Dosen Unsrat Manado Raih Gelar Doktor di Fapet UB · Dosen Unsrat Ir. Verry Lengkong Hanny Rembang,...

2
Dosen Unsrat Manado Raih Gelar Doktor di Fapet UB Dikirim oleh dietodita pada 22 Februari 2017 | Komentar : 0 | Dilihat : 2937 Dosen Unsrat Ir. Verry Lengkong Hanny Rembang, M.Si Raih Gelar Doktor di Fapet UB Dosen Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi - Manado, Ir. Verry Lengkong Hanny Rembang, M.Si merampungkan studinya di Pascasarjana Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB). Tercatat sebagai mahasiswa Pascasarjana program studi Ilmu Ternak angkatan 2010, ia telah menempuh ujian akhir disertasi, Selasa (21/2/2017). Bertempat di ruang seminar lantai 6, ujian tersebut mengundang Prof. Zaenal Fanani, Dr. Bambang Ali, Dr. Harry Nugroho, dan Dr. Umi Wisapti sebagai tim penguji. Dibawah bimbingan Prof. Budi Hartono, Hari Dwi Utami, Ph.D, dan Prof. Vicky V.J. Panelewen, pria kelahiran Kawangkoan ini mengangkat penelitian berjudul "Analisis Efisiensi Pemasaran Ternak Sapi Potong di Provinsi Sulawesi Utara." Penelitian dilakukan selama empat bulan dengan mengamati efisiensi pemasaran dan model pemasaran ternak sapi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur pemasaran, model integrasi pemasaran, dan efisiensi pemasaran ternak sapi potong di Kota Manado, Kota Tomohon, dan Kabupaten Minahasa (Kawangkoan). Verry mengatakan ketersediaan ternak sapi di Sulawesi Utara hingga kini jauh dari harapan sehingga tidak mampu mengimbangi permintaan pasar. Sementara ketersediaan ternak dipengaruhi oleh kegiatan lembaga pemasaran dari hulu ke hilir yang berdampak pada struktur pasar, integrasi pemasaran, efisiensi, dan insentif. Besarnya insentif yang didapat dari model pemasaran tersebut diharapkan meningkatkan penawaran ternak sapi sehingga mampu memenuhi permintaan pasar dan kesejahteraan peternak pun meningkat. Hasil penelitian dengan melakukan analisis struktur pemasaran melalui pendekatan secara matematis menunjukkan bahwa pasar sapi di Kawangkoan cenderung mengarah pada oligopsoni konsentrasi tinggi. Sementara model integrasi pemasaran secara umum masih menggunakan pola integrasi vertikal yang tradisional. Namun secara parsial berdasarkan analisis transmisi harga, hanya pasar Tomohon yang menunjukkan pasar efisien untuk transmisi harga dari produsen ke perantara dan konsumen bisnis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pemasaran ternak sapi di Sulawesi Utara adalah efisien. [dta/Humas UB] Artikel terkait

Transcript of Dosen Unsrat Manado Raih Gelar Doktor di Fapet UB · Dosen Unsrat Ir. Verry Lengkong Hanny Rembang,...

Page 1: Dosen Unsrat Manado Raih Gelar Doktor di Fapet UB · Dosen Unsrat Ir. Verry Lengkong Hanny Rembang, M.Si Raih Gelar Doktor di Fapet UB Dosen Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi

Dosen Unsrat Manado Raih Gelar Doktor di Fapet UB

Dikirim oleh dietodita pada 22 Februari 2017 | Komentar : 0 | Dilihat : 2937

Dosen Unsrat Ir. Verry Lengkong Hanny Rembang, M.Si Raih Gelar Doktor di

Fapet UB

Dosen Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi - Manado, Ir. Verry Lengkong Hanny Rembang, M.Si merampungkan studinya di Pascasarjana Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB). Tercatat sebagai mahasiswa Pascasarjana program studi Ilmu Ternak angkatan 2010, ia telah menempuh ujian akhir disertasi, Selasa (21/2/2017). Bertempat di ruang seminar lantai 6, ujian tersebut mengundang Prof. Zaenal Fanani, Dr. Bambang Ali, Dr. Harry Nugroho, dan Dr. Umi Wisapti sebagai tim penguji.

Dibawah bimbingan Prof. Budi Hartono, Hari Dwi Utami, Ph.D, dan Prof. Vicky V.J. Panelewen, pria kelahiran Kawangkoan ini mengangkat penelitian berjudul "Analisis Efisiensi Pemasaran Ternak Sapi Potong di Provinsi Sulawesi Utara." Penelitian dilakukan selama empat bulan dengan mengamati efisiensi pemasaran dan model pemasaran ternak sapi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur pemasaran, model integrasi pemasaran, dan efisiensi pemasaran ternak sapi potong di Kota Manado, Kota Tomohon, dan Kabupaten Minahasa (Kawangkoan).

Verry mengatakan ketersediaan ternak sapi di Sulawesi Utara hingga kini jauh dari harapan sehingga tidak mampu mengimbangi permintaan pasar. Sementara ketersediaan ternak dipengaruhi oleh kegiatan lembaga pemasaran dari hulu ke hilir yang berdampak pada struktur pasar, integrasi pemasaran, efisiensi, dan insentif. Besarnya insentif yang didapat dari model pemasaran tersebut diharapkan meningkatkan penawaran ternak sapi sehingga mampu memenuhi permintaan pasar dan  kesejahteraan peternak pun meningkat.

Hasil penelitian dengan melakukan analisis struktur pemasaran melalui pendekatan secara matematis menunjukkan bahwa pasar sapi di Kawangkoan cenderung mengarah pada oligopsoni konsentrasi tinggi. Sementara model integrasi pemasaran secara umum masih menggunakan pola integrasi vertikal yang tradisional. Namun secara parsial berdasarkan analisis transmisi harga, hanya pasar Tomohon yang menunjukkan pasar efisien untuk transmisi harga dari produsen ke perantara dan konsumen bisnis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pemasaran ternak sapi di Sulawesi Utara adalah efisien. [dta/Humas UB]

   Artikel terkait