JURNAL READING MMR VAKSIN DAN KEJANG DEMAM
-
Upload
christine-notoningtiyas-santoso -
Category
Documents
-
view
69 -
download
0
description
Transcript of JURNAL READING MMR VAKSIN DAN KEJANG DEMAM
7/16/2019 JURNAL READING MMR VAKSIN DAN KEJANG DEMAM
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-reading-mmr-vaksin-dan-kejang-demam 1/4
Kombinasi vaksin MMRV diijinkan oleh US food and drug administration pada tahun 2005.
Untuk yang kedua kalinya vaksin MMRV direkomendasikan oleh ACIP pada tahun 2006,
dimana pada saat itu komite menetapkan lebih untuk kegunaannya memisahkan MMR dan
varicella vaksin.
Pada studi sebelumnya,kaitan antara MMR dan peningkatan resiko kejang demam 1-2 minggu
setelah pemberian vaksin sudah diamati. Walaupun pembuktian studi MMRV aksin diantara 12-
23 bulan anak-anak memperlihatkan angka demam dan campak-seperti kemerahan yang lebih
tinggi 1-2 minggu kemudian ketika dibandingkan dengan pemisahan antara MMR dan Varicella
vaksin, tidak diketahui saat itu pembuktian MMRV apakah angka demam yang lebih tinggi sama
hubungannya dengan peningkatan resiko kejang demam.
Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit mensponsori vaksin dalam sistem pengawasan
yang aman yang disebut Vaccine Safety Datalink (VSD) yang terdiri dari 8 manage care
organisasi yang meliputi data > 9 juta member setiap tahunnya. VSD membangun a-near-real-
time sistem pengawasan vaksin yang aman yang disebut Rapid Cycle Analysis (RCA), dimana
dirancang untuk memonitor hubungan potensial antara vaksin spesifik dan prespesifik peristiwa
yang berlainan dengan menggunakan data mingguan dan rangkaian analisis statistic.
Awal tahun 2007, kami menggunakan sistem pengawasan RCA untuk monitor mingguan 6 hasil
spesifik MMRV vaksinasi. Berdasarkan 43000 MMRV dosis antara februari 2006 dan agustus
2007,kami mendeteksi tanda awal kira-kira dua kali lipat resiko peningkatan kejadian kejangdemam7-10 hari setelah pemberian vaksin MMRV dibandingkan dengan pemisahan
MMR+varicella vaksin. Kami melaporkan penemuan ini ke ACIP pada februari 2008, dimana
setelah ACIP mengganti rekomendasinya dari kecenderungan untuk MMRV ke no preference
baik MMRV maupun pemisahan MMR+varicella vaksin.
Kami melanjutkan memonitoring vaksin anak-anak dengan MMRV sampaioktober 2008, dimana
hasilnya kira-kira dua kali lebih banyak dosis MMRV diberi tidak lebih dari VSD daripada yang
sesungguhnya kami laporkan. Menggunakan jumlah besar dari vaksin anak-anak dan
membandingkannya ke penerima pemberian MMR+varicella scr terpisah pada hari yang sama,
kami melaporkan disini resiko kejang demam setelah MMRV selama antara 7-10 hari dan 42
hari setelah vaksinasi.
7/16/2019 JURNAL READING MMR VAKSIN DAN KEJANG DEMAM
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-reading-mmr-vaksin-dan-kejang-demam 2/4
7/16/2019 JURNAL READING MMR VAKSIN DAN KEJANG DEMAM
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-reading-mmr-vaksin-dan-kejang-demam 3/4
METODE
Surveilance dan Signal Detection
VSD menimbulkan kumpulan, seperangkat data dinamik yang update mingguan dan
mengandung informasi tentang vaksin dan hasil sebelumnya. Sistem MMRV RCA memonitor
anak-anak usia 12-23 bulan selama 42 hari setelah menerima vaksin dengan 6 hasil: kejang,
trombositopenia, encephalitis/meningitis, ataxia, reksi alergi dan arthritis. Dalam laporan ini
kami memfokuskan pada kejang.
Anak-anak usia 12-23 bulan yang anggota dari 7 partisipasi VSD sites dan menerima dosis
MMRV pertama mereka telah terpilih dan memenuhi syarat untuk studi inclusi. Kami
mendefinisikan kejadian kejang sebagai hal pertama selama 42 hari setelah pemberian MMRV
vaksin dengan international Clasiffication of Diseases 9th
Revition (ICD-9) code 345* (epilepsy)
atau kode 780.3*(konvulsi) di departemen emergensi RS. Kami memeriksa kejang setelah
kejadian pertama sampai 42 hari.untuk meminimalkan inklusi dari kunjungan follow up kejang,
kami kecualikan anak-anak yang menerima, baik kode ICD-9 pda pasien rawat inap maupun
pasien rawat jalan selama 42 hari sebelum kejang.
“kejang” berhubungn dengan kejadian yang teridentifikasi secara elektronik, sedangkan “kejang
demam” berhubungan dengan chart-confirmed kejang demam. Kami memonitor kejang
mingguan dan membandingkan jumlah kumulatif pengamatan dengan jumlah dugaan
berdasarkan angka sejarah kejang VSD dari 2000-2006 setah pemberian MMR vaksin denganatau tanpa varicella. Kami mendefinisikan “sinyal”kejadian ketika jumlah kejang 42 hari setelah
vaksinasi secara signifikan melampaui jumlah perkiraan berdasarkan rangkaian maksimal
probability tes ratio. Kami menaksir signifikansi statistic dari kejang temporal mengelompokkan
dengan menggunakan SatScan software.
Kami menilai signifikansi statistik clustering kejang temporal dengan menggunakan SaTScan
software.Secara terpisah untuk setiap vaksin paparan, SaTScan dievaluasi semua potensi risiko
jendela dari kombinasi 1-21 sepanjang hari, disesuaikan untuk beberapa pengujian yang melekat
dalam ratusan interval waktu yang dianggap. Kami memeriksa demam setelah pemberian vaksin
pada kunjungan rawat jalan menggunakan kode ICD-9 780,6 untuk demam atau penyakit demam
pada semua 7 partisipan situs VSD, dari Januari 2000 sampai Oktober 2008. Serupa dengan
kasus kejang, kejadian demam disensor setelah kejadian pertama dalam waktu 42 hari.
7/16/2019 JURNAL READING MMR VAKSIN DAN KEJANG DEMAM
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-reading-mmr-vaksin-dan-kejang-demam 4/4