Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

95
i Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus Lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Disusun Oleh : ACHMAD TEDI ANWAR NIM : 1113032100077 PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H./ 2020 M.

Transcript of Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

Page 1: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

i

Religiusitas Pekerja Seks Komersial

(Studi Kasus Lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Disusun Oleh :

ACHMAD TEDI ANWAR

NIM : 1113032100077

PRODI STUDI AGAMA-AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H./ 2020 M.

Page 2: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

i

LEMBAR PERSETUJUAN

Religiusitas Pekerja Seks Komersial

(Studi Kasus Pekerja Seks Komersial Lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Untuk Memperoleh Sebagai Persyaratan guna Memeperoleh

Gelar Sarjana Agama (S. Ag.)

Oleh:

Achmad Tedi Anwar

NIM: 1113032100077

Dibawah Bimbingan

Zainal Muttaqin, MA

NUPN: 9920112756

JURUSAN STUDI AGAMA AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 3: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus

Lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas

Jakarta Timur). Telah diujikan dalam siding munaqashah Fakultas Ushuluddin

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 27 Juli 2020.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Agama (S. Ag) Program Strata Satu (S-1) pada jurusan Studi Agama-agama.

Jakarta, 27 Juli 2020

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Syaiful Azmi, MA

NIP. 19710310 199703 1 005

Lisfa Sentosa Aisyah, MA

NIP. 1975050506 200501 2 003

Anggota,

Penguji I Penguji II

Drs. DadiDarmadi, MA

NIP: 19690707 199503 1 001

Siti Nadroh, MA

NUPN: 9920112687

Dosen Pembimbing,

ZainalMuttaqin, MA

NUPN: 9920112756

Page 4: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

iii

LEMBARPERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Achmad Tedi Anwar

Fakultas : Ushuluddin

Jurasan/Prodi : Studi Agama-agama

Judul Skripsi : Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus

Lokalisasi Boker JI. Bogor Kel. Ciracas Kec. Ciracas

Jakarta Timur)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN

SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain maka, saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 12 Jull 2020

Achmad Tedi Anwar

Page 5: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

iv

Abstrak

Achmad Tedi Anwar

Judul Skrpisi : “Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus Lokalisasi

Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta

Timur)”

Religiusitas adalah suatu kesatuan unsur menyeluruh, yang menjadikan

seseorang disebut sebagai orang yang beragama (being religious), dan bukan

sekedar mengaku mempunyai agama (having religious). Religiusitas meliputi

pengetahuan agama, pengalaman agama, perilaku agama, dan sikap sosial

keagamaan. Religiusitas dalam pandangan Glock dan Stark dikategorikan dalam

5 dimensi, yaitu: keyakinan, ritual, pengetahuan, pengalaman, dan konsekuensi.

Religiusitas setiap individu tidak akan sama baik dari bagaimana meyakini,

seberapa jauh melakukan ritual, seberapa banyak pengetahuan keagamaan yang

dimiliki, pengalaman religius apa saja yang dirasakan pada momen-momen

terntentu, dan bagaimana pengaruh agama kepada individu yang lahir menjadi

sebuah akhlak atau sikap.

Penelitian ini dilakukan di Lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan

Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur dan yang menjadi objek kajiannya

adalah para PSK di lokalisasi tersebut. Penelitian ini bersifat penelitian kualitatif

dengan menggunakan teknik pengambilan data melalui studi kepustakaan, dan

wawancara. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi untuk menelaah

bagaimana fenomena religiusitas para PSK di lokasi penelitian dan sikap sosial

yang dilakukan oleh para PSK tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan teori

Dramaturgi Erving Goffman dan konsep religiusitas Glock dan Stark untuk

mendeskripsikan bagaimana sisi religiusitas yang banyak luput dari penilaian

masyarakat dan bagaimana mengupas sisi religiusitas para PSK di lokasi

penelitian dalam dimensi keyakinan, ritual, pengetahuan, pengalaman, dan

konsekuensi.

Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana religiusitas para PSK

Lokalisasi Boker dan sejauh mana dampak yang diberikan dari religiusitas

tersebut dalam keseharian para PSK di lokasi penelitian. Melalui wawancara dan

observasi diketahui bahwa para PSK di lokasi penelitian memiliki sisi religiusitas

dengan cara mereka sendiri. Dari segi dimensi religiusitas, mereka memiliki

keyakinan agama yang sederhana, pengetahuan keagamaan yang bersifat

mendasar, rutinitas ritual keagamaan yang masih mereka jalankan, pengalaman

religius dalam momen-momen tertentu, dan sikap yang lahir sebagai konsekuensi

atas sisi religiusitas mereka.

Kata Kunci : Religiusitas, Pekerja Seks Komersial, Lokalisasi.

Page 6: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis haturkan tiada henti ke hadirat

Allah SWT semata yang semoga selalu memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya

kepada penulis. Segala syukur senantiasa penulis panjatkan atas segala nikmat

sehat dan beragam nikmat lainnya. Dengan syukur kepada Allah Yang Maha Esa

maka semoga menjadi penghapus kesalahan dan ditambahkannya nikmat oleh

Allah SWT. Berkat izin dan karunia-Nya, penulis bisa mempersembahkan skripsi

yang sederhana ini sebagai syarat memperoleh gelar sarjana. Tak lupa juga salam

serta sholawat terus saya lantunkan secara spesial untuk baginda Nabi Muhammad

S.A.W semoga kelak kita termasuk umat yang mendapat syafaat darinya. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini tentunya jauh dari kata sempurna sehingga penulis

membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan

pendidikan di masa yang akan datang. Selanjutnya dalam penulisan skiripsi ini

penulis banyak diberi bantuan oleh berbagai pihak. Terima kasih penulis haturkan

kepada:

1. Kedua orang tua penulis yang sudah sangat berjasa dalam

mengantarkan dan memfasilitasi penulis sehingga bisa sampai jenjang

perkuliahan.

2. Ibu Prof. Dr. Amany Burhanuddin Lubis, MA selaku Rektor

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Yusuf Rahman, MA selaku Dekan Fakultas Ushuluddin

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

vi

4. Bapak Syaiful Azmi, MA selaku Ketua Jurusan Studi Agama-agama,

Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Ibu Lisfa Sentosa Aisyah, MA selaku Sekertaris Jurusan Studi

Agama-agama, Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Zainal Muttaqin, MA selaku dosen pembimbing skripsi yang

atas kesabaran dan ketelitiannya dalam membimbing penulis. Beliau

telah banyak meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan kesabaran dalam

memberikan arahan, motivasi serta bimbingan kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Ahmad Ridho, DESA, selaku Penasehat Akademik yang memberikan

arahan dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan dengan

baik.

8. Seluruh dosen di program Studi Agama-Agama yang telah mendidik

penulis dan mencurahkan segala ilmunya.

9. Seluruh staf di Jurusan Studi Agama-Agama, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

10. Para PSK lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur yang telah bersedia diwawancarai

oleh penulis untuk bahan penelitian ini.

11. Staf RW di sekitar lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur.

Page 8: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

vii

12. Untuk sahabat terdekat penulis Fahad Muhammad Al-Faruq, Imam

Wahyudi, Irvan Santoso, M. Amindudin dan rekan-rekan Studi

Agama-Agama kelas A dan B angkatan 2013 yang tidak bisa

disebutkan satu persatu.

13. Dan kepada semua orang yang mengajarkan penulis tentang pelajaran

dan perjalanan hidup, terima kasih atas ilmu dan pengalaman yang

diberikan.

Jakarta, 16 Juni 2020

Achmad Tedi Anwar

Page 9: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN. .............................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIAN UJIAN .............................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iii

ABSTRAK ........................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah .................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6

E. Kajian Pustaka ............................................................................................. 7

F. Metodologi Penelitian .................................................................................. 10

G. Sistematika Penulisan .................................................................................. 19

BAB II Profil Lokalisasi Boker

A. Letak Geogafis dan Demografis Lokalisasi Boker .................................... 21

B. Sejarah, Kondisi Ekonomi, Sosial, dan Budaya ........................................ 23

C. Profil Informan ............................................................................................ 28

BAB III Kehidupan Pekerja Seks Komersial di Lokalisasi Boker Jl. Raya

Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur

A. Kehidupan Pekerja Seks Komersial di Indonesia ..................................... 30

B. Kehidupan PSK di Lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur ........................................................... 33

C. Pola Interaksi Sosial PSK di Lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan

Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur ............................................. 37

Page 10: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

ix

BAB IV Religiusitas Pekerja Seks Komersial di Lokalisasi Boker Jl. Raya

Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur

A. Religiusitas PSK Lokalisasi Boker ............................................................. 41

1. Ranah Keyakinan ................................................................................... 41

2. Ranah Ritual ........................................................................................... 44

3. Ranah Pengetahuan ............................................................................... 47

4. Ranah Konsekuensi ............................................................................... 52

5. Ranah Penghayatan ............................................................................... 55

B. Analisa Terhadap Religiusitas Pekerja Seks Komersial di Lokalisasi

Boker ............................................................................................................. 58

BAB V Penutup

A. Kesimpulan .............................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 67

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pemenuhan kebutuhan primer manusia, bekerja adalah salah satu

jalan agar bisa terpenuhinya kebutuhan primer seperti sandang dan pangan agar

manusia bisa tetap bertahan hidup. Dalam praktiknya, tidak semua pekerjaan

manusia dianggap baik oleh kalangan masyarakat maupun oleh pandangan agama.

Dan pelacuran adalah salah satu pekerjaan yang dianggap sebagai masalah sosial

dimana pelacuran dianggap menyalahi norma sosial dan norma agama dengan

tujuan komersial. Pelacuran sendiri merupakan pekerjaan yang setua umur

manusia itu sendiri.1

Pelacuran atau yang sekarang dikenal dengan sebutan pekerja seks

komersial (PSK) menurut Kartini Kartono, adalah sebuah penyimpangan seksual

dengan pola-pola organisasi disertai dorongan dan komersialisasi seks dengan

motif ekonomi.2 Di Indonesia sendiri menurut data Kemensos menyatakan bahwa

pada tahun 2018 Indonesia merupakan negara dengan jumlah lokalisasi paling

banyak di dunia dengan total ada 40 ribu pekerja seks komersial dengan total 168

lokalisasi di 24 provinsi dan 76 kabupaten/kota di seluruh Indonesia dengan

rentang waktu dari tahun 2013 sampai dengan 2018 dan itupun masih belum

1 Mia Amalia, Analisis Terhadap Tidak Pidana Prostitusi Dihubungkan Dengan Etika

Moral Serta Upaya Penanggulangan Di Kawasan Cisarua Kampung Arab, Jurnal Mimbar Justisia,

Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016, h. 862. 2 Siti Munawaroh, Pekerja Seks Komersial (PSK) di Wilayah Prambanan, Kabupaten

Klaten Jawa Tengah, Jurnal Dimensia, Vol. 4, No. 2, September 2010, h. 71.

Page 12: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

2

termasuk PSK yang tidak terdata oleh Dinas Sosial seperti lokalisasi online dan

lain-lain.3

Persebaran Lokalisasi di Indonesia selain berkembang dengan cepat,

pertumbuhan lokalisasi juga keberadaaannya berkembang pesat terutama di kota-

kota besar di beberapa provinsi Indonesia. Pada urutan pertama diduduki oleh

Provinsi Jawa Timur dengan jumlah lokalisasi sebanyak 53 tempat yang tersebar

di 16 kabupaten/kota. Sama seperti Jawa Timur dan kota besar lainnya di

Indonesia, Jakarta menjadi magnet yan menarik bagi praktik lokalisasi atau

penjajaan jasa PSK, salah satunya adalah lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur yang sebenarnya nama

Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur

hanyalah nama sebutan bagi tempat lokalisasi yang ada di Ciracas Jakarta Timur

tepatnya di Kelurahan Ciracas Ciracas Jakarta Timur yang sudah ada sejak tahun

1975 dengan banyaknya warung atau bilik remang-remang di lokasi tersebut.

Pada tahun 2010 dibangun sebuah GOR di lokasi lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur dengan pengerjaan yang

dimulai pada tahun 2005.

Aktifitas lokalisasi di Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur sempat vakum selama beberapa bulan namun kembali

3 http://m.cnnindonesia.com/nasional/20180419112100-20-291933/kemensos-40-ribu-

psk-menghuni-prostitusi-indonesia diakses pada 13 Februari 2020 pukul 19:45 WIB.

Page 13: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

3

ramai kembali oleh praktik lokalisasi di jalanan sepanjang samping GOR

Ciracas.4

Menurut salah satu penuturan warga setempat5 bahwasanya di kawasan

sekitar lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas

Jakarta Timur masih berlangsung kegiatan religiusitas yang dilakukan oleh umat

Muslim setempat. Sedangakan menurut salah satu penuturan PSK di lokalisasi

Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur, dia

menuturkan bahwasanya rata-rata PSK di Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan

Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur rata-rata beragama Islam namun tidak

menutup kemungkinan ada yang beragama selain Islam.6

Agama dalam kehidupan individu berfungsi sebagai suatu sistem nilai

yang memuat norma-norma tertentu. Secara umum norma-norma tersebut menjadi

kerangka acuan dalam bersikap dan bertingkah laku agar sejalan dengan agama

yang dianutnya.7 Sejalan dengan fungsinya, agama seharusnya bisa memberikan

pengaruh yang nyata terhadap aktivitas pelacuran di lokalisasi Boker Jl. Raya

Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur, seperti pengaruh atau

motivasi untuk berhenti menjadi PSK. Karena Agama berpengaruh sebagai

motivasi yang mendorong individu untuk melakukan suatu aktivitas, hal tersebut

4 http://m.detik.com/news/berita/d-3440073/megahnya-gor-ciracas-yang-dibangun-di-

bekas-prostitusi-Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur

diakses pada 13 Februari 2020 pukul 19:45 WIB. 5 Wawancara dengan salah satu penduduk setempat yang bernama Tasno pada tanggal 12

Februari 2020. 6 Wawancara dengan salah satu PSK Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur (nama disamarkan) pada tanggal 12 Februari 2020. 7 Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008) h.

143.

Page 14: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

4

dikarenakan setiap perbuatan yang didasari latar keyakinan agama dikatakan

mempunyai unsur kesucian dan ketaatan. Hal tersebutlah yang menjadi motivasi

atau pengaruh kepada seseorang yang memiliki pengetahuan akan agama untuk

melakukan sesuatu. Selain itu, agama juga berfungsi sebagai penunjuk arah atau

pedoman untuk membedakan mana yang baik dan yang tidak baik, mana yang

boleh dan tidak boleh menurut ajaran agama yang dianut.8

Selain fungsi agama sebagai sumber nilai dalam menjaga kesusilaan antara

mana yang baik dan tidak menurut agama. Dalam kehidupan individu, agama juga

berperan sebagai sarana untuk mengatasi frustasi. Ketika seseorang gagal

mendapatkan kepuasan yang sesuai dengan kebutuhannya, maka ia mengarahkan

pemenuhannya kepada Tuhan. Untuk itu ia melakukan penekatan kepada Tuhan

melalui ibadah, karena hal tersebut dapat melahirkan tingkah laku keagamaan atau

religiusitas.9

Dalam kaitannya dengan PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur ialah bagaimana paham

religiusitas mereka dan kaitannya dengan pekerjaan yang mereka lakukan. Serta

bagaimana mereka bisa melakukan pekerjaan amoral tersebut pada saat bersamaan

dengan pengaruh paham religiusitas dalam diri mereka. Salah satu contohnya

ialah hasil wawancara dengan salah satu PSK di kawasan prostisusi Boker Jl.

Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur, dia mengetahui

sedikit dari poin-poin dasar religiusitasya seperti bagaimana keyakinanya, ritual

8 Mulyadi, Agama dan Pengaruhnya Dalam Kehidupan, Jurnal Tarbiyah Al-Awlad, Vol.

VI Edisi 02 2016, h. 558. 9 Mulyadi, Agama dan Pengaruhnya dalam Kehidupan, Jurnal Tarbiyah Al-Awlaad, Vol.

VI Edisi 02 2016, h. 558-559.

Page 15: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

5

agama yang masih dilakukannya, pengetahuan agamanya, pengalaman agamanya,

dan konsekuensi dari sikap religiusitasnya yang melahirkan sebuah akhlak atau

sikap dalam dirinya sebagai PSK. Dan dia juga meyakini bahwa yang dia kerjakan

salah dan menyalahi morma agama. Namun kendati demikian dia masih meyakini

bahwa ibadah dan perbuatan baiknya masih bernilai di hadapan Tuhanya dan akan

mendapatakan reward atas perbuatanya itu. 10

Selain itu juga bagaimana melihat hubungan religiusitas PSK di lokalisasi

Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur secara

vertikal artinya bagaimana pengalaman spiritual mereka dengan Tuhan dan

bagaimana pengalaman religiusitas mereka secara horizontal yaitu ketika interaksi

dia dengan masyarakat yang masih melakukan aktivitas religiusitas memandang

mereka atau bahkan mereka para PSK menjadi bagian dari masyarakat yang

menjalankan aktivitas religiusitas tersebut.

Dari latar belakang di atas penulis mengambil judul penelitian sebagai

berikut: “Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus Lokalisasi Boker Jl.

Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur)."

B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah

bagaimana religiusitas PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur.

10

Wawancara dengan salah satu PSK Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur (nama disamarkan) pada tanggal 14 Maret 2020.

Page 16: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

6

Penulis membatasi kajian hanya fokus pada bagaimana memahami

religiusitas para PSK lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana sikap religiusitas

PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas

Jakarta Timur dan juga untuk mengeksplorasi sejauhmana pengaruhnya bagi

kehidupan sehari-hari mereka sebagai Pekerja Seks Komersil.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat

sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran

atau memperkaya konsep-konsep, teori-teori terhadap ilmu pengetahuan

dari penelitian yang sesuai dengan bidang ilmu.

2. Manfaat Praktis

Melalui penelitian ini diharapkan penulis dapat memahami tentang

bagaimana religiusitas komunitas PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur.

Page 17: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

7

3. Manfaat Akademis

Penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi

persyaratan akhir perkuliahan untuk meraih gelar Sarjana Agama (S.Ag)

dalam jurusan Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin (UIN)

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

E. Kajian Pustaka

Dalam proses tinjauan pustaka terkait dengan topik yang akan

penulis ajukan, penulis menemukan beberapa karya yang relevan dengan

topik penelitian skripsi ini yang akan penulis angkat yaitu:

1. Skripsi Pemahaman Agama Islam Pada Pekerja Seks Komersial

(Studi Kasus PSK Lokalisasi Komplek Kedung Banteng Desa Kedung

Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo) yang merupakan

skripsi Syariful Hidayatullah yang merupakan salah satu mahasiswa

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jurusan Sosiologi Agama Fakultas

Ushuluddin pada tahun 2008. Pada skirpsi tersebut menggunakan jenis

penelitian kualitatif dengan menggunakan teori Glock dan Stark

dibahas tentang bagaimana pemahaman sebagian PSK disana tentang

agama Islam dan bagaimana peranan agama Islam yang dilakukan oleh

institusi agama setempat berupaya untuk mengentaskan dan

menghapuskan sama sekali praktek lokalisasi di Komplek Kedung

Page 18: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

8

Banteng.11

Perbedaannya adalah lokasi penelitian dan pendekatan

penelitian. Untuk penelitian skripsi Syarif menggunakan pendekatan

teologi sedangkan penulis menggunakan pendekatan sosiologi.

2. Skripsi Studi Religiusitas Bagi PSK Perempuan di Desa Pancur

Bojonegoro yang merupakan skripsi Anni Syafaatin mahasiswi UIN

Sunan Ampel Surabaya pada tahun 2018 jurusan Studi Agama fakultas

Ushuluddin. Dalam skripsi ini dibahas bagaimana religiusitas PSK

disana dalam tiga persoalan, yaitu: bagaimana makna agama bagi PSK

disana, bagaimana praktek atau implementasi pemahaman agama PSK

tersebut, dan bagaimana pandangan keluarga para PSK atas pekerjaan

yang mereka lakukan.12

Pandangan keluarga para PSK di desa Pancur

Bojonegoro juga menjadi bahan eksplorasi penelitian ini tentang

bagaimana sikap keluarga para PSK ketika mengetahui bahwa anggota

keluarga mereka menjadi PSK. Selain itu terdapat perbedaan lokasi

penelitian dan pendekatan penelitian. Perbedaan penelitian antara

penelitian Anni Syafaatin dengan penelitian penulis adalah selain

lokasi penelitian yang berbeda juga terdapat perbedaan tentang

bagaimana mengeksplore religiusitas para PSK, Anni Syafaatin

berfokus kepada bagaimana PSK mendapat edukasi keagamaan dan

pengaplikasiannya oleh para PSK dan reaksi keluarga mereka yang

11

Syariful Hidayatulloh, Skripsi, Pemahaman Agama Islam Pada Pekerja Seks Komersial

(Studi Kasus PSK Lokalisasi Komplek Kedung Banteng Desa Kedung Banteng Kecamatan

Sukorejo Kabupaten Ponorogo). (UIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta: 2008). h. 69. 12

Anni Syafa'atin, Studi Religiusitas Bagi PSK Perempuan di Desa Pancur Bojonegoro,

(UIN Sunan Ampel Surabaya: Surabaya: 2018), h. vii.

Page 19: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

9

sudah teredukasi dalam hal agama. Sedangkan penulis berfokus

kepada 5 aspek religiusitas yang dikemukakan oleh Glock and Stark

dengan menggunakan pendekatan penelitian yang sama pendekatan

Sosiologi Agama.

3. Skripsi Kehidupan Keberagamaan Pekerja Seks Komersial Studi

Kasus pada Wisata Spiritual Jum'at Kliwon dan Selasa Kliwon, oleh

Dessaria Naila Mahda dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta jurusan

sosiologi fakultas ilmu sosial dan humaniora. dalam skripsi tersebut

sama menggunakan teori religiustias Glock dan Stark di tempat Wisata

Spiritual tersebut menggunakan metode deskriptif analitatif yang sama

dengan yang penulis gunakan namun berbeda lokasi. Perbedaannya

dengan skripsi penulis adalah lokasi penelitian saja.

4. Skripsi Hubungan Antara Tingkat Religiustias Dengan Penerimaan

Sosial Masyarakat Terhadap Pekerja Seks Komersial oleh Siti Hasanah

Ningsih mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta fakultas psikologi

jurusan psikologi. Dalam skripsi ini sama menggunakan teori Glock

dan Stark tentang religiusitas namun menggunakan jenis penelitian

kuantitatif yang nanti hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada

hubungan antara tingkat religiusitas dengan penerimaan sosial

Page 20: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

10

masyarakat terhadap PSK di daerah Tegal Rotan.13

Perbedaannya

adalah lokasi penelitian dan pendekatan penelitian. Untuk penelitian

skripsi Siti Hasanah menggunakan pendekatan psikologi sedangkan

penulis menggunakan pendekatan sosiologi.

Berbeda dengan beberapa penelitian yang sebelumnya, skripsi

yang penulis lakukan bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana

sikap religiusitas kaum PSK terutama PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya

Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur yang

kebanyakan luput dari penilaian masyarakat dan menjadikan patokan

utama untuk menilai kaum PSK. Skripsi ini hanya sebagai

pendeskripsian apa adanya yang terjadi di lapangan terhadap PSK di

lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas

Jakarta Timur dengan menggunakan pendekatan sosiologi dan

deskriptif kualitatif tanpa adanya unsur untuk menghukumi atau

menyalahkan pihak tertentu.

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis penelitian

Pada penelitian ini bersifat gabungan antara penelitian lapangan (Field

Research) dengan studi kepustakaan (Library Research) dimana peneliti

mengumpulkan data berupa hasil wawancara dan pengamatan di lapangan

13

Siti Hasanah Ningsih, Hubungan Antara Tingkat Religiusitas Dengan Penerimaan

Sosial Masyarakat Terhadap Pekerja Seks Komersial (PSK), (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:

Jakarta: 2010), h. v.

Page 21: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

11

secara langsung dan mengumpulkan berbagai buku, jurnal, ebook, ejurnal, dan

sebagainya yang berisikan persoalan-persoalan tentang religiusitas dan

lokalisasi di Boker yang menjadi objek kajian dalam penelitian ini.

Selain itu, penelitian ini juga menggunakan jenis penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif penulis gunakan untuk mengumpulkan informasi secara

aktual dan terperinci. Dalam penelitian kualitatif, proses dan makna

(perspektif subjek) lebih ditonjolkan. Landasan teori dimanfaatkan sebagai

pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Riset

kualitatif bertujuan untuk menjelaskna fenomena dengan sedalam-dalamnya

melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.14

2. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh

peneliti dari hasil penelitian atau observasi lapangan pada lokasi

penelitian baik itu berupa hasil wawancara maupun data angka

tertulis dari pihak aparat sipil di lokasi penelitian.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data penunang data primer, data

tersebut berupa data yang diperoleh dari buku, skripsi, jurnal,

ebook, ejurnal, dan sebagainya yang berhubungan dengan PSK

lokalisasi Boker.

14

https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kualitatif. Diakses pada 23 Juni 2020 pukul

20.30 WIB.

Page 22: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

12

3. Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan sosiologis,

dimana pendekatan sosiologis dalam aspek sosial agama berkaitan dengan

kelompok-kelompok dan lembaga keagamaan serta perilaku individu dalam

kelompok-kelompok tersebut. Dalam aspek kelompok keagamaan maka

penulis mengkaitkan kepada kelompok PSK di lokalisasi Boker Jakarta Timur

yang mana PSK tersebut adalah suatu komunitas/kelompok sosial yang

menganut agama tertentu kendati tidak seperti kelompok keagamaan yang

pada umumnya. Sedangkan aspek perilaku individu dalam hubungannya

dengan kelompok keagamaan yaitu tentang perilaku individu yang

dipengaruhi oleh keyakinan yang dianutnya terkait simbol atau doktrin

kepercayaan tertentu yang digunakan untuk melihat gejala sosial dalam

kehidupan sehari-hari yang dipengaruhi oleh kepercayaan tertentu pada objek

kajian penelitian PSK di lokalisasi Boker Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur.15

4. Landasan Teori

Penelitian ini menggunakan teori dramaturgi yang dikembangkan oleh

Erving Goffman. Teori dramaturgi ini lahir dari pemikiran Goffman yang

menganggap bahwa terjadi ketegangan diri dalam interaksionisme simbolik

dimana dalam diri seseorang kerap terjadi konsepsi “ketidaksesuaian antara

diri manusiawi kita dan diri kita sebagai hasil sosialisasi”. Ketegagan itu

15

Imam Suprayogo, Metodologi Penelitian Sosial Agama (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2003), h. 61.

Page 23: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

13

terjadi karena perbedaan antara apa yang seseorang lakukan dengan apa yang

orang lain harapkan untuk dilakukan. Dan hal ini seolah bahwa dalam diri

seseorang terjadi pembentukan karakter untuk apa yang menjadi jati diriunya

sendiri dan apa yang ingin seseorang tampilkan agar sesuai dengan harapan

orang lain.16

Dalam kajian teori dramaturgi, terdapat konsep front stage (panggung

depan) dan back stage (panggung belakang). Dalam konsep front stage atau

panggung depan, maka seseorang akan menampilkan apa yang ingin dilihat

oleh khalayak publik atau jika dalam sebuah peran atau pekerjaan, maka ini

disebut sebagai profesionalisme dimana karakter yang ditampilkan adalah apa

yang sesuai dengan tuntutan. Sedangkan untuk back stage atau panggung

belakang ialah kebalikan dari front stage atau panggung depan dimana

seseorang mempunyai apa yang disembunyikan oleh dirinya dari khalayak

publik.17

Terkait dengan penelitian tentang PSK ini, maka teori dramaturgi

menjadi teori yang cocok dimana sisi lain yang tidak tampak dari dunia PSK

diungkap untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di balik peran yang

mereka mainkan sebagai pekerja yang dianggap merusak moral oleh

masyarakat.

Religiusitas adalah suatu kesatuan unsur menyeluruh, yang menjadikan

seseorang disebut sebagai orang yang beragama (being religious), dan bukan

16

Annhi Syafa’atin, Studi Religiusitas Bagi PSK Perempuan di Desa Pancur Bojonegoro,

Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2018, h. 40. 17

Nur Syam, Agama Pelacur, Yogyakarta: LkiS, 2010, h. 49.

Page 24: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

14

sekedar mengaku mempunyai agama (having religious). Religiusitas meliputi

pengetahuan agama, pengalaman agama, perilaku agama, dan sikap sosial

keagamaan. Harun Nasution secara definitif, religiusitas mencakup:

a. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan

gaib yang harus dipatuhi.

b. Mengikat diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung

pengakuan pada suatu sumber yang berada di luar diri manusia dan

dapat mempengaruhinya.

c. Kepercayaan pada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara

hidup tertentu.

d. Suatu sistem tingkah laku yang brasal daru suatu kekuatan gaib.

e. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini

bersumber pada suatu kekuatan gaib.

f. Pemujaaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari perasaan

lemah dan perasaan takut terhadap kekuatan misterius yang

terdapat dalam alam sekitar manusia.

g. Ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan pada manusia melalui

seorang Rasul.18

Masyarakat pada umumnya memandang hanya dari sisi apa yang

ditampilkan atau front stage dan mengabaikan peluang kemungkinan bahwa

apa yang terjadi di belakang tidaklah sama. Dalam kajian religiusitas PSK

maka teori drama yang digunakan adalah dramaturgi-transendental, yaitu teori

18

Jalaludin, Psikologi Agama, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012, h. 12-13.

Page 25: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

15

drama yang tidak hanya menampilkan tindakan sehari-hari para PSK dalam

kehidupan profan-duniawi saja, tetapi juga menggali sisi dimensi esoteris-

religiusitas para PSK yang sering luput bahkan tidak dianggap oleh

masyarakat karena sudah didominasi oleh stigma bahwa pekerjaan mereka

adalah pekerjaan yang bertentangan dengan nilai-nilai religiusitas.19

Untuk kepentingan penelitian ini, penulis menggunakan teori

religiusitas Glock dan Stark. Glock dan Stark (1965) menjelaskan bahwa

religiusitas terdiri dari 5 dimensi,20

yaitu:

1. Dimensi ideologi yang merupakan tingkatan seseorang dalam

memahami hal yang bersifat dohmatik dalam agamanya. Misal

kepercayaan tentang Tuhan, malaikat, surga, dan neraka.

2. Dimensi ritual yang mrupakan tingkatan sejauh mana seseorang

mengerjakan kewajiban-kewajiban ritual dalam agamanya. Misal

sholat, kebaktian, puasa, dan lain-lain.

3. Dimensi pengalaman fokus kepada bagaimana seseorang mengalami

pengalaman keimanannya seperti perjumpaan transendental atau

perasaan seperti dekat dengan Tuhan, rasa senang setelah berbuat

kebaikan, takut akan dosa, dan lain-lain.

4. Dimensi konsekuensi yang merupakan dimensi yang mengukur

sejauh mana perilaku seseorang dalam kehidupannya yang

dimotivasi oleh ajaran agamanya. Misal mendermakan hartanya

19

Nur Syam, Agama Pelacur, h. 51. 20

Barbara Holdcroft, What Is Religiousity?, Catolic Education: A Journal of Inquiry and

Practice, Vol. 10, No. 1, September 2006, h. 89.

Page 26: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

16

karena ada anjuran berderma kepada yang kurang mampu dalam

agamanya.

5. Dimensi intelektual yang merupakan pengetahuan seseorang tentang

ajaran agamanya.

Teori Glock dan Stark tersebut sangat cocok untuk membedah dan

mengklasifikasikan bagaiman dimensi religiusitas seseorang termasuk dimensi

religiusitas para PSK. Dan dalam skripsi ini menggunakan kelima dimensi

religisitas Glock dan Stark yaitu: keyakinan, ritual, pengetahuan, pengalaman,

dan konsekuensi yang menjadi acuan utama dalam memahami bagaimana

religiusitas PSK lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur.

Selain itu, pendekatan Sosiologi Agama yang mempelajari bagaimana

agama memberikan corak dalam kehidupan masyarakat seperti dalam pola

interaksi dan komunikasi sosial.21

5. Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data

dengan cara studi kepustakaan (library research) dan penelitan lapangan (field

research). sebagai berikut.

a. Studi Kepustakaan (librarry research)

Pengumpulan data dari studi kepustakaan dilakukan dengan

menelusuri literatur-literatur yang menunjang baik berupa buku, jurnal

21

Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, Bandung, Remaja Rosdakarya: 2000. h. 9.

Page 27: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

17

yang dipublikasikan untuk memperkaya teori juga data data untuk

melengkapi referensi berhubungan dengan topik penelitian ini.

Sumber primer dalam penelitian ini adalah data dari pihak RW di

lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur.

b. Wawancara Mendalam

Wawancara merupakan salah satu bagian yang terpenting

dalam setiap survey.22

Penulis melakukan wawancara dengan pihak

PSK, tokoh agama, dan warga/aparat sekitar lokalisasi Boker Jl. Raya

Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur.

c. Observasi

Dalam proses observasi ini, penulis terjun langsung untuk

mencari data terkait topik yang penulis angkat. Selain itu penulis

mengamati bagaimana kondisi sosial dan ekonomi di sekitar lokalisasi

Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta

Timur.

22

Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2003), h. 133.

Page 28: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

18

6. Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini yang penulis gunakan adalah metode

deskriptif analitik, yaitu suatu metode yang dilakukan dengan cara

menguraikan sekaligus menganalisa data-data yang menadi hasil kajian

mendalam atas bahan-bahan penelitian yang dalam hal ini adalah hasil

wawancara peneliti di lapangan dengan para PSK lokalisasi Boker, tokoh

masyarakat, aparatur sipil, dan masyarakat sekitar serta berbagai sumber data

kepustakaan yang berkaitan dengan objek kajian peneliti. Kemudian, data-data

tersebut dianalisis sesua dengan tujuan penelitian sehingga menghasilkan

kesimpulan.23

Dengan mengolah data-data tersebut dalam bentuk deskripsi dan

analisa, penulis berharap dapat memberikan gambaran secara maksimal atas

objek penelitian yang dikaji dan didalami dalam penelitian ini. Hasil kajian

dan penelitian dalam skripsi ini disajikan dalam bentuk narasi.

7. Pedoman Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan buku “Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta” yang diterbitkan CeQDA (Center For Quality

Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013.

23

Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu Sosial

Humaniora Pada Umumnya (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 337.

Page 29: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

19

G. Sistematika Penulisan.

Dalam skripsi yang akan penulis tulis ini ada beberapa bab yang akan

mencakup keseluruhan tema pada judul yang penulis angkat, diantaranya:

BAB I, pada bab ini merupakan pendahuluan. Dalam bab ini tercakup di

dalamnya pembahasan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah dan Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kajian

Pustaka, Metodologi Penelitian, Jenis penelitian, Pendekatan Penelitian, Teknik

pengumpulan data, Pedoman Penulisan, Sistematika Penulisan.

BAB II, Pada Bab ini akan dibahas tentang Profil Lokalisasi Boker Jl.

Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur, Letak Geogafis

dan Demografis Lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur Sejarah, Kondisi Ekonomi, Sosial, dan Budaya, Profil

Informan.

BAB III, Pada bab ini akan membahas tentang Kehidupan Pekerja Seks

Komersial di Lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur : Budaya Pekerja Seks Komersial di Indonesia, Kehidupan

PSK di Lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas

Jakarta Timur, Pola Interaksi Sosial PSK di Lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur

BAB IV, Pada bab ini akan membahas tentang Sikap Religiusitas Pekerja

Seks Komersial di Lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan

Page 30: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

20

Ciracas Jakarta Timur : Ranah Spiritual, Ranah Ritual, Ranah Penghayatan,

Ranah Intelektual, Analisa Terhadap Sikap Kagamaan Pekerja Seks Komersial di

Lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta

Timur

BAB V, Pada bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan

dari seluruh kajian dalam skripsi ini, dan saran-saran yang sifatnya membangun

dari penulis

Page 31: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

21

BAB II

PROFIL LOKALISASI BOKER JL. RAYA BOGOR KELURAHAN

CIRACAS KECAMATAN CIRACAS JAKARTA TIMUR

A. Letak Geogafis dan Demografis Lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur

Lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas

Jakarta Timur merupakan sebuah lokalisasi terbuka ilegal di Jakarta yang berada

dalam wilayah administrasi Kota Jakarta Timur tepatnya di Kecamatan Ciracas

Kelurahan Ciracas. Kelurahan Ciracas berada di sebelah Barat Laut Kecamatan

Ciracas yang berjarak sekitar 30 menit perjalanan menggunakan kendaraan dari

pusat kota Jakarta.

Letak Kelurahan Ciracas memiliki luas 2,19 km persegi yang berbatasan

dengan wilayah-wilayah berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Rambutan.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Pekayon.

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Cijantung.

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Ceger dan Cipayung.24

Kelurahan Ciracas dilalui oleh jalan utama yang menghubungkan antara

Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat yaitu Jl. Raya Bogor.

PETA LOKASI KELURAHAN CIRACAS JAKARTA TIMUR25

24

http://www.gogle.comsearch?/q=peta+kelurahan+ciracas&safe. Diakses pada 6 Juli

2020 Pukul 22.25 WIB.

Page 32: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

22

Untuk lokasi yang dijadikan lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan

Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur terdapat wilayah RW 01 dengan jumlah

penduduk kurang lebih 1000 warga yang terdiri dari 4 RT yaitu RT 01, 02, 03,

dan 04. Sedangkan untuk jumlah bangunan di sekitar lokalisasi Boker Jl. Raya

25

http://data.jakarta.go.id/dataset/jumlahrtperkelurahandkijakarta. Diakses pada 10 Juni

2020 pukul 16.56 WIB.

Page 33: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

23

Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur berada sebanyak 100

bangunan dalam lingkup RW 01. Di sana juga terdapat fasilitas umum seperti:26

No. Fasilitas Umum Jumlah Unit

1 Balai RW 1

2 Masjid 6

3 Gereja 1

4 Mushola 2

B. Sejarah, Kondisi Ekonomi, Sosial, dan Budaya

Sejarah prostitusi di Jakarta tidak bisa lepas dari wacana Gubernur DKI

Jakarta pada tahun 1966-1977 yaitu Ali Sadikin. Pada saat itu Gubernur Ali

Sadikin berusaha menyelesaikan masalah prostitusi dengan melokalisasinya. Di

pengujung masa jabatan periode pertamanya (1966-1971), Ali Sadikin membuat

kebijakan dalam menangani pelacuran di ibukota. Keputusan melokalisasi

prostitusi tersebut dituangkan dalam Surat Keputusan Gubernur No. Ca.7/1/13/70

tanggal 27 April 1970 tentang Usaha Lokalisasi Wanita Tuna Susila serta

Pembidangan Tugas dan Tanggung Jawab. Dari sana lah awal lokalisasi Jakarta

yang bertahan sampai saat ini termasuk lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur.27

26

Wawancara pribadi dengan bapak M. Yusuf sebagai staff RW di lokalisasi Boker Jl.

Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur pada 03 Juni 2020. 27

https://historia.id/politik/articles/prostitusi-di-jakarta-sejak-zaman-ali-sadikin-sampai-

ahok-6kRgr. Diakses pada 23 Juni 2020 pukul 21.45 WIB.

Page 34: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

24

Salah satu tokoh agama di lokasi penelitian yaitu pak Komar yang juga

merupakan penduduk asli dan saksi hidup yang menyaksikan sendiri bagaimana

awal mula perkembangan lokalisasi Boker Kelurahan Susukan Kecamatan Ciracas

Jakarta Timur sampai seperti sekarang. Beliau menceritakan bahwasanya Boker

pada sekitar tahun 70-an awalnya adalah sebuah nama orang yaitu bapak Boker

bin Sidan dan bukan merupakan nama tempat. Bapak Boker adalah orang yang

mempunyai warung di daerah Boker Kelurahan Ciracas Kecamatan Susukan

Jakarta Timur yang dulunya wilayah Boker masih berupa tanah terbuka pinggir

jalan yang sekarang tepatnya Jl. Raya Bogor. Pak Boker hanya berjualan

minuman dan makanan untuk mereka yang melewati Jl. Raya Bogor. Semakin

hari warung pak Boker semakin ramai dan mulai ada perempuan yang menjajakan

diri atau PSK yang mana praktik tersebut berlangsung sampai sekarang.

Semenjak saat itu, kegiatan prostitusi semakin ramai karena tempatnya

yang strategis berada di samping jalan utama yang menguhubungkan Jakarta dan

Bogor dan ramai dilewati oleh orang-orang. Selain itu bisnis hiburan malam

seperti tenda biru (tenda tempat para PSK menjajakan diri), diskotik, bar, tempat

judi bermunculan seiring berjalannya waktu seolah menjadi sarana pelengkap

gemerlap hiburan malam di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur.

Dimulai dari sana lah masyarakat sekitar lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas mulai membuka usaha seperti rumah

kontrakan, warung nasi, warung klontong, dan masih banyak lagi yang

berlangsung sampai sekarang. Dan bahkan pak Komar sendiri ketika masih kecil

Page 35: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

25

sering berjualan jagung rebus dan ceker ayam yang setiap malam laku terjual

habis dan bahkan dalam satu atau dua malam beliau bisa mengantongi uang 1

sampai 2 juta rupiah. 28

Selain pak Komar, pak Sahrul yang merupakan salah satu pelaku usaha di

lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta

Timur yang merupakan pendatang disana juga membenarkan bahwa sampai saat

ini sebagian besar masyarakat menggantungkan kehidupan ekonominya kepada

lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta

Timur. Hal itu dikarenakan banyak warga asli Kelurahan Ciracas yang menjadi

pedagang, pemilik kontrakan atau kos-kosan, pemilik warung yang kebanyakan

konsumen dan penyewa kontrakan adalah para PSK.

Beliau juga menuturkan jika seandainya kawasan lokalisasi Boker Jl. Raya

Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur ini benar-benar

ditutup dan ditertibkan maka pemerintah diharapkan bisa memberi solusi setelah

penutupan karena mereka takut pendapatan mereka yang sebagai pedagang dan

pemilik kontrakan akan menurun drastis.29

Sudah tidak asing lagi terdengar bahwa PSK sangat erat dan rentan

terhadap perlakuan diskriminasi. Perlakuan diskriminasi tersbut sering diterima

oleh para PSK baik dari pemerintah maupun masyarakat. Negara memandang

28

Wawancara pribadi dengan bapak Ustadz Komar sebagai tokoh agama dan pembina

masjid di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur

pada 03 Juni 2020. 29

Wawancara pribadi dengan bapak Syahrul sebagai pelaku usaha warung dan yang

mempekerjakan beberapa PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur pada 03 Juni 2020.

Page 36: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

26

bahwa PSK adalah pekerja ilegal yang tidak memiliki payung hukum dari

undang-undang untuk mendapatkan perlindungan artinya para PSK tidak

didukung keberadaannya oleh pemerintah terkecuali PSK yang berada di

lokalisasi legal dan para PSK tidak mendapat jaminan keselamatan dari

pemerintah seperti perlindungan dari ancaman kekerasan yang kerap terjadi

kepada para PSK dan human trafficking atau perdagangan manusia sebagaimana

para pekerja pada umumnya dan bahkan para PSK sangat butuh akan

perlindungan karena sangat rentan akan tindak kekerasan.30

Selain itu di mata msyarakat para PSK cenderung mendapat diskriminasi

berupa cap dan perlakuan yang tidak menyenangkan seperti cemoohan,

pengucilan,. Dan sikap antipati. Cap yang diberikan Dinas Sosial yang

menyatakan PSK sebagai Wanita Tuna Susila yang memiliki konotatif sangat

negatif yang membuat seolah masyarakat bebas menghakimi para PSK. Hal

demikian yang membuat para PSK sangat sulit untuk berubah dan memiliki

pekerjaan yang dianggap tidak menyalahi norma. Selain itu perbuatan masyarakat

yang main hakim sendiri sering terjadi baik yang bersifat spontan atau terorganisir

dan terencana berupa tindak kekerasan, pembakaran dan amuk massa terhadap

lokalisasi pelacuran.31

Berbeda untuk kehidupan sosial dan budaya di sekitar lokalisasi Boker Jl.

Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur yang mana

terbentuk sebuah tatanan sosial dan budaya yang jarang ditemui khususnya di

30

Merryany T. Bawole, Kajian Hak Asasi Manusia Terhadap Perlakuan Diskriminasi

Kepada Pekerja Seks Komersial, E-Journal Unsrat Vol. XXI No. 3, April-Juni, 2013. h. 16. 31

31

Merryany T. Bawole, Kajian Hak Asasi Manusia Terhadap Perlakuan Diskriminasi

Kepada Pekerja Seks Komersial, E-Journal Unsrat Vol. XXI No. 3, April-Juni, 2013. h. 17.

Page 37: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

27

Indonesia yang mayoritas agamanya Islam dan memandang bahwa kegiatan

prostitusi ataupun lokalisasi sangatlah bertentangan dengan nilai moral agama dan

biasanya mengundang antipati masyarakat terhadap para pelaku prostitusi.

Interaksi sosial antara masyarakat baik itu pelaku usaha maupun yang

bukan pelaku usaha dengan para PSK yang menurut salah satu mucikari dan tokoh

masyarakat sekitar lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur berjalan seperti biasa dan tidak ditemui sikap antipati dan

main hakim sendiri yang dilakukan masyarakat asli sana. Dan bahkan ketika

terjadi interaksi sosial antara masyarakat dengan para PSK seolah pekerjaan

tersebut tidak pernah ada di tempat itu dalam artian masyarakat sudah

menganggap biasa akan para dikerjakan oleh PSK tersebut.

Perputaran uang yang besar dalam bisnis gelap di kawasan lokalisasi

Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur yang

dianggap memakmurkan warga asli di sana yang sebagian besar pelaku usaha

membuat walaupun secara norma agama dan sosial dianggap negatif dan

bertentangan dengan norma yang ada, tapi geliat bisnis prostitusi yang

menjanjikan membuat warga di sana lambat laun membuat pola sosialnya

tersendiri yang seolah menerima dan terbiasa terhadap para PSK. Hal tersebut

dibuktikan salah satunya dengan contoh bahwa kebanyakan para pemilik

kontrakan di sana lebih memilih untuk disewakan kepada para PSK yang berasal

dari luar daerah.

Page 38: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

28

Dalam pengamatan penulis pun ketika terjun langsung ke lokasi penelitian,

terlihat bahwa para PSK dalam berinteraksi sosial dengan msyarakat tidak ada

perbedaan dengan interaksi sosial di lingkungan masyarakat pada umumnya yang

tidak ada lokalisasi ata praktek prostitusi. Pedagang atau pemilik warung

melayani para PSK ketika berbelanja, para pemilik kontrakan tidak keberatan jika

disewa oleh para PSK, masyarakat yang sering ke masjid di sekitar lokalisasi

tidak menampakkan kebencian atau diskriminasi kepada para PSK. Dan bahkan

penulis menemui narasumber yang menjadi jamaah masjid di sekitar lokalisasi

dan sering beribadah disana berpenampilan dan berprilaku religius akan tetapi dia

terang-terangan mempunyai warung yang dijadikan tempat PSK menjajakan diri

dan bahkan mempunyai beberapa anak buah PSK.

C. Profil Informan

Dalam melakukan penelitian bagi kepentingan penulisan ini, penulis

mengambil data dari sejumlah informan terkait Lokalisasi Boker. Pemilihan

infrman didasarkan pada pertimbangan terhadap kapasitas informasi yang mereka

miliki, baik sebagai pelaku langsung (PSK) maupun pelaku tidak langsung dari

kegiatan lokalisasi (Mucikari/RT/RW/Kelurahan) untuk bahan primer dan

sekunder dalam penelitian ini..

Yang pertama adalah pak Syahrul yang merupakan pendatang di tempat

tersebut, usianya menginjak 50an dan beliau adalah pemilik usaha di sekitar

lokalisasi tersebut. Pak Syahrul adalah pemilik warung dan memiliki beberapa

Page 39: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

29

“anak buah” sebutan pak Syahrul bagi PSK yang sering mangkal di warungnya.

Pak Syahrul sudah membuka usaha tersebut selama puluhan tahun semenjak dia

pertama kali tinggal di Boker.

Yang kedua adalah Ustadz Komar yang merupakan tokoh agama di

lingkungan sekitar lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur. Ustadz Komar adalah penduduk asli di kelurahan Ciracas

tepatnya di sekitar lokalisasi Boker. Dia sudah sejak kecil tinggal di lingkungan

tersebut. Ustadz Komar juga dalah pemakmur Masjid Baiturohmah yang ada di

kawasan lokalisasi Boker.

Untuk para PSK penulis cukup kesulitan dalam memperoleh informasi

dari mereka ada yang berinisial Mei, Avera, Saroh, dan Halifah32

yang masih

bekerja sebagai PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur. Sedangnkan untuk H, dia sudah tidak bekerja

sebagai PSK dan sekarang aktif sebagai pegiat LSM PKBI yang ada di Kelurahan

Ciracas. Namun penulis mewawancara Halifah dengan pertanyaan yang di jawab

selama Halifah menjadi PSK.

32

Kesemua nama para PSK tersebut adalah nama samaran dari para PSK yang

diwawancarai oleh penulis.

Page 40: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

30

BAB III

KEHIDUPAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL DI LOKALISASI

BOKER JL. RAYA BOGOR KELURAHAN CIRACAS

KECAMATAN CIRACAS JAKARTA TIMUR

A. Kehidupan Pekerja Seks Komersial di Indonesia

Prostitusi atau praktek menjual diri dengan bayaran yang dinegosiasikan

merupakan sebuah pekerjaan yang setua umur manusia itu sendiri, artinya kapan

dimulainya praktik menjajakan diri ini tidak diketahui kapan pasti dimulai dan

asalnya. Prostitusi dipandang sebagai sebuah masalah sosial yang sampai saat ini

masih banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan ada di hampir semua

wilayah di Indonesia., baik yang dilakukan secara terang-terangan maupun

sembunyi-sembunyi.33

Kegiatan prostitusi di Indonesia sulit dilacak kapan pastinya awal mula

terjadinya pelacuran atau prostitusi karena tidak ada dokumen cattan sejarah yang

mencatat secara pasti kapan mulanya ada praktik prostitusi di Indonesia. Namun

menurut Hull dkk. Menyebutkan bahwa landasan berkembangnya industri seks

komersial telah nampak dala praktik-praktik perseliran di antara raja-raja Jawa,

jauh sebelum kolonialisasi tanah Jawa. Selir yang sudah tidak terpakai oleh raja-

33

Mia Amalia, Analisis Terhadap Tidak Pidana Lokalisasi Dihubungkan Dengan Etika

Moral Serta Upaya Penanggulangan Di Kawasan Cisarua Kampung Arab, Jurnal Mimbar Justisia,

Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016, h. 862.

Page 41: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

31

raja Jawa dikaryakan dalam artian dijadikan pekerja seks komersial untuk

kalangan orang-orang kaya atau bangsawan.34

Di era modern sekarang, kegiatan prostitusi menjadi semakin kompleks

khususnya jika dikaitkan dengan konteks kepentingan bisnis yang lebih luas yaitu

dalam dunia bisnis hiburan komersial. Di samping itu, perubahan tatanan nilai

hidup masyarakat dan tuntutan modernisasi yang menjurus kepada gaya hidup

“hedonis pemuja kenikmatan” terutama di kota-kota besar, menuntut berbagai

fasilitas pelayanan sosial penunjang seperti panti pijat, bar, cafe, karaoke,

diskotik, dan lain-lain, yang menjadikan bisnis seks komersial semakin luas dan

menjamur. Kegiatan fasilitas penunjang gaya hidup hedonis tersebut sangat sulit

dipisahkan dari praktik prostitusi terang-terangan maupun terselubung. Bahkan

bisnis prostitusi juga menjangkau tempat-tempat yang tidak biasa seperti lampu

merah, gang-gang sempit, warung remang-remang, tempat wisata, dan lain-lain.35

Sejarah awal perkembangan prostitusi di Jakarta terjadi sekitar tahun

1960an sampai 1990an, prostitusi berkembang di daerah kampung perkotaan

seperti Kramat Tunggak, Manggarai, Bangka-Blok P, Pasar Senen, dan beberapa

daerah kampung lainnya. Dalam faktanya, prostitusi tidak hanya sekedar praktik

transaksi antara PSK dan penyewa, namun prostistusi merupakan salah satu

penggerak roda perekonomian masyarakat di kawasan sekitar prostitusi. Bahkan

di Kramat Tunggak, perputaran ekonomi pada tahun 1960 selama setahun

34

Kantor Perburuhan Internasional Program Internasional Penghapusan Pekerja Anak,

Ketika Anak Tak Bisa Lagi Memilih, Fenomena Anak yang Dilacurkan di Indonesia, Jakarta:

Kantor Perburuhan Internasional, h. 7. 35

Kantor Perburuhan Internasional Program Internasional Penghapusan Pekerja Anak,

Ketika Anak Tak Bisa Lagi Memilih, Fenomena Anak yang Dilacurkan di Indonesia, Jakarta:

Kantor Perburuhan Internasional, h. 9.

Page 42: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

32

prostitusi di sana menghasilkan Rp 4,5 Milyar Rupiah. Namun di balik besarnya

perputaran ekonomi tersebut, pemerintah DKI Jakarta yang waktu itu dipimpin

oleh Ali Sadikin melakukan upaya lokalisasi pada praktik prostitusi sebagai salah

satu langkah untuk menghindari citra buruk perekonomian Jakarta kala itu karena

adanya roda perekonomian yang digerakkan oleh praktik prostitusi.36

Jika dahulu praktik prostitusi terdapat di lokalisasi yang beroperasi di

wilayah kampung perkotaan Jakarta. Seiring dengan perkembangan zaman dan

pesatnya perkembangan di Jakarta, pada tahun 1990an praktik prostitusi mulai

memasuki kawasan seperti tempat-tempat karaoke, tempat pijat, apartemen,

maupun hotel. Bahkan pada tahun 2016, pajak hiburan dari tempat prostitusi hotel

mewah seperti Alexis dan tempat mewah lainnya menyumbang pajak hiburan

sebesar Rp 769,5 Milyar. 37

Dan di Jakarta pada saat ini masih banyak lokalisasi

yang bertahan walaupun sudah dilakukan penertiban oleh Pemprov DKI Jakarta,

dan salah satunya adalah lokalisasi Boker yang tetap beroperasi walaupun sudah

dialihfungsikan menjadi GOR Ciracas.

36

Zainun Nur Hisyam Tahrus dan Audi Previo, Dilema Prostitusi dan Ekonomi Dalam

Pembangunan DKI Jakarta, Cofrence Paper, Confrence: Urban Crisis and Style of Urban

Demoghraphy, At UNS, Solo, Jawa Tengah, 2018, h. 5. 37

Zainun Nur Hisyam Tahrus dan Audi Previo, Dilema Prostitusi dan Ekonomi Dalam

Pembangunan DKI Jakarta, Cofrence Paper, Confrence: Urban Crisis and Style of Urban

Demoghraphy, At UNS, Solo, Jawa Tengah, 2018, h. 7.

Page 43: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

33

B. Kehidupan PSK di Lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur

Pada tahun 2003, lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur dibongkar oleh Pemda Jakarta Timur untuk

dijadikan Gelanggang Olah Raga (GOR). Kebijakan pembangunan GOR di bekas

tempat lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas

Jakarta Timur tidak menyelesaikan permasalahan keberadaan para PSK di

kawasan tersebut. Namun malah bertambah pesatnya angka prostitusi jalanan dan

prostitusi terselubung. Terbukti data dari Dinas Sosial tahun 2001 tentang

Rekapitulasi prostitusi liar mencapai 2.649 dengan tingkat sebaran yang sangat

tinggi yaitu 31,4% atau 83 dari 264 Kelurahan dan 76,2% atau 32 dari 42

Kecamatan yang salah satunya adalah Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas

Jakarta Timur.38

38

Kantor Perburuhan Internasional Program Internasional Penghapusan Pekerja Anak,

Ketika Anak Tak Bisa Lagi Memilih, Fenomena Anak yang Dilacurkan di Indonesia, Jakarta:

Kantor Perburuhan Internasional, h. 148-149.

Page 44: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

34

Keterangan : Peta persebaran lokalisasi di Jakarta dan Boker termasuk dalam

zona lokalisasi ilegal atau informal.39

Sesudah terjadi relokasi lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan

Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur, Boker menjadi lokasi pelacuran

terbuka dimana banyak juga rumah penduduk yang digunakan sebagai tempat

kencan. Pelanggan pada daerah lokalisasi terbuka seperti Boker jarang sekali

membawa para PSK Boker ke Hotel karena pelanggan mereka biasanya tukang

becak, supir taksi, dan pekerja bangunan. Dan tarif yang mereka kenakan kepada

para pelanggan adalah Rp. 50.000 hingga Rp. 200.000, tidak termasuk biaya

39

Jerome Tadie dan Risa Permanadeli, Night and The City: Clubs, Brothels, and Politics

in Jakarta, Journal Urban Studies Vol. 52 (3) 2015, h. 476.

Page 45: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

35

kamar. Biaya kamar adalah antara Rp. 10.000 hingga 50.000 tergantung pada

pendek dan panjangnya durasi waktu kencan.40

Dan dalam penelusuran langsung penulis terhadap para PSK di lokalisasi

Boker, untuk tarif menurut para PSK adalah antara Rp. 100.000 sampai dengan

Rp. 250.000. Perbedaan tarif tersebut ditentukan oleh para PSK itu sendiri dan

para calon pengguna jasa PSK biasanya bisa melakukan tawar menawar harga

sampai mendapat harga yang telah disepakati. Dan biasanya tarif tersebut ada

yang sudah termasuk biaya sewa kamar atau belum termasuk biaya sewa kamar.41

Selain itu, di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur, mucikari atau yang sering disebut mami

mengelola tempat di sekitar lokalisasi yang digunakan sebagai tempat tinggal,

tempat tinggal, dan kamar-kamar kos-kosan dimana anak buahnya yang

merupakan PSK mengontrak kamar kos-kosan di tempat mami tersebut. Mami

juga bertugas membayar pungutan rutin dari pihak tertentu yang menjamin

keamanan tempat mami dan menarik uang sewa kamar yang digunakan untuk

kencan anak buahnya dengan pelanggannya.42

Nampaknya peran sebagai mucikari digeluti dengan sangat serius oleh

mereka yang sering dipanggil mami, karena selain menyediakan tempat tinggal

dan tempat kencan, mucikari juga bertugas mencarikan tamu bagi anak asuhnya

40

Organisasi Perburuhan Internasional, Perdagangan Anak untuk Tujuan Pelacuran di

Jakarta dan Jawa Barat, Jakarta: 2004. h. 44. 41

Wawancara pribadi dengan empat orang PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur pada 03, 11, dan 15 Juni 2020. 42

Organisasi Perburuhan Internasional, Perdagangan Anak untuk Tujuan Pelacuran di

Jakarta dan Jawa Barat, Jakarta: 2004. h. 69.

Page 46: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

36

dan bertanggung jawab sepenuhnya akan kesehatan dan keselamatan anak

buahnya. Dan bahkan mami juga yang mengatur bagaimana mengeluarkan anak

buahnya yang terjaring razia oleh petugas bahkan sampai mengatur rekreasi anak

buahnya setiap tahun.43

Berdasarkan pengamatan langsung oleh penulis tentang bagaimana

kehidupan di sekitar lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur, penulis menemukan bahwa aktivitas

keseharian masyarakat di sana tidak jauh beda dengan lingkungan masyarakat

pada umumnya. Terjadi interaksi antara para PSK dan masyarakat sekitar seperti

kegiatan transaksi kebutuhan sehari-hari, kegiatan sosial, komunikasi, dan lain

sebagainya. Untuk acara atau kegiatan sosial seperti kerja bakti, perayaan

Agustusan, kegiatan tabligh akbar, para PSK sering berkontribusi dalam

menyelenggarakan dan meramaikan acara-acara tersebut. Mereka berbaur dengan

masyarakat sekitar tanpa terlihat adanya sekat bahkan diskriminasi terhadap para

PSK. Untuk gang Boker sendiri yang merupakan gang utama tempat berkumpul

para PSK menjajakan diri, pada siang hari, lokasi tersebut adalah gang jalan raya

seperti pada umumnya dan tidak ada aktivitas PSK di sana yang penuh hiruk

pikuk aktivitas warga yang melintas dan kendaraan bermotor yang lalu lalang.

Namun ketika malam hari dari mulai sekitar pukul 20.00 WIB sudah mulai ramai

oleh para PSK yang mencari pelanggan.

43

Organisasi Perburuhan Internasional, Perdagangan Anak untuk Tujuan Pelacuran di

Jakarta dan Jawa Barat, Jakarta: 2004. h. 70.

Page 47: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

37

Pada saat malam hari ketika para PSK mencari pelanggan di lokalisasi

Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur, gang

yang menjadi titik berkumpul para PSK mencari pelanggan mulai ramai oleh para

PSK. Walaupun pada saat pengamatan oleh penulis dalam masa pandemi Covid-

19, para PSK mengabaikan anjuran pemerintah dalam mencegah wabah Covid-19.

Mereka terlihat banyak yang tidak memakai masker dan tentunya interaksi dengan

pelanggan yang tidak diketahui riwayat kesehatan dan perjalanannya diabaikan

oleh para PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur.

C. Pola Interaksi Sosial PSK di Lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur

Kendati sebagai pelaku praktik prostitusi yang dicap ilegal, para Pekerja

Seks Komersial (PSK) tetap membutuhkan interaksi dalam kehidupan sosial

karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas

sosial. Interaksi sosial merupakan hal yang umum terjadi di kalangan masyarakat

dan syarat adanya interaksi sosial yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi.

Begitu pula dalam tatanan dunia prostitusi yang lekat dan tidak dipisahkan dari

tatanan masyarakat pada umumnya maka pola interaksi sosial pun tidak bisa

dihindarkan karena walaupun dianggap negatif oleh kebanyakan masyarakat, PSK

tetap membutuhkan interaksi sosial dengan masyarakat sekitar dia tinggal guna

pemenuhan kebutuhan hidup sehari-harinya, seperti PSK membutuhkan tempat

Page 48: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

38

sewa atau kos-kosan jika dia pendatang, warung klontong, warung makan, dan

lain sebagainya.44

Pola interaksi sosial ketergantungan antara PSK dan masyarakat sekitar

terjadi pula pada kasus lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Sususkan

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur yang mana menurut data dari pengurus warga

sekitar bahwa mayoritas PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan

Sususkan Kecamatan Ciracas Jakarta Timur merupakan kaum urban atau

pendatang dari desa yang mencoba mengadu nasib di Jakarta. Pola interaksi sosial

tersebut terjadi ketika PSK yang merupakan pendatang membutuhkan rumah sewa

bulanan, toko kelontong, warung makan, dan lain sebagainya.

Di Boker sendiri terdapat banyak kos-kosan atau kontrakan yang dikelola

sebagian besar oleh penduduk asli sana, namun ada juga rumah kos-kosan yang

dikelola oleh warga pendatang yang membeli tanah di sana dan membangun

rumah sewa atau tempat usaha lainnya. Dari sejumlah 100 bangunan yang

terdekat dengan lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur ada beberapa unit usaha mikro seperti warung klontong

sebanyak 5 buah dan warung nasi sebanyak 4 buah. Dan konsumen warung

klontong dan warung nasi di sana banyak dari kalangan PSK yang mereka juga

menyewa rumah kontrakan atau kos-kosan di sana. Para pedagang pun melayani

mereka seperti biasa tanpa ada diskriminasi dan ada beberapa warung dan kos-

kosan yang dikelola oleh mucikari atau mami, sehingga rumah kos-kosan atau

44

Odam Asdi Artosa, Pekerja Migran dan Ekonomi Informal Ilegal (Prostitusi) di

Wilayah Pasar Kembang Yogyakarta, Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 5, No. 1, Januari 2018, h.

32.

Page 49: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

39

kontrakan selain berfungsi sebagai tempat tinggal juga sebagai tempat kencan

PSK dan pelanggannya.45

Selain itu, para PSK di sana dikatakan bahwa mereka aktif dalam kegiatan

sosial di lingkungan sekitar lokalisasi baik itu berupa kerja bakti, sumbangan

kegiatan warga, iuran kebersihan, Agustusan, dan lain sebagainya. Para PSK

tersebut terlibat proaktif dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh

aparat RW maupun RT setempat.

Dari pola tersebut terdapat benang merah yaitu selain tidak adanya

diskriminasi baik secara mental ataupun fisik oleh warga sekitar terhadap para

PSK, maka ada hal lain yang menarik yaitu bahwa mereka seperti sudah dianggap

menjadi bagian masyarakat yang dipandang sama dalam perlakuan sosial baik dari

cara berinteraksi dan berkomunikasi walaupun masyarakat yang tidak terlibat

langsung dalam kegiatan lokalisasi mereka sadar betul bahwa prostitusi dan

lokalisasi adalah perbuatan yang melanggar norma baik itu norma agama dan

norma sosial.

Dalam pengamatan langsung bagaimana interaksi antara PSK dan

masyarakat di sekitar lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur, pengamat sulit melihat secara langsung

bagaimana interaksi terjalin antara PSK dan warga sekitar. Hal tersebut

dikarenakan tidak ada perbedaan kriteria antara warga sekitar yang bukan PSK

dengan PSK. Pada jam di luar kegiatan prostitusi, para PSK berpenampilan seperti

45

Wawancara pribadi dengan bapak Syahrul sebagai pelaku usaha warung dan yang

mempekerjakan beberapa PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur pada 03 Juni 2020.

Page 50: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

40

biasa. Jadi identitas yang meninjol dari lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan

Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur setelah aktivitas bar, tenda-tenda

lokalisasi, tempat judi, dijadikan GOR Ciracas, maka yang tampak hanyalah

sebuah gang yang dipenuhi oleh para PSK ketika malam hari sampai dini hari.

Page 51: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

41

BAB IV

SIKAP RELIGIUSITAS PEKERJA SEKS KOMERSIAL DI LOKALISASI

BOKER JL. RAYA BOGOR KELURAHAN CIRACAS KECAMATAN

CIRACAS JAKARTA TIMUR

A. Religiusitas PSK

1. Ranah Keyakinan

Ranah ini menunjuk pada seberapa jauh tingkat keyakinan seseorang

terhadap ajaran agamanya, terutama terhadap ajaran-ajaran yang bersifat

fundamental dan dogmatik. Seperti keyakinan terhadap Tuhan, malaikat, utusan

Tuhan berupa Nabi dan Rasul, kitab-kitab suci, surga/neraka, dan lain-lain. Pada

ranah ini, seseorang meyakini akan eksistensi atau keberadaan akan hal-hal yang

ghaib dan mengakui kebenarannya.46

Salah satu PSK berinisial M bahkan dengan

nada tegas mengungkapkan keyakinannya akan hal-hal ghaib ketika ditanya

apakah yakin akan adanya surga dan neraka dia menjawab:

“Yakin lah mas. Tapi walaupun kita kerja kayak gini kan ini terpaksa mas

dari pada gak makan, saya yakin Allah Maha Pengampun, mas,”47

Para PSK yang menjadi responden menyatakan bahwa untuk ranah

keyakinan mereka meyakini atau memiliki kepercayaan yang mendalam kepada

ajaran doktrin agama terutama keyakinan tentang Tuhan yang harus benar-benar

diyakini keberadaanya. Tuhan mereka yakini sebagai eksistensi yang tidak

membedakan kasih sayang dan perlindungan-Nya termasuk kepada mereka yang

46

Fauzan Adhim, Pengaruh Religiusitas Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Alumni dan

Bukan Alumni Pesantren, Jurnal Ekonomi Moderenisasi, Vol. 5, No. 2, Juni 2009, h. 135. 47

Wawancara pribadi dengan PSK berinisial M pada 3 Juni 2020 pukul 19.95 WIB.

Page 52: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

42

bekerja sebagai PSK. Mereka juga meyakini bahwa Tuhan akan tetap menerima

hamba-Nya walaupun hamba tersebut dalam keadaaan kotor. Salah satu PSK yang

menjadi responden bahkan mengungkapkan:

“Jarak antara Tuhan dan saya sangat dekat, Tuhan ada di dalam diri dan

tempat untuk meminta walaupun merasa diri kotor tapi harus tetap

ibadah.” 48

Tuhan menjadi pengharapan para PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur dimana setiap kali mereka

menghadapi kesulitan agar diberikan jalan keluar dan kehidupan yang lebih baik.

Selain itu para PSK lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur yang menjadi responden sadar betul akan

konsekuensi atas pekerjaan mereka. Mereka yakin akan konsep surga dan neraka

dan mereka paham betul tempat mana yang akan jadi tempat mereka kelak.

Namun mereka masih menyandarkan pengharapan mereka kepada Tuhan yang

mereka anggap sebagai Dzat yang mengerti akan kondisi mereka dan Tuhan

masih akan menerima dan memaafkan mereka.

Salah seorang PSK lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur mengatakan keika ditanya rasa penyesalan

menjadi seorang PSK bahwa dia meyakini kehidupan dia yang sekarang menjadi

PSK tidak lain adalah sebuah skenario atau takdir dari Tuhan dan suatu saat akan

48

Wawancara pribadi dengan PSK berinisial H di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur pada 15 Juni 2020.

Page 53: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

43

ada masanya dimana dia akan dipertemukan dengan kehidupan yang lebih baik,

“ya enggak lah sudah takdirnya mungkin, nanti juga ada masanya.”49

Ketika pengamatan secara langsung dengan proses wawancara dan

mengorek sejauh mana keyakinan mereka tentang hal-hal dogmatik walaupun

dengan jawaban-jawaban yang singkat karena keterbatasan waku wawancara

dengan mereka, namun penulis bisa menyimpulkan bahwa keyakinan mereka para

PSK akan hal-hal dogmatik masih pada tingkat pengenalan dan pemahaman yang

mendasar yang umum diketahui oleh kebanyakan orang terutama oleh orang

Islam.

Walaupun bersifat mendasar akan tetapi keyakinan tersebut mengakar kuat

dalam benak mereka karena pengenalan tersebut masih bertahan dan mengingat

pekerjaan mereka yang tabu atau terlarang dalam agama yang mereka pegang.

Namun keyakinan mereka teurtama terhadap Tuhan masih melahirkan harapan

bagi mereka, dan Tuhan dalam pemahaman mereka digambarkan sebagai esensi

yang Maha Pengampun dan penuh kasih sayang. Meskipun dalam momen-momen

tertentu terkadang mereka merasakan ketakutan kepada Tuhan ketika mengingat

pekerjaan mereka sebagai PSK.

Dalam pemahaman mereka, keyakinan akan Tuhan dianggap sebagai

sesuatu yang final dan bersifat permanen dalam artian keyakinan tidak boleh lepas

dalam kondisi apapun termasuk ketika mereka dalam keadaan melakukan

pekerjaan yang mereka sendiripun mengakui bahwa pekerjaan tersebut

bertentangan dengan norma agama.

49

Wawancara pribadi dengan PSK berinisial M pada 3 Juni 2020 pukul 19.95 WIB.

Page 54: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

44

2. Ranah Ritual

Ranah ini mencakup perilaku pemujaan, ketaatan, dan hal-hal yang

dilakukan seseorang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang

dianutnya. Ritual dilakukan atas dasar perintah dari Tuhan yang dianggap

mempunyai konsekuensi jika dikerjakan maupun tidak. Contoh dari ritual ini

adalah sholat, puasa, kebaktian, misa, dan lain-lain.50

Para PSK lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur dalam ranah ritual, mereka melaksanakan ibadah yang

bersifat wajib maupun sunnah seperti shalat, puasa, mengaji, sedekah, dan lain

sebagainya. Mereka meyakini bahwa walaupun pekerjaan yang mereka lakukan

itu bertentangan dengan keyakinan mereka, namun praktek ibadah yang

didasarkan akan keyakinan mereka kepada ajaran agama tetap dilaksanakan. Hal

tersebut berdasarkan pernyataan mereka yang beribadah atas kemauan diri sendiri

tanpa adanya intervensi dari orang lain. 51

Salah satu PSK mengatakan:

“Saya beribadah dari hati saya yang paling dalam untuk menjalani

ibadah.”52

Mereka menempatkan diri pada dua posisi dalam dirinya, yaitu posisi

mereka sebagai hamba Tuhan yang harus menjalankan perintah-Nya dan posisi

mereka sebagai hamba Tuhan yang harus mencari kebutuhan sandang pangan

mereka dengan cara yang mereka anggap tidak ada jalan lain karena kesulitan

ekonomi dan minimnya keterampilan mereka di bidang lain.

50

Fauzan Adhim, Pengaruh Rqeligiusitas Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Alumni dan

Bukan Alumni Pesantren, Jurnal Ekonomi Moderenisasi, Vol. 5, No. 2, Juni 2009, h. 135. 51

Wawancara pribadi dengan empat orang PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur pada 03, 11, dan 15 Juni 2020. 52

Wawancara pribadi dengan PSK berinisial M pada 3 Juni 2020.

Page 55: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

45

Namun dalam kegiatan ritual ibadah tertentu seperti dalam ritual ibadah

yang bersifat kelompok atau berjama’ah mereka tidak menampakkan kegiatan

ibadah mereka. Hal tersebut berdasarkan pengakuan 3 dari 4 PSK yang

menyatakan bahwa untuk beribadah mereka hanya berani ibadah sendiri di rumah

dan tidak berani ibadah berjamaah di masjid. Salah seorang PSK ketika ditanya

apakah melaksanakan ibadah berjamah seperti sholat di masjid, dia mengatakan,

“gak mas, saya shalat di rumah aja, malu mas.”53

Meraka merasakan tidak percaya diri bahkan malu karena menganggap

bahwa mereka tidak layak untuk dipandang sebagai pelaku ibadah di mata

masyarakat walaupun sejatinya masyarakat di lokalisasi Boker tidak

mempermasalahkan hal tersebut. Mereka lebih memilih melaksanakan ibadah

individual atau munfarid untuk mengekspresikan diri mereka sebagai hamba

Tuhan yang mentaati ajaran-Nya.

Hanya ada satu orang responden yang sekarang sudah menjadi mantan

PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas

Jakarta Timur yang beribadah secara berjamaah atau berkelompok di masjid

karena dia sudah menyatakan diri bahwa dia sudah berhenti jadi PSK dan

berhijrah menjadi seorang muslimah yang taat. Dan untuk PSK lainnya di

lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta

Timur kebanyakan enggan untuk ikut beribadah di tempat ibadah dengan jemaah

lain karena mereka merasa tidak pantas. Namun mereka masih menjalankan

53

Wawancara pribadi dengan empat orang PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur pada 03, 11, dan 15 Juni 2020.

Page 56: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

46

ibadah secara individu seperti sholat di kontrakan, berpuasa, bersedekah, dan

lain-lain.

Dalam hal ritual ibadah, sulit untuk penulis ketika melakukan observasi

untuk melihat bagaimana para PSK melakukan ritual keagamaan. Namun, jika

dilihat dari keyakinan mereka kepada Tuhan, ibadah bagi para PSK lokalisasi

Boker adalah sebuah bentuk ketaatan kepada Tuhan meskipun mereka mengalami

rasa tidak percaya diri untuk berbaur dalam ibadah bersama dengan orang lain

karena status mereka yang sebagai PSK dianggap bertentangan dengan norma

agama.

Ritual ibadah bagi PSK lokalisasi Boker bisa jadi bukanlah hanya ritual

rutin semata untuk menggugurkan sebuah kewajiban, mengingat bahwa ibadah

bagi para PSK lokalisasi Boker yang menjadi responden sering menjadi sarana

bagi mereka untuk mengingat Tuhan, jadi ibadah bagi mereka adalah jembatan

penghubung antara Tuhan dan mereka para PSK karena di saat ibadahlah jarak

yang terdekat dengan Tuhan yang bisa mereka rasakan terlepas dari seberapa taat

mereka beribadah dalam artian tidak pernah meninggalkannya, namun ibadah

bagi mereka bukan hanya sekedar gerak badan akan tetapi hadirnya perasaan

mereka yang merasakan keintiman dengan Tuhan.

Page 57: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

47

3. Ranah Pengetahuan

Ranah ini mengacu kepada harapan bahwa orang-orang yang beragama

paling tidak memiliki sejumlah minimal pengetahuan menganai dasar-dasar

keyakinan, ritus-ritus, kitab suci, dan tradisi-tradisi. Pengetahuan tersebut

berguna sebagai pedoman atau tuntunan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan

religiusitas pada ajaran agama tertentu. Biasanya pengetahuan tersebut diberikan

Tuhan kepada utusan-Nya – Nabi dan Rasul – yang kemudian diteruskan oleh

para tokoh-tokoh – para ulama/rahib/bikhu/pandhita – agama untuk terus

dilestarikan dan diajarkan kepada umat pemeluk agamanya.54

Para PSK lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur yang menjadi responden menyatakan bahwa pengetahuan

mereka terhadap ajaran agama didapat hanya pada waktu mereka masih

mengenyam pendidikan di sekolah, ada yang hanya ketika di SD, SMP, dan

ketika mengaji waktu kecil di luar kegiatan sekolah formal. Salah seorang PSK

mengungkapkan tentang bagaimana dia mendapatkan pendidikan keagamaan

ketika masih di kampung halaman:

“..... dulu ada pelajarannya di sekolah sama dulu sering ngaji juga. Ya

misalkan baca Iqro, ngaji Qur’an, rukun-rukun iman, Yasin, Tahlil, ya

pokoknya gitu-gitu deh, Mas.”55

Namun pengetahuan tersebut tidak pernah mereka perdalam selepas

mereka lulus dari bangku sekolah apalagi setelah mereka merantau ke Jakarta

54

Fauzan Adhim, Pengaruh Religiusitas Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Alumni dan

Bukan Alumni Pesantren, Jurnal Ekonomi Moderenisasi, Vol. 5, No. 2, Juni 2009, h. 135. 55

Wawancara pribadi dengan PSK berinisial A di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur pada 03 Juni 2020.

Page 58: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

48

untuk bekerja sebagai PSK. Pengetahuan agama yang mereka tahu sampai

sekarang hanyalah apa yang diajarkan waktu dahulu kecil yang bersifat doktrin

dan diulang-ulang yang membekas sampai sekarang di ingatan mereka. Setelah

menjadi PSK mereka hanya fokus memenuhi kebutuhan ekonomi mereka dan

tidak terlalu memikirkan untuk menambah wawasan religiusitas.

Para PSK yang menjadi responden menyatakan bahwa mereka tidak

memiliki waktu untuk memperdalam agama karena kesibukan mereka yang

bekerja sebagai PSK, seperti yang diungkapkann oleh salah satu PSK ketika

ditanya apakah dia ketika tiba di Jakarta memperdalam pengetahuan agamanya,

dia menjawab: “Enggak mas, saya ibadah, ibadah aja, udah tua gini, malu juga

kan kerjaan kita begini.”56

Namun ada satu hal yang berbeda dari salah satu responden yang sekarang

merupakan mantan PSK. Dia mendapat bimbingan pengetahuan religiusitas dari

salah seorang yang dia sebut sebagai guru spiritual. Berkat pengetahuan yang

diberikan oleh gurunya tersebut dia berhenti jadi PSK dan menyebut dirinya telah

“hijrah”, “dari kecil saya diajarkan mengaji sampai sekarang pun saya punya

guru spiritual.”57

Ungkap mantan PSK yang ketika ditanya sejauh mana dia

mempelajari ilmu agama. Hal tersebut berbeda dengan responden lainnya yang

cenderung tidak menambah wawasan religiusitasnya yang tetap menjadi PSK

walaupun sudah berumur di atas 40 tahun dan sudah memiliki anak.

56

Wawancara pribadi dengan PSK berinisial A di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur pada 03 Juni 2020. 57

Wawancara pribadi dengan PSK berinisial H di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur pada 15 Juni 2020.

Page 59: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

49

Tokoh agama sekitar lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur dinilai memiliki peranan penting dalam ranah

ini. Pada umumnya, tokoh agama merupakan cerminan sosok religius dalam

masyarakat yang memiliki enam fungsi diantaranya: sebagai penyiar agama,

pemimpin rohani, pengemban ajaran Tuhan, pembina umat, penuntun umat, dan

penegak kebenaran agama. Dalam kehidupan bermasyarakat, tokoh agama beserta

fungsinya memerankan peranan penting yang menjadi jembatan perwujudan nilai-

nilai keagamaaan. Tokoh agama dipandang sebagai sosok yang mengerti tentang

berbagai persoalan hukum agama, baik yang berkenaan dengan ibadah maupun

muamalah.58

Pak Komar atau yang sering disebut sebagai ustadz Komar yang

merupakan pengurus masjid di sekitar lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan

Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur dan dianggap sebagai tokoh agama

setempat menuturkan bahwasanya sudah ada upaya dari pihak pengurus masjid

yang sudah melakukan upaya penutupan lokalisasi namun sering menemui

kebuntuan karena tidak adanya dukungan dari aparatur RW setempat maupun

dari warga sekitar lokalisasi. Akhirnya para pengurus masjid rutin melakukan

kegiatan-kegiatan religiusitas di masjid seperti sholawatan, dzikir, pengajian

rutin, Yasin, dan lain-lain dengan tujuan selain untuk menghidupkan masjid juga

sebagai sarana penyampaian syi’ar dakwah kepada para PSK agar mereka mau

bertaubat dan meninggalkan pekerjaan mereka.

58

Karimi Toweren, Peran Tokoh Agama Dalam Peningkatan Pemahaman Agama

Masyarakat Kampung Toweren Aceh Tengah, Dayah : Journal of Islamic Education, Vol. 1, No.

2, 2018, h. 263.

Page 60: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

50

Pak Komar menyatakan bahwa awal dari tujuan pembangunan masjid

Baiturrohmah yang ada di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur adalah untuk mengimbangi keberadaan

lokalisasi Boker. Masjid diharapkan menjadi sisi religius kawasan Boker yang

setidaknya menjadi titik terang untuk awal dakwah pemberantasan lokalisai

Boker Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur yang sudah berdiri

sejak puluhan tahun silam.

Pak Komar menegaskan bahwa meskipun prostitusi sangat bertentangan

dengan agama, namun tokoh agama di sekitar lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur tidak mau menggunakan

kekerasan dalam mencegah kemunkaran. Ada dua alasan menurut pak Komar

yang menjadi alasan kenapa para tokoh agama di sekitar lokalisasi enggan untuk

melakukan kekerasan dalam menangani lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciaracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur. Pertama, mereka

mencontoh dakwah Islam tanpa kekerasan yang dilakukan oleh Wali Songo yang

mendakwahkan Islam dengan mengajarkan kebaikan dan mencerminkan perilaku

baik agar menjadi contoh di masyarakat. Kedua, kultur masyarakat sekitar

lokalisai Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciraca Kecamatan Ciracas Jakarta

Timur yang sudah lekat dan terbiasa dengan perputaran bisnis prostitusi yang

sudah berjalan selama puluhan tahun dan dianggap memakmurkan masyarakat

sekitar menjadikan penutupan secara total semua aspek bisnis prostitusi di

lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta

Page 61: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

51

Timur sangatlah sulit. Beliau menuturkan bahwa dengan jalan yang tanpa

kekerasan saja susah apalagi dengan cara kekerasan.

Namun menurut pak Komar selama beberapa tahun ke belakang sampai

sekarang sudah ada 20 orang PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Keluahan

Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur yang sudah mendatangi beliau dan

menyatakan ingin bertaubat dan pulang kampung untuk menjalani kehidupan

seperti biasa dan menjauhi bisnis prostitusi. Pak Komar menuturkan bahwa dari

para PSK yang berhenti tersebut mereka beralasan karena sering mendengar

pengajian dari masjid yang menambah wawasan religiusitas mereka, anak-anak

mereka yang mengaji bersama pak Komar sering menasihati ibunya untuk

berhenti menjadi PSK. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu faktor para PSK

tersebut untuk memantapkan diri berhenti menjadi PSK dan pulang ke kampung

halaman.

Berdasarkan hasil observasi dalam wawancara di atas, penulis melihat

berasumsi bahwa pengetahuan dan pemahaman mereka akan agama masih sangat

sederhana, terlebih apa yang mereka ketahui sampai sekarang tentang agama

adalah apa yang mereka peroleh ketika masih duduk di bangku sekolah atau

pengajian di kampung-kampung halaman mereka. Mereka lebih cenderung untuk

tidak menambah pengetahuan karena beberapa faktor seperti : usia, tidak percaya

diri, dan fokus bekerja. Di usia mereka mereka yang sekarang ini mereka minim

upaya untuk menambah pengetahuan akan agama mereka. Meskipun ada satu

responden yang berkembang pengetahuannya akan agama karena adanya bantuan

guru spiritual.

Page 62: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

52

Pengetahuan akan agama bagi para PSK seakan sudah menjadi hal yang

final untuk dicapai atau dirasa cukup sebagai panduan kehidupan beragama

mereka. Kegitan mereka sebagai PSK seolah menjadi dinding penghalang antara

mereka dan mengembangkan pengetahuan keagamaan mereka.

4. Ranah Konsekuensi

Pada ranah ini mengacu pada identifikasi akibat-akibat yang ditimbulkan

dari keyakinan seseorang terhadap agama yang diyakininya, praktik religiusitas,

pengalaman religiusitas, dan pengetahuan seseorang akan religiusitas tertentu.

Ranah ini juga mengukur sejauh mana perilaku seseorang yang dimotivasi oleh

ajaran-ajaran agamanya dalam kehidupan sosial, seperti apakah ia menolong

tetangga yang kesusahan, mengunjungi tetangga yang sakit, mendermakan

hartanya, ikut dalam konservasi lingkungan, ikut melestarikan lingkungan, dan

lain-lain. Atau dalam Islam bisa disejajarkan dengan akhlaq yang menunjuk

kepada seberapa tingkatan Muslim berperilaku dimotivasi oleh ajaran-ajaran

agamanya, yaitu bagaimana individu berelasi dengan dunianya, terutama dengan

manusia lain.59

Para PSK lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur yang menjadi responden, tokoh agama, dan masyarakat

sekitar lokalisasi mengatakan bahwa para PSK memiliki pribadi yang baik dan

santun terutama dalam kehidupan sosial dengan warga sekitar lokalisasi. Para

59

Fauzan Adhim, Pengaruh Religiusitas Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Alumni dan

Bukan Alumni Pesantren, Jurnal Ekonomi Moderenisasi, Vol. 5, No. 2, Juni 2009, h. 135-136.

Page 63: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

53

PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas

Jakarta Timur sering ikut aktif dalam kegiatan sosial yang digalang oleh

perangkat RW setempat. Bahkan para PSK di lokalisasi Boker dikenal oleh

masyarakat sebagai orang yang ramah dalam berinteraksi sosial.

Selain itu hampir semua para PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur sangat menghormati ritual

ibadah yang dilaksanakan di sekitar lokalisasi tersebut. Salah satu contohnya jika

ada kegiatan pengajian seperti Tabligh Akbar atau ada Habib yang datang ke sana

mereka menghentikan kegiatan prostitusinya dengan alasan menghormati

walaupun tidak ikut dalam acara tersebut. 60

Salah seorang PSK mengatakan, “ya

kalau ada pengajian berhenti dulu seperti kalau ada Habib atau ustadz-ustadz.”61

Para PSK lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur yang sudah berusia di atas 40 tahun dan memiliki anak,

mereka memilih untuk mendidik anak-anak mereka dengan didikan formal dan

non formal yang baik dengan harapan agar anak-anak mereka tidak mengikuti

jejak ibunya sebagai seorang PSK. Selain itu anak-anak para PSK lokalisasi Boker

Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas kecamatan Ciracas Jakarta Timur banyak yang

diikutsertakan mengaji di masjid sekitar lokalisasi dengan harapan agar bisa

mendapat pendidikan agama yang lebih baik. Hal tersebut dibenarkan oleh tokoh

agama di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas

60

Wawancara pribadi dengan empat orang PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur pada 03, 11, dan 15 Juni 2020. 61

Wawancara pribadi dengan PSK berinisial H di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur pada 15 Juni 2020.

Page 64: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

54

Jakarta Timur yang mengkonfirmasi bahwa banyak anak-anak dari para PSK yang

mengaji di masjid sekitar lokalisasi.

Tokoh agama juga menuturkan bahwa para PSK lokalisasi Boker Jl. Raya

Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur sering meberikan

sedekah untuk masjid dan kegiatan masjid, namun ditolak oleh pengurus masjid

karena dianggap uang hasil dari prostitusi adalah haram. Namun tokoh agama

tidak melarang jika para PSK lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur memberikan sumbangsih dana untuk kegiatan

sosial warga yang bukan bagian dari kegiatan masjid.

Untuk ranah konsekuensi, bagi penulis sebenarnya waktu yang untuk

mengamati bagaimana sikap yang dilahirkan dari religiusitas para PSK masih

kurang. Penulis memerlukan waktu yang lebih sering dan pertemuan yang lebih

intens dengan para PSK untuk melihat bagaimana akhlak atau karakter mereka.

Namun berdasarkan hasil wawancara, penulis bisa menyimpulkan bahwa

sebenarnya para PSK lokalisasi Boker adalah pribadi yang baik dan berjiwa sosial

yang tinggi. Mereka peduli akan lingkungan terutama lingkungan sekitar mereka

tinggal. Selain itu mereka sedikit lebih memperhatikan keagamaan anak-anak

mereka terutama di ranah pengetahuan keagamaannya. Mereka para PSK seolah

enggan kalau anaknya sama seperti mereka yang terbatas tentang masalah

keagamaan. Kepedulian tersebut bisa jadi lahir sebagai konsekuensi akan

terbatasnya aspek-aspek religiusitas mereka.

Page 65: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

55

5. Ranah Penghayatan

Ranah ini berkaitan dengan pengalaman religiusitas, perasaan-perasaan,

persepsi-persepsi, dan sensasi-sensasi yang dialami seseorang atau didefisinikan

oleh suatu kelompok religiusitas yang yang melihat komunikasi, walaupun kecil,

dalam suatu esensi ketuhanan, yaitu dengan Tuhan. Atau dalam Islam, ranah ini

bisa diartikan adanya pengalaman religius yang terwujud dalam perasaan dekat

dengan Allah, perasaan doa-doanya sering terkabul, perasaan tentram bahagia

karena beribadah, dan lain-lain.62

Para PSK lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur menyatakan bahwa mereka merasakan kedekatan dengan

Tuhan ketika mereka melakukan ritual ibadah seperti shalat, puasa, membaca Al-

Qur’an. Mereka merasakan bahwa meskipun pekerjaan mereka bertentangan

dengan apa yang mereka lakukan ketika ibadah, tapi mereka yakin bahwa ibadah

mereka akan diterima. Bahkan salah satu PSK dengan yakin berkata bahwa ritual

ibadah yang dia lakukan tidak akan sia-sia meskipun status pekerjaan dia sebagai

PSK, “Insya Allah diterima karena Allah itu Maha Tahu,”63

ucap salah seorang

PSK.

Mereka meyakini bahwa Tuhan tidak akan menyia-nyiakan ibadah mereka

hanya karena pekerjaan mereka yang dianggap bertentangan dengan norma

agama. Bagi mereka Tuhan merangkul dan melindungi semua hamba-Nya ketika

masih mau mendekat kepada-Nya walaupun membawa dosa yang banyak. Salah

62

Fauzan Adhim, Pengaruh Religiusitas Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Alumni dan

Bukan Alumni Pesantren, Jurnal Ekonomi Moderenisasi, Vol. 5, No. 2, Juni 2009, h. 135-136. 63

Hasil wawancara pribadi dengan PSK berinisial A pada 3 Juni 2020 pukul 22.00 WIB.

Page 66: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

56

seorang PSK mengatakan perasaan kedekatannya dengan Tuhan ketika ditanya

seberapa dekat dia dengan Tuhan yang dia rasakan, “Dekat, saya merasakan

Tuhan ada di dalam diri saya.”64

Para PSK lokalisasi Boker Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta

Timur menuturkan bahwa mereka mengalami perasaan-perasaan yang membuat

mereka merasa semakin dekat dengan Tuhan ketika mereka beribadah terutama

ketika shalat dan ketika berdoa. Mereka merasakan penyesalan yang amat

mendalam terhadap apa yang telah mereka lakukan akan tetapi mereka merasa

tidak ada pilihan lain dan mereka berharap dengan berdo’a agar Tuhan

memberikan jalan yang lebih baik dari apa yang mereka rasakan sebagai PSK.

Mereka juga merasakan momen-momen ketakutan yang mendalam ketika

mengingat-ingat dalam ibadah mereka bahwa perbuatan yang mereka lakukan

adalah salah.65

Pekerjaan mereka bukanlah tanpa penyesalan, ketika bekerja sebagai PSK,

para responden menyatakan bahwa ada rasa penyesalan dalam diri mereka namun

tuntutan ekonomi membuat profesionalitas mereka dalam bekerja tetap dilakukan,

seperti yang diungkapkan oleh salah seorang PSK berinisial M ketika ditanya

apakah ada rasa penyesalan dalam diri mereka ketika bekerja dia menjawab, “Ada

mas tapi ya tetep kudu kerja.” Begitu pula dengan para PSK lainnya yang menadi

64

Wawancara pribadi dengan PSK berinisial H di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur pada 15 Juni 2020. 65

Wawancara pribadi dengan empat orang PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur pada 03, 11, dan 15 Juni 2020.

Page 67: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

57

responden memberikan jawaban meskipun singkat bahwa mereka merasakan

penyesalan dalam dirinya. 66

Namun ketika sedang melakukan praktek prostitusi seolah mereka

mengubur terlebih dahulu rasa penyesalan mereka karena bagi mereka rasa

penyesalan hanya akan mengurangi profesionalitas ketika bekerja. Dan rasa

penyesalan kembali muncul ketika mereka melakukan kontak dengan Tuhan

dalam momen-momen tertentu di luar waktu bekerja mereka sebagai PSK. Siklus

profesionalitas dan penyesalan tersebut terus berulang dalam hidup mereka para

PSK lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas

Jakarta Timur yang masih menekuni dunia prostitusi yang mereka lakukan dari

semenjak remaja sampai mempunyai anak.

Ketika meneliti segi penghayatan keagamaan para PSK lokalisasi Boker,

mereka mengalami rasa dan pengalaman yang berbeda-beda. Mengingat bahwa

religiusitas para PSK jarang terekspose oleh masyarakat, maka ranah penghayatan

keagamaan mereka bisa dibilang bukanlah hanya sekedar penghayatan yang

bersifat formalis dan legalis, dimana agama hanya dihayati di tempat-tempat

ibadah saja namun berbanding terbalik dengan perwujudan iman dalam hidup

sehari-hari. Penghayatan mereka meskipun memiliki dimensi-dimensi religiusitas

yang terbatas namun penghayatan atau pengalaman spiritual mereka tidak bisa

diabaikan sebagai bentuk kedekatan mereka dengan Tuhan seperti rasa menyesal,

66

Wawancara pribadi dengan empat orang PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur pada 03, 11, dan 15 Juni 2020.

Page 68: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

58

ketakutan, penuh harapan, merasa sangat dekat dan bahkan merasakan kehadiran

Tuhan dalam diri mereka.

Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan meskipun mereka

berpakaian kurang tertutup karena bertujuan supaya orang tertarik terhadap

dirinya dan di balik singkatnya jawaban mereka ketika diwawancara, namun di

balik itu penulis bisa menyimpulkan suatu kedekatan antara dia dengan Tuhan

yang bisa jadi tidak semua orang merasakannya.

B. Analisa Terhadap Religiusitas Pekerja Seks Komersial di Lokalisasi

Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta

Timur

Sebagaimana teori Dramaturgi yang dikembangkan oleh Erving Goffman

yang menjelaskan bahwa ketegangan diri dalam interaksionisme simbolik dimana

dalam diri seseorang kerap terjadi konsepsi “ketidaksesuaian antara diri

manusiawi kita dan diri kita sebagai hasil sosialisasi”. Dan hal ini seolah bahwa

dalam diri seseorang terjadi pembentukan karakter untuk apa yang menjadi jati

dirinya sendiri dan apa yang ingin seseorang tampilkan agar sesuai dengan

harapan orang lain.67

Konsep front stage (panggung depan) dan back stage (panggung

belakang). Konsep tersebut menjelaskan bahwa setiap individu akan memiliki sisi

yang jarang ditampilkan olehnya kepada khalayak publik baik karena sebuah

67

Nur Syam, Agama Pelacur, Yogyakarta: LkiS, 2010, h. 49.

Page 69: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

59

tuntutan peran maupun pekerjaan yang dilakukan. Hal tersebut senada dengan apa

yang teradi pada religiusitas para PSK lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan

Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur yang memiliki sisi religius di balik

pekerjaan mereka sebagai PSK baik dari dimensi keyakinan, pengetahuan, ritual,

pengalaman, dan konsekuensi dari religiusitas mereka.

Dalam kacamata konsep Dramaturgi yang dikemukakan oleh Erving

Goffman dari sisi front stage dan back stage maka bisa dikatakan konsep tersebut

serasi dengan hasil temuan penulis di lapangan. Sosok religius PSK lokalisasi

Boker yang berpakaian tertutup dan berhijab memang bukanlah harapan yang

akan ditemui oleh penulis. Penulis mencoba menggali bagaimana sisi religiusitas

dari sudut yang dikemukakan oleh Glock dan Stark dimana religiusitas bukanlah

semata penampilan yang mencolok dari pakaian yang agamis, namun religusitas

yang terdiri dari beberapa ranah yang saling terhubung satu sama lain.

Ketika melakukan penelitian, penulis mendapati sosok PSK yang

berpakaian sebagaimana PSK pada umumnya yang berpakaian seksi dan tidak

berhijab. Namun penulis melihat itu adalah sisi front stage yang ditampilkan oleh

PSK untuk mendukung pekerjaannya. Karena wajah PSK yang diinginkan oleh

pelanggan mereka adalah sosok yang menggoda bagi kaum laki-laki, bukan sosok

tertutup yang terkesan alim. Sisi front stage tersebut tidak mencirikan maupun

menyiratkan sedikitpun akan sisi religius dari para PSK. Hal tersebut berbanding

terbalik ketika penulis menggali lebih dalam bagaimana sisi religiusitas mereka

dari mulai keyakinan, pengetahuan, ritual, konsekuensi, dan pengalaman

keagamaan mereka. Hasil wawancara menunjukkan bahwa mereka adalah sosok

Page 70: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

60

yang religius ketika berada di belakang panggung kehidupan pekerjaan mereka

atau sisi back stage mereka. Religiusitas tersebut bisa penulis rasakan bahwa itu

tanpa rekayasa karena penulis menilai dari spontanitas, mimik wajah, dan nada

berbicara mereka ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang religiusitas

mereka. Terdengar nada bicara yang penuh akan harapan terutama ketika

berbicara akan nasib mereka dan apa yang Tuhan rencanakan bagi mereka.

Dalam pengamatan langsung yang penulis lakukan, sangat sulit bagi

penulis untuk mengamati secara langsung bagaimana aspek lahiriah atau yang

nampak dari sisi religiusitas para PSK di lokasi pengamatan. Dalam ranah

keyakinan, pengetahuan, dan penghayatan/pengalaman, hanya bisa diketahui dari

wawancara dengan mereka para PSK di lokalisasi tersebut. Hal tersebut karena

keyakinan, pengetahuan, dan pengalaman keagamaan adalah aspek batiniah yang

hanya tersimpan di memori atau pikiran para PSK yang mereka deskripsikan

dalam wawancara.

Sedangkan untuk ranah ritual dan konsekuensi, penulis melihat bahwa

para PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur bukanlah pribadi yang menampilkan sisi religius mereka.

Penulis melihat fakta di lapangan bahwa sisi yang ditampilkan oleh para PSK di

lokalisasi tersebut adalah sisi profesionalitas mereka dalam bekerja seperti

pakaian seksi dan riasan wajah yang mencolok. Dan ritual keagamaan bagi para

PSK di lokalisasi tersebut adalah kegiatan yang dilakukan secara pribadi dan tidak

diperlihatkan kepada orang lain. Sedangkan untuk konsekuensi atau akhlak yang

tumbuh sebagai efek dari keyakinan, intelektual, ritual, dan pengalaman religius

Page 71: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

61

para PSK sulit untuk dilihat karena keterbatasan waktu penulis untuk mengamati

para PSK di lokalisasi tersebut. Penulis hanya mengumpulkan data berupa

pernyataan dari masyarakat sekitar, tokoh agama, dan mantan PSK bahwa akhlak

yang ditampilkan oleh para PSK di lokalisasi Boker adalah akhlak yang baik dan

peduli akan lingkungan sosial. Hal tersebut didukung juga dengan tidak ada

catatan dan penyataan negatif seperti perbuatan mengganggu, gaduh, dan

meresahkan dalam artian membuat onar dari masyarakat sekitar, tokoh

masyarakat, perangkat RT/RW, dan para PSK disana. Dan pernyataan yang

didapat tentang prilaku para PSK di lokalisasi Boker justru malah pernyataan

yang positif seperti peduli akan kegiatan sosial lingkungan disana, menghormati

masyarakat sekitar, menghormati kegiatan keagamaan disana, dan lain

sebagainya.

Kelompok PSK di lokalisasi Boker menampilkan sisi religiusitas secara

individu seperti pelaksanaan ritual, keyakinan, pengetahuan, dan pengalaman

dalam keagamaan. Namun dalam sisi sosial maka akan terlihat ada beberapa

perbuatan mereka yang didasari semangat keagamaan seperti mereka sangat

peduli akan kegiatan sosial di lingkungan sekitar, sangat menghormati kegiatan

keagamaan disana, dan mereka sangat mempehatikan pendidikan keagamaan

anak-anak mereka dengan cara mengikutsertakan anak-anaknya untuk mengaji

dan belajar ilmu agama di masjid dan mushola sekitar lokalisasi Boker.

Selanjutnya, untuk analisa terhadap berbagai unsur religiusitas menurut

Glock dan Stark terhadap para PSK lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan

Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur maka bisa dikatakan bahwa. Pertama,

Page 72: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

62

ranah keyakinan, para PSK lokalisasi Boker Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur memiliki tingkat keyakinan yang dasar saja seperti

keyakinan kepada Tuhan, kitab suci, dan esensi-esensi ghaib lainnya dalam agama

yang mereka anut. Dalam keyakinan mereka sangat meyakini akan kebenaran

keyakinan mereka, walaupun nampak hanya dasar keyakinan saja tanpa

memperdalam atau mengeksplore lebih jauh akan keyakinan mereka. Kedua,

ranah ritual, para PSK lokalisasi Boker Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas

Jakarta Timur yang menjadi responden hanya melakukan ritual ibadah rutin saja

yang mereka anggap sebagai kewajiban yang harus ditunaikan seperti shalat,

puasa, dan lain-lain. Ketiga, ranah pengetahuan, para PSK lokalisasi Boker

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur yang menjadi responden

hanya memiliki pengetahuan dasar akan agama yang mereka anut seperti kepada

siapa harus percaya, ritual apa saja yang harus dilakukan, dan lain sebagainya,

namun minim akan penambahan wawasan akan agama mereka, hanya cukup

dengan apa yang mereka dapatkan ketika dulu masih duduk di bangku sekolah,

walaupun ada satu responden yang mendapatkan tambahan wawasan religiusitas

dari guru spiritualnya. Keempat, ranah konsekuensi, para PSK lokalisasi Boker

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur yang menjadi responden

menyatakan bahwa meskipun pekerjaan mereka menyalahi norma agama, namun

mereka tetap membangun akhlaq atau karakter yang baik dalam kehidupan

sosialnya. Hal tersebut didapat dari pernyataan mereka yang peduli akan kegiatan

sosial dan bahkan kegiatan religiusitas di sekitar lokalisasi Boker Kelurahan

Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur, dan para warga sekitar lokalisasi

Page 73: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

63

merasa bahwa hubungan sosial mereka dengan para PSK sejauh ini baik-baik saja.

Kelima, ranah penghayatan, dalam ranah ini para PSK lokalisasi Boker Kelurahan

Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur yang menjadi responden menyatakan

bahwa mereka mengalami perasaan penyesalan dan takut akan dosa terhadap apa

yang telah mereka lakukan untuk mencari nafkah di samping kegiatan ibadah

mereka sehari-hari, rasa sedih, penuh harapan, takut, dan gembira adalah perasaan

yang kerap muncul bergantian dalam kondisi tertentu.

Jika kita melihat bagaimana Clark (1958) menyebutkan bahwa salah satu

ciri kehidupan beragama pada masa kanak-kanak adalah sifatnya yang hanya

ritualistik dan imitatif, artinya hanya melakukan ritual sebagai kebiasaan dan

meniru saja. Sedangkan pada masa remaja adalah masa kritis dan

mempertanyakan. Dan untuk masa dewasa, religiusitas seseorang biasanya telah

mencapai kemantapan yang dianggap bisa menyelaraskan perilakunya

kesehariannya dengan norma-norma agamanya. Namun kadang masih ada orang

dewasa yang masih belum matang kehidupan beragamanya dan masih memainkan

peran religiusitas seperti anak-anak yang hanya menjalankan ritual saja, tanpa

menanamkan nilai-nilai norma agama dalam kehidupannya.68

Akan tetapi pola religiusitas yang belum matang dan masih kekanak-

kanakan tersebut tidak bisa langsung dipersepsikan bahwa para PSK lokalisasi

Boker Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur memiliki pola

religiusitas yang belum dewasa. Posisi mereka sebagai PSK dan sebagai manusia

68

Subandi, Perkembangan Kehidupan Beragama, Buletin Psikologi, Tahun III, Nomor 1,

Agustus 1995, h. 16.

Page 74: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

64

beragama membuatkan pengecualian. Kendati para PSK lokalisasi Boker

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur hanya memahami dasar

agama, tidak ada kegiatan menambah wawasan religiusitas, dan hanya berputar

pada siklus ibadah rutin saja, namun kita tidak bisa megabaikan aspek

penghayatan dan konsekuensi dari para PSK lokalisasi Boker Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur.

Penulis melihat bahwa aspek penghayatan berupa penyesalan, rasa takut,

pengharapan, dan lain-lain adalah pola religiusitas yang bisa dibilang matang

karena pada posisi tersebut mereka bisa menempatkan diri ketika berhadapan

dengan Tuhan dalam ibadah ataupun berdoa. Begitu juga sikap mereka yang

peduli akan lingkungan sosial sekitar mereka bisa jadi adalah konsekuensi yang

muncul dari ranah religiusitas yang telah dibahas sebelumnya.

Para PSK lokalisasi Boker Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta

Timur mampu memainkan perannya sebagai pencari nafkah dan hamba Tuhan

dalam situasi dan kondisi tertentu. Di saat bekerja sebagai PSK mereka akan

profesional dengan menyembunyikan jati diri mereka sebagai hamba Tuhan yang

taat, di satu sisi ketika beribadah mereka memposisikan diri sebagai makhluk

lemah yang penuh dengan penyesalan dan ketidakberdayaan di hadapan Tuhan.

Dan hal inilah yang banyak luput dari penilaian masyarakat karena masyarakat

kebanyakan hanya menilai apa yang nampak di hadapan mereka tanpa menilai

secara mendalam bagaiaman kehidupan PSK di balik layar kehidupan dunia

malamnya.

Page 75: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada kesimpulan dari penelitian tentang sikap religiusitas PSK lokalisasi

Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur,

penulis memahami bahwasanya sikap religiusitas para PSK di lokalisasi Boker

adalah sisi yang tidak ingin mereka tampilkan dalam kehidupan keseharian

terutama dalam pekerjaan mereka. Sosok yang mereka tampilkan jauh dari kesan

religius adalah bentuk profesionalitas mereka dalam bekerja. Namun di balik itu

semua, sisi religius mereka seolah tetap mereka jaga dan menjadi sisi yang hanya

ditampilkan kepada keluarga dan Tuhan saja. Selain itu sisi religiusitas mereka

sederhana dan apa adanya. Mereka meyakini, memahami, dan menjalankan ritual

agama hanya sekedar dari apa yang mereka ketahui. Namun, di balik itu, mereka

mampu menampilkan akhlak atau sisi konsekuensi dari religiusitas mereka

sebagai pribadi yang baik terutama bagi lingkungan sosial sekitar mereka.

Dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari, sisi religiusitas para PSK

melahirkan kesadaran mereka akan sebuah pengharapan terhadap agama dan

kesadaran akan identitas mereka yang mereka pertahankan di balik pekerjaan

mereka sebagai PSK yaitu sebagai hamba Tuhan. Para PSK di lokalisasi Boker

bisa menempatkan diri mereka kapan sebagai PSK dan kapan sebagai individu

yang religius. Di balik kesederhanaan sisi religius mereka yang luput dari

penilaian masyarakat tidak membuat mereka abai terhadap ritual-ritual

Page 76: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

66

keagamaan. Dan bahkan mereka mempunyai pengalaman religius tersendiri ketika

mereka melakukan ritual-ritual keagamaan atau pada saat mereka merasakan

kedekatan dengan Tuhan.

Page 77: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

67

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ali, H.M Sayuthi, Metedologi Penelitian Agama cet. I, Jakarta Raja Graifindo

Persada 2002.

Bahri, Media Zainul, Wajah Studi Agama Agama: Dari Era Teosofi Indonesia

(1901-1940) Hingga Masa Reformasi Yoygyakarta: Pustaka Pelajar,

2015.

Connolly, Peter, Aneka Pendekatan Studi Agama, Yogyakarta: LkiS, 2009.

Faisal, Sanapiah, Format-format Penelitian Sosial, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2003.

Kahmad, Dadang, Sosiologi Agama, Bandung, Remaja Rosdakarya: 2000.

Kantor Perburuhan Internasional Program Internasional Penghapusan Pekerja

Anak, Ketika Anak Tak Bisa Lagi Memilih, Fenomena Anak yang

Dilacurkan di Indonesia, Jakarta: Kantor Perburuhan Internasional.

Kantor Perburuhan Internasional Program Internasional Penghapusan Pekerja

Anak, Ketika Anak Tak Bisa Lagi Memilih, Fenomena Anak yang

Dilacurkan di Indonesia, Jakarta: Kantor Perburuhan Internasional.

Nottingham, Elizabeth K., Agama Dan Masyarakat Suatu Pengantar Sosiologi

Agama, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.

Organisasi Perburuhan Internasional, Perdagangan Anak untuk Tujuan Pelacuran

di Jakarta dan Jawa Barat, Jakarta: 2004.

Ratna, Nyoman Kutha, Metodologi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu Sosial

Humaniora Pada Umumnya ,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Page 78: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

68

Suprayogo, Imam, Metodologi Penelitian Sosial Agama ,Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2003.

Ritzer, George dan Dougles J. Goodmen Teori Sosiologi. Dari Teori Sosiologi

Klasik Sampai Perkembangan Mutkhir Teori Sosial Post Modern Edisi

ke-3. Nurhadi (Penerjemah) Kreasi Wacana, Bantul 2011.

Syam, Nur, Agama Pelacur, Yogyakarta: LkiS, 2010.

Jurnal :

Adhim, Fauzan, Pengaruh Religiusitas Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Alumni

dan Bukan Alumni Pesantren, Jurnal Ekonomi Moderenisasi, Vol. 5, No.

2, Juni 2009.

Afiatin, Tina, Religiusitas Remaja: Studi Tentang Kehidupan Beragama di Daerah

Istimewa Yogyakarta, Jurnal Psikologi No. 1, tahun 1998.

Amalia, Mia, Analisis Terhadap Tidak Pidana Lokalisasi Dihubungkan Dengan

Etika Moral Serta Upaya Penanggulangan Di Kawasan Cisarua Kampung

Arab, Jurnal Mimbar Justisia, Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016.

Amalia, Astry Sandra, “Dampak Lokalisasi Pekerja Seks Komersial (PSK)

Terhadap Msyarakat Sekitar (Studi Kasus di Jalan Soekarno-Hatta km.10

Desa Purwajaya Kabupaten Kutai Kartanegara)’, ejournal Administrasi

Negara, Vol. 1, No. 2, 2013.

Page 79: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

69

Artosa, Odam Asdi, Pekerja Migran dan Ekonomi Informal Ilegal (Prostitusi) di

Wilayah Pasar Kembang Yogyakarta, Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 5,

No. 1, Januari 2018.

Bawole, Merryany T., Kajian Hak Asasi Manusia Terhadap Perlakuan

Diskriminasi Kepada Pekerja Seks Komersial, E-Journal Unsrat Vol.

XXI No. 3, April-Juni, 2013.

Holdcroft, Barbara, What Is Religiousity?, Catolic Education: A Journal of

Inquiry and Practice, Vol. 10, No. 1, September 2006.

Munawaroh, Siti, Pekerja Seks Komersial (PSK) di Wilayah Prambanan,

Kabupaten Klaten Jawa Tengah, Jurnal Dimensia, Vol. 4, No. 2,

September 2010.

Mulyadi, Agama dan Pengaruhnya Dalam Kehidupan, Jurnal Tarbiyah Al-Awlad,

Vol. VI Edisi 02 2016.

Tadie, Jerome dan Risa Permanadeli, Night and The City: Clubs, Brothels, and

Politics in Jakarta, Journal Urban Studies Vol. 52 (3) 2015, h. 476.

Zarkasi, Ahmad, Metodologi Studi Agama-Agama, Jurnal Al-Adyan, Vol. XI, No

1, Juni 2016.

Buletin :

Subandi, Perkembangan Kehidupan Beragama, Buletin Psikologi, Tahun III,

Nomor 1, Agustus 1995.

Page 80: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

70

Skripsi :

Hidayatulloh, Syariful, Pemahaman Agama Islam Pada Pekerja Seks Komersial

(Studi Kasus PSK Lokalisasi Komplek Kedung Banteng Desa Kedung

Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo). , Skripsi, UIN

Sunan Kalijaga: Yogyakarta: 2008.

Syafa’atin, Annhi, Studi Religiusitas Bagi PSK Perempuan di Desa Pancur

Bojonegoro, Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya,

2018

Wawancara :

Wawancara dengan salah satu penduduk setempat yang bernama Tasno pada

tanggal 12 Februari 2020.

Wawancara dengan salah satu PSK Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur (nama disamarkan) pada tanggal 12

Februari 2020.

Wawancara pribadi dengan bapak M. Yusuf sebagai staff RW di lokalisasi Boker

Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur

pada 03 Juni 2020.

Wawancara pribadi dengan bapak Ustadz Komar sebagai tokoh agama dan

pembina masjid di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur pada 03 Juni 2020.

Page 81: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

71

Wawancara pribadi dengan bapak Syahrul sebagai pelaku usaha warung dan yang

mempekerjakan beberapa PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur pada 03 Juni 2020.

Wawancara pribadi dengan empat orang PSK di lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur pada 03, 11, dan 15

Juni 2020.

Website :

http://m.cnnindonesia.com/nasional/20180419112100-20-291933/kemensos-40-

ribu-psk-menghuni-lokalisasi-indonesia diakses pada 13 Februari 2020

pukul 19:45 WIB.

http://m.detik.com/news/berita/d-3440073/megahnya-gor-ciracas-yang-dibangun-

di-bekas-lokalisasi-Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur diakses pada 13 Februari 2020 pukul 19:45 WIB.

http://data.jakarta.go.id/dataset/jumlahrtperkelurahandkijakarta. Diakses pada 10

Juni 2020 pukul 16.56 WIB.

http://data.jakarta.go.id/dataset/jumlahrtperkelurahandkijakarta. Diakses pada 10

Page 82: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

67

Lampiran Wawancara Penelitian:

Pak Syahrul

(Pemilik usaha warung di sekitar lokalisasi)

1. Bagaimana respon masyarakat terhadap PSK?

Masyarakat sini biasa biasa aja, sebab terjadi sikap saling membutuhkan satu

sama lain. Sebab terjadi transaksi ekonomi antara PSK dan warga.

2. Untuk para pelaku Pekerja seks komersial di sini sendiri mereka dari mana

saja pak?

Mereka (para PSK) rata-rata dari luar (bukan warga sini).

3. Apakah pernah terjadi penolakan terhadap psk dari warga sini pak?.

Tidak ada.

4. Apakah ada keluhan pak selama ini dari warga terhadap psk?

Tidak ada.

5. Ada kontribusi nya tidak pak para psk terhadap kegiatan sosial?.

Ada, jika ada orang sakit mereka sumbangan seikhlasnya untuk yang sakit.

6. Menurut bapak pribadi, para PSK ini salah pak di mata hukum negara dan

hukum agama?

Iya salah, cuma bagaimana mereka juga mempunyai kebutuhan.

7. Ada upaya tidak pak selama ini untuk menertibkan lokalisasi ini dari

pemerintah ataupun di luar Pemerintah?

Ada, seperti LSM, Rumah Sakit dan Dokter bahkan melakukan sosialisasi ke

PSK untuk penyuluhan kesehratasn seksual.

Page 83: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

8. Harapan bapak unuk lokalisasi dan para psk di sini bagaimna pak?

Ingin nya bersih ini lokalisasi akan tetapi harus jelas juga solusinya nanti para

PSK ini setelah dari sini bekerja di mana dan juga harus lebih baik tentunya

pekerjaanya nantinya setelah tidak di sini.

9. Lalu sepengelihatan bapak, bapak pernah melihat para PSK beribadah?

Iya pernah. Mereka kadang shalat, puasa juga jalan.

PSK 1

(Mbak Mei)

1. Kalau boleh tahu, agama yang saudari pegang apa?

Islam, mas.

2. Sejauh mana Saudari meyakini kebenaran Agama yang saudari pegang saat

ini?

Saya percaya mas sama Allah.

3. Seberapa dekat jarak yang saudari rasakan antara diri saudari dengan

Tuhan?

Dekat mas, apalagi kalau lagi sholat, bikin tenang.

4. Pada saat momen apa saudari merasakan dengan Tuhan?

Pada saat ibadah.

5. Pernah tidak saudari mendapatkan Pendidikan keagamaan?

Pernah pada saat duduk di bangku sekolah

6. Apakah dulu saudari diajarkan agama ketika masih di kampung halaman?

Iya mas diajarin.

Page 84: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

7. Ketika merantau ke Jakarta, apakah saudari belajar agama lagi atau tidak?

Enggak mas, kan sibuk kerja jadi fokus sama kerjaan.

8. Sejauh mana saudari mengetahui dasar praktik ibadah, sesperti apa saja

yang harus di lakukan?

Ya saya sholat sholat aja mas.

9. Sejauh mana saudari mengetahui dasar keimanan dalam agama saudari?

Seperti harus kepada siapa kita harus beriman?

Ya iman sama Tuhan mas, sama Allah.

10. Apakah saudari melakukan ibadah harian, mingguan atau bulanan?

Iya, ibadah yang wajib setiap hari.

11. Apakah saudari melakukan sholat berjamaah di masjid atau datang ke

pengajian atau ke majlis ta’lim?

Gak mas, saya shalat di rumah aja, malu mas.

12. Apa yang saudari rasakan ketika melakukan praktik ibadah, terus apa

saudari yakin ibadah yang saudari laukakan diterima atau tidak?

Yang nentuin ibadah di terima itu tuhan mas, kita hanya menjalankan saja.

Walaupun saya hina dan kotor tapi saya yakin ibadah saya diterima.

13. Pada saat melakukan praktik ibadah, hal apa yang mempengaruhi saudari,

dari diri sendiri atau hanya ikut ikutan bareng orang lain?

Atas keinginan sendiri.

14. Saudari ada rasa menyesal tidak melakukan pekerjaan ini?

Tidak mas, sudah takdirnya mungkin nanti ada masanya.

15. Apakah saudari yakin akan adanya surga dan neraka?

Page 85: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

Yakin lah mas. Tapi walaupun kita kerja kayak gini kan ini terpaksa mas

dari pada gak makan, saya yakin Allah Maha Pengampun, mas.

16. Kalau pas lagi kerja suka ada perasaan nyesel gak?

Ada mas tapi ya tetep kudu kerja.

17. Apakah saudari memiliki anak?

Ada mas.

18. Apakah anak saudari belajar agama?

Iya mas di sekolahan aja paling.

PSK 2

(Mbak Avera)

1. Kalau boleh tahu, agama apa yang saudari pegang?

Alhamdulillah, Islam.

2. Sejauh mana Saudari meyakini kebenaran Agama yang saudari pegang saat

ini?

Yakin.

3. Seberapa dekat jarak yang saudari rasakan antara diri saudari dengan Tuhan?

Sangat dekat.

4. Pada saat momen apa saudari saudari merasakan dengan Tuhan?

Terkadang dalam kondisi menyendiri saya merasa deket dengan Tuhan mas.

5. Pernah tidak saudari mendapatkan pendidikan keagamaan?

Pernah pada saat di sekolah.

Page 86: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

6. Apakah dulu saudari diajarkan agama ketika masih di kampung halaman atau

pas masih sekolah?

Belajar, kan dulu ada pelajarannya di sekolah sama dulu sering ngaji juga.

7. Ketika merantau ke Jakarta, apakah saudari belajar agama lagi atau tidak?

Enggak mas, saya ibadah, ibadah aja, udah tua gini, malu juga kan kerjaan

kita begini.

8. Sejauh mana saudari mengetahui dasar praktik ibadah, sesperti apa saja yang

harus di lakukan?

Iyaa ibadah seperti biasa aja mas, seperti sholat dan mengaji.

9. Sejauh mana saudari mengetahui dasar keimanan dalam agama saudari,

seperti harus kepada siapa kita harus beriman?

Ya harus beriman kepada Tuhan, mas.

10. Apakah saudari melakukan ibadah harian, mingguan atau bulanan?

Iya, ibadah tiap hari.

11. Apakah saudari melakukan shalat berjama’ah di masjid atau datang ke

pengajian atau ke masjlis ta’lim?

Engga mas, saya shalat ya di rumah aja, kalau ada pengajian saya gak ikut

mas.

12. Apa yang saudari rasakan ketika melakukan praktik ibadah, terus apa saudari

yakin ibadah yang saudari laukakan diterima atau tidak?

Insya Allah di terima karena Allah itu Maha Tahu.

13. Pada saat melakukan praktik ibadah, hal apa yang mempengaruhi saudari,

dari diri sendiri atau hanya ikut-ikutan orang lain?

Page 87: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

Dari hati saya yang paling dalam.

14. Saudari ada rasa menyesal tidak melakukan pekerjaan ini?

Ya, menyesal.

15. Apakah saudari yakin akan adanya surga dan neraka?

Yakin mas.

16. Kalau pas lagi kerja suka ada perasaan menyesal gak?

Pasti ada, cuman ya mau gimana lagi.

17. Apakah saudari mempunyai anak?

Punya, laki-laki dua, udah SMP sekarang yang paling gede.

18. Apakah anak saudari belajar agama?

Ya belajar paling di sekolahan, kadang ikut ngaji juga ke mesjid.

PSK 3

(Mbak Saroh)

1. Kalau boleh tahu, agama yang saudari pegang apa?

Islam.

2. Sejauh mana saudari meyakini kebenaran Agama yang saudari pegang saat

ini?

Yakin, sangat yakin.

3. Seberapa dekat jarak yang saudari rasakan antara diri saudari dengan Tuhan?

Saya merasa sangat dekat.

4. Pada saat momen apa saudari saudari merasakan dekat dengan Tuhan?

Pada saat ibadah.

Page 88: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

5. Pernah tidak saudari mendapatkan pendidikan keagamaan?

Iya pernah pada waktu masih kecil belajar agama.

6. Ketika merantau ke Jakarta, apakah saudari belajar agama lagi atau tidak?

Enggak mas, paling denger-denger aja di TV atau kadang suka denger di

masjid kalau lagi ada pengajian.

7. Kalau belajar langsung belum pernah?

Belum mas.

8. Sejauh mana saudari mengetahui dasar praktik ibadah, seperti apa saja yang

harus di lakukan?

Iya saya ibadah ibadah saja mas.

9. Sejauh mana saudari mengetahui dasar keimanan dalam agama saudari,

seperti harus kepada siapa kita harus beriman?

Iya, saya percaya sama Allah mas.

10. Apakah saudari melakukan ibadah harian, mingguan atau bulanan?

Iya, melakukan praktik ibadah.

11. Apakah saudari melakukan shalat berjama’ah di masjid?

Gak mas, shalat ya di rumah aja.

12. Apa yang saudari rasakan ketika melakukan praktik ibadah, terus apa saudari

yakin ibadah yang saudari laukakan diterima atau tidak?

Sedih mas, yakin diterima..

13. Pada saat melakukan praktik ibadah, hal apa yang mempengaruhi saudari,

dari diri sendiri atau hanya ikut-ikutan orang lain?

Karena teringat akan dosa, dari dalam diri sendiri.

Page 89: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

14. Saudari ada rasa menyesal tidak melakukan pekerjaan ini?

Menyesal, habis bagaimana mas karena tuntutan mas.

15. Apakah saudari yakin akan adanya surga dan neraka?

Yakin kok.

16. Kalau pas lagi kerja suka ada perasaan nyesel gak?

Ada lah pasti kalau nyesel.

17. Apakah saudari mempunyai anak?

Ada mas, laki satu cewe satu.

18. Apakah anak saudari belajar agama?

Ya mereka belajar di sekolahan, kalau yang laki kadang ngaji ke mesjid.

PSK 4

(Mbak Halifah)

1. Sejauh mana saudari meyakini kebenaran agama yang saudari pegang saat

ini?

Iya yakin, saya sih menjalankan ibadah aja sih.

2. Seberapa dekat jarak yang saudari rasakan antara diri saudari dengan Tuhan?

Dekat, saya merasakan Tuhan ada di dalam diri saya.

3. Pada saat momen apa saudari saudari merasakan dengan Tuhan?

Pada saat ada masalah.

4. Pernah tidak saudari mendapatkan pendidikan keagamaan?

Dari kecil diajarkan mengaji sampai sekarang pun saya punya guru spiritual.

Page 90: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

5. Sejauh mana saudari mengetahui dasar praktik ibadah, sesperti apa saja yang

harus dilakukan?

Iya saya tahu, seperti shalat, beramal, dan lain-lain.

6. Sejauh mana saudari mengetahui dasar keimanan dalam agama saudari,

seperti harus kepada siapa kita harus beriman?

Iya tahu, percaya sama Allah, malaikat, dan lain-lain.

7. Apakah saudari melakukan ibadah harian, mingguan atau bulanan?

Iya saya menjalankan.

8. Apa yang saudari rasakan ketika melakukan praktik ibadah, terus apa saudari

yakin ibadah yang saudari laukakan di terima atau tidak?

Merasa berdosa, iya saya yakin.

9. Pada saat melakukan praktik ibadah, hal apa yang mempengaruhi saudari,

dari diri sendiri atau hanya ikut-ikutan kepada orang lain?

Ada bisikan mas untuk menyuruh saya beribadah.

10. Saudari ada rasa menyesal tidak melakukan pekerjaan ini?

Iya saya menyesal.

Bapak Yusuf

(Staf RW 01)

1. Ada berapa jumlah kepala keluarga di wilayah RW 01 sendiri ada berapa?

Kurang lebih di wilayah RW 01 ada seribu kepala keluarga.

2. Untuk lokalsasi Boker sendiri terdiri dari berapa RT?

Dari RT 01, 02, 03 dan 04.

Page 91: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

3. Ada berapa jumlah angunan yang ada di lokalalisasi Boker?

Untuk jumlah bangunan sendiri ada kurang lebih 100.

4. Apakah di sini juga ada semacam losmen atau peniginapan?

Di sini si tidak ada losmen ya mas.

5. Di sini ada berapa jumlah kontrakan atau kos-kosan?

Tidak bisa diperkirakan ya mas karna hampir semuanya di lingkungan

lokalisasi Boker di bangun kontrakan atau kos-kosan.

6. Untuk lokalisasi Boker sendiri terdiri dari berapa RW?

Hanya satu, yaitu RW 01.

7. Ada berapa jumlah rumah ibadah di sekitar lokalisasi Boker?

Untuk lingkungan RW 01 ada 6 masjid, 2 mushola, dan 1 gereja.

Page 92: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

Lampiran Foto kegiatan penelitian:

Gambar 1&2: Gang tempat mangkal para PSK di Lokalisasi Boker

Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur.

Page 93: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...
Page 94: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

Gambar 3&4: Tempat ibadah yang ada di sekitar lokalisasi Boker Jl.

Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur.

Page 95: Religiusitas Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus ...

Gambar 5&6: Kegiatan wawancara dengan warga dan tokoh masyarakat

setempat di sekitar lokalisasi Boker Jl. Raya Bogor Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur.