KAMIS, 28 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA Tidak Ada … · (PMI) Sumbar akan mengirim-kan 1.000...

1
nami di Mentawai juga muncul karena salah satu resor milik in vestor asing yang selama ini menjadi tempat menginap warga asing, yakni Marcaroni Resort, dilaporkan hancur di- terjang tsunami. Resor di pinggir pantai Si- labu, Kecamatan Pagai Utara, Mentawai itu dilaporkan han- cur dan diseret arus tsunami. Namun, Ketua DPRD Kepu- lauan Mentawai Hendri Dori Satoko menegaskan tidak ada la- poran warga asing yang tewas. Kirim bantuan Duka di Mentawai telah menggerakkan sejumlah pihak untuk mengulurkan bantuan. Palang Merah Indonesia (PMI) Sumbar akan mengirim- kan 1.000 tenda ke lokasi ben- cana gempa dan tsunami. Kepala Markas PMI Sumbar Hidayatul Irwan menyatakan setelah memberangkatkan lima personelnya Selasa (26/10) sore. “Mungkin Kamis (hari ini) akan dikirimkan tenda itu, dan PMI juga berangkatkan tambahan 10 personel khusus.” PMI menyampaikan dengan kondisi kerusakan yang cukup parah, akses komunikasi di Kepulauan Mentawai terancam terputus untuk sementara. Bantuan juga datang dari Muspida Sumatra Utara (Sumut) melalui aksi pengumpulan dana sus mitigasi bencana di Indone- sia. ‘’Kalau melihat data dari read down system early warning system yang ada di BPPT, setelah gempa pertama dengan kekuatan 7,2 SR, kemudian 20 menit berikut- nya terjadi tsunami. Pada saat tsunami, tidak ada kontak apa pun dari masyarakat yang meng- abarkan adanya tsunami.’’ Bahkan adanya tsunami pun tidak terbaca sinyal buoy yang di- pasang di dekat Pulau Siberut. Di wilayah pesisir Samudra Hindia terdapat dua buoy milik Jerman, yakni buoy Sumatra 3 dan Sumatra 4, yang sangat de- kat dengan pusat gempa. Jarak terdekat buoy Sumatra 3 sekitar 165 km dari pusat gempa. Na- mun, buoy itu tidak mengirim- kan data ke Padang atau buoy terdekatnya, lantaran Indonesia dan Jerman belum ada kerja sama. ‘’Desember nanti baru ada kerja sama dengan Jerman untuk buoy itu,’’ kata Yudi. Sementara itu, BMKG sudah memberikan peringatan dini setelah menerima sinyal ada- nya gempa dengan kekuatan Hendra Makmur Tidak Ada Turis Asing yang Hilang Simpati terhadap korban gempa dan tsunami di Mentawai terus mengalir. Pascagempa dan tsunami memang ada yang dilaporkan hilang, tetapi sudah kembali dan ditemukan.” Aim Zein Ketua AKSSB AP/ACHMAD IBRAHIM AKIBAT TSUNAMI: Sebuah rumah hampir roboh disapu tsunami di Dusun Saumanganya, Kecamatan Pagai Utara, Kepulauan Mentawai (atas). Sementara itu, tiga dari sembilan warga Australia yang selamat tiba di Padang, kemarin. Gempa 7,2 pada skala Richter disertai tsunami, Senin (25/10), mengakibatkan kerusakan parah di Kepulauan Mentawai. Laporan Tsunami tidak Terbaca Buoy Indonesia Indonesia Berduka | 9 KAMIS, 28 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA A SOSIASI Kapal Pe- siar Selancar Suma- tra Barat (AKSSB) menyatakan kapal pesiar pengangkut sembilan turis asal Australia dan satu asal Jepang yang sempat hilang kon- tak pascagempa dan tsunami akhirnya dinyatakan selamat. “Mereka semua dalam kondisi selamat,” kata Ketua AKSSB Aim Zein seusai rapat di Gubernuran Padang, Selasa (26/10) malam. Aim menjelaskan kapal pesiar Southern Cross yang digunakan para turis asing yang sempat dinyatakan hilang, ternyata pas- cagempa berkekuatan 7,2 pada skala Richter (SR) mengalihkan arah perjalanan ke arah laut lepas lalu kehilangan kontak. Awak kapal itu baru menghu- bungi petugas di darat Selasa pukul 20.29 WIB. Setelah ada laporan itu, kata- nya, kapal Southern Cross berto- lak dari Mentawai-Padang dan kemarin dini hari sudah sampai di Pelabuhan Bungus, Padang. Sementara itu kapal pesiar Midas Debora yang terbakar dengan penumpang 20 orang wisatawan dan 10 awak kapal lokal juga dinyatakan selamat setelah mendapat bantuan dari kapal Freedom III. “Wisatawan asing yang dibawa koordinator AKSSB belum ada ditemukan korban jiwa. Pascagempa dan tsunami memang ada dilapor- kan hilang, tetapi sudah kembali dan ditemukan,” katanya. Dugaan adanya korban asing dalam bencana gempa dan tsu- bantuan pada pelantikan Dan- lantamal I Belawan. Wakil Gubernur Sumut Gatot Pudjo Nugroho di Medan me- ngatakan, dalam acara yang dilakukan seusai serah terima jabatan Danlantamal I Belawan dari Laksma TNI Syarif Husin kepada Laksma TNI Amri Hu- saini itu terkumpul bantuan sebesar Rp100 juta lebih. “Insya Allah hari ini akan dikirim de- ngan KRI Cirebon,” katanya. Bantuan juga datang dari Pem- prov Bengkulu dan Kabupaten Muko-Muko masing-masing Rp100 juta dan Rp25 juta. Pemerintah Aceh pun telah menyiagakan bantuan berupa uang, makanan, dan pakaian untuk korban gempa dan tsu- nami di Mentawai. “Pemerintah Aceh sudah me- nyiapkan bantuan tersebut. Na- mun, kami masih menunggu koordinasi dengan Pemprov Sumatra Barat,” kata Wakil Gu- bernur Aceh Muhammad Nazar di Banda Aceh, kemarin. Bantuan juga datang dari grup usaha Artha Graha. Perusahaan itu mengirimkan relawan kema- nusiaan menuju kepulauan Mentawai dalam misi Artha Graha Peduli Mentawai bekerja sama dengan Batalyon Kesehat- an Kostrad, kemarin. Tim ini akan membantu proses evakuasi dan pencarian warga yang hilang, bantuan kesehatan di rumah sakit darurat bersama Batalyon Kesehatan Kostrad, serta distribusi logistik. Wakil Presiden Boediono mengingatkan semua pihak yang berperan dalam penangan- an bencana gempa dan tsunami Mentawai agar bantuan jangan sampai menumpuk di posko dan pendistribusiannya harus tepat sasaran. (Ant/N-1) hendramakmur @mediaindonesia.com EMPASAN tsunami akibat gem- pa berkekuatan 7,2 pada skala Richter (SR) di Pulau Pagai, Ka- bupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat (Sumbar), pada Senin (25/10), tidak pernah di- duga para peneliti sebelumnya. Hal itu dikatakan Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan Ba- dan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Yudi Ananta- sena di Jakarta, kemarin. Yudi yang juga pernah mela- kukan riset pemetaan kawasan Kepulauan Mentawai mene- rangkan, Indonesia tidak memi- liki pendeteksi tsunami bawah laut, yakni buoy, yang terpasang di Samudra Hindia, tepatnya di dekat Pulau Pagai. Pemasangan buoy justru persis di depan Pulau Siberut, yang berkoneksi lang- sung dengan Kota Padang. ‘’Pemasangan buoy itu di sa- na karena ada pertimbangan riset yang telah dilakukan para geolog, bahwa di sekitar Pulau Siberut ini yang berpotensi ter- jadi gempa besar,’’ terangnya. Peristiwa gempa Mentawai membawa fakta baru dalam ka- 7,2 SR dan kedalaman 10 km. Prih Harjadi, Kepala Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG, membenarkan bahwa dengan kekuatan gempa di atas 6 SR dan kedalaman di bawah 70 km sudah memenuhi kriteria gempa berpotensi tsunami. ‘’Dan kami sudah memberikan peringatan dini potensi tsunami itu. Kami sudah melakukannya sesuai de- ngan prosedur,’’ terang Prih. Ia mengakui tidak ada laporan tsunami yang dikirim dari buoy Indonesia. Sesuai dengan pera- turan internasional, setelah 1 jam tidak ada laporan, peringatan tsunami itu harus dicabut. Yudi menambahkan, seharus- nya pemasangan buoy dilaku- kan di kawasan potensi gempa dan tsunami berjarak 200 km. Pasalnya perekaman data dari buoy pun juga memiliki keter- batasan. Di sisi lain, saat ini banyak buoy yang hilang atau rusak sensornya. Satu-satunya buoy yang benar- benar berfungsi secara baik di pesisir Samudra Hindia hanya di Simeuleu, Aceh. (Nda/N-1) ANTARA/RAPOT PARDOMUAN,

Transcript of KAMIS, 28 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA Tidak Ada … · (PMI) Sumbar akan mengirim-kan 1.000...

Page 1: KAMIS, 28 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA Tidak Ada … · (PMI) Sumbar akan mengirim-kan 1.000 tenda ke lokasi ben-cana gempa dan tsunami. Kepala Markas PMI Sumbar Hidayatul Irwan

nami di Mentawai juga muncul karena salah satu resor milik in vestor asing yang selama ini menjadi tempat menginap warga asing, yakni Marcaro ni Resort, dilaporkan hancur di-terjang tsunami.

Resor di pinggir pantai Si-labu, Kecamatan Pagai Utara, Mentawai itu dilaporkan han-cur dan diseret arus tsunami.

Namun, Ketua DPRD Kepu-lauan Mentawai Hendri Dori Satoko menegaskan tidak ada la-poran warga asing yang tewas.

Kirim bantuanDuka di Mentawai telah

meng gerakkan sejumlah pihak untuk mengulurkan bantuan.

Palang Merah Indonesia (PMI) Sumbar akan mengirim-kan 1.000 tenda ke lokasi ben-cana gempa dan tsunami.

Kepala Markas PMI Sumbar Hidayatul Irwan menyata kan se telah memberangkatkan lima personelnya Selasa (26/10) so re. “Mungkin Kamis (hari ini) akan dikirimkan tenda itu, dan PMI juga berangkatkan tambahan 10 personel khusus.”

PMI menyampaikan dengan kondisi kerusakan yang cukup parah, akses komunikasi di Kepulauan Mentawai terancam terputus untuk sementara.

Bantuan juga datang dari Mus pida Sumatra Utara (Sumut) melalui aksi pengumpulan dana

sus mitigasi bencana di Indone-sia. ‘’Kalau melihat data dari read down system early warning system yang ada di BPPT, setelah gempa pertama dengan kekuat an 7,2 SR, kemudian 20 menit berikut-nya terjadi tsunami. Pada saat tsunami, tidak ada kontak apa pun dari masyarakat yang meng-abarkan adanya tsunami.’’

Bahkan adanya tsunami pun ti dak terbaca sinyal buoy yang di-pasang di dekat Pulau Siberut.

Di wilayah pesisir Samudra Hindia terdapat dua buoy milik Jerman, yakni buoy Sumatra 3 dan Sumatra 4, yang sangat de-kat dengan pusat gempa. Jarak terdekat buoy Sumatra 3 sekitar 165 km dari pusat gempa. Na-mun, buoy itu tidak mengirim-kan data ke Padang atau buoy terdekatnya, lantaran Indonesia dan Jerman belum ada kerja sama. ‘’Desember nanti baru ada kerja sama dengan Jerman untuk buoy itu,’’ kata Yudi.

Sementara itu, BMKG sudah memberikan peringatan dini se te lah menerima sinyal ada-nya gempa dengan kekuatan

Hendra Makmur

Tidak Ada Turis Asing yang Hilang

Simpati terhadap korban gempa dan tsunami di Mentawai terus mengalir.

Pascagempa dan tsunami memang ada yang dilaporkan hilang, tetapi sudah kembali dan ditemukan.”Aim ZeinKetua AKSSB

AP/ACHMAD IBRAHIM

AKIBAT TSUNAMI: Sebuah rumah hampir roboh disapu tsunami di Dusun Saumanganya, Kecamatan Pagai Utara, Kepulauan Mentawai (atas). Sementara itu, tiga dari sembilan warga Australia yang selamat tiba di Padang, kemarin. Gempa 7,2 pada skala Richter disertai tsunami, Senin (25/10), mengakibatkan kerusakan parah di Kepulauan Mentawai.

Laporan Tsunami tidak Terbaca Buoy Indonesia

Indonesia Berduka | 9KAMIS, 28 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA

ASOSIASI Kapal Pe-siar Selancar Suma-tra Barat (AKSSB) menyatakan kapal

pesiar pengangkut sembilan turis asal Australia dan satu asal Jepang yang sempat hilang kon-tak pascagempa dan tsunami akhirnya dinyatakan selamat.

“Mereka semua dalam kondisi selamat,” kata Ketua AKSSB Aim Zein seusai rapat di Gubernuran Padang, Selasa (26/10) malam.

Aim menjelaskan kapal pesiar Southern Cross yang digunakan para turis asing yang sempat dinyatakan hilang, ternyata pas-cagempa berkekuatan 7,2 pada skala Richter (SR) mengalihkan arah perjalanan ke arah laut lepas lalu kehilangan kontak.

Awak kapal itu baru menghu-bungi petugas di darat Selasa pukul 20.29 WIB.

Setelah ada laporan itu, kata-nya, kapal Southern Cross berto-lak dari Mentawai-Padang dan kemarin dini hari sudah sampai di Pelabuhan Bungus, Padang.

Sementara itu kapal pesiar Midas Debora yang terbakar dengan penumpang 20 orang wisatawan dan 10 awak kapal lokal juga dinyatakan selamat setelah mendapat bantuan dari kapal Freedom III. “Wisatawan asing yang dibawa koordinator AKSSB belum ada ditemukan korban jiwa. Pascagempa dan tsunami memang ada dilapor-kan hilang, tetapi sudah kembali dan ditemukan,” katanya.

Dugaan adanya korban asing dalam bencana gempa dan tsu-

bantuan pada pelantikan Dan-lantamal I Belawan.

Wakil Gubernur Sumut Gatot Pu djo Nugroho di Medan me-nga takan, dalam acara yang di lakukan seusai serah terima jabatan Danlantamal I Belawan dari Laksma TNI Syarif Husin kepada Laksma TNI Amri Hu-saini itu terkumpul bantuan sebesar Rp100 juta lebih. “Insya Allah hari ini akan dikirim de-ngan KRI Cirebon,” katanya.

Bantuan juga datang dari Pem-prov Bengkulu dan Kabupaten Muko-Muko masing-masing Rp100 juta dan Rp25 juta.

Pemerintah Aceh pun telah menyiagakan bantuan berupa uang, makanan, dan pakaian untuk korban gempa dan tsu-nami di Mentawai.

“Pemerintah Aceh sudah me-nyiapkan bantuan tersebut. Na-mun, kami masih menunggu koordinasi dengan Pemprov Sumatra Barat,” kata Wakil Gu-bernur Aceh Muhammad Nazar di Banda Aceh, kemarin.

Bantuan juga datang dari grup usaha Artha Graha. Perusahaan itu mengirimkan relawan kema-nusiaan menuju kepulauan Mentawai dalam misi Artha Graha Peduli Mentawai bekerja sama dengan Batalyon Kesehat-an Kostrad, kemarin.

Tim ini akan membantu proses evakuasi dan pencarian warga yang hilang, bantuan kesehatan di rumah sakit darurat bersama Batalyon Kesehatan Kostrad, serta distribusi logistik.

Wakil Presiden Boediono mengingatkan semua pihak yang berperan dalam penangan-an bencana gempa dan tsunami Mentawai agar bantuan jangan sampai menumpuk di posko dan pendistribusiannya harus tepat sasaran. (Ant/N-1)

[email protected]

EMPASAN tsunami akibat gem-pa berkekuatan 7,2 pada skala Richter (SR) di Pulau Pagai, Ka-bu paten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat (Sumbar), pada Senin (25/10), tidak pernah di-du ga para peneliti sebelumnya.

Hal itu dikatakan Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan Ba-dan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Yudi Ananta-sena di Jakarta, kemarin.

Yudi yang juga pernah mela-kukan riset pemetaan kawasan Kepulauan Mentawai mene-rang kan, Indonesia tidak memi-liki pendeteksi tsunami bawah laut, yakni buoy, yang terpasang di Samudra Hindia, tepatnya di dekat Pulau Pagai. Pemasangan buoy justru persis di depan Pulau Siberut, yang berkoneksi lang-sung dengan Kota Padang.

‘’Pemasangan buoy itu di sa-na karena ada pertimbangan riset yang telah dilakukan para geolog, bahwa di sekitar Pulau Siberut ini yang berpotensi ter-jadi gempa besar,’’ terangnya.

Peristiwa gempa Mentawai membawa fakta baru dalam ka-

7,2 SR dan kedalaman 10 km. Prih Harjadi, Kepala Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG, membenarkan bahwa dengan kekuatan gempa di atas 6 SR dan kedalaman di bawah 70 km sudah memenuhi kriteria gempa berpotensi tsunami. ‘’Dan kami sudah memberikan peringatan dini potensi tsunami itu. Kami sudah melakukannya sesuai de-ngan prosedur,’’ terang Prih.

Ia mengakui tidak ada laporan tsunami yang dikirim dari buoy Indonesia. Sesuai dengan pera-turan internasional, setelah 1 jam tidak ada laporan, peringatan tsunami itu harus dicabut.

Yudi menambahkan, seharus-nya pemasangan buoy dilaku-kan di kawasan potensi gempa dan tsunami berjarak 200 km. Pasalnya perekaman data dari buoy pun juga memiliki keter-batasan. Di sisi lain, saat ini banyak buoy yang hilang atau rusak sensornya.

Satu-satunya buoy yang benar-benar berfungsi se cara baik di pesisir Samudra Hindia hanya di Simeuleu, Aceh. (Nda/N-1)

ANTARA/RAPOT PARDOMUAN,