Kak Survey IRMS

16

description

Survey IRMS

Transcript of Kak Survey IRMS

  • BAB. IV KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    Program : Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan

    Kegiatan : Survey IRMS Jalan Provinsi di Provinsi Riau

    Pekerjaan : Survey IRMS Jalan Provinsi di Provinsi Riau 1. PENDAHULUAN

    LATAR BELAKANG

    Pembangunan prasarana jalan merupakan bagian yang amat penting dalam

    pembangunan nasional, sehingga prasarana jalan sebagai prasarana publik

    memiliki nilai ekonomi, nilai sosial dan nilai strategis. Fungsi jaringan jalan sebagai

    salah satu komponen prasarana transportasi darat sudah saatnya diletakkan pada

    posisi yang setara dalam perencanaan transportasi secara global, terutama di era

    desentralisasi, sebagai perekat keutuhan bangsa dan negara dalam segala aspek

    sosial, budaya, ekonomi, politik dan keamanan.

    Pertumbuhan perekonomian di Provinsi Riau cukup tinggi yang disertai

    pertumbuhan penduduk dan kenaikan jumlah kendaraan, membutuhkan prasarana

    jalan yang memadai untuk memberikan pelayanan yang optimal. Kebijakan

    pembinaan jaringan jalan sejalan dengan kebijakan pembangunan nasional

    diarahkan untuk Mempertahankan tingkat pelayanan prasarana, meningkatkan

    akesibilitas daerah-daerah terisolasi, meningkatkan pemberdayaan masyarakat

    dan mempercepat penanganan khusus, mengharmonisasikan keterpaduan sistem

    jaringan prasarana jalan dengan kebijakan tata ruang wilayah nasional yang

    merupakan acuan pengembangan wilayah dan meningkatkan keterpaduannya

    dengan sarana dan prasarana lainnya, menumbuhkan sikap profesionalisme dan

    kemandirian institusi dan SDM bidang penyelenggaraan prasarana jalan,

    mendorong keterlibatan peran dunia usaha dan masyarakat dalam

    penyelenggaraan dan penyediaan prasarana jalan, meningkatkan pemanfaatan

    hasil penelitian dan pengembangan teknologi jalan.

  • Mengingat alokasi biaya yang dapat disediakan sangat terbatas, sehingga harus

    diprioritaskan pada program yang memberikan manfaat sebesar-besarnya pada

    masyarakat dalam arti dapat menekan total biaya transportasi.

    Untuk mencapai semua hal di atas, diperlukan sistem dan alat pemrograman untuk

    menentukan prioritas alokasi kebutuhan dana setiap tahun, dan meninjau kembali

    prioritas penanganan. Sistem tersebut dikenal sebagai Integrated Road

    Management System (IRMS).

    2. MAKSUD DAN TUJUAN

    Maksud dan Tujuan Kegiatan IRMS (Integrated Road Management System)

    merupakan sebuah sistem pengelolaan jalan yang terintegrasi. Didalamnya

    biasanya mencakup beberapa hal pokok berkenaan dengan pengelolaan jalan,

    mencakup perencanaan, perbaikan dan kegiatan pengelolaan lainnya termasuk

    dengan ruas-ruas jalan yang masih dan dalam proses pembangunan baru.. Untuk

    itu Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini merupakan petunjuk bagi konsultan

    pelaksana yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus

    dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas.

    Dengan penugasan ini diharapkan konsultan Pelaksana dapat melaksanakan

    tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai

    sesuai KAK ini.

    3. SASARAN

    i. Umum

    Sasaran atau Komponen Pokok yang ingin dicapai pada pelaksanaan

    pekerjaan Kegiatan Survey IRMS Jalan Provinsi di Provinsi Riau (Integrated Road Management System) adalah sebagai berikut ;

    1. Ruas Jalan mencakup nama, status, fungsi dan panjang jalan.

    2. Data Reference Point (DRP), Data titik referensi ruas jalan mencakup titik

    awal dan akhir ruas jalan, patok KM dan legenda lainnya yang berkenaan

    dengan ruas jalan yang dimaksud.

    3. Survey tingkat kekasaran jalan (survey NAASRA)

    4. Survey Inventarisasi/Jaringan Jalan, Road Network Inventory atau lebih

    dikenal dengan RNI

  • 5. Survey Kondisi Jalan, Road Condition Survei lebih dikenal dengan RCS

    6. Survey Lalu Lintas Harian rata-rata, lebih dikenal dengan LHR

    7. pekerjaan BB (Bankelmen Beam) atau pekerjaan untuk mengetahui

    tingkat kelendutan jalan.

    ii. Manajemen Proyek

    Struktur Organisasi Konsultan Pelaksana (Penyedia melampirkan Struktur

    Organisasinya)

    iii. Perkiraan Kebutuhan Personil (Man Month)

    Perkiraan Kebutuhan Personil (Man Month) adalah sesuai Perkiraan Biaya

    yang terlampir.

    4. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA

    Nama Pengguna Jasa :Pemerintah Provinsi Riau

    Organisasi Pengguna Jasa :Dinas Bina Marga Provinsi Riau

    Alamat Pengguna Jasa :Jalan SM.Amin No. 92 Pekanbaru 5. SUMBER PENDANAAN

    A. BIAYA PEKERJAAN

    1) Biaya pekerjaan Konsultan pekerjaan Survey IRMS Jalan Provinsi di

    Provinsi Riau dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual

    setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultansi sesuai peraturan yang berlaku, yang terdiri dari:

    a. Biaya langsung Personil;

    b. Biaya Langsung Non Personil;

    B. SUMBER DANA

    Sumber dana dari keselurahan Pekerjaan Perencanaan dibebankan pada :

    1. SKPD Dinas Bina Marga Provinsi Riau Sumber Dana APBD Provinsi Riau

    Tahun Anggaran 2015;

    2. DIPA Nomor : 1.03.1.03.01.20.05.5.2

    3. Pagu Dana Rp 951.960.200,00 (Sembilan Ratus Lima Puluh Satu Juta

    Sembilan Ratus Enam Puluh Ribu Dua Ratus Rupiah)

  • 6. JENIS PEKERJAAN, DAN PEMPROSESAN DATA

    a) JENIS PEKERJAAN

    Jenis pekerjaan Survey IRMS Jalan Provinsi di Provinsi Riau pada dasarnya

    mencakup tahapan sebagai berikut :

    i. Persiapan pelaksanaan survey

    1. Pelaksanaan survey harus mengikuti pelatihan survey lapangan.

    2. Mengadakan kalibrasi alat survey bersama sama dengan petugas

    Dinas Pekerjaan Umum.

    3. Semua perlengkapan / fasilitas untuk pelatihan dan kalibrasi alat, serta

    biaya yang dikeluarkan oleh petugas sudah diperhitungkan didalam

    harga penawaran Jasa Konsultan.

    ii. Jenis Pekerjaan yang harus dilaksanakan meliputi :

    1. Survai Kekasaran Permukaan Jalan, Survai kekasaran permukaan jalan

    (IRI) dengan menggunakan alat ukur NAASRA (National Association Of

    Australian State Road Authorities)

    2. Survey Inventarisasi Jaringan Jalan, Road Network Inventory atau lebih

    dikenal dengan RNI

    3. Survey Kondisi Jalan, (Road Condition Survei) lebih dikenal dengan

    RCS.

    4. Survey Lalu Lintas Harian rata-rata, lebih dikenal dengan LHR.

    5. Survai Benkleman Beam disingkat BB (Bankelmen Beam) atau

    pekerjaan untuk mengetahui tingkat kelendutan jalan

    iii. Daftar ruas jalan dan jenis survey :

    Dengan memperhatikan data survey, tidak semua ruas Jalan Provinsi

    Strategis yang bisa disurvey secara lengkap sebagaimana dimaksud

    dalam butir 6.(a). dan butir (b). ii.Daftar Ruas Jalan dan jenis survey

    yang harus dilaksanakan untuk masing-masing paket disesuaikan

    dengan kondisi di lapangan dan berpedoman pada Dokumen Kontrak.

  • iv. Pengawasan Pelaksanaan Survey Lapangan :

    Pengawasan survey lapangan dilakukan oleh Petugas yang ditunjuk

    oleh Dinas Bidang Bina Marga provinsi Riau, Petugas Pengawasan

    akan melakukan pengambilan data secara sampling. Segala biaya yang

    dikeluarkan oleh petugas harus sudah diperhitungkan dalam harga

    penawaran Jasa Konsultan. Pelaksana survey harus berkoordinasi

    dengan pihak Perencanaan dan Pengawasan Teknik Jalan dan

    Jembatan di Provinsi Riau yang bersangkutan selama dalam

    pelaksanaan survey.

    b) PEMPROSESAN DATA :

    Data-data yang diperoleh dari survey-survey diatas menjadi masukan dalam

    sistem perencanaan teknis jalan dan program pembinaan jaringan jalan. Hal

    yang perlu diperhatikan adalah bahwa hasil keluaran perangkat lunak IRMS

    ini merupakan pedoman awal pada perencanaan penanganan jalan,

    sedangkan pemograman penanganan jalan ditetapkan berdasarkan

    pengamatan kondisi lapangan yang muktahir. Hasil pemasukan data akan

    diverifikasi oleh petugas yang telah ditunjuk oleh Dinas Bina Marga Provinsi

    Riau dan juga Data hasil Survey IRMS Jalan Provinsi di Provinsi Riau

    kemudian dilaporkan ke Balai Pelaksanaan Jalan Nasional yang menaungi

    provinsi tersebut untuk diverifikasi. Lalu dari Balai Pelaksanaan, data dari

    masing-masing provinsi akan dikirim ke Pusat untuk digunakan sebagai dasar

    perencanaan penanganan jalan nasional ke depan, sehingga diharapkan hasil

    pekerjaan Survey IRMS Jalan Provinsi di Provinsi Riau tidak hanya digunakan

    untuk keperluan Provinsi Riau secara khusus namun juga kebutuhan data

    Nasional secara umum. 7. S T A N D A R T PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN SURVEY

    Untuk Proses Inputing data survey secara online untuk dipakai dalam pemograman

    IRMS juga memerlukan Survey data titik referensi disingkat STR (Data Reference

    Point Survai, DRP) dimaksudkan untuk menentukan titik-titik

  • referensi pada satu ruas jalan yang akan digunakan sebagai pedoman dalam

    pelaksanaan survey jalan lainnya, yaitu antara lain : A. Survey Kekasaran Permukaan Jalan (IRI) dengan menggunakan alat ukur

    NAASRA (National Association Of Australian State Road Authorities) Hanya dilakukan pada perkerasan jalan sistem flexibel pavement (jalan aspal)

    dengan kondisi rusak ringan, baik, dan baik sekali. Keluaran dari hasil survey

    ini adalah kondisi jalan yang dibagi menjadi 4 tipe yaitu, baik, sedang, rusak

    ringan, dan rusak berat, dengan pembagian kategori mantap untuk baik dan sedang serta tidak mantap untuk rusak ringan dan rusak berat.(Untuk hal

    khusus, dimana survei dengan alat (Romdas & Bump Integrator atau

    NAASRA) tidak dapat dilakukan, maka survei dilakukan secara Visual dengan

    dilengkapi foto dari ruas jalan tersebut.) Dengan alat ukur BUMP

    INTEGRATOR dan ROMDAS dilaksanakan dengan interval per 100 m. Jika

    Survey Kekasaran Permukaan Jalan harus dilakukan dengan cara visual

    pelaksanaannya harus sesuai Petunjuk Pelaksanaan Survai Kekasaran

    Permukaan Jalan Secara Visual, Direktorat Jenderal Bina Marga 12 Agustus

    1998

    B. Survey Inventarisasi Jaringan Jalan (SIJ)/ Road Network Inventory atau

    lebih dikenal dengan RNI Harus dilaksanakan sesuai Petunjuk Pengisian Formulir Survai Inventarisasi

    Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga 12 Agustus 1998. dimaksudkan untuk

    menginventarisasi atau mencatat ruas dan lokasi yang telah ditentukan pada

    waktu Survai Data Titik Referensi keadaaan jalan saat ini dan juga saat yang

    lampau sebagai data sejarah perkembangan jalan tersebut dalam bentuk

    table/tekstur. Pencatatan dilakukan setiap ada perubahan penanganan, dari perubahan tipe jalan, tipe perkerasan, lebar perkerasan, lebar/tipe

    bahu, drainase, terain, grade dan patok km jalan.

    C. Survey Kondisi Jalan (SKJ)/ Road Condition Survei lebih dikenal dengan

    RCS.

  • Maksud dan tujuan survey adalah untuk mendapatkan data kondisi dan

    bagian-bagian jalan yang mudah berubah; baik untuk jalan aspal, maupun

    jalan tanah /kerikil sesuai kebutuhan untuk penyusunan rencana dan program

    pembinaan jaringan jalan dilengkapi dengan pengambilan foto. Harus

    dilaksanakan sesuai Buku Panduan Survai Kondisi Jalan Direktorat Jenderal

    Bina Marga 28 Juli 1998. Survey ini Mencatat/ merekam data kondisi jalan

    pada ruas dan lokasi yang telah ditentukan pada waktu Survai Data Titik

    Referensi. Pencatatan kondisi/kerusakan permukaan jalan, kondisi tepi jalan, bahu, drainase, lereng/tebing, trotoar dengan interval 100 meter.

    D. Survey Perhitungan Lalu Lintas Rutin (SPL) lebih dikenal dengan LHR.

    Survey perhitungan lalu lintas ini adalah kegiatan pokok dan sangat penting

    dilakukan untuk mendapatkan data volume lalu lintas untuk berbagai

    keperluan teknik lalu lintas maupun perencanaan transportasi. Metode yang

    digunakan dengan cara manual, semi manual (dengan bantuan kamera

    video), otomatis (dengan bantuan tube maupun loop). Dilaksanakan sesuai

    Buku Panduan Survai Perhitungan Lalu Lintas (cara manual), Direktorat

    Jenderal Bina Marga 12 Agustus 1998. Kelas pos perhitungan lalu lintas sesuai dengan daftar lampiran.

    Pos lokasi SPL/LHR ditentukan terlebih dahulu dengan persetujuan lokasinya

    oleh Petugas Pengawasan. Semua lokasi Pos tersebut harus diambil fotonya

    yang dilengkapi dengan lokasi atau jarak kilometer stasiunnya sesuai

    referensi patok km setempat yang terdekat. E. Survey Benkleman Beam disingkat BB (Bankelmen Beam)

    Pekerjaan untuk mengetahui tingkat kelendutan jalan. Survey Lendutan

    Perkerasan dengan alat Benkelman Beam dilaksanakan sesuai dengan

    Standar Metode Pengujian Lendutan Perkerasan Lentur Dengan Alat

    Benkelman Beam, SK SNI M-01-1990-F, pengukuran / pengujian dilakukan

    dengan interval per 500 m;

    Dokumentasi : Foto dan Video

    Pembuatan foto dokumentasi jalan dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan

    bagi petugas survey jalan, dalam pembuatan foto-foto dokumen jalan pada

    interval rata-rata 1(satu) Km dan atau pada kondisi yang mewakili dengan

  • camera digital agar terdapat keseragaman dalam pelaksanaannya,dimana

    hasilnya diserahkan baik dalam bentuk hard copy maupun dalam bentuk soft copy

    yang direkam dalam CD/DVD 8. R U A N G L I N G K U P 8.1 Lingkup Pekerjaan :

    Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan pelaksana Survey IRMS

    Jalan Provinsi di Prov.Riau adalah Wilayah dalam Kewenangan yaitu ruas jalan

    yang berada di Jalan Provinsi Riau yang berstatus Jalan Provinsi (memiliki SK

    Jalan Provinsi Riau) serta berpedoman pada peraturan-peraturan dan

    perundang-undangan yang 8.2 Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi.

    Minimal mempunyai alat Komputer/PC, Camera Digital, Printer A3, Alat-alat

    standart survey seperti : Theodolit, Klinometer, Waterpass, GPS dan Pita Ukur 8.3 Keluaran

    Keluaran yang dihasilkan oleh kegiatan ini adalah terlaksananya Survey IRMS

    Jalan Provinsi di di wilayah Provinsi Riau. 8.4 Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen

    tidak ada. 8.5 Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa

    Untuk setiap penarikan pembayaran (termin I, II dan III) penyedia harus

    menyerahkan laporan yang diminta Pejabat Pembuat Komitmen sesuai yang

    tertuang dalam dokumen kontrak. Penyedia jasa setiap survey harus

    berkoordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen. 8.6 Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan.

    Jangka waktu penyelesaian Pekerjaan selama 5 (lima) bulan atau 150

    (seratus lima puluh) hari kalender terhitung sejak terbit Surat Perintah Mulai

    Kerja (SPMK). Konsultan Pelaksana diwajibkan menyusun jadwal rinci pelaksanaan setiap

    komponen pekerjaan dan jadwal libatan masing-masing personil tim pelaksana

  • pekerjaan. Jadwal dimaksud harus menggambarkan rangkaian pekerjaan yang

    efektif, tepat waktu dan efisien . 8.7 Persyaratan Penyedia Jasa Konsultansi

    A. Badan Usaha (SBU)

    Klasifikasi : Perencanaan Rekayasa, Sub-Klasifikasi : Jasa Desain

    Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi Kode (Re104).

    Kualifikasi : Usaha Menengah, Sub Kualifikasi : (Maksimum M2)

    B. Personil

    Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Konsultan Pelaksana harus

    menyediakan tenaga-tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi Konsultan

    Pelaksana untuk menjalankan kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa

    yang tercantum dalam KAK ini yang bersertifikat dan disetujui oleh PPK.

    Struktur Organisasi serta daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya,

    minimal sebagai berikut : SKA MINIMAL

    No TENAGA AHLI PENDIDIKAN PENGALAMAN SESUAI MINIMAL/JUMLAH PENDIDIKAN

    1 Team Leader S1 Teknik Sipil 10 Tahun / (1 orang) (Project Coordinator)

    2 Highway Engineer S1. Teknik Sipil/ 6 Tahun untuk S.1/ (Ahli Teknik Jalan) (3 Orang) Geoteknik Engineer S1. Teknik Sipil/ 5 Tahun untuk S.1 /

    3 (Ahli Geoteknik) (2 Orang)

    Ahli Teknik Jalan Madya Ahli Teknik Jalan Madya Ahli Geoteknik Madya

  • TENAGA PENGALAMAN

    No. PENDUKUNG PENDIDIKAN MINIMAL/JUMLAH 1 Surveyor D3/STM 3 tahun ( 5 orang) -

    2 Draftman STM/ SMA sederajat (1 orang) -

    3 Operator Komputer STM/ SMA sederajat (1 orang)

    4 Labours STM/ SMA sederajat (5 orang) -

    5 Office Boy - (1 orang)

    Catatan :

    Masing-masing Tenaga Ahli melampirkan Surat Referensi Asli, Curiculum Vitae (CV), Foto Copy KTP yang masih berlaku, Fotocopy

    Ijazah, Fotocopy SKA yang masih berlaku, Fotocopy NPWP dan

    fotocopy bukti setoran pajak tahun 2014.

    Masing-masing Tenaga Pendukung melampirkan Curiculum Vitae

    (CV), Foto Copy KTP yang masih berlaku dan Foto Copy Ijazah.

    9. Tugas dan Tanggung Jawab :

    PROFESIONAL STAFF

    1. Team Leader (Project Coordinator)

    a. Bertanggung jawab atas semua layanan jasa konsultan untuk Survey

    IRMS Jalan Provinsi di Provinsi Riau sesuai dengan Karangka Acuan

    Kerja.

    b. Bertanggung jawab terhadap keakuratan data, kelengkapan data dan

    ketepatan waktu survey sesuai jadwal waktu yang telah ditetapkan.

    c. Bertanggung jawab atas kebenaran data gambar dan hasil survey yang

    dikirim ke instansi terkait.

    d. Mengkoordinasikan semua komunikasi baik secara lisan maupun tertulis

    dengan pemberi tugas sehubungan dengan aspek teknik yang berkaitan.

  • e. Melakukan koordinasi semua tenaga/ personil yang terlibat dalam

    pekerjaan survey IRMS Jalan, sehingga di capai hasil yang sebaik-

    baiknya.

    f. Mengasistensikan dan menyiapkan/ menyelesaikan laporan - laporan

    serta semua dokumen sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja.

    g. Mempersiapkan rencana definitive proyek, dari awal hingga akhir

    pekerjaan.

    2. Highway Engineer (Ahli Teknik Jalan Raya)

    a. Memberikan petunjuk dan pengarahan pada Geoteknik Engineer dan

    surveyor dalam cara pengambilan data Survey IRMS Jalan secara benar

    dan baik.

    b. Memeriksa dan menganalisa semua hasil survey dan proses perhitungan

    pekerjaan Survey IRMS Jalan, sehingga diperoleh data yang dapat

    dipertanggung jawabkan.

    c. Bertanggung jawab atas kelengkapan, keakuratan data hasil survey serta

    ketepatan waktu sesuai wilayah tanggung jawabnya.

    d. Bertanggung jawab atas hasil Survey IRMS Jalan

    e. Dalam melaksanakan tugas Highway Engineering bertanggung jawab

    kepada Team Leader.

    3. Geoteknik Engineer (Ahli Geoteknik)

    a. Memberi petunjuk dan mengawasi surveyor dalam melaksanakan survey

    pengumpulan data IRMS Jalan.

    b. Bertanggung jawab atas keakuratan data daya dukung tanah dan

    permukaan, hingga hasil survey dan ketepatan waktu survey.

    c. Dalam melaksanakan pekerjaan Geoteknik Engineer bertanggung jawab

    kepada Highway Engineer.

  • SUB PROFESIONAL STAFF

    1. Surveyor

    a. Melaksanakan survey pengumpulan data IRMS Jalan secara benar dan

    baik.

    b. Bertanggung jawab atas keakuratan data, kelengkapan dan hasil gambar

    draft yang dibuat di lapangan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

    c. Dalam pelaksanaan pekerjaan Surveyor bertanggung jawab kepada

    Highway Engineer dan atau Geoteknik Engineer

    2. Draftman

    a. Membantu menyusun dan melengkapi gambar teknis.

    b. Melaksanakan pekerjaan tentang kelengkapan laporan dan kelengkapan

    gambar dokumentasi

    c. Menyiapkan laporan yang akan akan dikirim ke Dinas yang terkait 3. Labours

    a. Membantu menyelesaikan survey pengumpulan data IRMS Jalan dan data

    yang perlu diuji di laboratorium,

    b. menyusun dan melengkapi gambar teknis. 4. Operator Komputer

    a. Membantu menyusun dan melengkapi gambar teknis kedalam komputer.

    b. Melaksanakan pekerjaan, membantu Draftman dan Labours dalam

    membuat laporan.

    5. Office Boy

    Membantu untuk berlangsungnya kelancaran dan kenyamanan Pekerjaan

    Survey IRMS Jalan Provinsi di Provinsi Riau 1 0 . L A P O R A N

    10.1 Bentuk Laporan

    1. Setiap laporan harus disusun dengan rapi dan sistematis.

    2. Untuk data lapangan/hasil survai yang berupa data isian formulir

    lapangan beserta foto dokumentasi dibendel dan dijilid dengan rapi dalam

    kertas ukuran A4.

    3. Foto (berwarna) kondisi jalan dengan ukuran 6 x 9 cm dicetak atau

    ditempel dalam kertas ukuran A4, diberi keterangan lengkap yang

  • mencakup : lokasi, arah pengambilan gambar, tinggi pengambilan

    gambar, tanggal, bulan dan tahun.

    4. Untuk data lapangan / hasil survey yang akan diproses datanya dengan

    komputer dimasukan dalam bentuk CD (compact disk). 10.2 Penyerahan Laporan Hasil Pekerjaan.

    1. Laporan Bulanan

    Laporan ini berisi mengenai hasil pekerjaan survey di lapangan yang

    telah selesai ataupun sebagian selesai menurut jadwal yang telah

    ditetapkan sehingga dapat terlihat hasil pekerjaan sementara maupun

    pencapaian target pekerjaan. Laporan ini akan digunakan sebagai dasar

    pembayaran prestasi pekerjaan. Masing-masing dibuat rangkap 5 (lima)

    berbentuk (1 asli dan 4 Copyan).

    2. Laporan Lapangan masing-masing Hasil Survey yang dilakukan

    Laporan ini berisi formulir-formulir lapangan, Dokumentasi, dll yang telah

    terisi oleh data dari setiap jenis survey, kecuali untuk survey kekasaran

    jalan dengan BUMP INTEGRATOR + ROMDAS data lapangan adalah hasil

    print out komputer, laporan dibuat rangkap 2 (dua) dan diserahkan

    bersamaan dengan Laporan Akhir. Masing-masing dibuat rangkap 5

    (lima) berbentuk (1 asli dan 4 Copyan).

    3. Laporan Akhir / Laporan Final.

    Laporan ini berisi hasil keseluruhan yang telah dicapai dari seluruh

    aktivitas pekerjaan yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja dan

    dapat diterima dibuat rangkap 5 (lima) berbentuk (1 asli dan 4 Copyan).

    Dan hasil evaluasi yang dikaitkan dengan data sebagai berikut :

    Kondisi pemanfaatan jalan (V/T)

    Rata-rata IRI

    Data Lalu-lintas

  • Tingkat kemantapan jalan

    Kondisi jalan (Baik, Sedang, Rusak Ringan dan Rusak Berat)

    Rekomendasi penanganan dari hasil data jalan yang telah disurvey

    IRMS (Penanganan Rutin/ Periodik, Pembangunan dan atau

    Peningkatan)

    Dalam laporan ini konsultan diwajibkan membuat peta (dalam ukuran

    A3). Peta dibuat dengan program Autocad atau Excel dalam A3 dan

    diserahkan dalam bentuk hard copy maupun soft copy dalam CD.

    Seluruh data Hasil Survey IRMS diserahkan dalam bentuk hard copy

    maupun bentuk soft copy yang direkam dalam CD/DVD, diserahkan

    kepada KPA/ Pejabat Pembuat Komitmen.

    11. L a i n - l a i n

    A. Produksi Dalam Negeri

    Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di

    dalam wilayah Negara Republik Indonesia.

    B. Persyaratan Kerjasama

    Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk

    pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus

    dipatuhi: Sesuai dengan kontrak beserta lampirannya yang telah ditandatangai

    oleh kedua belah pihak.

    C. Alih Pengetahuan

    Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk

    menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih

    pengetahuan kepada personil satuan kerja Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna

    Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen.

  • 12. PENUTUP

    a. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan hendaknya

    memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan

    lain yang dibutuhkan;

    b. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program

    kerja sebagai bahan pembahasan;

    c. Untuk kesempurnaan pekerjaan Survey IRMS Jalan Provinsi di Provinsi Riau

    konsultan diminta mengkaji dan menganalisai segala informasi dan data sesuai

    yang ditentukan pemberi tugas.

    Pekanbaru, 20 Mei 2015

    DINAS BINA MARGA PROVINSI RIAU Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

    ..