K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

34
FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA dr. Susiana Candrawati, Sp KO

Transcript of K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

Page 1: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA

dr. Susiana Candrawati, Sp KO

Page 2: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

FISIOLOGI REPRODUKSI

Lebih rumit: sperma terus menerus di produksi, sekresi

testosteron konstan

sedangkan pengeluaran ovum intermiten, sekresi

hormon tidak konstan tetapi secara siklik dan teratur,

siklus nya terhenti oleh perubahan lebih komplek bila

ada kehamilan

Page 3: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

Organ seks primer

memproduksi gamet (sperma atau ovum) dan produksi hormon

Page 4: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

Fungsi utama ovarium

1) Memproduksi oosit (oogenesis)- Hanya 1 oosit yang diovulasi pada

masing-masing 28 hari siklus

2) Memproduksi hormon- estrogen, progesteron, inhibin, dan

sedikit androgen

Page 5: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

GAMETOGENESIS (perempuan)

1. Oogenesis (pertumbuhan gamet/sel telur)

Oogonium (sel germinativum primordial)→ mitosis hasilkan 6-7jt oogonia (bln ke 5 mitosis henti) → akhir kehamilan meiosis I tp tak selesai bentuk oosit primer (+sel granulosa → folikel primer) →yg tak ada sel granulosa atresia → lahir 2 jt oosit primer → sampai dewasa hanya 400 rb yang matang → sesaat sblm ovulasi menyelesaikan meiosis I → oosit sekunder dan polar body → meiosis II tapi belum lengkap → ovulasi → ovum → fertilisasi → meiosis II selesai → ovum matang

Page 6: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx
Page 7: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

2. Folikulogenesis :

– Pertumbuhan ovarium sepanjang kehidupan sampai menopause

– janin 7 jt folikel primordial, lahir 2 jt telur 50 % atresia, setelah lahir tak ada folikel yang dibentuk, usia reproduksi 400 ribu matur sisanya degenerasi

– Pubertas ada beberapa folikel yang berkembang (folikel sekunder), tp hanya satu folikel dominan yang dpt alami ovulasi, lainnya atresia

Page 8: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

– Perkembangan folikel memerlukan FSH, LH, estrogen

– FSH, E: proliferasi sel granulosa

– FSH, LH: sintesis dan sekresi estrogen oleh folikel, perannya berbeda pada sel yang berbeda

– Estrogen yang dihasilkan disekresikan ke dalam darah dan ada yang membentuk cairan antrum yagn merangsang proliferasi

Page 9: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

Organ seks sekunder penting untuk reproduksi

Female : uterine tubes, uterus, vagina

Karakteristik seks sekunder

Tidak secara langsung terlibat proses reproduksi tetapi membedakan pria dan wanita dan untuk menarik lawan jenis

Page 10: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

Uterus

• mengandung embrio• menyediakan nutrien• mengeluarkan fetus pada akhir perkembangannya

Page 11: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

Vagina

- Apitelum squamous berlapis - Bakteri memfermentasikan glilogen menjadi asam

laktat, menyebabkan pH vagina rendah

Page 12: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

Kelenjar asesori • membuka ke vestibula atau vagina bagian bawah• Menjaga vagina tetap basah dan menyediakan

lubrikasi untuk bersenggama

Page 13: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

Siklus ovarium dibagi 3 fase :

1. Fase folikuler

Pertumbuhan folikel

Mulai dari hari pertama menstruasi-ovulasi,

Umumnya 14 hari tapi dapat bervariasi (tgtg

lama siklus)

dibawah pengaruh FSH, sel-sel granulosa

berproliferasi membentuk bbrp lapisan

mengelilingi oosit, jaringan ikat khusus di

sekitar folikel berprolifersi dan diferensiasi

membentuk sel-sel teka

Page 14: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

Sel teka dan sel granulosa (keduanya

disebut sel folikel) mensekresi cairan

folikuler yang kaya estrogen

membentuk antrum kmdn folikel

disebut folikel sekunder

Satu folikel tumbuh lebih cepat dari

yang lain dan menjadi folikel dominan

(folikel graaf)

Page 15: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx
Page 16: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx
Page 17: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

2. Periode ovulasi

Oosit sekunder dilepaskan oleh folikel, hanya

pd folikel dominan, pd folikel lain degenerasi

Fase folikuler inhibisi estrogen pada sekresi LH

→ penyimpanan LH di granul gonadotrop

Akhir fase folikuler, folikel ovarium matang, beri signal telah siap ovulasi,

ovulasi perlu LH surge.

Konsentrasi estrogen yang tinggi merangsang

sekresi LH dari penyimpanan (umpan balik positif) →

LH surge

Ovulasi terjadi 9-16 jam setelah LH surge

Page 18: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

LH surge menyebabkan perubahan

ovarium:

Penghentian sintesa estrogen oleh sel folikel

dan sel granulosa folikel.

Dimulai kembali Meiosis tingkat I pada oosit

primer yang berhenti, dengan mengahambat

mengeluaran OMIS

Produksi prostaglandin meningkat, indukai

ovulasi dg mendorong perubahan vask

(pembengkakan dinding), dan pencernaan

dinding oleh enzimruptur dinding

Diferensiasi sel granulosa dan sel teka

menjadi sel luteal, mulai membentuk

progesteron

Page 19: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

Oocyte

Fimbriae Uterine tube

Ovulasi pada Folikel manusia, dilihat dengan endoskopi

Page 20: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

3. Fase luteal

Setelah oosit dilepaskan, folikel menjadi kolap

dan terjadi perdarahan pada antrum, sel-sel

folikel dibawah pengaruh LH mengalami

luteinisasi berubah struktur menjadi kelenjar

yang disebut corpus luteum yang mensekresi

progesterone dan sedikit estrogen.

Penting untuk menyiapkan uterus agar dapat

menerima implantasi zigot.

Corpus luteum juga mensekresi inhibin, yang

mensupresi FSH

Page 21: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

CL berfungsi 4 hari stlh ovulasi, terus membesar 4-5

hari berikutnya

Bila tidak terjadi kehamilan corpus luteum mulai

degenerasi selama 14 hari dari pembentukanya,

karena peningkatan progesteron menghambat

dengan kuat pelepasan FSH dan LH,

Inhibisi FSH, LH oleh progesteron hambat

pematangan folikel dan ovulasi pada fase folikel

Tanpa LH, CL mulai menyusut

Lamanya fase luteal tetap yaitu 12-15 hari

Page 22: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

Bila terjadi kehamilan CL meneruskan sekresi

progesteron dan sedikit estrogen selama krg lbh

3 bulan dibawah stimulasi LH-like hormon yang

dilepaskan oleh embrio yang sedang

berkembang.

CL tidak sekresi inhimbin

Sekresi CL tidak berhenti sampai plasenta siap

mengantikan perannya

Page 23: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

Siklus uterin/menstrual

1. Fase menstruasi– 3-5 hari pada siklus haid 28 hari– Lepasnya lapisan superfisial dari stratum

fungsional uterus melekat pd dinding uterus (endometrium)

– Terjadi bila tidak hamil – Estrogen dan progesteron turun drastis,

sebabkan paling (rendah pada hari 1):

sekresi prostaglandin ↑ puncak pada menstruasi:→ spasme vaskuler endometrium →iskemi→ nekrosis.

Page 24: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

prostaglandin juga menyebabkan kontraksi ritmik miometrium, mendorong darah dan jaringan endometrium yg lepas keluar

enzim proteolitik ↑ (fibrolysin, menyebabkan darah tidak membeku)

Normal darah haid 50-150 ml

Page 25: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

2. Fase proliferasi

• Estrogen menstimulasi mitosis, pertumbuhan

pembuluh darah baru serta pembentukan

lapisan fungsional baru

• Estrogen merangsang terbentuknya reseptor

progesteron di endometrium

• Dibawah pengaruh progesteron, uterus

menjadi edematus, fimbrai berkembang dan

menyentuh ovarium, silia membentuk jalan

untuk ovum

Page 26: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

Telur yang dilepaskan ditangkap melalui jalan ini dan dibawa ke tuba.

Oosit hanya punya waktu 24 jam untuk fertilisasi (umurnya 24 jam)

Kesempatan terjadi fertilisasi ditingkatkan oleh perubahan mukus servikal pada saat ovulasi, yaitu menjadi tipis dan berserabut/elastis.

Page 27: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

3. Fase sekresi

Respon peningkatan progesteron (setelah

terbentuk CL)

uterus mengalami proliferasi untuk menyiapkan

bila terjadi kehamilan.

Progesteron rangsang kelenjar menyimpan dan

mengeluarkan glikogen, pertumbuhan vask

endometrium untuk menyediakan makanan bagi

embrio

Page 28: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

mukus servik menjadi viscous (kental),

membentuk cervical plug yang mencegah

sperma masuk

Bila tidak terjadi kehamilan pada akhir fase

sekesi, LH turun (feedback negatif karena level

progesteron yang tinggi).

Progesteron turun mengikuti turunnya LH, tanpa

progesteron endometrium mengalami

degenerasi

Page 29: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

SIKLUS SEKSUAL WANITA

Page 30: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx
Page 31: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

EFEK HORMON STEROID OVARIUMESTROGEN

Pada jaringan organ reproduksi Pematangan dan pelepasan sel telur Pertumbuhan dan pemeliharaan sal reproduksi Proliferasi sel granulosa pematangan folikel Muks serviks tipis Penetrasi sperma mudah Kontraksi uterus dan oviduktus Transportasi

sperma Pertumbuhan endometrium dan miometrium Pembentukan reseptor progesteron di

endometrium, resptor oksitosin di miometrium saat gestasi

Page 32: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

Efek reproduktif lain Perkembangan karakteristik seks sekunder Kontrol sekresi GnRH dan gonadotropin Perkembangan duktus di payudara selama

kehamilan Hambat aksi prolaktin terhadap sektresi air susu

selama kehamilan Efek non reproduktif

Meningkatkan menimbunan lemak Meutup lempeng epifise Efek vaskuler

Page 33: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

PROGESTERON Mempersiapkan lingkungan yang sesuai untuk

perkembangan mudigah Pembentukan sumbat mukus di kanalis servikalis Kontrol sekresi GnRH Perkembangn alveolus selama kehamilan Hambat efek stimulasi sekresi susu oleh prolaktin

selama kehamilan Hambat kontraksi uterus selama kehamilan

Page 34: K52A - Female Reproduction (Physio).pptx

Terima kasih