K.4.Strategi Pert.&Pemb.ek.
Transcript of K.4.Strategi Pert.&Pemb.ek.
1
STRATEGI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
2
Kebijakan Pemeritah Dalam Mengatasi Masalah Perekonomian
1. Kebijakan Ekonomi Dalam Negeri
2. Kebijakan Ekonomi Luar Negeri
3
1. Kebijakan Ekonomi Dalam Negeri
Dua perbedaan aliran mengenai cara mengatasi hambatan pembangunan:
a. All or nothing approach (semua atau tidak sama sekali)
b. Gradual approach
4
a. All or nothing approach: Rintangan-rintangan dari perkembangan hanya
dapat diatasi bila pemerintah mengadakan industrialisasi besar-besaran dan secara cepat
Artinya pemerintah harus melakukan perencanaan-perencanaan dan program-program serta selekasnya dapat diadakan akumulasi kapital
5
Perencanaan paling tidak harus memiliki empat kelompok target:
1) Target produksi yang tegas yang menunjukkan kenaikkan produksi barang-barang yang diperlukan
2) Perhitungan anggaran penanaman modal untuk proyek investasi publik seperti jalan, jembatan, listerik, air, dsb.
3) Membuat anggaran untuk human investment yang meliputi pengeluaran pemerintah untuk investasi dalam bidang pendidikan
4) Membuat peraturan yang mengatur kegiatan perseorangan swasta
6
b. Gradual approach: Rintangan pertumbuhan sebaiknya dihilangkan
secara bertahap. Yaitu dengan perencanaan yang sedikit saja,
industrialisasi dilaksanakan secara perlahan-lahan dan mementingkan mekanisme pasar demi berkembangnya usaha-usaha swasta serta memecahkan maslaah pembangunan dengan pertahap
7
Titik berat kebijakan dalam negeri pada perbaikan:
1) Bidang pendidikan dan kesehatan, yaitu dengan perluasan bidang pendidikan dan perbaikan makanan
2) Fasilitas pelayanan umum, yaitu dengan perluasan transportasi, komunikasi, tenaga listerik, dan prasarana lainnya
3) Bidang pertanian, yaitu dengan redistribusi pemilikan tanah supaya penggunaan tanah lebih efisien dengan memberikan kepada petani luas tanah yang mendekati kemampuan maksimum seorang petani dalam mengolah tanah, sehingga mereka dapat mengerjakan dengan sebaik-baiknya dan hasilnya dapat dinikmati langsung
8
Kebijakan dalam negeri juga meliputi segi/aspek:
a. Aspek permintaan/pengeluaran
1) Kebijakan fiskal
2) Kebijakan moneter
3) Kebijakan non-fiskal dan non-moneter
b. Aspek penawaran
9
1) Kebijakan fiskal, kebijakan yang dilakukan dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran negara
2) Kebijakan moneter, kebijakan Bank Sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat:
a) Kebijakan moneter ekspansif (monetary expansive policy), yaitu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang beredar
b) Kebijakan moneter kontraktif (monetary contractive policy), yaitu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar tight money policy
10
3) Kebijakan non-fiskal dan non-moneter
a) Mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan
b) Mendorong peningkatan efisiensi
c) Mengembangkan infra struktur
d) Mengeluarkan peraturan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih kondusif
11
2. Kebijakan Ekonomi Luar Negeri
Kebijakan ekonomi luar negeri:
a. Investasi swasta asing, bisa berbentuk investasi langsung dengan membeli saham-saham perusahaan di negara berkembang
b. Investasi asing pemerintah, berupa pinjaman dan hadiah dari pemerintah asing atau badan internasional
c. Kebijakan tata niaga untuk pengembangan sektor industri
12
3. STRATEGI UPAYA MINIMUM KRITIS (CRITICAL MINIMUM EFFORT)
• Menaikkan pendapatan perkapita pada tingkat pembangunan berkesinambungan (SUSTAINABLE) : terjadi laju pertumbuhan penduduk (HARVEY LEIBSTEIN).
• Setiap ekonomi tergantung HAMBATAN & RANGSANGANHambatan : menurunkan pendapatan perkapita dari tingkat sebelumnya
Rangsangan : menaikkan pendapatan perkapita
13
PERTUMBUHAN PENDUDUK FUNGSI DARI PENDAPATAN PERKAPITA•Pendapatan naik, meningkatkan laju pertumbuhan penduduk. Hanya pada titik tertentu, jika melampaui titik tsb, kenaikan pendapatan perkapita menurunkan tingkat kesuburan. Dan ketika pembangunan mencapai tahap maju, maka laju pertumbuhan penduduk turun (LEIBSTEIN).
•Dengan kenaikan pendapatan perkapita, keinginan memperoleh anak semakin berkurang. Spesialisasi meningkat dan Mobilitas ekonomi & sosial ; kenyataan mengurus anak sangat sulit dan mahal. Maka laju pertumbuhan penduduk KONSTAN dan menurun (TESIS KAPILARITAS SOSIAL DUMONT).
14
Faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan pendapatan perkapita dari pelaksanaan Upaya Minimum Kritis:• Skala disekonomis internal ; akibat tidak dapat dibaginya faktor produksi.
• Skala disekonomis external ; akibat ketergantungan eksternal, hambatan budaya dan kelembagaan di negara berkembang.
15
AGEN PERTUMBUHAN
a. Pengusaha
b. Investor
c. Penabung
d. Inovator
16
Kegiatan tersebut membantu pertumbuhan sehingga memunculkan a. Kewiraswastaanb. Peningkatan sumber pengetahuanc. Pengembangan keterampilan
produktif masyarakatd. Peningkatan laju tabungan dan
investasi
17
RANGSANGAN PERTUMBUHANa. Rangsangan ZERO-SUM Tidak meningkatkan pendapatan nasional tetapi bersifat
upaya distributif• Kegiatan bukan dagang ; posisi monopolistik,
kekuatan politik & prestise sosial• Kegiatan dagang , tidak menambah sumber agregat
• Kegiatan spekulatif, memboroskan sumber kewiraswastaan yang langka
• Kegiatan tabungan netto ; nilai sosial nibil / lebih rendah dari privatnya.
b. Rangsangan POSITIVE-SUM Menuju pada pengembangan pendapatan nasional
18
Dalam ekonomi terbelakang, ada pengaruh bersifat anti perubahan yang menekan pendapatan perkapita :a. Kegiatan usaha ZERO-SUM, pembatasan peluang
ekonomib. Tindakan konservatif para buruh yang terorganisir
menentang perubahanc. Perlawanan terhadap gagasan dan pengetahuan baru dan
daya tarik pengetahuand. Kenaikan pengeluaran konsumsi mewah pribadi/publik;
tidak produktife. Pertumbuhan penduduk dan Angkatan buruh
19
Upaya minimum kritis mengatasi pengaruh perekonomian terbelakang agar laju pertumbuhan ekonomi merangsang POSITIVE-SUM menjadi lebih besar dari ZERO-SUM, sehingga pendapatan perkapita naik, tabungan dan investasi naik, yaitu :•Ekspansi agen pertumbuhan•Sumbangan masyarakat terhadap per unit modal naik seiring rasio modal output turun.•Berkurangnya keefektifan faktor-faktor penghambat pertumbuhan•Penciptaan kondisi lingkungan dan sosial ; mobilitas ekonomi dan sosial naik.•Peningkatan spesialisasi dan perkembangan sektor sekunder dan tersier.
20
4. STRATEGI PEMBANGUNAN SEIMBANGPara ekonom Teori Dorongan Besar-Besaran (BIG PUSH THEORY):Yaitu pembangunan di berbagai jenis industri secara bersamaan (SIMULTANEOUS) sehingga industri tersebut saling menciptakan pasar. Diperlukan keseimbangan antara DEMAND & SUPPLY.
21
TUJUAN UTAMA:Menciptakan jenis industri yang berkaitan erat satu dengan yang lain sehingga setiap industri memperoleh EKSTERNALITAS EKONOMI sebagai akibat INDUSTRIALISASI.
22
Pembangunan industri besar-besaran menciptakan tiga macam eksternalitas ekonomi (REINSTEIN-RODAN):
a. Yang diakibatkan oleh perluasan pasarb. Karena industri yang sama letaknya berdekatanc. Karena adanya industri lain dalam perekonomian
tersebut
Eksternalitas : jasa-jasa yg diperoleh dengan cuma-cuma oleh suatu industri dari satu atau beberapa industri (SCITOVSKY)
23
5. STRATEGI PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG
(ALBERT O. HIRSCHMAN dan PAUL STREETEN)
Pola yang lebih cocok untuk mempercepat pembangunan di negara yang sedang berkembang, karena :•Secara historis pembangunan ekonomi coraknya tidak seimbang
•Mempertinggi efesiensi penggunaan Sumber daya tersedia
•Pembangunan tak seimbang menimbulkan KEMACETAN (BOTTLENECKS) yaitu gangguan dalam proses pembangunan tetapi akan menjadi pendorong pembangunan selanjutnya.
24
Pembangunan tak seimbang antara sektor prasarana & sektor produktifCara pengalokasian sumber daya ada 2 bagian :a. Cara pilihan pengganti (SUBSTITUTION CHOICES) Menentukan proyek yang harus dilaksanakanb. Cara pilihan penundaan (POSTPONEMENT CHOICES) Menentukan urutan proyek yang harus didahulukan
pelaksanaannya.
25
HIRSCHMAN: Menganalisis alokasi sumber daya sektor prasarana (Social Everhead Capital = SOC) dengan sektor produktif yang menghasilkan barang kebutuhan masyarakat (Directly Productive Activities = DPA), terdapat tiga pendekatan :a. Pembangunan yang seimbang antar kedua sektorb. Pembangunan tidak seimbang dimana sektor prasarana
lebih ditekankan.c. Pembangunan tidak seimbang dimana sektor produktif lebih
ditekankan
26
Kegiatan ekonomi mencapai efisien dan optimal, jika :•Sumber daya dialokasikan DPA dan SOC, pada tingkat produksi maksimum•Pada tingkat produksi tertentu, jumlah sumber daya digunakan DPA sedangkan SOC jumlahnya menurun.
27
PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG DALAM SEKTOR PRODUKTIFMekanisme pendorong pembangunan (INDUCEMENT MECHANISM) ada dua:a. Pengaruh keterkaitan ke belakang (Backward Linkage
Effects) Tingkat rangsangan yg diciptakan pembangunan industri
terhadap perkembangan industri yang menyediakan input bagi industri tsb.
b. Pengaruh keterkaitan ke depan (Forward Linkage Effects) Rangsangan yg diciptakan oleh pembangunan industri thd
perkembangn industri yg menggunakan produk industri yang pertama sebagai input mereka.
28
Berdasarkan pada tingkat keterkaitan antar industri, ada dua golongan :a. Industri SATELIT (SATELITY INDUSTRY) - Lokasi berdekatan dgn industri induk mempertinggi
efisiensi - Input utama berasal dari produk industri induk - Besarnya industri tidak melebihi industri induk.b. Industri NON SATELIT (NON SATELITY INDUSTRY)
29
CHENERY & WATANABE * Penggolongan industri ada empat golongan:a. Industri barang setengah jadib. Industri barang jadic. Industri barang setengah jadi sektor primerd. Industri barang jadi sektor primer