Kanker kororektal

download Kanker kororektal

of 50

Transcript of Kanker kororektal

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    1/50

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    2/50

    "0 tahun. 5erdapat sekitar 2/.000 kasus baru setiap tahunnya di

    nggris dan menduduki urutan kedua setelah kanker bronkus

    sebagai penyebab kematian dengan kematian tahunan sekitar

    16.000. 5idak terlihat adanya perbedaan $enis kelamin, Pada

    perempuan ke$adiannya lebih $arang dibandingkan dengan

    kanker payudara. rekuensi kanker kolorektal merupakan yang

    terbanyak dari seluruh kanker (13, ) di +merika !erikat.

    nsiden kanker kolon 72,6 untuk laki4laki dan 26, untuk

    perempuan per 100.000 penduduk dan kanker rektum 13,/ dan

    10,/ masing4 masing pada laki4laki dan perempuan. nsiden

    pada kulit ber%arna sedikit lebih rendah dibanding dengan kulitputih (DNN Naibaho,2012).

    Di ndonesia kanker kolorektal adalah keganasan yang sering

    ter$adi baik pada pria dan %anita setelah kanker prostat dan

    kanker payudara dengan prosentase 11,/ dari $umlah seluruh

    pasien kanker di ndonesia. nsiden kanker kolorektal di ndonesia

    cukup tinggi, demikian $uga angka kematiannya. nsiden kanker

    kolorektal pada pria sebanding dengan %anita dan lebih banyak

    ter$adi pada usia produkti. Perbandingan insiden pada laki4laki

    dan perempuan adalah 7 berbanding 1 dan kurang dari

    /0kanker kolon dan rectum ditemukan di rektosigmoid.

    (*i89han,201)Pasien yang didiagnosa dengan karsinoma kolorektal

    memiliki prognosis yang kurang baik. !ekitar 7/ pasien

    meninggal dalam / tahun. (!iegel et al, 2010). Deteksi dini

    (skrining) dan diagnosis pada pengelolaan kanker kolorektal

    memiliki peranan penting di dalam memperoleh hasil yang

    optimal dengan meningkatnya sur'i'al dan menurunnya tingkat

    morbiditas dan mortalitas para penderita kanker kolorektal.

    2

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    3/50

    !ecara umum, deteksi dini dilakukan pada dua kelompok

    yaitu populasi umum dan kelompok risiko tinggi. Deteksi dini

    pada populasi umum dilakukan kepada indi'idu yang berusia di

    atas 0 tahun. Deteksi dini dilakukan pula pada kelompok

    masyarakat yang memiliki risiko tinggi menderita kanker

    kolorektal yaitu: 1) penderita yang telah menderita colitis

    ulserati'a atau ;hron 2) penderita yang telah

    men$alani polipektomi pada adenoma kolorektal> 7) indi'idu

    dengan adanya ri%ayat keluarga penderita kanker kolorektal.

    ndi'idu dengan ri%ayat keluarga memiliki risiko menderita

    kanker kolorektal / kali lebih tinggi dari pada indi'idu padakelompok usia yang sama tanpa ri%ayat penyakit tersebut

    (!ander, 2012).!ebagai seorang pera%at kita harus memahami tentang

    kanker kolorektal untuk menerapkan suatu asuhan kepera%atan

    didalam kelompok masyarakat. ?leh sebab itu kami membuat

    makalah tentang kanker kolorektal.1.2 Tujuan

    1.2.1Tujuan Umum!etelah proses pembela$aran mata kuliah Kepera%atan

    !istem Pencernaan 2 diharapkan mahasis%a semester

    dapat mengerti dan memahami asuhan kepera%atan pada

    klien dengan Kanker Kolorektal dengan menggunakan

    pendekatan proses kepera%atan.1.2.2Tujuan Khusus

    1. @ntuk mengetahui anatomi dan siologis dari kolon dan

    rectum

    2. @ntuk mengetahui denisi dari kanker kolorektal7. @ntuk mengetahui klasikasi dari kanker kolorektal. @ntuk mengetahui etiologi dari kanker kolorektal/. @ntuk mengetahui patosiologi dari kanker kolorektal. @ntuk mengetahui maniestasi klinis dari kanker

    kolorektal

    7

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    4/50

    3. @ntuk mengetahui pemeriksaan penun$ang dari kanker

    kolorektal". @ntuk mengetahui penatalaksanaan medis dari kanker

    kolorektal6. @ntuk mengetahui komplikasi dari kanker kolorektal10. @ntuk mengetahui prognosis dari kanker kolorektal11. @ntuk mengetahui Web Of Causes dari kanker kolorektal12. @ntuk mengetahui +suhan Kepera%atan kanker

    kolorektal secara umum maupun dengan penerapan

    kasus.1.3 Manaat

    Penulisan makalah ini sangat diharapkan bermanaat bagi

    seluruh pembaca dan penulis untuk mengetahui dan menambah

    %a%asan tentang +suhan Kepera%atan, terutama +suhan

    Kepera%atan pada klien dengan Kanker Kolorektal.

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    5/50

    BAB II

    TIN!AUAN PU"TAKA

    2.1 Anat#m$ %an &$s$#l#g$1. @sus -esar

    ungsi utama usus besar adalah untuk menyerap air,

    menyimpan limbah, penyerapan beberapa 'itamin (seperti

    'itamin K), penebalan dan pengeluaran dari tin$a. *umah usus

    yang besar sekitar 300 spesies bakteri, yang membantu

    dalam ermentasi serat dalam bahan makanan. -akteri ini

     $uga menghasilkan se$umlah besar 'itamin, seperti 'itamin K 

    dan biotin ('itamin -), yang diserap ke dalam darah.

    a. !ekum: @sus besar dimulai dengan sekum, yang seperti

    kantong dalam struktur dan menghubungkan ileum

    (bagian terakhir dari usus kecil) ke kolon asendens. Aal ini

    dipisahkan dari ileum oleh katup ileocecal atau katup

    -auhin dan dari kolon asendens oleh persimpangan

    cecocolic. ni adalah sekitar enam sentimeter pan$ang dan

    lampiran berbentuk ulat menggantung dari sekum.

    b. Kolon Ascending : usus +scending muncul setelah sekum

    dan melintasi ke atas sampai mencapai &eksura hepatik

    atau kanan kolik lentur, yang merupakan pergantian usus

    dekat hati. Dengan kata lain, hati &eksura adalah tikungan

    antara kolon asendens dan kolon trans'ersum. 5ikungan

    kolon melintang untuk membentuk &eksura hati, yangdiikuti oleh usus besar melintang, yang per$alanan

    melintasi rongga perut.

    /

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    6/50

    c. Kolon Transverse : usus Bang melintang dimulai dari

    hepatik kanan dan &eksura merupakan yang terpan$ang

    dan bagian dapat bergerak dari usus besar. Aal ini sedikit

    melengkung ke ba%ah dengan kenaikan ta$am ke atas

    mendekati akhir, di mana ia membungkuk ke ba%ah untuk

    membentuk &eksura kolik kiri atau lentur lienalis, yang

    terletak di dekat limpa. ni adalah dari ini &eksura kolik

    kiri, usus descending dimulai. usus 5rans'ersus terhubung

    ke perut oleh sekelompok $aringan, yang dikenal sebagai

    omentum yang lebih besar. sisi usus besar melintang

    Posterior melekat ke dinding posterior abdomen olehperitoneum (selaput yang melapisi rongga perut) dan

    keterikatan ini disebut mesokolon trans'erse.

    d. Kolon Descending  dan Kolon !igmoid : usus descending

     Bang dimulai dari &eksura lienalis dan berakhir pada a%al

    kolon sigmoid. Aal ini ditempatkan lebih mendalam,

    dibandingkan dengan usus ascending dan memiliki

    beberapa bagian dari usus kecil di depannya. Aal ini

    berakhir dengan kolon sigmoid, yang merupakan bagian

    terakhir dari usus besar, yang berakhir pada titik, di mana

    rektum dimulai. Kolon sigmoid adalah struktur berbentuk

    !, yang berisi otot, bah%a kontraksi untuk membuat

    tekanan dalam usus besar, untuk mengeluarkan kotoran

    dan memindahkan kotoran ke rektum.

    2. *ektum dan +nus#erupakan lubang tempat pembuangan eses dari tubuh.

    !ebelum dibuang le%at anus, eses ditampung terlebih

    dahulu pada bagian rectum. +pabila eses sudah siap

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    7/50

    dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan

    dan penutupan anus. ?tot spinkter yang menyusun rektum

    ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. *ektum adalah suatu

    ruang delapan inch yang menghubungkan usus besar ke

    dubur (anus).ungsi *ektum :

    a. #enerima eces dari usus besarb. #embiarkan seseorang mengetahui ada eces yang harus

    dikeluarkanc. #enahan eces sampai pengeluaran ter$adi

    Cambar : +natomi usus dan rektum2.2 De'n$s$ Kanker K#l#rektal

    Kanker kolorektal ditu$ukan pada tumor ganas yang

    ditemukan di kolon dan rektum. Kolon dan rectum adalah

    bagian dari usus besar pada sistem pencernaan yang disebut

     $uga traktus gastrointestinal. ebih $elasnya kolon berada di

    bagian proksimal usus besar dan rektum di bagian distal

    sekitar /43cm di atas anus. Kolon dan rektum merupakan

    bagian dari saluran pencernaan atau saluran gastrointestinal

    dimana ungsinya adalah untuk menghasilkan energi bagi

    tubuh dan membuang 8at48at yang tidak berguna (Pe88oli +,

    #ataresen E, *ubini #, 2003).

    3

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    8/50

    Kanker adalah sebuah proses penyakit yang di tandai

    dengan adanya sel abnormal yang ditransormasikan oleh

    mutasi genetic dari sel DN+ (smelt8er F -are, 2002). Kanker

    kolorektal adalah kanker yang terdapat pada kolon dan rectum.

    Ghang (200") mengatakan kanker kolorektal merupakan

    bentuk malignansi yang terdapat pada kolon

    asending,trans'ersal,desenden, sigmoid dan rectal. Kanker

    kolorektal dapat didenisikan sebagai keganasan atau

    pertumbuhan sel abnormal pada area usus (kolon) dan rectum.

    2.3 Klas$'kas$ Kanker K#l#rektal

    Klasikasi Kanker Koloreksi yang dia$ukan oleh ;uthbertDukes yang dibagi atas penyebaran sel kanker, yaitu

    (!ilalahi,2017):1. Dukes + yaitu in'asi ke dalam dinding usus dan tumor tidak

    menembus propia muskularis. Prognosis hidup setelah /

    tahun 632. Dukes - yaitu 5umor menembus Propia muskularis,

    mengenai $aringan ekstra tetapi belum ada metastase ke

    KC- regional. Prognosis hidup setelah / tahun "0.7. Dukes ; yaitu didapati deposit sekunder pada KC- regionalH

    klen$ar lime. Dukes ; terdiri dari :a. Duke ;1 yaitu beberapa kelen$ar lime dekat tumor

    primer. Prognosis hidup setelah / tahun /.b. Duke ;2 yaitu KC- menyertai suplai pembuluh darah

    terlibat dan dalam kelen$ar lime $auh. Prognosis setelah

    / tahun 7/.. Dukes D yaitu didapati metastasis $auh, biasanya ke hepar.

    Prognosis hidup setelah / tahun I /.Karakteristik yang diperhitungkan dalam system staging

    adalah (;arolyn et al,200) :1. Dera$at penetrasi tumor melalui dinding rectum2. +da atau tidaknya keterlibatan Kelen$ar Cetah bening (KC-)7. +da atau tidaknya metastasis $auh

    "

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    9/50

    Pada tahun 16"3  American joint committee on cancer dan

    international union against cancer memperkenalkan sistim

    klasikasi 5N# yaitu: 1) ekstensi tumor (5) dibagi atas 51 sHd 5>2) adanya keterlibatan kelen$ar (N) dibagi atas: N1 bila I

    kelen$ar, N2 bila = kelen$ar, N7 bila terdapat kelen$ar

    sepan$ang pembuluh darah> 7) adanya metastasis $auh (#1).

    +dapun sistim 5N# dapat di$abarkan sebagai berikut (!ch%art8,

    166/): 5umor Primer (5)

     5J 5umor primer tak dapat ditentukan 50 5idak ditemukan tumor primer

     5isKarsinoma in situ : in'asi intraepithelial ke lamina

    propria

     51 5umor menyobek submukosa

     52 5umor menyebuk muskularis propia

     57 5umor menembus muskularis propria ke subserosa

    atau perikolika atau $aringan perirektal

     5a 5umor menginltrasi organ atau struktur atau ke

    peritoneum 'isceral

     5b 5umor tumbuh melalui dinding usus besar dan

    melekat dan mengin'asi $aringan terdekat

    Kelen$ar ime *egional (N)

    NJ KC- *egional tidak dapat ditentukan

    N0 5ak terdapat keterlibatan KC- regional

    N1a #etastasis ke 1 KC- *egional

    N1b #etastase ke 247 KC- *egional

    N1cDitemukan sel kanker didaerah lemak dekat KC-,

    tetapi tidak dalam KC- itu sendiri

    6

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    10/50

    N2a #etastasis ke 4 KC- regional

    N2b #etastase ke 3 atau lebih KC- regional

    #etastase auh (#)

    #J 5idak dapat ditentukan adanya metastase $auh

    #0 5idak ditemukan metastase $auh

    #1a 5umor bermetastase ke organ $auh atau 1 KC- yang

     $auh

    #1b 5umor bermetastase ke lebih dari 1 organ $auh atau

    KC- $auh

    Denisi !tadium

    !tadium 5 N #

    !tadium 0 5is N0 #0

    !tadium 51 atau 52 N0 #0

    !tadium + 57 N0 #0

    !tadium - 5a N0 #0

    !tadium ; 5b N0 #0

    !tadium + 51 dan 52 N1 dan N2 #0!tadium - 57 dan 5 N1 dan N2 #0

    !tadium ; !emua 5 N1 dan N2 #0

    !tadium E + 5145N1 sampai

    N7#1a

    !tadium E - 5145N1 sampai

    N7#1b

    10

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    11/50

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    12/50

    disorganisasi dengan epitel disolarisasi, inti

    pleomork, hiperkromatik, membrane inti irregular,

    sitoplasma eosinolik

    C7

    +oorl( di&erentiated : sel epitel yang displastik, inti

    membesar premork, kromatin kasar, sitoplasma

    eosinolik, tampak sel sebagian masih emmbentuk

    struktur kelen$ar

    C,ndi&erentiated : 5idak beraturan lagi, sel seluruhnya

    sudah membentuk struktur kelen$ar

    2.( Et$#l#g$Penyebab pasti dari kanker kolorektal belum diketahui

    secara pasti (-lack F Aa%ks, 2006). Ke$adian kanker kolorektal

    pada pria ataupun %anita tidak memiliki perbedaan yang

    signikan, begitupun dengan etnik. -lack F Aa%ks dalam

    bukunya memaparkan, memang ter$adi pre'alensi dan tingkat

    mortalitas tinggi pada keturunan +merika dan +rika, namun ini

    mungkin disebabkan karena mayoritas dari mereka melakukandiet tinggi lemak, makanan olahan dan kurangnya asupan buah

    dan sayuran.#utasi gen dipercaya men$adi salah satu etiologi dari

    kanker kolorektal yang dapat diturunkan, yang biasa disebut

    sebagai nherited -amilial Colorectal Cancer !(ndromes.

    !indrom ini terdiri dari dua tipe, yakni -amilial Adenomatous

    +ol(posis (+P) dan Hereditar( Nonpol(posis Cancer Colorectal

    Cancer (ANP;;). +P memiliki karakteristik berupa

    kecenderungan dalam pertumbuhan polip kolon secara

    multiple (bahkan ratusan). !embilan puluh persen dari pasien

    yang memiliki +P yang belum mendapat pera%atan akan

    mengalami kanker kolorektal pada usia / tahun (Ghang,

    12

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    13/50

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    14/50

    Kolitis ulserati merupakan merupakan aktor risiko yang

     $elas untuk kanker kolon sekitar 1 dari pasien yang

    memiliki ri%ayat kronik kolitis ulserati. *isiko

    perkembangan kanker pada pasien ini berbanding terbalik

    dengan usia terkena colitis dan berbanding lurus dengan

    keterlibatan dan keaktian dari colitis ulserati.7. aktor genetik

    !ekitar 1/ dari seluruh kanker kolon muncul pada pasien

    dengan ri%ayat kanker kolorektal pada keluarga terdekat.

    !eseorang dengan keluarga terdekat mempunyai kanker

    kolorektal mempunyai kemungkinan untuk menderita

    kanker kolorektal dua kali lebih tinggi.. Diet

    #asyarakat yang diet tinggi lemak, tinggi kalori, daging dan

    diet rendah serat berkemungkinan besar untuk menderita

    kanker kolorektal pada kebanyakan penelitian (-olin et al.,

    200"). meskipun terdapat $uga penelitian yang tidak

    menun$ukan adanya hubungan antara serat dan kanker

    kolorektal (;asciato,2011). !e$umlah penelitian nutrisi dan

    epidemiologi telah mengidentikasi diet tinggi serat

    sebagai aktor protekti terhadap kanker kolorektal, namun

    hal ini $uga masih 1ontroversi./. Caya Aidup

    Pria dan %anita yang merokok kurang dari 20 tahun

    mempunyai risiko tiga kali untuk memiliki adeno1arsinoma

    yang kecil, tapi tidak untuk yang besar . !edangkan

    merokok lebih dari 20 tahun berhubungan dengan risiko

    dua setengah kali untuk menderita adenoma yang

    berukuran besar (;asciato,2011).. @sia

    @sia merupakan aktor paling rele'an yang mempengaruhi

    risiko kanker kolorektal pada sebagian besar populasi.

    1

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    15/50

    *isiko dari kanker kolorektal meningkat bersamaan dengan

    usia, terutama pada pria dan %anita berusia /0 tahun atau

    lebih (Depkes, 200) dan hanya 7 dari kanker kolorektal

    muncul pada orang dengan usia diba%ah 0 tahun

    (;asciato, 2011). Kebanyakan kasus kanker kolorektal

    didiagnosis pada usia sekitar /0 tahun dan umumnya sudah

    memasuki stadium lan$ut sehingga  prognosis  $uga buruk.

    Keluhan yang paling sering dirasakan pasien kanker

    kolorektal diantaranya: perubahan pola buang air besar,

    perdarahan per anus (hemato1e2ia dan 1onstipasi). Kanker

    kolorektal umumnya berkembang lambat, keluhan dantanda4tanda sik timbul sebagai bagian dari komplikasi

    seperti obstru1si, perdarahan in'asi lokal, kaheksia.

    ?bstruksi kolon biasanya ter$adi di 1olon transversum,

    1olon desendens dan 1olon sigmoid karena ukuran

    lumennya lebih kecil daripada bagian kolon yang lebih

    proksimal.

    2.) Pat#'s$#l#g$sPenyakit kanker mengenai sel sebagai unit dasar

    kehidupan. !el akan tumbuh dan membelah untuk

    mempertahankan ungsi normalnya, tetapi kadang4kadang

    pertumbuhan ini diluar kontrol sehingga sel terus membelah

    meskipun sel4sel baru tersebut tidak diperlukan. Pertumbuhan

    yang berlebihan ini dapat merupakan suatu keadaan

    prekanker, contohnya adalah polip di daerah usus besar.

    !etelah melalui periode pan$ang, polip ini dapat men$adi ganas.

    Pada keadaan lan$ut, kanker ini dapat menembus dinding usus

    besar dan menyebar melalui saluran pembuluh getah bening.

    (!yl'ia Prince, 200/)

    1/

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    16/50

    Aampir semua karsinoma kolon rektum berasal dari polip,

    terutama polip adenomatus. ni disebut adenoma3carsinoma

    se4uence. #enurut P. Deyle, perkembangannya dibagi atas 7

    ase. ase pertama yaitu ase karsinogen yang bersiat

    rangsangan. ase kedua adalah ase pertumbuhan tumor, ase

    ini tidak menimbulkan keluhan atau ase tumor asimtomatis.

    Kemudian ase ketiga dengan timbulnya keluhan dan ge$ala

    yang nyata, karena keluhan dan ge$ala yang nyata. Karena

    keluhan tersebut timbulnya perlahan4lahan dan tidak sering,

    biasanya penderita merasa terbiasa dan baru memeriksakan

    dirinya ke dokter setelah memasuki stadium lan$ut. (!yl'iaPrice, 200/)

    2.* Man$estas$ Kl$n$s

    #aniestasi klinis kanker kolorektal menurut Dianne ,

    2000 :

    1. perubahan kebiasaan deekasi (merupakan ge$ala yang

    paling sering ditun$ukkan), keluar darah bersama denga

    eses (merupakan ge$ala kedua yang paling sering)2. anemia yang penyebabnya tak $elas, anoreksia, penurunan

    --, dan keletihan.7. lesi sebelah kanan: nyeri abdominal tumpul dan melena.. lesi sebelah kiri: nyeri abdominal dan kram, eses mengecil,

    konstipasi dan distensi, darah merah segar dalam eses./. lesi rektal: tenesmus (nyeri rektal, merasakan e'akuasi

    tidak terlampiaskan setelah deekasi), konstipasi dan diare

    secara bergantian, dan darah.

    . kram perut dan perut yang menegang.3. @ntuk kondisi yang lebih parah, klien dengan kanker

    kolorekral bisa mengalami tidak bisa &atus atau buang air

    besar.

    2.+ Pemer$ksaan Penunjang

    1

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    17/50

    1. -iopsiKonrmasi adanya malignansi dengan pemeriksaan

    biopsi sangat penting. ika terdapat sebuah obstruksi

    sehingga tidak memungkinkan dilakukannya biopsi makasikat sitologi akan sangat berguna (;asciato D+, 200).

    2. Carcinoembrioni1 Antigen (;+)!creening ;+ adalah sebuah glikoprotein yang terdapat

    pada permukaan sel yang masuk ke dalam peredaran darah,

    dan digunakan sebagai marker serologi untuk memonitor

    status kanker kolorektal dan untuk mendeteksi rekurensi dini

    dan metastase ke hepar. ;+ terlalu insensiti dan

    nonspesik untuk bisa digunakan sebagai screening kankerkolorektal. #eningkatnya nilai ;+ serum, bagaimanapun

    berhubungan dengan beberapa parameter. 5ingginya nilai

    ;+ berhubungan dengan tumor grade 1 dan 2, stadium

    lan$ut dari penyakit dan kehadiran metastase ke organ

    dalam. #eskipun konsentrasi ;+ serum merupakan aktor

    prognostik independen. Nilai ;+ serum baru dapat

    dikatakan bermakna pada monitoring berkelan$utan setelah

    pembedahan (;asciato D+, 200).#eskipun keterbatasan spesitas dan sensitas dari tes

    ;+, namun tes ini sering diusulkan untuk mengenali adanya

    rekurensi dini. 5es ;+ sebelum operasi sangat berguna

    sebagai aktor prognosa dan apakah tumor primer

    berhubungan dengan meningkatnya nilai ;+. Peningkatan

    nilai ;+ preoperati berguna untuk identikasi a%al dari

    metatase karena sel tumor yang bermetastase seringmengakibatkan naiknya nilai ;+ (;asciato D+, 200).

    5. Digital 6ectal 78aminationPada pemeriksaan ini dapat dipalpasi dinding lateral,

    posterior, dan anterior> serta spina iskiadika, sakrum dan

    13

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    18/50

    coccygeus dapat diraba dengan mudah. #etastasis

    intraperitoneal dapat teraba pada bagian anterior rektum

    dimana sesuai dengan posisi anatomis kantong douglas

    sebagai akibat inltrasi sel neoplastik. #eskipun 10 cm

    merupakan batas eksplorasi $ari yang mungkin dilakukan,

    namun telah lama diketahui bah%a /0 dari kanker kolon

    dapat di$angkau oleh $ari, sehingga *ectal eJamination

    merupakan cara yang baik untuk mendiagnosa kanker kolon

    yang tidak dapat begitu sa$a diabaikan (!ch%art8, 200/).. -arium nema

     5eknik yang sering digunakan adalah dengan memakai

    double kontras barium enema, yang sensititasnya

    mencapai 60 dalam mendeteksi polip yang berukuran =1

    cm. 5eknik ini $ika digunakan bersama4sama &eksibel

    sigmoidoskopi merupakan cara yang hemat biaya sebagai

    alternati pengganti kolonoskopi untuk pasien yang tidak

    dapat mentoleransi kolonoskopi, atau digunakan sebagai

    pemantauan $angka pan$ang pada pasien yang mempunyai

    ri%ayat polip atau kanker yang telah di eksisi. *isikoperorasi dengan menggunakan barium enema sangat

    rendah, yaitu sebesar 0,02 . ika terdapat kemungkinan

    perorasi, maka sebuah kontras larut air harus digunakan

    daripada barium enema. -arium peritonitis merupakan

    komplikasi yang sangat serius yang dapat mengakibatkan

    berbagai ineksi dan peritoneal brosis. 5etapi sayangnya

    sebuah kontras larut air tidak dapat menun$ukkan detail

    yang penting untuk menun$ukkan lesi kecil pada mukosa

    kolon (!ch%art8, 200/)./. ndoskopi

     5es tersebut diindikasikan untuk menilai seluruh mukosa

    kolon karena 7 dari pasien mempunyai synchronous kanker

    1"

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    19/50

    dan berkemungkinan untuk mempunyai polip premaligna

    (;asciato D+, 200).. Kolonoskopi

    Kolonoskopi dapat digunakan untuk menun$ukan

    gambaran seluruh mukosa kolon dan rectum. !ebuah

    standar kolonoskopi pan$angnya dapat mencapai 10 cm.

    Kolonoskopi merupakan cara yang paling akurat untuk dapat

    menun$ukkan polip dengan ukuran kurang dari 1 cm dan

    keakuratan dari pemeriksaan kolonoskopi sebesar 6, lebih

    baik daripada barium enema yang keakuratannya hanya

    sebesar 3 (Depkes, 200). !ebuah kolonoskopi $uga dapat

    digunakan untuk biopsi, polipektomi, mengontrol perdarahan

    dan dilatasi dari striktur. Kolonoskopi merupakan prosedur

    yang sangat aman dimana komplikasi utama (perdarahan,

    komplikasi anestesi dan perorasi) hanya muncul kurang dari

    0,2 pada pasien. Kolonoskopi merupakan cara yang sangat

    berguna untuk mendiagnosis dan mana$emen dari

    in&ammatory bo%el disease, non akut di'ertikulitis, sigmoid

    'ol'ulus, gastrointestinal bleeding, megakolon non toksik,striktur kolon dan neoplasma. Komplikasi lebih sering ter$adi

    pada kolonoskopi terapi daripada diagnostik kolonoskopi,

    perdarahan merupakan komplikasi utama dari kolonoskopi

    terapeutik, sedangkan perorasi merupakan komplikasi

    utama dari kolonoskopi diagnostik (!ch%art8, 200/).3. ;5 scan

    ;5 scan dapat menge'aluasi rongga abdominal dari

    pasien kanker kolon pre operati. ;5 scan bisa mendeteksimetastase ke hepar, kelen$ar adrenal, o'arium, kelen$ar lima

    dan organ lainnya di pel'is. ;5 scan sangat berguna untuk

    mendeteksi rekurensi pada pasien dengan nilai ;+ yang

    meningkat setelah pembedahan kanker kolon. !ensititas ;5

    16

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    20/50

    scan mencapai //. ;5 scan memegang peranan penting

    pada pasien dengan kanker kolon karena sulitnya dalam

    menentukan staging dari lesi sebelum tindakan operati.

    Pel'ic ;5 scan dapat mengidentikasi in'asi tumor ke

    dinding usus dengan akurasi mencapai 60 , dan

    mendeteksi pembesaran kelan$ar getah bening =1 cm pada

    3/ pasien (!ch%art8, 200/). Penggunaan ;5 dengan

    kontras dari abdomen dan pel'is dapat mengidentikasi

    metastase pada hepar dan daerah intraperitoneal (;asciato

    D+, 200).". #*

    #* lebih spesik untuk tumor pada hepar daripada ;5 scan

    dan sering digunakan pada klarikasi lesi yang tak

    teridentikasi dengan menggunakan ;5 scan. Karena

    sensitasnya yang lebih tinggi daripada ;5 scan, #*

    dipergunakan untuk mengidentikasikan metastasis ke

    hepar (!ch%art8, 200/).6. ndoskopi @ltra!ound (@!)

    @! secara signikan menguatkan penilaian preoperati dari

    kedalaman in'asi tumor, terlebih untuk tumor rektal.

    Keakurasian dari @! sebesar 6/, 30 untuk ;5 dan 0

    untuk digital rektal eJamination. Pada kanker rektal,

    kombinasi pemakaian @! untuk melihat adanya tumor dan

    digital rektal eJamination untuk menilai mobilitas tumor

    seharusnya dapat meningkatkan ketepatan rencana dalam

    terapi pembedahan dan menentukan pasien yang telah

    mendapatkan keuntungan dari preoperati kemoradiasi. 5ransrektal biopsi dari kelen$ar lima perirektal bisa dilakukan

    di ba%ah bimbingan @! (;asciato D+, 200).

    2.8 Penatalaksanaan Medis

    1. Pembedahan

    20

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    21/50

    Satu-satunya kemungkinan terapi kuratif ialah tindak bedah. Tujuan

    utama ialah memperlancar saluran cerna, baik bersifat kuratif maupun

    nonkuratif. Tindak bedah terdiri atas reseksi luas karsinoma primer dan

    kelenjar limf regional. Bila sudah terjadi metastasis jauh, tumor primer 

    akan di reseksi juga dengan maksud mencegah obstruksi, perdarahan,

    anemia, inkontinensia, fistel, dan nyeri (Sjamsuhidajat de !ong, "#11$.

    Pemotongan bedah pada tumor, kolon yang berdekatan, dan kelenjar 

    getah bening yang berdekatan adalah penanganan pilihan untuk kanker 

    kolorektal. Penanganan pembedahan ber%ariasi dari pengrusakan tumor 

    oleh laser photokoagulasi selama endoskopi sampai pemotongan

    abdominoperineal (&P' abdominoperineal resection$ dengan colostomy

     permanen. Bila memungkinkan, spingkter anal dipertahankan dan hidari

    kolostomy ()ay, 1**+$.

    aser photokoagulasi digunakan sangat kecil, usus diberi sorotan sinar 

    untuk pemanasan langsung jaringan didalamnya. Panas oleh laser 

    umumnya dapat digunakan untuk merusak tumor kecil. !uga digunakan

    untuk bedah palliatif atau tumor lanjut untuk mengangkat sumbatan. aser 

     photokoagulasi dapat dibentuk berupa endoskopik dan digunakan untuk 

    klien yang tidak mampu tidak toleransi untuk dilakukan bedah mayor.

    Penanganan bedah lain untuk yang kecil, lokalisasi tumor termasuk 

     pemotongan lokal dan  fulguration. Prosedur ini juga dapat dilakukan

    selama endoskopi, dengan mengeluarkan jarum untuk bedah abdomen.

    ksisi local dapat digunakan untuk mengangkat pengerasan di rectum

     berisi tumor kecil, yang differensiasi baik, lesi polipoid yang mobile

     bergerak bebas.  Fulguration atau elektrokoagulasi digunakan untuk mengurangi ukuran tumor yang besar bagi klien yang risiko pembedahan

     jelek. Prosedur ini umumnya dilakukan anesthesia umum dan dapat

    dilakukan bertahap ()ay, 1**+$.

    21

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    22/50

    Banyak klien dengan kanker kolorektal dilakukan pemotongan bedah

    dari kolon dengan anastomosis dari sisa usus sebagai prosedur pengobatan.

    Penyebaran ke kelenjar getah bening regional dibedakan untuk dipotong

     bila berisi lesi metastasis ()ay, 1**+$. Sering tumor di bagian asending,

    trans%erse, desending, dan colong sigmoid dapat dipotong.

    Tumor pada rektum biasanya ditangani dengan pemotongan

    abdominoperineal dimana kolon sigmoid, rektum, dan anus diangkat

    melalui insisi abdominal dan insisi perineal. /olostomy sigmoid permanen

    dilakukan untuk memfasilitasi pengeluaran feses. Pera0atan klien dengan

     bedah usus lihat di pera0tan pre dan post operatif bedah usus.

    Pemotongan bedah usus dapat dikombinasi dengan kolostomy untuk 

     pengeluaran isi usus feses.  Kolostomy adalah membuat ostomi di kolon.

    ibentuk bila usus tersumbat oleh tumor, sebagai pemeriksaan sementara

    untuk mendukung penyembuhan dari anastomoses, atau sebagai

     pengeluaran feces permanen bila kolon bagian distal dan rektum diangkat

    dibuang. /olostomy diberi nama berdasarkan 2 asending kolostomi,

    trasverse kolostomi, desending kolostomi, dan sigmoid kolostomi.

     Kolostomi sigmoid sering permanen, sebagian dilakukan untuk kanker 

    rektum. Biasanya dilakukan selama reseksi pemotongan

    abdominoperineal. Prosedur ini meliputi pengangkatan kolon sigmoid,

    rektum, dan anus melalui insisi perineal dan abdominal. Saluran anal

    ditutup, dan stoma dibentuk dari kolon sigmoid pro3imal. Stoma berlokasi

    di bagian ba0ah kuandran kiri abdomen.

     Bila colostomi double barrel , dibentuk dua stoma yang berpisah.

    4olon bagian distal tidak diangkat, tetapi dibuat saluran bebas bypass.

    Stoma pro3imal yang fungsional, mengalirkan feces ke dinding abdomen.

    Stoma distal berlokasi dekat dengan stoma pto3imal, atau di akhir dari

     bagian tengah insisi. isebut juga mukus fistula, stoma distal

    mengeluarkan mukus dari colon distal. apat dibalut dengan balutan kasa +

    22

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    23/50

    5 + inci. 4olostomi double barrel dapat diindikasikan untuk kasus trauma,

    tumor, atau peradangan, dan dapat sementara atau permanen. alam

     prosedur emergensi digunakan untuk mengatasi sumbatan usus atau

     perforasi yang disebut colostomi 6trans%erse loop7. Selama prosedur, loop

    dari colon trans%erse diba0a keluar dari dinding abdominal dan

    didigantungkam diatas tangkai atau jembatan plastik, yang mencegah loop

    terlepas dari belakang ke dalam rongga abdomen. Stoma loop dapat dibuka

     pada saat bedah atau beberapa hari kemudian cukup di tempat tidur klien.

    !embatan dapat di buka dalam 1 8 " minggu. /olostomi loop trans%erse

     biasanya sementara tidak permanen.

    Pada prosedur Hartmann, prosedur colostomi sementara, bagian distal

    dari colon ditempatkan di kiri dan dia0asi untuk ditutup kembali.

    /olostomi sementara dapat dibentuk bila usus istirahat atau dibutuhkan

     penyembuhan, seperti pemotongan tumor atau peradangan pada usus. !uga

    dibentuk akibat injuri traumatik pada colon, seperti luka tembak. Bedah

     penyambungan kembali atau anastomosa dari bagian kolon tidak dilakukan

    segera karena kolonisasi bakteri berat dari luka kolon tidak dikiuti

     penyembuhan sempurna dari anastomosa. Berkisar 9 8 : bulan diikuti

    kolostomi sementara, kolostomi ditutup dan dibentuk anastomosa colon.

    /lien dengan kolostomi sementara diberikan pera0atan yang sama dengan

    klien dengan colostomi permant.

    ". 'adiasi

    Terapi radiasi merupakan penanganan karsinoma dengan

    menggunakan 3-ray berenergi tinggi untuk membunuh sel karsinoma.

    Terdapat " cara pemberian terapi radiasi, yaitu dengan radiasi eksternaldan radiasi internal. 'adiasi eksternal (external beam radiation therapy)

    merupakan penanganan dimana radiasi tingkat tinggi secara tepat

    diarahkan pada sel karsinoma. Terapi radiasi tidak menyakitkan dan

    27

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    24/50

     pemberian radiasi hanya berlangsung menit ( American ancer !ociety,

    "#19$.

    Terapi radiasi sering digunakan sebagai tambahan dari pengangkatan

     bedah dari tumor usus. Bagi kanker rektal yang kecil, intraka%itari,

    eksternal, atau implantasi radiasi dapat dengan atau tanpa eksisi bedah

    dari tumor. 'adiasi preoperati%e diberikan bagi klien dengan tumor besar 

    sampai lengkap pengangkatan. Bila terapi radiasi mega%oltase digunakan,

    kemungkinan dalam kombinasi dengan kemoterapi, karsinoma rektal

     berkurang ukurannya, sel-sel jaringan limpatik regional dibunuh, dan

    kekambuhan lamban atau tidak kambuh sama sekali (Berko0 ;letcher,

    1**"< 0ay, 1**+$. Terapi radiasi mega%oltase juga dapat digunakan

     postoperatif untuk mengurangi risiko kekambuhan dan untuk mengurangi

    nyeri. esi yang terfiksir luas tidak diangkat dapat ditangani dengan

    mengurangi pemisah hambatan dan memperlambat berkembangnya

    kanker.

    9. /emoterapi

    alam beberapa tahun terakhir ini, sudah banyak kemajuan yang

    dicapai pada kemoterapi terhadap karsinoma kolorektal. Beberapa dekade

    ini hanya menggunakan =-fluorouracil (=-;>$ 8 disusul oleh kehadiran

    asam folinat leuko%orin ( folinic acid"FA"#$) sebagai kombinasi.

    Selanjutnya, pemilihan obat diperluas dengan diterimanya irinotecan

    sebagai terapi lini pertama pada tahun 1**:, o3aliplatin pada tahun "##+

    dan capecitabine (tahun "##+$ sebagai pengganti oral koombinasi =-

    ;>;& (Sjamsuhidajat, "##+$.

    &gen-agen kemoterapi, seperti le%amisole oral dan intra%enous

    fluorouracil (=-;>$, juga digunakan postoperatif sebagai terapi aju%an

    untuk kanker kolorektal. Bila dikombinasi dengan terapi radiasi, kontrol

     pemberian kemoterapi lokal dan sur%i%e bagi klien dengan stadium ?? dan

    ??? dengan tumor rektum. /eunggulan bagi kanker kolon adalah bersih,

    2

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    25/50

    tetapi kemoterapi dapat digunakan untuk menolong mengurangi

     penyebaran ke hepar dan mencegah kekambuhan. euco%orin dapat juga

    diberikan dengan =-;> untuk meningkatkan efek antitumor.

    +. ;ollo0-uppencegahan sekunder 

    Pasien dengan ri0ayat kanker kolorektal atau adenoma tubulo%ilosa

    kolon sebelumnya harus menjalani kolonoskopi pemantauan.

    =. Terapi paliatif 

    )alaupun pembedahan telah dipertimbangkan sebagai terapi tepat

     bagi pasien dengan kemungkinan terjadinya obstruksi kolon, pemasangan

    stent logam yang bisa mengembang sendiri pada tumor merupakan pendekatan alternatif bagi penyembuhan obstruksi paliatif.

    a. ;ollo0 uppencegahan sekunder  pasien dengan ri0ayat kanker kolorektal atau adenoma tubulo%ilosa

    kolon sebelumnya harus menjalani kolonoskopi pemantauan

     b. eteksi ini

    eteksi dini dapat diartikan adalah in%estigasipenemuan kasus pada

    indi%idu asimtomatik yang bertujuan untuk mendeteksi adanya

     penyakit pada stadium dini sehingga dapat dilakukan terapi kuratif.

    c. ?ndikasi

    Secara umum deteksi dini dilakukan pada " kelompok yaitu populasi

    umum dan kelompok risiko tinggi. Pada populasi umum dilakukan

     pada usia di atas +# tahun. eteksi dini pada kelompok masyarakat

    risiko tinggi menderita kanker kolon dan rectum yaitu2

    a$ Penderita colitis ulserati%a atau crohn lebih 1# tahun

     b$ Penderita yang dilakukan polipektomi karena adenoma kolon dan

    rectumc$ ?ndi%idu dengan adanya ri0ayat keluarga menderita kanker kolon

    dan rectum

    2/

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    26/50

    d$ ?ndi%idu dengan adanya ri0ayat keluarga memiliki risiko //' =

    kali lebih tinggi dari pada indi%idu dengan usia sama tanpa ri0ayat

    keluarga menderita //'.

    &da " kelompok indi%idu dengan keluarga menderita //' yakni2

    1$ ?ndi%idu yang memiliki ri0ayat keluarga dengan @ereditary

     AonPolyposis 4olorectal 4ancer 

    "$ ?ndi%idu yang didiagnosis secara klinis menderita ;amilial

    &denomatous Polyposis (;&P$

    Pada @AP44 terdapat tiga tingkat risiko terhadap kemungkinan

    seseorang indi%idu menderita //' dan criteria untuk masing-masingrisiko dapat dilihat pada table di ba0ah ini

    Tingkat 'isiko /riteria

    Tinggi Paling sedikit 9 anggota keluarga menderita //' atau paling

    sedikit " anggota dengan //' dan 1 dengan karsimoma

    endometrial pada paling sedikit " generasi. Satu dari anggota

    keluarga telah menderita diba0ah usia =# th dan salah satu

    anggota yang didiagnosis adalah silsilah pertama dari keluarga.

    • itemukannya pemba0a (4arrier$ gen @AP44

    • &nggota keluarga yang tidak diuji

    Sedang Seorang anggota keluarga silsilah pertama menderita //' pada

    usia += tahun atau dua anggota keluarga silsilah pertama

    menderita //' (seseorang pada usia === th atau dua atau tiga

    anggota keluarga (salah seorang pada usia == th.$ dengan //' 

    atau karsinoma endometrial yang merupakan silsilah pertama

    'endah Seseorang yang tidak memenuhi criteria tinggi dan sedang

    &pabila tidak dilakukan terapi CD penderita ;&P akan menderita

    adenoma pada usia "1 tahun < =#D pada usia 9* tahun< dan *#D pada

    usia += tahun.

    d. Eetoda

    eteksi dini pada populasi dilakukan dengan

    1$ Test darah tersamar pada feses ( Fecal %ccult Blood &est 

    (;FBT$$ setiap tahun ;FBT menurunkan mortalitas //' 

    sebesar 1:D sampai "9D ;FBT menurunkan insiden //' 

    2

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    27/50

    langsung dilakukan polipektomi pada adenoma yang

    ditemukan.

    "$ Sigmoidoskopi fleksibel dan kolonoskopi kebanyakan //' 

     berasal dari polip adenoma sehingga setiap lesi harus diangkat.

    Tindakan polipektomi telah terbukti secara bermaknamenurunkan risiko //'.

    eteksi ini pada kelompok masyarakat yang memiliki risiko

    tinggia$ Penderita colitis ulserati%a atau 4rohn G 1# tahun

    Bila telah "# tahun atau telah ditemukan dysplasia maka

    kolonoskopi setiap tahun.

     b$ Penderita paska polipektomi karena adenoma kolon dan rectumi$ @arus selalu dita0arkan kolonoskopi follo0 up

    ii$ Bila ditemukan polip 1 cm maka dikolonoskopi setiap =

    tahun

    iii$ Bila ditemukan G 9 adenoma atau paling sedikit satu

     berukuran G 1 cm atau adanya dysplasia berat maka

    dilakukan kolonoskopi setiap 9 tahun. an bila

    kolonoskopi selanjutnya tidak ditemukan polip, maka

    kolonoskopi dapat dihentikan.

    c$ ?ndi%idu dengan adanya ri0ayat keluarga penderita kanker 

    kolorektal

    d$ ?ndi%idu yang memiliki risiko tinggi menderita 6 Familial 

     Adenomatosis 'olyposis( (;&P$ berdasarkan ri0ayat keluargadengan ;&P. Bila fasilitas tersedia dilakukan pemeriksaan

    genetic adanya mutasi gen &P4. ita0arkan kolonoskopi "

    tahun dan sigmoidoskopi setiap tahun.

    2.9 Komplikasi

    1. Fbstruksi usus diikuti dengan penyempitan lumen akibat lesi<

    ". Perforasi dari dinding usus oleh tumor, diikuti kontaminasi dari rongga

     peritoneal oleh isi usus<

    9. Perluasan langsung tumor ke organ-organ yang berdekatan

    2.1, Pr#gn#s$s

    23

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    28/50

    Kanker Kolon merupakan penyebab ketiga dari semua

    kematian akibat kanker di +merika !erikat, baik pada pria

    maupun %anita yang menyebabkansekitar /3.000 kematian

    per tahun (+merican ;ancer !ociety, 2001) Kanker kolon

    merupakan penyakit yang ter$adi pada orang tua, dengan

    insidensi puncak pada usia 0 dan 30 tahun. Kanker kolon

     $arang ditemukan di ba%ah usia 0 tahun, kecuali pada orang

    yang memiliki ri%ayat colitis ulserati atau poliposis amilial.

    (!yl'ia, 200/)

    2"

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    29/50

    2.11 -/

    26

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    30/50

    BAB III

    A"UHAN KEPE0A-ATAN

    3.1 Asuhan Keeraatan Umum

    A. Pengkaj$an1. dentitas pasien

    Nama, umur, $enis kelamin, agama, suku bangsa,

    alamat, tanggal masuk rumah sakit, nomor register,

    tanggal pengka$ian dan diagnosa medis.2. Keluhan utama

    Nyeri abdomen, perasaan lelah, gangguan eliminasi7. *i%ayat Penyakit !ekarang

    Perasaan lelah, nyeri abdomen atau rektal dan

    karakternya (lokasi rekuensi, durasi, berhubungan

    dengan makan atau deekasi), pola eliminasi saat ini,

    deskripsi tentang %arna, bau dan konsistensi eses,

    mencakup adanya darah atau mucus. *i%ayat Penyakit Dahulu

    #emiliki ri%ayat penyakit kolitis ulserati atau poliposis

    amilial. #emilki kebiasaan makan karbohidrat murni

    dan rendah serat. Polip -enigna, Polip Kolorektal, Polip

    +dematosa atau adenoma Eillus. *i%ayat kanker di

    bagian tubuh yang lain./. *i%ayat Penyakit Keluarga

    *i%ayat keluarga dengan ;a kolorektal, atau ri%ayat

    keluarga dengan penyakit kolitis ulserati, poliposis

    amilial, Polip -enigna, Polip Kolorektal, Polip +dematosa

    atau adenoma Eillus.

    . *i%ayat Psikososial#engka$i adanya aktor stres dan mekanisme koping

    yang digunakan, masalah tentang perubahan dalam

    penampilan, penyangkalan akan diagnosis, perasaan

    tidak berdaya akan penyakitnya.

    70

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    31/50

    B. Pemer$ksaan &$s$k 1. -reath (-1) : ** normal (20JHmenit), tidak ada sesak

    naas, tidak ada batuk pilek, dan suara naas normal

    2. -lood (-2) : 5ekanan darah rendah ( NM120H30 mmAg),

    takikardi (NM04100 JHmenit), suhu badan normal (7,/

    o;), suara $antung 'esikuler. Perusi perier baik, turgor

    kulit buruk, intake I 2/00 ccHhr, outputM 7000 ccHhr,

    M /00 ccHhr, klien tampak gelisah.7. -rain (-7) : Kadang pasien merasa pusing, pupil

    normal, orientasi tempat4%aktu4orang baik, re&ek bicara

    baik, pendengaran baik, penglihatan baik, penghidu

    baik.. -ladder (-) : Perubahan pola eliminasi urin/. -o%el (-/) : Nasu makan menurun, -- menurun,

    pasien lemah.. -one (-) : Keletihan

    /. D$agn#sa Keeraatan

    1. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit

    2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

    berhubungan dengan mualHmuntah

    7. *isiko desit 'olume cairan berhubungan dengan

    dehidrasi

    . *isiko ineksi berhubungan dengan perdarahan ton$olan ;a

    /. +nsietas berhubungan dengan rencana pembedahan dan

    diagnosis ;a

    71

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    32/50

    . Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan insisi

    bedah dan pembentukan stoma

    3. Cangguan citra tubuh berhubungan dengan kolostomi

    D. Interens$

    D$agn#sa 4 Cangguan rasa nyaman: nyeri b.d proses penyakitTujuan 4 Pasien mengatakan bah%a rasa nyeri telah terkontrol atau

    hilang.Kr$ter$a Has$l 4 Pasien tampak rileks, dapat beristirahat Htidur dan

    melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi.Interens$ 0as$#nal

    #onitor rasa sakit secara reguler,catat karakteristik, lokasi dan

    intensiitas (0410)

    Perhatikan hal4hal yang tidakdiketahui danHatau persiapan

    inadekuat (misalnya apendikstomi

    darurat) dapat memperburuk

    persepsi pasien akan rasa sakit.Ka$i tanda4tanda 'ital, perhatikan

    takikardia, hipertensi dan

    peningkatan pernapasan, bahkan

     $ika pasien menyangkal adanya rasa

    sakit.

    Dapat mengindikasikan rasa sakit

    akut dan ketidaknyamanan.

    -erikan inormasi mengenai siat

    ketidaknyamanan, sesuai

    kebutuhan.

    #enambah pengetahuan pasien

    tentang penyakitnya

    akukan reposisi sesuai petun$uk,

    misalnya semi O o%ler > miring.

    #ungkin mengurangi rasa sakit dan

    meningkatkan sirkulasi. Posisi semi

    O o%ler dapat mengurangi

    tegangan otot abdominal dan otot

    pungguung artritis, sedangkan

    miring mengurangi tekanan dorsal.Kolaborasi, pemberian analgetik E

    sesuai kebutuhan..

    +nalgetik E akan dengan segera

    mencapai pusat rasa saki,

    72

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    33/50

    menimbulkan penghilang yang lebih

    eekti dengan obat dosis kecil.

    D$agn#sa 4 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.dmualHmuntah

    Tujuan 4

    +ntropometri : -erat badan pasien bertambah, Nutrisi pasien terpenuhi

    -iochemical : Klien tidak terlihat pucat dan turgor bagus

    ;linical sign : 5anda4tanda 'ital dalam rentang normal

    Diet : #engerti dan mengikuti an$uran dietKr$ter$a Has$l 4

    - Klien akan memperlihatkan perilaku mempertahankan atau

    meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal.

    - Klien melaporkan peningkatan intake makanan.

    -  5idak ada mualHmuntah.

    Interens$ 0as$#nalKa$i status nutrisi pasien @ntuk mengetahui kebutuhan

    nutrisi untuk dilakukan inter'ensi

    selan$utnya 5imbang berat badan sesuai

    indikasi.

    #engetahui perkembangan status

    nutrisi pasien

    +n$urkan makan sedikit tapi sering. #empertahankan nutrisi pasien

    agar tetap tercukupi+n$urkan kebersihan oral sebelum

    makan.

    #eningkatkan nasu makan

    Konsultasi tentang #emberikan $enis makanan yg

    77

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    34/50

    kesukaanHketidaksukaan klien yang

    menyebabkan distres.

    disukai agar nasu makan klien

    bertambahKolaborasi ahli gi8i pemberian

    makanan yang ber'ariasi.

    #eningkatkan selera makan klien

    Kolaborasi dengan dokter dalam

    pemberian suplemen dan obat4

    obatan, serta kebutuhan nutrisi

    parenteral dan pemasang pipa

    lambung.

    #emberikan $alan alternati lain

    apabila klien tidak mau makan.

    D$agn#sa 4 *esiko desit 'olume cairan b.d dehidrasiTujuan 4 !etelah dilakukan tindakan kepera%atan selama pemanta

    2J2 $am kebutuhan cairan klien dapat terpenuhi.

    Kr$ter$a Has$l 4

    - ntake cairan dan haluaran normal

    -  5urgor kulit normalnter'ensi 0as$#nalPantau intake cairan, pastikan

    sedikitnya 1/00 ml cairan per oral,

    serta pantau haluaran, pastikan

    sedikitnya 100041/00 ml per 2 $am

    ;a colorectal dapat bermetast

    ke gin$al yang dapat mempenga

    ker$a gin$al, sehingga p

    mengatur $umlah cairan ymasuk dan keluar.

    Pantau kadar elektrolit darah,

    nitrogen urea darah, urin dan

    serum, osmolalitas, kreatinin,

    #enun$ukkan pola inter'e

    selan$utnya

    7

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    35/50

    hematokrit, dan Ab.Kolaborasi pemberian deJtros C/ #emberikan keadekuatan ca

    klien selama kemoterapiKolaborasi pemberian tranusi darah #engimbangi haluaran darah ak

    perdarahan serta meningkatkan

    D$agn#sa 4 *esiko ineksi b.d perdarahan ton$olan ;aTujuan 4 !etelah dilakukan pera%atan 7J2 $am resiko ineksi

    metastase ke organ lain tidak cepat dan mungkin hilang.Kr$ter$a Has$l 4

    - #etastase ;a ke organ lain tidak ter$adi- *esiko ineksi terminimalkan

    Interens$ 0as$#nal?bser'asi metastase peyebaran ca

    ke organ lain dengan cara palpasi

    ke daerah purutt sekitar kolon

    Dengan cara palpasi da

    diketahui metastase ca dan da

    segera di tangani?bser'asi bising usus dan

    peristalaik pasien

    @ntuk mengetahui ungsi or

    apakah ada penurunan atau tidaKolaborasi:

    • Kolaborasi dengan dokter

    untuk memberikan

    kortikosteroid

    • Kolaborasi dengan dokter

    untuk melakukan usg dan ct4

    scan

    • Kolaborasi dengan dokter

    untuk pemberian antibiaotik

    Kolaborasi:

    • @ntuk

    menanggulangiHmengurang

    resiko in&amasi kolon

    • @ntuk mengetahui ,metast

    ca ke organ4organ lain sek

    kolan

    • @ntuk membunuh kuman

    bakteri dari darah yang pe

    pado masa kolan

    D$agn#sa 4 +nsietas b.d rencana pembedahan dan diagnosa ;aTujuan 4 Klien dan pera%at dapat beker$a sama dalam menentukan po

    koping yang sesuai

    7/

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    36/50

    Kr$ter$a Has$l 4 #eningkatkan kenyamanan psikologis dan siologis klieInterens$ 0as$#nal#onitor tingkat ansietas klien #enentukanpola inter'ensi ya

    akan dilakukan

    -erikan edukasi mengenai penyakit

    yang diderita.

    @ntuk meningkatakan koping d

    harga diri klienKomunikasi terapeutik #emberikan kenyamanan dala

    berkomunikasi dengan klien, d

    mena%arkan keterbukaan!ingkirkan stimulasi yang

    berlebihan (misal : tempatkan klien

    di ruangan yang lebih tenang)

    #engurangi tingkat stres

    -erikan latihan relaksasi, ima$inasi

    terbimbing.

    #eningkatkan kenyaman

    psikologis klienKolaborasi pemberian obat sedati. #enurunkan kecemas

    memudahkan istirahat.

    #enilai perkembangan masa

    klien.

    D$agn#sa 4 Kerusakan integritas kulit b.d insisi bedah dan pembentuk

    stomaTujuan 4 !etelah dilakukan tindakan kepera%atn selama 7J2 $a

    diharapkan dapat meningkatkan penyembuhan luka tepat %aktu d

    bebas tanpa ineksi.Kr$ter$a Has$l 4 Klien melaporkan luknya sudah sembuh atau mu

    sembuh H mengeringInterens$ 0as$#nal?bser'asi luka, catat karakteristik

    drainase

    Perdarahan pascaoperasi pal

    sering ter$adi selama " $a

    pertama, dimana ineksi dap

    ter$adi kapan sa$aCanti balutan sesuai kebutuhan,

    gunakan tekhnik aseptic

    !e$umlah besar drainase sero

    menuntut penggantian deng

    7

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    37/50

    sering untuk menurunkan irit

    kulit dan potensial ptensiDorong posisi miring dengan kepala

    tinggi, hindari duduk lama

    #eningkatkan drainase dari lu

    parineal atau drain menurunkresiko pengumpulan. Duduk la

    meningkatkan tekanan parine

    menurunkan sirkulasi keluka, d

    memperlambat penyembuhanKalaborasi irigasi luka sesuai

    indikasi, gunakan cairan garam aal,

    larutan hidrogen peroksida, atau

    larutan antibiotic

    Diperlukan untuk mengin&ama

    inekasi praoperasi at

    kontaminasi intraoperasi

    D$agn#sa 4 Cangguan citra tubuh b.d kolostomiTujuan 4 setelah dilakukan tindakan keperaa%atn selama 2J2 $am

    harapkan klien dapat menerima kondisi diri sesuai situasi, menerim

    perubahan kedalam konsep diri tanpa harga diri yang negati'e.Kr$ter$a Has$l 4 klien menyatakan penerimaan tentang kondisi d

    dengan baik.Interens$ 0as$#nalPastikan apakah konseling dlakukan

    bila mungkin danHatau ostomi perlu

    untuk diskusikan

    #emberikan inormasi tenta

    tingkat pengetahuan pasie

    terhadap pengetahuan tenta

    situasi pasien.Dorong pasienHorang tedekat untuk

    menyatakn perasaan tentang

    ostomi

    #embantu pasien untuk menyada

    perasaannya tidak biasa da

    perasaan bersalah tentng mere

    tidak perluHtidak membantu;atat prilaku menarik diri.

    Peningkatan ktergantungan,

    manipulasi, atau tidak terlibat pada

    pera%atan.

    Dugaan masalah pada pnilaia

    yang dapat memerlukan e'alua

    lan$ut dan terapi lebih ketat.

    73

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    38/50

    -erikan kesempatan pada pasien

    untuk menerima ostomi melalui

    partisipasi pada pera%atan diri.

    Ketergantungan pada pera%at

    diri membantu untuk memperba

    kepercayaan diri dan penerim

    situai

    *encanakanH$ad%alkan pera%atan

    dengan pasien

    #eningkatkan rasa kontroling d

    memberikan pesan pada pasie

    bah%a ia dapat menangani h

    tersebut, meningkatkan harga diriPertahankan pendekatan positi 

    selama aktitas pera%atan. angan

    perlihatkan rasa marah secara

    pribadi

    -antu pasienHorang terdekat unt

    menerima perubahan tubuh d

    merasakan baik tentang diri sendi

    Diskusikan kemungkinan kontak

    dengan pengun$ung ostomi, dan

    buat per$an$ian untuk kun$ungan

    berikutnya bila diperlukan.

    Dapat memberikan siste

    pendukung yang baik

    . 'aluasia. Pasien tampak rileks, dapat beristirahat Htidur dan

    melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi.b. Pasien akan memperlihatkan perilaku mempertahankan

    atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium

    normal, peningkatan intake makanan, dan tidak ada mual

    muntah.c. Pasien menun$ukkan ntake cairan dan haluaran normal ,

    turgor kulit normal.d. #etastase ;a ke organ lain tidak ter$adi dan resiko ineksi

    terminimalkan.e. Klien melaporkan luknya sudah sembuh atau mulai

    sembuh H mengering.

    7"

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    39/50

    . klien menyatakan penerimaan tentang kondisi diri dengan

    baik.

    3.2 Asuhan Keeraatan Kasus

    A. "tu%$ Kasus

     5n - (0 th) datang ke *!@D Dr.!oetomo dengan keluhan

    sudah 1 bulan ini -+- selalu berlendir dan berdarah, dalam

    1 minggu terakhir -+-nya selalu mengeluarkan darah

    segar, pasien $uga obstipasi, dan terkadang mengalami

    distensi abdomen. !elama 1 bulan, -- 5n.- turun 20 (--

    a%al 30 kg), tidak nasu makan dan $uga nyeri pada saat

    -+-. !aat pemeriksaan sik didapat data keadaan umum

    lemah,5D : 110H0 mmAg, N: 32 JHmenit, suhu 73,0 ; ,

    ** : 20JHmenit, con$ungti'a anemis,distensi abdomen, nyeri

    tekan di abdomen. Aasil colonoscopy berbentuk sirkuler

    dan anuler, adanya penyempitan lumen usus.

    B. Pengkaj$an

    +. +namnesa1) dentitas Klien

    Nama : 5n. -

    @sia : 0 tahun

     enis Kelamin: aki4aki

    Pendidikan : !#P

    +lamat : #aluku

    !tatus : #enikah

    2) Keluhan @tama!udah 1 bulan ini -+- selalu berlendir dan berdarah,

    dan dalam 1 minggu terakhir -+- mengeluarkan darah

    76

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    40/50

    segar, obstipasi, kadang $uga mengalami distensi

    abdomen.7) *i%ayat Penyakita. *i%ayat Penyakit !ekarang

     5n - (0 th) datang ke *!@D Dr.!oetomo dengan

    keluhan sudah 1 bulan ini -+- selalu berlendir dan

    berdarah, dan dalam 1 minggu terakhir ini -+-

    mengeluarkan darah segar, obstipasi, kadang $uga

    mengalami distensi abdomen.

    b. *i%ayat Penyakit #asa alu 5idak ada ri%ayat penyakit yang diderita klien

    sebelumnya dan klien tidak pernah masuk rumah sakit.c. *i%ayat Penyakit KeluargaKeluarga klien tidak pernah ada ri%ayat penyakit seperti

    ini sebelumnya.-. Pemeriksaan isika. Keadaan @mum : emah, compos mentisb. 5anda45anda Eital : 5D : 110H0 mmAg

    N : 32JHmenit** : 20JHmenit!uhu : 73,0

    c. *?! (6evie) of !(stem) -1 (-reath) : Naas normal. 5idak ada pernaasan cuping

    hidung -2 (-lood) : 5D : 110H0 mmAg -7 (-rain) : kesadaran compos mentis - (-ladder) : 4 -/ (-o%el) : Nasu makan menurun, porsi makan hanya

    setengah porsi dan -- turun 20 dari -- a%al. - (-one) : kelemahan otot akibat nyeri

    /. 0umusan D$agn#sa Keeraatan

    Data tiologi #asalah Kepera%atanD! :4Pasien mengatakan

    nyeri tekan pada

    aktor resiko dan

    etiologi

    Nyeri +kut

    0

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    41/50

    abdomen4Pasien mengatakan

    nyeri pada saat -+-D? :

    455E•  5D : 110H0

    mmAg• N : 32JHmenit

    • ** : 20JHmenit

    • !uhu : 73,04Pasien tampak

    meringis kesakitan4Pasien tampak gelisah

    4!kala nyeri 4Perut pasien terlihat

    membesar

    Perubahan metaplasia

    pada dinding kolon

    Kanker kolon

    n'asi $aringan dan

    eek kompresi oleh

    tumor

    Kompresi sara lokal

    Nyeri dangkal

    abdomen

    Nyeri akutD! :4Pasien tidak nasu

    makan4-adan pasien lemas

    D? :4-- menurun 1kg dari

    -- a%al yaitu 30kg

    men$adi /kg.4porsi makan berkurang

    aktor resiko dan

    etiologi

    Perubahan metaplasia

    pada dinding kolon

    Kanker kolon

    Nutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuh

    1

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    42/50

    n'asi $aringan dan

    eek kompresi oleh

    tumor

    +noreksia

    +supan nutrisi tidak

    adekuat

    Nutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuhD! :4Pasien mengatakan

    pusing4Pasien mengatakan

    susah bergerak dan

    berakti'itasD? :4keadaan umum pasien

    lemah4kesadaran compos

    mentis

    aktor resiko dan

    etiologi

    Perubahan metaplasia

    pada dinding kolon

    Kanker kolon

    n'asi $aringan dan

    eek kompresi oleh

    tumor

    Kerusakan $aringan

    'askuler lokal

    ntoleransi akti'itas

    2

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    43/50

    Pendarahan intestinal

    eses bercampur darah

    +nemia

    ntoleransi akti'itas

    D. D$agn#sa Keeraatan

    1. Nyeri akut berhubungan dengan nyeri dangkal abdomen2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

    dengan asupan yang kurang akibat anoreksia7. ntoleransi akti'itas berhubungan dengan anemia

    E. Interens$

    D$agn#sa 4 Cangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan trauma

     $aringan dan re&ek spasme otot sekunder akibat kanker usus besarTujuan 4 !etelah dilakukan tindakan kepera%atan diharapkan pasien tidak

    mengalami nyeriKr$ter$a Has$l 4

    - Pasien mampu mengontrol nyeri- Pasien melaporkan bah%a nyeri berkurang- Pasien menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang-  5anda4tanda 'ital dalam rentang normal- Pasien tidak mengalami gangguan tidur

    Interens$ 0as$#nalKa$i tingkat nyeri, lokasi, karakteristik

    dan intensitas (skala 1410).

    #embantu menge'aluasi dera$at

    ketidaknyamanan dan keeektian

    analgesik.-antu penggunaan teknik relaksasi. #embantu pasien untuk istirahat

    lebih eekti dan memokuskan

    kembali perhatian sehingga

    menurunkan nyeri dan

    7

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    44/50

    ketidaknyamanan.-antu pasien melakukan latihan

    rentang gerak dan dorong ambulasi

    dini, hindari duduk lama.

    #enurunkan kekakuan ototHsendi.

    +mbulasi dan perubahan posisi

    menurunkan tekanan perianal.K#la5#ras$

     Kolaborasi pemberian obat analgesik

    sesuai indikasi

    #enurunkan nyeri, meningkatkan

    kenyamanan.

    D$agn#sa 4 Cangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

    berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuatTujuan 4 !etelah dilakukan tindakan kepera%atan diharapkan pasien

    dapat terpenuhi kebutuhan nutrisinyaKr$ter$a Has$l 4

    - Pasien menun$ukkan adanya peningkatan berat badan sesuai dengan

    tu$uan- -erat badan pasien ideal dan sesuai dengan tinggi badan- Pasien mampu mengidentikasi kebutuhan nutrisi-  5idak ada tanda4tanda malnutrisi

    Interens$ 0as$#nal#onitor intake dan output cairan,

    bandingkan dengan -- harian catatkehilangan melalui usus, misal

    muntah atau diare

    #emberikan inormasi mengenai

    kebutuhan penggantiHterapi eek.

    Ka$i tanda 'ital, turgor kulit dan

    membran mukosa.

    ndikator 'olume sirkulasiHperier

    Periksa asites atau edema, ukur

    lingkar abdomen sesuai indikasi

    #enerangkan kemungkinan

    perdarahan ke dalam $aringan+%asi nilai laboratorium, contoh

    Ab,At, Na Q albumin.

    #enun$ukkan hidrasi dan

    mengidentikasi retensinatriumHkadar protein yang dapat

    menimbulkan edema-erikan cairan E elektrolit #engimbangi output elektrolit yang

    keluar.-erikan protein hidrolisat : 'itamin K #emperbaiki kekurangan

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    45/50

    albuminHprotein, dapat membantu

    mengembalikan cairan dari

     $aringan ke sirkulasi , mencegah

    masalah koagulasi

    D$agn#sa : ntoleransi akti'itas berhubungan dengan kelemahan sik H

    nyeriTujuan 4 !etelah dilakukan tindakan kepera%atan diharapkan pasien

    mampu bertoleransi terhadap akti'itasKr$ter$a Has$l 4

    - Pasien mampu berpartisipasi dalam akti'itas sik tanpa disertai

    peningkatan te$anan darah, nadi dan **- Pasien mampu melakukan akti'itas sehari4hari secara mandiri- Pasien menun$ukkan keseimbangan antara akti'itas dan istirahat

    Interens$ 0as$#nal+tur inter'al %aktu antar akti'itas

    untuk meningkatkan istirahat dan

    latihan yang dapat ditolerir.

    #endorong akti'itas sambil

    memberikan kesempatan untuk

    mendapatkan istirahatyang

    adekuat.-antu akti'itas pera%atan mandiri

    ketika pasien berada dalam keadaan

    lelah.

    #emberi kesempatan pada pasien

    untuk berpartisipasi dalam

    akti'itas pera%atan mandiri.!arankan klien untuk tirah baring 5irah baring akan meminimalkan

    energi yang dikeluarkan sehingga

    metabolisme dapat digunakan

    untuk penyembuhan penyakit-erikan stimulasi melalui percakapan

    dan aktitas yang tidak menimbulkanstress.

    #eningkatkan perhatian tanpa

    terlalu menimbulkan stress padapasien.

    Pantau respons pasien terhadap

    peningkatan akti'itas.

    #en$aga pasien agar tidak

    melakukan akti'itas yang

    berlebihan atau kurang.

    /

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    46/50

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    47/50

    BAB I6

    PENUTUP

    (.1 "$mulan

    Kanker Kolorektal ditu$ukan pada tumor ganas yang

    ditemukan di kolon dan rektum. Kolon dan rectum adalah bagian

    dari usus besar pada sistem pencernaan yang disebut $uga

    traktus gastrointestinal. Kolon dan rektum merupakan bagian

    dari saluran pencernaan atau saluran gastrointestinal dimana

    ungsinya adalah untuk menghasilkan energi bagi tubuh dan

    membuang 8at48at yang tidak berguna. @sus besar terdiri darisekum, kolon asenden, kolon trans'esum, kolon desenden,

    sigmoid.

    +dapun klasikasi dari kanker kolorektar dibagi dalam

    beberapa klasikasi yaitu menurut ;uthbert Dukes, bedasarkan

    system staging dan Gistopathologic Grading. Bang mana

    menurut ;uthbert Dukes terdiri dari Dukes +, Dukes -, Dukes

    ;1 dan ;2 serta Dukes D. Penyebab pasti dari kanker kolorektalbelum diketahui secara pasti. 5etapi mutasi gen dipercayai sebai

    etiologi dari kanker kolorektal. actor risiko ter$adinya kolorektal

    diantaranya polip, ulserati colitis, actor genetik, diet, gaya

    hidup, dan usia.

    Pada klien dengan kanker kolorektal memili ge$ala diantarnya

    perubahan kebiasaan deekasi, keluar darah bersama eses,

    anemia, anoreksia, penurunan berat badan dan keletihan, lesisebelah kanan yang menyebabkan nyeri abdomen tumpul dan

    melena, lesi sebelah kiri menyebabkan nyeri abdomen dan

    kram, eses mengecil, lesi rectal ditandai dengan tenesmus,

    konstipasi dan diare secara bergantian, dan darah, dapat $uga

    3

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    48/50

    ter$adi &atus pada kondisi yang parah. Pemeriksaan yang

    dilakukandiantaranya biopsy, !creening C7A" Digital 6ectal

    78amination, -arium nema, endoskopi, kolonoskopi, ;5 !can,

    #* dan ndoskopi @ltra !ond.

    Pada klien dengan kolorektal sering ditemukan masalah

    kepera%atan seperti Konstipasi, risiko kekurangan 'olume

    cairan, kecemasan, nyeri, nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh,

    dan desit pengetahuan.

    "

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    49/50

    DA&TA0 PU"TAKA

    -rant. eannine #, el al. 2012.Core Curriculum for Oncolog( 

    Nursing. ?N! : @!+

    Da'ey Patrick. 200.  At a Glance Medicine. akarta: rlangga

    #edical !eries

    Da'ey, Patrick. 200/. At a Glance Medicine. akarta: rlangga. 

    Diane ;.-aughman, . ;. (2000). Kepera%atan medikal bedah: buku

    saku untuk -runner dan !uddarth. akarta: C;.

    Doenges, . #arilynn and #. #oorhouse.2001. Rencana

     Asuhan Keperawatan: Edisi 3.akarta : C;

    Drago'ich, 5omisla' et al. 201. Colon Cancer . #edscape. +'ailable

    rom : @* :

    http:HHemedicine.medscape.comHarticleH23364o'er'ie%

    RDiakses tanggal " +pril 201/S

    Naibaho, DNN.2012. Kanker Kolorektal. @ni'ersitas !umatra @tara.

    +'ailable rom : @* :

    http:HHrepository.usu.ac.idHbitstreamH127/3"6H7"6HH;

    hapter20.pd  RDiakses tanggal " +pril 201/S

    Price, !yl'ia +nderson dan ;orraine #. ilson. 200/. Patosiologi :

    Konsep klinis proses4proses penyakit Eol 1. akarta : C;

    Price, !yl'ia +nderson. 200/. Patosiologi: Konsep Klinis Proses4

    proses Penyakit ilid . C; : akarta

    *ahmianti, D. (2017). -ahaya kanker kolorektal. +'ailable rom :

    @* :

    6

    http://emedicine.medscape.com/article/277496-overviewhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34896/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34896/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34896/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34896/4/Chapter%20II.pdfhttp://emedicine.medscape.com/article/277496-overview

  • 8/19/2019 Kanker kororektal

    50/50

    http:HH%%%.readersdigest.co.idHsehatHino.medisHbahaya.ka

    nker.kolorektalH00/H001H1 RDiakses tanggal " +pril 201/S

    *ama Diananda. 2003. Kanker @sus -esar. Dalam: #engenal seluk4

    beluk kanker. Bogyakarta: Katahati. Aalaman: 177413

    *amachandaram.2011.Kanker Kolorektal.@ni'ersitas !umatra @tara.

    +'ailable rom : @*:

    http:HHrepository.usu.ac.idHbitstreamH127/3"6H21/22H7H;

    hapter20.pd  RDiakses tanggal " +pril 201/S

    !ander,#ochamad +le9.2012.Prol Penderita Kanker Kolon dan

    *ektum di *!@P Aasan !adikin -andung. +'ailable rom :@* :

    http:HHe$ournal.umm.ac.idHindeJ.phpHkepera%atanHarticleH'i

    e%ileH10"H1171TummTscienticT$ournal.pd  RDiakses

    tanggal " +pril 201/S

    !ilalahi,#.2017.Kanker Kolorektal. @ni'ersitas !umatra @tara.

    +'ailable rom : @* :

    http:HHrepository.usu.ac.idHbitstreamH127/3"6H7"622HH;hapter20. RDiakses tanggal " +pril 201/S

    !yaiuddin. 2011. +natomi tubuh manusia untuk mahasis%a

    keper%atan. akarta : !alemba #edika

    ilkinson, udith #. Dan Nancy *. +hern. 2011. Buku Saku

    Diagnosis Keperawatan: Diagnosis NANDA

    !nter"ensi N!# criteria hasil N$#. akarta : C;.

    http://www.readersdigest.co.id/sehat/info.medis/bahaya.kanker.kolorektal/005/001/166http://www.readersdigest.co.id/sehat/info.medis/bahaya.kanker.kolorektal/005/001/166http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21522/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21522/3/Chapter%20II.pdfhttp://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/viewFile/1048/1131_umm_scientific_journal.pdfhttp://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/viewFile/1048/1131_umm_scientific_journal.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38922/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38922/4/Chapter%20II.pdfhttp://www.readersdigest.co.id/sehat/info.medis/bahaya.kanker.kolorektal/005/001/166http://www.readersdigest.co.id/sehat/info.medis/bahaya.kanker.kolorektal/005/001/166http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21522/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21522/3/Chapter%20II.pdfhttp://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/viewFile/1048/1131_umm_scientific_journal.pdfhttp://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/viewFile/1048/1131_umm_scientific_journal.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38922/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38922/4/Chapter%20II.pdf