KANDUNGANASAM LEMAK DALAMTELUR AYAM …1)2003p1-6.pdf · lemak tidak jenuh polyenoat dan bersifat...

6
1 Fatty Acids Composition in Egg of ‘Arab’ Chicken Fed on Fermented Ricebran (Sujono) KANDUNGANASAM LEMAK DALAM TELUR AYAM ‘ARAB’ YANGMENDAPATKAN RANSUM BEKATULTERFERMENTASI (Fatty Acids Composition in Egg of ‘Arab’ Chicken Fed on Fermented Ricebran) Sujono Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang, Malang ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bekatul yang difermentasi dengan jamur Rhizopus oligosporus terhadap komposisi asam lemak telur ayam ‘Arab’. Materi yang dipergunakan yaitu ayam lurik betina umur 8 bulan sebanyak 50 ekor. Bahan pakan yaitu bekatul, jagung, bungkil kedele, tepung ikan, polard, premix dan mineral dan bekatul fermentasi. Jumlah telur yang dianalisis sebanyak 15 butir yang diambil 3 butir dari setiap perlakuan pada akhir bulan kedua setelah pemberian perlakuan. Rancangan penelitian yang dipergunakan adalah rancangan acak lengkap. Perlakuan yang diberikan adalah penggunaan bekatul fermentasi yang terdiri atas 5 aras yaitu : 0%, 10%, 20%, 30% dan 40% dari total pakan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh yang meliputi komposisi asam lemak jenuh dan tidak jenuh (EPA dan DHA) dianalisis dengan menggunakan Anava dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bekatul fermentasi berpengaruh terhadap kandungan asam lemak palmitat, asam lemak EPA (P<0,05) dan DHA (P<0,01). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan bekatul fermentasi sampai dengan aras 40% meningkatkan kandungan asam lemak omega tiga yaitu EPA (eicopentaetanoat) dan DHA (doxoheksaetanoat). Kata kunci : bekatul terfermentasi, telur ayam ‘Arab’, komposisi asam lemak ABSTRACT This research was conducted to evaluate the effect of ricebran that was fermented with Rhizopus oligoporus in the ration on the fatty acids composition of egg ‘Arab’ chicken. The research used a completely randomized design with five levels of fermented ricebran (R0 = 0%; R1 = 10%; R2 = 20%; R3 = 30% and R4 = 40%) as the treatment. The results showed that fermented ricebran in feed has significant effect to palmitat acid and EPA (P<0,05) and DHA (P<0,01) concentrations. The conclution of this research showed that fermented ricebran could increase the concentration of fatty acid omega-3 (EPA and DHA) in egg of ‘Arab’ chicken. Keywords : fermented ricebran, egg of ‘Arab’ chicken, fatty acid composition. PENDAHULUAN Salah satu komoditi peternakan yang memiliki potensi sebagai sumber protein hewani adalah ayam lokal di antaranya adalah ayam ‘Arab’/lurik/ ”White Jelly“ (Sujono, 1996). Hal ini mengingat ayam lokal hampir dimiliki oleh setiap keluarga dan merupakan unggas lokal yang sudah beradaptasi dengan kondisi Indonesia (Mansjoer, 1989). Beberapa keunggulan ayam lokal dibanding ayam ras adalah bahwa tingkat kesukaan konsumen akan daging dan telur ayam lokal lebih tinggi dibanding produk ayam ras sedangkan harga produknya seperti telur dan daging lebih mahal di samping permintaannya yang terus meningkat. Oleh karena

Transcript of KANDUNGANASAM LEMAK DALAMTELUR AYAM …1)2003p1-6.pdf · lemak tidak jenuh polyenoat dan bersifat...

Page 1: KANDUNGANASAM LEMAK DALAMTELUR AYAM …1)2003p1-6.pdf · lemak tidak jenuh polyenoat dan bersifat essensiil ... teknik gas kromatografi di Laboratorium Biokimia ... Minyak 0,25 0,15

1Fatty Acids Composition in Egg of ‘Arab’ Chicken Fed on Fermented Ricebran (Sujono)

KANDUNGAN ASAM LEMAK DALAM TELUR AYAM ‘ARAB’YANG MENDAPATKAN RANSUM BEKATUL TERFERMENTASI

(Fatty Acids Composition in Egg of ‘Arab’ Chicken Fed on Fermented Ricebran)

SujonoFakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang, Malang

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bekatul yang difermentasi dengan jamurRhizopus oligosporus terhadap komposisi asam lemak telur ayam ‘Arab’. Materi yang dipergunakan yaituayam lurik betina umur 8 bulan sebanyak 50 ekor. Bahan pakan yaitu bekatul, jagung, bungkil kedele, tepungikan, polard, premix dan mineral dan bekatul fermentasi. Jumlah telur yang dianalisis sebanyak 15 butir yangdiambil 3 butir dari setiap perlakuan pada akhir bulan kedua setelah pemberian perlakuan. Rancangan penelitianyang dipergunakan adalah rancangan acak lengkap. Perlakuan yang diberikan adalah penggunaan bekatulfermentasi yang terdiri atas 5 aras yaitu : 0%, 10%, 20%, 30% dan 40% dari total pakan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh yang meliputi komposisi asam lemak jenuh dan tidak jenuh (EPAdan DHA) dianalisis dengan menggunakan Anava dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan’s. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa penggunaan bekatul fermentasi berpengaruh terhadap kandungan asam lemak palmitat,asam lemak EPA (P<0,05) dan DHA (P<0,01). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan bekatulfermentasi sampai dengan aras 40% meningkatkan kandungan asam lemak omega tiga yaitu EPA(eicopentaetanoat) dan DHA (doxoheksaetanoat).

Kata kunci : bekatul terfermentasi, telur ayam ‘Arab’, komposisi asam lemak

ABSTRACT

This research was conducted to evaluate the effect of ricebran that was fermented with Rhizopusoligoporus in the ration on the fatty acids composition of egg ‘Arab’ chicken. The research used a completelyrandomized design with five levels of fermented ricebran (R0 = 0%; R1 = 10%; R2 = 20%; R3 = 30% and R4 =40%) as the treatment. The results showed that fermented ricebran in feed has significant effect to palmitat acid and EPA (P<0,05) and DHA (P<0,01) concentrations. The conclution of this research showed thatfermented ricebran could increase the concentration of fatty acid omega-3 (EPA and DHA) in egg of ‘Arab’chicken.

Keywords : fermented ricebran, egg of ‘Arab’ chicken, fatty acid composition.

PENDAHULUAN

Salah satu komoditi peternakan yang memilikipotensi sebagai sumber protein hewani adalah ayamlokal di antaranya adalah ayam ‘Arab’/lurik/”White Jelly“ (Sujono, 1996). Hal ini mengingat ayamlokal hampir dimiliki oleh setiap keluarga danmerupakan unggas lokal yang sudah beradaptasi

dengan kondisi Indonesia (Mansjoer, 1989).Beberapa keunggulan ayam lokal dibanding ayam ras adalah bahwa tingkat kesukaan konsumen akandaging dan telur ayam lokal lebih tinggi dibandingproduk ayam ras sedangkan harga produknyaseperti telur dan daging lebih mahal di sampingpermintaannya yang terus meningkat. Oleh karena

Page 2: KANDUNGANASAM LEMAK DALAMTELUR AYAM …1)2003p1-6.pdf · lemak tidak jenuh polyenoat dan bersifat essensiil ... teknik gas kromatografi di Laboratorium Biokimia ... Minyak 0,25 0,15

2 J.Indon.Trop.Anim.Agric.28(1) March 2003

itu pemeliharaan ayam lokal lebih tepat biladikembangkan pada lahan yang terbatas oleh masyarakat pedesaan.

Ayam ‘Arab’ sebagai salah satu jenis ayamlokal memiliki spesifikasi tersendiri sebagai ayampetelur, karena kemampuan produksi telur ayam inimencapai 200 - 250 butir/tahun. Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan artipentingnya nilai gizi, masyarakat cenderung memilihbahan pangan dari produk hewani dengan kandunganasam lemak terutama asam lemak omega yang tinggi.

Asam lemak omega-3 akhir-akhir ini banyakdibicarakan di kalangan ahli kesehatan berkaitandengan manfaatnya terhadap kesehatan. Hasil daribeberapa penelitian menunjukkan bahwa asam lemakomega-3 dapat mencegah beberapa penyakit di antaranya mampu menurunkan kolesterol, mencegahpenyakit jantung koroner dan bahkan mencegahkanker (Bjerve et al., 1993; Farrel, 1998 dan Holman,1998). Asam lemak omega-3 termasuk salah satu asamlemak tidak jenuh polyenoat dan bersifat essensiilterdiri atas dua jenis yaitu EPA (Eikosapentaenoat) dan DHA Dokosaheksaenoat) (Broughton dan Mor-gan, 1994). Biosintesis asam lemak omega-3memerlukan sumber utama/prekusor dari asamlinolenat (Murray et al., 1993). Asam linolenat dalam proses pembentukannya mengalami pemanjanganrantai dan desaturasi oleh enzim asam lemakdesaturase membentuk EPA dan kemudian menjadiDHA. Sumber utama asam lemak omega-3 di alamadalah tanaman di laut (alga) dan minyak ikan(Allesandry et al., 1998). Kandungan asam lemakomega-3 pada produk hewani (unggas) dipengaruhioleh faktor pakan (Riis, 1983 dan Van-Elswyk, 1997).

Penggunaan bekatul sebagai campuran pakanunggas memiliki kontribusi yang cukup besar sekitar25 sampai 30% dari seluruh komponen pakanunggas, karena harganya relatif murah, jumlahnya melimpah di saat musim panen padi (Mayun danPayne, 1977; Warianto, 1977) dan mengandung asamlemak linolenat sebagai bahan dasar asam omega-3(Ciptadi dan Nasution, 1976). Keterbatasan pemanfaatan bekatul sebagai campuran pakan unggas adalah kandungan proteinnya yang rendahdan mudah mengalami ketengikan .

Bekatul memiliki kecernaan yang rendah,maka

perlu dilakukan usaha penanganannya untukditingkatkan kualitasnya melalui rakayasa. Perlakuantersebut adalah melalui proses fermentasi denganmenggunakan jamur Rhizopus oligosporus yang kemudian dipergunakan sebagai campuran dalampakan. Selama proses fermentasi banyak bahan-bahan nutrisi dalam pakan yang berubah sifat sepertimudah larut dalam air dan terjadi perubahankomposisinya serta dapat meningkatkan kandunganprotein pakan (Fuller, 1992). Seperti yang dilaporkanoleh Rotib (1994), fermentasi bekatul mampumeningkatkan protein kasar, energi metabolik, jumlahasam amino dan kecernaannya serta menghambatpertumbuhan bakteri tertentu. Demikian puladilaporkan oleh Shurtleff dan Ayogi (1979) serta Steinkraus (1983) menyatakan bahwa selama prosesfermentasi juga dihasilkan beberapa jenis vitaminyang sangat dibutuhkan oleh unggas seperti niasin,riboflavin, piridoksin, tiamin dan terjadinyapeningkatan asam lemak linolenat. Asam lemak li-nolenat merupakan sumber utama untuk pembentukan asam lemak omega-3 (Murray et al., 1993).

Pengolahan bekatul sebelum dicampurkan kedalam pakan unggas melalui proses fermentasidengan jamur Rhizopus oligosporus, diharapkan dapat meningkatkan kandungan asam lemak omega-3 dalam telur ayam ‘Arab’.

MATERI DAN METODE

Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan dengan menggunakan ayam lurik betina umur 8 bulansebanyak 50 ekor. Setiap perlakuan diulangi sebanyak10 kali. Telur yang dianalisis kandungan asam-asam lemaknya diambil 3 butir secara acak untuk setiapdua bulan perlakuan setelah pemberian pakanperlakuan. Jamur Rhizopus oligosporus kultur murnidiperoleh dari laboratorium MikrobiologiPascasarjana Universitas Gadjahmada.

Bahan pakan dasar terdiri dari jagung, bekatul, bekatul yang telah difermentasi, bungkil kedele,tepung ikan, mineral CaCO3, premix, tepung tulangdan tepung batu. Pakan disusun dengan kandungan protein dan energi yang sama diantara lima perlakuan (iso-protein dan iso-energi) sesuai

Page 3: KANDUNGANASAM LEMAK DALAMTELUR AYAM …1)2003p1-6.pdf · lemak tidak jenuh polyenoat dan bersifat essensiil ... teknik gas kromatografi di Laboratorium Biokimia ... Minyak 0,25 0,15

3Fatty Acids Composition in Egg of ‘Arab’ Chicken Fed on Fermented Ricebran (Sujono)

dengan periode umur ayam. Kandungan energi danprotein pakan periode bertelur dengan kandunganprotein 18% dan dan energi pakan sebesar 2900 kkal(NRC., 1984) dengan komposisi terlihat pada Tabel 1.Kandungan asam-asam lemak telur dianalisis denganteknik gas kromatografi di Laboratorium BiokimiaFakultas Teknologi Pertanian Universitas GadjahMada Yogyakarta.

Peneltian ini menggunakan rancangan acaklengkap. Data yang diperoleh kemudian dianalisisdengan sidik ragam (Anava). Apabila terdapatperbedaan diantara perlakuan dilanjutkan dengan ujijarak Duncan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar AsamLemak Palmitat

Hasil analisis asam lemak yang terbaca meliputiC16 (asam lemak palmitat), EPA (Eikopentaenoat) danDHA (Doksoheksaenoat). Rataan kadar asam lemakC16 (palmitat) hasil penelitian terlihat pada Tabel 2.Asam lemak palmitat merupakan salah satu asamlemak jenuh yang merupakan bahan dasar untukpembentukan asam lemak lainnya. Hasil analisisstatistik terlihat bahwa perlakuan yang diberikanberpengaruh nyata menurunkan kadar asam lemakC16 (P<0,05) telur.

Uji rataan nilai tengah dilakukan untukmengetahui letak perbedaan antar perlakuan yangdiberikan. Hasil uji beda nilai tengah terlihat bahwa kadar C16 tertinggi diperoleh dari perlakuan R0(perlakuan kontrol) sebesar 2,76%, kemudian R1sebesar 1,09%, R2 sebesar 0,39%, R3 sebesar 0,34%dan kadar C16 terendah R4 sebesar 0,12%. Kadarasam lemak C16 R0 lebih rendah dibanding R2, R3 dan R4 (P<0,05) dan tidak berbeda dengan R1 (P >

Tabel 1. Komposisi Pakan Periode Bertelur Kode Perlakuan

Nama Bahan R0 R1 R2 R3 R4 Tepg. Daun Lamtoro 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 Jagung 55,0 57,00 54,05 47,0 39,07 Tepung Ikan 10,0 8,1 8,0 7,3 6,60 Minyak 0,25 0,15 0,15 0,45 1,0 Pollard 1,0 6,15 1,3 1,0 1,0 Bekatul Fermentasi 0 10,0 20,0 30,0 40,0 Bekatul 15,0 0 0 0 0 Bungkil kedele 9,5 9,1 7,0 5,0 3,0 Tepung tulang 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 Mineral 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 Premix 1,25 1,25 1,25 1,25 1,25 Tepung Kerang 2,0 2,25 2,25 2,0 2,08

Total 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

Kandungan zat gizi Bahan Kering 90,19 90,05 90,19 90,28 90,43 Protein Kasar 18,01 18,00 18,00 18,02 18,00 Lemak 5,079 5,19 36,695 8,435 10,40 ME 2907 2902 2900 2900 2901 Serat kasar 3,097 2,967 2,972 3,008 3,033 Ca 2,027 2,153 2,283 2,291 2,421 P 0,988 0,862 0,911 0,954 0,995

Harga (Rp) 1751,0 1681,0 1626,0 1536,0 1447,0 *) : Perhitungan berdasarkan program UFFF Perlakuan yang diberikan adalah aras penggunaan bekatul fermentasi yang terdiri atas : R0 = kontrol (pakan tanpa bekatul fermentasi) R1 = bekatul fermentasi 10% + 90% pakan dasar R2 = bekatul fermentasi 20% + 80% pakan dasar R3 = bekatul fermentasi 30% + 70% pakan dasar R4 = bekatul fermentasi 40% + 60% pakan dasar

Page 4: KANDUNGANASAM LEMAK DALAMTELUR AYAM …1)2003p1-6.pdf · lemak tidak jenuh polyenoat dan bersifat essensiil ... teknik gas kromatografi di Laboratorium Biokimia ... Minyak 0,25 0,15

4 J.Indon.Trop.Anim.Agric.28(1) March 2003

0,05). Penggunaan bekatul fermentasi yang semakinmeningkat, menghasilkan kadar lemak jenuh yangsemakin menurun. Hal ini dikarenakan selama prosesfermentasi banyak asam lemak palmitat yang dikonversi menjadi asam lemak yang lain terutama menjadi asam lemak gamma linolenat oleh aktivitasjamur Rhizopus oligosporus. Seperti dijelaskan olehMurray et al. (1993); Lehninger (1987) bahwa asamlemak yang pertama kali dibentuk adalah asam lemakpalmitat. Dijelaskan lebih lanjut bahwa asam lemak palmitat akan mengalami perpanjangan rantai dalammikrosom menjadi asam lemak rantai panjang lainnya.

Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar AsamLemak EPA

Eikosapentaenoat (EPA) merupakan salahsatu asam lemak omega-3. Rerata kadar asam lemakEPA hasil penelitian terlihat pada Tabel 2. Hasilanalisis statistik terlihat bahwa perlakuan yangdiberikan berpengaruh nyata meningkatkan kadar asam lemak EPA telur ayam ‘Arab’ (P<0,05).

Uji rataan nilai tengah dilakukan untukmengetahui letak perbedaan antar perlakuan yangdiberikan. Hasil uji beda nilai tengah terlihat bahwakadar EPA tertinggi diperoleh dari perlakuan R4sebesar 0,79%, kemudian disusul berturut-turut R3 sebesar 0,52%, R2 sebesar 0,30%, R1 sebesar 0,09%dan kadar EPA terendah R0 (perlakuan kontrol)sebesar 0,09%. Kadar asam lemak EPA R4 lebih tinggidibandingkan dengan kandungan R0, R1 dan R2(P<0,05) dan tidak berbeda dengan R3 (P>0,05).Penggunaan bekatul fermentasi yang semakinmeningkat, menghasilkan kadar asam lemak omega-3 yang semakin meningkat pula. Hal ini dikarenakan selama proses fermentasi jamur Rhizopusoligosporus mampu mensintesis asam-asam lemakomega-3. Disamping itu juga di dalam bekatul banyakterkandung asam lemak linolenat, asam lemak ini

berfungsi sebagai prekusor untuk pembentukanasam lemak omega-3. Seperti dijelaskan oleh Murrayet al. (1993); Broughton dan Morgan (1994) bahwaasam lemak linolenat oleh aktivitas enzim desaturasedengan bantuan NADPH akan mengalamiperpanjangan rantai membentuk asam lemak omega-3. Dengan demikian penggunaan bekatul fermentasi mampu meningkatkan kandungan asam lemakomega-3 dalam telur ayam ‘Arab’. Riis (1983) danVan-Elswyk (1997) menjelaskan bahwa kandunganasam lemak omega-3 pada unggas hanya dihasilkanmelalui pakannya.

Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Asam LemakDHA

Dokosoheksaenoat (DHA) merupakan salahsatu asam lemak omega-3 yang memiliki rumus kimia(20:6w-3), artinya asam lemak ini memiliki 6 ikatanrangkap. Rataan kadar asam lemak DHA hasilpenelitian terlihat pada Tabel 2. Hasil analisis statistikterlihat bahwa perlakuan yang diberikan berpengaruh sangat nyata terhadap kadar asam lemak DHA(P<0,01). Uji rataan nilai tengah Duncan’s dilakukanuntuk mengetahui letak perbedaan antar perlakuanyang diberikan. Hasil uji beda nilai tengah terlihatbahwa kadar DHA tertinggi diperoleh dari perlakuanR4 sebesar 1,09%, kemudian disusul berturut-turutR3 sebesar 0,52%, R2 sebesar 0,12%, R1 sebesar0,10% dan kadar DHA terendah R0 (perlakuankontrol) sebesar 0,08%. Kadar asam lemak DHA R4sangat nyata lebih tinggi dibanding R0, R1 dan R2serta R3 (P<0,01) dan kadar asam lemak DHA R3lebih tinggi dibanding R0,R1 dan R2 (P<0,05).Semakin meningkat penggunaan bekatul fermentasi,kadar asam lemak omega-3 yang dihasilkan, semakinmeningkat pula. Hal ini dikarenakan selama prosesfermentasi jamur Rhizopus oligosporus mampu mensintesis asam-asam lemak tidak jenuh

Tabel 2. Rataan1) Kadar Asam Lemak C16, EPA, dan DHA Hasil Penelitian Perlakuan Peubah R0 R1 R2 R3 R4 Asam lemak C16 (%) 2,76a 1,09a 0,39b 0,34b 0,12c Asam lemak EPA (%) 0,09a 0,09a 0,30b 0,52c 0,79c Asam lemak DHA (%) 0,08a 0,10a 0,12a 0,52b 1,09c

1)Rataan dari tiga ulangan (n=3). Huruf yang berbeda dalam satu baris menunjukkan ada perbedaan (P < 0,05).

Page 5: KANDUNGANASAM LEMAK DALAMTELUR AYAM …1)2003p1-6.pdf · lemak tidak jenuh polyenoat dan bersifat essensiil ... teknik gas kromatografi di Laboratorium Biokimia ... Minyak 0,25 0,15

5Fatty Acids Composition in Egg of ‘Arab’ Chicken Fed on Fermented Ricebran (Sujono)

diantaranya adalah oleat, linoleat dan linolenat(Suharyanto dan Panji, 1997). Asam lemak iniberfungsi sebagai prekusor untuk pembentukan asam lemak omega-3. Seperti dijelaskan oleh Murrayet al. (1993); Broughton dan Morgan (1994)menyatakan bahwa asam lemak linolenat olehaktivitas enzim desaturase dengan benatuan NADPHakan mengalami perpanjangan rantai membentuk asamlemak omega-3 dan asam lemak omega-3 yang pertamakali dibentuk adalah EPA, kemudian terjadiperpanjangan rantai membentuk DHA yang terjadidi dalam sistim perpanjangan mikrosom danmitokondria. Dengan demikian penggunaan bekatul fermentasi mampu meningkatkan kandungan asamlemak omega-3 dalam telur ayam ‘Arab’. Apriyantoet al. (1997) melaporkan bahwa ampas tahu yangdifermentasi dengan jamur Rhizopus oligosporusmampu menghasilkan asam lemak omega-3 sepuluhkali lipat dibanding telur biasa dengan nilai HU telursekitar 67 – 100 dan warna kuning telur 3 – 6. Dengandemikian dapat dikatakan bahwa penggunaan bekatul fermentasi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkankandungan asam lemak omega-3 telur dengan biayapakan yang lebih murah dibanding denganmenggunakan minyak ikan atau alga.

KESIMPULAN

Penggunaan bekatul fermentasi akanmenurunkan asam lemak jenuh C16 telur danmeningkatkan asam lemak omega-3 EPA dan DHAtelur ayam ‘Arab’. Penggunaan bekatul fermentasisampai dengan konsentrasi 40% mampumeningkatkan kadar asam lemak omega-3 telur ayam‘Arab’. Untuk mendapatan telur ayam lurik dengan kualitas baik perlu ditambahkan bekatul fermentasisampai dengan konsentrasi 40% tanpamempengaruhi tampilan produksi telur ayam ‘Arab’.Pemberian bekatul fermentasi sangat disarankanuntuk meningkatkan kualitas telur ayam ‘Arab’.

DAFTAR PUSTAKA

Alessandry, J.M., B.Goustard, P.Guesnet and G.

Durand. 1998. Docosohexanoic acidconcentartion in retinal phospolipid of piglets fed of egg phospolipid and fish oils with different ratios ofeicosapentanoic acid to docosahexaenoicacid. J. Nut. 67(3):377 - 385.

Apriyanto,R.R., A.Lamid, Komari, dan I.R. Hidayati. 1997. Kualitas telur ayam omega-3. Pre-siding Seminar Teknologi Pangan,Denpasar :245-250.

Bjerve, K.S., A.M. Brubbakk, K.J.fougner, H.Jansen and K.Midthjell. 1993. Omega-3 fatty acid : essential fatty acid with im-portant biological effect and serum phospolipid fatty acid as marker of di-etary w-3-fatty acid intake. J. Nutr. 57:801S - 806S.

Broughton, K.S and L.J. Morgan. 1994. Frequency of (n-3) polyunsaturated fatty acidconsumtion induces alteration in tissuelipid composition and eicosanoid synthe-sis. J. Nutr. 124: 1104 - 1111.

Ciptadi, M. dan Z. Nasution. 1976. Dedak Padi dan Manfaatnya. Laporan Penelitian FakultasTeknologi Mekanisasi Pertanian. InstitutePertanian, Bogor.

Farrell, D.J. 1998. Enrichment of hens eggs with n-3 long-chain fatty acids and evaluation of enriched eggs in humans. J.Clin-Nutr.68(3):538-544.

Fuller, R. 1992. Probiotics. Chapman and Hall, Lon-don.

Holman R.T. 1998. The slow discovery of the impor-tance of w-3 essential fatty acid in humanhealth. J. Nutr. 128 : 427S - 433S.

Lehninger, A.L. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 2. Diterjemahkan olah M.Thanuwijaya.

Page 6: KANDUNGANASAM LEMAK DALAMTELUR AYAM …1)2003p1-6.pdf · lemak tidak jenuh polyenoat dan bersifat essensiil ... teknik gas kromatografi di Laboratorium Biokimia ... Minyak 0,25 0,15

6 J.Indon.Trop.Anim.Agric.28(1) March 2003

Penerbit Erlangga, Surabaya.

Murray, R.K., P.A. Mayes, D.Granner and V.W. Rodwell. 1993. Harper’s Biocemistry. Twenty-third Edt. Prentice Hall Interna-tional Inc., USA.

Mayun, G.K. and W.J. Payne. 1977. Autocloved rice brain in layers diet. J.Br. Poultry Sci. 18 :201 - 203.

National Research Council. 1984. Nutrient Require-ments of Poultry. National AcademicPress, Washington.

Oliveira, F.L.C., Rumsey, C.R., Schlotzer, E., I. Hanse and Y.A. Carpenter. 1997. Triglyceridehydrolysis of soy oils vs fish oil emulsions.J. Parenteral and Enteral Nutr. 21 : 224 -229.

Riis, P.M. 1983. Dynamic Biochemistry of Animal Production. World Animal Science.Elsevier. New York: p.389-405.

Shurtleff, W. and A.Ayogi. 1979. The Book of Tempeh. Profesional Edt, Harper and RowPublisher, London :85 - 96.

Steinkraus, K.H. 1983. Handbook of Indegenous Fer-mented Food. Marchell Dekker Inc., NewYork. p.9

Warianto, A. 1987. Pemanfaatan Dedak Padi Guna Menunjang Produksi Ternak. Ayam danTelur, 16 : 43 - 44.

Van-Elswyk, M.E. 1997. Dietary marine algaepromotos efficient deposition of n-3 fattyacids for the production of enriched shelleggs. J. Poultry Sci. 75(12):1501-1507.