diklat perencana pendidikan

36
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN UNTUK KEPALA SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN PROGRAM (PNS) DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG A. Latar Belakang Pemerintah mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan negara yang baik, yang dilakukan bersama dengan unsur-unsur (stakeholders) lainnya yakni dunia usaha (private sectors) dan masyarakat (civil society). Untuk memainkan peranan tersebut, diperlukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki standar kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatannya masing-masing yang terindikasi dari pengetahuan, wawasannya yang luas dan selalu mengikuti perkembangan terbaru d bidang tugasnya, serta dari nilai, sikap, dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental baik, netral, sadar akan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik, dan mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk dapat membentuk sosok PNS seperti tersebut di atas, perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) bagi seluruh jajaran PNS, terutama terhadap PNS dalam jabatan struktural karena berperan sebagai pengelola dan pelaksana kebijakan publik dan atau keputusan politik. Dalam Profesionalisasi Administrasi Pendidikan 1

description

Ini merupakan salah satu bentuk proposal penyelenggaraan diklat

Transcript of diklat perencana pendidikan

Page 1: diklat perencana pendidikan

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN UNTUK

KEPALA SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN PROGRAM

(PNS)

DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

A. Latar Belakang

Pemerintah mempunyai peranan yang menentukan

keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan negara yang baik,

yang dilakukan bersama dengan unsur-unsur (stakeholders)

lainnya yakni dunia usaha (private sectors) dan masyarakat

(civil society). Untuk memainkan peranan tersebut, diperlukan

Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki standar kompetensi

yang dipersyaratkan oleh jabatannya masing-masing yang

terindikasi dari pengetahuan, wawasannya yang luas dan selalu

mengikuti perkembangan terbaru d bidang tugasnya, serta dari

nilai, sikap, dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan

ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental baik, netral,

sadar akan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik, dan

mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

Untuk dapat membentuk sosok PNS seperti tersebut di

atas, perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan

dan Pelatihan (Diklat) bagi seluruh jajaran PNS, terutama

terhadap PNS dalam jabatan struktural karena berperan

sebagai pengelola dan pelaksana kebijakan publik dan atau

keputusan politik. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101

Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai

Negeri Sipil dan Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi

Negara Nomor 541/XIII/10/6/2001, 10 Agustus 2001 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan

Kepemimpinan Tingkat III. PNS harus mempunyai kompetensi

1

Page 2: diklat perencana pendidikan

yang diidentifikasikan sikap dan perilaku yang penuh dengan

kesetiaan dan ketaatan sebagai pelayan publik, serta mampu

menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk dapat

membentuk PNS yang memenuhi kriteria di atas, perlu

dilaksanakan pembinaan melalui jalur pendidikan dan pelatihan

(diklat) yang mengarah kepada upaya peningkatan:

1. Sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada

kepentingan masyarakat, bangsa, negara, dan tanah air

2. Kompetensi teknis, manajerial, dan/atau

kepemimpinannya

3. Efisiensi, efektifitas, dan kualitas pelaksanaan tugas yang

dilakukan dengan semangat kerja sama dan tanggung

jawab sesuai dengan lingkungan kerja dan organisasinya.

Dalam rangka mencapai tujuan di atas, maka perlu

diselenggarakan Diklatpim Tk. III harus dipersiapkan atau

direncanakan diklat secara sungguh-sungguh agar pelaksanaan

dapat dijalankan secara profesional, efektif dan efisien, dengan

menggunakan tata kelola yang akuntabel

B. Dasar Hukum

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-

pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101

Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan

Pegawai Negeri Sipil;

Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor

193/XIII/10/6/2001 tentang Pedoman Umum Pendidikan

dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil;

2

Page 3: diklat perencana pendidikan

C. Tugas Pokok dan Fungsi serta Uraian Tugas Kepala

Subbagian Perencanaan Dan Program Dinas

Pendidikan Kota Bandung

Kepala Subbagian Perencanaan dan Program mempunyai

fungsi :

a. Pengkoordinasikan penyiapan bahan penyusunan rencana

dan program kegiatan Dinas;

b. Pelaksanaan penyusunan program dan rencana kerja

Dinas;

c. Pelaksanaan penyusunan bahan pedoman teknis

operasional pelaksanaan urusan dan kebijakan di bidang

pendidikan;

d. Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan urusan

pemerintah, program dan kebijakan di bidang pendidikan;

e. Pengkoordinasian penyiapan bahan dan penyusunan

laporan pelaksanaan tugas, program, dan kegiatan Dinas;

f. Pengkoordinasian penyiapan bahan dan penyusunan

pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan dan

kebijakan di bidang pendidikan; dan

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup

kegiatan Subbagian Program.

Uraian Tugas Kepala Subbagian Perencanaan dan

Program adalah sebagai berikut :

a. Menyusun program dan rencana kerja di bidang program

sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Melaksanakan penyimpanan dan pengelolaan data dan

sistem informasi bidang pendidikan;

c. Melaksanakan fasilitasi penyiapan bahan dan

pengkoordinasian penyusunan program dan rencana

kegiatan Dinas;

3

Page 4: diklat perencana pendidikan

d. Melaksanakan fasilitasi, pengkoordinasian dan

penyusunan rencana strategis Dinas;

e. Menyusun dan menyiapkan bahan koordinasi dan

konsultasi pelaksanaan penyusunan program;

f. Melaksanakan fasilitasi pengkoordinasian dan penyusunan

Rencana Strategis (Renstra), Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), dan penyiapan bahan

Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), dan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) di

bidang pendidikan;

g. Melaksanakan fasilitasi dan penyiapan bahan penyusunan

rancangan peraturan perundang-undangan di bidang

pendidikan;

h. Menganalisa data untuk bahan penyusunan rancangan

anggaran pelaksanaan program dan kegiatan Dinas;

i. Membuat telaahan staf sebagai bahan kajian kebijakan di

bidang administrasi program;

j. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan SKPD,

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat;

k. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

program dan kegiatan Dinas;

l. Melaksanakan fasilitasi, pengkoordinasian dan

penyusunan laporan pelaksanaan program, kegiatan,

kebijakan dan urusan pemerintahan di bidang pendidikan;

m. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan tugas; dan

n. Melaksanakan tugas lain dari pimpinan sesuai dengan

tugas pokok dan fungsinya.

D. Tujuan

4

Page 5: diklat perencana pendidikan

Pendidikan dan Pelatihan untuk Kepala Subbagian

Perencanaan dan Program (PNS) bertujuan:

1. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan

sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara

profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS

sesuai dengan kebutuhan instansi

2. Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai

pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa

3. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang

berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan

pemberdayaan masyarakat

4. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam

melaksanakan tugas pemerintahan umum dan

pembangunan demi terwujudnya pemerintahan yang baik

E. Sasaran

Terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai

dengan persyaratan jabatan masing-masing.

F. Kompetensi

Sesuai dengan Keputusan Kepala BKN No.43/KEP/2001,

yang dimaksud dengan Kompetensi adalah kemampuan dan

karakteristik yang dimiliki oleh seorang Pegawai Negeri Sipil

berupa pengetahuan, keahlian dan sikap perilaku yang

diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya.

Sedangkan Kompetensi Umum adalah kemampuan dan

karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang Pegawai Negeri

Sipil berupa pengetahuan dan perilaku yang diperlukan dalam

rnelaksanakan tugas jabatan struktural yang dipangkunya.

5

Page 6: diklat perencana pendidikan

Dan yang dimaksud dengan Kompetensi Khusus adalah

kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang

Pegawai Negeri Sipil berupakeahlian untuk melaksanakan tugas

jabatan struktural yang dipangkunya.

Berikut merupakan standar kompetensi umum menurut

jabatan stuktural/eselon :

N

o

Jabatan Stuktural Kompetensi Umum

1 Jabatan Stuktural

eselon I

- Mampu memahami dan mewujudkan

kepemerintahan yang baik (good governance)

dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawab organisasi.

- Mampu merumuskan visi, misi dan tujuan

organisasi sebagai bagian integral dan

pembangunan nasional.

- Mampu mensosialisasikan visi baik kedalam,

maupun keluar unit organisasi.

- Mampu menetapkan sasaran organisasi dalam

rangka pencapaian tujuan organisasi.

- Marnpu melakukan manajemen perubahan

dalam rangka penyesuaian terhadap

perkembangan zaman.

- Mampu berkomunikasi dalam bahasa lnggris

dengan baik.

- Mampu mengakomodasi isu regional/global

dalam penetapan kebijakan-kebijakan

organisasi.

- Mampu mangantisipasi dampak perubahan

politik terhadap organisasi.

- Mampu membangun jaringan

6

Page 7: diklat perencana pendidikan

kerja/melakukan dengan instansi-instansi

terkait baik didalam maupun diluar negeri.

- Mampu melaksanakan pengorganisasian

dalam rangka pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab organisasi.

- Mampu merencanakan/mengatur

sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan

untuk mendukung kelancaran pelaksanaan

tugas organisasi.

- Mampu melakukan pendelegasian wewenang

terhadap pejabat dibawahnya.

- Mampu melakukan koordinasi, integrasi dan

sinkronisasi dalam organisasi.

- Mampu menumbuh-kembangkan inovasi,

kreasi dan motivasi pegawai dalam rangka

pengoptimalan kinerja organisasi.

- Mampu menetapkan kebijakan-kebijakan

yang tepa tuntuk meningkatkan kualitas

sumberdaya manusia.

- Mampu menetapkan kebijakan pengawasan

dan pengendalian dalam organisasi.

- Mampu memberikan akuntabilitas kinerja

organisasi.

- Mampu menjaga keseirnbangan konflik

kebutuhandari unit-unit organisasi.

- Mampu melakukan analisis risiko dalam

rangka eksistensi organisasi.

- Mampu melakukan evaluasi kinerja

organisasi/unit organisasi dibawahnya dan

menetapkan tindak lanjutyang diperlukan.

7

Page 8: diklat perencana pendidikan

2 Jabatan Stuktural

eselon 2

- Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai

kejuangan dan pandangan hidup bangsa

menjadi sikap dan perilaku dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan.

- Mampu memahami dan mewujudkan

kepemerintahanyang baik (good governance)

dalam pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab unit organisasinya.

- Mampu menetapkan program-program

pelayanan yang baik terhadap kepentingan

publik sesuai dengan tugas dan tanggung

jawab unit organisasinya.

- Mampu memahami dan menjelaskan

keragaman dan sosial budaya lingkungan

dalam rangka peningkatan citra dan kinerja

organisasi.

- Mampu mengaktualisasikan kode etik PNS

dalam meningkatkan profesionalisme,

moralitas dan etoskerja.

- Mampu melakukan manajemen perubahan

dalam rangka penyesuaian terhadap

perkembangan jaman.

- Mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris

dengan baik.

- Mampu melaksanakan pengorganisasian

dalam rangka pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab unit organisasinya.

- Mampu melakukan analisis risiko dalam

eksistensi unit organisasi.

8

Page 9: diklat perencana pendidikan

- Mampu merencanakan/mengatur sumber

daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk

mendukung kelancaran pelaksanaan tugas

unit organisasi.

- Mampu melakukan koordinasi, integrasi dan

sinkronisasi dalam unit organisasi

- Mampu menumbuh-kembangkan inovasi,

kreasi dan motivasi pegawai dalam rangka

optimalisasi kinerja unit organisasinya.

- Mampu membentuk suasana kerja yang baik

di unit organisasinya.

- Mampu menetapkan program-program yang

tepat dalam rangka peningkatan kualitas

sumberdaya manusia.

- Mampu menetapkan kebijakan-kebijakan

yang tepat untuk meningkatkan kualitas

sumberdaya manusia.

- Mampu menetapkan program pengawasan

dan pengendalian dalam unit organisasi.

- Mampu memberikan akuntabilitas kinerja

unit organisasinya.

- Mampu melakukan evaluasi kinerja unit

organisasinya/unit organisasi dibawahnya

dan menekan tindak lanjut yang diperlukan.

- Mampu memberikan masukan-masukan

tentang

perbaikan-perbaikan/pengembangan-

pengembangan kebijakan kepada pejabat

diatasnya.

3 Stuktur Jabatan - Mampu memahami dan mewujudkan

9

Page 10: diklat perencana pendidikan

Eselon 3 kepemerintahan yang baik (good governance)

dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

unit organisasinya.

- Mampu memberikan pelayanan yang baik

terhadap kepentingan publik sesuai dengan

tugas dantanggung jawab unit organisasinya.

- Mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

- Mampu melakukan pengorganisasian dalam

rangka pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab unit organisasinya.

- Mampu melakukan pendelegasian wewenang

terhadap bawahannya.

- Mampu mengatur/mendayagunakan sumber

daya -sumber daya untuk mendukung

kelancaran pelaksanaan tugas unit organisasi.

- Mampu membangun jaringan

kerja/melakukan kerjasama dengan unit-unit

terkait dalam organisasi,maupun diluar

organisasi untuk meningkatkan kinerja unit

organisasinya.

- Mampu melakukan koordinasi, integrasi dan

sinkronisasi dalam unit organisasinya.

- Mampu menumbuh-kembangkan inovasi,

kreasi, danmotivasi pegawai untuk

mengoptimalkan kinerja organisasinya.

- Mampu mendayagunakan teknologi informasi

yangberkembang dalam menunjang

kelancaran pelaksanaan tugas.

- Mampu menetapkan kegiatan-kegiatan

pengawasan dan pengendalian dalam unit

10

Page 11: diklat perencana pendidikan

organisasinya.

- Mampu memberikan akuntabilitas kinerja unit

organisasinya.

- Marnpu melakukan evaluasi kinerja unit

organisasinya/unit organisasi dibawahnya dan

menetapkan tindak lanjut yang diperlukan.

- Mampu memberikan masukan-masukan

tentang perbaikan-perbaikan/pengembangan

program kepada pejabat atasannya tentang

kebijakan-kebijakan maupun pelaksanaannya.

4 Stuktur Jabatan

eselon 4

- Kepemerintahan yang baik (good

governance) dalam pelaksanaan tugas dan

tanggung-jawab unit organisasinya.

- Mampu mernberikan pelayanan prima

terhadap publik sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab unit organisasinya.

- Mampu melaksanakan pengorganisasian

dalam rangka pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab unit organisasinya.

- Mampu mengatur/mendayagunakan

sumberdaya sumberdaya untuk mendukung

kelancaran pelaksanaan tugas unit

organisasi.

- Mampu membangun jaringan

kerja/melakukan kerjasama dengan unit-unit

terkait baik dalam organisasi,maupun diluar

organisasi untuk meningkatkan kinerja unit

organisasinya.

- Mampu melakukan koordinasi, integrasi dan

sinkronisasi dalam unit organisasinya.

11

Page 12: diklat perencana pendidikan

- Mampu menumbuh-kembangkan inovasi,

kreasi dan motivasi pegawai untuk

mengoptimalkan kinerja unit organisasinya.

- Mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan

pengawasan dan pengendalian dalam unit

organisasinya.

- Mampu memberikan akuntabilitas kinerja

unit organisasinya.

- Mampu melakukan evaluasi kinerja unit

organisasinya dan para bawahannya dan

menetapkan tindak lanjut yang diperlukan

- Mampu memberikan masukan-masukan

tentang

perbaikan-perbaikan/pengembangan-

pengembangan kegiatan-kegiatan kepada

pejabat atasannya.

G. Struktur Program Pendidikan dan Pelatihan untuk

Kepala Subbagian Perencanaan dan Program (PNS)

Pendidikan dan pelatihan merupakan proses

penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan

kemampuan Pegawai Negeri Sipil. Diklat bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap

untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional

dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan

kebutuhan instansi.

a. Jenis Diklat

12

Page 13: diklat perencana pendidikan

Diklat Prajabatan

Diklat prajabatan merupakan syarat pengangkatan

CPNS menjadi PNS. Diklat Prajabatan terdiri dari:

1. Diklat Prajabatan Golongan I untuk menjadi PNS

Golongan I;

2. Diklat Prajabatan Golongan II untuk menjadi PNS

Golongan II;

3. Diklat Prajabatan Golongan III untuk menjadi PNS

Golongan III;

Diklat dalam Jabatan

Diklat dalam Jabatan dilaksanakan untuk

mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap

PNS agar dapat melaksanakaan tugas-tugas

pemerintahan, dan pembangunan dengan sebaik-baiknya.

Diklat dalam Jabatan terdiri dari :

1. Diklat Kepemimpinan

Diklatpim dilaksanakan untuk mencapai persyaratan

kompetensi yang diperlukan dan merupakan syarat

bagi PNS yang akan atau telah menduduki jabatan

struktural. Diklatpim terdiri atas:

a. Diklatpim Tingkat I adalah Diklatpim untuk Jabatan

Struktural Eselon I;

b. Diklatpim Tingkat II adalah Diklatpim untuk Jabatan

Struktural Eselon II;

c. Diklatpim Tingkat III adalah Diklatpim untuk

Jabatan Struktural Eselon III;

d. Diklatpim Tingkat IV adalah Diklatpim untuk Jabatan

Struktural Eselon IV.

13

Page 14: diklat perencana pendidikan

2. Diklat Fungsional

Dilaksanakan untuk mencapai persyaratan

kompetensi yang sesuai dengan jenis dan jenjang

Jabatan Fungsional masing-masing.

3. Diklat Teknis

Dilaksanakan untuk mencapai persyaratan

kompetensi teknis yang diperlukan untuk

melaksanakan tugas PNS. Diklat Teknis dilaksanakan

secara berjenjang. Jenis dan jenjang Diklat Teknis

ditetapkan oleh instansi teknis bersangkutan. Peserta

Diklat Teknis adalah PNS yang membutuhkan

peningkatan kompetensi teknis dalam pelaksanaan

tugasnya.

b. Pelaksanaan Diklat

Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Lembaga

Administrasi Negara Nomor, 541/XIII/10/6/2001, tanggal 10

Agustus 2001 tentang Pedoman penyelenggaraan Diklatpim

Tk. III dilaksanakan di Badiklat Prov. Jabar selama 49 hari

dengan alokasi waktu 360 jam sajian. Untuk kegiatan

Observasi Lapangan dilakukan dengan mengadakan

kunjungan ke Instansi Pemerintah di mana sasaran itu

ditetapkan sesuai dengan topik/tema Diklat. Sedangkan

proses pembelajarannya, adalah meliputi :

a) Jadwal : perlu dibuatkan jadwal waktu pembelajaran

dari awal kegiatan hingga akhir kegiatan

b) Proses kegiatan pembelajaran : dalam proses kegiatan

pembelajaran akan saling ada interaksi/komunikasi

14

Page 15: diklat perencana pendidikan

antara widyaiswara, peserta, pengamat dan petugas

sekretariat

c) Setting tempat pembelajaran, meliputi : setting ruang

belajar, ruang sekretariat dan sarana /fasilitas

pembelajaran ( laptop, LCD dan sebagainya)

d) Proses belajar : dalam proses belajar itu terdiri dari

SAP (satuan acara pembelajaran), bahan belajar,

modul, bahan sajian.

Bagan Proses Pembelajaran

c. Alir Kerja

Apabila digambarkan ke dalam bentuk alir kerja dari

proses persiapan sampai pelaporan penyelenggaraan

Diklatpim Tk. III, maka dapat dilihat pada gambar di bawah

15

JADWAL

Kegiatan Pembelajaran- widyaiswara- pengamat- sekretariat- peserta

Setting Belajar- ruang belajar- ruang sekretariat- sarana/fasilitas

Proses Belajar- SAP- bahan belajar- modul- bahan sajian

Page 16: diklat perencana pendidikan

ini. Alir kerja ini menggambarkan alir kerja penyelenggaraan

Diklatpim Tk. III di lingkungan Kemendiknas melingkupi

Input, Proses, Output, dan Outcome dengan menekankan

pada proses PDCA. Sehingga dengan pendekatan SMM ISO

9001:2008, diklat yang diselenggarakan dapat dilihat terukur

tingkat keberhasilannya. Di bawah ini melalui gambar Alir

kerja penyelenggaraan Diklatpim Tk. III.

d. Persyaratan Peserta Dan Widyaiswara

1. Persyaratan Peserta

a. Persyaratan Peserta

16

Page 17: diklat perencana pendidikan

Peserta Diklatpim Tingkat III adalah PNS yang

telah atau akan menduduki jabatan struktural eselon III

yang memiliki persyaratan berikut:

1) Sikap, Perilaku dan Potensi yang meliputi:

a) moral yang baik;

b) dedikasi dan loyalitas terhadap tugas dan

organisasi;

c) kemampuan menjaga reputasi diri dan

instansinya;

d) jasmani dan rohani yang sehat;

e) motivasi yang tinggi untuk meningkatkan

kompetensi; serta

f) prestasi yang baik dalam melaksanakan tugas.

2) Usia maksimal 54 tahun untuk eselon III dan 50

tahun untuk eselon IV

3) Pangkat minimal Penata ( III/c).

4) Pendidikan serendah-rendahnya sarjana muda bagi

pejabat eselon III dan strata satu (S1) untuk pejabat

eselon IV, atau yang memiliki kompetensi setara

dengan yang penyetaraannya ditetapkan oleh

Baperjakat instansi yang bersangkutan.

5) Menguasai Bahasa Inggris minimal pasif dan

memiliki skor TOEFL minimal 350 atau yang setara.

6) Lulus test yang diselenggarakan oleh Pusdiklat

Kemendiknas.

b. Kelengkapan dan persyaratan yang harus dibawa :

Untuk dapat mengikuti Diklatpim Tk. III peserta

dapat memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

17

Page 18: diklat perencana pendidikan

Adapun persyaratan-persyaratan tersebut adalah

sebagai berikut:

a) Surat tugas dari pimpinan unit kerja pengirim

b) Fotocopy surat keputusan terakhir, dan atau telah

menduduki jabatan eselon III

c) Surat keterangan dokter (lampiran surat keterangan

kesehatan).

d) Pas photo terbaru (berwarna dengan dasar merah)

pakaian sipil lengkap (PSL), wanita pakaian

nasional, ukuran 4 x 6 = 2 lembar, dan ukuran 3 x 4

= 2 lembar.

e) Membawa pakaian secukupnya dengan ketentuan:

- Baju lengan panjang dan dasi bagi pria ( wanita

tanpa dasi) untuk selama kegiatan perkuliahan.

- PSL bagi pria (wanita menyesuaikan) untuk acara

pembukaan dan penutupan

- Seperangkat pakaian olahraga untuk kegiatan

senam pagi.

f) Fotocopy DP3.

2. Persyaratan Widyaiswara

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

penentuan widyaiswara adalah sebagai berikut.

a. Memiliki kompetensi sesuai bidangnya atau materi

yang akan disajikan

b. Menguasai materi sajian

c. Menggunakan pendekatan belajar orang dewasa

(andragogi)

d. Menggunakan media pembelajaran yang relevan

dengan TIU dan TIK.

18

Page 19: diklat perencana pendidikan

e. Mampu mengajar dalam tim.

f. Mampu mengidentifikasi topik mata sajian.

g. Menyerahkan jurnal mengajar

h. Berperilaku luwes atau fleksibel dan komunikatif

i. Menyerahkan matrik kompetensi widyaiswara ke

penyelenggara (format dan SOP terlampir)

e. Tata Tertib Peserta

1. Peserta dinyatakan sah mengikuti diklat apabila telah

terdaftar sebelumnya dan setelah diperiksa memenuhi

persyaratan.

2. Peserta yang datang terlambat lebih dari dua hari akan

dikembalikan ke instansi yang bersangkutan tanpa

penggantian biaya perjalanan.

3. Selama mengikuti program, peserta diwajibkan

berpakaian rapi dan berdasi. Peserta wanita

berpakaian bebas, rapi, dan sopan.

4. Peserta wajib mengenakan tanda pengenal selama

mengikuti program diklat.

5. Peserta harus berpakaian rapi dan sopan ketika berada

di ruang makan, ruang tamu, dan selama mengikuti

program. Peserta tidak boleh menggunakan sandal dan

atau celana pendek di ruang makan atau di ruang

tamu.

6. Di luar kegiatan perkuliahan dan obsevasi lapangan

atau kegiatan resmi lainnya, peserta oleh berpakaian

tanpa dasi.

7. Peserta tidak diperkenankan menerima tamu pada jam-

jam kegiatan, kecuali bila ada hal-hal yang sangat

penting dan mendesak.

19

Page 20: diklat perencana pendidikan

8. Kecuali atas izin panitia dan untuk hal-hal yang sangat

mendesak, peserta tidak diperkenankan meninggalkan

salah satu kegiatan yang telah dijadwalkan.

9. Peserta tidak diperkenankan menggunakan handphone

dalam kegiatan perkuliahan, ceramah, atau diskusi

kelompok.

10. Peserta menyediakan sendiri perlengkapan pribadi

selam mengikuti program.

11. Peserta harus mengikuti seluruh kegiatan yang

diprogramkan dan menandatangani daftar hadir yang

disediakan.

12. Peserta dilarang merokok selama berlangsungnya

kegiatan dan di tempat-tempat yang terdapat tanda

larangan merokok.

13. Peserta harus senantiasa menjaga kebersihan serta

menjaga norma-norma etika dan susila selama

mengikuti kegiatan diklat. Peserta yang diketahui

melakukan perbuatan asusila akan dikembalikan ke

instansinya.

14. Peserta berpartisipasi aktif dalam mengikuti

kegiatan, baik pada waktu perkuliahan, observasi

lapangan, senam kesegaran jasmani, dan kegiatan lain

yang diprogramkan.

15. Jadwal makan diatur sebagai berikut :

a. Makan pagi : pukul 06.30 – 07.00

b. Makan siang : pukul 13.00 – 14.00

c. makan malam : pukul 18.00 – 19.00

d. makanan kecil dan minuman disesuaikan dengan

kegiatan.

20

Page 21: diklat perencana pendidikan

f. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran yang digunakan dalam

program Diklatpim Tk. III Kemendiknas perlu

mencakupkan penggunaan metode berikut.

1. Ceramah dan tanya jawab.

Kegiatan ceramah pada sesi perkuliahan merupakan

kegiatan belajar mengajar penyampaian materi yang

mencakup semua mata ajar, seperti yang tercantum dalam

struktur program. Di dalam ceramah diikuti tanya jawab

sebagai penjelasan atau kelengkapan baik dari

widyaiswara dan peserta, sehingga sajian menjadi lebih

dinamis dan menarik, tidak membosankan

2. Diskusi

Diskusi merupakan bagian dari program

pembelajaran yang melibatkan seluruh peserta yang

dilaksanakan oleh masing-masing widyaiswara, sebagai

bagian dari teknik/metode dalam proses pembelajaran

dalam mengungkapkan aspirasi atau pemikiran tentang

permasalahan yang didiskusikan, sehingga dapat

mempertajam dan melandasi dalam proses sajian tersebut.

3. Simulasi dan permainan peran

Pada tahap simulasi ini, peserta diajak dan

dilibatkan dalam suatu kasus tertentu yang berkaitan

dengan sajian yang diberikan, agar seakan-akan peserta

merasakan dan mengalami apa yang diperankan atau

disimulasikan pada materi yang disajikan. Dalam simulasi

atau permainan peran ini menjadikan bukti awal dan

sebagai pengalaman nyata yang dirasakan oleh peserta

4. Praktik

21

Page 22: diklat perencana pendidikan

Kegiatan praktik dirancang agar setiap peserta

memperoleh kesempatan menerapkan teknik atau

prosedur yang dipelajari. Ini dilakukan berkenaan dengan

materi yang disajikan baik secara kelompok atau indIIIidu

untuk agar peserta dapat melakukan dan membandingkan

antara teori dan kenyataan di lapangan (dikerjakan)

5. Analisis Kasus

Metode pembelajaran ini dirancang agar setiap

peserta dapat mengalami atau merasakan dalam

menghadapi kasus, untuk dibahas dari materi yang

disajikan. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana

tingkat kesungguhan peserta dalam melakukan analisis

terhadap kasus-kasus yang diberikan dan dapat menyusun

langkah-langkah untuk mengambil keputusan dari hasil

dianalisis oleh peserta dari kasus tersebut.

Pada lingkup ini peran fasilitator atau widyaiswara

sangat penting dan dapat dan bahkan diharapkan

memperkaya proses pembelajaran dengan menggunakan

metode lain. Fasilitator tidak diperkenankan

menggunakan metode tertentu yang tidak terkait benar

dengan upaya mencapai tujuan pembelajaran. Fasilitator

juga dilarang keras hanya menggunakan satu metode

pembelajaran seperti ceramah.

H. Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan untuk

Kepala Subbagian Perencanaan dan Program (PNS)

Evaluasi adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk

mengumpulkan informasi yang valid dan reliabel untuk

membuat keputusan tentang penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan. Sedangkan evaluasi terhadap penyelenggaraan

22

Page 23: diklat perencana pendidikan

Diklatpim Tk. III dilakukan melalui, penilaian terhadap : peserta,

kinerja penyelenggaraan, dan Widyaiswara.

a. Evaluasi Terhadap Peserta

Penilaian terhadap peserta diklat meliputi dua

aspek, yaitu aspek sikap dan perilaku kepemimpinan

dengan bobot 45 %, dan aspek akademis/penguasaan

materi dengan bobot 55 %. Nilai terendah 0 (nol) dan nilai

tertinggi adalah 100.

1. Penilaian Aspek Sikap dan Perilaku

Kepemimpinan

Unsur yang dinilai dalam aspek ini dan bobotnya

masing-masing adalah disiplin (10%), kerjasama (10%),

Prakarsa (10%), dan kepemimpinan (15%).

Pengumpulan informasi penilaian sikap dan perilaku

kepemimpinan dilakukan oleh fasilitator (widyaiswara),

penyelenggara (pengamat), atau tenaga lain yang

ditugaskan. Pengamatan aspek sikap dan perilaku ini

dilakukan dalam:

1. kegiatan belajar dikelas

2. kegiatan harian di asrama

3. kegiatan diskusi dan penyusunan kertas kerja/tugas-

tugas dan seminar

4. kegiatan olah raga dan kegiatan ekstrakurikuler

lainnya

5. kegiatan out bound, dan

6. kegiatan observasi lapangan.

23

Page 24: diklat perencana pendidikan

Indikator yang dinilai dari masing-masing unsur

sikap dan perilaku kepemimpinan adalah sebagai

berikut :

a) Disiplin

Disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan peserta

terhadap seluruh ketentuan yang telah ditetapkan

penyelenggara. Indikator mengenai hal ini diperoleh

dari :

1. kerapian berpakaian,

2. ketepatan hadir dalam setiap kegiatan

3. kesungguhan mengikuti setiap kegiatan, serta

4. kejujuran dan kesungguhan dalam melaksanakan

tugas.

b) Kerjasama

Kerjasama adalah kemampuan untuk

berkoordinasi dalam menyelesaikan tugas secara tim,

serta mampu meyakinkan dan mempertemukan

gagasan. Indikator kerjasama adalah :

1. kontribusi dalam menyelesaikan tugas bersama

2. membina keutuhan dan kekompakan kelompok

3. tidak mendikte atau mendominasi kelompok,

serta

4. mau menerima pendapat orang lain.

c) Prakarsa

Prakarsa adalah kemampuan untuk mengajukan

gagasan yang bermanfaat bagi kepentingan kelompok

atau kepentingan yang lebih luas. Indikator prakarsa

adalah:

1. membantu menciptakan iklim yang

menggairahkan

24

Page 25: diklat perencana pendidikan

2. mampu mengajukan saran untuk kelancaran diklat

3. aktif mengajukan pertanyaan yang relevan, serta

4. mampu mengendalikan diri, waktu, situasi, dan

lingkungan.

d) Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan bersikap taat

asas, bertanggung jawab, memiliki visi ke depan, serta

mampu memperdayakan tim secara demokratis.

Indikator kepemimpinan adalah :

1. konsisten dan bertanggung jawab

2. visioner

3. memberdayakan, serta

4. demokratis.

Penilaian terhadap sikap dan perilaku

kepemimpinan peserta dilakukan berdasarkan

pengamatan yang cermat oleh widyaiswara,

penyelenggara, pembimbing, pendamping, pengamat

dan lain-lain pihak yang secara fungsional bertanggung

jawab dalam proses belajar-mengajar selama diklat

berlangsung baik kegiatan di dalam maupun diluar

kelas.

2. Penilaian Aspek Akademis/Penguasaan Materi

Unsur yang dinilai mengenai aspek penguasaan

materi dan bobotnya adalah sebagai berikut :

a. Hasil ujian akhir : 20 %

b. Kertas Kerja Perseorangan : 15 %

c. Kertas Kerja Kelompok : 10 %

d. Observasi lapangan : 10 %

-------------

25

Page 26: diklat perencana pendidikan

Jumlah : 55 %

Nilai aspek akademis/penguasaan materi

merupakan penjumlahan Nilai bobot ujian akhir, Kertas

Kerja Perseorangan (KKP), Kertas Kerja Kelompok

(KKK), dan Observasi Lapangan (OL) dengan

ketentuan:

a) Ujian Akhir

Ujian akhir terutama difokuskan pada aspek

kemampuan kognitif dan bersifat komprehensif,

dilakukan setelah seluruh mata diklat dalam

kurikulum Diklatpim Tingkat III diberikan.

Penyiapan soal ujian akhir, penyelenggaraan ujian,

serta koreksi dan penilaiannya dilakukan bersama

Lembaga Administrasi Negara (LAN).

b) Penilaian terhadap kualitas dan penguasaan

KKP

KKP adalah karya tulis yang disusun oleh

setiap peserta berupa rencana kerja peningkatan

kinerja yang akan dicapai setelah peserta kembali ke

unit kerjanya masing-masing dan diseminarkan.

Nilai KKP diberikan oleh Widyaiswara dan atau

pembimbing pada saat pendalaman dan penyajian

dalam seminar, yang meliputi indikator sebagai

berikut:

1. Kualitas KKP, terdiri atas :

a. Identifikasi masalah

b. Analisis masalah

c. Pemecahan masalah

d. Sistematika penulisan

26

Page 27: diklat perencana pendidikan

2. Kualitas presentasi, terdiri dari :

a. Efektifitas teknik presentasi

b. Penguasaan materi.

c) Penilaian terhadap penguasaan KKK

KKK adalah kertas kerja yang disusun oleh

kelompok-kelompok peserta diklat dengan fokus

bahasan sesuai dengan tema Diklatpim Tk. III. Nilai

KKK diberikan oleh Widyaiswara pemandu diskusi,

penilai atau nara sumber pada saat diskusi

penyusunan dan seminar KKK yang meliputi

indikator sebagai berikut:

1. Kesungguhan dalam partisipasi

2. Kualitas hasil pemikiran

3. Keefektifan menyampaikan pertanyaan, jawaban

dan tanggapan.

d) Penilaian terhadap penguasaan materi

Observasi Lapangan (OL).

Observasi lapangan adalah kegiatan

pembelajaran yang memberikan kemampuan untuk

melakukan pengumpulan data yang berhubungan

dengan praktek pelayanan publik untuk memperkaya

penulisan KKK dan KKP. Penilaian terhadap

Observasi lapangan meliputi kegiatan-kegiatan

dengan indikator sebagai berikut:

1. Pelaksanaan OL

a. Kemampuan mengidentifikasi masalah

b. Kemampuan menempatkan diri sebagai

peserta diklat.

2. Pra seminar

a. Kualitas hasil pemikiran

27

Page 28: diklat perencana pendidikan

b. Teknik menyampaikan pertanyaan jawaban

c. Kemampuan mengakomodasi.

3. Seminar

a. Presentasi Kertas Kerja Observasi Lapangan

(KKOL)

b. Menerima masukan nara sumber.

Penilaian terhadap peserta dalam aspek

akademis/penguasaan materi dilakukan berdasarkan

pemeriksaan yang cermat terhadap hasil ujian akhir,

kualitas kertas kerja, penyajian dan penguasaan KKP,

partisipasi dan kualitas pemikiran, pembahasan dan

tanggapan dalam penyusunan KKK, kemampuan

melakukan OL dan partisipasi dalam seminar. Penilaian

aspek akademis/penguasaan materi ini dilakukan oleh

penyelenggara, widyaiswara, pembimbing, nara

sumber, dan moderator seminar.

b. Hasil Akhir Kelulusan Peserta

Evaluasi akhir dilakukan untuk menentukan

kualifikasi kelulusan peserta, oleh suatu tim yang terdiri

dari :

- Kapusdiklat ( selaku ketua tim rapat evaluasi akhir)

- Kepala Biro Kepegawaian Kemendiknas

- Pejabat dari LAN

- Kabid Program dan Evaluasi (penanggung jawab

evaluasi program diklat)

- Para ketua penyelenggara, sekretaris, koordinator

widyaiswara.

28

Page 29: diklat perencana pendidikan

Evaluasi ditetapkan berdasarkan informasi yang

dihimpun oleh petugas berikut :

Fasilitator mata diklat

Petugas pengamat dari masing-masing Satgas

Pemandu pada waktu diskusi dan seminar

Pemeriksa KKP dan KKK

Pemeriksa ujian dari LAN

Pimpinan dan pendamping kegiatan Observasi

Lapangan.

Rapat pengambilan keputusan juga dapat

menggunakan masukan dari para peserta dalam

menentukan peringkat kelulusan.

c. Kualifikasi Kelulusan

Kualifikasi kelulusan peserta ditetapkan sebagai

berikut :

a. Sangat Memuaskan (skor : 92,5 – 100);

b. Memuaskan (skor : 85 – 92,4)

c. Baik Sekali (skor : 77,5 – 84,99)

d. Baik (70 – 77,4); serta

e. Tidak Lulus (skor dibawah 70).

Apabila nilai rata-rata akhir yang dicapai peserta

kurang dari 70 dinyatakan tidak lulus. Ketidak hadiran

peserta melebihi 5% dari keseluruhan jumlah jam

pelajaran (sejak pembukaan sampai dengan penutupan)

dinyatakan gugur.

d. Sertifikasi

29

Page 30: diklat perencana pendidikan

Kepada peserta diklat yang telah menyelesaikan

seluruh program dengan baik dan dinyatakan lulus,

diberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan

(STTPP).

30