KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM...

66
KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DI DESA PANIMBANG KECAMATAN PANIMBANG JAYA KABUPATEN PANDEGLANG) SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM OLEH: Amin Maftuhin NIM: 11380078 Pembimbing Drs. Mochamad Sodik, S.Sos., M.Si JURUSAN MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015

Transcript of KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM...

Page 1: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM ISLAM

(STUDI KASUS DI DESA PANIMBANG KECAMATAN PANIMBANG JAYA

KABUPATEN PANDEGLANG)

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT

MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU

DALAM ILMU HUKUM ISLAM

OLEH:

Amin Maftuhin

NIM: 11380078

Pembimbing

Drs. Mochamad Sodik, S.Sos., M.Si

JURUSAN MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2015

Page 2: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

ii

ABSTRAK

Hutang piutang pada dasarnya adalah sikap saling tolong menolong, di

dalam al-Qur’an dijelaskan bahwa menolong sesama manusia menjadi kewajiban

untuk siapapun yang mampu melakukannya. Akan tetapi memberikan hutang

dengan maksud mencari keuntungan semata yaitu, mensyaratkan tambahan di

dalamnya sudah melenceng dari tujuan utama hutang piutang dan hal itu tidak

sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam.

Praktek hutang piutang yang dilakukan oleh masyarakat di Kampung

Sukajadi termasuk hutang yang menggunakan tambahan (bunga), dengan

kesepakatan pada awal perjanjiannya. Dalam praktek tersebut kreditur yang sering

memberikan piutang kepada masyarakat adalah instansi dari non-bank atau biasa

disebut bank keliling. Praktek hutang piutang yang terjadi di kampung sukajadi

sudah berlangsung selama bertahun-tahun, sehingga menjadi kebiasaan bagi

sebagian masyarakat, terutama oleh masyarakat yang tinggal di kampung hutang.

Melihat praktek hutang piutang yang mengandung unsur riba seperti itu,

penulis tertarik untuk menelitinya dengan mengacu pada pokok masalah, yaitu:

bagaimana praktek hutang piutang dan bagaimana dampak yang muncul dari

hutang dengan tinjauan sosiologi hukum Islam?

Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya adalah field research dan sifatnya

adalah deskriptif analitis. Sedangkan langkah yang digunakan dalam teknik

pengumpulan datanya yaitu dengan observasi, wawancara serta menggunakan

analisis data dengan metode induktif.

Dari penelitian yang sudah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa praktek hutang piutang yang dilakukan oleh masyarakat kampung hutang

didasari oleh bebagai macam kebutuhan. Menurut penyusun, dengan pendekatan

sosiologis hukum Islam dari tidak boleh menjadi boleh tidak berlaku di kampung

hutang. Karena praktek hutang piutang tersebut tidak membawa kemaslahatan

kepada semua masyarakat tersebut dan belum sepenuhnya termasuk dalam

mas}lah}ah al-dh}aruriyyah dan mas}lah}ah h}ajiyyah yaitu kemaslahatan yang

berhubungan dengan masalah pokok dan kebutuhan hidup umat manusia akan

tetapi masih banyak yang termasuk kepada takmiliyyah (tah}siniyyah) berkenaan dengan

dekorasi dan penyempurnaanya.. Praktek hutang piutang tersebut juga termasuk

dalam ‘urf al-fasi>d, karena tidak memenuhi syarat-syarat ‘urf hutang piutang. Jadi,

praktek hutang piutang yang dilakukan oleh masyarakat kampung hutang tidak

sesuai dengan prinsip hukum Islam.

Kata Kunci: Hutang Piutang, mas}lah}ah, ‘Urf.

Page 3: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

tS Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-TIINSK-BM-05-06/RO

SURAT PERNYATAAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

NamaNIMJurusanFakultas

Amin Maftutrin1 1380078MuamalatSyari'ah dan Hukum

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya ini adalah asli hasil karya atau

laporan penelitian yang saya lakukan sendiri dan bukan plagiasi dari hasil karya orang

lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam penelitian ini dan disebutkan dalam acruill

daftar pustaka.Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Yogyakarta, 02 Dzulhijjah 1436 H16 September 2015 M

lll

Yang menyatakan,

NrM. 11380078

Page 4: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

IXJ Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK.BM.O5-O3IRO

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI

Hal: Skripsi Saudara Amin Maftuhin

Kepada:Yth. Bapak Dekan Fakultas Syari'ah dan HukumUIN Sunan KalijagaDi Yogyakarta

As s alamu' al ailatm w r.wb.Setelah membaca, meneliti dan mengoreksi serta menyarankan perbaikan seperluny4maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara :

Nama : Amin MaftuhinNIM : 11380078Judul : 6(Kampung Hutang dalam Tinjauan Sosiologis Hukum Islam (Studi

Kasus di Desa Panimbang, Kecamatan Panimbang Jayao KabupatenPandeglang)"

Sudah dapat diajukan kepada Jtrusan Muamalat Fakultas Syari'ah dan Hukum UINSunan Kahjaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

strata satu dalam Ilmu Hukum Islam.Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi atau tugas akhir Saudara tersebut di atas

dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannyakami ucapkan terima kasih.

Was s al amu' al aikun wr.w b.

Yogyakarta,07 Dzulhijjab 1436 H21 September 2015 M

Pembimbing,

Drs. MQCIIAMAD SODIK. S.Sos.. M.Si.NrP. 19680416 199503 1 004

1V

Page 5: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

t.ww]ffiaru

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGEzu SUNAN KALIJAGA-

FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUMJl. Marsda Adisucipto Telp. (0274) 512840Fax. (0274) 545614 Yogyakarta 55281

Tugas Akhir dengan judul

yang dipersiapkan dan disusun oieh:

Nama : AMIN MAFTUHINNomor Induk Mahasiswa : I 1380078

Teiah diujikan pada : Senin, 12 Oktober 2015

Nilai ujian Tugas Akhir : A-

dinyatakan telah diterima oieh Faliultas Syari'ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

TIM UJIAN TUGAS AKHIR

Ketua Sidang/Penguji I

Drs. Mochamad Sodik, S.Sos., M.Si.NrP. r96804r6 199503 I 004

PEI{GESAHAN TUGAS AKHIRNomor : UIN.02|DS|PP .00.9 10549 120 | 5

:KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM ISLAM(STUDI KASUS Di DESA PANIMBANG KECAMATAN PANIMBANG JAYAKABUPATEN PANDEGLANG)

Zusiana Elly Triantini, S.H.I., M.SI.NrP. 1982031 4 200912 2 003

Drs. Kholid Zulfa, M.Si.NiP. 19660704 199403 | 002

"':, . ?lri)\\f UN Sunan Kalijagal)-::,, :T;-ffi\as Syari'ah dan Hukuml'#"1:'' qtf5\."s slan an da

'.$K* tr.,i=x;l{%\

D E K A N

- ij lt;: -,* ri.:\//ll/h

afiq Mahmadah Hanafi, M.Ag.

Penguji III

!'<w whMP. 19670518 199703 1003

Page 6: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

vi

MOTTO

“Jangan Pernah Menyerah dengan Keadaan, Teruslah Bangkit dan

Berjuang Karena Allah SWT selalu menyertaimu”

Page 7: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

vii

PERSEMBAHAN

.امين يا رب العالمين .

Page 8: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Penulisan transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam penyusunan skripsi

ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan

0543b/U/1987. Secara garis besar uraiannya adalah sebagai berikut:

A. Konsonan

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

- - Alif ا

Ba’ B Be ب

Ta’ T Te ت

Ṡa’ Ṡ es dengan titik di atas ث

Jim J Je ج

Ḥa’ Ḥ ha dengan titik di bawah ح

Kha Kh ka-ha خ

Dal D De د

Żal Ż zet dengan titik di atas ذ

Ra’ R Er ر

Zai Z Zet ز

Sin S Es س

Page 9: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

ix

Syin Sy es-ye ش

Ṣād Ṣ es dengan titik di bawah ص

Ḍaḍ Ḍ de dengan titik di bawah ض

Ṭa’ Ṭ te dengan titik di bawah ط

Ẓa’ Ẓ zet dengan titik di bawah ظ

ain ‘ Koma terbalik di atas‘ ع

Ghain G Ge غ

Fa’ F Ef ف

Qāf Q Ki ق

Kāf K Ka ك

Lam L El ل

Mim M Em م

Nun N En ن

Wau W We و

Ha’ H Ha ه

Hamzah ‘ Apostrof ء

Ya’ Y Ya ي

B. Vokal

1. Vokal Tunggal

Page 10: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

x

Tanda Vokal Nama Huruf Latin Nama

--------- Fathah A A

--------- Kasrah I I

--------- Dammah U U

Contoh:

su’ila سئل kataba كتب

2. Vokal Rangkap

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fatkhah dan ya Ai a - i ي

Fatkhah dan wau Au a - u و

3. Vokal Panjang

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fatkhah dan alif Ᾱ a dengan garis di atas أ

Fatkhah dan ya Ᾱ a dengan garis di atas ي

Kasrah dan ya Ῑ i dengan garis di atas ي

Zammah dan ya Ū u dengan garis di atas و

Contoh :

qīla قيل qāla قال

Page 11: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

xi

يقول ramā رمى yaqūlu

C. Ta’ Marbuṭah

1. Transliterasi ta’ marbuṭah hidup

Ta’ marbuṭah yang hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan

dammah transliterasinya adalah “t”.

2. Transliterasi ta’ marbuṭah mati

Ta’ marbuṭah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya

adalah “h”.

Contoh:

حةطل ṭalḥah

3. Jika ta’ marbuṭah diikuti kata yang menggunakan kata sandang “al-”, dan

bacaannya terpisah, maka ta’ marbuṭah tersebut ditransliterasikan dengan

“ha”/h.

Contoh:

طفال ألا rauḍah al-aṭfāl روضة

al-Madīnah al-Munawwarah المدينة المنورة

D. Huruf Ganda (Syaddah atau Tasydid)

Transliterasi syaddah atau tasydid dilambangkan dengan huruf yang sama, baik

ketika berada di awal atau di akhir kata.

Page 12: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

xii

Contoh:

nazzala نزل

al-birru البر

E. Kata Sandang “ال”

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf yaitu “ال”.

Namun dalam transliterasi ini, kata sandang dibedakan atas kata sandang yang diikuti

oleh huruf Syamsiyah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf Qamariyah.

1. Kata sandang yang diikuti oleh huruf Syamsiyah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf Syamsiyah ditransliterasikan sesuai

dengan bunyinya yaitu “ال” diganti huruf yang sama dengan huruf yang

langsung mengikuti kata sandang tersebut.

Contoh:

ar-rajulu الرجل

as-sayyidatu السيدة

2. Kata sandang yang diikuti oleh huruf Qamariyah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf Qamariyah ditransliterasikan sesuai

dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya,

bila diikuti oleh huruf Syamsiyah maupun huruf Qamariyah, kata sandang

Page 13: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

xiii

ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan tanda

sambung (-).

Contoh:

al-qalamu القلم

al-badī’u البديع

F. Hamzah

Sebagaimana dinyatakan di depan, hamzah ditransliterasikan dengan apostrof,

namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Bila

terletak di awal kata, hamzah tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab berupa

alif.

Contoh:

syai’un شيء

umirtu امرت

an-nau’u النوء

G. Huruf Kapital

Meskipun tulisan Arab tidak mengenai huruf kapital, tetapi dalam transliterasi

huruf kapital digunakan untuk awal kalimat, nama diri, dan sebagainya seperti

ketentuan-ketentuan dalam EYD. Awal kata sandang pada nama diri tidak ditulis

dengan huruf kapital, kecuali jika terletak pada permulaan kalimat.

Page 14: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

xiv

Contoh:

Wamā Muhammadun illā rasūl وما محمد إال رسول

Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman

transliterasi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan ilmu tajwid.

Page 15: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

xv

KATA PENGANTAR

بسم اهلل الرحمن الرحيم عين على أمور الدنيا و الدين.الحمد هلل رب العالمين. و به نست

أشهد ان ال اله اال اهلل و أشهد ان محمدا عبده و رسوله. اللهم صل و سلم على ى اله و أصحا به أجمعين, اما بعدمحمد و عل

Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang atas segala

karunia nikmat Iman, Islam, Ihsan, sehat dan pengetahuan yang teramat besar,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang sangat sederhana dan masih jauh

dari rasa kesempurnaan. Karena kesempurnaan hanya milik-Nya. Sholawat serta

salam tak lupa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah

menghantarkan umatnya dari lembah kebodohan ke lembah ilmu pengetahuan, yang

dapat dirasakan sampai saat ini. Sebagai manusia biasa, tentunya penulis tidak

terlepas dari banyaknya kesalahan dan kekurangan pada skripsi ini, dengan

pertolongan-Nya penulis merasa bersyukur atas selesainya penyusunan skripsi yang

sederhana ini dengan judul “Kampung Hutang dalam Tinjauan Sosiologis Hukum

Islam (Studi Kasus di Desa Panimbang, Kecamatan Panimbang Jaya, Kabupaten

Pandeglang)” yang mana menjadi salah satu syarat kelulusan strata satu di

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak dipungkiri adanya bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak, maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

Page 16: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

xvi

1. Bapak Dr. H. Syafiq Mahmadah Hanafi, M.Ag., selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum, besarta jajaran stafnya yang telah memberikan

kemudahan dalam menggunakan fasilitas dan administrasi Fakultas.

2. Bapak Abdul Mughits, S.Ag., M.Ag., dan Bapak Saifuddin S.H.I., M.S.I,

selaku Ketua dan Sekretaris jurusan Muamalat Fakultas Syari’ah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Mochamad Sodik, S.Sos., M.Si., selaku Pembimbing yang telah

banyak membantu dari awal hingga akhir dalam penyusunan skripsi ini.

Terimakasih atas waktu yang telah diluangkan selama ini.

4. Bapak Abdul Mujib, S.Ag., M.Ag., selaku Penasehat Akademik yang telah

mengarahkan dan memberikan saran selama masa perkuliahan.

5. Seluruh Dosen Fakultas Syari’ah, terutama Jurusan Muamalat yang telah

memberikan ilmu dan membimbingannya. Kepada Bapak Lutfi selaku staf

administrasi TU Muamalat yang penuh kesabaran dan membantu kebutuhan

administrasi mahasiswa/i Muamalat.

6. Rasa hormat dan terima kasih kepada kedua orang tuaku yang tak tergantikan,

Bapak Nursidik dan Ibu Nurfatimah terimakasih atas semua pengorbanan

yang tak terhingga, atas semua do’a, dorongan dan dukungan baik berupa

moral dan materiil.

7. Adik-adikku Aqil Muzakki, Ali Maksum dan Ahmad Asrori yang telah

menjadi penyemangat dalam segala hal.

Page 17: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

8. Kepada oUlama, Pak Lurah, Sekretaris Desa beserta jajaranny4 bapak RT dan

semua masyarakat Desa Panimbang khususnya Kampung Sukajadi yang telah

banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Hanung Lathifatul Fadhillah, terima kasih untuk segala do'a dan dorongan

semangat yang tiada henti.

10. Ahlan, Hasbi, Nugroho, Aziz, Eka, Lusi dan seluruh rekan Muamalat

Angkatan 2011 terima kasih atas dorongan semangat.

ll.Keluarga Kopma, Javin, Sobar, Ade terutama Amin Maulana yang selalu

menemani, membimbing dan memberikan dukungan dalam segala hal.

Semoga ketulusan pihak-pihak yang terkait dapat menjadikan pahala di sisi Allah

SWT. Akhir kata penulis mengharapkan ampunan dan Ridha Allah SWT atas salah

dan khilaf. Akhir kata semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

dan menambah khazanah pengetahuan hukum Islam, Amin.

Yogyakarta,02 Dzulhiijah 1436 H16 September 2015 M

Maftuhinr380078

xvll

Page 18: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

xviii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

ABSTRAK ii

SURAT PERNYATAAN SKRIPSI iii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI iv

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI v

MOTTO vi

HALAMAN PERSEMBAHAN vii

PEDOMAN TRANSLITERASI viii

KATA PENGANTAR xv

DAFTAR ISI xviii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 6

C. Tujuan dan Kegunaan 6

D. Telaah Pustaka 7

E. Kerangka Teoritik 10

F. Metode Penelitian 21

1. Jenis Penelitian 21

2. Sifat Penelitian 21

3. Pendekatan Masalah 21

4. Subyek Penelitian 22

5. Teknik Pengumpulan Data 22

6. Teknik Analisis Data 22

G. Sistematika Pembahasan 23

BAB II BERAGAM PERSPEKTIF HUTANG PIUTANG DAN KAJIAN

SOSIOLOGIS HUKUM ISLAM

A. Konsep Hutang-Piutang dalam Tinjauan Fikih

1. Pengertian Hutang Piutang 25

Page 19: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

xix

2. Akad Hutang Piutang 27

3. Dasar Hukum Hutang Piutang 29

4. Rukun dan Syarat Hutang Piutang 31

5. Etika dalam Hutang Piutang 32

B. Pengaruh Sosiologi Terhadap Hukum Islam 39

BAB III GAMBARAN UMUM KAMPUNG HUTANG DI DESA

PANIMBANG

A. Gambaran Umum Kampung Hutang

1. Letak Geografis Desa Panimbang 50

2. Sejarah Kampung Hutang 51

3. Kehidupan Sosial, Ekonomi dan Keagamaan 54

4. Praktik Hutang Piutang 55

5. Tanggapan Masyarakat Tentang Hutang Piutang

a. Tanggapan Kreditur 60

b. Tanggapan Debitur 61

c. Tanggapan Ulama dan Umara 61

B. Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Masyarakat Melakukan Hutang

1. Faktor Ekonomi 68

2. Faktor Lingkungan 69

3. Faktor Pendidikan Agama 70

BAB IV ANALISIS SOSIOLOGI HUKUM ISLAM TERHADAP

PRAKTEK HUTANG PIUTANG DALAM MASYARAKAT KAMPUNG

HUTANG

Page 20: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

xx

A. Analisis Praktek Hutang Piutang 73

B. Analisis Dampak Hutang Piutang dengan Tinjauan Sosiologi Hukum

Islam 80

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 87

B. Saran-saran 88

DAFTAR PUSTAKA 90

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 21: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

perilaku manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi umat

islam, al-Quran merupakan suatu pedoman sekaligus petunjuk dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya serta kebenaran mutlak. Terdapat beberapa

ayat al-Quran dan hadis yang telah memicu manusia untuk rajin bekerja dan

berusaha (termasuk kegiatan ekonomi) serta mencela orang yang pemalas.

Akan tetapi, tidak semua kegiatan ekonomi dibenarkan oleh al-Quran. Apalagi

jika kegiatan tersebut dapat merugikan orang banyak, seperti monopoli,

percaloan, perjudian, dan riba, sudah pasti akan ditolak.1

Manusia dalam berinteraksi dengan masyarakat sering kali terbentur

dengan kemampuan dan kemauan yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan

dan keinginan dalam hidupnya. Oleh karena itu, bila sewaktu-waktu muncul

kebutuhan mendesak dan sangat terpaksa, seseorang harus berhutang pada

orang lain baik berupa barang maupun uang, dengan cara memberikan

pertolongan pinjaman atau hutang yang mempunyai nilai kebaikan dan

berpahala si sisi Allah. Senbagaimana firman-Nya :

1 Muhammad Zuhri, Riba Dalam al-Quran dan Masalah Perbankan Sebuah Tilikan

Antisipatif, cet. Ke-1 (Jakarta: Raja Grafinndo Persada, 1996), hlm. 1.

Page 22: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

2

من ذا الذي يقرض اهلل ررضا س نا فيضعفه له أضعا فا كثيرة واهلل يقبض ويبصط وإليه

ترجعون2

Ayat di atas menjelaskan bahwa siapa saja yang memberikan bantuan

berupa pinjaman baik berupa barang atau benda di jalan Allah, maka Allah

akan melipat gandakan pinjaman tersebut berupa rizki yang melimpah.

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidak mampuan untuk

memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat berlindung, pendidikan,

dan kesehatan. Kemiskinan disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh

kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.

kemiskinan merupakan masalah global, sebagian orang memahami istilah ini

secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihat dari segi

moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah

yang telah mapan.

Kemiskinan telah menjadi isu sosial sekaligus isu politik yang banyak

dibicarakan oleh berbagai kalangan, baik kaum politisi, cendikiawan maupun

mereka yang bergerak dalam LSM-LSM. Dipihak pemerintah sendiri,

berbagai strategi dan upaya terus dikembangkan untuk segera mengurangi

kesenjangan dan membebaskan masyarakat dari belenggu kemiskinan,

terutama masyarakat miskin yang tinggal di daerah pedesaan. Apa yang sudah

kita alami selama ini menyadarkan kita bahwa yang diperlukan bagi

pengentasan masyarakat dari kemiskinan bukan cuma paket bantuan ekonomi

2 Al Baqarah (2): 245.

Page 23: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

3

atau upaya-upaya yang bersifat kemurahan hati saja. Tetapi lebih penting dari

itu adalah upaya-upaya pemberdayaan masyarakat.

Upaya pemberdayaan ini tidak lain adalah kebijakan yang memberi

ruang gerak, fasilitas publik dan kesempatan yang kondusif bagi masyarakat

miskin untuk mengentaskan diri mereka sendiri.3

Kampung hutang ialah sebutan untuk pemukiman yang terletak di

salah satu perkampungan di Desa Panimbang, Kecamatan Panimbang Jaya,

Kabupaten Pandeglang, tepatnya di kampung sukajadi.

Desa Panimbang terletak di ujung sebelah barat dari Kabupaten

Pandeglang Provinsi Banten. Dengan kondisi masyarakat yang mayoritas

adalah pendatang dari berbagai daerah seperti, padang, bugis, brebes,

indramayu, cirebon dan daerah lainnya. Oleh karena itu, sering ditemukan

pada setiap sudut desa beberapa kontrakan rumah sebagai tempat tinggal

dengan bangunan yang sederhana. Dengan berbagai profesi pekerjaannya

masing-masing masyarakat seperti, nelayan, wiraswasta, petani, guru, buruh

dan lain sebagainya.

Mayoritas masyarakat kampung sukajadi mempunyai kebiasaan

berhutang, khususnya kampung hutang. karena kemiskinan bisa membuat

sebagian orang melakukan segala macam cara, asalkan bisa memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Belum lagi ketika dihadapkan dengan masalah-masalah

yang bersifat mendesak seperti membayar kebutuhan sekolah, membiayai

keluarga yang sakit, membayar biaya sewa rumah dan lain sebagainya. Oleh

3 Bagong Suyanto, Perangkap Kemiskinan, Problem dan Strategi Pengentasannya Dalam

Pembangunan Desa, (Aditya Media, 1996) Cet. I, hlm. 5.

Page 24: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

4

karena itu berhutang merupakan salah satu cara untuk mendapatkan uang

dengan cepat dan mudah yang bisa dilakukan setiap orang seketika itu juga.

Seiring dengan kebutuhan masyarakat yang semakin banyak dan

mendesak, dengan tidak diimbangi oleh ekonomi yang baik maka munculah

badan-badan penyedia jasa pinjaman keuangan; pegadaian, bank

konvensional, dan badan penyedia jasa pinjaman lainnya. Dengan berbagai

macam penawaran peminjaman uang yang tentunya menggiurkan bagi

masyarakat untuk mendapatkan uang dengan cara cepat dan mudah. Sudah

bukan hal yang tabu lagi apabila penyedia jasa pinjam keuangan

meminjamkan uangnya dengan menerapkan bunga, walaupun terkadang

bunga tersebut tergolong besar. Sebagian masyarakat terkadang tidak

memperdulikan seberapa banyak bunga yang ditetapkan oleh penyedia jasa.

Karena bagi mereka yang penting mendapatkan uang dengan cara cepat dan

mudah.

Hutang piutang yang dilakukan oleh masyarakat kampung hutang

selama ini adalah hutang piutang yang mengandung unsur riba. Bahkan

sebagian masyarakat memanfaatkan pinjaman itu hanya untuk memenuhi

kebutuhan konsumtif, karena dengan pekerjaan mereka yang penghasilannya

tidak menentu belum bisa memenuhi kebutuhan atau keperluannya dengan

cepat. Dengan berhutang mereka bisa memenuhi kebutuhan tersebut dan

mencicil hutangnya dari hasil kerja mereka. Namun tidak sedikit juga

masyarakat memanfaatan hutangnya untuk hal yang bersifat produktif, yaitu

untuk menjadikannya modal usaha.

Page 25: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

5

Masyarakat yang memanfaakan hutang untuk hal konsumtif,

dihawatirkan akan menjadi sebuah kebiasaan yang berkepanjangan bahkan

menjadi keharusan bagi mereka. Apabila sudah menjadi kebiasaan seperti itu,

ditakutkan bisa membuat generasi selanjutnya melakukan hal yang sama dan

seterusnya akan tercipta kebudayaan yang buruk yang akan sulit untuk

dihilangkan.

Globalisasi telah melahirkan apa yang disebut sebagai budaya massa

yang terwujud secara nyata berupa tumbuhnya budaya konsumerisme

dikalangan masyarakat. Budaya ini telah meruntuhkan akal sehat manusia

tidak lagi dapat membedakan antara keinginan (want) dan Kebutuhan (need).

Konsumsi (konsumerisme), adalah perspektif sosiologi dengan

demikian jelas bukan sekedar pemenuhan kebutuhan fisik, melainkan yang

lebih utama adalah pemenuhan kebutuhan sosial berupa status sosial tinggi

dengan memiliki barang-barang tertentu atau mengkonsumsi jasa mewah

lainnya.4

Selama ini berhutang sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan

sehari-hari masyarakat kampung hutang. Akan tetapi dilihat dari realitasnya,

sebagian masyarakat yang terbiasa berhutang belum mempunyai tanda-tanda

sejahtera dalam kehidupannya, bahkan terlihat sebaliknya dengan terlilit

hutang.

Sejauh yang penyusun amati dari kebiasaan masyarakat dalam

behutang, bahwa realitasnya masih cukup banyak masyarakat yang belum

4 Drs. Sindung Haryanto M.si., Sosiologi Ekonomi (Jakarta: Ar-ruzz Media, 2011) hlm. 169.

Page 26: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

6

paham terhadap hukumnya dan masih belum merasakan kesejahteraan dalam

hidunya, khususnya dalam segi ekonomi. Berangkat dari uraian ini pula yang

melandasi penyusun untuk melakukan penelitian tentang kebiasaan

masyarakat dalam berhutang dengan pendekatan sosiologi hukum Islam.

Sehingga judul yang akan diangkat oleh penyusun adalah “Kampung Hutang

dalam Tinjauan Sosiologi Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Panimbang,

Kecamatan Panimbang Jaya, Kabupaten Pandeglang)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dikemukakan pokok

masalah yang menjadi bahan pembahasan ini adalah:

1. Bagaimana praktek hutang piutang yang terjadi di kampung hutang?

2. Bagaimana dampak yang muncul dari hutang dengan tinjauan sosiologi

hukum Islam?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berangkat dari latar belakang dan pokok masalah tersebut. Penelitian ini

mempunyai tujuan dan kegunaan antara lain:

1. Tujuan penelitian ini adalah:

a. Mendepenelitiankan tentang faktor-faktor penyebab kebiasaan

berhutang dalam masyarakat kampung hutang di Desa Panimbang, Kec.

Panimbang Jaya, Kab. Pandeglang menurut sosiologi hukum Islam.

b. Menjelaskan gambaran dan permasalahan yang timbul terhadap

kebiasaan berhutang dalam masyarakat Desa Panimbang, Kec.

Panimbang Jaya, Kab. Pandeglang.

Page 27: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

7

2. Sedangkan Kegunaan dari penelitian ini adalah:

a. Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran bagi perkembangan Muamalat dalam dalam

rangka memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, khusunya yang

berkaitan dengan sosiologi hukum Islam.

b. Secara praktis penelitian ini sebagai sumbangan pemikiran dan

masukan serta pertimbangan bagi pihak-pihak yang terkait khususnya

warga kampung hutang di Desa Panimbang, Kecamatan Panimbang

Jaya, Kabupaten Pandeglang.

D. Telaah Pustaka

Hutang-piutang merupakan salah satu bentuk muamalah yang dikenal

dan sudah di praktikkan sejak zaman Rasulullah SAW, sampai sekarang pun

masih dilakukan oleh masyarakat umum. Hal ini juga yang dipraktikkan oleh

warga masyarakat kampung hutang Desa Panimbang, Kecamatan Panimbang

Jaya, Kabupaten Pandeglang, dengan tujuan untuk menolong mereka dalam

memenuhi kebutuhan hidup.

Sosiologi adalah ilmu yang menyelidiki hidup bersama dalam

masyarakat dan ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perhubungan

manusia dan golongannya, bentuk dan kewajiban manusia yang saling

mengadakan hubungan disebabkan manusia tersebut mempunyai kebutuhan.

Sosiologi mencoba mengerti sifat dan maksud bersama, cara terbentuk dan

tumbuh serta berubahnya perserikatan-perserikatan hidup itu serta pula

Page 28: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

8

kepercayaan, keyakinan dan cara sehari-harinya yang memberi sifat tersendiri

kepada cara hidup bersama itu.5

Penyusun dalam melakukan penelitiann ini merujuk pada penelitian-

penelitian sebelumnya, yang mana terkait di antaranya penelitian dari saudara

M. Abadi Abung F. Yang berjudul “Praktek Gadai Motor Kredit dalam

Tinjauan Sosiologi Hukum Islam (Studi kasus di Dusun Krajan Krondolor

Kec. Suruh Kab. Semarang)” penelitian ini membahas tentang praktek gadai

motor kredit di Dusun Krajan Krondolor, dan menyimpulkan dengan

pendekatan sosiologi hukum Islam dari tidak boleh menjadi boleh karena

praktek tersebut membawa kemaslahatan bagi komunitas muslim tersebut dan

termasuk dalam maslahah al-darudiyyah karena kemaslahatan yang

berhubungan dengan kebutuhan umat manusia.6

Penelitian Selanjutnya, Amalia Nur Shabrina tentang “Tinjauan

Sosiologi Hukum Islam terhadap Praktek Persaingan Usaha (Studi Peadagang

Pasar klewer solo)” dengan kesimpulan, kesepakatan tersebut sesuai dengan

syariat Islam dimana tidak ada intervensi atau monopoli untuk menetukan

suatu harga, melainkan melalui kesepakatan bersanma dengan

mempertimbangkan kualitas produk kemaslahatannn serta keadilan ekonomi.

Akan tetapi ada sebagian kecil pedagang yang manjatuhkan harga pasar

dengan dalih cuci gudang yang sebenarnya tidak ada kesepakatan bersama

5 Drs. M. Cholil Mansyur, Sosiologi Masyarakat Kota dan Desa, (Surabaya: Usaha

Nasional), hlm. 37.

6 M. Abadi Abung F, “Praktek Gadai Motor Kredit dalam Tinjauan Sosiologi Hukum Islam

(Studi di Dusun Krajan Krondolor Kec. Suruh, Kab. Semarang)”, penelitian tidak dipublikasikan,

Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 29: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

9

untuk melakukan cuci gudang dengan pedagang lain, serta produknya belum

saatnya dijual dalam kemasan cuci gudang.7

Penelitian berikutnya, Adi Wibowo yang berjudul “Tinjauan Hukum

Islam terhadap Praktik Pinjam-meminjam Uang di Desa Nglorong Kec.

Sragen Kab. Sragen”. Penelitian ini membahas tentang praktik pinjam-

meminjam uang yang terjadi di Desa Ngolorong Kec. Sragen Kab. Sragen dan

menyimpulkan bahwa praktik pinjam-meminjam uang/ Utang-piutang dengan

adanya potongan dan tambahan yang terjadi di Desa Ngolorong Kec. Sragen

Kab. Sragen sudah sesuai syarat dan rukun hutang-piutang, serta praktik ini

tidak mengandungn usur Z}ulm (penganiayaan), karena kedua belah pihak

saling diuntungkan.8

Penelitian selanjutnya, Chamdani Bahasan yang berjudul “Tinjauan

Sosiologi Hukum Islam terhadap praktik ngelimolasi antara petani tembakau

dan tengkulak (studi kasus di Desa Cemoro Kecamatan Wonoboyo Kabupaten

Temanggung)” Penelitian ini menjelaskan tentang praktik pinjam meminjam

antara petani dan tengkulak dengan kesimpulan dengan ditinjau dari sosiologi

hukum Islam praktik ini termasuk dalam ‘urf al-fasi>d dan ditinjau dari

mas}lah}ah} praktik ini termasuk dalam mas}lah}ah} mulgah.9

7 Amalia Nur Sabrina, “Tinjauan Sosiologi Hukum Islam terhadap Praktek Persaingan

Usaha (Studi Pedagang Pasar Klewer Solo)”, penelitian tidak dipublikasikan, Fakultas Syariah

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2014).

8 Adi Wibowo, “Tinjauan Hukum Islam terhadap Praktik Pinjam-Meminjam Uang di Desa

Nglorong Kec. Sragen Kab. Sragen”, Penelitian tidak diterbitkan, Fakultas Syariah UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta (2013)

9 Chamdani Bahasan, “Tinjauan Sosiologi Hukum Islam terhadap praktik ngelimolasi antara

petani tembakau dan tengkulak (studi kasus di Desa Cemoro Kecamatan Wonoboyo Kabupaten

Page 30: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

10

Sedangkan penelitian tentang “Kampung Hutang dalam Tinjauan

Sosiologi Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Panimbang Kecamatan

Panimbang Jaya Kabupaten Pandeglang)”, saya belum pernah menemukan.

oleh karena itu, saya akan melakukan penelitian terkait permaslahan kampung

hutang.

E. Kerangka Teoretik

Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak terlepas dengan

adanya bantuan dari manusia lain, hal inilah yang menyebabkan timbulnya

kelompok-kelompok sosial dalam kehidupan manusia, karena manusia tidak

dapat hidup secara mandiri. Kelompok-kelompok sosial yang terdiri dari

individu-individu yang hidup bersama dengan mengadakan hubungan timbal

balik yang cukup intensif dan teratur, serta diharapkan adanya pembagian

tugas, struktur serta norma-norma tertentu yang berlaku bagi masyarakat.10

.....وتعاونوا على البر والتقوى وال تعاونوا على االثم والعدوان....11

Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan umat manusia untuk saling

bantu-membantu, tolong-menolong dan mengerjakan kebaikan dan kebajikan

serta ketakwaan. Sebaliknya, Allah melarang untuk saling menolong dalam

melakukan perbuatan dosa dan melanggar syariat-syariat Islam. Setiap

individu manusia mempunyai kebutuhan masing-masing sehingga sering

Temanggung)”, Penelitian tidak diterbitkan, Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

(2015).

10 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan, Kencana,

2007, hlm. 23.

11 Al Maidah (5): 2.

Page 31: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

11

terjadi pertentangan-pertentangan kehendak untuk menjaga kebutuhan

tersebut, maka perlu adanya peraturan-peraturan yang mengatur kebutuhan

masing-masing manusia, agar manusia tersebut tidak melanggar hak-hak

orang lain, maka timbulah hak dan kewajiban di antara sesama manusia.12

Para ulama ahli ushul mengungkapkan ada beberapa maslahah yang

terjadi di masyarakat yaitu meliputi maslahah ad-Daruriyyat, al-H{ajjiyyat,

dan at-Tah{siniyyat, masalah ad-Daruriyyat yaitu hal-hal yang menjadi

kebutuhan inti atau pokok dalam kelangsungan hidup manusia, hal ini sering

disebut juga dengan istilah kebutuhan primer, yang meliputi: agama, jiwa,

akal, kehormatan, dan harta. al-H{ajjiyyat adalah sesuatu yang diperlukan

manusia untuk meringankan kesulitan dalam kehidupan manusia, sering juga

disebut kebutuhan sekunder. Ketiga adalah at-Tah{siniyyat, yaitu suatu

kebutuhan untuk menuju kearah kelengkapan dalam kehidupan manusia,

disebut juga dengan kebutuhan tersier.

Apabila manusia dalam memenuhi kebutuhann tersebut tidak dapat

dipenuhi dengan harta sendiri, maka manusia dapat memenuhi kebutuhannya

tersebut dengan cara meminjam atau berhutang, baik meminjam kepada bank,

meminjam kepada koperasi atau meminjam kepada sesamanya. Karena dalam

melakukan peminjaman ini agama Islam sudah mengakui keabsahannya.

Hukum hutang-piutang fleksibel tergantung situasi kondisi dan toleransi.

Pada umunya hutang-piutang hukumnya sunah bila dalam keadaan normal,

hukumnya haram apabila meminjam uang untuk membeli miras, narkoba,

12 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 31.

Page 32: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

12

berbuat kejahatan, dan sebagainya. Hukumnya wajib jika memberikan kepada

orang yang sangat membutuhkan seperti tetangga yang anaknya sedang sakit

keras dan membutuhkan uang untuk menebus resep.

Moh. Hatta dalam memandang tentang riba dan status bunga bank, lebih

menekankan pinjaman itu digunakan untuk apa dan melihat riba yang terjadi

dijaman jahiliah. Di mana pada waktu itu orang yang meminjam uang

biasanya untuk keperluan hidupnya, dan pinjaman inilah yang disebut

pinjaman konsumtif.

Moh. Hatta menghukumi riba pada pinjaman konsumtif, karena beliau

melihat bahwa dari segi ekonomi cara riba merupakan jalan usaha yang tidak

sehat, sebab keuntungan yang diambil dari kreditur bukan dari usaha yang

produktif. Dari sosial masyarakat tidak dapat mengambilkan keuntungan

sedikitpun dari praktek riba. Sebab riba tidak akan pernah menambah

kekayaan sesuatupun pada masyarakat atau kemampuan mengangkat

ekonomi, bahkan sebaliknya riba hanya akan menambah penderitaan yang

parah. Sebab di sanalah tersembunyi eksploitasi, penindasan, gharar terhadap

hajat mereka yang tidak berkecukupan. Untuk menguatkan pandangannya

bahwa pinjaman konsumtif merupakan riba, beliau juga melihat bahwa

pinjaman inilah yang terjadi pada zaman dahulu, dan tidak ada fakta yang

menunjukkan bahwa pinjaman itu untuk berusaha.13

Bunga bank menurut Moh. Hatta berbeda dengan riba, dalam

prakteknya tambahan akan berlipat-lipat tanpa batas sehingga pihak peminjam

13 Moh. Hatta, Beberapa fasal Ekonomi di Jalan Ekonomi dan Bank, Cet. Ke-III (Djakarta:

dinas penerbitan Balai Pustaka, 1958) Jilid II, hlm.32.

Page 33: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

13

akan tercekik dengan tambahan tersebut. Sedangkan bunga yang terdapat

dalam bank bunganya dibatasi, jadi unsur penindasan, eksploitasi spekulasi

dan ketidakadilan tidak terdapat dalam bank. Bunga menurutnya tidak bisa

dipisahkan dari bank, karena bank memang hidupnya dari bunga. Beliau juga

mengutip pendapatnya H. Abdullah Ahmad yang membolehkan pemungutan

bunga bank karena bank menurutnya telah diumumkan terlebih dahulu, berarti

orang-orang yang meminjam sudah tahu dan rela.14

Pada dasarnya tujuan syara’ dalam pembuatan hukum adalah

mewujudkan kemaslahatan manusia dengan menjamin kebutuhan primer dan

memenuhi kebutuhan sekunder serta kebutuhan pelengkap.15 Islam sebagai

agama yang mempunyai aturan-aturan yang mengatur hubungan manusia

dengan sesamanya (h}ablu min an-na>s) yang bersifat dinamis dan universal,

dan senantiasa memberikan cara bagi umatnya dalam memenuhi berbagai

macam kebutuhan hidupnya.

Sosiologi hukum Islam menurut soerjono soekanto adalah suatu cabang

ilmu pengetahuan secara analitis dan empiris mempelajari hubungan timbal

balik antara hukum dengan gejala-gejala sosial lainnya, maksudnya sejauh

mana hukum itu mempengaruhi tingkah laku sosial dan pengaruh tingkah laku

sosial terhadap pembentukan hukum.

Apabila pendekatan ini diterapkan dalam kajian hukum Islam, maka

tinjauan hukum Islam secara sosiologis dapat dilihat pada pengaruh hukum

14 Ibid., hlm. 29.

15 Abd. Wahab, Ilmu Ushul Fiqh, alih bahasa Helmy, cet. Ke-1, (Bandung: Gema Risalah

Press, 1996), hlm. 354.

Page 34: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

14

Islam pada perubahan masyarakat muslim, dan sebaliknya pengaruh

masyarakat muslim terhadap perkembangan hukum Islam.16

Penerapan pendekatan sosiologi dalam hukum Islam berguna untuk

mendalami sejarah lebih mendalam aturan hukum asas maupun normatif dan

pada gilirannya membantu memahami dinamika hukum Islam. Penggunaan

pendekatann sosiologi dalam studi hukum Islam dapat mengambil beberapa

tema sebagai berikut:17

a. Pengaruh hukum Islam terhadap masyarakat dan perubahan masyarakat.

Perubahan sosial adalah perubahan pola-pola budaya, struktur

sosial, dan perilaku sosial dalam jangka waktu tertentu. Dalam bentuk ini

studi hukum Islam memahami berapa jauh pola-pola budaya masyarakat

seperti menilai sesuatu sebagai baik dan buruk yang berpangkal pada nilai-

nilai agama atau seberapa jauh struktur masyarakat berpangkal pada

ajaran-ajaran suatu agama tertentu. Seperti halnya pengaruh ajaran Islam

tentang riba terhadap perkembangan lembaga-lembaga perbankan Islam di

dunia sehingga berpengaruh terhadap masyarakat yang tidak lagi

menyimpan uangnya di bank konvensional yang merupakan fenomena

realitas umat beragama.

b. Pengaruh perubahan dan perkembangan masyarakat terhadap pemikiran

hukum Islam.

16 Sudirman Tebba, Sosiologi Hukum Islam, (Yogyakarta: UII Press Indonesia, 2003), hlm. 1.

17 M. Atho Mudzhar, Studi Hukum Islam Dengan Pendekatan Sosiologi, (Yogyakarta: IAIN:

1999), hlm. 6-7.

Page 35: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

15

Studi tentang pengaruh struktur dan perubahan masyarakat

terhadap ajaran agama atau konsep ajaran agama, seperti halnya

bagaimana fatwa ulama mempengaruhi lingkungan sosial politik, struktur

sosial, dan budaya tempat ulama itu berada. Fatwa ulama yang tergabung

suatu organisasi yang dekat dengan penguasa akan berbeda dengan ulama

independent yang tidak terkait dengan sistem kekuasaan yang ada karena

mereka berada pada struktur sosial yang berbeda.

c. Tingkat pengalaman hukum agama masyarakat.

Studi Islam dengan pendekatan sosiologi juga dapat mengevaluasi

pola penyebaran agama dan seberapa jauh ajaran agama itu diamalkan

oleh masyarakat. Dengan pengamatan atau survey masyarakat ritual agama

sesuai dengan ajaran agama yang dipeluknya.

d. Pola interaksi masyarakat seputar hukum Islam.

Studi pola interaksi sosial masyarakat muslim dengan pendekatan

sosiologi juga dapat mempelajari pola-pola perilaku muslim desa dan kota.

Perilaku masyarakat muslim dalam organisasi-organisasi ekonomi di

wilayah tertentu, perilaku toleransi beragama masyarakat muslim terdidik

dan kurang terdidik, hubungan tingkat ekonomi dengan perilaku politik,

hubungan perilaku keagamaan dan perilaku kebangsaan, agama sebagai

faktor integrasi dan disintegrasi, hubungan perilaku keagamaan dan

perilaku birokrasi dan lain-lain.

e. Gerakan organisasi yang mendukung atau kurang mendukung hukum

Islam.

Page 36: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

16

Studi gerakan-gerakan kelompok Islam mendukung faham

kolonialisme, kapitalisme, sekularisme, dan ateisme adalah di antara

contoh yang mengancam kehidupan beragama karenanya perlu dipelajari

secara seksama. Demikian pula muncul kelompok-kelompok masyarakat

Islam yang tingkat tertentu menunjang kehidupan beragama, perlu

dipelajari secara seksama pula.18

Penerapan hukum Islam dalam segenap aspek kehidupan merupakan

upaya pemahaman terhadap agama itu sendiri. Dengan demikian, hukum

Islam (fiqh syari’ah) tidak saja berfungsi sebagai nilai-nilai normatif. Ia secara

teoritis berkaitan dengan segenap aspek kehidupan dan ia adalah satu-satunya

pranata (institusi) sosial dalam islanm yang dapat memberikan legitimasi

terhadap perubahan-perubahan yang dikehendaki dalam penyelarasan antara

ajaran Islam dan dinamika sosial.19

Aspek kehidupan sosial masyarakat yang senantiasa dinamis

dipengaruhi oleh waktu dan tempat sangat diperhatikan oleh Islam, yaitu

dengan mengangkat ia sebagai salah satu dasar pembentukan hukum Islam itu

sendiri. Sejalan dengan sosiologi hukum sesuatu yang telah dikenal oleh

masyarakat serta telah menjadi kebiasaan dikalangan mereka baik berupa

perkataan maupun perbuatan yang dikenal dengan al’urf dapat dijadikan dalil

dalam penetapan sebuah hukum Islam hal ini sejalan dengan kaidah hukum

Islam yang menyatakan:

18 Ibid., hlm. 179-180.

19 Sudirman Tebba, Sosiologi Hukum Islam, (Yogyakarta: UII Press Indonesia, 2003), hlm. 1

Page 37: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

17

العادة محكمة20Kaidah hukum Islam tersebut bertujuan tidak lain adalah untuk

mewujudkan kemaslahatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.21

Hasbi Ash}-sh}iddiqi> bahwa tujuan hukum Islam akan tercapai bila

benar-benar mampu menjelaskan kemaslahatan dan kebahagiaan bagi manusia

serta mencegah kemadharatan.22 Kebiasaan yang dikembangkan dan dijadikan

pedoman oleh masyarakat bisa dibenarkan apabila tidak menyimpan dari

prinsip dasar ajaran syari’at Islam, yaitu tidak menghalalkan yang haram dan

tidak megharamkan yang halal. Hal inilah oleh para ulama’ dikategorikan

sebagai ‘urf as}-s}ah}ih, yang wajib dipelihara oleh semua pihak yang memiliki

komitmen terhadap hukum Islam.

Macam-macam ‘Adat:23

Adat yang sudah berlangsung lama, dalam hubungannya dengan hukum

syara’ yang datang kemudian ada tiga macam:

1. Adat yang sudah ada sebelum datangnya agama Islam, karena dianggap

baik oleh hukum syara’ dinyatakan berlaku untuk umat Islam, baik dalam

bentuk diterimanya dalam Al-Qur’an maupun mendapat pengakuan dari

Nabi.

20 Kamal Muchtar dkk, Ushul Fikih Jilid I, (Yogyakarta: PT Dana Nbhakti Wakaf, 1995),

hlm. 150.

21 Abdul Wahab Khallaf, Ushul Fikih Kaidah Hukum Islam, alih bahasa Faiz el muttaqin,

(Jakarta: Pustaka Amani, 2002), hlm. 291.

22 Hasbi Ash-shiddieqy, Filsafat Hukum Islam, cet. II, (Jakarta: Bulan Bintang, 1986),

hlm. 177.

23 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Ushul Fiqh (Yogyakarta: Kencana, 2012), hlm.

71.

Page 38: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

18

2. Adat yang berlaku sebelum datangnya Islam, namun karena adat tersebut

dianggao buruk dan merusak bagi kehidupan umat, dinyatakan Islam

sebagai suatu yang terlarang.

Adat atau kebiasaan yang terdapat di tengah masyarakat belum diserap

menjadi hukum Islam, namun tidak ada nash syara’ yang melarangnya. Adat

dalam bentuk ini dapat dijadikan dalil dalam menetapkan hukum syara’.

Ditinjau dari segi ketentuan hukumnya maka ‘urf terbagi menjadi dua:

1. ‘Urf as}-s}ah}ih yaitu ‘urf yang tidak menyalahi nash, tidakn menghilangkan

maslahat dan tidak menimbulkan mafsadah, seperti kebiasaan mewakafkan

sebagian barang bergerak, membayarkan sebagian mahar dan

menangguhkan sisanya, pemberian calon suami kepada istri yang diakui

sebagai hadiah bukan dari mahar.

2. ‘Urf al-fasi>d adalah kebiasaan orang yang menyalahi syara’, menarik atau

menimbulkan mafsadah atau menghilangkan maslahat, seperti kebiasaan

mereka melakukan transaksi yang berbau riba.

Ditinjau dari segi bentuknya maka ‘urf ternbagi menjadi dua:

1. ‘Urf fi’li atau perbuatan, seperti jual beli dengan saling memberikan uang

barang tanpa kata-kata, memasuki kaskus tanpa penentuan batas waktu.

2. ‘Urf qauli, contohnya adalah perkataan walad, menurut bahasa berarti anak,

termasuk didalamnya anak laki-laki dan anak perempuan. Tetapi dalam

percakapan sehari-hari biasa diartikan dengan anak laki-laki saja.

Dari segi luas pemakaiannya ‘urf terbagi dua: 24

24 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Ushul Fiqh (Yogyakarta: Kencana, 2012), hlm. 72.

Page 39: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

19

1. Adat umum atau ‘urf ‘a>m, yaitu kebiasaan yang berlaku secara umum tanpa

kecuali.

2. Adat khusus atau ‘urf khaash}, yaitu kebiasaan yang berlaku dalam

lingkungan tertentu, berbeda dengan lingkungan lain

Syarat-syarat ‘Urf25

Oleh karena ‘urf bukan merupakan dalil yang berdiri sendiri,

melainkan tergantung oleh dalil asli hukum syara’, maka ada sejumlah

persyaratan yang harus dipenuhi bagi penggunaan ‘urf tersebut, yaitu:

1. ‘Urf tersebut harus benar-benar merupakan kebiasaan masyarakat.

Maksudnya kebiasaan sejumlah orang tertentu dalam masyarakat tidak dapat

dikatakan ‘urf. Adanya sejumlah lain yang tidak melakukan kebiasaan itu

menunjukkan adanya pertentangan di dalam masyarakat itu sendiri dalam

memandang kebiasaan tersebut. Jika demikian, berarti, kebaikan dari

kemashlahatan itu hanya diterima oleh sebagian masyarakat, sedang sebagian

yang lain menolaknya. Karenanya, ‘urf semacam ini belum dapat dijadikan

hujjah.

2. ‘Urf tersebut harus masih tetap berlaku pada saat hukum yang didasarkan

pada ‘urf tersebut ditetapkan. Jika ‘urf telah berubah, maka hukum tidak

dapat dibangun di atas ‘urf tersebut.

3. Tidak terjadi kesepakatan untuk tidak memberlakukan ‘urf oleh pihak-pihak

yang terlibat di dalamnya.

25 Suwarjin, Ushul Fiqh (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 153-154.

Page 40: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

20

4. ‘Urf tersebut tidak bertentangan dengan nash atau prinsip-prinsip umum

syariat.

Tetapi urf yang dapat dijadikan sebagai dasar hukum hutang-piutang

harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:

1. Adat/’urf itu bernilai maslahah dan dapat diterima akal.

2. Adat/’urf itu berlaku umum dan merata dikalangan orang-orang yang berada

di lingkungan adat atau di kalangan sebagian warganya.

3. Adat/’urf itu telah ada pada saat itu, bukan ‘urf yang muncul kemudian.

4. Adat/’urf itu tidak bertengtangan dengan perinsip yang pasti.26

Adat/’urf yang dapat dijadikan sebagai dasar hukum hutang-piutang

salah satunya adalah harus bernilai maslahah bagi masyarakat dan dapat

diterima oleh akal. Yang dimaksud dengan maslahah adalah mengambil

mengambil manfaat dan menolak kemudharatan dalam rangka memelihara

tujuan syara’. Adapun tujuan syara’ yang harus dipelihara menurut al-Ghazali

ada lima aspek, yaitu memelihara agama, jiwa, akal, keturunan dan harta.

Apabila seseorang melakukan suatu perbuatan yang pada intinya untuk

memelihara kelima aspek tujuan syara’ tersebut dinamakan maslahah.27

F. Metode Penelitian

Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian terhadap kebiasaan

berhutang dalam masyarakat ini metode yang digunakan dalam penyusunan

adalah sebagai berikut:

26 Amir Syarifudin, Ushul Fikih, cet. Ke-1, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), hlm.

376.

27 Nasrun Haroen, Ushul Fikih (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1995), hlm. 115.

Page 41: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

21

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penyusun gunakan yaitu penelitian lapangan

(fied research). penyusun melakukan penelitian langsung terhadap

masyarakat kampung hutang yang melakukan hutang-piutang.

2. Sifat Penelitian

Sifat penelitian ini adalah deskriptif-analitik yang artinya

penelitian yang menggambarkan permasalahan yang ada secara obyektif,

guna mendepenelitiankan kebiasaan berhutang dalam masyarakat

kampung hutang sebagaimana adanya, kemudian menganalisa berdasarkan

data yang ada dari hasil penelitian dan literatur-literatur yang ada

kaitannya dengan permasalahan tersebut, selanjutnya dianalisis dengan

tinjauan sosiologi hukum Islam supaya mendapatkan kesimpulan.

3. Pendekatan Masalah

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan normatif dan sosiologis. Normatif yaitu berdasarkan nash-nash

al-Quran, sunah, ijma, dan sebagainya. Sedangkan sosiologisnya adalah

tentang kehidupan sosial atau kebiasaan masyarakat dalam berhutang.

4. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah warga kampung dalam masyarakat Desa

Panimbang yang melakukan praktik hutang-piutang, untuk mendapatkan

subyek penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sampling,

yaitu peneliti tidak mengambil obyek, gejala, kejadian atau peristiwa,

melainkan sebagian dari obyek gejala atau kejadian yang diteliti. Informasi

Page 42: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

22

diperoleh dari masyarakat yang berhutang dan pihak penyedia jasa pinjam,

serta dari pengamatan penyusun di kampung hutang di Desa Panimbang.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi (pengamatan) adalah pengamatan dan pencatatan dengan

sistematika atas fenomena-fenomena yang diteliti.28 Dalam hal ini

peneliti memperoleh data yang perlukan dengan cara datang dan

melihat di lapangan terhadap kebiasaan masyarakat dalam berhutang itu

secara lansung, yaitu meninjau kepada salah satu petugas penyedia jasa

pinjam yang bertansaksi dengan masyarakat secara langsung.

b. Interview (wawancara) adalah dimana suatu bentuk komunikasi secara

langsung guna mendapatkan sebuah informasi tentang apa yang diteliti.

Yang diwawancarai yaitu masyarakat yang mempunyai hutang dan

badan penyedia jasa pinjam. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan

data yang jelas, valid dan memudahkan penyusun menganalisa pokok

masalah yang dibahas.

c. Kepustakaan adalah menelaah buku-buku yang relevan dengan

permaslahan yang diteliti, seperti kitab-kitab, artikel-artikel, buku-buku,

serta karya ilmiah yang ada kaitannya atau hubungan dengan topik

pembahasan penelitian ini.

6. Teknik Analisa Data

Dalam analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan analisis data kualitatif, yakni menganalisis data

28 Sutrisno Hadi, Metodologi Research II (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), hlm. 217.

Page 43: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

23

yang ada, dikumpulkan, selanjutnya dipilah-pilah dan dianalisa untuk

memperoleh kesimpulan umum tentang kebiasaan berhutang masyarakat

kampung hutang di Desa Panimbang, Kec. Panimbang Jaya, Kab.

Pandeglang. Pertama penyusun menjelaskan terlebih dahulu berbagai hal

tentang konsep hutang-piutang dalam Islam, konsep fikih, sosiologi

hukum Islam, tingakatan kemaslahatan setelah itu dihubungkan dengan

kenyataan-kenyataan di lapangan, yakni tentang praktik hutang-piutang

yang telah menjadi kebiasaan dalam masyarakat Desa Panimbang.

G. Sistematika Pembahasan

Dalam bagian ini akan diuraikan garis besar dari penelitian dalam

bentuk bab-bab, yang secara logis saling berhubungan dan merupakan

keutuhan serta mendukung dan mengarah tercapainya dari jawaban pokok

permasalahan yang telah diajukan. Agar dapat memenuhi sasaran bagaimana

yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini disusun dengan sistematis

sebagai berikut:

Bab pertama adalah pendahuluan yang meliputi latar belakang

masalah, pokok masalah, tujuan kegunaan penelitian, telaah pustaka,

kerangka teoritik, metode penelitian, dan sistematika pembahasan, yang

fungsinya untuk mengarahkan pembaca kepada substansi pembahasan

masalah ini.

Bab kedua berisi tentang konsep sosiologi dan teori-teori hutang-

piutang juga mendepenelitiankan tentang pengertian dan hukumnya.

Page 44: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

24

Sehingga dapat memudahkan untuk menganalisis pokok permasalahan

dalam penelitian ini.

Bab ketiga membahas tentang gambaran umum obyek penelitian,

dimana bertujuan untuk mengetahui lebih jauh tentang tempat dan

sosiologis masyarakat yang dijadikan obyek penelitian. Yang meliputi

depenelitian tempat praktik hutang-piutang, kehidupan sosial dan

keagamaan, dan tanggapan dari masyarakat dan pihak penghutang.

Bab keempat merupakan analisis praktik hutang-piutang, penyebab

dan dampak sosiologis dan ekonomi masyarakat setelah berhutang.

Bab kelima penutup yang berupa kesimpulan dari pembahasan

penelitian dan saran-saran, dimana kesimpulan merupakan jawaban dari

pokok permasalahan.

Page 45: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Praktek hutang piutang yang terjadi di kampung hutang adalah inetraksi/hubungan

antara debitur dan kreditur, debitur mencari nasabah menggunakan cara door to

door yaitu menawarkan pinjaman berupa uang kepada setiap masyarakat setempat

dari semua kalangan dan siapapun sasarannya. Dalam praktek ini kreditur dapat

meminjam kepada lebih dari satu atau dua debitur dengan syarat yang mudah, yaitu

hanya menyerahkan fotocopy KTP.

2. Adapun faktor yang melatar belakangi masyarakat melakukan praktek hutang

piutang, adalah faktor ekonomi, faktor kemudahan, faktor kebutuhan, faktor

lingkungan, faktor pendidikan dan faktor konsumtif masyarakat kampung hutang.

Kemudian faktor yang melatar belakangi debitur adalah faktor penghasilan/bonus

oleh pegawai penagihan hutang dari banyaknya kreditur, faktor kemudahan dalam

mencari keuntungan yang banyak tanpa harus kerja keras. Sehingga berat untuk

meninggalkan praktek hutang piutang tersebut.

3. Sedangkan tinjauan sosilogi hukum Islam terhadap praktek hutang piutang di

kampung hutang antara kreditur dan debitur, terjadi karena masyarakat terbentur

oleh keadaan ekonomi sehingga mereka mengabaikan hukum Islam. Jika ditinjau

Page 46: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

88

dalam kajian sosiologi hukum Islam praktek tersebut dikategorikan sebagai al-‘urf

al-fasi>d, jika ditinjau dari segi mas}lah}ahnya praktek tersebut dikategorikan kepada

mas}lah}ah al-mulghah.

B. Saran-saran

Saran-saran yang dapat penyusun berikan terhadap praktek hutang piutang dan kepada

kampung hutang adalah:

1. Kepada pihak debitur sebaiknya melihat sasaran calon kreditur (masyarakat)

dengan baik dan bijak ketika akan memberikan pinjaman, supaya pinjaman

(hutang) tersebut dapat digunakan dengan bijak oleh kreditur dan mengurangi

bunganya serendah mungkin agar lebih meringankan para kreditur.

2. Kepada pihak kreditur sebaiknya menggunakan hutang untuk hal yang produktif

dan darurat saja, jangan manjadikan hutang sebagai kebiasaan apalagi sampai

menjadi ketergantungan.

3. Kepada masyarakat agar lebih memahami terhadap kondisi lingkungan sosialnya,

meningkatkan sifat gotong royong. Masyarakat sebaiknya juga tidak mudah tergiur

terhadap tawaran hutang dari debitur atau rentenir.

4. Kepada ulama dan umara agar memberikan wawasan serta keilmuannya kepada

masyarakat yang masih kurang memahami terhadap hukum Islam terutama dalam

praktek hutang piutang, yaitu bahaya yang disebabkan oleh praktek hutang piutang

yang mengandung unsur riba. Menjadi pemimpin yang baik dan bijak supaya dapat

jadi panutan untuk masyarakat.

Page 47: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

89

5. Kepada pemerintah sebaiknya lebih memonitoring bantuan langsung tunai kepada

masyarakat miskin di daerah agar tepat sasaran. Memberikan program penyuluhan

keterampilan dan bantuan modal usaha kepada masyarakat untuk memperbaiki

tingkat perekonomian masyarakat daerah.

Page 48: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

90

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an/Tafsir Al-Qur’an/Ulusmul Qur’an

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV Al-Juma>natul Ha>di>,

2010.

HADITS/KITAB

Azzubaidi, Zaenuddin Ahmad, Terjemah Hadits Shahih Bukhari: Dari Kitab al-Tajrid

al-Sarih, alih bahasa Muhammad Zuhri, Semarang: Toha Putra, 1986.

‘Azhim, ‘Abdul, al-Wajiz, alih bahasa Ma’ruf Abdul Jalil, Jakarta: Pustaka as-Sunah,

Cet. Ke-1, 2006.

Bassam, Abdullah bin Abdurrahman Alu, Taisirul-Allam Syarh Umdatul-Ahkam, alih

bahasa, Kathur Suhardi, Jakarta: Darul Falah, Cet. Ke-1, 2002.

El-Jaziri, Abu Bakar Jabir, Minhajul Muslim, alih bahasa Rahmat Djatmoko dan Ahmad

Sumpeno, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991.

Shan’ani, As, Subulus Salam III, alih bahasa, Abu Bakar Muhammad, Surabaya: Al-

Ikhlas, Hadits ke 2, Bab II, Cet. Ke-1, 1995.

Dahlan, Aminah Abd, Hadis Arba’in Annawawiah, cet. Ke-34, Bandung: Al-Ma’arif,

1988.

Fiqh/Ushul Fiqh

As-Sa’di, Abdurrahman, dkk. Fiqih Jual-Beli: Panduan Praktis Bisnis Syariah, alih

bahasa Abdullah, Jakarta: Senayan Publishing, Cet. Ke-1, 2008.

Basyir, Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Muamalat, Yogyakarta: UII Press, Edisi

Revisi, 2000.

Haroen, Nasroen, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000.

, Ushul Fikih, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1995.

Page 49: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

91

, Ushul Fiqh I, Jakarta: Logos, Cet. Ke-1, 1996.

Khallaf, Abdul Wahab, Ushul Fikih Kaidah Hukum Islam, alih bahasa Faiz el muttaqin,

Jakarta: Pustaka Amani, 2002.

Muchtar, Kamal, dkk, Ushul Fikih Jilid I, Yogyakarta: PT Dana Nbhakti Wakaf, 1995.

Muslich, Ahmad Wardi, Fiqh Muamalat, Jakarta: Sinar Grafika Offset, Cet. Ke-1, 2010.

Nawawi, Ismail, fikih muamalah klasik dan kontemporer, Bogor: Ghalia Indonesia,

2012.

Rasyid, Sulaiman, Fikih Islam, Bandung: Sinar Baru, cet ke-1, 1990.

Siroj, Malthuf, Paradigma Ushul Fiqh, Yogyakarta: Pustaka Ilmu, Cet. Ke-1, 2013.

Sudarsono, Pokok-Pokok Hukum Islam, Jakarta: Rineka Cipta, 1992.

Suhendi, Hendi, Fiqh Muamalah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.

, Fiqh Muamalah, Jakarta: Rajawali Pers, 2005.

Suwarjin, Ushul Fiqh, Yogyakarta: Teras, 2012.

Syarifuddin, Amir, Garis-Garis Besar Ushul Fiqh, Yogyakarta: Kencana, 2012.

,Ushul Fikih, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, cet. Ke-1, 1999.

, Ushul Fiqh, jilid 2 (Jakarta: Kencana, 2009).

Wahab, Abd, Ilmu Ushul Fiqh, alih bahasa Helmy, cet. Ke-1, (Bandung: Gema Risalah

Press, 1996).

Zuhri, Muhammad, Riba Dalam al-Quran dan Masalah Perbankan Sebuah Tilikan

Antisipatif. Jakarta: Raja Grafinndo Persada, 1996.

Sosiologi dan Hukum Islam

Adi, Rianto, Sosiologi Hukum: Kajian Hukum Secara Sosiologis (Jakarta: Putaka Obor

Indonesia, 2012) hlm. 21.

Haryanto, Sindung, 2011, Sosiologi Ekonomi, Jakarta: Ar-ruzz Media.

Mansyur, M. Cholil, Sosiologi Masyarakat Kota dan Desa, (Surabaya: Usaha Nasional).

Page 50: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

92

Mudzhar, M. Atho, Studi Hukum Islam Dengan Pendekatan Sosiologi, (Yogyakarta:

IAIN: 1999).

Narwoko, J. Dwi, dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan,

Kencana, 2007.

Sodik, Mochamad, Sosiologi Hukum Islam dan Refleksi Sosial Keagamaan,

(Yogyakarta: Fakultas Syari’ah an Hukum Press UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2011).

Syarbaini, Syahrial dan Rusdiyanta, Dasar-dasar Sosiologi (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2013).

Tebba, Sudirman, Sosiologi Hukum Islam, (Yogyakarta: UII Press Indonesia, 2003).

Waluya, Bagja, Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat. Cet. Ke-1,

Bandung: Setia Purna Inves, 2007.

Penelitian/karya ilmiah

Abung F, M. Abadi, “Praktek Gadai Motor Kredit dalam Tinjauan Sosiologi Hukum

Islam (Studi di Dusun Krajan Krondolor Kec. Suruh, Kab. Semarang)”,

penelitian tidak dipublikasikan, Fakultas h UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Bahasan, Chamdani, “Tinjauan Sosiologi Hukum Islam terhadap praktik ngelimolasi

antara petani tembakau dan tengkulak (studi kasus di Desa Cemoro Kecamatan

Wonoboyo Kabupaten Temanggung)”, penelitian tidak diterbitkan, Fakultas

Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2015).

Majid AS, Abd, Hutang Luar Negeri dalam Perspektif al-Qur’an, Jurnal Asy-Syir’ah,

No. 7 Tahun. 2000.

Mannan, Muhammad Abdul, Ekonomi Islam: teori dan praktek, alih bahasa Potan Arif

Harahap, Jakarta: Intermasa, 1992.

Page 51: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

93

Sabrina, Amalia Nur, “Tinjauan Sosiologi Hukum Islam terhadap Praktek Persaingan

Usaha (Studi Pedagang Pasar Klewer Solo)”, penelitian tidak dipublikasikan,

Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2014).

Suyanto, Bagong, Perangkap Kemiskinan, Problem dan Strategi Pengentasannya

Dalam Pembangunan Desa, Aditya Media, 1996.

Wibowo, Adi, “Tinjauan Hukum Islam terhadap Praktik Pinjam-Meminjam Uang di

Desa Nglorong Kec. Sragen Kab. Sragen”, penelitian tidak diterbitkan, Fakultas

Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2013).

Lain-Lain

Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syari’ah; Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema

Insani Press, 2001.

Ash-shiddieqy, Hasbi, Filsafat Hukum Islam, Jakarta: Bulan Bintang, cet. II, 1986.

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research II, Yogyakarta: Andi Offset, 1989.

Hatta, Moh., Beberapa fasal Ekonomi di Jalan Ekonomi dan Bank, Jilid II, Cet. Ke-III

(Djakarta: dinas penerbitan Balai Pustaka, 1958).

P, Chairuman, dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian dalam Islam, Jakarta: Sinar

Grafika.

Subekti dan R. Tjitrosudibyo, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Jakarta: PT.

Pradnya Pramita, 2008.

https://id.m.wikipedia.org.wiki.

Page 52: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

i

BIOGRAFI ULAMA DAN SARJANA

1. Al-Ima>m al-Bukha>ri>

Nama lengkapnya adalah Abu> ‘Abdillah Muh }ammad Ibn Muh}ammad

al-Bukha>ri>. Lahir di kota Bukhara pada tanggal 15 Syawal 194 H. Pada tahun

210 H, ia beserta ibu beserta saudaranya menunaikan ibadah haji. Selanjutnya ia

tingaal di Hijaz untuk menuntut ilmu melalui para fuqaha dan muh}addis|i>n. Ia

bermukim di madinah dan menyusun kitab “at-Tari>kh al-Kabi>r”. Pada masa

muda ia berhasil menghafalkan 70.000 hadis dengan seluruh sanadnya. Usaha

mencapai para muh}addis|i>n adalah dengan cara melewat ke Bagdad, Basrah,

Kufah, Makah, Syam, Hunas, Asyqala, dan mesir.

2. al-Ima>m Musli>m

Nama lengkapnya adalah Imam Abu> al-Husain bin al-Hajjaj bin Musli>m

bin Khussaz al-Qusyairi> an-Naisaburi>. Beliau seorang ulama terkemuka yang

namanya tetap dikenal hingga kini, beliau dilahirkan di Naisaburi pada tahun

206 H. Beliau melewat ke Hijaz, Irak Syam, dan Mesir untuk belajar kepada

beberapa guru, yang antara lain adalah Yah}ya Ibn Yah}ya dan Syaitih Ish}a>q Ibnu

Rohawain serta Sa’i >d Ibnu Mans}u>r dan Abu> Mus’ab di Hijaz. Beliau juga pernah

belajar kepada Ahmad Ibn Hanbal. Di antara karyanya yang terbesar dalam

bidang hadis adalah Sah}i>h Musli>m yang merupakan hadits urutan kedua di

antara 6 bulan kitab hadits yang diakui (al-Kutu>b as-Sittah) setelah Sah}i>h al-

Bukha>ri>.

Page 53: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

ii

3. Al-Ima>m asy-Sya>fi’i>

Nama lengkapnya ialah Muhammad bin Idri>s asy-Sya>fi’I> al-Quraisyi>.

Beliau seorang keturunan Hasyim Ibn Abdal Mutallib. Beliau dilahirkan di

Gazaa, sebuah kota kecil di wilayah Syam (paletina sekarang)pada tahun150

H/767 H. Beliau adalah pencetus sekaligus pendiri mazhab Syafi’I, salah satu

dari empat mazhab sunni yang popular dikalangan umat Islam. Di antara buku-

buku karangan beliau adalah : kitab ar-Risa>lah, kitab al-Umm, kitab Ikhtila>f al-

H}adi>s.

4. Ima>m al-Gaza>li>

Nama lengkap al-Gaza>li> adalah Muh}ammad bin Muh}ammad at}-T{haosi>,

ia dipanggil “Abu > H{ami>d” dan ketika masih bayi, ia mendapatkan julukan

“Zainuddi>n”. Ia adalah salah satu tokoh yang terdepan dalam Islam sunni yang

hidup dimasa kejayaan Islam sunni tengah pergolakan dan pertikaian agama,

ideology dan pemikiran. Adapun karya-karyanya yang terkenal adalah : al-

Miza>n, al-‘Amal, Ihya>’, ‘Ulu >m Ad-di>n.

5. Dr. Yusu>f Qarad{awi

Yusu>f Qarad{awi lahir di Mesir pada tahun 1926. Ketika usianya belum

genap 10 tahun ia telah dapat menghafal al-Qur’an. Seusai menamatkan

pendidikan di Ma’had T{anta> dan Ma’had S|anawi>, ia meneruskan ke fakultas

Ushuluddin Universitas al-Azhar, kairo hingga menyelesaikan program doctor

pada tahun 1973, dengan disertai “Zakat dan Pengaruhnya dalam mengatasi

Page 54: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

iii

Problematika Sosial”. Pada tahun 1957 ia juga memasuki Institut Pembahasan

dan Pengkajian Arab dengan meraih diploma tinggi bahasa dan sastra Arab.

Page 55: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

iv

DAFTAR TERJEMAHAN

Fn Hlm Terjamahan

BAB I

2 2 Barang siapa meminjami (menginfakkan hartanya di jalan Allah)

Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan

ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan

(rezeki), dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan

11 10 …dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan

permusuhan…

02 17 Adat kebiasaan itu dapat ditetapkan sebagai hukum

BAB II

10 02 Jika kamu meminjamkan kepda Allah dengan pinjaman yang baik,

niscaya Dia melipatgandakan (balasan) untukmu dan mengampuni

kamu…

11 02 Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang

piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu

menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu

menuliskannya dengan benar. Janganlah penulis menolak untuk

menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya,

maka hendaklah dia menuliskan. Dan hendaklah orang yang

berutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada

Allah, Tuhannya. Dan janganlah ia mengurangi sedikit pun

daripadanya. Jika orang yang berutang itu orang yang kurang

akalnya atau lemah (keadaannya), atau tidak mampu mendiktekan

sendiri, maka hendaklah walinya mendiktekannya dengan benar.

Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki di antara

kamu. Jika tidak ada (saksi) dua orang laki-laki, maka (boleh)

seorang laki-laki dan dua orang perempuan di antara orang-orang

yang kamu sukai dari para saksi (yang ada), agar jika yang seorang

lupa maka yang seorang lagi mengingatkannya. Dan janganlah

saksi-saksi itu menolak apabila dipanggil. Dan janganlah kamu

bosan menuliskannya, untuk batas waktunya baik (utang itu) kecil

maupun besar. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah, lebih

dapat menguatkan kesaksian, dan lebih mendekatkan kamu kepada

ketidakraguan, kecuali jika hal itu merupakan perdagangan tunai

yang kamu jalanknan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi

kamu jika kamu tidak menuliskannya. Dan ambillah saksi apabila

kamu berjual beli, dan janganlah penulis dipersulit dan begitu juga

saksi. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sungguh, hal itu

adalah suatu kefasikan pada kamu. Dan bertakwalah kepada Allah,

Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha

Mengetahui segala sesuatu.

Page 56: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

v

16 00 Dan jika (orang berutang itu) dalam kesulitan, maka berilah

tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Dan jika

kamu menyedekahkan, itu lebih baik bagimu, jika kamu

mengetahui.

17 34 ...Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah kami

turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi

subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan

yang indah.

19 35 wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba

dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu

beruntung.

29 44 Sesuatu yang dikerjakan secara berulang-ulang tanpa adanya

hubungan rasional

02 44 Kebiasaan mayoritas kaum baik dalam perkataan atau perbuatan

BAB III

16 60 Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. dari Nabi SAW beliau bersabda:

Riba itu ada 73 pintu. Yang paling ringan ialah seperti orang lelaki

yang menikahi ibunya, dan seberat-beratnya riba itu merusak

kehormatan seorang muslim.

BAB IV

0 76 Dari Abu Bakrah, dia berkata, ‘Rasulullah SAW melarang menjual

perak dengan perak, emas dengan emas, kecuali dengan berat yang

sama, dan memerintahkan agar kami membeli perak dengan emas

menurut kehendak kami dan agar kami membeli emas dengan

perak menurut kehendak kami’.” Dia (rawi) berkata, “seseorang

bertanya kepadanya, ‘apakah maksudnya secara kontan?’ Dia

menjawab, ‘begitulah yang kudengar’.

0 02 Setiap pengutangan yang menarik keuntungan maka itu adalah

salah satu cara di antara cara-cara riba.

Page 57: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

vi

Daftar Pertanyaan untuk Kreditur (Bank Keliling)

Nama:

1. Kenapa kreditur (non-bank) disebut bank keliling?

2. Begaimana anda memaknai hutang?

3. Kepada siapa saja anda menawarkan hutang?

4. Bagaimana kriteria masyarakat yang anda tawarkan hutang?

5. Bagaimana sosialisasi anda untuk menawarkan hutang kepada

masyarakat?

6. Bagaimana mekanisme dan persyaratan transaksi hutang-piutang yang

harus dipenuhi?

7. Bagaimana kesepakatan atau perjanjian yang dilakukan antara debitur dan

kreditur?

8. Adakah jaminan sebagai syarat pinjaman?

9. Apakah perjanjiannya menggunakan surat (hitam di atas putih)?

10. Di dalam perjanjiannya, tambahan atau bunga seperti apa yang anda

terapkan dan berapa persen bunga yang ditetapkan?

11. Bagaimana tindakan anda apabila debitur lari dari tanggung jawab untuk

melunasi hutangnya?

12. Bagaimana kejelasan badan hukum bank keliling ini?

13. Hutang seperti apa yang anda tawarkan kepada masyarakat (modal usaha,

konsumsi atau segala kebutuhan lainnya)?

Page 58: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

vii

Daftar Pertanyaan untuk Kreditur UMKM Koperasi Syariah

Nama :

1. Apa yang membedakan koperasi anda dengan lembaga sejenis yang lain?

2. Bagaimana anda memaknai hutang?

3. Kepada siapa saja anda menawarkan hutang?

4. Bagaimana kriteria masyarakat yang anda tawarkan hutang?

5. Bagaimana sosialisasi anda untuk menawarkan hutang kepada

masyarakat?

6. Bagaimana mekanisme dan persyaratan transaksi hutang-piutang yang

harus dipenuhi?

7. Bagaimana kesepakatan atau perjanjian yang dilakukan antara debitur dan

kreditur?

8. Apa ada jaminan sebagai syarat perjanjian?

9. Apakah perjanjiannya menggunakan surat (hitam di atas putih)?

10. Bagaimana tindakan anda apabila debitur lari dari tanggung jawab

melunasi hutangnya (tidak ada perjanjian hitam di atas putih atau

jaminan)?

11. Di dalam perjanjiannya, tambahan atau bunga seperti apa yang anda

terapkan dan berapa persen bunga yang ditetapkan?

12. Bagaimana kejelasan badan hukum koperasi syariah ini?

13. Hutang seperti apa yang anda tawarkan kepada masyarakat (modal usaha,

konsumsi atau segala kebutuhan lainnya)?

Page 59: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

viii

Daftar Pertanyaan untuk Debitur bank Keliling

Nama:

1. Apa profesi anda?

2. Apakah cukup penghasilan anda untuk memenuhi kebutuhan primer?

3. Faktor/alasan apa yang membuat anda harus berhutang?

4. Bagaimana anda sendiri memaknai akan hutang?

5. Kepada siapa anda berhutang?

6. Kenapa kreditur (non-bank) disebut bank keliling?

7. Kapan pertama kalinya kreditur (non-bank) masuk kampung ini?

8. Bagaimana pendekatan debitur (non-bank) memberikan peanawaran

hutang kepada anda atau masyarakat lain?

9. Kesepakatan/perjanjian seperti apa, antara anda sebagai debitur dan

kreditur (non-bank) dalam melakukan transaksi hutang-piutang hingga

mencapai kesepakatan?

10. Menurut anda berhutang itu solusi atau jalan terakhir?

11. Digunakan untuk kepentingan apa saja hutang tersebut?

12. Apa yang terjadi apabila anda tidak berhutang?

13. Apakah bunga yang ditetapkan tidak memberatkan anda?

14. Apakah anda tidak khawatir apabila berhutang menjadi sebuah kebiasaan

yang berkepanjangan bagi anda?

15. Adakah dampak positifnya setelah anda berhutang?

16. Apa dampak negatifnya setelah anda berhutang?

17. Apakah anda mengerti konsep riba?

18. Kapankah anda akan benar-benar berhenti berhutang kepada kreditur

(non-bank)?

Page 60: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

ix

Daftar Pertanyaan untuk Debitur UMKM Koperasi Syariah

Nama:

1. Apakah profesi anda?

2. Apakah cukup penghasilan anda untuk memenuhi kebutuhan primer?

3. Faktor/alasan apa yang membuat anda harus berhutang?

4. Bagaimana anda sendiri memaknai akan hutang?

5. Kepada siapa anda berhutang?

6. Apa yang anda ketahui tentang koperasi syariah dan konsep riba?

7. Kapan pertama kalinya koperasi syariah masuk kampung ini?

8. Bagaimana cara pendekatan koperasi syariah dalam memberikan

penawaran hutang kepada anda atau masyarakat lain?

9. Kesepakatan/perjanjian seperti apa, antara anda sebagai debitur dan

kreditur (UMKM Koperasi Syariah) dalam melakukan transaksi hutang-

piutang hingga mencapai kesepakatan?

10. Menurut anda berhutang itu menjadi solusi atau jalan terakhir?

11. Digunakan untuk kepentingan apa saja uang hasil hutang tersebut?

12. Apa yang terjadi apabila anda tidak berhutang?

13. Apakah berhutang tidak memberatkan anda?

14. Apakah anda tidak khawatir apabila berhutang menjadi sebuah kebiasaan

yang berkepanjangan bagi anda?

15. Adakah dampak positifnya setelah anda berhutang?

16. Apa dampak negatifnya setelah anda berhutang?

17. Apa alasan anda memilih berhutang kepada UMKM koperasi syariah

dibandingkan dengan kreditur lain?

18. Kapankah anda akan benar-benar berhenti berhutang kepada kreditur?

Page 61: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

x

Daftar Pertanyaan Untuk Umara (Tokoh Masyarakat)

Nama:

1. Kenapa kreditur non-bank disebut bank keliling?

2. Kapan pertama kalinya bank keliling dan UMKM koperasi syariah masuk

kampung ini?

3. Sejauh mana anda mengetahui kondisi ekonomi masyarakat anda?

4. Apakah anda tahu kebiasaan masyarakat dalam berhutang, bagaimana

menurut anda?

5. Bagaimana anda memaknai hutang?

6. Adakah peran penting pemerintah daerah untuk menaikan kesejahteraan

masyarakat dari kemiskinan?

Page 62: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

xi

Daftar Pertanyaan untuk Ulama (Tokoh Agama)

Nama:

1. Bagaimana anda memaknai hutang menurut agama Islam?

2. Bagaimana hukumnya pinjaman yang ditawarkan oleh bank keliling dan

koperasi syariah?

3. Apa pendapat anda terhadap masyarakat yang terbiasa berhutang dengan

menerapkan bunga?

4. Praktek hutang piutang yang dilakukan oleh masyarakat lebih banyak

maslahat atau madharatnya di dalam kehidupan?

5. Adakah Kekhawatiran anda terhadap masyarakat yang terbiasa berhutang

dengan menerapkan bunga?

6. Bagaimana hutang yang dianjurkan atau yang dilarang menurut Islam?

Page 63: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

xii

DAFTAR RESPPONDEN

No NAMA JABATAN PEKERJAAN

1. Masykur. S Ulama

Ketua Majelis Ta’lim

Hidayatuttalibin

Pengajar di Majelis

Ta’lim

Hidayatuttalibin

2. H. Nursidik

Ulama

(Dewan Pengurus

Masjid)

Wiraswasta

3. Bapak Sudjai

Umara

(Ketua RT 02/04

kampung sukajadi)

Pegawai Negeri Sipil

(PNS)

4. Bapak Rz Kreditur

Pegawai Bank

Keliling

5. Bapak Ar Kreditur

Pegawai Bank

Keliling

6. Ibu Ek Kreditur

Pengurus Koperasi

Syariah

7. Ibu Wn Debitur

(Bank Keliling) Wiraswasta

8. Ibu En

Debitur

(Bank Keliling) wiraswasta

9. Ibu Er Debitur

(Bank Keliling)

Wiraswasta

10. Ibu Is Debitur

(Bank Keliling) Ibu Rumah Tangga

11. Ibu Ks

Debitur

(Koperasi Syariah) Wiraswasta

12. Ibu Siti Sy Debitur

(Koperasi Syariah) Ibu Rumah Tangga

13. Ibu Ik Debitur

(Koperasi Syariah) Wiraswasta

14. Ibu Ym Debitur

(Koperasi Syariah) Ibu Rumah Tangga

15. Ibu De

Debitur

(Koperasi Syariah) Wiraswasta

Page 64: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

X

CURRICULUM VITAE

Nama : Amin Maftuhin

TTL : Pandeglang, 18 Agustus 1991

Jenis Kelamin : Laki-laki

Nama Ayah : Nursidik

Nama Ibu : Nurfatimah

Pekerjaan Orang Tua:

Ayah : Wiraswasta

Ibu : Wiraswasta

Riwayat Pendidikan Formal:

1. SD Negeri 06 Panimbang : Pada Tahun 1997-2003

2. Mts. Darul Iman Pandeglang : Pada Tahun 2003-2004

3. Mts. Al-Muttaqin Pandeglang : Pada Tahun 2004-2006

4. MA Al-Hikmah 02 Brebes : Pada Tahun 2006-2009

5. MA Negeri 01 Panimbang : Pada Tahun 2010-2011

6. UIN SUKA Yogyakarta Fakultas Syari’ah dan Hukum : 2011- Sekarang

Page 65: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

KEMENTERIAN AGAMA RI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIIAGAFAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM

Alamat : Jl. Marsda Adisucipto Telp, (0274)5128'10, Fax.(0274)545614E-mail : f*tb._€g_aiieig:g$t.*J,.':",:ltj Yogyakarta #28 I

No.

Hal

: ulN.02/DS.1/PP.00.9/ 1211 12415

: Permohonan lzin Penelitian

Kepada

Yth. Kepala Desa Panimbang

Jln. Raya Tanjung Lesung Km. 3

di. Panimbang

Assal a mu' al aikum wr.wb.

Yogyakarta, 17 Juni 2015

Dekan Fakulhs Syari'ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta memohon kepadaBapakllbu unfuk memberikan izin kepada mahasi$ila Fakuttas Syari'ah dan Hukum UIN

Sunan Kalijaga sebagaimana yang tersebut di bawah ini :

Unfuk melakukan penelitian di Kampung Sukajadi Desa Pasnimbang Kec. Panimbang

Jaya guna mendapatkan dah dan informasi dalam nangka Penulisan Karya Tulis llmiah(Skripsi) yang berjudul "KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM

ISLAM (STUDI KASUS DESA PANIMBANG KECAMATAN PANIMBANG JAYAKABUPATEN PANDEGLANG).

Demikian kami sampaikan, atas bantuan dan kedasamanya kami ucapkan terima kasih

W assala mu' alaiku m w r.vth.

.;:::'., ;'i -:.h,n Dgkan,

"r, " ' ' *"*il 'Dekan Bidang Akademik,

Ten$usan:Dekan Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

No Nama NIM JURUSAN

1. Amin Maftuhin 1 1380078 MU

08 200003 I 003 6

Page 66: KAMPUNG HUTANG DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/19724/1/11380078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf · kampung hutang dalam tinjauan sosiologi hukum islam

ATI KABUPATEN PANDEGLANG

KECAMATAT{ PAT{IMBANG JAYAKANTOR DESA PANIMBANG

Jln. RayaTanjung Lesung Km. 01 Desa Panimbang Kec. Panimbang Jaya - Pandeglang - Banten42241

SURAT KETERANGANNomor: I72 / SK/DS. 2OO1/IT / 20rc

Yang bertanda tangan dibawah ini KepalaPanimbang jaya Kabupaten Pandeglangmenerangkan dengan sesungguhnya, bahwa

Desa Panimbang KecamatanProvinsi Banten, dengan ini

NamaNIMJurusanFakultasUniversitasBerlaku Mulai Tanggal

AMIIT MA.rTUHIIT1 1380078MuamalatSyari'ah dan HukumUIN Sunan Iklijaga Yoryakarta25 Juni 2015 s/d Secukupnya

Bahwa yang bersangkutan sudah Melakukan Penelitian dengan TemaaKanpung Hutang datram TlnJauan Soslologl Hukum Islam' Di KampungSukajadi RT. OO2 RW. OO4 Desa Panimbang Kecamatan Panimbang JayaKabupaten Pandeglang.

Demikian Surat Keterangan ini Kami Buat dengan sebenar-benarnya,atas segala perhatiannya kami ucapkan terima kasih, dan agar dapatdipergunakan sebagimana mestinya

Parrimbang, 31 Juli 2015

lrnbang

NlPi reeoo2ol 2oo8o1 1 oo1