K2 Penyelesaian pers. linair.doc

download K2  Penyelesaian  pers. linair.doc

of 15

Transcript of K2 Penyelesaian pers. linair.doc

  • 8/17/2019 K2 Penyelesaian pers. linair.doc

    1/15

    PEMECAHAN NUMERIK DENGAN ALJABAR dan

    SISTEM TRANSENDENTAL

    1.1 Pendahuluan

    Operasi aritmatika yang ditampilkan modern dengan komputer digital adalah

     bentuk-bentuk dari aljabar klasik. Berdasarkan alasan ini, yang menjadi perhatian

    utama kita dalam buku ini adalah 2 masalah dasar yaitu:

    1. Perkiraan sebuah persamaan diferensial dari sebuah aljabar atau persamaantranscendental.

    2. emecahkan masalah sistem aljabar atau persamaan e!uation.

    "tu adalah masalah utama yang akan kita bahas terlebih dahulu.

    1.# atrik dan $item %inear 

    $ecara umum sistem persamaan linear aljabar dari n persamaan di dalam n tidak 

    diketahui &1,&

    2,&

    ',((,&

    n dapat kita tuliskan dalam bentuk pada persamaan )1.1*

    +11

    &1a

    12&

    2a

    1'&

    '((.a

    1n&

    n  b

    1

    +21

    &1a

    22&

    2a

    2'&

    '((.a

    2n&

    n  b

    2

    +n1&1an2&2an'&'((.ann&n  bn

    ika matriks &, b dan a didefinisikan dalam persamaan matriks, maka kita akan

    mendapatkan persamaan )1.2*

    &1  b

    1  a

    11 a

    12 ( a

    1n

    & &2  , b b2  , + a21 a22 ( a2n

  • 8/17/2019 K2 Penyelesaian pers. linair.doc

    2/15

    &n  b

    n  a

    n1 a

    n2 ( a

    nn 

    Persamaan )1.2* jika mengikuti hukum dasar dari matriks operasi maka sistem

    dapat ditulis sebagai persamaan )1.'*

    +/ b

    0engan menggabungkan persamaan )1.1* dan )1.'* maka kita akan saling tukar-

    menukar dengan yang sesuai.

    ari kita asumsikan + adalah non-singular, jadi untuk mendapatkan + dan b, &

    dalam persamaan )1.'* yang ada adalah unik, di samping itu , komponen-komponen dari

    factor & dapat diberikan secara eksplisit dari ukum ramer3s dalam hubungan dengan

    determinant.

    Bagaimanapun jika dalam satu percobaan untuk menge4aluasi determinan dandengan demikian secara tepat dapat ditemukan nilai numerical dari &

    1,&

    2,(.,&

    n. maka

     berdasarkan ukum ramer3s digunakan untuk n 2,', dan #, untuk penambahan nilai

    dari n, dan metoda lain yang harus digunakan. $ejak kita tertarik dengan nilai relatif 

    yang besar dari n, maka kita akan diperkenalkan dengan beberapa karakter yang

    sepantasnya kita aplikasikan dalam memecahkan masalah-masalah yang umum dan

    yang mana akan memungkinkan kita untuk memecahkan persamaan )1.1* secara tepat

    dan efisien.

    0efinisi 1.1

     $istem 1.1 akan diubah menjadi sistem diagonal dominant.

      ijii   aa   Σ≥   " 1,2,(,n

      j1

      " j

  • 8/17/2019 K2 Penyelesaian pers. linair.doc

    3/15

    $istem 1.2 akan diubah menjadi diagonal determinant

    #&1  2&

    2  2&

    '  1

    &1 - '&2 - &'  5

    &1  &

    2  2&

    '  6

    0efinisi 1.2

    $istem 1.2 akan diubah menjadi sistem diagonal dominant.

    iniiiiiiii  aaaaaa   ,....,,.,,.........,ma/

    1,1,21   +−≥   i 1,2,',(,n

    $istem 1.2 akan diubah menjadi diagonal determinant

    7&1  #&

    2 - '&

    '  6

    &1 - '&

    2 - &

    '  6

    &1 - #&

    2  #&

    '  1

     

    0efinisi 1.'

    0efinisi 1.1 dapat dikatakan tridiagonal jika dan hanya jika elemen dari matrik +

    adalah 6 kecuali aii, a

     j, a

     j1, dan a

     j1,jdimana 8 1,2,(,n9 1,2,(, n-1

    ontoh:

    #&1  &2 1 &

    1  - '&

    2  &

    ' 6

     &2  '&

    '  - &

    # -1

    &'  &

    #  - &

    7 6

    &# ; 2&

    7 1

  • 8/17/2019 K2 Penyelesaian pers. linair.doc

    4/15

    0alam definisi 1.' liminasi ?auss

    0ari persamaan )1.1* pilih sebuah persamaan yang koefisiennya &1, disebut a

    k1, yang

    nilainya lebih besar atau sama dengan dari koefisien lain pada persamaan tersebut.

  • 8/17/2019 K2 Penyelesaian pers. linair.doc

    5/15

    11

    &1 

    12&

    1'&

    '  (

    1,n-1&

    n-1

    1n&

    n

    1

      22

    &2

      2'

    &'

      (2,n-1

    &n-1

    2n

    &n

    2

    )1.C* ''

    &'  (

    ',n-1&

    n-1

    'n&

    n

    '

      nn

    &n

    n

      Dang senilai dengan )1.1*, untuk ii @ 6, 1 1,2,(,n

    +khirnya dengan substitusi ulang, ditemukan &n, &

    n-1,(,&

    ', &

    2, &

    1.

    ontoh :

    Perhatikan persamaan berikut :

    )1.#* &1  #&

    2 ; &

    '  &

    # 2

    )1.7* &1 - 2&

    2 ; '&

    '  &

    # #

    )1.5* #&1 - &

    2  2&

    ' - &

    # 2

    )1.* &2  - #&

    # 2

  • 8/17/2019 K2 Penyelesaian pers. linair.doc

    6/15

    $elanjutnya, karena pada )1.#3* koefisien &2  lebih besar nilainya dari pada daripada

    koefisien lain dalam )1.#3*, persamaan ini ditulis terpisah. enjadi ,

    )1.#3* 1A# &2 ; 'A2 &

    '  7A# &

    # 'A2

    $elanjutnya, tambahkan bilangan pengali yang sesuai dari )1.#3* ke setiap persamaan

    )1.73*, dan )1.3*. 0engan cara ini )1.73* dan )1.3* berkurang menjadi :

    )1.733* ; 6A1 &'  '6A1 &

    # 6A1

    )1.33* 5A1 &' - 'A1 &

    #  -5A1

  • 8/17/2019 K2 Penyelesaian pers. linair.doc

    7/15

    substitusikan &#  6, &

    ' -1 ke persamaan )1.#3* dihasilkan &

    2 6 dan substitusikan &

    #

    6, &' -1, &

    2  6 ke dalam persamaan )1.5* dihasilkan &

    1 1

    aka persamaan )1.#* - )1.* terselesaikan.atatan, biasanya akan tampak lebih sederhana persamaan seperti )1.7E* :

    -&'  '&

    #

    ika mengerjakannya hanya dengan menggunakan kertas dan pensil.

    Bagaimanapun, hal ini tidak berlaku karena komputer digital akan membagi dan

    membulatkannya, oleh karena itu koefosien-koefisien akan terhitung dengan tampilan

    desimal dan bukan pecahan.

    Penjelasan metode tersebut contohnya akan diberikan dalam sebuah rumus

    umum.

    1.# Persamaan ridiagonal

    ika persamaan )1.1* adalah tridiagonal dan dominan diagonal , ada

     penyelesaiannya dan unik )Geiringer *. Hntuk beberapa persamaan, metode >liminasi

    ?auss biasanya dapat digunakan secara efisien pada program komputer seperti

    HI"J+ 116C untuk nilai n sampai rata-rata 2666 dan dapat dikodifikasi sebagai

     berikut. isalkan K1, K

    2, (., K

    n dan L

    1, L

    2,(, L

    n-1 dari

    )1.F* K1  a

    11

    )1.16* L j

    )a j,j1

    *AK j, j 1,2,(,n-1

    )1.11* K j  a

     jj- a

     j,j-1 L

     j-1, j 2,',(,n.

    $elanjutnya M1, M

    2,(,M

    n dari

    )1.12* M1  b

    1A K

    1

    )1.1'* Nj )bj- a j,j-1

    M j-1

    *A K j,

     j 2,',(,n.

    +khirnya diperoleh hasil /1,/2,(,/n dari

    )1.1#* &n

      Nn

  • 8/17/2019 K2 Penyelesaian pers. linair.doc

    8/15

    )1.17* &k   N

    k -&

    k1 L

    k,.k n-1, n-2,(',2,1.

    asil proses subtitusi Persamaan umum eleminasi ?auss terlihat jelas dari )1.1#* dan)1.17*.

    ontoh:

    Persamaan metode tridiagonal:

    6

    62

    62

    62

    12

    7#

    7#'

    #'2

    '21

    21

    =+=+−

    =+−+=+−+=+−

     x x

     x x x

     x x x

     x x x

     x x

  • 8/17/2019 K2 Penyelesaian pers. linair.doc

    9/15

    $elanjutnya,

    2

    11  −= Z  ,

    '

    12   −= Z  ,

    #

    1'  −= Z  ,

    7

    1#   −= Z  ,

    5

    17   −= Z 

    asil akhirnyaG

    5

    17   −= x

    '

    1

    7

    #

    5

    1

    7

    1#   −= 

      

      −   

      −−−= x

    2

    1

    #

    '

    '

    1

    #

    1

    '   −=  

     

     

     

    −  

     

     

     

    −−−= x

    '

    2

    '

    2

    2

    1

    '

    12   −= 

      

      −   

      −−−= x

    5

    7

    2

    1

    '

    2

    2

    11   −= 

      

      −   

      −−−= x

    1.7 etode Hmum Ie=ton

    eknik iterasi untuk mengatasi kelompok sistem linear dan non linear disebut metode

    umum ne=ton.

  • 8/17/2019 K2 Penyelesaian pers. linair.doc

    10/15

    dengan grafik 1.1. akan terlihat, jelas bah=a perhitungan akar real )1.1F* sama dengan

    real nol dari )1.26*

    $eperti terlihat pada grafik tersebutG−

     x   nol dari f)/*.

  • 8/17/2019 K2 Penyelesaian pers. linair.doc

    11/15

    $etelah slope n1, angka real /)n1* ditentukan dengan persamaan:

    )1.27*   −=+   *)*1)   nn  x x*)P

    *)*)

    *)

    n

    n

     x  f  

     x  f   dengan 6*)   *)P ≠n x  f  

    Prosedur iterasi tersebut disebut etode ne=ton.

    Pada kondisi yang baik, metode ne=ton dapat digunakan untuk menentukan akar realdengan drajat kebenaran yang sangat tinggi.

    elas, ada nilai yang dimiliki metode ini dimana hasil dari akar real dengan sedikit

    iterasi dibandingkan dengan metode ne=ton sebelumnya.

    )1.25*   *)P*)*)   *6)*6)*6)  x  f   x x x  f   y   −⋅=−   τ  

    )1.2*   −=   *6)*1)  x x*)P

    *)1*6)

    *6)

     x  f  

     x  f  

    τ  

     dengan τ   . f3)   *)n x *   6≠

    )1.2C*   −=+   *)*1)   nn  x x*)P

    *)1*)

    *)

    n

    n

     x  f  

     x  f  

    τ  

     dengan f3)   *)n x *   6≠

    $upaya lebih sederhana maka ω τ  

    =1  dan persamaan )1.2C* menjadi:

    )1.2F*   −=+   *)*1)   nn  x x*)P

    *)*)

    *)

    n

    n

     x  f  

     x  f  ω   dengan f3)   *)n x *   6≠

    Dang disebut persamaan umum Ie=ton.

  • 8/17/2019 K2 Penyelesaian pers. linair.doc

    12/15

    ontoh soal:

    entukan akar positif dari:

    '22'   2' =−+   x x x

    0engan metode ne=ton

    $olusi

    Hntuk contoh ini, persamaan umum rumus Ie=ton adalah:

    )1.'6* /)n1* n )n* - ω  Q/)n*R'S'Q/)n*R2-2/)n*-2S'

      'Q/)n*R2  2/)n*-2

    0iperkirakan nilai S' nilainya 1., anggap ω    1.' dan /)6*  2 dan perhitungannya

    sampai 1 angka dibelakang koma akan membentuk satu persamaan yang berasal dari

     persamaan )1.'6*

    /)1*  1.#, /)2*  1.#

    sejak /)1*  /)2*, iterasi selanjutnya akan mencapai nilai rata-rata / 1.#. $eperti langkah

    sebelumnya, jika ω  1, nilai rata-rata /)1* 1.5, /)2*  1.# dan /)'*  1.# akan

    membutuhkan langkah yang lebih banyak dibandingkan bila nilai ω    1.'. $olusi

    eksak adalah / S2 akan dihitung sampai satu angka dibelakang koma.

    ika persamaan di ba=ah ini harus diselesaikan menjadi 2 4ariabel

    )1.'1* f  1)/

    1,/

    2* 6

    )1.'2* f  2

    )/1

    ,/2

    * 6

  • 8/17/2019 K2 Penyelesaian pers. linair.doc

    13/15

    aka penyamaan persamaan )1.2F* yang dapat kita gunakan untuk persamaan )1.'1*dan

    )1.'2* adalah

    )1.''* /1)n1*  /

    1)n* -ω 

    1

    *)

    2

    *)

    11

    *)

    2

    *)

    11

    ,),)

     x

     x x  f   x x  f  

    nn

    nn

    ∂∂

    )1.'#* /2)n1*  /

    2)n* -ω 

    2

    *)

    2

    *1)

    12

    *)

    2

    *)

    12

    ,)

    ,)

     x

     x x  f  

     x x  f  nn

    nn

    ∂∂   +

    Penting untuk diingat bah=a dalam persamaan )1.'#* hasil /1

    )n1*, bukan /1)n*, digunakan

    untuk mengkalkulasi /2)n1*. aka data baru yang dihasilkan lebih bisa digunakan

    apabila tersedia.

    ontoh 1

    Pertimbangkan system linier 

    2/1

    - /2

    -'

     /1- 2/

    2  -'

    solusi yang akan dihasilkan bila /1  -1, /

    21, maka

    f 1)/

    1,/

    2* 2/

    1 ; /

    2 '

    f 2)/

    1,/

    2* /

    1 ; 2/

    2 '

    selanjutnya )1.''* dan )1.'#* akan berubah menjadi

    )1.'7* /1)n1*  /1)n* - ω  Q2/1)n* ; /2)n*  'RA2)1.'5* /

    2)n1*  /

    2)n* - ω  Q/

    1)n* ;2/

    2)n*  'RA2

    ika /1)6*  /

    2)6* dan untuk ω  1, ini akan mengikuti persamaan )1.'7* dan )1.'5* maka

    /1)1* 

    2

    '− ,/2)1*  #

    ' , /1)2* 

    C

    F− ,/2)2* 

    15

    17 , /1

    )'*  -'2

    ''

    /2

    )'* 5#

    5' ,(.

  • 8/17/2019 K2 Penyelesaian pers. linair.doc

    14/15

    aka, untuk /1)n1*, sementara /

    1)6*  6, /

    1)1* 

    2

    '− , /1)2*  C

    F− , /1)'*  - '2

    ''  , sementara

    untuk /2

    )n1*  , /2

    )6*  6, /2

    )1*  #

    ' , /2

    )2*  15

    17 , /2

    )'*  5#

    5' , 4ariabel ini akan bertemu

    dalam nilai /1  1, /

    2  1.

    ontoh 2

    Pertimbangkan sistem transendental

    -e/1 ; /1  '/

    2  ' 6

    e/2 ; /2  2/1  ' 6

    solusi eksak dari persamaan diatas tidak diketahui, maka

    f 1)/

    1, /

    2* -e/1 ; /

    1  '/

    2  '

    f 2)/

    1, /

    2* e/2 ; /

    2  2/

    1  1

    Hntuk system ini, persamaan umum rumus ne=ton direduksi menjadi

    )1.'* /1)n1*  /

    1)n* - ω  Qe/1)n*  /

    1)n* '/

    2)n* - 'RAQe /

    1)n*1R

    )1.'C* /2)n1*  /

    2)n* - ω  Q/

    2)n*  /

    2)n* -2/

    1)n1* 1RA Qe /

    2)n*1R

    Hntuk /1)6*  /

    2)6*  6 dan ω  1.7, persamaan )1.'* dan )1.'C* menjadi

    )1.'F* /1)1*  6 ; 1.7 Qe6  6 ; '.6 ; 'RA Qe6  1R 1.7

    )1.#6* /2)1*  6 ; 1.7 Qe6  6 ; 2 )1.7* 1RAQ e6 1R 6.7

    asil persamaan )1.'F* dan )1.#6* akan dimasukkan ke persamaan )1.'* dan )1.'C*

    untuk menghasilkan /1)2* dan /

    2)2* dan iterasi akan terus berlanjut dalam model berulang.

    +khirnya, persamaan )1.''* dan )1.'#* menjadi system general yang paling bisa terjadi

    )1.#1* f  1)/

    1, /

    2, /

    ',(../

    k-1, /

    k * 6

    )1.#2* f  2)/

    1, /

    2, /

    ',(../

    k-1, /

    k * 6

    )1.#'* f  ')/

    1, /

    2, /

    ',(../

    k-1, /

    k * 6

    )1.##* f  k 

    -1

    )/1

    , /2

    , /'

    ,(../k-1

    , /k 

    * 6

  • 8/17/2019 K2 Penyelesaian pers. linair.doc

    15/15

    )1.#7* f  k )/

    1, /

    2, /

    ',(../

    k-1, /

    k * 6

    maka persamaan rumus Ie=ton untuk persamaan )1.#1* ; )1.#7* adalah

    )1.#5* /1)n1*  /

    1)n* - ω 

    1

    *)1

    *)*)

    '

    *)

    2

    *)

    11

    *)1*)*)'*)2*)

    11

    ,,....,,)

    ,,...,,)

     x

     x x x x x f 

     x x x x x f n

    k k nnnn

    nk k 

    nnnn

    ∂   −

    )1.#* /2)n1*  /

    2)n* - ω 

    2

    *)1

    *)*)

    '

    *)

    2

    *)

    12

    *)1

    *)*)'

    *)

    2

    *)

    12

    ,,....,,)

    ,,...,,)

     x

     x x x x x f 

     x x x x x f n

    k k nnnn

    n

    k k nnnn

    ∂   −

    )1.#C* /')n1*  /

    ')n* - ω 

    '

    *)1

    *)*)

    '

    *)

    2

    *)

    1'

    *)1

    *)*)'

    *)

    2

    *)

    12

    ,,....,,)

    ,,...,,)

     x

     x x x x x f 

     x x x x x f n

    k k nnnn

    n

    k k nnnn

    ∂   −

    )1.#F* /1k-1)n1*  /k-1)n* - ω 

    1

    *)1*)*)'*)

    2*)

    11

    *)1

    *)*)'

    *)

    2

    *)

    11

    ,,....,,)

    ,,...,,)

    −−

    −−

    nk k 

    nnnnk 

    n

    k k nnnn

     x

     x x x x x f 

     x x x x x f 

    )1.76* /k )n1*  /

    k )n* - ω 

    n

    k k nnnn

    n

    k k nnnn

     x

     x x x x x f 

     x x x x x f 

    ∂   −

    *)1

    *)*)

    '

    *)

    2

    *)

    1

    *)1

    *)*)'

    *)

    2

    *)

    1

    ,,....,,)

    ,,...,,)

    Penggunaan rumus menjadi persamaan )1.#1* ; )1.#7*, akan disebut persamaan umum

    rumus Ie=ton untuk system.