Kalsium Final

download Kalsium Final

of 58

description

dd

Transcript of Kalsium Final

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA KALSIUM DI BPS USWATUN KHASANAH DESA LIMAN BENAWIKECAMATAN TRIMURJO LAMPUNG TENGAHTAHUN 2013

Proposal Karya Tulis Ilmiah

Oleh :SITI AYU AISYAH10340121

D-IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MALAHAYATI2013BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangKalsium merupakan salah satu unsur yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah cukup besar yang berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau bagian penting dari struktur sel dan jaringan, baik untukmembentuk dan mengganti komponen tulang yang rusak maupun untukmencukupi kalsium dalam darah. Kalsium tersimpan dalam bentuk tulang dan gigi sebanyak 99%. Sementara itu, yang terdapat dalam jaringan lunak sebanyak 1% (Wirakusumah, 2007).Kalsium merupakan elemen mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh, kebutuhan kalsium pada usia19-50 tahun sebanyak 1.000 mg/hr, dan 1.200 mg/hr untuk usia 51 tahun keatas.Hasil penelitian para pakar menunjukkan bahwa tubuh manusia terkandungsekitar 22 gram kalsium per kilogram berat badan. Dari jumlah tersebut, 99%berada dalam tulang dan gigi, sedangkan 1% berada di dalam jaringan lain dancairan tubuh yang secara luas didistribusikan ke seluruh tubuh (Siswono, 2004).Wanita hamil dan menyusui membutuhkan kalsium lebih banyak daripada wanita yang tidak hamil. Hal imi dikarenakan karena kalsium ibu juga dibutuhkan untuk menunjang pembentukan tulang dan gigi serta persendian janin. Jika ibu hamil kekurangan kalsium, maka kebutuhan kalsium akan diambil dari cadangan kalsium pada tulang ibu, ini akan mengakibatkan tulang keropos atau osteoporosis dan tidak jarang ibu hamil yang mengeluh giginya merapuh atau mudah patah. Keadaan seperti itu cukup sering dialami ibu-ibu hamil yang konsumsi kalsium ny akurang. Kehamilan merupakan salah satu faktor risiko osteoporosis, karena pembentukan kerangka tulang janin akan mengambil 3% kalsium tulang ibu (Nancy, 2003). Kalsium memang dibutuhkan tubuh sejak janin dalam kandungan yangpada saat itu diperoleh dari ibu.Oleh karena itulah ibu hamil perlu mengkonsumsi kalsium yang banyak terdapatdalam susu, telur keju, kacang-kacangan, atau tablet kalsium yang dapat diperolehsaat melakukan pemeriksaan kehamilan (Muhilal, 2004).Mengkonsumsi kalsium pada saat hamil sangat banyak memberikan manfaat,1% kalsium yang terkandung di dalam tubuh terdapat dalam darah dan sel-selsaraf, yang mempunyai fungsi membantu kerja sel-sel saraf untuk kontraksi otot dan proses penggumpalan darah, menghantar rangsang saraf dan membantu fungsi jantung serta otot janin, juga mempersiapkan ASI untuk menyusui.Selama kehamilan trisemester pertama kurang lebih 5 mmol/hari (200mg/hari) kalsium diperlukan untuk pertumbuhan janin. Kebutuhan kalsium ibu meningkat dimulai pada kehamilan trimester kedua untuk memenuhi kebutuhan janin dan sebagai simpanan untuk dikeluarkan dalam ASI. Jikaasupan kalsium ibu kurang, maka kalsium untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin diambil dari tulang ibu (Rusilanti, 2006).Dampak kekurangan kalsium yakni nyeri otot tulang dan keram ,kelainan tulang rusuk kekebalan tubuh berkurang, memperburuk kencing manis, gagal dalam jantung, penyumbatan pembuluh darah,dan keram otot lambung dan usus.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Aryanti (2010) yang berjudul Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Manfaat Kalsium yang mengambil sampel di Lampung Barat . Studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti pada bulan januari 2013 di BPS Uswatun Hasanah terhadap 40 responden tentang pentingnya kalsium didapatlkan bahwa sebanyak 23 orang(62,8%) ibu hamil tidak mengerti tentng manfaat kalsium sehingga banyak ibu hamil yang tidak minum obat yang mengandung kalsium.Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Kalsium di Desa Liman Benawi Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah.

1.2Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang dapat diambil adalah bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya kalsium di Desa Liman Benawi Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah ?

1.3Tujuan PenelitianMengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya kalsium di Desa Liman Benawi Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah.

1.4 Manfaat Penelitian1.4.1 Teoritis1. Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman tentang pentingnya kalsium bagi ibu hamil.1. Mengaplikasikan materi yang didapat di bangku perkuliahan dengan praktek di lapangan.1. .Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan sumber informasi bagi mahasiswa dan pendidik dalam pelaksanaan program pendidikan.

1.4.2 Praktis1. Sebagai masukan guna meningkatkan pemberian asuhan pada ibu hamil.1. Sebagai bahan dalam memberikan penyuluhan tentang pentingnya kalsium bagi ibu hamil .

1.5 Ruang Lingkup PenelitianPada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif yang menggambarkan variabel penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Kalsium di BPS Uswatun Khasanah Desa Liman Benawi Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah. pada ibu hamil , waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan setelah proposal disetujui .

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1Pengetahuan2.1.1Pengertian Pengetahuan adalah hasil dari Tahu dan ini akan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoadmodjo, 2007).

2.1.2Tingkat Pengetahuan Pengetahuan tercapai melalui berbagai tingkatan proses. Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan mempunyai 6 tingkatan, yaitu: 1. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan, tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh karena itu, tahu ini adalah merupakan tingkat pegetahuan yang lebih rendah.

2. Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasi materi secara benar. Tentang objek yang dilakukan dengan menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya.

3. Aplikasi (Aplication) Aplikasi dapat diartiakan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4. Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja, dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

5. Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu kriteria yang di tentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

2.1.3Proses PengetahuanPengetahaun atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :1. Awareness (kesadaran) seseorang menyadari (mengetahui) terlebih dahulu terhadap stimulus / objek.2. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut, sikapsubyek sudah mulai timbul.3. Evalution (menimbang - nimbang) terhadap baik tidaknya stimulustersebut bagi dirinya, sikap sudah lebih baik lagi.4. Trial, dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuaidengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.5. Adaption, dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikap terhadap stimulus. Namun, menurut penelitian selanjutnya menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap tahap tersebut. Apabila penerimaan perilaku baru atauadopsi perilaku melalui proses yang didasari oleh pengetahuan dankesadaran (Notoatmodjo, 2007).

2.1.4Cara Memperoleh PengetahuanPengetahuan bisa didapat dengan berbagai cara. Secara umum, Notoatmodjo (2007) membagi cara seseorang memperoleh pengetahuan dalam 2 kategori besar, yaitu:1. Cara tradisional atau non alamiaha. Cara Coba Salah (Trial And Error)Cara ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua gagalpula, maka dicoba kembali kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal maka dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.

b. Kekuasaan atau OtoritasPada cara ini, pengetahuan didapatkan dari orang yang berpengaruh dalam masyarakat kemudian diikuti dengan rasionalisasi. Misalnya sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat formal, ahli agama, pemegang pemerintahan dan sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut berdasarkan dari otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama atau ahli ilmu pengetahuan.

c. Berdasarkan Pengalaman PribadiMerupakan sumber dari pengetahuan atau pengalaman, suatu carauntuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itupengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upayamemperoleh pengetahuan.

d. Melalui jalan PintasSejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, caraberfikir manusia pun berkembang. Dari sini manusia pun mampumenggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya.Dengan kata lain dalam memperoleh kebenaran pengetahuanmanusia telah menggunakan jalan pikirnya, baik melalui induksimaupun deduksi.

2. Cara modern atau ilmiahPada dewasa ini lebih sistemis, logis dan ilmiah yang disebut dengan metode penelitian ilmiah (Research Methodology). Metode penelitian sebagai suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu pengetahuan atau pemecah suatu masalah.

2.1.5Pengukuran PengetahuanPengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancaraatau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukurdari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yangingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatantingkatan di atas (Notoatmodjo, 2007).

Pengkatagorikan pengetahuan dibagi menjadi 3, yaitu (Arikunto, 2006) :a. Baik jika persentase 76% - 100%b. Cukup jika persentase 56% - 75%c. Kurang jika persentase < 55%

2.2Kehamilan2.2.1Definisi Kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2008). Kehamilan merupakan proses yang diawali dengan adanya pembuahan (konsepsi), masa pembentukan bayi dalam rahim, dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi. Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Prawirohardjo, 2008). Kehamilan disimpulkan sebagai masa dimana wanita membawa embrio dalam tubuhnya yang diawali dengan keluarnya sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya menyatu membentuk sel yang akan tumbuh yang membuat terjadinya proses konsepsi dan fertilisasi sampai lahirnya janin. Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan.Ibu hamil adalah salah satu kelompok didalam masyarakat yang paling mudah menderita gangguan kesehatan atau rawan kekurangan gizi, sehingga pada masa kehamilan ibu hamil, memerlukan unsur-unsur gizi lebih banyak dibandingkan dengan keadaan biasanya (Hunter, 2005). Selama kehamilan, ibu hamil akan mengalami proses fisiologis yaitu keadaan kesehatan fisik dan mental sebelum dan selama hamil berpengaruh terhadap keadaan janin dan waktu persalinan.

2.2.2Tanda dan Gejala KehamilanTanda dan gejala kehamilan menurut Prawiroharjo (2008) dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:a. Tanda Tidak Pasti Kehamilan1. Amenorea (tidak dapat haid)2. Mual dan muntah3. Mengidam (ingin makanan khusus)4. Pingsan 5. Anoreksia (tidak ada selera makan)6. Mamae menjadi tegang dan membesar7. Miksi sering8. Pigmentasi (perubahan warna kulit)9. Varises (pemekaran vena-vena)

b. Tanda Kemungkinan Hamil1. Perut membesar2. Uterus membesar3. Tanda Hegar : Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama daerah ismus. 4. Tanda Chadwick: Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, vagina, dan serviks. 5. Tanda Piscaseck: Uterus mengalami pembesaran.6. Tanda Braxton-Hicks: Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. 7. Teraba ballotemen; Fenomena bandul atau pantulan balik8. Reaksi test kehamilan positif

c. Tanda Pasti Kehamilan1) Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin. 2) Denyut jantung janin Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec Dicatat dan didengar dengan alat doppler Dicatat dengan feto-elektro kardiogra Dilihat pada ultrasonograf Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen

2.2.3Asupan Gizi Pada Ibu Hamil Kebutuhan gizi ibu hamil di Indonesia berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI tahun 2004 ditentukan angka 285 Kkal perhari selama kehamilan. Angka ini tentunya tidak termasuk penambahan akibat perubahan temperatur ruangan, kegiatan fisik, dan pertumbuhan. Sama halnya dengan energi, kebutuhan wanita hamil akan protein juga meningkat bahkan mencapai 68% dari sebelum hamil. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 gr yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin (Rusilanti, 2006).Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan pada saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna . Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama masa kurang lebih 280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari selama hamil. Energi yang tersembunyi dalam protein ditaksir sebanyak 5180 Kkal, dan lemak 36.337 Kkal. Agar energi ini bisa ditabung masih dibutuhkan tambahan energi sebanyak 26.244 Kkal, yang digunakan untuk mengubah energi yang terikat dalam makanan menjadi energi yang bisa dimetabolisme. Dengan demikian jumlah total energi yang harus tersedia selama kehamilan adalah 74.537 Kkal. Untuk memperoleh besaran energi per hari, hasil penjumlahan ini kemudian dibagi dengan angka 250 (perkiraaan lamanya kehamilan dalam hari) sehingga diperoleh angka 300 Kkal.

2.2.4Tahap-tahap kebutuhan gizi ibu hamil Terdapat beberapa tahap kebutuhan ibu hamil berdasarkan trimester yaitu : a) Trimester I : kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara optimal, dimana ibu hamil sering mengalami morning sick, sehingga menyebabkan ibu memerlukan asupan yang bervariasi dengan frekuensi sedikit tapi sering. b) Trimester II : kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir kehamilan. Energi tambahan selama trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu seperti penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, dan payudara, serta penumpukan lemak. c) Trimester III : energi tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta. Karena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil, maka WHO menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150 Kkal sehari pada trimester I menjadi 350 Kkal sehari (Moehji, 2003).

2.2.5Asupan Gizi Selama Kehamilan Kebutuhan ibu hamil selama kehamilannya antara lain sebagai berikut (Almatsier, 2004) : a) Energi Sebagai salah satu hasil metabolisme karbohidrat, protein, lemak, dimana kebutuhan energi selama ibu hamil adalah untuk membentuk atau membangun jaringan baru misalnya fetus, plasenta, uterus, cairan amniotic, breast, peningkatan volume darah dan mensuplai jaringan baru. Sumber energi dari karbohidrat seperti beras, jagung, oeat, serealia, sumber protein (seperti daging, ikan, telur, susu), sumber lemak (seperti minyak, buah berlemak, biji berlemak). Bahan pangan yang dijadikan sumber protein sebaiknya (2/3 bagian) pangan yang bernilai biologi tinggi, seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu dan hasil olahannya. Protein yang berasal dari tumbuhan (nilai biologinya rendah) cukup 1/3 bagian. Kenaikan volume darah selama kehamilan akan meningkatkan kebutuhan zat besi (Fe). Jumlah Fe pada yang diperlukan ibu untuk mencegah anemia akibat meningkatnya volume darah adalah 500 mg .

b) Zat gizi mikro Selama kehamilan selain zat gizi makro yaitu energi dan protein, ibu juga membutuhkan tambahan zat gizi mikro seperti diuraikan berikut : 1) Asam folatAsam folat yang dikonsumsi sebelum hamil dan selama kehamilan melindungi dari gangguan saraf pada janin (anensefali, spina bifida). Wanita hamil disarankan mengkonsumsi asam folat 400 g/hari selama 12 minggu kehamilan karena kebutuhan asam folat tidak dapat dipenuhi hanya dari makanan.

2) Zat besiZat besi adalah komponen utama dari hemoglobin yang bekerja mengangkut oksigen di dalam darah. Selama kehamilan, suplai darah meningkat untuk memberikan nutrisi ke janin. Suplemen besi yang dibutuhkan adalah 30 50 mg/hari dan disarankan pada wanita hamil dengan hemoglobin < 10 atau 10,5 g/dl pada akhir kehamilan. Selain suplemen, zat besi juga terkandung pada daging, telur, kacang, sayuran hijau, gandum, dan buah-buahan kering. Suplemen besi sebaiknya dikonsumsi diantara waktu makan dengan perut yang kosong atau diikuti jus jeruk untuk meningkatkan penyerapan.

3) Vitamin AVitamin A Vitamin A dalam bentuk retinoic acid mengatur pertumbuhan dan pembelahan sel dalam jaringan. Namun demikian ibu tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi suplementasi vitamin A selama hamil karena dosis tinggi vitamin A memberikan efek teratogenik (keracunan). Dengan mengkonsumsi buah-buahan, daging, unggas, ikan, telur, sayuran berdaun hijau, akar dan umbi-umbian sehari-hari, akan membantu ibu memenuhi kebutuhan vitaminnya setiap hari.

4) KalsiumKalsium penting di dalam mengatur kekuatan tulang wanita hamil dan pertumbuhan tulang bagi janin. Kalsium yang disarankan sebanyak 1.200 mg untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Kalsium sebaiknya dikonsumsi ketika sedang makan, diikuti dengan jus buah yang kaya vitamin C untuk meningkatkan penyerapan (ida Wahyuni, 2004)

2.3Kalsium Pada Ibu Hamil2.3.1DefinisiKalsium adalah unsur kimia dengan nomor atom 20 dan massa atom 40,08, berupa logam, dengan titik lebur 842C dan titik didih 1480 C, ditemukan pada tahun 1808 oleh H. Davy, J Berzelias, dan M. Portin. Kalsium berguna pada bidang biologi yaitu berguna untuk kepentingan kelangsungan hidup karena kalsium merupakan unsur penting dalam organisme hidup, terutama dalam kulit, tulang dan gigi. Lambang untuk kalsium adalah Ca.Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh,yaitu 1,5 - 2% dari berat badan orang dewasa atau sekitar 1 kg. Sembilan puluh Sembilan persen dari jumlah ini berada dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi terutama dalam bentuk hidroksiapatit [(3Ca3(PO4)2.Ca(OH)2]. Sementara itu, yang terdapat dalam jaringan lunak sebanyak 1% (Wirakusumah, 2007). Dalam keadaan seimbang, kalsium tulang dan kalsium plasma berada dalam konsentrasi 2,25 - 2,60 mmol/liter (9 - 10,4 mg/100 ml).

2.3.2Kebutuhan Kalsium Saat HamilKebutuhan kalsium yang sangat besar selama kehamilan menyebabkan konsumsi kalsium perlu ditambah. Tambahan ini untuk menggantikan simpanan kalsium di dalam tubuh yang secara terus-menerus diambil untuk berbagai keperluan saat hamil. Kalsium di transport melalui plasenta kepada fetus yang digunakan untuk pertumbuhan fetus, seperti untuk menunjang pembentukan tulang dan gigi serta persendiannya. Oleh karena itulah , ibu-ibu hamil yang kurang mengkonsumsi makanan dan vitamin yang kaya kalsium, sering menderita kerapuhan gigi. Akibat kekurangan kalsium yang paling dikenal adalah Rhakhitis. Rhakhitis biasanya terjadi bila anak-anak dalam masa tumbuh kembang tidak tercukupi kebutuhan kalsiumnya. Selain itu masih ada gangguan lain seperti karies dentis, kejang otot, dan darah yang susah membeku bila terluka. Kalsium akan berkerja secara efektif setelah kulit terkena sengatan singkat radiasi ultraviolet-B. Paparan sinar matahari akan merangsang produksi Vitamin D. Vitamin ini diketahui berfungsi sebagai pembuka kalsium untuk masuk kedalam aliran darah, dan menyatu kedalam tulang (Rusilanti, 2006).Kebutuhan kalsium yang besar selama kehamilan, mengakibatkanperlunya tambahan konsumsi kalsium hingga 1000-1200 mg, untuk menggantikan simpanan kalsium di tubuh anda yang secara terus-menerus diambil untuk berbagai keperluan selama hamil, begitu juga setelah melahirkan tetap perlu mengkonsumsi kalsium untuk kegiatan menyusui.

2.3.3Manfaat kalsiumKalsium mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh yaitu untuk pembentukan tulang dan gigi. Kalsium dan mineral lain memberi kekuatan dan bentuk pada tulang dan gigi (Arisman, 2004).a. Pembentukan Tulang Kalsium didalam tulang mempunyai 2 fungsi (Almatsier,2004) yaitu : 1) Sebagai bagian integral dari struktur tulang 2) Sebagai tempat untuk menyimpan kalsium Proses pembentukan tulang dimulai pada awal perkembangan janin, dengan membentuk matriks yang kuat, tetapi masih lunak dan lentur yang merupakan cikal bakal tulang tubuh. Matriks yag merupakan sepertiga bagian dari tulang terdiri atas serabut yang terbuat dari kolagen yang diselubungi oleh bahan gelatin. Segera setelah lahir matriks mulai menjadi kuat dan mengeras melalui proses kalsifikasi, yaitu terbentuknya kristal mineral yang mengandung senyawa kalsium. Kristal ini terdiri atas kalsium fosfat atau kombiasi kalsium fosfat dan kalsium hidroksida dinamakan hidroksiapatit {(3Ca3(PO4)2.Ca(OH)2}. Karena kalsium merupakan mieral yang utama dalam ikatan ini, keduanya harus berada dalam jumlah yang cukup di dalam cairan yang mengelilingi matriks tulang. Batang tulang yang merupakan bagian keras matriks mengandung kalsium, fosfat, magnesium, seng, natrium bikarbonat, dan fluor, selain hidroksipatit (Almatsier, 2004). Selama kehidupan, tulang selalu mengalami perubahan baik dalam bentuk maupun kepadatan, sesuai dengan usia dan perubahan berat badan. Faktor yang mempengaruhi kalsifikasi/penulangan adalah genetik (untuk menentukan massa tulang); hormon seks dan aktivitas fisik (untuk mempengaruhi metabolisme tulang); dan berat badan berbanding terbalik dengan risiko patah tulang.

b. Pembentukan gigi Mineral yang membentuk dentin dan email yang merupakan bagian tengah dan luar gigi adalah mineral yang sama dengan membentuk tulang. Akan tetapi kristal dalam gigi lebih padat dan kadar airnya lebih rendah.Protein dalam email gigi adalah keratin, sedangkan dalam dentin adalahkolagen. Berbeda dengan tulang, gigi sedikit sekali mengalami perubahansetelah muncul dalam rongga mulut. Pertukaran antara gigi dan kalsium gigi dalam kalsium tubuh berlangsung lambat dan terbatas pada kalsium yang terdapat di lapisan dentin. Sedikit pertukaran kalsium mungkin juga terjadi diantara lapisan email dan ludah.

c. Mengatur pembekuan darah Bila terjadi luka, ion kalsium dalam darah merangsang pembebasanfosfolipida tromboplastin. Tromboplastin ini mengakatalis perubahan protrombin, bagian darah normal, menjadi trombin. Trombin kemudianmembantu perubahan fibrinogen, bagian dari darah, menjadi fibrin yangmerupakan gumpalan darah.

d. Mengatur kontraksi otot Pada waktu otot berkontraksi kalsium berperan dalam interaksi protein di dalam otot, yaitu aktin dan miosin. Bila darah kalsium kurang dari normal, otot tidak bisa mengendur sesudah kontraksi. Tubuh akan kaku dan dapat menimbulkan kejang. Beberapa fungsi kalsium lain adalah meningkatkan fungsi transpor membra sel, kemungkinan dengan bertindak sebagai stabilisator membran, dan transmisi ion melalui membran organel sel (Almatsier, 2004).

e. Mencegah osteoporosis Kehamilan merupakan faktorrisiko osteoporosis, karena pembentukan kerangka tulang janinakan mengambil 3% kalsium tulang ibu. Selama kehamilantrimester pertama kurang lebih 5 mmol/hari (200 mg/hari) kalsiumdiperlukan untuk pertumbuhan janin. Kebutuhan kalsium ibumeningkat dimulai pada kehamilan trimester kedua untukmemenuhi kebutuhan janin dan sebagai simpanan untukdikeluarkan dalam ASI. Jika asupan kalsium ibu kurang, makakalsium untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin diambil daritulang ibu.Kalsium dibutuhkan untuk mineralisasitulang dan penting untuk pengaturan proses fisiologik dan biokimia.Kalsium diperlukan untuk memaksimalkan puncak massa tulangdan mempertahankan densitas tulang yang normal.

f. Katalisator reaksi-reaksi biologikKalsium berfungsi sebagai katalisator berbagai reaksi biologik, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak, lipase pankreas, ekskresi insulin oleh pankreas, pembentukan dan pemecahan asetilkolin. Kalsium yang diperlukan untuk mengkatalisis reaksi-reaksi ini diambil dari pesediaan kalsium dalam tubuh (Almatsier, 2004).

2.3.4Sumber KalsiumSumber kalsium terbagi dua, yaitu hewani dan nabati. Akan tetapi, jika bahan hewani dikonsumsi berlebihan, bisa menghambat penyerapan kalsium, karena kadar proteinnya tinggi. Kandungan proteinnya yang tinggi akan meningkatkan keasaman (pH) darah. Guna menjaga agar keasaman darah tetap normal, tubuh terpaksa menarik deposit kalsium (yang bersifat basa) dari tulang, sehingga kepadatan tulang berkurang. Karena itu, sekalipun kaya kalsium, makanan hewani harus dikonsumsi secukupnya saja. Jika berlebihan, justru dapat menggerogoti tabungan kalsium dan mempermudah terjadinya keropos tulang. Sekitar 70% kalsium dalam makanan berasal dari susu dan hasil-hasilnya terutama keju pada orang dewasa (Muhilal, 2004). Hanya sedikit sayuran hijau dan buah-buahan kering merupakan sumber kalsium yang baik (16% dari asupan) dan air minum, termasuk air mineral, menyediakan 6% sampai 7%. Berikut akan disajikan dalam bentuk tabel beberapa jenis makanan yang mengandung kalsium :

Kelompok Bahan Makanan Bahan Makanan mg Ca / 100 gr Bahan

Susu dan produknya Susu sapi Susu kambing ASI Keju Yoghurt Susu Pabrik (Kalsium) 116 129 33 90 1180 150 1450 - 2000

Ikan Teri kering Rebon Teri segar Sarden kaleng (dengan tulang) 1200 769 500 354

Sayuran Daun pepaya Bayam Sawi Brokoli 353 267 220 110

Kacang-kacangan dan hasil olahannya Kacang panjang Susu kedelai (250 ml) Tempe Tahu 347 250 129 124

Serealia Jali Havermut 213 53

Tabel 1. Daftar Kandungan Kalsium per 100 gr Bahan Makanan.

2.3.5Absorbsi dan Ekskresi KalsiumDalam keadaan normal sebanyak 30-50% kalsium yang dikonsumsi diabsorpsi di tubuh. Kemampuan absorpsi lebih tinggi pada masa pertumbuhan, dan menurun pada proses menua. Kemampuan absorpsi pada laki-laki lebih tinggi daripada perempuan pada semua golongan usia (Almatsier, 2004). Absorpsi kalsium terutama terjadi dibagian atas usus halus yaitu duodenum. Dalam keadaan normal, dari sekitar 1000 mg Ca++ yang rata-rata dikonsumsi perhari, hanya sekitar dua pertiga yang diserap di usus halus dan sisanya keluar melalui feses.Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada dalam keadaan terlarut. Absorpsi kalsium terutama dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat ukur protein-pengikat kalsium. Absorpsi pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Banyak faktor mempengaruhi absorpsi kalsium. Kalsium hanya bisa diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut-air dan tidak mengendap karena unsur makanan lain, seperti oksalat.Kalsium yang tidak diabsorbsi dikeluarkan melalui feses. Jumlah kalsium yang diekskresikan melalui feses mencerminkan jumlah kaslsium yang diabsorbsi. Ekskresi kalsium juga terjadi pada kulit, kuku dan rambut.

2.3.6Faktor Yang Memicu Absorbsi KalsiumKemampuan absorpsi (penyerapan) kalsium lebih tinggi pada masapertumbuhan dan menurun pada proses penuaan. Absorpsi pada laki-lakilebih tinggi daripada perempuan pada semua golongan usia. Terdapatbanyak faktor yang mempengaruhi absorpsi kalsium, diantaranya adalah:a. Bentuk aktif Vitamin D yang merangsang pembentukan protein pengikat kalsium, berguna dalam Transport aktif Kalsium (Ca) di mukosa usus halus. Asam Klorida yang dikeluarkan oleh lambung membantu absorpsi kalsium dengan cara menurunkan pH di bagian atas usus halus.b. Lemak meningkatkan waktu transit makanan melalui saluran cerna, dengan demikian memberikan waktu lebih banyak untuk absorpsi kalsium.c. Peningkatan kebutuhan yang terjadi pada pertumbuhan, masa kehamilan, menyusui, dan defisiensi kalsium (siswono, 2004).

2.3.7Faktor Yang Menghambat Absorbsi KalsiumAda beberapa faktor internal dan eksternal yang dapat menghambat terjadinya absorbsi kalsium, yaitu:a. Kekurangan vitamin D dalam bentuk aktif menghambat absorpsi kalsium.b. Asam oksalat yang terdapat dalam bayam, sayuran lain dan kakaomembentuk garam kalsium oksalat yang tidak larut, sehingga menghambatabsorpsi kalsium.c. Makanan yang tinggi serat menurunkan absorpsi kalsium karenamempercepat waktu perpindahan makanan didalam saluran cerna.d. Gangguan absorpsi lemak sehingga kalsium sulit diserap.e. Peningkatan kerja usus sehingga lebih banyak yang langsungdiekskresikan terutama melalui tinja.f. Perubahan pH lambung dan usus halus kearah basa atau suasana basa yangmenyebabkan garam Ca susah dicerna sehingga sulit diabsorpsi.g. Perbandingan Ca : P dalam hidangan adalah 1 : 1 sampai dengan 1 : 3,hidangan makanan dengan komposisi > 1 : 3 akan mengurangi penyerapan kalsium(Siswono, 2004).

2.4Kerangka Teori

Kerangka teori adalah kemampuan seorang peneliti dalam mengaplikasikan pola berpikirnya dalam menyusun secara sistematis teori-teori yang mendukung permasalahan penelitian. Menurut Kerlinger, teori adalah himpunan konstruk (konsep), defenisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 2004: 6). Teori berguna menjadi titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalah. Fungsi teori sendiri adalah untuk menerangkan, meramalkan, memprediksi, dan menemukan keterpautan fakta-fakta yang ada secara sistematis (Effendy, 2004: 224).

Gambar 1. Kerangka TeoriSumber .L.GreendalamNotoatmodjo (2007)

Faktor predisposisi:- Pengetahuan- Usia- Tingkat pendidikan- Pekerjaan- Pengalaman- Sosial Ekonomi- Sosial Budaya

Perilaku Kesehatan Faktor Pendukung Ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas

Faktor Penguat:Dukungan keluargaSikap dari keluarga petugas kesehatan dan tokoh masyarakat

2.5 Kerangka Konsep

Gambar 2. Kerangka Konsep

Pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya kalsium

Pengetahuan ibu hamil tentang kalsium :Definisi ManfaatSumber KalsiumAkibat Kekurangan Kalsium

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

3.1Jenis PenelitianJenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya kalsium di Desa Liman Benawi Kecamatan Trimurjo,Lampung Tengah.

3.2Waktu dan Tempat Penelitian0. Waktu Penelitian :Setelah proposal disetujui.3.2.2Tempat Penelitian :Penelitian ini dilaksanakan di Desa Liman Benawi Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah.3.4Subjek Penelitian3.4.1PopulasiPopulasi adalah keseluruhan dari suatu variabel yang menyangkut masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh hamil yang datang berkunjung ke BPS Uswatun Hasanah. Rata-rata jumlah ibu hamil yang datang berkunjung pada bulan januari-maret adalah 40 orang.

3.4.2SampelSampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sampel jenuh yaitu semua populasi dijadikan sampel. Teknik ini diambil karena jumlah sampel yang sedikit. Menurut Arikunto (2006), jika populasi kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua. Banyaknya sampel yang akan diteliti adalah 40 orang.

3.5Kriteria Inklusi dan Eklusi3.5.1Kriteria Inklusi1. Ibu hamil yang datang berkunjung ke BPS Uswatun Hasanah2. Ibu yang dapat berkomunikasi dengan baik.3. Berkemampuan membaca dan menulis.

3.5.2Kriteria Eklusi1. Tidak bersedia menandatangani informed consent2. Responden yang tidak menjawab seluruh pertanyaan

3.6Variabel PenelitianVariabel penelitian pada penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya kalsium meliputi definisi,manfaat,sumber kalsium dan akibat kekurangan kalsium.

3.7 Definisi Operasional

Tabel 2. Definisi OperasionalNo Variabel Definisi Operasional Skala Ukur Alat UkurCara Ukur Hasil Ukur

1

Pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya kalsium

tingkat pengetahuan ibu hamil tentang definisi, manfaat, sumber kalsium, akibat kekurangan kalsiumOrdinalKuesionerAngket

Baik: Bila nilai benar 76%-100%Cukup: Bila nilai benar 56%-75%Kurang: Bila nilai benar 55% (sumber: (Arikunto, 2006)

3.8Instrumen PenelitianInstrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan lebih mudah. Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrumen berupa kuesioner yang membantu peneliti dalam mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya kalsium.

3.9Teknik Pengumpulan DataPengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepad subyek dan pengumpulan karakteristik yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2003). Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden.Data yang dikumpulkan kemudian ditabulasi dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi kemudian dihitung menurut jumlah prosentase lalu disajikan secara diskriptif dan hasil pengolahan data disajikan secara naratif.Alat ukur dalam penilitian ini untuk 40 responden dengan menggunakan alat ukur kuesioner.

3.10Prosedur PenelitianPenelitian ini dilaksanakan dalam dalam beberapa tahap, yaitu: 1. Tahap awal Dilakukan untuk mencari permasalahan yang akan diangkat sebagai bahan penelitian. Hal itu diperoleh dari data sekunder dan hasil observasi. Observasi dilakukan untuk memperoleh data pendukung.

2. Tahap Persiapan Penelitiana. Menentukan populasi.b. Menentukan sampel yaitu hamil yang datang berkunjung ke BPS Uswatun Hasanah.c. Menentukan waktu dan tempat pelaksanaan. d. Mengurus surat perijinan penelitiane. Persiapan alat penelitian

3. Tahap Pelaksanaan penelitian a. Melakukan pendataan respondenb. Membagikan kuesioner yang akan diisi oleh responden

4.Tahap Pasca PenelitianTahap akhir dari penelitian yaitu pencatatan dan pelaporan data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dan dianalisis untuk diketahui hubungannya.

3.1 1 Pengolahan DataPengolahan data terdiri dari beberapa proses yaitu:1. EditingPada tahap ini, peneliti melakukan penelitian terhadap data yang diperoleh apakah terdapat kekeliruan atau tidak pada penulisannya.2. CodingPada angket pengumpulan data penelitian akandiberikan kode untuk mempermudah analisis data yangdiperoleh.3. ScoringPeneliti akan memberikan skor / nilai berdasarkan hasilobservasi.4. TabulatingMemasukkan hasil pengumpulan data ke dalam bentuktabel.5. AnalisisMemasukkan skor yang didapat responden ke dalam rumus:

N = Sp x 100%Sm

Keterangan N : Nilai yang didapatSp : Skor yang didapatSm : Skor maksimal

Menurut Nursalam (2003) hasil prosentase tiap variabeldiinterprestasikan dengan menggunakan skala kualitatif, yaitu :76% - 100%: Baik56% - 75% : Cukup 55%: Kurang

3.12Kode Etik1. Informed Consent (Lembar Persetujuan Menjadi Responden)Lembar persetujuan diberikan kepada subyek yang akanditeliti, tujuannya adalah mengetahui maksud, tujuan dan harapan penelitiselama pengumpulan data, subyek dipersilahkan menandatangani lembarpersetujuan menjadi responden, jika subjek menolak untuk diteliti, makapeneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.

2. Anonimity (Tanpa Nama)Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tidakmencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup memberinomor kode pada masing-masing lembar jawaban tersebut.3. Confidentiality (Kerahasiaan)Untuk menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian baikinformasi maupun masalah-masalah lainya, semua informasi yang telahdikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti hanya data tertentu yangakan dilaporkan pada hasil penelitian.

3.13 Analisa DataSetelah terkumpul kemudian diolah dalam bentuk table, kemudian dianalisa.a. Analisa Univariate

FP = X 100%NKet: P: Prosentase F: Jumlah Jawaban positif atau negatifN: Jumlah pertanyaanYakni analisis terhadap semua variabel yang diteliti dengan menggunakan distribusi frekuensi yang disajikan dalam bentuk table dan menggunakan rumus (Setiadi, 2007; 80).

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil Penelitian4.1.1Karakteristik RespondenPeneliti mengelompokkan responden berdasarkan demografi kelompok umur, tingkat pendidikan, jumlah paritas dan pekerjaan.

4.1.1.1 Berdasarkan UmurPeneliti membagi responden berdasarkan usia kedalam tiga kelompok. Jumlah responden terbanyak berada pada kelompok usia 20 -30 tahun, yaitu sebanyak 21 orang (46,7%). Terdapat 15 orang (37,5%) responden yang berada pada kelompok usia >30 tahun. Responden yang berusia < 20 tahun sebanyak 4 orang (10%).UmurJumlah respondenPersentase (%)

30 tahun1537,5

Jumlah40100

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia

4.1.1.2 Berdasarkan Tingkat PendidikanBerdasarkan tingkat pendidikan responden didapatkan data bahwa responden terbanyak mengenyam bangku sekolah hingga SMA yaitu sebanyak 19 orang (47,5%), SMP sebanyak 17 orang (42,5%), perguruan tinggi sebanyak 3 orang (7,5%) dan SD sebanyak 1 orang (2,5%).Tingkat PendidikanJumlah respondenPersentase (%)

SD12,5

SMP1742,5

SMA1947,5

Perguruan Tinggi37,5

Jumlah40100

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

4.1.1.3Berdasarkan Jumlah ParitasTabel dibawah ini menunjukkan bahwa penelitian ini diikuti oleh17 orang (42,5%) primipara dan23 responden (57,5%) multipara.JumlahParitasJumlah respondenPersentase (%)

Primipara1742,5

Multipara2357,5

Jumlah40100

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jumlah Paritas

4.1.1.4Berdasarkan PekerjaanPekerjaanJumlah respondenPersentase (%)

Ibu Rumah Tangga1845

PNS37,5

Swasta1230

Wiraswasta717,5

Jumlah40100

Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan menunjukkan bahwa pekerjaan responden terbanyak adalah ibu rumah tangga yaitu 18 responden (45%). Terdapat 12 orang (30%) bekerja swasta, 7 orang (17,5%) merupakan wiraswasta, dan sisanya sebanyak 3 orang (7,5%) merupakan pegawai negeri sipil (PNS).

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan

4.1.2Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya KalsiumBerdasarkan tingkatan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya kalsium, peneliti membagi responden kedalam 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang (Arikunto, 2006). Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa sebanyak 17 orang (42,5%) berpengetahuan baik, terbanyak 12 orang (30%) berpengetahuani cukup dan sisanya 11 orang (27,5%) berpengetahuan kurang tentang pentingnya kalsium pada ibu hamil.

KategoriJumlah respondenPersentase (%)

Baik1742,5

Cukup1230

Kurang1127,5

Jumlah40100

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Kalsium

Gambar 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya kalsium pada ibu hamil

4.2PembahasanKalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh, yaitu 1,5 - 2% dari berat badan orang dewasa atau sekitar 1 kg. Sembilan puluh Sembilan persen dari jumlah ini berada dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi terutama dalam bentuk hidroksiapatit [(3Ca3(PO4)2.Ca(OH)2]. Sementara itu, yang terdapat dalam jaringan lunak sebanyak 1% (Wirakusumah, 2007). Kebutuhan kalsium yang sangat besar selama kehamilan menyebabkan konsumsi kalsium perlu ditambah. Tambahan ini untuk menggantikan simpanan kalsium di dalam tubuh yang secara terus-menerus diambil untuk berbagai keperluan saat hamil. Kalsium di transport melalui plasenta kepada fetus yang digunakan untuk pertumbuhan fetus, seperti untuk menunjang pembentukan tulang dan gigi serta persendiannya. Oleh karena itulah , ibu-ibu hamil yang kurang mengkonsumsi makanan dan vitamin yang kaya kalsium, sering menderita kerapuhan gigi. Dari hasil penelitian mengenai Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Kalsiumdi BPS Uswatun Hasanah terhadap 40 responden didapatkan data sebagai berikut:4.2.1Karakteristik Responden4.2.1.1UsiaDari data yang dikumpulkan diketahui bahwa jumlah responden terbanyak berada pada kelompok usia 20 -30 tahun, yaitu sebanyak 21 orang (46,7%). Terdapat 15 orang (37,5%) responden yang berada pada kelompok usia > 30 tahun. Responden yang berusia < 20 tahun sebanyak 4 orang (10%).Hal ini sesuai dengan ukuran reproduksi sehat bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah pada usia 20-30 tahun. Selain itu umur juga mempengaruhi seberapa banyak pengetahuan yang didapat tentang pentingnya kalsium pada ibu hamil.

4.2.1.2Tingkat PendidikanBerdasarkan tingkat pendidikan responden didapatkan data bahwa responden terbanyak mengenyam bangku sekolah hingga SMA yaitu sebanyak 19 orang (47,5%), SMP sebanyak 17 orang (42,5%), perguruan tinggi sebanyak 3 orang (7,5%) dan SD sebanyak 1 orang (2,5%).Menurut Saifuddin (2006), bahwa jenjang pendidikan sangat mempengaruhi terhadap hal untuk memperoleh informasi, dan hak menolak atau menerima penjelasan yang diberikan. Kemudian semakin baik pendidikan orangtua maka orang tua akan semakin mudah menerima informasi dari luar tentang cara yang baik untuk merawat dan mengasuh anaknya. Menurut Notoatmojo (2007), pendidikan bertujuan untuk menanamkan tingkah laku atau kebiasaan yang baru, semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang diharapkan semakin baik pengetahuannya, dan meningkatkan pula keadaan sosial ekonomi dan makin mudah mendapatkan informasi.

4.2.1.3Jumlah ParitasPenelitian ini diikuti penelitian ini diikuti oleh 17 orang (42,5%) primipara dan 23 responden (57,5%) multipara. Karakteristik jumlah paritas dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengalaman sang ibu dalam pentingnya kalsium pada ibu hamil. Pengalaman ibu dimana ibu yang multipara akan lebih realistis dalam mengantisipasi keterbatasan fisiknya dan dapat lebih mudah beradaptasi terhadap peran dan interaksi sosialnya, dukungan dimana ibu yang mendapat dukungan dapat memperkaya kemampuan menjadi orangtua dan mengasuh anak (Bobak, 2004).4.2.1.4PekerjaanDistribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan menunjukkan bahwa terbanyak ibu rumah tangga yaitu 18 responden (45%). Terdapat 12 orang (30%) bekerja swasta, 7 orang (17,5%) merupakan wiraswasta, dan sisanya sebanyak 3 orang (7,5%) merupakan pegawai negeri sipil (PNS). Seperti yang telah diketahui bahwa pengetahuan seseorang dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti media massa ataupun elektronik. Kemudiaan semakin banyak seseorang berinteraksi dengan orang lain, maka semakin banyak informasi yang didapat. Maka dalam hal ini pekerjaan seseorang juga akan mempengaruhi seseorang untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan. Namun dari hasil penelitian sebagian responden bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT), hal ini tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk tidak memperoleh informasi, bisa saja mereka memperoleh informasi-informasi dengan cara melakukan sebuah perkumpulaan, media elektronik maupun media cetak.

4.2.2Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya KalsiumHasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Kalsium di BPS Uswatun Hasanah terhadap 40 responden didapatkan hasil bahwa sebanyak 17 orang (42,5%) berpengetahuan baik, terbanyak 12 orang (30%) berpengetahuani cukup dan sisanya 11 orang (27,5%) berpengetahuan kurang tentang pentingnya kalsium pada ibu hamil.Hasil ini menyatakan bahwa ibu hamil di BPS Uswatun Hasanah sebagian besar berpengetahuan baik yang berarti ibu hamil sudah memperoleh informasi tentang pentingnya kalsium, baik dari berbagai sumber seperti media elektronik, media massa, keluarga, ataupun dari petugas kesehatan. Namun angkanya masih dikatakan rendah yaitu kurang dari 50%. Hal ini merupakan tantangan bagi para bidan, yang merupakan salah satu pelaku kesehatan untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengedukasi para ibu hamil akan pentingnya kalsium untuk menghindari dampak-dampak yang dapat terjadi akibat kekurangan kalsium baik bagi ibu maupun janinnya.Menurut Notoatmojdo (2007) pengetahuan adalah hasil dari tahu dan hal ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari pendidikan, pengalaman diri sendiri maupun orang lain, media massa maupun lingkungan. Pengetahuan baik dan cukup dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sumber informasi, faktor pendidikan. Semakin banyak seseorang mendapatkan informasi baik dari lingkungan keluarga, lingkungan tetangga, petugas kesehatan maupun dari media cetak. Hal ini akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Untuk mencapai angka kecukupan kalsium pada ibu hamil, ibu hamil harus tahu terlebih dahulu mengetahui manfaat kalsium, angka kecukupan kalsium bagi ibu hamil, dampak kekurangan kalsium bagi ibu dan janin, serta makanan apa saja yang mengandung tinggi kalsium.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1KesimpulanDari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya kalsium di BPS Uswatun Hasanah pada 40 responden didapatkan hasil bahwa:1. Respondenterbanyak berada pada kelompok umur antara 20-30 tahun yaitu sebanyak 21 orang (52,5 %)2. Pendidikan responden rata-rata adalah SMA yaitu sebanyak 19 orang (47,5%).3. Responden terbanyak merupakan multipara yaitu sebanyak 23 responden (57,5%).4. Responden sebagian besar merupakan ibu rumah tangga yaitu sebanyak 18 orang (45 %)5. Gambaranpengetahuan ibu hamil tentang pentingnya kalsium didapatkan bahwa sebagian besar yaitu 17 orang (42,5%) berpengetahuan baik mengenai pentingnya kalsium pada ibu hamil, 12 orang (30%) berpengetahuan cukup dan sisanya sebanyak 11 orang (27,5%) berpengetahuan kurang.

5.2Saran1. Para bidan dapat meningkatkan professionalisme, kemampuan berkomunikasi, dan mengedukasi para ibu hamil tentang pentingnya kalsium pada ibu hamil.2. Menambah referensi pengetahuan para bidan khususnya tentang pentingnya kalsium pada ibu hamil, sehingga para bidan memiliki pengetahuan yang cukup dalam memberikan pengarahan kepada ibu hamil.3. Para ibu hamil diharapkan meningkatkan pengetahuannya mengenai asupan yang dibutuhkan saat kehamilan.4. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi penelitian awal untuk penelitian selanjutnya yang lebih spesif mencari tahu hubungan keterikatan antara pengetahuan ibu hamil terhadap angka kecukupupan kalsium pada ibu hamil dengan menggunakan sampel yang lebih luas lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita, 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGCBobak, Lowdermik, & Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta : EGC.Cetakan I. Jakarta: Arcan.Hunter,HH dan Rosemary. 2005. Makanan Yang Aman Untuk Kehamilan.Ida Wahyuni, dkk.2004. Hubungan Asupan Zat Gizi Mikro dan Makro Ibu Hamil Trismester III dengan Status Antropometri Bayi Lahir.Surabaya: Pusat Penelitian Kesehatan Universitas SurabayaLubis, Zulhaida. 2003. Status Gizi Ibu Hamil Serta PengaruhnyaTerhadap bayi Yang Dilahirkan. Diunduh dari www.jogjabelajar.org/modul/how/k/ kesehatan/12_status-gizi_ibu_hamil.pdfManuaba IBG. 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.Moehji. 2003. Ilmu Gizi 2.Jakarta: Bharatara Niaga MediaMuhilal, dkk. 2004. Risalah Widya Karya Pangan dan Gizi. Jakarta :Persatuan Ahli Gizi IndonesiaNancy. 2003. Lebih Lengkap Tentang Osteoporosis. Jakarta: Raja GarvindoPersada.Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku.Jakarta: Rineka Cipta.Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka CiptaNursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika. Prawiroharjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono PrawiroharjoPustakaRusilanti. 2006. Menu Bergizi Untuk Ibu Hamil.Cetakan I. Jakarta. KawanSaifuddin, A. B. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.Siswono. 2004. Konsumsi Kalsium Cegah Osteoporosis. Jakarta: Yayasan Bina PustakaWirakusumah, Emma. 2007. Mencegah Osteoporosis. Jakrta: Penebar Plus

Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

Saya yang benama Siti Ayu Aisyah sedang menjalani Program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati. Untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Program D-IV Bidan Pendidik yang sedang saya jalani, saya melakukan penelitian dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Kalsium Di Desa Liman Benawi Kecamatan Trimurjo Lampung TengahAdapun tujuan penelitian saya adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya kalsium. Adapun hasil penelitian ini tidak akan disebarluaskan dan dijaga kerahasiaannnya. Saudara tidak dikenakan biaya apapun dalam penelitian ini. Kerahasiaan mengenai informasi yang telah diberikan oleh saudara akan terjamin. Keikutsertaan saudara dalam penelitian ini adalah dengan sukarela. Bila saudara tidak bersedia, saudara berhak menolak diikutsertakan dalam penelitian ini dan tidak ada konsekuensi, perlakuan yang tidak layak maupun membeda-bedakan dengan yang lainnya.Apabila saudara bersedia dan menyetujui menjadi responden, harap menandatangani persetujuan. Atas partisipasi saudara saya ucapkan banyak terimakasih. Lampiran 2 LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Usia:Pendidikan Terakhir:Junlah Anak:Pekerjaan:

Telah mendapat penjelasan dan memahami mengenai segala yang akan dilakukan untuk penelitian. Dengan ini saya menyatakan setuju untuk diikutsertakan sebagai responden dalam penelitian ini. Demikian surat persetujuan ini dibuat dalam keadaan baik dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Bandar lampung ,.....................

(SITI AYUAISYAH ) (..................................................) PenelitiResponden

Lampiran 3KISI-KISI KUESIONERGAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA KALSIUM DI DESA LIMAN BENAWI KECAMATAN TRIMURJO LAMPUNG TENGAH

NO Kisi-kisi pertanyaanNomor soal

1Fungsi ,manfaat dan jumlah kalsium 1,2,3,14, 16,4

2Sumber kalsium yang terdapat dalam makanan 5,6,,9,12,13

3Dampak kekurangan kalsium7,11,17,20

4Penyakit akibat kekurangan kalsium8,10,

5Vitamin yang meningkatkan absorbsi kalsium , sekresi kalsium15,18,19

Lampiran 4KUESIONERGAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA KALSIUM DI DESA LIMAN BENAWI KECAMATAN TRIMURJO LAMPUNG TENGAH

Nama:...............................................Umur:...............................................Pendidikan Terakhir:...............................................Jumlah Anak:...............................................Pekerjaan:...............................................Alamat:...............................................

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut Anda benar!1. Menurut ibu seorang wanita akan mengalami peningkatan kebutuhan kalsium yaitu pada saat?a. Anak-anakb. Dewasac. Kehamilan d. Persalinan e.Nifas

2. Menurut ibu apakah fungsi utama Kalsium pada ibu hamil ?a. Untuk pertumbuhan sel sel otak janinb. Untuk pembentukan tulang dan gigi janinc. Untuk pembentukan rambut pada janind. Untuk perkembangan bayie.untuk kematangan sel-sel

3. Dibawah ini yang bukan merupakan manfaat kalsium adalah?a. Mencegah osteoporosisb. Mengatur kontraksi ototc. Mengatur suhu tubuh d. Mengatur kerja sele. Mengantur perkembangan otak

4. Berapa kebutuhan ibu hamil terhadap kalsium?a. 100-200 mgb. 1000-1200 mgc. 1000-2000 mgd. 1500-2000 mge. 200-300 mg

5. Apakah sumber utama kalsium ?a. Susub. Dagingc. Nasid. Tehe. Sayuran

6. Mengandung apakah tablet Lactas yang ibu dapatkan saat memeriksakankehamilan :a. Proteinb. Kalsiumc. Aird. Minerale. vitamin

7. Menurut ibu dampak apakah yang dapat ditimbulkan pada bayi jika ibuhamil kurang mengkonsumsi kalsium :a. Gangguan pertumbuhan tulangb. Gangguan pertumbuhan rambutc. Gangguan pertumbuhan kukud. Gangguan pertumbuhan sel-sele. Gangguan pertumbuhan penglihatan

8. Penyakit apakah yang dapat ditimbulkan oleh ibu hamil kepada bayi barulahir bila ibu kurang mengkonsumsi kalsium :a. Kejang-kejang pada bayi baru lahirb. Muntah-muntah pada bayi baru lahirc. Cacat bawaan pada bayi baru lahird. Polioe. Penyakit gigi

9. Dibawah ini merupakan sayuran yang mengandung tinggi kalsium, kecuali:a. Daun Pepayab. Bayamc. Daun kangkung d. Daun katuke. Kecambah

10. Jika asupan kalsium ibu kurang, maka kalsium untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin diambil dari ?a. Tulang ibub. Hati Ibuc. Plasentad. Jantung ibue. Ginjal ibu

11. Salah satu dampak kekurangan kalsium yang sering terjadi pada masa tumbuh kembang anak adalah?a. Rakhitisb. Beri-Beric. Rabun Senjad. Hepatitis e. Osteoporosis

12. Makanan dibawah ini yang banyak mengandung kalsium adalah?a. Wortelb. Tempec. Tahud. ikane. Keju

13. Dibawah ini adalah jenis ikan yang kaya akan kalsium, kecuali?a. Teri keringb. Rebonc. Ikan masd. Ikan Lelee. Ikan gurame

14. Dibawah ini merupakan manfaat dari kalsium, kecuali?a. Membantu pembekuan darahb. Mengatur kontraksi ototc. Melancarkan proses pencernaand. Untuk pertumbuhan tulang e. Mencegah pengeroposan tulang

15. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan absorbsi kalsium adalah?a. Vitamin Ab. Vitamin Cc. Vitamin Ed. Vitamin De. Vitamin B

16. Mengapa ibu hamil membutuhkan tambahan kebutuhan kalsium dibandingkan normalnya?a. Kalsium ibu juga dibutuhkan oleh janin untuk pertumbuhan tulang dan giginyab. Penyerapan kalsium ibu yang sedang hamil sangat lambat.c. Kalsium baik untuk mengurangi rasa mual ibu.d. Menghilangkan rasa pegal-pegal pada sendie. Agar memiliki energi yg banyak saat persalinan

17. Dibawah ini yang bukan dampak dari kekurangan kalsium adalah ?a. Rakhitisb. Polioc. Osteoporosisd. Hepatitise. C dan e salah

18. Kalsium tidak dikeluarkan tubuh melalui?a. Keringatb. Fesesc. Air liurd. Kukue. rambut

19. Manakah bagian tubuh yang berfungsi menyerap kalsium?a. Lambungb. Colonc. Duodenumd. Hepare. ginjal

20. Apabila kandungan kalsium yang dikonsumsi ibu kurang, maka darimanakah janin mendapatkannya?a. Tulang ibub. Lemak Ibuc. Hati ibud. Jantung ibue. Ginjal ibu

KUNCI JAWABAN

1.C2.B3.D4.B5.A6.B7.A8.A9.E10.A11.A12.E13.D14.C15.D16.A17.B18.C19.C20.A