Kak Studi Pendahuluan Torch

8
59 Dokumen Pengadaan Standar Jasa Konsultansi Badan Usaha (dengan Prakualifikasi) BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 4 1. Latar Belakang Salah satu indikator kemajuan bangsa dapat dilihat dari angka Human Development Index (HDI). Posisi Indonesia apabila dilihat dari HDI masih jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga. Salah satu indikator HDI adalah umur harapan hidup waktu lahir. Upaya untuk meningkatkan umur harapan hidup adalah dengan menurunkan seoptimal mungkin kemungkinan untuk sakit. Salah satu kumpulan penyakit yang akan menurunkan kualitas sumberdaya manusia adalah TORCH yang terdiri dari Toxoplasmosis, Cytomegalovirus, Rubella dan Herpes simplex. Penyakit-penyakit tersebut selain meninmbulkan kesakitan juga menimbulkan kecacatan apabila diderita oleh ibu hamil. Toxoplasmosis atau sering hanya disebut penyakit toxo merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Dalam banyak kasus, infeksi pada manusia terjadi terutama setelah parasit tersebut tertelan. Sebagian besar orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala, tetapi penyakit ini memiliki potensi untuk menyebabkan masalah serius pada beberapa orang, terutama pada mereka yang mengidap penyakit immunodepressed dan pada wanita hamil karena dapat menyebabkan keguguran . Jika timbul gejala, biasanya menyerupai flu (nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, malaise) dan dapat berlangsung selama beberapa minggu. Pada beberapa kasus, infeksi yang berat dapat menyebabkan masalah pada organ mata, gangguan otak, kejang, dan jarang, menyebabkan kematian. Obat-obatan tertentu, baik secara tunggal maupun dalam kombinasi, dapat digunakan untuk mengobati toxoplasmosis. Sekitar 80% -90% dari orang yang terinfeksi Toxoplasma tidak menunjukkan gejala. Mereka yang mengalami gejala biasanya mengalami pembengkakan kelenjar getah bening serviks dan gejala mirip flu yang hilang dalam beberapa 4 Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Transcript of Kak Studi Pendahuluan Torch

Page 1: Kak Studi Pendahuluan Torch

59

Dokumen Pengadaan Standar

Jasa Konsultansi Badan Usaha

(dengan Prakualifikasi)

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Uraian Pendahuluan4

1. Latar Belakang

Salah satu indikator kemajuan bangsa dapat

dilihat dari angka Human Development Index (HDI). Posisi Indonesia apabila dilihat dari HDI masih jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga. Salah satu indikator HDI adalah umur harapan hidup waktu lahir. Upaya untuk meningkatkan umur harapan hidup adalah dengan menurunkan seoptimal mungkin kemungkinan untuk sakit.

Salah satu kumpulan penyakit yang akan menurunkan kualitas sumberdaya manusia adalah TORCH yang terdiri dari Toxoplasmosis, Cytomegalovirus, Rubella dan Herpes simplex. Penyakit-penyakit tersebut selain meninmbulkan kesakitan juga menimbulkan kecacatan apabila diderita oleh ibu hamil.

Toxoplasmosis atau sering hanya disebut penyakit toxo merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Dalam banyak kasus, infeksi pada manusia terjadi terutama setelah parasit tersebut tertelan. Sebagian besar orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala, tetapi penyakit ini memiliki potensi untuk menyebabkan masalah serius pada beberapa orang, terutama pada mereka yang mengidap penyakit immunodepressed dan pada wanita hamil karena dapat menyebabkan keguguran.

Jika timbul gejala, biasanya menyerupai flu (nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, malaise) dan dapat berlangsung selama beberapa minggu. Pada beberapa kasus, infeksi yang berat dapat menyebabkan masalah pada organ mata, gangguan otak, kejang, dan jarang, menyebabkan kematian. Obat-obatan tertentu, baik secara tunggal maupun dalam kombinasi, dapat digunakan untuk mengobati toxoplasmosis.

Sekitar 80% -90% dari orang yang terinfeksi Toxoplasma tidak menunjukkan gejala. Mereka yang mengalami gejala biasanya mengalami pembengkakan kelenjar getah bening serviks dan gejala mirip flu yang hilang dalam beberapa

4 Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Page 2: Kak Studi Pendahuluan Torch

60

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Jasa Konsultansi Badan Usaha

Metode e-Seleksi Umum

(dengan Prakualifikasi)

minggu atau bulan tanpa pengobatan. Organisme ini sebenarnya masih berada di tubuh dalam kondisi laten dan dapat aktif kembali jika orang tersebut menjadi immunodepressed. Sebagai contoh, pasien dengan AIDS dapat terkena lesi di otak akibat reaktivasi Toxoplasma. Pasien kemoterapi dapat terserang pada organ mata, jantung (miokarditis), paru-paru atau otak ketika parasit menjadi aktif kembali.

Infeksi bawaan Toxoplasma bisa menyebabkan masalah serius pada mata, telinga, dan kerusakan otak pada saat lahir. Namun, infeksi bawaan mungkin asimtomatik sampai beberapa tahun pertama kehidupan atau bahkan sampai dekade kedua atau ketiga ketika mata (penurunan penglihatan atau kebutaan), telinga (pendengaran), atau gejala kerusakan otak (kejang, perubahan status mental) terkena. Toxoplasmosis merupakan penyebab utama retinochoroiditis (peradangan retina dan koroid mata) di Amerika Serikat.

Kebanyakan orang yang terinfeksi tidak akan memiliki kelainan fisik yang terasa, tetapi pada pemeriksaan fisik, beberapa orang akan memiliki kelenjar getah bening serviks yang membesar (temuan fisik yang paling umum), atau pembesaran limpa atau hati. Orang dengan infeksi sedang sampai berat mungkin menunjukkan penyakit kuning (terutama bayi), peningkatan lebam karena masalah pada organ hati, masalah mata (penurunan penglihatan atau kebutaan), meningoencephalitis (radang otak dan lapisan otak), kejang, pneumonitis, dan perubahan status mental.

Diagnosis definitif Toxoplasmosis dibuat dengan mengidentifikasi organisme Toxoplasma gondii dalam darah, cairan tubuh (misalnya, cairan tulang belakang atau ketuban), atau jaringan (sampel biopsi). Selain itu, cairan tubuh dapat disuntikkan ke tikus, sehingga tikus tersebut akan terkena penyakit jika parasit berada dalam cairan tubuh yang disuntikkan. Juga, cairan tubuh dapat diinokulasi ke dalam kultur sel dimana parasit dapat berkembang biak. Tes ini biasanya dilakukan di laboratorium khusus oleh personel yang berpengalaman.

Tes-tes lain dapat menghasilkan diagnosis presumptif dan didasarkan pada respon kekebalan

Page 3: Kak Studi Pendahuluan Torch

61

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Jasa Konsultansi Badan Usaha

Metode e-Seleksi Umum

(dengan Prakualifikasi)

seseorang terhadap parasit. Cairan tubuh dapat diuji dengan PCR atau teknik enzim-linked immunosorbent assay (ELISA) yang dapat menunjukkan infeksi akut. Tes lain, seperti tes Sabin-Feldman, mengukur antibodi IgG pasien yang ditujukan terhadap parasit Toxoplasma gondii dan merupakan tes acuan standar untuk Toxoplasmosis. Antibodi IgG menunjukkan bahwa infeksi toksoplasma telah terjadi di masa lalu tetapi tidak mengatakan apakah infeksi saat ini adalah sebagai akibat Toxoplasma gondii.

Tes lain yang biasa digunakan adalah dengan mendeteksi antibodi IgM yang diarahkan terhadap parasit dan dapat mendeteksi antibodi ini pada minggu pertama infeksi. Tes ini paling sering dilakukan dan tes ini dilakukan oleh laboratorium khusus. Waktu tes adalah penting, karena akan mempengaruhi interpretasi hasil. Beberapa orang mungkin memiliki hasil positif karena ia sebelumnya telah terinfeksi, akan tetapi gejala yang ia rasakan sekarang merupakan dikarenakan penyakit yang lain bukan karena Toxoplasma gondii. Konsultasi dengan ahli penyakit menular dapat membantu menentukan diagnosis ketika hanya bukti dugaan yang tersedia.

Wanita hamil dan mereka yang berencana untuk hamil bisa diuji dengan tes imunologi serupa seperti yang disebutkan di atas untuk diagnosis dan menentukan apakah ada risiko bagi ibu untuk menularkan infeksi toksoplasma pada janin. Jika seorang wanita tidak memiliki antibodi dalam aliran darahnya, dia rentan untuk terkena dan dapat dipantau lebih dekat.

Untuk mengetahui gambaran TORCH di DIY dan faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya TORCH, maka akan dilakukan survey TORCH bagi wanita yang berencana untuk hamil.

2. Maksud dan Tujuan

Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi TORCH pada wanita usia subur yang merencanakan kehamilan dan pernah melahirkan bayi dengan kelainan kongenital yang diakibatkan oleh infeksi TORCH dan faktor-faktor yang mempengaruhi.

3. Sasaran

Wanita usia subur siap hamil

Page 4: Kak Studi Pendahuluan Torch

62

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Jasa Konsultansi Badan Usaha

Metode e-Seleksi Umum

(dengan Prakualifikasi)

4. Lokasi Pekerjaan Provinsi DIY

5. Sumber Pendanaan

Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD Dinas Kesehatan DIY tahun 2015 (DPA Nomor : 15/DPA/2014 Tanggal 29 Desember 2014 pada Program Peningkatan Kesehatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen

Nama Pejabat Pembuat Komitmen: dr. Arida Oetami, M.Kes Satuan Kerja: Dinas Kesehatan DIY

Data Penunjang5

7. Data Dasar

8. Standar Teknis

9. Studi-Studi Terdahulu

10. Referensi Hukum a. UU no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan b. UU no 29 tahun 2004 tentang Praktik

Kedokteran c. PMK 2052 tahun 2011 tentang Izin Praktik

Kedokteran d. PMK 1796 tahun 2011 tentang Registrasi tenaga

kesehatan e. PMK 1464 tahun 2010 tentang Izin Praktik

Kebidanan f. PMK 148 tahun 2010 tentang Izin Perawat g. IKU Pemda DIY, Dinkes DIY : tentang Tenaga

Kesehatan yang bermutu

5 Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.

Page 5: Kak Studi Pendahuluan Torch

63

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Jasa Konsultansi Badan Usaha

Metode e-Seleksi Umum

(dengan Prakualifikasi)

Ruang Lingkup

11. Lingkup Pekerjaan

Survey TORCH ini akan terdiri dari suatu rangkaian kegiatan yaitu:

1. Tahap persiapan yang berisi kegiatan untuk merancang instrumen pengumpulan data, penentuan jumlah wanita usia subur yang akan dilakukan pemeriksaan , menetapkan sarana pelayanan kesehatan tempat pemeriksaan kadar Ig G dan Ig M TORCH dan pelatihan petugas pengumpul data, serta pengurusan administrasi.

2. Pengumpulan data ke seluruh Puskesmas di DIY atau organisasi sosial penyandang disabilitas untuk mendapatkan data wanita usia subur yang pernah melahirkan bayi dengan kecacatan akibat TORCH.

3. Pengambilan sampel darah . 4. Pengiriman ke laboratorium yang ditunjuk. 5. Pemeriksaan sampel darah. 6. Pengolahan, analisis dan penyajian data hasil kegiatan 7. Penyusunan Laporan

12. Keluaran6 Dari rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat

memberikan hasil antara lain: 1. Diperolehnya data prevalensi infeksi TORCH 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian TORCH 3. Teridentifikasi upaya untuk pencegahan infeksi TORCH

pada wanita usia subur 4. Upaya tindak lanjut terhadap wanita usia subur untuk

mencegah kecacatan bayi 13. Peralatan,

Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen

14. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi

15. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa

16. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan

90 (sembilan puluh) hari kalender

6 Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.

Page 6: Kak Studi Pendahuluan Torch

64

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Jasa Konsultansi Badan Usaha

Metode e-Seleksi Umum

(dengan Prakualifikasi)

17. Personil Posisi Kualifikasi Jumlah

Orang Bulan7

Tenaga Ahli: Ahli Madya Penelitian Kesehatan (Team Leader)

Dokter berpendidikan S2/lebih, pengalaman minimal 5 th dalam penelitian kesehatan masyarakat diutamakan dokter spesialis anak dan pernah melakukan penelitian TORCH, bertugas mengatur jalannya kegiatan

1 org x 3 bulan

Ahli Muda Kesehatan Masyarakat (Anggota)

Pendidikan S2/lebih, disiplin ilmu kesehatan masyarakat, pengalaman minimal 2 th dalam penelitian kesehatan. Bertugas mengolah dan menganalisis data

1 org x 3 bulan

Dokter Ahli Muda (Anggota)

Pendidikan S1, disiplin ilmu kedokteran umum, pengalaman minimal 4 th dalam penelitian kesehatan. Bertugas menganalisa hasil diagnosa medis dan mengarahkan pada pengambilan spesimen

1 org x 3 bulan

Tenaga Pendukung : Tenaga surveyor

Pendidikan D3, disiplin ilmu kesehatan, pengalaman minimal 1 th dalam bidang penelitian kesehatan. Bertugas melakukan wawancara terhadap responden

10 org x 1 bulan

Tenaga laboratorium

Pendidikan Analis Kesehatan, berpengalaman minimal 3 th dalam mengambil spesimen. Bertugas melakukan pengambilan darah

10 org x 14 hari

Tenaga Pendidikan minimal D3 , 1 org x 3 bulan

7 Khusus untuk Metode Evaluasi Pagu Anggaran jumlah orang bulan tidak boleh dicantumkan.

Page 7: Kak Studi Pendahuluan Torch

65

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Jasa Konsultansi Badan Usaha

Metode e-Seleksi Umum

(dengan Prakualifikasi)

Administrasi berpengalaman minimal 3 th dalam bidang administrasi. Bertugas melakukan pengadministrasian seluruh kegiatan

Tenaga Entry Pendidikan minimal D3, pengalaman dalam mengolah dan menganalia data minimal 3 th. Bertugas melakukan entry data, pembersihan data

1 org x 1 bulan

18. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Tahap persiapan 2 Analisis data sekunder 3 Pemilihan dan Pelatihan Surveyor 4 Pengambilan Data 5 Pengolahan data: Cleaning, validasi

data, ertry, pengolahan data

6 Diskusi Hasil Akhir 7 Penyusunan Laporan

Laporan

19. Laporan Pendahuluan

- Rencana kerja penyedia secara menyeluruh

- Rancangan global (rancangan daftar isi)

- Jadwal kegiatan penyedia

- Laporan diberikan paling lambat 10 (sepuluh) hari kalender setelah SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.

22. Laporan Akhir Laporan akhir memuat hasil evaluasi Survei TORCH di D.I

Yogyakarta beserta rekomendasi terhadap permasalahan yang ada. Diberikan setelah ada pemaparan hasil penelitian dan maksimal 90 (sembilanpuluh ) hari kalender setelah SPMK diterbitkan. Diberikan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.

Hal-Hal Lain

Page 8: Kak Studi Pendahuluan Torch

66

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Jasa Konsultansi Badan Usaha

Metode e-Seleksi Umum

(dengan Prakualifikasi)

23. Pendekatan dan

Metodologi

1. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei dengan pendekatan deskriptif dan desain cross sectional.

2. Sampel penelitian 2.1. Pendataan sampel/responden dilakukan terhadap

seluruh wanita usia subur siap hamil baik yang berkunjung ke Puskesmas DIY dan kelompok ibu yang melahirkan anak cacat akibat TORCH

2.2. Sampel/responden yang sudah diperoleh dilakukan pemilihan secara acak

3. Besar sampel/responden yang diambil sejumlah 140 responden dengan persebaran untuk wilayah Kota Yogyakarta sejumlah 16 orang, Bantul 37 orang, Kulon Progo 16 orang, Gunung Kidul 27 orang, Sleman 44 orang

24. Spesifikasi Teknis a. Alat yang digunakan adalah kuesioner

b. Metode Analisis yang digunakan dalam pendataan dan pemeriksaan TORCH pada wanita usia subur yang siap hamil yang berasal dari Puskesmas dan Kelompok Ibu yang mempunyai anak cacat akibat TORCH di wilayah DIY.