K 2 masalah seks dan sosial.ppt

11
DR DIEN GUSTA ANGGRAINI NURSAL, MKM FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ANDALAS KEGIATAN OPERASIONAL KESEHATAN REPRODUKSI

Transcript of K 2 masalah seks dan sosial.ppt

  • DR DIEN GUSTA ANGGRAINI NURSAL, MKM FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ANDALAS

    KEGIATAN OPERASIONAL KESEHATAN REPRODUKSI

  • TUJUAN KESPROMeningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi untuk menumbuhkan sikap dan perilaku yang bertanggung jawab, sehingga dapat menekan laju kejadian kehamilan remaja, aborsi, dan penyakit hubungan seksual termasuk AIDS dikalangan remaja sebanyak 1,2 juta sampai tahun 2000Untuk meningkatkan dan mempertahankan keikutsertaan KB melalui pelayanan KB berkualitas, mandiri, dan holistik, kepada 50.000 individu dan 500.000 PUS, melalui 15 induk jaringan dan 75 unit jaringan sampai tahhun 2000. Sehingga dapat menurunkan tingkat drop out KB, menjangkau kelompok yang terisolir, dan membuka pilihan cara ber-KB

  • TUJUAN KESPROMeningkatkan dan mempertahankan kesetaraan gender dalam perfektif kesehatan reproduksi perempuan kepada 51.000 keluarga dan lembaga terkait, sehingga tercapai suasana yang kondusif untuk peningkatan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan, kontrol dan akses kepada sumber daya, serta menghapus persepsi yang salah tentang kesetaraan gender.Memperkuat organisasi pada semua tingkat, meningkatkan profesionalisme dan memperluas akses sumber dana dan pendukung lainnya, sehingga tercapai organisasi yang kuat, mandiri, ramping, dan efektif.

  • KEBIJAKAN KESPROMengutamakan kepentingan klien dengan memperhatikan hak reproduksi, kesetaraan dan keadilan jenderMenggunakan pendekatan siklus kehidupan dalam menangani masalah kesehatan reproduksiMemperluas jangkauan pelayanan kesehatan reproduksi secara proaktifMeningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas

  • STRATEGI KESPROMeningkatkan upaya advokasi dan komitmen politis di setiap tingkat administrasi untuk menciptakan suasana yang mendukung dalam pelaksanaan program kesehatan reproduksi.Menyediakan pelayanan kesehatan reproduksi terpadu yang merata dan sesuai dengan kewenangan di tiap tingkat pelayanan.Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi dengan memperhatikan kepuasan klien.Mengembangkan upaya kesehatan reproduksi dengan prioritas sesuai dengan masalah spesifik daerah, minimal meliputi paket PKRE (Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial), sebagai bagian dari proses desentralisasi.

  • STRATEGI KESPROMenerapkan program kesehatan reproduksi melalui keterlibatan program, sector dan pihak terkait, termasuk organisasi profesi, agen donor, LSM dan masyarakat.Meningkatkan kesetaraan dan keadilan jender, termasuk meningkatkan hak perempuan dalam kesehatan reproduksi.Meningkatkan penelitian dan pengumpulan data berwawasan jender yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dalam rangka mendukung kebijakan program dan peningkatan kualitas pelayanan.

  • TARGET NASIONAL KESEHATAN REPRODUKSIKesehatan Ibu dan Anak.Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak tiga perempat dari kondisi tahun 1990.Menurunkan Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Bawah lima tahun (AKBalita) sebanyak dua pertiga dari kondisi tahun 1990.Cakupan pelayanan antenatal menjadi 95%.Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 90%. Penanganan kasus komplikasi obstetri dan neonatal 80%. Cakupan pelayanan neonatal 90 %. Cakupan program kesehatan bagi balita dan anak prasekolah 80%

  • TARGET NASIONAL KESEHATAN REPRODUKSIKeluarga Berencana.Penurunan Unmet Need KB sebesar 6%.Cakupan pelayanan KB pada PUS 70%.Penurunan prevalensi kehamilan 4 terlalu menjadi 50 % dari angka pada tahun 1997.Penurunan kejadian komplikasi KB.Penurunan angka drop out.

  • TARGET NASIONAL KESEHATAN REPRODUKSIPenanggulangan IMS, HIV/AIDS.% Puskesmas melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan IMS dengan pendekatan sindrom. % Puskesmas yang menjalankan pencegahan umum terhadap infeksi. Kesehatan Reproduksi Remaja.Penurunan prevalensi anemia pada remaja menjadi kurang dari 20%. Cakupan pelayanan kesehatan remaja melalui jalur sekolah 85%, dan melalui jalur luar sekolah 20%. Prevalensi permasalahan remaja secara umum menurun.

  • TARGET NASIONAL KESEHATAN REPRODUKSIKesehatan Reproduksi Usia lanjut. Cakupan pelayanan kepada usia lanjut minimal 50%. % Puskesmas yang menjalankan pembinaan kesehatan reproduksi kepada usia lanjut 60 %.

    Pemberdayaan PerempuanMeningkatnya kualitas hidup perempuan Terlaksananya PUG di seluruh tingkat dan sektor pemerintahan Meningkatnya pemahaman para pengambil keputusan dan masyarakat tentang kesetaraan dan keadilan gender Terlaksananya penghapusan segala bentuk tindak kekerasan terhadap perempuan

  • TERIMA KASIH