KAK DED Kampung Kumuh Kota Tangerang

11
2012 Matthew LINDA LINA DADAN TIAR BATRA UNTUNG HENRIKO, VHYA, GREGI, SILAS, NANDA 9/3/2012 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) KAMPUNG KUMUH KOTA TANGERANG

description

tiar pandapotan purba

Transcript of KAK DED Kampung Kumuh Kota Tangerang

Page 1: KAK DED Kampung Kumuh Kota Tangerang

2012

Matthew

LINDA LINA DADAN TIAR BATRA UNTUNG

HENRIKO, VHYA, GREGI, SILAS, NANDA

9/3/2012

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DETAIL

ENGINEERING DESIGN (DED) KAMPUNG KUMUH KOTA

TANGERANG

Page 2: KAK DED Kampung Kumuh Kota Tangerang

H a l | 2

KAK-Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampung Kumuh Kota Tangerang

1. LATAR BELAKANG

Didalam undang-undang dasar Negara republic indonesia tahun 1945, terutama Bab XA Hak Asasi

Manusia pasal 28H, dijelaskan bahwa “(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,

bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak

memperoleh pelayanan kesehatan. **)”. Atas dasar hak dasar tersebut, warga Negara Indonesia

yang berada di dalam wilayah kesatuan Indonesia memiliki hak untuk dapat bertempat tinggal

dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.

Berdasarkan undang-undang perumahan Presiden Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan

Rakyat yang dinaskahkan dalam undang-undang nomor 1 tahun 2011, tentang perumahan dan

kawasan permukiman, dijelaskan bawah bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan

batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, yang

merupakan kebutuhan dasar manusia, dan yang mempunyai peran yang sangat strategis dalam

pembentukan watak serta kepribadian bangsa sebagai salah satu upaya membangun manusia

Indonesia seutuhnya, berjati diri, mandiri, dan produktif; bahwa negara bertanggung jawab

melindungi segenap bangsa Indonesia melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan

permukiman agar masyarakat mampu bertempat tinggal serta menghuni rumah yang layak dan

terjangkau di dalam perumahan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan di seluruh

wilayah Indonesia; bahwa pemerintah perlu lebih berperan dalam menyediakan dan memberikan

kemudahan dan bantuan perumahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat melalui

penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang berbasis kawasan serta

keswadayaan masyarakat sehingga merupakan satu kesatuan fungsional dalam wujud tata ruang

fisik, kehidupan ekonomi, dan sosial budaya yang mampu menjamin kelestarian lingkungan hidup

sejalan dengan semangat demokrasi, otonomi daerah, dan keterbukaan dalam tatanan

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dijelaskan juga bawah permukiman

kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat

kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak

memenuhi syarat. Dan perumahan kumuh adalah perumahan yang mengalami penurunan

kualitas fungsi sebagai tempat hunian.

Didalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, salah satu tujuan yang ingin dicapai

oleh bangsa Indonesia adalah terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana

dan sarana pendukung bagi seluruh masyarkat yang didukung oleh sistem pembiayaan

perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien dan akuntabel sehingga terwujud kota

tanpa pemukiman kumuh. Tujuan pembangunan ini juga merupakan bagian dari kerja bangsa

Indonesia untuk turut serta dalam mensukseskan tujuan pembangunan Millenium Development

Goals yang dicanangkan oleh PBB. Dimana PBB menargetkan perbaikan kehidupan 100 juta

penghuni permukiman kumuh pada tahun 2020.

Berdasarkan definisinya Kampung kumuh memiliki definisi (i) suatu daerah, di mana terdapat

beberapa rumah atau keluarga yang bertempat tinggal di sana; (ii) daerah tempat tinggal warga

menengah ke bawah di daerah kota; (iii) nama alternatif untuk desa/kelurahan yang merupakan

satuan pembagian administratif daerah yang terkecil di bawah kecamatan/mukim/distrik/banua

Page 3: KAK DED Kampung Kumuh Kota Tangerang

H a l | 3

KAK-Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampung Kumuh Kota Tangerang

(benua). Namun demikian didalam pekerjaan ini, definisi kampong kumuh adalah tempat dimana

beberapa rumah atau keluarga tinggal dengan criteria menurut undang-undang tidak layak untuk

dihuni dan tidak memenuhi syarat.

Didalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota

Tangerang………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………….selain itu berdasarkan rencana

strategis dinas pekerjaan umum kota tangerang 20…………, salah satu tugas dan fungsi pokok

pemerintah Kota Tangerang adalah…………………………………………….

Berdasarkan hasil kajian dari kementerian pekerjaan umum pada tahun 2011, dengan

menggunakan pedoman identifikasi kawasan kumuh, teridentifikasi bahwa terdapat 37 kampung

kumuh di wilayah Kota Tangerang. 7 (tujuh) diantaranya adalah kampong yang teridentifikasi

sangat buruk yaitu kelurahan Gaga, Larangan Selatan, Poris Gaga Baru, Koang Jaya, Poris Plawad

Indah, dan Cipondoh Indah.

Untuk itu berdasarkan hasil permasalahan, isu pokok kerja pemerintah pusat nasional, isu pokok

kerja pemerintah daerah Kota Tangerang, maka disusunlah kerangka acuan kerja Penyusunan

Detail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh Kota Tangerang atau yang disebut dengan

Perencanaan Teknis Disain Kampung Kumuh Kota Tangerang untuk segera dilaksanakan dan

diharapkan pada tahun 2013 hingga 2014 penataan kawasan kampong kumuh melalu

pembangunan program kegiatan tersusun menjadikan kampong lebih layak untuk ditinggali oleh

warga kota.

2. DASAR HUKUM

Adapun dasar hukum dari kegiatan ini terdiri atas;

1. Undang-undang dasar Negara republic Indonesia tahun 1945

2. Undang-undang nomor 1 tahun 2011, tentang perumahan dan kawasan permukiman

3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan. Kotamadya Daerah Tingkat II

Tangerang.

4. Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah

5. Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah

6. Peraturan pemerintah nomor 55 tahun 2005 tentang dana perimbangan

7. Peraturan pemerintah nomor 7 tahun 2008 tentang dekonsentrasi dan tugas pembantuan

8. Peraturan pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintah

9. Peraturan pemerintah nomor 41 tahun 2007 tentang oraganisasi perangkat daerah

10. Millenium Development Goal (MDGs), United Nation, 2020

11. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten,

12. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten

Page 4: KAK DED Kampung Kumuh Kota Tangerang

H a l | 4

KAK-Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampung Kumuh Kota Tangerang

13. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Tangerang

14. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Tangerang

15. Pedoman identifikasi kawasan permukiman kumuh daerah penyangga kota metropolitan,

direktorat pengembangan permukiman, direktorat jenderal cipta karya, departemen

pekerjaan umum, tahun 2006.

3. TUJUAN DAN MAKSUD

Adapun tujuan dari pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh

Kota Tangerang adalah tersedianya rancangan teknis penataan kampong kumuh hingga menjadi

kawasan yang layak untuk ditinggali. Sedangkan maksud dari pekerjaan ini adalah tercapainya

kehidupan masyarakat yang sehat dan layak huni di tujuh (7) kelurahan Kota Tangerang tersebut.

4. SASARAN

Adapun beberapa sarana yang harus dicapai adalah sebagai berikut ;

1. Teridentifikasinya kondisi lingkungan dan karakteristik di tujuh (7) kampong kumuh tersebut.

2. Ditetapkannya tipologi kampong kumuh yang ada

3. Terumuskannya strategi penataan kampong kumuh berdasarkan hasil penetapan tipologi

4. Dirumuskannya tahapan program dan kegiatan penataan kampong kumuh yang ada.

5. Teridentifikasinya topografi kawasan kampong kumuh di tujuh (7) lokasi.

5. RUANG LINGKUP

Adapun ruang lingkup pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh

Kota Tangerang terdiri atas;

1. Ruang lingkup wilayah, terdiri atas tujuh (7) kelurahan di 5 kecamatan wilayah Kota

Tangerang yang menjadi prioritas penanganan berdasarkan hasil kajian dinas pekerjaan

umum, diantaranya;

a. Kelurahan Gaga, Kecamatan Larangan;

b. Kelurahan Larangan Selatan, Kecamatan Larangan;

c. Kelurahan Poris Gaga Baru, Kecamatan Baru Ceper;

d. Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci;

e. Kelurahan Poris Plawad Indah, Cipondoh;

f. Kelurahan Cipondoh Indah, Kecamatan Cipondoh.

2. Ruang lingkup kegiatan meliputi ;

a. Persiapan

Adalah tahap Tim konsultan terdiri dari tenaga ahli yang mencakup multi disiplin yang

berkompeten dalam bidangnya, memiliki wawasan serta menghayati betul tugas dan

tanggung jawabnya dalam melaksanakan perancangan teknis bangunan tempat

tinggal/rumah dan infrastruktur kawasan kampong kumuh. Bagaimana melaksanakan

perencanaan Infrastruktur jalan, drainase, utilitas, persampahan dan sistem

Page 5: KAK DED Kampung Kumuh Kota Tangerang

H a l | 5

KAK-Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampung Kumuh Kota Tangerang

penyediaan Air bersih itu dikembangkan, tahapan pembangunan serta bagaimana

pengelolaannya dimasa mendatang dalam waktu pelaksanaan yang efektif.

Pada tahap ini dilakukan mobilisasi tenaga ahli dan peralatan, perizinan survey,

penyusunan format isian, dan koordinasi dengan dinas terkait.

b. Survey, output yang dihasilkan dari pelaksanaan survey ini adalah keadaan eksisting

topografi kawasan, kondisi eksisting bangunan/rumah dan infrastruktur kawasan

kampong kumuh;

i. Rumah/Bangunan tempat tinggal

ii. Jalan Lingkungan Kampung

iii. Drainase

iv. Air Bersih

v. Sanitasi/Air Kotor

vi. Persampahan

vii. Jaringan Listrik

viii. Jaringan Telekomunikasi

c. Perencanaan Teknis Awal

Perancangan teknis awal adalah hasil analisis berdasarkan hasil survey lapangan,

termasuk konsep penataan yang diajukan, serta beberapa sasaran pekerjaan yang

dihasilkan seperti tipologi kawasan kampong kumuh yang ada. Dalam perancangan

awal ini dihasilkan rancangan/design infrastruktur yang paling baik untuk dapat

dilaksanakan pembangunannya.

d. Perencanaan Teknis Akhir

Perencanaan teknis akhir adalah hasil perbaikan semua hasil perancangan awal yang

terdiri atas gambar konsep penataan, gambar teknis perencanaan bangunan tempat

tinggal/rumah, infrastruktur kawasan kampong menjadi lebih baik yang terdiri atas (i)

rumah tinggal; (ii) jalan; (iii) drainase; (iv) air bersih; (v) sanitasi/air kotor; (vi)

Persampahan; (vii) Jaringan Listrik; (viii) Jaringan telekomunikasi. Peta lokasi

penataan, peta masterplan penataan kampong, serta Rancangan Anggaran Biaya

Pelaksanaan Pembangunannya.

6. KEBUTUHAN TENAGA AHLI

Adapun kebutuhan tenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan ini terdiri atas;

1. Ketua Tim, sebagai Ahli Penataan Kawasan Permukiman dan Perumahan, dengan latar

belakang pendidikan Sarjana teknik (S-1) dan atau magister (S-2) Perencanaan Wilayah dan

Kota dan berpengalaman di Bidang Penataan Kawasan Perumahan dan Permukiman

khususnya wilayah perkotaan. Dengan minimal pengalaman selama 8 (delapan) tahun.

2. Sarjana teknik (S-1) arsitektur (design), sebagai ahli perumahan dan permukiman, khususnya

dibidang arsitektur bangunan perumahan yang sehat dan layak huni. Pengalaman

dibidangnya minimal 5 (lima) tahun.

Page 6: KAK DED Kampung Kumuh Kota Tangerang

H a l | 6

KAK-Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampung Kumuh Kota Tangerang

3. Sarjana teknik sipil (S-1) (struktur), sebagai ahli perumahan dan permukiman khusus dibidang

pelaksanaan pembangunan perumahan dan permukiman. Dengan pengalaman dibidangnya

minimal 5 (lima) tahun.

4. Sarjana teknik (S-1) sipil, khususnya focus kepada perhitungan kuantitas dan biaya

pelaksanaan pembangunan. Pengalaman dibidangnya minimal 5 (lima) tahun.

5. Sarjana Teknik (S-1) Lingkungan, yang khusus menangani masalah sanitasi lingkungan,

persampahan, air bersih khususnya berpengalaman dibidang perancangan dan sosialisasi

kesehatan masyarakat. Pengalaman dibidangnya minimal 5 (lima) tahun.

6. Sarjana teknik (S-1) landskap, sebagai ahli landskap. Berpengalaman dalam bidang landskap

perumahan dan permukiman terutama diwilayah perkotaan serta mampu menjawab

tantangan kawasan kampong menjadi kawasan sehat melalui pendekatan flora. Pengalaman

dibidangnya minimal 5 (lima) tahun.

7. Sarjana teknik (S-1) Hidrologi, sebagai ahli prasarana perkotaan (drainase), khusus menangani

bidang drainase perkotaan, dan mampu menjawab tantangan permasalahan drainase di

dalam kampong kumuh dan merumuskan rancangan drainase yang lebih baik. Pengalaman

dibidangnya minimal 5 (lima) tahun.

8. Sarjana teknik (S-1) energy, sebagai ahli jaringan listrik/tenaga energy. Berpengalaman

dibidang pengembangan energy khususnya diwilayah-wilayah masyarakat berpenghasilan

rendah perkotaan. Minimal 5 (lima) tahun pengalaman.

9. Sarjana teknik (S-1) telekomunikasi, sebagai ahli telekomunikasi dan media. Berpengalaman

dibidang penyediaan sarana dan prasarana telekomunikasi masyarakat. Khususnya pada

masyarakat berpenghasilan rendah yang berada pada kampong/komunitas kecil namun

penting perkotaan. Pengalaman dibidangnya minimal 5 (lima) tahun.

7. METODOLOGI

Secara umum, metode dalam rencana kerja yang akan dilaksanakan untuk pekerjaan Penyusunan

Detail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh Kota Tangerang di 7 (tujuh) kelurahan, 5

kecamatan kota tangerang meliputi beberapa tahap kegiatan, yaitu :

1.) Persiapan

2.) Pengumpulan Data Lapangan

3.) Analisa Data Lapangan

4.) Perencanaan Teknis

5.) Penggambaran

6.) Perhitungan Kuantitas

7.) Perkiraan Biaya

Page 7: KAK DED Kampung Kumuh Kota Tangerang

H a l | 7

KAK-Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampung Kumuh Kota Tangerang

A. Persiapan

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mengenali lingkup pekerjaan dan

kondisi lapangan berikut permasalahan-permasalahan yang ada dari data sekunder (desk study).

Persiapan pelaksanaan pekerjaan, diantaranya :

Menyiapkan data yang digunakan untuk pelaksanaan survai

Pengarahan cara kerja personil sehubungan dengan waktu yang disediakan

Penyediaan peralatan yang akan dipakai untuk survai lapangan

Persiapan surat pengantar mobilisasi personil dan lain-lain yang diperlukan

Sebelum pekerjaan “Survai Pendahuluan” dimulai, konsultan berkoordinasi dengan Pemberi

Kerja untuk mendapatkan pengarahan dan petunjuk-petunjuk mengenai pekerjaan yang akan

dilaksanakan, rencana-rencana pengembangan daerah, dan hal-hal lain yang perlu diketahui

untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.

B. Tahap Pengumpulan Data Lapangan (Survey)

Kegiatan awal yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah melakukan Survai Pendahuluan,

yang kemudian diikuti dengan pelaksanaan survai detail seperti topografi, inventarisasi lahan dan

jalan, material dan geoteknik serta hidrologi.

1) Survey Pendahuluan

Tujuan utama dilaksanakannya Survey Pendahuluan adalah untuk melakukan peninjauan awal

terhadap lokasi pekerjaan dan mengumpulkan data-data sekunder untuk dipergunakan dalam

pelaksanaan detail survey dan mengumpulkan data lainnya untuk melengkapi data survei detail

dan kebutuhan desain.

Kegiatan yang dilakukan antara lain :

Melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan instansi terkait di daerah sehubungan dengan

dilaksanakan survai.

Mengumpulkan informasi mengenai 7 (tujuh) kampong kumuh dari instansi terkait di daerah.

Peninjauan lokasi untuk menidentifikasi dan menginventarisasi kondisi dan permasalahan-

permasalahan yang ada di wilayah studi perencanaan.

Mempelajari dan menganalisa informasi mengenai wilayah studi perencanaan.

Pemeriksaan lokasi sumber material (Quarry)

Pembuatan peta dasar dan tematik wilayah studi perencanaan yang dibutuhkan dalam

proses perencanaan desa.

Pembuatan foto dokumentasi lapangan.

Page 8: KAK DED Kampung Kumuh Kota Tangerang

H a l | 8

KAK-Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampung Kumuh Kota Tangerang

2) Survey Topografi

Pengukuran topografi adalah proses pengumpulan data di atas permukaan bumi yang

selanjutnya data hasil ukuran dituangkan dalam bentuk peta perencanaan dengan menggunakan

skala tertentu serta didokumentasikan dalam bentuk gambar dan file komputer.

Pekerjaan pengukuran topografi untuk perencanaan jalan meliputi bagian pekerjaan :

1. Pekerjaan pengukuran yang terdiri dari :

• Pengukuran titik kontrol horisontal dan vertikal

• Pengukuran situasi

• Pengukuran penampang memanjang dan melintang

• Pengukuran-pengukuran khusus

2. Pekerjaan perhitungan dan penggambaran

3. Pekerjaan digitasi dan computer

C. Tahap Analisa dan Perencanaan Teknis

Pada tahapan ini kegiatan yang dilaksanakan adalah menganalisis dan menyusun rencana teknis

dari data lapangan yang dihasilkan dalam kegiatan survai pendahuluan. Kegiatan menganalisa

serta merencanakan :

Kondisi jaringan jalan, kebutuhan lajur dan lebar lajur, geometrik jalan dan struktur jalan.

Sistem drainase yang digunakan, penanganan dari genangan, hidrologi, hidrolika,

perhitungan debit banjir dan dimensi saluran serta struktur/konstruksi saluran dan

bangunan pelengkapnya.

Sistem jaringan air bersih, tingkat pelayanan, perhitungan jaringan dan dimensi

perpipaan, ataupun penggunaan sistem lain untuk penyediaan air bersih.

Sistem dan pengelolaan persampahan, tingkat pelayanan, kebutuhan prasarana dan

sarana pembuangan sampah.

Menganalisis dan merumuskan tata hijau (landscape) desa.

Infrastruktur dan utilitas sistem mitigasi bencana.

Jaringan kabel listrik dan penerangan jalan (lampu jalan, lampu pedestrian).

Jaringan kabel telepon dan kebutuhan prasarana telpon lainnya.

D. Tahap Penggambaran

Pembuatan gambar rencana selengkapnya dilakukan setelah draft Perencanaan Teknis

mendapat persetujuan dari pengguna jasa dengan mencantumkan koreksi-koreksi dan saran-

saran yang diberikan oleh pengguna jasa, berikut posisi alternatif trase yang pernah diteliti.

Gambar rencana detail perencanaan teknis yang perlu dibuat harus minimal mencakup :

• Sampul luar (cover) dan sampul dalam.

• Daftar Isi

• Peta lokasi proyek

Page 9: KAK DED Kampung Kumuh Kota Tangerang

H a l | 9

KAK-Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampung Kumuh Kota Tangerang

• Peta lokasi sumber bahan material (Quarry)

• Daftar simbol dan singkatan.

• Daftar rangkuman volume pekerjaan.

• Potongan melintang Tipikal (Typical Cross Section) harus digambar dengan skala yang pantas

dan memuat semua informasi yang diperlukan antara lain :

o Gambar konstruksi yang ada

o Penampang pada daerah galian dan daerah timbunan pada ketinggian yang berbeda-

beda.

o Rincian konstruksi perkerasan.

o Penampang bangunan pelengkap.

o Bentuk dan konstruksi bahu jalan, median.

o Bentuk dan posisi saluran melintang (bila ada).

• Alignment layout

• Alinyemen horisontal (plan) di gambar di atas peta situasi 1 : 1.000 untuk jalan dan 1 : 500

untuk jembatan dengan interval garis tinggi 1 meter (kontur) dan dilengkapi dengan data

yang dibutuhkan.

• Alinyemen Vertikal (profile) digambar diatas peta situasi 1 : 1.000 untuk jalan dan 1 : 500 untuk

jembatan dan skala vertikal 1 : 100 yang mencakup data yang dibutuhkan.

• Potongan melintang (Cross Section) digambar untuk setiap titik STA (interval paling tidak 50

meter), dengan skala horisontal 1 : 100 dan skala vertikal 1 : 50.

Dalam gambar potongan melintang harus mencakup :

• Tinggi muka tanah asli dan tinggi rencana muka jalan.

• Profil tanah asli dan profil/dimensi RUMIJA (ROW) rencana.

• Penampang bangunan pelengkap yang diperlukan.

• Data kemiringan lereng galian/timbunan (bila ada).

• Gambar detail struktur/jembatan (jika ada).

• Gambar drainase.

• Gambar standar yang mencakup antara lain : gambar bangunan pelengkap, rambu jalan,

lampu penerangan jalan (PJU) dan sebagainya.

• Keterangan mengenai mutu bahan dan kelas pembebanan.

E. Tahap Penghitungan Kuantitas

Perencanaan harus membuat perhitungan kuantitas pekerjaan secara rinci dengan ketentuan

sebagai berikut :

a) Volume pekerjaan tanah dihitung dari gambar cross section setiap 25 – 50 meter.

b) Penyusunan mata pembayaran pekerjaan (pay item) harus sesuai dengan spesifikasi yang

dipakai.

c) Perhitungan Kuantitas pekerjaan harus dilakukan secara keseluruhan. Tabel perhitungan

harus mencakup lokasi dan semua jenis mata pembayaran (pay item).

d) Kuantitas pekerjaan harus dihitung/sesuai dengan yang dalam gambar rencana.

Page 10: KAK DED Kampung Kumuh Kota Tangerang

H a l | 10

KAK-Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampung Kumuh Kota Tangerang

F. Tahap Penghitungan Biaya

Perkiraan biaya konstruksi rinci harus disiapkan untuk setiap tahapan konstruksi yang

direncanakan, sesuai dengan item pekerjaan dan harga satuan yang disajikan secara terpadu.

Kuantitas akan disertai dengan data pendukung perhitungannya, sedangkan harga satuan

akan merujuk pada referensi harga satuan terbaru dan masih berlaku atau berpedoman pada

survey harga pasar.

Metode perhitungan harga satuan harus dibuat, analisis harga satuan menggunakan metoda

dan acuan yang baku berdasarkan faktor-faktor/parameter : tenaga, material, peralatan,

sosial, pajak, overhead dan keuntungan yang berlaku di daerah setempat.

Perkiraan biaya yang diperoleh dari analisis ini dibandingkan dengan proyek-proyek lainnya di

daerah sekitar lokasi.

8. KELUARAN

Keluaran dari pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh Kota

Tangerang adalah (i) konsep penataan kawasan menjadi layak huni sesuai criteria undang-

undang; (ii) Gambar kerja penataan kawasan; (iii) Rancangan Anggaran Biaya Penataan Kawasan;

(iv) gambar-gambar perspektif sesuai keperluan

9. SISTEMATIKA PELAPORAN

Adapun sistem pelaporan pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong

Kumuh Kota Tangerang terdiri atas

1. Laporan Pendahuluan, berisi mengenai latar belakang, metoda, pendekatan, konsep

penataan kawasan, lesson learn dari kota lain di dalam dan luar negeri, jadwal dan rencana

kerja konsultan, serta hasil survey lapangan terhadap 7 (tujuh) lokasi kampong kumuh.

2. Laporan Draf Akhir, berisi mengenai hasil penetapan tipologi, perumusah strategi penataan

kawasan, dan perancangan awal penataan kawasan (rumah/bangunan tempat tinggal, jalan,

drainase, air bersih, sanitasi/air kotor, jaringan listrik, jaringan telekomunikasi) dan rencana

program dan kegiatan penataan kawasan lebih baik.

3. Laporan Akhir, terdiri atas

a. Gambar Perspektif Penataan Kawasan 7 (tujuh) kampung,

b. Gambar peta lokasi 7 (tujuh) kampung,

c. Gambar Rencana Rumah/Bangunan tempat tinggal,

d. Gambar teknis infrastruktur,

e. Bill of Quantity (BoQ)/ Rencana Anggaran Biaya

Page 11: KAK DED Kampung Kumuh Kota Tangerang

H a l | 11

KAK-Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampung Kumuh Kota Tangerang

10. PENGGUNA JASA

Pengguna jasa dari pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh

Kota Tangerang adalah Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang

11. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Waktu pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh

Kota Tangerang adalah 4 (empat) bulan atau 120 hari kalender

12. ALOKASI BIAYA & SUMBER PENDANAAN KEGIATAN

Alokasi biaya pelaksanaan kegiatan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong

Kumuh Kota Tangerang sebesar Rp. ……………………………..(……………………). Sedangkan

sumber pendanaan berasal dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah Kota Tangerang.