Kadaluarsa_190509(FAPET)
-
Upload
rosi-mauliana -
Category
Documents
-
view
77 -
download
3
description
Transcript of Kadaluarsa_190509(FAPET)
RIZAL SYARIEFDepartemen Ilmu dan Teknologi
Pangan IPB
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
KADALUARSA PRODUK PANGAN
1. Karakteristik Produk dan pengolahan2. Kondisi Lingkungan3. Pengemasan dan Bahan Kemas4. Penyimpanan dan Penyajian5. Transportasi, distribusi6. Penyiapan makanan sebelum
dikonsumsi
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
UMUR SIMPAN atau MASA KADALUARSA
Lamanya penyimpanan pada kondisi penyimpanan yang normal/sesuai) dimana produk masih memiliki atau memberikan daya guna seperti yang diharapkan SESUAI STANDAR
Masih memberikan manfaat kesehatan Masih mengandung komposisi seperti
yang diharapkan Masih memiliki sifat fisik, sensori, kimia
atau mikrobiologi yang baik.
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
UMUR SIMPAN atau MASA KADALUARSA
Tanggal kadaluarsa (Expiration date) Tanggal (waktu) dimana sampai tanggal
tersebut produk masih memberikan daya guna seperti yang diharapkan (jika produk tersebut disimpan pada kondisi penyimpanan yang tepat).
Batas akhir umur simpan menyimpang dari standar
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
PRINSIP PENDUGAAN UMUR SIMPAN Mutu produk (specific properties)
Daya guna yang diharapkan Siapa yang menentukan Hal penyebab produk ditolak
konsumen
Kriteria kerusakan mutu produk Perubahan mutu produk selama
distribusi, penyimpanan dan saat display.Pelatihan Food Safety dan Sanitation Certification
Fakultas Peternakan IPB Bogor 19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
Umur Simpan : ditentukan oleh faktor kritis kerusakan yang paling cepat
1. Mikrobiologis : Bakteri, kapang, dan khamir
2. Kimiawi : Klorofil, vit C, tiamin, karoten, riboflavin, dan aspartam.
3. Gizi/Nutrisi :Protein, lemak, dan mutu/daya cerna
4. Biokimia/fungsionalitas : Aktivitas enzim, probiotik, dan aktivitas antioksidan
5. Fisik/Fisikokimia : Kekentalan, kekerasan, warna, dan stabilitas emulsi
6. Organoleptik/sensori :Tekstur, penampakan, warna, bau, dan rasa
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
MASA SIMPAN :Ditentukan oleh faktor kritis pengolahan :
Bahan mentah bermutu rendah Mutu rendah, dan penanganan sembarangan
Kondisi pengolahan yang jelek Pemilihan bahan baku tidak baik, sanitasi kurang
baik, dan praktek pengolahan kurang baik
Kondisi pengemasan yang tidak baik Pemilihan pengemas salah, dan proses
pengemasan kurang baik
Kondisi pengimpanan/distribusi/penjajaan kurang baik Pengendalian suhu tidak baik, pengendalian
kelembaban tidak baik, dan penanganan tidak baikPelatihan Food Safety dan Sanitation Certification
Fakultas Peternakan IPB Bogor 19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
KERUSAKAN DAYA GUNA/MUTU Aspartam akan mengalami perubahan, menjadi kurang
manis dan berubah rasa : pada produk “diet”.
Vitamin C akan mengalami kerusakan selama penyimpanan : pada “produk buah”
Lipid akan mengalami oksidasi dan ketengikan : pada produk snack dan gorengan.
Polifenoloksidase akan menyebabkan pembentukan noda hitam pada udang dan pencoklatan pada apel iris.
Retrogradasi pati akan menyebabkan tekstur roti menjadi keras : disebut staling.
Peningkatan kadar air (penyerapan air) pada biskuit, cracker, dan makanan ringan lainnya akan menyebabkan tekstur menjadi lembek.
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
PENENTUAN UMUR SIMPAN Penelitian dan pengujian Pengalaman empiris Informasi yang diperlukan :
Identifikasi faktor kritis Batasan mutu dan batas mutu minimum
yang diharapkan/dijanjikan ~masihkah layak jual ?
Parameter kinetika penurunan mutu ~ k, Ea,Q10,
Kondisi mutu awalPelatihan Food Safety dan Sanitation Certification
Fakultas Peternakan IPB Bogor 19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
DUA CARA PENENTUAN KADALUARSA EMPIRIS - Produk segar - umur simpan pendek - penyimpanan kondisi normal ESS (extended storage studies) PERMODELAN MATEMATIKA - Produk dikemas - Kondisi dipercepat ASLT
( accelerated shelf life testing), ASS (accelerated storage studies) - Asumsi mutu
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
EMPIRIS
10
15
20
25
30
35
40
15 17 20
60hari 30 15
O C
H2O %
TERIGU(kriteria : log jumlah kapang/g = 4,5)
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
70
75
80
85
90
95
15 20 25 30 35
10
30
50
100
EMPIRISKOPI BIJI
(kriteria : jumlah kapang lebih kecil dari = 104/g)
Lama Penyimpanan - Hari
O C
HR %
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
A. Kerusakan mekanis B. Kerusakan fisik C. Kerusakan fisiologis
D. Kerusakan biologisE. Kerusakan kimia F. Kerusakan mikrobiologis
KONTAMINASI MIKROBA
Kontaminasi bahan pangan DOSA
penyimpanan
PENURUNAN MUTU :
1. Nilai Gizi2. Penyimpanan warna3. Perubahan rasa dan bau4. Busuk5. Modifikasi komposisi kima
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
MIKROBA PERUSAK MAKANAN
BAKTERI
MakananBerprotein
KAPANG
Makanan Berkarbohidra
t
KHAMIR
Makanan Bergula
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
1. BERJAMURKapang aerobik o makanan lengket
o spora berwarna2. BUSUK TEKSTUR (ROTS)
Buah-buahan & sayuran Produk berair & sangat lunak
3. BERLENDIR Lendir pada permukaan yang basah: o ikan
o sayuran o daging4. PERUBAHAN WARNA
Rhodotorulla sp.Serratia marcescensPseudomonas fluorescensPenicillium sp.Aspergillus niger
merah
hijau
hitam
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
5. ROPINES MAKANAN KENTAL DAN LENGKET
@ Mikroba : - membentuk kapsul - menghidrolisis protein : susu KENTAL SEPERTI
TALI - menghidrolisis karbohidrat : roti bila dibelah dua
TEKSTUR TALI@ Mikroba pembentuk rope:
Leuconostoc mesenteroidesL. dextranicumBacillus subtilisLactobacillus plantarum
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
6. KERUSAKAN FERMENTASIKarbohidrat terfermentasi
Gula Alkohol + CO2
Gula Asam laktat Asetat Propionat Butirat CO2
H2
7. BUSUK PROTEIN (PUTREFEKSI)
Protein Mikroba PeptidaAs. AminoH2SAmin
khamir
Bakteri as.laktat
BAU BUSUK- O2
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
FAKTOR PENGEMASANFAKTOR PENGEMASANPembungkusan, pengalengan, pembotolan, pengepakan, pewadahan, pengkapsulan, pembedakan, pelilinan
NILAI KEMASANNILAI KEMASAN Makanan segarBuah-buahan
SayuranSerealia
2 – 5 %
Makanan olahan 20 – 25 % Minuman ringan 70 – 75 % AMDK 90 %
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
Jutaan info produk : media cetak, TV, radio, internet, spanduk
OverloadeOverloadedd
Menanamkan PERSEPSI Point of differentiation kualitas, layanan Membangun merek
Nilai merek Coca Cola 43 milyar dollar; Pepsi, Kellog, Nescafe, Oreo, Nestle,
Sunkist : 5 milyar dollarAyam Goreng Suharti, Wong Solo, Roti
Unyil Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
Communication Communication BarrierBarrier
VEGETA : problem pencernaanKonstipasi, DM, Kanker kolon,
kolesterol
MIE GELAS : di Cina, kebiasaan menyediakan air panas/ termos
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
Penampilan kemasan
Label produk : WARNA, BENTUK, MEREK, ILUSTRASI TEKS, TATA LETAK
Faktor EMOSI dan PSIKOLOGIS
Disain kemasan daya tarik visual
Daya Tarik Daya Tarik VisualVisual
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
Daya Tarik VisualDaya Tarik Visual Produk deterjen : komposisi,
kemampuan/kualitas yang hampir sama
Disain kemasan :
Sudut tajam, merek dan huruf kekar menonjolkan KEJANTANANKesan lebih kuatTidak perlu banyak tenaga untuk mencuciDaya tarik positif
Deterjen saat ini kelembutan, keharuman, tidak merusak warna
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
KARAKTERISTIK DISAIN KARAKTERISTIK DISAIN KEMASANKEMASAN
1. PERLINDUNGAN, 1. PERLINDUNGAN, PROTEKSIPROTEKSI
Interaksi, bahan kemas dengan makanan Permeabilitas cairan dan gas (uap) Jasad renik pencucian dengan
sabun/khlorin Sifat Fisik : cuaca, tekanan, pukulan,
tusukan, bantingan, getaran, suhu,
penyinaran Fisiologis : respirasi
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
2. FAKTOR EKONOMI2. FAKTOR EKONOMI
KARAKTERISTIK DISAIN KEMASANKARAKTERISTIK DISAIN KEMASAN
Biaya tidak melebihi manfaat Harga murah Volume yang sesuai
3. DISTRIBUSI3. DISTRIBUSI
Mudah dalam transportasi, distribusi Mudah dalam penyimpanan, pemajangan
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
KARAKTERISTIK DISAIN KEMASANKARAKTERISTIK DISAIN KEMASAN
4. ERGONOMIK4. ERGONOMIK
Mudah dibawa, dipegang (minyak goreng), dibuka, diambil
Mudah diisi dan dihabiskan
5. ESTETIKA/PROMOSI5. ESTETIKA/PROMOSI
Menarik, unsur lucu Positioning : penonjolan penggunaan
FEMINAXSimbol budaya, public figure, langsung terhadap pesaing, kelas produk Pelatihan Food Safety dan Sanitation Certification
Fakultas Peternakan IPB Bogor 19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
KARAKTERISTIK DISAIN KEMASANKARAKTERISTIK DISAIN KEMASAN
6. EKOLOGI6. EKOLOGI
Aman, bersahabat dengan lingkungan Biodegradability, mudah dibuang Tidak menggunakan CFC, berbahaya, hujan
asam Dapat didaur ulang hati-hati dengan
kertas bekas, plastik bekas pestisida Multitrip
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
KEMASAN PLASTIK
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
KESESUAIAN KEMASAN UNTUK PENGENDALIAN KESESUAIAN KEMASAN UNTUK PENGENDALIAN KADALUARSAKADALUARSA
JENIS MAKANANJENIS MAKANAN JENIS KJENIS KEMASEMASANAN FUNGSIFUNGSI
Buah keringBuah kering OPP, OPP/CPP,OP/CPPOPP, OPP/CPP,OP/CPP Moisture proofMoisture proof
Sayur keringSayur kering PE, CPP, OPP, OPP/CPPPE, CPP, OPP, OPP/CPP Moisture proofMoisture proof
Kopi instanKopi instan PET/PE/AL/PE, KPET/PE, KOP/PEPET/PE/AL/PE, KPET/PE, KOP/PE Moisture proof Aroma Moisture proof Aroma perservation Sealabilityperservation Sealability
TehTeh Non-woven paper paper carton atau Non-woven paper paper carton atau PVC case, PVC case,
Moisture proof Aroma Moisture proof Aroma perservationperservation
CocoaCocoa kertas/PE/AL/PE, kertas/PE/AL/PE, PET/PM-PET/CPP/PET/PE/AL/PEPET/PM-PET/CPP/PET/PE/AL/PE
Moisture proof Aroma Moisture proof Aroma perservation Oil resistanceperservation Oil resistance
Teh jepangTeh jepang Kertas/PE/AL/PE, MST/PE/A/PE, Kertas/PE/AL/PE, MST/PE/A/PE, MST/PE, MST/PE/AL/kertas/PEMST/PE, MST/PE/AL/kertas/PE
Moisture proof Aroma Moisture proof Aroma perservation Barrier perservation Barrier resistanceresistance
Mie instan & pastaMie instan & pasta OPP/CPP, OPP/PE, PET/PE/CPP, OPP/CPP, OPP/PE, PET/PE/CPP, PET/PE/kertas/PEPET/PE/kertas/PEOPP/PEOPP/PE
Moisture proofMoisture proofMoisture proofMoisture proof
JENIS MAKANANJENIS MAKANAN CONTOH KOMPOSISI BAHAN FILM PLASTIK CONTOH KOMPOSISI BAHAN FILM PLASTIK PENGEMASPENGEMAS
FUNGSIFUNGSI
Snack (Patato chip, Snack (Patato chip, Corn powder, Corn powder, Biskuit, Pie)Biskuit, Pie)
KOP/CPP, PET/PE/AL/PE, PET/VM-PET/PEKOP/CPP, PET/PE/AL/PE, PET/VM-PET/PEKOP/PE/CPP,KOP/PE/CPP,OPP/VM-PET/PE, KOP/CPPOPP/VM-PET/PE, KOP/CPPPET/PE/AL/PE, MST/PE/AL/HSPET/PE/AL/PE, MST/PE/AL/HSOPP/CPPOPP/CPP
Moisture proofMoisture proofOil resistanceOil resistanceBarrier resistanceBarrier resistance
Macam-macam Susu :Macam-macam Susu :Creamy powderCreamy powderDried milkDried milkSkim milkSkim milk
MST/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PEMST/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PEMST/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PEMST/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PEKertas/PE/AL/PEKertas/PE/AL/PE
Moisture proofMoisture proofOil resistanceOil resistanceBarrier resistanceBarrier resistance
Daging :Daging :Smoked foodsSmoked foods KOP/PE, KOP/CPP, KPET/PEKOP/PE, KOP/CPP, KPET/PE
Moisture proofMoisture proofOil resistanceOil resistanceBarrier resistanceBarrier resistance
JENIS MAKANANJENIS MAKANAN JENIS KJENIS KEMASEMASANAN FUNGSIFUNGSI
Tepung teriguTepung terigu PT/PE, OPP/PE, PT/PE, OPP/PE, PE/kertas/PEPE/kertas/PE
Moisture proofMoisture proof
Bubuk rotiBubuk roti OPP/PE/kertas/PEOPP/PE/kertas/PE Moisture proofMoisture proof
GulaGula PE, kertas/PE, PT/PE, PE, kertas/PE, PT/PE, CPP/OPP/CPPCPP/OPP/CPP
Moisture proofMoisture proof
Mixed powderMixed powder Kertas/PE/AL/PE, Kertas/PE/AL/PE, KPET/PE, KPT/PEKPET/PE, KPT/PE
Moisture proofMoisture proof
SpiceSpice PET/PE/AL/PE, PT/PEPET/PE/AL/PE, PT/PE Moisture proofMoisture proofAroma preservationAroma preservation
JENIS MAKANANJENIS MAKANAN JENIS KJENIS KEMASEMASANAN FUNGSIFUNGSI
Chemical seasoningChemical seasoning MST/PE, KPT/PE, PT/PEMST/PE, KPT/PE, PT/PE Moisture proofMoisture proofBarrier resistanceBarrier resistance
FlavorFlavor Kertas/PE/AL/PE, PET/PE, Kertas/PE/AL/PE, PET/PE, Kertas/AL/PE, Kertas/AL/PE, PET/PE/AL/PEPET/PE/AL/PE
Moisture proof,Moisture proof,Barrier resistance,Barrier resistance,
Powdered soupPowdered soup Kertas/PE/AL/PE, Kertas/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PE, ON/PE/AL/PEON/PE/AL/PE
Oil resistanceOil resistance
Powdered miso soupPowdered miso soup PT/PE/AL/PE, PT/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PE, kertas/PE/AL/PEkertas/PE/AL/PE
Oil resistanceOil resistance
Powdered juicePowdered juice PET/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PE, PET/PE/kertas/AL/PEPET/PE/kertas/AL/PE
Moisture proofMoisture proof
JENIS MAKANANJENIS MAKANAN JENIS KJENIS KEMASEMASANAN FUNGSIFUNGSI
Retort :Retort :MakananMakananDan lain-lainDan lain-lain
PET/CPP, ON/CPP, PET/CPP, ON/CPP, PET/ON/CPPPET/ON/CPPPET/PVDC/CPP/, PET/PVDC/CPP/, ON/PVDC/CPP, CPP/ON/CPP, ON/PVDC/CPP, CPP/ON/CPP, PET/AL/CPP, ON/AL/CPP, PET/AL/CPP, ON/AL/CPP, PET/ON/AL/CPP, PET/ON/AL/CPP, PET/AL/ON/CPPPET/AL/ON/CPP
Thermal resistanceThermal resistanceWater resistanceWater resistanceBarrier resistanceBarrier resistance
Lainnya :Lainnya :Obat-obatanObat-obatanAlat-alat kedokteranAlat-alat kedokteranShampoShampoRinsoRinsoAgricultural chemicalsAgricultural chemicals
PT/PE, MST/PE, AL/IIS-PVC PT/PE, MST/PE, AL/IIS-PVC (PTP)(PTP)PT/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PEPT/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PEPET/PE, kertas/IIS-PVC/PE PET/PE, kertas/IIS-PVC/PE (blister pack)(blister pack)PET/AL/PE, ON/AL/PE, PET/AL/PE, ON/AL/PE, PET/AL/PET/PEPET/AL/PET/PEPET/PE, MST/PE/AL/PE, PET/PE, MST/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PEPET/PE/AL/PE
Moisture proof,Moisture proof,Barrier resistanceBarrier resistanceMoisture proof,Moisture proof,Water resistance,Water resistance,Oil resistanceOil resistance
KADALUARSA BERDASARKANSORPSI ISOTERMIK
(Mc – Mi) x M x 1,5 x 10.000
(PxAx150) – (75 + E)
S =
S = daya simpan (hari)Mc= kdr air kritis produk (% bk)Mi= kdr air kesetimbangan (% bk)M = berat produk (g)P = daya tembus uap air bahan pengemas g/m2d) pd 25o C, 75% RH atau 37oC, 90%RHE = ERH produk dalam kemasan (%)A = Luas permukaan kemasan (cm2)
Contoh :
Biskuit 1 kg, kadar air kritis 15 % bk,Kadar air kesetimbangan 6 % bk, ERH 75 %. Dibungkus plastik PE, permeabilitas air 876 g/m2d, luas bungkusan 30 cm.
(Mc – Mi) x M x 1,5 x 10.000
(PxAx150) – (75 + E)S =
(15 -6) x 1000 x 1,5 x 10.000(876 x 30 x 150) – (75 +75)
= 26,6 hari
Model Q10 (Arrhenius) Laju penurunan mutu (T+10)Q10 =
Laju penurunan mutu pada suhu T ts(T)Q10 = ts (T+10)Q10 = Percepatan reaksiT = Suhu penyimpanan (oC)ts(T)= Kadaluarsa jika disimpan pd suhu TTs(T+10)= Kadaluarsa jika disimpan pd suhu T+10
Contoh :
Qdt/10 = ts(T1)/ts(T2)
Bila Q10 = 3, pd suhu 35oC kadaluarsa 6 bulan. Berapa lama kadaluarsa produk tersebut jika disimpan pada suhu 20oCt20=t35Q10
dt/10
= 6 x 3(15/10)
= 31,2 bulan
KINETIKA PENURUNAN MUTU
-dQ/dT = kQn
Q = Qualitas (mutu)t = waktuk = konstanta laju penurunan mutun = ordo reaksi penurunan mutu
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
Penurunan mutu ordo nol (n = 0)
-dQ/dt = k atau Qt = Q0 – kt
Penurunan mutu ordo satu (n = 1)
-dQ/dt = kQ atau ln (Qt/Q0) = – kt
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
Penurunan mutu ordo nol (n = 0)
-dQ/dt = k atau Qt = Q0 – kt
Jika ditentukan bahwa Qs adalah mutu akhir (mutu produk saat harus ditarik dari pasaran), maka :
Qs = Q0 – ktatauts = (Q0-Qs)/kdimana ts adalah waktu kadaluwarsa
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
Penurunan mutu ordo satu (n = 1)
-dQ/dt = kQ atau ln (Q0/Qt)= – kt
Jika ditentukan bahwa Qs adalah mutu akhir (mutu produk saat harus ditarik dari pasaran), maka :
ln (Q0/Qs)= – ktatauts = (ln(Q0/Qs))/katau t1/2 = 0.639/kdimana ts adalah waktu kadaluwarsa
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
BEBERAPA PENURUNAN MUTU PRODUK PANGAN SELAMA PENYIMPANAN
Ordo Nol Mutu (overall quality) pangan beku Pencoklatan non enzimatis
Ordo Satu Kehilangan/kerusakan vitamin Inaktivasi/pertumbuhan mikroba Kerusakan warna oksidatif Kerusakan tekstur karena panas
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
UJI UMUR SIMPAN YANG DIPERCEPAT(Accelerated Shelf Life Test) Berdasarkan suhuModel Arrhenius : mempercepat umur simpan denganMeningkatkan suhu secara terukur
Rumus umum penurunan mutu : -dQ/dt = kQn Nilai k dipengaruhi suhu :
k = ko exp-Ea/RT
k = konstanta laju penurunan mutuko = konstanta (faktor frekuensi, tidak tergantung suhu)Ea = energi aktivasiT = suhu mutlak (K)R = konstanta gas; 1,986 kal/mol (8.314 J/mol K0
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
Rumus-rumus yang digunakan
Persamaan Ordo 0 : Qt = Qo – kt
Persamaan Ordo 1 : ln(Qt) = ln(Qo) – kt Pers. Arrhenius : ln k = lnko –(Ea/R)(1/T)
tt
QQSlopeSlope = - k= - k
Ordo 0
tt
Ln QLn QSlopeSlope = - k= - k
Ordo 1
1/T1/T
Ln kLn kSlopeSlope = - Ea/R= - Ea/R
Arrhenius
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
1. Identifikasi faktor-faktor kritis yang menentukan umur simpan produk.
2. Tentukan batas awal mutu dan batas mutu minimum yang diharapkan/dijanjikan atau masih layak pajang/jual.
3. Produk disimpan pada suhu akselerasi, minimum 3 suhu yang dapat meningkatkan kecepatan penurunan mutu produk.
4. Dari studi penyimpanan, prediksi tingkah laku penurunan mutu dengan memplot grafik kinetika reaksi untuk ordo 0 dan ordo 1. Lakukan untuk semua faktor kritis terpilih.
Langkah Pendugaan Umur Simpan Dengan Kinetika Reaksi
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
Langkah Pendugaan Umur Simpan dengan Kinetika Reaksi :5. Tentukan nilai k untuk tiap suhu penyimpanan terhadap
semua faktor kritis yang dipilih. Nilai k meningkat dengan makin tinggi suhu.
6. Buat persamaan Arhennius yang menunjukkan hubungan antara 1/T dan Ln k (untuk 3 suhu pengamatan).
7. Hitung nilai k pada suhu penyimpanan atau distribusi yang dikehendaki. Nilai k dari persamaan ini merupakan laju penurunan mutunya per hari (penurunan unit mutu organoleptik per hari atau k) pada suhu tersebut.
8. Tentukan dugaan umur simpan produk. Selisih skor awal produk dan skor pada saat produk tidak disukai dibagi laju penurunan mutu (k) pada suhu distribusi merupakan umur simpan produk.
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
Rumus-rumus yang digunakan
Persamaan Ordo 0 : Qt = Qo – kt
Persamaan Ordo 1 : ln(Qt) = ln(Qo) – kt Pers. Arrhenius : ln k = lnko –(Ea/R)(1/T)
tt
QQSlopeSlope = - k= - k
Ordo 0
tt
Ln QLn QSlopeSlope = - k= - k
Ordo 1
1/T1/T
Ln kLn kSlopeSlope = - Ea/R= - Ea/R
Arrhenius
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
Kasus 1 :Pendugaan Umur Simpan Makanan Sapihan Produk dalam bentuk kemasan akhirnya (polibag)
disimpan pada suhu 40, 50 dan 55oC selama 1 bulan.
Pada setiap minggu atau hari ke 0, 7, 14, 21 dan 28 pada setiap suhu penyimpanan dilakukan pengamatan organoleptik yang meliputi: (1) Aroma sebelum diseduh, (2) Aroma setelah diseduh, (3) Rasa, dan (4) warna, menggunakan 16 orang panelis semi-terlatih.
Jumlah sampel untuk organoleptik saja = 3x4x4x5=240 bungkus.
Penilaian metode skor 1 – 5. Nilai yang tidak dapat diterima adalah skor = 3.
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
Analisis Organoleptik Menggunakan Uji Skoring
Parameter Organoleptik : Aroma sebelum diseduh Aroma setelah diseduh Warna Rasa
Skor • 5 = Sesuai dengan standar (warna bintik hijau
dan merah cerah)• 4 = Sedikit berbeda dengan standar, tapi masih
diterima (bintik hijau & merah agak cerah)• 3 = Mulai tercium aroma tengik/apek (bintik
hijau dan merah kurang cerah)• 2 = Tengik dan apek (warna agak pucat gelap)• 1 = Sangat tengik dan apek (pucat/gelap) Skor Mulai Tidak Diterima = 3
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
SUHU HARI
KE- Skor Rata2
Ln Skor
Nilai Slope, K dan korelasi
Slope Intersept Korelasi
40 0 5.0 1.61 ORDO O
7 5.0 1.61 -0.024 5.07 0.89
14 4.7 1.54 ORDO 1
21 4.7 1.54 -0.005 1.62 0.89
28 4.3 1.47
50 0 5.0 1.61 ORDO 0
7 4.9 1.59 -0.047 5.18 0.85
14 4.7 1.54 ORDO 1
21 4.4 1.49 -0.011 1.65 0.82
28 3.6 1.27
55 0 5.0 1.61 ORDO 0
7 4.4 1.49 -0.067 4.81 0.86
14 3.4 1.23 ORDO 1
21 3.3 1.18 -0.017 1.57 0.87
28 3.3 1.18
Aroma sebelum Aroma sebelum diseduhdiseduh
Perhitungan Nilai K
Suhu 40 C ordo 0
y = -0.0239x + 5.068R2 = 0.8913
4.2
4.44.6
4.85
5.2
0 10 20 30
Waktu Penyimpanan
Skor
Suhu 50 ordo 0
y = -0.0474x + 5.176R2 = 0.8478
0
1
23
4
5
6
0 10 20 30
Waktu Penyimpanan
Sko
r
Suhu 55 ordo 0
y = -0.067x + 4.812R2 = 0.8578
0
1
2
3
4
5
6
0 5 10 15 20 25 30
Waktu Penyimpanan
Skor
Grafik Ordo 0
Suhu 40 C ordo 1
y = -0.0051x + 1.6246
R2 = 0.8867
1.450
1.500
1.550
1.600
1.650
0 5 10 15 20 25 30
Waktu Penyimpanan
Ln S
kor
Suhu 50 C ordo 1
y = -0.011x + 1.6543
R2 = 0.8161
0.000
0.500
1.000
1.500
2.000
0 5 10 15 20 25 30
Waktu Penyimpanan
Ln S
kor
Suhu 55 ordo 1
y = -0.0168x + 1.5727
R2 = 0.8668
0.000
0.500
1.000
1.500
2.000
0 5 10 15 20 25 30
Waktu Penyimpanan
Ln S
kor
Grafik Ordo 1
Kadaluarsa mutu produk telah keluar dari standar Dicantumkan pada label kemasan Pengendalian kadaluarsa mempertahankan mutu produk sesuai prosedur Penentuan kadaluarsa : empiris dan model matematika
Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor
19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009
Menata diri bagian dari upaya untuk hidup lebihCantik, sehat, bugar dan produktif
KEMASAN ASEPTIS DAN SISTEM STERILISASI PRODUK
Yadi Haryadi
C.C. Nurwitri Anjaya
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
Di bidang teknologi pengemasan pangan, mungkin pengemasan aseptis merupakan teknologi pengemasan yang paling dinamis dalam perkembangannya
Di Eropa, pengisian dan pengemasan bahan pangan yang telah mengalami proses sterilisasi telah mencapai teknologi tingkat tinggi, dan makin penting dari waktu ke waktu.
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
ASEPTIC THERMAL PROCESSINGASEPTIC THERMAL PROCESSING
KEUNTUNGAN:KEUNTUNGAN:
• Proses sinambungProses sinambung
• Pemanasan dan pendinginan lebih cepat Pemanasan dan pendinginan lebih cepat ((tidak ada penghalang panas oleh tidak ada penghalang panas oleh pengemaspengemas))
• Lebih hemat energiLebih hemat energi
• Pilihan bahan pengemas lebih bervariasiPilihan bahan pengemas lebih bervariasi
• Clean in Place (“CIP”)Clean in Place (“CIP”)
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
1. Untuk bahan pangan yang telah mengalami proses pra-pra-sterilisasi sterilisasi dan bahan pangan yang sterilsteril
2. Untuk bahan pangan yang belum disterilkan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
BAHAN PANGAN YANG AKAN DIKEMAS DAN BAHAN KEMASAN MENGALAMI PROSES STERILISASI SECARA TERPISAH
PROSES PENGISIAN DAN PENUTUPAN WADAH TERJADI DALAM ZONA ASEPTIS
1. Produk cair yang homogen 1. Produk cair yang homogen Produk 1 Produk 12. Produk cair dengan partikel-partikel kecil (10-15 mm) 2. Produk cair dengan partikel-partikel kecil (10-15 mm)
Produk 2Produk 23. Produk cair dengan partikel-partikel 3. Produk cair dengan partikel-partikel yang agak besar (> 15 mm) yang agak besar (> 15 mm) Produk 3 Produk 3 Untuk produk 2produk 2 dan produk 3produk 3 proses sterilisasi
memerlukan waktu yang lebih lama
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
STERILISASI DENGAN PEMANASAN LANGSUNG
STERILISASI DENGAN PEMANASAN TIDAK LANGSUNG
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
PROSES STERILISASI DENGAN PEMANASAN TIDAK LANGSUNG :
1. Plate heat exchanger2. Tubular heat exchanger3. Scraped-surface heat exchanger
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
INFUSI UAP
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
Plate Heat Exchanger.
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
TUBULAR HEAT EXCHANGER
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
TRIPLE TUBES HEAT EXCHANGER
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
SCRAPED-SURFACE HEAT EXCHANGER
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
ENCER INJEKSI UAP, INFUSI UAP, INJEKSI UAP, INFUSI UAP, PLATE PLATE HEAT EXCHANGER, TUBULAR HEAT HEAT EXCHANGER, TUBULAR HEAT EXCHANGEREXCHANGER
AGAK KENTAL INFUSI UAP, INFUSI UAP, PLATE HEAT PLATE HEAT EXCHANGER, TUBULAR HEAT EXCHANGEREXCHANGER, TUBULAR HEAT EXCHANGER
KENTAL INFUSI UAP, INFUSI UAP, SCRAPED-SURFACE SCRAPED-SURFACE HEAT EXCHANGERHEAT EXCHANGER
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
ENCER TUBULAR HEAT EXCHANGERTUBULAR HEAT EXCHANGER, , OVEN MICROWAVEOVEN MICROWAVE
AGAK KENTAL SAMPAI KENTAL OVEN MICROWAVE, OVEN MICROWAVE, SCRAPED- SCRAPED-
SURFACE HEAT EXCHANGERSURFACE HEAT EXCHANGER
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
ENCER TUBULAR HEAT EXCHANGERTUBULAR HEAT EXCHANGER, , OVEN MICROWAVEOVEN MICROWAVE
AGAK KENTAL SAMPAI KENTAL OVEN MICROWAVE, OVEN MICROWAVE, SCRAPED-SURFACE SCRAPED-SURFACE HEAT EXCHANGERHEAT EXCHANGER
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL DARI SISTEM PENGEMASAN ASEPTIS
KADANG-KADANG MERUPAKAN BAGIAN TERLEMAH DARI SISTEM PENGEMASAN ASEPTIS
PENYEBAB KEGAGALAN :1. Mesin-mesin pengemasan yang tidak berfungsi
normal 2. Ada re-kontaminasi
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
1. BAHAN PENGEMAS
2. PROSES STERILISASI
3. MESIN-MESIN PENGEMAS
4. KONDISI LINGKUNGAN
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
> LAMA STERILISASI PENGEMAS BERGANTUNG PADA JUMLAH AWAL MIKROBA
> JENIS-JENIS BAHAN PENGEMAS : - Kotak karton berlapis plastik- Mangkuk plastik- Botol plastik- Kantong plastik- Botol gelas- Kaleng logam- Kaleng aluminium- Kantong plastik besar- Kantong dalam kotak
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
KONSEP PENGEMASAN ASEPTIS
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
Kotak karton berlapis plastik - H2O2, udara panasMangkuk plastik - H2O2Botol plastik - H2O2Kantong plastik - H2O2, sinar UVBotol gelas - H2O2Kaleng logam - Pemanasan uapKaleng aluminium - H2O2Kantong plastik besar - radiasi sinar gamma,
larutan iodKantong dalam kotak - radiasi sinar gamma
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
Bahan Pengemas terdiri atas enam lapis :
1. Polietilen (menghambat air dari (menghambat air dari luar, melindungi cetakan)luar, melindungi cetakan)
2. Kertas (media cetak, memberi (media cetak, memberi kekuatan dan stabilitas kemasan)kekuatan dan stabilitas kemasan)
3. Polietilen (lapisan untuk (lapisan untuk merekatkan alufo pada kertas)merekatkan alufo pada kertas)
4. Aluminium foil (barrier terhadap (barrier terhadap O2, flavor, cahaya)O2, flavor, cahaya)
5. Polietilen (lapisan untuk (lapisan untuk merekatkan dan barrier air)merekatkan dan barrier air)
6. Polietilen (untuk menutup kotak (untuk menutup kotak dalam lingkungan bahan pangan cair)dalam lingkungan bahan pangan cair)
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
CONTOH KEMASAN ASEPTIS (Tetra Pak ®)
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
1. Metode sterilisasi bahan pangan sangat efektif2. Tidak ada residu berbahaya pada kemasan3. Metode ramah lingkungan dan aman secara
toksikologi4. Pekerja tidak terekspose oleh uap H2O2
5. Metode pengemasan cocok untuk bahan pangan asam rendah atau asam tinggi
6. Parameter proses (waktu, suhu, tekanan terkontrol)
7. Menunjang teknik pelabelan yang menarik
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
1. Menekan biaya bahan pengemas2. Menghemat ruasng penyimpanan kemasan
kosong3. Menghemat biaya transportasi4. Menghemat energi 5. Mengurangi jumlah pekerja6. Menghemat luas area produksi7. Kemasan mudah dibuka8. Kemasan bekas mudah dibuang9. Kemasan dapat dibuat transparan10. Tidak ada masalah higien dengan alat pembuka11. Juga tidak perlu refrigerasi selama penyimpanan12. Bahan pangan juga mampu disimpan selama 1-
1,5 tahun
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
TETRA-PAK (Kotak karton)COMBIBLOC (Kotak karton)BRENCO (Mangkuk plastik)REMY (Botol plastik)BOSCH (Kantong plastik)MANZINI (Kantong ukuran besar)
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
CONTOH PROSES STERILISASI PRODUK SUSU
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
PROSES PENGEPAKAN SECARA ASEPTIS DENGAN TETRA PAK
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
UNTUK MEMPERJELAS PROSES PENGISIAN KEMASAN ASEPTIS
SIMAKLAH VIDEO BERIKUT (KLIK"VIDEO")
VIDEO PENGEMASAN ASEPTISVIDEO PENGEMASAN ASEPTIS
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
KARAKTERISTIK SISTEM dicirikan oleh KARAKTERISTIK SISTEM dicirikan oleh komponen :komponen :
1. Sistem sterilisasi produk2. Kantong dengan lubang pengisian dan
tutup3. Kotak karton4. Alat pengisi bahan pangan ke dalam
kemasan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
Dalam sistem lama, produk menerima suhu cukup tinggi dalam waktu lama kerusakan mutu
Dalam sistem Bag-in-box Bag-in-box sterilisasi menggunakan heat exchanger 190°C selama 1-5 menit, kemudian produk didinginkan dengan beberapa heat exchanger lagi
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
KANTONG terbuat dari laminat polietilen dan metalized film dengan tingkat transmisi oksigen yang rendah (0.073cc/24 (0.073cc/24 jam/100 inchi persegi, pada suhu 73jam/100 inchi persegi, pada suhu 73°°F dan 50 % RH)F dan 50 % RH)
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
KOTAK KARTON terbuat dari corrugated paperboard (untuk proteksi dan kekuatan wadah)Kotak tersedia dalam berbagai ukuran dari muali 1 galon sampai 300 galon
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
Tahap-tahap proses pengisian :
1. Mesin pengemas disterilkan dengan uap panas selama 30 menit2. Bagian pengisian disterilkan dengan udara panas untuk mengaktifkan embun klor yang disemprotkan di sekitar area pengisian secara kontinyu3. Tutup kantong baru dibuka di zona aseptis4. Pengisian bahan pangan secara otomatis berhenti sesuai program5. Kantong ditutup dan dikeluarkan dari zona aseptis kemudian dimasukkan ke dalam kotak karton
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
SUSU CAIRPUREE TOMAT, SAUS TOMATYOGHURTKONSENTRAT JUS JERUKPULP APELPULP MANGGAPULP NANAS
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
1. PENGEMASAN ASEPTIS MERUPAKAN SALAH SATU TEKNOLOGI MODEREN DALAM TEKNOLOGI PENGEMASAN PANGAN
2. PRINSIP PENGEMASAN ASEPTIS ADALAH BAHWA BAHAN PANGAN DAN PENGEMAS DISTERILKAN SECARA TERPISAH SEBELUM PROSES PENGISIAN DAN PENUTUPAN WADAH
3. DILAKUKAN PADA ZONA ASEPTIS
4. MASA SIMPAN LAMA DAN TIDAK MEMERLUKAN REFRIGERASI
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007