Jurnal Skripsi Silly

10
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA (2007 2011) Silly Pratami Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Perataan laba merupakan bentuk manajemen laba yang mencerminkan hasil ekonomi tidak sebagaimana keadaannya, tetapi merupakan penampilan yang diinginkan manajemen. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba yaitu besaran perusahaan (size), Net Profit Margin, Operating Profit Margin, Return On Asset, dan Financial Leverage. Sampel terdiri dari 20 perusahaan yang termasuk dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia selama 5 tahun dari tahun 2007 2011, dengan subsampel sebanyak 100 laporan keuangan. Analisis statistik yang digunakan terdiri dari (1) pengujian univariate, untuk mengetahui signifikansi perbedaan antara perusahaan perata dan bukan perata, dalam hal ini menggunakan Independent Samples T-Test jika data terdistribusi normal dan Mann- Whitney Test jika data tidak terdistribusi normal, (2) Pengujian multivariate, dengan menggunakan binary logistic regression untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perataan laba. Berdasarkan hasil analisis multivariate secara serentak menunjukan bahwa variabel-variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tindakan perataan laba. Tetapi pada pengujian multivariate secara terpisah menunjukan bahwa hanya variabel net profit margin yang berpengaruh secara signifikan terhadap tindakan perataan laba. Kata Kunci: Perataan Laba, Besaran Perusahaan (Size), Net Profit Margin, Operating Profit Margin, Return On Asset, Financial Leverage

description

hj

Transcript of Jurnal Skripsi Silly

Page 1: Jurnal Skripsi Silly

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA

PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ45 DI BURSA

EFEK INDONESIA (2007 – 2011)

Silly Pratami

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

ABSTRAK

Perataan laba merupakan bentuk manajemen laba yang mencerminkan hasil

ekonomi tidak sebagaimana keadaannya, tetapi merupakan penampilan yang diinginkan

manajemen. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi

praktik perataan laba yaitu besaran perusahaan (size), Net Profit Margin, Operating

Profit Margin, Return On Asset, dan Financial Leverage. Sampel terdiri dari 20

perusahaan yang termasuk dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia selama 5 tahun

dari tahun 2007 – 2011, dengan subsampel sebanyak 100 laporan keuangan. Analisis

statistik yang digunakan terdiri dari (1) pengujian univariate, untuk mengetahui

signifikansi perbedaan antara perusahaan perata dan bukan perata, dalam hal ini

menggunakan Independent Samples T-Test jika data terdistribusi normal dan Mann-

Whitney Test jika data tidak terdistribusi normal, (2) Pengujian multivariate, dengan

menggunakan binary logistic regression untuk mengetahui faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap perataan laba. Berdasarkan hasil analisis multivariate secara

serentak menunjukan bahwa variabel-variabel independen tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap tindakan perataan laba. Tetapi pada pengujian multivariate secara

terpisah menunjukan bahwa hanya variabel net profit margin yang berpengaruh secara

signifikan terhadap tindakan perataan laba.

Kata Kunci: Perataan Laba, Besaran Perusahaan (Size), Net Profit Margin, Operating

Profit Margin, Return On Asset, Financial Leverage

Page 2: Jurnal Skripsi Silly

ABSTRACT

Income smoothing is a form of earnings management that reflects the economic

results, not as the setting, but it is a desirable appearance management. This study aims

to examine the factors that influence the practice of income smoothing is Size, Net Profit

Margin, Operating Profit Margin, Return On Assets, and Financial Leverage. The

sample consists of 20 on Index LQ45 companies in Indonesia Stock Exchange during

five years from 2007 to 2011, with a subsample of 100 financial statements. Statistical

analysis consisted of (1) univariate test, to determine the significance of the difference

between the company of income smoothing and not income smoothing, in this case

using the Independent Samples T-test if normally distributed data and Mann-Whitney

test if data were not normally distributed, (2) multivariate test, using binary logistic

regression to determine the factors that affect income smoothing. Based on the results

of multivariate analysis showed that simultaneous independent variables did not

significantly affect income smoothing. But in separate multivariate tests showed that the

only variable net profit margin significantly affect income smoothing.

Keyword: Income Smoothing, Size, Net Profit Margin, Operating Profit Margin, Return

On Assets, Financial Leverage

PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan

perekonomian nasional membuka

adanya prospek bisnis yang

menjanjikan dan menjadi daya tarik

bagi para investor untuk menanamkan

modalnya dan para kreditor dalam

rangka menyalurkan dananya.

Walaupun prospek bisnis tersebut

menjanjikan, para investor dan kreditor

harus berhati-hati dalam rangka

mengurangi resiko investasi dan resiko

kredit karena dari beberapa penelitian

sebelumnya telah menemukan adanya

tindakan perataan laba pada perusahaan-

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Tindakan perataan laba dapat

diidentifikasikan dengan menganalisis

laporan keuangan perusahaan.

Laporan keuangan merupakan

sarana utama untuk memperoleh

informasi keuangan yang

dikomunikasikan kepada pihak-pihak

yang berkepentingan dalam mengambil

keputusan ekonomi (Budiasih, 2009).

Perhatian investor yang sering terpusat

Page 3: Jurnal Skripsi Silly

pada informasi laba tanpa

memperhatikan prosedur yang

digunakan untuk menghasilkan

informasi tersebut mendorong manajer

untuk melakukan manajemen atas laba

(earnings management) atau manipulasi

laba (earnings manipulation). Apabila

pihak eksternal tidak menyadari adanya

praktik perataan laba ini maka laba hasil

rekayasa tersebut dapat mengakibatkan

distorsi dalam pengambilan keputusan.

Menurut Prasetio, dkk (2002)

praktik perataan laba meliputi usaha

untuk memperkecil jumlah laba yang

dilaporkan jika laba aktual lebih besar

dari laba normal, dan usaha untuk

memperbesar jumlah laba yang

dilaporkan jika laba aktual lebih kecil

dari laba normal. Perataan laba dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

mendorong manajer untuk melakukan

perataan laba. Banyak penelitian

empiris terdahulu telah menguji faktor-

faktor tersebut dan temuan empiris yang

didapat menunjukkan kesimpulan yang

belum disepakati, karena untuk

beberapa faktor masih disimpulkan

berpengaruh dan tidak berpengaruh

terhadap perataan laba.

Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengidentifikasi apakah terdapat

pengaruh besaran perusahaan (size), Net

Profit Margin, Operating Profit

Margin, Return On Asset, dan Financial

Leverage terhadap tindakan perataan

laba yang dilakukan oleh perusahaan

yang termasuk dalam Indeks LQ45 di

Bursa Efek Indonesia.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Perataan Laba

1. Company Size adalah skala dimana

dapat diklasifikasikan besar kecil

perusahaan menurut berbagai cara,

antara lain : total aktiva, log size,

nilai pasar saham, dan lain-lain.

2. Profitabilitas, yang terdiri dari:

a. Net profit margin adalah suatu

pengukuran dari rasio antara laba

bersih setelah pajak dengan total

penjualan.

NPM =

b. Operating Profit Margin adalah

suatu pengukuran dari rasio antara

laba operasi dengan penjualan.

OPM =

c. Return on Asset adalah rasio yang

diukur dengan perbandingan

antara laba sebelum pajak dengan

total aktiva perusahaan.

ROA =

3. Financial leverage adalah suatu

pengukuran dari rasio antara total

hutang dengan total aktiva. Financial

Page 4: Jurnal Skripsi Silly

leverage diukur dengan debt to total

assets dengan rumus:

Financial Leverage =

Hipotesis Penelitian

H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh

terhadap perataan laba.

H2 : Net profit margin berpengaruh

terhadap perataan laba.

H3 : Operating Profit Margin

berpengaruh terhadap perataan laba.

H4 : Return on asset berpengaruh

terhadap perataan laba.

H5 : Financial leverage berpengaruh

terhadap perataan laba.

H6 : Ukuran perusahaan, Net profit

margin, Operating Profit Margin,

Return on asset, Financial leverage

berpengaruh terhadap perataan

laba.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini

adalah perusahaan yang termasuk dalam

Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia

dari tahun 2007–2011. Sedangkan

sampel diambil menggunakan metode

purposive sampling, terpilih 20

perusahaan yang memenuhi kriteria dari

45 perusahaan yang termasuk dalam

Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia.

Model Klasifikasi Sampel

Jumlah sampel yang telah

diseleksi diklasifikasikan ke dalam

kelompok perata dan bukan perata

dengan menggunakan Indeks Eckel

(1981). Perhitungan Indeks Eckel

dilakukan melalui 3 tahap yaitu dari

tahun 2007 – 2009, 2007 – 2010, dan

2007 – 2011.

Adapun untuk menghitung Indeks Eckel

dapat menggunakan rumus sebagai

berikut:

Indeks Eckel =

Keterangan:

ΔI = Perubahan laba dalam

satu periode

ΔS = Perubahan penjualan

dalam satu periode

CV= Koefisien variasi

(standard

deviation/expected

value) yaitu standar

deviasi dibagi dengan

nilai yang diharapkan.

Indeks Eckel untuk perusahaan

bukan perata laba adalah ≥ 1, sedangkan

untuk perusahaan perata laba adalah < 1

(Eckel, 1981).

Teknik Analisis Yang Digunakan

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan

statistik deskriptif dan inferensia.

Page 5: Jurnal Skripsi Silly

Statistik deskriptif digunakan untuk

mengetahui karakteristik dari

perusahaan yang dijadikan sampel.

Metode kedua adalah statistik

inferensia yaitu berupa (1) pengujian

univariate, seperti Mann-Whitney Test

dan Independent Samples T-Test (2)

pengujian multivariate berupa regresi

logistik (logistic regression)

menggunakan binary logistic

regression.

PEMBAHASAN

Analisis Statistik Deskriptif

Dari 20 sampel perusahaan

dilakukan 3 tahap pengamatan untuk

menentukan status perataan laba. Jadi

terdapat 60 sampel yang dapat diolah

untuk menganalisis perataan laba.

Analisis Pengujian Univariate

Terlebih dahulu akan dilakukan

pengujian asumsi normalitas distribusi

data untuk menentukan apakah data

tersebut terdistribusi normal atau tidak.

Berdasarkan hasil pengujian

normalitas menunjukkan bahwa untuk

variabel besaran perusahaan (size) dan

Return On Asset tidak berdistribusi

secara normal. Ini ditunjukkan oleh

nilai probabilitas (ρ-value) atau Asymp.

Sig (2-tailed) yang lebih kecil dari 0,05.

Dengan demikian maka pengujian

univariate menggunakan teknik

nonparametrik Mann-Whitney Test.

Sedangkan untuk variabel Net Profit

Margin, Operating Profit Margin, dan

Financial Leverage yang datanya

berdistribusi normal, maka analisis

menggunakan uji beda Independent

Samples T-Test.

Tabel 1

Hasil Pengujian Univariate

Variabel Uji ρ-value Keterangan Ho

Besaran perusahaan (size) Mann-Whitney 0,582 ρ > 0,05 Diterima

Net Profit Margin T-Test 0,045 ρ < 0,05 Ditolak

Operating Profit Margin T-Test 0,224 ρ > 0,05 Diterima

Return On Asset Mann-Whitney 0,261 ρ > 0,05 Diterima

Financial Leverage T-Test 0,286 ρ > 0,05 Diterima

Berdasarkan pengujian

univariate menunjukkan bahwa untuk

variabel besaran perusahaan (size),

Operating Profit Margin, Return On

Asset, dan Financial Leverage

memiliki nilai probabilitas (ρ-value)

atau Asymp. Sig (2-tailed) yang lebih

besar dari 0,05 sehingga Ho diterima,

hal ini berarti tidak terdapat perbedaan

yang signifikan terhadap rata-rata

Page 6: Jurnal Skripsi Silly

besaran perusahaan (size), Operating

Profit Margin, Return On Asset, dan

Financial Leverage diantara perusahaan

perata dan bukan perata laba. Pada

variabel Net Profit Margin memiliki

nilai probabilitas (ρ-value) atau Asymp.

Sig (2-tailed) yang lebih kecil dari 0,05

sehingga Ho ditolak, hal ini berarti

bahwa variabel Net Profit Margin

menunjukan perbedaan rata-rata yang

signifikan pada perusahaan perata dan

bukan perata. Variabel tersebut

memiliki potensi untuk berpengaruh

terhadap perataan laba. Atau dengan

kata lain variabel Net Profit Margin

dapat digunakan sebagai indikator yang

dikaitkan dengan tindakan perusahaan

yang melakukan perataan laba,

sedangkan empat variabel lainnya tidak

dapat digunakan sebagai indikator yang

dikaitkan dengan tindakan perusahaan

yang melakukan perataan laba (Juniarti

dan Corolina, 2005).

Analisis Pengujian Multivariate

Hasil pengujian atas kelayakan

model regresi (goodness of fit test) yang

diukur dengan nilai Chi-Square pada uji

Hosmer and Lemeshow Test,

menunjukkan nilai signifikansi sebesar

0,251 (diatas 0,05), berarti model

regresi layak dipakai untuk analisis

selanjutnya, karena tidak ada perbedaan

antara klasifikasi yang diprediksi

dengan klasifikasi yang diamati.

Analisis Multivariate Secara Bersama

Tabel 2

Hasil Pengujian Multivariate Secara bersama

Variabel ρ-value Keterangan Ho

Besaran perusahaan (size) 0,358 ρ > 0,05 Diterima

Net Profit Margin 0,138 ρ > 0,05 Diterima

Operating Profit Margin 0,983 ρ > 0,05 Diterima

Return On Asset 0,543 ρ > 0,05 Diterima

Financial Leverage 0,856 ρ > 0,05 Diterima

Hasil pengujian multivariate

secara bersama menunjukkan bahwa

variabel besaran perusahaan (size), Net

Profit Margin, Operating Profit

Margin, Return On Asset dan Financial

Leverage memiliki probabilitas (ρ-

value) lebih besar dari 0,05, sehingga

Ho diterima dan sebaliknya Ha ditolak

yang berarti variabel Besaran

Perusahaan (size), Net Profit Margin,

Operating Profit Margin, Return On

Asset dan Financial Leverage tersebut

tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap praktik perataan laba.

Page 7: Jurnal Skripsi Silly

Besarnya pengaruh kelima variabel

terhadap perataan laba sebesar 0,133

atau 13,3% yang ditunjukkan oleh nilai

Nagelkerke R Square.

Analisis Multivariate Secara Terpisah

Hasil pengujian multivariate

secara bersama menunjukkan bahwa

variabel Operating Profit Margin

memiliki nilai probabilitas terbesar dan

lebih besar dari 0,05 dan karenanya

dikeluarkan dari model.

Selanjutnya pada pengujian

secara terpisah tahap pertama, analisis

dilakukan terhadap keempat variabel

Besaran Perusahaan (Size), Net Profit

Margin, Return On Asset dan Financial

Leverage.

Tabel 3

Hasil Pengujian Multivariate Secara Terpisah Tahap I

Variabel ρ-value Keterangan Ho

Besaran Perusahaan (Size) 0,315 ρ > 0,05 Diterima

Net Profit Margin 0,065 ρ > 0,05 Diterima

Return On Asset 0,524 ρ > 0,05 Diterima

Financial Leverage 0,854 ρ > 0,05 Diterima

Dengan dikeluarkannya variabel

Operating Profit Margin hasil nilai ρ-

value untuk keempat variabel berubah

mendekati nilai α 5%, adapun demikian

variabel besaran perusahaan (size), Net

Profit Margin, Return On Asset dan

Financial Leverage masih memiliki

nilai ρ-value diatas dari 0,05 yang

artinya Ho belum mampu ditolak. Hal

ini dapat diartikan bahwa dengan

dikeluarkannya variabel Operating

Profit Margin dari pengujian

multivariate terpisah, tetap tidak

ditemukan pengaruh yang signifikan

untuk tiap variabel independen terhadap

variabel dependen (perataan laba).

Tabel 4

Hasil Pengujian Multivariate Secara Terpisah Tahap II

Variabel ρ-value Keterangan Ho

Besaran Perusahaan (Size) 0,299 ρ > 0,05 Diterima

Net Profit Margin 0,055 ρ > 0,05 Diterima

Return On Asset 0,457 ρ > 0,05 Diterima

Pengujian multivariate terpisah

tahap kedua akan diteruskan dengan

mengeluarkan variabel Financial

Leverage yang terbukti memiliki nilai

ρ-value tertinggi pada pengujian

sebelumnya. Pada tahap kedua

pengujian multivariate secara terpisah

ini, nilai ρ-value dari probabilitas

Page 8: Jurnal Skripsi Silly

variabel besaran perusahaan (size), Net

Profit Margin, Return On Asset yang

diuji masih lebih besar dari 5% yang

berarti Ho untuk ketiga variabel ini

masih belum mampu ditolak.

Tabel 5

Hasil Pengujian Multivariate Secara Terpisah Tahap III

Variabel ρ-value Keterangan Ho

Besaran Perusahaan (Size) 0,444 ρ > 0,05 Diterima

Net Profit Margin 0,039 ρ < 0,05 Ditolak

Pengujian multivariate secara

terpisah tahap ketiga menunjukkan

bahwa pada tahap ketiga pengujian

multivariate secara terpisah, nilai ρ-

value dari probabilitas variabel Net

Profit Margin berada dibawah 0,05,

yang berarti Ho ditolak dan Ha

diterima. Hal ini berarti variabel Net

Profit Margin berpengaruh terhadap

perataan laba pada pengujian

multivariate tahap ketiga, namun pada

variabel Besaran Perusahaan (Size) yang

diuji masih lebih besar dari 5% yang

berarti Ho untuk variabel ini masih

belum mampu ditolak.

Tabel 6

Hasil Pengujian Multivariate Secara Terpisah Tahap IV

Variabel ρ-value Keterangan Ho

Net Profit Margin 0,049 ρ < 0,05 Ditolak

Pengujian multivariate secara

terpisah tahap keempat hanya

menyisakan satu variabel independen

untuk diuji dengan multivariate secara

terpisah, yaitu Net Profit Margin, maka

diperoleh hasil nilai ρ-value lebih kecil

dari 5% yang berarti Ho untuk variabel

Net Profit Margin ini ditolak dan Ha

diterima, atau dengan kata lain hal ini

berarti variabel Net Profit Margin

berpengaruh terhadap perataan laba.

Nilai ini didapat setelah dilakukan

pengujian multivariate terpisah pada

tahap akhir.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian,

maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Besaran perusahaan (size) tidak

berpengaruh terhadap perataan laba

atau dengan kata lain H1 ditolak.

2. Net Profit Margin berpengaruh

terhadap perataan laba atau dengan

kata lain H2 diterima.

3. Operating Profit Margin tidak

berpengaruh terhadap perataan laba

atau dengan kata lain H3 ditolak.

Page 9: Jurnal Skripsi Silly

4. Return On Asset tidak berpengaruh

terhadap perataan laba atau dengan

kata lain H4 ditolak.

5. Financial Leverage tidak

berpengaruh terhadap perataan laba

atau dengan kata lain H5 ditolak.

6. Ukuran perusahaan, Net profit

margin, Operating Profit Margin,

Return on asset, Financial leverage

tidak berpengaruh terhadap perataan

laba atau dengan kata lain H6 ditolak.

Implikasi

Hasil penelitian menemukan

bahwa Net Profit Margin berpengaruh

terhadap perataan laba diduga karena

laba bersih setelah pajak sering

dijadikan tujuan perataan laba dan

digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan ekonomi oleh investor. Oleh

karena itu, manajemen ingin

menunjukkan kepada investor bahwa

kinerja perusahaan tersebut efektif.

Penemuan penelitian ini memberikan

kontribusi kepada pemegang saham

agar hendaknya jauh lebih dini untuk

memperhatikan tanda-tanda penurunan

kinerja perusahaan dengan menganalisa

laporan keuangan. Sehingga usaha

manajemen untuk meratakan laba dapat

terdeteksi.

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, and

Mark S. Beasley. 2005. Auditing

and Assurance Services: An

Integrated Approach. Tenth

Edition. New Jersey: Prentice

Hall.

Assih, Prihat dan M. Gudono, 2000.

“Hubungan Tindakan Perataan

Laba dengan Reaksi Pasar atas

Pengumuman Informasi Laba

Perusahaan yang Terdaftar di

Bursa Efek Jakarta”, Jurnal

Riset Akuntansi Indonesia, Vol.

3, No. 1: 35 – 53.

Belkaoui, Ahmed Riahi. 2007.

Accounting Theory (Teori

Akuntansi). Edisi Kelima.

Jakarta: Salemba Empat.

Budiasih, Igan, 2009. “Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Praktik

Perataan Laba”, Jurnal

Akuntansi dan Bisnis, Vol. 4,

No. 1: 1 – 14.

Halim, Julia, Carmel Meiden, dan

Rudolf Lumban Tobing, 2005.

“Pengaruh Manajemen Laba

Pada Tingkat Pengungkapan

Laporan Keuangan Pada

Perusahaan Manufaktur Yang

Termasuk Dalam Indeks LQ-

45”, Simposium Nasional

Akuntansi VIII Solo, 15 – 16

September.

Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Teori

Akuntansi. Edisi Revisi. Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada.

http://www.idx.co.id/Home/ListedCom

panies/ReportDocument/tabid/91/langu

age/id-ID/Default.aspx

Page 10: Jurnal Skripsi Silly

Jatiningrum, 2000. “Analisis Faktor-

Faktor Yang Berpengaruh

Terhadap Perataan Penghasilan

atau Laba Pada Perusahaan

Yang Terdaftar di BEJ”, Jurnal

Bisnis dan Akuntansi, Vol. 2,

No. 2: 145 – 155.

Juniarti dan Corolina, 2005. “Analisa

Faktor-Faktor Yang

Berpengaruh Terhadap Perataan

Laba (Income Smoothing) Pada

Perusahaan-Perusahaan Go

Public”, Jurnal Akuntansi dan

Keuangan, Vol. 7, No. 2: 148 –

162.

Masodah, 2007. “Praktik Perataan Laba

Sektor Industri Perbankan dan

Lembaga Keuangan Lainnya

dan Faktor yang

Mempengaruhinya”, Proceeding

PESAT, Vol. 2: A16 – A23.

Munawir, S. 2002. Analisa Laporan

Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Prasetio, Januar Eko, Sri Astuti, dan

Agung Wiryawan, 2002.

“Praktik Perataan Laba dan

Kinerja Saham Perusahaan

Publik di Indonesia”, Jurnal

Akuntansi dan Auditing

Indonesia, Vol. 6, No. 2: 45 –

63.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar

Pembelanjaan Perusahaan. Edisi

Keempat. Yogyakarta: BPFE.

Salno, Hanna Meilani dan Zaki

Baridwan, 2000. “Analisis

Perataan Penghasilan (Income

Smoothing): Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi dan Kaitannya

dengan Kinerja Saham

Perusahaan Publik di

Indonesia”, Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia, Vol. 3,

No. 1: 17 – 34.

Subramanyam, K. R and John J. Wild.

2010. Analisis Laporan

Keuangan. Jakarta: Salemba

Empat.

Suwito, Edy dan Arleen Herawaty,

2005. “Analisis Pengaruh

Karakteristik Perusahaan

Terhadap Tindakan Perataan

Laba Yang Dilakukan oleh

Perusahaan Yang Terdaftar di

Bursa Efek Jakarta”, Simposium

Nasional Akuntansi VIII Solo,

15 – 16 September.

Syahriana, Nani. 2006. ”Analisis

Perataan Laba dan Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Pada

Perusahaan Manufaktur di Bursa

Efek Jakarta (2000 – 2004)”.

Skripsi. Fakultas Ekonomi

Universitas Islam Indonesia,

Yogyakarta.

S. Uyanto, Stanislaus. 2009. Pedoman

Analisis Data dengan SPSS.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yulianto, Agus. 2007. “Analisis

Perataan Laba: Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi dan

Kaitannya dengan Kinerja

Saham Perusahaan Publik di

Indonesia”. Skripsi. Fakultas

Ekonomi Universitas Islam

Indonesia, Yogyakarta.

Yusuf, Muhammad dan Soraya, 2004.

“Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Praktik Perataan

Laba Pada Perusahaan Asing

dan Non Asing di Indonesia”,

Jurnal Akuntansi dan Auditing

Indonesia, Vol. 8, No. 1: 99 –

125.