I. Nama Sediaan
Klorasal
II. Kekuatan Sediaan
Kloramfenikol 1 %
III. Preformulasi Zat Aktif
Nama Zat Aktif : Kloramfenikol (Farmakope Indonesia III, 1979)
Bentuk : hablur halus bentuk jarum
Warna : putih kekuningan
Bau : tidak berbau
Rasa : sangat pahit
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 400 bagian air, dalam 2,5 bagian etanol
(95%) P dan dalam 7 bagian propilenglikol P; sukar larut dalam
kloroform P dan dalam eter P.
Suhu lebur : antara 149 dan 1530C
Stabilitas : Terurai oleh cahaya
Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
IV. Pengembangan Formula
Akan dibuat sediaansalep steril dengan bahan aktif kloramfenikol.
Supaya kontak dengan mata lebih lama makan ditambahkan setil alcohol
Basis yang digunakan vaselin kuning karena vaselin kuning tidak akan mengiritasi
mata apabila digunakan pada
Supaya zat aktif dapat meningkat dan mempertahankan keseragaman konsistensi
salep maka digunakan adeps lanae
Jurnal Praktikum Farmasetika IIB – Kelompok C5Page 1
V. Formula Akhir
Kloramfenikol 1%
Setil alkohol 2,5%
Adeps lanae 6 %
Paraffin cair 40 %
Vaselin kuning add 5 gram
VI. Preformulasi Eksipien
a. Adeps Lanae
Pemerian : Massa seperti lemak, lengket
Bau : Khas
Warna : Kuning
Rasa : Tidak berasa
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air
Stabilitas : Lnolin secara bertahap akan mengalami
autooksidasi selama penyimpanan. Pemanasan yang
berlebihan akan menyebabkan penggelapan warna.
Inkompatibilitas : Lanolin dapat berupa prooksidan yang dapat
mempengaruhi kesetabilan obat-obat tertentu.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindungi dari cahaya
ditempat sejuk
Khasiat dan penggunaan : Zat tambahan
b. Parafin Cair
Nama Zat Aktif : Parafinum Liquidum (Farmakope Indonesia III, 1979)
Bentuk : Cairan kental tidak berfloresensi
Warna : Tidak berwarna
Bau : Hampir tidak berbau
Jurnal Praktikum Farmasetika IIB – Kelompok C5Page 2
kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dan dalam etanol (95%) P;
larut dalam kloroform P dan eter P
Stabilitas : Parafin harus disimpan ditemperatur tidak melebihi 408 0C.
Inkompatibilitas :
Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.
c. Setil Alkohol (Farmakope Indonesia IV)
Pemerian : Granul
Bau : Khas
Warna : Putih
Rasa : Lemah
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dan dalam etanol
(95%) P dan dalam eter, larut dengan adanya
peningkatan temperature, praktis tidak larut air
Stabilitas : Stabil dengan adanya asam, alkali, cahaya dan air
Inkompatibilitas : Ketidak campuran dengan bahan pengoksidasi yang
kuat .
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik ditmepat kering dan
sejuk
d. Vaselin Flavum Pemerian : Masa lunak lengketWarna : Bening kuning muda sampai kuningBau : Tidak berbauRasa : hamper tidak berasaKelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P;
larut dalam eter p dan dalam eter minyak tanah PStabilitas :Inkompatibilitas :Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Jurnal Praktikum Farmasetika IIB – Kelompok C5Page 3
VII. Perhitungan dan Penimbangan
Perhitungan
Kloramfenikol = 1% x 5 gram = 0,05 gram
Basis = 100% - % zat aktif
100% - 1%
= 99% x 5 gram = 4,95 gram
= 4,95 gram x 50% = 2,475 gram
= 4,95 gram + 2,475 gram = 7,425 gram
Setil alkohol = 2,5 % x 7,425 gram = 0,025 gram
Adeps lanae = 6 % x 7,425 gram = 0,445 gram
Paraffin cair = 40% x 7,425 gram = 2,97 gram
Vaselin album = 4,95 – (0,025 + 0,445 + 2,97) gram
= 5 gram – 1,51gram
= 3,49 gram
Penimbangan
Zat 1 tube 3 tube
Kloramfenikol 0,05 gram 0,15 gram
Setil alkohol 0,025 gram 0,075
Adeps lanae 0,445 gram 1,335 gram
Paraffin cair 2,97 gram 8,91 gram
Vaselin album 3,49 gram 10,47 gram
VIII. Prosedur Pembuatan
Menyiapkan alat dan bahan pada pembuatan salep mata kloramfenikol
Menimbang zat aktif (kloramfenikol),
Jurnal Praktikum Farmasetika IIB – Kelompok C5Page 4
Melapisi atas cawan penguap dengan 2 lembar kain untuk menimbang basis salep
(vaselin kuning, paraffin cair dan Adeps Lanae) di timbangan analitycal balance,
setiap mengganti menimbang harus menara dahulu timbangan analitycal balance.
Mensterilkan alat – alat praktikum ke dalam oven dengan suhu oC selama
Menstrilkan basis dengan memasukkan basis ke dalam oven selama suhu oC
selama 30 menit sehingga basis dapat melebur
Menstrilkan kloramfenikol (dispensasi dianggap steril)
Memasukkan alat – alat praktikum, zat aktif dan basis ke dalam ruangan white area
Memeras basis yang telah melebur yang telah dilapisi kain kasa.
Menimbang kembali basis
Memasukkan basis ke dalam lumpang kemudian menggerus basis
Masukkan zat aktif gerus sampai homogeny
Masukkan sediaan salep pada tube
Memberi etiket
IX. Evaluasi
Uji Homogenitas Sediaan
o Dilakukan dengan cara meletakan sedikit sediaan diantara dua buah kaca objek dan
diperlihatkan adanya partikel-partikel kasar atau ketidak homogenan
Penetapan pH
o Di uji menggunakan pH indikator
Uji Bobot Minimum
o Dilakukan dengan cara menimbang tube dengan sediaan kemudian sediaan
dikeluarkan dari tube setelah itu sediaan dan tube yang terpisah ditimbang
kemudian sedaaan dimasukan kembali kedalam tube.
Uji Sterilitas
o Pengujjian dilakukan denga teknik aseptic yang cocok
Jurnal Praktikum Farmasetika IIB – Kelompok C5Page 5
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2010). ISO (Informasi Spesialite Obat) Indonesia, Volume 46, Jakarta: Penerbit Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1978). Farmularium Nasional, Edisi II, Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1979). Farmakope Indonesia, Edisi III, Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1995). Farmakope Indonesia, Edisi IV, Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.
Lund, Walter. (1994). Principles and Practice of pharmaceutics, The Pharmaceutical CODEX Twelfth edition. London : The Pharmaceutical Press.
Rowe, Raymon C., Paul J. Sheskey., and Marian, E. Quinn. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th edition, London: The Pharmaceutical Press.
Sweatment Csean. (2009). Martindale the complited drugs edition 36th. London : The Pharmaceutical Press.
Jurnal Praktikum Farmasetika IIB – Kelompok C5Page 6