jwban emulsi

14
Tipe Emulsi RPS 18 th : 298 Suatu emulsi dimana minyak terdispersi sebagai tetesan ke dalam fase berair diistila tipe emulsi minyak dalam air, m/a. Saat air adalah fase terdispersi dan pendisersi, emulsi tersebut adalah tipe air dalam minyak (a/m). Kebanyakan emulsi fa dibuat untuk pemberian oral dalam m/a, pengemulsi lotio dan krim adalah m/a maupun d a/m tergantung dari penggunaannya, mentega dan krem salad adalah emulsi a/m. Akhir-akhir ini ada yang disebut sebagai pengemulsi ganda, telah dikembangkan dengan memperlambat pelepasan bahan aktif. Dalam tipe ini ada 3 fase yaitu emuls bentuk a/m/a atau m/a/m. dalam hal ini emulsi beberapa obat ada dalam fase yang pali yang harus memiliki dua fase disekelilingnya untuk mencapai fase eksternal, kontinyu Kesimpulan : a. Jika dalam emulsi minyak terdispersi sebagai tetesan dalam fase cair disebut emul dalam air, o/w b. Jika air merupakan fase terdispersi dan minyak medium pendispersi emulsi atau air minyak, w/o c. Banyak emulsi farmasi dirancang untuk penggunaan oral adalah tipe w/o lotio penge dan krem juga tipe o/w atau w/o tergantung pada penggunaannya, mentega dan krem s atau emulsi a/m d. Baru-baru ini, dikenal emulsi ganda yang dibuat dan menunda sedikit pelepasan zat Pada emulsi tipe ini ada 3 fase yaitu emulsi yang terbentuk m/a/m atau a/m/a 2. Ukuran partikel RPS 18 th : 298 : 0,1 100 μm DOM Martin : 508 : > 0,1 μm Lachman : 503 : 0,25 10 μm Parrot : 334 : 0,2 50 μm Physphar : 527 : 0,1 100 μm Kesimpulan : 0,1 100 μm Mikroemulsi (DOM Martin ; 509) : < 0,05 μm atau lebih kecil lagi Komponen Dasar Adalah bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat didalam emulsi, biasanya te dari : 1. Fase dispers / fase internal / fase diskontinyu Yaitu zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil kedalam zat cair lain. 2. Fase kontinyu / fase eksternal / fase luar Yaitu zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) da tersebut. 3. Emulgator Adalah bagian Berupa zat yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi. v Komponen Tambahan

Transcript of jwban emulsi

Tipe Emulsi RPS 18th : 298 Suatu emulsi dimana minyak terdispersi sebagai tetesan ke dalam fase berair diistilahkan sebagai tipe emulsi minyak dalam air, m/a. Saat air adalah fase terdispersi dan minyak sebagai fase pendisersi, emulsi tersebut adalah tipe air dalam minyak (a/m). Kebanyakan emulsi farmasetik dibuat untuk pemberian oral dalam m/a, pengemulsi lotio dan krim adalah m/a maupun dalam a/m tergantung dari penggunaannya, mentega dan krem salad adalah emulsi a/m. Akhir-akhir ini ada yang disebut sebagai pengemulsi ganda, telah dikembangkan dengan sedikit memperlambat pelepasan bahan aktif. Dalam tipe ini ada 3 fase yaitu emulsi yang memiliki bentuk a/m/a atau m/a/m. dalam hal ini emulsi beberapa obat ada dalam fase yang paling dalam yang harus memiliki dua fase disekelilingnya untuk mencapai fase eksternal, kontinyu. Kesimpulan : a. Jika dalam emulsi minyak terdispersi sebagai tetesan dalam fase cair disebut emulsi minyak dalam air, o/w b. Jika air merupakan fase terdispersi dan minyak medium pendispersi emulsi atau air dalam minyak, w/o c. Banyak emulsi farmasi dirancang untuk penggunaan oral adalah tipe w/o lotio pengemulsi dan krem juga tipe o/w atau w/o tergantung pada penggunaannya, mentega dan krem salad atau emulsi a/m d. Baru-baru ini, dikenal emulsi ganda yang dibuat dan menunda sedikit pelepasan zat aktif. Pada emulsi tipe ini ada 3 fase yaitu emulsi yang terbentuk m/a/m atau a/m/a 2. Ukuran partikel RPS 18th : 298 : 0,1 100 m DOM Martin : 508 : > 0,1 m Lachman : 503 : 0,25 10 m Parrot : 334 : 0,2 50 m Physphar : 527 : 0,1 100 m Kesimpulan : 0,1 100 m Mikroemulsi (DOM Martin ; 509) : < 0,05 m atau lebih kecil lagi

Komponen Dasar Adalah bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat didalam emulsi, biasanya terdiri dari : 1. Fase dispers / fase internal / fase diskontinyu Yaitu zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil kedalam zat cair lain. 2. Fase kontinyu / fase eksternal / fase luar Yaitu zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut. 3. Emulgator Adalah bagian Berupa zat yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi. v Komponen Tambahan

Bahan tambahan yang sering ditambahkan pada emulsi untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Misalnya corrigen saporis,odoris, colouris, preservatif (pengawet), antoksidant. Preservatif yang digunakan antara lain metil dan propil paraben, asam benzoat, asam sorbat, fenol, kresol, dan klorbutanol, benzalkonium klorida, fenil merkuri asetat, dll. Antioksidant yang digunakan antara lain asam askorbat, L.tocoperol, asam sitrat, propil gallat dan asam gallat. Pembentukan dan Pemecahan Tetesan Cair Terdispersi (RPS 18th ; 299) Suatu emulsi ada sebagai hasil dari dua proses yang berlawanan, yaitu dispersi dari salah satu cairan yang lain dalam bentuk tetesan-tetesan dan dengan kombinasi dari tetesan ini untuk membentuk kembali cairan massa awal, proses pertama meningkatkan energi bebas sistem, sementara yang kedua untuk menurunkan energi bebas. Karena itu, proses kedua terjadi secara spontan dan berlanjut hingga pemecahan sempurna atau fase massa terbentuk kembali. Hal ini sedikit digunakan unrtuk membentuk emulsi yang terdispersi dengan baik jika pemecahannya cepat. Demikian pula, kecuali perhatian cukup diberikan untuk mencapai dispersi yang optimal selama penyediaan, kestabilan dari sitem emulsi dapat dikompromikan dari awal. Dispersi dibuat dengan mesin yang didesain dan dioperasikan dngan baik, mampu mengahasilkan tetsan dalam periode waktu yang relatif pendek.1. Cara perkiraan tipe emulsi Lachman Indonesia ; 1033 Untuk memperkirakan tipe emulsi yang terlibat pada kondisi yang diberikan interaksi dari berbagai parameter harus dipertimbangkan pendekatan ini dapat secara pasti dan secara umum hanya sedikit dan beberapa aturan empirik dapat diberikan : 1. Jika ampifil, pada dasarnya larutan air (contoh : sabun kalium atau polioksietilen alkali eter dengan lebih dari 5 unit etilen oksida), ini biasanya akan membentuk emulsifikasi m/a jika surfaktan yang umumnya larut dalam berbagai lemak (Ca, sabun, polioksietilen alkil eter dengan