Kadar Butir Halus Pada Agregat Halus Lolos Saringan 200

12
L a b o r a t o r i u m S i p i l Pengujian kadar butir halus pada agregat halus Politeknik Negeri Padang lolos saringan no 200 MENENTUKAN BUTIR LOLOS SARINGAN NO. 200 PADA AGREGAT HALUS (AG-05) A. Jadwal Pelaksanaan Hari / Tanggal : Senin / 22 Desember 2014 Waktu : 07.30 wib - Selesai Tempat : Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang. B. Tujuan Pelaksanaan a. Tujuan Umum Setelah selesai pratikum butir lolos saringan no 200 pada agregat halus Mahasiswa dapat Menentukan persentase kadar lumpur dan kadar air yang terkandung pada agregat halus. b. Tujuan Khusus Setelah selesai pratikum butir lolos saringan no 200 pada agregat halus Mahasiswa dapat : 1. Memahami dan menguasai prosedur pelaksanaan dari pengujian kadar butir lolos lewat saringan 200 pada agregat halus. 2. Mengenal penggunaan peralatan pengujian. Vivi nalty lidya Kelompok III II - Manajemen Rekayasa Konstruksi

description

Teknologi Beton

Transcript of Kadar Butir Halus Pada Agregat Halus Lolos Saringan 200

PENGUJIAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN

L a b o r a t o r i u m S i p i l Pengujian kadar butir halus pada agregat halus Politeknik Negeri Padang lolos saringan no 200

MENENTUKAN BUTIR LOLOS SARINGAN NO. 200

PADA AGREGAT HALUS

(AG-05)A. Jadwal Pelaksanaan

Hari / Tanggal : Senin / 22 Desember 2014Waktu

: 07.30 wib - Selesai

Tempat

: Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Sipil

Politeknik Negeri Padang.B. Tujuan Pelaksanaana. Tujuan Umum

Setelah selesai pratikum butir lolos saringan no 200 pada agregat halus Mahasiswa dapat Menentukan persentase kadar lumpur dan kadar air yang terkandung pada agregat halus.

b.Tujuan Khusus

Setelah selesai pratikum butir lolos saringan no 200 pada agregat halus Mahasiswa dapat :1. Memahami dan menguasai prosedur pelaksanaan dari pengujian kadar butir lolos lewat saringan 200 pada agregat halus.

2. Mengenal penggunaan peralatan pengujian.

3. Menghitung dan menentukan hasil pengujian

4. Menganalisa dan membandingkan hasil penguian dengan standar yang dipakai.C. Referensi1. Amri, Sjafei Teknologi Beton A-Z2. SNI 03 4142 - 1996

D. Dasar teoriKadar butir halus agregat adalah zat atau bahan yang terdapat pada lapisan permukaan agregat halus mempengaruhi lapisan agregat dalam campuran beton. Agregat halus alami kadar lumpur biasanya berasal dari lanau dan zat lainnya, sedangkan untuk agregat kasar butiran halus berasal dari batu pecah. Kadar lumpur yang terdapat pada permukaan agregat akan mampengaruhi kekuatan beton.

Dampak/ pengaruh kadar lumpur terhadap pekerjaan beton adalah :

a. Memperluas permukaan agregat , sehingga air pengaduk leih banyak , akibatnya akan makin tingginya FAC dalam mengolah beton.

b. Akan bereaksi dengan semen sehingga menurunkan daya ikat semen dengan agregat. menurut SNI 03 4142 1996, Kadar lumpur yang diizinkan adalah 5 %.Apabila kadar lumpur pada agregat halus > 5 %, maka dianjurkan untuk mengganti agregat yang akan digunakan jika tetap ingin memakai material tersebut, maka agregat halus harus dicuci terlebih dahulu.

Untuk mencari kadar Lumpur yang dikandung oleh suatu agregat dapat dilakukan dengan menentukan kadar butir lolos saringan no.200. Dimana agregat dalam kondisi lapangan dioven dan ditimbang, kemudian dicuci dan dioven lagi dengan suhu 110 5C. agregat dicuci dengan menggunakan saringan no.2,36 dan no.200, agregat dinyatakan bersih apabila warna air yang masuk sama dengan warna air yang keluar.

Untuk menentukan kadar air dan kadar Lumpur dalam agregat digunakan rumus :

Kadar air=

Kadar Lumpur=

Dimana :

W1 = Berat benda uji awal

W2 = Berat benda uji setelah dioven

W3 = Berat benda uji tertahan saringan no. 200 setelah dioven

E. Peralatan dan bahan1. Peralatan

Oven

Saringan no. 200

Saringan no. 2,36 mm dan 0,076 mm

Timbangan digital

Cawan

2. Bahan

Air bersih dari lingkungan labor pengujian bahan teknik sipil politeknik negeri padang Pasir (agregat halus) 1200 gr berasal dari Sungai Buayan Lubuk AlungF Keselamatan kerja1.Mahasiswa

Pergunakan jas lab pratikum.

Gunakan sarung tangan pada saat melakukan kegiatan.

Pahami dengan baik prosedur pelaksanaan pratikum.

Pakailah masker dalam melakukan kegiatan.

2. Peralatan

Lakukan pemeriksaan peralatan baik sebelum maupun sesudah pratikum.

Pastikan semua peralatan mesin di matikan apabila telah selesai

pratikum. Bersihkan peralatan setelah selesai digunakan.

3. Bahan

Letakkan benda uji di tempat yang aman baik sebelum maupun sesudah diuji.

Dalam penimbangan perlu berhati-hati

G. Langkah Kerja

1. Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Timbang pasir sebanyak 1200 gram ( W1 ), lalu di oven selama 24 jam.

3. Setelah di oven ditimbang kembali dan dicatat hasil ( W2 ).

4. Cuci pasir tersebut hingga bersih dengan menggunakan saringan 2,36 mm pada bagian atas dan saringan no. 200mm pada bagian bawah.

5. Agregat dikatakan sudah bersih jika warna air yang masuk sama dengan warna air yang keluar dari saringan.6. Satukan agregat yang tertahan pada kedua saringan tersebut.7. Lalu dioven kembali selama 24 jam.

8. Setelah dioven timbang dan catat hasilnya ( W3 ).

H. Pengolahan data

Dari pengujian kadar butir halus lewat saringan no. 200 pada agregat halus untuk sample kelompok III diperoleh data sebagai berikut : Pasir IBenda uji I

- Berat benda uji awal (W1)

= 1200 gr

- Berat benda uji setelah di oven (W2)

= 1096,5 gr

- Berat benda uji tertahan ayakan no.200

setelah dicuci dan di oven (W3)

= 1027,7 gr

Benda uji II

- Berat benda uji awal (W1)

= 1200 gr

- Berat benda uji setelah di oven (W2)

= 1093,9 gr

- Berat benda ui tertahan ayakan no.200

setelah dicuci dan di oven (W3)

= 1039,9 gr

Maka dapat ditentukan :

Kadar air =

=

= 9,44%

Kadar Lumpur =

= 6,69 %

Benda uji II

Kadar air =

=

= 9,69%

Kadar Lumpur =

= 5,19 %

Kadar air rata-rata = 9,44+9,69 = 9,57%

2

Kadar lumpur rata-rata = 6,69 + 5,19 = 5,94%

2

Pasir IIBenda uji I

- Berat benda uji awal (W1)

= 1200 gr

- Berat benda uji setelah di oven (W2)

= 1143,9 gr

- Berat benda uji tertahan ayakan no.200

setelah dicuci dan di oven (W3)

= 1095,8 gr

Benda uji II

- Berat benda uji awal (W1)

= 1200 gr

- Berat benda uji setelah di oven (W2)

= 1150,04 gr

- Berat benda ui tertahan ayakan no.200

setelah dicuci dan di oven (W3)

= 1099,95 gr

Maka dapat ditentukan :

Kadar air =

=

= 4,9%

Kadar Lumpur =

= 4,38 %

Benda uji II

Kadar air =

=

= 4,3%

Kadar Lumpur =

= 4,6 %

Kadar air rata-rata = 4,9+4,3 = 4,6%

2

Kadar lumpur rata-rata = 4,38+4,6 = 4,5%

2

I. Kesimpulan

Dari hasil pengujian kadar butir halus lewat saringan no. 200 pada agregat halus yang berasal dari Sungai Buayan maka diperoleh kesimplan sebagai berikut :

1. Kadar air rata-rata pasir I dan II adalah 9,57% dan 4,6% 2. kadar rata-rata lumpur pasir I dan II adalah 5,94% dan 4,5%3. Standar yang disyaratkan oleh SK SNI 03-4142-1992 bahwa kadar lumpur < 5 %4. Dari hasil tersebut dapat disimpukan bahwa agregat halus yang diuji untuk pasir II dapat digunakan untuk campuran beton karena kadar lumpur kecil dari 5% , sedangkan untuk pasir I kadar lumpur besar dari 5% sehingga pasir harus dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan.J. Lampiran Data kelompok

Skema prosedur pengujian

Gambar prosedur pengujian

Gambar / foto peralatan

Vivi nalty lidyaKelompok III

II - Manajemen Rekayasa Konstruksi

_1228048923.unknown

_1480768792.unknown

_1480768925.unknown

_1480771506.unknown

_1480771602.unknown

_1480771605.unknown

_1480771549.unknown

_1480768959.unknown

_1480768860.unknown

_1231191184.unknown

_1231192221.unknown

_1231191151.unknown

_1074628709.unknown

_1074628713.unknown

_1228048911.unknown

_1074628711.unknown

_1074628707.unknown