KAK Perencana 17 Stasiun

11
TOR Jasa Konsultansi Perencanaan Renovasi 17 Stasiun KRL Jabodetabek Hal. 1 Lampiran RKS Nomor : 443 / LL / KCJ / XII / 2009 TERM OF REFERENCE (KERANGKA ACUAN KERJA) JASA KONSULTANSI PERENCANAAN RENOVASI 17 STASIUN KRL JABODETABEK PT. KAI Commuter Jabodetabek Jakarta Railway Center Building Lt. 3 Jl. Ir. H. Juanda IB no 8-10, Jakarta Pusat 10120 Telepon : (021) 345 3535 / Fax: (021) 348 34084 ww.krl.co.id

description

KAK Perencana 17 Stasiun

Transcript of KAK Perencana 17 Stasiun

Page 1: KAK Perencana 17 Stasiun

TOR Jasa Konsultansi Perencanaan Renovasi 17 Stasiun KRL Jabodetabek Hal. 1

Lampiran RKS Nomor : 443 / LL / KCJ / XII / 2009

TERM OF REFERENCE (KERANGKA ACUAN KERJA)

JASA KONSULTANSI PERENCANAAN RENOVASI 17 STASIUN KRL

JABODETABEK

PT. KAI Commuter Jabodetabek Jakarta Railway Center Building Lt. 3

Jl. Ir. H. Juanda IB no 8-10, Jakarta Pusat 10120 Telepon : (021) 345 3535 / Fax: (021) 348 34084

ww.krl.co.id

Page 2: KAK Perencana 17 Stasiun

TOR Jasa Konsultansi Perencanaan Renovasi 17 Stasiun KRL Jabodetabek Hal. 2

Lampiran RKS No. : 443 / LL / KCJ / XII / 2009

KERANGKA ACUAN KERJA

KONSULTANSI PERENCANAAN RENOVASI 17 STASIUN KRL

JABODETABEK I. PENDAHULUAN

1. UMUM

a) Perbaikan 57 stasiun ditambah 8 stasiun besar di dalam wilayah jabodetabek dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu pelayanan bagi para pengguna jasa transportasi kereta api, khususnya KRL Commuter di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

b) Setiap bangunan fasilitas pelayanan public (transportasi umum) harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memenuhi fungsi optimal dari fungsi bangunan tersebut.

c) Setiap bangunan stasiun yang akan perbaiki atau renovasi harus direncanakan dengan sebaik-baiknya sehingga memenuhi criteria teknis bangunan yang baik dari segi mutu, biaya dan criteria administrasi Stasiun.

d) Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan stasiun perlu diarahkan secara baik, menyeluruh dan terarah, sehingga dapat menghasilkan karya perencanaan teknis yang memadai dan layak dapat diterima oleh kaidah, norma, serta tata laku professional.

e) Kerangka acuan kerja untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan proyek.

2. LATAR BELAKANG

a) Stasiun di wilayah Jabodetabek merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat kota besar sebagai bangunan pendukung kegiatan masyarakat Jabodetabek khususnya, yang besar dan dinamis.

b) Bangunan stasiun sebagai fasilitas pelayan transportasi bagi masyarakat umum dirasakan perlu untuk di tata kembali dan dikelola dengan baik, terarah dan menyeluruh sehingga keberadaan stasiun-stasiun tersebut dapat menjadi optimal baik secara fungsi dan estetika.

c) Untuk mewujudkan rencana tersebut PT. KAI COMMUTER JABODETABEK (KCJ) sebagai anak perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang diberikan kepercayaan untuk mengelola hampir seluruh stasiun KRL Commuter diwilayah Jabodetabek berencana untuk melakukan penataatan, perbaikan dan mengembalikan fungsi utama dari stasiun-stasiun yang ada.

Page 3: KAK Perencana 17 Stasiun

TOR Jasa Konsultansi Perencanaan Renovasi 17 Stasiun KRL Jabodetabek Hal. 3

3. MAKSUD DAN TUJUAN

a) Kerangka Acuan Kerja ini merupakan petunjuk bagi konsultan Perencana yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan dalam pelaksanaan tugas perencanaan.

b) Dengan penugasan ini diharapkan konsultan perencana dan melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai dengan kerangka acuan kerja (KAK) ini.

c) Maksud dan tujuan perbaikan atau revovasi stasiun-stasiun ini untuk meremajakan, memperbaiki, dan metata kembali sesuai fungsi dan keindahan yang terlihat sudah memerlukan perbaikan sehingga dapat meningkatkan nilai dari keberadaan stasiun-stasiun tersebut.

d) Lay-out ruangan dan bangunan diselaraskan lagi sesuai dengan alur sirkulasi baik orang ataupun barang sesuai dengan fungsinya masing-masing.

e) Susunan privasi ruang dan penggunannya juga memeliki peranan penting dalam hasil keluaran pekerjaan ini.

f) Diharapkan konsultan dapat mmberikan masukan secara global mengingat perencanaan ini dapat diselesaikan dalam waktu yang cukup singkat.

4. LINGKUP PROYEK

a) Lingkup pekerjaan adalah :

Perencanan Perbaikan/ Renovasi 17 Stasiun KRL Jabodetabek yang meliputi :

1) Pekerjaan struktur

2) Pekerjaan Arsitektur

3) Pekerjaan Interior

4) Pekerjaan Mekanikal

5) Pekerjaan Elektrikal

b) Lokasi Kegiatan/ Proyek adalah : Perencanaan perbaikan/ renovasi 17 stasiun KRL Jabodetabek yang akan dibagi menjadi 3 paket pekerjaan adapun stasiun – stasiun tersebut adalah :

PAKET 1 PAKET 2 PAKET 3 1. Stasiun Jayakarta 1. Stasiun Bogor 1. Stasiun Duren Kalibata 2. Stasiun Sawah Besar 2. Stasiun Cilebut 2. Stasiun Pasar Minggu 3. Stasiun Gondangdia 3. Stasiun Bojonggede 3. Stasiun Univ. Indonesia 4. Stasiun Cikini 4. Stasiun Citayam 4. Stasiun Pondok Cina 5. Stasiun Tebet 5. Stasiun Depok 5. Stasiun Depok baru 6. Stasiun Cawang 6. Stasiun Sudimara

II. KEGIATAN PERENCANAAN

a) Konsep Dasar :

a) Stasiun bukan merupakan tiruan dari bangunan yang telah ada, dan dapat

merepresentasikan bangunan yang elegan, inovatif, progresif, ringan sekaligus kontemporer yang tidak mudah usang dimakan jaman.

Page 4: KAK Perencana 17 Stasiun

TOR Jasa Konsultansi Perencanaan Renovasi 17 Stasiun KRL Jabodetabek Hal. 4

b) Stasiun harus dapat mengakomodasi kecenderungan arah perkembangan arsitektur di Indonesia ke depan, dengan mempertimbangkan aspek iklim tropis, serta mendukung upaya penggunaan energy yang efisien. Stasiun juga harus menyesuaikan diri dengan konteks bangunan dan lingkungan di sekitarnya.

c) Disain Tata Ruang Dalam harus mencerminkan efisiensi penggunaan ruang, bersifat terbuka pada bagian layanan publik, berlanggam modem kontemporer yang sesuai dengan karakter bangunan pemeintah (tanpa harus menjadi kaku dan monoton), dan mampu mewadahi kebutuhan fleksibilitas penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang dari waktu kewaktu.

d) Unsur atau karakter keindonesiaan yang dipadu dengan semangat modern kontemporer akan menjadi nilai tambah yang dapat memperkaya kualitas rancangan arsitektur dan interior stasiun.

e) Pemanfaatan lokasi bangunan di sudut jalan menjadi pertimbangan khusus, dimana tampilan sisi sudut bangunan dimungkinkan untuk mendapatkan pengolahan khusus.

f) Disain pengolahan fasade yang mendukung upaya Efisiensi Energi bagi ruang-ruang didalamnya, sebagai area bekerja.

g) Penyedia aksesbilitas pencapaian bagi para penyandang cacat baik di area dalam dan luar bangunan.

h) Stasiun memiliki karakteristik yang sesuai dengan karakteristik penumpang di stasiun. Dari hasil survey yang dilakukan ada tujuan klasifikasi stasiun di area Jabodetabek, yaitu (1) stasiun Kampus, (2) stasiun bisnis, (3) stasiun hunian, (4) stasiun pasar, (5) stasiun depo, (6) stasiun sejarah dan (7) stasiun transit.

b) Lingkup Tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan Perencana adalah berpedoman pada kerentuan yang berlaku, Khususnya pedoman teknis Pembangunan bangunan Gedung Stasiun, Keputusan Menteri Kimpraswil No. 332/KPTS/M/2002/ tanggal 21 Agustus 2002 yang dapat meliputi tugas-tugas perencanaan fisik bangunan Gedung Stasiun yang terdiri dari :

a) Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan,

membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK, dan Konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai peraturan daerah/ perijinan bangunan.

b) Menyusun pra Rencana seperti rencana lay-out, para rencana termasuk program dan konsep ruang serta perkiraan biaya.

c) Penyusunan Pengembangan Rencana, antara lain membuat :

1) Rencana arsitektur/ interior bangunan dan uraian konsep yang mudah dimengerti oleh pemberi tugas.

2) Rencana Struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya (bila desain mengakibat terjadinya perubahan/ berpengaruh terhadap struktur eksisting).

3) Rencana Utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya (bila desain mengakibat terjadinya perubahan/ berpengaruh terhadap utilitas eksisting).

4) Perkiraan Biaya.

Page 5: KAK Perencana 17 Stasiun

TOR Jasa Konsultansi Perencanaan Renovasi 17 Stasiun KRL Jabodetabek Hal. 5

d) Penyusunan Rencana Detail antara lain :

1) Gambar-gambar detail arsitektur, interior, detail struktur dan utilitas yang sesuai dengan gambar-gambar rencana yang telah disetujui.

2) Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

3) Rincian Volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan.

4) Laporan akhir Perencanaan. e) Mengadakan persiapan Pelelangan, seperti membantu pimpinan proyek

didalam menyusun dokumen pelelangan dan membantu panitia pengadaan menyusun program dan pelaksanaan pengadaan.

f) Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk

menyusun berita acara penjelasan pekerjaan, evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas yang samaapabila terjadi lelang ulang.

g) Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik dan

melaksanakan kegiatan seperti :

1) Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis bila ada perubahan.

2) Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama pelaksanaan konstruksi.

3) Memberikan saran-saran.

4) Memberikan laporan akhir pengawasan berkala.

III. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN

1. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesiyang berlaku.

2. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah sebagai berikut :

a) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratanstandar hasil karya perencanaan yang berlaku.

b) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-batasan yang telah diberikan oleh proyek,termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu menyelesaikan pekerjaan dan mutu bangunanyang akan terwujud.

c) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar, dan pedoman teknis bangunan gedung pada umumnya dan yang khususuntuk bangunan gedung stasiun.

Page 6: KAK Perencana 17 Stasiun

TOR Jasa Konsultansi Perencanaan Renovasi 17 Stasiun KRL Jabodetabek Hal. 6

IV. BIAYA

1. Biaya Perencanaan

a) Besar biaya pekerjaan perencanaan untuk Konsultan Perencana mengikuti

pedoman dalam Surat Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor : 332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus 2002, Tentang PedomanTeknis PembangunanBangunan Gedung Stasiun yaitu :

1) Untuk pekerjaan standar berlaku maksimum sesuai yang tercantum dalam tabel A s.d tabel D.

2) Bila terdapat pekerjaan non standar, maka dihitung secara orang, bulan dan biaya langsung dapat diganti, sesuai dengan ketentuan ” billing rate” yang berlaku.

3) Pengaturan komponen pembiayaan pada butir a) dan b) duatas adalah dipisahkan antara bangunan standar dan non standar serta harus terbaca dalamsuatu rekapitulasiakhir yang menyebut angkadan huruf.

4) Besarnya biaya Konsultan Perencana merupakan biaya tetap dan pasti.

5) Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjajian pekerjaan perencanaan yang dibuat oleh Pemimpin Proyek dan Konsultan Perencana.

b) Biaya Pekerjaan Konsultan Perencana dan tata cara pembayaran diatur secara

kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan perencana sesuai peraturan yang berlaku,yang terdiri dari :

1) Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang. 2) Materi dan pengadaan laporan. 3) Pembelian dan atau sewa peralatan. 4) Sewa kendaraan. 5) Biaya rapat – rapat. 6) Perjalanan (lokal maupun luar kota). 7) Jasa dan overhead Perencanaan. 8) Pajak dan iuran daerah lainnya.

2. Sumber Dana

Sumber dana pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan ini berdasarkan pada RKAP 2009 PT. KAI Commuter Jabodetabek

V. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi :

1. Tahap konsep Rencana Teknis.

a) Konsep penyiapan rencana teknis termasuk konsep organisasi, jumlah dankualifikasi tim perencana, metode pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu perencanaan.

b) Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi hubungan ruang, dan lain-lain.

Page 7: KAK Perencana 17 Stasiun

TOR Jasa Konsultansi Perencanaan Renovasi 17 Stasiun KRL Jabodetabek Hal. 7

c) Laporan data dan informasi lapangan, termasuk hasil surveifisik dan datapengguna, peraturan-peraturan, dan lain-lain.

2. Tahap Pra-rencana Teknis

a) Gambar –gambar pra-rencana.

b) Perkiraan biaya pembangunan.

c) Garis besar rencana verja dan syarat-syarat (RKS).

d) Hasil Konsultasi Rencana dengan pengguna.

3. Tahap Pengembangan Rencana

a) Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur dan utilitas.

b) Uraian konsep rencanadan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.

c) Draft rencana anggaran biaya.

d) Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

4. Tahap Rencana Detail

a) Gambar rencana teknik bangunan lengkap. Spesifikasi Gambar yang dibutuhkan untuk comment : - Cukup jelas terbaca - Master plan Skala : 1:500 Detail : 1:200, 1:50

b) Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS). c) Bill Of Quantity (BQ).

d) Rencana Anggaran Biaya (RAB).

e) Laporan Perencanaan arsitektur/ interior, struktur, utilitas, lengkap dengan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.

5. Tahap Pelelangan

a) Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan.

b) Laporan bantuan teknis dan administratif pada waktu pelelangan.

6. Tahap Pengawasan Berkala

a) Laporan pengawasan berkala.

b) Dokumen petunjuk penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan peralatan/ perlengkapan/ bangunan bila ada.

VI. KRITERIA

1. Kriteri Umum

Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan dan kompleksitasbangunan, yaitu : a) Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :

Page 8: KAK Perencana 17 Stasiun

TOR Jasa Konsultansi Perencanaan Renovasi 17 Stasiun KRL Jabodetabek Hal. 8

1) Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.

2) Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.

b) Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :

1) Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan keseimbangan dan keserasian terhadap lingkungan.

2) Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan baik tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

c) Persyaratan Struktur Bangunan :

1) Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibatperilaku alamdan manusia.

2) Menjamin keselamatan manusia dari likungan kecelakaaan atau luka yang disebabkan oleh kegagalan arsitektur bangunan.

3) Menjamin kepentingan manusiadari kehilangan atau kerusakanbenda yang disebabkanoleh perilaku struktur.

4) Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh kegagalan struktur.

d) Persyaratan Ketahan Terhadap Kebakaran :

1) Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.

2) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa, secara struktur stabil selama kebakaran sehingga :

i. Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.

ii. Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk memadamkan api.

iii. Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.

e) Persyaratan Instalasi Listrik dan Komunikasi :

1) Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman dalam menunjang terselenggaranya.

2) Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang terselengaranya kegiatan di dalam bangunan gedung yang sesuai dengan fungsinya.

f) Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara.

1) Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alam maupun buatan dalam menunjang terselengaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuaidengan fungsinya.

2) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara secara baik.

g) Persyaratan Pencahayaan

1) Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alam maupun buatan dalam menunjang terselengaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuaidengan fungsinya.

Page 9: KAK Perencana 17 Stasiun

TOR Jasa Konsultansi Perencanaan Renovasi 17 Stasiun KRL Jabodetabek Hal. 9

2) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara secara baik .

2. Kriteria Khusus

Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan denganbangunan prasarana lingkungan yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan tersebut dan segi teknis lainnya :

a) Bangunan gedung stasiun merupakan bagunan yang lama sehingga dari segi bentuk dan tampilannya diharapkan tidak beribah dan harus sesuai dengan gaya bangunan sebelumnya.

b) Dari sisi fungsi hampir sama dengan sebelumnya, akan tetapi standar teknisnya diharapkan menyamai standar teknis sesuai dengan peruntukan,yaitu bangunan stasiun krl commuter modern dan sistimatis.

VII. AZAS – AZAS

Selain dari kriteria diatas, dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung stasiun sebagai berikut : 1. Bangunan gedung stasiun hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak

berlebihan.

2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan material, tetapi pada kemapuan mangadakan sublimasi antara fungsi tekinik dan fungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan kepada masyarakat.

3. Dengan batasan tidak mengganggu produktifitas kerja, biaya investasi dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah mungkin.

4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.

5. Bangunan Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.

VIII. PROSES PERENCANAAN

1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,

Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengelola Proyek.

2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang harus dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.

3. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

4. Jangka waktu pelaksanaan, khusus sampai diserahkannya dokumen perencanaan untuk siap dilelangkan adalah : 60 (enam puluh) Hari Kalender sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja.

Page 10: KAK Perencana 17 Stasiun

TOR Jasa Konsultansi Perencanaan Renovasi 17 Stasiun KRL Jabodetabek Hal. 10

IX. MASUKAN 1. INFORMASI

a) Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pemberi Tugas termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.

b) Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas, maupun yang dicari sendiri. Kesalahan/ kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi manjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.

2. TENAGA

Untuk melakasanakan tujuannya, Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga yang memenuhi ketentuan proyek, baik ditinjau dari segi lingkup proyek maupun tingkat kompleksitas pekerjaan . Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam untuk masing-masing kegiatan perencanaan terdiri dari :

1. Penanggung Jawab / Team Leader : 1 orang

2. Perencana : a. Tenaga Ahli Arsitektur : 1 orang b. Tenaga Ahli Interior : 1 orang c. Tenaga Ahli M & E : 1 orang d. Tenaga Ahli Estimator : 1 orang e. Asisten Tenaga Ahli : 2 orang

3. Tenaga Pendukung : a. Tenaga Surveyor : 3 orang b. Drafter/ Juru Gambar : 3 orang c. Opr. Komputer : 1 orang d. Administrasi : 1 orang e. Pramubakti : 1 orang

X. PROGRAM KERJA

1. Konsultan Perencana harus menyusun program kerja minimal meliputi :

a) Jadwal kegiatan secara terperinci.

b) Alokasi tenaga yang lengkap dengan tingakat keahliannya maupun jumlah tenaga yang diusulkan Konsultan Perencana untuk malaksanakan tugas perencanaan, serta harus mandapat persetujuan dari Pemberi Tugas.

c) Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.

2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan mendapatkan pandangan/ pertimbangan teknis dari Pemberi Tugas.

Page 11: KAK Perencana 17 Stasiun

TOR Jasa Konsultansi Perencanaan Renovasi 17 Stasiun KRL Jabodetabek Hal. 11

XI. PENUTUP

A. Setelah Kerangka Acuan Kerja(KAK) ini diterima, maka konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mancari bahan masukan lain yang dibutuhkan\

B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pemberi Tugas.

Jakarta, 14 Desember 2009