jurnal praktikum
-
Upload
keyess-ahmad -
Category
Documents
-
view
154 -
download
9
description
Transcript of jurnal praktikum
JURNAL PRAKTIKUM
BIOKIMIA PERTANIAN
OLEH
AHMAD ARDIANSYAH
13021048
AGROEKOTEKNOLOGI
LABORATORIUM AGROGEOKIMIA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ASAHAN
KISARAN
2014
JURNAL PRAKTIKUM
BIOKIMIA PERTANIAN
Oleh
AHMAD ARDIANSYAH
13021048
AGROEKOTEKNOLOGI
Menyetujui,
Asisten Praktikum
Asisten I Asisten II Asisten III
Nur F adhila Nasution S usilawati S utriono
Asisten IV
Sahri R amadhan
Mengetahui,
KA.Lab Agrogeokimia kordinator
Ir . Saminar Batubara, MP Deddy W ahyudin Purba,SP,M.Si
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ASAHAN
KISARAN
2014
Judul praktikum : Uji molish pada karbohidrat,Uji barfoed, Uji bial
terhadap pentosa dan pentosan, Hidrolisa sukrosa,
Uji Froktosa, Hidrolisa gummi arabicun,
pengendapan oleh alkaloidreagent, pengendapan
oleh asam – asam, percobaan 15Penetapan asam
amino
Nama : Ahmad Ardiansyah
Nim : 13021048
Jurusan : Agroeteknologi
Menyetujui
Asisten Praktikum
Asisten I Asisten II Asisten III
Nur F adhila Nasution S usilawati S utriono
Asisten IV
Sahri R amadhan
Mengetahui,
KA.Lab Agrobiokimia kordinator
Ir . Saminar Batubara, MP Deddy W ahyudin P,SP,M.Si
Tanggal pembuatan : 14 MEI 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat – Nya penyusun dapat menyelesaikan ” Jurnal Praktikum Kimia
Pertanian ” dengan sebaik – baiknya dan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan jurnal ini adalah sebagai syarat untuk
menyelesaikan Praktikum Kimia dan agar dapat mengikuti praktikum –praktikum
selanjutnya.
Selain itu pembuatan Jurnal Praktikum Kimia Pertanian ini adalah sebagai
bukti hasil dari percobaan - percobaan yang dilakukan saat praktikum, dan untuk
melengkapi tugas dari Praktikum Kimia. Penulisan jurnal ini didasarkan pada
hasil percobaan yang dilakukan selama praktikum serta literatur - literatur yang
ada baik dari buku maupun sumberlainnya.
Dengan ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada :
Kepala Laboratorium Kimia Pertanian, Bapak Ir. Saminar Batubara, MP
Asisten – asisten Laboratorium Kimia Pertanian.
Rekan – rekan Mahasiswa seangkatan.
Orang tua yang telah memberikan dukungan baik materi maupun spiritual.
Penyusun meminta maaf apabila terdapat kesalahan dan kejanggalan
penulisan didalam jurnal praktikum kimia ini. Untuk itu, penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar jurnal ini dapat lebih baik lagi.
Semoga jurnal praktikum kimia ini bermanfaat dan dapat digunakan
sebagai mana semestinya. Terimakasih,
Kisaran, 19 Mei 2014
Praktikan
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. LatarBelakang......................................................................................... 1
B. Tujuan......................…………………………………………………… 2
BAB IIPRAKTIKUMI …………………………………………………… 3
PRAKTIKUM II …………………………………………………. 7
PRAKTIKUMIII …………………………………………………. 10
PRAKTIKUM IV ………………………………………………… 13
PRAKTIKUM V …………………………………………………. 16
PRAKTIKUM VI ..………………………………………………. 19
PRAKTIKUM VII.......................................................................... 21
PRAKTIKUM VIII......................................................................... 25
PRAKTIKUM IX............................................................................ 28
BAB III PENUTUP ………………………………………………………. 31
A. Kesimpulan.............................................................................................. 31
B. Saran........................................................................................................ 32
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 33
LAMPIRAN ................................................................................................ 35
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat
atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan molekul serta
perubahan atau transformasi sarta interaksi mereka untuk membentuk materi
yang ditemukan sehari - hari.
Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan
tujuan untuk menerapkan pengaetahuan tersebut pada tingkat makroskopik.
Kimia sering disebut sebagai “ilmu pusat” karena menghubungkan berbagai
ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi,
kedokteran, bioinformatika, dangeologi.
Koneksi ini timbul melalui berbagai sub disiplin yang memanfaatkan konsep –
konsep dari berbagai disipli ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan
penerapan prinsip – prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan
molekul.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibat kan dua zat
atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum
petama termodinamika. Kimia tradisional melibat kan interaksi antara zat
kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau
lebih zat lain. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang
umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak
1
dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air)
ataufenomena.
Immaterial (seperti radiasi elektro magnet dalam reaksi fotokimia).
Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik didalam maupun
diluar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.
B. Tujuan
Praktikum Kimia Pertanian dilaksanakan untuk memenuhi bobot SKS
pada mata kuliah Kimia Pertanian yang berjumlah 3 SKS (2 + 1).Adapun
tujuan penyusunan jurnal umum praktikum Kimia Pertanian ini adalah sebagai
berikut :
Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikal tespraktikum kimia
pertanian.
Untuk mengacu mahasiswa/i untuk lebih memenuhi dan berintektual
seperti yang diharapkan
Sebagai salah satu syarat untuk menentukan kelulusan dari praktikum
kimia pertanian yang telah dilaksanakan di Laboratorium
Agrobiokimia.
2
BAB II
PRAKTIKUM I
1. Judul Percobaan : Uji Molish Pada Karbohidrat
2. Tujuan Percobaan :Untuk menentukan ada atau tidaknya karbohidrat dalam
suatu bahan kimia.
3. Tanggal Percobaan : 26 April 2014
4. Alat dan Bahan :
a. Alat
- Tiga buah tabung reaksi
- Pipet tetes
b. Bahan
- Ragent molish
- Larutan fruktosa 1 %, Arabinosa 1 %
- Larutan asam sulfat ( H2SO4) PEKAT
5. Tinjauan Pustaka :
Asam sulfat membentuk cincin furfural yang berwarna ungu. Reaksi
positif di tandai dipermukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel dan
H2SO4 berfungsi untuk menghidrolisir ikatan pada sakarida untuk
menghasilkan furfural yang direaksikandengan reagent molisch yang
membentuk cincin yang berwarna ungu (Irianto, djoko pekik, 2007).
Dalam larutan asam yang encer walaupun dipanaskan mono sakarida
umumnya stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat
3
dalam uji karbohidrat diatas monosakarida menghasilkan furfural atau
derifatnya dengan adanya pelepasan molekul air dari senyawa (Sherwood,
2012).
6. Cara Kerja :
- Masukan 2 cc larutan fruktosa dan arabinosa dalam
masing – masingtabung reaksi.
- Tambahkan pada masing – masing tabung 5 tetes
reagent molish.
- Setelah itu dengan hati – hati dialirkan 2 cc asam sulfat
pekat melalui dinding tabung hingga terjadi dua
lapisan, lalu didinginkan dibawah air leding. Di
perbatasan kedua lapisan itu terlihat cincin ungu.
Lingkaran ungu ini terjadi karena kondensasi antar
furfural dan alpha naphtol. Sering terjadi lingkaran
hijau yang disebabkan oleh pengaruh asam sulfat
terhadap alpha naphtol. Tapi hal ini tidak mempunyai
arti.
- Ulangi percobaan ini dengan fruktosa dan arabinosa
atau mono sakarida lainnya.
4
7. Hasil Percobaan :
no Larutan Hasil Endapan Dipanaskan diencerkan1
2
Fruktosa + Regent Molisch + H2SO4
Arbinosa + Reagent Molisch + H2SO4
Brown
Dark
Plum
Light
8. Pembahasan :
Hasil pengamatan menunjukan bahwa semua karbohidrat menghasilkan
cincin berwarna ungu yang disebabkan oleh kondensasi furfural atau
derifatnya.
9. Kesimpulan :
Dalam uji karbohidrat dengan reagent molisch dapat disimpulkan bahwa
larutan glukosa dan fruktosa menggandung karbohidrat. Cincin berwarna ungu
terdapat pada bidang batas larutan glukosa tidak terdapat cincin berwarna ungu
tetapi larutannya berubah menjadi ungu.
5
PRAKTIKUM II
1. Judul Percobaan : Uji Barfoed
2. Tanggal Percobaan : 26 April 2014
3. Tujuan Percobaan :Untuk membedakan Monosakarida dengan Disakarida
dengan cara mengontrol PH dan waktu pemanasan.
4. Alat dan Bahan :
a. Alat
- tabung reaksi
- pipet reaksi
- gelas kimia
- lampu spritus
b. Bahan
- reagent barfoed
- larutan phospomolibdat
- larutan maltosa, sukrosa dan laktosa 0,1 M dan 0,2 M
5. Tinjauan Pustaka :
Dalam asam, disakarida akan terhidrolisis parsial menjadi sebagian kecil
monumernya. Hal ini lah yang menjadi dasar untuk membedakan
monosakarida, disakarida. Monumer gula dalam hal ini bereaksi dengan
fosfomolibdat membentuk senyawa biru dibandingkan dengan monosakarida
(Murray, 1995).
6
Monosakarida dapat memperoduksi lebih cepat dari pada disakarida jadi
Cu2O terbentuk lebih cepat oleh monosakarida. Apabila karbohidrat mereduksi
suatu ion logam, dan karbohidrat ini akan teroksidasi (Anonim, 1998).
6. Cara Kerja :
- masukkan ke dalam tabung reaksi 1 cc pereaksi barfoed
dan 1 cc larutan yang akan di periksa.
- panaskan dalam air mendididh selamah 3 menit, lalu
dinginkan di luar.
- Tambahkan 1 cc pereaksi warna phospomo libdat lalu
campurkan warna biru tua menunjukkan adanya
monosacharida.
- lakukan uji terhadap larutan 0,1 M maltosa, sukrosa, dan
laktosa.
- ulangi percobaan dengan laktosa 0,2 M dan sukrosa 0,2
M sebagai pembanding pakailah btanko air.
7. Hasil Percobaan :
No Larutan Hasil Endapan Dipanaskan Didinginkan1
2
3
Barfoed + Maltosa
Barfoed + Sukrosa
Barfoed + Laktosa
Olive Green
Dark Green
Lime
-
-
-
Mendidih, Perubahan
Warna
Mendidih, Perubahan
Warna
Tidak Ada Perubahan
Warna
Dark Green
Biru Kehitaman
Lime
7
8. Pembahasan :
Jadi dari hasil diatas,Bahwasannya dari ketiga zat kimia tersebut yang di
campur dengan barfoed tidak menghasilkan endapan.
9. Kesimpulan :
Pada uji barfoed yang positif monosakarida hanya larutan yang terbentuk
tidak ada endapan maltosa, sukrosa dan laktosa.
8
PRAKTIKUM III
1. Judul Percobaan : Uji Bial Terhadap Pentosa dan Pentosan
2. Tujuan Percobaan : Reaksinya tergantung dari pembentukan persyawa –
persyawa berwarna dari kondensasi hasil pemecahan
karbohidrat dengan orcinol ( 3,5 dihydroxitouluene ).
3. Tanggal Percobaan : 26 April 2014
4. Alat dan Bahan :
a. Alat
- Tabung Reaksi
- Lampu spritus
b. Bahan
- Larutan gummiari bicium
- Larutan arabinosa,
- Larutan maltosa, dan
- Larutan fruktosa 0,1 M.
-
5. Tinjauan Pustaka :
Berdasarkan jumlah monumer pembentuk suatu karbohidrat maka dapat
dibagi atas tiga golongan besar yaitu monosakarida, disakarida, dan
polisakarida. Pada umumnya monosakarida dan disakarida mempunyai rasa
manis (Katamso, 2010).
9
Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa dengan pereaksi seliwanoff dalam
asam HCL. Senyawa yang termasuk disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan
maltosa (Kusma Wati, 2004).
Amilum merupakan salah satu jenis polisakarida yang terdapat banyak di
alam yaitu pada sebagian besar tumbuhan. Dan biasanya pada umbi, daun,
batang dan biji – bijian (Zulfikar, 2010).
6. Cara Kerja :
- Ke dalam 5 cc pereaksi (Reagent Bial ) masukkan 2 cc
larutan yang akar diperiksa.
- Panaskan perlahan – lahan sampai mendidih lalu
didinginkan. Endapan atau larutan hijau berarti positif.
Kalau warnanya tidak jelad encerkan beberapa cc,
dengan jumlah air tiga kali, tambahkan 3 cc
Amylalkohol, tetapi terkadang baru terlihat setelah
diencerkan dengan air.
- Lakukan uji ini terhadap larutan arabinosa, fruktosa,
maltosa dan gummiarabicum.
7. Hasil Percobaan :
No Larutan Hasil Endapan Dipanaskan Didinginkan1
2
Maltosa + Reagent Bial
Arabinosa +
Dari warna putih
menjadi gold
Warna
Ada sedikit
gumpalan
Warna tetap,ada gumpalan
Berubah
-
-
10
3
Reagent Bial
Fruktosa + Reagent Bial
berubah kuning
Perubahan warna
menjadi dark
yellow
-
Ada sedikit
gumpalan
warna light yellow
Mendidih, dan
berubah warna brown
-
8. Pembahasan :
Dari amatan diatas fruktosa merupakan monosakarida yang memiliki enam
karbon merupakan isomer dari glukosa dan lebih terasa manis.
9. Kesimpulan :
Dari hasil percobaan arabinosa dengan reagent bial tidak ada endapan
tetapi apabila dipanaskan akan berubah warna light yellow dan Fruktosa +
Reagent Bial menjadi warna dark yellow.
11
PRAKTIKUM IV
1. Judul Percobaan : Hidrolisa Sukrosa
2. Tujuan Percobaan :Untuk menentukan adanya benedict dan karbohidrat
positif dan negatif
3. Tanggal Percoban : 03 Mei 2014
4. Alat dan Bahan :
- Tabung reaksi dan lampu spritus
- Larutan Sukrosa
- Thymol Biru
- HCL Encer, dan
- Na-Carbonat
5. Referensi :
Sukrosa termasuk disakarida yang disusun oleh glukosa dan fruktosa. Gula
ini banyak terdapat dalam tanaman berlainan dengan kebanyakan disakarida
dan oli gosakarida, sukrosa tidak mempunyai atom karbon hemia setal dan
hemi ketal karena kedua atom ini saling berkaitan sehingga sukrosa tidak
memiliki sifat gula perekduksi tidak dapat mengadakan mutarotasi dan tidak
bereaksi dengan fenilhidrasi (Foongy, S, 2002).
Sukrosa juga terdapat pada tumbuhan lain misal buah nanas dan wortel.
Sukrosa akan terpecah dan menghasilkan glukosa –OH Glikosidik. Sukrosa
mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi kekanan. Banyak cara yang
dapat digunakan untuk menentukan banyaknya karbohidrat dalam suatu bahan
12
yaitu antara lain dengan cara kimia, cara fisik, cara enzimatik dan cara
kromotografi (Soren, 1909).
6. Cara kerja :
- 5 cc Sukrosa tambahkan 1 tetes Thymol Biru sebagai
indikator, dan tambahkan lagi 2 tetes HCl encer sampai
biru nya menjadi merah muda.
- Bagi lah larutan nya menjadi 2 tabung ( tabung A dan
Tabung B ).
- Tabung A dipanaskan selama 30 detik kemudian
didinginkan sedangkan B dipanaskan.
- Larutan pada tabung A dan B dinetralkan dengan Na –
Carbonat 2 % ( sampai Thymol birunya menjadi biru).
- Kemudian tambahkan pada masing – masingh tabung 3
cc benedict. Amati apa yang terjadi.
7. Hasil Percobaan :
No
Larutan Hasil Endapan
dipanaskan
didinginkan
1 Larutan A:5cc Sukrosa
+ 1 tetes T
hymolBiru + 2 tetes
HCL + Na - Carbonat
Mendidih, terjadiperubahan warna merah
muda.-
13
14
2Larutan B :5cc Sukrosa
+ 1 tetes Thymol Biru + 2
tetes HCL + Na -
Carbonat
Terdapat Endapan dan
terjadi perubahan
warna merah muda
-
8. Pembahasan :
Larutan Sukrosa ditambah Thymol Biru dan 2 tetes HCL + NA - Carbonat
maka berubah warna merah mudah dan biasanya terdapat pada tumbuhan yang
mengandung seperti pada wortel dan nanas.
9. Kesimpulan :
Karbohidrat merupakan persenyawaan antara karbon, hidrogen dan
oksigen yang terbentuk diasam dengan rumus umum Cn ( H2O ) n.
PRAKTIKUM V
1. Judul Percobaan : Uji Froktosa
2. Tujuan Percobaan :Mengetahui Perubahan Pada Froktosa
3. Tanggal Percobaan : 03 Mei 2014
4. Alat dan Bahan :
- 3 cc Amylum 1 %
- Aquades
- HCL 6N
- NaOH 6N
- Larutan Froktosa
5. Referensi :
Madu lebah selain glukosa juga mengandung fruktosa. Fruktosa adalah
suatu ketehekto yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi kekiri dan
karenanya disebut juga levulosa (Yusmarini, 2004).
Pada uji molisch, amilum, dekstrin, sukrosa, maltosa, galaktosa, fruktosa,
glukosa dan arabinosa positif mengandung karbohidrat yang ditandai dengan
terbentuknya cincin ungu, sehingga membuktikan adanya karbohidrat.
Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa dengan pereaksi seliwanoff dalam asam
HCL (Zulfikar, 2010).
Perombakan karbohidrat yang menghasilkan bentuk lain selain glokosa
seperti fruktosa dan galaktosa, akan diangkut kehati, dan dikonversi atau
diubah menjadi glukosa. Fruktosa merupakan mono sakarida yang memiliki 6
15
atom karbon merupakan isomer dari glukosa, namun memiliki gugus aldehid
(Fesenden, 1986).
6. Cara kerja :
- Sediakan 3 tabung reaksi, kedalam masing – masing
tabung ditambah 3 cc amylum 1 %.
- Selanjutnya pada :
- Tabung I diberi 2 Aquades
- Tabung II diberi 2 tetes HCL 6N
- Tabung III diberi 2 tetes NaOH 6N
- Lalu semua tabung diatas dikocok
- Kemudian pada masing – masing tabung ditambahkan
1 tetes larutan froktosa, catatlah warna yang terjadi.
- Selanjutnya panaskan ketiga tabung tersebut, lalu
didinginkan.Catatlah perubahan yang terjadi.
7. Hasil Percobaan :
No Larutan Hasil Endapan Dipanaskan Didinginkan1
2
Fruktosa + Aquades +
Yodium
Fruktosa + 2 tetes HCL +
Youdium
Mendidih, tidak jadi perubahan warna dan terdapat
lingkaran
Mendidih, tidak jadi perubahan
warna
-
-
16
17
3 Fruktosa + 2 tetes NaOH +
Youdium
Mendidih, tidak jadi perubahan
warna pada
tabung reaksi
-
8. Pembahasan :
Dari penjelasan diatas bahwa fruktosa tambah aquades tambah yodium
maka hasil tidak jadi perubahan warna dan terdapat lingkaran, sedangkan
nomor 2 dan 3 hasilnya tetap sama.
9. Kesimpulan :
Fruktosa merupakan monosakarida yang memiliki enam atom carbon
merupakan isomer dari glukosa dan biasanya fruktosa rasanya lebih manis dari
glukosa.
PRAKTIKUM VI
1. Judul Percobaan : Hidrolisa Gummi Arabicum.
2. Tujuan Percobaan :Mengetahui Larutan Gummi Dengan NaOH.
3. Tanggal Percobaan : 03 Mei 2014
4. Alat dan Bahan :
- Larutan Gummi Arabium
- HCL Pekat
- NaOH
5. Tinjauan Pustaka :
Pada hidrolisi gummi arabicun, sukrosa dapat terhidrolisi menjadi
beberapa macam dalam setiap 3 menit yaitu dapat menjadi amilopektin,
ertitrodekstrin, akrodekstrin, maltosa dan glukosa (Poedjiadi, Anna, 2009).
Pada hidrolisis sukrosa, pereaksi bernedict menghasilkan warna merah
bata dan terbentuk endapan, pereaksi seliwanof menghasilkan warna biru hijau
yang membuktikan bahwa hasil hidrolisis sukrosa adalah glukosa dan fruktosa
(Winarno, 2004).
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini ialah kertas lakmus, alat
pemanas, tabung reaksi, penjepit tabung pipet ukur. Adapun bahan yang
digunakan pada percobaan ini adalah larutan NaOH, HCL. Dengan tujuan agar
tidak terjadi perubahan yang membuktikan adanya karbohidrat (Sediaoetama,
2000).
18
6. Cara kerja :
- 4 cc larutan gummi arabium1 HCL pekat, dipanaskan
dalam pemanas dan mendidih selama 20 menit.
- Dinginkan dan netralkan dengan NaOH dengan ( uji
kertas lakmus ).
- Kerjakan percobaan tauber dan benedict
7. Hasil Percobaan :
No Larutan Hasil Endapan Dipanaskan Didinginkan
1 Gummi Arbicum + HCL Pekat
Dari putih jadi
yellowAda
Selama 20 menit tidak ada
perubahan warna
Warna tetap
Uji kertas lakmus
Biru = Berubah warna merah
Merah = tetap
8. Kesimpulan :
Dalam pengamatan diatas bertujuan untuk mengetahui karbohidrat dan
agar tidak tercampur dengan yang lain.
9. Pembahasan :
Campuran antara Gummi Arabicum + HCL Pekat menghasilkan warna
yellow dan apabila dipanaskan tidak ada perubahan warna, dan apabila
didinginkan warna akan tetap.
PRAKTIKUM VII
19
1. Judul Percobaan : Pengendapan Oleh AlkaloidReagent.
2. Tujuan Percobaan :Mengetahui Identitas AlkoloidSecara Kimia
3. Tanggal Percobaan : 03 Mei 2014
4. Alat dan Bahan :
- Larutan Protein
- Alkoloid Reagent
- Larutan Sulfosali Cylzuur
- Larutan Esbach
- Larutan k – Ferrocyanida
- Isazyn
- Asam Sulfat
5. Tinjauan Pustaka :
Alkoloid diperkenalkan oleh W. Meisnel pada awal abad 19 untuk
senyawa bahan alam yang bereaksi seperti basah.Alkoloid adalah senyawa
nitrogen organik.Lazimnya bagian cincin teterosiklik (Stanley, H, 1988).
Pada reaksi pengendapan, fillrat diuapkan terlebih dahulu diatas penangas
air untuk menghilangkan atau menguapkan pelarut yang telah bercampur
dengan alkoloid.Larutan dalam HCL 2N.penambahan HCL berfungsi untuk
membentuk garam alkoloid sehingga alkoloid sehingga alkoloid dapat tertarik
dari larutannya (Wibraham,A, C, 1992).
20
Bahwa tidak terdapat simplisia yang mengundang alkoloid karena tidak
terbentuk endapan sekurang – kurangnya dua larutan (Poedjiadi, A, 1994).
6. Cara kerja :
- Pada 2 ml larutan encer ditambah satu atau dua tetes
larutan sulfosalicylzuur 20 %. Terjadinya opelascentie
atau endapan putih. Percobaan ini biasanya dilakukan
untuk menunjukan adanya albumin dalam air seni.
Reagentnya dibuat dengan melarutkan asam salicylat
dalam asam sulfat.
- Pada 1 ml larutan encer ditambahkan 1 ml larutan
esbach ( asam picrat dan asam sitrat ). Terjadinya
endapan kuning, reagen ini juga digunakan untuk
menetapkan albumin didalam air seni.
- Campurkan 10 tetes larutan 5 % K – Ferrocyanida
dengan 5 tetes Isazyn. Campuran ini setetes demi
setetes ditambahkan pada 2 ml larutan protein,
terjadinya endapan yang tidak larut jika dipanaskan
asam wolframat, asam metaphosfat dan sejumlah al –
koloid reagentia sering juga untuk mengendapkan
protein.
21
7. Hasil Percobaan :
NO Larutan Hasil Endapan Dipanaskan Didinginkan
1
2
3
Casein 2M + H2SO4
Casein + HCL + H2SO4
Isazin + Gelatin +
Casein
Berbuih, warna light yellow
Berbuih warna yellow setelah
ditambah H2SO4
Berbuih dan berwarna
Warna Dark Green, setelah
dicampur Casein berubah warna
dive Green
8. Pembahasan :
Penambahan HCL berfungsi untuk membentuk garam alkoloid sehingga
alkoloid dapat tertarik dari larutannya dan biasanya ada membentuk endapan.
9. Kesimpulan :
Dari pengamatan diatas sangat penting larutan HCL yang dapat menarik
larutan lain dan membentuk endapan dengan larutan lainnya.
22
PRAKTIKUM VIII
1. Judul Percobaan : Pengendapan Oleh Asam - Asam
2. Tujuan Percobaan : Mengetahui dan Mengidentifikasi Larutan Protein
3. Tanggal Percobaan : 10 Mei 2014
4. Alat dan Bahan :
- Larutan HNO3 Pekat
- Larutan Protein
- Asam Cukai 1N
- Reagent Millon
5. Tinjaun Pustaka :
Protein mengandung asam aminoberinti benzen. Jika ditambahkan asam
nitrat pekat akan mengendap dengan endapan berwarna putih yang dapat
berubah menjadi kering sewaktu dipanaskan. Daya larut protein berbeda
didalam air, asam dan basa.Ada yang mudah larut dan ada yang sukar
larut.Semua protein tidak larut dalam pelarut.Lemak seperti eter dan kleroform
(Asrullah, M. 2012).
Fungsi suatu protein selain sebagai bahan makanan tergantung sepenuhnya
pada struktur tiga dimensionalnya.Pada suatu protein dapat ditambahkan
beberapa zat yang dapat merubah struktur skunder, tersier dan kuertener dari
protein tersebut (Colby, D, S. 1985).
Protein dapat terdenaturasi dan daya cerna protein akan menurun oleh
penambahan larutan asam dan pemanasan suatuu tinggi misalnya pada ikan.
Protein bersifat amfoter yaitu dapat bereaksi dengan larutan asam dan basa
(Poedjiadi, A, 1994).
6. Cara kerja :
- Pada 3 cc larutan HNO3 pekat didalam tabung reaksi
miring ditambahkan 3 cc larutan protein melalui
dinding tabung. Dinding batas terjadi endapan putih
( percobaan heller dalam harrow hal 20 ).
- Pada 5 cc larutan protein ditambahkan 2 tetes 1N asam
cukai, kemudian tabung dipanaskan dalam pemanas air
yang mendidih selama 5 menit.
- Selidikilah endapan apa yang terjadi ini, larutan atau
tidak dalam air dan selidikilah hasilnya ( reaksinya )
endapan ini dengan reagent millons.
7. Hasil Percobaan :
NO Larutan Hasil Endapan Dipanaskan Didinginkan
1
2
Gelatin + HNO3
Gelatin + H2SO4
Gelatin + H2SO4 +
Putih Kekuningan,
berbuih
Putih berbuih
-
-
-
Mendidih, PerubahanWarna
Gold
-
-
23
24
3Millons
GoldPutih
Endapan berupa Kental
--
8. Pembahasan :
Larutan tersebut dipanaskan agar mengetahui denaturasi pada larutan dan
adanya perubahan warna disebabkan adanya senyawa yang mengandung
kromotoform.
9. Kesimpulan :
Dari amatan diatas gelatin dengan HNO3 menghasilkan putih kekuningan
dan ditambah dengan millons terjadi 2 warna yang tidak senyawa gold pada
atas dan putih pada bawah.
25
PRAKTIKUM IX
1. Judul Percobaan : Percobaan 15
Penetapan asam amino
2. Tujuan Percobaan : Mengidentifikasi Terjadinya Pengendapan Terhadap
AsamAmino
3. Tanggal Percobaan : 10 Mei 2014
4. Alat dan Bahan :
- Larutan Asam Amino
- Formaldehyde
- Larutan Phnolphtalein
- NaOH
5. Tinjauan Pustaka :
Asam amino adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsional
karboksi C – COOOH dan amina ( biasanya – NH2. Asam amino sendiri tidak
berwarna dan tidak dapat dideteksi secara visual pada kromotografi atau cara
analisa lainnya (Anomia. 2011).
Reaksi warna yang penting dari asam amino adalah reaksinya dengan
hindidrin karena intensitas warna yang terbentuk pada reaksi nindrin ini
sebading dengan konsen trosi asam aminoya (Fessenden, R, J. 1997).
Dari struktur umumnya, asamamino mempunyai dua gugus pada tiap
molekulnya, yaitu gugus amino dan gugus karboksil, yang digambarkan
sebagai struktur ion dipolar.Asam amino bersifat amfoterik.Cendrung menjadi
asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam (Lehninger, A, L,
1990).
6. Cara Kerja :
- Ambillah 1 cc asam amino dalam suatu tabung dan 1 cc
larutan formaldehydu ( formalin yang diperdagangkan )
dalam lain tabung.
- Pada tiap tabung ditambah setetes phnolphletin,
kemudian masing – masing tabung dinetralkan dengan
10 % NaOH sampai larutan menjadi merah muda kedua
larutan itu lalu dicampur. Apakah warna merah
mudanya hilang ?jika demikian apa sebabnya.
7. Hasil Percobaan :
NO Larutan Hasil Endapan Dipanaskan didinginkan
1
2
Asam Amino +
Phnolphtalum + NaOH
Formaldchyde +
Phnolphtalum + NaOH
Sebelumnya warna coklat
dengan ditambah
NaOH warna merah muda
Sebelumnya warna pink
setelah dicampur
26
27
NaOH berubah warna merah
muda
8. Pembahasan :
Reaksi asam amino memberikan cincin yang membuktikan adanya gugus
indolspesifik asam amino triptofan pada albumin.Tetapi memberikan uji
negatif yaitu putih kecoklatan.
9. Kesimpulan :
Percampuran asam amino dengan phnolph talus menghasilkan warna
coklat yang kemudian ditambah NaOH berubah menaji merah muda.
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya praktikum kimia ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalam uji karbohidrat dengan reagent molisch dapat disimpulkan bahwa
larutan glukosa dan fruktosa menggandung karbohidrat. Cincin berwarna
ungu terdapat pada bidang batas larutan glukosa tidak terdapat cincin
berwarna ungu tetapi larutannya berubah menjadi ungu.
2. Pada uji barfoed yang positif monosakarida hanya larutan yang terbentuk
tidak ada endapan maltosa, sukrosa dan laktosa.
3. Dari hasil percobaan arabinosa dengan reagent bial tidak ada endapan tetapi
apabila dipanaskan akan berubah warna light yellow dan Fruktosa +
Reagent Bial menjadi warna dark yellow.
4. Karbohidrat merupakan persenyawaan antara karbon, hidrogen dan oksigen
yang terbentuk diasam dengan rumus umum Cn ( H2O ) n.
5. Fruktosa merupakan monosakarida yang memiliki enam atom carbon
merupakan isomer dari glukosa dan biasanya fruktosa rasanya lebih manis
dari glukosa.
6. Campuran antara Gummi Arabicum + HCL Pekat menghasilkan warna
yellow dan apabila dipanaskan tidak ada perubahan warna, dan apabila
didinginkan warna akan tetap.
7. Dari pengamatan diatas sangat penting larutan HCL yang dapat menarik
larutan lain dan membentuk endapan dengan larutan lainnya.
8. Dari amatan diatas gelatin dengan HNO3 menghasilkan putih kekuningan
dan ditambah dengan millons terjadi 2 warna yang tidak senyawa gold pada
atas dan putih pada bawah.
9. Percampuran asam amino dengan phnolph talus menghasilkan warna coklat
yang kemudian ditambah NaOH berubah menaji merah muda.
B. Saran
Untuk keberhasilan dalam praktikum kimia pertanian, saya mengajukan
saran sebagai berikut :
1. Saya mengharapkan kepada kakak – kakak asisten dosen agar lebih
memperhatika, dan membimbing dalam pengerjaan pratikum kimia
pertanian ini.
2. Hendaknya bahan – bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum
kimia pertanian lengkap, agar pelaksanaan pratikum berjalan dengan baik.
3. Semoga kakak asisten dosen tidak bosan – bosannya membimbing kami dan
generasi selanjutnya, guna melaksanakan peningkatan kegiatan praktikum
kimia pertanian pelaksanaannya yang akan datang lebih baik.
29
30
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, djoko pekik, 2007, panduan giji lengkap keluarga dan olahraga,
yogyakarta, Andi offset.
Potter dan perry, 2005, buku agar fundamental keperawatan, edisi 4,
jakarta, egc.
Sherwood, L. 2012. Fisiologi manusia, edisi 6, jakarta : EGC.
Anonim,1998, penuntun praktikum kimia dasar umum, universitas
indonesia FMIPA jurusan kimia
Murray FF, Graner OK, buku kedokteran, jakarta, 1995
Zulfikar, 2010, Monosakarida http // www.
Chemis-try.org/materi_kimia/kimia – kesehatan / biomolekul/monosakarida. Di
akses pada tanggal 03 Mei 2014
Lehningger, 1982, dasar – dasar biokimia, jakarta, erlangga.
Asrullah,M., mather,A,H, 2012, Denaturasi dan daya cerna protein pada
proses pengelolaan
Kosmawati, Ati,2004, Pengambilan polisakarida, Erlangga, UNDIP.
Katamso, 2010, karbohidrat, Gramedia, Jakarta
Foongy, S, 2002, Kimia Tingkatan, S, phibeta, Jakarta.
Soren Sorensen, 1909, Penuntun Kimia dasar, Erlangga, Jakarta.
Cato Maximilian Gulberg, 1864, Panduan Praktikum terpilih kimia jilid 2,
Jakarta
Fessenden, 1986, kimia organik edisi ketiga, Erlangga, Jakarta
Zulfikar, 2010, polisakarida, http : // kimia.upiedu/utama/bahan ajar/kuliah
web/2009/0606811/disakarida html. Di akses pada tanggal 03 Mei 2014
Yusmarini, 2004, Evaluasi mutu soygurt yang dibuat dengan penambahan
beberapa jenis gula.
Poedjiadi, Anna, 2009, Dasar – Dasar biokimia Bandung, UI – press.
Winarno, FG, 2004, kimia pangan dan giji, jakarta, PT Gramedia Pustaka
Utama.
Stanley, H, 1988, kimia organik, institut teknologi bandung, bandung
Wibraham, A,C dan matta, M, S, 1992, Kimia organik dan hayati, Institut
Teknologi Bandung, Bandung
Colby, d, s, 1985, Ringkasan Biokimia, penerbit, buku kedokteran EGC,
jakarta
31
32