Kadaluarsa_190509(FAPET)

95
RIZAL SYARIEF Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB Pelatihan Food Safety dan Sanitation Certification Fakultas Peternakan IPB Bogor 19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

description

Pendugaan dan Pengendalian Masa Kadaluarsa

Transcript of Kadaluarsa_190509(FAPET)

Page 1: Kadaluarsa_190509(FAPET)

RIZAL SYARIEFDepartemen Ilmu dan Teknologi

Pangan IPB

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 2: Kadaluarsa_190509(FAPET)
Page 3: Kadaluarsa_190509(FAPET)
Page 4: Kadaluarsa_190509(FAPET)
Page 5: Kadaluarsa_190509(FAPET)

KADALUARSA PRODUK PANGAN

1. Karakteristik Produk dan pengolahan2. Kondisi Lingkungan3. Pengemasan dan Bahan Kemas4. Penyimpanan dan Penyajian5. Transportasi, distribusi6. Penyiapan makanan sebelum

dikonsumsi

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 6: Kadaluarsa_190509(FAPET)

UMUR SIMPAN atau MASA KADALUARSA

Lamanya penyimpanan pada kondisi penyimpanan yang normal/sesuai) dimana produk masih memiliki atau memberikan daya guna seperti yang diharapkan SESUAI STANDAR

Masih memberikan manfaat kesehatan Masih mengandung komposisi seperti

yang diharapkan Masih memiliki sifat fisik, sensori, kimia

atau mikrobiologi yang baik.

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 7: Kadaluarsa_190509(FAPET)

UMUR SIMPAN atau MASA KADALUARSA

Tanggal kadaluarsa (Expiration date) Tanggal (waktu) dimana sampai tanggal

tersebut produk masih memberikan daya guna seperti yang diharapkan (jika produk tersebut disimpan pada kondisi penyimpanan yang tepat).

Batas akhir umur simpan menyimpang dari standar

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 8: Kadaluarsa_190509(FAPET)

PRINSIP PENDUGAAN UMUR SIMPAN Mutu produk (specific properties)

Daya guna yang diharapkan Siapa yang menentukan Hal penyebab produk ditolak

konsumen

Kriteria kerusakan mutu produk Perubahan mutu produk selama

distribusi, penyimpanan dan saat display.Pelatihan Food Safety dan Sanitation Certification

Fakultas Peternakan IPB Bogor 19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 9: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Umur Simpan : ditentukan oleh faktor kritis kerusakan yang paling cepat

1. Mikrobiologis : Bakteri, kapang, dan khamir

2. Kimiawi : Klorofil, vit C, tiamin, karoten, riboflavin, dan aspartam.

3. Gizi/Nutrisi :Protein, lemak, dan mutu/daya cerna

4. Biokimia/fungsionalitas : Aktivitas enzim, probiotik, dan aktivitas antioksidan

5. Fisik/Fisikokimia : Kekentalan, kekerasan, warna, dan stabilitas emulsi

6. Organoleptik/sensori :Tekstur, penampakan, warna, bau, dan rasa

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 10: Kadaluarsa_190509(FAPET)

MASA SIMPAN :Ditentukan oleh faktor kritis pengolahan :

Bahan mentah bermutu rendah Mutu rendah, dan penanganan sembarangan

Kondisi pengolahan yang jelek Pemilihan bahan baku tidak baik, sanitasi kurang

baik, dan praktek pengolahan kurang baik

Kondisi pengemasan yang tidak baik Pemilihan pengemas salah, dan proses

pengemasan kurang baik

Kondisi pengimpanan/distribusi/penjajaan kurang baik Pengendalian suhu tidak baik, pengendalian

kelembaban tidak baik, dan penanganan tidak baikPelatihan Food Safety dan Sanitation Certification

Fakultas Peternakan IPB Bogor 19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 11: Kadaluarsa_190509(FAPET)

KERUSAKAN DAYA GUNA/MUTU Aspartam akan mengalami perubahan, menjadi kurang

manis dan berubah rasa : pada produk “diet”.

Vitamin C akan mengalami kerusakan selama penyimpanan : pada “produk buah”

Lipid akan mengalami oksidasi dan ketengikan : pada produk snack dan gorengan.

Polifenoloksidase akan menyebabkan pembentukan noda hitam pada udang dan pencoklatan pada apel iris.

Retrogradasi pati akan menyebabkan tekstur roti menjadi keras : disebut staling.

Peningkatan kadar air (penyerapan air) pada biskuit, cracker, dan makanan ringan lainnya akan menyebabkan tekstur menjadi lembek.

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 12: Kadaluarsa_190509(FAPET)

PENENTUAN UMUR SIMPAN Penelitian dan pengujian Pengalaman empiris Informasi yang diperlukan :

Identifikasi faktor kritis Batasan mutu dan batas mutu minimum

yang diharapkan/dijanjikan ~masihkah layak jual ?

Parameter kinetika penurunan mutu ~ k, Ea,Q10,

Kondisi mutu awalPelatihan Food Safety dan Sanitation Certification

Fakultas Peternakan IPB Bogor 19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 13: Kadaluarsa_190509(FAPET)

DUA CARA PENENTUAN KADALUARSA EMPIRIS - Produk segar - umur simpan pendek - penyimpanan kondisi normal ESS (extended storage studies) PERMODELAN MATEMATIKA - Produk dikemas - Kondisi dipercepat ASLT

( accelerated shelf life testing), ASS (accelerated storage studies) - Asumsi mutu

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 14: Kadaluarsa_190509(FAPET)

EMPIRIS

10

15

20

25

30

35

40

15 17 20

60hari 30 15

O C

H2O %

TERIGU(kriteria : log jumlah kapang/g = 4,5)

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 15: Kadaluarsa_190509(FAPET)

70

75

80

85

90

95

15 20 25 30 35

10

30

50

100

EMPIRISKOPI BIJI

(kriteria : jumlah kapang lebih kecil dari = 104/g)

Lama Penyimpanan - Hari

O C

HR %

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 16: Kadaluarsa_190509(FAPET)

A. Kerusakan mekanis B. Kerusakan fisik C. Kerusakan fisiologis

D. Kerusakan biologisE. Kerusakan kimia F. Kerusakan mikrobiologis

Page 17: Kadaluarsa_190509(FAPET)

KONTAMINASI MIKROBA

Kontaminasi bahan pangan DOSA

penyimpanan

PENURUNAN MUTU :

1. Nilai Gizi2. Penyimpanan warna3. Perubahan rasa dan bau4. Busuk5. Modifikasi komposisi kima

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 18: Kadaluarsa_190509(FAPET)

MIKROBA PERUSAK MAKANAN

BAKTERI

MakananBerprotein

KAPANG

Makanan Berkarbohidra

t

KHAMIR

Makanan Bergula

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 19: Kadaluarsa_190509(FAPET)

1. BERJAMURKapang aerobik o makanan lengket

o spora berwarna2. BUSUK TEKSTUR (ROTS)

Buah-buahan & sayuran Produk berair & sangat lunak

3. BERLENDIR Lendir pada permukaan yang basah: o ikan

o sayuran o daging4. PERUBAHAN WARNA

Rhodotorulla sp.Serratia marcescensPseudomonas fluorescensPenicillium sp.Aspergillus niger

merah

hijau

hitam

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 20: Kadaluarsa_190509(FAPET)

5. ROPINES MAKANAN KENTAL DAN LENGKET

@ Mikroba : - membentuk kapsul - menghidrolisis protein : susu KENTAL SEPERTI

TALI - menghidrolisis karbohidrat : roti bila dibelah dua

TEKSTUR TALI@ Mikroba pembentuk rope:

Leuconostoc mesenteroidesL. dextranicumBacillus subtilisLactobacillus plantarum

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 21: Kadaluarsa_190509(FAPET)

6. KERUSAKAN FERMENTASIKarbohidrat terfermentasi

Gula Alkohol + CO2

Gula Asam laktat Asetat Propionat Butirat CO2

H2

7. BUSUK PROTEIN (PUTREFEKSI)

Protein Mikroba PeptidaAs. AminoH2SAmin

khamir

Bakteri as.laktat

BAU BUSUK- O2

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 22: Kadaluarsa_190509(FAPET)

FAKTOR PENGEMASANFAKTOR PENGEMASANPembungkusan, pengalengan, pembotolan, pengepakan, pewadahan, pengkapsulan, pembedakan, pelilinan

NILAI KEMASANNILAI KEMASAN Makanan segarBuah-buahan

SayuranSerealia

2 – 5 %

Makanan olahan 20 – 25 % Minuman ringan 70 – 75 % AMDK 90 %

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 23: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Jutaan info produk : media cetak, TV, radio, internet, spanduk

OverloadeOverloadedd

Menanamkan PERSEPSI Point of differentiation kualitas, layanan Membangun merek

Nilai merek Coca Cola 43 milyar dollar; Pepsi, Kellog, Nescafe, Oreo, Nestle,

Sunkist : 5 milyar dollarAyam Goreng Suharti, Wong Solo, Roti

Unyil Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 24: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Communication Communication BarrierBarrier

VEGETA : problem pencernaanKonstipasi, DM, Kanker kolon,

kolesterol

MIE GELAS : di Cina, kebiasaan menyediakan air panas/ termos

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 25: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Penampilan kemasan

Label produk : WARNA, BENTUK, MEREK, ILUSTRASI TEKS, TATA LETAK

Faktor EMOSI dan PSIKOLOGIS

Disain kemasan daya tarik visual

Daya Tarik Daya Tarik VisualVisual

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 26: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Daya Tarik VisualDaya Tarik Visual Produk deterjen : komposisi,

kemampuan/kualitas yang hampir sama

Disain kemasan :

Sudut tajam, merek dan huruf kekar menonjolkan KEJANTANANKesan lebih kuatTidak perlu banyak tenaga untuk mencuciDaya tarik positif

Deterjen saat ini kelembutan, keharuman, tidak merusak warna

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 27: Kadaluarsa_190509(FAPET)

KARAKTERISTIK DISAIN KARAKTERISTIK DISAIN KEMASANKEMASAN

1. PERLINDUNGAN, 1. PERLINDUNGAN, PROTEKSIPROTEKSI

Interaksi, bahan kemas dengan makanan Permeabilitas cairan dan gas (uap) Jasad renik pencucian dengan

sabun/khlorin Sifat Fisik : cuaca, tekanan, pukulan,

tusukan, bantingan, getaran, suhu,

penyinaran Fisiologis : respirasi

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 28: Kadaluarsa_190509(FAPET)

2. FAKTOR EKONOMI2. FAKTOR EKONOMI

KARAKTERISTIK DISAIN KEMASANKARAKTERISTIK DISAIN KEMASAN

Biaya tidak melebihi manfaat Harga murah Volume yang sesuai

3. DISTRIBUSI3. DISTRIBUSI

Mudah dalam transportasi, distribusi Mudah dalam penyimpanan, pemajangan

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 29: Kadaluarsa_190509(FAPET)

KARAKTERISTIK DISAIN KEMASANKARAKTERISTIK DISAIN KEMASAN

4. ERGONOMIK4. ERGONOMIK

Mudah dibawa, dipegang (minyak goreng), dibuka, diambil

Mudah diisi dan dihabiskan

5. ESTETIKA/PROMOSI5. ESTETIKA/PROMOSI

Menarik, unsur lucu Positioning : penonjolan penggunaan

FEMINAXSimbol budaya, public figure, langsung terhadap pesaing, kelas produk Pelatihan Food Safety dan Sanitation Certification

Fakultas Peternakan IPB Bogor 19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 30: Kadaluarsa_190509(FAPET)

KARAKTERISTIK DISAIN KEMASANKARAKTERISTIK DISAIN KEMASAN

6. EKOLOGI6. EKOLOGI

Aman, bersahabat dengan lingkungan Biodegradability, mudah dibuang Tidak menggunakan CFC, berbahaya, hujan

asam Dapat didaur ulang hati-hati dengan

kertas bekas, plastik bekas pestisida Multitrip

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 31: Kadaluarsa_190509(FAPET)

KEMASAN PLASTIK

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 32: Kadaluarsa_190509(FAPET)

KESESUAIAN KEMASAN UNTUK PENGENDALIAN KESESUAIAN KEMASAN UNTUK PENGENDALIAN KADALUARSAKADALUARSA

JENIS MAKANANJENIS MAKANAN JENIS KJENIS KEMASEMASANAN FUNGSIFUNGSI

Buah keringBuah kering OPP, OPP/CPP,OP/CPPOPP, OPP/CPP,OP/CPP Moisture proofMoisture proof

Sayur keringSayur kering PE, CPP, OPP, OPP/CPPPE, CPP, OPP, OPP/CPP Moisture proofMoisture proof

Kopi instanKopi instan PET/PE/AL/PE, KPET/PE, KOP/PEPET/PE/AL/PE, KPET/PE, KOP/PE Moisture proof Aroma Moisture proof Aroma perservation Sealabilityperservation Sealability

TehTeh Non-woven paper paper carton atau Non-woven paper paper carton atau PVC case, PVC case,

Moisture proof Aroma Moisture proof Aroma perservationperservation

CocoaCocoa kertas/PE/AL/PE, kertas/PE/AL/PE, PET/PM-PET/CPP/PET/PE/AL/PEPET/PM-PET/CPP/PET/PE/AL/PE

Moisture proof Aroma Moisture proof Aroma perservation Oil resistanceperservation Oil resistance

Teh jepangTeh jepang Kertas/PE/AL/PE, MST/PE/A/PE, Kertas/PE/AL/PE, MST/PE/A/PE, MST/PE, MST/PE/AL/kertas/PEMST/PE, MST/PE/AL/kertas/PE

Moisture proof Aroma Moisture proof Aroma perservation Barrier perservation Barrier resistanceresistance

Mie instan & pastaMie instan & pasta OPP/CPP, OPP/PE, PET/PE/CPP, OPP/CPP, OPP/PE, PET/PE/CPP, PET/PE/kertas/PEPET/PE/kertas/PEOPP/PEOPP/PE

Moisture proofMoisture proofMoisture proofMoisture proof

Page 33: Kadaluarsa_190509(FAPET)

JENIS MAKANANJENIS MAKANAN CONTOH KOMPOSISI BAHAN FILM PLASTIK CONTOH KOMPOSISI BAHAN FILM PLASTIK PENGEMASPENGEMAS

FUNGSIFUNGSI

Snack (Patato chip, Snack (Patato chip, Corn powder, Corn powder, Biskuit, Pie)Biskuit, Pie)

KOP/CPP, PET/PE/AL/PE, PET/VM-PET/PEKOP/CPP, PET/PE/AL/PE, PET/VM-PET/PEKOP/PE/CPP,KOP/PE/CPP,OPP/VM-PET/PE, KOP/CPPOPP/VM-PET/PE, KOP/CPPPET/PE/AL/PE, MST/PE/AL/HSPET/PE/AL/PE, MST/PE/AL/HSOPP/CPPOPP/CPP

Moisture proofMoisture proofOil resistanceOil resistanceBarrier resistanceBarrier resistance

Macam-macam Susu :Macam-macam Susu :Creamy powderCreamy powderDried milkDried milkSkim milkSkim milk

MST/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PEMST/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PEMST/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PEMST/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PEKertas/PE/AL/PEKertas/PE/AL/PE

Moisture proofMoisture proofOil resistanceOil resistanceBarrier resistanceBarrier resistance

Daging :Daging :Smoked foodsSmoked foods KOP/PE, KOP/CPP, KPET/PEKOP/PE, KOP/CPP, KPET/PE

Moisture proofMoisture proofOil resistanceOil resistanceBarrier resistanceBarrier resistance

Page 34: Kadaluarsa_190509(FAPET)

JENIS MAKANANJENIS MAKANAN JENIS KJENIS KEMASEMASANAN FUNGSIFUNGSI

Tepung teriguTepung terigu PT/PE, OPP/PE, PT/PE, OPP/PE, PE/kertas/PEPE/kertas/PE

Moisture proofMoisture proof

Bubuk rotiBubuk roti OPP/PE/kertas/PEOPP/PE/kertas/PE Moisture proofMoisture proof

GulaGula PE, kertas/PE, PT/PE, PE, kertas/PE, PT/PE, CPP/OPP/CPPCPP/OPP/CPP

Moisture proofMoisture proof

Mixed powderMixed powder Kertas/PE/AL/PE, Kertas/PE/AL/PE, KPET/PE, KPT/PEKPET/PE, KPT/PE

Moisture proofMoisture proof

SpiceSpice PET/PE/AL/PE, PT/PEPET/PE/AL/PE, PT/PE Moisture proofMoisture proofAroma preservationAroma preservation

Page 35: Kadaluarsa_190509(FAPET)

JENIS MAKANANJENIS MAKANAN JENIS KJENIS KEMASEMASANAN FUNGSIFUNGSI

Chemical seasoningChemical seasoning MST/PE, KPT/PE, PT/PEMST/PE, KPT/PE, PT/PE Moisture proofMoisture proofBarrier resistanceBarrier resistance

FlavorFlavor Kertas/PE/AL/PE, PET/PE, Kertas/PE/AL/PE, PET/PE, Kertas/AL/PE, Kertas/AL/PE, PET/PE/AL/PEPET/PE/AL/PE

Moisture proof,Moisture proof,Barrier resistance,Barrier resistance,

Powdered soupPowdered soup Kertas/PE/AL/PE, Kertas/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PE, ON/PE/AL/PEON/PE/AL/PE

Oil resistanceOil resistance

Powdered miso soupPowdered miso soup PT/PE/AL/PE, PT/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PE, kertas/PE/AL/PEkertas/PE/AL/PE

Oil resistanceOil resistance

Powdered juicePowdered juice PET/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PE, PET/PE/kertas/AL/PEPET/PE/kertas/AL/PE

Moisture proofMoisture proof

Page 36: Kadaluarsa_190509(FAPET)

JENIS MAKANANJENIS MAKANAN JENIS KJENIS KEMASEMASANAN FUNGSIFUNGSI

Retort :Retort :MakananMakananDan lain-lainDan lain-lain

PET/CPP, ON/CPP, PET/CPP, ON/CPP, PET/ON/CPPPET/ON/CPPPET/PVDC/CPP/, PET/PVDC/CPP/, ON/PVDC/CPP, CPP/ON/CPP, ON/PVDC/CPP, CPP/ON/CPP, PET/AL/CPP, ON/AL/CPP, PET/AL/CPP, ON/AL/CPP, PET/ON/AL/CPP, PET/ON/AL/CPP, PET/AL/ON/CPPPET/AL/ON/CPP

Thermal resistanceThermal resistanceWater resistanceWater resistanceBarrier resistanceBarrier resistance

Lainnya :Lainnya :Obat-obatanObat-obatanAlat-alat kedokteranAlat-alat kedokteranShampoShampoRinsoRinsoAgricultural chemicalsAgricultural chemicals

PT/PE, MST/PE, AL/IIS-PVC PT/PE, MST/PE, AL/IIS-PVC (PTP)(PTP)PT/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PEPT/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PEPET/PE, kertas/IIS-PVC/PE PET/PE, kertas/IIS-PVC/PE (blister pack)(blister pack)PET/AL/PE, ON/AL/PE, PET/AL/PE, ON/AL/PE, PET/AL/PET/PEPET/AL/PET/PEPET/PE, MST/PE/AL/PE, PET/PE, MST/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PEPET/PE/AL/PE

Moisture proof,Moisture proof,Barrier resistanceBarrier resistanceMoisture proof,Moisture proof,Water resistance,Water resistance,Oil resistanceOil resistance

Page 37: Kadaluarsa_190509(FAPET)

KADALUARSA BERDASARKANSORPSI ISOTERMIK

(Mc – Mi) x M x 1,5 x 10.000

(PxAx150) – (75 + E)

S =

S = daya simpan (hari)Mc= kdr air kritis produk (% bk)Mi= kdr air kesetimbangan (% bk)M = berat produk (g)P = daya tembus uap air bahan pengemas g/m2d) pd 25o C, 75% RH atau 37oC, 90%RHE = ERH produk dalam kemasan (%)A = Luas permukaan kemasan (cm2)

Page 38: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Contoh :

Biskuit 1 kg, kadar air kritis 15 % bk,Kadar air kesetimbangan 6 % bk, ERH 75 %. Dibungkus plastik PE, permeabilitas air 876 g/m2d, luas bungkusan 30 cm.

(Mc – Mi) x M x 1,5 x 10.000

(PxAx150) – (75 + E)S =

(15 -6) x 1000 x 1,5 x 10.000(876 x 30 x 150) – (75 +75)

= 26,6 hari

Page 39: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Model Q10 (Arrhenius) Laju penurunan mutu (T+10)Q10 =

Laju penurunan mutu pada suhu T ts(T)Q10 = ts (T+10)Q10 = Percepatan reaksiT = Suhu penyimpanan (oC)ts(T)= Kadaluarsa jika disimpan pd suhu TTs(T+10)= Kadaluarsa jika disimpan pd suhu T+10

Page 40: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Contoh :

Qdt/10 = ts(T1)/ts(T2)

Bila Q10 = 3, pd suhu 35oC kadaluarsa 6 bulan. Berapa lama kadaluarsa produk tersebut jika disimpan pada suhu 20oCt20=t35Q10

dt/10

= 6 x 3(15/10)

= 31,2 bulan

Page 41: Kadaluarsa_190509(FAPET)

KINETIKA PENURUNAN MUTU

-dQ/dT = kQn

Q = Qualitas (mutu)t = waktuk = konstanta laju penurunan mutun = ordo reaksi penurunan mutu

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 42: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Penurunan mutu ordo nol (n = 0)

-dQ/dt = k atau Qt = Q0 – kt

Penurunan mutu ordo satu (n = 1)

-dQ/dt = kQ atau ln (Qt/Q0) = – kt

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 43: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Penurunan mutu ordo nol (n = 0)

-dQ/dt = k atau Qt = Q0 – kt

Jika ditentukan bahwa Qs adalah mutu akhir (mutu produk saat harus ditarik dari pasaran), maka :

Qs = Q0 – ktatauts = (Q0-Qs)/kdimana ts adalah waktu kadaluwarsa

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 44: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Penurunan mutu ordo satu (n = 1)

-dQ/dt = kQ atau ln (Q0/Qt)= – kt

Jika ditentukan bahwa Qs adalah mutu akhir (mutu produk saat harus ditarik dari pasaran), maka :

ln (Q0/Qs)= – ktatauts = (ln(Q0/Qs))/katau t1/2 = 0.639/kdimana ts adalah waktu kadaluwarsa

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 45: Kadaluarsa_190509(FAPET)

BEBERAPA PENURUNAN MUTU PRODUK PANGAN SELAMA PENYIMPANAN

Ordo Nol Mutu (overall quality) pangan beku Pencoklatan non enzimatis

Ordo Satu Kehilangan/kerusakan vitamin Inaktivasi/pertumbuhan mikroba Kerusakan warna oksidatif Kerusakan tekstur karena panas

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 46: Kadaluarsa_190509(FAPET)

UJI UMUR SIMPAN YANG DIPERCEPAT(Accelerated Shelf Life Test) Berdasarkan suhuModel Arrhenius : mempercepat umur simpan denganMeningkatkan suhu secara terukur

Rumus umum penurunan mutu : -dQ/dt = kQn Nilai k dipengaruhi suhu :

k = ko exp-Ea/RT

k = konstanta laju penurunan mutuko = konstanta (faktor frekuensi, tidak tergantung suhu)Ea = energi aktivasiT = suhu mutlak (K)R = konstanta gas; 1,986 kal/mol (8.314 J/mol K0

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 47: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Rumus-rumus yang digunakan

Persamaan Ordo 0 : Qt = Qo – kt

Persamaan Ordo 1 : ln(Qt) = ln(Qo) – kt Pers. Arrhenius : ln k = lnko –(Ea/R)(1/T)

tt

QQSlopeSlope = - k= - k

Ordo 0

tt

Ln QLn QSlopeSlope = - k= - k

Ordo 1

1/T1/T

Ln kLn kSlopeSlope = - Ea/R= - Ea/R

Arrhenius

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 48: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 49: Kadaluarsa_190509(FAPET)

1. Identifikasi faktor-faktor kritis yang menentukan umur simpan produk.

2. Tentukan batas awal mutu dan batas mutu minimum yang diharapkan/dijanjikan atau masih layak pajang/jual.

3. Produk disimpan pada suhu akselerasi, minimum 3 suhu yang dapat meningkatkan kecepatan penurunan mutu produk.

4. Dari studi penyimpanan, prediksi tingkah laku penurunan mutu dengan memplot grafik kinetika reaksi untuk ordo 0 dan ordo 1. Lakukan untuk semua faktor kritis terpilih.

Langkah Pendugaan Umur Simpan Dengan Kinetika Reaksi

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 50: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Langkah Pendugaan Umur Simpan dengan Kinetika Reaksi :5. Tentukan nilai k untuk tiap suhu penyimpanan terhadap

semua faktor kritis yang dipilih. Nilai k meningkat dengan makin tinggi suhu.

6. Buat persamaan Arhennius yang menunjukkan hubungan antara 1/T dan Ln k (untuk 3 suhu pengamatan).

7. Hitung nilai k pada suhu penyimpanan atau distribusi yang dikehendaki. Nilai k dari persamaan ini merupakan laju penurunan mutunya per hari (penurunan unit mutu organoleptik per hari atau k) pada suhu tersebut.

8. Tentukan dugaan umur simpan produk. Selisih skor awal produk dan skor pada saat produk tidak disukai dibagi laju penurunan mutu (k) pada suhu distribusi merupakan umur simpan produk.

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 51: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Rumus-rumus yang digunakan

Persamaan Ordo 0 : Qt = Qo – kt

Persamaan Ordo 1 : ln(Qt) = ln(Qo) – kt Pers. Arrhenius : ln k = lnko –(Ea/R)(1/T)

tt

QQSlopeSlope = - k= - k

Ordo 0

tt

Ln QLn QSlopeSlope = - k= - k

Ordo 1

1/T1/T

Ln kLn kSlopeSlope = - Ea/R= - Ea/R

Arrhenius

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 52: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Kasus 1 :Pendugaan Umur Simpan Makanan Sapihan Produk dalam bentuk kemasan akhirnya (polibag)

disimpan pada suhu 40, 50 dan 55oC selama 1 bulan.

Pada setiap minggu atau hari ke 0, 7, 14, 21 dan 28 pada setiap suhu penyimpanan dilakukan pengamatan organoleptik yang meliputi: (1) Aroma sebelum diseduh, (2) Aroma setelah diseduh, (3) Rasa, dan (4) warna, menggunakan 16 orang panelis semi-terlatih.

Jumlah sampel untuk organoleptik saja = 3x4x4x5=240 bungkus.

Penilaian metode skor 1 – 5. Nilai yang tidak dapat diterima adalah skor = 3.

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 53: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Analisis Organoleptik Menggunakan Uji Skoring

Parameter Organoleptik : Aroma sebelum diseduh Aroma setelah diseduh Warna Rasa

Skor • 5 = Sesuai dengan standar (warna bintik hijau

dan merah cerah)• 4 = Sedikit berbeda dengan standar, tapi masih

diterima (bintik hijau & merah agak cerah)• 3 = Mulai tercium aroma tengik/apek (bintik

hijau dan merah kurang cerah)• 2 = Tengik dan apek (warna agak pucat gelap)• 1 = Sangat tengik dan apek (pucat/gelap) Skor Mulai Tidak Diterima = 3

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 54: Kadaluarsa_190509(FAPET)

SUHU HARI

KE- Skor Rata2

 Ln Skor

Nilai Slope, K dan korelasi

Slope Intersept Korelasi

40 0 5.0 1.61 ORDO O

  7 5.0 1.61 -0.024 5.07 0.89

  14 4.7 1.54 ORDO 1

  21 4.7 1.54 -0.005 1.62 0.89

  28 4.3 1.47

50 0 5.0 1.61 ORDO 0

  7 4.9 1.59 -0.047 5.18 0.85

  14 4.7 1.54   ORDO 1

  21 4.4 1.49 -0.011 1.65 0.82

28 3.6 1.27

55 0 5.0 1.61 ORDO 0

  7 4.4 1.49 -0.067 4.81 0.86

  14 3.4 1.23 ORDO 1

  21 3.3 1.18 -0.017 1.57 0.87

  28 3.3 1.18

Aroma sebelum Aroma sebelum diseduhdiseduh

Perhitungan Nilai K

Page 55: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Suhu 40 C ordo 0

y = -0.0239x + 5.068R2 = 0.8913

4.2

4.44.6

4.85

5.2

0 10 20 30

Waktu Penyimpanan

Skor

Suhu 50 ordo 0

y = -0.0474x + 5.176R2 = 0.8478

0

1

23

4

5

6

0 10 20 30

Waktu Penyimpanan

Sko

r

Suhu 55 ordo 0

y = -0.067x + 4.812R2 = 0.8578

0

1

2

3

4

5

6

0 5 10 15 20 25 30

Waktu Penyimpanan

Skor

Grafik Ordo 0

Page 56: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Suhu 40 C ordo 1

y = -0.0051x + 1.6246

R2 = 0.8867

1.450

1.500

1.550

1.600

1.650

0 5 10 15 20 25 30

Waktu Penyimpanan

Ln S

kor

Suhu 50 C ordo 1

y = -0.011x + 1.6543

R2 = 0.8161

0.000

0.500

1.000

1.500

2.000

0 5 10 15 20 25 30

Waktu Penyimpanan

Ln S

kor

Suhu 55 ordo 1

y = -0.0168x + 1.5727

R2 = 0.8668

0.000

0.500

1.000

1.500

2.000

0 5 10 15 20 25 30

Waktu Penyimpanan

Ln S

kor

Grafik Ordo 1

Page 57: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Kadaluarsa mutu produk telah keluar dari standar Dicantumkan pada label kemasan Pengendalian kadaluarsa mempertahankan mutu produk sesuai prosedur Penentuan kadaluarsa : empiris dan model matematika

Pelatihan Food Safety dan Sanitation CertificationFakultas Peternakan IPB Bogor

19 Mei 2008 dan 2 Juni 2009

Page 58: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Menata diri bagian dari upaya untuk hidup lebihCantik, sehat, bugar dan produktif

Page 59: Kadaluarsa_190509(FAPET)

KEMASAN ASEPTIS DAN SISTEM STERILISASI PRODUK

Yadi Haryadi

C.C. Nurwitri Anjaya

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 60: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Di bidang teknologi pengemasan pangan, mungkin pengemasan aseptis merupakan teknologi pengemasan yang paling dinamis dalam perkembangannya

Di Eropa, pengisian dan pengemasan bahan pangan yang telah mengalami proses sterilisasi telah mencapai teknologi tingkat tinggi, dan makin penting dari waktu ke waktu.

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 61: Kadaluarsa_190509(FAPET)

ASEPTIC THERMAL PROCESSINGASEPTIC THERMAL PROCESSING

KEUNTUNGAN:KEUNTUNGAN:

• Proses sinambungProses sinambung

• Pemanasan dan pendinginan lebih cepat Pemanasan dan pendinginan lebih cepat ((tidak ada penghalang panas oleh tidak ada penghalang panas oleh pengemaspengemas))

• Lebih hemat energiLebih hemat energi

• Pilihan bahan pengemas lebih bervariasiPilihan bahan pengemas lebih bervariasi

• Clean in Place (“CIP”)Clean in Place (“CIP”)

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 62: Kadaluarsa_190509(FAPET)

1. Untuk bahan pangan yang telah mengalami proses pra-pra-sterilisasi sterilisasi dan bahan pangan yang sterilsteril

2. Untuk bahan pangan yang belum disterilkan

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 63: Kadaluarsa_190509(FAPET)

BAHAN PANGAN YANG AKAN DIKEMAS DAN BAHAN KEMASAN MENGALAMI PROSES STERILISASI SECARA TERPISAH

PROSES PENGISIAN DAN PENUTUPAN WADAH TERJADI DALAM ZONA ASEPTIS

Page 64: Kadaluarsa_190509(FAPET)

1. Produk cair yang homogen 1. Produk cair yang homogen Produk 1 Produk 12. Produk cair dengan partikel-partikel kecil (10-15 mm) 2. Produk cair dengan partikel-partikel kecil (10-15 mm)

Produk 2Produk 23. Produk cair dengan partikel-partikel 3. Produk cair dengan partikel-partikel yang agak besar (> 15 mm) yang agak besar (> 15 mm) Produk 3 Produk 3 Untuk produk 2produk 2 dan produk 3produk 3 proses sterilisasi

memerlukan waktu yang lebih lama

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 65: Kadaluarsa_190509(FAPET)

STERILISASI DENGAN PEMANASAN LANGSUNG

STERILISASI DENGAN PEMANASAN TIDAK LANGSUNG

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 66: Kadaluarsa_190509(FAPET)

PROSES STERILISASI DENGAN PEMANASAN TIDAK LANGSUNG :

1. Plate heat exchanger2. Tubular heat exchanger3. Scraped-surface heat exchanger

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 67: Kadaluarsa_190509(FAPET)

INFUSI UAP

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 68: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Plate Heat Exchanger.

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 69: Kadaluarsa_190509(FAPET)

TUBULAR HEAT EXCHANGER

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 70: Kadaluarsa_190509(FAPET)

TRIPLE TUBES HEAT EXCHANGER

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 71: Kadaluarsa_190509(FAPET)

SCRAPED-SURFACE HEAT EXCHANGER

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 72: Kadaluarsa_190509(FAPET)

ENCER INJEKSI UAP, INFUSI UAP, INJEKSI UAP, INFUSI UAP, PLATE PLATE HEAT EXCHANGER, TUBULAR HEAT HEAT EXCHANGER, TUBULAR HEAT EXCHANGEREXCHANGER

AGAK KENTAL INFUSI UAP, INFUSI UAP, PLATE HEAT PLATE HEAT EXCHANGER, TUBULAR HEAT EXCHANGEREXCHANGER, TUBULAR HEAT EXCHANGER

KENTAL INFUSI UAP, INFUSI UAP, SCRAPED-SURFACE SCRAPED-SURFACE HEAT EXCHANGERHEAT EXCHANGER

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 73: Kadaluarsa_190509(FAPET)

ENCER TUBULAR HEAT EXCHANGERTUBULAR HEAT EXCHANGER, , OVEN MICROWAVEOVEN MICROWAVE

AGAK KENTAL SAMPAI KENTAL OVEN MICROWAVE, OVEN MICROWAVE, SCRAPED- SCRAPED-

SURFACE HEAT EXCHANGERSURFACE HEAT EXCHANGER

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 74: Kadaluarsa_190509(FAPET)

ENCER TUBULAR HEAT EXCHANGERTUBULAR HEAT EXCHANGER, , OVEN MICROWAVEOVEN MICROWAVE

AGAK KENTAL SAMPAI KENTAL OVEN MICROWAVE, OVEN MICROWAVE, SCRAPED-SURFACE SCRAPED-SURFACE HEAT EXCHANGERHEAT EXCHANGER

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 75: Kadaluarsa_190509(FAPET)

MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL DARI SISTEM PENGEMASAN ASEPTIS

KADANG-KADANG MERUPAKAN BAGIAN TERLEMAH DARI SISTEM PENGEMASAN ASEPTIS

PENYEBAB KEGAGALAN :1. Mesin-mesin pengemasan yang tidak berfungsi

normal 2. Ada re-kontaminasi

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 76: Kadaluarsa_190509(FAPET)

1. BAHAN PENGEMAS

2. PROSES STERILISASI

3. MESIN-MESIN PENGEMAS

4. KONDISI LINGKUNGAN

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 77: Kadaluarsa_190509(FAPET)

> LAMA STERILISASI PENGEMAS BERGANTUNG PADA JUMLAH AWAL MIKROBA

> JENIS-JENIS BAHAN PENGEMAS : - Kotak karton berlapis plastik- Mangkuk plastik- Botol plastik- Kantong plastik- Botol gelas- Kaleng logam- Kaleng aluminium- Kantong plastik besar- Kantong dalam kotak

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 78: Kadaluarsa_190509(FAPET)

KONSEP PENGEMASAN ASEPTIS

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 79: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Kotak karton berlapis plastik - H2O2, udara panasMangkuk plastik - H2O2Botol plastik - H2O2Kantong plastik - H2O2, sinar UVBotol gelas - H2O2Kaleng logam - Pemanasan uapKaleng aluminium - H2O2Kantong plastik besar - radiasi sinar gamma,

larutan iodKantong dalam kotak - radiasi sinar gamma

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 80: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Bahan Pengemas terdiri atas enam lapis :

1. Polietilen (menghambat air dari (menghambat air dari luar, melindungi cetakan)luar, melindungi cetakan)

2. Kertas (media cetak, memberi (media cetak, memberi kekuatan dan stabilitas kemasan)kekuatan dan stabilitas kemasan)

3. Polietilen (lapisan untuk (lapisan untuk merekatkan alufo pada kertas)merekatkan alufo pada kertas)

4. Aluminium foil (barrier terhadap (barrier terhadap O2, flavor, cahaya)O2, flavor, cahaya)

5. Polietilen (lapisan untuk (lapisan untuk merekatkan dan barrier air)merekatkan dan barrier air)

6. Polietilen (untuk menutup kotak (untuk menutup kotak dalam lingkungan bahan pangan cair)dalam lingkungan bahan pangan cair)

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 81: Kadaluarsa_190509(FAPET)

CONTOH KEMASAN ASEPTIS (Tetra Pak ®)

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 82: Kadaluarsa_190509(FAPET)

1. Metode sterilisasi bahan pangan sangat efektif2. Tidak ada residu berbahaya pada kemasan3. Metode ramah lingkungan dan aman secara

toksikologi4. Pekerja tidak terekspose oleh uap H2O2

5. Metode pengemasan cocok untuk bahan pangan asam rendah atau asam tinggi

6. Parameter proses (waktu, suhu, tekanan terkontrol)

7. Menunjang teknik pelabelan yang menarik

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 83: Kadaluarsa_190509(FAPET)

1. Menekan biaya bahan pengemas2. Menghemat ruasng penyimpanan kemasan

kosong3. Menghemat biaya transportasi4. Menghemat energi 5. Mengurangi jumlah pekerja6. Menghemat luas area produksi7. Kemasan mudah dibuka8. Kemasan bekas mudah dibuang9. Kemasan dapat dibuat transparan10. Tidak ada masalah higien dengan alat pembuka11. Juga tidak perlu refrigerasi selama penyimpanan12. Bahan pangan juga mampu disimpan selama 1-

1,5 tahun

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 84: Kadaluarsa_190509(FAPET)

TETRA-PAK (Kotak karton)COMBIBLOC (Kotak karton)BRENCO (Mangkuk plastik)REMY (Botol plastik)BOSCH (Kantong plastik)MANZINI (Kantong ukuran besar)

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 85: Kadaluarsa_190509(FAPET)

CONTOH PROSES STERILISASI PRODUK SUSU

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 86: Kadaluarsa_190509(FAPET)

PROSES PENGEPAKAN SECARA ASEPTIS DENGAN TETRA PAK

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 87: Kadaluarsa_190509(FAPET)

UNTUK MEMPERJELAS PROSES PENGISIAN KEMASAN ASEPTIS

SIMAKLAH VIDEO BERIKUT (KLIK"VIDEO")

VIDEO PENGEMASAN ASEPTISVIDEO PENGEMASAN ASEPTIS

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 88: Kadaluarsa_190509(FAPET)

KARAKTERISTIK SISTEM dicirikan oleh KARAKTERISTIK SISTEM dicirikan oleh komponen :komponen :

1. Sistem sterilisasi produk2. Kantong dengan lubang pengisian dan

tutup3. Kotak karton4. Alat pengisi bahan pangan ke dalam

kemasan

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 89: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Dalam sistem lama, produk menerima suhu cukup tinggi dalam waktu lama kerusakan mutu

Dalam sistem Bag-in-box Bag-in-box sterilisasi menggunakan heat exchanger 190°C selama 1-5 menit, kemudian produk didinginkan dengan beberapa heat exchanger lagi

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 90: Kadaluarsa_190509(FAPET)

KANTONG terbuat dari laminat polietilen dan metalized film dengan tingkat transmisi oksigen yang rendah (0.073cc/24 (0.073cc/24 jam/100 inchi persegi, pada suhu 73jam/100 inchi persegi, pada suhu 73°°F dan 50 % RH)F dan 50 % RH)

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 91: Kadaluarsa_190509(FAPET)

KOTAK KARTON terbuat dari corrugated paperboard (untuk proteksi dan kekuatan wadah)Kotak tersedia dalam berbagai ukuran dari muali 1 galon sampai 300 galon

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 92: Kadaluarsa_190509(FAPET)

Tahap-tahap proses pengisian :

1. Mesin pengemas disterilkan dengan uap panas selama 30 menit2. Bagian pengisian disterilkan dengan udara panas untuk mengaktifkan embun klor yang disemprotkan di sekitar area pengisian secara kontinyu3. Tutup kantong baru dibuka di zona aseptis4. Pengisian bahan pangan secara otomatis berhenti sesuai program5. Kantong ditutup dan dikeluarkan dari zona aseptis kemudian dimasukkan ke dalam kotak karton

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 93: Kadaluarsa_190509(FAPET)

SUSU CAIRPUREE TOMAT, SAUS TOMATYOGHURTKONSENTRAT JUS JERUKPULP APELPULP MANGGAPULP NANAS

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 94: Kadaluarsa_190509(FAPET)

1. PENGEMASAN ASEPTIS MERUPAKAN SALAH SATU TEKNOLOGI MODEREN DALAM TEKNOLOGI PENGEMASAN PANGAN

2. PRINSIP PENGEMASAN ASEPTIS ADALAH BAHWA BAHAN PANGAN DAN PENGEMAS DISTERILKAN SECARA TERPISAH SEBELUM PROSES PENGISIAN DAN PENUTUPAN WADAH

3. DILAKUKAN PADA ZONA ASEPTIS

4. MASA SIMPAN LAMA DAN TIDAK MEMERLUKAN REFRIGERASI

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007

Page 95: Kadaluarsa_190509(FAPET)