Kak Amdal Pamana

download Kak Amdal Pamana

of 14

Transcript of Kak Amdal Pamana

  • 7/26/2019 Kak Amdal Pamana

    1/14

    1

    KERANGKA ACUAN KERJA

    STUDI ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP

    (AMDAL) PELABUHAN LAUT PAMANA

    KABUPATEN SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

    TAHUN ANGGARAN 2016

    Urusan Pemerintahan : 1.07 Perhubungan

    Organisasi : 1.07.01 Dinas Perhubungan Provinsi NTTProgram : 1.07.01;15 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana

    Fasilitas Perhubungan

    Kegiatan : 1.07.01;15.10 Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

    Jadwal Kegiatan : Juni s/d Oktober 2016

    Lokasi Kegiatan : Pamana Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur

    1. LATAR BELAKANG (WHY)

    a. Dasar Hukum

    Salah satu kegiatan pembangunan yang perlu dilaksanakan untuk menunjangkeberhasilan pembangunan disektor perhubungan adalah pembangunan di bidang

    angkutan laut. Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat membutuhkan

    tersedianya sarana dan prasarana angkutan penyeberangan untuk menunjang

    perekonomian dan mobilitas penduduk. Untuk maksud tersebut, Indonesia telah

    membangun sejumlah pelabuhan laut di berbagai wilayah di Indonesia.

    Untuk memenuhi kebutuhan pelabuhan laut khususnya di Nusa Tenggara Timur,

    Direktorat Jenderal Perhubungan Laut pada Tahun Anggaran 2016 bermaksud

    melakukan pembangunan pelabuhan untuk mendukung perekonomian dan

    meningkatkan transportasi laut di wilayah tersebut.

    Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan pembangunan tersebut dan untukmengantisipasi berbagai dampak langsung maupun dampak turunan yang

    diperkirakan akan terjadi atau timbul sebagai akibat dari pembangunan tersebut perlu

    dilakukan studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) sesuai

    dengan Peraturan yang berlaku. Pembangunan pelabuhan dengan fasilitas lainnya,

    diperkirakan akan menimbulkan dampak penting positif maupun dampak penting

    negatif terhadap lingkungan. Untuk meminimalkan dampak penting negatif dan

  • 7/26/2019 Kak Amdal Pamana

    2/14

    2

    memperbesar dampak penting positif yang diperkirakan akan timbul sebagai akibat

    dari pembangunan tersebut, akan dilakukan dilakukan studi AMDAL (Analisis

    Mengenai Dampak Lingkungan Hidup).

    Dasar Hukum lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan AMDAL adalah :

    1) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;

    2) Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Tata Ruang;

    3) Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan;

    4) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan

    Lingkungan Hidup;

    5) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi SDA Hayati dan

    Ekosisitemnya;

    6) Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi

    Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;

    7) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran;8) Undang-undangNo. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

    9) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas

    Air dan Pengendalian Pencemaran Air;

    10) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2 0 1 2 Tentang Izin Lingkungan

    11) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian

    Pencemaran Udara;

    12) Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 Tentang Tingkat Ketelitian Peta

    untuk Penataan Ruang Wilayah;

    13) Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah

    dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom

    14) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian

    Pencemaran Udara;

    15) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai

    Dampak Lingkungan Hidup;

    16) Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan;

    17) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang

    Wilayah Nasional;

    18) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 Tentang Angkutan di Perairan;

    19) Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 1985 Tentang Keselamatan Pelayaran;

    20) Peraturan Menteri Perhubungan No. KM. 31 Tahun 2006 tentang Pedoman dan

    Proses Perencanaan di lingkungan Kementerian Perhubungan21) Peratuan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2006 tentang

    Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai dampak Lingkungan Hidup

    22) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006 tentang Jenis

    Rencana Usaha dan / atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis

    Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

  • 7/26/2019 Kak Amdal Pamana

    3/14

    3

    23) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2008 tentang Tata

    Kerja Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

    24) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 06 Tahun 2008 tentang Tata

    laksana Lisesnsi Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

    Kabupaten/kota;25) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2008 tentang

    Persyaratan Kompetensi Dalam Penyusunan Dokumen Analisis Mengenai

    Dampak Lingkungan Hidup dan Persyaratan Lembaga Pelatihan Kompetensi

    Penyusun Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;

    26) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang

    Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup;

    27) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-

    syarat dan Pengawasan Kualitas Air;

    28) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor KEP-48/MENLH/11/1996

    Tentang Baku Tingkat Kebisingan29) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor KEP-49/MENLH/11/1996

    Tentang Baku Tingkat Getaran

    30) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP .414 Tahun 2013 tentang

    Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional.

    31) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002 Tentang

    Persyaratan Kesehatan Lingkungan Perkantoran dan Industri;

    32) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun2012 Tentang

    Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib memiliki AMDAL

    33) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002 Tentang

    Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya

    Pemantauan Lingkungan34) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 42 Tahun 2000 Tentang

    Susunan Keanggotaan Komisi Penilai dan Tim Teknis AMDAL Pusat;

    35) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 45 Tahun 2005 Tentang

    Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan

    Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL);

    36) Keputusan Kepala Bapedal Nomor 056 Tahun 1994 Tentang Pedoman

    Mengenai Ukuran Dampak Penting;

    37) Keputusan Kepala Bapedal Nomor KEP-299/11/Tahun 1996 Tentang Pedoman

    Teknis Kajian Aspek Sosial dalam Penyusunan Analisis Mengenai Dampak

    Lingkungan;38) Keputusan Kepala Bapedal Nomor KEP-124/12/Tahun 1997 Tentang Panduan

    Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam Penyusunan Analisis Mengenai

    Dampak Lingkungan;

    39) Keputusan Kepala Bapedal Nomor 08 Tahun 2000 Tentang Keterlibatan

    Masyarakat dan Keterbukaan Informasi Dalam Proses Analisis Mengenai

    Dampak Lingkungan Hidup;

  • 7/26/2019 Kak Amdal Pamana

    4/14

    4

    40) Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 8 Tahun 2014 tentang

    Tataran Transportasi Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2014

    2034.

    b. Gambaran Umum

    Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan Provinsi Kepulauan yang memiliki jumlah

    pulau 1.192 buah (pulau besar dan kecil) dengan luas wilayah lautan lebih luas dari

    wilayah daratan yaitu 200.000 km2, letaknya sangat strategis sebagai wilayah

    terdepan di Selatan Indonesia yang berbatasan darat dan laut dengan Negara

    Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) dan berbatasan Laut dengan Negara

    Australia serta memiliki 5 (lima) pulau terdepan/terluar yaitu : Pulau Batek (Kab.

    Kupang), Ndana (Kab. Rote Ndao), Dana (Kab. Sabu Raijua), Mangkudu (Kab. Sumba

    Timur), Pulau Alor (Kab. Alor).. Peranan sektor transportasi sangat penting dan

    strategis intuk peningkatan aksesibilitas dan mobilitas orang, barang dan jasa,

    membangun konektivitas lokal kabupaten, regional (antar daerah) kabupaten/kota)dan internasional (dengan negara-negara tetangga) serta antar koridor ekonomi.

    Provinsi Nusa Tenggara Timur sesuai Peraturan Presiden Republik Indonsia Nomor

    32 Tahun 2011 tentang percepatan dan perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia

    (MP3EI) masuk dalam koridor Ekonomi V bersama provinsi Bali dan Nusa Tenggara

    Barat sebagai Pintu Gerbang Pariwisata dan PendukungPangan Nasional dengan

    kegiatan utama : Pariwisata, Peternakan dan Kelautan/Perikanan.

    Dengan kondisi tersebut maka Provinsi NTT sebagai Provinsi Kepulauan

    membutuhkan jaringan transportasi untuk dapat menghubungkan pulau-pulau

    terpencil dan terisolasi. Dengan lancarnya mobilisasi orang maupun barang pada

    daerah-daerah tersebut maka akan terjadi peningkatan perekonomian masyarakat.Apabila kegiatan pelayanan transportasi dilaksanakan dengan baik maka akan sangat

    berdampak terhadap berbagai segi kehidupan ekonomi serta sosial kemasyarakatan

    antara lain : lancarnya arus mobilisasi barang dan jasa; aktifitas ekonomi semakin

    meningkat ; dan semakin meluas dan terbukanya akses pasar terutama terhadap

    pemasaran hasil produksi pertanian..

    Setiap usaha atau kegiatan pada dasarnya menimbulkan dampak terhadap lingkungan

    hidup yang perlu dianalisis sejak awal perencanaannya, sehingga langkah

    pengendalian dampak negative dan pengembangan dampak positif dapat

    dipersiapkan sedini mungkin. Dengan adanya pembangunan pelabuhan tersebut

    maka akan timbul kerusakan lingkungan. Untuk mengantisipasi dampak dampakyang ditimbulkan akibat dari pembangunan pelabuhan laut maka perlu dilakukan

    Analaisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) diperlukan bagi proses

    pengambilan keputusan tentang rencana pelaksanaan kegiatan yang mempunyai

    dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup

    Lokasi pelabuhan yang perlu dilakukan AMDAL adalah Pamana Kabupaten Sikka

    Provinsi Nusa Tenggara Timur

  • 7/26/2019 Kak Amdal Pamana

    5/14

    5

    2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN (WHAT)

    a. Uraian Kegiatan

    1. Pra AMDAL (Pengumuman dan Konsultasi Publik) tentang Rencana Kegiatan yang

    berdampak lingkungan

    2. Pra Survey

    3. Persiapan dan Penyusunan Dokumen Kerangka Acuan

    4. Presentasi dan Penilaian Dokumen Kerangka Acuan oleh Komisi Penilai AMDAL

    5. Perbaikan dan Penyempurnaan Kerangka Acuan ANDAL

    6. Pengesahan KA-ANDAL dari Komisi Penilai AMDAL

    7. Survey, Observasi, Kompilasi dan Pengolahan Data Primer dan Sekunder serta

    Analisis Data

    8. Penyusunan Dokumen ANDAL, RKL dan RPL

    9. Presentasi dan Penilaian Dokumen ANDAL, RKL dan RPL oleh Tim Teknis AMDAL

    10. Perbaikan Dokumen ANDAL, RKL dan RPL dari Tim Teknis dan berdiskusi dengan

    Pemrakarsa11. Pengesahan Dokumen ANDAL, RKL dan RPL mengenai Rekomendasi Kelayakan

    lingkungan dari Komisi Penilai AMDAL dan Ijin Lingkungan

    b. Ruang Lingkup Kegiatan

    Pekerjaan Amdal Pelabuhan Laut Pamana Kabupaten Sikka antara lain mencakup hal-hal

    sebagai berikut:

    b.1. Rencana kegiatan yang akan di telaah

    Rencana kegiatan Amdal Pelabuhan Laut Sikka Kabupaten Manggarai Barat yang diperkirakan

    akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan, yang harus ditelaah dan dikaji dalam studiAnalisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) ini, antara lain:

    1. Tahap Pra Konstruksi

    - Pengurusan perizinan

    - Pembuatan Studi Kelayakan atau DED

    - Pembebasan lahan

    2. Tahap Konstruksi

    - Mobilisasi Tenaga Kerja

    - Mobilisasi Alat Berat dan Material

    - Pembuatan dan Pengoperasian Base Camp- Pembersihan Lahan

    - Kegiatan Pembuatan Tanggul dan Pengurugan Lahan

    - Pembangunan Pelabuhan

    o Alur pelayaran

    o Perairan tempat berlabuh

    o Fasilitas sandar kapal/ Dermaga

  • 7/26/2019 Kak Amdal Pamana

    6/14

    6

    o Gedung Terminal

    o Lahan Parkir dan kondisi lalu lintas

    o Fasilitas Penunjang

    b.2. KomponenLingkungan Yang DitelaahRona lingkungan awal yang akan terkena dampak, yang mencakup lingkungan fisik kimia,

    sosial-ekonomi dan budaya serta prasarana jalan agar dapat ditelaah dalam studi ini.

    Komponen yang dianggap perlu untuk ditelaah dan dikaji akibat pembangunan Pelabuhan Laut

    Pamana Kabupaten Sikka.

    b.2.1. KomponenLingkungan Fisik-Kimia.

    b.2.1.1. Iklim dan Hidrologi

    - Curah hujan dan unsur lainnya

    - Pasang Surut Air Laut.

    -

    Sedimentasi dan erosib.2.1.2. Topografi dan Geologi

    - Kondisi topografi wilayah studi terutama

    - Kondisi Geologi terkait dengan stabilitas tanah yang mungkin terganggu pada tahap

    pelaksanaan konstruksi secara umum

    b.2.1.3. Kualitas Air.

    - Kualitas air Laut

    - Kualitas air sungai disekitar lokasi

    - Perubahan kualitas dan kuantitas air terhadap kehidupan masyarakat, hewan dan biota air

    lainnya .

    b.2.2. KomponenLingkungan BiologiMengidentifikasi flora dan fauna di wilayah studi, baik didaratan maupun di perairan, serta

    penguraian tentang komunitas dan komposisi baik flora maupun fauna.

    b.2.3. KomponenLingkungan Sosial Ekonomi

    Komponen Lingkungan Sosial Ekonomi

    - Struktur kependudukan meliputi : Jumlah penduduk, baik menurut jenis kelamin, umur,

    pendidikan, agama, maupun pekerjaan, tingkat kepadatan penduduk, persebaran

    penduduk , angkatan kerja produktif, tingkat pengangguran, tingkat kelahiran, kematian

    dan pola perkembangan penduduk.

    -

    Aspek ekonomi meliputi : kesempatan berusaha , pola kepemilikan/ penguasaansumberdaya alam, pola pemanfaatan sumberdaya alam, parasarana dan sarana

    perekonomian, tingkat pendapatan dan mata pencaharian.

    - Persepsi masyarakat/ penduduk terhadap rencana proyek

    - Pola penggunaan lahan/tata ruang diwilayah studi, yang menguraikan lokasi permukiman,

    pertanian, bangunan utilitas dan sebagainya.

  • 7/26/2019 Kak Amdal Pamana

    7/14

    7

    b.2.4. KomponenSosial Budaya dan Kesehatan

    - Menginventarisasikan dan menjelaskan tentang kondisi/ tatanan kelembagaan masyarakat.

    - Hubungan antar daerah/ lokasi dan antar golongan masyarakat, baik sebelum dan sesudah

    proyek.

    - Adat istiadat masyarakat, budaya bercocok tanam, suku.- Pola penyakit dan sebarannya

    - Tradisi dan budaya etik.

    - Sarana dan Prasarana Umum.

    - Mencakup keseluruhan sarana dan prasarana umum yang terdapat di wilayah studi, baik

    menyangkut transportasi dan sarana jalan lainnya.

    c. Kebutuhan Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung Teknis

    Kualifikasi minimal dari personil yang dipersyaratkan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

    - Tenaga Ahli

    1. Ketua Tim/Ahli Lingkungan

    Mempunyai Sertifikat Kompetensi Ketua Tim Penyusun AMDAL dari

    INTAKINDO yang masih berlaku. Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana

    Strata 2 (magister) jurusan Teknik Lingkungan atau Teknik Sipil dengan

    pengalaman minimal 6 (enam) tahun pada bidang penyusunan Dokumen

    AMDAL

    2. Ahli sipil/Transportasi/Kelautan

    Tenaga ahli disyaratkan minimal seorang Sarjana Strata 1 (S1) atau yang

    lebih tinggi dari Jurusan Teknik Sipil, lulusan universitas/perguruan tinggi yang

    telah diakreditasi dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun

    3. Ahli Tata Ruang/Planologi

    Tenaga ahli disyaratkan minimal seorang Sarjana Strata 1 (S1) atau yang

    lebih tinggi dari Jurusan Teknik Planologi, lulusan universitas/perguruan tinggi

    yang telah diakreditasi dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun

    4. Ahli Fisik Kimia

    Tenaga ahli disyaratkan minimal seorang Sarjana Strata 1 (S1) dari Jurusan

    Ilmu Lingkungan atau Teknik Lingkungan serta mempunyai Sertifikat Kursus

    AMDAL A/B dan Sertifikat Kompetensi Penyusunan AMDAL dengan pengalaman

    minimal 5 (lima) tahun

    5. Ahli Biologi

    Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata 1 (S1) Jurusan Biologi/Ilmu Pertanian lulusan universitas/perguruan tinggi telah diakreditasi dan

    mempunyai Sertifikat Kursus AMDAL A/B dan Sertifikat Kompetensi

    Penyusunan AMDAL dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun

  • 7/26/2019 Kak Amdal Pamana

    8/14

    8

    6. Ahli Kesehatan Masyarakat

    Tenaga ahli yang disyaratkan adalah minimal Sarjana Strata 1 (S1) atau yang

    lebih tinggi Jurusan Kesehatan Masyarakat lulusan perguruan tinggi yang telah

    diakreditasi dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun

    7. Ahli Sosial Ekonomi dan Budaya

    Tenaga ahli yang disyaratkan adalah minimal Sarjana Strata 1 (S1) Jurusan

    Sosial/Sosiologi/Antropologi lulusan universitas/perguruan tinggi yang telah

    diakreditasi dan mempunyai Sertifikat Kursus AMDAL A/B dan memiliki

    Sertifikat Kompetensi Penyusunan AMDAL dengan pengalaman minimal 5

    (lima) tahun

    - Tenaga Pendukung

    1. Surveyor (2 orang)

    Lulusan D3 berpengalaman sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun, dalam penugasan

    sebagai berikut: melaksanakan pekerjaan survei, melaksanakan pengumpulan

    data primer berupa penyebaran kuisioner dan wawancara serta data sekunder dari

    instansi terkait.

    2. Operator Komputer (1 orang)

    Lulusan STM berpengalaman sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun dalam

    menggunakan program computer

    3. Adminis trasi (1 orang)

    Lulusan SMK/SMA Berpengalaman sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun

    mengoperasikan komputer, keuangan dan administrasi

    4. MAKSUD, TUJUAN DAN KEGUNAAN

    a. Maksud dari studi Amdal ini adalah untuk menjamin suatu usaha dan/atau kegiatan

    pembangunan dapat berjalan secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan

    hidup. Dalam pelaksanaanya dapat melakukan pencegahan dan pengendalian dampak

    negatif dan mengembangkan dampak positif yang timbul akibat dari kegiatan

    pembangunan pelabuhan laut tersebut. AMDAL sangat berguna sebagai alat kontrol

    apakah pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan mencapai hasil sesuai dengan yang

    diharapkan. Di samping itu, juga digunakan untuk menguji efektivitas teknologi yang

    digunakan dalam pengelolaan lingkungan. Sebagai peringatan dini mengenai perubahan

    lingkungan yang tidak dikehendaki akibat dari kegiatan pembangunan sehingga

    pencegahan dan penanggulangan dapat diperbaiki atau disempurnakan dengan cepat,

    tepat dan berkelanjutan.

    Studi AMDAL pembangunan pelabuhan di NTT ini dimaksudkan untuk memberikan

    gambaran tentang rona lingkungan awal bagi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan serta

    memprakirakan dampak lingkungan yang terjadi terhadap komponen lingkungan.

    Dengan demikian, dapat diformulasi upaya pengelolaan dan upaya pemantauan

  • 7/26/2019 Kak Amdal Pamana

    9/14

    9

    lingkungan sebagai acuan bagi pemrakarsa maupun instansi terkait dalam pengawasan

    dan pembinaan pelaksanaan pengelolaan lingkungan.

    b. Tujuan dari Studi AMDAL pembangunan pelabuhan di NTT ini dapat dirinci sebagai

    berikut:1) Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang diperkirakan berpotensi menimbulkan

    dampak terhadap lingkungan sejak tahap pra-konstruksi, konstruksi, operasi,

    sampai pasca operasi.

    2) Mengidentifikasi komponen-komponen rona lingkungan yang diperkirakan terkena

    dampak besar dan penting akibat dari kegiatan tersebut.

    3) Memperkirakan dan mengevaluasi rencana usaha dan/atau kegiatan yang

    menimbulkan dampak besardan penting.

    4) Menyusun dan menyampaikan rekomendasi RKL dan RPL yang diduga akan

    terkena dampak.

    c. Kegunaan dari studi AMDAL pembangunan pelabuhan di NTT ini adalah sebagai

    berikut:

    1) Bagi Pemerintah

    a) Membantu pengmbil keputusan dalam pemilihan alternatif yang layak dari segi

    lingkungan.

    b) Merupakan masukan dalam upaya penyusunan tata ruang dan pengelolaan

    lingkungan khususnya bagi daerah sekitar Pelabuhan.

    c) Sebagai instrumen pengambilan keputusan mengenai kelayakan lingkungan

    hidup terhadap rencana suatu usaha dan/atau kegiatan.

    d) Merupakan masukan dalam perencanaan wilayahe) Merupakan masukan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan

    hidup.

    2) Bagi Pemrakarsa lingkungan hidup.

    a) Mengintegrasikan pertimbangan lingkungan terhadap perencanaan sampai

    tahap operasional dari kegiatan proyek.

    b) Sebagai pedoman untuk melaksanakan pengelolaan dan pemantauan

    lingkungan hidup.

    c) Merupakan upaya untuk mengantisipasi permasalahan lingkungan hidup dimasa

    depan.3) Bagi Masyarakat

    a) Memberikan informasi bagi masyarakat untuk dapat memanfaatkan dampak

    positif dan menghindari dampak negatif dari kegiatan pembangunan pelabuhan

    tersebut.

    b) Sebagai bahan koordinasi bagi instansi terkait dalam pengelolaan lingkungan

    kawasan.

  • 7/26/2019 Kak Amdal Pamana

    10/14

    10

    c) Optimasi pendayagunaan hasil pembangunan proyek besert saranannya bagi

    kepentingan sosial ekonomi budaya masyaraakat.

    d) Sebagai informasi bagi rencana penyelenggaraan usaha dari/atau kegiatan

    guna mendapatkan partisipasi masyarakat.

    e) Sebagai informasi untuk mengetahui hak dan kewajiban masyarakat dalamhubungannya dengan pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan dalam pengelolaan

    lingkungan hidup.

    5. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN

    a. Indikator Keluaran (Kualitati f)

    1) Berdasarkan data-data teknis dari hasil survey di lapangan dan hasil uji

    laboratorium serta data-data meteorologi, akan diperoleh kesimpulan/kesan teknis

    terhadap alternatif lokasi dan posisi dermaga, sehingga dapat ditentukan lokasi

    yang paling menguntungkan dari segi teknis operasional dan keselamatan

    pelayaran.

    2) Pembangunan dan pengembangan pelabuhan akan meningkatkan pelayanan jasa

    kepelabuhanan dan transportasi kepada masyarakat di sekitar lokasi.

    3) Peningkatan aktivitas transportasi di wilayah setempat akan mendukung

    perekonomian lokal maupun nasional.

    b. Keluaran (Kuantitatif)

    Hasil pekerjaan survey hidrografi, topografi, penyelidikan tanah dan pembuatan desain

    dilaporkan secara tertulis kepada Pengguna Jasa dalam bentuk buku yang dijilid

    dengan baik dan disusun secara sistematis beserta softcopy-nya dalam bentuk

    Compact Disc (CD).1) Laporan Pendahuluan

    Laporan dibuat sebanyak 5 (lima) buku

    2) Laporan Draft Kerangka Acuan/Interim Report

    Laporan dibuat sebanyak 30 (tiga puluh) buku dan diserahkan ke Komisi Penilai

    AMDAL Provinsi NTT

    3) Laporan Akhir Kerangka Acuan

    Laporan dibuat sebanyak 5 (lima) buku yang sudah dipresentasikan dan mendapat

    masukan dari Komisi Penilai serta SK Persetujuan Kerangka Acuan

    4) Laporan Draft ANDAL RKL RPL/Draft Final

    Laporan dibuat sebanyak 30 (tiga puluh) buku dan diserahkan ke Komisi PenilaiAMDAL Provinsi NTT

    5) Laporan Akhir ANDAL RKL RPL

    Laporan dibuat sebanyak 5 (lima) buku

    6) Softcopydari seluruh Laporan

    Seluruh data yang diperoleh dan laporan selama pelaksanaan pekerjaan dalam

    bentuk softcopy dihimpun dalam 1 (satu) CD dan diserahkan kepada Pengguna

  • 7/26/2019 Kak Amdal Pamana

    11/14

    11

    Jasa pada saat akhir pekerjaan bersama-sama dengan Laporan Akhir ANDAL RKL

    RPL. Laporan Akhir ini sudah dipresentasikan, mendapat masukan dan

    Rekomendasi Kelayakan Lingkungan Hidup dari Instansi terkait.

    6. LOKASI PELAKSANAAN KEGIATAN (WHERE)Kegiatan AMDAL akan dilakukan pada lokasi Pamana Kabupaten Sikka Provinsi Nusa

    Tenggara Timur yang dianggap potensial untuk dibangun atau dikembangkan dan akan

    ditetapkan berdasarkan usulan dari pemerintah daerah, unit pelaksana teknis ataupun

    direktorat teknis terkait sesuai skala prioritas.

    7. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN (WHO)

    a. Pelaksana Kegiatan

    Kegiatan AMDAL akan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konsultansi yang diseleksi

    melalui proses pengadaan sesuai Peraturan Presiden nomor 70 tahun 2012 tentang

    Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah besertaperubahan-perubahannya.

    b. Penanggung Jawab Kegiatan

    Penanggung jawab kegiatan dan Pengguna Jasa diwakili oleh Dinas Perhubungan

    Provinsi Nusa Tenggara Timur.

    8. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN (WHEN)

    Waktu Pelaksanaan Kegiatan

    Untuk pelaksanaan pekerjaan ini, Penyedia Jasa Konsultansi diberikan waktu 150 (Seratus

    lima puluh) hari kalender terhitung sejak kontrak ditandatangani.

    9. METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN (HOW)a. Ruang Lingkup Studi

    1) Dampak besar dan Penting yang ditelaah

    a) Komponen Kegiatan Yang ditelaah

    - Tahap Pra Konstruksi:

    Survei

    Pembebasan lahan (kalau ada)

    - Tahap Konstruksi:

    Penerimaan Tenaga Kerja

    Mobilisasi Alat dan Bahan

    Pembangunan Fasilitas Pelabuhan- Tahap operasi:

    Operasional Fasilitas Pelabuhan

    Pemeliharaab Fasilitas Operasional

    b) Aspek Lingkungan Yang diteliti

    - FisikaKimia

  • 7/26/2019 Kak Amdal Pamana

    12/14

    12

    (1) Iklim, Kualitas Udara dan kebisingan

    Curah hujan dan hari hujan

    Suhu dan kelembaban

    Kualitas udara (SO2, NOx, CO dan debu)

    Kebisingan(2) Geologi dan tanah

    Geologi (jenis dan sifat batuan, kegempaan)

    Fisiografi

    (3) Hidrooseanografi

    Batimetri

    Pasangsurut

    Arus

    Gelombang

    Profil suhu

    Profil Salinitas(4) Kualitas Air (sifat fisik dan kimia)

    Air laut

    (5) Ruang dan lahan

    Penggunaan Tanah

    Rencana Tata Ruang

    - Biologi

    (1) Biota Darat

    (2) Biota Air

    Plankton

    Benthos Nekton

    Terumbu Karang dan Lamun

    - Sosial Ekonomi dan Buadaya

    (1) Demografi (kependudukan)

    (2) Mata pencaharian dan pendapatan

    (3) Sarana dan Prasarana ekonomi

    (4) Persepsi masyarakat

    (5) Kegiatan lain yang terkait

    b. Wilayah Studi

    Ruang lingkup wilayah studi ANDAL yang terdiri dari lingkup wilayah studi dan lingkup

    rona lingkungan hidup yang akan diteliti harus ditentukan pada saat proses pelingkupan

    yang dilakukan pada Penyususnan Kerangka Acuan ANDAL. Plingkupan merupakan

    proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan menentukan dampak penting

    (hipotik) yang terkait dengan recana kegiatan.

  • 7/26/2019 Kak Amdal Pamana

    13/14

    13

    c. Metode Pengumpulan Data

    Studi untuk penyusunan Dokumen AMDAL pembangunan pelabuhan laut di Pamana

    Kabupaten Sikka Provinsi NTT ini menggunakan metode survey, studi/observasi

    lapangan, analisis Lab dan investigasi dokumen.1) Komponen Geofisik Kimia Lingkungan

    Peubah geofisik kimia lingkungan yang akan diukur mencakup aspek iklim, curah

    hujan, suhu, kelembaban udara, tekanan udara, penyinaran matahari, arah dan

    kecepatan angin serta parameter aspek kelautan penting lainnya. Sedangkan

    kualitas udara yang diukur meliputi partikel debu, Nox dan Sox, tingkat

    kebisingan dan hidrologi (bau, rasa, kekeruhan, residu terlarut, pH, PB, nitrat,

    kesadahan, bakteri Ecoli). Data primer dikumpulkan dengan teknik pengukuran

    langsung di lapangan dan Laboratorium sedangkan data sekunder diperoleh

    dengan mengkaji berbagai dokumen dari berbagai instansi serta institusi terkait.

    2) Komponen BiologiData komponen biologi yang akan dikumpulkan mencakup aspek flora dan fauna

    daratan serta flora dan fauna perairan. Data yang dikumpulkan berupa data

    primer dan data sekunder. Data flora dan fauna dikumpulkan dengan teknik

    sampling kuadrat dan pengamatan langsung di lapangan serta wawancara

    dengan masyarakat. Selain itu, data sekunder juga dikumpulkan dari dinas dan

    instansi terkait lainnya.

    3) Komponen Sosekbudaya dan Kesehatan Masyarakat

    Data komponen lingkungan sosial ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat

    yang dikumpulkan mencakup aspek kependudukan (struktur dan pertumbuhan

    penduduk, tenaga kerja). Ekonomi rumah tangga (pendapatan) serta ekonomi

    wilayah juga dikumpulkan. Aspek sosial budaya (adat istiadat, interaksi sosialdan norma budaya) serta kesehatan masyarakat meliputi ketersediaan sarana

    dan prasarana, status gizi/kesehatan masyarakat dan tingkat prevalensi penyakit

    yang diderita masyarakat sekitar.

    Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer

    dikumpulkan dengan teknik wawancara secara terstruktur dengan menggunakan

    kuesioner. Disamping itu, dilakukan wawancara langsung kepada tokoh-tokoh

    masyarakat maupun pejabat dinas/instansi terkait serta dilakukan diskusi grup

    terfokus dengan masyarakat setempat. Selain itu, data sekunder juga diperoleh

    dari dokumen-dokumen terkait yang ada pada dinas/instansi terkait lainnya.

  • 7/26/2019 Kak Amdal Pamana

    14/14

    14

    4) Komponen Lainnya

    Parameter lainnya yang dipandang urgen sesuai hasil pengamatan/survey di

    lapangan yang terkait dengan rencana pembangunan pelabuhan laut tersebut

    juga dilakukan pengukuran.

    d. Metode Pengolahan dan Analis is Data

    Data yang dikumpulkan diolah sesuai dengan jenis data komponen lingkungan yang

    dikumpulkan. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif dan hasilnya

    disajiikan dalam bentuk tabel dan matriks.

    Analisis data geofisik kimia dan biologi dilakukan terhadap data primer dan sekunder.

    Demikian juga dengan data hasil analisis laboratorium maupun data hasil pengamatan.

    Analisis data dilakukan terhadap peubah atau peubah turunan. Demikian halnya data

    komponen sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat. Data ditabulasi dan

    dianalisis secara deskriptif, ratio dan trent.

    Identifikasi dampak lingkungan dilakukan dengan menggunakan bagan alir. Prakiraandampak dilakukan dengan teknik deskriptif dan teknik prakiraan berdasarkan analisis

    kecenderungan (trent analisys).

    10. BIAYA PELAKSANAAN KEGIATAN (HOW MUCH)

    Kegiatan AMDALdiperkirakan memerlukan biaya sebesar Rp. 750.000.000,- (Tujuh Ratus

    Lima Puluh Juta Rupiah) yang akan dibiayai melalui DPA Dinas Perhubungan Provinsi Nusa

    Tenggara Timur Tahun Anggaran 2016.

    Kupang, 18 April 2016

    DINAS PERHUBUNGAN PROV. NTT

    PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

    MARDIOSY E. RIHI RATU, SH

    P e n a t a (III/c)

    NIP. 19760309 199803 1 002