jurnal tatalaksana Kejang

7
Scottish Palliative Care Guidelines ‐ Kejang Kejang Pengantar Kejang (umum ataupun parsial) terjadi pada 10 sampai 15% dari pasien dengan perawatan paliatif, paling sering disebabkan oleh tumor otak primer atau sekunder, penyakit serebrovaskular, epilepsi atau kelainan biokimia (seperti natrium rendah, hiperkalsemia, uremia). Rencana perawatan sejak awal sangat penting bagi pasien yang berisiko kejang, dan dapat membantu untuk menghindari perawatan di rumah sakit yang tidak perlu. Penilaian Singkirkan penyebab lain dari hilangnya kesadaran atau gerakan abnormal dari anggota tubuh wajah (misalnya misalnya episode vasovagal (pingsan), hipotensi postural, aritmia, hipoglikemia, efek samping ekstrapiramidal dari antagonis dopamin, alkohol). Cari tahu apakah pasien telah memiliki kejang sebelumnya atau beresiko untuk kejang ̶ riwayat epilepsi, kejang sekunder sebelumnya, penyakit pada otak yang telah diketahui. Apakah terdapat masalah dengan terapi obat anti-epilepsi yang biasa? ̶ Tidak dapat mengonsumsi obat oral, interaksi obat (misalnya kortikosteroid mengurangi efek carbamazepine, phenytoin) ̶ periksa British National Formulary (BNF). Penatalaksanaan Kejang akut Lihat Gambar 1 di bawah. Copyright © 2014 NHS Scotland Halaman 1 dari 7 Tanggal diterbitkan: 31/05/2014 Tanggal tinjauan: 31/05/2017

description

paliatif

Transcript of jurnal tatalaksana Kejang

Page 1: jurnal tatalaksana Kejang

Scottish Palliative Care Guidelines ‐ Kejang

KejangPengantar

Kejang (umum ataupun parsial) terjadi pada 10 sampai 15% dari pasien dengan perawatan paliatif,

paling sering disebabkan oleh tumor otak primer atau sekunder, penyakit serebrovaskular, epilepsi

atau kelainan biokimia (seperti natrium rendah, hiperkalsemia, uremia).

Rencana perawatan sejak awal sangat penting bagi pasien yang berisiko kejang, dan dapat

membantu untuk menghindari perawatan di rumah sakit yang tidak perlu.

Penilaian

Singkirkan penyebab lain dari hilangnya kesadaran atau gerakan abnormal dari anggota tubuh

wajah (misalnya misalnya episode vasovagal (pingsan), hipotensi postural, aritmia,

hipoglikemia, efek samping ekstrapiramidal dari antagonis dopamin, alkohol).

Cari tahu apakah pasien telah memiliki kejang sebelumnya atau beresiko untuk kejang ) riwayat

epilepsi, kejang sekunder sebelumnya, penyakit pada otak yang telah diketahui.

Apakah terdapat masalah dengan terapi obat anti-epilepsi yang biasa? ) Tidak dapat

mengonsumsi obat oral, interaksi obat (misalnya kortikosteroid mengurangi efek

carbamazepine, phenytoin) ) periksa British National Formulary (BNF).

Penatalaksanaan

Kejang akut

Lihat Gambar 1 di bawah.

Kejang kronis

Kebanyakan pasien kejang dengan penyebab anatomis mengalami perbaikan setelah

pengobatan setelah kejang pertama.

Ikuti rekomendasi pedoman Scottish Intercollegiate Guidelines Network (SIGN) atau National

Institute for Health and Clinical Excellence (NICE) (lihat link di bagian referensi dari pedoman

ini). Periksa BNF untuk interaksi obat. Pilihan obat anti-epilepsi ditentukan oleh jenis kejang,

potensi interaksi obat, penyakit penyerta dan simplisitas sediaan.

Copyright © 2014 NHS Scotland Halaman 1 dari 5 Tanggal diterbitkan: 31/05/2014 Tanggal tinjauan: 31/05/2017

Page 2: jurnal tatalaksana Kejang

Scottish Palliative Care Guidelines ‐ Kejang

o Kejang parsial atau umum sekunder: natrium valproat, carbamazepine, atau lamotrigine.

Levetiracetam dianggap sesuai dengan pedoman Scottish Medicines Consortium (SMC)

ketika tradisional pengobatan lini pertama tidak efektif atau tidak cocok.

o Kejang umum primer (mungkin tidak dalam perawatan paliatif): natrium valproat atau

lamotrigin.

Pasien dengan keadaan umum yang sangat buruk tidak dapat mengonsumsi obat oral: anti-

epilepsi memiliki waktu paruh panjang, oleh karena itu antikonvulsan tambahan mungkin tidak

diperlukan. Alternatif lainnya adalah:

o ± midazolam 10mg oral * atau 5mg subkutan (SC) atau diazepam 10mg rektal, jika

diperlukan

o ± midazolam 20 sampai 30mg infus subkutan kontinu selama 24 jam dapat digunakan

sebagai terapi pemeliharaan

Copyright © 2014 NHS Scotland Halaman 2 dari 5 Tanggal diterbitkan: 31/05/2014 Tanggal tinjauan: 31/05/2017

Page 3: jurnal tatalaksana Kejang

Scottish Palliative Care Guidelines ‐ Kejang

Pengobatan 1

Obat-obat berikut ini tidak berlisensi untuk status epileptikus pada orang dewasa Midazolam* Fenobarbital (pada dosis yang ditentukan) Diazepam solusi rektal via stoma

1 ± mengindikasikan penggunaannya tidak berlisensiQT meng indikasikan penggunaannya berhubungan dengan pemanjangan QT

Copyright © 2014 NHS Scotland Halaman 3 dari 5 Tanggal diterbitkan: 31/05/2014 Tanggal tinjauan: 31/05/2017

Page 4: jurnal tatalaksana Kejang

Scottish Palliative Care Guidelines ‐ Kejang

Poin-Poin Praktik

Lorazepam lebih dipilih untuk digunakan dibandingkan dengan diazepam karena

memberikan kontrol kejang yang lebih lama dan dapat mengurangi depresi kardiorespirasi,

akan tetapi mungkin tidak tersedia pada semua tingkat pelayanan kesehatan.

Injeksi midazolam dapat diberikan ± midazolam oral, atau sediaan oral yang lebih baru yang

tersedia (lihat bagian 'Informasi lebih lanjut' dari pedoman ini) dan pengobatan tersebut

lebih terasa nyaman oleh pasien dibandingkan dengan diazepam rektal.

Meskipun kejang pertama biasanya tidak diobati, bagi pasien dengan tumor intrakranial,

AED (obat anti-epilepsi) biasanya dimulai setelah kejang pertama. Tidak terdapat bukti

manfaat dari AED profilaksis (sebelum kejang terjadi).

Pertimbangkan waktu dimulainya, atau tinjauan dari dosis kortikosteroid pada pasien

dengan tumor intrakranial dan kejang.

Levetiracetam dan lamotrigine tidak menginduksi enzim secara signifikan dan akan memiliki

interaksi yang minimal dengan obat lain seperti kemoterapi.

Pantaulah efek obat yang dapat menurunkan ambang kejang, seperti haloperidol atau

levomepromazine QT; tinjau kembali kebutuhan dan dosis jika jelas terdapat eksaserbasi

aktivitas kejang akibat obat-obatan tersebut.

Poin-Poin Saran untuk Pasien dan Pengasuh Pasien

Kejang merupakan keadaan yang menakutkan bagi pasien dan keluarga mereka.

Mengedukasi dan mengatasi setiap masalah, seperti penatalaksanaan yang diinginkan untuk

kejang selanjutnya, penatalaksanaan risiko berulangnya kejang jika AED dihentikan,

contohnya pada disebabkan oleh keadaan pasien dengan kesulitan menelan.

Jika diperlukan, penting untuk mengingatkan pasien bahwa pengobatan AED akan

berlangsung selama seumur hidup dan tujuannya adalah untuk mengendalikan kejang yang

dapat terjadi di kemudian hari.

Informasi lebih lanjut dapat diperoleh dari NHS Inform dan juga dari Macmillan Cancer

Support.

Sumber

Informasi lebih lanjut

*Buccolam® (midazolam 5mg/ml) tidak berlisensi untuk digunakan pada orang dewasa. Epistatus®

(midazolam 10mg/ml) saat ini belum memiliki lisensi. Cek kebijakan lokal.

Copyright © 2014 NHS Scotland Halaman 4 dari 5 Tanggal diterbitkan: 31/05/2014 Tanggal tinjauan: 31/05/2017

Page 5: jurnal tatalaksana Kejang

Scottish Palliative Care Guidelines ‐ Kejang

Referensi

British National Formulary. 2014. List of drug interactions [Online]. Available: http://www.medicinescomplete.com/mc/bnf/current/PHP8852-list-of-drug-interactions.htm [Accessed 2014 Jan 29].

Fraser Health. 2006. Hospice palliative care program symptom guidelines: twitching/myoclonus/seizures [Online]. Available: http://www.fraserhealth.ca/media/19FHSymptomGuidelinesMyoclonus.pdf [Accessed 2014 Jan 29].

Kerrigan, S. and Grant, R. 2011. Antiepileptic drugs for treating seizures in adults with brain tumours. Cochrane Database of Systematic Reviews [Online]. Available: http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD008586.pub2/abstract.

Mcmullan, J., Sasson, C., Pancioli, A. and Silbergleit, R. 2010. Midazolam versus diazepam for the treatment of status epilepticus in children and young adults: a meta-analysis. Academic Emergency Medicine, 17(6), pp. 575-82.

Meierkord, H., Boon, P., Engelsen, B., Gocke, K., Shorvon, S., Tinuper, P., Holtkamp, M. and European Federation of Neurological, S. 2010. EFNS guideline on the management of status epilepticus in adults. European Journal of Neurology, 17(3), pp. 348-55.

National Institute for Health and Care Excellence. 2012. The epilepsies: the diagnosis and management of the epilepsies in adults and children in primary and secondary care [Online]. Available: http://www.nice.org.uk/nicemedia/live/13635/57779/57779.pdf [Accessed 2014 Jan 29].

NHS Scotland. 2014. Scottish Medicines Consortium [Online]. Available: http://www.scottishmedicines.org/Home [Accessed 2014 Jan 29]. Palliative Care Guidelines Plus. 2011. Convulsions & Seizures [Online]. Available: http://book.pallcare.info/index.php?tid=53 [Accessed 2014 Jan 29].

Prasad, K., Al-Roomi, K., Krishnan Pudukode, R. and Sequeira, R. 2005. Anticonvulsant therapy for status epilepticus. Cochrane Database of Systematic Reviews [Online]. Available: http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD003723.pub2/abstract.

Scottish Intercollegiate Guidelines Network. 2003. Diagnosis and Management of Epilepsy in Adults: A national clinical guideline [Online]. Available: http://www.sign.ac.uk/pdf/sign70.pdf [Accessed 2014 Jan 29].

Twycross, R. and Wilcock, A. 2011. Palliative Care Formulary (PCF4) 4th ed. Nottingham: Palliativedrugs.com Ltd.

Copyright © 2014 NHS Scotland Halaman 5 dari 5 Tanggal diterbitkan: 31/05/2014 Tanggal tinjauan: 31/05/2017