Kak Safety

7
KERANGKA ACUAN KERJA STUDI SOSIALISASI KESELAMATAN TRANSPORTASI 1. Latar Belakang Kecelakaan transportasi darat yang terjadi akhir-akhir ini dirasakan semakin meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya. Mulai kecelakaan di jalan raya hingga beberapa kali menimpa moda angkutan kereta api. Kecelakaan yang terjadi pada moda angkutan transportasi darat dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain kelalaian operator, kendaraan yang tidak layak, ataupun kondisi infrastruktur yang tidak memungkinkan. Salah satu penyebab utama kecelakaan yang banyak terjadi itu adalah kekurangtahuan dari para pengguna baik operator dalam hal ini pengemudi, pemilik kendaraan, dll maupun penumpang mengenai persyaratan keselamatan transportasi darat. Persyaratan tentang keselamatan transportasi telah banyak disusun dalam bentuk Peraturan dan Perundang-undangan oleh Departemen Perhubungan sebagai stakeholder yang berkepentingan dan diberi mandat untuk menyelenggarakan jasa transportasi di Indonesia. Dalam UU No 14 Tahun 1992 tentang lalu lintas dan angkutan jalan banyak pasal yang mengatur mengenai keselamatan transportasi, selain itu di dalam perundang-undangan lainnya juga mengatur secara jelas mengenai keselamatan transportasi, khususnya transportasi kereta api. Permasalahan yang dapat dirumuskan dari kondisi yang ada saat ini, adalah masih kurangnya sosialisasi kepada seluruh stakeholder di bidang transportasi mengenai keselamatan transportasi khususnya angkutan kereta api. Kurangnya sosialisasi menyebabkan pemahaman mengenai keselamatan dalam melakukan kegiatan transportasi, khususnya tranportasi kereta api sangat rendah. Kurangnya pengetahuan mengenai peraturan, tata cara mengemudi yang mengindahkan kaidah keselamatan, kapasitas yang diijinkan, dll adalah 1

description

kak

Transcript of Kak Safety

Page 1: Kak Safety

KERANGKA ACUAN KERJASTUDI SOSIALISASI KESELAMATAN TRANSPORTASI

1. Latar Belakang

Kecelakaan transportasi darat yang terjadi akhir-akhir ini dirasakan semakin meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya. Mulai kecelakaan di jalan raya hingga beberapa kali menimpa moda angkutan kereta api. Kecelakaan yang terjadi pada moda angkutan transportasi darat dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain kelalaian operator, kendaraan yang tidak layak, ataupun kondisi infrastruktur yang tidak memungkinkan. Salah satu penyebab utama kecelakaan yang banyak terjadi itu adalah kekurangtahuan dari para pengguna baik operator dalam hal ini pengemudi, pemilik kendaraan, dll maupun penumpang mengenai persyaratan keselamatan transportasi darat.

Persyaratan tentang keselamatan transportasi telah banyak disusun dalam bentuk Peraturan dan Perundang-undangan oleh Departemen Perhubungan sebagai stakeholder yang berkepentingan dan diberi mandat untuk menyelenggarakan jasa transportasi di Indonesia. Dalam UU No 14 Tahun 1992 tentang lalu lintas dan angkutan jalan banyak pasal yang mengatur mengenai keselamatan transportasi, selain itu di dalam perundang-undangan lainnya juga mengatur secara jelas mengenai keselamatan transportasi, khususnya transportasi kereta api.

Permasalahan yang dapat dirumuskan dari kondisi yang ada saat ini, adalah masih kurangnya sosialisasi kepada seluruh stakeholder di bidang transportasi mengenai keselamatan transportasi khususnya angkutan kereta api. Kurangnya sosialisasi menyebabkan pemahaman mengenai keselamatan dalam melakukan kegiatan transportasi, khususnya tranportasi kereta api sangat rendah. Kurangnya pengetahuan mengenai peraturan, tata cara mengemudi yang mengindahkan kaidah keselamatan, kapasitas yang diijinkan, dll adalah salah satu contoh akibat kurangnya sosialisasi aspek keselamatan transportasi. Untuk mengurangi hal tersebut maka dibutuhkan suatu usaha sosialisasi dari Departemen Perhubungan kepada seluruh stakeholder yang ada. Oleh karena itu perlu disusun suatu studi sosialisasi keselamatan transportasi, khususnya transportasi kereta api yang tertuang di dalam rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam jangka waktu tertentu secara bertahap sehingga dapat memperkenalkan konsep umum keselamatan transportasi.

1

Page 2: Kak Safety

2. Tujuan

Tujuan kegiatan ini adalah menyusun suatu rencana dalam bentuk tahapan-tahapan dalam rangka mensosialisasikan aspek keselamatan dalam kegiatan transportasi khususnya transportasi kereta api sehingga tingkat pemahaman mengenai keselamatan angkutan pada umumnya dan angkuatn kereta api pada khususnya dapat meningkat dan mengurangi tingkat kecelakaan.

3. Sasaran

Sasaran dari kegiatan ini adalah : Mengkaji hasil-hasil kegiatan yang berkaitan dengan sosialisasi

keselamatan transportasi yang telah dilakukan sebelumnya; Melakukan penelitian mengenai opini masyarakat dan kalangan

pemerintah tentang tingkat pemahaman mengenai aspek keselamatan transportasi;

Menyusun konsep dan tata cara sosialisasi pemahaman keselamatan transportasi untuk dijadikan bahan diskusi seluruh stakeholder yang berkepentingan ;

4. Output

Output yang diharapkan didapat dari kegiatan ini adalah : Laporan hasil kajian mengenai penyusunan rencana umum

keselamatan transportasi, khususnya transportasi kereta api; Konsep rencana umum keselamatan transportasi dalam bentuk

yang lebih rinci sehingga dapat dilegalkan sebagai dasar pengaturan yang dapat diimplementasikan.

Konsep pedoman teknis kampanye keselamatan angkutan umum, terutama angkutan kereta api;

Konsep penentuan survey titik-titik sosialisasi keselamatan melalui billboard di Pulau Jawa;

5. Manfaat

Manfaat yang diharapkan diperoleh dari kegiatan ini adalah bentuk dan tata cara sosialisasi keselamatan dapat dilakukan dengan baik dan tepat guna sehingga kecelakaan transportasi menurun dan tingkat keselamatan transportasi, khususnya transportasi kereta api dapat meningkat.

6. Lingkup Kegiatan

Lingkup kegiatan ini, secara garis besar terbagi ke dalam beberapa kegiatan utama, yaitu :a. Melakukan kegiatan pendahuluan berupa kajian

pustaka dan tinjauan ulang terhadap studi terdahulu keselamatan

2

Page 3: Kak Safety

transportasi, rencana umum tentang keselamatan transportasi yang dimiliki negara lain;

b. Melakukan persiapan dan pelaksanaan pengumpulan data opini masyarakat dan pemerintah mengenai tingkat pemahaman terhadap keselamatan transportasi, khususnya transportasi kereta api dalam rangkaian kegiatan sebagai berikut :- Merancang kuesioner;- Merencanakan jumlah dan ukuran sampel;- Menyelenggarakan survey kuesioner yang dimaksud;- Menganalisis dan menyajikan data hasil survey.

c. Menyusun konsep rencana umum sosialisasi keselamatan transportasi:- Mengkaji tata cara sosialisasi;- Menyusun konsep manajemen sosialisasi;- Menetapkan bentuk kelembagaan yang sesuai dalam

rangka sosialisasi.d. Melakukan ujicoba sosialisasi dalam bentuk

seminar atau diskusi yang menyeluruh dan mengikutsertakan seluruh stakeholder;

e. Menyusun naskah rancangan umum sosialisasi keselamatan transportasi.- Menyelenggarakan diskusi terbatas strategi

implementasi;- Merumuskan aspek legal, manajerial, pendanaan, dan

mekanisme sosialisasi;- Merumuskan rekomendasi teknis strategi implementasi

sosialisasi keselamatan transportasi.

7. Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Studi Sosialisasi Keselamatan Transportasi adalah selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender, dimana jadwal pelaksanaannya dapat dilihat sebagai berikut :

No Uraian KegiatanBulan ke

1 2 3 4 51 Kegiatan pendahuluan

- Tinjuan pustaka dan kaji ulang- Tinjauan terhadap sistem keselamatan negara lain

2 Persiapan dan pelaksanaan pengumpulan data opini masyarakat dan pemerintah- Persiapan- Pelaksanaan- Analisis

3 Menyusun konsep rencana umum sosialisasi keselamatan transportasi

4 Melakukan ujicoba sosialisasi dalam bentuk seminar atau diskusi

5 Menyusun naskah rancangan umum sosialisasi

3

Page 4: Kak Safety

keselamatan transportasi

8. Sumber Daya

1) Personil

Personil yang dibutuhkan antara lain terdiri dari 5 (lima) orang dengan kriteria yang ditetapkan adalah sebagai berikut :1) Ahli Teknik Transportasi/Ketua Tim

Ahli Teknik Transportasi adalah Sarjana Teknik Sipil dengan Pengalaman 8 (delapan) tahun dibidang perencanaan transportasi. Dalam kegiatan ini akan bertanggung jawab atas : Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam studi

ini untuk setiap tahapan kegiatan. Melakukan koordinasi dengan pihak Pemberi Tugas, baik yang

bersifat administrasi maupun teknis. Mempersiapkan kerangka dasar dan konsep dari setiap

tahapan kegiatan, mulai dari tahapan persiapan sampai dengan perumusan rekomendasi rencana umum.

Bertanggung jawab atas semua hasil pelaksanaan pekerjaan. Mengarahkan dan membantu tenaga ahli lainnya dalam

melakukan analisis kasus berdasarkan data dan kondisi lapangan.

2) Ahli Teknik Lalu LintasAhli Teknik Lalu Lintas adalah sekurang-kurangnya seorang Sarjana Teknik Sipil yang sudah berpengalaman 6 (enam) tahun dalam masalah keselamatan transportasi, tugas dan tanggung jawabnya meliputi : Mengumpulkan data sekunder yang dibutuhkan berkaitan

dengan bidang pekerjaannya. Menyusun konsep kerja dan rencana kegiatan yang berkaitan

dengan keselamatan transportasi darat. Memimpin dan mengkoordinasi kegiatan survey; Melakukan kompilasi dan analisis terhadap data survey yang

diperoleh. Membuat kriteria tahapan sosialisasi keselamatan transportasi

darat.

3) Ahli Ekonomi

Ahli Ekonomi Transportasi adalah sekurang-kurangnya seorang Sarjana Ekonomi yang sudah berpengalaman 6 (enam) tahun dalam kegiatan ekonomi transportasi, tugas dan tanggung jawabnya meliputi : Mengumpulkan data sekunder yang dibutuhkan berkaitan

dengan bidang pekerjaannya.

4

Page 5: Kak Safety

Menyusun konsep kerja dan rencana survey lapangan mengenai nilai ekonomis dari sosialisasi keselamatan.

Memimpin dan mengkoordinasi kegiatan survey lapangan Melakukan kompilasi dan analisis terhadap data survey yang

diperoleh.

4) Ahli Komunikasi Masyarakat Ahli Komunikasi Masyarakat adalah Sarjana Ilmu Komunikasi yang berpengalaman 6 (enam) tahun dalam program sosialisasi pemerintah maupun non-pemerintah, tugas dan tanggung jawabnya meliputi : Mengumpulkan data sekunder yang dibutuhkan berkaitan

dengan bidang pekerjaannya. Melakukan evaluasi dan analisis terhadap seluruh data survey

yang diperoleh. Mengevaluasi bentuk sosialisasi yang telah dilakukan. Menganalisis kemungkinan perubahan pola pikir masyarakat

akibat adanya sosialisasi keselamatan transportasi darat;. Membuat kesimpulan studi mengenai hasil dari sosialisasi.

5) Ahli Hukum Ahli Hukum adalah Sarjana Hukum yang berpengalaman 6 (enam) tahun dalam bidang aspek legal dalam berbagai kegiatan. Tugas dan tanggungjawabnya meliputi : Menyiapkan kajian-kajian hukum yang berhubungan dengan

penyertaan dan sosialisasi terhadap masyarakat. Menyusun konsep kerja dan rencana inventarisasi peraturan

dan perundang-undangan. Membuat/menyusun peta aspek legal dari kegiatan ini yang

dituangkan dalam suatu naskah akademis.

2) Biaya

Biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah)

5