Kajian penerapan good governance pada pusat … penerapan keterbukaan, profesional dan memegang...
Transcript of Kajian penerapan good governance pada pusat … penerapan keterbukaan, profesional dan memegang...
KAJIAN PENERAPAN GOOD GOVERNANCE
PADA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
Oleh
ARSADI
H24076020
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
RINGKASAN
ARSADI, H24076020. Kajian Penerapan Good Governance Pada Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian. Dibawah bimbingan ABDUL
KOHAR IRWANTO
Good governance merupakan proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola pemerintahan dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja. Penerapan prinsip-prinsip Good Governance akan meningkatkan kinerja dengan cara penerapan keterbukaan, profesional dan memegang nilai moral yang tinggi dalam pengambilan keputusan untuk penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil, transparansi dan efisien, serta memberdayakan fungsi manajemen.
Puslitbangtan sebagai lembaga penelitian yang berfungsi sebagai penghasil inovasi teknologi tanaman pangan berupaya keras menerapkan good governance sebagai bagian dari tuntutan masyarakan akan tata pemerintahan yang baik, melalui berbagai pendekatan struktural dan prosedural. Namun dalam pelaksanaannya didapati fakta bahwa penerapan good governance di Puslitbang Tanaman Pangan belum dilaksanakan secara menyeluruh. Sehingga penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya dilandaskan pada prinsip good governance.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengidentifikasi upaya penerapan good governance di Puslitbang Tanaman Pangan dan (2) Untuk mendeskripsikan seberapa besar faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan good governance di Puslitbang Tanaman Pangan
Pengolahan data untuk penelitian ini menggunakan MS Excel 2003 yang compatible pada fitur MS Excel 2007 dan aplikasi program SPSS versi 15 untuk melakukan analisis statistik, data yang diolah meliputi data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan dan studi lapangan (kuesioner).
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat lima unsur yang mempengaruhi penerapan good governance yaitu: kepemimpinan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, anggaran serta metode dan kebijakan pengendalian. Dari kelima unsur tersebut unsur kepemimpinan, sarana dan prasarana serta anggaran ternyata memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan unsur sumber daya manusia serta metode dan kebijakan pengendalian manajemen.
KAJIAN PENERAPAN GOOD GOVERNANCE
PADA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
SKRIPSI
Sebagai salah syarat untuk mendapatkan gelar
SARJANA EKONOMI
Pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
ARSADI
H24076020
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
Judlu Skripsi : Kajian Penerapan Good Governance Pada Pusat
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
Kementerian Pertanian.
Nama : Arsadi
NIM : H24076020
Menyetujui
Pembimbing,
(Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, M.Sc)
NIP: 194912101978031002
Mengetahui :
Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc)
NIP: 196101231986011002
Tanggal Lulus :
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 31 Desember 1972, penulis merupakan
anak terakhir dari 7 bersaudara pasangan Bapak Arsin (Alm) dan Ibu Rochani (Alm).
Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Curug Bogor
lulus pada tahun 1982, kemudian melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Tarbiyatus
Shibyan Kayumanis Bogor Lulus pada tahun 1987. Tahun 1994 Penulis lulus Sekolah
Menengah Atas di SMA PGRI-4 Bogor.
Pada tahun 2001 Penulis melanjutkan ke Diploma III Jurusan Kearsipan Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta sebagai peserta tugas belajar Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan lulus pada tahun 2004. Tahun 2007 penulis
melanjutkan ke Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor sebagai peserta Tugas
Belajar dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Saat ini penulis bekerja di Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
Kementerian Pertanian Republik Indonesia sejak tahun 1989.
vi
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT penulis telah menyelesaikan
skripsi ini sesuai dengan arahan dosen pembimbing. Skripsi ini berjudul Kajian
Penerapan Good Governance Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
yang mencoba mengamati upaya yang dilakukan dalam rangka penerapan good
governance.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif dan statistik yang
dimaksudkan untuk mengetahui hubungan serta sejauh mana upaya yang dilakukan
dalam penerapan good governance tersebut.
Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas
segala bantuan yang diberikan oleh semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian ini
khususnya pimpinan dan staf di lingkungan kantor Pusat Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Pangan.
Skripsi ini jauh dari sempurna, baik dalam kajian teoritis maupun substansi
materi, penulis sadar akan hal tersebut. Selanjutnya sebagai bahan kajian dalam bidang
yang sejenis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan dan
penyempurnaan penerapan Good Governance di Puslitbang Tanaman Pangan.
Bogor, April 2011
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP .................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................................... vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiii
I. PENDAHULUAN ..................................................................................................1 1.1. Latar Belakang .............................................................................................1 1.2. Perumusan Masalah ....................................................................................3 1.3. Tujuan Penelitian. ........................................................................................3
1.4. Manfaat Penelitian ...............................................................................3 1.5. Batasan Penelitian ........................................................................................4
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................5 2.1. Governance (Pemerintahan atau Kepemerintahan) .....................................5 2.2. Unsur-Unsur Good Governance...................................................................7 2.3. Implementasi Prinsip Good Governance .....................................................9 2.4. Upaya Penerapan Good Governance ...........................................................9
2.4.1. Akuntabilitas .....................................................................................9 2.4.2. Kinerja Organisasi ............................................................................11
2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Upaya Penerapan Good Governance 13 2.6. Penelitian Terdahulu ...................................................................................17
III. METODE PENELITIAN ..................................................................................18 3.1. Kerangka Pemikiran ...................................................................................18 3.2. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian ....................................................20 3.3. Metode Penelitian .......................................................................................20 3.4. Metode Pengumpulan Data .........................................................................20 3.5. Populasi dan Sampel ...................................................................................21 3.6. Variabel Pebelitian ......................................................................................21 3.7. Instrumen Penelitian dan Pengukurannya ...................................................21 3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................................................22
3.8.1 Uji Validitas .......................................................................................22 3.8.2 Uji Reliabilitas ...................................................................................22
3.9. Pengolahan dan Analisis Data .....................................................................23 3.9.1 Pengolahan Data ................................................................................23 3.9.2 Analisis Data ......................................................................................23
viii
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................................25 4.1. Gambaran Umum Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan 25
4.1.1 Sejarah Singkat Puslitbang Tanaman Pangan ....................................25 4.1.2 Organisasi Puslitbang Tanaman Pangan ............................................26
4.2. Upaya Penerapan Good Governance di Puslitbang Tanaman Pangan ........28 4.2.1 Akuntabilitas ......................................................................................28 4.2.2 KinerjaOrganisasi ..............................................................................33
4.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Good Governance ............36 4.3.1 Kepemimpinan .................................................................................36 4.3.2 Sumber Daya Manusia .....................................................................37 4.3.3 Sarana dan Prasarana .........................................................................37 4.3.4 Sumber Dana/Anggaran ....................................................................38 4.3.5 Metode Kerja dan Kebijakan Pengendalian Manajemen ..................38
4.4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................................39 4.5. Analisis Ddeskriptif Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap GG .......41 4.6. Analisis Deskriptif Penerapan Good Governance .......................................44 4.7. Analisis Statistik ..........................................................................................45 4.8. Upaya Penerapan Good Governance ..........................................................49
KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................50 A. Kesimpulan ...................................................................................................50 B. Saran ..............................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................52
LAMPIRAN ...............................................................................................................54
ix
DAFTAR TABEL No. Halaman.
1. Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi…... …………. 24 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X1 Kepemimpinan …………. 39 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X2 SDM ……………………. 39 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X3 Sarana Prasarana ………... 39 5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X4 Anggaran ……………….. 40 6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X5 Metode Kebijakan ……… 40 7. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Y Good Governance ………... 41 8. Tanggapan Responden Mengenai Kepemimpinan ………………………… 41 9. Tanggapan Responden Mengenai SDM …………………………………… 42
10. Tanggapan Responden Mengenai Sarana ……… …………………….…. 42 11. Tanggapan Responden Mengenai Anggaran …… ………………………… 43 12. Tanggapan Responden Mengenai Metode Pengendalian Manajemen ……. 43 13. Tanggapan Responden Mengenai Akuntabilitas dan Kinerja……….……... 44 14. Ringkasan Analisis Regresi Sederhana Kepemimpinan Terhadap GG …… 45 15. Ringkasan Analisis Regresi Sederhana SDM Terhadap GG ……………… 45 16. Ringkasan Analisis Regresi Sederhana Sarana Terhadap GG ………..…… 46 17. Ringkasan Analisis Regresi Sederhana Anggaran Terhadap GG ………..… 47 18. Ringkasan Analisis Regresi Sederhana MPM Terhadap GG ……………… 47 19. Ringkasan Analisis Regresi Berganda antara Kepemimpinan, SDM,
Sarana, Anggara dan Metode Pengendalian Manajemen Terhadap GG…… 48 20. Rekapitulasi Pernyataan Responden terhadap Variabel Faktor-Faktor yang
mempengaruhi penerapan GG……………………………….........………. 49 21. Rekapitulasi Pernyataan Responden Terhadap Variabel GG……….. ……. 50
x
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman. 1. Kerangka Pikir Penelitian .................................................................... ..... 19 2. Struktur Organisasi Puslitbang Tanaman Pangan………………………… 26
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman.
1. Halaman Permohonan Kuesioner .......................................……………… 54 2. Daftar Pertanyaan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Good Governance. 55 3. Daftar Pertanyaan Penerapan Good Governance ........................................ 57 4. Ringkasan Analisis Regresi Kepemimpinan (X1) terhadap Good
Governance (Y)………………………………………….……………………….. 58 5. Ringkasan Analisis Regresi Sumber Daya Manusia (X2) terhadap
Good Governance (Y) .............……………………………....................... 59 6. Ringkasan Analisis Regresi Sarana dan Prasarana (X3) terhadap
Good Governance (Y).................................................................................. 60 7. Ringkasan Analisis Regresi Sumber Dara (Anggaran) (X4) terhadap
Good Governance (Y) …………………………..……………………………… 61 8. Ringkasan Analisis Regresi Metode dan Kebijakan Pengendalian
Manajemen (X5) terhadap Good Governance (Y)…………………………. 62 9. Ringkasan Analisis Regresi Berganda Variabel X1, X2, X3, X4, X5
terhadap Good Governance (Y) …………........................................……… 63 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan …………………………… 64 11. Definisi Operasional Variabel ……………………………………………. 65 12. Rekapitulasi Pernyataan Responden Terhadap Variabel X dan Y ……….. 67 13. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepemimpinan….. 69 14. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel SDM …………….. 71 15. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel Sarana …………… 73 16. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel Anggaran ………… 75 17. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel Metode…………… 77 18. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel GG ………………. 79 19. Alur Pikir Study ………………………………………………………….. 81 20. Diagram Sebab Akibat……………………………………………………. 82
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemerintah Pusat maupun Daerah di Indonesia setelah memasuki era reformasi,
dihadapkan pada kenyataan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kinerja
pemerintah. Oleh karena itu, tidak dapat dihindari bahwasannya pemerintah perlu
melakukan perubahan dan pembenahan manajemen pemerintahannya. Perubahan dan
pembenahan yang dimaksud akan terwujud jika pemerintah dalam menjalankan
pemerintahannya dengan paradigma baru manajemen pemerintahannya. Artinya jika selama
ini pemerintahan belum sepenuhnya memperdulikan kepentingan dan kebutuhan
masyarakat, maka dalam era baru manajemen pemerintahan ini menjadi obyek sekaligus
subyek manajemen pemerintahan.
Di sisi lain, dengan adanya tuntutan untuk terwujudnya tata kelola kepemerintahan
yang baik yang selanjutnya disebut good governance (GG), pemerintah kembali dituntut
untuk mampu menata kembali pola-pola kerja yang dilakukan selama ini. Dengan kata lain,
tuntutan untuk terwujudnya pemerintahan yang baik ini, pemerintah diharapkan mampu
menjaga sinergitas dengan komponen pemerintahan lainnya, yaitu masyarakat dan dunia
usaha. Oleh karena itu, pemerintah (government/state) dalam menjalankan aktivitas
pemerintahannya dituntut untuk selalu transparan dan akuntabel.
Reformasi ini diartikan sebagai reformasi yang menyeluruh diberbagai aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, seperti politik, hukum, ekonomi, sosial,
dan budaya. Semangat reformasi telah mewarnai pendayagunaan aparatur negara dengan
tuntutan untuk mewujudkan administrasi yang mampu mendukung kelancaran dan
keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan negara, dengan
mempraktekan prinsip-prinsip good governance. Selain itu, masyarakat menuntut agar
pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam menanggulangi korupsi.
Kolusi dan nepotisme (KKN) sehingga tercipta pemerintahan yang bersih dan mampu
menyediakan public goods and services.
Proses penyelenggaraan kekuasaan negara dalam melakukan penyediaan public
goods and services disebut governance (kepemerintahan atau pemerintahan) sedang praktek
2
terbaiknya disebut tata kelola kepemerintahan yang baik. Agar good governance menjadi
kenyataan dan sukses, dibutuhkan komitmen dari semua pihak pemerintah dan masyarakat.
Good governance yang efektif menuntut adanya koordinasi dan integritas yang baik,
profesionalisme, etos kerja dan moral yang tinggi.
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan
aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka
ini, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,
dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat terukur dalam
akuntabilitas publik.
Akuntabilitas dalam prinsip good governance berarti setiap kegiatan dan hasil akhir
dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Untuk aparatur pemerintah akuntabilitas
didasarkan pada klasifikasi tanggungjawab manajerial pada tiap tingkatan. Masing-masing
individu pada tiap jajaran aparatur bertanggungjawab atas setiap kegiatan yang dilaksanakan
pada bagiannya. Konsep inilah yang membedakan adanya kegiatan-kegiatan yang terkendali
(controllable activities) dan kegiatan yang tidak terkendali (uncontrollable activities).
Kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata dapat dikendalikan oleh
seseorang atau suatu pihak, ini berarti kegiatan tersebut benar-benar direncanakan,
dilaksanakan dan hasilnya dinilai oleh pihak yang berwenang. Dalam birokrasi pemerintah,
akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi
pemerintah tersebut untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan.
Dalam kaitannya dengan akuntabilitas Puslitbang Tanaman Pangan melakukan
pertanggungjawaban terhadap seluruh kegiatannya melalui instrumen Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Hasil akhir dari seluruh kegiatan yang berlangsung
selama periode waktu tertentu dipertanggungjawabkan kepada para pihak yang melakukan
pemeriksaan baik unsur internal (Inspektorat Jendeal) maupun eksternal (Badan Pemeriksa
Keuangan).
3
Penerapan good governance di Puslitbangtan masih terdapat kelemahan yang cukup
mendasar terutama dari aspek operasional seperti :
1. Proses penyusunan rencana pembiayaan kegiatan tidak dilakukan perhitungan yang
cermat terhadap jenis dan tipe kegiatan yang menjadi prioritas atau kegiatan yang
bersifat rutin, akibatnya penyerapan beberapa jenis belanja menjadi rendah.
2. Untuk jenis pengadaan barang dan jasa metode e-procurement belum dilaksanakan
secara optimal, hal tersebut memungkinkan terjadinya KKN.
3. Proses perencanaan kegiatan yang dananya bersumber dari hibah dari IPNI Malaysia
tidak dilakukan perlakuan secara wajar dari sisi pencatatan administratif keuangan,
akibatanya terjadi kesulitan perekaman data kegiatan kerjasama terutama dalam
penysunan laporan keuangan.
4. Sumber Daya Manusia (SDM) diantaranya yang menangani database kurang memadai
kemampuannya terutama untuk menangani tugas-tugas teknis sehingga menyulitkan saat
terjadi permintaan terhadap jenis data tertentu. Hal itu disebabkan karena untuk jenis
pekerjaan tertentu yang membutuhkan kemampuan teknis tinggi tidak ditangani oleh
orang yang mempunyai kualifikasi dalam bidang itu.
1.2. Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang maka perumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi penerapan good governance serta.
2. Bagaimana upaya yang dilakukan.
1.3. Tujuan Penelitian.
1. Mengidentifikasi upaya penerapan good governance di Puslitbang Tanaman Pangan
2. Menganalisis seberapa besar faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan good
governance di Puslitbang Tanaman Pangan.
1.4. Manfaat Penelitian.
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan kontribusi pemikiran bagi Puslitbang Tanaman Pangan untuk perbaikan
penerapan good governance.
2. Dari aspek akademis sebagai bahan masukan bagi penelitian sejenis.
4
1.5. Batasan Penelitian.
Puslitbang Tanaman Pangan sebagai organisasi pemerintahan telah melaksanakan good
governance (GG), namun dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa unsur yang belum
tercapai terutama dari aspek kepemimpinan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana,
anggaran, metode kerja dan kebijakan pengendalian manajemen. Penelitian ini memfokuskan
pada penerapan good governance sebagai variabel terikat (Y) dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya sebagai variabel bebas (X). Variabel terikat (Y) terdiri dari sub variabel
akuntabilitas (Y1) dan kinerja organisasi (Y2). Sedangkan variabel bebas (X) akan dianalisa dari
aspek operasional dengan sub variabel kepemimpinan (X1), SDM (X2), sarana prasarana (X3),
anggaran (X4), metode kerja dan kebijakan pengendalian manajemen (X5). Variabel-variabel
akan dianalisis menyangkut ada tidaknya serta seberapa besar hubungan antara penerapan GG
(Y) dengan faktor faktor yang mempengaruhi (X).
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Governance (Pemerintahan atau Kepemerintahan)
Tjokromidjojo (2000) menyatakan bahwa governance artinya adalah memerintah,
menguasai, mengurus. Governance, yang diterjemahkan menjadi tata pemerintahan adalah
penggunaan wewenang ekonomi, politik dan administrasi gun mengelola urusan-urusan negara
pada semua tingkat. Tata pemerintahan mencakup seluruh mekanisme, proses dan lembaga-
lembaga dimana warg dan kelompok-kelompok msyarakat mengutarakan kepentingan mereka,
menggunakan hak hukum, emmenuhi kewajiban dan menjembatani perbedaan-perbedaan
diantara mereka (UNDP : 2003 : 23)
Tuntutan masyarakat untuk mewujudkan good governance pada sektor pemerintah
sudah merupakan keharusan yang tidak bisa ditunda-tunda lagi, karena saat ini sudah meningkat
kesadaran bernegara dikalangan masyarakat. pada masa reformasi ini masyarakat dimungkinkan
untuk mengeluarkan aspirasinya, sehingga tuntutan tersebut semakin jelas ke permukaan. Hal
tersebut diakibatkan tingkat kepercayaan masyarakat terutama kepada Pemerintah sudah berada
pada titik yang mengkhawatirkan.
Alasan yang paling utama terhadap ketidak percayaan rakyat kepada pemerintah, adalah
dengan ketidak efisienan pemerintah dalam penggunaan uang, penghamburan uang yang terjadi
untuk pembelanjaan yang tidak semestinya. Oleh karenanya pemerintah harus berupaya sekuat
tenaga untuk mengembalikan kepercayaan rakyat yang telah hilang itu, reformasi disemua lini
organisasi pemerintah harus segera dilakukan. ditambah dengan adanya tekanan arus globalisasi
saat ini yang membuat dunia tanpa batas lagi, hubungan organisasi tidak terbatas hanya dalam
satu negara tetapi antar negara dan bangsa. Dengan demikian, agar tidak tergantung oleh negara
maju dan tertindas oleh arus globalisasi tersebut, pemerintah Indonesia harus segera membenahi
dirinya dengan melakukan reformasi total dibidang administrasi dan aparaturnya.
Reformasi total di tubuh organisasi pemerintah merupakan upaya untuk menciptakan
good governance, seperti yang didambakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia dengan
melibatkan semua pelaku tata pemerintahan. Banyak orang awam yang belum dapat
membedakan perbedaan pengertian governance dengan Government, arti secara harfiah
governance adalah tata pemerintahan, sedangkan government adalah pemerintah.
6
Terdapat bentuk ketentuan tugas dan kewenangan didalam governance atau tata
pemerintahan itu, ada manajer dan para birokrat yang mengelola tata pemerintahan tersebut.
Dan semuanya itu disebut publik, tapi hanya sebagian dari semua itu merupakan Pemerintahan.
Jadi jelas, bahwa government atau pemerintah hanya bagian dari governance atau tata
pemerintahan.
Pengertian tata kelola kepemerintahan (governance) di dalam suatu negara menurut
UNDP (UNDP Global Intranet, 2003), adalah :
“Tata kelola dapat dilihat sebagai pelaksanaan otoritas ekonomi, politik dan administratif untuk mengelola urusan negara di semua tingkatan. Ini terdiri dari mekanisme, proses dan melalui lembaga-lembaga yang warga negara dan kelompok mengartikulasikan kepentingan mereka, menggunakan hak hukum mereka, memenuhi kewajiban mereka dan menengahi perbedaan”
Dari definisi tersebut memperlihatkan bahwa governance mempunyai tiga kaki (three
legs), yaitu : economic, political dan administrative. Economic governance, termasuk proses
pembuatan keputusan yang mempengaruhi semua aktifitas ekonomi negara dan hubungannya
dengan kegiatan ekonomi lainnya. Political governance, adalah proses pembuatan keputusan
untuk merumuskan kebijakan. Administrative governance, merupakan pelaksanaan sistem
kebijakan. Dengan mencakup ketiganya, good governance menetapkan proses-proses dan
struktur yang menuntun hubungan politik dan sosio-ekonomi (UNDP Global Intranet, 2003).
Dari penjelasan tersebut, maka pelaksanaan tata pemerintahan (governance) mencakup
tiga pilar utama (domain), yakni sektor pemerintahan (state); sektor swasta (private sector-
pelaku bisnis); dan masyarakat umum (civil society). Ketiga domain tersebut barada didalam
pergaulan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Sektor pemerintah lebih banyak
memainkan peranan sebagai pembuat kebijakan, pengendalian dan pengawasan. Sektor swasta
lebih banyak berkecimpung dan menjadi penggerak aktivitas dibidang ekonomi. Sedangkan
masyarakat umum merupakan obyek sekaligus subyek dari sektor pemerintah maupun sektor
swasta, karena di dalam masyarakatlah terjadi interaksi dibidang politik, ekonomi, maupun
sosial budaya (Wasistiono, 2002:31).
Ketiga domain tersebut merupakan jaringan kerja dari kegiatan yang mencakup ruang
lingkup yang luas dari organisasi publik – yaitu organisasi pemerintah, non-pemerintah,
organisasi yang berorientasi profit, non-profit, organisasi negara dan organisasi partai politik.
Jadi domain dari tata pemerintahan sangat luas. Kesinergian dari jaringan kerja semua pihak
yang berada didalam domain tata kelola pemerintahan (governance) tersebut akan menciptakan
7
kinerja yang baik, sehingga pada akhirnya akan mewujudkan harapan semua pihak, yakni Tata
Pemerintahan yang baik (good governance). Hal tersebut merupakan perwujudan dari kondisi
penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan
dengan demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi yang
langka, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin
anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya kewiraswastaan (Biro
Organisasi Departemen dalam Negeri, 2001). Kondisi Tata Pemerintahan yang baik (good
governance) dapat terwujud, apabila kesinergian kinerja para pelaku Tata Pemerintahan telah
melaksanakan unsur-unsur atau karakteristik good governance dengan baik.
2.2. Unsur-Unsur Good Governance
Unsur utama good governance yaitu partisipasi, supremasi hukum dan transparansi.
Dalam pelaksanaannya ketiganya merupakan aspek-aspek yang dapat menjadi indikator
dari penerapan good governance untuk setiap entitas pengelolaan kegiatan suatu organisasi.
Pelaksanaan kegiatan suatu organisasi Pemerintah dianggap akuntabel, apabila melibatkan
peran serta atau partisipasi masyarakat dalam setiap tahap pelaksanaannya. Disamping itu,
dalam proses penyusunan dan pelaksanaan kegiatan seharusnya disertai dengan
semangat penegakan hukum yang berlaku. Serta terbuka (Transparan) dalam pelaksanaan
program-program yang berkaitan dengan kebijakan publik. (Wasistiono, 2002).
Adapun unsur-unsur good governance menurut United Nation of Development
Programme (UNDP Policy document, (UNDP Global Intranet, 2003 dan di dalam Partnership
for governance reform, 1997) adalah :
1. Partisipasi, semua pria dan wanita mempunyai suara dalam pengambilan keputusan, baik
secara langsung maupun melalui lembaga-lembaga perwakilan yang sah yang mewakili
kepentingan mereka. Partisipasi menyeluruh tersebut dibangun berdasarkan kebebasan
berkumpul dan mengungkapkan pendapat, serta kapasitas untuk berpartisipasi secara
konstruktif.
2. Supremasi hukum. Kerangka hukum harus adil dan diberlakukan tanpa pandang bulu,
terutama hukum-hukum yang menyangkut hak azasi manusia.
3. Transparansi, transparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas. Seluruh proses
Pemerintahan, lembaga-lembaga dan informasi perlu dapat diakses oleh pihak-pihak yang
8
berkepentingan dan informasi yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti dan
dipantau.
4. Cepat tanggap, lembaga-lembaga dan seluruh proses Pemerintahan harus berusaha melayani
semua pihak yang berkepentingan.
5. Membangun konsensus, Tata pemerintahan yang baik menjembatani kepentingan yang
berbeda demi terbangunnya suatu konsensus menyeluruh dalam hal apa yang terbaik bagi
kelompok-kelompok masyarakat, dan bila mungkin, konsensus dalam hal kebijakan-
kebijakan dan prosedur-prosedur.
6. Kesetaraan, semua pria dan wanita mempunyai kesempatan memperbaiki atau
mempertahankan kesejehateraan mereka.
7. Efektif dan efisien, proses Pemerintahan dan lembaga-lembaga membuahkan hasil sesua
kebutuhan warga masyarakat dan dengan menggunakan sumber-sumber daya yang ada
seoptimal mungkin.
8. Akuntabilitas atau bertanggung jawab, para pengambil keputusan di Pemerintah, sektor
swasta dan organisasi-organisasi masyarakat bertanggung jawab baik kepada masyarakat
maupun kepada lembagalembaga yang berkepntingan. Bentuk pertanggung-jawaban
tergantung dari jenis organisasi yang bersangkutan dan dari apakah keputusan organisasi
tersebut bersifat ke dalam atau keluar.
9. Visi Strategis, para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan jauh
kedepan atas Tata Pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia, serta kepekaan akan
aa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan tersebut. Selain itu mereka juga
harus memiliki pemahaman atas kompleksitas kesejahteraan, sosial dan budaya yang
menjadi dasar bagi perspektif tersebut.
Dilihat dari uraian unsur-unsur Tata Pemerintahan yang baik tersebut, tampak bahwa
kesembilan unsur dimaksud saling memperkuat dan tidak dapat berdiri sendiri. Setiap unsur
dapat mempengaruhi unsur lainnya, seperti unsur akuntabilitas akan berhasil ditegakkan apabila
unsur-unsur lainnya seperti partisipasi, transparansi dan penegakan hukum telah benar-benar
dilaksanakan dengan baik. Dengan kata lain, akuntabilitas kinerja suatu organisasi
penyelenggara negara merupakan hal yang terpenting menuju Tata Pemerintahan yang baik.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa wujud good governance adalah penyelenggaraan
negara yang solid dan bertanggung jawab, serta efisien dan efektif dengan menjaga kesinergian
interaktif yang konstruktif diantara domain-domain negara, sektor swasta dan masyarakat. Oleh
9
karena good governance meliputi sistem administrasi negara, maka upaya mewujudkan good
governance atau Tata Pemerintahan yang baik juga merupakan upaya melakukan
penyempurnaan pada sistem administrasi negara yang berlaku pada suatu negara secara
menyeluruh.
2.3. Impementasi Prinsip Good Governance
Good governance merupakan proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan
dan mengelola pemerintahan serta urusan-urusan publik dalam rangka meningkatkan
akuntabilitas dan kinerja organisasi pemerintah. Akutabilitas dapat diukur secara kualitatif
berdasarkan audit yang dilakukan secara internal maupun eksternal sedangkan dan kinerja
organisasi pemerintah dapat diukur secara kuantitatif berdasarkan capaian kinerja sesuai target
yang ditetapkan. Secara garis besar, penerapan prinsip-prinsip Good Governance akan
meningkatkan akuntabilitas dan kinerja dengan cara penerapan keterbukaan, profesional dan
memegang nilai moral yang tinggi dalam pengambilan keputusan. Prinsip-prinsip tersebut dapat
diuraikan lebih lanjut:
1. Meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan
adil
2. Mendorong pengelolaan pemerintahan secara profesional, transparansi dan efisien, serta
memberdayakan fungsi manajemen.
3. Mendorong manajemen dalam proses pengambilan keputusan dan menjalakan tindakan
dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku serta kesadaran akan adanya tanggung jawab.
2.4. Upaya Penerapan Good Governance
2.4.1. Akuntabilitas
Penerapan good governance di Indonesia sesuai dengan UU No.28 Tahun 1999 pada
pasal 3 menyebutkan bahwa asas-asas umum penyenggaraan negara meliputi asas kepastian
hukum, asas tertib penyelenggaraan negara, asas kepentingan hukum, asas keterbukaan, asas
proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas.
Selanjutnya menurut penjelasan pasal 3 dinyatakan bahwa :------ Yang dimaksud dengan
asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari
kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau
10
rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
Akuntabilitas dalam bidang keuangan ditandai dengan lahirnya paket undang-undang
dalam pengelolaan keuangan negara memberikan wewenang yang lebih besar kepada
departemen teknis/lembaga sehingga menuntut tanggung jawab pengguna anggaran dalam
meningkatkan akuntabilitas dalam pelaksanaan anggaran (Nasution dalam Soefihara, 2005).
Penerapan akuntabilitas organisasi yang merupakan salah satu prinsip good governance
sebagai wujud pertanggungjawaban terhadapa masyarakat. Secara harfiah akuntabilitas
(accountability) dapat diartikan sebagai “pertanggungjawaban”. Namun penerjemahan secara
sederhana ini dapat mengaburkan arti dari kata accountability itu sendiri bila telah dikaitkan
dengan pengertian akuntansi dan manajemen. Governmental Accounting Standard Board
(GASB) yang dikutip dari Bastian (2001) mendefinisikan istilah accountability sebagai “the
requirment for government to answer to the citizenry-to justify the raising of public resources
and the purpose for which they are used”.
Budiardjo (2002) mendefinisikan akuntabilitas sebagai “pertanggungjawaban pihak
yang diberi mandate untuk memerintah kepada mereka yang memberi mandat. Akuntabilitas
bermakna pertanggungjawaban dengan menciptakan pengawasan melalui distribusi kekuasaan
pada berbagai lembaga pemerintah sehingga mengurangi penumpukan kekuasaan pada berbagai
lembaga pemerintah sehingga mengurangi penumpukan kekuasaan sekaligus menciptakan
kondisi saling mengawasi (checks and balances system).
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau menjawab
dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu
organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban, (LAN RI,1999).
Upaya penerapan akuntabilitas pada instansi pemerintah yang merupakan elemen kunci
dalam implementasi good governance yaitu dengan diberlakukannya Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (AKIP) sedangkan alat ukurnya berupa Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) sesuai dengan Inpres No.7/1999. Menurut LAN RI 2000, Lakip
adalah media pertanggung jawaban yang isinya juga mencakup perencanaan strategis (Renstra)
dan kinerja.
11
Dalam penelitian ini akan dibahas beberapa indikator pencapaian kinerja organisasi
Puslitbang Tanaman Pangan dalam upaya menerapkan good governance dengan cara mengukur
indikator sebagai berikut :
1. Implementasi mekanisme sistem akuntabilitas
- Pemisahan fungsi rutin dan fungsi fungsonal
2. Transparansi kegiatan
- Transparansi dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)
3. Perencanaan serta strategi berorientasi output dan
- Renstra dengan output manajemen, penelitian dan pengembangan.
4. Strategi langkah dalam pelaksanaan kegiatan.\
- Strategi program penelitian dan non penelitian.
2.4.2. Kinerja Organisasi
Organisasi adalah suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia, yang saling
berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi memiliki fungsi dan
tugasnya masing-masing, yang sebagai suatu kesatuan mempunyai tujuan tertentu dan
mempunyai batas-batas yang jelas,sehingga bias dipisahkan secara tegas dari lingkungannya.
(Lubis & Huseini,1987).
Kinerja organisasi yang tinggi adalah suatu kesatuan dari tenaga kerja yang
memproduksi barang dan jasa yang diiinginkan pada kualitas yang leboih tinggi dengan
penggunaan sumber daya yang sama atau lebih sedikit. Produktivitas dan kualitas mereka
meningkat secara berkesinambungan dari hari ke hari, minggu ke minggu dan tahun ke tahun,
membawa kepada pencapaian misi mereka (organisasi).
Komponen yang dapat diketahui dari pengertian kinerja organisasi di atas antara lain :
a. Keterlibatan seluruh komponen organisasi yang akan menghasilkan kinerja yang baik.
b. Kerja sama harus terjalin agar organisasi dapat menyelenggarakan interaksi lintas lintas
sector (sector publik dan sector privat).
c. Pencapaian misi organisasi adalah tujuan setiap organisasi.
d. Daya saing yang tinggi ditandai dengan tetap eksisnya organisasi tersebut dari waktu ke
waktu.
e. Dinamis dalam pengembangan organisasi yaitu kesinambungan dalam pengembangan
organisasi.
12
Menurut Osborne and Gaebler (1995) kinerja organisasi publik harus memenuhi
beberapa indikator yaitu :
a) Produktivitas : Sistem organisasi harus memberikan pelayanan mudah, tepat waktu, akurat
dan memperhatikan efektivitas dalam memberikan informasi yang dibutuhkan.
b) Responsivitas : Kesanggupan sistem organisasi untuk membantu dan memberikan pelayanan
secara cepat dan tepat serta tanggap terhadap keinginan dan harapan pengguna sistem
tersebut.
c) Responsibilitas : Kemampuan sistem organisasi tersebut untuk memberikan pelayanan yang
terpercaya dan sesuai dengan yang dijanjikan serta bertanggungjawab.
d) Akuntabilitas : Hasil informasi dari sistem organisasi tersebut harus mampu memberikan
hasil yang dapat dipercaya dan bertanggungjawab serta dapat digunakan oleh pihak-pihak
yang berkepentingan.
Dalam penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa indikator yang ada di Puslitbang
Tanaman Pangan akan dilihat dari aspek dibawah ini :
1. Pertanggung jawaban dalam pelaksanaan pekerjaan
- Pertanggung jawaban kegiatan Penelitian
- Pertanggung jawaban kegiatan Struktural
2. Keterbukaan informasi
- Akses informasi bagi pengguna (user) yang hendak memanfaatkan informasi hasil-hasil
penelitian
3. Dasar hukum pelaksanaan
- Landasan hukum pelaksanaan kegiatan mencakup pengelolaan SDM, Aset, Anggaran,
Program, Evaluasi dan Monitoring serta Publikasi dan Pendayagunaan Hasil Penelitian
4. Pelayanan masyarakat
- Pelayanan informasi mencakup penelusuran kepustakaan, akses website serta berbagai
publikasi hasil penelitian
5. Kebebasan berpartisipasi
- Pertemuan rutin antara unsur manajemen dengan karyawan
- Mengemukanan pendapat
6. Hasil Sesuai terget yang diharapkan
- Bidang Penelitian (varietas, sistem mutu laboratorium)
- Bidang struktural (SDM yang ideal, realisasi anggaran, realisasi fisik)
13
2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Upaya Penerapan Good Governance
Bintoro (2000) mengemukakan bahwa perkembangan kearah good governance bisa
dilihat dari perkembangan ilmu urusan administrasi pemerintah tentang bagaimana mengurus
suatu pemerintahan yang baik, kepegawaian negeri yang efisien dan efektif, perumusan tujuan
pemerintahan, kepemimpinan dan penggerakan aparatur pengawasan dan sebagainya. Dari
pandangan ini dapat dikatakan bahwa good governance erat kaitannya dengan kepemimpinan
dan pendayagunaan seluruh sumber daya yang dimiliki organisasi secara efektif dan efisien
ditunjang dengan kemampuan penyelenggaraan administrasi yang terintegrasi.
Pengertian sumber daya sebagai faktor yang berpengaruh dalam penerapan good
governance meliputi 1) Kepemimpinan, 2) sumber daya manusia, 3) sarana dan prasarana, 4)
anggaran, 5) metode kerja kebijakan dan pengendalian manajemen. Artinya kepemimpinan dan
sumber daya organisasi mempengaruhi secara langsung dalam upaya penerapan good
governance yang diimplementasikan melalui sistem akuntabilitas.
1) Kepemimpinan
Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk
mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang
untuk memberikan manfaat individu dan organisasi. Para pemimpin dapat menggunakan bentuk-
bentuk kekuasaan atau kekuatan yang berbeda untuk mempengaruhi perilaku bawahan dalam
berbagai situasi.
Pengaruh kepemimpinan dalam tujuan organisasi ditujukan untuk menjelaskan
wewenang seorang pemimpin terhadap bawahannya dalam pelaksanaan dan implementasi tugas
dan fungsi seorang bawahan. Disamping itu kegiatan pengarahan yang dilakukan seorang
pemimpin menyangkut penjelasan tugas operasional serta pembagian tugas yang sesuai dengan
komptetnsi bawahan, kemampuan tersebut harus dimiliki oleh seorang pemimpin
Dalam penelitian ini tidak akan dibahas mengenai type, jenis serta model kepemimpinan
pada umumnya. Hal yang menjadi bahasan dalam penelitian ini yaitu kompetensi seorang
pemimpin dalam mencapai tujuan organisasi menggunakan indikator sebagai berikut :
1. Adakah hirarki yang memberi petunjuk tentang wewenang dan tanggung jawab;
- Pendelagasian tugas dijabarkan dalam job description
2. Implementasi tugas dan fungsi telah sesuai dengan yang diharapkan;
- Tugas yang harus dilaksanakan sesuai dengan proporsi waktu dan target.
14
3. Pimpinan selalu mengarahkan kegiatan yang berhubungan dengan tugas bawahan;
- Petunjuk teknis petunjuk pelaksanaan tugas.
4. Pimpinan selalu menciptakan iklim yang kooperatif dengan bawahan;
- Pertemuan rutin membahas capaian kinerja per unit tugas.
5. Pimpinan mempunyai kemampuan yang memadai.
- Kemampuan mengorganisasi.
2) Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung
dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan
transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di
alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian
integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Dewasa ini, perkembangan terbaru
memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset
bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human
Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset
utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan
portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif
SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka.
Dalam kaitan ini peneliti tidak membahas perspektif SDM secara umum melainkan
lebih kepada kemampuan SDM secara spesifik dalam tugasnya sebagai aparatur pemerintah.
Sebagai aparatur pemerintah khsusnya yang bekerja pada Pusat Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Pangan, peneliti ingin mengetahui kompetensi SDM dengan analisis indikator sebagai
berikut :
1. Tingkat pendidikan formal yang dimiliki
- Sesuai tidaknya kompetensi SDM dalam menangani tugas-tugas tertentu.
2. Tingkat kedisiplinan dalam melaksanakan tugas
- Ketepatan waktu dan hasil sesuai target.
3. Tingkat pendayagunaan sumber daya
- Apakah seluruh sumber daya yang ada telah dimanfaatkan
4. Pembinaan pegawai
- Pelatihan/Kursus/Training dalam dan luar negeri.
15
5. Kemampuan bekerjasama dalam tim
- Mampu tidaknya bekerja dalam sebuah tim.
6. Tanggungjawab yang dimiliki
- Rasa tanggung jawab yang tinggi dalam menyelesaikan tugas.
3) Sarana dan Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat/media dalam mencapai
maksud atau tujuan sedangkan prasarana adalah perangkat penunjang utama suatu proses atau
usaha organisasi agar tujuan tercapai.. Pembangunan maupun pengembangan sarana dan
prasarana organisasi ini mengacu tugas pokok dan fungsi organisasi, sehingga misi, tujuan yang
diharapkan dapat tercapai. Demikian pula kegiatan pengadaan, pengoperasian, perawatan dan
perbaikan alat sangat diperlukan agar peralatan dapat dioperasikan dengan baik.
Sarana mempunyai ruang lingkup mencakup perabotan dan peralatan yang diperlukan
sebagai kelengkapan setiap gedung/ruangan dalam menjalankan fungsinya untuk meningkatkan
mutu efektifitas pekerjaan. Sedangkan ruang lingkup prasarana mencakup bangunan gedung
kantor dan bangunan pendukung untuk operasional organisasi pada umumnya.
Dalam penelitian ini terdapat penulis hendak mengkaji sarana dan prasarana penunjang
kegiatan operasional organisasi Puslitbang Tanaman Pangan dengan indikator sebagai berikut :
1. Tersedianya peralatan yan'g menunjang kelancaran pelaksanaan tugas
- Apakah peralatan penunjang cukup tersedia.
2. Pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan
- Bagaimana penggunaan dan pemanfaatan serta pemeliharaannya
3. Lengkap dan tidaknya sarana dan prasarana yang tersedia.
- Kelengkapan jenis dan jumlah peralatan .
4) Sumber Dana Anggaran
Anggaran adalah instrumen yang sangat potensial bagi Pemerintah untuk melaksanakan
kebijakan-kebijakan, dan penggunaannya berdasarkan hukum yang berlaku. Ruang lingkup
anggaran tergantung dari aktivitas Pemerintah, tetapi juga harus dalam bentuk yang
memungkinkan publik dapat meneliti dengan seksama atas kebijakan-kebijakan Pemerintah
tersebut. Sehingga unsur akuntabilitas sudah harus diimplikasikan dalam pengelolaan anggaran,
karena Pemerintah diawasi oleh parlemen dan rakyat secara langsung. Pengawasan oleh rakyat
merupakan salah satu perwujudan dari partisipasi dan kepedulian rakyat dalam mengawasi
16
kinerja Pemerintah, hal itu merupakan kehendak rakyat menuju Tata Pemerintahan yang baik.
(Barata dan Trihartanto : 2004 : 22).
Anggaran merupakan kemampuan memperoleh dan mengalokasikan dana untuk
pelaksanaan program/kegiatan agar tujuan organisasi tercapai sesuai yang diharapkan. Anggaran
negara yang diformulasikan dalam bentuk Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran mencakup
seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan selama periode tertentu. Ketersediaan anggaran yang
memadai untuk pencapaian target yang ditetapkan akan sangat membantu. Disamping anggaran
yang bersumber dari pemerintah, sebuan organisasi dimungkinkan mencari sumber pembiayaan
dari nonpemerintah dalam hal ini kerjasama dengan pihak lain untuk membiayai suatu kegiatan
yang dananya tidak terakomodir dalam anggaran pemerintah.
Ketersediaan anggaran dalam pencapaian target yang ditetapkan serta kemungkinan
sumber pendanaan lain selain yang bersumber dari pemerintah, yang hendak diteliti lebih jauh
dalam penelitian ini. Dengan indikatornya sebagai berikut:
1. Jumlah alokasi dana yang tersedia mencukupi
- Kecukupan alokasi dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan
2. Seluruh kegiatan dapat dibiayai dari dana yang ada
- Apakah seluruh kegiatan dapat dibiayai dari alokasi dana yang tersedia
3. Ada tidaknya sumber dana selain dana DIPA
- Apakah dibutuhkan sumber pembiayaan lain selain DIPA
6) Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen.
Metode adalah cara yang dipakai dalam melaksanakan pekerjaan. Metode dapat berupa
standar operasional prosedur (SOP) yang berisi panduan dan tata cara pelaksanaan tugas
operasional. Metode operasional organisasi pemerintah bersumber dari peraturan-peraturan yang
ditetapkan. Kebijakan dapat diartikan sebagai keputusan yang dibuat manajemen untuk
kepentingan organisasi, sementara pengendalian manajemen adalah cara untuk melakukan
evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan pekerjaan agar berjalan sesuai terget yang
ditetapkan. Dalam kaitan ini, keteraturan metode yang dipakai dengan kebijakan yang dibuat
akan dievaluasi sebagai bentuk pengendalian manajemen terhadap pelaksanaan kegiatan.
Penelitian ini akan meneliti keteraturan metode, kebijakan serta evaluasi dalam
pencapaian target yang telah ditetapkan melalui penetapan beberapa indikator sebagai berikut:
1. Penjabaran tugas pokok dan fungsi
17
Kesesuaian dengan Tupoksi unit kerja
2. Kebijakan pelaksanaan kegiatan
- Surat Pelaksanaan Kegiatan
3. Kegiatan yang dilaksanakan mengacu pada visi misi
- Apakah tugas sesuai dengan renstra unit kerja
4. Prosedur kegiatan
- SOP
5. Laporan pelaksanaan kegiatan
- Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan.
2.6. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Setyo (2007) tentang Analisis Pelaksanaan Anggaran Di
Tinjau Dari Prinsip-Prinsip Good Governance di Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian membahas pelaksanaan anggaran negara secara efektif dan efisien, antara lain
melalui penerapan sistem anggaran terpadu (unified budget), penggunaan kerangka pengeluaran
jangka menengah dalam penyusunan anggaran (Medium Term Expenditure Framework –
MTEF) serta penerapan sistem penganggaran yang berbasis kinerja (performance based budget)
yang dikaitkan dengan bagaimana penerapan prinsip-prinsip good governance dalam
pelaksanaan anggaran di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Kesimpulan dari
hasil penelitian adalah Prinsip-prinsip good governance mempunyai hubungan dengan
efektivitas pelaksanaan anggaran. Prinsip-prinsip good governance dalam penyusunan,
pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran
Hidayat (2009) yang melakukan penelitian tentang analisis terhadap implementasi dan
hambatan dalam mewujudkan good corporate governance meneliti seberapa besar dampak yang
dapat diambil perusahaan yang menerapkan good corporate governance dalam pelaksanaan
operasional perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan. Analisis yang dilakukan dalam
penelitian ini meliputi aspek akuntabilitas, tanggung jawab, transparansi, independensi, serta
efektifitas dan efisiensi dalam pengukuran kinerja perusahaan.
18
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Reformasi menyeluruh di tubuh organisasi Pemerintah merupakan upaya untuk
menciptakan good governance, seperti yang didambakan oleh seluruh lapisan masyarakat
Indonesia dengan melibatkan semua pelaku Tata Pemerintahan. Banyak orang awam yang
belum dapat membedakan perbedaan pengertian governance dengan Government, arti secara
harfiah governance adalah Tata Pemerintahan, sedangkan government adalah Pemerintah.
Puslitbang Tanaman Pangan sebagai organisasi pemerintahan telah melaksanakan good
governance atau tata pemerintahan yang baik. Hal tersebut merupakan perwujudan dari
penyelenggaraan manajemen yang akuntabel. Akuntabilitas kinerja Puslitbang Tanaman Pangan
sebagai penyelenggara pemerintahan dalam bidang Penelitian dan Pengembangan Tanaman
Pangan merupakan hal yang terpenting menuju Tata Pemerintahan yang baik.
Namun demikian, dalam pelaksanaan penerapan good governance di Puslitbangtan
masih terdapat beberapa unsur yang belum tercapai terutama dari aspek operasional seperti :
(1) Proses penyusunan rencana pembiayaan kegiatan tidak dilakukan perhitungan yang cermat
terhadap jenis dan tipe kegiatan yang menjadi prioritas atau kegiatan yang bersifat rutin,
akibatnya penyerapan beberapa jenis belanja menjadi rendah.(2) Untuk jenis pengadaan barang
dan jasa metode e-procurement belum dilaksanakan secara optimal, hal tersebut memungkinkan
terjadinya KKN. (3) Proses perencanaan kegiatan yang dananya bersumber dari hibah dari IPNI
Malaysia tidak dilakukan perlakuan secara wajar dari sisi pencatatan administratif keuangan,
akibatanya terjadi kesulitan perekaman data kegiatan kerjasama terutama dalam penysunan
laporan keuangan. (4) Sumber Daya Manusia (SDM) diantaranya yang menangani database
kurang memadai kemampuannya terutama untuk menangani tugas-tugas teknis sehingga
menyulitkan saat terjadi permintaan terhadap jenis data tertentu.
19
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
PUSLITBANGTAN
Akuntabilitas
(Y1)
Kelemahan Penerapan GG (Aspek Operasional)
Penerapan GG (Y)
(ISO 9001:2008)
Analisis Faktor yang berpengaruh (X1), (X2), (X3), (X4), (X5) -Statistik (SPSS, MS Excell) -Deskriptif
Faktor Berpengaruh terhadap penerapan GG
Umpan Balik
Kinerja
(Y2)
20
3.2. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2010 di kantor Pusat
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Jl.Merdeka No. 147
Bogor
3.3. Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian eksplanasi yang bertujuan menjelaskan sebarapa kuat
pengaruh kepemimpinan, SDM, sarana, dana dan metode pengendalian manajemen variabel (X)
terhadap akuntabilitas dan kinerja variabel (Y) dengan metode analisis deskriptif dan analisis
statistik. Analisis deskriptif yaitu menjelaskan persepsi responden atas pertanyaan yang
diberikan dalam kuesioner. Sedangkan analisis statistik yaitu menjelaskan seberapa kuat
hubungan antara variabel (X) terhadap variabel (Y).
3.4. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara :
3.4.1. Penelitian kepustakaan (library research)
Yaitu mempelajari data yang berkaitan dengan topik penelitian, dalam hal ini
menyangkut seluruh aspek yang berkaitan dengan penerapan good governance. Study pustaka
meliputi penelusuran buku, artikel, laporan, peraturan serta data dukung lainnya yang telah
dipublikasikan.
3.4.2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian ini dilakukan di lingkungan kantor Pusat Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Pangan dengan cara menyebar kuesioner kepada responden yang ditetapkan dan
disusun secara tertutup. Artinya kuesioner telah diberi alternatif jawaban sehingga responden
hanya memilih salah satu dari alternatif jawaban yang paling mendekati kebenaran dengan
masalah yang ditanyakan. Responden yang ditetapkan adalah responden yang memahami
permasalahan yang sedang diteliti serta faktor yang mempengaruhinya. Responden berasal dari
seluruh unit kerja di lingkungan Puslitbangtan berdasarkan jabatan. Responden yang dipilih
berjumlah 68 orang (Karakteristik Responden pada daftar lampiran)
21
3.4.3. Wawancara mendalam (indeepth interview)
Wawancara dilakukan hanya untuk memperkuat jawaban responden yang dianggap
kurang tegas dalam mengisi jawaban pada lembar kuesoner.
3.5. Populasi dan Sample
3.5.1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah unsur pimpinan dan pegawai pada lingkungan Pusat
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan yang berjumlah 583 orang yang tersebar di 5
unit kerja.
3.5.2. Sampel
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sejumlah populasi yang dianggap
mewakili dalam upaya penerapan good governance berjumlah 68 orang dengan teknik
pengambilan sample purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik yang digunakan
penulis dalam penelitian ini karena 68 orang yang diteliti tersebut dianggap memiliki
informasi yang diperlukan bagi penelitian ini dan berperan cukup signifikan dalam upaya
penerapan GG dengan sebaran jumlah sample terdiri dari 2 orang pejabat eselon II, 8 orang
pejabat eselon III, 16 orang eselon IV dan 42 orang karyawan yang membidangi kegiatan TU,
Program dan KSPHP.
3.6. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
1. Variabel terikat : Good Governance (Y)
- Akuntabilitas (Y1) dan Kinerja (Y2)
2. Variabel Bebas : Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan GG (X)
- Kepemimpinan (X1), SDM (X2),Sarana (X3), Anggaran (X4),
Metode dan Pengendalian Manajemen (X5)
3.7. Instrumen Penelitian dan Pengukurannya.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disebar ke seluruh
responden sebanyak 68 orang dengan metode penilaian menggunakan skala likert. Metode ini
merupakan pernyataan sikap responden sebagai dasar penentuan nilai skalanya mencakup 5
jenis alternatif jawaban yaitu Sangat setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju
22
(TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Nilai yang diberikan untuk masing-masing alternatif
jawaban yaitu SS=5, S=4, KS=3, TS=2, STS=1. Pengukuran butir pernyataan responden dengan
cara mengkalikan setiap butir nilai pernyataan responden dengan skor nilai yang diberikan untuk
setiap kategori jenis jawaban.
3.8. Uji Validitas dan Reliabiitas
3.8.1. Uji Validitas
Validitas instrumen diuji dengan menggunakan korelasi skor butir dengan skor total
product moment Karl’s Pearson. Analisis dilakukan terhadap semua butir instrumen. Kriteria
pengujiannya dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan rtabel pada taraf
α=0,05 dengan rumus korelasi product moment Karl’s Pearson.
rxy = n Σxy – (Σx) (Σy) ………………………………... (1)
√ {nΣx2- (Σy2}{nΣy2-(Σy)2} Dengan :
rxy = Koefisien korelasi antara gejala x dan gejala y
x = skor butir item
y = jumlah skor butir
n = jumlah data
jika hasil perhitungan rhitung > rtabel maka butir instrumen dianggap valid, namun jika rhitung < rtabel
maka dianggap tidak valid sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian.
Sementara itu Sugiyono (2000) menyatakan dalam memberikan interpretasi terhadap
koefisien korelasi item yang mempunyaikorelasi positif dengan kriterium (skor total) serta
korelasinya tinggi, menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas tinggi pula. Syarat
minimum untuk dianggap memenuhi syarat validitas tinggi adalah jika r =0,3. jika korelasi butir
dengan skor total kurang dari 0,3, maka butir instrumen dinyatakan tidak valid.
3.8.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
Instrumen yang baik tidak bersifat tendensius mengarah responden untuk memilih jawaban-
jawaban tertentu (Arikunto, 1998:154). Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk
23
melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan yang diberikan responden. Adapun alat
analisisnya menggunakan metode belah dua (split half) dengan mengkorelasikan skor ganjil
lawan total skor genap, selanjutnya dihitung reliabilitasnya menggunakan rumus spearman
brown :
2rb ri = ……………………………………. (2) 1 + rb dengan : r1 = reliabilitas internal seluruh instrumen rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
Pemberian interpretasi terhadap reliabilitas (r1) pada umumnya digunakan patokan
sebagai berikut (1) reliabilitas (r1) uji coba sama dengan atau lebih dari 0,70 berarti hasil uji
coba tesnya memiliki reliabilitas tinggi, (2) reliabilitas (r1) uji coba kurang dari 0,70 berarti hasil
uji coba tesnya memiliki reliabilitas kurang (un-reliable)
3.9. Pengolahan dan Analisis Data
3.9.1. Pengolahan Data
Pengolahan data untuk penelitian ini menggunakan MS Excel 2003 yang compatible
pada fitur MS Excel 2007 dan aplikasi program SPSS versi 15 untuk melakukan analisis
statistik.
3.9.2. Analisis Data
(1) Analisis Deskriptif
Uji statistik dasar digunakan untuk menentukan deskriptif data mengenai variabel (Y)
(2) Uji Statistik Regresi Linear sederhana dan Korelasi Linear Sederhana
Uji regresi sederhana dimaksudkan untuk menguji koefisien determinasi dan hubungan
antara salah satu variabel bebas dengan Variabel terikat sedangkan uji korelasi sederhana
dilakukan untuk melihat hubungan signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat,
dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan r tabel pada taraf signifikan 95%
(df=0,05). Dengan ketentuan (1) Jika r hitung > r tabel maka H1 diterima dan Ho ditolak,
berarti terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat, (2) Jika
r hitung < r tabel ; maka H1 ditolak dan Ho diterima, berarti tidak ada hubungan signifina
antara variabel bebas dan variabel terikat.
24
(3) Uji Statistik Regresi Ganda Korelasi Ganda
Uji statistik regresi ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh kesleuruhan variabel bebas
terhadap variabel terikat, dan uji signifikansi koefisien determinasi secara keseluruhan di uji
dengan uji F, sedangkan untuk menguji signifinaksi koefisien determinasi masing-masing
variabel bebas secara parsial digunakan uji t. Uji statistik korelasi ganda dilakukan untuk
menguji keetatan hubungan antara variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel
terikat. Adapun interpretasi tingkat hubungan antara variabel X dengan variabel Y
digunakan tabel interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel. 1. Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi
Interval Koefisien Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan 0,00-0,199 + dan - Hubungan Sangat Rendah 0,20-0,399 + dan - Hubungan Rendah 0,40-0,599 + dan - Hubungan Sedang 0,60-0,799 + dan - Hubungan Kuat 0,80-1,00 + dan - Hubungan Sangat Kuat
Nilai korelasi berkisar anrata -1 <rs<1 tanda negatif atau positif diartikan sebagai hubungan
sangat rendah hingga sangat kuat. Dari analisis akan diperoleh apakah r positif atau negatif.
Jika korelasi r positif (r>o) berarti terdapat hubungan positif (searah) artinya jika terjadi
kenaikan variabel X maka akan diikuti kenaikan pada variabel Y, atau sebaliknya. Koefisien
korelasi (r) negatif (r<0) berarti apabila terjadi kenaikan pada variabel X maka akan diikuti
oleh penurunan variabel Y, atau jika terjadi penurunan variabel X akan diikuti kenaikan
variabel Y.
25
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Pangan
4.1.1. Sejarah Singkat Puslitbang Tanaman Pangan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan disingkat dengan nama
Puslitbangtan didirikan/dirintis sejak tahun 1817 :
1. Tahun 1817 didirikan the Botanical Garden yang khususnya meneliti tanaman
perkebunan seperti karet, kina, teh, minyak, palem, vanill, ubi kayu, jagung dan tanaman
luar negeri.
2. Tahun 1876 didirikan the Economic Garden (Kebun Raya Bogor).
3. Tahun 1985 didirikan Balat Penelitian tanaman Padi dan lainnya.
4. Tahun 1918 didirikanya De algemenene Proefstation voor De landouw yang tugasnya
mengkoordinir penelitian mengenai tanaman pangan seperti tanah,hama,penyakit dan
tanaman industri lainnya.
Di jaman pemerintahan RI berubah nama menjadi jawatan penyelidikan pertanian pada :
1. Tahun 1952 menjadi Balai Besar Penyelidikan Pertanian (BBPP) serta mempuyai Balai-
Balai seperti : Balai Fisiologi, Balai Hama Tumbuh-Tumbuhan, Balai Tanaman Industri,
Balai Penyelidikan Padi dan Jenis Tanaman Padi Lainnya.
2. Tahun 1962 menjadi Biro Koordinasi Kerjasama Lembaga Penelitian (BKKLP) yang
mengkoordinir lembaga-lembaga seperti tersebut diatas.
3. tahun 1966 menjadi Pusat Lembaga Penelitian Pertanian (LPP) yang mempunyai Bagian
seperti Lembaga Fisiologi Tanaman Lembaga Penelitian Tanaman Hama/Penyakit
Lembaga Penelitian Padi dan Tanaman Jenis Gandum Lainnya, Lembaga Penelitian Ubi-
Ubian dan Kacang-Kacangan.
4. Tahun 1981 berdasarkan SK Menteri Pertanian nomor.453/KPTS/org/6/121980 tgl 2
Desember 1980, Lembaga Pusat Penelitian Pertanian (LP3) disatukan dengan Lembaga
Puat Penelitian Holtikultura (LPH) menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Pangan (Puslitbangtan) yaitu:
1. Balittan Bogor di Bogor ( Jawa Barat )
2. Balittan Sukamandi di Sukamandi Subang (Jawa Barat)
26
3. Balittan Malang di Malang (Jawa Timur)
4. Balittan Sukarami di Solok (Sumatra Barat)
5. Balittan Maros di Maros – Ujung Pandang (Sulawesi Selatan)
6. Balittan Banjarbaru di Banjarbaru (Kalimantan Selatan)
7. Balai Penelitian Hortikultura Lembang di Lembang (Jawa Barat), Balai ini khusus
meneliti tanaman Hortikultura.
5. Tahun 1984: Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor.
706/KPTS/OT.210/8/1984 Tgl 16 Agustus 1984, Pusat Penelitian Dan Pengembangan
Tanaman Pangan di pecah lagi menjadi dua Puslitbang yaitu:
1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.
2. Pusat Penelitian dan Pengembangan Holtikultura, hingga sekarang.
4.1.2. Organisasi Puslitbang Tanaman Pangan
Struktur organisasi saat ini, Kepala Pusat dibantu oleh: (1) Bidang Program dan Evaluasi
yang membawahi Subbidang Program dan Subbidang Evaluasi, (2) Bidang Kerjasama dan
Pendayagunaan Hasil Penelitian yang membawahi Subbidang Kerja Sama Penelitian dan
Subbidang Pendayagunaan Hasil Penelitian, serta (3) Bagian Tata Usaha yang membawahi (1)
Subbagian Kepegawaian dan Rumah Tangga, dan Subbagian Keuangan dan Perlengkapan.
Gambar 2. Struktur Organisasi Puslitbang Tanaman Pangan (Sumber Profil Puslitbang Tanaman Pangan Tahun 2006)
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 341/Kpts/OT.140/9/2005, tentang
Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian, Susunan Organisasi Puslitbang
27
Tanaman Pangan terdiri dari:
1. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Prof. Dr. Suyamto)
2. Bagian Tata Usaha (Kepala Bagian: Ir. Hardono, MSc)
3. Bidang Program dan Evaluasi, (Kepala Bidang: Dr. Ir. Nyoman Widiarta, MSc)
4. Bidang Kerja Sama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian (Kepala Bidang: Dr. M.
Muchlis Adie)
5. Kelompok Peneliti Analisis Kebijakan
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Dalam operasional penelitian, Puslitbang Tanaman Pangan dibantu oleh Balai/Loka
Penelitian beserta mandatnya sebagai berikut:
1. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) di Sukamandi, bertugas melakukan
penelitian yang mencakup aspek plasma nutfah dan pemuliaan, ekofisiologi, hama dan
penyakit, dan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) pada komoditas padi.
2. Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian (Balitkabi) di
Malang, Jawa Timur, bertugas melakukan peneltian yang mencakup aspek plasma
nutfah dan pemuliaan, ekofisiologi, hama dan penyakit, dan pengelolaan tanaman
terpadu (PTT) pada aneka komoditas kacang dan umbi.
3. Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal) di Maros, Sulawesi Selatan, bertugas
melakukan penelitian yang mencakup aspek plasma nutfah dan pemuliaan, ekofisiologi,
hama dan penyakit, dan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) pada komoditas jagung,
sorgum, terigu, dan serealia lainnya.
4. Loka Penelitian Penyakit Tungro (Lolit Tungro) di Lanrang, Sulawesi Selatan,
bertugas melakukan penelitian penyakit tungro pada tanaman padi.
Sesuai Keputusan Menteri Pertanian No.299/Kpts/OT.140/7/2005 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Pertanian, Puslibang Tanaman Pangan yang merupakan bagian dari
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian mendapat tugas untuk menyiapkan perumusan
kebijakan dan program serta pelaksanaan penelitian dan pengembangan tanaman pangan.
Fungsi Puslitbang Tanaman Pangan antara lain :
1. Penyiapan perumusan kebijakan penelitian dan pengembangan
2. Perumusan program penelitian dan pengembangan
3. Pelaksanaan dan kerjasama dan pendayagunaan hasil penelitian dan pengembangan
4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan tanaman pangan
28
5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga pusat
4.2. Upaya Penerapan Good Governance di Puslitbang Tanaman Pangan
4.2.1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau menjawab
dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu
organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban, (LAN RI,1999). Dalam kaitan ini kewajiban Puslitbangtan dalam
mempertanggung jawabkan pelaksanaan kegiatan baik itu yang bersifat fungsional sebagai
lembaga penelitian maupun manajerial telah dilakukan dengan menggunakan pendekatan
struktural dan pendekatan prosedural.
1. Pendekatan Struktural
Pendekatan struktural di Puslitbangtan dilakukan dengan merujuk pada SK Menteri
Pertanian No. 341/Kpts/OT.140/9/2005, tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Pertanian, Susunan Organisasi Puslitbang Tanaman Pangan terdiri dari 1 orang
pejabat eselon II, 3 orang eselon III dan 6 orang eselon IV. Struktur tersebut mencerminkan
cukup sederhana serta mencerminkan pembagian tugas yang sangat jelas antara masing-masing
bidang/bagian. Disamping struktur tersebut, masih terdapat struktur yang mengacu pada
pengelolaan anggaran berbasis kinerja yaitu integrasi anggaran pembangunan dan anggaran
rutin yang dikelola oleh satu orang bendahara. Dengan demikian tidak terdapat lagi bendahara
proyek dan bendahara rutin seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
2. Pendekatan Prosedural
Upaya penerapan akuntabilitas Puslitbang Tanaman Pangan yang merupakan elemen
kunci dalam implementasi good governance yaitu dengan diberlakukannya Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) sedangkan alat ukurnya berupa Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sesuai dengan Inpres No.7/1999. Menurut LAN RI 2000,
LAKIP adalah media pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan selama satu
periode.
Pertanggung jawaban dalam pelaksanaan anggaran disusun dalam bentuk laporan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi Puslitbang
Tanaman Pangan bertugas menyusun dan membuat laporan LAKIP setiap tahun. Laporan
29
LAKIP terdiri dari beberapa indikator dan capaian kinerja Puslitbangtan yang terdiri dari
beberapa indikator seperti
1. Implementasi Mekanisme Sistim akuntabilitas Kinerja
2. Transparansi dan Inovasi Kebijakan
3. Perencanaan Strategis Berorientasi Output;
4. Strategi Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan.
1) Implementasi Mekanisme Sistim Akuntabilitas Kinerja
Implementasi Mekanisme Sistim Akuntabilitas Kinerja di Puslitbangtan dilakukan
dengan cara memisahkan beberapa fungsi dan sub fungsi kegiatan baik rutin maupun fungsional.
Fungsi rutin meliputi:
a. Penunjukan pengelola administrasi keuangan meliputi pembantu bendahara, petugas
verifikasi, pemegang buku kas umum (BKU), kasir, pembuat Surat Permohonan
Pembayaran (SPP), Pembuat Daftar Gaji (PDG), Penunjukan pemegang uang muka
kegiatan (PUMK), Pembuat Surat Perintah Membayar (SPM)
b. Penunjukan Petugas Pengadaan Barang/Jasa terdiri dari Panitia dan Pejabat Pengadaan,
Penunjukan Panitia Pengawas Pekerjaan,
c. Penujukan Para Penanggung Jawab Kegiatan khsususnya yang berkaitan dengan tugas
fungsional penelitian sesuai dengan kapasitas keilmuan.
d. Penunjukan para pengelola sistim informasi manajemen (SIM) terdiri dari SIM
Kepegawaian, Program, Monev, dan Fasilitas
e. Penunjukan pengelola Teknologi Informasi dan Tim Redaksi
f. Penunjukan pengelola logistik dan akomodasi seperti pengelola gudang dan pengelola
pool kendaraan serta pengelola perbaikan dan pemeliharaan alat.
2) Transparansi dan Inovasi Kegiatan
Transparansni kegiatan di Puslitbangtan mencakup perubahan mindset pengelolaan
manajemen secara umum. Hal tersebut dituangkan dalam format kerangka acuan kerja (KAK)
yang disusun oleh setiap penanggung jawab kegiatan seperti para pejabat eselon III dan IV yang
secara struktural bertugas menghimpun daftar kegiatan yang akan dilaksanakan. Penghimpunan
daftar kegiatan dilakukan bersama dengan para staf yang bertugas menyajikan data yang
dibutuhkan dalam rencana kegiatan. Inovasi yang dilakukan di Puslitbangtan tidak terlepas dari
arahan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian khususnya dalam bidang penelitian
dan penerapan teknologi tanaman pangan yang adaptif terhadap masyarakat khususnya petani.
30
3) Perencanaan Strategis Berorientasi Hasil (Output)
Renstra Puslitbang Tanaman Pangan berorientasi pada hasil berupa output manajemen
dan output penelitian dan pengembangan.
1. Output Manajemen:
1) Layanan perkantoran,
2) Laporan perencanaan dan anggaran,
3) Laporan monitoring dan evaluasi,
4) Laporan diseminasi teknologi tanaman padi,
5) Laporan penguatan dan pengelolaan satker,
6) Laporan pengembangan kerja sama,
7) Bangunan
8) Sarana dan prasarana
2. Output Penelitian dan Pengembangan:
1) Plasma nutfah,
2) Galur harapan,
3) Varietas unggul baru,
4) Teknologi budi daya dan pascapanen primer,
5) Rumusan kebijakan tanaman pangan,
6) Benih sumber,
7) Database benih, dan
8) Database plasma nutfah
4) Strategi Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan.
Strategi langkah yang disusun dalam pelaksanaan kegiatan di Puslitbang Tanaman
Pangan disusun sesuai tujuan organisasi meliputi Program Penelitian, Program Kerjasama,
Program Diseminasi dan Program Manajemen.
(a) Program Penelitian
Program penelitian dan pengembangan tanaman pangan diimplementasikan melalui tiga
pendekatan, yaitu (1) pendekatan komoditas melalui sistem agribisnis dan ketahanan pangan
meliputi padi, serealia, kacang-kacangan, dan umbi-umbian; (2) pendekatan wilayah melalui
pengembangan sistem agribisnis tanaman pangan pada lahan suboptimal dan lahan subur; (3)
pendekatan Iptek melalui penelitian dasar terapan dan penelitian dampak pengembangan inovasi
teknologi.
31
Program Penelitian mencakup :
1. Pengkayaan, pengelolaan, pemanfaatan, dan pelestarian sumber daya genetik tanaman
pangan
2. Penelitian pemuliaan, perbaikan sistem produksi dan tekno-ekonomi padi hibrida dan
varietas unggul tipe baru
3. Penelitian pemuliaan, perbaikan sistem produksi dan tekno-ekonomi jagung hibrida dan
jagung komposit
4. Penelitian pemuliaan, perbaikan sistem produksi dan tekno-ekonomi kedelai untuk lahan
marjinal
5. Penelitian dan pengembangan komoditas tanaman pangan prospektif jangka panjang
(demand driving)
6. Pengembangan kapasitas benih sumber tanaman pangan
7. Penelitian dan pengembangan berbasis kemitraan dan keperluan pembangunan pertanian
tanaman pangan ber-dasarkan permintaan
8. Analisis dan sintesis kebijakan pengembangan tanaman pangan
9. Peningkatan daya saing produk tanaman pangan melalui inovasi teknologi pengolahan
primer
10. Pengembangan kapasitas kelembagaan penelitian dan pengembangan tanaman pangan
11. Pengembangan sumber daya informasi, komunikasi, diseminasi, dan penjaringan umpan
balik iptek tanaman pangan.
(b) Program Kerjasama
Program kerjasama Puslitbang Tanaman Pangan dilakukan untuk mempercepat
pencapaian dan pemanfaatan hasil inovasi penelitian. Kerjasama dilakukan dengan bentuk
kemitraan antara puslitbangtan dengan swasta dan instansi pemerintah lainnya sebagai pengguna
hasil inovasi penelitian tanaman pangan.
(c) Program Diseminasi
Diseminasi menjadi ujung tombak penyampaian berbagai hasil inovasi tanaman pangan
kepada stakeholders. Karenanya diseminasi harus diposisikan sama pentingnya dengan
pelaksanaan penelitian itu sendiri. Dalam melakukan program diseminasi Puslitbang Tanaman
Pangan dilakukan untuk memperbanyak dan mempercepat diseminasi baik berupa penerbitan
berbagai publikasi, gelar teknologi, ekspose/pameran, seminar/ workshop/simposium maupun
berbagai pelatihan
32
Di samping penguatan diseminasi melalui publikasi, Puslitbang Tanaman pangan juga
aktif mengikuti berbagai ekpose, gelar teknologi, pelatihan, workshop dan simposium. Pada
tahun 2009 Puslitbangtan telah mengikuti sebanyak 10 pameran. Keikutsertaan Puslitbang
Tanaman Pangan dalam berbagai pameran, dapat digunakan sebagai ajang penyampaian dan
pengenalan inovasi terbaru hasil Puslitbang Tanaman Pangan dengan berbagai pengguna.
Diakui bahwa pameran sangat efektif jika dilakukan di daerah, seperti yang dilakukan saat
Jambore SL-PTT di Boyolali. Petani dan penyuluh dapat melihat langsung dan sekaligus dapat
berdiskusi dengan peneliti terhadap berbagai inovasi tanaman pangan. Pameran dan gelar
teknologi masih mendominasi diseminasi yang dilakukan oleh Puslitbang Tanaman Pangan.
(d) Program Manajemen
Program manajemen Puslitbang Tanaman Pangan dilakukan untuk memperkuat
manajemen dari aspek kelembagaan dan reformasi struktural meliputi manajemen SDM, aset
dan keuangan.
(1) Manajemen SDM
Kebijakan manajemen SDM Puslitbangtan dilakukan dengan maksud untuk penguatan
kompetensi SDM yang adaptif terhadap dinamika perubahan. Kebijakan tersebut mengacu pada
aspek kompetensi individu dan unit dalam mendukung tugas pokok dan fungsi Puslitbangtan
dengan cara sebagai berikut :
1) Melengkapi data dasar SDM (SIMPEG) yang selalu di update setiap 2 bulan sekali,
2) Usulan rekruitmen baru SDM (peneliti dan administrasi) sesuai bidang/disiplin ilmu yang
dibutuhkan
3) Penataan kembali beban tugas individu SDM sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP)
yang telah disusun
4) Melaksanakan reformasi birokrasi sesuai tupoksi Puslitbangtan.
(2) Manajemen Aset
Manajemen aset dilakukan untuk mendukung dan melaksanakan tupoksi dan program
yang telah direncanakan dalam format rencana strategis. Puslitbangtan memiliki sarana dan
prasarana penelitian berupa kebun percobaan (KP) yang berjumlah 14 kebun dengan total
luasan mencapai 700 ha dan 22 unit laboratorium. Selain untuk pengelolaan plasma nutfah, KP
juga dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan penelitian. Sarpras lainnya adalah rumah kaca,
rumah kawat, dll. Untuk laboratorium, Puslitbangtan terus berupaya melakukan dan
meningkatkan akreditasi guna mendukung kinerja dan kompetensi UPT lingkup Puslitbangtan
dari klasifikasi C menjadi klasifikasi A agar dapat mengimbangi perkembangan dan kemajuan
33
IPTEK dewasa ini. Pada bulan Juli 2010, UPBS Balitkabi dan Balitsereal telah mendapat
Sertifikat SMM ISO 9001:2008. Hal ini akan mendorong produksi benih sumber kacang-
kacangan dan umbi-umbian serta jagung memiliki mutu yang sesuai dengan permintaan
konsumen.
(3) Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah pelaksanaan anggaran berbasis kinerja untuk mendukung
kegiatan penelitian dan manajemen Puslitbangtan. Anggaran Puslitbangtan bersumber dari
anggaran pemerintah dan sebagian kecil berasal dari kerja sama dengan berbagai pihak nasional
dan internasional. Oleh karena itu, dalam melaksanakan manajemen keuangannya berdasarkan
kebijakan yaitu :
1) Peningkatan pelaksanaan anggaran yang tertib administrasi, bersih, transparan dan
bertanggung jawab berdasarkan Standar Operasional Prosedur yang baku,
2) Pelaksanaan anggaran berbasis kinerja/ keluaran yang efektif dan efisien, dan
3) Mengupayakan sumber pendanaan selain APBN melalui kerja sama penelitian dalam dan luar
negeri.
4.2.2. Kinerja Organisasi
Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan adalah suatu kesatuan dari seluruh unsur yang
mempunyai tujuan yang sama untuk pencapaian tujuan Puslitbangtan sebagai lembaga
penelitian yang menghasilkan inovasi dalam bidang tanaman pangan. Komponen kinerja dapat
dicapai melalui keterlibatan seluruh karyawan Puslitbangtan dalam bentuk kerjasama antar
Bidang dan Bagian serta antar Peneliti dan struktural. Indikator pengukuran kinerja
Puslitbangtan dilakukan dalam aspek :
1. Pertanggung jawaban dalam pelaksanaan pekerjaan
2. Keterbukaan informasi
3. Dasar hukum pelaksanaan
4. Pelayanan masyarakat
5. Kebebasan berpartisipasi
6. Hasil Sesuai terget yang diharapkan
(1) Pertanggung Jawaban dalam Pelaksanaan Pekerjaan
Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan di masing-masing kegiatan. Para
penanggung jawab kegiatan bersedia mempertanggung jawabkan setiap kegiatan yang
dikelolanya serta menjelaskan dalam bentuk laporan kegiatan. Pertanggung jawaban
34
pelaksanaan kegiatan selama ini dilakukan terhadap adanya permintaan klarifikasi atau
pemeriksaan oleh tim auditor eksternal seperti Badan Pemeriksa Keuangan.
(2) Keterbukaan Informasi
Keterbukaan dalam mengakses informasi yang bersifat publik dilakukan oleh Sub
Bidang Publikasi dan Pendayagunaan Hasil Penelitian yang diupload ke website Puslitbang
Tanaman Pangan. Keterbukaan informasi dimaksudkan sebagai upaya Puslitbangtan dalam
menyebarluaskan inforamsi tentang penelitian yang telah sedang dan akan dikerjakan.
(3) Dasar hukum pelaksanaan
Indikator lain yaitu dalam pelaksanaan seluruh kegiatan di Puslitbangtan telah
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku secara universal khususnya yang menyangkut
pengelolaan anggaran, manajemen SDM serta manajemen aset. Dalam bidang penelitian rujukan
yang dipergunakan dalam etika penelitian adalah panduan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) dan Badan lainnya yang berkompeten.
(4) Pelayanan masyarakat
Indikator lainnya yaitu dalam kegiatan penelitian dan non penelitian, Puslitbangtan
memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui berbagai tingkatan. Dalam bidang
administrasi pelayanan dilaksanakan oleh Bidang Publikasi dan Pengayagunaan Hasil Penelitian
dalam bidang penyebaran informasi penelitian melalui website serta pelayanan tugas-tugas
perpustakaan dalam melayani permintaan penelusuran berbagai literatur hasil penelitian oleh
para peneliti dalam dan luar negeri.
(5) Kebebasan berpartisipasi
Partisipasi aktif karyawan Puslitbangtan terlihat dari peran serta dalam berbagai kegiatan
yang diadakan baik formal maupun informal. Dalam bentuk formal, karyawan Puslitbangtan
dimungkinkan mengajukan usul bagi perbaikan Puslitbangtan sebagai institusi. Formulasi
usulan biasanya disampaikan dalam acara pertemuan dengan unsur pimpinan setiap bulan dalam
bentuk pertemuan rutin. Sedangkan dalam bentuk informal, karyawan Puslitbangtan mengikuti
setiap perkembangan dan perubahan yang terjadi seperti perubahan aplikatif dalalm bentuk
perangkat lunak (update aplikasi).
(6) Hasil Sesuai terget yang diharapkan
Indikator lain pengukuran kinerja yaitu hasil yang dicapai. Puslitbangtan telah
menghasilkan beberapa varietas baru 49 varietas unggul baru tanaman pangan: padi
(hibrida, inbrida), jagung (hibrida, komposit), kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi jalar.
35
Pendekatan PTT padi sawah melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah digunakan
untuk peningkatan potensi hasil di lahan sawah irigasi seluas 2 juta ha, serta PTT padi gogo
100.000 ha, PTT jagung hibrida 90.000 ha, dan PTT kedelai seluas 100.000 ha di lahan
optimal maupun sub-optimal.
Unit pengelola benih sumber padi (ISO 9001-2000), jagung dan kedelai dengan sistem
majemen mutu didukung oleh laboratorium uji mutu benih padi (ISO 17025:2000) beserta
Pangkalan Data Perbenihan dan jaringan akselerasi adopsi VUB melalui penyebaran benih
sumber dengan 17 BPTP di Indonesia. Pada saat ini tersedia sekitar 22 ton benih penjenis (BS)
dari berbagai komoditas dan varietas. Berbagai kegiatan diseminasi hasil penelitian telah
dilaksanakan, baik dalam skala nasional maupun internasional. Informasi inovasi teknologi juga
dikemas dalam 52 judul buku/pedum/leaflet publikasi tanaman pangan dan ditayangkan pada
website (http://www.puslittan.bogor.net).
Rasio SDM S3:S2:S1 = 1 : 1,8 : 3 mendekati rasio yang diinginkan yaitu 1 : 2 : 4.
Kebijakan Menteri Pertanian yang memberikan kesempatan kepada Badan Litbang
Pertanian untuk melakukan seleksi terhadap pegawai baru yang diterima Deptan, diharapkan
dapat mengurangi kesenjangan tersebut. Total anggaran periode 2005-2010 meningkat dari
tahun ke tahun.Namun belum seluruh target tercapai sesuai yang direncanakan meliputi
1. Belum semua teknologi yang dibutuhkan produksi tanaman pangan berhasil dirakit pada
periode tersebut seperti varietas padi dan jagung umur ultra genjah, maupun yang
mengandung vitamin A tinggi sebagai pangan fungsional.
2. Belum semua teknologi yang dihasilkan diadopsi petani. Sistem transfer teknologi dari
sumber teknologi ke pengguna antara dan dari pengguna antara ke pengguna akhir
(petani) belum berjalan sebagaimana diharapkan atau teknologi yang dihasilkan belum
tepat jenis, waktu, sasaran dan sesuai kebutuhan petani. Demikian halnya opsi kebijakan
yang dihasilkan belum dapat dimonitor apakah digunakan seluruhnya oleh pengambil
kebijakan.
3. Pemeliharaan sarana dan prasarana penelitian perlu terus ditingkatkan.
4. Pada 5-tahun mendatang 33% karyawan Puslitbangtan memasuki usia pensiun, namun
regenerasi peneliti belum berjalan sesuai dengan kebutuhan, karena rekrutmen peneliti
belum sesuai dengan bidang kepakaran yang diinginkan.
36
4.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Good Governance
4.3.1. Kepemimpinan
Kepemimpinan di Puslitbang Tanaman Pangan terdiri dari 1 orang Kepala Pusat 3 orang
Kepala Bidang/Bagian dan 6 orang Kepala Sub Bidang/Bagian. Para pejabat struktural tersebut
didukung oleh pejabat fungsional dalam bentuk Kelompok Peneliti. Untuk tugas operasional di
level bawah Kepala Pusat menunjuk para pembantu pekaksana kegiatan yang bertugas
membantu tugas administrasi secara operasional dengan indikator secara umum sebagai berikut :
(1) Jenjang pemberian perintah dari pimpinan di level paling atas kepada level dibawahnya
sebagai pelaksana kebijakan dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan tugas unit
masing-masing. Dalam memberikan perintah para pejabat Puslitbangtan memberikan
disposisi atas suatu kasus/permasalahan yang harus segera ditindaklanjuti pada tingkat
operasional (staf/Pelaksana)
(2) Implementasi tugas dan fungsi pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsi Bidang /Bagian
atau kelomook fungsional peneliti. Bidang yang terdapat di Puslitbangtan meliputi : (1)
Bidang Program dan Evaluasi yang membawahi (a) Sub Bidang Program dan Anggaran
serta (b) Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi, (2) Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan
Hasil Penelitian membawahi (a) Sub Bidang Kerjasama Penelitian dan (b) Bidang
Pendayagunaan Hasil Penelitian, (3) Bagian Tata Usaha yang membawahi (a) Sub Bagian
Keuangan dan Perlengkapan dan (b) Sub Bagian Kepegawaian dan Rumah Tangga.
(3) Tugas yang harus dilaksanakan oleh bawahan diformulasikan oleh pimpinan dalam bentuk
job description. Masing-masing staf memiliki deskripsi tugas yang harus dilaksanakan
sesuai dengan arahan dan kebijakan pimpinan dalam membagi tugas pekerjaan secara
merata kepada seluruh staf yang dimiliki oleh masing-masing Bagian/Bidang.
(4) Penciptaan iklim/lingkungan kerja yang kondusif dilakukan oleh pimpinan induk dalam hal
ini Kepala Puslitbang Tanaman Pangan. Kepala Pusat menciptakan suasana yang kondusif
bagi iklim kerja karyawan dengan cara melakukan pertemuan setiap bulan melalui acara
upacara kesadaran KORPRI setiap tanggal 17 setiap bulan.
(5) Kemampuan pimpinan dalam memimpin suatu unit (Bagian/Bidang atau Sub Bagian/ Sub
Bidang) sesuai dengan disiplin ilmu dan kompetensinya. Kepala Puslitbang Tanaman
Pangan sebelumnya telah menjabat Kepala Balai yang merupakan eselon III di berbagai
daerah. Hal tersebut menjadikan kemampuan manajerialnya telah teruji. Untuk pejabat
struktural elselon III sebelumnya telah menjabat eselon IV diberbagai jenis jabatan
37
sedangkan untuk eselon IV sebelumnya telah menempuh beberapa pendidikan dan latihan
(DIKLAT) kepemimpinan dan telah duduk diberbagai kepanitiaan serta keproyekan.
4.3.2. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah potensi yang dimiliki organisasi dalam mencapai tujuan,
visi misi sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Puslitbang Tanaman Pangan saat ini
memiliki 938 orang PNS yang tersebar di lima UK/UPT, 60 orang diantaranya memiliki
pendidikan S3, 85 orang S2, 176 orang S1, 21 orang SM, 22 orang D3, 4 orang D2, 366 orang
SLTA dan 204 orang sisanya berpendidikan SLTP dan SD. Berdasarkan tupoksinya, komposisi
SDM Puslitbangtan terdiri atas 175 orang peneliti aktif, 141 orang fungsional non-peneliti, 40
orang peneliti non klas, dan 582 orang tenaga administrasi dan penunjang lainnya.
Perbandingan jumlah peneliti dengan tenaga non-peneliti dan administrasi adalah 1: 4,4 suatu
perbandingan yang kurang ideal bagi lembaga penelitian. Idealnya perbandingan tersebut
terbalik yaitu jumlah peneliti lebih banyak dibanding jumlah tenaga administrasi dan penunjang
lainnya. Rasio SDM Puslitbangtan S3:S2:S1 = 1 : 1,4 : 2,9, sedangkan rasio peneliti aktif
S3:S2:S1 = 1 : 1,1 : 0,8 diharapkan dapat mencapai 1 : 2: 1 tahun 2014.
Komposisi SDM Puslitbangtan berdasarkan kelompok umur menunjukkan 27 orang
berumur lebih dari 60 tahun, 111 orang berumur 56-60, 266 orang berumur 51-55 tahun dan
sisanya 534 orang berumur 50 tahun ke bawah. Sedangkan pada periode 5 tahun kedepan,
diperkirakan 253 orang (27%) akan memasuki usia pensiun. Kebijakan penguatan kompetensi
SDM Puslitbangtan dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Melengkapi data dasar SDM
(SIMPEG) yang selalu di update setiap 2 bulan sekali, 2) Usulan rekruitmen baru SDM (peneliti
dan administrasi) sesuai bidang/disiplin ilmu yang dibutuhkan, dan 3) Penataan kembali beban
tugas individu SDM sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
4.3.3. Sarana dan Prasarana
Manajemen sarana dan prasarana (aset) Puslitbangtan mengacu kepada kebijakan 1)
Inventarisasi data Barang Milik Negara, 2) Pengadaan dan pembaharuan peralatan laboratorium,
3) Renovasi rumah kaca, kurung kawat, laboratorium dan gudang benih, 4) Renovasi sarana dan
prasarana Kebun Percobaan, 5) Penyusunan Juknis Kerja sama Pemanfaatan Kebun Percobaan,
dan 6) Penyusunan SOP Laboratorium, Rumah Kaca dan Kurung Kawat. Pelaksanaan kebijakan
manajemen aset tersebut diharapkan dapat mencapai sasaran yaitu 1) Meningkatnya kualitas
input aset fisik dalam bentuk proses perencanaan yang matang, pelaksanaan yang tepat dan
38
pengawasan yang ketat terhadap kualitas pengadaan barang/jasa, 2) Meningkatnya jumlah dan
kualitas pengadaan barang/jasa, 3) Meningkatnya kualitas sumber daya manusia untuk
mengelola asset yang akuntabel, 4) Menyempurnakan dan meng-update data jumlah dan
kualitas asset secara akurat dan benar, dan 5) Meningkatnya pendapatan institusi Puslitbangtan
terutama yang bersumber dari pemanfaatan aset fisik dan unit-unit usaha. Ketersediaan sarana
dan prasarana di Puslitbang Tanaman Pangan dalam mendukung operasional mencakup: (1)
Tanah seluas 68.547 m2, (2) Peralatan dan Mesin 1.835 buah, (3) Gedung dan Bangunan 34
buah, (4) Irigasi dan Jaringan 3 buah serta (5) Aset tetap lainnya 7.338 buah.
4.3.4. Sumber Dana/Anggaran
Anggaran berbasis kinerja untuk mendukung kegiatan penelitian dan manajemen
Puslitbangtan bersumber dari anggaran pemerintah (DIPA) pada tahun 2009 sebesar
Rp.11.317.970.000. Dana tersebut digunakan untuk keperluan Belanja Pegawai sebesar Rp.
561.000.000,- Belanja Barang Rp.5.355.847.000,- dan Belanja Modal Rp. 401.123.000,-.
Ketersediaan dan tersebut untuk kegiatan rutin dan fungsional penelitian tanaman pangan cukup
memadai. Namun tidak seluruh dana yang tersedia dapat direalisasikan sesuai target
perencanaan awal. Hal tersebut terjadi pada hampir semua jenis belanja dengan total realisasi
sebesar Rp. 10.085.032.870,- (89,11%). Dengan demikian terjadi surplus anggaran pada akhir
periode sebesar Rp. 1.232.937.130,- (10,89%). Tidak terserapnya anggaran terjadi karena
terdapat perubahan pada belanja pegawai dimana terdapat pegawai yang mengalami pensiun
atau mutasi alih tugas, disamping itu belanja barang dan belanja modal yang mengalami
penurunan realisasi karena terjadi selisih harga yang ditetapkan dengan harga pasar. Disamping
dana dalam DIPA, Puslitbangtan pada tahun 2009 memperoleh dana kerjasama dengan P4MI
sebesar Rp. 220.000.000. yang digunakan sebagai dana pendukung dalam penelitian khususnya
penelitian tanaman pangan.
4.3.5. Metode Kerja Kebijakan Pengendalian Manajemen
Metode yang dipakai dalam Puslitbangtan dalam melaksanakan kegiatan baik
administratif maun fungsional berupa standar operasional prosedur (SOP) yang berisi panduan
dan tata cara pelaksanaan tugas operasional. Metode tersebut disusun oleh masing-masing
Bidang/Bagian dan Sub Bidang/Bagian serta kelompok peneliti di lingkungan Pusat Penelitian
dan Pengembangan Tanaman Pangan. Metode dalam format SOP di Puslitbang Tanaman
Pangan terdiri dari 107 SOP.
39
4.4. Hasil Uji ji Validitas dan Reliabilitas
Tabel 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X1 Kepemimpinan No. Butir
Pernyataan Validitas Reliabilitas
rhitung rtabel status Reliabilitas rkritis status
1 0.90 0.68 Valid
0.74 0,7 Reliabe
l
2 0.79 0.68 Valid 3 0.84 0.68 Valid 4 0.82 0.68 Valid 5 0.72 0.68 Valid
Untuk varabel kepemipminan (X1) seluruh butir pertanyaan yang digunakan dalam
kuisioner memiliki nilai rhitung yang lebih besar dari rtabel sehingga pernyataan/pertanyaan
dinyatakan valid. Sedangkan hasil uji reliabilitas terhadap seluruh butir pernyataan/pertanyaan
didapatkan hasil 0,74 artinya hasil yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga
seluruh butir pertanyaan/peryataan tersebut dinyatakan reliabel.
Tabel 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X2 SDM No. Butir
Pernyataan Validitas Reliabilitas
rhitung rtabel status Reliabilitas rkritis status
1 0.85 0.68 Valid
0.88 0,7 Reliabel
2 0.69 0.68 Valid 3 0.82 0.68 Valid 4 0.90 0.68 Valid 5 0.91 0.68 Valid 6 0.89 0.68 Valid
Untuk varabel sumber daya manusia (X2) secara umum memiliki nilai rhitung yang lebih
besar dari rtabel sehingga pernyataan/pertanyaan dinyatakan valid. Sedangkan hasil uji reliabilitas
didapatkan hasil 0,88 artinya hasil yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga
seluruh butir pertanyaan/peryataan tersebut dinyatakan reliabel.
Tabel 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X3 Sarana Prasarana No. Butir
Pernyataan Validitas Reliabilitas
rhitung rtabel status Reliabilitas rkritis status
1 0.93 0.68 Valid
0.93 0,7 Reliabel 2 0.97 0.68 Valid 3 0.97 0.68 Valid
40
Variabel sarana dan prasarana (X3) secara umum memiliki nilai rhitung yang lebih besar
dari rtabel sebesar 0,68 sehingga pernyataan/pertanyaan dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas
didapatkan 0,93 artinya hasil yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga seluruh
butir pertanyaan/peryataan tersebut dinyatakan reliabel.
Tabel 5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X4 Anggaran No. Butir
Pernyataan Validitas Reliabilitas
rhitung rtabel status Reliabilitas rkritis status
1 0.86 0.68 Valid
0.84 0,7 Reliabel 2 0.92 0.68 Valid 3 0.88 0.68 Valid
Seluruh butir dalam varabel anggaran (X4) dinyatakan valid karena memeliki nilai rhitung
yang lebih besar dari rtabel. Sedangkan hasil uji reliabilitas didapatkan 0,84 artinya hasil yang
diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga seluruh butir pertanyaan/peryataan tersebut
dinyatakan reliabel.
Tabel 6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X5 Metode dan Kebijakan No. Butir
Pernyataan Validitas Reliabilitas
rhitung rtabel status Reliabilitas rkritis status
1 0.86 0.68 Valid
0.84 0,7 Reliabel
2 0.93 0.68 Valid 3 0.83 0.68 Valid 4 0.76 0.68 Valid 5 0.90 0.68 Valid
Varabel metode dan kebijakan pengendalian manajemen (X5) dinyatakan valid karena
memeliki nilai rhitung yang lebih besar dari rtabel. Hasil uji reliabilitas menunjukan hasil yang
didapat sebesar 0,84 artinya hasil yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga
seluruh butir pertanyaan/peryataan tersebut dinyatakan reliabel.
41
Tabel 7. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Y Good Governance No. Butir
Pernyataan Validitas Reliabilitas
rhitung rtabel status Reliabilitas rkritis status
1 0.84 0.68 Valid
0.92 0,7 Reliabel
2 0.79 0.68 Valid 3 0.79 0.68 Valid 4 0.82 0.68 Valid 5 0.82 0.68 Valid 6 0.78 0.68 Valid 7 0.83 0.68 Valid 8 0.86 0.68 Valid 9 0.83 0.68 Valid
10 0.87 0.68 Valid
Seluruh butir pernyataan/pertanyaan yang digunakan dalam variabel good governance
berjumlah 10 (sepuluh) butir dinyatakan valid karena memeliki nilai rhitung yang lebih besar dari
rtabel. Sementara hasil uji reliabilitas menunjukan hasil yang didapat sebesar 0,92 artinya hasil
yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga seluruh butir pertanyaan/peryataan
tersebut dinyatakan reliabel.
4.5. Anaalisis Deskriptif Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Penerapan GG
Tabel 8. Tanggapan Responden Mengenai Kepemimpinan
Variabel Kepemimpinan
NB= 5 NB= 4 NB= 3 NB= 2 NB= 1 Skor
SS skor S
skor KS
skor TS
skor STS
skor Total
Var‐ 1 11 55 43 172 12 36 2 4 0 0 267
Var‐ 2 7 35 32 128 27 81 2 4 0 0 248
Var‐ 3 8 40 29 116 14 42 15 30 2 2 230
Var‐ 4 9 45 41 164 16 48 2 4 0 0 261
Var‐ 5 8 40 43 172 15 45 2 4 0 0 261
43 215 188 752 84 252 23 46 2 2 1267
Persentase (%) 0.17 0.59 0.20 0.04 0.00 1.00
Frekuensi (orang) 12 40 14 2 0 68
Berdasarkan tabel 8 diatas secara kumulatif dapat digambarkan persepsi responden
terhadap faktor kepemimpinan di Puslitbang Tanaman Pangan menunjukan bahwa 40 responden
(59%) memberikan nilai setuju serta 12 orang (17%) memberikan nilai sangat setuju bahwa
faktor kepemimpinan telah berhasil menjalankan tugas pokok dan fungsinya, namun terdapat 14
orang (20%) dan 2 orang (4%) responden yang memberikan nilai kurang setuju dan tidak seuju.
Hal ini berarti masih terdapat persepsi yang negatif terhadap faktor kepemimpinan.
42
Tabel 9. Tanggapan Responden Mengenai SDM
Variabel SDM NB= 5 NB= 4 NB= 3 NB= 2 NB= 1 Skor
SS skor S
skor KS
skor TS
skor STS
skor Total
Var‐ 1 10 50 41 164 13 39 4 8 0 0 261
Var‐ 2 7 35 32 128 27 81 2 4 0 0 248
Var‐ 3 8 40 29 116 14 42 15 30 2 2 230
Var‐ 4 8 40 42 168 16 48 2 4 0 0 260
Var‐ 5 7 35 43 172 16 48 2 4 0 0 259
Var‐ 6 8 40 42 168 13 39 5 10 0 0 257
48 240 229 916 99 297 30 60 2 2 1515
Persentase % 0.16 0.60 0.20 0.04 0.00 1.00
Frekuensi (orang) 11 41 13 3 0 68
Tabel 9 menunjukan bahwa sebagian besar responden memberi nilai setuju 41orang
(60%) dan 11 orang (16%) sangat setuju terhadap kompetensi SDM secara luas meliputi tingkat
pendidikan formal, kedisiplinan, kemampuan bekerjasama, optimalisasi seluruh SDM,
pembinaan SDM serta tanggung jawab yang dimiliki. Namun demikian masih terdapat 13 orang
(20%) dan 3 orang (4%) responden yang memberi nilai kurang setuju dan tidak setuju. Hal
tersebut mengindikasikan masih terdapat anggapan responden bahwa SDM di Puslitbangtan
belum sepenuhnya memiliki kualitas kompetensi yang memadai.
Tabel 10.Tanggapan Responden Mengenai Sarana
Variabel Sarana NB= 5 NB= 4 NB= 3 NB= 2 NB= 1 Skor
SS skor S
skor KS
skor TS
skor STS
skor Total
Var‐ 1 9 45 41 164 16 48 2 4 0 0 261
Var‐ 2 10 50 44 176 12 36 2 4 0 0 266
Var‐ 3 11 55 41 164 14 42 2 4 0 0 265
150 504 126 12 0 792
Persentase % 0.19 0.64 0.16 0.02 0.00 1.00
Frekuensi (org) 13 43 11 1 0 68
Tabel 10 diatas menunjukan 43 orang (64%) dan 13 orang (19%) responden
memberikan nilai setuju dan sangat setuju terhadap ketersediaan, kelengkapan serta
pemanfaatan sarana dan prasana di Puslitbangtan telah berjalan dengan baik. Sementara itu 11
orang (16%) responden memberikan nilai kurang setuju dan 1 orang (2%) tidak setuju. Dengan
demikian perlu peningkatan sarana dan prasarana dari jumlahnya yang memadai, lengkap dan
digunakan secara optimal bagi kegiatan operasional.
43
Tabel 11.Tanggapan Responden Mengenai Anggaran
Variabel Anggaran
NB= 5 NB= 4 NB= 3 NB= 2 NB= 1 Skor
SS skor S
skor KS
skor TS
skor STS
skor Total
Var‐ 1 9 45 41 164 16 48 2 4 0 0 261
Var‐ 2 9 45 44 176 13 39 2 4 0 0 264
Var‐ 3 8 40 29 116 14 42 15 30 2 2 230
130 456 129 38 2 755
Persentase % 0.17 0.60 0.17 0.05 0.00 1.00
Frekuensi (org) 12 41 12 3 0 68
Tabel 11 diatas menjelaskan bahwa 60% responden beranggapan anggaran yang
dialokasikan mencukupi., seluruh kegiatan dapat dibiayai dari dana yang ada serta diperlukan
sumber dana lain untuk membiayai kegiatan yang tidak dialokasikan dalam anggaran DIPA.
Sementara 17% sisanya menyatakan anggaran yang dialokasikan tidak dapat mencukupi. Hal
tersebut dapat berarti bahwa sebenarnya anggaran yang dialokasikan kurang dapat mencukupi
untuk pembiayaan kegiatan di Puslitbangtan..
Tabel 12.Tanggapan Responden Mengenai Metode Pengendalian Manajemen
Variabel MPM NB= 5 NB= 4 NB= 3 NB= 2 NB= 1 Skor
SS Sskor S Sskor KS Sskor TS Sskor STS Sskor Total
Var‐ 1 8 40 43 172 15 45 2 4 0 0 261
Var‐ 2 10 50 43 172 12 36 3 6 0 0 264
Var‐ 3 8 40 29 116 14 42 15 30 2 2 230
Var‐ 4 7 35 32 128 27 81 2 4 0 0 248
Var‐ 5 10 50 40 160 14 42 4 8 0 0 260
43 215 187 748 82 246 26 52 2 2 1263
Persentase % 0.17 0.59 0.19 0.04 0.00 1.00
Frekuensi (org) 12 40 13 3 0 68
Berdasarkan tabel 12 terlihat hasil tanggapan responden menunjukan 40 orang (59%)
memberikan nilai setuju dan 12 orang (17%) memberikan nilai sangat setuju mengenai
penjabaran tugas pokok dan fungsi untuk setiap pegawai telah dilakukan dengan baik, kebijakan
yang diambil konsisten dengan tujuan organisasi Puslitbangtan, selalu mengacu pada visi misi,
memiliki SOP serta laporan kegiatan yang dibuat sesuai dengan pelaksanaan. Sedangkan 19%
dan 4% responden menyatakan kurang setuju dan tidak setuju terhadap metode pengendalian
manajemen yang khususnya dari aspek standarisasi pekerjaan yang diformulasikan dalam
bentuk SOP, untuk itu diperlukan pembaharuan SOP guna mengakomodasi deskripsi pekerjaan
baik yang bersifat teknis maupun administratif.
44
4.6. Anaalisis Deskriptif Penerapan Good Governance
Tabel 13.Tanggapan Responden Mengenai Akuntabilitas dan Kinerja Variabel Good Governance
NB= 5 NB= 4 NB= 3 NB= 2 NB= 1 Skor
SS Sskor S Sskor KS Sskor TS Sskor STS Sskor Total
Akuntabilitas Var‐ 1 11 55 41 164 14 42 2 4 0 0 265
Var‐ 2 8 40 31 124 27 81 2 4 0 0 249
Var‐ 3 8 40 29 116 14 42 15 30 2 2 230
Var‐ 4 9 45 41 164 16 48 2 4 0 0 261
Kinerja Var‐ 5 8 40 43 172 15 45 2 4 0 0 261
Var‐ 6 9 45 42 168 13 39 4 8 0 0 260
Var‐ 7 7 35 32 128 27 81 2 4 0 0 248
Var‐ 8 10 50 41 164 14 42 3 6 0 0 262
Var‐ 9 7 35 32 128 27 81 2 4 0 0 248
Var‐ 10 11 55 43 172 12 36 2 4 0 0 267
88 440 375 1500 179 537 36 72 2 2 2551
Persentase % 0.17 0.59 0.21 0.03 0.00 1.00
Frekuensi (org) 12 40 14 2 0 68
Tabel 13 menunjukan bahwa secara total 59% dan 17% responden memberi nilai setuju
dan sangat setuju terhadap mekanisme sistim akuntabilitas telah berjalan dengan baik, terdapat
transparansi dalam pelaksanaan kegiatan, penyusunan renstra berorientasi pada output, terdapat
tahap-tahap dalam pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan,
adanya keterbukaan informasi, pelaksanaan sesuai dengan peraturan yang berlaku, pelayanan
kepada masyarakat berjalan dengan baik, terdapat kebebasan berpartisipasi dari seluruh sumber
daya yang ada serta hasil yang diperoleh sesuai yang diharapkan itu berarti mayoritas penilaian
responden akan akuntabilitas dan kinerja telah berjalan dengan baik, hal tersebut dibuktikan
dengan frekuensi total jumlah responden yang menyatakan nilai setuju dan sangat setuju
jumlahnya mencapai 52 orang (76%) sedangkan sisanya 16 orang (24%) menyatakan kurang
setuju dan tidak setuju. Pernyataan responden yang menyatakan kurang dan tidak setuju terjadi
di hampir seluruh butir pernyataan, namun yang terbesar mencapai 27orang terjadi pada variabel
2 (transparansi), variabel 7 (kesesuaian dengan peraturan) dan variabel 9 (kebebasan
berpartisipasi). Kenyataan tersebut mengindikasikan bahwa masih terdapat masalah yang perlu
ditingkatkan khususnya tiga masalah tersebut.
45
4.7. Anaalisis Statistik
4.7.1. Regresi Sederhana
(1) Analisis regresi Kepemimpinan (X1) terhadap good governance (Y)
Tabel 14.Ringkasan Analisis Regresi Sederhana Kepemimpin X1 terhadap Good Governance Y Variabel Koefisien Regresi T Kepemimpinan 1.889
2,033 Constant 2.310Dependent Variabel : Good Governance R2 (koefisien determinasi) : 0,968 R (korelasi) : 0,937 ttabel : 2,00
Dari tabel 14 diatas diperoleh R2 sebesar 0,968. Hal ini mencerminkan bahwa variabel
bebas (Kepemimpinan) sangat mampu menjelaskan variasi perubahan dari variabel terikat (good
governance) dengan nilai koefisien determinasinya sebesar 96,8%, sedangkan nilai koefisien
korelasi sebesar 93,7% dengan demikian hubungan antara kepemimpinan dengan good
governance secara statistik tergolong pada kategori hubungan sangat tinggi. Selanjutnya sesuai
tabel 39 diatas dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 2.310 + 1.889X1
Berdasarkan persamaan diatas diketahui bahwa regresi sangat signifikan dan untuk
menguji tingkat signifikansi dipergunakan uji-t. Nilai thitung dari X1 diperoleh 2.033 dan jika
dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf signifikan 5% (α=0,05) dengan derajat bebas (df)=66
maka diperoleh ttabel sebesar 2,000. Ternyata thtitung > ttabel berarti H0 ditolak, dan H1 diterima,
artinya variabel X1 (kepemimpinan) memberi pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel
Y (good governance)
(2) Analisis regresi SDM (X2) terhadap good governance (Y)
Seperti analisis untuk variabel X1, variabel X2 juga akan dianalisis dengan analisis regresi
sederhana. Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana dapat terlihat pada tabel 41 dibawah ini :
Tabel 15.Ringkasan Analisis Regresi Sederhana SDM terhadap Good Governance Variabel Koefisien Regresi T SDM 1.500
3.193 Constant 4.103Dependent Variabel : Good Governance R2 (koefisien determinasi) : 0,956 R (korelasi) : 0,913 ttabel : 2,000
46
Nilai koefisien determinasi sesuai tabel 15 diatas sebesar 0,956, artinya variabel bebas
X2 (SDM) memberikan pengaruh yang sangat tinggi terhadap variabel terikat (good governance)
sebesar 95,6%. Selain koefisien determinasi juga diperoleh koefisien korelasi sebesar 91,3% ini
artinya bahwa hubungan antara SDM dengan good governance secara statistik tergolong pada
kategori hubungan sangat tinggi. Berdasarkan tabel diatas, dapat disusun persamaan regresi :
Y= 4.103 + 1,500X2
Berdasarkan persamaan diatas diketahui bahwa regresi sangat signifikan dan untuk
menguji tingkat signifikansi dipergunakan uji-t. Nilai thitung dari X1 diperoleh 3.193 dan jika
dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf signifikan 5% (α=0,05) dengan derajat bebas (df)=66
maka diperoleh ttabel sebesar 2,000. Ternyata thtitung > ttabel berarti H0 ditolak, dan H1 diterima, itu
berarti variabel X2 (SDM) memberi pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel Y (good
governance)
(3) Analisis regresi Sarana dan Prasarana (X3) terhadap good governance (Y)
Tabel 16. Ringkasan Analisis Regresi Sederhana Sarana Prasarana terhadap Good Governance Variabel Koefisien Regresi T Sarana Prasarana 2,690
2.805 Constant 6.185Dependent Variabel : Good Governance R2 (koefisien determinasi) : 0,871 R (korelasi) : 0,759 ttabel : 2,000
Nilai koefisien determinasi sesuai tabel 16 diatas sebesar 0,8717 atau 87,1%, artinya
variabel bebas X3 (Sarana Prasarana) memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap variabel
terikat (good governance. Sedangkan koefisien korelasi diperoleh sebesar 0,759 ini artinya
bahwa hubungan antara Sarana Prasarana dengan good governance secara statistik tergolong
pada kategori hubungan yang sangat kuat. Berdasarkan tabel diatas, dapat disusun persamaan
regresi :
Y= 6,185 + 2,690X3
Berdasarkan persamaan diatas diketahui bahwa regresi sangat signifikan dan untuk
menguji tingkat signifikansi dipergunakan uji-t. Nilai thitung dari X1 diperoleh 2.805 dan jika
dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf signifikan 5% (α=0,05) dengan derajat bebas (df)=66
maka diperoleh ttabel sebesar 2,000. Ternyata thtitung > ttabel berarti H0 ditolak, dan H1 diterima, itu
berarti variabel X3 (Sarana) memberi pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel Y
(good governance)
47
(4) Analisis Regresi Anggaran (X4) terhadap good governance (Y)
Tabel 17.Ringkasan Analisis Regresi Sederhana Anggaran terhadap Good Governance Variabel Koefisien Regresi T Anggaran 2,552
5,213 Constant 9.177Dependent Variabel : Good Governance R2 (koefisien determinasi) : 0,896 R (korelasi) : 0,803 ttabel : 2,000
Dari tabel 17 terlihat nilai koefisien determinasi sebesar 0,896 atau 89,6%, artinya
variabel bebas X4 (anggaran) memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap variabel terikat
(good governance). Sedangkan koefisien korelasi diperoleh sebesar 0,803 (80,3%), ini artinya
bahwa hubungan antara Anggaran dengan good governance secara statistik tergolong pada
kategori hubungan sangat kuat. Berdasarkan tabel diatas, dapat disusun persamaan regresi :
Y= 9,177 + 2,522X4
Berdasarkan persamaan diatas diketahui bahwa regresi sangat signifikan dan untuk
menguji tingkat signifikansi dipergunakan uji-t. Nilai thitung dari X1 diperoleh 5.213 jika
dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf signifikan 5% (α=0,05) dengan derajat bebas (df)=66
maka diperoleh ttabel sebesar 2,000. Ternyata thtitung > ttabel berarti H0 ditolak, dan H1 diterima, itu
berarti variabel X4 (Anggaran) memberi pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel Y
(good governance)
(5) Analisis Regresi Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen (X5) terhadap good
governance (Y)
Tabel 18.Ringkasan Analisis Regresi Sederhana Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen terhadap Good Governance
Variabel Koefisien Regresi T Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen
1,740 4,154
Constant 5,205Dependent Variabel : Good Governance R2 (koefisien determinasi) : 0,955 R (korelasi) : 0,912 ttabel : 2,000
Besarnya nilai koefisien determinasi dari tabel 18 diatas yaitu 0,955, artinya variabel
bebas X5 (metode dan kebijakan pengendalian manajemen) memberikan pengaruh sebesar
95,5% terhadap variabel terikat (good governance). Dari tabel tersebut juga terlihat koefisien
korelasi sebesar 0,912 (91,2%), ini berarti bahwa hubungan antara metode dan kebijakan
48
pengendalian manajemen dengan good governance tergolong pada kategori hubungan sangat
kuat. Dengan persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 5,205 + 1,740X5
Berdasarkan persamaan diatas diketahui bahwa regresi sangat signifikan dan untuk
menguji tingkat signifikansi dipergunakan uji-t. Nilai thitung dari X1 diperoleh 4,154 jika
dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf signifikan 5% (α=0,05) dengan derajat bebas (df)=66
maka diperoleh ttabel sebesar 2,000. Ternyata thtitung > ttabel berarti H0 ditolak, dan H1 diterima, itu
berarti variabel X5 (Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen) memberi pengaruh yang
sangat signifikan terhadap variabel Y (good governance)
4.7.2. Analisis Regresi Berganda (Multiple Regression)
Analisis gabungan antara variabel bebas X yang terdiri dari Kepemimpinan X1, sumber
daya manusia X2, Sarana dan Prasarana X3, Anggaran X4, Metode dan Kebijakan Pengendalian
Manajemen X5 terhadap variabel terikat Y (Good Governance) dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat.
Analisis dilakukan menggunakan regresi berganda (multiple regression) dengan bantuan
SPSS v.15 dan aplikasi excel. Hasil analisis dapat terlihat pada tabel berikut :
Tabel 19.Ringkasan Analisis Regresi Berganda antara Kepemimpinan, SDM, Sarana
Prasarana, Anggaran dan Metode Kebijakan Pengendalian Manajemen terhadap Good Governance
Variabel Koefisien Regresi F Kepemimpinan 1,434
768,309 Sumber Daya Manusia 0,545Sarana dan Prasarana 0,429Anggaran 1,620Metode Kebijakan Pengendalian Manajemen
0,627
Constant 0,022Dependent Variabel : Good Governance R2 (koefisien determinasi) : 0,992 R (korelasi) : 0,984 Ftabel : 2,000
Dari tabel 19 diatas diperoleh nilai koefisien determinasi berganda (R2) sebesar 0,992,
hal ini berarti variabel bebas memberikan kontribusi sebesar 99,2% terhadap variabel terikat
artinya variabel bebas secara bersama-sama memberikan pengaruh yang sangat signifikan
terhadap upaya penerapan good governance. Sedangkan sisanya sebesar 0,8% merupakan
49
pengaruh dari variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian, sedangkan koefisien korelasi
sebesar 0,984 (98,4%) ini berarti kedua variabel memiliki hubungan yang sangat signifikan.
Berdasarkan tabel 19 diatas dapat disusun persamaan regresi berikut :
Y = 0,022 + 1,434X1 + 0,545X2 + 0,429X3 + 1,620X4 + 0,627X5
Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat dilakukan pengujian signifikansi dari
variabel bebas secara serentak terhadap variabel terikat dengan pengujian harga F (Fisher Test).
Harga Fhitung yang diperoleh dari perhitungan diatas adalah sebesar 768,309, sedangkan nilai
untuk Ftabel pada taraf level of significant sebesar 5% dengan derajat bebas (df) = 62 diperoleh
nilai Ftabel sebesar 2,00. jika dibandingkan, maka nilai Fhitung > Ftabel sehingga secara bersama-
sama variabel bebas (kepemimpinan, SDM, sarana prasarana, anggaran, metode dan kebijakan
pengendalian manajemen) mempunyai hubungan yang sangat signifikan terhadap penerapan
good governance.
4.8. Upaya Penerapan Good Governance
Berdasarkan uraian analisis diatas dapat dirumuskan rekapitulasi hasil pernyataan
responden yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi upaya penerapan good
governance di Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan yang meliputi faktor
Kepemimpinan, Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana, Anggaran, Metode dan
Kebijakan Pengendalian Manajemen sebagai variabel bebas (X) yang dikelompokan kedalam
lima asumsi kategori sebagaimana terlihat pada tabel 20 dibawah ini.
Tabel 20.Rekapitulasi Pernyataan Responden Terhadap Variabel Fakror-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Good Governance
Variabel Bebas NB= 5 NB= 4 NB= 3 NB= 2 NB= 1 Skor
SS Sskor S Sskor KS Sskor TS Sskor STS Sskor Total
Kepemimpinan 12 58 40 161 14 41 2 5 0 0 265
SDM 11 54 41 164 13 40 3 5 0 0 264
Sarana 13 64 43 173 11 32 1 2 0 0 272
Anggaran 12 59 41 164 12 35 3 7 0 0 265
MPM 12 58 40 161 13 40 3 6 0 0 264
58 292 206 824 63 188 12 25 0 0 1330
Persentase (%) 0,22 0,62 0,14 0,02 0,00 1,00
Frekuensi (org) 15 42 10 1 0 68
Berdasarkan tabel 20 diatas dapat diketahui dari 5 (lima) jenis data yang dirumuskan
menjadi pertanyaan/pernyataan responden yang menyatakan sangat setuju mencapai 22% (15
50
orang) dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 62% (42 orang) sedangkan yang menyatakan
kurang setuju mencapai 14% (10 orang) dan 2% (1 orang) menyatakan tidak setuju. Dari
persepsi pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa secara keseluruhan 84% (57 orang)
responden menganggap bahwa variabel Kepemimpinan, SDM,Sarana dan Prasarana, Anggaran
serta Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi penerapan good governance. Sedangkan 16% (11 orang) responden menyatakan
termasuk dalam kategori kurang setuju, artinya dalam upaya penerapan good governance masih
diperlukan upaya yang sangat keras dari seluruh unsur di Puslitbang Tanaman Pangan.
Berkaitan dengan rekapitulasi pernyataan responden tarhadap penerapan good
govrnance di Puslitbang Tanaman Pangan dapat dilihat pada tabel 21 dibawah ini.
Tabel 21.Rekapitulasi Pernyataan Responden Terhadap Variabel Good Governance Variabel Good Governance
NB= 5 NB= 4 NB= 3 NB= 2 NB= 1 Skor
SS Sskor S Sskor KS Sskor TS Sskor STS Sskor Total
Akuntabilitas Var‐ 1 11 55 41 164 14 42 2 4 0 0 265
Var‐ 2 8 40 31 124 27 81 2 4 0 0 249
Var‐ 3 8 40 29 116 14 42 15 30 2 2 230
Var‐ 4 9 45 41 164 16 48 2 4 0 0 261
Kinerja Var‐ 5 8 40 43 172 15 45 2 4 0 0 261
Var‐ 6 9 45 42 168 13 39 4 8 0 0 260
Var‐ 7 7 35 32 128 27 81 2 4 0 0 248
Var‐ 8 10 50 41 164 14 42 3 6 0 0 262
Var‐ 9 7 35 32 128 27 81 2 4 0 0 248
Var‐ 10 11 55 43 172 12 36 2 4 0 0 267
88 440 375 1500 179 537 36 72 2 2 2551
Persentase % 0,17 0,59 0,21 0,03 0,00 1,00
Frekuensi (org) 12 40 14 2 0 68
Berdasarkan tabel 21 diatas dapat diketahui dari 10 (sepuluh) jenis data yang
dirumuskan menjadi pertanyaan/pernyataan responden yang menyatakan sangat setuju mencapai
17% (12 orang) dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 59% (40 orang) sedangkan yang
menyatakan kurang setuju mencapai 21% (14 orang) dan 3% (2 orang) menyatakan tidak setuju.
Dari persepsi pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa Puslitbang Tanaman Pangan
mempunyai upaya yang sangat sungguh-sungguh dalam menerapkan good governance, karena
secara total persentase responden yang menyatakan setuju nilainya mencapai 76% (52 orang).
Namun demikian responden yang menyatakan kurang setujupun nilainya cukup tinggi yaitu
24% hal ini berarti bahwa diperlukan upaya yang lebih keras lagi dalam rangka mewujudkan
good governance di Puslitbang Tanaman Pangan.
51
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan hasil analisis data yang telah dilakukan diatas terhadap upaya
penerapan good governance di Puslitbangtan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Penerapan good governance di Puslitbang Tanaman Pangan sangat dipengaruhi oleh
unsur Kepemimpinan, SDM, Sarana dan Prasarana, Anggaran serta Metode dan
Kebijakan Pengendalian Manajemen.
2. Secara keseluruhan dari variabel-variabel bebas yang diamati dalam penelitian ini,
didapat hasil nilai koefisien korelasi ganda sebesar 0,984 dan koefisien determinasi
ganda sebesar 0,992 yang berarti bahwa variabel bebas secara bersama-sama
memberikan kontribusi sebesar 99,2% dalam upaya penerapan good governance.
B. Saran
Perlu pembenahan dari aspek (1) kepemimpinan khususnya perencanaan kegiatan agar tidak
terjadi kekeliruan dalam pencapaian target,(2) aspek SDM khususnya masalah kompetensi dan
kualitas, (3) aspek anggaran khususnya pencatatan kegiatan kerjasama dan (4) metode
pengendalian manajemen khususnya masalah realisasi pelaksanaan.
52
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, A. 2005. Format Anggaran Terpadu Menghilangkan TumpangTindih, Makalah Bapekki, Departemen Keuangan
Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, PT.Rineke
Cipta, Jakarta. Barata , AA. dan Bambang Trihartanto. 2004. Kekuasaan Pengelolaan Keuangan
Negara/Daerah, Jakarta Elex Media Komputindo Budiarjo, M. 2002. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta Huseini, M. dan Hari Lubis. 1987. Teori Organisasi (suatu pendekatan makro).
Jakarta:Pusat Antar Ilmu Sosial UI. Instruksi Presiden Republik Indonesia No.7 Tahun 1999. Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, Jakarta, Penerbit Lembaga Administrasi Negara. Kasim, A. 1993. Pengukuran Efektifitas dalam Organisasi, Penerbit FEUI Jakarta. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia No.589/IX/6/Y/99.
Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Jakarta, Penerbit Lembaga Administrasi Negara
Keputusan Menteri Pertanian No. 341/Kpts/OT.140/9/2005. Tentang Kelengkapan
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian, Susunan Organisasi Puslitbang Tanaman Pangan
Keputusan Menteri Pertanian No.299/Kpts/OT.140/7/2005. Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Pertanian Osborne, D. dan Ted Gaebler. 1999. Mewirausahakan Birokrasi Reinventing
Government, Mentransformasi Semangat Wirausaha Dalam Sektor Publik, Terjemahan Abdul Rosyid, Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo.
Puslitbangtan. 2009. Succes Story 2004-2009 Dan Program 2009-2014. Bogor.
Soefihara, E. AJ. 2005. Reformasi Pengelolaan Anggaran Negara, Sistem Anggaran Berbasis Kinerja, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan,
Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Administrasi, Bandung Penerbit Alfabeta. Sukandarrumudi. 2002. Metodologi Penelitian, Yogyakarta, Penerbit Gadjah
Mada University Press.
53
Sumanto. 2002. Pembahasan Terpadu Statistika dan Metodologi Riset, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Tjokroamidjojo, B. 2000. Good Governance Paradigma Baru Manajemen Pembangunan,
dalam Manajemen Pembangunan No.30, Mei 2000. UNDP. 2010. For Governance for Sustainable Human Development, download tanggal 15
Oktober 2010 dari http://magnet.undp.org/policy/default.htm Wasistiono, S. 2002. Kapita Selekta Penyelenggaraan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah, Bandung : Fokusmedia
54
Lampiran 1. Halaman Permohonan Kuesioner
No.Responden : ………………….
Kuesioner
KAJIAN PENERAPAN GOOD GOVERNANCE PADA
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBGANGAN TANAMAN PANGAN
Dibuat Oleh :
Nama : Arsadi
NRP: H24076020
Kepada Bpk/Ibu/Sdr yang terhormat, 1. Saya mohon bantuan Bapak untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang
kami berikan pada halaman berikutnya, sesuai dengan keyakinan dan pendapat anda. 2. Kuesioner ini bersifat tertutup dan seluruh alternatif jawaban Bapak atas pernyataan yang
diberikan telah disediakan dalam kolom. 3. Bapak cukup memberikan tanda (x) pada pilihan yang telah disediakan berdasarkan
pendapat yang anda pilih.
A. Sangat setuju (SS) B. Setuju (S) C. Kurang Setuju (KS) D. Tidak Setuju (TS) E. Sangat Tidak Setuju (STS)
4. Kejujuran dan obyektivitas jawaban Bapak sangat saya harapkan. Saya menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban Bapak.
5. Kuesioner ini merupakan bagian dari penulisan skripsi saya pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Manajemen IPB.
Atas partisipasi Bapak, saya ucapkan terima kasih.
Institut Pertanian Bogor Fakultas Ekonomi Manajemen Departemen Manajemen Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus
55
Lampiran 2. Daftar Pertanyaan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Good Governance
No Pertanyaan Pilihan Jawaban SS S KS TS STS
I Kepemimpinan 1 Adakah hierarki yang memberi petunjuk tentang
wewenang dan tanggung jawab tentang apa yang harus dikerjakan.
2 Apakah implementasi tugas dan fungsi telah sesuai yang diharapkan
3 Apakah pimpinan selalu mengarahkan tugas (kegiatan) yang berhubungan dengan bawahan
4 Apakah pimpinan saudara selalu menciptakan iklim kerja yang kondusif
5 Apakah pimpinan Saudara memiliki kemampuan yang memadai untuk menjalankan tugas sebagai pimpinan
II Sumber Daya Manusia 1 Apakah tingkat pendidikan formal sesuai dengan
kebutuhan
2 Apakah SDM memiliki tingkat kedisiplinan dalam melaksanakan tugas
3 Telah optimalkan pendayagunaan sumber daya manusia di Puslitbang Tanaman Pangan
4 Apakah pembinaan pegawai telah dilaksanakan 5 Apakah SDM mampu bekerjasama dalam tim 6 Apakah SDM memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi
dalam menyelesaikan tugas
III Sarana dan Prasarana 1 Apakah peralatan yang menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas cukup tersedia
2 Bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana khususnya dalam pemanfaatan dan pemeliharaan
3 Apakah sarana yang tersedia cukup lengkap baik dari jenis maupun fungsinya.
IV Sumber Dana (Anggaran) 1 Apakah jumlah alokasi dana yang tersedia mencukupi
untuk membiayai kegiatan Puslitbangtan
2 Apakah seluruh kegiatan di Puslitbangtan dapat dibiayai dari dana dalam DIPA
3 Perlukah sumber dana lain selain dana DIPA untuk membiayai kegiatan Puslitbangtan
V Metode Kerja dan Kebijakan Pengendalian Manajemen 1 Apakah terdapat penjabaran terhadap tupoksi setiap
pegawai
2 Apakah kebijakan yang diambil konsisten dengan tujuan
56
organisasi 3 Apakah pelaksanaan kegiatan serta perencanaan yang
dibuat mengacu pada visi dan misi Puslitbangtan
4 Apakah di Puslitbangtan terdapat Standard Operasional Prosedur (SOP)
5 Apakah Laporan kegiatan yang dibuat telah dilaksanakan dengan baik
Lanjutan Lampiran 2.
57
Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Penerapan Good Governance
No Pertanyaan Pilihan Jawaban SS S KS TS STS
I Akuntabilitas 1 Apakah mekanisme sistem akutabilitas kinerja telah di
implementasikan
2 Apakah kebijakan yang diambil telah dilakukan secara transparan dan inovatif.
3 Apakah renstra yang disusun berorientasi pada hasil 4 Apakah terdapat strategi langkah-langkah dalam
pelaksanaan kegiatan (tahapan-tahapan)
II Kinerja 1 Apakah pimpinan saudara bersedia mempertanggung
jawabkan pelaksanaan kegiatan baik dalam hal keberhasilan maupun kegagalan
2 Bagaimana keterbukaan informasi di Puslitbangtan 3 Apakah pelaksanan kegiatan operasional Puslitbangtan
telah sesuai dengan peraturan yang berlaku
4 Apakah selama ini Puslitbangtan telah melakukan pelayanan kepada masyarakat dengan memuaskan
5 Apakah terdapat kebebasan berpartisipasi karyawan terhadap institusi Puslitbangtan.
6 Apakah hasil yang diperoleh Puslitbangtan sesuai dengan target yang diharapkan (ditetapkan)
58
Lampiran 4. Ringkasan Analisis Regresi Kepemimpinan (X1) terhadap Good Governance (Y) Model Summary
Model R R Square Adjusted R SquareStd. Error of the
Estimate 1 ,968(a) ,937 ,936 1,52219
a Predictors: (Constant), VAR00001
ANOVAb
2284,059 1 2284,059 985,754 ,000a
152,926 66 2,317
2436,985 67
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), VAR00001a.
Dependent Variable: VAR00006b.
Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 2,310 1,136 2,033 ,046 VAR00001 1,889 ,060 ,968 31,397 ,000
a Dependent Variable: VAR00006
59
Lampiran 5. Ringkasan Analisis Regresi Sumber Daya Manusia (X2) terhadap Good Governance (Y) Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 ,871(a) ,759 ,755 2,98497
a Predictors: (Constant), VAR00003 ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1848,922 1 1848,922 207,510 ,000(a)
Residual 588,063 66 8,910 Total 2436,985 67
a Predictors: (Constant), VAR00003 b Dependent Variable: VAR00006 Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 6,185 2,205 2,805 ,007
VAR00003 2,690 ,187 ,871 14,405 ,000
a Dependent Variable: VAR00006
60
Lampiran 6. Ringkasan Analisis Regresi Sarana dan Prasarana (X3) terhadap Good Governance (Y) Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 ,871(a) ,759 ,755 2,98497
a Predictors: (Constant), VAR00003 ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1848,922 1 1848,922 207,510 ,000(a)
Residual 588,063 66 8,910 Total 2436,985 67
a Predictors: (Constant), VAR00003 b Dependent Variable: VAR00006 Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 6,185 2,205 2,805 ,007
VAR00003 2,690 ,187 ,871 14,405 ,000
a Dependent Variable: VAR00006
61
Lampiran 7. Ringkasan Analisis Regresi Sumber Dara (Anggaran) (X4) terhadap Good Governance (Y) Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 ,896(a) ,803 ,800 2,69940
a Predictors: (Constant), VAR00004 ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1956,060 1 1956,060 268,441 ,000(a)
Residual 480,926 66 7,287 Total 2436,985 67
a Predictors: (Constant), VAR00004 b Dependent Variable: VAR00006 Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 9,177 1,760 5,213 ,000
VAR00004 2,552 ,156 ,896 16,384 ,000
a Dependent Variable: VAR00006
62
Lampiran 8. Ringkasan Analisis Regresi Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen (X5)
terhadap Good Governance (Y) Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 ,955(a) ,912 ,911 1,80056
a Predictors: (Constant), VAR00005 ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2223,011 1 2223,011 685,685 ,000(a)
Residual 213,974 66 3,242 Total 2436,985 67
a Predictors: (Constant), VAR00005 b Dependent Variable: VAR00006 Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 5,205 1,253 4,154 ,000
VAR00005 1,740 ,066 ,955 26,186 ,000
a Dependent Variable: VAR00006
63
Lampiran 9. Ringkasan Analisis Regresi Berganda Variabel X1, X2, X3, X4, X5 terhadap Good Governance (Y) Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate Change Statistics
R Square Change F Change df1 df2
Sig. F Change
R Square Chang
e F Change df1 df2 1
,992(a) ,984 ,983 ,79013 ,984768,30
95 62 ,000
a Predictors: (Constant), VAR00005, VAR00002, VAR00003, VAR00004, VAR00001 ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2398,279 5 479,656 768,309 ,000(a)
Residual 38,707 62 ,624 Total 2436,985 67
a Predictors: (Constant), VAR00005, VAR00002, VAR00003, VAR00004, VAR00001 b Dependent Variable: VAR00006 Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) ,022 ,671 ,032 ,975
VAR00001 1,434 ,156 ,735 9,219 ,000 VAR00002 ,545 ,075 ,348 7,246 ,000 VAR00003 ,429 ,151 ,139 2,845 ,006 VAR00004 1,620 ,196 ,569 8,263 ,000 VAR00005 ,627 ,142 ,344 4,406 ,000
a Dependent Variable: VAR00006
64
Lampiran 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
No Unit Kerja Eselon Staf
TOTAL II III IV TU Prog KSPHP
1 Puslitbangtan 1 3 6 3 3 3 19 2 BB Padi 1 3 5 3 3 3 18 3 Balitkabi 1 2 3 3 3 12 4 Balitsereal 1 2 3 3 3 12 5 Lolit Tungro 1 2 2 2 7
TOTAL 2 8 16 14 14 14 68
65
Lampiran 11. Definisi Operasional variabel
Variabel Sub Variabel Indikator Instrumen (kuesoner)
Good governance merupakan proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola pemerintahan serta urusan-urusan publik dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan kinerja organisasi pemerintah
1. Akuntabilitas Meliputi : Semua pihak
dalam organisasi yang mempunyai kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan kepada pihak yang berkepentingan.
1. Implementasi Mekanisme Sistim akuntabilitas Kinerja
2. Transparansi dan Inovasi Kebijakan
3. Perencanaan Strategis Berorientasi Output;
4. Strategi Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan.
I.1 I.2 I.3 I.4
2. Kinerja Meliputi : pengukuran pencapaian output kegiatan
1. Pertanggung jawaban dalam pelaksanaan pekerjaan
2. Keterbukaan informasi 3. Dasar hukum pelaksanaan 4. Pelayanan masyarakat 5. Kebebasan berpartisipasi 6. Hasil Sesuai terget yang
diharapkan
II.1 II.2 II.3 II.4 II.5 II.6
Faktor-faktor yang berpengaruh pada penerapan Good Governance adalah seluruh sumber daya organisasi yang mempengaruhi secara langsung dalam upaya penerapan good governance
1. Kepemimpinan Meliputi : Kemampuan mengorganisasi, memahami tugas pokok dan fungsi, pendelagasian tugas kepada bawahan
1. Adakah hirarki yang memberi petunjuk tentang wewenang dan tanggung jawab;
2. Implementasi tugas dan fungsi telah sesuai dengan yang diharapkan;
3. Pimpinan selalu mengarahkan kegiatan yang berhubungan dengan tugas bawahan;
4. Pimpinan selalu menciptakan iklim yang kooperatif dengan bawahan;
5. Pimpinan mempunyai kemampuan yang memadai.
I.1 I.2 I.3 I.4 I.5
2. Sumber Daya Manusia Meliputi : Kompetensi, Skill, tanggung jawab
1. Tingkat pendidikan formal yang dimiliki
2. Tingkat kedisiplinan dalam melaksanakan tugas
3. Tingkat pendayagunaan sumber daya
4. Pembinaan pegawai 5. Kemampuan bekerjasama dalam
tim 6. Tanggungjawab yang dimiliki
II.1 II.2 II.3 II.4 II.5 II.6
66
Lanjutan Lampiran 11. 3. Sarana
Meliputi : Kecukupan dan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang.
1. Tersedianya peralatan yang menunjang kelancaran pelaksanaan tugas
2. Pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan
3. Lengkap dan tidaknya sarana dan prasarana yang tersedia.
III.1 III.2 III.3
4. Anggaran Meliputi : ketersediaan anggaran sebagai pendukung pelaksanaan operasional.
1. Jumlah alokasi dana yang tersedia mencukupi
2. Seluruh kegiatan dapat dibiayai dari dana yang ada
3. Ada tidaknya sumber dana selain dana DIPA.
IV.1 IV.2 IV.3
5. Metode dan Pengendalian Manajemen Meliputi : Keteraturan metode pelaksanaan (prosedure)
1. Penjabaran tugas pokok dan fungsi
2. Kebijakan pelaksanaan kegiatan 3. Kegiatan yang dilaksanakan
mengacu pada visi misi 4. Prosedur kegiatan 5.Laporan pelaksanaan kegiatan
V.1 V.2 V.3 V.4 V.5
67
Lampiran 12. Rekapitulasi Pernyataan Responden Terhadap Variabel X dan Y
Variabel Kepemimpinan
NB= 5 NB= 4 NB= 3 NB= 2 NB= 1 Skor
SS Sskor S Sskor KS Sskor TS Sskor STS Sskor Total
Var‐ 1 11 55 43 172 12 36 2 4 0 0 267
Var‐ 2 7 35 32 128 27 81 2 4 0 0 248
Var‐ 3 8 40 29 116 14 42 15 30 2 2 230
Var‐ 4 9 45 41 164 16 48 2 4 0 0 261
Var‐ 5 8 40 43 172 15 45 2 4 0 0 261
43 215 188 752 84 252 23 46 2 2 1267
Persentase (%) 0.17 0.59 0.20 0.04 0.00 1.00
Frekuensi (org) 12 40 14 2 0 68
Variabel SDM NB= 5 NB= 4 NB= 3 NB= 2 NB= 1 Skor
SS Sskor S Sskor KS Sskor TS Sskor STS Sskor Total
Var‐ 1 10 50 41 164 13 39 4 8 0 0 261
Var‐ 2 7 35 32 128 27 81 2 4 0 0 248
Var‐ 3 8 40 29 116 14 42 15 30 2 2 230
Var‐ 4 8 40 42 168 16 48 2 4 0 0 260
Var‐ 5 7 35 43 172 16 48 2 4 0 0 259
Var‐ 6 8 40 42 168 13 39 5 10 0 0 257
48 240 229 916 99 297 30 60 2 2 1515
Persentase % 0.16 0.60 0.20 0.04 0.00 1.00
Frekuensi (org) 11 41 13 3 0 68
Variabel Sarana NB= 5 NB= 4 NB= 3 NB= 2 NB= 1 Skor
SS Sskor S Sskor KS Sskor TS Sskor STS Sskor Total
Var‐ 1 9 45 41 164 16 48 2 4 0 0 261
Var‐ 2 10 50 44 176 12 36 2 4 0 0 266
Var‐ 3 11 55 41 164 14 42 2 4 0 0 265
150 504 126 12 0 792
Persentase % 0.19 0.64 0.16 0.02 0.00 1.00
Frekuensi (org) 13 43 11 1 0 68
Variabel Anggaran NB= 5 NB= 4 NB= 3 NB= 2 NB= 1 Skor
SS Sskor S Sskor KS Sskor TS Sskor STS Sskor Total
Var‐ 1 9 45 41 164 16 48 2 4 0 0 261
Var‐ 2 9 45 44 176 13 39 2 4 0 0 264
Var‐ 3 8 40 29 116 14 42 15 30 2 2 230
130 456 129 38 2 755
Persentase % 0.17 0.60 0.17 0.05 0.00 1.00
Frekuensi (org) 12 41 12 3 0 68
68
Lanjutan Lampiran 12.
Variabel MPM NB= 5 NB= 4 NB= 3 NB= 2 NB= 1 Skor
SS Sskor S Sskor KS Sskor TS Sskor STS Sskor Total
Var‐ 1 8 40 43 172 15 45 2 4 0 0 261
Var‐ 2 10 50 43 172 12 36 3 6 0 0 264
Var‐ 3 8 40 29 116 14 42 15 30 2 2 230
Var‐ 4 7 35 32 128 27 81 2 4 0 0 248
Var‐ 5 10 50 40 160 14 42 4 8 0 0 260
43 215 187 748 82 246 26 52 2 2 1263
Persentase % 0.17 0.59 0.19 0.04 0.00 1.00
Frekuensi (org) 12 40 13 3 0 68
Variabel Good Governance
NB= 5 NB= 4 NB= 3 NB= 2 NB= 1 Skor
SS Sskor S Sskor KS Sskor TS Sskor STS Sskor Total
Akuntabilitas Var‐ 1 11 55 41 164 14 42 2 4 0 0 265
Var‐ 2 8 40 31 124 27 81 2 4 0 0 249
Var‐ 3 8 40 29 116 14 42 15 30 2 2 230
Var‐ 4 9 45 41 164 16 48 2 4 0 0 261
Kinerja Var‐ 5 8 40 43 172 15 45 2 4 0 0 261
Var‐ 6 9 45 42 168 13 39 4 8 0 0 260
Var‐ 7 7 35 32 128 27 81 2 4 0 0 248
Var‐ 8 10 50 41 164 14 42 3 6 0 0 262
Var‐ 9 7 35 32 128 27 81 2 4 0 0 248
Var‐ 10 11 55 43 172 12 36 2 4 0 0 267
88 440 375 1500 179 537 36 72 2 2 2551
Persentase % 0.17 0.59 0.21 0.03 0.00 1.00
Frekuensi (org) 12 40 14 2 0 68
69
Lampiran 13. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepemimpinan No.Butir Pernyataan Jumlah Jumlah Skor No.Resp 1 2 3 4 5 X1 Ganjil Genap Total 1 4 4 3 3 3 17 10 7 17 2 5 4 3 5 3 20 11 9 20 3 4 4 3 3 3 17 10 7 17 4 4 4 3 4 3 18 10 8 18 5 3 3 3 3 4 16 10 6 16 6 5 5 5 3 5 23 15 8 23 7 4 3 4 4 4 19 12 7 19 8 4 3 4 4 4 19 12 7 19 9 5 3 5 3 5 21 15 6 21 10 3 3 3 3 3 15 9 6 15 11 3 3 3 3 3 15 9 6 15 12 4 4 4 4 4 20 12 8 20 13 5 3 5 5 5 23 15 8 23 14 4 4 3 4 3 18 10 8 18 15 4 4 3 4 3 18 10 8 18 16 5 3 3 5 3 19 11 8 19 17 5 5 3 5 3 21 11 10 21 18 4 3 3 4 3 17 10 7 17 19 5 5 5 5 5 25 15 10 25 20 4 3 4 4 4 19 12 7 19 21 4 3 4 4 4 19 12 7 19 22 5 5 5 5 5 25 15 10 25 23 5 5 5 5 5 25 15 10 25 24 4 3 4 4 4 19 12 7 19 25 5 5 5 5 5 25 15 10 25 26 4 3 4 4 4 19 12 7 19 27 5 5 5 5 5 25 15 10 25 28 4 3 4 4 4 19 12 7 19 29 4 3 2 4 3 16 9 7 16 30 4 3 2 4 3 16 9 7 16 31 4 3 3 4 3 17 10 7 17 32 4 3 4 4 4 19 12 7 19 33 4 4 4 4 4 20 12 8 20 34 4 4 2 4 4 18 10 8 18 35 4 4 2 4 4 18 10 8 18 36 4 4 2 4 4 18 10 8 18 37 4 4 2 4 4 18 10 8 18 38 4 4 2 4 4 18 10 8 18 39 4 4 4 4 4 20 12 8 20 40 4 4 4 4 4 20 12 8 20 41 4 4 4 4 4 20 12 8 20 42 4 4 4 4 4 20 12 8 20 43 4 4 4 4 4 20 12 8 20 44 4 4 4 4 4 20 12 8 20 45 4 4 4 4 4 20 12 8 20 46 4 4 4 4 4 20 12 8 20 47 4 4 4 4 4 20 12 8 20 48 4 4 4 4 4 20 12 8 20 49 3 3 3 3 3 15 9 6 15 50 3 3 2 3 4 15 9 6 15 51 3 3 2 3 4 15 9 6 15 52 3 3 2 3 4 15 9 6 15 53 3 3 2 3 4 15 9 6 15 54 3 3 2 3 4 15 9 6 15 55 4 4 4 4 4 20 12 8 20 56 4 4 4 4 4 20 12 8 20 57 4 4 4 4 4 20 12 8 20 58 4 4 4 4 4 20 12 8 20
70
Lanjutan Lampiran 13. No.Butir Pernyataan Jumlah Jumlah Skor No.Resp 1 2 3 4 5 X1 Ganjil Genap Total 59 3 3 2 3 4 15 9 6 15 60 3 3 1 3 4 14 8 6 14 61 3 3 1 3 4 14 8 6 14 62 4 4 4 4 4 20 12 8 20 63 4 4 4 4 4 20 12 8 20 64 4 4 4 4 4 20 12 8 20 65 4 4 4 4 4 20 12 8 20 66 4 4 4 4 4 20 12 8 20 67 2 2 2 2 2 10 6 4 10 68 2 2 2 2 2 10 6 4 10 Jumlah Jumlah 267 248 230 261 261 1267 758 509 r hitung 0.90 0.79 0.84 0.82 0.72 Validitas r tabel 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 status Valid Valid Valid Valid Valid rll 0.74 Reliabilitas r kritis 0,7 status Reliabel
71
Lampiran 14. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel SDM No.Butir Pernyataan Jumlah Jumlah Skor
No.Resp 1 2 3 4 5 6 X2 Ganjil Genap
1 4 4 3 3 3 4 21 10 11 21
2 2 4 3 3 3 2 17 8 9 17
3 2 4 3 3 3 2 17 8 9 17
4 3 4 3 4 3 2 19 9 10 19
5 3 3 3 3 3 3 18 9 9 18
6 5 5 5 5 5 5 30 15 15 30
7 4 3 4 4 4 4 23 12 11 23
8 4 3 4 4 4 4 23 12 11 23
9 5 3 5 5 4 5 27 14 13 27
10 3 3 3 3 3 3 18 9 9 18
11 3 3 3 3 3 3 18 9 9 18
12 4 4 4 4 4 4 24 12 12 24
13 5 3 5 5 5 5 28 15 13 28
14 4 4 3 3 4 3 21 11 10 21
15 4 4 3 3 3 3 20 10 10 20
16 5 3 3 3 3 3 20 11 9 20
17 5 5 3 3 3 3 22 11 11 22
18 4 3 3 3 3 3 19 10 9 19
19 5 5 5 5 5 5 30 15 15 30
20 4 3 4 4 4 4 23 12 11 23
21 4 3 4 4 4 4 23 12 11 23
22 5 5 5 5 5 5 30 15 15 30
23 5 5 5 5 5 5 30 15 15 30
24 4 3 4 4 4 4 23 12 11 23
25 5 5 5 5 5 5 30 15 15 30
26 4 3 4 4 4 4 23 12 11 23
27 5 5 5 5 5 5 30 15 15 30
28 4 3 4 4 4 4 23 12 11 23
29 4 3 2 4 4 4 21 10 11 21
30 4 3 2 4 4 4 21 10 11 21
31 4 3 3 3 3 3 19 10 9 19
32 4 3 4 4 4 4 23 12 11 23
33 4 4 4 4 4 4 24 12 12 24
34 4 4 2 4 4 4 22 10 12 22
35 4 4 2 4 4 4 22 10 12 22
36 4 4 2 4 4 4 22 10 12 22
72
Lanjutan Lampiran 14. No.Resp 1 2 3 4 5 6 X2 Ganjil Genap
37 4 4 2 4 4 4 22 10 12 22
38 4 4 2 4 4 4 22 10 12 22
39 4 4 4 4 4 4 24 12 12 24
40 4 4 4 4 4 4 24 12 12 24
41 4 4 4 4 4 4 24 12 12 24
42 4 4 4 4 4 4 24 12 12 24
43 4 4 4 4 4 4 24 12 12 24
44 4 4 4 4 4 4 24 12 12 24
45 4 4 4 4 4 4 24 12 12 24
46 4 4 4 4 4 4 24 12 12 24
47 4 4 4 4 4 4 24 12 12 24
48 4 4 4 4 4 4 24 12 12 24
49 3 3 3 3 3 3 18 9 9 18
50 3 3 2 4 4 4 20 9 11 20
51 3 3 2 4 4 4 20 9 11 20
52 3 3 2 4 4 4 20 9 11 20
53 3 3 2 4 4 4 20 9 11 20
54 3 3 2 4 4 4 20 9 11 20
55 4 4 4 4 4 4 24 12 12 24
56 4 4 4 4 4 4 24 12 12 24
57 4 4 4 4 4 4 24 12 12 24
58 4 4 4 4 4 4 24 12 12 24
59 3 3 2 2 2 2 14 7 7 14
60 3 3 1 3 3 3 16 7 9 16
61 3 3 1 3 3 3 16 7 9 16
62 4 4 4 4 4 4 24 12 12 24
63 4 4 4 4 4 4 24 12 12 24
64 4 4 4 4 4 4 24 12 12 24
65 4 4 4 4 4 4 24 12 12 24
66 4 4 4 4 4 4 24 12 12 24
67 2 2 2 3 3 3 15 7 8 15
68 2 2 2 2 2 2 12 6 6 12
Jumlah Jumlah 261 248 230 260 259 257 1515 750 765
r hitung 0.85 0.69 0.82 0.90 0.91 0.89
Validitas r tabel 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68
status
Rll 0.88
Reliabilitas r kritis 0,7
Status Reliabel
73
Lampiran 15. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel Sarana
No.Resp
No.Butir Pernyataan Jumlah Jumlah Skor
1 2 3 X3 Ganjil Genap 1 3 4 4 11 7 4 11 2 5 4 5 14 10 4 14 3 3 4 3 10 6 4 10 4 4 4 3 11 7 4 11 5 3 3 3 9 6 3 9 6 3 5 5 13 8 5 13 7 4 4 4 12 8 4 12 8 4 4 4 12 8 4 12 9 3 5 5 13 8 5 13 10 3 3 3 9 6 3 9 11 3 3 3 9 6 3 9 12 4 4 4 12 8 4 12 13 5 5 5 15 10 5 15 14 4 4 4 12 8 4 12 15 4 4 4 12 8 4 12 16 5 5 5 15 10 5 15 17 5 5 5 15 10 5 15 18 4 4 4 12 8 4 12 19 5 5 5 15 10 5 15 20 4 4 4 12 8 4 12 21 4 4 4 12 8 4 12 22 5 5 5 15 10 5 15 23 5 5 5 15 10 5 15 24 4 4 4 12 8 4 12 25 5 5 5 15 10 5 15 26 4 4 4 12 8 4 12 27 5 5 5 15 10 5 15 28 4 4 4 12 8 4 12 29 4 4 4 12 8 4 12 30 4 4 4 12 8 4 12 31 4 4 4 12 8 4 12 32 4 4 4 12 8 4 12 33 4 4 4 12 8 4 12 34 4 4 4 12 8 4 12 35 4 4 4 12 8 4 12 36 4 4 4 12 8 4 12 37 4 4 4 12 8 4 12 38 4 4 4 12 8 4 12 39 4 4 4 12 8 4 12 40 4 4 4 12 8 4 12 41 4 4 4 12 8 4 12 42 4 4 4 12 8 4 12 43 4 4 4 12 8 4 12 44 4 4 4 12 8 4 12 45 4 4 4 12 8 4 12 46 4 4 4 12 8 4 12 47 4 4 4 12 8 4 12 48 4 4 4 12 8 4 12 49 3 3 3 9 6 3 9 50 3 3 3 9 6 3 9 51 3 3 3 9 6 3 9 52 3 3 3 9 6 3 9 53 3 3 3 9 6 3 9 54 3 3 3 9 6 3 9 55 4 4 4 12 8 4 12 56 4 4 4 12 8 4 12 57 4 4 4 12 8 4 12 58 4 4 4 12 8 4 12 59 3 3 3 9 6 3 9
74
Lanjutan Lampiran 15.
No.Resp
No.Butir Pernyataan Jumlah Jumlah Skor
60 3 3 3 9 6 3 9 61 3 3 3 9 6 3 9 62 4 4 4 12 8 4 12 63 4 4 4 12 8 4 12 64 4 4 4 12 8 4 12 65 4 4 4 12 8 4 12 66 4 4 4 12 8 4 12 67 2 2 2 6 4 2 6 68 2 2 2 6 4 2 6 Jumlah Jumlah 261 266 265 792 526 266 r hitung 0.93 0.97 0.97 Validitas r tabel 0.68 0.68 0.68 status
Rll 0.93
Reliabilitas r kritis 0,7
status Reliabel
75
Lampiran 16. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel Anggaran
No.Butir Pernyataan Jumlah
Jumlah Skor
No.Resp 1 2 3 X4 Ganjil Genap
1 3 4 3 10 6 4 10
2 5 4 3 12 8 4 12
3 3 4 3 10 6 4 10
4 4 3 3 10 7 3 10
5 3 3 3 9 6 3 9
6 3 4 5 12 8 4 12
7 4 4 4 12 8 4 12
8 4 4 4 12 8 4 12
9 3 5 5 13 8 5 13
10 3 3 3 9 6 3 9
11 3 3 3 9 6 3 9
12 4 4 4 12 8 4 12
13 5 5 5 15 10 5 15
14 4 4 3 11 7 4 11
15 4 4 3 11 7 4 11
16 5 5 3 13 8 5 13
17 5 5 3 13 8 5 13
18 4 4 3 11 7 4 11
19 5 5 5 15 10 5 15
20 4 4 4 12 8 4 12
21 4 4 4 12 8 4 12
22 5 5 5 15 10 5 15
23 5 5 5 15 10 5 15
24 4 4 4 12 8 4 12
25 5 5 5 15 10 5 15
26 4 4 4 12 8 4 12
27 5 5 5 15 10 5 15
28 4 4 4 12 8 4 12
29 4 4 2 10 6 4 10
30 4 4 2 10 6 4 10
31 4 4 3 11 7 4 11
32 4 4 4 12 8 4 12
33 4 4 4 12 8 4 12
34 4 4 2 10 6 4 10
35 4 4 2 10 6 4 10
76
Lanjutan Lampiran 16.
No.Resp
No.Butir Pernyataan Jumlah
Jumlah Skor
1 2 3 X4 Ganjil Genap
36 4 4 2 10 6 4 10
37 4 4 2 10 6 4 10
38 4 4 2 10 6 4 10
39 4 4 4 12 8 4 12
40 4 4 4 12 8 4 12
41 4 4 4 12 8 4 12
42 4 4 4 12 8 4 12
43 4 4 4 12 8 4 12
44 4 4 4 12 8 4 12
45 4 4 4 12 8 4 12
46 4 4 4 12 8 4 12
47 4 4 4 12 8 4 12
48 4 4 4 12 8 4 12
49 3 3 3 9 6 3 9
50 3 3 2 8 5 3 8
51 3 3 2 8 5 3 8
52 3 3 2 8 5 3 8
53 3 3 2 8 5 3 8
54 3 3 2 8 5 3 8
55 4 4 4 12 8 4 12
56 4 4 4 12 8 4 12
57 4 4 4 12 8 4 12
58 4 4 4 12 8 4 12
59 3 3 2 8 5 3 8
60 3 3 1 7 4 3 7
61 3 3 1 7 4 3 7
62 4 4 4 12 8 4 12
63 4 4 4 12 8 4 12
64 4 4 4 12 8 4 12
65 4 4 4 12 8 4 12
66 4 4 4 12 8 4 12
67 2 2 2 6 4 2 6
68 2 2 2 6 4 2 6
Jumlah Jumlah 261 264 230 755 491 264
r hitung 0.86 0.92 0.88
Validitas r tabel 0.68 0.68 0.68
status
rll 0.84
Reliabilitas r kritis 0,7
status Reliabel
77
Lampiran 17. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel MPM
No.Butir Pernyataan Jumlah
Jumlah Skor
No.Resp 1 2 3 4 5 X5 Ganjil Genap
1 4 4 3 4 3 18 10 8 18
2 4 2 3 4 2 15 9 6 15
3 3 4 3 4 2 16 8 8 16
4 4 4 3 4 3 18 10 8 18
5 3 3 3 3 3 15 9 6 15
6 3 5 5 5 5 23 13 10 23
7 4 4 4 3 4 19 12 7 19
8 4 4 4 3 4 19 12 7 19
9 3 5 5 3 5 21 13 8 21
10 3 3 3 3 3 15 9 6 15
11 3 3 3 3 3 15 9 6 15
12 4 4 4 4 4 20 12 8 20
13 5 5 5 3 5 23 15 8 23
14 4 4 3 4 4 19 11 8 19
15 4 4 3 4 4 19 11 8 19
16 5 5 3 3 5 21 13 8 21
17 5 5 3 5 5 23 13 10 23
18 4 4 3 3 4 18 11 7 18
19 5 5 5 5 5 25 15 10 25
20 4 4 4 3 4 19 12 7 19
21 4 4 4 3 4 19 12 7 19
22 5 5 5 5 5 25 15 10 25
23 5 5 5 5 5 25 15 10 25
24 4 4 4 3 4 19 12 7 19
25 5 5 5 5 5 25 15 10 25
26 4 4 4 3 4 19 12 7 19
27 5 5 5 5 5 25 15 10 25
28 4 4 4 3 4 19 12 7 19
29 4 4 2 3 4 17 10 7 17
30 4 4 2 3 4 17 10 7 17
31 4 4 3 3 4 18 11 7 18
32 4 4 4 3 4 19 12 7 19
33 4 4 4 4 4 20 12 8 20
34 4 4 2 4 4 18 10 8 18
35 4 4 2 4 4 18 10 8 18
36 4 4 2 4 4 18 10 8 18
78
Lanjutan Lampiran 17.
No.Butir
Pernyataan JumlahJumlah
Skor
No.Resp 1 2 3 4 5 X5 Ganjil Genap
37 4 4 2 4 4 18 10 8 18
38 4 4 2 4 4 18 10 8 18
39 4 4 4 4 4 20 12 8 20
40 4 4 4 4 4 20 12 8 20
41 4 4 4 4 4 20 12 8 20
42 4 4 4 4 4 20 12 8 20
43 4 4 4 4 4 20 12 8 20
44 4 4 4 4 4 20 12 8 20
45 4 4 4 4 4 20 12 8 20
46 4 4 4 4 4 20 12 8 20
47 4 4 4 4 4 20 12 8 20
48 4 4 4 4 4 20 12 8 20
49 3 3 3 3 3 15 9 6 15
50 3 3 2 3 3 14 8 6 14
51 3 3 2 3 3 14 8 6 14
52 3 3 2 3 3 14 8 6 14
53 3 3 2 3 3 14 8 6 14
54 3 3 2 3 3 14 8 6 14
55 4 4 4 4 4 20 12 8 20
56 4 4 4 4 4 20 12 8 20
57 4 4 4 4 4 20 12 8 20
58 4 4 4 4 4 20 12 8 20
59 3 3 2 3 3 14 8 6 14
60 3 3 1 3 3 13 7 6 13
61 3 3 1 3 3 13 7 6 13
62 4 4 4 4 4 20 12 8 20
63 4 4 4 4 4 20 12 8 20
64 4 4 4 4 4 20 12 8 20
65 4 4 4 4 4 20 12 8 20
66 4 4 4 4 4 20 12 8 20
67 2 2 2 2 2 10 6 4 10
68 2 2 2 2 2 10 6 4 10
Jumlah Jumlah 261 264 230 248 260 1263 751 512
r hitung 0.86 0.93 0.83 0.76 0.90
Validitas r tabel 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68
status Valid Valid Valid Valid Valid
rll 0.84
Reliabilitas r kritis 0,7
status Reliabel
79
Lampiran 18. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel GG
No.Butir Pernyataan Jumlah
Jumlah Skor
No.Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Y1 Ganjil Genap
1 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 36 17 19 36
2 4 4 3 3 3 2 4 3 4 5 35 18 17 35
3 5 3 3 3 3 2 4 2 4 4 33 19 14 33
4 3 4 3 5 5 5 4 3 4 4 40 19 21 40
5 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 32 15 17 32
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 25 25 50
7 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 37 18 19 37
8 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 37 18 19 37
9 5 3 5 5 4 5 3 5 3 5 43 20 23 43
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 15 15 30
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 15 15 30
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40
13 5 3 5 5 5 5 3 5 3 5 44 21 23 44
14 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 37 19 18 37
15 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 36 18 18 36
16 5 3 3 3 3 3 3 5 3 5 36 17 19 36
17 5 5 3 3 3 3 5 5 5 5 42 21 21 42
18 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 33 16 17 33
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 25 25 50
20 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 37 18 19 37
21 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 37 18 19 37
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 25 25 50
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 25 25 50
24 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 37 18 19 37
25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 25 25 50
26 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 37 18 19 37
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 25 25 50
28 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 37 18 19 37
29 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 35 16 19 35
30 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 35 16 19 35
31 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 33 16 17 33
32 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 37 18 19 37
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40
34 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 38 18 20 38
35 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 38 18 20 38
36 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 38 18 20 38
37 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 38 18 20 38
38 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 38 18 20 38
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40
80
Lanjutan Lampiran 18.
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 40 40
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 40 40
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40
49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 15 15 30
50 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 32 15 17 32
51 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 32 15 17 32
52 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 32 15 17 32
53 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 32 15 17 32
54 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 32 15 17 32
55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40
59 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 26 13 13 26
60 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 28 13 15 28
61 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 28 13 15 28
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40
64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40
65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40
66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40
67 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 23 11 12 23
68 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 10 10 20
Jumlah Jumlah 265 249 230 261 261 260 248 262 248 267 2551 1252 1299
r hitung 0.84 0.79 0.79 0.82 0.82 0.78 0.83 0.86 0.83 0.87
Validitas r tabel 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68
status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
rll 0.92
Reliabilitas r kritis 0,7
status Reliabel