Kak Mp Rsud Kediri

21
KAK MASTERPLAN RSUD TIPE B 1 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN MASTER PLAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TIPE B KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2011

description

kerangka

Transcript of Kak Mp Rsud Kediri

KAK MASTERPLAN RSUD TIPE B

1

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

PENYUSUNAN MASTER PLAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TIPE B

KABUPATEN KEDIRI

TAHUN 2011

KAK MASTERPLAN RSUD TIPE B

2

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN MASTER PLAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TIPE B KABUPATEN KEDIRI

1. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

1. Paradigma Pelayanan Rumah Sakit

Kesehatan sebagai investasi sangat berkaitan dengan Indeks Pembangunan Manusia

(IPM). Pencapaian IPM tidak terlepas dari peranan kesehatan serta peran lainnya

seperti kemampuan daya beli, pendidikan, dan usia harapan hidup merupakan hal

penting pula. Masalah lain yang mempengaruhi IPM adalah faktor kemiskinan.

Seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi bidang kesehatan,

maka peran Pemerintah Daerah bersama para stakeholders di daerah semakin tinggi

dalam proses pembangunan di segala bidang termasuk bidang kesehatan.

Desentralisasi kesehatan di Indonesia yang pelaksanaan awalnya telah dimulai pada

tahun 2001 hingga kini masih dihadapkan dengan berbagai masalah yang

fundamental, dimana salah satunya adalah perubahan rancangan dasar kebijakan

desentralisasi kesehatan yang dimanifestasikan oleh adanya perubahan secara

sporadis berbagai peraturan yang mendasarinya.

Pembangunan Kesehatan merupakan salah satu upaya untuk memenuhi hak asasi

manusia. Sejalan dengan amanat Pasal 28 H ayat (1) Perubahan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang

berhak memperoleh pelayanan kesehatan, kemudian dalam Pasal 34 ayat (3)

dinyatakan negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan

dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

Salah satu strategi pembangunan kesehatan nasional untuk mewujudkan Indonesia

Sehat 2010 adalah menerapkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan,

yang berarti setiap upaya program pembangunan nasional harus mempunyai

kontribusi positif terbentuknya lingkungan yang sehat dan perilaku sehat. Sebagai

acuan pembangunan kesehatan adalah konsep “Paradigma Sehat”, yaitu

pembangunan kesehatan yang memberikan prioritas utama pada upaya pelayanan

peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) dibandingkan

upaya pelayanan penyembuhan/pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitataif)

secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.

Perkembangannya pelayanan rumah sakit tidak terlepas dari pembangunan ekonomi

masyarakat. Perkembangan ini tercermin dari fungsi klasik rumah sakit yang pada

KAK MASTERPLAN RSUD TIPE B

3

awalnya hanya memberikan pelayanan yang bersifat penyembuhan (kuratif) terhadap

pasien melalui rawat inap. Pelayanan rumah sakit kemudian bergeser karena

kemajuan ilmu pengetahuan khususnya teknologi kedokteran, peningkatan

pendapatan, dan pendidikan masyarakat. Pelayanan kesehatan di rumah sakit saat

ini tidak saja bersifat kuratif (penyembuhan) tetapi juga bersifat pemulihan

(rehabilitatif). Keduanya dilaksanakan secara terpadu melalui upaya promosi

kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif). Dengan demikian sasaran

pelayanan rumah sakit bukan hanya untuk individu pasien, tetapi juga berkembang

untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. Fokus perhatiannya memang terhadap

pasien yang datang atau yang dirawat sebagai individu dan bagian dari keluarga.

Atas dasar sikap seperti itu, pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan

pelayanan kesehatan yang komprehensif.

2. Konsep Pembangunan Rumah Sakit base on patient focus

Tuntutan kebutuhan pelayanan dari pelanggan rumah sakit telah bergeser ke arah

pelayanan paripurna dengan berbasis kenyamanan dan keamanan lingkungan

rumahsakit. Oleh karena itu, rumah sakit hendaknya mampu memberi perlindungan

dan kenyamanan bagi pasien dan pengunjung lainnya untuk memenuhi unsur

kenyamanan ekologis sebagai pertimbangan pasien dalam pemilihan rumah sakit.

Keberhasilan proses penyembuhan manusia merupakan kompleksitas yang terjalin

antara kondisi fisiologis dengan kondisi psikologis (inner mind) manusia. Keduanya

mempunyai kontribusi dalam proses penyembuhan. Untuk mendukung kondisi

psikologis pasien perlu diciptakan lingkungan yang menyehatkan, nyaman, dalam arti

secara psikologis lingkungan memberikan dukungan positif bagi proses

penyembuhan. Desain interior dalam rumah sakit merupakan lingkungan binaan yang

keberadaannya berhubungan langsung dengan pasien. Melalui elemen-elemen desain

seperti warna, dapat diciptakan sebuah lingkungan atau suasana ruang yang dapat

mendukung proses penyembuhan.

Banyak pihak pengelola rumah sakit pemerintah maupun swasta yang beranggapan

bahwa pemulihan kesehatan hanya dapat dilakukan dengan jalan medis saja. Akan

tetapi kenyataannya tidak demikian. Salah satu faktor pendukung yang dominan bagi

pemulihan kesehatan seseorang adalah faktor psikologis yang mempengaruhi

penderita tersebut. Dalam praktik di lapangan tidak jarang faktor tersebut diabaikan

dan dianggap tidak penting (Kaplan dkk, 1993).

KAK MASTERPLAN RSUD TIPE B

4

Faktor psikologis dapat membantu pemulihan kesehatan penderita yang sedang dalam

masa perawatan di rumah sakit. Faktor tersebut dapat dibentuk melalui suasana ruang

pada fisik bangunan rumah sakit yang bersangkutan. Kehadiran sebuah suasana

tertentu diharapkan dapat mereduksi faktor stress atau tekanan mental yang dialami

oleh penderita yang sedang menjalani proses pemulihan kesehatan. Suasana tertentu

dalam lingkungan fisik rumah sakit dapat menambah faktor stress penderita, sehingga

dapat menghambat atau menggagalkan proses pemulihan kesehatannya. (Kaplan dkk,

1993).

Menurut Utomo (1999) desain interior ruang rawat inap kelas ekonomi di rumah

sakit yang dikelola oleh pemerintah di Indonesia, terlihat sangat sederhana dan apa

adanya. Dalam ruang tersebut faktor psikologis pasien dan faktor kenyamanan

pasiern dapat dikatakan diabaikan. Ruang tersebut hanya diperuntukkan sebagai

penunjang fungsi fisik penyembuhan pasien saja, padahal dengan keadaan ruang

demikian, fungsi ruang tersebut tidak akan optimal menunjang proses penyembuhan

pasien.

Pendekatan holistik masalah penyembuhan seseorang merupakan kompleksitas

yang terjalin antara kondisi fisiologis dengan kondisi psikologis (inner mind) dari

pasien.

Keduanya mempunyai kontribusi dalam proses penyembuhan seseorang. Untuk

mendukung kondisi psikologis pasien perlu diciptakan lingkungan yang nyaman,

dalam arti secara psikologis lingkungan memberikan dukungan positif bagi proses

penyembuhan.

Dalam konteks tersebut kontribusi faktor lingkungan mempunyai pengaruh yang

besar (40%) dalam proses penyembuhan, faktor medis 10%, faktor genetis 20% dan

faktor lain 30% (Kaplan dkk, 1993).

Ditinjau dari pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa faktor lingkungan mempunyai

peran terbesar dalam proses penyembuhan, maka seharusnya faktor lingkungan

tersebut mendapat perhatian yang cukup besar pada sebuah fasilitas penyembuhan.

Desain interior rumah sakit merupakan lingkungan binaan yang keberadaannya

berhubungan langsung dengan pasien. Melalui elemen-elemen yang pembentuk ruang

dalam (interior) seperti elemen warna, dapat diciptakan sebuah lingkungan atau

suasana ruang yang mendukung proses penyembuhan.

Perkembangan basis perancangan rumah sakit di Indonesia pada era globalisasi ini

salah satu acuan perancangannya adalah base on patient focus dengan penekanan

pada customer satisfaction (Untung, 2002). Faktor non-medis atau psikologis pasien

menjadi salah satu pertimbangan dalam perancangan karena hal tersebut dapat

membantu pemulihan kesehatan penderita yang sedang dalam masa perawatan di

rumah sakit. Interior rumah sakit sebagai lingkungan binaan memiliki pengaruh

KAK MASTERPLAN RSUD TIPE B

5

cukup signifikan terhadap kenyamanan dalam mempengaruhi proses penyembuhan

pasien. Ruang yang dirancang dengan pendekatan interior yang tepat dapat

mengurangi stress dan rasa takut yang dialami pasien, sehingga proses penyembuhan

yang dilakukan menjadi lebih efektif.

B. MAKSUD DAN TUJUAN PROYEK

Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk umum bagi Konsultan dalam

melaksanakan Pekerjaan perencanaan Master Plan RSUD tipe B Kab. Kediri, yang

memuat masukan, proses dan keluaran yang harus diperhatikan dan dipenuhi serta

dipresentasikan ke dalam pelaksanaan pekerjaan Master Plan.

Tujuan dari penyusunan rencana induk (Master Plan) adalah untuk merencanakan

pembangunan rumah sakit baru tipe B baru Kab.Kediri, didasarkan sistem zonasi yang

tepat sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelayanan rumah sakit kepada masyarakat,

dapat mengantisipasi kecenderungan berkembangnya jenis penyakit serta

mengakomodir kebutuhan sebagai Rumah Sakit rujukan.

2. SASARAN

Tercapainya proses perencanaan (Master Plan) sesuai dengan siklus proyek,

sehingga kegiatan pembangunan Rumah sakit Umum Daerah Tipe B Kabupaten

Kediri dapat berjalan sesuai dengan waktu yang tersedia, serta diharapkan dari

perencanaan ini didapatkan prinsip-prinsip dasar perencanaan berupa :

1.Optimalisasi fungsi dan tata zona

2.Optimalisasi massa bangunan dan estimasi ruang

3.Optimalisasi sirkulasi tata ruangan.

4.Meningkatkan kualitas estetika

5.Menanggapi konteks dan lingkungan secara positif

6.Memperoleh kualitas distribusi pelayanan infrastruktur yang baik

3. LOKASI KEGIATAN

Berada di wilayah Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri

4. NAMA DAN ORGANISASI

1. Nama Institusi : Pemerintah Daerah Kabupaten Kediri.

2. Nama Program : Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Kab.Kediri tipe B

3. Nama Pekerjaan : Penyusunan Master Plan RSUD Tipe B Kabupaten Kediri .

4. Lokasi Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kediri

Jl. Panglima Sudirman No 143 Kediri

KAK MASTERPLAN RSUD TIPE B

6

5. Pemberi Tugas : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

6. Nama PPK : Irwan Candra WP, ST.MMT

7. Sumber Dana : APBD (DAU) Tahun Anggaran 2011 yang disediakan

dalam DPA–SKPD Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Kediri.

8 Pagu Anggaran : Rp. 650.000.000 ( Enam Ratus Lima Puluh Juta Rupiah

) Termasuk Ppn 10 %.

5. DATA DASAR

Data dasar yang diperlukan untuk mendukung pekerjaan ini antara lain :

(1) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kediri

(2) Master Plan Kota Kabupaten Kediri

(3) RUTR Kec. Ngasem Kabupaten Kediri

(4) Studi Kelayakan Rumah Sakit Tipe B Tahun 2010 Kab.Kediri.

(5) HSPK Kab. Kediri tahun 2011

6. STANDAR TEKNIS

Standar teknis yang diterapkan dalam pekerjaan perencanaan ini mengacu pada peraturan

(1) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000 tanggal 1 Maret 2000 tentang

ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan

Lingkungan.

(2) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis

Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

(3) Peraturan menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan

Teknis Bangunan Gedung

(4) Peraturan menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis

Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan

(5) Peraturan menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum

rencana Tata Bangunan Gedung dan Lingkungan

(6) Standar pelaksanaan mengacu pada SNI (Standart Nasional Indonesia), dan peraturan yang

berlaku antara lain :

Pekerjaan Bangunan Gedung

LISTRIK ARUS KUAT

SNI 04 – 0227 – 1994 Tentang Tegangan Standart

KAK MASTERPLAN RSUD TIPE B

7

SNI 04 – 0255 – 2000 Tentang Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)

SNI 03 – 7015 – 2004 Tentang Sistem Proteksi Petir pada Bangunan

SNI 03 – 6197 – 2000 Tentang Konversi Energi Sistem Pencahayaan

SNI 03 – 6575 – 2001 Tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Daryrat,Tanda

dan Sistem Peringatan Bahaya Pada Gedung

SNI 03 – 6575 – 2001 Tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan pada

Bangunan

SNI 03 – 7018 – 2001 Tentang Sistem Pasokan Daya Darurat dan Siaga (SPDD)

Permen PU dan Tenaga Listrik Nomer :23/PRT/1978 Tentang Peraturan Instalasi Listrik

(PIL)

Permen PU dan Tenaga Listrik : 24/PRT/1978 Tentang Syarat-Syarat Penyambungan

Listrik (SPL)

Standart Penerangan Buatan Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Direktorat

Jendral Cipta Karya

Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Tentang sistem Instalasi

Tenaga Listrik Frekuensi Standart 50 HZ ( SNI 04 – 1922 – 2002)

Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Tentang Sistem Instalasi Tenaga

Listrik : Persyaratan Umum Instalasi (PUIL) 2000 ( SNI 04 – 0225 – 2000 )

Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Tentang Produk Peralatan

Tenaga Listrik : Saklar ( sni 04 – 6203 – 2001 )

Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Tentang Produk Peralatan

Tenaga Listrik : Tusuk Kontak dan Kotak Kontak ( SNI 04 – 3892.1 – 2001)

Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Tentang Produk peralatan

Tenaga Listrik : Pemutus Sirkit Proteksi Arus Lebih / MCB ( SNI 04 – 6507.1 – 2001 )

Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Tentang Produk pemanfaatan

Tenaga Listrik : Kipas Angin ( SNI 19 – 6292.1 – 2003 )

Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Tentang Tanda Keselamatan

Pemanfaatan Tenaga Listrik untuk Keperluan Rumah tangga dan Sejenisnya ( SNI 04 –

6291.1 – m2001)

Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir (PUIPP) untuk bangunan di Indonesia,

Departemen Pekerjaan UMUM Direktorat Jendral Cipta Karya.

Peraturan-Peraturan PLN / SPLN.

Stabdart Internasional : IEC, DIN dll.

LISTRIK ARUS LEMAH

R-SNI - 03 – 3985 – 2000 Tentang Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran

KAK MASTERPLAN RSUD TIPE B

8

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No 378/KPTS/1987 Tentang Pedoman Pemasangan

Sistem Deteksi dan Alrem Kebakaran untuk Mencegahan Bahaya Kebakaran pada

Bangunan Rumah dan Gedung.

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No 02/KPTS/ Tentang Ketentuan Pencegahan

Penanggulangan Kebakaran Pada Bangunan Gedung.

SNI 03-6481-2000 Sistem Plumbing

SNI 03-6571-2001 Sistem Pengendalian Asap Kebakaran pada Bangunan Gedung

SNI 03-6764-2002 Spesifikasi baja Struktural

SNI 03-6767-2002 Spesifikasi Umum Sistem Ventilasi Mekanis dan Sistem Tata Udara

sebagai Pengendali Asap Kebakaran Dalam bangunan

SNI 03-6768-2002 Spesifikasi Umum Sistem Pengelolaan Udara sebagai Pengendali Asap

Kebakaran Dalam Bangunan

SNI 03-6764-2002 Spesifikasi baja Struktural

SNI 03-6861.1-2002 Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A ( bahan Bangunan Bukan

Logam)

SNI 03-6861.1-2002 Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B ( bahan Bangunan dari Besi /

Baja)

SNI 03-6861.1-2002 Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian C ( bahan Bangunan dari Logam

Bukan Besi)

7. STUDI-STUDI TERDAHULU

Dalam rengka pekerjaan penyusunan Master Plan RSUD Tipe B Kabupaten Kediri,

Penyedia Jasa akan didukung dengan referensi berupa : Data-data Studi Kelayakan

Pembangunan RSUD Tipe B kabupaten Kediri tahun sebelumnya

8. REFERENSI HUKUM

Dalam pekerjaan perencanaan ini berlandaskan pada peraturan-peraturan sebagai berikut :

(1) Undang-Undang RI No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi

(2) Undang-Undang RI No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

(3) Undang-Undang RI No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(4) Peraturan Pemerintah RI No. 29 tahun 2000, tentang Penyelengaraan Jasa

(5) Peraturan Pemerintah RI No. 36 tahun 2005, tentang Peraturan Pelaksana UU RI No.28

Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

KAK MASTERPLAN RSUD TIPE B

9

9. LINGKUP PEKERJAAN DAN LINGKUP TUGAS

A. LINGKUP PEKERJAAN

MASTER PLAN

Master plan merupakan suatu studi yang dilakukan disuatu tempat dalam hal ini pada

wilayah kerja suatu rumah sakit.

Adapun garis besar dalam pendekatan penyusunan Master Plan Rumah Sakit Umum

Daerah Kediri adalah sebagai berikut;

Studi sistem pelayanan kesehatan rumah sakit;

Studi program fungsi pelayanan rumah sakit umum tipe B yang meliputi; sarana

fisik bangunan, sarana fisik peralatan, dan sumber daya manusia (human resource

development).

Studi pembangunan rumah sakit umum tipe B dengan proyeksi jangka waktu yang

sudah ditentukan Merencanakan pentahapan pembangunan rumah sakit.

B. LINGKUP TUGAS

MASTER PLAN

Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Pemberi Jasa Konsultasi atau Konsultan

pada Tahap Pekerjaan Penyusunan Master Plan Rumah Sakit adalah;

a. Mengkaji dan meninjau advice planning, peruntukan lokasi sesuai dengan tata ruang

serta peraturan lain yang berkaitan dengan rencana pengembangan / kawasan lokasi

RSUD Kediri dan sekitarnya;

b. Membuat analisa pasar bagi rumah sakit umumnya dan lingkungan sekitar

khususnya, dengan :

Analisa potensi supply dan demand pasar layanan rumah sakit;

Indikator-indikator pangsa pasar layanan rumah sakit saat ini dan prakiraan

proyeksi dimasa mendatang.

c. Membuat perencanaan skematis yang akan digunakan sebagai dasar dalam

melakukan analisa dan perhitungan pada kelayakan selanjutnya.

d. Membuat perencanaan site plan, blok plan dan sistem sirkulasi.

e. Membuat perencanaan terintegrasi sistem Alat Kesehatan yang dibutuhkan dengan

bagunan gedung rencana.

Selain itu, lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Pemberi Jasa Konsultasi pada

Tahap Pekerjaan Pembuatan Rencana Induk/ Master Plan Rumah Sakit adalah dengan

tetap berpedoman pada ketentuan yang berlaku yang dapat meliputi pekerjaan-pekerjaan

Perencanaan Lingkungan, Rencana Tapak Bangunan dan Perencanaan Fisik bangunan

gedung Rumah Sakit yang terdiri dari :

KAK MASTERPLAN RSUD TIPE B

10

1. Pekerjaan Persiapan Pembuatan Rencana Induk/ Master Plan, antara lain :

mengumpulkan data dan informasi kesehatan dan lokasi, analisa data, membuat

interpretasi secara garis besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan Pemerintah

Daerah setempat mengenai peraturan daerah/ perijinan bangunan Rumah Sakit.

2. Pekerjaan Rencana Induk/ Master Plan RSUD Kediri, antara lain menyusun :

Perumusan Master Program tentang pengembangan pelayanan rumah sakit,

SDM, peralatan medis dan non medis dan lain sebagainya,

Perumusan Kebutuhan Sarana dan Prasarana rumah sakit,

Perumusan Program Fungsi yang berkaitan erat dengan pelayanan, untuk

memenuhi kebutuhan ruang untuk pelayanan,

Perencanaan Fisik Bangunan (Block Plan), beserta uraian konsep:

- Kebutuhan luas bangunan berdasarkan program fungsi dan beban kerja (untuk

rumah sakit )

- Pengelompokkan ruangan berdasarkan fungsi menjadi blok bangunan;

- Penyusunan blok bangunan menjadi komposisi massa.

3. Rencana pentahapan Pembangunan/ Pengembangan Rumah Sakit secara

keseluruhan yang mencakup :

Fisik Rumah Sakit;

Prasarana dan Sarana Rumah Sakit;

Pembiayaan.

10. METODOLOGI PEKERJAAN

PEKERJAAN MASTER PLAN

1. Tahap Persiapan

Penetapan batas wilayah studi, yaitu RSUD Kediri;

a. Mempersiapkan metodologi untuk survai dan analisis, yaitu perencanaan dan

penetapan metodologi yang akan dipergunakan dalam pembahasan/ analisis nantinya,

termasuk studi sosekbud yang menyangkut perilaku, perekonomian masyarakat,

kebutuhan dan kebiasaan serta keinginan masyarakat pengguna jasa layanan rumah

sakit.

b. Mempersiapkan jadual pelaksanaan pekerjaan, yaitu ketepatan waktu pelaksanaan

sesuai dengan tenggang waktu yang diberikan kepada konsultan serta penetapan

keterlibatan tenaga ahli dalam penetapan waktu tersebut;

c. Mempersiapkan tenaga ahli, yaitu mempersiapkan semua komponen tenaga ahli yang

dibutuhkan sesuai dengan persyaratan yang diminta agar terdapat kesesuaian antara

pekerjaan dengan keahliannya.

KAK MASTERPLAN RSUD TIPE B

11

2. Tahap Pengumpulan Data Dan Studi

A. Pengumpulan Data Primer

Yang dimaksud data primer adalah data yang dapat diambil/ bersumber langsung dari

Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah Pare, Dinas Teknis ,Bapeda.

Data tersebut meliputi :

1. Data Kesehatan;

2. Data Lokasi;

3. Data FS (studi kelayakan RSUD Kab.Kediri tipe B)

B. Pengumpulan Data Sekunder

Yang dimaksud data sekunder adalah data yang diperoleh dan sumber luar atau tidak

langsung.

3. Tahap Studi Literatur

Studi ini dimaksudkan untuk menganalisis pembangunan RSUD Kediri, ditinjau dari

aspek peraturan/ kebijakan, standar dan literatur lainnya yang berhubungan dengan

pekerjaan pembuatan Master Plan RSUD Kab.Kediri tipe B .

4. Tahap analisa :

1. Analisis Situasi;

Merupakan bagian intisari dari master plan yang memuat semua data dasar termasuk

penilaian dan analisis serta asumsi yang digunakan yang terdiri dari :

Data Demografi keadaan wilayah;

Kependudukan,

Sosio – ekonomi masyarakat, meliputi :

Tingkat pendidikan;

Tingkat kesadaran untuk kesehatan;

Angka ketergantungan;

Pendapatan daerah dan daya beli masyarakat terhadap jasa pelayanan kesehatan

khususnya serta derajat kesehatan yang menggambarkan angka dan pola

morbiditas.

Hal-hal tersebut sebagai masukan mengenai kebutuhan dan permintaan masyarakat

akan layanan kesehatan yang mencakup ketersediaan fasilitas, sarana dan sumber

daya serta kegiatan layanan lain yang penting bagi masyarakat dimana RSUD Kediri

berada.

2. Analisis Kebijakan Kota/Kabupaten;

3. Analisis Data Kesehatan;

4. Analisis Data Keadaan Lokasi;

5. Analisis Data Kota;

KAK MASTERPLAN RSUD TIPE B

12

6. Analisa terhadap kebutuhan sarana, prasarana dan peralatan medis dan non medis;

7. Analisa terhadap pembiayaan.

5. Tahap Penyusunan Master Program & Program Fungsi

Merupakan tahap penyusunan program utama pengembangan rumah sakit untuk jangka

waktu tertentu yang tertuang dalam master program. Selanjutnya dari beberapa program

pengembangan yang sudah disusun, dirinci atau didetailkan dalam bentuk kegiatan-

kegiatan per unit /instalasi/bagian dalam rumah sakit. Rincian detail tersebut tertuang

dalam program fungsi.

11. DATA & FASILITAS PENUNJANG

1. Penyediaan oleh Pengguna Jasa

Data dan fasilitas yang disediakan pengguna jasa meliputi;

a) Untuk melaksanakan tugas, Konsultan Perencana harus mencari sendiri data

dan informasi yang dibutuhkan selain dari data dan informasi yang diberikan

oleh Pemberi Tugas dalam pengarahan penugasan ini.

b) Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran data dan informasi dalam

pelaksanaan pekerjaannya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas, maupun

masukan lain dari luar. Kesalahan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan

informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.

c) Untuk melaksanakan tugas ini Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga

yang memenuhi kebutuhan proyek ditinjau dan lingkup (besarnya) proyek dan

tingkat kekomplekan proyek yang terikat selama pelaksanaan.

d) Dalam hal ini informasi perencanaan memuat hal – hal sebagai berikut :

1. Informasi tentang lahan meliputi :

a. Lokasi

b. Luas

c. Batas-batas

d. Topografi

e. Kondisi tanah

f. Keadaan air tanah

g. Peruntukan tanah

h. Koefisien dasar bangunan

i. Perincian bangunan lahan, kekerasan, penghijauan bangunan

j. Daerah milik jalan (DMJ)

2. Pemakaian Bangunan

a. Fungsi bangunan gedung semaksimal mungkin

KAK MASTERPLAN RSUD TIPE B

13

b. Manfaat sebagai bangunan kegiatan utama, penunjang dan

pelengkap

3. Kebutuhan Bangunan

a. Program bentuk

b. Keinginan tentang organisasi

4. Informasi lain yang dibutuhkan baik oleh pemakai atau pemberi tugas

maupun instansi terkait

a. Keinginan tentang bentuk – bentuk tertentu baik yang berhubungan

dengan pemakai atau perlengkapan alat medis (alkes) dan non medis

yang akan digunakan dalam bangunan tersebut.

b. Keinginan tentang utilitas bangunan

2. Penyediaan oleh Penyedia Jasa

Penyedia Jasa harus menyediakan semua fasilitas/peralatan yang dipergunakan untuk

kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Fasilitas dan peralatan tersebut antara lain:

Kantor / studio perencanaan sebagai tempat pelaksanaan pekerjaan . kantor / studio ini

dapat berupa milik sendiri atau sewa berikut furniturenya seperti : alat tulis kantor

(tinta, printer, kertas, dll), alat fotocopy, komputer, LCD proyektor, printer dan plotter,

alat komunikasi (telepon dan fax).

Peralatan transportasi seperti : kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2

Peralatan survey, pengukuran dan pengumpulan data seperti : theodolite, kamera

digital, water pass, peralatan penyelidikan tanah, dll.

12. TANGGUNG JAWAB PENYUSUN

1. Konsultan Pekerjaan Master Plan RSUD Kediri Kab Kediri, bertanggung jawab secara

profesional atas Jasa Konsultasi yang dilakukannya sesuai ketentuan dan kode tata laku

profesi yang berlaku.

2. Secara umum tanggung jawab Konsultan Pekerjaan Pembuatan Master Plan dan

Perencanaan Teknis adalah sebagai berikut :

Hasil karya Master Plan d RSUD Kediri yang dihasilkan harus memenuhi pedoman

Master Plan Rumah Sakit yang berlaku dan peraturan/ kebijakan pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah setempat yang berlaku;

Hasil karya Pekerjaan Master Plan dan RSUD Kediri yang dihasilkan harus telah

mengakomodasi batasan-batasan yang telah diberikan oleh Pengguna Jasa;

Hasil karya Pekerjaan Master Plan RSUD Kediri yang dihasilkan harus telah

memenuhi peraturan, standar, dan Kerangka Acuan Kerja Pembuatan Pekerjaan

Master Plan RSUD Kediri yang berlaku untuk bangunan gedung dengan pelayanan

rumah sakit.

KAK MASTERPLAN RSUD TIPE B

14

3. Masukan berupa informasi , kriteria dan azas-azas perencanaan wajib diperoleh konsultan

perencana untuk bahan analisis dan pertimbangan selanjutnya menjadi dasar mengambil

keputusan dalam menentukan alternatif rencana. Informasi, kriteria dan azas-azas

perencanaan dimaksud adalah sebagai berikut;

a. Informasi

Konsultan perencana wajib mencari dan menginventarisir informasi yang

dibutuhkan selain dari informasi yang diperoleh dari pelaksana kegiatan termasuk

informasi pada kerangka acuan kerja (KAK) ini.

Konsultan perencana wajib meneliti kebenaran informasi yang diperoleh, baik

yang bersumber dari pelaksana kegiatan maupun sumber informasi lain, karena

kesalahan perencanaan sebagai akibat kesalahan informasi merupakan kelalain

dan menjadi tanggungjawab konsultan perencana.

Informasi yang diperlukan dan wajib diinventarisir konsultan perencana sebagai

bahan perencanaan antara lain seperti berikut ;

– Informasi tentang lahan, meliputi:

o Arahan peruntukan lahan berdasar rencana tata ruang wilayah

o Kondisi fisik lokasi, seperti : luasan, batasan-batasan dan topografi

o Kondisi tanah dan eksisting struktur bangunan

o Keadaan ari tanah

o Peruntukan tanah

o Koefisien dasar bangunan

o Koefisien lantai bangunan

o Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-lain.

– Pemakai (user) bangunan, meliputi ;

o Struktur organisasi

o Jumlah personil sekarang dan proyeksi pengembangan untuk 10-20 tahun

mendatang

o Jenis pelayanan, pelayanan unggulan, penunjang dan pelengkap

o Perlengkapan/peralatan khusus, jenis, berat dan dimensinya.

– Kebutuhan bangunan;

o Jumlah unit dan jenis/fungsi bangunan

o Program ruang

o Keinginan tentang pemanfaatan ruang

– Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan dengan

pemakai atau perlengkapan yang akan digunakan dalam ruang tersebut

– Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan

KAK MASTERPLAN RSUD TIPE B

15

– Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti;

o Air bersih

o Air hujan dan air buangan

o Air kotor dan sampah

o Transportasi vertikal dalam bangunan

o Penanggulangan bahaya kebakaran

o Jaringan listrik

o Jaringan komunikasi

b. Kriteria

Kriteria umum

– Persyaratan peruntukan dan intensitas

o Menjamin bangunan tersebut didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang

dan bangunan yang ditetapkan oelh pengguna jasa atau instansi terkait.

o Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya

o Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan

– Persyaratan arsitektural dan lingkungan

o Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasar

karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan dan budaya daerah

sehingga seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya (fisik,

sosial dan budaya)

o Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan

keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungan

o Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak

menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

– Persyaratan jalan masuk dan keluar;

o Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses yang

layak, aman dan nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta layanan

didalamnya

o Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan atau

luka pada saat evakuasi pada keadaan darurat

o Menjamin tersedianya aksesibilitas bagi penyandang cacat khususnya

untuk bangunan fasilitas umum dan sosial.

– Persyaratan transportasi didalam gedung

o Menjamin tersedianya sarana transportasi yang layak, aman dan nyaman

didalam bangunan gedung

o Menjamin tersedianya aksesibilitas penyandang cacat khusunya untuk

bangunan fasilitas umum dan sosial.

– Persyaratan sanitasi dalam bangunan;

KAK MASTERPLAN RSUD TIPE B

16

o Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang

terselenggaranya kegiatan didalam bangunan gedung sesuai dengan

fungsinya

o Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan

kenyamanan bagi penghuni bangunan dan lingkungannya

Kriteria khusus

Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus,

spesifik berkaitan dengan bangunan gedung yang akan direncanakan, baik dari

segi fungsi khusus bangunan dan segi teknis lainnya, misalnya;

– Dikaitkan dengan upaya pelestarian budaya atau konservasi bangunan yang

ada

– Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada disekitar,

seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan

– Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat,

geografis, klimatologis dll

– Bentuk arsitektur bangunan khususnya disesuaikan dengan arsitektur daerah

setempat , dengan mengacu pada desain lokal dengan tidak mengurangi

inovasi pengembangan ide sesuai kebutuhan saat ini maupun masa yang akan

datang

– Mendesain kualitas mutu bahan bangunan yang up to date hingga jangka

waktu 50 tahun kedepan.

c. Azas-azas

Selain dari kriteria diatas, didalam melaksanakan tugasnya konsultan perencana

hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara, seperti ;

– Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak

berlebihan

– Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada ketahanan gaya dan

kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara

fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan

kepada masyarakat

– Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan

pemeliharaan gedung sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah

mungkin.

– Desain gedung hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat dilaksanakan

dalam waktu yang relatif singkat dan dapat dimanfaatkan secepatnya

– Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan

dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan sekitarnya.

KAK MASTERPLAN RSUD TIPE B

17

13. BIAYA

Biaya Pekerjaan Perencanaan Master Plan dan Perencanaan Teknis RSUD tipe B Kab.Kediri

dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan

Konsultan Pekerjaan Pemyusunan Master Plan dan Perencanaan Teknis RSUD Tipe B Kediri

sesuai peraturan yang berlaku, yang terdiri dari :

Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang;

Materi dan penggandaan Laporan/ Dokumen Pekerjaan;

Pembelian dan atau sewa Peralatan Kerja;

Sewa kendaraan;

Presentasi;

Biaya rapat-rapat;

Perjalanan (lokal maupun luar kota);

Jasa dan Overhead Pelaksanaan Kerja;

Pajak dan Iuran daerah lainnya.

14. ORGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN

Dalam menangani pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Master Plan RSUD Kediri, Konsultan

Pelaksanaan Pekerjaan harus menyediakan tenaga ahli yang memenuhi ketentuan proyek, baik

ditinjau dari segi kompleksitas lengkap (besaran) Proyek maupun tingkat kompleksitas

pekerjaan.

Tenaga-tenaga ahli inti yang dibutuhkan dalam kegiatan Pekerjaan Penyusunan Master Plan

dan Perencanaan Teknis RSUD Kediri terdiri dari :

No TENAGA PROFFESIONAL : Pendidikan Tingkat

Keahlian Pengalaman/Jumlah

I. TENAGA AHLI

1. Team Leader (arsitektur) : S1 Arsitektur Kepala 18 Tahun/ 1 orang

2. T. Ahli Manajemen RS : S2 (MARS/MMR) Kepala 11 Tahun/ 1 orang

3. T. Ahli Arsitektur : S1 Arsitektur Utama 11 Tahun/ 2 orang

4. T. Ahli Lansekap : S1 Arsitek Lansekap Utama 11 Tahun/ 1 orang

5. T. Ahli Struktur/Sipil : S1 Sipil/Struktur Utama 11 Tahun/ 2 orang

6. T. Ahli Geoteknik : S1 Sipil/Geoteknik Utama 11 Tahun/ 1 orang

7. T. Ahli Mekanikal : S1 Mesin Utama 11 Tahun/ 1 orang

8. T. Ahli Elektrikal : S1 Elektro Utama 11 Tahun/ 1 orang

9. T. Ahli Geodesi : S1 Geodesi Utama 11 Tahun/ 1 orang

10. T. Ahli Planologi : S1 Planologi Utama 11 Tahun/ 1 orang

11. T. Ahli Lingkungan : S1 Lingkungan Utama 11 Tahun/ 1 orang

KAK MASTERPLAN RSUD TIPE B

18

No TENAGA PROFFESIONAL : Pendidikan Tingkat

Keahlian Pengalaman/Jumlah

12. T. Ahli Kesehatan

Masyarakat

: S1 Kes-Mas Utama 11 Tahun/ 1 orang

13. T.Ahli Sosial Ekonomi

Budaya

: S1 Sosial Utama 11 Tahun/ 1 orang

14. T. Ahli Cost Estimator : S1 Sipil/Arsitektur Utama 11 Tahun/ 1 orang

II ASISTEN TENAGA AHLI

1. Asisten Ahli Manajemen RS : S1 Kes-Mas 5 Tahun/ 2 orang

2. Asisten Ahli Arsitektur : S1 Arsitektur 5 Tahun/ 1 orang

3. Asisten Ahli Sipil/Struktur : S1 Sipil/Struktur 5 Tahun/ 1 orang

4. Asisten Ahli Mekanikal : S1 Mesin 5 Tahun/ 1 orang

5. Asisten Ahli Elektrikal : S1 Elektro 5 Tahun/ 1 orang

6. Asisten Ahli Lingkungan : S1 Lingkungan 5 Tahun/ 1 orang

7. Asisten Ahli Cost Estimator : S1 Sipil/Arsitektur 5 Tahun/ 2 orang

III TENAGA PENDUKUNG

1 Operator Komputer : 2 orang

2 Operator CAD : 3 orang

3 Surveyor : 4 orang

4 Sekretaris/Keuangan : 1 orang

5 Office Boy : 1 orang

a.Tenaga Ahli.

Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan Master Plan meliputi

tenaga profesional lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah

mendapat akreditasi, yang meliputi berbagai disiplin ilmu sebagai berikut :

1). Tenaga ahli bidang Arsitektur (sebagai Team Leader) tinggkat keahlian Kepala dengan latar

belakang pendidikan S1 Teknik Arsitektur dan berpengalaman minimal 18 (delapan belas)

tahun dalam bidang perencanaan,diutamakan dalam bidang perencanaan rumah sakit

minimal tipe B.

2). Tenaga ahli Bidang Menejemen Rumah Sakit, tinggkat keahlian Kepala dengan latar

belakang pendidikan minimal S2 (MARS/MMR) dan berpengalaman minimal 11 (sebelas)

tahun dalam bidangnya perencanaan menejemen Rumah Sakit tipe B.

KAK MASTERPLAN RSUD TIPE B

19

3). Tenaga ahli Bidang Arsitektur, tinggkat keahlian ahli Utama dengan latar belakang

pendidikan minimal S1 Teknik Arsitektur dan berpengalaman minimal 11 (sebelas) tahun

dalam bidangnya, diutamakan bidang perencanaan Rumah Sakit.

4). Tenaga ahli Lansekap, tinggkat keahlian ahli Utama dengan latar belakang pendidikan S1

Lansekape, berpengalaman dalam bidang penataan lansekape dan berpengalaman minimal

11 (sebelas) tahun dalam bidangnya.

5) Tenaga ahli Struktur/Sipil, tinggkat keahlian Utama dengan latar belakang pendidikan S1

Teknik Sipil, berpengalaman dalam bidang perencanaan struktur dan berpengalaman

minimal 11 (sebelas) tahun dalam bidangnya.

6). Tenaga ahli Geoteknik, tinggkat keahlian ahli Utama dengan latar belakang pendidikan S1

Teknik Sipil/Geoteknik berpengalaman dalam bidang perencanaan geoteknik dan

berpengalaman minimal 11 (sebelas) tahun dalam bidangnya.

7). Tenaga ahli Mekanikal, tinggkat keahlian ahli Utama dengan latar belakang pendidikan S1

Teknik Mesin berpengalaman dalam bidang perencanaan Mekanikal dan berpengalaman

minimal 11 (sebelas) tahun dalam bidangnya diutamakan bidang perencanaan sistem

mekanikal Rumah Sakit.

8). Tenaga ahli Elektrikal, tinggkat keahlian ahli Utama dengan latar belakang pendidikan S1

Teknik Elektro berpengalaman dalam bidang perencanaan Elektrikal dan berpengalaman

minimal 11 (sebelas) tahun dalam bidangnya diutamakan bidang perencanaan sistem

elektrikal Rumah Sakit.

9). Tenaga ahli Geodesi, tinggkat keahlian ahli Utama dengan latar belakang pendidikan S1

Teknik Geodesi berpengalaman dalam bidang perencanaan geodesi dan berpengalaman

minimal 11 (sebelas) tahun dalam bidangnya.

10). Tenaga ahli Planologi, tinggkat keahlian ahli Utama dengan latar belakang pendidikan S1

Teknik Planologi berpengalaman dalam bidang perencanaan Planologi dan berpengalaman

minimal 11 (sebelas) tahun dalam bidangnya.

11). Tenaga ahli Lingkungan, tinggkat keahlian ahli Utama dengan latar belakang pendidikan

S1 Teknik Lingkungan berpengalaman dalam bidang perencanaan Planologi dan

berpengalaman minimal 11 (sebelas) tahun dalam bidangnya

12). Tenaga ahli Kesehatan Masyarakat, tinggkat keahlian ahli Utama dengan latar belakang

pendidikan S1 Kesehatan Masyarakat dan berpengalaman minimal 11 (sebelas) tahun

dalam bidangnya.

13). Tenaga ahli Sosial Ekonomi Budaya, tinggkat keahlian ahli Utama dengan latar belakang

pendidikan S1 Sosial dan berpengalaman minimal 11 (sebelas) tahun dalam bidangnya.

14). Tenaga ahli Sosial Cost Estimator, tinggkat keahlian ahli Utama dengan latar belakang

pendidikan S1 Teknik Sipil / Arsitektur dan berpengalaman minimal 11 (sebelas) tahun

dalam bidangnya.

KAK MASTERPLAN RSUD TIPE B

20

b. Asisten Tenaga Ahli :

Asisten Tenaga Ahli yang diperlukan dalam proses pelaksanaan pekerjaan penyusunan Master

Plan RSUD tipe B Kab.Kediri ini meliputi :

1). Asisten Ahli Menejemen Rumah Sakit, dengan latar belakang pendidikan S1 Kesehatan

Masyarakat dan menguasai dalam bidangnya minimal pengalaman 5 (lima) tahun.

2). Asisten Ahli Arsitektur, dengan latar belakang pendidikan S1 Arsitektur dan menguasai

dalam bidangnya minimal pengalaman 5 (lima) tahun.

3). Asisten Ahli Sipil / Struktur, dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik Sipil / Struktur

menguasai dalam bidangnya minimal pengalaman 5 (lima) tahun.

4). Asisten Ahli Mekanikal, dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik Mesin menguasai

dalam bidangnya minimal pengalaman 5 (lima) tahun.

5). Asisten Ahli Elektrikal, dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik Elektro menguasai

dalam bidangnya minimal pengalaman 5 (lima) tahun.

6). Asisten Ahli Lingkungan, dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik Lingkungan

menguasai dalam bidangnya minimal pengalaman 5 (lima) tahun.

7). Asisten Ahli Lingkungan, dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik Lingkungan

menguasai dalam bidangnya minimal pengalaman 5 (lima) tahun.

15. PROGRAM KERJA

Konsultan Pekerjaan Master Plan RSUD Kediri harus segera menyusun program kerja

minimal meliputi :

1. Rencana Jadwal Kegiatan secara Detail.

2. Alokasi Tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga-tenaga yang

diusulkan oleh Konsultan Pekerjaan Master Plan RSUD Kediri harus mendapatkan

persetujuan dari PPK dan sesuai kualifikasi di KAK .

15. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pelaksanaan Pekerjaan Master Plan dan Perencanaan teknis RSUD Kediri tipe B Kabupaten

Kediri diselesaikan dalam kurun waktu selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak

SPMK ditandatangani.

16. KELUARAN PEKERJAAN MASTER PLAN

a. Laporan pendahuluan, meliputi rencana kerja dan metodologi serta analisa – analisa yang

akan digunakan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dijilid dengan soft cover

b. Laporan Antara/Interim Report, sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dijilid dengan soft

cover, yang memuat data hasil survey, diserahkan setelah selesai dilakukan survey

pengumpulan dan pengolahan data kemudian dipresentasikan untuk validasi data;

KAK MASTERPLAN RSUD TIPE B

21

c. Laporan Akhir, sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dijilid dengan hard cover setelah

seluruh pekerjaan telah selesai dengan memperbaiki dan menyempurnakan Draft Laporan

Akhir sesuai dengan Diskusi dan Presentasi.

d. Maket dengan skala 1 : 400

e. Gambar perspektif 3D

f. Produk Animasi

g. Laporan dalam bentuk CD sebanyak 2 (dua) copy.

17. PENUTUP

Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka Konsultan Pekerjaan Master Plan

da RSUD Tipe B Kediri hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan

mencari bahan masukan RSUD Kediri agar segera menyusun Dokumen Penawaran sesuai

dengan persyaratan yang dimiliki. Hal-hal yang belum jelas/ dijelaskan/ disebutkan dalam

KAK ini, bilamana dianggap perlu akan dijelaskan pada saat penjelasan pekerjaan

(Aanwijizing).

Dibuat di: Kediri

Tanggal : ………………..….2011

MENGETAHUI/MENYETUJUI :

KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM

KAB. KEDIRI

selaku PENGGUNA ANGGARAN

Ir. DWI HARI WINARNO, Sp.PSDA

NIP : 1965 0311 1997 03 1 003

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

IRWAN CANDRA WP, ST.MMT

NIP : 1973 0502 2003 12 1 006