Jurnal Praktikum Salep Mata

8
I. Nama Sediaan Klorasal II. Kekuatan Sediaan Kloramfenikol 1 % III. Preformulasi Zat Aktif Nama Zat Aktif : Kloramfenikol (Farmakope Indonesia III, 1979) Bentuk : hablur halus bentuk jarum Warna : putih kekuningan Bau : tidak berbau Rasa : sangat pahit Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 400 bagian air, dalam 2,5 bagian etanol (95%) P dan dalam 7 bagian propilenglikol P; sukar larut dalam kloroform P dan dalam eter P. Suhu lebur : antara 149 dan 153 0 C Stabilitas : Terurai oleh cahaya Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya IV. Pengembangan Formula Akan dibuat sediaansalep steril dengan bahan aktif kloramfenikol. Supaya kontak dengan mata lebih lama makan ditambahkan setil alcohol Jurnal Praktikum Farmasetika IIB – Kelompok C5 Page 1

description

dnajdqkdqj

Transcript of Jurnal Praktikum Salep Mata

Page 1: Jurnal Praktikum Salep Mata

I. Nama Sediaan

Klorasal

II. Kekuatan Sediaan

Kloramfenikol 1 %

III. Preformulasi Zat Aktif

Nama Zat Aktif : Kloramfenikol (Farmakope Indonesia III, 1979)

Bentuk : hablur halus bentuk jarum

Warna : putih kekuningan

Bau : tidak berbau

Rasa : sangat pahit

Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 400 bagian air, dalam 2,5 bagian etanol

(95%) P dan dalam 7 bagian propilenglikol P; sukar larut dalam

kloroform P dan dalam eter P.

Suhu lebur : antara 149 dan 1530C

Stabilitas : Terurai oleh cahaya

Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya

IV. Pengembangan Formula

Akan dibuat sediaansalep steril dengan bahan aktif kloramfenikol.

Supaya kontak dengan mata lebih lama makan ditambahkan setil alcohol

Basis yang digunakan vaselin kuning karena vaselin kuning tidak akan mengiritasi

mata apabila digunakan pada

Supaya zat aktif dapat meningkat dan mempertahankan keseragaman konsistensi

salep maka digunakan adeps lanae

Jurnal Praktikum Farmasetika IIB – Kelompok C5Page 1

Page 2: Jurnal Praktikum Salep Mata

V. Formula Akhir

Kloramfenikol 1%

Setil alkohol 2,5%

Adeps lanae 6 %

Paraffin cair 40 %

Vaselin kuning add 5 gram

VI. Preformulasi Eksipien

a. Adeps Lanae

Pemerian : Massa seperti lemak, lengket

Bau : Khas

Warna : Kuning

Rasa : Tidak berasa

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air

Stabilitas : Lnolin secara bertahap akan mengalami

autooksidasi selama penyimpanan. Pemanasan yang

berlebihan akan menyebabkan penggelapan warna.

Inkompatibilitas : Lanolin dapat berupa prooksidan yang dapat

mempengaruhi kesetabilan obat-obat tertentu.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindungi dari cahaya

ditempat sejuk

Khasiat dan penggunaan : Zat tambahan

b. Parafin Cair

Nama Zat Aktif : Parafinum Liquidum (Farmakope Indonesia III, 1979)

Bentuk : Cairan kental tidak berfloresensi

Warna : Tidak berwarna

Bau : Hampir tidak berbau

Jurnal Praktikum Farmasetika IIB – Kelompok C5Page 2

Page 3: Jurnal Praktikum Salep Mata

kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dan dalam etanol (95%) P;

larut dalam kloroform P dan eter P

Stabilitas : Parafin harus disimpan ditemperatur tidak melebihi 408 0C.

Inkompatibilitas :

Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.

c. Setil Alkohol (Farmakope Indonesia IV)

Pemerian : Granul

Bau : Khas

Warna : Putih

Rasa : Lemah

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dan dalam etanol

(95%) P dan dalam eter, larut dengan adanya

peningkatan temperature, praktis tidak larut air

Stabilitas : Stabil dengan adanya asam, alkali, cahaya dan air

Inkompatibilitas : Ketidak campuran dengan bahan pengoksidasi yang

kuat .

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik ditmepat kering dan

sejuk

d. Vaselin Flavum Pemerian : Masa lunak lengketWarna : Bening kuning muda sampai kuningBau : Tidak berbauRasa : hamper tidak berasaKelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P;

larut dalam eter p dan dalam eter minyak tanah PStabilitas :Inkompatibilitas :Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Jurnal Praktikum Farmasetika IIB – Kelompok C5Page 3

Page 4: Jurnal Praktikum Salep Mata

VII. Perhitungan dan Penimbangan

Perhitungan

Kloramfenikol = 1% x 5 gram = 0,05 gram

Basis = 100% - % zat aktif

100% - 1%

= 99% x 5 gram = 4,95 gram

= 4,95 gram x 50% = 2,475 gram

= 4,95 gram + 2,475 gram = 7,425 gram

Setil alkohol = 2,5 % x 7,425 gram = 0,025 gram

Adeps lanae = 6 % x 7,425 gram = 0,445 gram

Paraffin cair = 40% x 7,425 gram = 2,97 gram

Vaselin album = 4,95 – (0,025 + 0,445 + 2,97) gram

= 5 gram – 1,51gram

= 3,49 gram

Penimbangan

Zat 1 tube 3 tube

Kloramfenikol 0,05 gram 0,15 gram

Setil alkohol 0,025 gram 0,075

Adeps lanae 0,445 gram 1,335 gram

Paraffin cair 2,97 gram 8,91 gram

Vaselin album 3,49 gram 10,47 gram

VIII. Prosedur Pembuatan

Menyiapkan alat dan bahan pada pembuatan salep mata kloramfenikol

Menimbang zat aktif (kloramfenikol),

Jurnal Praktikum Farmasetika IIB – Kelompok C5Page 4

Page 5: Jurnal Praktikum Salep Mata

Melapisi atas cawan penguap dengan 2 lembar kain untuk menimbang basis salep

(vaselin kuning, paraffin cair dan Adeps Lanae) di timbangan analitycal balance,

setiap mengganti menimbang harus menara dahulu timbangan analitycal balance.

Mensterilkan alat – alat praktikum ke dalam oven dengan suhu oC selama

Menstrilkan basis dengan memasukkan basis ke dalam oven selama suhu oC

selama 30 menit sehingga basis dapat melebur

Menstrilkan kloramfenikol (dispensasi dianggap steril)

Memasukkan alat – alat praktikum, zat aktif dan basis ke dalam ruangan white area

Memeras basis yang telah melebur yang telah dilapisi kain kasa.

Menimbang kembali basis

Memasukkan basis ke dalam lumpang kemudian menggerus basis

Masukkan zat aktif gerus sampai homogeny

Masukkan sediaan salep pada tube

Memberi etiket

IX. Evaluasi

Uji Homogenitas Sediaan

o Dilakukan dengan cara meletakan sedikit sediaan diantara dua buah kaca objek dan

diperlihatkan adanya partikel-partikel kasar atau ketidak homogenan

Penetapan pH

o Di uji menggunakan pH indikator

Uji Bobot Minimum

o Dilakukan dengan cara menimbang tube dengan sediaan kemudian sediaan

dikeluarkan dari tube setelah itu sediaan dan tube yang terpisah ditimbang

kemudian sedaaan dimasukan kembali kedalam tube.

Uji Sterilitas

o Pengujjian dilakukan denga teknik aseptic yang cocok

Jurnal Praktikum Farmasetika IIB – Kelompok C5Page 5

Page 6: Jurnal Praktikum Salep Mata

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2010). ISO (Informasi Spesialite Obat) Indonesia, Volume 46, Jakarta: Penerbit Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1978). Farmularium Nasional, Edisi II, Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1979). Farmakope Indonesia, Edisi III, Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1995). Farmakope Indonesia, Edisi IV, Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.

Lund, Walter. (1994). Principles and Practice of pharmaceutics, The Pharmaceutical CODEX Twelfth edition. London : The Pharmaceutical Press.

Rowe, Raymon C., Paul J. Sheskey., and Marian, E. Quinn. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th edition, London: The Pharmaceutical Press.

Sweatment Csean. (2009). Martindale the complited drugs edition 36th. London : The Pharmaceutical Press.

Jurnal Praktikum Farmasetika IIB – Kelompok C5Page 6