobular menginfiltrasi, jarang terjadi, 5% sampai 10% kanker payudara. Tipe ini umumnya multisentris, dengan demikian dapat terjadi beberapa penebalan beberapa area pada sala satu atau kedua payudara. 3. Karsinoma medular, menempati sekitar 6% dari kanker payudara dan tumbuh dalam kapsul di dalam duktus.4. Kanker musinus menempati 3% dari kanker payudara. Penghasil lendir, juga tumbuh dengan lambat sehingga kanker ini mempunyai prognosis yang lebih baik.5. Kanker duktal-tubular jarang terjadi, sekitar 2% dari kanker payudara.6. Karsinoma inflamatori menimbulkan gejala nyeri tekan dan sangat nyeri, payudara akan keras dan membesar, kuit diatas tumor merah dan agak hitam, sering terjadi edema dan retraksi puting susu.7. Karsinoma payudara in situ (Smeltzer, 2002)

5. PatofisiologiKanker payudara adalah penyakit yang terjadi jika terjadi kerusakan genetik pada DNA dari sel epitel payudara. Ada banyak jenis dari kanker payudara. Perubahan genetik ditemukan pada sel epitel, menjalar ke duktus atau jaringan lobular. Tingkat dari pertumbuhan kanker tergantung pada efek dari estrogen dan progesteron. Kanker dapat berupa invasif (infiltrasi) maupun noninvasif (in situ). Kanker payudara invasif atau infiltrasi dapat berkembang ke dinding duktus dan jaringan sekitar, sejauh ini kanker yang banyak terjadi adalah invasif duktus karsinoma. Duktus karsinoma berasal dari duktus lactiferous dan bentuknya seperti tentakel yang menyerang struktur payudara di sekitarnya. Tumornya biasanya unilateral, tidak bisa digambarkan, padat, non mobile, dan nontender. Lobular karsinoma berasal dari lobus payudara. Biasanya bilateral dan tidak teraba. Nipple karsinoma (pagets disease) berasal dari puting. Biasanya terjadi dengan invasif duktal karsinoma. Perdarahan, berdarah, dan terjadi pengerasan puting (Lowdermilk et al 2000).Kanker payudara dapat menyerang jaringan sekitar sehingga mempunyai tentakel. Pola pertumbuhan invasif dapat menghasilkan tumor irregular yang bisa terapa saat palpasi. Pada saat tumor berkembang, terjadi fibrosis di sekitarnya dan memendekkan Coopers ligamen. Saat Coopers ligamen memendek, mengakibatkan terjadinya peau dorange (kulit berwarna orange) perubahan kulit dan edema berhubungan dengan kanker payudara. Jika kanker payudara menyerang duktus limpatik, tumor dapat berkembang di nodus limpa, biasanya menyerang nodus limpa axila. Tumor bisa merusak lapisan kulit, menyebabkan ulserasi. Metastasis diakibatkan oleh kanker payudara yang menempati darah dan sistem lympa, menyebabkan perkembangan tumor di tulang, paru-paru, otak, dan hati (Lowdermilk et al 2000, Swart 2011)6. Pemeriksaan penunjangDeteksi awal dilakukan untuk mencegah perkembangan kanker payudara. Tumor payudara yang lebih kecilk lebih mudah diobati bila terdeteksi dan prognosisnya lebih baik. Pemeriksaan untk mendetaksi kanker payudara antara lain: (Breast Health UK 2010, Swart 2011).a. Pemeriksaan payudara sendiriPemeriksaan payudara sendiri dan pemeriksaan payudara klinis adalah prosedur murah dan tidak invasif untuk pemeriksaan payudara. Apabila ditemukan indikasi yang abnormal, yaitu benjolan atau penebalan pada jaringan payudara, sakit pada salah satu payudara atau pada ketiak. Satu payudara menjadi lebih besar atau lebih rendah, puting tertarik ke dalam atau berubah posisi, perubahan kulit (mengkerut), bengkak di bawah ketiak ayau tulang selangka, ruam pada atau sekitar kulit. Jika ada tanda-tanda tersebut harus dilakukan tiga pengkajian, yaitu pemeriksaan klinis payudara, mammografi atau ultrasonografi, dan biopsy.b. MammografiMamografi menggunakan sinar x dosis rendah untuk membuat gambaran rinci dari payudara. Mammografi bisa mendeteksi kanker payudara pada tahap awal, bisa menunjukkan lesi yang tidak bisa dideteksi dengan pemeriksaan payudara klinis. Ada 2 dua jenis pemeriksaan mamografi, skrining dan diagnostik. Skrining payudara dilakukan pada wanita tanpa gejala misalnya ketika ada benjolan pada payudara atau putting discharge ditemukan ada pemeriksaan payudara sendiri atau kelainan yang ditemukan selama skrining mamografi. Wanita dengan implan payudara atau riwayat penyakit kanker payudara menggunakan diagnostik mamografi.c. UltrasonografiUltrasonografi dari lesi mencurigakan terdeteksi pada mamografi atau pemeriksaan fisik. Ultrasonografi digunakan terutama sebagai metode relatif murah dan efektif untuk membedakan massa kistik payudara, yang tidak memerlukan sampling, dari massa payudara padat yang biasanya diperiksa dengan biopsi, dalam banyak kasus, hasil dari biopsi adalah tumor jinak. Namun, sekarang mapan yang ultrasonografi juga memberikan informasi berharga tentang sifat dan tingkat massa padat dan lesi payudara lainnya.d. MRIMRI digunakan untuk beberapa kasus, yaitu : kasus kanker payudara dengan hasil mammografi negatif, untuk mengetahui ukuran tumor dalam kanker lobular invasif, untuk memantau respon kanker payudara terhadap terapi preoreratif, ada kejanggalan antara penilaian pengkajian awal terhadap gumpalan di payudara.e. Infra merah digitalf. Positron Emision Tomography ScanningPET scanning digunakan untuk mengidentifikasi metastasis kelenjar getah bening nonaxilary untuk kanker payudara stadium lanjut dan kanker payudara inflamatory sebelum memulai terapi non adjuvant.g. Tes GenetikPenyebab utama dari pewarisan kanker payudara adalah mutasi dari gen BRCA1 atau BRCA2, yang merupakan faktor resiko dari pengembangan penyakit lain. Akan tetapi gen ini sangat jarang ditemukan pada populasi wanita dengan kanker payudara. Tes ini sudah dilakukan di Amerika Serikat.7. Penatalaksanaan Pengobatan untuk kanker payudara tergantung pada tipe, ukuran, dan lokasi tumor, dan derajat (Doenges, 2000). Pengobatan untuk kanker payudara yaitu : (Bobak 2005, Smetzer 2002, Wiknjosastro et al 2007)1. PembedahanTujuan utama terapi lokal adalah untuk menyingkirkan adanya kanker lokal. Prosedur yang paling sering digunakan untuk penatalaksanaan kanker payudara lokal badalah mansektomi dengan atau tanpa rekonstruksi dan bedah penyelamatan kanker payudara yang dikombinasikan dengan terapi radiasi. Sebelum pembedahan, dokter merencanakan insisi yang akan dibuat dan menghindari jaringan parut yang akan tampak dab restruiktif. Sasaran pengobatan adalah untuk mempertahankan atau memulihkan fungsi normal tangan, lengan, soket bahu pada tempat sakit setelah pembedahan.2. Rekonstruksi Payudara3. RadiasiRadiasi dianjurkan untuk wanita yang mengalami kanker stadium I dan II. Terapi penyinaran radiasi biasanya dilakukan setelah insisi massa tumor untik mengurangi kecenderungan kambuh dan untuk menyingkirkan kanker residual.4. Terapi hormonal5. Transplantasi sumsum tulangKemoterapi dan radiasi menyebabkan toksisitas terhadap sumsum tulang, sehngga saat ini banyak dikembangkan transplantasi susmsum tulang. Prosedurnya mencakup pengangkatan susmsum tulang dari pasien dan memberikan kemoterapi dosis tinggi. Susmsum tulang pasien, yang dipisahkan dari efek kemoterapi kemudian diinfuskan kembali secara intravena.6. KemoterapiKemoterapi diberikan untuk menyingkirkan penyebaran penyakit mikrometastik. Kemoterapi digunakan setelah mansektomi. Pada beberapa kasus, kemoterapi diberikan dalam beberapa siklus, dan siklus kemoterapi final diberikan setelah radiasi. Kemoterapi tidak hanya diberikan sebagai single drugs regiment tetapi multiple drug regiment. Program kemoterapi untuk kanker payudara menggabungkan beberapa preparat untuk meningkatkan penghancuran sel tumor dan untuk meminimalkan resistensi medikal. Preparan kemoterapi yang sering digunakan adalah cytoxan (C), methotrexate (M), flourouracil (F), dan adryamicyn (A),Efek samping fisik kemoterapi yang umum adalah mual, muntah, perubahan rasa kecap, alopesia (rambut rontok), mukositis, dermatitis, keletihan, penambahan berat badan, dan depresi sumsum tulang.7. Adjuvant Therapy2.1.2 Agent, Host dan Environment Kanker Payudara1. Agent Gen dan hormon2. Host Host dalam kanker payudara adalah manusia. Tidak menentu pria maupun wanita, namun wanita lebih rentan terkena kanker payudara, karena faktor anatomis biologis dan faktor sosiologis gender.

3. Environment Lingkungan biologis sosial, ekonomi dan budaya sangat menentukan penyebaran kanker payudara. Lingkungan biologis adanya riwayat keturunan. Faktor biologis lainnya adalah penggunaan obat KB, hormon, obesitas dan paparan radiasi. Faktor sosial, ekonomi dan budaya secara bersama-sama atau sendiri-sendiri sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumsi makanan masyarakat.

2.1.3 Chain of Infection Penyakit HIV/AIDS Chain of Infection atau rantai penularan penyakit meliputi Causative agent, Reservoir, Portal of Exit, Mode of Transmission, Portal of Entry, Susceptible Host. a. Causative Agentfaktor risiko (Macdonald dan Ford,1997).1. Asap rokok, polusi udara (industri,kendaraan)2. Konsumsi alkohol, 3. Umur 4. Obesitas5. Paparan radiasi6. Sejarah riwayat penyakit keluarga7. Hormon tampaknya juga memegang peranan penting dalam terjadinya kanker payudara. Estradiol dan atau progresteron dalam daur normal menstruasi meningkatkan resiko kanker payudara. Hal ini terjadi pada kanker payudara yang memiliki reseptor estrogen, dimana memang 50 % kasus kanker payudara merupakan kanker yang tergantung estrogen (Peter Gibbs M.D, 2000).b. Reservoir Reservoir adalah manusia. c. Portal of Exit d. Mode of TransmissionHormon Estrogen, Gaya Hidup, Bahan kimia, Paparan radiasie. Portal of EntryMutasi Gen1. Beberapa onkogen telah diketahui mempengaruhi karsinogenesis kanker payudara, diantaranya Ras, c-myc, epidermal growth factor receptor (EGFR, erb-B1), dan erb-B2 (HER-2/neu) (Greenwald, 2002).2. Mutasi atau ketiadaan BRCA1 terdapat pada