Jurnal teleskop

13
I. Pengertian Teleskop atau teropong bintang adalah alat untuk melihat benda-benda jauh khususnya untuk mengamati benda-benda luar angkasa. Teropong bintang memiliki dua buah lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan benda) dan lensa okuler (dekat dengan mata). Jarak fokus lensa obyektif juga lebih besar dari pada lensa okuler (f ob > f ok ). Dalam pengaplikasiannya, teropong bintang biasanya digunakan untuk: - untuk melihat benda-benda luar angkasa - untuk meneliti keadaan galaksi - untuk mengetahui rasi bintang II. Jenis Teleskop Adapun jenis teleskop dibagi menjadi dua, yaitu teleskop refraktor dan teleskop reflektor. a. Teleskop Refraktor (Dioptrik) Hans Lippershey dari Middleburg, Belanda, yang mendapatkan kredit atas penemuan refraktor pada 1608 dan menggunakan instrumen militer pertama. Galileo adalah orang pertama yang menggunakannya dalam astronomi. Baik Lippershey dan Galileo desain menggunakan kombinasi lensa cembung dan cekung. Sekitar 1611, Kepler memperbaiki desain memiliki dua lensa cembung, yang membuat gambar terbalik. Desain Kepler masih desain utama teleskop refraktor sampai saat ini. Page | 1

Transcript of Jurnal teleskop

Page 1: Jurnal teleskop

I. Pengertian

Teleskop atau teropong bintang adalah alat untuk melihat benda-benda jauh khususnya

untuk mengamati benda-benda luar angkasa. Teropong bintang memiliki dua buah lensa

cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan benda) dan lensa okuler (dekat dengan

mata). Jarak fokus lensa obyektif juga lebih besar dari pada lensa okuler (fob > fok).

Dalam pengaplikasiannya, teropong bintang biasanya digunakan untuk:

- untuk melihat benda-benda luar angkasa

- untuk meneliti keadaan galaksi

- untuk mengetahui rasi bintang

II. Jenis Teleskop

Adapun jenis teleskop dibagi menjadi dua, yaitu teleskop refraktor dan teleskop reflektor.

a. Teleskop Refraktor (Dioptrik)

Hans Lippershey dari Middleburg, Belanda, yang mendapatkan kredit atas penemuan

refraktor pada 1608 dan menggunakan instrumen militer pertama. Galileo adalah orang pertama

yang menggunakannya dalam astronomi. Baik Lippershey dan Galileo desain menggunakan

kombinasi lensa cembung dan cekung. Sekitar 1611, Kepler memperbaiki desain memiliki dua

lensa cembung, yang membuat gambar terbalik. Desain Kepler masih desain utama teleskop

refraktor sampai saat ini.

Refraktor memiliki bagian-bagian berikut:

Tabung panjang, terbuat dari logam, plastik, atau kayu : Tabung membantu untuk terus

keluar debu, kelembaban dan cahaya yang akan mengganggu membentuk citra yang baik.

Kombinasi kaca lensa di ujung depan (lensa objektif) : Lensa objektif mengumpulkan

cahaya, dan membias ke fokus dekat bagian belakang tabung.

Eyepieces (lensa mata) : Lensa mata membawa gambar ke mata Anda, dan memperbesar

gambar. Eyepieces membuat benda terlihat lebih pendek daripada panjang fokus lensa

objektif.

Page | 1

Page 2: Jurnal teleskop

Gambar.1 Inilah model teleskop sederhana. Lensa objektif membawa berkas cahaya dan

mengaturnya ke titik fokus dan Eyepiece membawa gambar menuju mata Anda

Teleskop bias terdiri atas dua lensa cembung, yaitu sebagai lensa objektif dan okuler.

Sinar yang masuk ke dalam teropong dibiaskan oleh lensa. Oleh karena itu, teropong ini disebut

teleskop bias.

Menggunakan lensa kaca cembung atau lensa konveks untuk membiaskan atau

membelokkan cahaya dan membawa cahaya ke dalam fokus. Kaca lensa cembung ini sering

disebut sebagai lensa objektif. Benda yang diamati terletak di titik jauh tak hingga, sehingga

bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif tepat berada pada titik fokusnya (lensa cembung

dirancang khusus untuk menjadi tebal di pusat dan tipis di tepi. Desain ini memungkinkan

cahaya untuk menjadi bengkok pada satu titik fokus). Bayangan yang dibentuk lensa objektif

merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berfungsi sebagai lup.

Lensa objektif mempunyai fokus lebih panjang daripada lensa okuler (lensa okuler lebih

kuat daripada lensa objektif). Hal ini dimaksudkan agar diperoleh bayangan yang jelas dan besar.

Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif selalu bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil.

Bayangan yang dibentuk lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan diperkecil terhadap benda yang

diamati. Seperti pada mikroskop, teropong bintang juga dapat digunakan dengan mata

berakomodasi maksimum dan dengan mata tak berakomodasi. 

Page | 2

Page 3: Jurnal teleskop

Ada dua masalah utama sehubungan dengan pembiasan teleskop ini. Pertama, kekuatan

lensa cembung diatur oleh ukuran lensa cembung. Hal ini akan mempengaruhi ukuran fisik dari

teleskop. Selanjutnya, karena cahaya dibiaskan atau dibengkokkan, gambar yang dihasilkan pun

tidak selalu jelas.

Gambar.2 Diagram dari sebuah refraktor menunjukkan jalan cahaya di dalamnya.

Gambar.3 Bagian dalam teleskop refraktor

Page | 3

Page 4: Jurnal teleskop

Gambar.4 Teleskop refraktor

b. Teleskop Reflektor (Katoptrik)

Tahun 1722, John Hadley mengembangkan desain yang menggunakan cermin parabolik,

dan ada berbagai perbaikan dalam pembuatan cermin reflektor dan yang digunakan sampai saat

ini. Teleskop reflektor ini juga dapat dikenal dengan sebutan teropong Newtonian karena dari

nama penemunya, yaitu Isaac Newton. Isaac Newton mengembangkan reflektor sekitar 1680,

sebagai tanggapan terhadap penyimpangan kromatik (pelangi halo) pada teleskop refraktor.

Newton menggunakan lensa untuk mengumpulkan cahaya, logam cermin (cermin primer) dibuat

melengkung untuk mengumpulkan cahaya dan mencerminkan ke sebuah fokus.

Page | 4

Page 5: Jurnal teleskop

Gambar.5 Bagian dalam teleskop reflektor

Teleskop pantul merupakan teropong bintang yang disusun dari bahan cermin cekung,

cermin datar dan lensa.  Fungsi lensa obyektif diganti dengan cermin cekung. Perbesaran

bayangan pada teropong ini sama dengan teropong bintang bias. Ada beberapa contoh teropong

pantul, yaitu teropong Cassegrain, teropong Newtonian, teropong Gregorian. Teleskop jenis ini

sangat berguna untuk mengamati objek-objek deepsky seperti nebula, galaksi, open cluster,

komet serta objek-objek lain yang mempunyai intensitas cahaya kecil.

Cermin cekung dirancang sedemikian sehingga bagian tertipis lensa terjadi di tengah

lensa, berkebalikan dengan lensa cembung. Cermin cekung utama pada teleskop reflektor

digunakan untuk mengumpulkan dan memantulkan cahaya untuk menghasilkan gambar. Karena

cermin memantulkan cahaya kembali ke dalam tabung, cermin datar sekunder di jalan fokus

cermin utama untuk membelokkan gambar keluar melalui sisi tabung sebagai lensa mata. Lensa

mata (eyepiece) kemudian menyebar atau memperbesar citra yang terbentuk. Cermin sekunder

akan memblokir beberapa gambar, tetapi karena hal tersebut sangat kecil dibandingkan dengan

cermin utama, yang mengumpulkan banyak cahaya, cermin yang lebih kecil tidak akan

memblokir gambar.

Page | 5

Page 6: Jurnal teleskop

Gambar.6 Teropong Cassegrain Gambar.7 Teropong Gregorian

Gambar.8 Teleskop Newtonian

c. Teleskop Katadioptrik

Teleskop Katadioptrik dapat dianggap sebagai teleskop hibrida. Sebagai teleskop

gabungan dari refraktor dan reflektor, dimana menggunakan lensa di satu sisi dan menggunakan

cermin di sisi yang lain. Menggunakan cermin sekunder yang memantulkan cahaya melalui

lubang di cermin utama ke lensa mata.

Page | 6

Page 7: Jurnal teleskop

Hal ini memungkinkan untuk dihasilkannya keakuratan dalam mengoreksi kesalahan

pada lensa maupun cermin serta sudut pandang yang relatif lebar. Sistem katadioptrik juga

diterapkan pada mikroskop, sistem mercusuar dan lensa tele pada kamera.

Gambar.9 Teleskop Katadioptrik

d. Teleskop Ruang Angkasa Hubble

Gambar.10 Bagian-bagian dari Teleskop Hubble

Keterangan gambar

1. High-gain antenna

2. Aperture door

3. Light shield

4. Secondary mirror

5. Primary mirror

6. Equipment section

7. Fine-guidance optical control sensors

8. Aft shroud

Page | 7

Page 8: Jurnal teleskop

9. Scientific modules 10. Double roll-out ar

Cara kerja teleskop ruang angkasa hubble yang pertama, Hubble menangkap gambar,

setelah diterima oleh teleskop, gambar tersebut akan diubah manjadi kode digital dan

diradiasikan ke bumi dengan menggunakan antena yang mamiliki kemampuan mengirimkan data

1 juta bit per detik. Setelah kode digital diterima oleh stasiun di bumi, kode itu akan diubah

menjadi foto dan spektrograf (sebuah instrumen yang digunakan untuk mencatat spektrum

astronomikal).

Hubble sangat banyak membantu para ilmuwan dalam mempelajari, mengobservasi dan

memahami tentang jagad raya, objek luar angkasa (lubang hitam/black hole, galaksi, bintang),

dll. Hubble adalah teleskop angkasa yang berhasil menemukan Xena, planet ke-10 beserta

Gabrielle, satelitnya. Selain itu, Hubble juga banyak mengirimkan gambar-gambar yang

menakjubkan tentang kejadian-kejadian di luar angkasa seperti; supernova, lahirnya bintang,

tabrakan bintang,

Nama lengkap teleskop itu Hubble Space Telecope atau teleskop antariksa Hubble.

Hubble berada sekitar 600 kilometer di atas permukaan bumi. Ia mengelilingi bumi dengan

kecepatan 8 kilometer per detik. Untuk mengelilingi bumi satu kali putaran, Hubble memerlukan

waktu sekitar 97 menit. Jadi dalam sehari, Hubble mampu mengelilingi bumi 16 kali tanpa henti

Agar bisa berkomunikasi dengan para ilmuwan di bumi, Hubble dilengkapi antena dan

komputer. Para ilmuwan mengirimkan perintah secara terperinci beberapa kali sehari. Perintah

itu diubah menjadi kode yang dapat dimengerti komputer pada teleskop Hubble. Teleskop itu

memiliki dua buah cermin cekung. Cermin utama bergaris tengah 2,4 meter dan satu lagi

bergaris tengah 0,3 meter.

Teleskop itu juga dilengkapi kamera dan spektograf. Kamera itu tidak menggunakan film

seluloid, tetapi detektor elektronik mirip pada kamera digital. Detektor elektronik

mengumpulkan cahaya bintang dan galaksi yang tertangkap cermin. Lalu, spektrograf

menguraikan sinar itu menjadi spektrum warna-warni pelangi seperti dilakukan prisma. Sinar

itulah yang dikirim ke bumi dan dipelajari para ilmuwan. Dari sinar itu, para ilmuwan dapat

memperkirakan kondisi fisik benda langit yang diteliti. Misalnya, temperatur dan usia benda

langit, unsur kimia yang terkandung.

Page | 8

Page 9: Jurnal teleskop

III. Perbesaran Teleskop

1. Teleskop Refraktor (Bias)

Berkas cahaya dari benda-benda luar angkasa datang berupa sinar sejajar. Kemudian

lensa objektif membentuk sebuah bayangan yang bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik pada

bidang fokus lensa objektif. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif ini kemudian menjadi

benda bagi lensa okuler.

Berikut adalah proses pembentukan bayangan pada teropong bintang :

Dalam penggunaannya, teropong bintang dapat digunakan dengan mata tanpa

berakomodasi dan berakomodasi maksimal.

a. Mata tidak berakomodasi

Untuk penggunaan dengan mata yang tidak berakomodasi, bayangan yang dibentuk lensa

objektif jatuh pada titik fokus lensa okuler. Sehingga rumusannya adalah sebagai berikut:

Perbesaran bayangan:

M=−f ob

f ok

Panjang teropong atau jarak kedua lensa:

d=f ob+ f ok

  b. Mata berakomodasi maksimal

Untuk penggunaan dengan mata yang berakomodasi maksimal, bayangan yang dibentuk

lensa objektif jatuh di antara titik pusat bidang lensa dan titik fokus lensa okuler. Sehingga

rumusannya adalah sebagai berikut:

Perbesaran bayangan:

Page | 9

Page 10: Jurnal teleskop

M=f ob

sok

Panjang teropong atau jarak kedua lensa:

d=f ob+sok

2. Teleskop Reflektor (Pantul)

Lensa objektif berupa cermin cekung dan cermin datar sebagai pembalik. Bayangan yang

dihasilkan okuler, diperbesar dan tidak terbalik

Perbesaran bayangan:

M=f ob

f ok

Keterangan:

M = perbesaran bayangan

d = panjang teropong atau jarak kedua lensa

f ob = fokus lensa objektif

f ok = fokus lensa okuler

sok = jarak fokus lensa okuler

Daftar Pustaka

Hendrajaya, Lilik. Dkk. 1983. Teori - Soal - Penyelesaian Optika cetakan ke-4. Surabaya: Sinar Wijaya

Serway, Jewett. 2010. Fisika untuk Sains dan Teknik Buku 3 Edisi 6. Jakarta: Salemba Teknika

Halliday, Resnick. 2010. Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 2. Jakarta: Erlangga

http://rahmandj-fisika.blogspot.com/2012/02/1a-teropong-bias.html Diakses pada tanggal 29 April 2014 Pukul 19:32

http://teropong.co.id/prinsip-kerja-teleskop/ Diakses pada tanggal 29 April 2014 pukul 19:45

http://softilmu.blogspot.com/2013/12/alat-alat-optik.html Diakses pada tanggal 29 April 2014 pukul 20:04

Page | 10

Page 11: Jurnal teleskop

Page | 11