Kanker darah ppt fix
-
Upload
annamoonbean -
Category
Health & Medicine
-
view
384 -
download
46
description
Transcript of Kanker darah ppt fix
Oleh :
Ana Febrianti Wulandari
1117011002
Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow).
Type sel darah :
- sel darah putih : berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi
- sel darah merah : berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh
- platelet : bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah
Leukemia akut cepat, mematikan, dan memburuk Leukemia kronis tidak begitu cepat, harapan hidup
lebih lama
Berdasarkan jenis sel : Leukemia limfositik akut (LLA) paling sering terjadi pada anak-anak. pada dewasa (≥65
tahun). Leukemia mielositik akut (LMA) sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa (> 55 tahun.), dewasa
muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak. Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa., anak-anak.
Keganasan atau maligna yang muncul dariperbanyakan klonal sel-sel pembentuk sel darahyang tidak terkontrol.
Mekanisme kontrol seluler normal mungkintidak bekerja dengan baik akibat adanyaperubahan pada kode genetik yang seharusnyabertanggung jawab atas pengaturan pertubuhansel dan diferensiasi.
Sel-sel leukemia menjalani waktu daur ulangyang lebih lambat dibandingkan sel normal.Proses pematangan atau maturasi berjalan tidaklengkap dan bertahan hidup lebih lamadibandingkan sel sejenis yang normal
RadiasiLeukemogenikHerediterVirus
Penurunan berat badan
Malaise (tidak enak badan)
Kelelahan
Palpitasi (detak jantung tidak stabil)
Dyspnea (sulit bernafas)
Gejala lain : demam, chills (kedinginan), rigor (tegang otot),kulit memar, nyeri tulang, kejang, sakit kepala, dan diplopia(penglihatan ganda)
Diagnosa umum Leukemia dapat dipastikan dengan beberapa pemeriksaan :
Biopsy
Pemeriksaan darah(CBC)
CT or CAT scan
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
X-ray
Ultrasound
Spinal tap/lumbar puncture.
Terapi non farmakologi : HSCT (transplantasi stem cell)
a. Autologous :ekstraksi HSC dari pasien dan penyimpanan sel ke dalamfreezer kemoterapi dosis tinggi dengan atau tanparadioterapi Stem cell dikembalikan ke dalam tubuhpasien memperbaiki jaringan yang rusak danmengembalikan produksi sel darah menjadi normalkembali.b. Allogenictransplantasi stem cell dari pasien donor (sehat) ke pasienresipien (sakit). Syarat pendonor adalah memiliki tipejaringan (HLA) yang cocok dengan resipien. Sumber stemcell dapat diambil dari umbilical cord blood.
Radioterapi
Alkilator : klorambusil dan siklofosfamid
Antrasiklin : daunorubisin,doksorubisin
Antimetabolit : metotreksate, merkaptopurin
Enzim : asparaginase
Produk alamiah : alkaloid vinka,antibiotik
Fase remisi Tujuan : membunuh sel-sel tumor dan menghasilkan
perbaikan klinis dan hematologi secara cepat. Anak-anak : vinkristin, deksametason atau prednisone,
dan asparaginase atau pegasparase, LLA yang berisiko tinggi, ditambahkan antrasiklin. Pasien dewasa :four-drug regimen, yang terdiri dari
antrasiklin (daunorubisin/doksorubisin), vinkristin, asparaginase, dan prednisone
Pasien dewasa diberikan pengobatan yang lebih intensif daripada pengobatan pada anak-anak karena tingginya resiko.
Terapi profilaksis Kemoterapi intratekal, irradiasi cranial, dan metotreksat
atau sitarabin i.v. dosis tinggi dapat mengatasi dan mencegah penyakit SSP.
Fase konsolidasi
Tujuan : menghilangkan penyakit yang tidak terdeteksi agar kondisi pasien tetap baik, terutama untuk anak-anak.
Pengobatannya meliputi vinkristin, merkaptopurin, dan metotreksat intratekal.
Fase intensifikasi tertunda/pemeliharaan sementara
Tujuan : untuk menjaga perbaikan kondisi dan menurunkan tokisitas kumulatif.
Pengobatan : deksametason, vinkristin, doksorubisin, pegaspargase, siklofosfamid, tiguanin atau merkaptopurin, sitarabin dosis rendah, dan metotreksat intratekal.
Sedangkan untuk fase pemeliharaan sementara meliputi deksametason, vinkristin, metotreksat tiap minggu, merkaptopurin, dan metotreksat intratekal.
Fase pemeliharaan
Tujuan : untuk menghilangkan sisa-sisa sel leukemia dan memperpanjang durasi kesembuhan.
Pengobatannya terdiri dari metotreksat dan merkaptopurin oral, dengan atau tanpa vinkristin dan kortikosteroid tiap bulan.
Terapi remisiDiberikan sitarabin dengan dosis 100-200
mg/m2 infus secara kontinyu selama 7 hari ditambah dengan antrasiklin (idarubisin atau daunorubisin) selama 3 hari (regimen 7+3). Untuk regimen ini membutuhkan 2 siklus.
Terapi suportif Transfusi darah untuk pasien dengan Hb ≤8 mg/dL atau
dengan gejala anemia atau platelet <10.000/mcL atau adanya tanda-tanda perdarahan.
Pemberian produk darah yang telah diradiasi untuk pasien yang menerima terapi imunosupresif (fludarabin, HSCT).
Berhasilnya terapi ditunjukkan dengan tercapainya respon komplit yang ditandai dengan:
jumlah netrofil absolut >1000/mcL platelet ≥100.000/mcL tidak ada penyakit ekstramedula respon morfologi-pasien bebas dari transfusi darah respon sitogenetik-sitogenetik normal respon molekuler-tidak adanya mutasi Jika respon komplit tidak tercapai, maka dipertimbangkan
dilakukan HSCT atau terapi suportif.
Terapi konsolidasi (postremission)Terapi ini dilakukan setelah respon
komplit telah tercapai.Sitarabin dosis tinggi pada terapi
induksi selama 3 jam tiap 12 jam pada hari ke-1, 3, 5 selama 4 kali.
Kemoterapi Terapi awal : agen pengkhelat (klorambusil dan
siklofosfamid) atau analog purin, (fludarabine.) Kombinasi klorambusil-siklofosfamid berefek lebih tinggi
dibandingkan penggunaan tunggal. Selain itu, dapat digunakan alemtuzumab yang lebih
banyak digunakan pada pasien yang memiliki resiko yangtinggi.
Kambuh : kombinasi obat, seperti fludarabine dengansiklofosfamid/epirubicin.
Transplantasi stem cell transplantasi allogeneic
karena kurang beresponnya kemoterapi yang diberikan (telah mengalami resistensi). Biasanya pada pasien anak-anak dengan LLK yang terus memburuk.
transplantasi autologouspada pasien yang menunjukkan remisi yang komplit atau parsial yang baik dengan kemoterapi dosis tinggi dan irradiasi total.
RadioterapiIrradiasi splenic untuk mengurangi ukuran splenic dan meringankan nyeri abdominal.
Pembedahan (splenektomi)untuk pasien dengan splenomegali masif yang menunjukkan gejala, ataupun refractory cytopenia (karena autoimun atau hipersplenism). Respon : pengurangan gejala karena spenomegali, dan perbaikan cytopenia.
Kemoterapi (lini pertama ) : Imatinib mesilat. Jika berhasil dilanjutkan selama pasien berespon. Jika gagal atau penyakit bertambah buruk, alternatif terapi :transplantasi stem cell allogeneic
Berikut beberapa makanan yg dianjurkan untuk penderita kanker :
1.Basa lemah : madu, gula batu asli, jeruk, pisang, cherry, alpukat, persik, wortel, tomat, jagung segar, kentang dg kulit, jamur, kubis, kol, zaitun, kacang polong, kedelei, tofu, minyak canola, susu kedelei, susu kambing, air jahe.
2.Basa sedang : kurma, melon, anggur, papaya, kiwi, apel, pear, kismis, kacang almond, okra (kacang lendir), labu, ketela, gambas, daun selada, seledri, kentang manis,
3.Basa tinggi : lemon, semangka, jeruk nipis, jeruk limau, asparagus, daun bawang, bawang merah, brokoli, bawang putih, minyak zaitun, air lemon.
Penderita kanker semestinya menghindari makanan
yg dapat membuat ph darah dalam tubuh menjadi
asam. Makanan-makanan tersebut diantaranya:1.Asam rendah : plum, kacang merah, jus olahan dlm kemasan, kwaci, minyak jagung, telur, butter, mentega, yoghurt, ikan tongkol.
2.Asam sedang : gula putih, gula merah, kacang mede,kemiri, nasi putih, jagung, ayam, daging domba, susu, kopi,
3.Asam kuat : segala macam gula buatan, blueberry, coklat, kenari, kacang tanah, kerang, udang, cumi, terigu dan olahannya, pasta, daging sapi, daging kambing, daging merah, susu sapi, es krim, keju, beer, softdrink, alcohol.
Penderita tumor juga semestinya menghindari:
makanan instan , makanan bermicin, makanan
berpewarna, makanan berpengawet, makanan
digoreng, makanan dibakar, asinan, makanan yg
mengandung cuka kimia, makanan berlemak
hewani, merokok dan asap rokok serta asap
bakaran lainnya.
Faktor lingkungan diyakini menyumbang 90-95% dari
keseluruhan penyebab penyakit kanker. Sisanya sekitar
5-10% disebabkan faktro genetik atau keturunan.
1. Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru – paru, mulut, laring (pita suara), dan kandung kemih.2. Sinar Ultraviolet dari matahari3. Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa menjangkau jarak yang sangat jauh.