K52A - Female Reproduction (Physio).pptx
-
Upload
indo-mahardika -
Category
Documents
-
view
232 -
download
2
Transcript of K52A - Female Reproduction (Physio).pptx
FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA
dr. Susiana Candrawati, Sp KO
FISIOLOGI REPRODUKSI
Lebih rumit: sperma terus menerus di produksi, sekresi
testosteron konstan
sedangkan pengeluaran ovum intermiten, sekresi
hormon tidak konstan tetapi secara siklik dan teratur,
siklus nya terhenti oleh perubahan lebih komplek bila
ada kehamilan
Organ seks primer
memproduksi gamet (sperma atau ovum) dan produksi hormon
Fungsi utama ovarium
1) Memproduksi oosit (oogenesis)- Hanya 1 oosit yang diovulasi pada
masing-masing 28 hari siklus
2) Memproduksi hormon- estrogen, progesteron, inhibin, dan
sedikit androgen
GAMETOGENESIS (perempuan)
1. Oogenesis (pertumbuhan gamet/sel telur)
Oogonium (sel germinativum primordial)→ mitosis hasilkan 6-7jt oogonia (bln ke 5 mitosis henti) → akhir kehamilan meiosis I tp tak selesai bentuk oosit primer (+sel granulosa → folikel primer) →yg tak ada sel granulosa atresia → lahir 2 jt oosit primer → sampai dewasa hanya 400 rb yang matang → sesaat sblm ovulasi menyelesaikan meiosis I → oosit sekunder dan polar body → meiosis II tapi belum lengkap → ovulasi → ovum → fertilisasi → meiosis II selesai → ovum matang
2. Folikulogenesis :
– Pertumbuhan ovarium sepanjang kehidupan sampai menopause
– janin 7 jt folikel primordial, lahir 2 jt telur 50 % atresia, setelah lahir tak ada folikel yang dibentuk, usia reproduksi 400 ribu matur sisanya degenerasi
– Pubertas ada beberapa folikel yang berkembang (folikel sekunder), tp hanya satu folikel dominan yang dpt alami ovulasi, lainnya atresia
– Perkembangan folikel memerlukan FSH, LH, estrogen
– FSH, E: proliferasi sel granulosa
– FSH, LH: sintesis dan sekresi estrogen oleh folikel, perannya berbeda pada sel yang berbeda
– Estrogen yang dihasilkan disekresikan ke dalam darah dan ada yang membentuk cairan antrum yagn merangsang proliferasi
Organ seks sekunder penting untuk reproduksi
Female : uterine tubes, uterus, vagina
Karakteristik seks sekunder
Tidak secara langsung terlibat proses reproduksi tetapi membedakan pria dan wanita dan untuk menarik lawan jenis
Uterus
• mengandung embrio• menyediakan nutrien• mengeluarkan fetus pada akhir perkembangannya
Vagina
- Apitelum squamous berlapis - Bakteri memfermentasikan glilogen menjadi asam
laktat, menyebabkan pH vagina rendah
Kelenjar asesori • membuka ke vestibula atau vagina bagian bawah• Menjaga vagina tetap basah dan menyediakan
lubrikasi untuk bersenggama
Siklus ovarium dibagi 3 fase :
1. Fase folikuler
Pertumbuhan folikel
Mulai dari hari pertama menstruasi-ovulasi,
Umumnya 14 hari tapi dapat bervariasi (tgtg
lama siklus)
dibawah pengaruh FSH, sel-sel granulosa
berproliferasi membentuk bbrp lapisan
mengelilingi oosit, jaringan ikat khusus di
sekitar folikel berprolifersi dan diferensiasi
membentuk sel-sel teka
Sel teka dan sel granulosa (keduanya
disebut sel folikel) mensekresi cairan
folikuler yang kaya estrogen
membentuk antrum kmdn folikel
disebut folikel sekunder
Satu folikel tumbuh lebih cepat dari
yang lain dan menjadi folikel dominan
(folikel graaf)
2. Periode ovulasi
Oosit sekunder dilepaskan oleh folikel, hanya
pd folikel dominan, pd folikel lain degenerasi
Fase folikuler inhibisi estrogen pada sekresi LH
→ penyimpanan LH di granul gonadotrop
Akhir fase folikuler, folikel ovarium matang, beri signal telah siap ovulasi,
ovulasi perlu LH surge.
Konsentrasi estrogen yang tinggi merangsang
sekresi LH dari penyimpanan (umpan balik positif) →
LH surge
Ovulasi terjadi 9-16 jam setelah LH surge
LH surge menyebabkan perubahan
ovarium:
Penghentian sintesa estrogen oleh sel folikel
dan sel granulosa folikel.
Dimulai kembali Meiosis tingkat I pada oosit
primer yang berhenti, dengan mengahambat
mengeluaran OMIS
Produksi prostaglandin meningkat, indukai
ovulasi dg mendorong perubahan vask
(pembengkakan dinding), dan pencernaan
dinding oleh enzimruptur dinding
Diferensiasi sel granulosa dan sel teka
menjadi sel luteal, mulai membentuk
progesteron
Oocyte
Fimbriae Uterine tube
Ovulasi pada Folikel manusia, dilihat dengan endoskopi
3. Fase luteal
Setelah oosit dilepaskan, folikel menjadi kolap
dan terjadi perdarahan pada antrum, sel-sel
folikel dibawah pengaruh LH mengalami
luteinisasi berubah struktur menjadi kelenjar
yang disebut corpus luteum yang mensekresi
progesterone dan sedikit estrogen.
Penting untuk menyiapkan uterus agar dapat
menerima implantasi zigot.
Corpus luteum juga mensekresi inhibin, yang
mensupresi FSH
CL berfungsi 4 hari stlh ovulasi, terus membesar 4-5
hari berikutnya
Bila tidak terjadi kehamilan corpus luteum mulai
degenerasi selama 14 hari dari pembentukanya,
karena peningkatan progesteron menghambat
dengan kuat pelepasan FSH dan LH,
Inhibisi FSH, LH oleh progesteron hambat
pematangan folikel dan ovulasi pada fase folikel
Tanpa LH, CL mulai menyusut
Lamanya fase luteal tetap yaitu 12-15 hari
Bila terjadi kehamilan CL meneruskan sekresi
progesteron dan sedikit estrogen selama krg lbh
3 bulan dibawah stimulasi LH-like hormon yang
dilepaskan oleh embrio yang sedang
berkembang.
CL tidak sekresi inhimbin
Sekresi CL tidak berhenti sampai plasenta siap
mengantikan perannya
Siklus uterin/menstrual
1. Fase menstruasi– 3-5 hari pada siklus haid 28 hari– Lepasnya lapisan superfisial dari stratum
fungsional uterus melekat pd dinding uterus (endometrium)
– Terjadi bila tidak hamil – Estrogen dan progesteron turun drastis,
sebabkan paling (rendah pada hari 1):
sekresi prostaglandin ↑ puncak pada menstruasi:→ spasme vaskuler endometrium →iskemi→ nekrosis.
prostaglandin juga menyebabkan kontraksi ritmik miometrium, mendorong darah dan jaringan endometrium yg lepas keluar
enzim proteolitik ↑ (fibrolysin, menyebabkan darah tidak membeku)
Normal darah haid 50-150 ml
2. Fase proliferasi
• Estrogen menstimulasi mitosis, pertumbuhan
pembuluh darah baru serta pembentukan
lapisan fungsional baru
• Estrogen merangsang terbentuknya reseptor
progesteron di endometrium
• Dibawah pengaruh progesteron, uterus
menjadi edematus, fimbrai berkembang dan
menyentuh ovarium, silia membentuk jalan
untuk ovum
Telur yang dilepaskan ditangkap melalui jalan ini dan dibawa ke tuba.
Oosit hanya punya waktu 24 jam untuk fertilisasi (umurnya 24 jam)
Kesempatan terjadi fertilisasi ditingkatkan oleh perubahan mukus servikal pada saat ovulasi, yaitu menjadi tipis dan berserabut/elastis.
3. Fase sekresi
Respon peningkatan progesteron (setelah
terbentuk CL)
uterus mengalami proliferasi untuk menyiapkan
bila terjadi kehamilan.
Progesteron rangsang kelenjar menyimpan dan
mengeluarkan glikogen, pertumbuhan vask
endometrium untuk menyediakan makanan bagi
embrio
mukus servik menjadi viscous (kental),
membentuk cervical plug yang mencegah
sperma masuk
Bila tidak terjadi kehamilan pada akhir fase
sekesi, LH turun (feedback negatif karena level
progesteron yang tinggi).
Progesteron turun mengikuti turunnya LH, tanpa
progesteron endometrium mengalami
degenerasi
SIKLUS SEKSUAL WANITA
EFEK HORMON STEROID OVARIUMESTROGEN
Pada jaringan organ reproduksi Pematangan dan pelepasan sel telur Pertumbuhan dan pemeliharaan sal reproduksi Proliferasi sel granulosa pematangan folikel Muks serviks tipis Penetrasi sperma mudah Kontraksi uterus dan oviduktus Transportasi
sperma Pertumbuhan endometrium dan miometrium Pembentukan reseptor progesteron di
endometrium, resptor oksitosin di miometrium saat gestasi
Efek reproduktif lain Perkembangan karakteristik seks sekunder Kontrol sekresi GnRH dan gonadotropin Perkembangan duktus di payudara selama
kehamilan Hambat aksi prolaktin terhadap sektresi air susu
selama kehamilan Efek non reproduktif
Meningkatkan menimbunan lemak Meutup lempeng epifise Efek vaskuler
PROGESTERON Mempersiapkan lingkungan yang sesuai untuk
perkembangan mudigah Pembentukan sumbat mukus di kanalis servikalis Kontrol sekresi GnRH Perkembangn alveolus selama kehamilan Hambat efek stimulasi sekresi susu oleh prolaktin
selama kehamilan Hambat kontraksi uterus selama kehamilan
Terima kasih