Jurnal Skripsi Silly
-
Upload
azmibladeciamis -
Category
Documents
-
view
13 -
download
0
description
Transcript of Jurnal Skripsi Silly
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA
PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ45 DI BURSA
EFEK INDONESIA (2007 – 2011)
Silly Pratami
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
ABSTRAK
Perataan laba merupakan bentuk manajemen laba yang mencerminkan hasil
ekonomi tidak sebagaimana keadaannya, tetapi merupakan penampilan yang diinginkan
manajemen. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi
praktik perataan laba yaitu besaran perusahaan (size), Net Profit Margin, Operating
Profit Margin, Return On Asset, dan Financial Leverage. Sampel terdiri dari 20
perusahaan yang termasuk dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia selama 5 tahun
dari tahun 2007 – 2011, dengan subsampel sebanyak 100 laporan keuangan. Analisis
statistik yang digunakan terdiri dari (1) pengujian univariate, untuk mengetahui
signifikansi perbedaan antara perusahaan perata dan bukan perata, dalam hal ini
menggunakan Independent Samples T-Test jika data terdistribusi normal dan Mann-
Whitney Test jika data tidak terdistribusi normal, (2) Pengujian multivariate, dengan
menggunakan binary logistic regression untuk mengetahui faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap perataan laba. Berdasarkan hasil analisis multivariate secara
serentak menunjukan bahwa variabel-variabel independen tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap tindakan perataan laba. Tetapi pada pengujian multivariate secara
terpisah menunjukan bahwa hanya variabel net profit margin yang berpengaruh secara
signifikan terhadap tindakan perataan laba.
Kata Kunci: Perataan Laba, Besaran Perusahaan (Size), Net Profit Margin, Operating
Profit Margin, Return On Asset, Financial Leverage
ABSTRACT
Income smoothing is a form of earnings management that reflects the economic
results, not as the setting, but it is a desirable appearance management. This study aims
to examine the factors that influence the practice of income smoothing is Size, Net Profit
Margin, Operating Profit Margin, Return On Assets, and Financial Leverage. The
sample consists of 20 on Index LQ45 companies in Indonesia Stock Exchange during
five years from 2007 to 2011, with a subsample of 100 financial statements. Statistical
analysis consisted of (1) univariate test, to determine the significance of the difference
between the company of income smoothing and not income smoothing, in this case
using the Independent Samples T-test if normally distributed data and Mann-Whitney
test if data were not normally distributed, (2) multivariate test, using binary logistic
regression to determine the factors that affect income smoothing. Based on the results
of multivariate analysis showed that simultaneous independent variables did not
significantly affect income smoothing. But in separate multivariate tests showed that the
only variable net profit margin significantly affect income smoothing.
Keyword: Income Smoothing, Size, Net Profit Margin, Operating Profit Margin, Return
On Assets, Financial Leverage
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan
perekonomian nasional membuka
adanya prospek bisnis yang
menjanjikan dan menjadi daya tarik
bagi para investor untuk menanamkan
modalnya dan para kreditor dalam
rangka menyalurkan dananya.
Walaupun prospek bisnis tersebut
menjanjikan, para investor dan kreditor
harus berhati-hati dalam rangka
mengurangi resiko investasi dan resiko
kredit karena dari beberapa penelitian
sebelumnya telah menemukan adanya
tindakan perataan laba pada perusahaan-
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Tindakan perataan laba dapat
diidentifikasikan dengan menganalisis
laporan keuangan perusahaan.
Laporan keuangan merupakan
sarana utama untuk memperoleh
informasi keuangan yang
dikomunikasikan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan dalam mengambil
keputusan ekonomi (Budiasih, 2009).
Perhatian investor yang sering terpusat
pada informasi laba tanpa
memperhatikan prosedur yang
digunakan untuk menghasilkan
informasi tersebut mendorong manajer
untuk melakukan manajemen atas laba
(earnings management) atau manipulasi
laba (earnings manipulation). Apabila
pihak eksternal tidak menyadari adanya
praktik perataan laba ini maka laba hasil
rekayasa tersebut dapat mengakibatkan
distorsi dalam pengambilan keputusan.
Menurut Prasetio, dkk (2002)
praktik perataan laba meliputi usaha
untuk memperkecil jumlah laba yang
dilaporkan jika laba aktual lebih besar
dari laba normal, dan usaha untuk
memperbesar jumlah laba yang
dilaporkan jika laba aktual lebih kecil
dari laba normal. Perataan laba dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
mendorong manajer untuk melakukan
perataan laba. Banyak penelitian
empiris terdahulu telah menguji faktor-
faktor tersebut dan temuan empiris yang
didapat menunjukkan kesimpulan yang
belum disepakati, karena untuk
beberapa faktor masih disimpulkan
berpengaruh dan tidak berpengaruh
terhadap perataan laba.
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi apakah terdapat
pengaruh besaran perusahaan (size), Net
Profit Margin, Operating Profit
Margin, Return On Asset, dan Financial
Leverage terhadap tindakan perataan
laba yang dilakukan oleh perusahaan
yang termasuk dalam Indeks LQ45 di
Bursa Efek Indonesia.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perataan Laba
1. Company Size adalah skala dimana
dapat diklasifikasikan besar kecil
perusahaan menurut berbagai cara,
antara lain : total aktiva, log size,
nilai pasar saham, dan lain-lain.
2. Profitabilitas, yang terdiri dari:
a. Net profit margin adalah suatu
pengukuran dari rasio antara laba
bersih setelah pajak dengan total
penjualan.
NPM =
b. Operating Profit Margin adalah
suatu pengukuran dari rasio antara
laba operasi dengan penjualan.
OPM =
c. Return on Asset adalah rasio yang
diukur dengan perbandingan
antara laba sebelum pajak dengan
total aktiva perusahaan.
ROA =
3. Financial leverage adalah suatu
pengukuran dari rasio antara total
hutang dengan total aktiva. Financial
leverage diukur dengan debt to total
assets dengan rumus:
Financial Leverage =
Hipotesis Penelitian
H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap perataan laba.
H2 : Net profit margin berpengaruh
terhadap perataan laba.
H3 : Operating Profit Margin
berpengaruh terhadap perataan laba.
H4 : Return on asset berpengaruh
terhadap perataan laba.
H5 : Financial leverage berpengaruh
terhadap perataan laba.
H6 : Ukuran perusahaan, Net profit
margin, Operating Profit Margin,
Return on asset, Financial leverage
berpengaruh terhadap perataan
laba.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
adalah perusahaan yang termasuk dalam
Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia
dari tahun 2007–2011. Sedangkan
sampel diambil menggunakan metode
purposive sampling, terpilih 20
perusahaan yang memenuhi kriteria dari
45 perusahaan yang termasuk dalam
Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia.
Model Klasifikasi Sampel
Jumlah sampel yang telah
diseleksi diklasifikasikan ke dalam
kelompok perata dan bukan perata
dengan menggunakan Indeks Eckel
(1981). Perhitungan Indeks Eckel
dilakukan melalui 3 tahap yaitu dari
tahun 2007 – 2009, 2007 – 2010, dan
2007 – 2011.
Adapun untuk menghitung Indeks Eckel
dapat menggunakan rumus sebagai
berikut:
Indeks Eckel =
Keterangan:
ΔI = Perubahan laba dalam
satu periode
ΔS = Perubahan penjualan
dalam satu periode
CV= Koefisien variasi
(standard
deviation/expected
value) yaitu standar
deviasi dibagi dengan
nilai yang diharapkan.
Indeks Eckel untuk perusahaan
bukan perata laba adalah ≥ 1, sedangkan
untuk perusahaan perata laba adalah < 1
(Eckel, 1981).
Teknik Analisis Yang Digunakan
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan
statistik deskriptif dan inferensia.
Statistik deskriptif digunakan untuk
mengetahui karakteristik dari
perusahaan yang dijadikan sampel.
Metode kedua adalah statistik
inferensia yaitu berupa (1) pengujian
univariate, seperti Mann-Whitney Test
dan Independent Samples T-Test (2)
pengujian multivariate berupa regresi
logistik (logistic regression)
menggunakan binary logistic
regression.
PEMBAHASAN
Analisis Statistik Deskriptif
Dari 20 sampel perusahaan
dilakukan 3 tahap pengamatan untuk
menentukan status perataan laba. Jadi
terdapat 60 sampel yang dapat diolah
untuk menganalisis perataan laba.
Analisis Pengujian Univariate
Terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian asumsi normalitas distribusi
data untuk menentukan apakah data
tersebut terdistribusi normal atau tidak.
Berdasarkan hasil pengujian
normalitas menunjukkan bahwa untuk
variabel besaran perusahaan (size) dan
Return On Asset tidak berdistribusi
secara normal. Ini ditunjukkan oleh
nilai probabilitas (ρ-value) atau Asymp.
Sig (2-tailed) yang lebih kecil dari 0,05.
Dengan demikian maka pengujian
univariate menggunakan teknik
nonparametrik Mann-Whitney Test.
Sedangkan untuk variabel Net Profit
Margin, Operating Profit Margin, dan
Financial Leverage yang datanya
berdistribusi normal, maka analisis
menggunakan uji beda Independent
Samples T-Test.
Tabel 1
Hasil Pengujian Univariate
Variabel Uji ρ-value Keterangan Ho
Besaran perusahaan (size) Mann-Whitney 0,582 ρ > 0,05 Diterima
Net Profit Margin T-Test 0,045 ρ < 0,05 Ditolak
Operating Profit Margin T-Test 0,224 ρ > 0,05 Diterima
Return On Asset Mann-Whitney 0,261 ρ > 0,05 Diterima
Financial Leverage T-Test 0,286 ρ > 0,05 Diterima
Berdasarkan pengujian
univariate menunjukkan bahwa untuk
variabel besaran perusahaan (size),
Operating Profit Margin, Return On
Asset, dan Financial Leverage
memiliki nilai probabilitas (ρ-value)
atau Asymp. Sig (2-tailed) yang lebih
besar dari 0,05 sehingga Ho diterima,
hal ini berarti tidak terdapat perbedaan
yang signifikan terhadap rata-rata
besaran perusahaan (size), Operating
Profit Margin, Return On Asset, dan
Financial Leverage diantara perusahaan
perata dan bukan perata laba. Pada
variabel Net Profit Margin memiliki
nilai probabilitas (ρ-value) atau Asymp.
Sig (2-tailed) yang lebih kecil dari 0,05
sehingga Ho ditolak, hal ini berarti
bahwa variabel Net Profit Margin
menunjukan perbedaan rata-rata yang
signifikan pada perusahaan perata dan
bukan perata. Variabel tersebut
memiliki potensi untuk berpengaruh
terhadap perataan laba. Atau dengan
kata lain variabel Net Profit Margin
dapat digunakan sebagai indikator yang
dikaitkan dengan tindakan perusahaan
yang melakukan perataan laba,
sedangkan empat variabel lainnya tidak
dapat digunakan sebagai indikator yang
dikaitkan dengan tindakan perusahaan
yang melakukan perataan laba (Juniarti
dan Corolina, 2005).
Analisis Pengujian Multivariate
Hasil pengujian atas kelayakan
model regresi (goodness of fit test) yang
diukur dengan nilai Chi-Square pada uji
Hosmer and Lemeshow Test,
menunjukkan nilai signifikansi sebesar
0,251 (diatas 0,05), berarti model
regresi layak dipakai untuk analisis
selanjutnya, karena tidak ada perbedaan
antara klasifikasi yang diprediksi
dengan klasifikasi yang diamati.
Analisis Multivariate Secara Bersama
Tabel 2
Hasil Pengujian Multivariate Secara bersama
Variabel ρ-value Keterangan Ho
Besaran perusahaan (size) 0,358 ρ > 0,05 Diterima
Net Profit Margin 0,138 ρ > 0,05 Diterima
Operating Profit Margin 0,983 ρ > 0,05 Diterima
Return On Asset 0,543 ρ > 0,05 Diterima
Financial Leverage 0,856 ρ > 0,05 Diterima
Hasil pengujian multivariate
secara bersama menunjukkan bahwa
variabel besaran perusahaan (size), Net
Profit Margin, Operating Profit
Margin, Return On Asset dan Financial
Leverage memiliki probabilitas (ρ-
value) lebih besar dari 0,05, sehingga
Ho diterima dan sebaliknya Ha ditolak
yang berarti variabel Besaran
Perusahaan (size), Net Profit Margin,
Operating Profit Margin, Return On
Asset dan Financial Leverage tersebut
tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap praktik perataan laba.
Besarnya pengaruh kelima variabel
terhadap perataan laba sebesar 0,133
atau 13,3% yang ditunjukkan oleh nilai
Nagelkerke R Square.
Analisis Multivariate Secara Terpisah
Hasil pengujian multivariate
secara bersama menunjukkan bahwa
variabel Operating Profit Margin
memiliki nilai probabilitas terbesar dan
lebih besar dari 0,05 dan karenanya
dikeluarkan dari model.
Selanjutnya pada pengujian
secara terpisah tahap pertama, analisis
dilakukan terhadap keempat variabel
Besaran Perusahaan (Size), Net Profit
Margin, Return On Asset dan Financial
Leverage.
Tabel 3
Hasil Pengujian Multivariate Secara Terpisah Tahap I
Variabel ρ-value Keterangan Ho
Besaran Perusahaan (Size) 0,315 ρ > 0,05 Diterima
Net Profit Margin 0,065 ρ > 0,05 Diterima
Return On Asset 0,524 ρ > 0,05 Diterima
Financial Leverage 0,854 ρ > 0,05 Diterima
Dengan dikeluarkannya variabel
Operating Profit Margin hasil nilai ρ-
value untuk keempat variabel berubah
mendekati nilai α 5%, adapun demikian
variabel besaran perusahaan (size), Net
Profit Margin, Return On Asset dan
Financial Leverage masih memiliki
nilai ρ-value diatas dari 0,05 yang
artinya Ho belum mampu ditolak. Hal
ini dapat diartikan bahwa dengan
dikeluarkannya variabel Operating
Profit Margin dari pengujian
multivariate terpisah, tetap tidak
ditemukan pengaruh yang signifikan
untuk tiap variabel independen terhadap
variabel dependen (perataan laba).
Tabel 4
Hasil Pengujian Multivariate Secara Terpisah Tahap II
Variabel ρ-value Keterangan Ho
Besaran Perusahaan (Size) 0,299 ρ > 0,05 Diterima
Net Profit Margin 0,055 ρ > 0,05 Diterima
Return On Asset 0,457 ρ > 0,05 Diterima
Pengujian multivariate terpisah
tahap kedua akan diteruskan dengan
mengeluarkan variabel Financial
Leverage yang terbukti memiliki nilai
ρ-value tertinggi pada pengujian
sebelumnya. Pada tahap kedua
pengujian multivariate secara terpisah
ini, nilai ρ-value dari probabilitas
variabel besaran perusahaan (size), Net
Profit Margin, Return On Asset yang
diuji masih lebih besar dari 5% yang
berarti Ho untuk ketiga variabel ini
masih belum mampu ditolak.
Tabel 5
Hasil Pengujian Multivariate Secara Terpisah Tahap III
Variabel ρ-value Keterangan Ho
Besaran Perusahaan (Size) 0,444 ρ > 0,05 Diterima
Net Profit Margin 0,039 ρ < 0,05 Ditolak
Pengujian multivariate secara
terpisah tahap ketiga menunjukkan
bahwa pada tahap ketiga pengujian
multivariate secara terpisah, nilai ρ-
value dari probabilitas variabel Net
Profit Margin berada dibawah 0,05,
yang berarti Ho ditolak dan Ha
diterima. Hal ini berarti variabel Net
Profit Margin berpengaruh terhadap
perataan laba pada pengujian
multivariate tahap ketiga, namun pada
variabel Besaran Perusahaan (Size) yang
diuji masih lebih besar dari 5% yang
berarti Ho untuk variabel ini masih
belum mampu ditolak.
Tabel 6
Hasil Pengujian Multivariate Secara Terpisah Tahap IV
Variabel ρ-value Keterangan Ho
Net Profit Margin 0,049 ρ < 0,05 Ditolak
Pengujian multivariate secara
terpisah tahap keempat hanya
menyisakan satu variabel independen
untuk diuji dengan multivariate secara
terpisah, yaitu Net Profit Margin, maka
diperoleh hasil nilai ρ-value lebih kecil
dari 5% yang berarti Ho untuk variabel
Net Profit Margin ini ditolak dan Ha
diterima, atau dengan kata lain hal ini
berarti variabel Net Profit Margin
berpengaruh terhadap perataan laba.
Nilai ini didapat setelah dilakukan
pengujian multivariate terpisah pada
tahap akhir.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian,
maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Besaran perusahaan (size) tidak
berpengaruh terhadap perataan laba
atau dengan kata lain H1 ditolak.
2. Net Profit Margin berpengaruh
terhadap perataan laba atau dengan
kata lain H2 diterima.
3. Operating Profit Margin tidak
berpengaruh terhadap perataan laba
atau dengan kata lain H3 ditolak.
4. Return On Asset tidak berpengaruh
terhadap perataan laba atau dengan
kata lain H4 ditolak.
5. Financial Leverage tidak
berpengaruh terhadap perataan laba
atau dengan kata lain H5 ditolak.
6. Ukuran perusahaan, Net profit
margin, Operating Profit Margin,
Return on asset, Financial leverage
tidak berpengaruh terhadap perataan
laba atau dengan kata lain H6 ditolak.
Implikasi
Hasil penelitian menemukan
bahwa Net Profit Margin berpengaruh
terhadap perataan laba diduga karena
laba bersih setelah pajak sering
dijadikan tujuan perataan laba dan
digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan ekonomi oleh investor. Oleh
karena itu, manajemen ingin
menunjukkan kepada investor bahwa
kinerja perusahaan tersebut efektif.
Penemuan penelitian ini memberikan
kontribusi kepada pemegang saham
agar hendaknya jauh lebih dini untuk
memperhatikan tanda-tanda penurunan
kinerja perusahaan dengan menganalisa
laporan keuangan. Sehingga usaha
manajemen untuk meratakan laba dapat
terdeteksi.
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., Randal J. Elder, and
Mark S. Beasley. 2005. Auditing
and Assurance Services: An
Integrated Approach. Tenth
Edition. New Jersey: Prentice
Hall.
Assih, Prihat dan M. Gudono, 2000.
“Hubungan Tindakan Perataan
Laba dengan Reaksi Pasar atas
Pengumuman Informasi Laba
Perusahaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Jakarta”, Jurnal
Riset Akuntansi Indonesia, Vol.
3, No. 1: 35 – 53.
Belkaoui, Ahmed Riahi. 2007.
Accounting Theory (Teori
Akuntansi). Edisi Kelima.
Jakarta: Salemba Empat.
Budiasih, Igan, 2009. “Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Praktik
Perataan Laba”, Jurnal
Akuntansi dan Bisnis, Vol. 4,
No. 1: 1 – 14.
Halim, Julia, Carmel Meiden, dan
Rudolf Lumban Tobing, 2005.
“Pengaruh Manajemen Laba
Pada Tingkat Pengungkapan
Laporan Keuangan Pada
Perusahaan Manufaktur Yang
Termasuk Dalam Indeks LQ-
45”, Simposium Nasional
Akuntansi VIII Solo, 15 – 16
September.
Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Teori
Akuntansi. Edisi Revisi. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada.
http://www.idx.co.id/Home/ListedCom
panies/ReportDocument/tabid/91/langu
age/id-ID/Default.aspx
Jatiningrum, 2000. “Analisis Faktor-
Faktor Yang Berpengaruh
Terhadap Perataan Penghasilan
atau Laba Pada Perusahaan
Yang Terdaftar di BEJ”, Jurnal
Bisnis dan Akuntansi, Vol. 2,
No. 2: 145 – 155.
Juniarti dan Corolina, 2005. “Analisa
Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Perataan
Laba (Income Smoothing) Pada
Perusahaan-Perusahaan Go
Public”, Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, Vol. 7, No. 2: 148 –
162.
Masodah, 2007. “Praktik Perataan Laba
Sektor Industri Perbankan dan
Lembaga Keuangan Lainnya
dan Faktor yang
Mempengaruhinya”, Proceeding
PESAT, Vol. 2: A16 – A23.
Munawir, S. 2002. Analisa Laporan
Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Prasetio, Januar Eko, Sri Astuti, dan
Agung Wiryawan, 2002.
“Praktik Perataan Laba dan
Kinerja Saham Perusahaan
Publik di Indonesia”, Jurnal
Akuntansi dan Auditing
Indonesia, Vol. 6, No. 2: 45 –
63.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar
Pembelanjaan Perusahaan. Edisi
Keempat. Yogyakarta: BPFE.
Salno, Hanna Meilani dan Zaki
Baridwan, 2000. “Analisis
Perataan Penghasilan (Income
Smoothing): Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi dan Kaitannya
dengan Kinerja Saham
Perusahaan Publik di
Indonesia”, Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia, Vol. 3,
No. 1: 17 – 34.
Subramanyam, K. R and John J. Wild.
2010. Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Suwito, Edy dan Arleen Herawaty,
2005. “Analisis Pengaruh
Karakteristik Perusahaan
Terhadap Tindakan Perataan
Laba Yang Dilakukan oleh
Perusahaan Yang Terdaftar di
Bursa Efek Jakarta”, Simposium
Nasional Akuntansi VIII Solo,
15 – 16 September.
Syahriana, Nani. 2006. ”Analisis
Perataan Laba dan Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Jakarta (2000 – 2004)”.
Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta.
S. Uyanto, Stanislaus. 2009. Pedoman
Analisis Data dengan SPSS.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yulianto, Agus. 2007. “Analisis
Perataan Laba: Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi dan
Kaitannya dengan Kinerja
Saham Perusahaan Publik di
Indonesia”. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Islam
Indonesia, Yogyakarta.
Yusuf, Muhammad dan Soraya, 2004.
“Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Praktik Perataan
Laba Pada Perusahaan Asing
dan Non Asing di Indonesia”,
Jurnal Akuntansi dan Auditing
Indonesia, Vol. 8, No. 1: 99 –
125.