KAK PERENCANAAN TEKNIS DAK IPD WIL. KEC. BAROKO.pdf

download KAK PERENCANAAN TEKNIS DAK IPD WIL. KEC. BAROKO.pdf

of 8

Transcript of KAK PERENCANAAN TEKNIS DAK IPD WIL. KEC. BAROKO.pdf

  • 8/19/2019 KAK PERENCANAAN TEKNIS DAK IPD WIL. KEC. BAROKO.pdf

    1/19

    KERANGKA ACUAN KERJA

    1

    KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

    Perencanaan Teknis Rehab/Pemeliharaan Jalan DAK IPD Wil.

    Kec. Baroko

    UR I N PEND HULU N

    1. LATAR BELAKANG Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam hal ini, Dinas Bina PU

    Kab. Enrekang bermaksud untuk melaksanakan pekerjaan

    Rehabilitasi Jalan Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, dalam

    upaya untuk menjaga agar jaringan jalan tetap dalam

    keadaan/kondisi yang baik, dan mengusahakan agar dapat

    menunjang perkembangan perekonomian dan menyediakan prasarana yang cukup bila terjadi adanya perubahan pola

    pengangkutan di masa yang akan datang.

    Dinas Pekerjaan Umum adalah institusi pemerintah yang mempunyai

    wewenang dan tanggung jawab dalam pengembangan prasarana jalan

    terutama jalan jalan yang menghubungkan daerah daerah terisolasi atau

    pun akses yang sulit untuk menuju pusat perekonomian, sehingga

    distribusi hasil bumi dapat dengan mudah disalurkan tanpa harus

    memakan biaya yang sangat mahal, pertumbuhan penduduk dan

    perekonimian akan berkembang pesat seiring dengan pertambahan

    prasarana jalan. Pada saat ini sarana jalan askes sangat kurang, sehingga

    perlu dibangun, pembangunan/ peningkatan jalan perlu direncanakan

    dengan matang agar dapat menghasil suatu perencanaan yang efisien

    serta ramah lingkungaN.

    Pekerjaan perencanaan yang harus dilaksanakan ini merupakan

    proses perencanaan Studi Tingkat Pelayanan Jalan di Kab. Enrekang

    yang bertujuan untuk menganalisis kinerja lalu lintas serta tingkat

    pelayanan yang merupakan tolak ukur untuk menyatakan kualitas

    pelayanan suatu jalan

    2. MAKSUD DAN

    TUJUAN

    Untuk memperoleh hasil pekerjaan yang tepat mutu sehingga

    kondisinya dapat bertahan sampai akhir umur rencana dengan biayaefisien, maka sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut diperlukan

    adanya persyaratan atau ketentuan-ketentuan yang dapat

    dipertanggungjawabkan dan dapat diterapkan, baik dalam proses

    pelelangan maupun pada saat pelaksanaan.

    Berkenan dengan hal tersebut, Pekerjaan Perencanaan

    Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan di Kabupaten Enrekang Provinsi

    Sulawesi Selatan memerlukan jasa Konsultan untuk Pekerjaan

    Perencanaan Teknis seperti tersebut pada butir 6.b di bawah.

    Untuk melaksanakan jasa dimaksud, kegiatan-kegiatan yang harus

    dilaksanakan oleh Konsultan adalah sebagaimana tercantum padaKerangka Acuan Kerja.

    3. SASARAN Konsultan wajib memberikan jasa-jasanya semaksimak mungkin

    pada setiap tahapan proses pelaksanaan pekerjaan ini, dengan

    maksud agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan guna

    melaksanakan pekerjaan konstruksi pada ruas jalan yang

  • 8/19/2019 KAK PERENCANAAN TEKNIS DAK IPD WIL. KEC. BAROKO.pdf

    2/19

  • 8/19/2019 KAK PERENCANAAN TEKNIS DAK IPD WIL. KEC. BAROKO.pdf

    3/19

    KERANGKA ACUAN KERJA

    3

    9. PENDEKATAN DAN

    METEDOLOGI

    Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa harus

    mengadakan konsultasi/asistensi terlebih dahulu dengan Pejabat

    Pembuat Komitmen (PPK) atau Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

    (PPTK), yaitu untuk mendapatkan konfimasi kepastian mengenai

    Jalan / jembatan yang akan ditangani.

    Pengumpulan data lapangan, penghitungan dan proses yangdilaksanakan dalam pekerjaan ini dilakukan dengan

    menggunakan cara pengumpulan data lapangan yang telah

    dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian

    Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan NSPM yang

    berlaku.

    10. REFERENSI HUKUM 1. Undang Undang Jasa Konstruksi No. 18 tahun 1999

    2. SKSNI Untuk perencanaan dan Pelaksanaan Pekerjaan Perkerasan

    Jalan Beton

    3. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dan LapisTambah dengan Metode Analisa Komponen, SNI 1732-1989-F.

    4. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur dan Lapis Tambah Metode

    AASHTO, 1993.

    5. Pedoman konstruksi : Perencanaan Sistem Drainase Jalan Pd. T-

    2006-8.

    6. Tata cara perencanaan geometrik jalan antar kota edisi No.

    038/T/BM/1997 September 1997.

    7. Panduan Analisa Harga Satuan, sesuai Surat Edaran Menteri PU

    No. 02/SE/M/2013 tanggal 4 maret 2013 Analisa harga satuan no.11/PRTM/M/2013

     U NG LINGKUP

    11. LINGKUP KEGIATAN a. Lingkup Kegiatan

    Lingkup Jasa Konsultan Yang Diperlukan Dan Persyaratan Teknis

    Yang Tercakup Di Dalam Pekerjaan Ini, Secara Garis Besarnya

    Terdiri Dari Bagian-Bagian Pekerjaan Sebagai Berikut :

    I. Survey Lapangan

    1. Penelitian Perkerasan Jalan

    2. Inventarisasi Geometrik

    3. Pemeriksaan Lokasi Sumber Material

    II. Perhitungan Dan Perencanaan Teknis

    Selanjutnya, uraian selengkapnya dari masing-masing bagian

    pekerjaan tersebut di atas adalah sebagai berikut :

    I. Survai Lapangan

    I.1. Inventarisasi Geometrik

    i. Inventarisasi Geometrik Jalan

    Tujuan Dari Pemeriksaan Ini Adalah Untuk Mendapat Data

    Umum Mengenai Kondisi Perkerasan Yang Ada Dan

    Kondisi Geometrik Jalan Yang Bersangkutan.

    Pemeriksaan Dilakukan Dengan Metode Yang

    Disederhanakan, Yaitu Cukup Mencatat Kondisi Rata-Rata

  • 8/19/2019 KAK PERENCANAAN TEKNIS DAK IPD WIL. KEC. BAROKO.pdf

    4/19

    KERANGKA ACUAN KERJA

    4

    Setiap 1.0 Km.

    Data Yang Harus Diperoleh Dari Pemeriksaan Ini Adalah :

    Lebar Perkerasan Yang Ada, Dalam Meter.

    Nilai Kekerasan Jalan (Road Condition Index), Yang

    Dapat Diperoleh Dari Hasil Survai Naasra RoughnessMeter Atau Ditentukan Secara Visual Dengan

    Ketentuan Skala Sebagai Berikut :

    R C I Kondisi Visual Tipe Permukaan Tipikal8 - 10 Sangat Rata Dan Mulus. Hot Mix (Ac Dan Hrs) Yang Baru

    Dibuat/Ditingkat Dengan Beberapa

    Lapisan Aspal.

    7 - 8 Sangat Baik UmumnyaRata.

    Hot Mix Setelah Dipakai BeberapaTahun Atau Lapisan Tipis Hot Mix Di

    Atas Penetrasi Mc Adam.

    6 - 7 Baik Hot Mix Lama, Nacas/Lasbutag Baru.

    5 - 6 Cukup, Sedikit/Tak Ada

    Lubang, Permukaan

    Tidak Rata..

    Penetrasi Mc Adam, Nacas Baru Atau

    Lasbutag Berumur Beberapa Tahun.

    4 - 5 Jelek, Kadang-Kadang

    Berlubang, Tidak Rata.

    Penetrasi Mc Adam Berumur 2-3

    Tahun, Nacas Lama, Jalan Kerikil Tak

    Terawat.

    3 - 4 Rusak, Bergelombang,

    Banyak Lubang

    Penetrasi Mc Adam Lama, Nacas

    Lama, Jalan Kerikil Tak Terawat.

    2 - 3 Rusak Berat, BanyakLubang Dan Seluruh

    Daerah Perkerasan

    Hancur.

    Semua Tipe Perkerasan Yang SudahLama Tidak Terpelihara.

    < 2 Tidak Dapat Dilalui

    Kecuali Oleh Jeep 4

    Wd.

    Jalan Tanah Dengan Drainase Jelek,

    Semua Tipe Permukaan Jalan Yang

    Diabaikan Sama Sekali.

    Kondisi Daerah Samping Jalan Serta Utilitas Yang Ada

    Seperti Saluran Samping, Gorong-Gorong, Bahu, Berm,

    Kondisi Drainase Samping, Jarak Pagar/Bangunan

    Penduduk/Tebing Kepinggir Perkerasan.

    Lokasi Awal Dan Akhir Pemeriksaan Harus Jelas Dan

    Sesuai Dengan Lokasi Yang Ditentukan Untuk Jenis

    Pemeriksaan Lainnya.

    Data Yang Diperoleh Dicatat Didalam Formulir Dl. 3.1.

    Membuat Foto Dokumentasi Inventarisasi Geometrik

    Jalan Minimal 1 (Satu) Buah Foto Per 200 Meter.

    Foto Ditempel Pada Formulir Dl. 3.2 Dengan

    Mencantumkan Hal-Hal Yang Diperlukan Seperti

    Nomor Dan Nama Ruas Jalan, Arah Pengambilan Foto,

    Tanggal Pengambilan Foto Dan Tinggi Petugas YangMemegang Nomor Station.

    ii. Inventarisasi Geometrik Jembatan

    Tujuan Pemeriksaan Ini Adalah Untuk Mendapatkan

    Informasi Mengenai Kondisi Jembatan Yang Terdapat

  • 8/19/2019 KAK PERENCANAAN TEKNIS DAK IPD WIL. KEC. BAROKO.pdf

    5/19

    KERANGKA ACUAN KERJA

    5

    Pada Ruas Jalan Yang Ditinjau Dengan Bentang < 10

    Meter.

    Informasi Yang Harus Diperoleh Dari Pemeriksaan Ini

    Adalah Sebagai Berikut :

    Nama Dan Lokasi jalan/Jembatan.

    Dimensi Jalan Yang Meliputi Panjang Jalan, Jenis

    Perkerasan, Lebar Existing.

    Perkiraan Volume Pekerjaan Bila Diperlukan Pekerjaan

    Perbaikan Atau Pemeliharaan.

    Data Yang Diperoleh Dicatat Dalam Formulir Dl. 5.1.

    Foto Dokumentasi Sebanyak 2 (Dua) Lembar Untuk

    Setiap Ruas Jalan Yang Diambil Dari Setiap jarak

    minimal 100 m. Foto Ditempel Pada Formulir Dl. 5.2.

    I.2. Pengukuran Topografi

    Pekerjaan Pengukuran Topografi Adalah Kegiatan

    Pengumpulan Data Permukaan Bumi, Penghitung Dan

    Memetakannya Dengan Skala Tertentu Serta Disajikan Pada

    Lembaran Kertas.

    Pekerjaan Pengukuran Topografi Ini, Terdiri Dari :

    i. Pekerjaan Pengukuran

    Pekerjaan Ini Terdiri Dari :

    Pengukuran Titik Kontrol Horizontal Dan Vertikal.

    Pengukuran Situasi.

    Pengukuran Penampang Memanjang Dan Melintang.

    Pengukuran Khusus.

    Perhitungan Dan Penggambaran Peta.

    Pekerjaan Ini Diusahakan Mengikuti Jalur Atau Koridor

    Rintisan Dan Mengadakan Pengukuran Tambahan Pada

    Daerah Persilangan Dengan Sungai Dan Jalan Lain,

    Sehingga Memungkinkan Diperoleh Sumbu Jalan Yang

    Sesuai Dengan Standar Yang Ditentukan.

    Awal Pengukuran Dilakukan Pada Tempat Yang Mudah

    Dikenali Dan Aman.

    Awal Dan Akhir Proyek Hendaknya Dikaitkan Pada Titik-

    Titik Tetap (Bench Mark).

    Ketentuan Dan Tata Cara Pelaksanaan Pengukuran

    Dilapangan Dan Cara Penggambarannya, Adalah Sebagai

    Berikut :

    1. Pemeriksaan Dan Koreksi Alat Ukur.

    Sebelum Dilakukan Pengukuran, Harus DilakukanPemeriksaan Dan Koreksi Terhadap Alat-Alat Ukur

    Yang Akan Digunakan. Pemeriksaan Harus Dilakukan

    Dilokasi Pekerjaan.

    Alat Ukur Thedolit Harus Memenuhi Syarat-Syarat :

    o Sumbu I Vertikal, Dengan Koreksi Nivo Kotak Dan

  • 8/19/2019 KAK PERENCANAAN TEKNIS DAK IPD WIL. KEC. BAROKO.pdf

    6/19

    KERANGKA ACUAN KERJA

    6

    Nivo Tabung.

    o Sumbu Ii Tegak Lurus Sumbu I

    o Kesalahan Kolimasi Horizontal = 0

    o Kesalahan Index Vertikal = 0

    Alat Ukur Waterpass, Harus Memenuhi Syarat-

    Syarat:o Sumbu I Vertikal, Dengan Koreksi Nivo Kotak Dan

    Nivo Tabung.

    o Garis Bidik Harus Sejajar Dengan Garis Arah Nivo.

    Cara Pemeriksaan Dan Koreksi Alat Berdasarkan

    Pada Standar Teori Ilmu Ukur Tanah, Atau Buku

    Petunjuk Pemakaian Alat.

    Hasil Pemeriksaan Dan Koreksinya Serta Hasil Akhir

    Setelah Dikoreksi Harus Dicatat Dalam Buku Ukur

    Sesuai Pekerjaannya, Dan Dilampirkan Dalam

    Laporan.

    2. Pemasangan Patok-Patok

    Patok-Patok Beton Dibuat Dengan Ukuran 20 X 20 X

    75 Cm Atau Φ 10 X 75 Cm Dan Harus Dipasang Pada

    Tempat Yang Cukup Aman Dengan Jarak Setiap 1 Km

    Dan Pada Perpotongan Rencana Jalan Dengan

    Sungai (2 Buah Seberang Menyebrang).

    Patok-Patok Beton Tersebut Harus Ditanam Kuat-

    Kuat Kedalam Tanah Sepanjang Kurang Lebih 65 Cm

    (Sisa Di Atas ± 10 Cm).

    Patok-Patok Kayu Yang Digunakan Untuk

    Pengukuran Poligon, Sipat Datar Dan Detail-Detail

    Situasi, Harus Dipilih Kayu Yang Cukup Keras, Lurus

    Dengan Diameter Sekitar 5 Cm, Panjang 50 Cm,

    Bagian Bawahnya Diruncingkan, Bagian Atas Dan

    Bagian Tengahnya Diratakan Untuk Penulisan

    Nomor Patok. Patok Harus Ditanam Cukup Kuat

    Sedalam Lebih Kurang 30 Cm.

    Baik Patok-Patok Beton (Bm) Maupun Patok-PatokKayu Diberi Tanda Cat Kuning, Dan Diberi Nomor

    Urut Dengan Tulisan Hitam Yag Diletakkan Pada

    Lokasi Yang Diperkirakan Aman Dari Kegiatan

    Konstruksi Dikemudian Hari.

    Untuk Memudahkan Pencarian Patok-Patok

    Sebaiknya Pada Pohon-Pohon Disekitar Patok Diberi

    Cat Atau Pita Atau Tanda-Tanda Tertentu Yang

    Dapat Terlihat Dengan Jelas.

    Khususnya Atau Profil Memanjang Yang Titik-

    Titiknya Terletak Di Sumbu Jalan, Diberi PakuDengan Dilingkari Cat Kuning Sebagai Tanda Dan

    Nomor Urut/Sta (Bila Badan Jalannya Sudah

    Beraspal).

    3. Pengukuran Titik Kontrol Horizontal.

    Pengukuran Titik Kontrol Horizontal Dilakukan

  • 8/19/2019 KAK PERENCANAAN TEKNIS DAK IPD WIL. KEC. BAROKO.pdf

    7/19

    KERANGKA ACUAN KERJA

    7

    Dalam Bentuk Poligon.

    Sisi Poligon Atau Jarak Antar Titik Poligon Maksimal

    100 Meter Dan Jarak Ini Diukur Dengan

    Menggunakan Pegas Ukur (Meteran) Atau Alat Ukur

    Jarak Elektronis.

    Patok-Patok Untuk Titik-Titik Poligon Ini Terbuat Dari

    Kayu Dan Patok-Patok Untuk Titik Ikatnya Terbuat

    Dari Beton (Bm).

    Sudut-Sudut Poligon Diukur Menggunakan Alat Ukur

    Theodilit Dengan Ketelitian Dalam Detik Terbaca.

    Tingkat Ketelitian Pengukuran Poligon Tersebut

    Adalah :

    o Kesalahan Sudut Horizontal Yang Diijinkan Adalah

    10 Detik Kali Akar Jumlah Titik Poligon.

    o Batas Kesalahan Azimuth Adalah Tidak Lebih Dari5 Detik.

    o Pengamatan Matahari Dilakukan Pada Titik Awal

    Dan Akhir Proyek Serta Pada Setiap Jarak 5

    Kilometer Jalur Pengukuran. Setiap Pengamatan

    Matahari Dilakukan Dalam 4 Seri Rangkap (4

    Biasa Dan 4 Luar Biasa).

    4. Pengukuran Titik Kontrol Vertikal

    Pekerjaan Pengukuran Titik Kontrol Vertikal

    Menggunakan Alat Pengukur Ketinggian (Waterpass)

    Orde Ii.

    Pelaksanaan Pengukurannya Dilakukan Dengan Cara

    Pergi Dan Pulang.

    Batas Ketelitian Yang Dicapai Tidak Lebih Besar Dari

    10 Kali Akar D (Milimeter). D Adalah Panjang

    Pengukuran (Km) Dalam 1 (Satu) Hari.

    Menggunakan Rambu Ukur Yang Baik Kondisinya.

    Setiap Kali Pembacaan, Dicatat Bacaan Benang Atas

    (Ba), Benang Tengah (Bt) Dan Benag Bawah (Bb)

    Dalam Satuan Milimeter.

    5. Pengukuran Situasi

    Pengukuran Dilakukan Dengan Alat Theodolite.

    Ketentuan Alat Yang Digunakan Adalah 30 Detik

    Terbaca.

    Pada Titik Poligon Dan Interval 25 M (Apabila

    Interval Titik Poligon 50 M) Dilakukan Pengukuran

    Penampang Melintang Terhadap Sumbu Jalan Atau

    Sungai. Pada Tempat-Tempat Yang Merupakan Perpotongan

    Dengan Sungai Atau Dengan Jalan Lain,

    Pengukurannya Diperluas.

    Tempat-Tempat Yang Merupakan Sumber Material

    Jalan Yang Terdapat Di Sekitar Jalur Pengukuran,

  • 8/19/2019 KAK PERENCANAAN TEKNIS DAK IPD WIL. KEC. BAROKO.pdf

    8/19

    KERANGKA ACUAN KERJA

    8

    Dilakukan Pengukurannya Dan Dicatat Untuk

    Dipetakan Serta Di Foto.

    Pengukuran Detail Mencakup Semua Keterangan

    Yang Ada Daerah Sepanjang Rencana Jalan, Rumah,

    Tiang Telepon, Patok Km, Gorong-Gorong, Dll,

    Dilakukan Dengan Alat Ukur.

    Rentang Atau Lebar Pengukuran Penampang

    Melintang 15 Meter Ke Kiri Dan Ke Kanan Dari

    Sumbu Rencana Atau Sampai Batas Daerah Milik

    Jalan.

    6. Pengukuran Penampang Memanjang Dan Melintang

    Tujuan Pengukuran Ini Adalah Untuk Menentukan

    Volume Galian Dan Timbunan.

    Pengukuran Penampang Memanjang :

    o Pengukuran Ini Dilakukan Sepanjang Sumbu

    Rencana Jalan.

    o Peralatan Yang Digunakan Sama Dengan

    Peralatan Yang Digunakan Pada Pengukuran

    Situasi.

    Pengukuran Penampang Melintang :

    o Pengukuran Ini Dilakukan Setiap 25 Meter Baik

    Pada Jalur Lurus Maupun Pada Jalur Menikung

    Atau Pegunungan.

    o Rentang Atau Lebar Pengukuran Penampang

    Melintang 15 Meter Ke Kiri Dan Ke Kanan Dari

    Sumbu Rencana Atau Sampai Batas Daerah Milik

    Jalan.

    o Peralatan Yang Digunakan Sama Dengan

    Peralatan Yang Digunakan Pada Pengukuran

    Situasi.

    7. Perhitungan Dan Penggambaran

    Pengamatan Matahari :

    Pencatatan Pengamatan Dan Perhitungan Azimuth

    Matahari Menggunakan Formulir Standar. TabelAlmanak Matahari Menggunakan Tabel Yang

    Diterbitkan Oleh Dit. Top. Tni-Ad Atau Penerbitan

    Lainnya Pada Tahun Yang Sama Dengan Tahun

    Pengamatannya.

    Perhitungan Koordinat :

    Perhitungan Koordinat Poligon Dibuat Setiap Seksi,

    Antara Pengamatan Matahari Yang Satu Dengan

    Pengamatan Berikutnya, Dan Diikatkan Pada Titik-

    Titik Ikat (Bm). Koreksi Sudut Diberikan Tidak Sama

    Rata, Melainkan Pada Sisi Yang Lebih Pendek

    Diberikan Koreksi Yang Lebih Besar.

    Perhitungan Sipat Datar/Waterpass :

    Perhitungan Sipat Datar/Waterpass Dengan 3

    Desimal Harus Dilakukan Kontrol Pada Setiap

    Halaman, Yaitu Jumlah Beda Tinggi Harus Sama

  • 8/19/2019 KAK PERENCANAAN TEKNIS DAK IPD WIL. KEC. BAROKO.pdf

    9/19

  • 8/19/2019 KAK PERENCANAAN TEKNIS DAK IPD WIL. KEC. BAROKO.pdf

    10/19

    KERANGKA ACUAN KERJA

    10

    Sangat Diperlukan Untuk Penentuan Janis Dan Dimensi Dari

    Bangunan-Bangunan Saluran Samping, Serta Bentuk

    Potongan Jalan Yang Direncanakan.

    i. Teknis Penelitian

    Penelitian Dilakukan Dengan Bantuan Data Statistik Yang

    Ada Didaerah Setempat Serta Mengidentifikasi Curah

    Hujan Yang Paling Berpengaruh Terhadap Daerah

    Tangkapan Sehingga Akan Mendapatkan Data Yang

    Paling Optimal.

    ii. Lingkup Pekerjaan

    Lingkup Pekerjaan Kegiatan Penelitian Hidrologi Ini

    Secara Umum Meliputi Kegiatan-Kegiatan :

    1. Mengambil Peta Topografi Pada Daerah Sekitar Ruas

    Jalan Yang Ada Dengan Skala 1 : 250.000 Serta Peta

    Situasi Skala 1 : 1000.

    2. Menginventarisir Gorong-Gorong Dan Saluran

    Samping Existing (Bila Ada), Meliputi :

    o Sta / Km

    o Dimensi Gorong-Gorong

    o Kondisi Gorong-Gorong

    3. Menginventarisir Konstruksi Jembatan Bentang < 10

    Meter (Bila Ada), Meliputi :

    o Sta / Km

    o

    Dimensio Kondisi Jembatan/Pola Aliran Sungai.

    4. Memprediksi Kemungkinan Terjadinya Curah Hujan

    Yang Paling Besar Agar Dapat Memperkirakan

    Besarnya Intensitas Curah Hujan Dan Banjir Rencana

    Dengan Metode-Metode Yang Ada.

    5. Dari Data Lapangan Dan Hasil Perhitungan Tersebut Di

    Atas, Selanjutnya Menentukan :

    o Jenis Dan Dimensi Bangunan Drainase Yang

    Diperlukan, Seperti Saluran Samping Dan

    Sejenisnya.o Jenis Dan Dimensi Gorong-Gorong Tambahan

    Yang Diperlukan Serta Lokasinya.

    6. Membuat Laporan Lengkap Mengenai Perihal

    Tersebut Di Atas, Yang Meliputi :

    o Perhitungan-Perhitungan Perencanaan Saluran

    Dan Gorong-Gorong, Box Culvert (Jika Diperlukan)

    Lengkap Dengan Kapasitas, Sta, Dan Dimensi,

    Gambar-Gambar Potongan Dan Saran-Saran Yang

    Diperlukan (Dalam Bentuk Tabel).

    o Grafik-Grafik Dan Tabel Intensitas Curah HujanPada Sekitar Ruas Jalan Yang Bersangkutan.

    o Pemilihan Type Sarana Drainase Standar

    Berdasarkan Kelas Jalan.

    7. Laporan Disajikan Dengan Lengkap Dan Jelas.

  • 8/19/2019 KAK PERENCANAAN TEKNIS DAK IPD WIL. KEC. BAROKO.pdf

    11/19

    KERANGKA ACUAN KERJA

    11

    II. Perhitungan Dan Perencanaan Teknis

    II.1. Standar Perencanaan Geometrik

    Dalam Merencanakan Geometrik Jalan, Sejauh Mungkin

    Berpegang Pada Buku Peraturan Standard Spesifikasi

    Perencanaan Geometrik Jalan Raya No. 13/1970 Dari

    Direktorat Jenderal Bina Marga atau standar terbaru yang

    dikeluarkan olek Kementerian Pekerjaan Umum dan

    Perumahan Rakyat.

    II.2. Perencanaan Perkerasan Jalan

    Berdasarkan Data Yang Diperoleh Dari Lapangan, Konsultan

    Harus Mengadakan Analisa Data Dan Perencanaan

    Perkerasan Jalan Dengan Mengikuti Ketentuan-Ketentuan

    Sebagai Berikut ;

    i. Analisa Lendutan Balik Atau Cbr

    Lendutan Balik Rencana Atau Cbr Rencana, Ditentukan

    Dengan Menggunakan Program Komputer Yang Tersedia,

    Dimana Untuk :

    Lendutan Balik (D) Ditentukan Berdasarkan Formula :

    D = X + 1.0 S

    Dimana : D = Lendutan Balik Rencana Pada Section

    Tertentu.

    X = Lendutan Balik Rata-Rata PadaSection Tertentu.

    S = Standar Deviasi Pada Section

    Tertentu

    Nilai Cbr Rencana Ditentukan Dengan Formula :

    Cbr (Desain) = Cbr (Rat-Rata) – 1 Standar Deviasi

    ii. Analisa Data Lalu Lintas, Untuk Menghitung Besarnya

    Beban Gandar Kumulatif Selama Umur Rencana Dan

    Menghitung Besarnya Adt Pada Pertengahan Umur

    Rencana.

    iii. Penentuan unique section, yaitu suatu seksi jalan

    mempunyai karakteristik kurang lebih seragam dalam

    beberapa variabel desain seperti :

    Lebar perkerasan yang ada

    Lendutan balik rencana atau

    CBR rencana

    Nilai beban lalu lintas

    Perubahan camber/kemiringan melintang.

    iv. Mempelajari kemungkinan pemakaian tipe bahan

    perkerasan yang sesuai untuk suatu daerah tertentu.

    Type perkerasan yang diijinkan dalam pekerjaan ini

    adalah type yang sekarang dipakai Direktorat Jenderal

    Bina Marga.

  • 8/19/2019 KAK PERENCANAAN TEKNIS DAK IPD WIL. KEC. BAROKO.pdf

    12/19

    KERANGKA ACUAN KERJA

    12

    v. Melakukan disain tebal perkerasan tambahan menurut

    metode Road Design System yaitu program komputer

    yang dikembangkan oleh Ditjen Bina Marga dengan

    menggunakan umur rencana 10 (sepuluh) tahun.

    vi. Menyiapkan gambar-gambar khusus yang diperlukan

    untuk setiap ruas jalan tertentu / setiap paket proyek

    yaitu :

    a. Gambar 1.01 : Alignment dan Cakup Kontrak

    b. Gambar 1.04 : Jadwal/Daftar Kuantitas

    c. Gambar 1.06 : Sumber Material

    d. Gambar 2.01 : Ukuran Perkerasan

    II.3. Konsep Detail Perencanaan (Draft Desain)

    Konsultan wajib membuat konsep perencanaan teknis(Draft Design) dari setiap detail perencanaan kemudian

    melaporkannya kepada Koordinator Pengawas untuk

    dimintakan persetujuannya.

    Konsep perencanaan tersebut digambar di atas kertas

    milimeter atau langsung di atas kertas standar sheet yang

    telah ditetapkan oleh Pemberi Tugas.

    Detail perencanaan teknis yang perlu dibuatkan konsep

    perencanaannya, antara lain :

    i. Plan (alinyemen horizontal) digambarkan di atas petasituasi skala 1 : 1000 dengan interval garis tinggi 1 (satu)

    meter dan dilengkapi dengan index, antara lain :

    Lokasi (STA) dan nomor-nomor titik kontrol

    horizontal/vertikal.

    Lokasi dari semua data topografis yang penting

    seperti batas rawa, kebun, hutan lindung, rumah,

    sungai dan lain-lain.

    Elemen-elemen lengkung horizontal (curva data) yang

    direncanakan dengan bentuk tikungan full circle atau

    lengkung peralihan untuk sudut lengkung > 200

    Lokasi dari gorong-gorong dan jembatan.

    ii. Profil (alinyemen vertikal)

    Konsep alinyemen vertikal dapat langsung digambar

    (dengan pensil) di atas standard sheet dibagian bawah

    dari gambar alinyemen horizontal.

    Alinyemen vertikal digambar dengan skala horizontal 1 :

    1000 dan skala vertikal 1 : 1000 yang mencakup hal-hal

    sebagai berikut : Tinggi elevasi sumbu jalan dan tinggi nomor potongan

    melintang.

    Kondisi dan rencana kemiringan maksimum dari

    lengkung horizontal (diagram superelevasi).

    Elemen-elemen/data-data lengkung vertikal.

  • 8/19/2019 KAK PERENCANAAN TEKNIS DAK IPD WIL. KEC. BAROKO.pdf

    13/19

    KERANGKA ACUAN KERJA

    13

    iii. Potongan melintang (Cross Section)

    Gambar potongan melintang dibuat menurut peta

    topografi sesuai keadaan pada lokasi yang ditentukan di

    atas kertas standar sheet dengan skala horizontal 1 : 100

    dan skala vertikal 1 : 100, stationing dilakukan setiap

    interval 25-50 meter.

    iv. Bangunan Standar Pelengkap dan Drainase (Skala 1 : 10)

    Gambar ini mencakup semua detail bangunan-bangunan

    lengkap dengan bangunan-bangunan Drainase seperti

    turap pelindung talud, gorong-gorong, saluran pasangan

    batu dan lain-lain.

    II.4. Gambar Perencanaan Akhir (Final Design)

    Pembuatan gambar trase jalan selengkapnya, dilakukan

    setelah Draft Design mendapat persetujuan dari Pemberi

    Tugas dengan mencantumkan koreksi-koreksi dan saran-

    saran yang diberikan oleh Pemberi Tugas, berikut posisi

    alternatif trase yang perna diteliti.

    Final Design digambar di atas kertas standar sheet.

    Gambar perencanaan akhir tersebut selengkapnya terdiri

    dari :

    i. Sampul luar (cover) dan sampul dalam.

    ii. Lembar judul yang memuat lay-out jalan skala 1 : 50.000

    iii. Lembar simbol dan singkatan.

    iv. Gambar center line jalan skala 1 : 5000 dilengkapi

    dengan jalur polygon serta koordinat dari semua patok

    pengukuran.

    v. Lembar daftar volume pekerjaan.

    vi. Typical cross section skala 1 : 100 dilengkapi dengan

    detail konstruksi perkerasan dan saluran samping.

    vii. Plan dan Profil :

    Skala horizontal 1 : 1000, s. Vertikal 1 : 100

    Dilengkapi dengan detail situasi yang ada, letak dan

    tanda patok kayu dan beton, letak dan ukuran

     jembatan/gorong-gorong, tanda-tanda lalu lintas dan

    sebagainya.

    viii. Potongan Melintang (Cross Section) :

    Skala horizontal 1 : 100, sk. Vertikal 1 : 100

    Dibuat setiap jarak 25 m

    ix. Lembar daftar jembatan dan gorong-gorong.

    x. Lembar gambar bangunan pelengkap lainnya (jika

    diperlukan).

    Gambar rencana jalan ini sebelum digandakan, agar

    dimintakan persetujuan dari PPTK (1 set cetak biru/blue

  • 8/19/2019 KAK PERENCANAAN TEKNIS DAK IPD WIL. KEC. BAROKO.pdf

    14/19

    KERANGKA ACUAN KERJA

    14

    print diserahkan kepada PPTK).

    II.5. Perhitungan Volume Pekerjaan Fisik

    Daftar volume pekerjaan disusun menurut pay

    item/mata pembayaran didalam Dokumen Kontrak.

    Volume pekerjaan tanah dihitung dari gambar cross

    section.

    II.6. Perhitungan Biaya Pelaksanaan Fisik

    Perhitungan Harga Satuan untuk setiap pay item

    Perkiraan biaya untuk setiap segmen jalan

    Analiasa Biaya Satuan Pekerjaan dengan Metode Analisa

    Bina Marga Tahun 2013

    Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah dilampirkan.

    12. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah

    laporan perencanaan teknis jalan lengkap beserta dokumen

    pemilihannya.

    13. PERALATAN,

    MATERIAL, PERSONIL

    DAN FASILITAS DARI

    PENGGUNA

    Penyediaan Oleh Pengguna Anggaran Data dan Falitas yang

    disediakan oleh Pengguna Anggaran yang dapat digunakan harus

    dipelihara oleh Penyedia Jasa :

    a. Laporan dan Data (bila ada)

    Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu serta

    fotografi (bila ada) yang berpedoman pada Buku Spesifikasi

    Teknis Mengenai jalan dan jembatan yang dikeluarkan oleh

    Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU-PERA.

    b. Akomodasi dan Ruangan Kantor

    Akomodasi dan Ruangan Kantor disediakan oleh Penyedia Jasa

    dengan cara disewa.

    c. Staf Pengawas / Pendamping

    Kuasa Pengguna Anggaran akan mengangkat petugas atauwakilnya yang bertindak sebagai pengawas dalam rangka

    pelaksanaan jasa konsultansi.

    14. PERALATAN DAN

    MATERIAL, DARI

    PENYEDIA JASA

    KONSULTANSI

    Penyediaan oleh Penyedia Jasa

    Pedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan

    peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan

    pekerjaan.

    15. LINGKUPKEWENANGAN

    PENYEDIA JASA

    Kewenangan yang didelegasikan dari Pejabat Pembuat Komitmen(PPK) kepada Penyedia Jasa adalah kewenangan dalam mengawasi

    mengarahkan pelaksanaan agar dapat tercapainya penyelesaian

    pekerjaan sesuai persyaratan pekerjaan yang ada dalam Dokumen

    Kontrak.

  • 8/19/2019 KAK PERENCANAAN TEKNIS DAK IPD WIL. KEC. BAROKO.pdf

    15/19

  • 8/19/2019 KAK PERENCANAAN TEKNIS DAK IPD WIL. KEC. BAROKO.pdf

    16/19

    KERANGKA ACUAN KERJA

    16

    telah ditetapkan.

    (d) Bertanggung jawab atas seluruh laporan yang

    dipersyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja.

    b) Geodetic & Material Engineer 

    Geodetic & Material Engineer  harus mengikuti petunjuk Team

    Leader mengawasi pelaksanaan kegiatan oleh Surveyor agar

    memenuhi persyaratan/Ketentuan dalam kontrak.

    Geodetic & Material Engineer  harus benar-benar paham

    mengenai semua standar prosedur pelaksanaan yang ditetapkan

    dalam Dokumen Kontrak.

    Geodetic & Material Engineer  adalah Sarjana Teknik Sipil/Jalan

    Raya dengan pengalaman minimal 5 (tiga) tahun (S1), setelah

    lulus dalam bidang perencanaan teknis jalan dan pekerjaan lain

    yang menunjang/terkait dengan pekerjaan ini.Tugas pokok Geodetic & Material Engineer  adalah sebagai

    berikut :

    (a) Melakukan pengendalian dan pengawasan langsung

    terhadap jalannya survey di lapangan.

    (b) Memeriksa dan menganalisa semua hasil survey

    pengumpulan data jalan yang dilakukan, sehingga diperoleh

    data yang dapat dipertanggungjawabkan.

    (c) Bertanggung jawab terhadap keakuratan dan kelengkapan

    hasil survey pengumpulan data jalan yang telah ditetapkandalam dokumen kontrak, serta ketetapan waktunya sesuai

     jenis survey yang menjadi tanggung jawabnya.

    (d) Menganalisa data survey lapangan, data lain yang tersedia

    seperti tipe dan volume lalu lintas dan menyiapkan detail

    desain perkiraan jumlah dan biaya serta pekerjaan dan

    usulan perubahan.

    (e) Dalam melaksanakan tugas, Geodetic & Material Engineer 

    bertanggung jawab kepada Team Leader .

    c) Hidrologi & Dranage Engineer 

    Hidrologi & Dranage harus mengikuti petunjuk Team Leader

    mengawasi pelaksanaan kegiatan oleh Surveyor agar memenuhi

    persyaratan/ketentuan dalam dokumen kontrak.

    Hidrologi & Dranage harus benar-benar paham mengenai semua

    standar prosedur pelaksanaan yang ditetapkan dalam Dokumen

    Kontrak.

    Hidrologi & Dranage adalah Sarjana Teknik Sipil/Jalan Raya

    dengan pengalaman minimal 5 (tiga) tahun (S1), setelah lulus

    dalam bidang perencanaan teknis jalan dan pekerjaan lain yangmenunjang/terkait dengan pekerjaan ini.

    Tugas pokok Hidrologi & Dranage adalah sebagai berikut ;

    (a) Melakukan pengendalian dan pengawasan langsung

    terhadap jalannya survey di lapangan khusus pengambilan

    data saluran existing

  • 8/19/2019 KAK PERENCANAAN TEKNIS DAK IPD WIL. KEC. BAROKO.pdf

    17/19

    KERANGKA ACUAN KERJA

    17

    (b) Mengumpulkan dan menganalisa data hidrologi guna

    kebutuhan desain saluran jalan

    (c) Memeriksa dan menganalisa semua hasil survey

    pengumpulan data jalan yang dilakukan, sehingga diperoleh

    data yang dapat dipertanggungjawabkan.

    (d) Dalam melaksanakan tugas, Hidrologi & Drainage Engineer 

    bertanggung jawab kepada Team Leader .

    d) Cost and Quantity Engineer 

    Cost and Quantity Engineer  adalah Sarjana Teknik Sipil/Jalan

    Raya dengan pengalaman minimal 5 (tiga) tahun (S1) setelah

    lulus dalam bidang perhitungan dan estimasi kuantitas

    pekerjaan bangunan sipil, terutama pekerjaan jalan/jembatan

    setelah lulus.

    Tugas dan tanggung jawab Cost and Quantity Engineer  adalahsebagai berikut :

    (a) Membuat anlisa dan perhitungan harga satuan setiap mata

    pembayaran, pengumpulan data harga bahan/material

    serta peralatan pada proyek-proyek yang sedang berjalan

    terutama yang terdekat dengan rencana pekerjaan ini,

    untuk digunakan sebagai pembanding.

    (b) Menghitung kualitas bahan dan kebutuhan lain berdasarkan

    hasil perencanaan yang ada.

    (c) Bertanggung jawab atas semua perhitungan harga dan

    biaya berdasarkan pada perencanaan yang ada.

    e) Surveyor 

    Surveyor adalah Sarjana / Sarjana Muda / Diploma 3 Teknik Sipil

    yang telah berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun melaksanakan

    survey pengumpulan data untuk perencanaan teknis jalan atau

    yang relevan dengan pekerjaan ini.

    Tugas pokok Surveyor adalah sebagai berikut :

    (a) Melaksanakan survey pengumpulan data sesuai dengan

    pedoman yang ditetapkan.

    (b) Bertanggung jawab atas keakuratan dan kelengkapan data

    serta ketepatan waktu pelaksanaan sesuai dokumen

    kontrak.

    (c) Dalam melaksanakan pekerjaan Surveyor  bertanggung

     jawab kepada Highway Engineer .

     f) Operator Computer / Typist 

    Operator Computer / Typist  harus mengikuti petunjuk Team

    Leader, Geodetic & Soil Materian Enginer untuk membuat surat-

    surat maupun mengetik laporan.

    Operator Computer / Typist harus benar-benar paham mengenai

  • 8/19/2019 KAK PERENCANAAN TEKNIS DAK IPD WIL. KEC. BAROKO.pdf

    18/19

    KERANGKA ACUAN KERJA

    18

    cara-cara pembuatan/penyusunan laporan yang ditetapkan

    dalam Dokumen Kontrak.

    Operator Computer / Typist  adalah seorang yang memahami

    pengoperasian computer dengan sersyaratan sebagai berikut :

    (d) Lulusan (S-1) memiliki pengalaman minimal 0 (nol) tahun

    setelah lulus.

    (e) Lulusan (D-3) memiliki pengalaman minimal 1 (satu) tahun

    setelah lulus.

    (f) Lulusan (SMA) memiliki pengalaman minimal 2 (dua) tahun

    setelah lulus.

    18. JADWAL TAHAPAN

    PELAKSANAAN

    KEGIATAN

    Mobilisasi Personil sesuai kebutuhan lapangan;

    Monitoring Pelaksanaan Survey;

    Rapat Pembahasan Kemajuan dan Permasalahan Pekerjaan.

    19. LAPORAN Setiap laporan diupayakan disusun dalam bahasa Indonesia kecuali

    istilah-istilah atau parameter-parameter yang belum dibakukan

    dalam bahasa Indonesia.

    Setiap laporan dijilid rapi serta diberi sampul sesuai Petunjuk

    Pemberi Tugas dengan ukuran A4 kecuali gambar-gambar rencana.

    Laporan-laporan yang diserahkan adalah sebagai berikut :

    a. Laporan Kegiatan (3 Buku), yang memuat :

    1. Latar Belakang Masalah

    2. Maksud dan Tujuan

    3. Ruang Lingkup yang diharapkan

    4. Metode/Cara Pendekatan

    5. Teknik dan Prosedur pengumpulan data secara anlisis

    6. Total Kemajuan Kegiatan :

    o Melaporkan keterlambatan-keterlambatan yang terjadi

    serta sebab-sebabnya.

    o Saran-saran untuk mengatasi keterlambatan.

    o Riview (bila diperlukan) dan rencana kerja bulan berikutnya.

    b. Laporan Pengukuran (3 Buku), yang memuat :

    1. Latar Belakang Masalah

    2. Maksud dan Tujuan

    3. Ruang Lingkup yang diharapkan

    4. Metode/Cara Pendekatan

    5. Teknik dan Prosedur pengukuran dan analisis pengukuran

    c. Laporan Perencanaan (3 Buku), yang memuat :

    1. Umum

    o Pengumpulan dan pengolahan data-data lapangan

    o Alasan pemilihan perencanaan relokasi alinyemen (bila ada)

    o Daerah / Lokasi-lokasi yang kritis dan cara

    penanggulangannya.

  • 8/19/2019 KAK PERENCANAAN TEKNIS DAK IPD WIL. KEC. BAROKO.pdf

    19/19

    KERANGKA ACUAN KERJA

    19

    o Analisa volume dan harga satuan (Engineer’s Cost Estimate)

    o Uraian / Saran-saran untuk menangani setiap item

    pekerjaan

    o Lampiran-lampiran antara lain :

    Peta sumber material/quarry

    Foto-foto lapangan aslio Dan lain-lain.

    2. Laporan hasil penelitian perkerasan jalan dan inventarisasi

    geometrik.

    Laporan Kegiatan harus diserahkan selambat-lambatnya 3 (tiga)

    minggu setelah jadwal Demobilisasi masing-masing personil disertai

    Soft Copy Laporan yang dimasukkan dalam Compact Disk (CD).

    Sedangkan Laporan perencanaan harus diserahkan selambat-

    lambatnya pada minggu terakhir masa kontra disertai Soft Copy

    Laporan yang dimasukkan dalam Compact Disk (CD).

    Selama pelaksanaan proses perencanaan, Konsultan Perencana

    diharapkan untuk mempresentasekan setiap perhitungan dan

    perencanaan teknisnya sebanyak 2 (dua) kali pertemuan dihadapan

    pihak personil proyek/satuan kerja Pengguna Anggaran.

    Hal – Hal Lain

    20. PRODUKSI DALAM

    NEGERI

    Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus

    dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecualiditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan

    keterbatasan kompetensi dalam negeri.

    21. PERSYARATAN KERJA

    SAMA

    Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan

    untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan

    berikut harus dipenuhi.

    22. ALIH PENGETAHUAN Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk

    menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alihpengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pengguna

    Anggaran berikutnya.

    PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

    IR. SARIFUDDIN, M.Si

    NIP. 19750319 200212 1 003