JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL …lib.unnes.ac.id/7884/1/10620.pdf · IPS lebih efektif dan...
Transcript of JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL …lib.unnes.ac.id/7884/1/10620.pdf · IPS lebih efektif dan...
i
PENGARUH OUTBOUND SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN
IPS BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 2 GABUS
KABUPATEN PATI TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI Disajikan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Geografi
Oleh :
Arum Ambarsari NIM. 3201407005
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
i
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia
Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Unnes pada:
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. Drs. Heri Tjahjono, M.Si NIP. 19620904 1989011 001 NIP. 19680202 1999031 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Geografi
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. NIP. 19620904 1989011 001
ii
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : Jum’at
Tanggal : 23 September 2011
Penguji Utama
Dr. Eva Banowati, M. Si. NIP. 19610929 1989012 003
Penguji I Penguji II
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. Drs. Heri Tjahjono, M.Si. NIP.19620904 1989011 001 NIP. 19680202 1999031 001
Mengetahui:
Dekan FIS,
Drs. Subagyo, M. Pd. NIP. 19510808 1980031 003
iii
iv
PERYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 2011
Arum Ambarsari NIM.3201407005
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
• Bersyukurlah dan jangan kamu dustakan nikmat Tuhanmu (Qs Ar-
Rahman: 71)
• Masa depan menjadi milik orang-orang yang percaya akan indahnya
mimpi-mimpi mereka (Eleanor Roosevelt)
• Sukses butuh proses, maka tersenyumlah dan tetap optimis untuk
menghadapi hari esok (Penulis)
Persembahan
v Ayah & ibu tercinta
v Suami & buah hatiku tersayang
v Kakak & adikku
v Almamater ku
v
vi
PRAKATA
Subhanallah wal hamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman, islam, dan ikhsan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Outbound Sebagai
Metode Pembelajaran IPS Berbasis LingkunganTerhadap Aktivitas Belajar Siswa
Kelas VIII SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2011/2012” ini dengan
baik dan lancar. Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat akhir menempuh gelar
Sarjana Pendidikan Geografi.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu, baik dalam penelitian maupun
penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada:
1. Prof.Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat belajar dan
menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang.
2. Drs. Subagyo, M.Pd, Dekan FIS Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dan
memberikan pengesahan terhadap hasil penelitian yanag telah dilaksanakan
oleh penulis.
3. Drs. Apik Budi Santoso,M.Si, Ketua Jurusan Geografi Universitas Negeri
Semarang dan sekaligus Pembimbing I yang telah memberikan bimbinganya
dengan penuh kesabaran.
4. Drs. Heri Tjahjono, M.Si., Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingannya dengan penuh kesabaran.
vi
vii
5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Geografi yang telah memberikan ilmu yang
bermanfaat bagi penulis.
6. Bapak Septiono Ponco Usodo, S.Pd, Kepala SMP N 2 Gabus Pati yang telah
memberikan ijin penelitian dalam penyusunan skripsi ini.
7. Ibu Sri Hardati, S.Pd, Guru IPS Geografi yang telah banyak membantu selama
penulis melaksanakan penelitian di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati.
8. Siswa kelas VIII SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati, terima kasih atas
kerjasamanya.
9. Teman-teman Geografi angkatan 2007 dan sahabat-sahabatku.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan yang telah mereka berikan dan
apa yang telah penulis uraikan dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususya dan para pembaca pada umumnya.
Semarang , 2011
Penulis
vii
viii
SARI
Ambarsari Arum. 2011 Pengaruh Outbound Sebagai Metode Pembelajaran IPS Berbasis Lingkungan Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. Drs. Heri Tjahjono, M.Si. Kata kunci: outbound, metode pembelajaran, aktivitas belajar
Pembelajaran yang efektif hendaknya dapat bersifat aplikatif, komprehensif dan sistematik. Sehingga, apa yang diperoleh siswa dalam pembelajaran dapat diterapkan di dalam kehidupannya sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat menjadikan pembelajaran IPS lebih efektif dan tidak terasa membosankan. Outbound merupakan salah satu metode yang telah dikembangkan dalam program sekolah alam, siswa dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan total karena kegiatan yang terdapat di dalamnya bersifat aplikatif dan didesain sedemikian rupa sehingga siswa senang melaksanakannya. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pelaksanaan outbound sebagai metode pembelajaran IPS, dan mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan outbound sebagai metode pembelajaran dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati Jawa Tengah. Populasi berjumlah 210 siswa kelas VIII. Jumlah sampel 60, pengambilan sampel dengan teknik stratified random sampling yaitu dari setiap strata ditentukan seimbang dengan banyaknya subyek dalam masing-masing strata. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen penelitian yang dikembangkan oleh peneliti, meliputi: lembar observasi (check list), angket, dan dokumentasi. Data penelitian dianalisis menggunakan regresi sederhana melalui SPSS dan deskriptif persentatif (DP).
Data penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan DP, kegiatan pra-pelaksanaan, pelaksananaan, hingga evaluasi outbound sebagai metode pembelajaran IPS berbasis lingkungan di SMP Negeri 2 Gabus Kabupaten Pati secara garis besar sudah termasuk dalam kategori baik dengan persentase rata-rata 78% namun cukup siap dalam kegiatan persiapan alat dan instrumen permaian yaitu hanya 63.3%. Terdapat pengaruh antara metode outbound terhadap aktivitas belajar siswa kelas VIII dengan koefisien regresi sebesar 1,202 dan persamaan regresinya Y= -38,547 + 1,202x, berarti Ho ditolak.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kegiatan pra-pelaksanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari kegiatan outbound sebagai metode pembelajaran IPS berbasis Lingkungan di SMP Negeri 2 Gabus Kabupaten Pati sudah tergolong dalam kategori siap walaupun masih cukup siap dalam hal persiapan instrumen permainan dan penggunaan outbound sebagai metode pembelajaran IPS berbasis lingkungan berpengaruh positif terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa. Sehingga disarankan kepada para guru dan calon guru IPS agar: dapat melengkapi alat dan instrumen permainan outbound secara lengkap sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan outbound agar tujuan permainan outbound dan tujuan pembelajaran dapat tercapai, mengikuti kegiatan pelatihan outbound sehingga dapat mengembangkannya dalam kegiatan pembelajaran dan pelajaran IPS menjadi lebih menarik dan aplikatif, outbound sebagai metode dapat dijadikan sebagai metode alternatif dalam pembelajaran.
viii
ix
DAFTAR ISI
halaman Halaman Judul.. ................................................................................................... i Persetujuan Pembimbing ...................................................................................... ii Pengesahan Kelulusan.......................................................................................... iii Pernyataan ........................................................................................................... iv Motto dan Persembahan ....................................................................................... v Kata Pengantar ..................................................................................................... vi Sari ...................................................................................................................... viii Daftar Isi .............................................................................................................. ix Daftar Tabel ......................................................................................................... x Daftar Gambar ..................................................................................................... xi Daftar Lampiran................................................................................................... xii
BAB 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1 B. Rumusan Permasalahan........................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6 D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7 E. Penegasan Istilah .................................................................................. 8
BAB II Landasan Teori A. Pengertian Belajar ............................................................................... 10 B. Aktivitas Belajar .................................................................................. 11 C. Outbound Sebagai Metode Pembelajaran ............................................. 13 D. Penelitian terdahulu ............................................................................. 21 E. Kerangka Berfikir ................................................................................ 23 F. Hipotesis ............................................................................................. 23
BAB III Metode Penelitian A. Rancangan dan LokasiPenelitian .......................................................... 24 B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................ 26 C. Variabel Penelitian ............................................................................... 27 D. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 29 E. Instrumen, Validitas dan Reliabilitas .................................................... 31 F. Metode Analisis Data ........................................................................... 34
BAB IV Hasil Penelitian
A. Deskripsi Umum Daerah Penelitian ..................................................... 42 B. Hasil Penelitian .................................................................................... 46 C. Pembahasan ........................................................................................ 61
BAB V Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan ........................................................................................ 65 B. Saran .................................................................................................. 66
Daftar Pustaka ................................................................................................... 67 Lampiran-lampiran ........................................................................................... 69
ix
x
DAFTAR TABEL halaman
Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati.................... 26 Tabel 3.2 Sampel Penelitian ................................................................................. 27 Tabel 3.3 Parameter Outbound Sebagai Metode Pembelajaran ............................. 37 Tabel 3.4 Outbound Sebagai Metode Pembelajaran ............................................. 37 Tabel 3.5 Parameter Aktivitas Belajar Siswa ........................................................ 39 Tabel 3.6 Aktivitas Belajar Siswa ........................................................................ 40 Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMP N 2 Gabus Pati ........................................... 44 Tabel 4.2 Tenaga Kerja di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati ................................ 45 Tabel 4.3 Guru Mapel di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati................................... 45 Tabel 4.4 Siswa di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati tahun 2011 .......................... 46 Tabel 4.5 Frekuensi Outbound Sebagai Metode Pembelajaran.............................. 47 Tabel 4.6 Pra-Pembelajaran Outbound Tiap Indikator .......................................... 48 Tabel 4.7 Pelaksanaan Outbound Tiap Indikator ................................................. 49 Table 4.8 Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa ........................................................ 50 Tabel 4.9 Aktivitas Motivasi ................................................................................ 51 Tabel 4.10 AktivitasMotorik ................................................................................ 52 Table 4.11 Aktivitas Sosial .................................................................................. 53
x
xi
DAFTAR GAMBAR
halaman Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ............................................................................. 23 Gambar 3.1 Foto SMP N 2 Gabus Tampak Depan .............................................. 25 Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian ................................................................... 41 Gambar 4.1 Peta Lokasi Penelitian ....................................................................... 43 Gambar 4.2 Pra-Pembelajaran Outbound ............................................................ 48 Gambar 4.3 Pelaksanaan Outbound ..................................................................... 49 Gambar 4.4 Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa ..................................................... 50 Gambar 4.5 Aktivitas Motivasi ............................................................................ 51 Gambar 4.6 Aktivitas Motorik ............................................................................. 52 Gambar 4.7 Aktivitas Sosial ................................................................................. 53 Gambar 4.8 Aktivitas Siswa Dalam Permainan Eksplorasi SDA .......................... 54 Gambar 4.9 Aktivitas Siswa Dalam Permainan Memecahkan
Masalah Teman ................................................................................. 55 Gambar 4.10 Aktivitas Siswa Dalam Permainan Berburu
Harta Karun ....................................................................................... 56 Gambar 4.11 Uji Normalitas Outbound ................................................................ 58 Gambar 4.12 Uji Normalitas Aktivitas Belajar Siswa ........................................... 58 Gambar 4.13 Pengaruh Outbound Terhadap Aktivitas Belajar Siswa .................... 60
xi
xii
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi ............................................. 69 Lampiran 2 Instrumen Lembar Observasi Outbound ........................................... 70 Lampiran 3 Instrumena Observasi Aktivitas Belajar Siswa.................................. 73 Lampiran 4 Kisi-kisi Instrumen Angket ............................................................... 75 Lampiran 5 Angket Tanggapan Siswa Tentang Outbound ................................... 76 Lampiran 6 Data Uji Validitas dan Reliabilitas Outbound .................................... 79 Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Outbound ............................................................ 80 Lampiran 8Hasil Uji Reliabilitas Outbound .......................................................... 81 Lampiran 9 Data Uji Validitas dan Reliabilitas Aktivitas Belajar Siswa ............... 82 Lampiran 10 Hasil Uji Validitas Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ........ 83 Lampiran 11 Hasil Uji Reliabilitas Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa..... 84 Lampiran 12 Hasil Penelitian Lembar Angket Outbound...................................... 85 Lampiran 13 Hasil Penelitian Lembar Observasi (aktivitas siswa) ........................ 87 Lampiran 14 Data Hasil Uji Normalitas ............................................................... 89 Lampiran 15 Perhitungan SPSS Regresi ............................................................... 91 Lampiran 16 Perhitungan DP Lembar Observasi Outbound ................................. 93 Lampiran 17 Perhitungan DP Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa............. 94 Lampiran 18 RPP Pelaksanaan Outbound Sebagai Metode Pembelajaran ............. 97 Lampiran 19 Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 100 Lampiran 20 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ........................................ 101
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah suatu proses yang berlandaskan usaha yang
sadar tujuan, yang kegiatannya diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut.
(Sumaatmadja, 1997:22). Adapun pengertian pendidikan menurut Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlaq mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Dengan pendidikan diharapkan, manusia
mengetahui akan segala keberhasilannya yang dipotensikan untuk kualitas
hidup lebih baik dari sebelumnya.
Sistem pendidikan di Indonesia sering menjadi perdebatan dalam
masyarakat. Mulai dari peningkatan standar kelulusan yang mengakibatkan
banyak siswa yang tidak lulus, kurikulum yang terus berganti sampai pada
sumber daya manusia yang banyak menganggur. Hal ini membuat sistem
pendidikan Indonesia perlu dikaji ulang. Mengapa banyak siswa yang tidak
lulus merupakan siswa-siswa yang berpretasi sedangkan saat ini banyak
lulusan-lulusan sekolah yang tidak mampu menerapkan apa yang mereka
pelajari. Demikian juga permasalahan yang diketemukan dalam materi IPS
(Ayu, Andita. Sekolah Alam.http:edukasi.indoskripsi.com/ agustus 2008 (11
Juni 2011).
1
2
Pembelajaran Geografi pada hakekatnya adalah untuk
mengembangkan kemampuan anak didik untuk belajar sehingga mereka
mampu mengembangkan potensinya untuk belajar lebih lanjut, untuk berfikir
secara bebas terarah dan kritis, kreatif, dan akhirnya mampu hidup sesuai
dengan kondisi lingkungan dan masalah yang dihadapi dalam dunia ini
(Sumaatmadja, 1997).
Menurut Suharyono (2006:105) tujuan pembelajaran geografi di
sekolah meliputi 2 aspek pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Sasaran bidang
afektif meliputi:
1. Menumbuhkan pengenalan dan cinta akan tanah air serta menanamkan rasa
cinta dan hormat pada sesama manusia.
2. Memberikan kemampuan untuk membudayakan alam sekitar serta
menanamkan kesadaran dan keharusan kerja dan berusaha untuk dapat
menikmati dan memanfaatkan kekayaan alam sekitar.
3. Memupuk kesadaran ekologi.
4. Menanamkan tentang potensi lingkungan dan kemungkinan usaha yang ada
dalam lingkungan serta mengembangkan pandangan luas dan cita-cita yang
rasional dalam mengkreasikan lapangan kerja.
Sesuai dengan tujuan pembelajaran geografi tersebut maka diharapkan
siswa setelah belajar Geografi mampu menerapkan Ilmu Geografi guna
menyelesaikan masalah-masalah yang ada di sekitar lingkungannya. Oleh
karena itu, hendaknya siswa memperoleh materi pembelajaran geografi tidak
hanya secara teoritis, melainkan juga dengan disertai contoh penerapannya di
3
dalam kehidupan. Disamping itu juga, pembelajaran tidak hanya dilaksanakan
di dalam kelas tetapi dapat dilaksanakan di luar kelas. Selain belajar dari buku,
siswa juga dapat belajar dari alam sekelilingnya sehingga proses belajar tidak
untuk mencari nilai tetapi untuk dapat memanfaatkan ilmunya di dalam
kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian, diharapkan pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran IPS akan lebih bersifat integratif, komprehensif,
dan aplikatif sekaligus dapat merangsang tumbuhnya kemampuan jiwa
keingintahuan, melakukan observasi, membuat hipotesa, serta kemampuan
berfikir ilmiah (Ancok,2003).
Outbound adalah sebuah permainan yang sifatnya edukatif dan
komunikatif. Outbound merupakan sebuah cara untuk menghipnotis para
peserta pelatihan agar mereka mampu berfokus pada satu arah permasalahan
yang sedang dibahas dan disampaikan. Tujuannya adalah agar terjadi
komunikasi yang sehat dan harmonis antara tutor dan peserta, baik di dalam
maupun di luar ruangan, melalui permainan yang edukatif tersebut. Dengan
demikian, diharapkan acara seminar, diskusi, ataupun pelatihan yang sedang
diselenggarakan itu menjadi lebih menarik, dinamis, tidak membosankan, dan
lebih berkesan dalam hati para peserta (Nur, 2010:8)
Penelitian yang dilakukan oleh American Society for Training and
Development (ASTD) menunjukkan bahwa orang dewasa cenderung
melupakan 58% materi yang dipelajari dengan metode satu arah. Penelitian
lain menunjukkan bahwa sekitar setengah dari materi belajar hilang dalam
4
waktu 24 jam. Dalam waktu satu minggu 75% materi hilang dari ingatan
(Mardiyatmo, 2010:2).
Penggunaan permainan (outbound) akan membuat program belajar
sukses. Salah satu kelebihan permainan adalah membuat peserta senang dan
rileks, memotivasi peserta, dan melibatkan mereka. Hasilnya, proses belajar
menjadi produktif dan menyenangkan. Penggunaan permainan akan membuat
peserta memanfaaatkan seluruh indera mereka untuk memperoleh informasi,
yaitu indera penglihatan, indera pendengaran, dan indera peraba (Mardiyatmo,
2010:2). Dalam buku yang sama, Mardiyatmo juga mengungkapkan bahwa
penggunaan games outbound akan membuat kelas lebih hidup dan kreatif.
Hal ini semakin memperkuat bukti-bukti bahwa pengggunaan outbound dalam
pelatihan lebih efektif dari pada metode tradisional.
Hakikat inderawi dari semua respon dapat dirasakan ketika kita
melakukan kontak langsung dengan dunia alamiah yang memberikan inspirasi
bagi karya kreatif. Ia memungkinkan anak-anak untuk membangunkan
keingintahuan alamiah mereka dan kecenderungan alamiah untuk menyentuh
dan memegang berbagai macam benda, memanipulasinya, dan
mengikutsertakannya dalam permainan mereka (Gentle, dalam Beetlestone
1997).
Standar Kompetensi (SK) IPS kelas VIII semester gasal yaitu
memahami permasalahan sosial berkaitan dengan jumlah penduduk di
dalamnya terdapat Kompetensi Dasar (KD) mendeskripsikan lingkungan
hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan. Hal
5
ini sesuai dengan keadaan SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati yang terletak di
lokasi banjir. Setiap turun hujan, sekolah ini selalu tergenang air banjir.
Keadaan lingkungan sekolah yang seperti ini sangat mengganggu proses
pembelajaran dan selama ini belum dimanfaatkan dalam pembelajaran. Hal ini
membuat peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang pembelajaran
IPS dengan menggunakan metode outbound yang berpijak pada keadaan alam
sehingga pembelajaran yang tercipta berbasis pada lingkungan dan diharapkan
proses belajar akan lebih aplikatif. Sehingga keadaan lingkungan yang
awalnya mengganggu proses pembelajaran dapat dimanfaatkan sebagai
sumber belajar. Disamping itu juga, karena dalam permainan outbound
seluruh siswa dapat mengikuti kegiatan secara langsung dan di dalam setiap
permainan outbound siswa langsung dapat memetik hikmah atau manfaat hal
ini sesuai dengan pendapat Ancok (2003:5) Outbound merupakan metode
yang menggunakan cara memberikan sebuah pengalaman langsung kepada
para peserta. Dengan demikian, outbound sebagai metode pembelajaran sangat
berarti apabila dilaksanakan di SMP N 2 Gabus agar siswa-siswa lebih sadar
akan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, maka penulis mengangkat judul
penelitian “Pengaruh Outbound Sebagai Metode Pembelajaran IPS Berbasis
Lingkungan Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gabus
Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2011/2012”.
B. Rumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan
masalah di dalam penelitian ini adalah:
6
1. Bagaimanakah proses pembelajaran outbound sebagai metode
pembelajaran IPS kelas VIII berbasis lingkungan dalam Kompetensi Dasar
mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya
penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan di SMP N 2 Gabus
Kabupaten Pati tahun pelajaran 2011/2012?
2. Bagaimanakah pengaruh outbound dalam meningkatkan aktivitas belajar
IPS siswa kelas VIII dalam Kompetensi Dasar permasalahan lingkungan
hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan
di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati tahun pelajaran 2011/2012?
C. Tujuan Penelitian
Penerapan tujuan sangat penting karena tujuan dapat dijadikan tolok
ukur keberhasilan penelitian. Tujuan penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui bagaimana proses pembelajaran outbound sebagai metode
pembelajaran IPS kelas VIII berbasis lingkungan dalam Kompetensi Dasar
mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya
penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan di SMP N 2 Gabus
Kabupaten Pati tahun pelajaran 2011/2012.
2. Mengetahui bagaimana pengaruh outbound dalam meningkatkan aktivitas
belajar IPS siswa kelas VIII dalam Kompetensi Dasar mendeskripsikan
permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam
pembangunan berkelanjutan di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati tahun
pelajaran 2011/2012.
7
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat bagi siswa
a. Meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar IPS dan aktivitas
siswa dalam pembelajaran.
b. Mendapatkan pengalaman baru dalam mengikuti pelajaran IPS.
2. Manfaat bagi guru dan calon guru IPS
a. Dapat menjadi bahan pertimbangan pemilihan metode pengajaran IPS
yang bersifat integratif, komprehensif dan aplikatif karena dapat
diterapkan langsung dilapangan serta dapat merangsang tumbuhnya
kemampuan jiwa keingintahuan, melakukan observasi, membuat
hipotesa, serta kemampuan berfikir ilmiah.
b. Guru mengetahui prosedur pelaksanaan outbound sebagai metode
pembelajaran IPS yang berbasis lingkungan.
3. Manfaat bagi lembaga pendidikan (sekolah)
a. Dapat meningkatkan kualitas pendidikan IPS.
b. Memperkaya khasanah pemilihan metode pembelajaran IPS yang
bersifat integratif, komperhensif, dan aplikatif serta dapat merangsang
tumbuhnya jiwa keingintahuan siswa untuk melakukan observasi,
membuat hipotesa, serta kemampuan berfikir ilmiah guna
meningkatkan hasil belajar IPS.
8
E. Penegasan Istilah
1. Pengaruh
Pengaruh menurut kamus besar bahasa Indonesia (2001:243)
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (benda atau
orang) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan
seseorang.
Pengaruh yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
hubungan timbal balik antar variabel penelitian. Hubungan timbal
balik yang dimaksud yaitu hubungan timbal balik antara outbound
sebagai metode pembelajaran IPS berbasis lingkungan dengan
aktivitas belajar siswa.
2. Out bound
Outbound adalah sebuah metode belajar yang diadopsi dan
diadaptasi dari alam (Danumiarto dan Santoso, 2007). Pendapat yang
serupa diungkapkan oleh Ancok (2003:5) yang menyatakan bahwa
outbound merupakan metode yang menggunakan cara memberikan
sebuah pengalaman langsung terhadap peserta.
Outbound yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
kegiatan permainan dalam pembelajaran yang dilakukan di luar kelas
yang dijadikan sebagai metode atau cara penyampaian materi dalam
pembelajaran IPS.
9
3. Metode Pembelajaran IPS
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti
cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya
ilmiah,maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat
memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan (Hamalik,
2005).
4. Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
segala bentuk kegiatan siswa selama mengikuti pembelajaran dengan
outbound sebagai metode pembelajaran IPS berbasis lingkungan
dalam kompetensi dasar mendeskripsikan permasalahan lingkungan
hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan
berkelanjutan kelas VIII di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati.
5. Outbound Sebagai Metode Pembelajaran IPS Berbasis Lingkungan
Berdasarkan penegasan istilah di atas, maka yang dimaksud
dengan outbound sebagai metode pembelajaran IPS berbasis
lingkungan dalam penelitian ini adalah serangkaian kegiatan
permainan sederhana yang dilakukan di luar kelas dengan
memanfaatkan kondisi lingkungan sekolah sehingga pembelajaran
dapat berlangsung secara interaktif, integratif, komprehensif dan
aplikatif.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Belajar
Menurut Gagne dalam Anni (2007:2-3) menyatakan bahwa belajar
merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia, yang berlangsung
selama periode tertentu, dan perubahan perilaku tersebut tidak berasal dari
proses pertumbuhan. Belajar mengandung tiga konsep utama, yaitu: (1) belajar
berkaitan dengan perubahan perilaku, (2) perubahan perilaku itu terjadi karena
didahului oleh proses pengalaman, (3) perubahan perilaku karena belajar
bersifat relatif permanen.
Ciri-ciri belajar adalah sifat atau keadaan yang khas dimiliki oleh
perbuatan belajar, dengan demikian ciri-ciri belajar ini akan membedakan
dengan perbuatan yang bukan belajar (Darsono, 2003:30). Ciri-ciri belajar
tersebut adalah:
1. Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan dipakai
sebagai arah kegiatan dan sekaligus sebagai tolok ukur keberhasilan
belajar.
2. Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan oleh orang
lain.
3. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dengan lingkungan.
Hal ini berarti individu harus aktif bila dihadapkan pada lingkungan
tetentu. Keaktifan ini dapat terwujud karena individu memiliki berbagai
10
11
potensi untuk belajar. Misalnya: perhatian, minat, pikiran, emosi,
motivasi, dan lainya.
4. Belajar mengakibatkan perubahan pada diri seseorang yang belajar.
Perubahan tersebut bersifat integral, artinya dalam aspek kognitif,
psikomotorik, afektif, yang terpisahkan satu sama lain.
B. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar dapat terjadi pada diri pembelajar apabila terdapat
interaksi antara situasi stimulus dengan isi memori sehingga perilakunya
berubah dari waktu sebelum dan setelah adanya situasi stimulus tersebut.
perubahan perilaku pada diri pembelajar menunjukkan bahwa pembelajar
telah melakukan aktivitas belajar (Anni, 2007:4).
Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar,
mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik berupa
ketrampilan-ketrampilan dasar sedangkan kegiatan psikis berupa ketrampilan
terintegrasi. Ketrampilan dasar yaitu mengobservasi, mengklasifikasi,
memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Sedangkan
ketrampilan terintegrasi terdiri dari mengidentifikasi variabel, membuat
tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan
hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis
penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional,
merancang penelitian dan melaksanakan eksperimen (Juliantara. Aktivitas
belajar. http:// edukasi. kompasiana. com/ 2010 /04 /11 ).
12
Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu
indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan
memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti: sering bertanya
kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan guru,
mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain
sebagainya. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan
interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa.
Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif,
dimana masing - masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal
mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula
terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada
peningkatan prestasi.
Hamalik (2005) menyatakan bahwa dalam berbagai penelitian, ada 3
aspek aktivitas siswa yang diamati yang meliputi:
1. Motivasi (aktivitas psikologi)
Aktivitas psikologi dalam penelitian ini meliputi: semangat dan
ketertarikan mengikuti pembelajaran, memperhatikan penjelasan guru dari
awal sampai akhir pembelajaran, antusiasme yang tinggi, tidak mengobrol
dan melakukan aktivitas lain yang mengganggu proses pembelajaran.
2. Keaktifan (aktivitas motorik)
Aktivitas motorik dalam penelitian ini meliputi: berani bertanya,
berani mengemukakan pendapat, berani menjawab pertanyaan, berani
maju tanpa disuruh oleh guru.
13
3. Kerja sama (aktivitas sosial)
Aktivitas sosial dalam penelitia ini meliputi: bersedia membantu
teman selama kegiatan pembelajaran, menghargai pendapat dan
penjelasan teman, tidak mengganggu teman saat pembelajaran, tanggung
jawab terhadap tugas kelompok.
Aktivitas belajar pada setiap orang berlangsung sepanjang waktu. Alat
penginderaan seseorang selalu mengalami berbagai stimulus (rangsangan),
namun tidak semua stimulus yang ada di sekelilingnya diperhatikan dengan
sungguh-sungguh. Meskipun setiap kali seseorang dihadapkan dengan aneka
ragam stimulus, namun hanya beberapa saja yang diperhatikan (Anni,
2007:16). Jadi kemampuan seseorang untuk menagkap suatu rangsangan
tidaklah sama dan tidak semua orang bisa menangkap berbagai macam
rangsangan yang ada.
C. Outbound Sebagai Metode Pembelajaran IPS Berbasis Lingkungan
1. Pengertian Outbound Sebagai Metode Pembelajaran IPS
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara
atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode
menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang
menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai
alat untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2005).
Outbound tidak lain merupakan pelatihan manajemen diri (self
management) yang memadukan olah pikir, rasa, dan raga. Dan dilakukan
di alam terbuka dan dikondisikan di luar kebiasaan. L Peter Lamury
14
mengatakan bahwa, “ seperti orang yang bekerja meningalkan
kebiasaannya berada, berfikir dan berbuat. Kemudian ia mengganti cara
berfikir dan cara berbuat tersebut untuk mendapatkan hal-hal yang baru.”
Tahapan proses belajar di outbound mempunyai empat tahapan, dimana
para peserta diajak melakukan permainan. Games outbound tertentu yang
kita sebut experience, setelah tahap experience, mereka mendiskusikan
manfaat permainan itu dalam kelompok kecil (processing), dan
menyimpulkannya dari hal yang kecil ke hal-hal yang besar (generalizing),
selanjutnya mereka merefleksikannya dan menerapkan pengalaman itu
dalam sistem kerja sesuai dengan kehidupan. (Peter Lamury. 2010.
outbound. http://putra-ananda.com/c/index_d.php 20 maret 2011).
Metode outbound pada dasarnya dilaksanakan dengan
pembelajaran melalui pengalaman (exaperiental learning) yang disajikan
dalam berbagai macam permainan. Peserta akan melaksanakan secara
langsung pelaksanaanya sehingga mereka akan memperoleh pengalaman
dari kegiatan outbound. Susanta (2010:07) menejaskan exsperiental
learning adalah suatu bentuk dukungan yang kongkret terhadap hubungan
teori dengan praktek didalam dunia nyata, yang mana peserta yang terlibat
dalam proses pembelajaran akan mendapatkan hasil yang terbaik.
Outbound sebagai metode pembelajaran IPS berbasis kelingkungan
berarti permainan di luar ruangan kelas yang dimanfaatkan sebagai cara
penyampaian materi dalam proses pembelajaran dengan mengaitkan
keadaan lingkungan kedalam materi ajar. Sehingga mampu menciptakan
15
situasi pembelajaran yang interaktif, komperhensif, dan aplikatif. Adapun
alasan penggunaan outbound dalam pembelajaran menurut Ancok
(2003:03) antara lain:
a. Metode ini adalah simulasi sederhana dari kehidupan sehari-hari yang
sangat komplek sehinga peserta dapat lebih mudah memahami materi.
b. Metode ini menggunakan pendekatan melalui pengalaman
(eksperientnal learning) sehingga siswa atau peserta dapat melakukan
dan melaksanakan aktivitas secara langsung.
c. Metode ini dirancang dengan penuh kegembiraan karena dilakukan
dengan menggunakan permainan.
2. Pedoman Penting Dalam Permainan Out Bound
Mardiyatmo (2010:03), mengatakan bahwa terdapat beberapa hal
yang harus dipersiapkan dalam penggunaan outbound antara lain:
a. Memilih permainan
Adapun langkah-langkah dalam memilih permainan antara lain:
menentukan tujuan permainan, menentukan materi yang akan
dikomunikasikan, menentukan fokus sentral permainan, menetukan
cara untuk mencapai tujuan permainan, mencari tahu latar belakang
siswa, mempertimbangkan kesesuaian permainan yang akan
dilaksanakan dengan materi dan mempertimbangkan kebermanfaatan
permainan dalam menguatkan pelajaran, mencari tahu prosedur
pelaksanaan permainan, mempertimbangkan tingkat kesenangan dan
16
kegembiraan yang dapat dimunculkan melaui permainan yang akan
digunakan.
b. Mempersiapkan permainan
Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam mempersiapkan
permainan antara lain: mengenali permainan yang akan digunakan
dalam pembelajaran (yang meliputi isi, lama waktu, dan bahan-bahan
yang diperlukan),mengetahuimanfaat permainan, menentukan tujuan
yang akan dicapai, membangun rasa percaya diri, memahami prosedur
permainan, siapkan seluruhinstrumen dan alat yang diperlukan dalam
permainan, mempersiapkan solusi dari masalah-masalah yang
mungkin akan muncul,merencanakansetiapkegiatandengan baik.
c. Memainkan permainan
Langkah-langkah yang harus dilaksanakan antara lain: menyampaikan
harapan, tujuan, dan aturan permainan, membuat perjanjian terkait
dengan harapan dan tujuan yang diharapkan, dorong peserta agar tegas
dan mempunyai pendapat sendiri sehingga peserta tidak bergantung
pada penjelasan instruktur, mendorong peserta agar dapat menerima
pendapat peserta lain, menganalisis apakah siswa tidak terganggu dan
merasa nyaman dengan permainan yang dilaksanakan, ciptakan focus
dan kontak mata dengan peserta didik agar permainan berjalan lebih
fokus, dorong semua siswa untuk terlibat dalam permainan, jangan
gunakan cara yang sama dalam permainan agar siswa tidak jenuh,
lakukan selalu menutup permainan dengan baik dengan membantu
17
peserta mengatasi masalah serta mendorong peserta menerapkan
pengetahuan yang diperolehnya.
d. Menerima dan menyampaikan umpan balik (feed back)
Langkah-langkah yang harus dilaksanakan antaralain: ciptakan suatu
iklim belajar yang kondusif untuk mengubah perilaku, mengambil
resiko, dan berbagi informasi, jelaskan norma-norma dalam
memberikan dan menyampaikan feed back: mendengarkan, bertanya,
dan menjelaskan sesuatu, ajukan pertanyaan untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang segala sesuatu pertanyaan
hendaknya komperhensif dan bukan yes no question, fokuskan feed
back pada pengamatan perilaku dan bukan sifat-sifat pribadi peserta,
mintalah pendapat para peserta tentang pendapat yang anda
sampaikan, tutuplah diskusi dengan kesepakatan-kesepakatan dan
rencana perbaikan mereka.
3. Langkah-Langkah Pembelajaran Outbound
Pelaksanaan penelitian pembelajaran IPS dalam kompetensi dasar
mendeskripsikan masalah lingkungan hidup dan upaya
penganggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan dengan
menggunakan outbound, menggunakan beberapa permainan (games
outbound) yang disesuaikan dengan materi pokok yang terdapat dalam
kompetensi dasar tersebut. Adapun langkah-langkah permainan
(outbound) yang digunakan dan yang akan diteliti dalam penelitian ini
antara lain:
18
a. Materi pokok lingkungan hidup dan unsur-unsurnya
Permainan yang digunakan adalah berburu harta karun. Dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Tujuan permainan: peserta mengetahui secara kongkrit tentang
unsur-unsur lingkungan hidup.
2) Langkah-langkah:
a) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok
b) Masing-masing kelompok menempatkan diri pada tempat yang
telah dibagi guru.
c) Kelompok diperintahkan untuk mengumpulkan benda-benda
apapun yang ada di tempat masing-masing.
d) Masing-masing ketua kelompok diperintahkan untuk
mengumpulkan benda yang diperoleh serta
mempresentasikannya.
e) Kelompok yang mengumpulkan benda paling tidak komplit (di
tinjau dari unsur-unsur lingkungan hidup) maka akan
memperoleh hukuman untuk membuang semua benda yang
telah dikumpulkan bersama-sama tersebut.
b. Materi pokok bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup
Permainan outbound yang digunakan adalah memecahkan masalah
lingkungan orang lain. Menurut Mardiyatmo (2010:126) langkah-
langkah permainanya adalah sebagai berikut:
19
1) Tujuan permainan: peserta memperoleh alternatif pemecahan
masalah dari peserta lain.
2) Langkah-langkah:
a) Bagi kelas menjadi bebrapa kelompok dan duduk melingkar.
b) Tiap peserta disuruh menuliskan satu masalah lingkungan yang
ada di tempat tinggalnya pada lembar kertas yang disediakan
guru.
c) Setelah diisi, tiap peserta diminta untuk memutarkan lembar
kertas tersebut kepada peserta yang ada di samping kanannya.
d) Para peserta yang sudah memperoleh lembar kertas dari teman
disuruh untuk menuliskan jawaban atau solusi untuk masalah
lingkungan yang sudah dituliskan oleh teman disebelah kirinya
tersebut.
e) Ulangi proses tersebut hingga lembar kertas kembali kepada
penulis pertama.
f) Guru bersama siswa mendiskusikan jawaban dari masalah-
masalah lingkungan yang telah dituliskan.
c. Materi pokok usaha pelestarian lingkungan hidup
Permainan outbound yang digunakan adalah permainan eksplorasi
sumber daya alam. Adapun langkah-langkah permainan tersebut
menurut Mardiyatmo (2010:26) adalah sebagai berikut:
1) Tujuan permainan: Siswa mampu memahami akan pentingnya
memelihara sumber daya alam (lingkungan) sehingga lingkungan
20
mampu secara terus menerus memberikan manfaat bagi kehidupan
dan siswa memahami akan arti pentingnya kerja sama dalam
menjaga sumber daya alam (lingkungan).
2) Langkah-langkah:
a) Guru meminta para peserta untuk membentuk lingkaran.
b) Guru mengemukakan beberapa peraturan permainan kepada
seluruh peserta: peserta diminta untuk memperebutkan barang
yang sangat berharga yang disimbolkan dengan kelereng, guru
akan memberikan kelereng dua kali lipat dari kelereng yang
tersisa.
c) Permainan selesai bila kelereng yang diperebutkan habis.
d) Guru mengambil kelereng sejumlah peserta dan
menyebarkannya ditengah-tengah peserta dan peserta akan
memperebutkan kelereng tersebut.
e) Ada kecenderungan kelereng yang disebarkan langsung habis
sehingga permainan selesai.
f) Guru menayakan kepada peserta berapa jumlah kelereng yang
mereka peroleh.
g) Sekali lagi instruktur menyebutkan aturan poin 2.
h) Guru mengulang prosedur no 3. Apabila kelereng sudah habis
dan tidak tersisa, guru kembali mengulang prosedur 2 dan 3
sampai akhirnya peserta menyadari bahwa mereka sebaiknya
bekerja sama agar mereka mendapatkan kelereng lebih banyak.
21
i) Guru menambah 2 kali lebih banyak dari jumlah kelereng yang
tersisa karena peserta telah sepakat dan bekerja sama.
j) Guru menanyakan jumlah kelereng yang mereka peroleh setelah
kerja sama.
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian akan lebih valid hasilnya apabila telah ada penelitian
terdahulu dengan tema yang sama sehingga hasil penelitian dapat
dibandingkan. Adapun penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai bahan
perbandingan dalam penelitian ini antara lain:
1. Penelitian yang dilaksanakan oleh Halleyda Nuriah (Fakultas Psikologi,
UMS) dengan judul “Efektivitas Outbound Training Dalam Meningkatkan
Ketrampilan Sosial Pada Anak Yang Mengalami Penolakan Teman
Sebaya” dengan hasil penelitian ada peningkatan yang signifikan
pemberian outbound training terhadap keterampilan sosial anak yang
mengalami penolakan teman sebaya.
2. Penelitian Totong Umar (Universitas Tunas Pembangunan Surakarta)
dengan judul “Hubungan Karakter, Rasa Percaya Diri, Kepemimpinan dan
Kerjasama Tim dengan Outbound (Studi Deskriptif Terhadap Mahasiswa
Semester II Tahun Akademik 2009/ 2010) Prodi Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta” dengan hasil
terdapat hubungan yang kuat antara rasa percaya diri, kepemimpinan, dan
kerjasama dengan outbound
22
3. Penelitian Yanatta Ery (UMS) dengan judul “Pengaruh Pembelajaran
Metode Outbound Terhadap Kepatuhan Saat Pembelajaran Pada Anak
Usia Prasekolah di PAUD RA Nur Insani Surabaya” dan hasil
penelitiannya adalah Ada pengaruh pembelajaran metode outbound
terhadap kepatuhan saat pembelajaran pada anak usia dini di PAUD RA
Nur Insaini Surabaya.
4. Berdasarkan 3 penelitian terdahulu di atas, penelitian yang dilakukan oleh
peneliti adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana
pelaksanaan outbound sebagai metode pembelajaran di SMP N 2 Gabus
Kabupaten Pati dengan menggunakan uji DP dan bagaimana pengaruh
outbound sebagai metode pembelajaran terhadap aktivitas belajar siswa
dengan menggunakan regresi sederhana. Dengan menggunakan alat
pengumpul data (instrumen) lembar observasi dan angket.
23
E. Kerangka Berfikir
Adapun kerangka berfikir yang dirumuskan untuk penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka berfikir
F. Hipotesis
Sesuai dengan permasalahan dan judul di atas, maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah ada pengaruh positif penggunaan outbound sebagai
metode pembelajaran IPS berbasis kelingkungan dalam kompetensi dasar
mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya
penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan kelas VIII SMP N 2
Gabus Kabupaten Pati dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa tahun
pelajaran 2011/2012.
Masalah belajar IPS
Monoton,kurang aplikatif
Lingkungan sekolah yang sering banjir
Sikap siswa yang
kurang sadar lingkungan
Proses belajar IPS dengan metode
outbound
Lingkungan Geografis
Aktivitas belajar siswa
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan dan Lokasi Penelitian
Berdasarkan klasifikasi menurut metodenya, penelitian ini adalah
penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Nazir (2005:54), metode deskriptif
adalah suatau metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu
obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskripsi adalah untuk
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki.
Menurut Whitney dalam Sugiyono (2008), menyatakan bahwa
metode deskripsi adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.
Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta
tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu,
termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-
pandangan, serta proses-proses yang berlangsung dan pengaruh-pengaruh
dari suatu fenomena. Desain yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan One Shot Case Study, hal ini dilakukan karena penelitian yang
dilakukan tidak menggunakan pretes dan langsung melakukan perlakuan
pada siswa dengan memberikan pembelajaran dengan metode outbound yang
24
25
selanjutnya dievaluasi dengan instrumen untuk mendeskripsikan aktivitas
siswa.
Paradigma dalam penelitian One Shot Case study adalah sebagai
berikut: terdapat suatu kelompok diberi perlakuan belajar dengan
menggunakan metode outbound dan selanjutnya diobservasi aktivitas belajar
dari siswa yang terlibat dalam metode outbound tersebut.
SMP N 2 Gabus sebagai lokasi penelitian berada di Kecamatan Gabus
Kabupaten Pati. Dengan lokasi pelaksanaan outbound di lingkungan sekitar
sekolah yaitu di halaman sekolah. Lokasi pelaksanaan outbound ini dipilih
dengan alasan halaman SMP N 2 Gabus masih alami, belum tertutup oleh
paving ataupun plesteran. Disamping itu, sekolah ini sering tergenang air
banjir sehinga banyak sampah di sudut-sudut halaman sekolah.
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 minggu mulai tanggal 11 Juli
2011 s/d 30 Juli 2011.Namun sebelumnya telah dilaksanakan penelitian
pendahuluan dengan objek penelitian siswa – siswi kelas VII.
Sumber: Hasil Penelitian, 2011.
Gambar 3.1 SMP Negeri 2 Gabus Tampak Depan
26
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006:130).
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP
N 2 Gabus Kabupaten Pati. Rincian jumlah siswa kelas VIII di SMP Negeri 2
Gabus Kabupaten Pati dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1. Daftar Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gabus No Kelas Jumlah Siswa 1 VIII A 34 2 VIII B 34 3 VIII C 36 4 VIII D 34 5 VIII E 36 6 VIII F 36 7 Jumlah Total 210
Sumber : Data Siswa SMP N 2 Gabus, Kabupaten Pati,2010.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
2006:109). Dalam buku yang sama, Arikunto memaparkan bahwa
pengambilan sampel atau tekhnik sampling harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga diperoleh sampel atau contoh yang benar-benar berfungsi sebagai
contoh yang dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya
(sampel harus representatif).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tekhnik stratified random sampling atau sampel acak berstrata.
Sampel dalam penelitian ini diambil secara acak dengan sistem undian dan
proporsi atau jumlah sampel yang diambil disesuaikan dengan jumlah siswa
pada masing-masing kelas. Adapun rumus yang digunakan untuk
27
menentukan banyaknya sampel pada masing-masing kelas adalah sebagai
berikut:
Sampel=
Jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini ditentukan
dengaan menggunakan rumus sloving sebagai berikut:
n = Keterangan: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang ditolilir. (Arikunto, 2006)
Berdasarkan rumus tersebut, diperoleh banyaknya sampel yang akan
diteliti yaitu sebanyak 60 anak dengan nilai e 10%. Adapun distribusi sampel
pada masing-masing kelas dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.2. Sampel Penelitian
No
Kelas Jumlah
Siswa Sampel 1 VIII A 34 10 2 VIII B 34 10 3 VIII C 36 10 4 VIII D 34 10 5 VIII E 36 10 6 VIII F 36 10 7 Jumlah total 210 60
Sumber : Data Penelitian, 2011.
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Arikunto, 2006:121).
Adapun variabel yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu:
28
1. Variabel bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang merupakan perlakuan yaitu
pelaksanaan outbound sebagai metode pembelajaran IPS berbasis
kelingkungan. Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri atas beberapa sub
variabel antara lain: sub variabel (1) persiapan permainan outbound yang
meliputi penyusunan RPP, memilih permainan, menentukan lokasi
permainan, menyusun prosedur pelaksanaan permainan, dan persiapan alat
dan instrument permainan, (2) pelaksanaan permainan outbound yang
meliputi: penyampaian tujuan, penyampaian langkah-langkah permainan,
pelaksanaan permainan, kegiatan penutup permainan, (3) kegiatan evaluasi
yang meliputi: kesesuaian pelaksanaan permainan dengan prosedur dan
RPP.
2. Variabel terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang merupakan hasil perlakuan
yaitu aktivitas belajar siswa. Dengan sub variabel (1) aktivitas motivasi
(psikologi) yang meliputi: semangat dan ketertarikan mengikuti
pembelajaran, memperhatikan penjelasan guru dari awal sampai akhir
pembelajaran, antusiasme yang tinggi, tidak mengobrol dan melakukan
aktivitas lain yang mengganggu proses pembelajaran (2) aktivitas sosial
siswa yang meliputi: bersedia membantu teman selama kegiatan
pembelajaran, menghargai pendapat dan penjelasan teman, tidak
mengganggu teman saat pembelajaran, tanggung jawab terhadap tugas
kelompok, (3) aktivitas motorik yang meliputi: berani bertanya, berani
29
mengemukakan pendapat, berani menjawab pertanyaan, dan berani maju
tanpa disuruh oleh guru.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data sangat berpengaruh terhadap hasil
penelitian, karena dengan penggunaan metode pengumpulan data yang tepat
akan diperoleh data yang relevan, akurat, dan reliabel. Dalam pengumpulan
data penelitian, metode yang digunakan adalah :
1. Angket atau kuesioner
Menurut Suharsini Arikunto (2006:151) bahwa kuesioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia
ketahui. Kuesioner dipakai untuk menyebut metode angket atau kuesioner
instrument yang dipakai adalah angket. Lembar kuesioner atau angket
diberikan siswa kelas VIII guna memperoleh data tentang pendapat siswa
terkait dengan bagaimana pendapat atau penilaian siswa terhadap
penggunaan metode outbound dalam pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui
peninggalan tertulis seperti arsip-arsip termasuk juga buku-buku tentang
pendapat, teori, dahlil, atau hukum-hukum, benda-benda peninggalan,
simbol-simbol, dan alat lain yang berhubungan dengan masalah penelitian
(Arikunto, 2006:159).
30
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data mengenai jumlah siswa kelas VIII di SMP N 2 Gabus
Kabupataen Pati, keadaan lingkungan sekolah, perangkat pembelajaran,
dan keterangan lain yang terkait dengan profil sekolah.
3. Observasi
Menurut Nazir (2005:175) observasi adalah cara pengambilan data
yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan kriteria (1) observasi
dilakukan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik, (2)
pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah
direncanakan, (3) pengamatan dicatat secara sistematis dan dihubungkan
dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang
menarik perhatian saja, (4) pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas
validitas dan reliabilitasnya.
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data
tentang bagaimana aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran outbound
yang terbagi ke dalam aktivitas motivasi, aktivitas sosial, dan aktivitas
motorik. Disamping itu juga observasi dalam penelitian ini digunakan
untuk memperoleh data tentang kegiatan guru dalam kegiatan pra-
pelaksanaan outbound, pelaksanaan outbound, dan kegiatan evaluasi
kesesuaian outbound dengan kegiatan pra-pelaksanaan atau perencanaanya.
Lembar observasi ini digunakan sebagai pelengkap dan penguat data dari
lembar angket.
31
E. Instrumen, Validitas, dan Reliabilitas
1. Instrumen
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis (Arikunto,
2006:160). Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Angket
Angket dalam penelitian ini berisi pertanyaan-pertanyaan
mengenai pendapat siswa tentang bagaimana pelaksanaan metode
outbound .Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jenis angket tertutup dengan bentuk kombinasi antara pilihan ganda dan
bentuk skala. Adapun obsen pilihan dalam soal (angket) dibuat dalam 5
pilihan jawaban (a sampai e). Hal ini dimaksudkan agar data yang
diperoleh akan lebih halus.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi dalam penelitian ini yaitu lembar checklist
yang berisi mengenai daftar kegiatan yang dilaksanakan oleh guru
selama mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran
dengan menggunakan metode outbound dan aktivitas siswa selama
mengikuti pembelajaran dengan metode outbound. Lembar checklist ini
disusun dengan 5 rentang jawaban yaitu sangat kurang apabila tidak
pernah dilaksanakan, kurang apabila dilaksanakan hanya 1 kali, cukup
32
apabila dilaksanakan 2 kali, baik apabila dilaksanakan 3 kali, dan sangat
baik apabila dilaksanakan lebih dari 3 kali.
2. Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan
valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara
tepat (Arikunto, 2006:168).
Perhitungan validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis butir yaitu skor yang ada pada butir yang dimaksudkan
dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X dan
skor total dipandang sebagai nilai Y dengan menggunakan rumus korelasi
product moment sebagai berikut:
Keterangan:
(Arikunto, 2006:170)
Instrumen akan dikatakan valid jika r Hitung > r Tabel. Validitas
dalam penelitian ini diperoleh dari 20 responden. Adapun data hasil uji
validitas instrumen baik instrumen angket maupun instrumen lembar
observasi dapat dilihat dalam lampiran 7 untuk uji validitas instrumen
angket outbound dan lampiran 10 untuk uji validitas instrumen aktivitas
belajar siswa.
33
3. Reliabilitas instrumen
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu
instrumen dapat dipercayai untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat
dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya
juga. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel
artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.
Cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini adalah dengan rumus Spearman-Brown. Adapun rumusnya
adalah sebagai berikut:
Keterangan:
(Arikunto, 2006:180)
Hasil perhitungan uji reliabilitas instrument dapat dilihat dalam
lampiran 8 untuk uji reliabilitas instrumen angket outbound dan lampiran
9 untuk uji reliabilitas instrumen aktivitas belajar. Instrumen dikatakan
reliabel jika r hitung > R tabel. Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien
reliabilitas yang angkanya berada pada rentang 0 sampai dengan 1,00.
Koefisien yang semakin rendah mendekati 0 berarti semakin rendah
reliabilitasnya.
Jika r11≤ 0,20 = sangat rendah
Jika 0,21 ≤ r11 ≤ 0,40 = rendah
Jika 0,41≤ r11 ≤ 0,60 = sedang
Jika 0,61≤ r11 ≤ 0,80 = tinggi
Jika 0,81≤ r11 ≤ 1,00 = sangat tinggi (Arikunto, 2006: 196)
34
F. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Uji Statistik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
digunakan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas digunakan
terhadap dua variabel dalam penelitian yaitu outbound sebagai metode
pembelajaran (X) dan aktivitas belajar siswa (Y). Syarat untuk
menggunakan analisis data dengan regresi sederhana data tersebut harus
berdistribusi normal. Uji normalitas menggunakan SPSS 16.
b. Regresi sederhana
Rumus regresi sederhana: Y =
a =
b =
Keterangan: Y = variabel kriterium a = bilangan konstan b = koefisien arah regresi linear X = variabel prediktor n = jumlah sampel (Muhidin, 2007:188)
2. Metode deskriptif presentatif
Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini guna memantapkan hasil
penelitian dan memperjelas persentase hasil penelitian pada masing-masing
sub variabel dan indikator. Adapun langkah-langkah dalam menganalisis
data hasil penelitian adalah sebagai berikut:
35
a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan yaitu membuat kisi-kisi instrumen dan
pedoman observasi. Pembuatan kisi-kisi instrumen dan pedoman
observasi ini akan membantu mempermudah dalam melakukan
penilaian aktivitas belajar siswa dan observasi terhadap guru dalam
melaksanakan outbound sebagai metode dalam pembelajaran.
b. Tahap Skoring
Tahap ini digunakan untuk mempermudah dalam menganalisis
data. Caranya yaitu dengan memberikan skor terhadap pengamatan oleh
observer sesuai dengan panduan pengamatan atau observasi. Kriteria
pemberian skor yaitu:
1) Kriteria sangat tinggi diberi skor 5 (jawaban option e).
2) Kriteria tinggi diberi skor 4 (jawaban option d).
3) Kriteria cukup diberi skor 3 (jawaban option c).
4) Kriteria rendah diberi skor 2 (jawaban option b).
5) Kriteria sangat rendah diberi skor 1 (jawaban option a).
c. Menentukan Parameter Variabel Outbound Sebagai Metode
Pembelajaran
Menentukan kriteria dengan menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Menentukan interval skor dengan langkah-langkah:
a) Menentukan skor maksimal
= jumlah item indikator x skor maksimal
36
= 25 x 5 = 125
b) Menentukan skor minimal
= jumlah item indikator x skor minimal
= 25 x 1 = 25
c) Menghitung rentang skor
= skor maksimal – skor minimal
= 125 – 25 = 100
d) Menentukan kriteria
Kriteria outbound sebagai metode pembelajaran ada 5
yaitu sangat siap, siap, cukup siap, kurang siap, tidak siap.
e) Menghitung interval skor
Interval =
= = 20
2) Menentukan Interval Persentase
a) Menentukan persentase maksimal
b) Menentukan persentase minimal
c) Menghitung rentang persentase
37
d) Menghitung rentang kriteria
3) Menyusun parameter outbound sebagai metode pembelajaran
Tabel 3.3. Parameter Outbound Sebagai Metode Pembelajaran
No. Interval
Kriteria Skor Persentase 1. 106– 125 84,10 – 100 Sangat siap 2. 86 – 105 68,10 – 84,00 Siap 3. 66– 85 52,00 – 68,00 Cukup siap 4. 46 – 65 36,10 – 52,00 Kurang siap 5. 25– 45 20,00 – 36,00 Tidak siap
Sumber: Hasil Penelitian, 2011.
4) Menyusun Tabel Frekuensi
Tabel frekuensi disusun untuk mempermudah dalam
menghitung jumlah frekuensi berdasarkan indikator dan kriteria
yang ada dalam penelitian ini.
Tabel 3.4. Outbound Sebagai Metode Pembelajaran No.
Interval Kriteria Jumlah Rata-rata Skor f % Skor Kriteria
1 106 – 125 Sangat siap - -
- -
2 86 – 105 Siap - - 3 66 – 85 Cukup siap - - 4 46 – 65 Kurang siap - - 5 25 – 45 Tidak siap - -
Jumlah - - Sumber: Hasil Penelitian, 2011.
Cara untuk mengetahui analisis frekuensi menurut sugiyono
(2008:43) menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P = Angka presentase
38
f = Frekuensi yang dicari presentasenya N = Jumlah frekuensi/ banyaknya individu
5) Deskripsi
Setelah dibuat tabel frekuensi outbound sebagai metode
pembelajaran kemudian dideskripsikan. Deskripsi dimaksudkan
untuk memudahkan pembaca dalam membaca tabel.
d. Menentukan Parameter Variabel Aktivitas Belajar Siswa
Menentukan kriteria dengan menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Menentukan Interval Skor
a) Menentukan skor maksimal
= jumlah item indikator x skor maksimal
= 13 x 5 = 65
b) Menentukan skor minimal
= jumlah item indikator x skor minimal
= 25 x 1 = 25
c) Menghitung rentang skor
= skor maksimal – skor minimal
= 65– 25 = 40
d) Menentukan kriteria
Kriteria aktivitas belajar siswa ada 5 yaitu sangat aktif,
aktif, cukup aktif, kurang aktif, tidak aktif.
e) Menghitung interval skor
Interval =
= 40 : 5 = 8 2) Menentukan Interval Persentase
a) Menentukan persentase maksimal
39
b) Menentukan persentase minimal
c) Menghitung rentang persentase
d) Menentukan kriteria
Kriteria variabel aktivitas belajar siswa ada 5 yaitu
sangat siap,siap,cukup siap, kurang siap, tidak siap.
e) Menghitung rentang kriteria
3) Menyusun parameter Aktivitas Belajar Siswa
Tabel 3.5. Parameter Aktivitas Belajar Siswa
No. Interval
Kriteria Skor Persentase 1. 58 – 65 84,10 – 100 Sangat aktif 2. 50 – 57 68,10 – 84,00 Aktif 3. 42 – 49 52,00 – 68,00 Cukup aktif 4. 34 – 41 36,10 – 52,00 Kurang aktif 5. 25 – 33 20,00 – 36,00 Tidak aktif
Sumber: Hasil Penelitian, 2011.
4) Menyusun Tabel Frekuensi
Tabel frekuensi disusun untuk mempermudah dalam
menghitung jumlah frekuensi berdasarkan indikator dan kriteria
yang ada dalam penelitian ini.
40
Tabel 3.6. Aktivitas Belajar Siswa No.
Interval Kriteria Jumlah Rata-rata Skor f % Skor Kriteria
1 58 – 65 Sangat aktif - -
- -
2 50 – 57 Aktif - - 3 42 – 49 Cukup aktif - - 4 34 – 41 Kurang aktif - - 5 25 – 33 Tidak aktif - -
Jumlah - - Sumber: Hasil Penelitian, 2011.
Cara untuk mengetahui analisis frekuensi menggunakan rumus
sebagai berikut:
Keterangan:
P = Angka presentase f = Frekuensi yang dicari presentasenya N = Jumlah frekuensi/ banyaknya individu
(Sugiyono, 2008: 43)
41
Gambar 3.2. Diagram Alur Penelitian.
Judul Pengaruh Outbound Sebagai Metode Pembelajaran IPS Berbasis
Lingkungan Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 2 Gabus Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2011/2012
Pelaksanaan Penelitian di SMP N 2 Gabus Kab. Pati
Latar Belakang a. Pembelajaran IPS yang membosankan, monoton, cenderung verbalis
dan kurang aplikatif. b. Rendahnya kesadaran dan kepeduliaan siswa terhadap lingkungan. c. Lingkungan sekolah yang sering banjir
Permasalahan Bagaimanakah proses pembelajaran dengan outbound sebagai metode pembelajaran dan seberapa besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2011/2012.
Tujuan Mengetahui bagaimanakah proses pembelajaran outbound yang dilaksanakan di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati dan bagaimana pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa pada tahun ajaran 2011/2012.
Metode Penelitian Metode yang digunakan untuk memperoleh data adalah metode dokumentasi, observasi dan metode angket.
Metode Analisis Data Regresi sederhana Y = a + b x DP =
Analisis Hasil Penelitian&Pembahasan Simpulan dan Saran
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Umum Daerah Penelitian
SMP Negeri 2 Gabus Kabupaten Pati merupakan salah satu dari SMP
Negeri yang ada di Kabupaten Pati. Kondisi lingkungan SMP Negeri 2 Gabus
Kabupaten Pati yaitu terletak di daerah yang strategis, sehingga
mempermudah siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Adapun
potensi lingkungan yang dimiliki sekolah ini antara lain hubungan kerjasama
yang baik antara sekolah dengan orang tua atau wali murid, sarana ibadah
yang cukup memadai, serta akses yang sangat strategis karena terletak
dipinggir jalan raya Pati-Gabus Km 5.
SMP Negeri 2 Gabus Kabupaten Pati mempunyai luas tanah 11.220m²,
terdiri dari luas bangunan sekolah 2.203m², halaman 7.148m², serta lapangan
olahraga 1.869m². gedung SMP Negeri 2 Gabus berbentuk segiempat
menghadap kesebelah barat.
Secara administrasi, SMP N 2 Gabus terletak di kecamatan Gabus
Kabupaten Pati. Dengan batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Pati
Sebelah Timur : Kecamatan Jakenan dan Kecamatan Winong
Sebelah Selatan : Kecamatan Tambakromo dan Kecamatan Kayen
Sebelah Barat : Kecamatan Margorejo
Untuk keterangan lebih jelas, dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut:
42
Gambar 4.1. Peta Lokasi Penelitian
43
Sarana dan prasarana sekolah seperti gedung dan sarana penunjang lain yang ada
di SMP Negeri 2 Gabus, antara lain berupa 18 ruang kelas, 1 laboraturium IPA, 1
ruang ketrampilan, 1 ruang komputer, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1
ruang tata usaha, 1 ruang OSIS, 1 ruang gudang, 1 ruang dapur, 6 ruang kamr
mandi siswa, 3 ruang kamar mandi guru dan karyawan, 1 ruang BK, 1 ruang
UKS, 1 mushola, 1 ruang koperasi, 1 ruang ganti, 1 ruang lobi, 1ruang kantin, 1
ruang menara air,1 ruang parkiran dan 1 ruang pos jaga. Adapun data secara lebih
rinci dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 Gabus No Nama Jumlah ruang Luas (m²)
1 Ruang kelas 18 1134 2 Laboraturium IPA 1 193 3 Ruang ketrampilan 1 63 4 Ruang komputer 1 62 5 Ruang kepala sekolah 1 26,5 6 Ruang guru 1 126 7 Ruang tata usaha 1 49 8 Ruang OSIS 1 56 9 Gudang 1 12 10 Dapur 1 7,5 11 WC guru 3 30 12 WC siswa 6 72 13 Ruang BK 1 9 14 UKS 1 9 15 Mushola 1 100 16 Ruang ganti 1 9 17 Koperasi 1 12 18 Ruang lobi 1 40 19 Kantin 5 30 20 Ruang menara air 1 4 21 Parkiran 1 60
22 Pos jaga 1 4 Sumber: Monografi SMP Negeri 2 Gabus, 2011.
44
45
Jumlah tenaga kerja yang terdapat di SMP Negeri 2 Gabus ecara
keseluruhan berjumlah 48 orang, yang terdiri dari 38 orang guru, 4 orang
karyawan TU, 1 orang penjaga perpustakaan, 1 orang penjaga lab IPA, 1
orang penjaga sekolah, 2 orang tukang kebun dan 1 orang satpam. Data
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2. Tenaga Kerja SMP Negeri 2 Gabus No Keterangan Jumlah 1 Kepala Sekolah 1 2 Guru 37 3 Karyawan TU 4 4 Penjaga perpustakaan 1 5 Penjaga lab IPA 1 6 Penjaga sekolah 1 7 Tukang kebun 2 8 Satpam 1
Jumlah tenaga kerja 48 Sumber: Monografi SMP Negeri 2 Gabus, 2010.
Jumlah guru menurut mata pelajaran dapat dilihat pada tabel 4.3
berikut:
Tabel 4.3. Guru Menurut Mapel di SMP Negeri 2 Gabus No Mata pelajaran Jumlah Guru 1 IPA 3 2 Matematika 3 3 Bahasa Indonesia 4 4 Bahasa Inggris 3 5 Pendidikan Agama 2 6 IPS 5 7 Penjaskes 2 8 Seni budaya 1 9 Pkn 3
10 TIK 3 11 BK 1 12 Bahasa Jawa 1
Sumber: Monografi SMP Negeri 2 Gabus, 2011.
46
Jumlah siswa menurut jenis kelamin di SMP N 2 Gabus lebih
didominasi oleh siswa laki-laki yaitu sejumlah 304 siswa sedang siswa
perempuan berjumlah 199 siswa. Jumlah siswa menurut jenis kelamin secara
lengkap dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Siswa SMP Negeri 2 Gabus Kelas
VII VIII IX 6 L P 6 L P 6 L P
93 61 116 94 95 84 Sumber: Monografi SMP Negeri 2 Gabus, 2010.
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif guna
mengetahui besarnya pengaruh outbound sebagai metode pembelajaran IPS
berbasis lingkungan terhadap aktivitas belajar siswa kelas VIII dalam
kompetensi dasar mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan
penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan di SMP N 2 Gabus
Kabupaten Pati tahun pelajaran 2011/2012. Hasil ini diperoleh melalui
pensekoran dari lembar angket dan checlist tiap indikator yang kemudian
diolah dengan menggunakan DP (deskriptif persentatif) guna mengetahui
besarnya persentase kesiapan pra-pelaksanaan outbound hingga evaluasi
kesesuaian pelaksanaan dengan perencanaan outbound serta besarnya
persentase pengaruh outbound pada masing-masing sub variabel aktivitas
belajar siswa dan regresi sederhana guna mengetahui besarnya pengaruh
outbound sebagai metode pembelajaran IPS berbasis lingkungan. Untuk
mengetahui hasil pengamatan secara lengkap dapat dilihat pada uraian berikut:
47
1. Pelaksanaan Outbound
Berdasarkan data hasil penelitian pada lampiran 16 diperoleh data
hasil penelitian lembar observasi (checklist) variabel outbound sebagai
metode pembelajaran dalam 6 kali pertemuan (di kelas VIIIA sampai
dengan VIII F) yang meliputi kegiatan pra-pelaksanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi kesesuaian pra-pelaksanaan dengan pelaksanaan terangkum
dalam tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5. Frekuensi Outbound Sebagai Metode Pembelajaran
No Outbound sebagai metode pembelajaran
Interval Skor Kriteria Jumlah Rata-rata Frekuensi Persen Skor Kriteria
1 106 – 125 Sangat siap 0 0 98,6
Siap
2 86 – 105 Siap 6 100 3 66 – 85 Cukup siap 0 0 4 46 – 65 Kurang
siap 0 0
5 25 – 45 Tidak siap 0 0 Jumlah 6 100
Sumber: Analisis Data Penelitian, 2011.
Guna memperoleh hasil penelitian variabel outbound yang lebih
jelas, berikut ini akan diuraikan lebih rinci dengan hasil tiap-tiap sub
variabel sebagai berikut:
a. Persiapan pelaksanaan pembelajaran
Berdasarkan data hasil penelitian lembar observasi (checklist)
variabel outbound pada lampiran 16, diperoleh data dalam tabel 4.6
berikut:
48
Tabel 4.6. Pra-Pembelajaran Outbound Tiap Indikator
Indikator Persentase Kriteria Penyusunan RPP 83.3 Siap Memilih Permainan 80.0 Siap Menentukan lokasi permainan 76.6 Siap Menyusun prosedur pelaksanaan permainan
96.6 Sangat siap
Persiapan alat dan instrumen permainan 63.3 Cukup siap
Jumlah 80.00 Siap Sumber : Hasil Penelitian, 2011.
Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik berikut:
Gambar 4.2. Persentase Pra-Pembelajaran Dengan Outbound
Sebagai Metode Pembelajaran.
Gambar 4.2 di atas menunjukkan grafik persentase tiap
indikator pra-pelaksanaan pembelajaran dengan outbound sebagai
metode. 83.3% penyusunan RPP, memilih permainan 80%, menentukan
lokasi permainan 76.6%, menyusun prosedur permainan 96.6%, dan
63.3% untuk persiapan alat dan instrumen permainan.
b. Pelaksanaan permainan
Berdasarkan hasil penelitian pada lampiran 16 dari lembar
observasi (checklist) outbound, diperoleh data pada tabel 4.8 berikut:
49
Tabel 4.7. Pelaksanaan Outbound Tiap Indikator Indikator Persentase Kriteria
Penyampaian tujuan 76.6 Siap Penyampaian tatacara games outbound 83.3 Siap Games 79 Siap Kegiatan penutup games 81 Siap Jumlah 79,5 Siap
Sumber : Hasil Penelitian,2011.
Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik berikut:
Gambar 4.3. Penilaian Pelaksanaan Outbound.
Gambar 4.3 di atas menunjukkan grafik persentase hasil
penilaian pelaksanaan outbound sebagai metode pembelajaran di SMP
N egeri 2 Gabus Kabupaten Pati dengan hasil tiap indikator sebagai
berikut: penyampaian tujuan 76,6%, penyampaian langkah-langkah
permainan 83.3%, permainan 79%, dan kegiatan penutup permainan
81%.
c. Evaluasi
Berdasarkan hasil penelitian pada lampiran 16 dari lembar
observasi (checklist) outbound, diperoleh data bahwa pelaksanaan
metode outbound di SMP N 2 Gabus telah sesuai dengan RPP yang
50
telah disusun sebelumnya yaitu dengan persentase rata-rata sebesar 75%
termasuk dalam kriteria siap.
2. Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan data hasil penelitian pada lampiran 17 dari hasil
lembar observasi (checklist) variabel aktivitas belajar siswa, yang meliputi
aktivitas motivasi, aktivitas motorik, dan aktivitas sosial diperoleh data
dalam tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8. Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa No.
Interval Kriteria Jumlah Rata-rata Skor f % Skor Kriteria
1 58 – 65 Sangat aktif 20 33,3
50,1 Aktif
2 50 – 57 Aktif 30 50 3 42 – 49 Cukup aktif 6 10 4 34 – 41 Kurang aktif 4 6,7 5 25 – 33 Tidak aktif 0 0
Jumlah 60 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2011.
Data tersebut dapat dilihat dalam gambar 4.4 berikut:
Gambar 4.4. Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa.
Berdasarkan gambar 4.4 di atas, diperoleh data bahwa jumlah
siswa yang sangat aktif sebesar 33,30%, siswa yang aktif sebesar 50%,
51
siswa yang cukup aktif sebesar 10%, siswa yang kurang aktif sebesar
6,70%, dan siswa yang tidak aktif sebesar 0%.
Variabel aktivitas belajar dalam penelitian ini terdiri atas tiga sub
variabel aktivitas motivasi, aktivitas motorik, dan aktivitas sosial. Hasil
penelitian per sub variabel akan diuraikan dalam hasil penelitian berikut:
a. Aktivitas Motivasi
Berdasarkan data hasil penelitian lembar observasi (checklist)
aktivitas belajar siswa dalam lampiran 17 diperoleh data dari sub
variabel aktivitas motivasi dalam tabel 4.9 sebagai berikut:
Tabel 4.9. Aktivitas Motivasi
No. Interval Kriteria f Persentase 1. 84,10% – 100% Sangat aktif 20 33.4 2. 68,10% – 84,00% Aktif 29 48.4 3. 52,00% – 68,00% Cukup aktif 7 11.6 4. 36,10% – 52,00% Kurang aktif 4 6.6 5. 20,00% – 36,00% Tidak aktif 0 0.0
Jumlah 60 100 Sumber: Hasil Penelitian,2011.
Data pada tabel 4.9 tersebut dapat dilihat dalam gambar 4.5 berikut:
Gambar 4.5. Aktivitas Motivasi.
52
Gambar 4.5 di atas menunjukkan data hasil aktivitas motivasi
siswa ketika melaksanakan outbound sebagai metode pembelajaran
siswa yang sangat aktif dengan persentase 33.4%, siswa yang aktif
dengan persentase 48.4%, siswa cukup aktif dengan persentase 11,6%,
dan siswa kurang aktif dengan persentase 6.6%, dan siswa tidak aktif
sebesar 0%.
b. Aktivitas Motorik
Berdasarkan data hasil penelitian lembar observasi (checklist)
aktivitas belajar siswa dalam lampiran 17 diperoleh data dari sub
variabel aktivitas motorik yang tertulis dalam tabel 4.10 sebagai
berikut:
Tabel 4.10. Aktivitas Motorik
No. Interval Kriteria f Persentase 1. 84,10% – 100% Sangat aktif 19 31.7 2. 68,10% – 84,00% Aktif 28 46.7 3. 52,00% – 68,00% Cukup aktif 7 11.6 4. 36,10% – 52,00% Kurang aktif 6 10 5. 20,00% – 36,00% Tidak aktif 0 0.0
Jumlah 60 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2011.
Data pada tabel 4.10 di atas dapat dilihat dalam gambar 4.6 berikut:
Gambar 4.6. Aktivitas Motorik.
53
Pada gambar 4.6 di atas, diperoleh data bahwa siswa yang
sangat aktif dalam aktivitas motorik sebanyak 31.7%, aktif sebanyak
46.7%, cukup aktif sebesar 11.6%, dan kurang aktif sebesar 10%.
c. Aktivitas Sosial
Berdasarkan data hasil penelitian lembar observasi (checklist)
aktivitas belajar siswa dalam lampiran 17 diperoleh data dari sub
variabel aktivitas motorik yang tertulis dalam tabel 4.11 sebagai
berikut:
Tabel 4.11. Aktivitas Sosial No. Interval Kriteria f Persentase 1. 84,10% – 100% Sangat aktif 20 33.4 2. 68,10% – 84,00% Aktif 30 50 3. 52,00% – 68,00% Cukup aktif 6 10 4. 36,10% – 52,00% Kurang aktif 4 6.6 5. 20,00% – 36,00% Tidak aktif 0 0.0
Jumlah 60 100 Sumber : Hasil Penelitian,2011. Data pada tabel 4.11 dapat dilihat dalam grafik berikut:
Gambar 4.7. Aktivitas Sosial.
54
Gambar 4.7 di atas, menunjukan data bahwa 33.4% siswa yang
sangat aktif, 50% siswa yang aktif, 10% siswa yang cukup aktif, dan
6.6% siswa kurang aktif.
Gambar-gambar aktivitas siswa selama kegiatan outbound
berlangsung dapat dilihat pada gambar 4.8 sampai dengan 4.10 berikut
ini:
Sumber: Hasil Penelitian,2011. Gambar 4.8. Aktivitas Belajar Siswa Dalam Permainan Berburu
Harta Karun.
Gambar 4.8 di atas merupakan gambar aktivitas belajar siswa
dalam permainan “berburu harta karun”. Permainan tersebut
dilaksanakan guna membahas materi pokok lingkungan hidup dan
unsur-unsurnya. Tujuan dari permainan ini adalah agar siswa dapat
mengetahui secara nyata tentang unsur-unsur lingkungan hidup.
Permainan dilaksanakan diseluruh halaman sekolah dengan cara siswa
berpencar untuk mencari dan mengumpulkan semua benda yang
termasuk ke dalam unsur-unsur pembentuk lingkungan hidup.
55
peralatan yang digunakan dalam permainan ini adalah segala peralatan
kebersihan yang meliputi sapu, tempat sampah, dan engkrak (dalam
bahasa jawa). Tujuan sisipan dari permainan adalah untuk
meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan dengan cara
kerja bakti.
Sumber: Hasil Penelitian, 2011. Gambar 4.9. Aktivitas Belajar Siswa Dalam Permainan Memecahkan
Masalah Teman.
Gambar 4.9 di atas merupakan gambar aktivitas siswa dalam
kegiatan permainan “memecahkan masalah teman’. Permainan ini
digunakan dalam materi pokok bentuk-bentuk kerusakan lingkungan
hidup. Tujuannya adalah agar siswa mengetahui masalah-masalah
lingkungan yang ada disekitar tempat tinggalnya dan mengetahui
bagaimana cara menyelesaikan permasalahan tersebut. Permainan ini
dilaksanakan dengan menggunakan alat permaianan yang berupa
lembar permasalahan yang telah disiapkan oleh guru, selanjutnya
masing masing siswa menuliskan masalah lingkungan yang ada di
56
lingkungannya masing-masing dan setelah itu siswa yang ada di
sebelah-sebelahnya memberikan saran dengan menuliskan solusi
pemecahan masalah.
G
G
Sumber: Hasil Penelitian, 2011.
Gambar 4.10. Aktivitas Siswa Dalam Permainan Eksplorasi SDA.
Gambar 4.10 di atas merupakan gambar kegiatan siswa ketika
bermain ‘eksplorasi SDA”. Permaianan tersebut dilaksanakan dalam
materi pokok usaha pelestarian lingkungan hidup. tujuan permainan
adalah siswa memahami akan pentingnya memelihara SDA
(lingkungan) sehingga lingkungan mampu secara terus menerus
memberikan manfaat bagi kehidupan dan siswa memahami akan
pentingnya kerjasama dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Peralatan yang digunakan dalam permaianan ini adalah kelereng.
Aktivitas siswa ketika mengikuti permainan eksplorasi SDA begitu
antusias hal ini dapat dilihat dalam gambar di atas, siswa-siswi sampai
terjatuh dan saling tumpang tindih.
57
3. Pengaruh Outbound Sebagai Metode Pembelajaran Terhadap
Aktivitas Belajar Siswa
Pengaruh outbound sebagai metode pembelajaran terhadap
aktivitas belajar siswa dalam penelitian ini, dapat diketahui melalui uji
regresi sederhana yang diolah melalui program SPSS 16. Data yang diolah
dalam uji regresi adalah data hasil penelitian dari lembar angket tentang
variabel outbound dan data dari lembar observasi aktivitas belajar siswa.
Adapun langkah-langkah dalam pengolahan regresi sederhana adalah
sebagai berikut:
a. Uji normalitas data
Uji normalitas merupakan hal yang sangat penting dalam
pengolahan data statistik. Syarat suatu data dapat diolah dengan
menggunakan regresi adalah data tersebut hrus berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil penelitian uji normalitas pada lampiran 14,
diperoleh hasill bahwa: (1) data instrumen variabel outbound sebagai
metode pembelajaran memiliki taraf signifikasi 0,056, lebih besar dari
0,05 sehingga data variabel outbound sebagai metode pembelajaran
normal, (2) data aktivitas belajar memiliki taraf signifikasi 0.059,
lebih besar dari 0,05 sehingga data variabel aktivitas belajar yang akan
diolah dengan menggunakan regresi merupakan data normal. Data uji
normalitas dapat dilihat dalam gambar 4.11 berikut:
58
Gambar 4.11. Uji Normalitas Data Variabel Outbound.
Gambar 4.11 tersebut memperjelas data hasil uji normalitas.
Pada gambar 4.11 terlihat bahwa persebaran data mendekati garis
normal yaitu berada di bagian atas dan bawah garis normal. Hal
tersebut berarti bahwa data outbound normal.
Gambar 4.12. Uji Normalitas Data Variabel Aktivitas Belajar.
Observed Value
Normal Q-Q Plot of Otbound
Expe
cted
Nor
mal
Normal Q-Q Plot of Aktivitas
Expe
cted
Nor
mal
Observed Value
59
Pada gambar 4.12 di atas, terlihat bahwa persebaran data
mendekati garis normal yaitu berada di bagian atas dan bawah garis
normal. Hal tersebut berarti bahwa data aktivitas belajar normal
b. Perhitungan regresi SPSS 16
Data hasil penelitaian yang diregresikan dalam penelitian ini ada
pada lampiran 12 dan lampiran 13. Berdasarkan hasil perhitungan
SPSS 16 menunjukkan bahwa:
1) Berdasarkan pada tabel korelasi diperoleh hasil hubungan korelasi
outbound dengan aktivitas belajar siswa bernilai 0,829 artinya
hubungan outbound dengan aktivitas belajar siswa sangat kuat dan
searah. Nilai (+) artinya bila outbound ditingkatkan maka aktivitas
belajar siswa akan meningkat.
2) Uji signifikasi hubungan linear outbound dengan aktivitas belajar
siswa dalam tabel ANOVA diperoleh F Hitung=127,401 F tabel
dengan derajat bebas V1=1, V2=58 pada traf signifikasi 0,05
(F1=58,0,05) diperoleh F tabel=4,02. Sehingga F hitung > F tabel
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang artinya antara outbound
dan aktivitas belajar siswa ada hubungan yang linear. Simpulan
yang sama dapat diperoleh dari nilai signifikasi dengan taraf
signifikasi (α) pada tabel ANOVA diperoleh sig 0,000 < α 0,05.
Karena sig< α maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, artinya
outbound dan aktivitas ada hubungan yang linear. Data tersebut
berdasar pada kriteria Ho:b=0 (tidak ada hubungan) dan Hi:b≠0
(ada hubungan).
60
210-1-2
Regression Standardized Residual
10
8
6
4
2
0
Freq
uenc
y
Mean = 3.26E-16Std. Dev. = 0.991N = 60
Dependent Variable: Aktivitas Belajar Siswa
Histogram
3) Pada tabel summary diperoleh R²= 0,687 artinya variabel outbound
dapat menerangkan variabilitas sebesar 68,7% dari variabel
aktivitas belajar siswa, sedangkan sisanya diterapkan oleh variabel
lain (dengan R² merupakan koefisien determinasi)
4) Uji signifikasi konstanta pada model linear (α) dari tabel koefisien
diperoleh siginifikasi 0,000 dan α 0,05 karena sig<α maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak, artinya koefisien regresi a
signifikan.
5) Uji signifikasi koefisien variabel aktivitas belajar (b) pada model
linear dalam tabel koefisien diperoleh siginifikasi 0,000 dan α 0,05
karena sig< α maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, artinya
koefisien regresi pada aktivitas belajar signifikan. Arah koefisien
regresi sebesar 1,202. Dengan demikian, model regresi yang dapat
dipakai dalam penelitian ini adalah Y=-4,896+1,202 x atau variabel
outbound = -4,896 dan variabel aktivitas belajar siswa=1,202.
Hasil penelitian pengaruh outbound terhadap aktivitas belajar
siswa yang telah dijabarkan di atas dapat dilihat dalam gambar 4.13 di
bawah ini:
Frek
uens
i
Regression Standarized Residual
Gambar 4. 13. Pengaruh Outbound Terhadap Aktivitas Belajar Siswa.
61
Pada gambar 4.13 di atas, terlihat jelas bagaimana pengaruh
penggunaan outbound terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa.
Semakin sempurna outbound yang dilaksanakan maka akan semakin
meningkatkan aktivitas belajar siswa.
C. Pembahasan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses
pembelajaran outbound yang telah dilaksanakan dan bagaimana pengaruhnya
terhadap aktivitas belajar siswa kelas VIII di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati
tahun 2011/2012. Berdasarkan pada hasil penelitian di atas, menunjukan
bahwa:
1. Pelaksanaan Outbound
Pelaksanaan outbound dilokasi penelitian selama 6 kali yang
dilaksanakan di kelas VIII A samapai VIII F secara umum atau krusial
termasuk ke dalam kriteria siap dengan skor rata-rata sebesar 98,6 hasil ini
dapat di lihat pada tabel 4.5 di sub pembahasan hasil penelitian pada
halaman sebelumnya. Sedangkan untuk hasil pelaksanaan outbound per
sub variabel, diperoleh hasil:
a. Persiapan pembelajaran
Hasil penelitian pada tabel 4.6 menunjukan bahwa hasil rata-rata
dari kegiatan persiapan pembelajaran dengan menggunakan outbound
sebagai metode pembelajaran termasuk ke dalam kriteria siap dengan
persentase 80%. Akan tetapi ditemukan hasil yang kurang yaitu dalam
indikator persiapan alat dan instrumen penelitian yaitu sebesar 63,3%
62
dan termasuk dalam kriteria cukup siap. Hal ini disinyalir dapat
mempengaruhi hasil aktivitas belajar siswa menjadi kurang aktif,
sebab alat dan instrumen dalam outbound sebagai metode
pembelajaran merupakan hal yang sangat penting guna mencapai
pelaksanaan outbound yang maksimal.
b. Pelaksanaan pembelajaran dengan outbound
Hasil penelitian pada tabel 4.7 menunjukan bahwa pelaksanaan
outbound baik secara rata-rata ataupun per indikator trmasuk kedalam
kriteria siap dengan persentase rata-rata 79,5%. Hal ini berarti bahwa
pelaksanaan outbound sebagai metode pembelajaran di lokasi
penelitian telah sesuai dengan kajian teori yang terdapat dalam bab II
penelitian ini. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa guru telah
membaca dan menguasai isi dari tata cara pelaksanaan outbound yang
terdapat di dalam buku-buku literatur tentang outbound.
c. Evaluasi
Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan evaluasi (kesesuaian
pelaksanaan pembelajaran dengan kegiatan persiapan pembelajaran)
termasuk kedalam kriteria siap dengan persentase rata-rata sebesar
75%. Hal ini berarti bahwa secara garis besar guru di lokasi
penelitaian telah menguasai dan memahami tentang bagaimana tata
cara pelaksanaan outbound sebagai metode pembelajaran.
63
2. Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.8 di atas, diperoleh
hasil penelitian bahwa secara garis besar atau rata-rata siswa selama
mengikuti kegiatan outbound sebagai metode pembelajan termasuk ke
dalam kategori aktif dengan skor rata-rata 50,1. Hal ini menunjukkan
bahwa aktivitas belajar siswa sudah termasuk dalam kategori baik.
Aktivitas belajar siswa dalam penelitian ini meliputi tiga sub
variabel yaitu aktivitas motivasi, aktivitas motorik, dan aktivitas sosial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil aktivitas belajar siswa tertinggi
ada pada aktivitas sosial yaitu sebesar 50% hal ini berarti bahwa outbound
sebagai metode pembelajaran dapat meningkatkan kepedulian siswa
terhadap sesama. Sedangkan hasil aktivitas motivasi sebesar 48,4% yang
berarti bahwa motivasi belajar siswa ketika menggunakan outbound
sebagai metode pembelajaran tergolong ke dalam kategori aktif. Siswa
begitu antusias dan konsentrasi ketika guru menyampaikan prosedur
langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
outbound sebagai metode pembelajaran.Walaupun pada kenyataanya
terdapat beberapa siswa yang kurang aktif dalam aktivitas motivasi yang
dalam tabel 4.8 memiliki persentase sebesar 6,6% dan termasuk dalam
kriteria kurang aktif. Aktivitas motorik tergolong ke dalam kriteria aktif
dengan besar persentase 46,7% hal ini berarti bahwa kegiatan outbound
sebagai metode pembelajaran mampu meningkatkan kemauan siswa dalam
mengekspresikan kemampuan diri yang meliputi berani bertanya, berani
mengemukakan pendapat, dan berani maju tanpa disuruh guru. Hal ini
membuktikan bahwa outbound dapat membuat pembelajaran menjadi
rileks.
64
3. Pengaruh Outbound Terhadap Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan hasil penelitian bahwa ada pengaruh yang sangat kuat
antara penggunaan outbound sebagai metode pembelajaran terhadap
aktivitas belajar siswa, karena F hitung > F tabel. Terlihat bahwa ada
pengaruh yang positif antara penggunaan outbound sebagai metode
pembelajaran terhadap aktivitas belajar siswa. Hal ini berarti bahwa
semakin kualitas outbound ditingkatkan maka akan semakin meningkat
pula aktivitas belajar siswa. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang
diungkapkan oleh: (1) Nuriah Halleyda dalam penelitiannya yang berjudul
“Efektivitas Outbound Training Dalam Meningkatkan Ketrampilan Sosial
Pada Anak Yang Mengalami Penolakan Teman Sebaya”, yang
menyebutkan bahwa ada peningkatan yang signifikan pemberian outbound
training terhadap ketrampilan anak yang mengalami penolakan teman
sebaya, (2) Umar Totong dalam penelitinnya yang berjudul “Hubungan
Karakter, Rasa Percaya Diri, Kepemimpinan, dan Kerjasama Tim Dengan
Outbound”, menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara rasa
percaya diri, kepemimpinan, dan kerja sama dengan outbound, (3) Ery
Yanatta dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran
Metode Outbound Terhadap Kepatuhan Saat Pembelajaran Pada Anak
Usia Prasekolah di PAUD RA Nur Insani Surabaya”, menyebutkan bahwa
ada pengaruh pembelajaran metode outbound terhadap kepatuhan saat
pembelajaran pada anak usia dini.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 2 Gabus
Kabupaten Pati tentang pengaruh metode outbound terhadap aktivitas belajar
siswa diperoleh hasil bahwa kegiatan persiapan pelaksanaan outbound dalam
tiap indikator sebagai berikut: penyusunan RPP sebesar 83.3%, memilih
permainan 80%, menentukan lokasi 76.6%, menyusun prosedur pelaksanaan
outbound 96,6%, dan persiapan alat dan instrumen sebesar 63,3%. Kegiatan
pelaksanaan pada tiap indikator penyampaian tujuan 76,6%, penyampaian
langkah-langkah permainan 83.3%, permainan 79%, kegiatan penutup
permainan 81% dan kegiatan evaluasi sebesar 75% dan terdapat pengaruh
penggunaan metode outbound terhadap aktivitas belajar siswa dengan arah
koefisien regresi sebesar 1,202x dengan persamaan regresi Y = -38,547 +
1,202x sehingga, diperoleh kesimpulan bahwa:
1. Kegiatan pra-pelaksanaan hingga pelaksanaan dan evaluasi kegiatan
dengan outbound sebagai metode pembelajaran IPS berbasis lingkungan di
SMP Negeri 2 Gabus Kabupaten Pati, berdasarkan kategori kesiapan
secara umum sudah siap dengan persentase rata-rata 78% akan tetapi,
terdapat kriteria cukup siap dalam hal persiapan alat dan instrumen
permainan yaitu hanya sebesar 63,3%.
65
66
2. Terdapat pengaruh positif dari penggunaan outbound sebagai metode
pembelajaran IPS berbasis lingkungan terdapat aktivitas belajar siswa
yaitu sebesar +1,202 dengan taraf signifikasi 0,05 yang artinya semakin
sempurna outbound yang dilaksanakan maka akan semakin meningkat
pula aktivitas belajar siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka peneliti menyarankan
kepada para guru dan calon guru IPS agar:
1. Dapat mengikuti latihan outbound atau membaca buku-buku litelatur
tentang outbound terutama tentang evaluasi outbound sehingga dapat
melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan outbound dan
pembelajaran IPS akan lebih menarik dan aplikatif.
2. Dapat menambah ketersediaan alat dan instrumen permainan outbound
secara lengkap sebelum memutuskan untuk melaksanakan kegiatan
outbound. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan outbound yang dilaksanakan
akan berjalan lebih baik sehingga tujuan permainan dan pembelajaran
dapat tercapai.
3. Outbound sebagai metode pembelajaran dapat dijadikan sebagai alternatif
pemilihan metode pembelajaran baru yang aplikatif.
DAFTAR PUSTAKA
Ancok, Djamaluddin. 2003. Outbound Management Training. Yogyakarta.: UII
Pres Anni, Catharina Tri. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: Unnes Press Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta Ayu,Andita. Sekolah Alam. http:edukasi.indoskripsi.com/ agustus 2008.(11 Juni
2011 Beetlestone, Florence. 1998. Creative Learning- Strategi Pembelajaran Untuk
Melesatkan Kreativitas Siswa. Terjemahan Narulita Yusron. Bandung: Nusa Media
Danumiarto dan Santoso. 2007. Eksperiental Learning By Outbound. Surabaya:
Titik Terang Darsono, Max. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang
Press Fathoni, Abdulrahmat. 2006. Metode Penelitian dan Tekhnik Penyusunan Skripsi.
Jakarta : PT Rineka Cipta Hamalik, Oemar. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Halleyda, Nuriah. 2009. ’Efektifitas Outbound Training Dalam Meningkatkan
Ketrampilan Sosial Pada Anak Yang Mengalami Penolakan Teman Sebaya’. Skripsi. Surakarta: Fakultas Psikologi UMS.
Juliantara, Ketut.Aktivitas Belajar. http: // edukasi. kompasiana. com/ 2010 / 04 /
11 / aktivitas-belajar /(20 Maret 2011) Mardiyatmo, Esmet Untung. 2010. Kumpulan Permaian Seru – Tutorial Untuk
Para Fasilitator & Instruktur. Yogyakarta: CV Andi Offset Muhidin, Ali Sambas. 2007. Analisis Korelasi, Regresi & Jalur Dalam Penelitian.
Bandung: CV Pustaka Setia Nazir, Moh Ph. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
67
68
Nur, Zaenuri M. 2010. Ice Breaker Seabrek Ide dan Tekhnik Permainan di Dalam dan di Luar Ruangan Bernilai Edukatif dan Komunikatif.. Yogyakarta: Laksana
Papundu, Tika Moh . 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara Peter, Lamuri L. 2010. Games Outbound. http: //putra-ananda.com/c/ index_d.php
(20 maret 2011). Rohani, Ahmad. 1997. Media Intruksional Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta Sugiana, Dadang. Populasi dan Tekhnik Sampling. http/gobhro.com/metodologi
penelitian/populasi dan tekhnik sampling Sugandi, Achmad dkk. 2007. Teori Pembelajaran.Semarang: Unnes Press Sugiyono.2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta Suharyono. 2006. Pemikiran Geografi dalam Pendidikan dan Pengajaran.
Semarang: UNNES Press Sumaatmadja,N.1997. Metode Pengajaran Geografi. Bandung: Bina Aksara Susanta, Agustinus. 2010. Outbound Profesional. Yogyakarta: CV Andi Offset Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2001. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Totong, Umar. 2009. ’Hubungan Karakter, Rasa Percaya Diri, Kepemimpinan,
dan Kerjasama Tim Dengan Outbound (Studi Deskriptif Terhadap Mahasiswa Semester II Tahun Akademik 2009/2010)’. Skripsi. Surakarta: Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.
Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Yanatta, Ery. 2008. ’Pengaruh Pembelajaran Metode Outbound Terhadap
Kepatuhan Saat Pembelajaran Pada Anak Usia Prasekolah di PAUD RA Nur Insani Surabaya’. Skripsi. Surakarta: UMS.
69
Lampiran: 1
KISI-KISI INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI
Pengaruh Out Bound Sebagai Metode Pembelajaran IPS Berbasis
Lingkungan Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gabus
Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2011/2012
Variabel Sub variabel Item soal Jumlah soal
Pelaksanaan
metode
outbound
1. Persiapan
pembelajaran
A. 1-5 5
2. Pelaksanaan
pembelajaran
A. 6-21 16
3. Pelaksanaan
evaluasi
A. 22-25 4
Jumlah soal 25
Aktivitas
belajar siswa
1. Aktivitas
motivasi
B. 1-5 5
2. Aktivitas
motorik
B. 6-9 4
3. Aktivitas sosial B.10-13 4
Jumlah soal 13
70
Lampiran : 2
INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI METODE OUTBOUND Identitas responden Nama :
Instansi : Bidang studi :
Alumnus : A. Lembar Observasi untuk menilai guru
Kegiatan Sangat kurang
Kurang Cukup Baik Sangat baik
Persiapan pelaksanaan pembelajaran dengan metode outbound
1. Guru menyusun RPP khusus kegiatan pembelajaran dengan metode outbound
2. Guru memilih permainan outbound yang sesuai dengan materi ajar
3. Guru menentukan lokasi yang tepat untuk pelaksanaan outbound
4. Guru menyusun prosedur pelaksanaan permainan dalam out bound
5. Guru mempersiapkan peralatan dan instrument yang akan digunakan dalam permainan out bound
Pelaksanaan pembelajaran dengan metode out bound
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa
7. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
71
Lanjutan lampiran: 2
8. Guru menyampaikan aturan-aturan dalam permainan out bound yang akan dilaksanakan
9. Guru melontarkan kalimat penyemangat untuk membuat semua siswa terlibat dalam permainan out bound
10. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok
11. Guru membimbing siswa dalam setiap permainan outbound yang dilaksanakan.
12. Guru menyampaikan dan menyisipkan materi dalam setiap permainan outbound
13. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksploitasi kemampuannya
14. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya
15. Guru memberikan stimulus (rangsangan) kepada siswa untuk menemukan gagasan dari permainan out bound
16. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajuan pertanyaan
17. Guru dengan jelas dan sistematik memberikan jawaban dari pertanyaan siswa
18. Guru menyisipkan penjelasan materi geografi dalam permainan outbound
19. Guru memberikan contoh nyata keterkaitan antara materi dengan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari melalui simulasi permainan out bound
20. Guru membantu siswa dalam menarik kesimpulan dari setiap permainan out bound yang dilaksanakan
21. Guru menyampaikan keterkaitan dari gagasan atau kesimpulan permainan out bound dengan materi
Pelaksanaan evaluasi 22. Guru memberikan rangsangan
pertanyaan-pertanyaan tentang materi ajar kepada siswa selama proses pembelajaran dengan out bound
72
Lanjutan lampiran: 2
23. Guru membantu siswa yang kesulitan menjawab pertanyaan
24. Guru memberikan lembar kerja dalam setiap permainan kepada siswa
25. Guru memberikan rangsangan kepada siswa dalam menarik kesimpulan dari kegiatan permainan out bound
Keterangan: Sangat kurang : apabila tidak pernah dilakukan Kurang : apabila dilakukan hanya 1 kali Cukup : apabila dilakukan 2 kali Baik : apabila dilakukan 3 kali Sangat baik : apabila dilakukan lebih dari 3 kali
73
Lampiran: 3
LEMBAR OBSERVASI (CHECKLIST) AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Identitas Responden Nama : Nik : Kelas :
B. Lembar Checklist untuk mengukur aktivitas siswa Kegiatan Sangat
kurang Kurang Cukup
baik Baik Sangat
baik I. Aktivitas
motivasi 1. Semangat dan
ketertarikan mengikuti pembelajaran,
2. Memperhatikan penjelasan guru dari awal sampai akhir pembelajaran,
3. Antusiasme yang tinggi
4. Tidak mengobrol
5. Tidak melakukan aktivitas lain yang mengganggu proses pembelajaran.
II. Aktivitas motorik 6. Berani
bertanya
7. Berani mengemukakan pendapat
8. Berani menjawab pertanyaan
74
Lanjutan lampiran: 3 9. Berani maju
tanpa disuruh oleh guru
III. Aktivitas sosial 10. Bersedia
membantu teman selama kegiatan pembelajaran,
11. Menghargai pendapat dan penjelasan teman
12. Tidak mengganggu teman saat pembelajaran
13. Tanggung jawab terhadap tugas kelompok
Keterangan: Sangat kurang : apabila tidak pernah dilakukan Kurang : apabila dilakukan hanya 1 kali Cukup : apabila dilakukan 2 kali Baik : apabila dilakukan 3 kali Sangat baik : apabila dilaksanakan > 3 kali
75
Lampiran: 4 KISI-KISI INSTRUMEN ANGKET
Pengaruh Out Bound Sebagai Metode Pembelajaran IPS Berbasis
Lingkungan Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gabus
Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2011/2012
Variabel Sub variabel Item soal Jumlah soal
Outbound 1. Pra-
Pembelajaran
1 - 5 5
2. Pelaksanaan 6 - 13 8
3. Evaluasi 14 - 17 4
Jumlah item 17
76
Lampiran: 5 LEMBAR ANGKET OUTBOUND
Identitas Responden
Nama : NIS :
Kelas : Sekolah :
Petunjuk pengisian 1. Sebelum Saudara menjawab pertanyaan di bawah ini, silakan mengisi
identitas responden terlebih dahulu! 2. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan apa
yang Saudara ketahui karena jawaban Saudara sangat berharga bagi peneliti! 3. Terimakasih telah mengikuti petunjuk pengisian dan selamat bekerja!
Soal 1. Sebelum metode outbound dilaksanakan, apakah guru Anda telah
memberitahukan sebelumnya tentang rencana penggunaan metode outbound tersebut? a. Tidak pernah b. Satu kali c. Dua kali
d. Tiga kali e. Lebih dari tiga kali
2. Ketika Guru menyampaikan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode outbound, hal apa yang ada dalam pikiran Anda? a. Tidak tertarik b. Kurang tertarik c. Cukup tertarik
d. Tertarik e. Sangat tertarik
3. Setelah mengikuti permainan outbound, apakah Anda dapat memahami hikmah dari permainan tersebut dan mengaitkannya dengan materi pelajaran? a. Tidak paham sama sekali b. Kurang paham c. Cukup Paham
d. Paham e. Sangat paham
4. Apakah lokasi permainan outbound yang telah ditentukan oleh guru membuat Anda nyaman, tertarik, dan asyik dalam melaksanakan permainan? a. Tidak dan membosankan b. Kurang asyik karena masih di sekitar sekolahan c. Cukup nyaman dan membuat saya tertarik d. Nyaman-nyaman saja e. Sangat nyaman karena masih di lingkungan sekolah
5. Apakah guru Anda pernah melibatkan siswa dalam memilih lokasi pelaksanaan outbound? a. Tidak pernah b. Satu kali c. Dua kali
d. Tiga kali e. Lebih dari tiga kali
6. Selama outbound berlangsung, berapa kali Bapak/Ibu Guru menyampaikan prosedur pelaksanaan permainan? a. Tidak pernah b. Satu kali c. Dua kali
d. Tiga kali e. Lebih dari tiga kali
7. Sebelum outbound dilaksanakan, apakah Guru Anda telah mempersiapkan segala perlengkapan permainan yang dibutuhkan? a. Tidak tahu b. Ya tetapi seluruh perlengkapan yang dibutuhkan dibebankan kepada siswa c. Ya tetapi dengan dibantu oleh siswa d. Ya tetapi kurang lengkap dan seadanya e. Ya dengan sangat lengkap sehingga permainan dapat berjalan lancar
8. Apakah Anda diberi tugas untuk membawa peralatan yang dibutuhkan dalam permainan outbound sebelum permainan dilaksanakan? a. Ya seluruh siswa ditugasi untuk membawa peralatan yang akan
dibutuhkan dalam permainan secara individu b. Ya tetapi hanya beberapa peralatan karena mengumpulkannya untuk setiap
kelompok c. Ya tetapi hanya peralatan pribadi d. Tidak karena perlatan yang dibutuhkan telah ada di sekolah e. Tidak karena semua peralatan telah disiapkan dan diusahakan oleh guru
9. Selama permainan outbound berlangsung, seingat Anda berapa kali guru menyampaikan tujuan dari permainan tersebut? a. Tidak pernah b. Satu kali c. Dua kali
d. Tiga kali e. Lebih dari tiga kali
10. Menurut Anda apakah tujuan yang ingin dicapai dari permainan-permainan outbound yang telah dilaksanakan telah sesuai dengan materi pelajaran? a. Tidak sama sekali b. Kurang sesuai c. Cukup sesuai
d. Sesuai e. Sangat sesuai
11. Dalam setiap permainan outbound yang telah dilaksanakan, berapa kali Guru Anda menyampaikan prosedur atau langkah-langkah pelaksanaan permainan? a. Tidak pernah b. Satu kali
c. Dua kali d. Tiga kali
e. Lebih dari tiga kali sampai siswa dapat mengikuti permainan outbound dengan runtut
12. Bagaimana belajar dengan metode outbound menurut Anda? a. Membosankan b. Kurang menyenangkan c. Cukup menyenangkan d. Menyenangkan e. Sangat menyenangkan
13. Apakah dalam setiap akhir dari permainan outbound selalu ada kegiatan penutup seperti menarik kesimpulan ataupun penugasan? a. Tidak pernah b. Satu kali
77
c. Dua kali d. Tiga kali
e. Lebih dari 3 kali
14. Dapatkah Anda memahami hikmah yang ingin disampaikan dari setiap permainan outbound yang telah dilaksanakan? a. Tidak bisa karena tidak paham b. Bisa dengan menyontek teman c. Bisa tetapi bingung dan rancau d. Bisa dengan dibimbing guru e. Bisa menyimpulkan dengan mandiri
15. Dalam setiap permainan outbound yang telah dilaksanakan, apakah guru telah melaksanakan permainan outbound sesuai dengan prosedur atau langkah-langkah pelaksanaan yang telah disampaikan sebelum permainan dimulai? a. Tidak sesuai b. Kurang sesuai c. Cukup sesuai
d. Sesuai e. Sangat sesuai
16. Bagaimana cara pelaksanaan permainan Outbound yang telah dilaksanakan?
a. Siswa dibiarkan beraktivitas sendiri dan siswa ditinggal pergi b. Guru hanya mengamati dan tidak ikut berperan serta dalam permainan c. Guru hanya mebimbing siswa yang aktif-aktif saja d. Guru membimbing siswa jika suasana permainan tidak kondusif e. Guru selalu membimbing siswa untuk konsentrasi dan mengikuti setiap
langkah-langkah permainan secara runtut 17. Bagaimana cara pelaksanaan permainan Outbound yang telah dilaksanakan?
a. Siswa dibiarkan beraktivitas sendiri dan siswa ditinggal pergi b. Guru hanya mengamati dan tidak ikut berperan serta dalam permainan c. Guru hanya mebimbing siswa yang aktif-aktif saja d. Guru membimbing siswa jika suasana permainan tidak kondusif e. Guru selalu membimbing siswa untuk konsentrasi dan mengikuti setiap
langkah-langkah permainan secara runtut
78
Lampiran: 6
DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS OUTBOUND
No Rsp
Outbound (X) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Jml
1 5 3 5 3 4 5 3 4 5 5 5 3 4 4 3 4 5 70 2 5 5 5 3 5 5 4 5 5 4 5 3 5 4 4 5 4 76 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 57 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 77 5 4 3 4 5 4 4 5 3 5 4 4 5 4 4 5 3 5 71 6 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 76 7 4 4 4 5 3 3 3 3 3 3 4 5 3 5 3 3 4 62 8 3 3 3 4 5 4 3 3 3 3 3 4 5 3 3 3 4 59 9 4 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 4 55
10 5 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 5 5 3 4 72 11 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 77 12 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 53 13 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 68 14 5 4 5 5 4 5 4 3 5 4 5 5 3 5 5 3 4 74 15 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 70 16 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 60 17 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 5 4 5 5 73 18 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 78 19 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 78 20 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 80
Sumber: Hasil Uji CobaPenelitian, 2011.
79
Lampiran: 7
HASIL UJI VALIDITAS OUTBOUND
No Item
Nilai Hitung r
N (jumlah
responden)
Nilai tabel r
Signifikasi Keterangan
1 0,715 20 0,444 0,000 Valid 2 0,494 20 0,444 0,000 Valid 3 0,872 20 0,444 0,000 Valid 4 0,526 20 0,444 0,000 Valid 5 0,607 20 0,444 0,000 Valid 6 0,760 20 0,444 0,000 Valid 7 0,771 20 0,444 0,000 Valid 8 0,635 20 0,444 0,000 Valid 9 0,522 20 0,444 0,000 Valid 10 0,763 20 0,444 0,000 Valid 11 0,872 20 0,444 0,000 Valid 12 0,561 20 0,444 0,000 Valid 13 0,481 20 0,444 0,000 Valid 14 0,626 20 0,444 0,000 Valid 15 0,770 20 0,444 0,000 Valid 16 0,723 20 0,444 0,000 Valid 17 0,581 20 0,444 0,000 Valid
Sumber: Hasil Uji CobaPenelitian, 2011.
80
Lampiran: 8
HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN OUTBOUND
Case Processing Summary
20 100.00 .0
20 100.0
ValidExcluded a
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.8449a
.8398b
17
.924
.960
.960
.960
ValueN of Items
Part 1
ValueN of Items
Part 2
Total N of Items
Cronbach's Alpha
Correlation Between Forms
Equal LengthUnequal Length
Spearman-BrownCoefficient
Guttman Split-Half Coefficient
The items are: O1, O2, O3, O4, O5, O6, O7, O8, O9.a.
The items are: O10, O11, O12, O13, O14, O15, O16, O17.b.
Reliability Statistics
.920 17
Cronbach'sAlpha N of Items
Sumber: Hasil Uji CobaPenelitian, 2011.
81
82
Lampiran: 9
DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Sumber: Hasil Uji CobaPenelitian, 2011.
No Respon
den
Aktivitas Siswa (Y)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jml 1 5 4 5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 45 2 5 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 51 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 28 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 57 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53 6 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54 7 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 42 8 2 4 4 2 4 4 2 4 3 2 4 4 4 43 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 28 10 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 59 11 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 50 12 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 27 13 5 4 5 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 48 14 3 4 3 4 4 3 4 3 3 5 3 4 4 47 15 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 56 16 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 31 17 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50 18 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 63 19 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 45 20 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 50
83
Lampiran: 10
HASIL UJI VALIDITAS LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR
No Item
Nilai Hitung r
N (Jumlah
Responden)
Nilai Tabel r
Signifikasi Keterangan
1 0,740 20 0,444 0,000 Valid 2 0,863 20 0,444 0,000 Valid 3 0,820 20 0,444 0,000 Valid 4 0,844 20 0,444 0,000 Valid 5 0,930 20 0,444 0,000 Valid 6 0,878 20 0,444 0,000 Valid 7 0,845 20 0,444 0,000 Valid 8 0,846 20 0,444 0,000 Valid 9 0,898 20 0,444 0,000 Valid 10 0,834 20 0,444 0,000 Valid 11 0,839 20 0,444 0,000 Valid 12 0,881 20 0,444 0,000 Valid 13 0,892 20 0,444 0,000 Valid
Sumber: Hasil Uji CobaPenelitian, 2011.
Lampiran: 11
HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI
AKTTIVITAS BELAJAR SISWA
Case Processing Summary
20 100.00 .0
20 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.9337a
.9396b
13
.950
.974
.975
.959
ValueN of Items
Part 1
ValueN of Items
Part 2
Total N of Items
Cronbach's Alpha
Correlation Between Forms
Equal LengthUnequal Length
Spearman-BrownCoefficient
Guttman Split-Half Coefficient
The items are: A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7.a.
The items are: A8, A9, A10, A11, A12, A13.b.
Reliability Statistics
.967 13
Cronbach'sAlpha N of Items
Sumber: Hasil Uji CobaPenelitian, 2011.
84
Lampiran: 12
DATA HASIL PENELITIAN LEMBAR ANGKET VARIABEL OUTBOUND
No Outbound (X) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Jml
1 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 78 2 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 77 3 4 3 4 4 5 5 5 5 5 3 5 5 3 4 5 5 5 75 4 4 4 4 3 5 4 3 5 4 5 3 5 5 5 5 5 4 73 5 5 3 4 4 5 4 5 5 5 5 3 4 5 5 5 4 4 75 6 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 79 7 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 79 8 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 80 9 4 4 4 4 5 4 5 5 5 3 4 5 4 4 5 5 5 75
10 5 3 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 76 11 4 3 5 5 3 5 4 3 5 5 4 5 5 4 4 5 5 74 12 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 79 13 5 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 76 14 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 79 15 5 4 4 5 4 4 4 5 3 3 4 4 5 5 4 5 5 73 16 4 5 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 66 17 5 3 5 3 4 5 5 3 5 5 5 3 5 4 3 4 5 72 18 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 77 19 5 3 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 78 20 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 77 21 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 3 3 3 4 4 5 72 22 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 3 5 4 4 5 4 78 23 4 4 3 5 3 3 5 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 60 24 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 76 25 4 3 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 3 5 74 26 4 3 5 5 4 5 4 5 4 4 3 5 5 4 4 5 5 74 27 5 4 5 4 3 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 78 28 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 77 29 4 4 3 4 3 3 4 5 3 3 4 5 4 5 3 3 4 64 30 3 3 4 4 5 4 3 5 3 3 3 4 4 3 3 3 4 61 31 4 3 5 3 3 3 4 3 5 3 3 3 4 3 3 3 4 59 32 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 78
85
Lanjutan lampiran: 12
33 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5
4 5 4 76 34 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 78 35 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 63 36 5 4 5 4 5 4 5 3 4 5 4 4 5 5 5 3 4 74 37 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 76 38 3 4 3 5 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 4 59 39 5 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 67 40 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 4 76 41 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 73 42 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 61 43 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 76 44 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 78 45 5 4 3 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 74 46 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 81 47 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 77 48 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 5 5 5 4 79 49 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 78 50 4 5 3 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 3 5 76 51 4 5 4 5 5 5 3 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 75 52 4 5 3 5 5 5 4 4 5 5 4 4 3 5 5 5 4 75 53 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 63 54 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 76 55 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 74 56 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 3 4 5 4 5 76 57 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 75 58 4 3 5 5 4 5 3 4 5 5 4 5 4 5 3 4 5 73 59 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 72 60 4 5 5 4 4 5 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 73
Sumber: Hasil Penelitian, 2011.
86
Lampiran: 13
DATA HASIL PENELITIAN LEMBAR OBSERVASI VARIABEL AKTIVITAS BELAJAR SISWA
No
Responden Aktivitas Siswa (Y)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jml 1 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 57 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 54 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 44 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 57 6 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 55 7 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 50 8 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 61 9 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 58
10 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53 11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 51 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 53 13 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 46 14 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 60 15 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 47 16 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 43 17 5 4 5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 45 18 5 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 52 19 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 63 20 5 4 5 4 4 5 3 3 4 3 5 4 4 53 21 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 54 22 5 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 51 23 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 28 24 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 57 25 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53 26 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 57 27 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 55 28 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54 29 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 42 30 2 4 4 2 4 4 2 4 3 2 4 4 4 43 31 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 28 32 3 4 4 4 3 5 4 3 4 4 5 4 4 51 33 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 50
87
Lanjutan lampiran: 13 34 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 49 35 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 36 36 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 59 37 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 50 38 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 27 39 5 4 5 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 48 40 3 4 3 4 4 3 4 3 3 5 3 4 4 47 41 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 56 42 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 31 43 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50 44 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 63 45 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 45 46 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 50 47 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 57 48 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 50 49 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 52 50 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 56 51 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 55 52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 53 53 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 32 54 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 51 55 4 4 3 4 3 4 5 3 5 4 5 5 4 53 56 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 53 57 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 54 58 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 45 59 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 50 60 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 55
Sumber: Hasil Penelitian, 2011.
88
Lampiran: 14
DATA HASIL UJI NORMALITAS 1. Uji Normalitas Data Outbound
Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent
Outbound 60 100.0% 0 .0% 60 100.0%
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.
outbound .113 60 .056 .952 60 .020
a. Liliefors Significance Correlations
89
Lanjutan lampiran: 14
2. Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Siswa
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
60 100.0% 0 .0% 60 100.0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
.112 60 .059 .926 60 .001
a. Liliefors Significance Correlations
Sumber: Hasil Penelitian, 2011.
90
Lampiran: 15
HASIL PERHITUNGAN REGRESI DENGAN SPSS 16
Descriptive Statistics
50.07 8.186 6073.72 5.645 60
Aktivitas Belajar SiswaOutbound
Mean Std. Deviation N
Correlations
1.000 .829.829 1.000
. .000.000 .
60 6060 60
Aktivitas Belajar SiswaOutboundAktivitas Belajar SiswaOutboundAktivitas Belajar SiswaOutbound
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
AktivitasBelajar Siswa Outbound
Variables Entered/Removed b
Outbound a . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Aktivitas Belajar Siswab.
ANOVAb
2716.864 1 2716.864 127.401 .000a
1236.869 58 21.3253953.733 59
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Outbounda.
Dependent Variable: Aktivitas Belajar Siswab.
Model Summary b
.829a .687 .682 4.618Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), Outbounda.
Dependent Variable: Aktivitas Belajar Siswab.
91
Lanjutan lampiran: 15
Coefficientsa
-38.547 7.873 -4.896 .0001.202 .106 .829 11.287 .000
(Constant)Outbound
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Aktivitas Belajar Siswaa.
Residuals Statisticsa
32.38 58.82 50.07 6.786 60-2.607 1.290 .000 1.000 60
.597 1.677 .793 .287 60
33.04 59.24 50.10 6.727 60-8.822 8.593 .000 4.579 60-1.910 1.861 .000 .991 60-1.955 1.879 -.003 1.011 60-9.236 9.160 -.033 4.766 60-2.005 1.922 -.002 1.020 60
.003 6.796 .983 1.711 60
.000 .202 .021 .035 60
.000 .115 .017 .029 60
Predicted ValueStd. Predicted ValueStandard Error ofPredicted ValueAdjusted Predicted ValueResidualStd. ResidualStud. ResidualDeleted ResidualStud. Deleted ResidualMahal. DistanceCook's DistanceCentered Leverage Value
MinimumMaximum MeanStd. Deviation N
Dependent Variable: Aktivitas Belajar Siswaa.
Sumber: Hasil Uji CobaPenelitian, 2011.
92
Lampiran: 16
HASIL PENELITIAN DAN PERHITUNGAN LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN GURU DALAM KEGIATAN OUTBOUND (DP)
Kelas
No Item Soal
Jml tota
l Pra-Pelaksanaan
Pelaksanaan outbound Evaluasi
1 2 3 4 5 Jml 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 jml 22 23 24 25 jml
VIII A 4 3 4 5 3 19 4 4 3 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 3 4 4 61 3 4 4 4 15 95 VIIIB 4 4 4 5 3 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 63 3 4 4 4 15 98 VIII C 5 4 4 5 4 22 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 69 3 3 5 4 15 106 VIII D 3 4 3 4 2 16 3 4 3 4 4 2 3 4 4 5 4 5 5 5 4 4 63 5 4 2 4 15 94 VIII E 4 4 4 5 3 20 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 5 4 4 4 60 3 4 5 4 16 96 VIII F 5 5 4 5 4 23 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 66 2 3 5 4 14 103
Jml 25 24 23 29 19 120 23 25 21 25 25 22 23 24 26 20 24 24 27 24 24 25 382 19 22 25 24 75 592 % 83 80 77 97 63 80 76 83 70 83 83 73 76 80 87 67 80 80 90 80 80 83 80 63 73 83 80 63 80
Kriteria SS S S SS CS S S SS S S S S S S SS CS S S SS S S S S CS S S S CS S Keterangan: SS : Sangat Siap S : Siap
CS : Cukup Siap KS : Kurang Siap
TS : Tidak Siap
Sumber: Hasil Penelitian, 2011. 93
Lampiran: 17
HASIL PENELITIAN DAN PERHITUNGAN LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA (DP) No Aktivitas Belajar Siswa
Responden Aktivitas Motivasi Aktivitas Motorik Aktivitas Sosial
1 2 3 4 5 Jml % Kriteria 6 7 8 9 Jml % Kriteria 10 11 12 13 Jml % Kriteria 1 5 4 5 4 4 22 88% SA 5 4 4 4 17 85% SA 5 5 4 4 18 90% SA 2 4 4 4 4 4 20 80% A 4 4 4 4 16 80% A 4 4 4 4 16 80% A 3 5 4 4 4 4 21 84% A 4 4 4 4 16 80% A 5 4 4 4 17 85% SA 4 3 4 3 3 3 16 64% CA 3 4 3 3 13 65% CA 4 3 4 4 15 75% A 5 5 4 5 4 4 22 88% SA 5 4 4 4 17 85% SA 5 5 4 4 18 90% SA 6 5 4 5 4 4 22 88% SA 4 4 4 4 16 80% A 4 5 4 4 17 85% SA 7 4 4 3 4 3 18 72% A 4 4 4 4 16 80% A 4 4 4 4 16 80% A 8 5 5 5 4 4 23 92% SA 5 4 5 5 19 95% SA 5 5 4 5 19 95% SA 9 5 4 5 4 4 22 88% SA 5 4 5 4 18 90% SA 5 5 4 4 18 90% SA 10 5 4 4 4 4 21 84% A 4 4 4 4 16 80% A 4 4 4 4 16 80% A 11 4 4 4 4 4 20 80% A 4 4 4 4 16 80% A 3 4 4 4 15 75% A 12 4 4 4 4 4 20 80% A 4 4 4 4 16 80% A 4 4 5 4 17 85% SA 13 3 4 3 3 4 17 68% CA 3 3 4 4 14 70% A 4 4 4 3 15 75% A 14 5 5 4 5 5 24 96% SA 4 4 5 5 18 90% SA 4 5 4 5 18 90% SA 15 4 4 3 4 4 19 76% A 3 4 4 4 15 75% A 3 3 3 4 13 65% CA 16 3 4 3 4 4 18 72% A 3 4 3 3 13 65% CA 3 3 3 3 12 60% CA 17 5 4 5 3 3 20 80% A 3 3 3 4 13 65% CA 3 3 3 3 12 60% CA 18 5 4 3 4 3 19 76% A 5 4 4 4 17 85% SA 4 4 4 4 16 80% A 19 5 4 5 4 5 23 92% SA 5 5 5 5 20 100% SA 5 5 5 5 20 100% SA 20 5 4 5 4 4 22 88% SA 5 3 3 4 15 75% A 3 5 4 4 16 80% A 21 5 4 4 4 4 21 84% A 3 4 4 4 15 75% A 5 5 4 4 18 90% SA 22 5 4 5 3 4 21 84% A 4 3 3 4 14 70% A 4 4 4 4 16 80% A
23 3 2 2 2 2 11 44% KA 2 2 3 2 9 45% KA 2 2 2 2 8 40% KA
94
Lanjutan lampiran: 17
24 4 4 5 4 5 22 88% SA 5 4 4 4 17 85% SA 5 4 5 4 18 90% SA
25 4 4 5 4 4 21 84% A 4 4 4 4 16 80% A 4 4 4 4 16 80% A
26 5 4 5 5 4 23 92% SA 4 5 5 4 18 90% SA 4 4 4 4 16 80% A 27 5 4 4 4 4 21 84% A 4 4 4 4 16 80% A 5 5 4 4 18 90% SA 28 5 4 5 4 4 22 88% SA 4 4 4 4 16 80% A 4 4 4 4 16 80% A
29 4 3 2 3 3 15 60% CA 3 4 3 3 13 65% CA 4 4 3 3 14 70% A
30 2 4 4 2 4 16 64% CA 4 2 4 3 13 65% CA 2 4 4 4 14 70% A
31 2 2 2 2 2 10 40% KA 2 2 2 2 8 40% KA 2 2 3 3 10 50% CA 32 3 4 4 4 3 18 72% A 5 4 3 4 16 80% A 4 5 4 4 17 85% SA
33 4 4 3 4 3 18 72% A 3 4 4 4 15 75% A 4 5 4 4 17 85% SA 34 4 4 4 4 3 19 76% A 4 4 3 4 15 75% A 3 4 4 4 15 75% A
35 3 3 3 3 3 15 60% CA 3 2 3 2 10 50% KA 3 3 3 2 11 55% CA
36 5 4 5 5 4 23 92% SA 5 5 5 5 20 100% SA 4 4 4 4 16 80% A 37 4 3 4 4 4 19 76% A 4 4 4 4 16 80% A 4 3 4 4 15 75% A
38 2 2 2 3 2 11 44% KA 2 2 2 2 8 40% KA 2 2 2 2 8 40% KA 39 5 4 5 4 4 22 88% SA 2 3 3 4 12 60% CA 4 3 3 4 14 70% A
40 3 4 3 4 4 18 72% A 3 4 3 3 13 65% CA 5 3 4 4 16 80% A 41 5 4 5 4 4 22 88% SA 5 4 4 4 17 85% SA 5 4 4 4 17 85% SA
42 3 2 3 2 2 12 48% KA 2 2 2 3 9 45% KA 3 3 2 2 10 50% KA
43 3 4 3 4 4 18 72% A 4 4 4 4 16 80% A 4 4 4 4 16 80% A 44 5 4 5 5 5 24 96% SA 5 4 5 5 19 95% SA 5 5 5 5 20 100% SA
45 3 4 3 4 4 18 72% A 4 3 3 4 14 70% A 3 4 3 3 13 65% CA
95
Lanjutan lampiran: 17
46 4 4 4 4 4 20 80% A 4 4 3 3 14 70% A 4 4 4 4 16 80% A
47 5 4 5 4 4 22 88% SA 4 5 5 4 18 90% SA 4 5 4 4 17 85% SA
48 4 4 3 4 4 19 76% A 4 3 4 4 15 75% A 4 4 4 4 16 80% A 49 5 4 4 4 4 21 84% A 5 4 4 4 17 85% SA 4 4 3 3 14 70% A 50 5 4 5 4 4 22 88% SA 5 4 4 4 17 85% SA 4 4 4 5 17 85% SA
51 5 4 5 4 4 22 88% SA 5 4 4 4 17 85% SA 4 4 4 4 16 80% A
52 4 4 4 4 4 20 80% A 4 4 4 4 16 80% A 4 5 4 4 17 85% SA
53 3 2 3 2 3 13 52% CA 3 2 3 2 10 50% KA 3 2 2 2 9 45% KA 54 4 4 4 4 4 20 80% A 4 4 4 3 15 75% A 4 4 4 4 16 80% A
55 4 4 3 4 3 18 72% A 4 5 3 5 17 85% SA 4 5 5 4 18 90% SA 56 5 4 5 4 4 22 88% SA 4 4 3 4 15 75% A 4 4 4 4 16 80% A
57 4 4 4 4 5 21 84% A 5 4 4 4 17 85% SA 4 4 4 4 16 80% A
58 4 3 3 4 3 17 65% CA 3 4 3 4 14 70% A 3 3 4 4 14 70% A 59 3 4 4 4 4 19 76% A 4 3 4 4 15 75% A 4 4 4 4 16 80% A
60 5 4 4 5 4 22 88% SA 4 4 4 5 17 85% SA 4 4 4 4 16 80% A Keterangan: SA : Sangat Aktif A : Aktif
CA : Cukup Aktif KA : Kurang Aktif
TA : Tidak Aktif
Sumber: Hasil Penelitian, 2011
96
Lampiran: 18
RPP Pelaksanaan Outbound Sebagai Metode Pembelajaran
Sekolah : SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati Mata Pelajaran : IPS Geografi Kelas VII SK : Memahami masalah sosial berkaitan dengan jumlah
penduduk KD : Mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dalam
pembangunan berkelanjutan Alokasi waktu : 2 X 45 menit I. Indikator
a. Mendeskripsikan kondisi geografis suatu wilayah pada peta.
b. Mendeskripsikan kondisi penduduk suatu wilayah.
c. Menganalisis kaitan antara kondisi geografis dengan keadaan penduduknya
II. Tujuan a. Siswa dapat mendeskripsikan kondisi geografis wilayah tempat tinggalnya
masing-masing b. Siswa dapat mendeskripsikan kondisi penduduk di wilayah tempat
tinggalnya masing-masing. c. Siswa dapat mendeskripsikan keterkaitan antara kondisi wilayah dengan
kondisi penduduk di wilayah tempat tinggalnya masing-masing. III. Materi ajar
Keterkaitan kondisi lingkungan geografis dengan penduduk IV. Metode
Out bound study (permainan out bound, ceramah, diskusi) V. Media
a. Perlengkapan permainan: kelereng, lembar permasalahan, lembar memorandum, peralatan kebersihan..
b. Buku ajar VI. Langkah-langkah pembelajaran
a. Kegiatan awal: 5 menit 1) Menyiapkan psikis siswa sebelum mengikuti pelajaran 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 3) Menyampaikan langkah-langkah metode pembelajaran yang akan
digunakan dalam pembelajaran. b. Kegiatan inti: 70 menit
d. Permainan I “Berburu Harta Karun” (25 menit) f) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok
97
g) Masing-masing kelompok menempatkan diri pada tempat yang telah dibagi guru.
h) Kelompok diperintahkan untuk mengumpulkan benda-benda apapun yang ada di tempat masing-masing.
i) Masing-masing ketua kelompok diperintahkan untuk mengumpulkan benda yang diperoleh serta mempresentasikannya.
j) Kelompok yang mengumpulkan benda paling tidak komplit (di tinjau dari unsur-unsur lingkungan hidup) maka akan memperoleh hukuman untuk membuang semua benda yang telah dikumpulkan bersama-sama tersebut.
k) Diskusi tujuan dari pelaksanaan perminan dan hikmah permainan dalam kehidupan sehari-hari.
e. Permainan III “Eksplorasi SDA”(25 menit) a) Guru menyuruh siswa membentuk lingkaran besar. b) Guru berdiri ditengah-tengah peserta dan meletakkan
kelereng sejumlah siswa. c) Guru membacakan peraturan permainan. Jika kkelereng
habis diperebutkan maka permainan selesai, namun jika kelereng tersisa maka guru aakan menambahkan kelereng sejumlah 2 kali lipat dari jumlah kelereng yang tersisa.
f. Permainan II “Memecahkan Masalah Orang Lain”(20 menit) a) Guru menyuruh siswa membentuk lingkaran sesuai
kelompok masing-masing. b) Guru memberikan lembar permasalahan kepada siswa c) Masing-masing siswa mengisi kolom masalah sesuai
dengan lingkungan yang ada di tempat tinggal masing-masing
d) Kertas yang telah diisi, diserahkan kepada teman di sebelah kanannya untuk diisi bagian kolom pemecahan masalah oleh temannya tersebut. Begitu seterusnya hingga lembar kertas permasalahan sampai dan dipegang oleh siswa yang memilikinya.
c. Kegiatan penutup: 20 menit 1) Siswa ditugaskan membuat rangkuman kecil tentang keterkaitan
kondisi wilayah dengan kondisi penduduk di wilayah tempat tinggalnya masing-masing.
2) Siswa bersama guru menarik kesimpulan dari rangkuman yang telah dibuat tersebut.
98
d. Penugasan
Rubrik penilaian aktivitas motivasi Sikap/Aspek yang dinilai Nilai
kualitatif Nilai
kuantitatif Deskripsi (Alasan)
Semangat dan ketertarikan mengikuti pembelajaran
Memperhatiakan penjelasan guru dari awal sampai akhir pembelajaran
Antusiasme yang tinggi Tidak mengobrol dan melakukan aktivitas lain yang mengganggu proses pembelajaran
Nilai rata-rata Komentar
Rubrik penilaian aktivitas sosial
Sikap/Aspek yang dinilai Nilai kualitatif
Nilai kuantitatif
Deskripsi (Alasan)
Bersedia membantu teman selama kegiatan pembelajaran
Menghargai pendapat dan penjelasan teman
Tidak mengganggu teman saat pembelajaran
Tanggung jawab terhadap tugas kelompok
Nilai rata-rata Komentar
Rubrik penilaian aktivitas motorik
Sikap/Aspek yang dinilai Nilai kualitatif
Nilai kuantitatif
Deskripsi (Alasan)
Berani bertanya Berani mengemukakan pendapat Berani menjawab pertanyaan Berani maju tanpa disuruh Nilai rata-rata Komentar
Kriteria penilaian Nilai kualitatif Nilai kuantitatif
Memuaskan 4 > 80 Baik 3 68 - 79 Cukup 2 56 - 67 Kurang 1 < 55
Pati, Juli 2011 Mengetahui, Kepala SMP N 2 Gabus Guru IPS
Septiono Ponco Usodo,S.Pd. Sri Hardati
99